BAB 11 AUDITING KECURANGAN SKANDAL AKUNTANSI MENGGOYAHKAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT Profesi Akuntansi menghadapi gempuran. Sepanjang Musim panas yang terasa lama, Koran-koran dipenuhi dengan perincian baru tentang skandal akuntansi korporasi. Salah satu perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di Amerika serikat tertangkap basah menggelembungkan laba serta aktiva dengan memanipulasi aturan-aturan akuntansi secara terang-terangan. Ribuan investor dan karyawan menanggung akibatnya. Kongres diminta mengadakan dengar pendapat untuk memeriksa dan memahami kecurangan itu, dan semua orang bertanya, “Dimana para auditor? “ Profesi akuntansi mendapat tekanan politik yang berat dari kalangan legislator yang menghendaki reformasi, dan publisitas negative yang mengelilingi dugaan kegagalan audit memberi semua akuntan public citra yang sangat tidak menguntungkan. Kejadian adalah pada tahun 1938. Skandal akuntansi korporasi tersebut adalah Mckesson Robbins, dan dapat dikatakan bahwa skandal ini menimbulkan dampak yang lebih besar terhadap cara pelaksanaan audit ketimbang semua skandal sesudahnya, termasuk Enron dan Worldcom. Pada tahun 1924, Philip Musica, yang tidak lulus sekolah menengah atas dan pernah dinyatakan bersalah melakukan penipuan dan dihukum penjara, menyebut dirinya sendiri sebagai F Donald Coster dan menganugerahi dirinya sendiri gelar dokter.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 11 AUDITING KECURANGAN
SKANDAL AKUNTANSI MENGGOYAHKAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT
Profesi Akuntansi menghadapi gempuran. Sepanjang Musim
panas yang terasa lama, Koran-koran dipenuhi dengan perincian
baru tentang skandal akuntansi korporasi. Salah satu
perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di Amerika serikat
tertangkap basah menggelembungkan laba serta aktiva dengan
memanipulasi aturan-aturan akuntansi secara terang-terangan.
Ribuan investor dan karyawan menanggung akibatnya. Kongres
diminta mengadakan dengar pendapat untuk memeriksa dan
memahami kecurangan itu, dan semua orang bertanya, “Dimana
para auditor? “ Profesi akuntansi mendapat tekanan politik
yang berat dari kalangan legislator yang menghendaki
reformasi, dan publisitas negative yang mengelilingi dugaan
kegagalan audit memberi semua akuntan public citra yang sangat
tidak menguntungkan.
Kejadian adalah pada tahun 1938. Skandal akuntansi
korporasi tersebut adalah Mckesson Robbins, dan dapat
dikatakan bahwa skandal ini menimbulkan dampak yang lebih
besar terhadap cara pelaksanaan audit ketimbang semua skandal
sesudahnya, termasuk Enron dan Worldcom.
Pada tahun 1924, Philip Musica, yang tidak lulus sekolah
menengah atas dan pernah dinyatakan bersalah melakukan
penipuan dan dihukum penjara, menyebut dirinya sendiri sebagai
F Donald Coster dan menganugerahi dirinya sendiri gelar
dokter.
Kecurangan klasik di Mckesson-Robbins mengilustrasikan
bahwa kecurangan Laporan Keuangan bukanlah hal yang baru.
Sebagai buntut dari skandal itu, profesi auditing menanggapi
dengan menetapkan standar-standar tersebut mengharuskan
dilakukannnya konfirmasi piutang dan konfirmasi piutang dan
observasi atau persediaan fisik, yang sekarang merupakan
prosedur stadar, ditambah pedoman mengenai tanggung jawab
auditor untuk mendeteksi kecurangan.
JENIS-JENIS KECURANGAN
Sebagai konsep legal yang luas, kecurangan menggambarkan
setiap upaya penipuan yang disengaja, yang dimaksudkan untuk
mengambil harta atau hak orang atau pihak lain. Dalam konteks
audit atas laporan keuangan, kecurangan didefinisikan sebagai
salah saji laporan keuangan yang disengaja. Dua kategori yang
utama adalah pelaporan keuangan yang curang dan penyalahgunaan
aktiva.
Pelaporan Keuangan yang Curang
Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau
pengabaian jumlah atau pengungkapan yang disengaja dengan
maksud menipu para pemakai laporan keuangan itu. Pengabaian
jumlah kurang lazim dilakukan, tetapi perusahaan dapat saja
melebihsajikan laba dengan mengabaikan utang usaha dan
kewajiban lainnya.
Meskipun kebanyakan kasus pelaporan keuangan yang curang
melibatkan upaya melebihsajikan laba, perusahaan juga mungkin
sengaja merendahsajikan laba ketika laba itu tinggi untuk
membentuk cadangan laba atau “cookie jar reserve”. Praktik
semacam ini disebut income smoothing ( perataan laba) dan
earnings manajement (pengaturan laba). Pengaturan laba
(earnings manajement) menyangkut tindakan manajemen yang
disengaja untuk memenuhi tujuan laba. Perataan laba (income
smoothing) merupakan salah satu bentuk pengaturan laba di mana
pendapatan dan beban ditukar-tukar di antara periodeperiode
untuk mengurangi fluktuasi laba. Salah satu teknik untuk
meratakan laba adalah dengan mengurangi nilai persediaan dan
aktiva lain perusahaan yang diperoleh pada saat akuisisi, yang
menghasilkan laba yang lebih tinggi ketika aktiva tersebut
nanti dijual.
