8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
1/16
I.Pembuatan Lempeng Gigit dan Galangan Gigit
Pengertian lempeng gigit (base plate/record base/temporary base/trial
base) adalah suatu bentukan sementara yang mewakili bentukan basis gigi tiruan,
digunakan untuk pencatatan relasi maksilomandibula (penetapan gigit),
penyusunan anasir gigi tiruan ataupun pasang coba basis gigi tiruan dalam mulut.
Material yang digunakan untuk lempeng gigit adalah nalam merah khusus untuk
lempeng gigit (basis sementara) akan tetapi pada kasus-kasus tertentu digunakan
resin akrilik (autopolimerisasi atau heat-cured ), thermoplastic resin, ataupun
shellac (basis permanen). Sedangan galangan gigit (occlusion rims/bite rims)merupakan suatu replica permukaan oklusal yang dibuat pada basis sementara
atau permanen gigi tiruan yang digunakan untuk pencatatan relasi
maksilomadibula dan penyusunan anasir gigi tiruan.
Tujuan pembuatan lempeng gigit menurut eyworth (!"#") adalah (!)
bertindak sebagai pembawa galangan gigit saat penetapan gigit, (#) untuk
menahan susuanan anasir gigi tiruan pada tahapan pasang coba dan ($) untuk
menge%aluasi keakuratan penetapan gigit.
riteria lempeng gigit (&lder, !"'' Tucker, !") antara lain*
!. +empeng gigit mampu beradaptasi dengan baik pada area basal seat sama
seperti gigi tiruan
#. +empeng gigit memiliki bentuk tepi yang sama dengan gigi tiruan
$. +empeng gigit cukup rigid agar mampu menahan daya kunyah
. Stabilitas baik dan ketepatan permukaan ( surface fit ) lempeng gigit
terhadap model kerja'. apat digunakan sebagai landasan untuk penyusunan anasir gigi tiruan
. Mudah pembuatannya dan ekonomis
. Tidak mengabrasi model kerja saat pemasangan dan pelepasannya
/. +empeng gigit tidak mudah berubah bentuk
".
I.1 Tahapan Pembuatan Lempeng dan Galangan Gigit RA dan RB
I.1.1 Pembuatan Lempeng Gigit RA dan RB
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
2/16
!. 0uatlah outline lempeng gigit pada model kerja seperti contoh gambar di
bawah ini (mengikuti garis putus-putus) menggunakan pensil tinta.
Gambar.Outline untuk lempeng gigit 12 dan 10
#. Sebelum lempeng gigit dibuat, rendam terlebih dahulu model kerja dalam
mangkuk karet berisi air (tidak terlalu lama supaya model gips tidak erosi)
atau ulasi model kerja tersebut dengan bahan separasi (3MS) supaya
lempeng gigit malam merah mudah dilepas dari model kerja.
$. +unakkan selapis malam merah di atas nyala api 0unsen, sesuaikan
dengan ukuran4luas permukaan anatomis pada model kerja 12 dan 10.
. 2daptasikan malam merah pada permukaan anatomis model kerja 12 dan
10 kemudian lakukan pemotongan sesuai outline/anatomical landmark
pada 12 dan 10. husus untuk 10, akan lebih mudah apabila
pemotongan dilakukan mulai dari sisi lingual, sejajar dengan garis tengahkemudian menyusuri anatomical landmark 10.
'. 1apikan tepian lempeng gigit. Permukaan tepi lempeng gigit harus halus
karena merupakan duplikat tepi gigi tiruan. Pastikan kerapan permukaan
lempeng gigit harus 5it dengan permukaan model kerja.
I.1.2 Pemubuatan Galangan Gigit RA dan RB
!. +unakkan selembar malam merah di atas nyala api 0unsen dan gulung
lembaran malam merah tersebut hingga berbentuk silinder dengan panjang
kurang lebih !6 cm. Setiap gulungan malam merah harus melekat satu
sama lainnya dan padat.
#. 0uat bentukan menyerupai tapal kuda dari gulungan malam tersebut.
$. Panaskan permukaan gulungan malam dan adaptasikan galangan gigit
tersebut pada permukaan lempeng gigit.
