Top Banner
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual. Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual. Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual. Hewan yang melakukan reproduksi secara seksual diantaranya kelas 1
85

Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Apr 04, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana

individu organisme baru diproduksi. Reproduksi adalah

cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh

semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada

sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh

pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi

menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.

Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat

melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain

dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi

dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual.

Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi

kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga

memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.

Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua

individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda.

Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi

seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks

melakukan reproduksi secara seksual. Hewan yang

melakukan reproduksi secara seksual diantaranya kelas

1

Page 2: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

pisces, amphibi, reptil, aves dan mamalia. Kelima kelas

tersebut tentunya memiliki sistem reproduksi yang

berbeda-beda. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai

bagaimana struktur organ reproduksi dan cara kelima

kelas tersebut dalam melakukan reproduksi.

B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui sistem reproduksi pada kelas pisces, amphibi, reptil, aves dan mamalia.

II. PEMBAHASAN

Setiap makhluk hidup melaksanakan reproduksi untuk

mempertahankan kelestriannya. Antara makhluk hidup yang

satu dengan yang lain memiliki sistem reproduksi yang

berbeda, seperti antara kelas pisces, amphibi, reptil,

aves dan mamalia.

Berikut perbedaan organ reproduksi pada pisces,

amphibi, reptil, aves dan mamalia.

2

Page 3: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Akan dibahas satu persatu mengenai sistem reproduksi

pada kelas pisces, amphibi, reptil, aves dan mamalia.

A. Pisces

Ikan adalah vertebrata akuatis dan bernafas dengan

insang (beberapa jenis ikan bernafas melalui alat

tambahan berupa modifikasi gelembung renang/gelembung

udara). Pisces dibagi menjadi 3 sub kelas dalam kelas

pisces yaitu : agnatha, chondrichthyes, dan

osteichthyes.

Pola Reproduksi Pisces

3

Page 4: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Ovarium pisces menghasilkan ribuan atau ratusantelur, memenuhi sebagian

besar rongga tubuh. Gonad tergantung pada mesentri

dalam rongga tubuh, dan selama hidup masih ditempat

itu. Saluran reproduksi jantan pada sebagian besar

ikan jantan, tubulus mikroskopik yang disebut vasa

everensia menyalurkan sperma dari tubulus semini

ferus melalui mesentri yang menyangga testis

ketubulus anteriorginjal (ginjal merupakan suatu

opistonepros) sperma melewati tubulus-tubulus ini

menuju saluran arkinefrik yang menyalurkan baik urin

4

Page 5: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

baik sperma kekloaka. Saluran reproduksi betina ada

sebagian besar ikan betina, telur disalurkan dari

rongga tubuh (coelom) oleh sepasang oviduc, tetapi

oviduc tersebut mengalami perubahan sesuai dengan

cara reproduksinya. Hampir semua ikan berkembangbiak

didalam air sebagian besar bersifat ovivar fertiisasi

terjadi diluar dan telur berkembang menjadi larva

yang dapat berdiri sendiri. Misalnya pada ikan, tiap

oviduc merupakan saluran sederhana berkelompok yang

menjulur dari bagian anterior rongga tubuh ke kloaka.

Beberapa ikan menahan telur yang telah dibuahi di

dalam saluran reproduksi sampai perkembangan embrio

selesai. Oviduc mempunyai sel kelenjar yang

mengsekresi lapisan jeli disekitar telur, dan bagian

bawah melebar untuk penampungan telur sementara

tetapi selain itu oviduc tidak mengalami

spesialisasi. Berikut sistem reproduksi dan

perkembangan pada pisces secara umum. Pada dunia

perikanan, organ dalam pada ikan ini biasa

disebut Gonad. Pada betina memiliki Ovary dan pada

jantan memiliki Testis.

.

5

Page 6: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

1. Ovary

Ovary pada ikan terdiri dari banyak telur.

Setiap jenis ikan memiliki ukuran telur

sendiri, ada yang besar dan ada yang kecil.

Ukuran telur akan menentukan jumlah telur yang

dimiliki oleh seekor induk. Ikan yang memiliki

ukuran telur besar contohnya ikan Nila dan

Arwana, akan memiliki jumlah telur yang lebih

sedikit disbanding dengan ikan yang ukuran

telurnya kecil seperti ikan Cupang dan Mas. Hal

ini disebabkan oleh kapasitas yang dimiliki si

induk untuk menampung telur. Ukuran telur ikan

banyak ditentukan oleh ukuran kuning telurnya.

Makin besar kuning telur makin besar pula

peluang embrio untuk bertahan hidup. Ovarium

pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak,

terletak pada anterior rongga abdomen. Pada

saat dewasa yang berkembang hanya ovarium

kanan. Pada Teleostei tipe ovariumnya sirkular

dan berjumlah sepasang.  Saluran reproduksi

Elasmoranchi berjumlah sepasang, bagian

anteriornya berfusi yang memiliki satu ostium

yang dikelilingi oleh fimbre-

fimbre. Oviduk sempit pada bagian anterior dan

posteriornya. Pelebaran selanjutnya pada uterus

yang bermuara di kloaka. Pada Teleostei punya

oviduk pendek dan berhubungan langsung dengan

6

Page 7: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

ovarium. Pada bagian posterior bersatu dan

bermuara pada satu lubang. Teleostei tidak

memiliki kloaka.

 

2. Testis

Testis adalah organ reproduksi jantan yang

terdapat berpasangan dan terletak di bawah tulang

belakang. Testis ikan berbentuk seperti kantong

dengan lipatan-lipatan, serta dilapisi dengan

suatu lapisan sel spermatogenik (spermatosit).

Sepasang testis pada jantan tersebut akan mulai

membesar pada saat terjadi perkawinan, dan sperma

jantan bergerak melalui vas deferens menuju celah/

lubang urogenital. Testis berjumlah sepasang,

digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen

oleh mesorsium. Bentuknya oval dengan permukaan

yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang dan

seringkali berlobus.

3. Saluran reproduksi

7

Page 8: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Pada Elasmoranchi beberapa tubulus

mesonefrus bagian anterior akan menjadi duktus

aferen dan menghubungkan testis

dengan mesonefrus, yang disebut dutus deferen.

Bahian posterior duktus aferen berdilatasi

membentuk vesikula seminalis, lalu dari sini

akan terbentuk kantung sperma. Dutus

deferen akan bermuara di kloaka.

4. Proses fertilisasi

Pembuahan pada ikan ada 2 cara, yakni pembuahan

di dalam (internal fertilization) dan pembuahan

di luar (external fertilization). Namun

demikian kebanyakan jenis ikan melakukan

pembuahan diluar (external fertilization). Ikan

yang melakukan pembuahan diluar disebut ikan

jenis ovipar. Ikan jenis ovipar mengeluarkan

telur dari dalam tubuhnya untuk dibuahi oleh

jantan. Proses pembuahan sel telur (oosit) oleh

sel sperma berlangsung diluar tubuh ikan dimana

sperma memasuki sel telur melalui sebuah lubang

yang disebut dengan mikrofil. Umumnya hanya

satu sperma yang dapat masuk ke dalam sebuah

sel telur. Oosit yang telah dibuahi oleh sel

sperma disebut zigot.

Sebaliknya ikan yang melakukan pembuahan di

dalam disebut ikan jenis ovovivipar. Ikan jenis

8

Page 9: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

ini berkembang biak dengan cara melahirkan.

Pembuahan terjadi di dalam tubuh ikan betina

(internal fertilization). Embrio berkembang di

dalam tubuh induk betina, kemudian melahirkan

anak yang sudah berwujud mirip dengan induknya.

Ikan yang berkembangbiak secara ovovivipar

adalah ikan dari famili Poecilidae, seperti

platy, guppy, dan molly. Kelangsungan hidup

anakan memang baik, tetapi jumlah anakan yang

dihasilkan setiap kelahiran tidak dapat banyak

karena daya dukung induk terbatas (seperti pada

halnya manusia).

Proses kawinnya ikan didahului dengan

pematangan sel-sel telur pada betina dan sel-

sel sperma dalam testis pada ikan jantan.

Selanjutnya proses kawin (spawning) pada ikan

ini berlangsung secara alamiah/insting.

Diketahui ada cara lain dalam perkembangbiakan

ikan yang direkayasa oleh manusia. Proses ini

disebut “kawin suntik”. Namun proses ini umumnya

9

Page 10: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

adalah untuk mematangkan gonad pada ikan yang

dirangsang sedemikian rupa sehingga si ikan

mudah mengeluarkan telurnya dan mempercepat

proses fertilisasi.

Pada sebagian besar ikan, betina dan jantan

merupakan individu terpisah. Akan tetapi, pada

beberapa famili, seperti Sparidae dan Serrinadae,

jantan dan betinanya bisa terdapat pada satu

invidu sehinga mereka dapat melakukan pembuahan

sendiri. Fenomena ini dikenal

sebagai hermaphroditic. Pada hermaphroditic, telur

dan sperma sama-sama dihasilkan (baik pada waktu

sama, maupun berbeda), selanjutnya mereka kawin

dengan jenis hermaprodit lainnya. Pembuahan

sendiri secara eksternal bisa terjadi pada ikan

hermaphrodit yang akan mengeluarkan telur dan

sperma secara simultan. Pada jenis hermaphrodit

yang lain pembuahan internal sendiri juga dapat

berlangsung.

10

Page 11: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Pisces terbagi menjadi agnatha, chondrichthyes,

osteichithyes. Berikut sistem reproduksinya.

Reproduksi pada subclass agnatha

Ikan-ikan ini tak berahang dengan kelamin terpisah,atau

hermafrodit. Contoh: ikan hantu (Hagfish, Myxine sp) dan

belut laut ( lamprey, petromyzon sp). Sistem Reproduksi dan

perkembangan (Petromyzon sp,Entophenus sp).

Pada larva terdapat gonad hermafrodit, tetapi setelah

dewasa menjadi kelenjar kelamin jantan atau betina.

ketika dewasa sebagai hewan diesius. Telur atau

spermatozoa dikeluarkan dari gonad langsung ke kavum

abdominalis, terus ke porus genital, dengan ke sinus

urogenital lalu keluar di alam bebas. Fertilisasi

ekternal.

