I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual. Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual. Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual. Hewan yang melakukan reproduksi secara seksual diantaranya kelas 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana
individu organisme baru diproduksi. Reproduksi adalah
cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh
semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada
sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh
pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi
menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat
melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain
dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi
dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual.
Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi
kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga
memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua
individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda.
Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi
seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks
melakukan reproduksi secara seksual. Hewan yang
melakukan reproduksi secara seksual diantaranya kelas
1
pisces, amphibi, reptil, aves dan mamalia. Kelima kelas
tersebut tentunya memiliki sistem reproduksi yang
berbeda-beda. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai
bagaimana struktur organ reproduksi dan cara kelima
kelas tersebut dalam melakukan reproduksi.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui sistem reproduksi pada kelas pisces, amphibi, reptil, aves dan mamalia.
II. PEMBAHASAN
Setiap makhluk hidup melaksanakan reproduksi untuk
mempertahankan kelestriannya. Antara makhluk hidup yang
satu dengan yang lain memiliki sistem reproduksi yang
berbeda, seperti antara kelas pisces, amphibi, reptil,
aves dan mamalia.
Berikut perbedaan organ reproduksi pada pisces,
amphibi, reptil, aves dan mamalia.
2
Akan dibahas satu persatu mengenai sistem reproduksi
pada kelas pisces, amphibi, reptil, aves dan mamalia.
A. Pisces
Ikan adalah vertebrata akuatis dan bernafas dengan
insang (beberapa jenis ikan bernafas melalui alat
tambahan berupa modifikasi gelembung renang/gelembung
udara). Pisces dibagi menjadi 3 sub kelas dalam kelas
pisces yaitu : agnatha, chondrichthyes, dan
osteichthyes.
Pola Reproduksi Pisces
3
Ovarium pisces menghasilkan ribuan atau ratusantelur, memenuhi sebagian
besar rongga tubuh. Gonad tergantung pada mesentri
dalam rongga tubuh, dan selama hidup masih ditempat
itu. Saluran reproduksi jantan pada sebagian besar
ikan jantan, tubulus mikroskopik yang disebut vasa
everensia menyalurkan sperma dari tubulus semini
ferus melalui mesentri yang menyangga testis
ketubulus anteriorginjal (ginjal merupakan suatu
opistonepros) sperma melewati tubulus-tubulus ini
menuju saluran arkinefrik yang menyalurkan baik urin
4
baik sperma kekloaka. Saluran reproduksi betina ada
sebagian besar ikan betina, telur disalurkan dari
rongga tubuh (coelom) oleh sepasang oviduc, tetapi
oviduc tersebut mengalami perubahan sesuai dengan
cara reproduksinya. Hampir semua ikan berkembangbiak
didalam air sebagian besar bersifat ovivar fertiisasi
terjadi diluar dan telur berkembang menjadi larva
yang dapat berdiri sendiri. Misalnya pada ikan, tiap
oviduc merupakan saluran sederhana berkelompok yang
menjulur dari bagian anterior rongga tubuh ke kloaka.
Beberapa ikan menahan telur yang telah dibuahi di
dalam saluran reproduksi sampai perkembangan embrio
selesai. Oviduc mempunyai sel kelenjar yang
mengsekresi lapisan jeli disekitar telur, dan bagian
bawah melebar untuk penampungan telur sementara
tetapi selain itu oviduc tidak mengalami
spesialisasi. Berikut sistem reproduksi dan
perkembangan pada pisces secara umum. Pada dunia
perikanan, organ dalam pada ikan ini biasa
disebut Gonad. Pada betina memiliki Ovary dan pada
jantan memiliki Testis.
.
5
1. Ovary
Ovary pada ikan terdiri dari banyak telur.
Setiap jenis ikan memiliki ukuran telur
sendiri, ada yang besar dan ada yang kecil.
Ukuran telur akan menentukan jumlah telur yang
dimiliki oleh seekor induk. Ikan yang memiliki
ukuran telur besar contohnya ikan Nila dan
Arwana, akan memiliki jumlah telur yang lebih
sedikit disbanding dengan ikan yang ukuran
telurnya kecil seperti ikan Cupang dan Mas. Hal
ini disebabkan oleh kapasitas yang dimiliki si
induk untuk menampung telur. Ukuran telur ikan
banyak ditentukan oleh ukuran kuning telurnya.
Makin besar kuning telur makin besar pula
peluang embrio untuk bertahan hidup. Ovarium
pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak,
terletak pada anterior rongga abdomen. Pada
saat dewasa yang berkembang hanya ovarium
kanan. Pada Teleostei tipe ovariumnya sirkular
dan berjumlah sepasang. Saluran reproduksi
Elasmoranchi berjumlah sepasang, bagian
anteriornya berfusi yang memiliki satu ostium
yang dikelilingi oleh fimbre-
fimbre. Oviduk sempit pada bagian anterior dan
posteriornya. Pelebaran selanjutnya pada uterus
yang bermuara di kloaka. Pada Teleostei punya
oviduk pendek dan berhubungan langsung dengan
6
ovarium. Pada bagian posterior bersatu dan
bermuara pada satu lubang. Teleostei tidak
memiliki kloaka.
2. Testis
Testis adalah organ reproduksi jantan yang
terdapat berpasangan dan terletak di bawah tulang
belakang. Testis ikan berbentuk seperti kantong
dengan lipatan-lipatan, serta dilapisi dengan
suatu lapisan sel spermatogenik (spermatosit).
Sepasang testis pada jantan tersebut akan mulai
membesar pada saat terjadi perkawinan, dan sperma
jantan bergerak melalui vas deferens menuju celah/
lubang urogenital. Testis berjumlah sepasang,
digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen
oleh mesorsium. Bentuknya oval dengan permukaan
yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang dan
seringkali berlobus.
3. Saluran reproduksi
7
Pada Elasmoranchi beberapa tubulus
mesonefrus bagian anterior akan menjadi duktus
aferen dan menghubungkan testis
dengan mesonefrus, yang disebut dutus deferen.
Bahian posterior duktus aferen berdilatasi
membentuk vesikula seminalis, lalu dari sini
akan terbentuk kantung sperma. Dutus
deferen akan bermuara di kloaka.
4. Proses fertilisasi
Pembuahan pada ikan ada 2 cara, yakni pembuahan
di dalam (internal fertilization) dan pembuahan
di luar (external fertilization). Namun
demikian kebanyakan jenis ikan melakukan
pembuahan diluar (external fertilization). Ikan
yang melakukan pembuahan diluar disebut ikan
jenis ovipar. Ikan jenis ovipar mengeluarkan
telur dari dalam tubuhnya untuk dibuahi oleh
jantan. Proses pembuahan sel telur (oosit) oleh
sel sperma berlangsung diluar tubuh ikan dimana
sperma memasuki sel telur melalui sebuah lubang
yang disebut dengan mikrofil. Umumnya hanya
satu sperma yang dapat masuk ke dalam sebuah
sel telur. Oosit yang telah dibuahi oleh sel
sperma disebut zigot.
Sebaliknya ikan yang melakukan pembuahan di
dalam disebut ikan jenis ovovivipar. Ikan jenis
8
ini berkembang biak dengan cara melahirkan.
Pembuahan terjadi di dalam tubuh ikan betina
(internal fertilization). Embrio berkembang di
dalam tubuh induk betina, kemudian melahirkan
anak yang sudah berwujud mirip dengan induknya.
Ikan yang berkembangbiak secara ovovivipar
adalah ikan dari famili Poecilidae, seperti
platy, guppy, dan molly. Kelangsungan hidup
anakan memang baik, tetapi jumlah anakan yang
dihasilkan setiap kelahiran tidak dapat banyak
karena daya dukung induk terbatas (seperti pada
halnya manusia).
Proses kawinnya ikan didahului dengan
pematangan sel-sel telur pada betina dan sel-
sel sperma dalam testis pada ikan jantan.
Selanjutnya proses kawin (spawning) pada ikan
ini berlangsung secara alamiah/insting.
Diketahui ada cara lain dalam perkembangbiakan
ikan yang direkayasa oleh manusia. Proses ini
disebut “kawin suntik”. Namun proses ini umumnya
9
adalah untuk mematangkan gonad pada ikan yang
dirangsang sedemikian rupa sehingga si ikan
mudah mengeluarkan telurnya dan mempercepat
proses fertilisasi.