. 7silah rongga kosong batas antara lempeng gigit dan galangan gigit dengan
malam merah yang dicairkan.
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
3/16
'. Pada 12, antara titik tertinggi sayap labial hingga puncak insisal gigi
anterior 12 sebesar ## mm sehingga ketebalan galangan gigit anterior
berkisar antara !6-!# mm. etebalan galangan gigit posterior 12 sebesar
-/mm bila diukur dari tepi lempeng gigit hingga puncak ridge posterior.
+ebar galangan gigit 12 berkisar mm (area insisi%us), mm (area
kaninus dan premolar) dan / mm pada posterior.
. Pada 10, ketebalan galangan gigit anterior dan posterior mencapai !/ mm
bila diukur dari titik tertinggi sayap labial4bukal hingga mencapai puncak
ridge anterior. +ebar galangan gigit 10 berkisar mm (area insisi%us),
mm (area kaninus dan premolar) dan / mm pada posterior.
Gambar. +empeng dan galangan gigit 12 dan 10
II. Mounting Model Kerja
Mounting adalah prosedur laboratoris pemasangan model studi4kerja
rahang atas dan rahang bawah ke dalam artikulator atau instrumen yang
serupa.Pada tahapan pembuatan gigi tiruan lepasan, mounting dilakukan setelah
penetapan gigit ( jaw relation record ) yang hasilnya digunakan sebagai panduan
pemasangan ke dalam artikulator kemudian dilakukan tahapan penyusunan anasir
gigi tiruan.
Mounting dilakukan dengan bantuan artikulator.Menurut theglossary of
prosthodontics, artikulator merupakan alat mekanik yang dapat merepresentasikan
posisi TM8 dan bagian-bagian rahang dan pada alat tersebut model rahang atas
dan rahang bawah dilekatkan.
!. 0uatlah bentukan tiga cekungan (index groove) atau sesuaikan dengan
tonjolan pada permukaan split cast plate (untuk artikulator handy 772
Sho5u) pada dasar model kerja 12 dan 10 dengan menggunakan bantuan
pisau gips dan pisau malam. Tujuannya adalah untuk menambah retensi
model kerja dengan gips saat dipasang dalam artikulator.
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
4/16
#. Model kerja di5iksasi menggunakan batang korek api dan malam perekat
( stickywax warna oranye) yang dilunakkan di atas nyala api 0unsen.
$. Periksa terlebih dahulu kelengkapan artikulator yaitu sendi artikulator, pin
%ertikal (incisor guide pin), pin hori9ontal (incisor indicator ), pasak
pengunci artikulator dengan gips (model locking pin rahang atas dan
rahang bawah), model plate.
Gambar. 2rtikulator :andy 77 Sho5u
. ;lasi semua bagian artikulator (model locking pin, split cast plate) yang
akan berkontak dengan gips stone dan dasar model kerja menggunakan
bahan separasi (%aseline)
'. Tentukan posisi model kerja pada artikulator dengan bantuan karet gelang
atau occlusal plane table (untuk gigi tiruan lengkap). Perhatikan garis
median model harus sebidang garis median pada artikulator dan bidang
oklusi model sebidang dengan hori9ontal articulator. Periksa
kesejajarannya menggunakan karet gelang yang ditarik dari pin hori9ontal
menuju ke hori9ontal artikulator.
Gambar. esejajaran bidang oklusi model kerja dalam artikulator
. Sebelum pemasangan model kerja dalam artikulator, terlebih dahulu
pasang model plate rahang atas dan rahang bawah pada split cast plate
rahang atas dan rahang bawah.
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
5/16
. Siapkan adonan gips tipe 7 untuk memasang model dalam artikulator.
+etakkan adonan gips tipe 7 di bagian atas artikulator hingga menutupi
split cast plate dan model lockingpin, tunggu hingga gips mengeras
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
6/16
!!. 1apikan kelebihan gips tipe 7 yang melekat pada artikulator lalu tunggu
hingga gips mengeras.
!#. Perhatikan pin %ertikal harus menempel pada incisor guide table dan pin
hori9ontal harus tetap pada titik kontak gigi insisi%us pertama rahang
bawah.