Reproduksi pada subclass chondrichthyes

11

Page 12: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Ikan-ikan dengan mulut ventral, di sokong oleh rahang

dengan kelamin terpisah, fertilisasi eksternal atau

internal. Ovipar atau ovovivipar. Secara praktis hidup

di laut. Contoh : ikan hiu (Squalus sp), ikan pari (

Raja sp) dan chimaera (Chimaera sp). Reproduksi dan

perkembangan pada ikan hiu ( Squalus acanthias).

Fertilisasi internal. Ikan hiu jantan mempunyai alat

kopulasi yang disebut klasper (penjepit). Yang betina

mempunyai 2 ovarium di dekat ujung anterior

kavumabdominal. Telur yang masak melepaska diri,

menembus selaput ovarium, dan masuk ke dalam selom.

Telur itu lalu ditarik masuk ke dalam ostium yang

berbentuk corong, terus masuk oviduk (ada dua). Ujung

posterior oviduk itu masing-masing membesar menjadi

uterus. Dalam uterus embrio berkembang sampai menjadi

ikan hiu yang dapat berenang. Hiu jantan mempunyai 2

testes. Spermatozoa mencapai saluran woff melalui vas

eferen yang banyak jumlahnya. Saluran woff itu

berfungsi sebagai vas deferens.

Reproduksi pada subclass osteichithyes

12

Page 13: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Mulut berahang, skeleton sebagian atau seluruhnya

bertulang menulang. Contohnya : ikan lele (Clarias

batracus), ikan mas (cyprinus carpio), belut ( Monepterus

alba), ikan nila (Tilapia nilantika), ikan buntal ( tetraodon

fluviatilis).

Reproduksi dan perkembangan ikan perak ( Cymatogaster

aggregatus) adalah kelamin terpisah, ikan jantan

mempunyai 2 testes yang membesar di waktu musim

perkawinan. Waktu kawin, sperma (juga disebut “ telur

ikan jantan”) keluar dari apertura urogenital melalui

vas deferens. Pada ikan betina, telur keluar dari 2

ovarium melalui oviduk. Fertilisasi internal dan

viviparus tidak ada metamorfosis.

b. Amphibi

Amphibi adalah vertebrata yang secara vertikal dapat

hidup baik dalam air tawar (tak ada yang diair laut

dan didarat) . amphibi dibagi menjadi tiga bangsa

13

Page 14: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

dalam kelas amphibia, yaitu caudata, anura dan

ghimnophyona.

Pola reproduksi amphibi

Ovarium amphibi menghasilkan ribuan atau ratusan

telur, memenuhi sebagian besar rongga tubuh. Gonad

tergantung pada mesentri dalam rongga tubuh, dan

selama hidup masih ditempat itu. Saluran reproduksi

jantan pada sebagian besar amiphibi jantan, tubulus

mikroskopik yang disebut vasa everensia menyalurkan

sperma dari tubulus semini ferus melalui mesentri

yang menyangga testis ketubulus anteriorginjal

(ginjal merupakan suatu opistonepros) sperma melewati

tubulus-tubulus ini menuju saluran arkinefrik yang

menyalurkan baik urin baik sperma kekloaka. Saluran

reproduksi betina ada sebagian besar amphibi betina,

telur disalurkan dari rongga tubuh (coelom) oleh

sepasang oviduc, tetapi oviduc tersebut mengalami

perubahan sesuai dengan cara reproduksinya. Hampir

semua amphibia berkembangbiak didalam air sebagian

besar bersifat ovivar fertiisasi erjadi diluar dan

telur berkembang menjadi larva yang dapat berdiri

sendiri. Misalnya pada katak, tiap oviduc merupakan

saluran sederhana berkelompok yang menjulur dari

bagian anterior rongga tubuh kekloaka. Oviduc

mempunyai sel kelenjar yang mengsekresi lapisan jeli

disekitar telur, dan bagian bawah melebar untuk

14

Page 15: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

penampungan telur sementara tetapi selain itu oviduc

tidak mengalami spesialisasi

b. Sistem reproduksi dan perkembangan pada amphibisecara umum

Fertilisasi eksternal, tetapi terjadi ketika katak

jantan menjepit pada katak betina ketika perkawinan

(yaitu ketika elur dilepaskan segera sperma

disemprotkan). Katak betina mempunyai dua ovarium,

yang terletak disebelah sentral mesonefros. Telur

dewasa keluar terus masuk kedalaselom, lalu ketarik

kedalam oviduc, lalu kekloaka. Disekitar sejumlah

telur itu, terbentuk selubung gelatinosa dan

pembentukan selubung itu terjadi ketika telur masih

didalam oviduc. Katak jantan memiliki dua testis yang

berhubungan dengan ginjal melalui beberapa vasa

eferensia. Spermtozoa mencapai kloaka melalui saluran

wolff.

Perkembangan selanjutnya terjadi dialam air.

Pembelahan total, inekual, (dari delapan buah sel,

yang empat buah diatas lebih kecil dari kuarted( 4

buah sel) yang dibawah). Glastulasi berakhir terutama

setelah terbentuknya 2 lapisan mesodon. Dalam

pekembangan selanjutnya terbentuk setadium larva

akuatis, bernafas dengan insang dan disebut dengan

berudu terjadi metamorfosis terjadi katak dewasa.

15

Page 16: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Tahap dalam pembelahan dan pembentukan blastula padatelur katak dan metemorfosis katak

1. Reproduksi pada bangsa caudata

Ordo caudata adalah amphibia yang pada bentuk dewasa

mempunyai ekor. Bentuk larva sama seperti yang

dewasa. Dari larva menjadi dewasa memerlukan waktu

beberapa tahun. Contoh : salamander. Reproduksi pada

salamander adalah Telur dibuahi ketika melewati

kloaka, salamander betina akan mendepositkan telur

satu per satu, atau dalam kelompok. Salamander

16

Page 17: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

betina mampu menyimpan sperma untuk jangka waktu

lama sehingga pembuahan dapat terjadi pada musim

gugur atau awal musim semi. Telur ini diletakkan di

dalam gugus dengan setiap telur menempel satu dengan

yang lainnya.

Female salamnder male salamander

2. Reproduksi pada bangsa anura

Ordo anura adalah amphibia yang pandai melompat.

Fertilisasi eksternal. Katak jantan dan katak betina

tidak memiliki alat kelamin luar. Pada katak betina

memiliki Sepasang ovarium yang menghasilkan sel

telur (ovum). Memiliki sepasang ductus ovarium (saluran

telur). Ovarium diperkuat oleh penggantung ovarium

(mesovarium). Saluran telur relatif panjang, besar

dan berliku. Contoh : katak bangkong (Bufo terrestris),

17

Page 18: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

kodok hijau (Rana pipiens),katak bakau ( Fejervarya

cancrivora), dll.

Reproduksi pada katak adalah Pada saat kawin, katak

jantan dan katak betina akan melakukan ampleksus,

yaitu katak jantan akan menempel pada punggung katak

betina dan menekan perut katak betina. Kemudian

katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air.

Setiap ovum yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput

telur (membran vitelin). Sebelumnya, ovum katak yang

telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh

suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui

oviduk.Dekat pangkal oviduk pada katak betina

18

Page 19: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang

disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina

terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok

dan bermuara di kloaka. Segera setelah katak betina

mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusul

mengeluarkan sperma. Sperma dihasilkan oleh testis

yang berjumlah sepasang dan disalurkan ke dalam vas

deferens. Vas deferens katak jantan bersatu dengan

ureter. Dari vas deferens sperma lalu bermura di

kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum

akan diselimuti cairan kental sehingga kelompok

telur tersebut berbentuk gumpalan telur.

Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian

berkembang menjadi berudu. Berudu awal yang keluar

dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan

melekat pada tumbuhan air dengan alat hisap. Berudu

awal kemudian berkembang dari herbivora menjadi

karnivora atau insektivora (pemakan serangga).

Bersamaan dengan itu mulai terbentuk lubang hidung

dan paru-paru, serta celah-celah insang mulai

tertutup. Selanjutnya celah insang digantikan dengan

anggota gerak depan.

Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah

terjadi metamorfosis. Anggota gerak depan menjadi

sempurna. Anak katak mulai berani mucul ke permukaan

air, sehingga paru-parunya mulai berfungsi. Pada

19

Page 20: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

saat itu, anak katak bernapas dengan dua organ,

yaitu insang dan paru-paru. Kelak fungsi insang

berkurang dan menghilang, sedangkan ekor makin

memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat itulah

metamorfosis katak selesai.

3. Reproduksi pada bangsaSesilia, Gymnophiona atau Apoda 

Gymnophiona adalah ordo amfibia yang bertubuh serupa

cacing besar atau ular. Fertilisasi internal.

Sesilia jantan memiliki organ mirip penis,

disebut phallodeum. Contoh: Ichthyophis. Reproduksi pada

sesilia adalah yang pembuahannya internal. Sesilia

jantan memiliki organ mirip penis,

disebut phallodeum, yang dimasukkan ke kloaka betina

selama 2 sampai 3 jam. Sekitar 25% spesies sesilia

ovipar (bertelur); telurnya itu dijaga oleh betina.

Pada beberapa spesies, sesilia sudah

bermetamorfosis saat menetas; yang lain menetas

menjadi larva. Larvanya tidak sepenuhnya hidup di

20

Page 21: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

air, namun menghabisskan waktunya di tanah dekat

air. 75% spesies vivipar, yang artinya mereka

melahirkan anak yang sudah berkembang. Janinnya

diberi makan dalam tubuh betina dari sel-sel oviduk,

yang mereka makan dengan gigi pemegang khusus.

Perawatan ibu Ichthyophis

Spesies Boulengerula taitanus yang bertelur memberi makan

anaknya dengan mengembangkan lapisan luar kulit yang

kaya akan lemak dan nutrisi yang dikuliti anaknya

dengan gigi yang serupa. hal ini memungkinkan mereka

tumbuh sepuluh kali lipat beratnya dalam seminggu.

Kulit itu dimakan tiap tiga hari, waktu yang

diperlukan lapisan baru untuk tumbuh, dan anak itu

diamati hanya makan pada malam hari. Dulu anak muda

itu dianggap hidup dari caiarn sekresi dari ibunya.