Pada sebagian besar ikan, betina dan jantan
merupakan individu terpisah. Akan tetapi, pada
beberapa famili, seperti Sparidae dan Serrinadae,
jantan dan betinanya bisa terdapat pada satu
invidu sehinga mereka dapat melakukan pembuahan
sendiri. Fenomena ini dikenal
sebagai hermaphroditic. Pada hermaphroditic, telur
dan sperma sama-sama dihasilkan (baik pada waktu
sama, maupun berbeda), selanjutnya mereka kawin
dengan jenis hermaprodit lainnya. Pembuahan
sendiri secara eksternal bisa terjadi pada ikan
hermaphrodit yang akan mengeluarkan telur dan
sperma secara simultan. Pada jenis hermaphrodit
yang lain pembuahan internal sendiri juga dapat
berlangsung.
10
Pisces terbagi menjadi agnatha, chondrichthyes,
osteichithyes. Berikut sistem reproduksinya.
Reproduksi pada subclass agnatha
Ikan-ikan ini tak berahang dengan kelamin terpisah,atau
hermafrodit. Contoh: ikan hantu (Hagfish, Myxine sp) dan
belut laut ( lamprey, petromyzon sp). Sistem Reproduksi dan
perkembangan (Petromyzon sp,Entophenus sp).
Pada larva terdapat gonad hermafrodit, tetapi setelah
dewasa menjadi kelenjar kelamin jantan atau betina.
ketika dewasa sebagai hewan diesius. Telur atau
spermatozoa dikeluarkan dari gonad langsung ke kavum
abdominalis, terus ke porus genital, dengan ke sinus
urogenital lalu keluar di alam bebas. Fertilisasi
ekternal.
Reproduksi pada subclass chondrichthyes
11
Ikan-ikan dengan mulut ventral, di sokong oleh rahang
dengan kelamin terpisah, fertilisasi eksternal atau
internal. Ovipar atau ovovivipar. Secara praktis hidup
di laut. Contoh : ikan hiu (Squalus sp), ikan pari (
Raja sp) dan chimaera (Chimaera sp). Reproduksi dan
perkembangan pada ikan hiu ( Squalus acanthias).
Fertilisasi internal. Ikan hiu jantan mempunyai alat
kopulasi yang disebut klasper (penjepit). Yang betina
mempunyai 2 ovarium di dekat ujung anterior
kavumabdominal. Telur yang masak melepaska diri,
menembus selaput ovarium, dan masuk ke dalam selom.
Telur itu lalu ditarik masuk ke dalam ostium yang
berbentuk corong, terus masuk oviduk (ada dua). Ujung
posterior oviduk itu masing-masing membesar menjadi
uterus. Dalam uterus embrio berkembang sampai menjadi
ikan hiu yang dapat berenang. Hiu jantan mempunyai 2
testes. Spermatozoa mencapai saluran woff melalui vas
eferen yang banyak jumlahnya. Saluran woff itu
berfungsi sebagai vas deferens.
Reproduksi pada subclass osteichithyes
12
Mulut berahang, skeleton sebagian atau seluruhnya
bertulang menulang. Contohnya : ikan lele (Clarias
batracus), ikan mas (cyprinus carpio), belut ( Monepterus
alba), ikan nila (Tilapia nilantika), ikan buntal ( tetraodon
fluviatilis).
Reproduksi dan perkembangan ikan perak ( Cymatogaster
aggregatus) adalah kelamin terpisah, ikan jantan
mempunyai 2 testes yang membesar di waktu musim
perkawinan. Waktu kawin, sperma (juga disebut “ telur
ikan jantan”) keluar dari apertura urogenital melalui
vas deferens. Pada ikan betina, telur keluar dari 2
ovarium melalui oviduk. Fertilisasi internal dan
viviparus tidak ada metamorfosis.
b. Amphibi
Amphibi adalah vertebrata yang secara vertikal dapat
hidup baik dalam air tawar (tak ada yang diair laut
dan didarat) . amphibi dibagi menjadi tiga bangsa
13
dalam kelas amphibia, yaitu caudata, anura dan
ghimnophyona.
Pola reproduksi amphibi
Ovarium amphibi menghasilkan ribuan atau ratusan
telur, memenuhi sebagian besar rongga tubuh. Gonad
tergantung pada mesentri dalam rongga tubuh, dan
selama hidup masih ditempat itu. Saluran reproduksi
jantan pada sebagian besar amiphibi jantan, tubulus
mikroskopik yang disebut vasa everensia menyalurkan
sperma dari tubulus semini ferus melalui mesentri
yang menyangga testis ketubulus anteriorginjal
(ginjal merupakan suatu opistonepros) sperma melewati
tubulus-tubulus ini menuju saluran arkinefrik yang
menyalurkan baik urin baik sperma kekloaka. Saluran
reproduksi betina ada sebagian besar amphibi betina,
telur disalurkan dari rongga tubuh (coelom) oleh
sepasang oviduc, tetapi oviduc tersebut mengalami
perubahan sesuai dengan cara reproduksinya. Hampir
semua amphibia berkembangbiak didalam air sebagian
besar bersifat ovivar fertiisasi erjadi diluar dan
telur berkembang menjadi larva yang dapat berdiri
sendiri. Misalnya pada katak, tiap oviduc merupakan
saluran sederhana berkelompok yang menjulur dari
bagian anterior rongga tubuh kekloaka. Oviduc
mempunyai sel kelenjar yang mengsekresi lapisan jeli
disekitar telur, dan bagian bawah melebar untuk
14
penampungan telur sementara tetapi selain itu oviduc
tidak mengalami spesialisasi
b. Sistem reproduksi dan perkembangan pada amphibisecara umum
Fertilisasi eksternal, tetapi terjadi ketika katak
jantan menjepit pada katak betina ketika perkawinan
(yaitu ketika elur dilepaskan segera sperma
disemprotkan). Katak betina mempunyai dua ovarium,
yang terletak disebelah sentral mesonefros. Telur
dewasa keluar terus masuk kedalaselom, lalu ketarik
kedalam oviduc, lalu kekloaka. Disekitar sejumlah
telur itu, terbentuk selubung gelatinosa dan
pembentukan selubung itu terjadi ketika telur masih
didalam oviduc. Katak jantan memiliki dua testis yang
berhubungan dengan ginjal melalui beberapa vasa
eferensia. Spermtozoa mencapai kloaka melalui saluran
wolff.
Perkembangan selanjutnya terjadi dialam air.
Pembelahan total, inekual, (dari delapan buah sel,
yang empat buah diatas lebih kecil dari kuarted( 4
buah sel) yang dibawah). Glastulasi berakhir terutama
setelah terbentuknya 2 lapisan mesodon. Dalam
pekembangan selanjutnya terbentuk setadium larva
akuatis, bernafas dengan insang dan disebut dengan
berudu terjadi metamorfosis terjadi katak dewasa.
15
Tahap dalam pembelahan dan pembentukan blastula padatelur katak dan metemorfosis katak
1. Reproduksi pada bangsa caudata
Ordo caudata adalah amphibia yang pada bentuk dewasa
mempunyai ekor. Bentuk larva sama seperti yang
dewasa. Dari larva menjadi dewasa memerlukan waktu
beberapa tahun. Contoh : salamander. Reproduksi pada
salamander adalah Telur dibuahi ketika melewati
kloaka, salamander betina akan mendepositkan telur
satu per satu, atau dalam kelompok. Salamander
16
betina mampu menyimpan sperma untuk jangka waktu
lama sehingga pembuahan dapat terjadi pada musim
gugur atau awal musim semi. Telur ini diletakkan di
dalam gugus dengan setiap telur menempel satu dengan
yang lainnya.
Female salamnder male salamander
2. Reproduksi pada bangsa anura
Ordo anura adalah amphibia yang pandai melompat.
Fertilisasi eksternal. Katak jantan dan katak betina
tidak memiliki alat kelamin luar. Pada katak betina
memiliki Sepasang ovarium yang menghasilkan sel
telur (ovum). Memiliki sepasang ductus ovarium (saluran
telur). Ovarium diperkuat oleh penggantung ovarium
(mesovarium). Saluran telur relatif panjang, besar
dan berliku. Contoh : katak bangkong (Bufo terrestris),
glomere.Dekat glomere bagian posterior dari duktus
aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang
30
bermuara di kloaka sebagai duktus
ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan
epididimis yang kecil kemudian menuju duktud
deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya
dengan ureter ketika masuk kloaka.
2. Sistem Genitalia Betina
A. Ovarium.
Selain pada burung elang, ovarium aves yang
berkembang hanya yang kiri,ovarium seperti buah
anggur dan terletak pada rongga perut berdekatan
dengan ginjal kiri dan bergantung pada ligamentum
meso-ovarium,Ovarium terbagi dalam dua bagian, yaitu
cortex pada bagian luar dan medulla pada bagian
dalam
B. Saluran reproduksi,
oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri,
bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada
dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi
beberapa bagian.
31
Bagian anterior adalah infundibulum yang punya
bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom
sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-
fimbre.
Di posteriornya adalah magnum yang akan
mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang
mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar.
