Top Banner

of 28

TUGAS PSDA

Oct 07, 2015

Download

Documents

Wiranata Dede

Tugas Pengelolaan Sumber Daya Air
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa i

    KATA PENGANTAR

    Om Swastyastu

    Puji syukur kami haturkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan

    Yang Maha Esa, karena atas Asungkertawaranugraha-Nya kami dapat

    menyelesaikan Tugas Pengelolaan Sumber Daya Air ini tepat pada waktunya.

    Pada Tugas Pengelolaan Sumber Daya Air kali ini kami membuat paper

    yang membahas tentang Pengelolaan Air Bersih khusunya pada pendistribusian

    air bersih Perusahaan Daerah Air Minum.

    Pada kesempatan ini juga kami tidak lupa berterimakasih kepada Dosen

    Tugas Pengelolaan Sumber Daya Air, A. A. Sg. Dewi Rahadiani, ST yang telah

    membantu dan membimbing kami dalam penyelesaian tugas ini.

    Akhirnya, tidak lupa kami memohon maaf atas segala kekurangan dan

    kesalahan dalam paper ini. Kami sadar bahwa paper ini masih jauh dari

    kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang

    bersifat membangun yang sekiranya dapat digunakan untuk perbaikan pada

    penyusunan paper berikutnya. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

    Om Santhi, Santhi, Santhi, Om

    Denpasar, 4 April 2013

    Tim Penyusun

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2

    1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 2

    1.4 Batasan Masalah.................................................................................... 2

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4

    2.1 Siklus Hidrologi .................................................................................... 4

    2.2 Perusahan Daerah Air Minum ( PDAM ) ............................................. 6

    2.2.1 Pengertian PDAM ....................................................................... 6

    2.2.2 Sejarah Air Minum di Indonesia .................................................. 7

    2.2.3 Proses Produksi Air .................................................................... 14

    BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 17

    3.1 Masalah Pendistribusian Air Bersih PDAM ....................................... 17

    3.1.1 Keluhan Konsumen Masalah Air Bersih.................................... 17

    3.1.2 Masalah kebocoran pipa PDAM ................................................ 19

    3.1.3 Penyebab Pencemaran Air Bersih .............................................. 19

    3.2 Cara penanggulangan masalah pendistribusian .................................. 20

    3.2.1 Distribusi Sistem Zoning............................................................ 21

    3.2.2 Perawatan Jaringan..................................................................... 21

    3.2.3 Pengurasan Instalasi Pengolahan Air ......................................... 22

    BAB IV Kesimpulan dan Saran ............................................................................ 24

    4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 24

    4.2 Saran .................................................................................................... 24

    Daftar Pustaka ....................................................................................................... 25

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa iii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar II-1 Siklus Hidrologi ..................................................................... 5

    Gambar II-2 Gambar Proses Produksi Air ................................................ 15

    Gambar III-1 Pengurasan instalasi pengelolaan air (IPA) ...................... 22

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Air merupakan sumber daya alam yang sebenarnya ketersediaannya sangat

    melimpah di alam. Karena jumlahnya yang begitu banyak di bumi ini. Air

    menjadi sumber kehidupan yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup

    lainya. Karena sebagian besar komponen penyusun makhluk hidup adalah air, dan

    segala aktivitas makhluk hidup tak dapat terlepas dari sumber daya alam yang satu

    ini. Sumber daya air yang sangat melimpah ini semakin lama kualitas dan

    kuantitasnya semakin menurun, sehingga air bersih seakan akan dari barang

    yang bebas menjadi barang yang berharga nilai tinggi (barang ekonomis).

    Ditambah lagi jumlah penduduk bumi yang semakin tahun semakin bertambah.

    Permasalahan ini membuat manusia mencoba untuk membuat suatu

    pengelolaan air sehingga air tidak terbuang sia-sia. Pengelolaan air ini dikelola

    oleh pemerintah dan swasta dengan mengenakan biaya kepada konsumen. Badan

    usaha tersebut mengenakan biaya kepada konsumen dengan tujuan untuk

    perawatan, akan tetapi konsumen sering dirugikan dengan adanya air yang

    tercemar, pipa yang bocor, dan yang paling sering terjadi adalah air yang sering

    mati pada saat jam-jam yang sibuk.

    Penanggulangan masalah air bersih harus ditanggulangi secara serius,

    karena kalau masalah tersebut tidak ditanggulangi air akan terbuang sia-sia dan

    akan mengakibatkan krisis air.

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 2

    Sebagai mahasiswa Teknik Sipil kami mencoba untuk mengangkat

    permasalahan ini dalam sebuah tugas mata kuliah Pengelolaan Sumber Daya Air

    (PSDA) dalam bentuk paper.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas kami dapat merumuskan masalah

    sebagai berikut :

    1. Apakah masalah-masalah yang terdapat dalam pendistribusian air bersih

    PDAM dan penyebabnya?

