Top Banner
TUGAS SENI BUDAYA MACAM-MACAM GAMELAN BALI “GONG KEBYAR” Nama : Belqis Yasmien Kelas : VII C No. Absen : 09 ( Sembilan) Gong Kebyar adalah sebuah barungan baru. Sesuai dengan nama yang diberikan kepada barungan ini (Kebyar yang bermakna cepat,
10

Tugas Seni Budaya 2

Jul 24, 2015

Download

Documents

Belqis Yasmien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Seni Budaya 2

TUGAS SENI BUDAYA

MACAM-MACAM GAMELAN BALI

“GONG KEBYAR”

Nama : Belqis Yasmien

Kelas : VII C

No. Absen : 09 ( Sembilan)

Gong Kebyar adalah sebuah barungan baru. Sesuai dengan nama yang diberikan kepada barungan ini (Kebyar yang bermakna cepat, tiba-tiba dan keras) gamelan ini menghasilkan musik-musik keras dan dinamis. Gamelan ini dipakai untuk mengiringi tari-tarian atau memainkan tabuh-tabuhan

Page 2: Tugas Seni Budaya 2

instrumental. Secara fisik Gong Kebyar adalah pengembangan kemudian dari Gong Gede dengan pengurangan peranan, atau pengurangan beberapa buah instrumennya. Misalnya saja peranan trompong dalam Gong Gebyar dikurangi, bahkan pada tabuh-tabuh tertentu tidak dipakai sama sekali, gangsa jongkoknya yang berbilah 5 dirubah menjadi gangsa gantung berbilah 9 atau 10 . cengceng kopyak yang terdiri dari 4 sampai 6 pasang dirubah menjadi 1 atau 2 set cengceng kecil. Kendang yang semula dimainkan dengan memakai panggul diganti dengan pukulan tangan.

Secara konsep Gong Kebyar adalah perpaduan antara Gender Wayang, Gong Gede dan Pelegongan. Rasa-rasa musikal maupun pola pukulan instrumen Gong Kebyar ada kalanya terasa Gender Wayang yang lincah, Gong Gedeyang kokoh atau Pelegonganyang melodis. Pola Gagineman Gender Wayang, pola Gegambangan dan pukulan Kaklenyongan Gong Gede muncul dalam berbagai tabuh Gong Kebyar. Gamelan Gong Kebyar adalah produk kebudayaan Bali modern. Barungan ini diperkirakan muncul di Singaraja pada tahun 1915 (McPhee, 1966 : 328). Desa yang sebut-sebut sebagai asal pemunculan Gong Kebyar adalah Jagaraga (Buleleng) yang juga memulai tradisi Tari Kebyar. Ada juga informasi lain yang menyebutkan bahwa Gong Kebyar muncul pertama kali di desa Bungkulan (Buleleng). Perkembangan Gong Kebyar mencapai salah satu puncaknya pada tahun 1925 dengan datangnya seorang penari Jauk yang bernama I Mario dari Tabanan yang menciptakan sebuah tari Kebyar Duduk atau Kebyar Trompong.

Gong Kebyar berlaras pelog lima nada dan kebanyakan instrumennya memiliki 10 sampai 12 nada, karena konstruksi instrumennya yang lebih ringan jika dibandingkandengan Gong Gede. Tabuh-tabuh Gong Kebyar lebih lincah dengan komposisi yang lebih bebas, hanya pada bagian-bagian tertentu saja hukum-hukum tabuh klasik masih dipergunakan, seperti Tabuh Pisan, Tabuh Dua, Tabuh Telu dan sebagainya.

Lagu-lagunya seringkali merupakan penggarapan kembali terhadap bentuk-bentuk (repertoire) tabuh klasik dengan merubah komposisinya, melodi, tempo dan ornamentasi melodi. Matra tidak lagi selamanya ajeg, pola ritme ganjil muncul di beberapa bagian komposisi tabuh. Barungan Gong Kebyar bisa diklasifikasikan menjadi 3 :

1. Utama = Yang besar dan lengkap2. Madya = Yang semi lengkap3. Nista = Yang sederhana

Barungan yang utama terdiri dari:

Jumlah Satuan Instrumen

10 buahgangsa berbilah (terdiri dari 2 giying / ugal, 4 pemade, 4 kantilan)