Uterus atau shell gland untuk menghasilkan
cangkang kapur. Berikut bagian-bagian dari organ-
organ reproduksi aves.
32
3. Proses Festilisasi
Pada burung terjadi Fertilisasi internal yaitu
penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam
tubuh hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena
adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat
kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk
pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang
telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat
perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang
telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi
cangkang berupa zat kapur. Pada burung betina hanya
ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan
tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut
rudimenter, Ovarium dilekati oleh suatu corong
penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk, Ujung
oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada
kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis
yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka,
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya.
Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio
menjadi anak burung, Anak burung menetas dengan
memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya,
Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya
dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu
dibesarkan dalam sarang.
33
4. Fungsi bagian-bagian telur aves
Telur aves merupakan telur yang bercangkang. Didalam
telur terdapat titik embrio yaitu bagian yang akan
berkembang menjandi embrio. Kuning telur sebagai
cadangan makanan embrio. Kalaza menjaga goncangan
embrio. Putih telur menjaga embrio dari goncangan.
Rongga udara cadangan oksigen bagi embrio
Salah satu aves yang sering diamati adalah ayam,
berikut alat reproduksi pada ayam betina dan ovarium
pada ayam.
34
Urutan perjalanan terbentuknya sebutir telur pada
saluran reproduksi ayam :
1. Infundibulum/papilon
panjang 9 cm fungsi untuk menangkap ovum yang masak.
Bagian ini sangat tipis dan mensekresikan sumber
protein yang mengelilingi membran vitelina. Kuning
telur berada di bagian ini berkisar 15-30 menit.
Pembatasan antara infundibulum dan magnum dinamakan
sarang spermatozoa sebelum terjadi pembuahan.
2. Magnum
bagian yang terpanjang dari oviduk (33cm). Magnum
tersusun dari glandula tubiler yang sangat sensibel.
Sintesis dan sekresi putih telur terjadi disini.
Mukosa dan magnum tersusun dari sel gobelet. Sel
35
gobelet mensekresikan putih telur kental dan cair.
Kuning telur berada di magnum untuk dibungkus dengan
putih telur selama 3,5 jam.
3. Isthmus
Mensekresikan membran atau selaput telur. Panjang
saluran isthmus adalah 10 cm dan telur berada di sini
berkisar 1 jam 15 menit sampai 1,5 jam. Isthmus
bagian depan yang berdekatan dengan magnum berwarna
putih, sedangkan 4 cm terakhir dari isthmus
mengandung banyak pembuluh darah sehingga memberikan
warna merah.
4. Uterus
Disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 10
cm. Pada bagian ini terjadi dua fenomena, yaitu
dehidrasi putih telur atau /plumping/ kemudian
terbentuk kerabang (cangkang) telur. Warna kerabang
telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk
di bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur.
Lama mineralisasi antara 20 – 21 jam.
5. Vagina
Bagian ini hampir tidak ada sekresi di dalam
pembentukan telur, kecuali pembentukan kutikula.
Telur melewati vagina dengan cepat, yaitu sekitar
36
tiga menit, kemudian dikeluarkan (/oviposition/) dan
30 menit setelah peneluran akan kembali terjadi
ovulasi.
6. Kloaka
Merupakan bagian paling ujung luar dari induk tempat
dikeluarkannya telur. Total waktu untuk pembentukan
sebutir telur adalah 25-26 jam. Ini salah satu
penyebab mengapa ayam tidak mampu bertelur lebih dari
satu butir/hari. Di samping itu, saluran reproduksi
ayam betina bersifat tunggal. Artinya, hanya oviduk
bagian kiri yang mampu berkembang. Padahal, ketika
ada benda asing seperti /yolk/ (kuning telur) dan
segumpal darah, ovulasi tidak dapat terjadi. Proses
pengeluaran telur diatur oleh hormon oksitosin dari
pituitaria bagian belakang.
Penyusun kuning telur
Penyusun utama kuning telur :
1. Air,
2. Lipoprotein,
3. Protein,
4. Mineral, dan Pigmen
37
Protein kuning telur diklasifikasikan menjadi dua
kategori
1. Livetin, yakni protein plasmatik yang terakumulasi
pada kuning telur dan disintesis di hati hampir
60% dari total kuning telur.
2. Phosvitin dan lipoprptein yang terdiri dari high density
lipoprotein (HDL) dan low density lipoprotein (LDL) yang
disebut pula dengan granuler dan keduanya
disintesis dalam hati. Pada ayam dewasa bertelur
setiap hari disintesis 2,5 g protein/hari melalui
hati. Sintesis ini dikontrol oleh hormon estrogen.
Hasil sintesis bersama-sama dengan ion kalsium,
besi dan zinc membentuk molekul kompleks yang
mudah larut kemudian masuk ke dalam kuning telur.
Proses kuning telur menjadi anak ayam:
1 2 3 4
5 6 78
38
9 10 11 12
13 14 15
Keterangan:
1. Masih kuning telur
2. Masih kuning telur tapi ada seikit perubahan
3. Masih kuning telur tapi ada seikit perubahan
4. Mulai banyak perubahan
5. Mulai pecah walaupun tidak semua
6. Warna kuning belum setengah
7. Warna kuning tinggal setengah
8. Warna kuning hilang dan sudah ada sayup-sayup
embrio
9. Embrio mulai terlihat
10. Embrio mulai terlihat sedikit
11. Embrio sudah mulai membesar
12. Embrio bertambah besar
13. Embrio semakin bertambah besar
14. Embrio hampir menjadi anak ayam
15. Anak ayam
39
Masa pengeraman selama 21 hari merupakan masa yang
sangat kritis untuk menentukan kelahiran seekor anak
ayam. Embrio di dalam telur ini tumbuhsecara luar biasa
setiap harinya sampai akhirnya menetas menjadi anak
ayam.Secara garis besar, perkembangan embrio selama 21
hari pengeraman sampai akhirnya jadi anak ayam yang
mungil (DOC atau Day Old Chicken) prosesnya sebagai
berikut:
Pada hari ke-1 sejumlah proses pembentukan sel
permulaan mulai terjadi. Sel permulaanuntuk sistem
pencernaan mulai terbentuk pada jam ke-18. pada jam-
jamberikutnya, secara berturut-turut sampai dengan jam
ke-24, mulai jugaterbentuk sel permulaan untuk jaringan
otak, sel permulaan untuk jaringantulang belakang,
formasi hubungan antara jaringan otak dan jaringan
syaraf,formasi bagian kepala, sel permulaan untuk
darah, dan formasi awal syaraf mata.
Pada hari ke-2 embrio mulai bergeser ke sisi kiri, dan
saluran darah mulai terlihat padabagian kuning telur.
Perkembangan sel dari jam ke-25 sampai jam ke-48secara
berurutan adalah pembentukan formasi pembuluh darah
halus danjantung, seluruh jaringan otak mulai
terbentuk, selaput cairan mulai terlihat,dan mulai juga
terbentuk formasi tenggorokan.
40
Lalu pada hari ke-3 dimulainya pembentukan formasi
hidung, sayap, kaki, dan jaringanpernafasan. Pada masa
ini, selaput cairan juga sudah menutup seluruh
bagianembrio.
Selanjutnya pada hari ke-4 sel permulaan untuk lidah
mulai terbentuk. Pada masa ini, embrio
terpisahseluruhnya dari kuning telur dan berputar ke
kiri. Sementara itu, jaringansaluran pernafasan
terlihat mulai menembus selaput cairan.
Kemudian pada hari ke-5 saluran pencernaan dan tembolok
mulai terbentuk. Pada masa ini terbentukpula jaringan
reproduksi. Karenanya sudah mulai dapat juga ditentukan
jeniskelaminnya.
Lantas hari ke-6 pembentukan paruh dimulai. Begitu juga
dengan kaki dan sayap. Selain itu,embrio mulai
melakukan gerakan-gerakan.
Berikutnya hari ke-7, ke-8, dan ke-9 jari kaki dan
sayap terlihat mulai terbentuk. Selain itu, perut mulai
menonjol karena jeroannya mulai berkembang. Pembentukan
bulu juga dimulai. Pada masa-masa ini, embrio sudah
seperti burung, dan mulutnya terlihat mulaimembuka.
41
Ketika hari ke-10 dan ke-11 paruh mulai mengeras, jari-
jari kaki sudah mulai sepenuhnya terpisah, danpori-pori
kulit tubuh mulai tampak.
Saat hari ke-12Jari-jari kaki sudah terbentuk
sepenuhnya dan bulu pertama mulai muncul.
Hari ke-13 dan ke-14 sisik dan kuku jari kaki mulai
terbentuk. Tubuh pun sudah sepenuhnyaditumbuhi bulu.
Pada hari ke-14, embrio berputar sehingga kepalanya
tepatberada di bagian tumpulnya telur.
