SOAL1. Pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari ataupun
pemakaian dalam bidang teknik sering hanya tergantung sifat-sifat
fisis dari mineral .( Suatu contoh : pemakaian untuk bantalan rel
kereta api dipilih batuan yang tersusun mineral-mineral yang
mempunyai daya tahan kuat atau sifat fisis yang kuat terhadap
beban, maka dipilih batuan dengan mineral berwarna gelap, karena
mineral yang berwarna gelap (mafik minerals) mempunyai sifat tahan
terhadap pelapukan fisik walaupun tidak tahan terhadap pelapukan
kimiawi dan pelarutan. Jelaskan sifat-sifat fisis tersebut !2. Pada
study petrologi secara megaskopis atau makroskopis, yaitu analisis
terhadap batuan secara mata telanjang. Alat bantu sangat sederhana
adalah kaca pembesar (a hand lens atau loupe) dan larutan HCl.
Analisis meliputi pemberian batuan, penamaan dan ganesa secara
sangat umum. Pemberian batuan meliputi warna, tekstur, struktur,
komposisi mineral dan kenampakan lain yang sangat menonjol atau
khusus. Jelaskan analisis dan pemberian batuan yang dimaksud dan
beri contoh !Pada studi petrologi secara megaskopis dan
makroskopis, jelaskan perbedaaan genesa dan deskripsi masing-masing
batuan :3. Batuan Gabro, Basal, dan Obsidian4. Diorite, Andesit ,
Granit, Riolit5. Batu Gamping, Dolomit , Napal, Rijang Dan Batu
bara6. Skist, Gneis, Slate dan Phylit.
JAWABAN
1. Sifat fisi mineral :
I. Sifat Fisik MineralMineral merupakan benda padat yang
terbentuk oleh proses anorganik. Tiap mineral memiliki susunan atom
yang teratur dan komposisi kimia tertentu, yang memberikan sifat
fisik yang spesifik. Untuk menentukan struktur atom dan komposisi
kimia suatu mineral diperlukan test dan peralatan yang
sopistikated. Oleh sebab itusifat fisik mineralsering digunakan
untuk mendeterminasi suatu mineral. Sifat fisik mineral yang sering
digunakan untuk mendeterminasi suatu mineral antara lain :a. Bentuk
kristal (form)Bentuk kristal merupakan kenampakan luar mineral yang
mencerminkan susunan atom yang teratur dari mineral tersebut.
Kadangkala suatu mineral memiliki lingkungan yang memungkinkan
mineral tersebut dapat membentuk individu kristal dengan teratur.
Beberapa kristal seperti mineral kuarsa, dapat mengkristal dengan
bentuk yang teratur, sehingga sangat memudahkan dalam
mendeterminasi kristal tersebut. Sebaliknya kebanyakan mineral
mengkristal dengan bentuk yang tidak beraturan, karena
masing-masing membutuhkan ruangan yang cukup untuk membentuk
kristal yang teratur. Akibatnya kristal-kristal akan saling tumbuh
sehingga tidak membentuk kristal yang sempurna.b. Kilap
(Luster)Kilap merupakan kenampakan refleksi cahaya pada bidang
kristal. Mineral dengan kenampakan sepertilogandisebut memiliki
kilap logam (metalik), mineral dengan kilap non metalik mempunyai
kilap yang bervariasi, antara lain vitreous (kilap seperti kaca),
pearly, silky, erathy, dll. Beberapa mineral mempunyai kilap antara
logam dan non logam disebut kilap submetalik.c. Warna
(colour)Meskipun warna merupakansifatfisik yang paling mudah
dikenali, tetapi sifat fisik ini tidak dapat dijadikan dasar untuk
menentukan jenis mineral. Warna mineral kadang-kadang sudah
mengalami pengotoran, sehingga mineral yang sama dapat memiliki
warna yang berbeda.d. Cerat (Streak)Cerat adalah warna mineral
dalam bentuk bubuk (diketahui dengan menggoreskan pada keping
porselen). Meskipun warna suatu mineral dapat bermacam-maca, tetapi
ceratnya selalu sama. Jadi warna cerat lebih merupakan warna asli
dari mineral. Cerat dapat juga membantu untuk membedakan mineral
metalik dan non metalik. Mineral dengan kilap metalik biasanya
mempunyai cerat lebih gelap daripada cerat mineral dengan kilap non
metalik.e. Kekerasan (Hardness)Salah satu sifat fisik mineral yang
sangat berguna adalah kekerasan, yaitu daya tahan mineral terhadap
abrasi atau goresan. Kekerasan suatu mineral yang belum diketahui
dapat diukur dengan menggoreskan pada mineral lain yang telah
diketahui kekerasannya, atau sebaliknya. Nilai kekerasan dapat
disebandingkan dengan skala Mohs, yaitu urutan dari kekerasan
mineral yang terdiri dari 10 mineral dengan kekerasan mulai dari 1
sampai 10.1Talk
2Gipsum
3Kalsit
4Fluorit
5Apatiti
6Ortoklas
7Kuarsa
8Topaz
9Korondum
10Intan
Mineral yang tidak diketahui kekerasannya dapat juga
dibandingkan dengan benda lain yang diketahui kekerasannya.