    2. Bagaimana cara menanggulangi permasalahan pendistribusian air bersih

    PDAM?

    1.3 Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan dari penulisan paper ini yaitu :

    1. Mahasiswa dapat mengetahui mengidentifikasi masalah distribusi air

    bersih.

    2. Mahasiswa dapat mengetahui cara penanggulangan masalah distribusi air

    bersih.

    1.4 Batasan Masalah

    Batasan masalah yang ditinjau dalam pembuatan paper ini kami membahas

    tentang permasalahan dalam air bersih baik itu dari mana sumber air bersih,

    bagaimana cara mengidentifkasi masalah distribusi air bersih, bagaimana cara

    penanggulangan masalah distribusi air bersih dan mengetahui cara pengelolaan air

    bersih. Selain itu masalah kebocoran pipa juga merupakan masalah yang cukup

    serius karena pipa yang bocor tersebut kebanyakan tempatnya tertanam di bawah

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 3

    tanah. Masalah air PDAM yang sering mati juga merupakan masalah serius untuk

    ditanggulangi secara baik dan cepat, agar pada jam-jam sibuk air PDAM tidak

    mati.

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Siklus Hidrologi

    Jumlah air di Bumi adalah tetap. Perubahan yang dialami air di bumi

    hanya terjadi pada sifat, bentuk, dan persebarannya. Air akan selalu mengalami

    perputaran dan perubahan bentuk selama siklus hidrologi berlangsung. Air

    mengalami gerakan dan perubahan wujud secara berkelanjutan. Perubahan ini

    meliputi wujud cair, gas, dan padat. Air di alam dapat berupa air tanah, air

    permukaan, dan awan.

    Air-air tersebut mengalami perubahan wujud melalui siklus hidrologi.

    Adanya terik matahari pada siang hari menyebabkan air di permukaan Bumi

    mengalami evaporasi (penguapan) maupun transpirasi menjadi uap air. Uap air

    akan naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk awan.

    Akibat pendinginan terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar hingga

    akhirnya jatuh menjadi hujan (presipitasi).

    Selanjutnya, air hujan ini akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan

    perkolasi) atau mengalir menjadi air permukaan (run off). Baik aliran air bawah

    tanah maupun air permukaan keduanya menuju ke tubuh air di permukaan Bumi

    (laut, danau, dan waduk). Inilah gambaran mengenai siklus hidrologi.

    Jadi siklus hidrologi adalah lingkaran peredaran air di bumi yang

    mempunyai jumlah tetap dan senantiasa bergerak. Siklus Hidrologi adalah istilah

    yang digunakan untuk menjelaskan sirkulasi atau peredaran air secara umum.

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 5

    Siklus hidrologi terjadi karena proses-proses yang mengikuti gejala-gejala

    meteorologi dan klimatologi sebagai berikut:

    1. Evaporasi, yaitu proses penguapan dari benda-benda mati yang merupakan

    proses perubahan dari wujud air menjadi gas.

    2. Transpirasi, yaitu proses penguapan yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan

    melalui permukaan daun.

    3. Evapotranspirasi, yaitu proses penggabungan antara evaporasi dan transpirasi.

    4. Kondensasi, yaitu perubahan dari uap air rnenjadi titik-titik air (pengembunan)

    akibat terjadinya penurunan salju.

    5. Infiltrasi, yaitu proses pembesaran atau pergerakan air ke dalam tanah melalui

    pori-pori tanah.

    Gambar II-1 Siklus Hidrologi

    Secara umum macam-macam siklus hidrologi berdasarkan jalur yang

    dilewati air dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 6

    Siklus pedek, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk

    awan dan akhirnya terjadilah hujan di kawasan laut.

    Siklus sedang, yaitu proses penguapan dari laut maupun dari darat kemudian

    terbentuk awan. Awan terbawa angin ke wilayah daratan yang menyebabkan

    hujan di daratan, kemudian air mengalir lagi ke laut melalui sungai di

    permukaan.

    Siklus panjang, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian

    terbentuk awan. Awan terbawa angin ke daratan yang menyebabkan hujan di

    daratan, kemudian air mengalir ke laut melalui sungai permukaan dan aliran

    bawah tanah. (Diwarta, 2013)

    2.2 Perusahan Daerah Air Minum ( PDAM )

    2.2.1 Pengertian PDAM

    PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu

    unit usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi

    masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan

    kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM merupakan perusahaan daerah

    sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh apara t

    aparat eksekutif maupun legislatif daerah.

    Perusahaan air minum yang dikelola negara secara modern sudah ada

    sejak jaman penjajahan Belanda pada tahun 1920an dengan nama

    Waterleiding sedangkan pada pendudukan Jepang perusahaan air minum

    dinamai Suido Syo. (Wikipedia, 2013)

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 7

    2.2.2 Sejarah Air Minum di Indonesia

    Sejarah awal mulanya Perusahan Daerah Air Minum di Indonesia

    berawal dari tahun 1400an.