Beberapa larva seperti larva Typhlonectes, lahir

dengan insang luar yang besar yang hampir segera

tanggal. Ichthyophis bertelur dan diketahui menunjukkan

21

Page 22: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

sifat merawat anak dengan ibu menjaga telur-telurnya

hingga menetas.

c. Reptil

Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan

vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik

yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda

(hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur

yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik.

Organ reproduksi

Fungsi alat kelamin jantan :

(1)Testis --> memproduksi spermatozoa

(2) Epididymis, merupakan saluran yang berkelok-kelok

yang keluar dari testis

22

Page 23: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

(3)Vas defferens --> saluran spermatozoa dari testis ke

penis

(3)Penis --> sbg alat memasukan spermatozoa ke alat

kelamin betina.

(4)Kloaka -->mengeluarkan spermatoza

Fungsi alat kelamin betina :

(1)Ovarium --> menghasikan ovum

(2)Oviduk --> saluran ovum

(3)Tuba fallopi --> tempat pembuahan

(4)Uterus / rahim --> perkembangbiakan embrio

(5)Kloaka --> saluran yg berfungsi selain sbg tempat

ekskresi jg sbg tempat perkembangbiakan

Sistem Genitalia Jantan

a. Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna

keputih-putihan, berjumlah sepasang, dan terletak di

dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah

satu testis terletak lebih ke depan dari pada yang

lain. Testis akan membesar saat musim kawin.

b. Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi

sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini akan

23

Page 24: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis

bergelung membentuk epididimis. Tubulus mesonefrus

membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus

seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf

bagian posterior menjadi duktus deferen. Pada

kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu dengan

ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu

sinus urogenital yang pendek.

Sistem Genitalia Betina

a. Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan

bagian permukaannya benjol-benjol. Letaknya tepat di

bagian ventral kolumna vertebralis.

b. Saluran reproduksi, oviduk panjang dan bergelung.

Bagian anterior terbuka ke rongga selom sebagai

ostium, sedang bagian posterior bermuara di kloaka.

Dinding bersifat glanduler, bagian anterior

menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus

sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian

posterior sebagai shell gland akan menghasilkan

cangkang kapur.

Reptil (Reptilia) Kelompok reptil seperti kadal,

ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang

fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi

internal). Fertilisasi internal merupakan penyatuan

24

Page 25: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

sperma dan ovum yang terjadi di dalam tubuh hewan

betina. Hal ini dapat terjadi karena adanya

peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin

jantan ke dalam alat kelamin betina. Fertilisasi

internal terjadi pada hewan yang hidup di darat

(terestrial), termasuk pada reptile dan umumnya

reptil bersifat ovipar. Ovipar merupakan embrio

yang berkembang dalam telur dan dilindungi oleh

cangkang. Embrio mendapat makanan dari cadangan

makanan yang ada di dalam telur. Telur dikeluarkan

dari tubuh induk betina lalu dierami hingga menetas

menjadi anak. Ovipar terjadi pada beberapa jenis

reptil. Namun ada juga reptil yang bersifat

ovovivipar, seperti ular dan kadal. Ovovivipar

merupakan embrio yang berkembang di dalam telur,

tetapi telur tersebut masih tersimpan di dalam tubuh

induk betina. Embrio mendapat makanan dari cadangan

makanan yang berada di dalam telur. Setelah cukup

umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya dan

anak akan keluar dari vagina induk betinanya. Contoh

hewan ovovivipar adalah kelompok reptil (kadal).

Fertilisasi

Biasanya, ketika seorang reptile jantan sedang

berhadapan dengan perempuan siap untuk berkembang biak,

dia akan mulai menguntit betinanya. Dia dengan cepat

dapat bergetar ekornya, atau mulai melambaikan itu

25

Page 26: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

tentang dan aroma menandai. Jantan perlahan-lahan akan

mendekati dan kemudian akan menggigit betina, sering di

pangkal ekor. Kemudian akan mengambil nips cepat,

bergerak maju sedikit dengan setiap gigitan dengan

harapan mencapai memegang leher di bagian belakang atau

samping leher. Jika betina menerimanya, dia akan

meringkuk di bawah ekornya yang betina dan kopulasi

akan terjadi.

Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum

kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka.

Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis.

Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung

berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari

epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan

berakhir di hemipenis (Hemipenis merupakan sepasang

alat capulatio yang berupa tonjolan di dinding cloaka).

Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh

satu testis yang dapat dibolak-balik. Pada saat

kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu

hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin

betina. Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma

akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum

yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang

tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah

telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada

kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat

yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur

26

Page 27: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah. Hewan

reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan

kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan

sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan

kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.

Pada reptil, organ genitalia masculine terdiri atas

testis yang berbentuk oval, relatif kecil, berwarna

keputih-putihan, berjumlah sepasang, terletak di dorsal

rongga abdomen yang di gantung oleh mesorchium. Pada

kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke

depan dari pada yang lain. Testis akan membesar saat

musim kawin. Saluran reproduksi, duktus mesonefrus

berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini

akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis

bergelung membentuk epididimis. Epididimis sebagai

saluran yang sangat berkelok-kelok keluar dari testes

di sebelah lateral testes. Tubulus mesonefrus membentuk

duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferus

testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior

menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus

deferen bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka

melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital yang

pendek. Hemipenis ini jika dalam keadaan istirahat akan

melipat masuk ke dalam pangkal cauda dengan dinding

ototnya di bagian luar, kemudian jika akan mengadakan

copulatio di tonjolkan keluar.Semua reptil selain

27

Page 28: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

spenodon memiliki organ kopulatoris, ular dan kadal

mempunyai hemipenis, sedangkan pada buaya penis.

Telur Reptil

.

Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu :

a. Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)

Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis

berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar, pada

manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.

b. Amnion

28

Page 29: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Amnion merupakan kantung yang berisi cairan tempat

embrio mengapung, gunanya melindungi janin dari

tekanan atau benturan.

c. Alantois

Pada alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan

pembuangan sisa metabolisme. Pada mammalia dan

manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk

ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang

akan berkembang menjadi tall pusat.

d. Korion

Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari

mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion menghilang

pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan,

pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam

daerah dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta).

Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka

embrio disebut janin/fetus.

e. AVES

Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun

kelompok burung tidak memiliki alat kelamin luar,

fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini

dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.

1. Sistem Genitalia Jantan.

A. Testis

29

Page 30: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Berjumlah sepasang memiliki berbentuk oval atau

bulat serta bagian permukaannya licin dan terletak

di sebelah ventral lobus penis bagian paling

kranial. Testis tumbuh mencapai kematangan

seksual. Sebagian besar testis terdiri dari banyak

tubulus seminiferus berbelit-belit. Sel-sel sperma

dibentuk di tubulus. pembentukan sperma terjadi

lebih cepat pada unggas dibandingkan dengan

mamalia.Pada musim kawin ukurannya membesar. Di

sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.

B. Saluran reproduksi.

Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan

epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk

duktus deferen.Pada burung-burung kecil, duktus

deferen bagian distal yang sangat panjang

membentuk sebuah gelendong yang disebut

glomere.Dekat glomere bagian posterior dari duktus

aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang

30

Page 31: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

bermuara di kloaka sebagai duktus

ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan

epididimis yang kecil kemudian menuju duktud

deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya

dengan ureter ketika masuk kloaka.

2. Sistem Genitalia Betina

A. Ovarium.

Selain pada burung elang, ovarium aves yang

berkembang hanya yang kiri,ovarium seperti buah

anggur dan terletak pada rongga perut berdekatan

dengan ginjal kiri dan bergantung pada ligamentum

meso-ovarium,Ovarium terbagi dalam dua bagian, yaitu

cortex pada bagian luar dan medulla pada bagian

dalam

B. Saluran reproduksi,

oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri,

bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada

dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi

beberapa bagian.

31

Page 32: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Bagian anterior adalah infundibulum yang punya

bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom

sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-

fimbre.

Di posteriornya adalah magnum yang akan

mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang

mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar.

Uterus atau shell gland untuk menghasilkan

cangkang kapur. Berikut bagian-bagian dari organ-

organ reproduksi aves.

32

Page 33: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

3. Proses Festilisasi

Pada burung terjadi Fertilisasi internal yaitu

penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam

tubuh hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena

adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat

kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina.

Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk

pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang

telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat

perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang

telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi

cangkang berupa zat kapur. Pada burung betina hanya

ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan

tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut

rudimenter, Ovarium dilekati oleh suatu corong

penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk, Ujung

oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada

kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis

yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka,

Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya.

Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio

menjadi anak burung, Anak burung menetas dengan

memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya,

Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya

dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu

dibesarkan dalam sarang.

33

Page 34: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

4. Fungsi bagian-bagian telur aves

Telur aves merupakan telur yang bercangkang. Didalam

telur terdapat titik embrio yaitu bagian yang akan

berkembang menjandi embrio. Kuning telur sebagai

cadangan makanan embrio. Kalaza menjaga goncangan

embrio. Putih telur menjaga embrio dari goncangan.

Rongga udara cadangan oksigen bagi embrio

Salah satu aves yang sering diamati adalah ayam,

berikut alat reproduksi pada ayam betina dan ovarium

pada ayam.

34

Page 35: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Urutan perjalanan terbentuknya sebutir telur pada

saluran reproduksi ayam :

1. Infundibulum/papilon

panjang 9 cm fungsi untuk menangkap ovum yang masak.

Bagian ini sangat tipis dan mensekresikan sumber

protein yang mengelilingi membran vitelina. Kuning

telur berada di bagian ini berkisar 15-30 menit.

Pembatasan antara infundibulum dan magnum dinamakan

sarang spermatozoa sebelum terjadi pembuahan.

2. Magnum

bagian yang terpanjang dari oviduk (33cm). Magnum

tersusun dari glandula tubiler yang sangat sensibel.

Sintesis dan sekresi putih telur terjadi disini.

Mukosa dan magnum tersusun dari sel gobelet. Sel

35

Page 36: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

gobelet mensekresikan putih telur kental dan cair.

Kuning telur berada di magnum untuk dibungkus dengan

putih telur selama 3,5 jam.