Beberapa benda yang diketahui kekerasannya antara lain kuku manusia
mempunyai kekerasan 2,5, kaca 5,5 dan logam tembaga 3. Mineral
gipsum dapat dengan mudah digores dengan kuku, sedangkan kalsit
dapat menggores kuku manusia. Mineral Intan merupakan mineral yang
paling keras yang sangat umum, dan dapat digunakan untuk memotong
kaca dengan mudah.f. Belahan (Cleavage)Belahan adalah kecenderungan
mineral untuk pecah melalui bidang yang rata. Mineral yang
mempunyai bidang belah dapat diketahui dengan menunjukkan adanya
bidang yang rata apabila mineral tersebut dipecahkan. Contoh
mineral dengan belahan yang baik adalah mika. Karena mika mempunyai
belahan satu arah, maka bila mineral tersebut dihancurkan akan
membentuk lembaran-lembaran yang tipis. Mineral dapat mempunyai
belahan beberapa arah, tetapi ada pula mineral yang tidak mempunyai
bidang belahan. Mineral yang mempunyai belahan lebih dari satu arah
dikenal dengan jumlah bidang rata yang ditunjukkan dan sudut yang
dibentuk oleh bidang belahannya.g. Pecahan (Fracture)Pecahan
merupakan kenampakan pecahan dari mineral. Kenampakan ini
kebanyakan ditunjukkan oleh mineral yang tidak mempunyai bidang
belahan. Mineral kuarsa menunjukkan kenampakan seperti pecahan kaca
yang disebut konkoidal. Kebanyakan mineral menunjukkan pecahan
tidak rata.h. Berat jenis (specifik gravity)Berat jenis merupakan
angka yang menunjukkan perbandingan antara berat mineral dengan
berat dari volume air. Jika mineral mempunyai berat 3 kali dari
berat air dengan volume yang sama, maka mineral tersebut mempunyai
berat jenis 3. Secara praktis berat jenis mineral dapat
diperkirakan dengan menimbang di tangan. Bila mineral tersebut
terasa berat, seperti beratnya satu contoh batuan, maka berat
jenisnya sekitar 2,5 sampai 3. Mineral logam umumnya memiliki 3
kali lipatnya.Galenamempunyai berat jenis 7,5 sedangkan berat jenis
emas 24 karat adalah 20.Mineral dengan berat jenis lebih besar dari
2,89 disebut dengan mineral berat. Mineral berat ini diperoleh
dengan memisahkannya dari mineral ringan dengan menggunakan cairan
berat biasanya dipakai cairan bromoform. Asosiasi kumpulan mineral
berat dapat digunakan untuk mengetahui sumber material dari sedimen
atau batuan sedimen.
3. Deskripsi Batuan Gabro, Basal, dan Obsidian1.Warna:Abuabu
kehijauan
2.Jenis Batuan:Batuan beku basa
3.Struktur:Masif
4.Tekstur:-Kristalinitas:Hipohialin
-Granularitas:Fanerik halus
-Bentuk kristal:Subhedral
-Relasi:Inequigranular
5.Komposisi Mineral:Plagioklas: 43% Uralit: 5%Orthoklas: 7%
Olivine: 20%Kuarsa: 5% Piroksen: 15%Ca-Plagioklas: 10%
6.GenesaKeterangan : 1. Struktur massif 2. Hipokristalin
:Gabro terbentuk dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di
permukaan atau dekat permukaan bumi.