    1. Kurun 1400an

    Ditahun 1443 terekam adanya bukti tertulis sebagaimana dilaporkan

    bahwa pada masa itu air yang merupakan minuman sehari-hari orang Asia

    Tenggara dialirkan dari gunung mengalir kerumah-rumah penduduk dengan

    pipa bambu.

    2. Kurun 1600an

    Air minum disalurkan langsung ke Istana Aceh sedangkan sumur

    diperuntukan bagi daerah yang jauh dari sungai seperti dilaporkan terjadi

    pada tahun 1613.

    Dimulailah penjajahan Belanda melalui misi dagangnya yang

    terkenal VOC (mulanya pada tahun 1613 VOC menyewa mendirikan loji

    tidak permanen dengan sewa 1.200 rijkdaader atau 3.000 gulden tapi

    kemudian mereka dengan liciknya membuat bangunan tembok permanen

    dengan bahan batu dan beton dan dijadikan benteng pertahanan mereka),

    kemudian mereka membumi hanguskan Bandar Sunda Kelapa dan

    mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia, resmilah Belanda menjajah

    Indonesia dengan diselingi oleh penjajah Perancis ( 1808-1811) dan

    penjajahan Inggris (1811-1816) penduduk Jakarta waktu itu sekitar 15.000

    jiwa dan air minum masih sangat sederhana dengan memanfaatkan sumber

    air permukaan (sungai) yang pada masa itu kualitasnya masih baik.

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 8

    Di Asia Tenggara kebiasaan penduduk untuk mengendapkan air

    sungai dalam gentong atau kendi selama 3 minggu atau satu bulan telah

    dilakukan untuk mendapatkan air minum yang sehat.

    3. Kurun 1800an

    Di Pulau Jawa sebagaimana dilaporkan oleh Raffles pada tahun 1817

    penduduk selalu memasak air terlebih dulu dan diminum hangat-hangat

    untuk menjamin kebersihan dan kesehatan dan dilaporkan bahwa orang

    Belanda mulai mengikuti kebiasaan ini terutama di Kota Banjarmasin yang

    airnya keruh.

    Pada tahun 1818 salah satu syarat penting untuk pemilihan pusat

    kota serta Istana Raja ditentukan oleh faktor tersedianya air minum.

    Di Jakarta tahun 1882 tercatat keberadaan air minum di Tanah

    Abang yang mempunyai kualitas jernih dan baik yang dijual oleh pemilik

    tanah den gan harga F 1,5 per drum, sedangkan untuk air sungai dijual 2-3

    sen per pikul (isi dua kaleng minyak tanah).

    Pada masa pra-kemerdekaan, Dinas Pengairan Hindia Belanda (1800

    - 1890) membangun saluran air sepanjang 12 kilometer dan bendungan yang

    mengalirkan air dari Sungai Elo ke pusat kota Magelang untuk memenuhi

    kebutuhan air bersih dan mengairi sawah di wilayah Magelang.

    Pemerintah Penjajahan Hindia Belanda di Surabaya, tahun 1890,

    memberikan hak konsesi kepada pengusaha Belanda warga Kota Surabaya,

    Mouner dan Bernie, yang dinilai berjasa merintis penyediaan air bersih di

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 9

    Surabaya. Konsesi ini berupa pengelolaan mata air Umbulan, Pasuruan,

    untuk dialirkan ke Kota Surabaya dengan memasang pipa sepanjang 20

    kilometer selama dua tahun. Tahun 1900, pemerintah mendirikan

    perusahaan air minum dan instalasinya diresmikan tiga tahun kemudian.

    Untuk memberikan proteksi pada perusahaan tersebut, pemerintah

    mewajibkan penghuni rumah mewah untuk menjadi pelanggan. Tiga tahun

    setelah berdirinya perusahaan air minum itu, sambungan instalasi air minum

    di Surabaya mencapai 1.588 pelanggan. Status perusahaan air minum pada

    bulan Juli 1906 dialihkan dari pemerintah pusat menjadi dinas air minum

    kotapraja (kini PDAM Kota Surabaya).

    4. Kurun 1900-1945

    Pada tahun 1905 terbentuklah Pemerintah Kota Batavia dan pada

    tahun 1918 berdiri PAM Batavia dengan sumber air bakunya berasal dari

    Mata Air Ciomas, pada masa itu penduduk kurang menyukai air sumur bor

    yang berada di Lapangan Banteng karena bila dipakai menyeduh teh menjadi

    berwarna hitam (kandungan Fe/besi nya tinggi).

    5. Kurun 1945-1965

    Urusan ke-Cipta Karya-an masih sekitar pembanguan, perbaikan dan

    perluasan Gedung Gedung Negara. Pemerintah Pusat belum menangani air

    minum dikarenakan keterbatasan keuangan serta tenaga ahli dibidang air

    minum. Tahun 1953 dimulailah pembangunan Kota Baru Kebayoran di

    Jakarta, pada saat itu dilakukan pelimpahan urusan air minum ke pemerintah

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 10

    Propinsi Pulau Jawa dan Sumatera. Pada tahun 1955 diadakan Pemilu yang

    pertama.