2 buah jegogan berbilah 5 – 62 buah jublag atau calung berbilah 5 – 7

1tunggu

hreyong berpencon 12

1 tunggu terompong berpecon 10

Page 3: Tugas Seni Budaya 2

h

2 buahkendang besar (lanang dan wadon) yang dilengkapi dengan 2 buah kendang kecil

1pangko

ncengceng

1 buah kajar2 buah gong besar (lanang dan wadon)1 buah kemong (gong kecil)1 buah babende (gong kecil bermoncong pipih)1 buah kempli (semacam kajar)

1-3 buah suling bambu1 buah rebab

Gamelan Gong Kebyar memiliki instrumentasi yang cukup besar. Masing-masing instrument dalam barungan memiliki fungsinya tersendiri sesuai dengan ciri khas gamelan gong kebyar yaitu “NGEBYAR”. Sesuai dengan namanya Gong Kebyar, penerapan teknik juga enerjik. Repertoar gamelan gong kebyar memakai teknik-teknik yang sangat komplek. Masing-masing instrument telah memiliki teknik tersendiri dalam sebuah lagu. Begitu juga fungsi alat dalam perangkat/barungan saat memainkan lagu disesuaikan dengan kebutuhan lagu yang dibawakan. Untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan sebagai berikut:

Ugal Dua buah Instrumen Ugal. Instrumen ugal/giying adalah sebuah instrument yang

mempunyai jumlah bilah 10 (sepuluh) buah dengan susunan nada-nadanya dari kiri ke kanan. 4 5 7 1 3 4 5 7 1 3 dibaca ndong, ndeng, ndung, ndang, nding, ndong, ndeng, ndung, ndang, dan nding. Instrumen ini dimainkan oleh seorang pemain dengan alat pemukul (panggul). Fungsi dalam barungan adalah sebagai pembawa melodi dan memulai sebuah gending yang dibawakan. Selain itu

instrument ugal dapat mengendalikan atau memimpin sebuah lagu untuk pemberian keras lirih/nguncab-ngees sebuah gending. Beberapa tehnik pukulannya adalah: Ngoret, Ngerot, netdet, ngecek, neliti, ngucek,gegejer, oncang-oncangan dan ngantung. Biasanya hanya ada satu ugal dalam ansambel kebyar, dan biasanya perempuan. Hal ini dimainkan oleh salah satu pemimpin dari ansambel. Hal ini lebih tinggi dari gansa lain, dan pemain duduk di bangku pendek, sehingga memungkinkan pemain untuk isyarat visual ansambel dengan mudah. Instrumen ini juga memiliki 10 tombol, memiliki jangkauan dua oktaf, dan dimainkan dengan palu kayu. Ini adalah satu oktaf lebih rendah dari pemadé gangsa.

Gangsa Kantilan dan Gangsa Pemadé Barungan Gong Kebyar memiliki empat instrument gangsa pemade dan empat instrument gangsa kantil. Instrumen ini memiliki sepuluh nada dalam tungguhnya, dan urutan nadanya sama dengan

Page 4: Tugas Seni Budaya 2

instrument ugal. Hanya saja instrument kantil lebih tinggi oktafnya dari gangsa pemade. Jadi secara estetika perbedaan oktaf tersebut untuk seimbangan dan harmonisasi. Kedelapan instrumen ini berfungsi membuat jalinan-jalinan/kotekan dalam sebuah gending. Pemberian ilustrasi oleh instrument ini dapat memperkuat lagu pokok. Beberapa teknik gagebug/pukulan yang diterapkan dalam instrument gangsa seperti: teknik pukulan nyogcag, bebaru, tetorekan, norot, ngoret, niltil, ngucek, oncangoncangan dan lain –lain sesuai dengan kebutuhan gendingnya. Ada empat kantilan di kebyar, dua laki-laki dan dua perempuan Lihat. instrumen gender dalam artikel ini. Instrumen ini adalah yang tertinggi terdengar dalam ansambel kebyar, dengan catatan tertinggi berada di sekitar C7. Ini memiliki sepuluh kunci, dan berbagai dari dua oktaf, dan dimainkan dengan palu kayu. Pemain sering duduk di lantai untuk memainkan alat musik ini. Ada juga empat pemadé di kebyar, dua laki-laki dan dua perempuan. Instrumen ini juga memiliki sepuluh kunci, berbagai dua oktaf, dan dimainkan dengan palu kayu, tetapi tepat satu oktaf lebih rendah dari kantilan. Pemain sering duduk di lantai untuk memainkan alat musik ini.