Gambar. Pemasangan model kerja rahang bawah dalamartikulator
!$. 2pabila gips untuk model kerja rahang atas dalam artikulator telahmengeras, baliklah posisi artikulator sehingga bagian bawah artikulator
menjadi bagian atas.
!. +akukan tahapan pemasangan model dalam artikulator rahang bawah
(tahapan sama dengan pemasangan model kerja dalam artikulator rahang
atas)
!'. =iksasi artikulator menggunakan tali ra5ia yang diikatkan sekeliling
artikulator dengan erat agar tidak terjadi perubahan gigitan model kerja
(misalnya kesalahan letak gigit) dan meminimalkan ekspansi gips.!. Periksa apakah garis median model kerja yang telah dipasang dalam
artikulator telah sebidang dengan garis median artikulator.
III. Penyuunan Anair Gigi Tiruan
Penyusunan anasir gigi tiruan agar terlihat naturalterutama dalam hal
penampilan (estetik) dan saat gigi tiruan ber5ungsi (misalnya bicara, tertawa,
pengunyahan) merupakan penggabungan antara seni dan ilmu pengetahuan.Pada
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
7/16
saat pembuatan rekam medis, penting untuk mencatat seluruh 5itur pada wajah
pasien baik kondisi normal maupun abnormal.Penyusunan anasir gigi tiruan untuk
mencapai estetik yang diharapkan umumnya tergantung pada komposisi, ukuran,
bentuk dan warna dari ke enam gigi anterior yang dipengaruhi oleh usia, jenis
kelamin, kepribadian pasien, kosmetik dan re5leksi artistik.
0eberapa 5aktor yang mempengaruhi pemilihan ukuran dan bentuk gigi
anterior antara lain * (!) ukuran wajah (#) jarak antara maksila mandibula
(interarch space) yang tersisa ($) pengukuran jarak antara distal gigi kaninus sisi
kiri hinggadistal gigi kaninus sisi kanan () panjang bibir (') ukuran dan relasi
rahang. Sedangkan warna gigi dipengaruhi oleh *(!) usia (#) kebiasaan ($)
kompleksi wajah (complexion) () warna pupil mata. Pemilihan warna gigi tiruandilakukan dengan bantuan panduan warna ( shade guide) dengan cara membasahi
shade guidedengan air terlebih dahulu kemudian memposisikannya sedikit di
dalam rongga mulut pasien yang terbuka dengan bantuan pencahayaan alami.
Tahapan penyuunan anair gigi anterior !
• Perhatikan> ?igi harus terletak di puncak residual alveolar ridge dan
bidang labial galangan gigit merupakan bidang labial gigi.
• Perhatikan> Sumbu-sumbu masing-masing gigi dari aspek labial dan
proksimal dan relasi gigi-gigi anterior rahang atas dengan rahang bawah."rutan penyuunan !
imulai dari 12 !!-!#-!$-#!-##-#$, berlanjut pada 10 !-#-$-$!-$#-
$$
Penyuunan gigi inii#u entral RA!
• Perhatikan> posisi garis median harus sejajar dengan median wajah.
• ncisal edge paralel dan menyentuh bidang oklusiatau galangan gigit 10
nya(diketahuidengan bite plane table artikulator)
• 0ila dilihat dari aspek labial * sumbu gigi "6@ dengan bidang oklusal dan
bagian ser%ikal gigi sedikit miring ke distal, sumbu gigi hampir paralleldengan garis median.
• Permukaan labial 7! diposisikan berada '-" mm lebihanterior dari bagian
tengah papilla oleh karena pola resorpsi residual al%eolar ridge 12
umumnya mengarah ke atas dan ke belakang sehingga posisi anasir gigi
anterior 12 diletakkan lebih ke anterior dan in5erior residual al%eolar ridge
untuk mengisi posisi gigi aslinya.
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
8/16
• 2pabila dilihat dari aspek proksimal * gigi de%iasi /@ terhadap bidang
%ertikal (protrusi) dan permukaan labial gigi sama dengan permukaan
labial galangan gigit.
