Top Banner
Tugas Pancasila “Sempitnya Lapangan Pekerjaan” Disusun Oleh : 1. Akhmad Zaenal Muttaqin 2. Allen Inandya Herdiputro 3. Arnold Supriyadi 4. Julian Antono 5. Okta Reza Pratama
24

Tugas Pancasila AC

Jan 26, 2023

Download

Documents

PaJar Septianto
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Pancasila AC

Tugas Pancasila

“Sempitnya Lapangan Pekerjaan”

Disusun Oleh :

1. Akhmad Zaenal Muttaqin

2. Allen Inandya Herdiputro

3. Arnold Supriyadi

4. Julian Antono

5. Okta Reza Pratama

Page 2: Tugas Pancasila AC

6. Pajar Septianto

Page 3: Tugas Pancasila AC

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH

SWT, karena atas berkat rahmat dan karunian-Nya kami

bisa menyelesaikan essay ini tepat pada waktunya dan

juga tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu

kami dalam menyelesaikan tugas ini.

            Adapun tema yang kami dibahas dalam

essay ini adalah ” Keterbatasan Lapangan Pekerja”.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam

essay ini, Maka dari itu kami berharap kepada semua

pembaca untuk memberikan kritik dan saran sebagai

bahan pertimbangan dan perbaikan untuk kami agar

berusaha lebih baik lagi untuk kedepannya.

            Semoga essay ini dapat menjadi sebuah

pertimbangan dan pelajaran baru  bagi semua pembaca

agar bisa memberikan motivasi baru kedepannya

untuk kita semua. Terima kasih.

Jakarta, Juni

2014

Page 4: Tugas Pancasila AC

Penyusun

Page 5: Tugas Pancasila AC

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Susahnya lapangan pekerjaan di Indonesia,

menjadi salah satu masalah sosial yang menjadi

tanggung jawab pemerintah. Keterbatasan lapangan

pekerjaan yang tidak sesuai dengan jumlah

peningkatan pendidikan yang setiap tahun mahasiswa

maupun siswa sehingga menyebabkan mereka sulit

mendapatkan pekerjaan. Akibatnya menjadi

problematika sosial dalam pembangunan ekonomi

nasional dan regional. Masyarakat tanpa pekerjaan

menjadi menjadi beban ekonomi berkepanjangan, yang

sebenarnya mereka juga tidak ingin dalam keadaan

seperti itu.

Tersedianya lapangan/kesempatan kerja baru

untuk mengatasi peningkatan penawaran tenaga kerja

merupakan salah satu target yang harus dicapai

dalam pembangunan ekonomi daerah. Upaya tersebut

dapat diwujudkan melalui peningkatan pertumbuhan

ekonomi khususnya investasi langsung (direct

investment) pada sektor-sektor yang bersifat padat

karya, seperti konstruksi, infrastruktur maupun

industri pengolahan. Sementara pada sektor jasa,

Page 6: Tugas Pancasila AC

misalnya melalui perdagangan maupun pariwisata.

Tenaga kerja adalah orang yang siap masuk dalam

pasar kerja sesuai dengan upah yang ditawarkan

oleh penyedia pekerjaan. Jumlah tenaga kerja

dihitung dari penduduk usia produktif (umur 15

thn–65 thn) yang masuk kategori angkatan kerja

(labourforce).

Kondisi di negara berkembang pada umumnya

memiliki tingkat pengangguran yang jauh lebih

tinggi dari angka resmi yang dikeluarkan oleh

pemerintah. Hal ini terjadi karena ukuran sektor

informal masih cukup besar sebagai salah satu

lapangan nafkah bagi tenaga kerja tidak terdidik.

Sektor informal tersebut dianggap sebagai katup

pengaman bagi pengangguran.

Angka resmi tingkat pengangguran umumnya

menggunakan indikator pengangguran terbuka, yaitu

jumlah angkatan kerja yang secara sungguh-sungguh

tidak bekerja sama sekali dan sedang mencari kerja

pada saat survei dilakukan. Sementara yang

setengah pengangguran dan penganggur terselubung

tidak dihitung dalam angka pengangguran terbuka,

karena mereka masih menggunakan waktu produktifnya

Page 7: Tugas Pancasila AC

selama seminggu untuk bekerja meskipun tidak

sampai 35 jam penuh.