3. Isthmus

Mensekresikan membran atau selaput telur. Panjang

saluran isthmus adalah 10 cm dan telur berada di sini

berkisar 1 jam 15 menit sampai 1,5 jam. Isthmus

bagian depan yang berdekatan dengan magnum berwarna

putih, sedangkan 4 cm terakhir dari isthmus

mengandung banyak pembuluh darah sehingga memberikan

warna merah.

4. Uterus

Disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 10

cm. Pada bagian ini terjadi dua fenomena, yaitu

dehidrasi putih telur atau /plumping/ kemudian

terbentuk kerabang (cangkang) telur. Warna kerabang

telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk

di bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur.

Lama mineralisasi antara 20 – 21 jam.

5. Vagina

Bagian ini hampir tidak ada sekresi di dalam

pembentukan telur, kecuali pembentukan kutikula.

Telur melewati vagina dengan cepat, yaitu sekitar

36

Page 37: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

tiga menit, kemudian dikeluarkan (/oviposition/) dan

30 menit setelah peneluran akan kembali terjadi

ovulasi.

6. Kloaka

Merupakan bagian paling ujung luar dari induk tempat

dikeluarkannya telur. Total waktu untuk pembentukan

sebutir telur adalah 25-26 jam. Ini salah satu

penyebab mengapa ayam tidak mampu bertelur lebih dari

satu butir/hari. Di samping itu, saluran reproduksi

ayam betina bersifat tunggal. Artinya, hanya oviduk

bagian kiri yang mampu berkembang. Padahal, ketika

ada benda asing seperti /yolk/ (kuning telur) dan

segumpal darah, ovulasi tidak dapat terjadi. Proses

pengeluaran telur diatur oleh hormon oksitosin dari

pituitaria bagian belakang.

Penyusun kuning telur

Penyusun utama kuning telur :

1. Air,

2. Lipoprotein,

3. Protein,

4. Mineral, dan Pigmen

37

Page 38: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Protein kuning telur diklasifikasikan menjadi dua

kategori

1. Livetin, yakni protein plasmatik yang terakumulasi

pada kuning telur dan disintesis di hati hampir

60% dari total kuning telur.

2. Phosvitin dan lipoprptein yang terdiri dari high density

lipoprotein (HDL) dan low density lipoprotein (LDL) yang

disebut pula dengan granuler dan keduanya

disintesis dalam hati. Pada ayam dewasa bertelur

setiap hari disintesis 2,5 g protein/hari melalui

hati. Sintesis ini dikontrol oleh hormon estrogen.

Hasil sintesis bersama-sama dengan ion kalsium,

besi dan zinc membentuk molekul kompleks yang

mudah larut kemudian masuk ke dalam kuning telur.

Proses kuning telur menjadi anak ayam:

1 2 3 4

5 6 78

38

Page 39: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

9 10 11 12

13 14 15

Keterangan:

1. Masih kuning telur

2. Masih kuning telur tapi ada seikit perubahan

3. Masih kuning telur tapi ada seikit perubahan

4. Mulai banyak perubahan

5. Mulai pecah walaupun tidak semua

6. Warna kuning belum setengah

7. Warna kuning tinggal setengah

8. Warna kuning hilang dan sudah ada sayup-sayup

embrio

9. Embrio mulai terlihat

10. Embrio mulai terlihat sedikit

11. Embrio sudah mulai membesar

12. Embrio bertambah besar

13. Embrio semakin bertambah besar

14. Embrio hampir menjadi anak ayam

15. Anak ayam

39

Page 40: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Masa pengeraman selama 21 hari merupakan masa yang

sangat kritis untuk menentukan kelahiran seekor anak

ayam. Embrio di dalam telur ini tumbuhsecara luar biasa

setiap harinya sampai akhirnya menetas menjadi anak

ayam.Secara garis besar, perkembangan embrio selama 21

hari pengeraman sampai akhirnya jadi anak ayam yang

mungil (DOC atau Day Old Chicken) prosesnya sebagai

berikut:

Pada hari ke-1 sejumlah proses pembentukan sel

permulaan mulai terjadi. Sel permulaanuntuk sistem

pencernaan mulai terbentuk pada jam ke-18. pada jam-

jamberikutnya, secara berturut-turut sampai dengan jam

ke-24, mulai jugaterbentuk sel permulaan untuk jaringan

otak, sel permulaan untuk jaringantulang belakang,

formasi hubungan antara jaringan otak dan jaringan

syaraf,formasi bagian kepala, sel permulaan untuk

darah, dan formasi awal syaraf mata.

Pada hari ke-2 embrio mulai bergeser ke sisi kiri, dan

saluran darah mulai terlihat padabagian kuning telur.

Perkembangan sel dari jam ke-25 sampai jam ke-48secara

berurutan adalah pembentukan formasi pembuluh darah

halus danjantung, seluruh jaringan otak mulai

terbentuk, selaput cairan mulai terlihat,dan mulai juga

terbentuk formasi tenggorokan.

40

Page 41: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Lalu pada hari ke-3 dimulainya pembentukan formasi

hidung, sayap, kaki, dan jaringanpernafasan. Pada masa

ini, selaput cairan juga sudah menutup seluruh

bagianembrio.

Selanjutnya pada hari ke-4 sel permulaan untuk lidah

mulai terbentuk. Pada masa ini, embrio

terpisahseluruhnya dari kuning telur dan berputar ke

kiri. Sementara itu, jaringansaluran pernafasan

terlihat mulai menembus selaput cairan.

Kemudian pada hari ke-5 saluran pencernaan dan tembolok

mulai terbentuk. Pada masa ini terbentukpula jaringan

reproduksi. Karenanya sudah mulai dapat juga ditentukan

jeniskelaminnya.

Lantas hari ke-6 pembentukan paruh dimulai. Begitu juga

dengan kaki dan sayap. Selain itu,embrio mulai

melakukan gerakan-gerakan.

Berikutnya hari ke-7, ke-8, dan ke-9 jari kaki dan

sayap terlihat mulai terbentuk. Selain itu, perut mulai

menonjol karena jeroannya mulai berkembang. Pembentukan

bulu juga dimulai. Pada masa-masa ini, embrio sudah

seperti burung, dan mulutnya terlihat mulaimembuka.

41

Page 42: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Ketika hari ke-10 dan ke-11 paruh mulai mengeras, jari-

jari kaki sudah mulai sepenuhnya terpisah, danpori-pori

kulit tubuh mulai tampak.

Saat hari ke-12Jari-jari kaki sudah terbentuk

sepenuhnya dan bulu pertama mulai muncul.

Hari ke-13 dan ke-14 sisik dan kuku jari kaki mulai

terbentuk. Tubuh pun sudah sepenuhnyaditumbuhi bulu.

Pada hari ke-14, embrio berputar sehingga kepalanya

tepatberada di bagian tumpulnya telur.

Hari ke-15 jaringan usus mulai terbentuk di dalam badan

embrio.

Waktu hari ke-16 dan ke-17 sisik kaki, kuku, dan paruh

semakin mengeras. Tubuh embrio sudahsepenuhnya

tertutupi bulu yang tumbuh. Putih telur sudah tidak ada

lagi, dankuning telur meningkat fungsinya sebagai bahan

makanan yang sangat pentingbagi embrio. Selain itu,

paruh sudah mengarah ke rongga kantung udara, selaput

cairan mulai berkurang, dan embrio mulai melakukan

persiapan untukbernafas.

Ketika hari ke-18 dan ke-19 pertumbuhan embrio sudah

mendekati sempurna. Kuning telur mulai masukke dalam

42

Page 43: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

rongga perut melalui saluran tali pusat. Embrio juga

semakin besarsehingga sudah memenuhi seluruh rongga

telur kecuali rongga kantung udara.

Kala hari ke-20 kuning telur sudah masuk sepenuhnya ke

dalam tubuh embrio. Embrio yanghampir menjadi anak ayam

ini menembus selaput cairan, dan mulai

bernafasmenggunakan udara di kantung udara. Saluran

pernafasan mulai berfungsi danbekerja sempurna.

Akhirnya hari ke-21Anak ayam menembus lapisan kulit

telur dan menetas menjadi DOC.

Telur burung berisi yolk yang banyak dan cangkangnya

kuat berkapur. Pertumbuhan embrio nya di dalam telur.

Dalam aves terdapat 2 sifat dalam penetasan telurnya,

anak ayam, bebek dan burung-burung pantai bersifat

Precocial (setelah diteteaskan anak-anak burung di tutupi

oleh bulu-bulu halus dan langsung dapat berjalan)

sedangkan burung-burung penyanyi, pelatuk, merpati

anak-anaknya bersifat Altricial (setelah di tetaskan belum

tumbuh bulu dan masih harus dibantu, dipelihara, dan

diberi makan.

Anak burung precocial

43

Page 44: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Anak burung altricial

E. SISTEM REPRODUKSI MAMALIA

Sistem reproduksi pada laki – laki dan perempuan

berkaitan terutama dengan kelangsungan keberadaan

spesies manusia. Oleh karena itu, sistem ini berbeda

dengan sistem organ lainnya dalam tubuh yang

berhubungan dengan homeostatis dan kemampuan

bertahan individu dan kemampuan bertahan hidup

individu. Proses reproduksi meliputi maturasi

seksual ( perangkat fisiologis untuk reproduksi ),

pembentukan gamet ( spermatozoa dan ovum ),

fertilisasi ( penyatuan gamet ), kehamilan, dan

laktasi.

Sistem Reproduksi Laki - laki

Organ kelamin primer adalah gonad, terdiri dari

testis pada laki – laki dan ovarium pada perempuan.

1. Gamet ( sel kelamin ) dihasilkan oleh gonad dalam

proses yang disebut gametogenesis. Testis

44

Page 45: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

memproduksi spermatozoa ( spermatogenesis ) dan

ovarium memproduksi ovum ( oogenesis ).

2. Hormon kelamin laki – laki dan perempuan juga

dihasilkan oleh gonad dan berfungsi di seluruh

proses reproduksi. Sekresi steroid bertanggung

jawab untuk perkembangan prenatal organ

reproduksi, untuk perkembangan dan mempertahankan

karakteristik seks sekunder ( perubahan fisik

yang terjadi saat pubertas ), dan untuk aktivitas

neuroendokrin hipotalamus.

a. Androgen ( terutama testoren ) adalah hormone

kelamin primer laki – laki.

b. Estrogen (terutama estradiol) dan progesterone

adalah hormone kelamin perempuan.