    Ditahun 1959 terbentuklah Djawatan Teknik Penjehatan yang mulai

    mengurusi air minum, dimulai pembangunan air minum di kota Jakarta

    (3.000 l/dt), Bandung (250 l/dt), Manado (250 l/dt), Banjarmasin (250 l/dt),

    Padang (250 l/dt) dan Pontianak (250 l/dt) dengan sistim turn key project

    loan dari Pemerintah Perancis. Terbitlah UU no. 5 Tahun 1962 tentang

    Perusahaan Daerah dan mulailah dibentuk PDAM sampai sekarang.

    6. Kurun 1965-1969

    Melalui SK Menteri PUTL no 3/PRT/1968 lahir Direktorat Teknik

    Penyehatan, Ditjen Cipta Karya.

    Tiga waduk yang dibangun di wilayah Jawa Barat dengan

    membendung Sungai Citarum, yaitu Waduk Jatiluhur (1966), Waduk Cirata

    (1987), dan Waduk Saguling (1986) menandai era dimulainya penanganan

    sumberdaya air secara terpadu. Waduk Jatiluhur, seluas sekitar 8.300 hektar,

    dimanfaatkan untuk mengairi sekitar 240.000 hektar sawah di empat

    kabupaten di utara Jawa Barat. Air waduk juga digunakan untuk pembangkit

    listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas terpasang 150 MW dan sebagai

    sumber air baku untuk air minum Jakarta (sekitar 80% kebutuhan air baku

    untuk Jakarta dipasok dari waduk ini melalui Saluran Tarum Barat).

    7. Kurun 1969-1973 (Pelita I- Pelita II)

    Pembangunan sistem air minum secara lebih terencana mulai

    dilaksanakan pada periode pembangunan lima tahunan (Pelita). Dalam Pelita

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 11

    I (1969 - 1973), kebijaksanaan pembangunan air minum dititikberatkan pada

    rehabilitasi maupun perluasan sarana-sarana yang telah ada, serta

    peningkatan kapasitas produksi melalui pembangunan baru dan seluruhnya

    didanai oleh APBN. Target pembangunan sebesar 8.000 l/detik.

    Pembangunan air minum melalui pinjaman OECF (overseas economic

    cooperation fund) di kota-kota Jambi, Purwekerto, Malang, Banyuwangi dan

    Samarinda.

    Pada Pelita II (1974 - 1978) pemerintah mulai menyusun rencana

    induk air bersih, perencanaan rinci dan pembangunan fisik di sejumlah kota

    Pada saat itu Pemerintah mulai menyusun Rencana Induk (master plan) Air

    Minum bagi 120 kota, DED untuk 110 kota dan RAB untuk 60 kota, dan

    pengembangan institusi Pemerintah mengambil langkah-langkah untuk

    memperbaiki pengelolaan air minum dengan mendorong dilakukannya

    peralihan status dari Jawatan/Dinas menjadi Perusahaan Daerah Air Minum.

    Dimulai pembangunan Air Minum di 106 Kabupaten/Kota, yang

    dilanjutkan pembentukan BPAM (Badan Pengelola Air Minum) sebagai

    embrio PDAM yang mengelola prasarana dan sarana air minum yang telah

    selesai dibangun. Pemerintah Pusat bertanggung jawab dalam pembangunan

    unit produksi dan Pemda di jaringan distribusi, dalam perjalanan waktu

    kebijakan ini agak tersendat oleh karena keterlambatan Pemda dalam

    menyiapkan dana sharingnya.

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 12

    8. Kurun 1979-1983 (Pelita III)

    Periode berikutnya (Pelita III, 1979 - 1983), pembangunan sarana air

    minum diperluas sampai kota-kota kecil dan ibu kota kecamatan (IKK),

    melalui pendekatan kebutuhan dasar. Pada awal tahun 1981 pula

    diperkenalkan dekade air minum (Water Decade) yang dideklerasikan

    oleh PBB.

    Terjadi penyerahan kewenangan pembangunan air minum perdesaan

    dari Departemen Kesehatan kepada Departemen Pekerjaan Umum. Program

    pembangunan dengan menitik beratkan pada pemanfaatan kapasitas

    terpasang, o/p prasarana yang telah terbangun, pengurangan kebocoran.

    9. Kurun 1984-1998 (Pelita IV- Pelita VI)

    Pada Pelita IV (1984 - 1988) pembangunan sarana air minum mulai

    dilaksanakan sampai ke perdesaan Target perdesaan 14 juta jiwa di 3.000

    desa. Diawal era 90-an terjadi perubahan organisasi yang tadinya berbasis

    sektoral, menjadi berbasis wilayah. Dimulai didengungkannya program

    KPS (kerjasama pemerintah dan swasta) di sektor air minum, contohnya

    mulai digarap Air Minum Umbulan Kabupaten Pasuruan sayang belum

    bisa terealisir karena adanya kendala tarif air minum-nya serta masalah

    kebijakan Pemda lainnya.