8.Nama Batuan:Gabro
A. Deskripsi Batuan Gabro
B. Deskripsi Batuan Basalt1. Warna Batua. Warna segar: Hitam b.
Warna lapuk: Hitam (Abu-abu)2. Struktur Batuan:Masif3. Tekstur a.
Derajat Kristalisasi:Hipokristalinb.
Granularitas:Fanerik-Afanitikc. Bentuk Kristal:Euhedral-Subhedrald.
Relasi:Equigranular4. Komposisi Mineral:Hornblende 25%, Biotit 15%,
Plagioklas 10%, Piroksin 5%, Kuarsa 5%, Mineral lain 5%5. Jenis
Batuan:Batuan Beku Intermediet6. Nama Batuan:Basalt7. Geesa:
Intrusif8. Gambar Batuan Keterangan :1. Hornblende4. Piroksin2.
Biotit5. Kuarsa3. Plagioklas6. Mineral lain
C. Deskripsi Batuan Obsidian1. Warna Batua. Warna segar: Hitam
Mengkilatb. Warna lapuk: Abu-abu2. Struktur Batuan:Masif3. Tekstur
a. Derajat Kristalisasi:Holohyalinb. Granularitas:-c. Bentuk
Kristal:-d. Relasi:-4. Komposisi Mineral:Gelas Silika5. Jenis
Batuan:Batuan Beku Asam6. Nama Batuan:Obsidian7. Genesa: Ekstrusif
8. Gambar Batuan: Keterangan :1. Gelas Silika
4. Deskripsi Batuan Diorite, Andesit , Granit, RiolitPutih
bercorak hitam keabu-abuanBatuan beku IntermedietMasif
1.Warna:
2.Jenis Batuan:
3.Struktur:
4.Tekstur:-Kristalinitas:HolokristalinFanerik
sedangEuhedralEquigranular
-Granularitas:
-Bentuk kristal:
-Relasi:
5.Komposisi Mineral:Plagioklas: 45%Orthoklas: 5%Hornblende:
15%Biotit: 9%Piroksen: 14%Na-Plagioklas: 5%Kuarsa: 7%
6.Genesa:Batuan hasil terobosan batuan beku yang terbentuk dari
hasil peleburan lantai samudera yang bersifat mafic pada suatu
subduction zone
7.Nama Batuan:Diorit
A. Deskripsi Batuan Diorit
Gambar :Keterangan : 1. Struktur Masif 2. Holokristalin
B. Deskripsi Batuan Andesit1. Warna Batua. Warna segar: Hitam
Keabu-abuanb. Warna lapuk: Kecoklatan2. Struktur Batuan:Masif3.
Tekstur a. Derajat Kristalisasi:Hipokristalinb. Granularitas
:Afanitikc. Bentuk Kristal:Euhedral-Subhedrald.
Relasi:Equigranular4. Komposisi Mineral:Kuarsa 40%, Piroksin 25%,
Hornblende 15%, Biotit 15%5. Jenis Batuan:Batuan Beku Intermediet6.
Genesa: Ekstrusif : Andesite berasal dari Magma yang biasanya
meletus dari stratovolcanoes pada lahar tebal yang mengalir,
beberapa diantaranya penyebarannya dapat mencapai beberapa
kilometer. Magma Andesite dapat juga menghasilkan letusan seperti
bahan peledak yang kuat yang kemudian membentuk arus pyroclastic
dan surges dan suatu kolom letusan yang sangat besar. Andesites
terbentuk pada temperatur antara 900 dan 1,100 derajat Celsius.7.