Calung/Jublag Dua instrument Jublag. Instrumen jublag adalah suatu instrument yang memiliki jumlah bilah lima buah, dengan susunan nada 3 4 5 7 1 dibaca nding, ndong, ndeng, ndung, ndang. Besar kecilnya nada diambil dari instrument ugal/giying. Funfsinya dalam sebuah barungan adalah sebagai pemangku lagu, memperkuat/mempertegas melodi pada ruasruas gending. Teknik pukulan yang diterapkan adalah: neliti, magending, nyele/nyelah. Ada dua calung (chalung

diucapkan) dalam kebyar, satu laki-laki dan satu perempuan. Instrumen ini memiliki kisaran satu oktaf, lima kunci, dan memiliki jangkauan di antara pemadé dan ugal.

Jegogan Sebuah jegogan Ada dua jegogan dalam kebyar, satu laki-laki dan satu perempuan. Instrumen ini memiliki kisaran satu oktaf, dan merupakan salah satu oktaf di bawah ini calung. Tombol yang jauh lebih besar daripada gangsa lainnya, dan dimainkan dengan dilapisi kain, agak besar, karet berlapis palu bola.

Reyong Satu tungguh instrument Reyong. Instrumen riyong adalah suatu instrument yang berbentuk memanjang. Instrumen ini memiliki jumlah moncol/pencon sebanyak 12 buah dengan susunan nada dari nada : 5 7 1 3 4 5 7 1 3 4 5 7 dibaca ndeng, ndung, ndang, nding, ndong, ndeng,

ndung, ndang, nding, ndong, ndeng, dan ndung. Reyong dimainkan oleh empat orang penabuh dengan mempergunakan masing-masing dua buah

Page 5: Tugas Seni Budaya 2

panggul pada tangan kanan dan kiri. Teknik permainan yang diterapkan adalah tehnik ubit-ubitan yang dalam barungan gamelan sepadan dengan cecandetan, kotekan, tetorekan yang mengacu pada teknik permainan polos dan sangsih yang dalam lontar Prakempa disebut gagebug .(Bandem:1991:16). Lebih lanjut dalam lontar ini gagebug rereyongan disebut I gajah mina namanya. Pemain reyong pertama dan ketiga (dari kiri) memainkan pukulan polos, sedangkan pemain kedua dan keempat memainkan pukulan sangsih. Setiap pemain reyong memiliki wilayah nada untuk dapat memainkan teknik-teknik di atas. Juga dieja, reong, instrumen ini terdiri dari 12 ceret dipasang horizontal dalam baris dalam bingkai. Hal ini dimainkan oleh empat musisi, masing-masing mengambil tanggung jawab untuk 2 sampai 4 dari ketel tersebut. Para pemain, yang duduk dalam satu baris, dibagi menjadi dua kelompok, yang terdiri pertama dari pemain pertama dan ketiga berturut-turut, dan yang terdiri kedua dari pemain kedua dan sebagainya. Kedua orang di kelompok yang sama memainkan bagian yang sama, namun dua kali lipat satu oktaf terpisah. Bagian-bagian dari kelompok satu dan kelompok dua, ketika bermain bersama, yang saling . Reyong memiliki peran perkusi baik melodi dan non-melodi.

Trompong Satu tungguh trompong dalam barungan gong kebyar memiliki sepuluh buah moncol/pencon yang merupakan nada ndang rendah sampai nada ndung tinggi. Instrumen ini dimainkan oleh seorang