    Pembangunan pada periode berikutnya (Pelita VI, 1994 - 1998)

    merupakan pinjakan landasan baru bagi pemerintah untuk memulai periode

    PJP II, akan tetapi krisis moneter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi

    yang berkepanjangan, yang disertai dengan pergantian pemerintahan

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 13

    beberapa kali, telah mempengaruhi perkembangan air minum di Indonesia,

    banyak PDAM yang mengalami kesulitan, baik karena beban utang dari

    program investasi pada tahun-tahun sebelumnya, maupun akibat dari

    dampak krisis ekonomi yang terjadi.

    10. Kurun Waktu 1998 - sekarang

    Pada tahun terbit Permen OTDA No. 8/2000 tentang Pedoman

    Sistim Akuntasi PDAM yang berlaku sampai sekarang. Program WSSLIC I

    dilanjutkan pada tahun ini dengan nama WSLIC II (Water and Sanitation for

    Low Income Community),

    Pada tahun 2002 Terbit Keputusan Menteri Kesehatan No. 907

    Tahun 2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum,

    yang akan menjadikan pedoman dalam monitoring kualitas air minum yang

    diproduksi oleh PDAM. Dalam rangka meningkatkan kinerja PDAM dan

    pembangunan sistem penyediaan air minum, dilakukan upaya perumusan

    kebijakan melalui Komite Kebijakan Percepatan Pembangunan Infrastruktur

    (KKPPI), untuk merumuskan kebijakan dan strategi percepatan penyehatan

    PDAM melalui peningkatan kerjasama kemitraan dengan pihak

    swasta/investor.

    Dimulai tahun 2004 inilah merupakan tonggak terbitnya peraturan

    dan perundangan yang memayungi air minum yaitu dimulai dengan

    terbitnya UU no 7 Tahun 2004 tentang SDA (sumber daya air). Setelah 60

    tahun Indonesia merdeka ditahun ini Indonesia baru memiliki peraturan

    tertinggi disektor air minum dengan terbitnya PP (peraturan pemerintah) No

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 14

    16 Tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM (sistim penyediaan air

    minum). Dengan dimulainya kembali pembinaan Air Minum dari yang

    semula berbasis wilayah menjadi berbasis sektor lahir kembali

    Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktorat Pengembangan Air Minum

    keluarlah kebijakan Penyehatan PDAM yang dimulai dengan

    dilakukannya Bantek Penyehatan PDAM.

    Tahun 2009 adanya gagasan 10 juta SR (Sambungan Rumah) dimana

    Direktorat Jenderal Cipta Karya,Dep PU telah menghitung dana yang

    dibutuhkan sekitar Rp 78,4 trilyun, yang terdiri dari kebutuhan

    pembangunan unit air baku 85.000 l/detik sebesar Rp 7,4 trilyun,

    peningkatan unit produksi 65.000 l/detik sebesar Rp. 17 trilyun, dan

    peningkatan unit distribusi dan sambungan rumag sebesar Rp. 54 trilyun

    Pembangunan IKK yang telah dimulai kembali tahun 2007 juga dilanjutkan

    dengan membangun 150an IKK.

    2.2.3 Proses Produksi Air

    Proses produksi air pad PDAM terdiri dari beberapa tahap yaitu

    (Templates, 2011) :

    1. Penyaringan dan Pengendapan

    Penyaringan dan pengendapan bertujuan untuk memisahkan air baku dari

    zat zat seperti sampah, daun, rumput, pasir, dan lain lai berdasarkan

    berat jenis zat.

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 15

    Gambar II-2 Gambar Proses Produksi Air

    2. Koagulasi

    Koagulasi adalah proses pembubuhan bahan kimia Al2(SO4)3 (tawas) ke

    dalam air, agar kotoran dalam air yang berupa padatan, resuspensi

    misalnya zat warna organik, lumpur halus, bakteri dan lain lain dapat

    menggumpal dan cepat mengendap.

    3. Flokulasi

    Flokuasi adalah proses pembentukan flok sebagai akibat gabungan dari

    koloid koloid dalam air baku (air sungai) dengan koagulan.

    Pembentukan flok akan terjadi dengan baik jika ditambahkan koagulan ke

    dalam air baku, kemudian dilakukan pengadukan lambat.

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 16

    4. Sedimentasi

    Setelah proses koagulasi dan flokulasi, air tersebut di diamkan sampai

    gumpalan kotoran yang terjadi mengendap semua. Setelah kotoran

    mengendap, air akan tampak lebih jernih.