Hari ke-15 jaringan usus mulai terbentuk di dalam badan
embrio.
Waktu hari ke-16 dan ke-17 sisik kaki, kuku, dan paruh
semakin mengeras. Tubuh embrio sudahsepenuhnya
tertutupi bulu yang tumbuh. Putih telur sudah tidak ada
lagi, dankuning telur meningkat fungsinya sebagai bahan
makanan yang sangat pentingbagi embrio. Selain itu,
paruh sudah mengarah ke rongga kantung udara, selaput
cairan mulai berkurang, dan embrio mulai melakukan
persiapan untukbernafas.
Ketika hari ke-18 dan ke-19 pertumbuhan embrio sudah
mendekati sempurna. Kuning telur mulai masukke dalam
42
rongga perut melalui saluran tali pusat. Embrio juga
semakin besarsehingga sudah memenuhi seluruh rongga
telur kecuali rongga kantung udara.
Kala hari ke-20 kuning telur sudah masuk sepenuhnya ke
dalam tubuh embrio. Embrio yanghampir menjadi anak ayam
ini menembus selaput cairan, dan mulai
bernafasmenggunakan udara di kantung udara. Saluran
pernafasan mulai berfungsi danbekerja sempurna.
Akhirnya hari ke-21Anak ayam menembus lapisan kulit
telur dan menetas menjadi DOC.
Telur burung berisi yolk yang banyak dan cangkangnya
kuat berkapur. Pertumbuhan embrio nya di dalam telur.
Dalam aves terdapat 2 sifat dalam penetasan telurnya,
anak ayam, bebek dan burung-burung pantai bersifat
Precocial (setelah diteteaskan anak-anak burung di tutupi
oleh bulu-bulu halus dan langsung dapat berjalan)
sedangkan burung-burung penyanyi, pelatuk, merpati
anak-anaknya bersifat Altricial (setelah di tetaskan belum
tumbuh bulu dan masih harus dibantu, dipelihara, dan
diberi makan.
Anak burung precocial
43
Anak burung altricial
E. SISTEM REPRODUKSI MAMALIA
Sistem reproduksi pada laki – laki dan perempuan
berkaitan terutama dengan kelangsungan keberadaan
spesies manusia. Oleh karena itu, sistem ini berbeda
dengan sistem organ lainnya dalam tubuh yang
berhubungan dengan homeostatis dan kemampuan
bertahan individu dan kemampuan bertahan hidup
individu. Proses reproduksi meliputi maturasi
seksual ( perangkat fisiologis untuk reproduksi ),
pembentukan gamet ( spermatozoa dan ovum ),
fertilisasi ( penyatuan gamet ), kehamilan, dan
laktasi.
Sistem Reproduksi Laki - laki
Organ kelamin primer adalah gonad, terdiri dari
testis pada laki – laki dan ovarium pada perempuan.
1. Gamet ( sel kelamin ) dihasilkan oleh gonad dalam
proses yang disebut gametogenesis. Testis
44
memproduksi spermatozoa ( spermatogenesis ) dan
ovarium memproduksi ovum ( oogenesis ).
2. Hormon kelamin laki – laki dan perempuan juga
dihasilkan oleh gonad dan berfungsi di seluruh
proses reproduksi. Sekresi steroid bertanggung
jawab untuk perkembangan prenatal organ
reproduksi, untuk perkembangan dan mempertahankan
karakteristik seks sekunder ( perubahan fisik
yang terjadi saat pubertas ), dan untuk aktivitas
neuroendokrin hipotalamus.
a. Androgen ( terutama testoren ) adalah hormone
kelamin primer laki – laki.
b. Estrogen (terutama estradiol) dan progesterone
adalah hormone kelamin perempuan.
Organ kelamin aksesoris adalah saluran reproduksi
dan kelenjar yang berkaitan dengan transport,
pemberian nutrisi, dan perlindungan gamet setelah
meninggalkan gonad. Genitalia eksternal juga
termasuk organ kelamin aksesoris.
1. Sistem reproduksi laki – laki terdiri dari
testis, sistem saluran yang terdiri dari
epididimis, duktus deferen, duktus ejaculator,
dan uretra; kelenjara aksesoris; dan penis.
2. Sistem reproduksi perempuan terdirid ari
ovarium, duktus ovum, uterus, vagina, genitalia
eksternal, dan kelenjar mammae.
45
A. Differensiasi dan Perkembangan Jenis Kelamin
1. Organ reproduksi internal. Proses diferensiasi
gonad menjadi testis atau ovarium dan
perkembanagn sistem saluran internal dimulai
pada minggu keempat perkembangan embrionik dan
akan selesai secara keseluruhan pada minggu
kedua belas setelah fertilisasi.
Gambar 1. skema yang memperlihatkan
perkembangan saluran dan organ reproduksi
internal laki – laki dan perempuan
a. Sel – sel primordial (sel kelamin primitive )
yang kemudian terpisah dari sel lain pada
46
minggu keempat perkembangan embrio,
bermigrasi melalui gerakan amuboid pada
minggu keenam menuju gonad primitive yang
belum terdiferensiasi dalam dinding abdominal
posterior embrio.
1. Gonad terbentuk dalam bubungan gonadal.
Bubungan ini terletak di dekat duktu
mesonefrik yang mengalirkan cairan ginjal
embrionik
2. Duktus mullerian terbentuk dengan
sendirinya di sepanjang duktus mesonefrik.
b. Perkembangan testis. Jika kelaminnya adalah
laki – laki gonad terbentuk menjadi testis
yang memproduski testosterone dan suatu
inhibitor duktus mullerian.
c. Perkembangan ovarium. Jika genetic kelaminnya
perempuan, gonad berkembang menjadi ovarium
tanpa testosterone, duktus mesonefrik
47
mengalami atrofil. Duktus mullerian
berkembang menjadi tuba uterin (faloppii),
uteru, dan bagian atas vagina. Pengaruh
hormonal tidak diperlukan untuk
perkembangannya.
2. Genitalia eksternal
Gambar 2. Gambar yang memperlihatkan
perkembangan genitalia eksternal laki – laki
dan perempuan
Sampai sekitar minggu ketujuh kehidupan
embrionik, genitalia eksternal tidak
diferensiasi dan terdiri dari tuberkel genital,
lipatan urogenital, dan pembengkakan
labionskrotal
48
a. Pada laki – laki karena pengaruh
testosterone, tuberkel genital membentuk
penis dan pembengkakan labioskotal menyatu
menjadi dua kantung scrotal yang kemudian
berisi testis setelah testis bersenden dan
rongga abdomen
b. Pada perempuan , tanpa pengaruh hormonal ,
tuberkel genital menjadi klitoris, lipatan
urogenital menjadi labia minora, dan
pembengkakan labioskrotal menjadi labia
miyora.
B. Sistem Reproduksi Pada Laki – laki
A. Skrotum adalah kantong longgar yang terdri dari
kulit, vasia, dan otot yang polos yang
membungkus dan menopang testis di luar tubuh
pada suhu optimum untuk reproduksi spermatozoa
1. Dua kantong scrotal , setiap scrotal b
erisi satu testis tunggal, dipisahkan oleh
septum internal.
2. Otot dartos adalah lapisan serabut dalam
vasia dasar yang berkontraksi untuk
49
membentuk kerutan pada kulit scotal sebagai
respon terhadap
Gambar 3. Potongan sagital sitem
reproduksi laki - laki
3. udara dingin atau eksitasi seksual
B. Testis adalah organ lunak berbentuk oval
dengan panjang 4 – 5cm (1,5 inchi – 2 inchi)
dan berdiameter 2,5 cm.
1. Tunica albuginea adalah kapsul jaringan ikat
yang membungkus testis merentang kearah dalam
untuk membaginya menjadi sekitar 250 lobulus.
2. Tubulus semineferus tempat berlangsungnya
spermatogenesis, terlilit dalam lobulus.
a. Spermatogenesis adalah proses
perkembangan spermatogonia menjadi
spermatozoa dan berlangsung sekitar 64
hari
1. Spermatogonia terletak berlekatan
dengan membrane basalis tubulus
semineferus. Spermatogonia
berproliferasi melalui mitosis menjadi
spermatosit primer.
2. Setiap spermatosit primer mengalami
pembelahan meiosis untuk membentuk dua
spermatosit sekunder dan menghasilkan
empat spermatid.
50
3. Tahap akhir spermatogenesis adalah
maturasi spermatid menjadi
spermatozoa. Sperma mature memiliki
satu kepala, satu badan,dan satu ekor.
a. Kepala berisi nucleus dan dilapisi
akrosom.
b. Badan mengandung mitokondria yang
memproduksi ATP dibutuhkan untuk
pergerakkan.
c. Goyangan flagellum mengakibatkan
motilitas sempurna.
b. Sel sertoli menyebar dari epithelium
sampai lumen tubulus. Fungsinya :
1. Sel sertoli secara mekanis menyokong
dan memberi nutrisi spermatozoa dalam
proses pematangan.