penabuh dengan dua tangan memakai panggul yang disebut panggul trompong. Dalam sebuah barungan, instrument ini berfungsi untuk pembawa lagu, juga membuka/pengawit sebuah gending yang dalam barungan membawa melodi dengan tekniknya tersendiri. Gagebug trompong sekar tanjung susun namanya. Sistem ini adalah gambaran keindahan permainan trompong yang dalam sub tekniknya seperti: Ngembat, Ngempyung, Nyilih asih, nguluin, nerumpuk, ngantu, niltil, ngunda dan ngoret. Para trompong biasanya tidak digunakan dalam kebyar, karena dikaitkan dengan genre yang lebih tua seperti gong gamelan Gede . Ketika digunakan, bagaimanapun, adalah diposisikan di depan ansambel, menghadap penonton. Dibangun sama dengan reyong, terdiri dari 10 ceret, dengan kisaran dua oktaf. Hal ini dimainkan oleh satu orang, dan orang yang mungkin menjadi pemimpin dari ansambel yang duduk di bangku pendek, memainkan melodi utama. Trompong ini juga dimainkan oleh penari dalam potongan tari seperti Kebyar Kebyar Duduk dan Trompong. Karena ukuran instrumen, melodi yang disusun untuk memungkinkan pemain untuk perlahan-lahan bergeser ke kiri atau kanan untuk memungkinkan mereka untuk bermain lebih rendah atau lebih tinggi.

Kendang Para kendang adalah berkepala dua, kerucut berbentuk drum. Ada dua dalam ansambel kebyar, satu laki-laki dan satu perempuan. Sama seperti suku untuk lapangan digunakan untuk instrumen bernada, kendang memiliki satu set suku kata diucapkan onomatopoetic untuk setiap suara yang bisa Anda

Page 6: Tugas Seni Budaya 2

dapatkan. Ada satu set terpisah dari suku untuk drum pria dan wanita. Kendang dimainkan dengan baik tangan kosong atau palu. Kedua pemain memainkan bagian yang saling . Pemain dari versi perempuan dari kendang sering pemimpin atau salah satu pemimpin ansambel, bermain pola khusus untuk bagian isyarat baru.

Ceng-Ceng Satu Cengceng Kecek: Secara fisik cengceng gecek memiliki dua bagian yaitu: dua alat pemukul (penekep) disebut bungan cengceng, dan cengceng tatakan. Dalam tatakan terdapat kurang lebih lima buah cengceng yang diikat pada pangkonnya. Untuk memunculkan suara, cengceng penekep dipegang oleh dua tangan dan dimainkan dengan dibenturkan sesuai tekniknya. Adapun beberapa jenis pukulannya

adalah: pukulan malpal, ngecek, ngelumbar dan lain-lain. Sedangkan fungsinya dalam barungan adalah untuk memperkaya ritme/angsel-angsel tanpa memakai tehnik jalinan. Diucapkan cheng-cheng, instrumen ini terdiri dari beberapa kecil, tumpang tindih simbal dipaku ke bingkai. Frame sering diukir agar terlihat seperti hewan, yang paling umum kura-kura, kura-kura sebagai mitos diyakini membawa pulau Bali di punggungnya. Pemain memegang simbal kecil di masing-masing tangan, memukul simbal tumpang tindih dalam, pola cepat berulang-ulang.

Kajar

Satu buah kajar: Instrumen ini merupakan salah satu instrumen bermoncol/pencon yang berfungsi sebagai pembawa irama. Adapun jenis pukulannya adalah pukulan Penatas lampah yang artinya pola pukulan kajar yang mengikuti pola ritme yang ajeg dari satu pukulan ke pukulan berikutnya dalam jangka waktu serta jarak yang sama Para kajar adalah ketel kecil dengan bos tersembunyi, yang diadakan di pangkuan dan bermain dengan tongkat keras. Para kajar memainkan aksen untuk bagian-bagian penting dari irama.

Suling Beberapa suling dengan berbeda ukuran: Suling merupakan instrument melodis yang dalam komposisi lagu sebagai pemanis lagu. Teknik permainan bisa simetris dengan lagu ataukah memberikan ilustrasi gending baik

mendahului maupun membelakangi melodi gending. Salah satu dari dua instrumen mampu mengubah pitch, itu suling adalah seruling bambu, tertiup ke pada salah satu ujungnya. Suling datang dalam berbagai ukuran, dari kecil

Page 7: Tugas Seni Budaya 2

ke agak besar. Sekelompok pemain suling digunakan untuk menggandakan dan rumit melodi. Pemain melingkar bernafas untuk memungkinkan lapangan untuk dipertahankan dalam nada konstan.