Organ kelamin aksesoris adalah saluran reproduksi

dan kelenjar yang berkaitan dengan transport,

pemberian nutrisi, dan perlindungan gamet setelah

meninggalkan gonad. Genitalia eksternal juga

termasuk organ kelamin aksesoris.

1. Sistem reproduksi laki – laki terdiri dari

testis, sistem saluran yang terdiri dari

epididimis, duktus deferen, duktus ejaculator,

dan uretra; kelenjara aksesoris; dan penis.

2. Sistem reproduksi perempuan terdirid ari

ovarium, duktus ovum, uterus, vagina, genitalia

eksternal, dan kelenjar mammae.

45

Page 46: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

A. Differensiasi dan Perkembangan Jenis Kelamin

1. Organ reproduksi internal. Proses diferensiasi

gonad menjadi testis atau ovarium dan

perkembanagn sistem saluran internal dimulai

pada minggu keempat perkembangan embrionik dan

akan selesai secara keseluruhan pada minggu

kedua belas setelah fertilisasi.

Gambar 1. skema yang memperlihatkan

perkembangan saluran dan organ reproduksi

internal laki – laki dan perempuan

a. Sel – sel primordial (sel kelamin primitive )

yang kemudian terpisah dari sel lain pada

46

Page 47: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

minggu keempat perkembangan embrio,

bermigrasi melalui gerakan amuboid pada

minggu keenam menuju gonad primitive yang

belum terdiferensiasi dalam dinding abdominal

posterior embrio.

1. Gonad terbentuk dalam bubungan gonadal.

Bubungan ini terletak di dekat duktu

mesonefrik yang mengalirkan cairan ginjal

embrionik

2. Duktus mullerian terbentuk dengan

sendirinya di sepanjang duktus mesonefrik.

b. Perkembangan testis. Jika kelaminnya adalah

laki – laki gonad terbentuk menjadi testis

yang memproduski testosterone dan suatu

inhibitor duktus mullerian.

c. Perkembangan ovarium. Jika genetic kelaminnya

perempuan, gonad berkembang menjadi ovarium

tanpa testosterone, duktus mesonefrik

47

Page 48: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

mengalami atrofil. Duktus mullerian

berkembang menjadi tuba uterin (faloppii),

uteru, dan bagian atas vagina. Pengaruh

hormonal tidak diperlukan untuk

perkembangannya.

2. Genitalia eksternal

Gambar 2. Gambar yang memperlihatkan

perkembangan genitalia eksternal laki – laki

dan perempuan

Sampai sekitar minggu ketujuh kehidupan

embrionik, genitalia eksternal tidak

diferensiasi dan terdiri dari tuberkel genital,

lipatan urogenital, dan pembengkakan

labionskrotal

48

Page 49: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

a. Pada laki – laki karena pengaruh

testosterone, tuberkel genital membentuk

penis dan pembengkakan labioskotal menyatu

menjadi dua kantung scrotal yang kemudian

berisi testis setelah testis bersenden dan

rongga abdomen

b. Pada perempuan , tanpa pengaruh hormonal ,

tuberkel genital menjadi klitoris, lipatan

urogenital menjadi labia minora, dan

pembengkakan labioskrotal menjadi labia

miyora.

B. Sistem Reproduksi Pada Laki – laki

A. Skrotum adalah kantong longgar yang terdri dari

kulit, vasia, dan otot yang polos yang

membungkus dan menopang testis di luar tubuh

pada suhu optimum untuk reproduksi spermatozoa

1. Dua kantong scrotal , setiap scrotal b

erisi satu testis tunggal, dipisahkan oleh

septum internal.

2. Otot dartos adalah lapisan serabut dalam

vasia dasar yang berkontraksi untuk

49

Page 50: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

membentuk kerutan pada kulit scotal sebagai

respon terhadap

Gambar 3. Potongan sagital sitem

reproduksi laki - laki

3. udara dingin atau eksitasi seksual

B. Testis adalah organ lunak berbentuk oval

dengan panjang 4 – 5cm (1,5 inchi – 2 inchi)

dan berdiameter 2,5 cm.

1. Tunica albuginea adalah kapsul jaringan ikat

yang membungkus testis merentang kearah dalam

untuk membaginya menjadi sekitar 250 lobulus.

2. Tubulus semineferus tempat berlangsungnya

spermatogenesis, terlilit dalam lobulus.

a. Spermatogenesis adalah proses

perkembangan spermatogonia menjadi

spermatozoa dan berlangsung sekitar 64

hari

1. Spermatogonia terletak berlekatan

dengan membrane basalis tubulus

semineferus. Spermatogonia

berproliferasi melalui mitosis menjadi

spermatosit primer.

2. Setiap spermatosit primer mengalami

pembelahan meiosis untuk membentuk dua

spermatosit sekunder dan menghasilkan

empat spermatid.

50

Page 51: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

3. Tahap akhir spermatogenesis adalah

maturasi spermatid menjadi

spermatozoa. Sperma mature memiliki

satu kepala, satu badan,dan satu ekor.

a. Kepala berisi nucleus dan dilapisi

akrosom.

b. Badan mengandung mitokondria yang

memproduksi ATP dibutuhkan untuk

pergerakkan.

c. Goyangan flagellum mengakibatkan

motilitas sempurna.

b. Sel sertoli menyebar dari epithelium

sampai lumen tubulus. Fungsinya :

1. Sel sertoli secara mekanis menyokong

dan memberi nutrisi spermatozoa dalam

proses pematangan.

2. Sel sertoli mensekresi inhibitor

duktus mullerian, yaitu sejenis

glikoprptein yang bereproduksi secara

perkembangan embrionik pada saluran

reproduksi laki – laki.

3. Sel sertolli mensekresi protein

pengikat androgen untuk merespon

follicle- stimulating hormone (FSH)

yang dilepas kelenjar hipofisis

anterior

51

Page 52: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

4. Sel sertoli mensekresi inhibin, suatu

protein yang mengeluarkan efek umpan

balik negative terhadap sekresi FSH

oleh kelenjar hipofisis anterior.

5. Sel sertoli mensekresi antigen H-Y ,

yati protein permukaan membrane sel

yang penting untuk menginduksi proses

diferensiasi testis pada genetic

laki- laki.

c. Sel interstisial ( Leydig) mensekresi

androgen (testosterone dan

dihidrotestoteron ). Sel – sel

interstisial ini mennghilang enasm bulan

setelah lahir dan muncul kembali saat

awetan pubertas karena pengaruh hormone

gonadotropin dari kelenjar hipofisis.

52

Page 53: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Gambar 4 : A. Diagram testis ,

epipidimis, dan duktus deferens. Tubulus

seminiferus terlilit dalam lobulus

testis. B. Potongan melintang tubulus

seminifersu. C. Pembesaran potongan

melintang tubulus seminiferus

memperlihatkan perkembangan sperma

C. Duktus pada saluran reproduksi laki- laki

membawa sperma matur dari testis ke bagian

eksterior tubuh.

1. Dalam testis , sperma bergerak ke lumen

tubulus semineferus, kemudian menuju

tubulus rekti ( Tubulus lurus ). Dari

tubulus rekti, sperma kemudian menuju

jarring – jaringan kanal rete testis. Yang

bersambungan dengan 10 sampai 15 duktulus

eferen yang muncul dari bagian atas

testes.

2. Epididimis adalah tuba terlilit yang

panjangnya mencapai 20 kaki yang terletak

disepanjang sisi posterior testis. Bagian

ini menerima sperma dari duktusn eferen.

3. Duktus deferen adalah kelanjutan

epididmis. Duktus ini adalah tuba lurus

yang terletak dalam korda spermatic yang

juga mengandung pembuluh darah dan

53

Page 54: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

pembuluh limfatik , saraf SSO, otot

kremaster, dan jaringan ikat.

4. Duktus ejaculator pada kedua sisi

terbentuk dari pertemuan perbesaran

(ampula) di bagian ujung duktus deferens

dan duktus dari vesikel seminalis.

5. Uretra merentang dari kandung kemih sampai

ujung penis dan terdiri dari tiga bagian.

a. Uretra prostatic merentang mulai dari

bagian dasar kandung kemih menembus

prostat dan menerima sekresi kelenjar

tersebut.

b. Uretra membranosa panjangnya mencapai 1

cm sampai 2 cm. bagian ini dikelilingi

sflingter uretra eksternal.

c. Uretra penis ( cavernous, berspons)

dikelilingi oleh jaringan erektil

bersepon ( korpus spongiosum). Bagian

ini membesar ke dalam fosa navicularis

sebelum berakhir pada mulut uretra

eksternal dalam glans penis.

D. Kelenjar Aksesoris

1. Sepasang vesikel seminalis adalah kantong

terkonvolusi (berkelok – kelok ) yang

bermuara ke dalam duktus ejaculator .

sekretnya adalah cairan kental dan basa

54

Page 55: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

yang kaya akan fruktosa , berfungsi untuk

member nutrisi dan melindungi sperma.

2. Kelenjar prostat menyelubung uretra saat

keluar dari kandung kemih . sekresi

prostat bermuara ke dalam uretra prostatic

setelah melalui 15 sampai 30 duktus

prostatik.

3. Kelenjar bulbouretral (cowpre) adalah

kelenjar kecil yang ukuran dan bentuknya

menyerupai kacang polong. Kelenjar ini

mensekresi cairan basa yang mengandung

mucus ke dalam uretra penis untuk melumasi

dan melindungi serta ditambahkan pada

semen.

E. Penis terdiri dari 3 bagian : akar, badan,

dan gians penis yang membesar yang banyak

mengandung ujung – ujung saraf sensorik.

Organ ini berfungsi untuk tempat keluar urine

dan semen serta sebagai organ kopulasi.

1. Kulit penis tipis dan tidak berambut

kecuali di dekat akar organ. Prepusium

(kulup) adalah lipatan sirkular kulit

longgar yang merentang menutupi glans

penis kecuali jika diangkat melalui

sirkumsisi. Korona adalah ujung proksimal

glans penis.