2. Sel sertoli mensekresi inhibitor
duktus mullerian, yaitu sejenis
glikoprptein yang bereproduksi secara
perkembangan embrionik pada saluran
reproduksi laki – laki.
3. Sel sertolli mensekresi protein
pengikat androgen untuk merespon
follicle- stimulating hormone (FSH)
yang dilepas kelenjar hipofisis
anterior
51
4. Sel sertoli mensekresi inhibin, suatu
protein yang mengeluarkan efek umpan
balik negative terhadap sekresi FSH
oleh kelenjar hipofisis anterior.
5. Sel sertoli mensekresi antigen H-Y ,
yati protein permukaan membrane sel
yang penting untuk menginduksi proses
diferensiasi testis pada genetic
laki- laki.
c. Sel interstisial ( Leydig) mensekresi
androgen (testosterone dan
dihidrotestoteron ). Sel – sel
interstisial ini mennghilang enasm bulan
setelah lahir dan muncul kembali saat
awetan pubertas karena pengaruh hormone
gonadotropin dari kelenjar hipofisis.
52
Gambar 4 : A. Diagram testis ,
epipidimis, dan duktus deferens. Tubulus
seminiferus terlilit dalam lobulus
testis. B. Potongan melintang tubulus
seminifersu. C. Pembesaran potongan
melintang tubulus seminiferus
memperlihatkan perkembangan sperma
C. Duktus pada saluran reproduksi laki- laki
membawa sperma matur dari testis ke bagian
eksterior tubuh.
1. Dalam testis , sperma bergerak ke lumen
tubulus semineferus, kemudian menuju
tubulus rekti ( Tubulus lurus ). Dari
tubulus rekti, sperma kemudian menuju
jarring – jaringan kanal rete testis. Yang
bersambungan dengan 10 sampai 15 duktulus
eferen yang muncul dari bagian atas
testes.
2. Epididimis adalah tuba terlilit yang
panjangnya mencapai 20 kaki yang terletak
disepanjang sisi posterior testis. Bagian
ini menerima sperma dari duktusn eferen.
3. Duktus deferen adalah kelanjutan
epididmis. Duktus ini adalah tuba lurus
yang terletak dalam korda spermatic yang
juga mengandung pembuluh darah dan
53
pembuluh limfatik , saraf SSO, otot
kremaster, dan jaringan ikat.
4. Duktus ejaculator pada kedua sisi
terbentuk dari pertemuan perbesaran
(ampula) di bagian ujung duktus deferens
dan duktus dari vesikel seminalis.
5. Uretra merentang dari kandung kemih sampai
ujung penis dan terdiri dari tiga bagian.
a. Uretra prostatic merentang mulai dari
bagian dasar kandung kemih menembus
prostat dan menerima sekresi kelenjar
tersebut.
b. Uretra membranosa panjangnya mencapai 1
cm sampai 2 cm. bagian ini dikelilingi
sflingter uretra eksternal.
c. Uretra penis ( cavernous, berspons)
dikelilingi oleh jaringan erektil
bersepon ( korpus spongiosum). Bagian
ini membesar ke dalam fosa navicularis
sebelum berakhir pada mulut uretra
eksternal dalam glans penis.
D. Kelenjar Aksesoris
1. Sepasang vesikel seminalis adalah kantong
terkonvolusi (berkelok – kelok ) yang
bermuara ke dalam duktus ejaculator .
sekretnya adalah cairan kental dan basa
54
yang kaya akan fruktosa , berfungsi untuk
member nutrisi dan melindungi sperma.
2. Kelenjar prostat menyelubung uretra saat
keluar dari kandung kemih . sekresi
prostat bermuara ke dalam uretra prostatic
setelah melalui 15 sampai 30 duktus
prostatik.
3. Kelenjar bulbouretral (cowpre) adalah
kelenjar kecil yang ukuran dan bentuknya
menyerupai kacang polong. Kelenjar ini
mensekresi cairan basa yang mengandung
mucus ke dalam uretra penis untuk melumasi
dan melindungi serta ditambahkan pada
semen.
E. Penis terdiri dari 3 bagian : akar, badan,
dan gians penis yang membesar yang banyak
mengandung ujung – ujung saraf sensorik.
Organ ini berfungsi untuk tempat keluar urine
dan semen serta sebagai organ kopulasi.
1. Kulit penis tipis dan tidak berambut
kecuali di dekat akar organ. Prepusium
(kulup) adalah lipatan sirkular kulit
longgar yang merentang menutupi glans
penis kecuali jika diangkat melalui
sirkumsisi. Korona adalah ujung proksimal
glans penis.
55
2. Badan penis dibentuk dari tiga massa
jaringan erektil silindris; dua korpus
kavernosum dan satu satu korpus spongiosum
ventral di sekitar uretra.
a. Jaringan erektil adalah jarring -
jarring ruang darah irregular yang
diperdarahi oleh arteriol aferen dan
kapiler.
b. Korpus kavernosum dikelilingi oleh
jaringan ikat rapat yang disebut tunika
albuginea.
3. Mekanisme Ereksi Penis
Ereksi adalah salah satu fungsi vascular
korpus kavernosum dibawah pengendalian
SSO.
a. Jika penis lunak, stimulus simpatis
terhadap arteriol penis menyebabkan
konstruksi sebagian organ ini, sehingga
aliran darah yang melalui penis tetap
dan hanya sedikit darah yang masuk ke
sinusoid kavernosum.
b. Saat stimulasi mental atau seksual,
stimulus parasimpatis menyebabkan
vasodilatasi arteriol yang masuk penis.
c. Sinusoid korpu kavernosum terdistensi
Karena berisi darah dan menekan vena
56
yang dikelilingi tunika albuginea non
distensi.
d. Setelah ejakulasi, impuls simpatis
menyebabkan vasokonstriksi arteri dan
darah mengalir ke vena untuk dibawa
menjauhi korpus.
F. Hormon yang Berperan dalam Sistem Reproduksi
Laki - laki
Hormon androgen membantu memulai perkembangan
testis dan penis pada janin laki-laki. Mereka
memulai proses pubertas dan mempengaruhi
pertumbuhan rambut pada wajah, tubuh, dan
alat kelamin, mendalamkan suara, pertumbuhan
otot, karakteristik seks kedua pria. Setelah
pubertas, hormon androgen - khususnya
testosteron - memainkan peran dalam
pengaturan gairah seks.
Hormon testosteron yang mulai muncul saat
remaja pada umumnya akan memperlihatkan
tanda-tanda sekunder seperti tumbuh rambut
kumis, suara lebih keras, badan menjadi
berotot, dan adanya produksi sperma pada
testis.
Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang
57
pembentukan sperma secara langsung. Serta
merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP
(Androgen Binding Protein) untuk memacu
spermatogonium untuk melakukan
spermatogenesis.
Hormon LH yang berfungsi merangsang selLeydig untuk memperoleh sekresi testosterone(yaitu suatu hormone sex yang penting untukperkembangan sperma).
Sistem reproduksi perempuan
A. Ovarium, panjang 3 sampai 5cm, lebar 2 sampai 3
cm, dan tebal 1cm berbentuk seperti kacang
kenari.
1. Lokasi dan perlekatan. Masing-masing ovarium
terletak pada dinding samping rongga pelvis
posterior dalam sebuah ceruk dangkal, yaitu
vosa ovarium dan ditahan dalam posisi
tersebut oleh masenterium pelvis (lipatan
poriteneum visceral dan poriteneum parietal).
Ovarium adalah satu-satunya organ dalam
rongga pelvis yang tetroperineal (terletak di
belakang peritoneum)
2. Struktur. Ovarium dilapisi epithelium
germinal (permukaan). Jaringan ikat ovarium
disebut stroma dan tersusun dari korteks pada
bagian dalam.
58
a. Medulla ovarium adalah area terdalam.
Medulla mengandung pembuluh darah dan
limfatik, sel saraf, sel-sel otot polos,
b. Korteks adalah lapisan stroma luar yang
rapat. Korteks mengandung folikel
ovarian, yaitu unit fungsional pada
ovarium.
3. Oogenesis. Perkembangan folikel ovarian
a. Oogenesis prenatal. Oogonium
berproliferasi selama kehidupanjanin dan
merupakan asal dari 6 sampai 7 juta oosit
primer.
1. Setiap oosit primer diselubungi oleh
satu lapisan tunggal sel-sel folikular
yang disebut folikel primordial.
2. Oosit primer akan tetap berada pada
tahap profase 1 meiosis selama kehidupan
janin dan setelah lahir sampai pubertas.