    5. Filtrasi

    Pada proses pengendapan, tidak semua kotoran dapat diendapkan. Butiran

    gumpalan kotoran kotoran dengan ukuran besar dan berat akan

    mengendap, sedangkan yang berukuran kecil dan ringan masihmelayang

    melayang dalam air. Untuk mendapatakan air yang betul betuljernih,

    harus dilakukan proses penyaringan. Penyaringan dilakukan dengan

    mengalirakan air yang telah diendapkan kotorannya ke bak penyaringan

    yang terdiri dari saringan pasir silica.

    6. Desinfeksi

    Pemberian disinfektan (gas khlor) pada air hasil penyaringan bertujuan

    agar dapat mereduksi konsentrasi bakteri secara umum dan

    menghilangkan bakteri pathogen (bakteri penyebab penyakit).

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 17

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Masalah Pendistribusian Air Bersih PDAM

    Masalah pendistrian air bersih PDAM merupakan masalah yang sangat

    serius, karena dalam pendistribusian air bersih ada saja masalah masalah yang di

    alami dalam pendistribusian, seperti misalnya masalah kebocoran air, masalah

    pencemaran air, dan masalah air pam yang sring mati. Dalam pendistribusian air

    bersih, masalah yang paling sering terjadi adalah masalah air yang sering mati

    pada jam-jam yang sibuk. PDAM Kota Denpasar harus menanggulangi masalah

    ini dengan serius. Masalah-masalah seperti ini sering kali ditanggulangi akan

    tetapi beberapa hari kemudian akan kembali dengan masalah yang sama, yaitu

    krisis air dan akan banyak keluhan-keluhan yang ada.

    3.1.1 Keluhan Konsumen Masalah Air Bersih

    PDAM Kota Denpasar juga menampung segala kritik dan saran dari

    masyarakat akan keluhan air yang sering mati, banyak keluhan keluhan

    seperti air yang sering mati, biaya denda perhari yang tidak sesuai, dan

    penanggulangan kebocoran pipa yang kurang cepat. Contoh beberapa

    keluhan konsumen yang dikirimkan ke badan usaha PDAM Kota Denpasar

    seperti :

    1. Ayu Pebri / 18 Feb 2013

    Keluhan : Mengenai Air Yang Tidak Terdistribusi dengan Baik

    Mohon perhatiannya karena di daerah panjer (Jl Tukad Citarum

    utamanya, kenapa debit airnya kecil sekali .Baik di pagi maupum malam hari.

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 18

    Untuk menampung air kami juga tidak bisa ,karena saking kecilnya debit air.

    Kondisi ini sudah terjadi hampir 2 hari lamanya .Mohon tindak lanjut dari

    bapak,kami sebagai pelanggan merasa sangat dirugikan akan hal ini.

    terimakasih semoga PDAM bisa lebih baik lagi.

    Tanggapan Oleh :

    Hubungan Langganan

    Ida Bagus Ngr Wardana, ST.

    Menanggapi keluhan yang disampaikan oleh Saudari Ayu Febri

    alamat Jalan Tukad Citarum Gg. FX No. 11 Denpasar tentang air mati yang

    disampaikan melalui website PDAM Kota Denpasar tanggal 18 Pebruari

    2013, dapat kami sampaikan sebagai berikut :

    Sebelumnya kami ucapkan terima kasih kepada Saudari Ayu Febri

    yang telah berkunjung ke website PDAM Kota Denpasar.

    Untuk pelanggan di wilayah Jalan Pendidikan memang terjadi

    gangguan karena sistem jaringan yang belum memadai, sehingga pada hari

    Minggu tanggal 17 Pebruari 2013 akan diadakan perbaikan Sistem

    Interkoneksi dari Pipa 8 x 4 . Mudah mudahan gangguan di Jalan

    Pendidikan bisa teratasi. Untuk lebih jelasnya Saudara mencantumkan Nama,

    Alamat dan Nomor Sambungan (Sbg) yang jelas.

    Setelah dilakukan pengecekan di lapangan ternyata di water meter

    saringan tersumbat pasir dan tanah dan telah kami lakukan pembersihan dan

    perbaikan, air telah mengalir sebagaimana mestinya.

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 19

    Demikian untuk maklum. Denpasar, 28 Pebruari 2013 An.Direktur

    PDAM Kota Denpasar Kabag. (Tim PDE PDAM Kota Denpasar, 2013)

    3.1.2 Masalah kebocoran pipa PDAM

    Masalah-masalah kerusakan pipa yang di alami dalam pendistribusian

    air bersih merupakan masalah yang sangat vital dalam pendistribusiannya.

    Kebocoran kebocoran pipa akan menjadikan air yang di distribusikan mati

    dan pasti akan banyak keluhan-keluhan dari konsumen selain kebocoran pipa

    ada juga pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab mencuri air dengan

    caranya sendiri untuk kepentingan diri sendiri tanpa menghiraukan yang

    lainnya.