Gambar. Penempatan gigi insisi%us sentral 12
Penyuunan gigi inii#u lateral RA!
• ncisal edge paralel dengan bidang oklusal tetapi permukaannya < 6,' mm
di atas bidang oklusi (sedikit mengambang)
• aspek labial terlihat de%iasi !6@ terhadap garis median, bagian ser%ikal
sedikit miring ke arah palatal
• aspek proksimal ada de%iasi !#@ terhadap garis median.
Penyuunan gigi $aninu RA!
• ncisal edge menyentuh bidang oklusi.
• 2spek labial tampak sumbu gigi ber%ariasi pada bagian ser%ikalnya, dari
tegak hingga sedikit miring ke arah distal. Sisi mesiolabial terlihat dariaspek labial dengan cara memiringkan ser%ikal gigi ke arah distal
• 2spek proksimal tampak sumbu gigi tegak dengan #4$ bagian ser%ikal
lebih menonjol ke labial untuk memperlihatkan tonjolan kaninus.
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
9/16
Gambar. Posisi inklinasi gigi anterior 12 terhadap sumbu gigi (long axis) dilihat dari
aspek proksimal (?rant, !""$)
Gambar. (2) Sumbu gigi, incisal edge dan kesejajaran 5asial untuk keperluan
estetikinklinasi gigi anterior 12 sesuai dengan bentuk anasir gigi tiruan
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
10/16
Gambar. Penyusunan gigi anterior dalam artikulator
Sebelum menyusun gigi-gigi anterior rahang bawah, perhatikan dahulu
relasi gigi 12 dan 10. A%erbite (vertical overlap) yaitu jarak antara insisal
gigi anterior12 terhadap insisal gigi anterior 10, < ! mm. Sedangkan
o%erjet (hori9ontal o%erlap) yaitu jarak antara permukaan palatal gigi
anterior 12 terhadap permukaan labial gigi anterior 10, < # mm.
Permukaan labial gigi anterior 10 tidak menyentuh permukaan lingual
gigi anterior 12 saat relasi sentris untuk menghindari masalah yang timbul
(mis. kontak prematur yang dapat menyebabkan gigi tidak stabil) saat
pergerakan eksentris rahang yang dapat berakibat ketidakstabilan gigi
tiruan.
Penyuunan gigi inii#u entralRB !
• ncisal edge berada ! mm di atas bidang oklusal.
• 2spek labial terlihat sumbu gigi pararel dengan garismedian.
• 2spek proksimal terlihat sumbu gigi condong '@ ke lateral dan terletak di
puncak residual alveolar ridge.
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
11/16
Penyuunan gigi inii#u lateral RB!
• ncisal edge disesuaikan dengan incisal edge gigi $! dan !.
• 2spek labial tampak sumbu gigi pararel dengan garis median.
• 2spek proksimal tampak gigi tegak atau condong sedikit ke labial.
Penyusunan gigi kaninus 10*
• ncisal edge sejajar dengan gigi insisi%us sentral dan lateral.
• 2spek labial tampak sumbu gigi sedikit miring.
• 2spek proksimal tampak sumbu gigi tegak atau condong ke lingual dan
bagian ser%ikal sedikit menonjol.
Gambar. (2) sumbu gigi, incisal edge dan kesejajaran 5asialgigi anterior 10
(0) inklinasi gigi anterior 10 dilihat dari aspek proksimal
Gambar. Penyusunan anasir gigi tiruan 10 dalam artikulator
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
12/16
Gambar. A%erjet dan o%erbite
I%. Penyuunan Anair Gigi Poterior
2nasir gigi posterior 12 dan 10 disusun pada posisi oklusi
sentrik.Penyusunan berpedoman pada curve of !ilsonsebagai kur%a kompensasi
trans%ersal, curve of spee sebagai kur%a kompensasi sagital dan optimal
intercuspidasi antara gigi geliginya."urve of !ilson merupakan garis kompensasi
trans%ersal yang menyentuh ujung cusp dari gigi-gigi posterior.