59
3. Jumlah folikel primordial dapat
berkurang seiring usia karena atresia.
Gambar 5. Potongan sagital sistem
reproduksi wanita.
b. Oogenesis postnatal
1. Saat lahir, jumlah folikel primordial
dalam ovarium berkurang menjadi 2juta.
2. Pada usia tujuh tahun, 300.000 oosit
primer bertahan, saat bupartas, 50.000
sampai 100.000 folikel mampu bertahan
untuk menyediakan ooogonia dan
spermatosit pada evaluasi mendatang.
3. Kebalikan dengan laki-laki, yang terus
menerus memproduksi spermatosit primer,
perempuan dilahirkan dengan semua oosit
primer yang pernah mereka miliki. Dar
kumpulan oosit yang sudah berkurang,
60
hanya 350 sampai 400 (satu setiap
bulan)akan matur dan akan terovulasi
selama tahun-tahun reproduktif.
c. Oogenesis postpubertal
Oogenesis postpubertal. Saat pubertas,
dibawah pengaruh gonadotropin hipofisis
dan GnRH hipotalamik, siklus perkembangan
folikel primordial dimulai. Setiap bulan,
sejumlah folikel folikel terbentuk dari
beberapa folikel primordial dan salah satu
diantaranya akan mengalami muturalis dan
ovulasi.
1. Folikel primer
a. Oosit primer distimulasi untuk
membesar. Sel-sel folikular
disekitarnya akan membelah dari untuk
membentuk lapisan ganda sel-sel
granulose.
b. Lapisan zona pellucid bening dan non
seluler terbentuk antara oosit dan
sel-sel granulose.
c. Sel-sel stroma disekitar folikel
primer membentuk 2 lapisan; teka
interna, tersusun dari sel-sel
sekretori yang mensekresi estrogen ,
dan teka eksterna, lapisan ikat
terluar.
61
d. Ruang-ruang akan terbentuk antar sel-
sel granulose yang kemudian dipenuhi
cairan folikular, kemudian ruang-
ruang tersebut akan bergabung untuk
membentuk sebuah antrum, atau rongga,
dalam folikel.
2. Folikel sekunder
a. Folikel yang sedang tumbuh dengan
sebuah antrum didalamnya disebut
folikel sekunder.
b. Cumulus oophorus adalah tumpukan sel-
sel granulosa yang menyelubungi dan
menunjang oosit dalam folikel
sekunder.
c. Oosit primer terdorong kesalah satu
rongga antral akibat akumulasi cairan
anal dan masuk kedalam rongga.
3. Folikel matur
a. Folikel utama yang akan terovulasi
memerlukan waktu 10-14 hari untuk
terbentuk.
b. Sebelum ovulasi, oosit primer dalam
folikel matang menyelesaikan
pembelaihan meiosis pertamanya.
Pembagian sitoplasma tidak sama.
62
c. Oosit sekunder kemudian mengalami
metaphase pembelahan meiosis akan
berlanjut.
4. Ovulasi
a. Oosit membebaskan diri dari sel-sel
yang menyelubunginya dan mengambang
bebas dalam antrum yang diselubungi
korona radiate.
b. Oosit terdorong keluar dari permukaan
ovarium disertai dengan sebagian
cairan folikular dan korona radiate
yang melekat padanya.
c. Jika oosit tidak dibuahi, oosit akan
berdisentegrasi dalam beberapa hari.
Gambar.6 Diagram mengilustrasikan proses
oogenesis dalam ovarium dan jalu oosit
masuk ke tuba faloppii setelah ovulasi.
63
5. Korpus luteum (badan kuning) terbentuk
dalam ovarium pada folikel yang kosong.
a. Dinding folikel kosong runtuh. Sel
glanulosanya mengalami pembuahan
structural dan biokimia sehingga
menjadi sel lutein.
b. Sel lutein korpus luteum memproduksi
estrogen dan progesteron yang akan
mencapai puncak aktivitas pada 5-7
hari setelah evolusi.
6. Korpus albikans (jaringan parut putih)
terbentuk setelah jaringan ikat
menginvasi korpus luteum yang
terdisintregrasi.
B. Dua tuba uterin (tuba fallopi atau oviduk)
menerima dan mentraspor oosit keuterus setelah
ovulasi keuterus setelah ovulasi.
1. Setiap tuba uterin, dengan panjang 10 cm dan
diameter 0,7 cm, ditopang oleh ligament besar
uterus. Salah satu ujungnya melekat pada
uterus dan ujung yang lainnya membuka ke
dalam rongga pelvis.
a. Infundibulum adalah ujung terbuka
menyerupai corong (ostium) pada tuba
uterin.
b. Ampula adalah bagian tengah segmen tuba.
64
c. Ismus adalah segmen terdekat dari uterus.
2. Dinding tuba uterin terdiri dari serabut otot
polos, jaringan ikat, dan sebuah lapisan
epitel bersilia yang sirkular, tersusun
secara longitudinal. Oosit bergerak
disepanjang tuba menuju uterus karena getaran
silia dan kontraksi peristaltic otot polos.
Oosit memerlukan waktu 4-5 untuk saampai
keuterus.
3. Fertilisasi biasa nya terjadi di 1/3 bagian
atas tuba falloppii.
C. Uterus adalah organ tunggal moskular dan
berongga. Oosityang telah dibuahi akan tertanam
dalam lapisan endometrium uterus dan dipenuhi
kebutuhan nutrisinya untuk tumbuh dan
berkembang sampai lahir.
1. Ukuran dan lokasi. Uterus terbentuk seperti
buah pir terbalik dan dalam keadaan tidak
hamil memiliki panjang 7cm, lebar 5cm. organ
ini terletak dalam rongga pelvis diantara
rectum dan kandung kemih .
2. Penompa. Uterus pada dasarnya ditopang oleh
lipatan peritoneal, ligament besar yang
melekatkan uterus pada dinding pelvis.
3. Struktur
65
a. Dinding uterus terdiri dari bagian terluar
serosa (perimetrum) bagian tengah
meometrium (lapisan otot polos) dan bagian
terdalam lapisan endometrium. Endometrium
tersusun dari dua lapisan :
1. Lapisan superficial (stratum
fungsional) endometrium berukuran lebih
tebal.
2. Lapisan basal (stratum basalis) tidak
berubah selama siklus berlangsung.
b. Fundus uterus adalah bagian bundar yang
letaknya superior terhadap mulut tuba
uterin.
c. Badan uterus adah bagian luas berdinding
tebal yang membungkus rongga uterus
d. Serviks adalah bagian leher bawah uterus
yang terkonstriksi. Os eksternal adalah
mulut serviks kedalam vagina, Os internal
adalah mulut uterus dalam rongga uterus.
Kanal endoservikal melapisi jalur diantara
dua mulut.
e. Portio vaginalis adalah bagian serviks
yang menonjol kedalam ujung bagian atas
vagina. Resesus sirkular yang terbentuk
pada area pertemuan adalah forniks
anterior, posterior, dan lateral (forniks
singular)
66
4. Suplai darah. Darah arteri memperdarahi
uterus melalui arteri-arteri uterus
(berasal dari arteri iliaka interna) dan
bercabang menjadi arteri ovarian dan
vagina.
1. Dalam dinding uterus, arteri menjadi
arteri arkuata, kemudian bercabang
menembus miometrium sebagai arteri radial.
2. Darah kembali dari yterus melalui vena
uterus yang parallel dengan jalur arteri.
D. Vagina adalah tuba fibromuskular yang dapat
berdistensi. Organ ini merupakan jalan lahir
bayi atau aliran menstruasi, fungsinya adalah
sebagai organ kopulasi perempuan.
1. Ukuran dan lokasi vagina panjangnya sekitar
8-10 cm. organ ini menghadap uterus pada
sudut sekitar 45 derajat dari vestibula
genitalia eksternal dan terletak antara
kandung kemih dan uretra disisi anterior dan
rectum disisi posterior.
2. Struktur. Dinding vagina tersusun dari
atventasia terluar, satu lapisan otot polos,
dan epithelium skuamosa bertingkat
nonkeratinisasiyang dikenal sebagai lapisan
vaginal.
67
a. Sebelum pubertas dan setelah menopause,
jika konsentrasi estrogen darah rendah,
lapisan vagina menjadi tipis dan hamper
seluruhnya terdiri dari sel-sel basal.
b. Selama tahun-tahun reproduktif dank arena
pengaruh estrogen, lapisan vaginal menjadi
tebal dan terdiri dari 40 lapisan sel
basal, sel intermediate, dan sel
superficial.
3. Cairan dan huluaran vaginal. Vagina
dilembabkan dan diluminasi oleh cairan yang
berasal dari kapilar pada dinding vaginal dan
sekresi dari kelenjar-kelenjar serviks. pH
cairan veginal tergantung pada kadar
estrogen.