Sumber data ketenagakerjaan seperti instansi

yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan

yang berada di daerah baik Propinsi maupun

Kabupaten/Kota tidak pernah lagi mau mengirim data

dan informasi ke pusat .Kondisi ini telah

mempengaruhi keberadaan data dan informasi

ketenagakerjaan, yang pada akhirnya data dan

informasi ketenagakerjaan yang dipergunakan saat

ini masih bertumpu pada data dan informasi

ketenagakerjaan yang bersifat makro. Data dan

informasi ketenagakerjaan makro tersebut, sampai

saat ini belum mampu untuk menjawab berbagai

tantangan dan masalah ketenaga-kerjaan yang

dihadapi

B. Rumusan Masalah

Dapatkah pancasila mengatasi permasalahan

keterbatasaan lapangan pekerjaan di Indonesia?

Page 8: Tugas Pancasila AC

BAB II

DASAR TEORI

Di Indonesia ada banyak penduduk yang setiap

tahunnya menjadi lulusan Sarjana. Belum lagi yang

lulusan SMK atau STM dan sebagainya. Mereka akan

memerlukan suatu pekerjaan disaat mereka sudah

Lulus. Di Indonesia pada saat ini banyak sekali

Lulusan-lulusan sarjana ataupun Lainnya yang masih

dalam pengangguran, salah satu permasalahnya yaitu

Sempitnya Lapangan Pekerjaan. Kita tidak tahu

apakah ini ukuran kemajuan atau sebuah kemunduran

besar bangsa yang dialami bangsa Indonesia.

Pemerintah dansektor swasta (mestinya termasuk

koperasi) tidak mampu menciptakan lapangan kerja

yanglayak bagi penghidupan anak bangsa.

Sempitnya lapangan pekerjaan ini sangata

bertolak belakang dengan Pancasila sebagai Sistem

Etika yang dimana diimplementasi pada sila keempat

yaitu Sebagai warga negara dan warga masyarakat,

setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak,

dan kewajiban yang sama. Seharusnya semua warga

Negara Indonesia mendapatkan kedudukan, hak,

kewajiban yang sama dalam mendapatkan suatu

Page 9: Tugas Pancasila AC

pekerjaan yang sesuai dengan Kemampuannya masing-

masing.

Dalam Pancasila sebaga Etika Bernegara, suatu

lapangan pekerjaan untuk masyarakat belum

terpenuhi. Dapat dilihat dari Ketetapan MPR Nomor

VI/MPR/2001 dalam Etika Ekonomi dan Bisnis, yaitu

prinsip dan perilaku ekonomi dan bisnis dapat

melahirkan kondisi dan realitas ekonomi yang

bercirikan persaingan persaingan yang jujur,

berkeadilan, mendorong berkembangnya etos kerja

ekonomi, dll.

Lapangan pekerjaan, Menurut Sensus Penduduk

2000, adalah bidang kegiatan dari usaha/

perusahaan/ instansi dimana seseorang bekerja atau

pernah bekerja.Lapangan pekerjaan ini dibagi dalam

10 golongan, terdiri dari 5 sub sektor pertanian

dan 5 sektor lainnya, yaitu:

Sektor Pertanian

Sub sektor Pertanian Tanaman Pangan

Sub Sektor Perkebunan

Sub Sektor Perikanan

Sub Sektor Peternakan

Sub Sektor Pertanian Lainnya

Sektor Industri Pengolahan

Sektor Perdagangan

Page 10: Tugas Pancasila AC

Sektor Jasa

Sektor Angkutan

Sektor lainnya.

Seharusnya lapangan pekerjaan diIndonesia

harus sesuai dengan nilai Pancasila Sebagai

Paradigma Pembangunan Ekonomi, dimana Ekonomi

kerakyatan, yaitu ekonomi humanistik yang

mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat

secara luas. Dan tujuan ekonomi, untuk memenuhi

kebutuhan manusia, agar manusia menjadi lebih

sejahtera.

Dari masing-masing sektor lapangan pekerjaan

itu tentu akan menyerap tenaga kerja. Bagi yang

sedikit kreatif tentu tidak hanya memiliki

orientasi mencari kerja, namun bisa melihat

potensi dan peluang dari berbagai sektor lapangan

kerja untuk dijadikan peluang usaha.