    Kebocoran pipa dapat terjadi setelah meteran air pada pelanggan dan

    juga sebelum meteran air pelanggan. Kebocoran yang terjadi sebelum

    meteran air ini, secara ekonomi akan merugikan pihak PDAM yang akan

    mengurangi jumlah debit yang terdistribusi ke pelanggan, karena belum

    terhitung sebagai jumlah debit yang terpakai oleh pelanggan. Dan jika

    kebocoran ini terjadi setelah meteran air, ini akan merugikan pelanggan yang

    terhitung di meteran pelanggan sebagai air yang telah digunakan walaupun

    ait tersebut tidak digunakan akibat kebocoran.

    3.1.3 Penyebab Pencemaran Air Bersih

    Pencemaran air merupakan suatu perubahan dimana air di danau, air

    sungai, laut dan air tanah yang di akibatkan oleh ulah manusia. Perubahan

    tersebut di akibatkan oleh masuknya zat-zat yang membuat air tersebut

    tercemar sehingga kualitas air menjadi turun dan menyebabkan air tidak

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 20

    berguna lagi. Masalah ini jika tidak ditanggulangi akan menyebabkan air

    akan terus berkurang karena pencemaran dan akan menyebabkan krisis air.

    Permasalahan yang terjadi di PDAM kota Denpasar yaitu pencemaran

    yang terjadi karena kekeruhan yang terjadi pada sumber air baku PDAM

    Denpasar yaitu di sungai ayung, karena terjadi longsor yang menyebabkan air

    tercampur lumpur. Hal ini menyebabkan proses pengendapan lumpur berjalan

    lebih lama untuk mendapatkan air baku yang jernih. (Antara News, 2012)

    Kualitas air dari PDAM juga akan berkuarang jika kandungan zat

    kapurnya melebihi batas yang diperbolehkan. Penggunaan air yang

    mengandung zat kapur jika dikonsumsi dalam jangka pendek, akan

    mengakibatkan penyakit disentri, tipus, kolera, diare dan muntaber. Jika

    dikonsumsi dalam jangka panjang akan mengakibatkan penyakit kerusakan

    gigi, keropos tulang, kerusakan ginjal & hati. Penggunaan air yang

    mengandung zat kapur untuk keperluan MCK juga dapat berakibat langsung

    pada kesehatan mata dan kulit. Kuman kudis, kurap dan borok dapat mudah

    disebarkan melalui air. Penyakit mata juga mudah ditularkan lewat air.

    (Anonim, 2013)

    3.2 Cara penanggulangan masalah pendistribusian

    Dalam pendistribusian air PDAM ada saja masalah-masalah yang akan

    timbul dalam pendistribusian. Masalah pendistribusian tersebut harus

    ditanggulangi dengan cara-cara tertentu yaitu :

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 21

    3.2.1 Distribusi Sistem Zoning

    Untuk daerah yang berbukit seperti daerah Bali pendistribusian air

    secara langsung tidak cocok, karena terlalu boros. "istem distribusi langsung

    ke pelanggan membuat suplai air terkendala dalam tekanan. Sebab apabila

    mencapai daerah ketinggian pompa PDAM sedikit kesulitan. Apalagi pompa

    PDAM beroperasi 24 jam dan untuk biaya operasional saja harus

    mengeluarkan dana yang cukup besar perbulannya. Jika sistem langsung

    tetap dilakukan, akan berdampak pada kerusakan pada sejumla mesin pompa.

    Akibatnya, beberapa daerah dipastikan tak mendapat suplai air bersih.

    Sebelum memberlakukan sistem zoning ini, harus dibangun bak

    penampungan (reservoir) di daerah ketinggian sehingga diproduksi dari

    sumber air kemudian di salurkan ke pelanggan. (Ali, 2013)

    3.2.2 Perawatan Jaringan

    Merawat jaringan-jaringan pipa PDAM agar tidak terjadi kebocoran

    yang mengakibatkan air terbuang di titik titik yang rawan kebocoran. Pihak

    PDAM harus melakukan pengecekan secara berkala agar dapat

    meminimalisir maupun mencegah kebocoran yang dapat terjadi di titik titik

    rawan kebocoran. Di titik yang menggunakan pipa logam, harus diperhatikan

    perawatannya agar tidak terjadi korosi (karat) yang dapat mencemarkan air

    dan kebocoran akibat korosi tersebut.

    Selama proses perbaikan sistem jaringan distribusi air PDAM,

    penyaluran air harus tetap sampai kepada pelanggan, hal ini dapat dilakukan

    dengan harus menyediakan armada truck tangki air ke daerah daerah yang

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 22

    terkena dampak perbaikan jaringan ini. Jumlah air yang didistribusikan oleh

    truck tangki harus sesuai dengan jumlah air yang dibutuhkan pelanggan

    selama perbaikan.

    3.2.3 Pengurasan Instalasi Pengolahan Air

    Pengurasan instalasi pengolahan air merupakan perawatan yang harus

    dilakukan agar air tetap terjaga kualitasnya.