1. Saat masa reproduktif, haluaran vaginal
bersifat asam, karena stimulasi estrogen,
sel-sel mukosa menyimpan glikogen yang akan
dimetabolis menjadi asam laktat oleh
bakteri normal vaginal.
2. Sebelum pubertas dan setelah menopause,
sedikit setimulus estrogen mengakibatkan
sedikit akumulasi glikogen dalam sel-sel
mukosa dan pH-nya menjadi basa.
3. Haluaran yang asam dan epithelium yang tebal
melindungi vagina dari inveksi berbahaya.
68
E. Genital eksternal secara kesatuan disebut vulva
atau pudendum
1. Mons pubis adalah bantalan jaringan lemak dan
kulit yang terletak diatas simfisis pubis.
Bagian ini tertutup rambut pubis setelah
pubertas.
2. Labia mayora (bibir mayor) adalah dua lipatan
kulit longitudinal yang merentang kebawah
dari mons pubis dan menyatu disisi posterior
perineum, yaitu kulit antara pertemuan dua
lipatan ini dan anus. Labia mayora homolog
(serupa dalam struktur dan asalnya) dengan
skrotum pada laki-laki.
3. Labia minora (bibir minor) adalah dua lipatan
kulit diantara labia mayora. Lipatan ini
tidak berambut tetapi mengandung kelenjar
sebasea dan beberapa kelenjar keringat.
a. Prepusium klitoris adalah pertemuan
lipatan-lipatan labia minora dibawah
klitoris
b. Frenulum adalah area lipatan dibawah
klitoris.
4. Klitoris homolog dengan dengan penis laki-
laki, tetapi lebih kecil dan tidak memiliki
mulut uretra.
69
a. Klitoris terdiri dari dua krura (akar),
satu batang (badan), dan satu glans
klitoris bundar yang banyak mengandung
ujung saraf dan sangat sensitive.
b. Batang klitoris mengandung dua corpora
kavernosum yang tersusun dari jaringan
erektil.
5. Vestibula adalah area yang dikelilingi labia
minora, vestibula menutupi mulut uretra,
mulut vagina, dan duktus kelenjar bartolin
(vestibular besar).
A. Kelenjar bartolinhomolog dengan kelenjar
bulbouretral pada laki-laki.
B. Bulba vestibular adalah masa jaringan
erektil dalam substansi jaringan labian.
6. Orifisium uretra adalah jalur keluar urine
dari kantung kemih.
7. Mulut vagina terletak dibawah orifisium
uretra.
8. Perineum (pada laki-laki dan perempuan)
adalah area terbentuk seperti intan yang
terbentang dari simfiisis pubis disisi
anterior sampai ke koksiks disisi posterior
dank e tuberositas iskial disisi lateral.
70
Gambar 7. Genitalia eksternal perempuan
F. Kelenjar mammae (payudara) dimiliki oleh kedua
jenis kelamin. Kelenjar ini menjadi fungsional
pada saat pubertas untuk merespons estrogen
pada perempuan dan pada laki-laki biasanya
tidak berkembang. Saat kehamilan, kelenjar
mammae mencapai perkembangan puncaknya dan
berfungsi untuk produksi susu (laktasi) setelah
kelahiran bayi.
1. Struktur. Setiap payudara merupakan elevasi
dari jaringan glandular dan adipose yang
tertutup kulit pada didnding anterior dada.
Payudara terletak diatas otot pektoralis
dan melekat pada otot tersebut melalui
selapis jaringan ikat.
a. Jaringan glandular terdiri dari 15- 20
lobus mayor, setiap lobus dialiri duktus
71
latiferusnya sendiri membesar menjadi
sinus laktiferus sebelum muncul untuk
memperforasi putting denga 15-20 mulut.
b. Lobus-lobus dikelilingi jaringan adipose
dan dipisahkan oleh ligament
suspensorium cooper.
c. Lobus mayor bersubdivisi mejadi 20-40
lobulus, setiap lobules kemudian
bercabang menjadi duktus-duktus kecil
yang berakhir dialveoli sekretori.
d. Putting memiliki kulit berpigmen dan
berkerut yang membentang keluar sekitar
1-2cm untuk membentuk aroela. Aroela
mengandung kelenjar sebasea dan kelenjar
keringat yang besar, beberapa
diantaranya berhubungan dengan folikel
rambut dan serabut otot polos yang
menyebabkan ereksi putting saat
berkontraksi.
2. Suplai darah dan aliran cairan limfatik
payudara
a. Suplai arteri kepayudara barasal dari
arteri mamalia internal, yang
merupakan cabang arteri subklavia.
Kontribusi tambahan berasal dari
cabang arteri aksilari toraks.
72
b. Aliran limfatik dari bagian sentral
kelenjar mammae, kulit, putting, dan
areola adalah melalui sisi lateral
menuju aksila.
G. Pengaturan hormonal system reproduksi
perempuan. Ketepatan pola klus fungsi system
reproduksi perempuan diatur melalui
keseimbangan hormone hipotalamus (GnRH),
hiposis (FSH dan LH), dan hormone ovarium
(oktrogen dan progesteron). Mekanisme umpan
balik positif dan negative juga turut terlibat.
1. Menarke (periode menstruasipertama)
menandakan awital maturasi seksual perempuan.
a. Saat kanak-kanak, ovarium mensekresi
sedikit estrogen yang menghambat pelepasan
GnRH hipotalamus.
b. Saat bpubertas, hipotalamus menjadi kurang
sensitive terhadap estrogen dan melepas
GnRH melalui semprotan pulsatil.
c. Estradiol adalah estrogen yang secara
biologis paling aktif dan paling penting
yang disekresi ovarium. Estron adalah
estrogen lemah yang dibentuk melalui
konversi androstenedion. Estriol adalah
estrogen terlemah.
2. Efek fisiologis estrogen
73
a. Hormone ini merangsang pertumbuhan semua
organ reproduksi, terutama lapisan mukosa
dan lapisan otot tuba uterin, uterus dan
vagina.
b. Estrogen memengaruhi konfigurasi tubuh
total melalui peningkatan pembentukan
tulang dan peningkatan tulang dan
peningkatan penumpukan lemak dalam semua
jaringan subkutan terutama diarea bokong,
paha, dan payudara.
c. Estrogen juga memiliki efek metabolic,
termasuk menurunkan kadar kolesterol.
d. Hormon ini mempengaruhi fungsi pengaturan
suhu dan pusat vasomotorik hipotalamus yang
mengendalikan saraf penyebab dilatasi dan
konstriksi pembuluh darah.
e. Estrogen menyebabkan produksi sekresi
serviks berair jernih yang cenderung
memfasilitasi masuknya sperma kedalam
uterus.
3. Efek fisiologis estrogen
a. Hormone ini merangsang pertumbuhan semua
organ reproduksi, terutama lapisan mukosa
dan lapisan otot tuba uterin, uterus dan
vagina.
b. Estrogen memengaruhi konfigurasi tubuh
total melalui peningkatan pembentukan
74
tulang dan peningkatan tulang dan
peningkatan penumpukan lemak dalam semua
jaringan subkutan terutama diarea bokong,
paha, dan payudara.
c. Estrogen juga memiliki efek metabolic,
termasuk menurunkan kadar kolesterol dan
lipo protein densitas rendah dalam darah
melalui perbandingan pada perempuan
pascamenopause dan laki-laki dan juga
memfasilitasi metabolism kalsium.
d. Hormone ini mempengaruhi fungsi pengatur
suhu dan pusat vasomotorik hipotalamus
yang mengendalikan saraf penyebab ditalasi
dan kontraksi pembuluh darah.
e. Estrogen menyebabkan produksi sekresi
serviks berair jernih yang cenderung
memfasilitasi masuknya sperma kedalam
uterus.
4. Efek fisiologis
a. Progesterone merangsang pertumbuhan endo
metrium uterus lebih lanjut untuk
mempersiapkannya terhadap implementasi ovum
yang sudah dibuahi.
b. Hormone ini juga merangsang pertumbuhan dan
diferensiasi sel-sel alveolar kelenjar
mammae menjadi sel-sel pensekresi susu.
75
c. Progesterone meningkatkan veskositas mucus
serviks dan dengan demikian cenderung
menghambat masuknya sperma ke os serviks.
d. Progesterone menyebabkan sedikit peningkatan
suhu tubuh basal dan peningkatan ekskresi
natrium dan air dari ginjal.
5. Siklus menstruasi menandakan fluktasi irama
hormon hipotalamus, hipofisis, dan ovarium
serta perubahan morfologis yang dihasilkan pada
ovarium dan endomertium.
a. Menstruasi adalah perdarahan bulanan yang
terjadi jika bagian endometrium uterus luruh
dan dikeluarkan melalui vagina.
b. Rentang siklus menstruasi biasanya berkisar
selama 28 hari walaupun sangat beragam.