Penyalahgunaan Aktiva
Penyalahgunaan (misappropriation) aktiva adalah kecurangan
yang melibatkan pencurian aktiva entitas. Pencurian aktiva
perusahaan sering kali mengkhawatirkan manajemen, tanpa
memerhatikan materialitas jumlah yang terkait, karena
pencurian bernilai kecil menggunung seiring dengan berjalannya
waktu.
Menurut perkiraan Association of Certified Fraud
Examiners, perusahaan rata-rata kehilangan enam persen
pendapatannya akibat kecurangan. Penyalahgunaan aktiva
biasanya dilakukan pada tingkat hierarki organisasi yang lebih
rendah. Namun, dalam beberapa kasus yang heboh, manajemen
puncak terlibat dalam pencurian aktiva perusahaan.
KONDISI-KONDISI PENYEBAB KECURANGAN
Tiga kondisi kecurangan yang berasal dari pelaporan keuangan
yang curang dan penyalahgunaan aktiva diuraikan dalam SAS 99
(AU 316). Ketiga kondisi ini disebut sebagai segitiga
kecurangan (fraud triangle).
1. Insentif/Tekanan. Manajemen atau pegawai lain merasakan
insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan.
2. Kesempatan. Situasi yang membuka kesempatan bagi manajemen
atau pegawai untuk melakukan kecurangan.
3. Sikap/Rasionalisasi. Ada sikap, karakter, atau serangkaian
nilai-nilai etis yang membolehkan manajemen atau pegawai
untuk melakukan tindakan yang tidak jujur.
Faktor Risiko untuk Pelaporan Keuangan yang Curang
Salah satu pertimbangan penting yang dilakukan auditor
dalam mengungkap kecurangan adalah mengidentifikasi faktor-
faktor yang meningkatkan risiko kecurangan. Dalam segitiga
kecurangan, pelaporan keuangan yang curang dan penyalahgunaan
aktiva terbagi tiga kondisi yang sama, tetapi faktor-faktor
risikonya berbeda.
Segitiga Kecurangan
Insentif /Tekanan
Insentif/Tekanan. Insentif yang umum bagi perusahaan untuk
memanipulasi laporan keuangan adalah menurunnya prospek
keuangan perusahaan. Perusahaan juga mungkin memanipulasi laba
untuk memenuhi prakiraan atau tolak ukur para analis seperti
laba tahun sebelumnya. Dalam beberapa kasus, manajemen akan
memanipulasi laba hanya demi menjaga reputasi mereka.
Kesempatan. Meskipun laporan keuangan semua perusahaan
mungkin saja menjadi sasaran manipulasi, risiko bagi
perusahaan yang berkecimpung dalam industri yang melibatkan
pertimbangan dan estimasi yang signifikan jauh lebih besar.
Perputaran personil akuntansi atau kelemahan lain dalam proses
akuntansi dapat menciptakan kesempatan terjadinya salah saji.
Sikap/Rasionalisasi. Sikap manajemen puncak terhadap
pelaporan keuangan merupakan faktor risiko yang sangat penting
dalam menilai kemungkinan laporan keuangan yang curang.
Karakter manajemen atau serangkaian nilai-nilai etis juga
mungkin mempermudah analis merasionalisasi tindakan yang
curang.
MENILAI RISIKO KECURANGAN
SAS 99 memberikan pedoman bagi auditor dalam menilai
risiko kecurangan. Auditor harus mempertahankan tingkat
skeptisisme profesional ketika mempertimbangkan serangkaian
informasi yang luas, termasuk faktor-faktor risiko
Kesempatan Sikap/ Rasionalisasi
kecurangan , untuk mengidentifikasi dan menanggapi risiko
kecurangan.
Skeptisime Profesional
SAS 1 menyatakan bahwa, dalam melaksanakan skeptisisme
Mengguanakan bunyi-bunyipengganggu , sepertimengetuk –ngetukkan jari
Mencondongkan badan menjauhiauditor, biasanya kearahpintu atau jendela, dalam
Implikasi
Bila pihak yang diwawancaraimerasa tidak nyaman denganpengajuan pernyataantertentu, dia mungkinmembangun penghalang fisikuntuk mencoba menjauhkanauditor pada jarak yangmembuatnya nyaman.
upaya menciptakan jarakspecial.
Tanda-tanda stress-pihak yangDiwawancarai yang merasastress mungkin
Menunjukkan tanda-tandamulutnya kering
Sering menjilat lidah,menelan luda atauberdehem.
Terus bergerak-gerak,mengetuk –ngetukkan ataumenggoyang-goyangkan kaki
Berkeringat atau mukanyamemerah
Menghindari kontak mata
Pada kebanyakanorang,kebohongan akanmenimbulkan stress, yangdapat mewujudkan diri lewatfisik.
Auditor juga dapat memperluas prosedur substantive lainnya
untuk menanggapi risiko kecurangan yang lebih tinggi. Sebagai
contoh, bila ada risiko bahwa syarat penjualan sudah diubah
untuk mencatat pendapatan secara dini, auditor dapat
memotifikasi permintaan konfirmasi piutang usaha agar
memperoleh respons yang lebih terinci dari pelanggan tentang
syarat-syarat transaksi tertentu, seperti pembayaran,
perpindahan hak menyimpan (custody), serta syarat-syarat dalam