55

Page 56: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

2. Badan penis dibentuk dari tiga massa

jaringan erektil silindris; dua korpus

kavernosum dan satu satu korpus spongiosum

ventral di sekitar uretra.

a. Jaringan erektil adalah jarring -

jarring ruang darah irregular yang

diperdarahi oleh arteriol aferen dan

kapiler.

b. Korpus kavernosum dikelilingi oleh

jaringan ikat rapat yang disebut tunika

albuginea.

3. Mekanisme Ereksi Penis

Ereksi adalah salah satu fungsi vascular

korpus kavernosum dibawah pengendalian

SSO.

a. Jika penis lunak, stimulus simpatis

terhadap arteriol penis menyebabkan

konstruksi sebagian organ ini, sehingga

aliran darah yang melalui penis tetap

dan hanya sedikit darah yang masuk ke

sinusoid kavernosum.

b. Saat stimulasi mental atau seksual,

stimulus parasimpatis menyebabkan

vasodilatasi arteriol yang masuk penis.

c. Sinusoid korpu kavernosum terdistensi

Karena berisi darah dan menekan vena

56

Page 57: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

yang dikelilingi tunika albuginea non

distensi.

d. Setelah ejakulasi, impuls simpatis

menyebabkan vasokonstriksi arteri dan

darah mengalir ke vena untuk dibawa

menjauhi korpus.

F. Hormon yang Berperan dalam Sistem Reproduksi

Laki - laki

Hormon androgen membantu memulai perkembangan

testis dan penis pada janin laki-laki. Mereka

memulai proses pubertas dan mempengaruhi

pertumbuhan rambut pada wajah, tubuh, dan

alat kelamin, mendalamkan suara, pertumbuhan

otot, karakteristik seks kedua pria. Setelah

pubertas, hormon androgen - khususnya

testosteron - memainkan peran dalam

pengaturan gairah seks.

Hormon testosteron yang mulai muncul saat

remaja pada umumnya akan memperlihatkan

tanda-tanda sekunder seperti tumbuh rambut

kumis, suara lebih keras, badan menjadi

berotot, dan adanya produksi sperma pada

testis.

Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang

57

Page 58: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

pembentukan sperma secara langsung. Serta

merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP

(Androgen Binding Protein) untuk memacu

spermatogonium untuk melakukan

spermatogenesis.

Hormon LH yang berfungsi merangsang selLeydig untuk memperoleh sekresi testosterone(yaitu suatu hormone sex yang penting untukperkembangan sperma).

Sistem reproduksi perempuan

A. Ovarium, panjang 3 sampai 5cm, lebar 2 sampai 3

cm, dan tebal 1cm berbentuk seperti kacang

kenari.

1. Lokasi dan perlekatan. Masing-masing ovarium

terletak pada dinding samping rongga pelvis

posterior dalam sebuah ceruk dangkal, yaitu

vosa ovarium dan ditahan dalam posisi

tersebut oleh masenterium pelvis (lipatan

poriteneum visceral dan poriteneum parietal).

Ovarium adalah satu-satunya organ dalam

rongga pelvis yang tetroperineal (terletak di

belakang peritoneum)

2. Struktur. Ovarium dilapisi epithelium

germinal (permukaan). Jaringan ikat ovarium

disebut stroma dan tersusun dari korteks pada

bagian dalam.

58

Page 59: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

a. Medulla ovarium adalah area terdalam.

Medulla mengandung pembuluh darah dan

limfatik, sel saraf, sel-sel otot polos,

b. Korteks adalah lapisan stroma luar yang

rapat. Korteks mengandung folikel

ovarian, yaitu unit fungsional pada

ovarium.

3. Oogenesis. Perkembangan folikel ovarian

a. Oogenesis prenatal. Oogonium

berproliferasi selama kehidupanjanin dan

merupakan asal dari 6 sampai 7 juta oosit

primer.

1. Setiap oosit primer diselubungi oleh

satu lapisan tunggal sel-sel folikular

yang disebut folikel primordial.

2. Oosit primer akan tetap berada pada

tahap profase 1 meiosis selama kehidupan

janin dan setelah lahir sampai pubertas.

59

Page 60: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

3. Jumlah folikel primordial dapat

berkurang seiring usia karena atresia.

Gambar 5. Potongan sagital sistem

reproduksi wanita.

b. Oogenesis postnatal

1. Saat lahir, jumlah folikel primordial

dalam ovarium berkurang menjadi 2juta.

2. Pada usia tujuh tahun, 300.000 oosit

primer bertahan, saat bupartas, 50.000

sampai 100.000 folikel mampu bertahan

untuk menyediakan ooogonia dan

spermatosit pada evaluasi mendatang.

3. Kebalikan dengan laki-laki, yang terus

menerus memproduksi spermatosit primer,

perempuan dilahirkan dengan semua oosit

primer yang pernah mereka miliki. Dar

kumpulan oosit yang sudah berkurang,

60

Page 61: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

hanya 350 sampai 400 (satu setiap

bulan)akan matur dan akan terovulasi

selama tahun-tahun reproduktif.

c. Oogenesis postpubertal

Oogenesis postpubertal. Saat pubertas,

dibawah pengaruh gonadotropin hipofisis

dan GnRH hipotalamik, siklus perkembangan

folikel primordial dimulai. Setiap bulan,

sejumlah folikel folikel terbentuk dari

beberapa folikel primordial dan salah satu

diantaranya akan mengalami muturalis dan

ovulasi.

1. Folikel primer

a. Oosit primer distimulasi untuk

membesar. Sel-sel folikular

disekitarnya akan membelah dari untuk

membentuk lapisan ganda sel-sel

granulose.

b. Lapisan zona pellucid bening dan non

seluler terbentuk antara oosit dan

sel-sel granulose.

c. Sel-sel stroma disekitar folikel

primer membentuk 2 lapisan; teka

interna, tersusun dari sel-sel

sekretori yang mensekresi estrogen ,

dan teka eksterna, lapisan ikat

terluar.

61

Page 62: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

d. Ruang-ruang akan terbentuk antar sel-

sel granulose yang kemudian dipenuhi

cairan folikular, kemudian ruang-

ruang tersebut akan bergabung untuk

membentuk sebuah antrum, atau rongga,

dalam folikel.

2. Folikel sekunder

a. Folikel yang sedang tumbuh dengan

sebuah antrum didalamnya disebut

folikel sekunder.

b. Cumulus oophorus adalah tumpukan sel-

sel granulosa yang menyelubungi dan

menunjang oosit dalam folikel

sekunder.

c. Oosit primer terdorong kesalah satu

rongga antral akibat akumulasi cairan

anal dan masuk kedalam rongga.

3. Folikel matur

a. Folikel utama yang akan terovulasi

memerlukan waktu 10-14 hari untuk

terbentuk.

b. Sebelum ovulasi, oosit primer dalam

folikel matang menyelesaikan

pembelaihan meiosis pertamanya.

Pembagian sitoplasma tidak sama.

62

Page 63: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

c. Oosit sekunder kemudian mengalami

metaphase pembelahan meiosis akan

berlanjut.

4. Ovulasi

a. Oosit membebaskan diri dari sel-sel

yang menyelubunginya dan mengambang

bebas dalam antrum yang diselubungi

korona radiate.

b. Oosit terdorong keluar dari permukaan

ovarium disertai dengan sebagian

cairan folikular dan korona radiate

yang melekat padanya.

c. Jika oosit tidak dibuahi, oosit akan

berdisentegrasi dalam beberapa hari.

Gambar.6 Diagram mengilustrasikan proses

oogenesis dalam ovarium dan jalu oosit

masuk ke tuba faloppii setelah ovulasi.

63

Page 64: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

5. Korpus luteum (badan kuning) terbentuk

dalam ovarium pada folikel yang kosong.

a. Dinding folikel kosong runtuh. Sel

glanulosanya mengalami pembuahan

structural dan biokimia sehingga

menjadi sel lutein.

b. Sel lutein korpus luteum memproduksi

estrogen dan progesteron yang akan

mencapai puncak aktivitas pada 5-7

hari setelah evolusi.

6. Korpus albikans (jaringan parut putih)

terbentuk setelah jaringan ikat

menginvasi korpus luteum yang

terdisintregrasi.

B. Dua tuba uterin (tuba fallopi atau oviduk)

menerima dan mentraspor oosit keuterus setelah

ovulasi keuterus setelah ovulasi.

1. Setiap tuba uterin, dengan panjang 10 cm dan

diameter 0,7 cm, ditopang oleh ligament besar

uterus. Salah satu ujungnya melekat pada

uterus dan ujung yang lainnya membuka ke

dalam rongga pelvis.

a. Infundibulum adalah ujung terbuka

menyerupai corong (ostium) pada tuba

uterin.

b. Ampula adalah bagian tengah segmen tuba.

64

Page 65: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

c. Ismus adalah segmen terdekat dari uterus.

2. Dinding tuba uterin terdiri dari serabut otot

polos, jaringan ikat, dan sebuah lapisan

epitel bersilia yang sirkular, tersusun

secara longitudinal. Oosit bergerak

disepanjang tuba menuju uterus karena getaran

silia dan kontraksi peristaltic otot polos.

Oosit memerlukan waktu 4-5 untuk saampai

keuterus.

3. Fertilisasi biasa nya terjadi di 1/3 bagian

atas tuba falloppii.

C. Uterus adalah organ tunggal moskular dan

berongga. Oosityang telah dibuahi akan tertanam

dalam lapisan endometrium uterus dan dipenuhi

kebutuhan nutrisinya untuk tumbuh dan

berkembang sampai lahir.

1. Ukuran dan lokasi. Uterus terbentuk seperti

buah pir terbalik dan dalam keadaan tidak

hamil memiliki panjang 7cm, lebar 5cm. organ

ini terletak dalam rongga pelvis diantara

rectum dan kandung kemih .

2. Penompa. Uterus pada dasarnya ditopang oleh

lipatan peritoneal, ligament besar yang

melekatkan uterus pada dinding pelvis.

3. Struktur

65

Page 66: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

a. Dinding uterus terdiri dari bagian terluar

serosa (perimetrum) bagian tengah

meometrium (lapisan otot polos) dan bagian

terdalam lapisan endometrium. Endometrium

tersusun dari dua lapisan :

1. Lapisan superficial (stratum

fungsional) endometrium berukuran lebih

tebal.