Page 11: Tugas Pancasila AC

BAB III

DATA DAN ANALISIS

A. Pengertian Lapangan pekerjaan

Lapangan pekerjaan adalah bidang kegiatan

dari pekerjaan/usaha/ perusahaan/kantor dimana

seseorang bekerja. Pekerjaan utama adalah jika

seseorang hanya mempunyai satu pekerjaan maka

pekerjaan tersebut digolongkan sebagai pekerjaan

utama. Bila pekerjaan yang dilakukan lebih dari

satu, maka pekerjaan utama adalah pekerjaan yang

dilakukannya dengan waktu terbanyak. Jika waktu

yang digunakan sama, maka pekerjaan yang memberi

penghasilan terbesar dianggap sebagai pekerjaan

utama. Seseorang dikatakanmempunyai pekerjaan

lebih dari satu apabila pekerjaan yang dilakukan

berada di bawah pengelolaan yang terpisah.

Pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah

tingkat pendidikan yang dicapaiseseorang setelah

mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi suatu

tingkatan sekolah formal dengan mendapatkan tanda

tamat/ijazah.

B. Definisi Kesempatan Kerja

Page 12: Tugas Pancasila AC

Kesempatan kerja merupakan hubungan antara

angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga

kerja. Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi

dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan

kerja. Dengan demikian, dapat menyerap pertambahan

angkatan kerja.

Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti

peluang atau keadaan yang menunjukkan tersedianya

lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang

bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi

dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian,

keterampilan dan bakatnya masing-masing.

Kesempatan Kerja (demand for labour) adalah suatu

keadaan yang menggambarkan/ketersediaan pekerjaan

(lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari

kerja). Dengan demikian kesempatan kerja dapat

diartikan sebagai permintaan atas tenaga kerja.

Sementara itu, angkatan kerja (labour force)

menurut Soemitro Djojohadikusumo didefinisikan

sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai

pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan

untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Bisa

juga disebut sumber daya manusia.

Banyak sedikitnya jumlah angkatan kerja

tergantung komposisi jumlah penduduknya. Kenaikan

Page 13: Tugas Pancasila AC

jumlah penduduk terutama yang termasuk golongan

usia kerja akan menghasilkan angkatan kerja yang

banyak pula. Angkatan kerja yang banyak tersebut

diharapkan akan mampu memacu meningkatkan kegiatan

ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Pada kenyataannya,

jumlah penduduk yang banyak tidak selalu

memberikan dampak yang positif terhadap

kesejahteraan.

Usia Kerja adalah suatu tingkat umur

seseorang yang diharapkan sudah dapat bekerja dan

menghasilkan pendapatannya sendiri. Usia kerja ini

berkisar antara 14 sampai 55 tahun. Selain

penduduk dalam usia kerja, ada juga penduduk di

luar usia kerja, yaitu di bawah usia kerja dan di

atas usia kerja. Penduduk yang dimaksud yaitu

anak-anak usia sekolah dasar dan yang sudah

pensiun atau berusia lanjut

Bagian lain dari penduduk dalam usia kerja

adalah bukan angkatan kerja. Yang termasuk di

dalamnya adalah para remaja yang sudah masuk usia

kerja tetapi belum bekerja atau belum mencari

perkerjaan karena masih sekolah. Ibu rumah tangga

pun termasuk ke dalam kelompok bukan angkatan

kerja.

Page 14: Tugas Pancasila AC

Penduduk dalam usia kerja yang termasuk

angkatan kerja, dikelompokkan menjadi tenaga kerja

(bekerja) dan bukan tenaga kerja (mencari kerja

atau menganggur). Tenaga Kerja (man power) adalah

bagian dari angkatan kerja yang berfungsi dan ikut

serta dalam proses produksi serta menghasilkan

barang atau jasa.

C. Konsep Angkatan Kerja

Konsep dan definisi angkatan kerja yang

digunakan mengacu kepada The Labor Force Concept

yang disarankan oleh International Labor

Organization (ILO). Konsep ini membagi penduduk

usia kerja (digunakan 15 tahun ke atas) dan

penduduk bukan usia kerja (kurang dari 15 tahun).

Selanjutnya penduduk usia kerja dibagi

menjadi dua kelompok, yaitu angkatan kerja dan

bukan angkatan kerja.

Khusus untuk angkatan kerja meliputi antara lain:

a) Bekerja

b) Punya pekerjaan tapi sementara tidak bekerja

c) Mencari pekerjaan (pengangguran terbuka).

Mulai Tahun 2005, SAKERNAS dilaksanakan

secara semester I (bulan Pebruari) dan Semester II

Page 15: Tugas Pancasila AC

(bulan Agustus). Survei tersebut dilaksanakan oleh

Badan Pusat Statistik di seluruh Indonesia.