    Gambar III-1 Pengurasan instalasi pengelolaan air (IPA)

    Demikian juga pada badan usaha di PDAM Kota Denpasar menguras

    instalasi pengelolaan air yang bertempat di Waribang yang merupakan salah

    satu sumber produksi air di Kota Denpasar. Tujuan PDAM kota Denpasar

    menguras instalasi pengelolaan air tersebut ialah untuk mengetahui seberapa

    banyak Sedimentasi, Flokulasi, dan Koagulasi.

    Kegiatan ini merupakan program berkala dalam rangka pemeliharaan

    instalasi pengolahan air supaya dapat dioperasionalkan secara optimal guna

    dapat menjaga ketersediaan air untuk pelayanan kepada masyarakat di

    Wilayah Kota Denpasar.

    Pelaksanaan pengurasan ini memerlukan waktu kurang lebih 6 jam

    dan sampai dapat didistribusikan kepada pelanggan diperlukan waktu kurang

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 23

    lebih 2 jam sejak selesai pengurasan. Dengan demikian apabila terjadi

    gangguan pada pelanggan dapat dimaklumi mengingat pengaliran air

    memerlukan waktu dan dipengaruhi oleh letak geografis pelanggan.

    Kondisi IPA Waribang yang memanfaatkan sumber air baku dari

    sungai Ayung Hilir, dimana kualitas air baku yang ada sudah kena dampak

    dari lingkungan yang ada di jalur sungai Ayung dan ini mempengaruhi

    kondisi IPA Waribang sebagai salah satu sumber produksi air PDAM Kota

    Denpasar, oleh karenanya memerlukan pemeliharaan dan pengawasan

    terhadap kondisi IPA Waribang. (Tim PDE PDAM Denpasar, 2012)

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 24

    BAB IV

    Kesimpulan dan Saran

    4.1 Kesimpulan

    Masalah yang banyak terjadi di PDAM Denpasar yaitu :

    Masalah distribusinya yang kurang baik,

    Kebocoran sistem jaringan PDAM

    Kurang Baiknya kualitas air yang didistribusikan.

    Permasalahan ini dapat dicegah atau diselesaikan dengan :

    Pendistribusian air system zoning,

    Merawat dan pengecekan secara berkala system jaringan PDAM,

    dan

    Pembersihan atau pengurasan instalasi pengolahan air .

    4.2 Saran

    Dalam penyaluran air bersih kepada pelanggan pihak PDAM harus benar

    benar memperhatikan pelanggan agar penyaluran air bersih tidak terganggu akibat

    kerusakan system jaringan PDAM.

  • Pengelolaan Sumber Daya Air Jurusan Teknik Sipil Universitas Warmadewa 25

    Daftar Pustaka

    Ali, A. (2013, 02 5). PDAM Parepare Akan Terapkan Sistem Zoning. Retrieved

    04 08, 2013, from Tribun-Timur.Com:

    http://makassar.tribunnews.com/2013/02/05/pdam-parepare-akan-

    terapkan-sistem-zoning

    Anonim. (2013, 02). Kadungan Kapur Dalam Air Tanah. Retrieved 04 08, 2013,

    from Filter dan Penyaring air Murah ZuiveR:

    http://filterairmurah246.blogspot.com/2013/02/kandungan-kapur-dalam-

    air-tanah.html

    Antara News. (2012, Maret 14 ). Distribusi PDAM ngadat, air baku keruh.

    Retrieved 04 07, 2013, from Antara News:

    http://www.antaranews.com/berita/1331713974/distribusi-pdam-ngadat-

    air-baku-keruh

    Diwarta. (2013). Pengertian Siklus Hidrologi dan penyebabnya. Retrieved April

    4, 2013, from Diwarta Dunia informasi dan warta:

    http://www.diwarta.com/pengertian-siklus-hidrologi-dan-penyebab-

    terjadinya/839/

    Templates, S. (2011, 06). Proses Pengolahan air baku menjadi aira bersih.

    Retrieved 04 07, 2013, from Pengolahan Air Baku:

    http://pengolahanairbaku.blogspot.com/2011/06/proses-pengolahan-air-

    baku-menjadi-air.html

    Tim PDE PDAM Denpasar. (2012). PDAM Kota Denpasar. Retrieved april 4,

    2013, from Pengurasan IPA Waribang yang merupakan salah satu sumber

    produksi air PDAM Kota Denpasar.:

    http://www.denpasarkota.go.id/instansi/?cid==QDN&s=i_berita&id=5542

    Tim PDE PDAM Kota Denpasar. (2013). Kritik dan Saran. Retrieved April

    Selasa, 2013, from PDAM Kota Denpasar:

    http://www.denpasarkota.go.id/instansi/?cid==QDN&s=kritik&xid=13076

    Wikipedia. (2013, Februari 26). Wikipedia. Retrieved April 1993, 04, from

    PDAM: http://id.wikipedia.org/wiki/PDAM