2. Lapisan basal (stratum basalis) tidak

berubah selama siklus berlangsung.

b. Fundus uterus adalah bagian bundar yang

letaknya superior terhadap mulut tuba

uterin.

c. Badan uterus adah bagian luas berdinding

tebal yang membungkus rongga uterus

d. Serviks adalah bagian leher bawah uterus

yang terkonstriksi. Os eksternal adalah

mulut serviks kedalam vagina, Os internal

adalah mulut uterus dalam rongga uterus.

Kanal endoservikal melapisi jalur diantara

dua mulut.

e. Portio vaginalis adalah bagian serviks

yang menonjol kedalam ujung bagian atas

vagina. Resesus sirkular yang terbentuk

pada area pertemuan adalah forniks

anterior, posterior, dan lateral (forniks

singular)

66

Page 67: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

4. Suplai darah. Darah arteri memperdarahi

uterus melalui arteri-arteri uterus

(berasal dari arteri iliaka interna) dan

bercabang menjadi arteri ovarian dan

vagina.

1. Dalam dinding uterus, arteri menjadi

arteri arkuata, kemudian bercabang

menembus miometrium sebagai arteri radial.

2. Darah kembali dari yterus melalui vena

uterus yang parallel dengan jalur arteri.

D. Vagina adalah tuba fibromuskular yang dapat

berdistensi. Organ ini merupakan jalan lahir

bayi atau aliran menstruasi, fungsinya adalah

sebagai organ kopulasi perempuan.

1. Ukuran dan lokasi vagina panjangnya sekitar

8-10 cm. organ ini menghadap uterus pada

sudut sekitar 45 derajat dari vestibula

genitalia eksternal dan terletak antara

kandung kemih dan uretra disisi anterior dan

rectum disisi posterior.

2. Struktur. Dinding vagina tersusun dari

atventasia terluar, satu lapisan otot polos,

dan epithelium skuamosa bertingkat

nonkeratinisasiyang dikenal sebagai lapisan

vaginal.

67

Page 68: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

a. Sebelum pubertas dan setelah menopause,

jika konsentrasi estrogen darah rendah,

lapisan vagina menjadi tipis dan hamper

seluruhnya terdiri dari sel-sel basal.

b. Selama tahun-tahun reproduktif dank arena

pengaruh estrogen, lapisan vaginal menjadi

tebal dan terdiri dari 40 lapisan sel

basal, sel intermediate, dan sel

superficial.

3. Cairan dan huluaran vaginal. Vagina

dilembabkan dan diluminasi oleh cairan yang

berasal dari kapilar pada dinding vaginal dan

sekresi dari kelenjar-kelenjar serviks. pH

cairan veginal tergantung pada kadar

estrogen.

1. Saat masa reproduktif, haluaran vaginal

bersifat asam, karena stimulasi estrogen,

sel-sel mukosa menyimpan glikogen yang akan

dimetabolis menjadi asam laktat oleh

bakteri normal vaginal.

2. Sebelum pubertas dan setelah menopause,

sedikit setimulus estrogen mengakibatkan

sedikit akumulasi glikogen dalam sel-sel

mukosa dan pH-nya menjadi basa.

3. Haluaran yang asam dan epithelium yang tebal

melindungi vagina dari inveksi berbahaya.

68

Page 69: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

E. Genital eksternal secara kesatuan disebut vulva

atau pudendum

1. Mons pubis adalah bantalan jaringan lemak dan

kulit yang terletak diatas simfisis pubis.

Bagian ini tertutup rambut pubis setelah

pubertas.

2. Labia mayora (bibir mayor) adalah dua lipatan

kulit longitudinal yang merentang kebawah

dari mons pubis dan menyatu disisi posterior

perineum, yaitu kulit antara pertemuan dua

lipatan ini dan anus. Labia mayora homolog

(serupa dalam struktur dan asalnya) dengan

skrotum pada laki-laki.

3. Labia minora (bibir minor) adalah dua lipatan

kulit diantara labia mayora. Lipatan ini

tidak berambut tetapi mengandung kelenjar

sebasea dan beberapa kelenjar keringat.

a. Prepusium klitoris adalah pertemuan

lipatan-lipatan labia minora dibawah

klitoris

b. Frenulum adalah area lipatan dibawah

klitoris.

4. Klitoris homolog dengan dengan penis laki-

laki, tetapi lebih kecil dan tidak memiliki

mulut uretra.

69

Page 70: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

a. Klitoris terdiri dari dua krura (akar),

satu batang (badan), dan satu glans

klitoris bundar yang banyak mengandung

ujung saraf dan sangat sensitive.

b. Batang klitoris mengandung dua corpora

kavernosum yang tersusun dari jaringan

erektil.

5. Vestibula adalah area yang dikelilingi labia

minora, vestibula menutupi mulut uretra,

mulut vagina, dan duktus kelenjar bartolin

(vestibular besar).

A. Kelenjar bartolinhomolog dengan kelenjar

bulbouretral pada laki-laki.

B. Bulba vestibular adalah masa jaringan

erektil dalam substansi jaringan labian.

6. Orifisium uretra adalah jalur keluar urine

dari kantung kemih.

7. Mulut vagina terletak dibawah orifisium

uretra.

8. Perineum (pada laki-laki dan perempuan)

adalah area terbentuk seperti intan yang

terbentang dari simfiisis pubis disisi

anterior sampai ke koksiks disisi posterior

dank e tuberositas iskial disisi lateral.

70

Page 71: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Gambar 7. Genitalia eksternal perempuan

F. Kelenjar mammae (payudara) dimiliki oleh kedua

jenis kelamin. Kelenjar ini menjadi fungsional

pada saat pubertas untuk merespons estrogen

pada perempuan dan pada laki-laki biasanya

tidak berkembang. Saat kehamilan, kelenjar

mammae mencapai perkembangan puncaknya dan

berfungsi untuk produksi susu (laktasi) setelah

kelahiran bayi.

1. Struktur. Setiap payudara merupakan elevasi

dari jaringan glandular dan adipose yang

tertutup kulit pada didnding anterior dada.

Payudara terletak diatas otot pektoralis

dan melekat pada otot tersebut melalui

selapis jaringan ikat.

a. Jaringan glandular terdiri dari 15- 20

lobus mayor, setiap lobus dialiri duktus

71

Page 72: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

latiferusnya sendiri membesar menjadi

sinus laktiferus sebelum muncul untuk

memperforasi putting denga 15-20 mulut.

b. Lobus-lobus dikelilingi jaringan adipose

dan dipisahkan oleh ligament

suspensorium cooper.

c. Lobus mayor bersubdivisi mejadi 20-40

lobulus, setiap lobules kemudian

bercabang menjadi duktus-duktus kecil

yang berakhir dialveoli sekretori.

d. Putting memiliki kulit berpigmen dan

berkerut yang membentang keluar sekitar

1-2cm untuk membentuk aroela. Aroela

mengandung kelenjar sebasea dan kelenjar

keringat yang besar, beberapa

diantaranya berhubungan dengan folikel

rambut dan serabut otot polos yang

menyebabkan ereksi putting saat

berkontraksi.

2. Suplai darah dan aliran cairan limfatik

payudara

a. Suplai arteri kepayudara barasal dari

arteri mamalia internal, yang

merupakan cabang arteri subklavia.

Kontribusi tambahan berasal dari

cabang arteri aksilari toraks.

72

Page 73: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

b. Aliran limfatik dari bagian sentral

kelenjar mammae, kulit, putting, dan

areola adalah melalui sisi lateral

menuju aksila.

G. Pengaturan hormonal system reproduksi

perempuan. Ketepatan pola klus fungsi system

reproduksi perempuan diatur melalui

keseimbangan hormone hipotalamus (GnRH),

hiposis (FSH dan LH), dan hormone ovarium

(oktrogen dan progesteron). Mekanisme umpan

balik positif dan negative juga turut terlibat.

1. Menarke (periode menstruasipertama)

menandakan awital maturasi seksual perempuan.

a. Saat kanak-kanak, ovarium mensekresi

sedikit estrogen yang menghambat pelepasan

GnRH hipotalamus.

b. Saat bpubertas, hipotalamus menjadi kurang

sensitive terhadap estrogen dan melepas

GnRH melalui semprotan pulsatil.

c. Estradiol adalah estrogen yang secara

biologis paling aktif dan paling penting

yang disekresi ovarium. Estron adalah

estrogen lemah yang dibentuk melalui

konversi androstenedion. Estriol adalah

estrogen terlemah.

2. Efek fisiologis estrogen

73

Page 74: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

a. Hormone ini merangsang pertumbuhan semua

organ reproduksi, terutama lapisan mukosa

dan lapisan otot tuba uterin, uterus dan

vagina.

b. Estrogen memengaruhi konfigurasi tubuh

total melalui peningkatan pembentukan

tulang dan peningkatan tulang dan

peningkatan penumpukan lemak dalam semua

jaringan subkutan terutama diarea bokong,

paha, dan payudara.

c. Estrogen juga memiliki efek metabolic,

termasuk menurunkan kadar kolesterol.

d. Hormon ini mempengaruhi fungsi pengaturan

suhu dan pusat vasomotorik hipotalamus yang

mengendalikan saraf penyebab dilatasi dan

konstriksi pembuluh darah.

e. Estrogen menyebabkan produksi sekresi

serviks berair jernih yang cenderung

memfasilitasi masuknya sperma kedalam

uterus.

3. Efek fisiologis estrogen

a. Hormone ini merangsang pertumbuhan semua

organ reproduksi, terutama lapisan mukosa

dan lapisan otot tuba uterin, uterus dan

vagina.

b. Estrogen memengaruhi konfigurasi tubuh

total melalui peningkatan pembentukan

74

Page 75: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

tulang dan peningkatan tulang dan

peningkatan penumpukan lemak dalam semua

jaringan subkutan terutama diarea bokong,

paha, dan payudara.

c. Estrogen juga memiliki efek metabolic,

termasuk menurunkan kadar kolesterol dan

lipo protein densitas rendah dalam darah

melalui perbandingan pada perempuan

pascamenopause dan laki-laki dan juga

memfasilitasi metabolism kalsium.

d. Hormone ini mempengaruhi fungsi pengatur

suhu dan pusat vasomotorik hipotalamus

yang mengendalikan saraf penyebab ditalasi

dan kontraksi pembuluh darah.

e. Estrogen menyebabkan produksi sekresi

serviks berair jernih yang cenderung

memfasilitasi masuknya sperma kedalam

uterus.