Siklus pendek 18 hari atau terpanjang 40
hari masih dianggap normal
c. Siklus menstruasi berhubungan dengan siklus
ovarium dan siklus endometrium.
6. Siklus ovarium
a. Diawal siklus ( hari 1 fase folikular) FSH
dan LH disekresi dari hipofisis anterior
sesuai dengan sinyal dari sekresi pulsatil
GnRH hipotalamus.
b. Kelompok folikel primer, 20-25 (disertai
reseptor FSH pada sel-sel granulosanya dan
reseptor LH pada sel-sel tekanya).
76
c. Awalnya peningkatan kadar ekstrogen plasma
penghambat FSH dan LF memulai umpan
negative.
d. Jika konsentrasi estrogen darah terus
meningkat selama fase midfolikular,
e. Puncak estrogen adalah kadar estrogen darah
yang tinggi yang dipertahankan selama 50jam
f. Puncak LH mengakibatkan efek berikut pada
folikel utama.
1. Oosit menyelesaikan pembelahan meiosis
pertama dan selanjutnya menjadi oosit
sekunder dan badan polar pertama.
2. Sintesis enzim dan prostaglandin yang
penting untuk rupture folikel.
3. Ovulasi atau pelepasan oosit dan sel-sel
yang berkaitan dengannya kerongga tubuh
agardapat ditarik tuba uterin berlangsung
dalam 24-38 jam setelah puncak LH.
4. Sel folikel yang rupture setelah menjalani
proses luiteinisasiberubah menjadi korpus
luteum yang kemudian memproduksi
progesterone dan sedikit estrogen.
g. Peningkatan kadar progesterone dan estrogen
dalam darah menyebabkan efek umpan balik
yang kuat pada fSH dan LF.
h. Karena adanya enurunan kadar esterogen dan
progesterone darah efek umpan balik neatif
77
terhadap kelenjar hipofisis anterior
berkurang. FSH dan LH kembali meningkat
untuk memulai siklus baru.
7. Siklus endometrium (uterus) terjadi dalam
rangka mempersiapkan endometrium uterus untuk
memberi nutrisi dan mempertahankan ovum jika
sudah dibuahi. Peristiwa dalam siklus
endometrium ini sangat berkorelasi dengan
peristiwa hormonial dan morfologis dalam siklus
ovarium.
a. Fese menstruasi
Adalah periode pendarahan selama 4 sampai 5
hari. Di bawah pengaruh esterogen dari
folikel yang berkembang dalam ovarium, dan
endometrium diperbaiki melalui pembelahan sel
dalam lapisan basal saat menstruasi masih
berlangsung
b. Fase proliferative
Berlangsung sampai terjadi ovulasi
1. Endometrium yang berproliferasi dari
lapisan basal kembali menjadi tebal dan
tervaskularisasi dengan baik. Esterogen
juga menyebabkan pertumbuhan reseptor
progesterone pada sari-sari endometrial.
2. Kelenjar tubular tumbuh dalam supervisial
sel-sel kelenjar berproliferasi dengan
78
cepat,tetapi tidak mengakumulasi banyak
sekresi.
3. Anteriol spiral menonjol diantara kelenjar-
kelenjar untuk menyuplai sel-sel
endometrial dan grandular.
c. Saat fase sekretori ( progestasi),
progesterone merangsang kelanjutan
pertumbuhan lapisan supervisial.
1. Kelenjar membesar mensekresi nutrient
(glikogen dan lemak) untuk mempertahankan
perkembangan embrio jika sudah terjadi
pembuahan
2. Anteriol sprila menjadi terkonvolusi
( berlipat-lipat). Endometrium siap untuk
implantasi
3. Jika pembuahan ttidak terjadi, endometrium
beregresi.
a. Korpus luteum berdegenerasi;kadar
progesteron dan estrogen berkurang
b. Anteriol spiral, sekarang tidak didukung
hormone, berkontriksi dan berdilatasi
secara intermiten. Konstriksi ini
mengurangi aliran darah dan menyebabkan
iskemia serta kematian (nekrosis)
jaringan dan kelenjar disekitarnya.
c. Saat anteriol berdilatasi darah keluar
dari area yang telah terdisintegrasi
79
d. Fragmen jaringan endometrium, sekresi
kelenjar grandular, mucus, dan sedikit
darah akan terlepas ke dalam rongga
uterus
e. Perdarahan (mens) berlangsung selama 4
sampai 5 hari dan siklus akan dimulai
kembali.
H. Fertilisasi adalah penyatuan spermatozoa dan
oosit sekunder untuk membentuk sel diploid –
zogot yang mengandung kromosom maternal dan
paternal.
a. Spetmatozoa. Selama berlangsungnya senggama,
sekitar 250-400 juta sperma disemprotkan
kedalam vagina saat laki-laki mengejakulasi
semen.
1. Spermatozoa, berenang dengan kekuatannya
sendiri dan dibantu kontraksi muscular
uterus dan tuba uterin, barasenden melalui
serviks.
2. Kapasitas sperma, sewaktu dalam lingkungan
lingkungan cairan pada uterus dan tuba,
sperma mengalami pengkondisian membrane
sel dan akrosom sperma yang membuat
sperma mampu berfertilisasi.
80
3. Reaksi akrosomal sperma terkapasitas
melepas enzim hidrolitik dari akrosom
untuk mencerna sel korona radiate dalam
zona pelucida oosit, dan membuka jalan
untuk satu sperma menembus oosit.
b. Oosit. Biasanya hanya satu oosit tunggal yang
dilepaskan yang dilepas ovarium kedalam tuba
uterin saat ovulasi.
1. Saat satu sperma menembus membrane sel
oosit, zona pellucid oosit mengalami
perubahan kimia dan menjadi tidak
tertembus oleh sperma lain.
2. Oosit diaktifasi oleh penetrasi sperma
untuk menyelesaikan pembelahan meiosis
keduanya dan membentuk ovum dan badan
polar kedua.
c. Fusi pronukleus
1. Sperma yang menembus oosit kehilangan
flagellum dan membrane nuklearnya
menghilang.
2. Pronukleus laki-laki bergerak menuju
pronukleus perempuan untuk bersatu
dengannya.
I. Hormon Yang Berperan dalam Reproduksi Wanita
81
Sistem reproduksi merupakan kesatuan kerja dari otak,
kelenjar hipofisis, ovarium dan uterus. Hormon yang
mempengaruhi sistem reproduksi tak hanya satu atau dua,
melainkan lebih dari itu. Hormon-hormon seperti
estrogen, progesteron, LH dan FSH bekerja menyampaikan
pesan dari satu organ ke organ yang lain untuk mengubah
kadar hormon tertentu. Dengan demikian, terjadilah
proses seperti pematangan telur, pelepasan telur,
penebalan endometrium untuk menerima hasil konsepsi
(jika terjadi pembuahan), dan peluruhan dinding rahim
yang berwujud sebagai haid. Hormon-hormon tersebut
bekerja pada satu siklus penuh, sejak hari pertama
haid, ovulasi hingga menjelang haid berikutnya.
Progesteron merupakan hormon dari golongan steroid yang
berpengaruh pada
iklus menstruasi perempuan, kehamilan dan embriogenesis
. Progesteron bersama dengan estrogen dihasilkan
oleh korpus luteum, yaitu sebuah kelenjar endokrin yang
tersisa setelah terjadinya peristiwa ovulasi
Progesteron berperan besar dalam perkembangan fetus.
Pengaruh progesteron pada reproduksi diantaranya adalah
Mempertebal dinding endometrium setelah terjadi ovulasi
Menghambat produksi LH agar korpus luteum mengalami
degenerasi saat tidak terjadi fertilisasi
Menghambat laktasi saat kehamilan
Mempersiapkan endometrium untuk implantasi zigot
82
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dariestrogen tapi yang paling penting untuk reproduksiadalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukanciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitupembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll.Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi denganmembentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dankuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuaiuntuk penetrasi sperma.
Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
83
III. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Amphibi, aves, pisces, reptile dan mamalia memiliki
sistem reproduksi yang berbeda-beda
2. Ikan tidak memiliki alat kelamin luar.Ikan jantan
mempunyai sepasang testis, sedangkan ikan betina
memiliki sepasang ovarium.
3. Seperti halnya kelas pisces, pada katak
melangsungkan fertilisasi eksternal. Telur
dilepaskan di air pada saat perkawinan dan katak
jantan mengeluarkan sperma di dalam air.
4. Reptilia melangsungkan fertilisasi internal.
Beberapa reptilia bertelur (ovipar) ada pula yang
84
telurnya tetap tinggal di oviduct sampai menetas
(ovovivipar).
5. Meskipun aves tidak memiliki alat kelamin, namun