Gambar
(2) cur%e o5 Bilson(0) cur%e o5 Spee
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
13/16
Tahapan penyuunan anair gigi poterior !
• Perhatikan> ?igi harus terletak di puncak residual alveolar ridge
dan bidang bukal galangan gigitmerupakan bidang bukal gigi.
•
Perhatikan> Sumbu-sumbu masing-masing gigi dari aspek bukaldan proksimal serta relasi gigi-gigi posterior rahang atas dengan
rahang bawah.
"rutan penyuunan gigi!
Pada rahang atas dimulai dari gigi premolar pertama hingga molar kedua
(P!CP#CM!CM#) sisi kanan kemudian berlanjut pada sisi kirinya,
sedangkan pada rahang bawah dimulai dari gigi molar pertama kemudian
molar kedua lalu berlanjut ke gigi premolar kedua dan pertama (M#CM!C
P#CP!) pada sisi kanan dan kiri.Penyuunan gigi premolar pertama rahang ata!
3usp bukal menyentuh bidang oklusi. 3usp palatinal berada
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
14/16
Gambar. 3ek susunan gigi posterior 12 dengan bite plane table
Penyuunan gigi poterior rahang ba'ah perlu diperhati$an!
a. 2spek bukal * relasi molar kelas ! yaitu cusp mesiobukal M! 12
terletak pada 5issura bukal (mesio bukalC developmental groove) M!
10.
b. 2spek proksimal * cusp palatinal gigi 12 terletak pada 5issura gigi 10
c. Tinggi gigi 12 akan semakin tinggi (mendekati puncak ridge) ke arah
posterior sedangkan pada 10 mengikuti lengkung 12
d. ?aris retromolar pad hingga ke distal gigi kaninus rahang bawah
merupakan tempat kedudukan 5issura gigi 10.
e. Penyusunan gigi-gigi posterior harus mengikuti garis anteroposterior
cur%e4 curve of spee4garis kompensasi sagital untuk tercapai stabilitas
gigi tiruan garis lateral cur%e /curve of wilson4garis kompensasi lateral
untuk mengikuti gerakan mandibula saat mengunyah (cusp palatinal
menyentuh bidang oklusi)
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
15/16
Gambar. Penyusunan gigi posterior 10
Gambar. Penyusunan gigi sejajar dengan garis puncak ridge
Peri$a uunan gigi dalam arti$ulator !
a. Aklusi sentrik * lihat o%erbite dan o%erjet pada gigi anterior dan teliti
kontak antara gigi posterior 12 dan 10
b. ?erakan protrusi mandibula * apabila mandibula digerakkan ke arah
anterior maka gigi anterior akan berada pada posisi edge to edge dan
gigi-gigi posterior akan berada pada posisi cusp to cusp. Pada
artikulator free-plane, yang dilakukan adalah memundurkan rahang atas
agar tercapai gerakan protrusi mandibula.
c. 2rtikulasi * periksa working side (sisi kerja) yang digunakan untuk
mengunyah dan balancing side (sisi keseimbangan) untuk
keseimbangan agar tidak terjadi kontak prematur yang mengarah pada
traumatik oklusi dan ketidak stabilan ?TP. Sesuaikan dengan oklusi
dinamik ideal ?TP (bilateral balancing occlusion400A).
Perlu diperhatikan> alam posisi oklusi sentrik, gerakan protrusi
mandibula dan artikulasi, pin %ertikal artikulator tetap menyentuh incisal
guide table.
8/17/2019 Tugas Prostho 3 (Penyusunan Anasir Gigi Tiruan)
16/16
&atatan* ;ntuk melihat kesejajaran gigi gunakan occlusal bite
plate#2spek bukal gigi kaninus dan premolar serta mesial cusp bukal
molar pertama harus menyentuh occlusalbite plate sedangkan cusp
distobukal molar pertama tidak menyentuh. ;ntuk kesejajaran gigi
posterior 12, ke empat cusp bukal gigi molar ! dan # menyentuh occlusal
bite plate sedangkan gigi premolarnya tidak menyentuh.
Gambar. Periksa ulang (2) kesejajaran aspek bukal 3-P M! (0) kesejajaran aspek bukal
M