Rebab Satu buah rebab: Instrumen rebab merupakan instrument gesek yang dalam barungan gamelan sebagai penyeimbang/ harmonisasi lagu. Instrumen ini membutuhkan pengeras suara karena secara kualitas suara sangat nyaring, namun tidak mampu menimbulkan suara keras. Sehingga instrument rebab sangat tepat diharmoniskan dengan suling, dan pada saat pementasan dibantu oleh pengeras suara.Para rebab adalah berduri biola dimainkan dengan busur. Hal ini hanya kadang-kadang digunakan dalam kebyar seperti yang sering tenggelam oleh metalofon. Ini biasanya memainkan bersama dengan suling, kadang-kadang bermain catatan luar skala. Ini memiliki dua senar, fret tidak, dan string tidak menyentuh leher, yang memungkinkan pemain untuk mengubah catatan dalam berbagai cara: menekan string, string lentur, geser ke atas dan bawah string, atau mengubah string .

Kempli Kempli adalah ketel kecil yang lebih dari kabel digantung pada petak berdiri. Ini juga merupakan tempo menjaga instrumen. Kempli ini biasanya dimainkan dengan tongkat kabel dibungkus seperti yang dari reyong dan trompong. Hal ini memukul pada bos, tetapi dibasahi dengan sisi lain untuk menghasilkan suara, pengering tajam.

Penyacah

Dua instrumen Penyacah: Instrumen ini mempunyai jumlah bilah sebanyak tujuh buah dengan susunan nada: 1 3 4 5 7 1 3 dibaca ndang, nding, ndong, ndeng, ndung, ndang. berfungsi sebagai pemangku lagu/mempertegas jalannya melodi (pukulannya lebih rapat dari jublag).Secara fisik ukurannya lebih kecil dari instrument Jublag. Teknik permainannya sangat melodis pada setiap matra lagu.

Jegogan Dua instrument Jegogan. Instrumen Jegogan merupakan instrument bilah yang paling besar ukurannya dalam barungan Gong Kebyar. Instrument ini memiliki bilah sebanyak lima buah dengan susunan nada 3 4 5 7 1 dibaca nding, ndong, ndeng, ndung ndang. Instrumen ini berfungsi sebagai pemangku lagu dan memberikan aksentuasi kuat pada ruas-ruas gending (pukulannya lebih jarang dari jublag).

Page 8: Tugas Seni Budaya 2

Kempur Satu Kempur: Merupakan instrument berpencon yang besarnya memiliki diameter 50-60 cm. Dengan digantung pada sebuah sangsangan, instrument ini berfungsi sebagai pemangku irama (ritme) dan sebagai pematok ruas-ruas gending serta sebagai pemberi aksen-aksen sebelum jatuhnya gong. Pola pukulannya dapat memberikan identitas ukuran tabuh yang dibawakannya. Seperti: tabuh pisan satu kempur dalam satu gong, tabuh dua, ada dua kempur dalam satu gongannya, dan seterusnya.

Kemong Satu instrument Kemong: Instrumen kemong adalah merupakan instrument berpencon yang dalam settingya digantung pada sangsangan kecil yang disebut trampa. Fungsinya dalam barungan adalah untuk pengisi ruas-ruas lagu. Biasanyapenerapan pukulan kemong pertanda gending yang dibawakan telah mencapai setengah dari gending secara utuh (kecuali pengawak palegongan). Pola pukulannya

adalah: Tunjang sari.

Gong Lanang dan Wadon Dua buah Gong lanang dan wadon: Instrumen gong adalah instrument berpencon yang ukurannya paling besar dalam Gong Kebyar. Terbuat dari kerawang dan memiliki ukuran diameter 65 – 90 cm. Dilihat dari fungsinya, instrument ini berfungsi sebagai finalis lagu (menghakhiri lagu). Sebagai finalis lagu instrument ini memiliki jenis pukulan yang disebut Purwa Tangi.

Kendang Lanang dan Wadon Kendang Lanang Wadon: di atas telah dipaparkan tentang instrument kendang. Akan tetapi dalam sebuah barungan kendang berfungsi sebagai pemurba irama. Disamping itu kendang dapat mengatur tempo, keras liris gending dan lain-lain.Beberapa pukulan kendang antara lain: Motif bebaton, gegulet,jejagulan, bebaturan, gupekan, milpil,

dan lain-lain.