4. Efek fisiologis

a. Progesterone merangsang pertumbuhan endo

metrium uterus lebih lanjut untuk

mempersiapkannya terhadap implementasi ovum

yang sudah dibuahi.

b. Hormone ini juga merangsang pertumbuhan dan

diferensiasi sel-sel alveolar kelenjar

mammae menjadi sel-sel pensekresi susu.

75

Page 76: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

c. Progesterone meningkatkan veskositas mucus

serviks dan dengan demikian cenderung

menghambat masuknya sperma ke os serviks.

d. Progesterone menyebabkan sedikit peningkatan

suhu tubuh basal dan peningkatan ekskresi

natrium dan air dari ginjal.

5. Siklus menstruasi menandakan fluktasi irama

hormon hipotalamus, hipofisis, dan ovarium

serta perubahan morfologis yang dihasilkan pada

ovarium dan endomertium.

a. Menstruasi adalah perdarahan bulanan yang

terjadi jika bagian endometrium uterus luruh

dan dikeluarkan melalui vagina.

b. Rentang siklus menstruasi biasanya berkisar

selama 28 hari walaupun sangat beragam.

Siklus pendek 18 hari atau terpanjang 40

hari masih dianggap normal

c. Siklus menstruasi berhubungan dengan siklus

ovarium dan siklus endometrium.

6. Siklus ovarium

a. Diawal siklus ( hari 1 fase folikular) FSH

dan LH disekresi dari hipofisis anterior

sesuai dengan sinyal dari sekresi pulsatil

GnRH hipotalamus.

b. Kelompok folikel primer, 20-25 (disertai

reseptor FSH pada sel-sel granulosanya dan

reseptor LH pada sel-sel tekanya).

76

Page 77: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

c. Awalnya peningkatan kadar ekstrogen plasma

penghambat FSH dan LF memulai umpan

negative.

d. Jika konsentrasi estrogen darah terus

meningkat selama fase midfolikular,

e. Puncak estrogen adalah kadar estrogen darah

yang tinggi yang dipertahankan selama 50jam

f. Puncak LH mengakibatkan efek berikut pada

folikel utama.

1. Oosit menyelesaikan pembelahan meiosis

pertama dan selanjutnya menjadi oosit

sekunder dan badan polar pertama.

2. Sintesis enzim dan prostaglandin yang

penting untuk rupture folikel.

3. Ovulasi atau pelepasan oosit dan sel-sel

yang berkaitan dengannya kerongga tubuh

agardapat ditarik tuba uterin berlangsung

dalam 24-38 jam setelah puncak LH.

4. Sel folikel yang rupture setelah menjalani

proses luiteinisasiberubah menjadi korpus

luteum yang kemudian memproduksi

progesterone dan sedikit estrogen.

g. Peningkatan kadar progesterone dan estrogen

dalam darah menyebabkan efek umpan balik

yang kuat pada fSH dan LF.

h. Karena adanya enurunan kadar esterogen dan

progesterone darah efek umpan balik neatif

77

Page 78: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

terhadap kelenjar hipofisis anterior

berkurang. FSH dan LH kembali meningkat

untuk memulai siklus baru.

7. Siklus endometrium (uterus) terjadi dalam

rangka mempersiapkan endometrium uterus untuk

memberi nutrisi dan mempertahankan ovum jika

sudah dibuahi. Peristiwa dalam siklus

endometrium ini sangat berkorelasi dengan

peristiwa hormonial dan morfologis dalam siklus

ovarium.

a. Fese menstruasi

Adalah periode pendarahan selama 4 sampai 5

hari. Di bawah pengaruh esterogen dari

folikel yang berkembang dalam ovarium, dan

endometrium diperbaiki melalui pembelahan sel

dalam lapisan basal saat menstruasi masih

berlangsung

b. Fase proliferative

Berlangsung sampai terjadi ovulasi

1. Endometrium yang berproliferasi dari

lapisan basal kembali menjadi tebal dan

tervaskularisasi dengan baik. Esterogen

juga menyebabkan pertumbuhan reseptor

progesterone pada sari-sari endometrial.

2. Kelenjar tubular tumbuh dalam supervisial

sel-sel kelenjar berproliferasi dengan

78

Page 79: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

cepat,tetapi tidak mengakumulasi banyak

sekresi.

3. Anteriol spiral menonjol diantara kelenjar-

kelenjar untuk menyuplai sel-sel

endometrial dan grandular.

c. Saat fase sekretori ( progestasi),

progesterone merangsang kelanjutan

pertumbuhan lapisan supervisial.

1. Kelenjar membesar mensekresi nutrient

(glikogen dan lemak) untuk mempertahankan

perkembangan embrio jika sudah terjadi

pembuahan

2. Anteriol sprila menjadi terkonvolusi

( berlipat-lipat). Endometrium siap untuk

implantasi

3. Jika pembuahan ttidak terjadi, endometrium

beregresi.

a. Korpus luteum berdegenerasi;kadar

progesteron dan estrogen berkurang

b. Anteriol spiral, sekarang tidak didukung

hormone, berkontriksi dan berdilatasi

secara intermiten. Konstriksi ini

mengurangi aliran darah dan menyebabkan

iskemia serta kematian (nekrosis)

jaringan dan kelenjar disekitarnya.

c. Saat anteriol berdilatasi darah keluar

dari area yang telah terdisintegrasi

79

Page 80: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

d. Fragmen jaringan endometrium, sekresi

kelenjar grandular, mucus, dan sedikit

darah akan terlepas ke dalam rongga

uterus

e. Perdarahan (mens) berlangsung selama 4

sampai 5 hari dan siklus akan dimulai

kembali.

H. Fertilisasi adalah penyatuan spermatozoa dan

oosit sekunder untuk membentuk sel diploid –

zogot yang mengandung kromosom maternal dan

paternal.

a. Spetmatozoa. Selama berlangsungnya senggama,

sekitar 250-400 juta sperma disemprotkan

kedalam vagina saat laki-laki mengejakulasi

semen.

1. Spermatozoa, berenang dengan kekuatannya

sendiri dan dibantu kontraksi muscular

uterus dan tuba uterin, barasenden melalui

serviks.

2. Kapasitas sperma, sewaktu dalam lingkungan

lingkungan cairan pada uterus dan tuba,

sperma mengalami pengkondisian membrane

sel dan akrosom sperma yang membuat

sperma mampu berfertilisasi.

80

Page 81: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

3. Reaksi akrosomal sperma terkapasitas

melepas enzim hidrolitik dari akrosom

untuk mencerna sel korona radiate dalam

zona pelucida oosit, dan membuka jalan

untuk satu sperma menembus oosit.

b. Oosit. Biasanya hanya satu oosit tunggal yang

dilepaskan yang dilepas ovarium kedalam tuba

uterin saat ovulasi.

1. Saat satu sperma menembus membrane sel

oosit, zona pellucid oosit mengalami

perubahan kimia dan menjadi tidak

tertembus oleh sperma lain.

2. Oosit diaktifasi oleh penetrasi sperma

untuk menyelesaikan pembelahan meiosis

keduanya dan membentuk ovum dan badan

polar kedua.

c. Fusi pronukleus

1. Sperma yang menembus oosit kehilangan

flagellum dan membrane nuklearnya

menghilang.

2. Pronukleus laki-laki bergerak menuju

pronukleus perempuan untuk bersatu

dengannya.

I. Hormon Yang Berperan dalam Reproduksi Wanita

81

Page 82: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Sistem reproduksi merupakan kesatuan kerja dari otak,

kelenjar hipofisis, ovarium dan uterus. Hormon yang

mempengaruhi sistem reproduksi tak hanya satu atau dua,

melainkan lebih dari itu. Hormon-hormon seperti

estrogen, progesteron, LH dan FSH bekerja menyampaikan

pesan dari satu organ ke organ yang lain untuk mengubah

kadar hormon tertentu. Dengan demikian, terjadilah

proses seperti pematangan telur, pelepasan telur,

penebalan endometrium untuk menerima hasil konsepsi

(jika terjadi pembuahan), dan peluruhan dinding rahim

yang berwujud sebagai haid. Hormon-hormon tersebut

bekerja pada satu siklus penuh, sejak hari pertama

haid, ovulasi hingga menjelang haid berikutnya.

Progesteron merupakan hormon dari golongan steroid yang

berpengaruh pada

iklus menstruasi perempuan, kehamilan dan embriogenesis

. Progesteron bersama dengan estrogen dihasilkan

oleh korpus luteum, yaitu sebuah kelenjar endokrin yang

tersisa setelah terjadinya peristiwa ovulasi

Progesteron berperan besar dalam perkembangan fetus.

Pengaruh progesteron pada reproduksi diantaranya adalah

Mempertebal dinding endometrium setelah terjadi ovulasi

Menghambat produksi LH agar korpus luteum mengalami

degenerasi saat tidak terjadi fertilisasi

Menghambat laktasi saat kehamilan

Mempersiapkan endometrium untuk implantasi zigot

82

Page 83: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dariestrogen tapi yang paling penting untuk reproduksiadalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukanciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitupembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll.Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi denganmembentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dankuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuaiuntuk penetrasi sperma.

Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).

83

Page 84: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

III. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Amphibi, aves, pisces, reptile dan mamalia memiliki

sistem reproduksi yang berbeda-beda

2. Ikan tidak memiliki alat kelamin luar.Ikan jantan

mempunyai sepasang testis, sedangkan ikan betina

memiliki sepasang ovarium.

3. Seperti halnya kelas pisces, pada katak

melangsungkan fertilisasi eksternal. Telur

dilepaskan di air pada saat perkawinan dan katak

jantan mengeluarkan sperma di dalam air.

4. Reptilia melangsungkan fertilisasi internal.

Beberapa reptilia bertelur (ovipar) ada pula yang

84

Page 85: Tugas struktur hewan sistem reproduksi

telurnya tetap tinggal di oviduct sampai menetas

(ovovivipar).

5. Meskipun aves tidak memiliki alat kelamin, namun

dapat melakukan fertilisasi eksternal.

85