Nama Batuan:Andesit8. Gambar Batuan
1.Warna:Cokelat
2.Jenis Batuan:Beku Asam
3.Struktur:Massif
4.Granularitas:Fanerik
5.Kristalisasi:Hipokristalin
6.Relasi:Inequigranular
7.Genesa Batuan:batuan ini terbentuk karena proses pembekuan
magma yang bersifat cepat
8.Komposisi Mineral:Plagioklas, Hornblend, Anorthoklas,
Orthoklas, Glass
9.Nama Batuan:GRANITE
C. Deskripsi Batua Granit
D. Deskripsi Batuan Rhiolit
1.Warna:Cokelat
2.Jenis Batuan:Beku Asam
3.Struktur:Massif
4.Granularitas:Afanitik
5.Kristalisasi:Hipokristalin
6.Genesa Batuan:batuan ini terbentuk karena proses pembekuan
magma yang bersifat cepat
7.Komposisi Mineral:Plagioklas, Mikroklin, Biotit, Orthoklas,
Glass
8.Nama Batuan:RHYOLITE
5. Deskripsi Batu Gamping, Dolomit , Napal, Rijang Dan Batu
baraWarna:Coklat Muda
Jenis Batuan:Batuan Sedimen Non Klastik
Struktur:Masif
Tekstur:Amorf
Komposisi Mineral:Monominerallik (SiO2)
Nama Batuan:RIJANG
A. Deskripsi Batuan Rijang
B. Deskripsi Batuan BatubaraWarna: HitamJenis: Batuan sedimen
non klastis Struktur: LaminasiTekstur: AmorfKomposisi:
Monomineralik KarbonGenesa: Batu sedimen organik, artinya terbentuk
dari hasil pengendapan sisa-sisa organisme.Nama Batuan: Batu
Bara
C. Deskripsi Batuan Gamping
Nama Batuan : Batu GampingWarna Batuan: putih susu, abu-abu
muda, abu-abu tua, coklat, merah bahkan Hitam Tekstur :
KlastikStruktur : Non StratifiedKomposisi : Kalsium karbonat
(CaCO3). Dialam tidak jarang pula dijumpai batugamping
magnesium
1.
D. Deskripsi Batuan NapalNapal adalah kalsium karbonat atau
kapur kaya lumpur atau batu lumpur yang mengandung sejumlah
variabel tanah liat dan aragonit. Napal awalnya merupakan istilah
lama secara bebas diterapkan untuk berbagai bahan, yang sebagian
besar terjadi secara bebas, deposito membumi yang terdiri terutama
dari campuran tanah liat dan inti kalsium karbonat, yang terbentuk
dibawah kondisi air tawar, khusus zat yang mengandung tanah liat
membumi 35-65% karbonat. Batu napal berwarna abu-abu muda berbutir
sangat halus hingga menegah lunak bersifat karbonan dan
karbonatan.
E. Deskripsi Batuan Dolomit Berbutir halus hinggakasar Berwarna
abu-abu putih kebiruan, kuning dengan kristal berbentuk hexagonal
Sifat kimia tidak larut dalam HCl Kekerasan 3,5 4 Berat jenis 2,8
-2,9 Komposisi : mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3%
CaCO3 atau 30,4% CaO. Genesa :Secara geologi dolomit dapat
terbentuk karena proses primer maupun sekunder.
1.Secara sekunder, dolomit terjadi karena proses dolomitisasi
yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit, selain itu
dapat juga terbentuk karena diendapkan secara tersendiri sebagai
endapan evaporit. Karena terjadinya dolomit dengan proses
pelindihan (leaching), oleh karena itu secara stratigrafi dolomit
didapatkan di bagian bawah dari satu seri dibawah batu
gamping.2.Dolomit primerberbentuk urat, yang terbentuk bersama-sama
dalam jebakan bijih.
6. Skist, Gneis, Slate dan Phylit.A. Deskripsi Batuan Skist
Warna Batuan: Coklat Kekuningan Tekstur Batuan: Heteroblastik
Struktur Batuan: Non Foliasi Komposisi Mineral: Biotit Proses
Metamorfisme: Dynamo Nama Batuan: Skis Kegunaannya : Bahan baku
industry kaca
B. Deskripsi Batuan Slate Warna Batuan: Abu-abu, hitam Tekstur
Batuan: Lepidoblastik Struktur Batuan: Foliasi Komposisi: Quartz,
Muscovite Proses Metamorfisme: Dynamo Nama Batuan: Slate
Kegunaannya : Untuk bahan bangunan
C. Deskripsi Batuan Phylite Warna Batuan: Yellowish Gray Tekstur
Batuan: Kristaloblastik Struktur Batuan: Foliasi Komposisi Mineral:
Mineral Stress Genesa: terbentuk pada temperature dan tekanan lebih
tinggi disbandingkan dengan slate, tetapi pada temperatur dan
tekanan yang lebih rendah dibanding dengan sekis. sering mempunyai
suatu permukaan yang berkerut, terdapat sedikit lipatan karena
berhubungan dengan perpecahan yang pre-existing, dan merupakan
karakteristik suatu kemilau kehijau-hijauan dalam kaitannya dengan
kehadiran lapisan tipis dari mika dan khlorit dalam jumlah yang
berlimpah-limpah. Nama Batuan: Filit Kegunaan Batuan: Untuk
dinding, mebel, lantai