Sumber utama data ketenagakerjaan adalah

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Survei

ini khusus dirancang untuk mengumpulkan informasi/

data ketenagakerjaan. Pada beberapa survei

sebelumnya, pengumpulan data ketenagakerjaan

dipadukan dalam kegiatan lainnya, seperti Survei

Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Sensus Penduduk

(SP), dan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas).

Sakernas pertama kali diselenggarakan pada tahun

1976, kemudian dilanjutkan pada tahun 1977 dan

1978. Pada tahun 1986-1993, Sakernas

diselenggarakan secara triwulanan di seluruh

provinsi di Indonesia, sedangkan tahun 1994 -

2001, Sakernas dilaksanakan secara tahunan yaitu

setiap bulan Agustus. Sejak tahun 2002 hingga

sekarang, di samping Sakernas tahunan dilakukan

pula Sakernas Triwulanan. Sakernas Triwulanan ini

dimaksudkan untuk memantau indikator

ketenagakerjaan secara dini di Indonesia, yang

mengacu pada KILM (the Key Indicators of the

Labour Market) yang direkomendasikan oleh ILO

(theInternational Labour Organization).

Page 16: Tugas Pancasila AC

Hasil Sakernas tahunan pada 2003 disajikan

menurut provinsi karena jumlah sampel yang

mencukupi (67.072 rumah tangga). Inflation factor

yang digunakan dalam penghitungan angka final

hasil Sakernas 2003 didasarkan pada total penduduk

Indonesia berumur 0 tahun ke atas per provinsi

hasil proyeksi penduduk.

Sejak Sakernas 2001, konsep status pekerjaan

dan pengangguran mengalami perluasan dan

penyempurnaan. Status pekerjaan yang pada Sakernas

2000 hanya 5 kategori, mulai tahun 2001

ditambahkan kategori baru yaitu: pekerja bebas di

pertanian dan pekerja bebas di non pertanian.

Selain itu, dalam rangka menyesuaikan dengan

Page 17: Tugas Pancasila AC

konsep ILO, konsep Pengangguran Terbuka diperluas

yaitu di samping mencakup penduduk yang aktif

mencari pekerjaan, mencakup pula kelompok penduduk

yang sedang mempersiapkan usaha/pekerjaan baru,

dan kelompok penduduk yang tidak mencari

pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan

pekerjaan serta kelompok penduduk yang tidak aktif

mencari pekerjaan dengan alasan sudah mempunyai

pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Penduduk Usia Kerja adalah Penduduk yang berumur

15 tahun keatas.

Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15

tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya

pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan

pengangguran.

Pengangguran terbuka adalah seseorang yang

termasuk kelompok penduduk usia kerja yang tidak

bekerja dan sedang mencari pekerjaan.

Setengah penganggur adalah orang yang bekerja

kurang dari 35 jam per minggu yang masih mencari

pekerjaan atau yang masih bersedia menerima

pekerjaan lain. Setengah pengangguran yang

dimaksudkan defenisi itu disebut sebagai

setengah pengangguran terpaksa. Sedangkan orang

yang bekerja dibawah 35 jam per minggu namun

Page 18: Tugas Pancasila AC

tidak mencari pekerjaan dan tidak bersedia

menerima pekerjaan lain dikelompokkan sebagai

setengah pengangguran sukarela.

Tingkat pengangguran = Tingkat pengangguran terbuka

( Pengangguran terbuka dibagi Angkatan kerja

dikali 100)+ Tingkat pengangguran setengah

pengangguran terpaksa

Bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud

memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan

atau keuntungan dan lamanya bekerja paling

sedikit 1 jam secara terus menerus dalam

seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga

tanpa upah yang membantu dalam suatu

usaha/kegiatan ekonomi).

D. Pengangguran

Pengangguran adalah angkatan kerja yang belum

dan sedang mencari pekerjaan. Pengangguran terjadi

karena jumlah penawaran tenaga kerja lebih besar

daripada permintaan tenaga kerja. Dengan kata

lain, terjadinya surflus penawaran tenaga kerja di

pasar tenaga kerja.

Pengangguran seringkali menjadi salah satu

permasalahan negera-negara berkembang, disatu sisi

jumlah penduduk dari tahun ketahun terus

bertambah, disisi lain peningkatan kemampuan

ekonomi, baik pemerintah maupun swasta tidak

Page 19: Tugas Pancasila AC

secepat peningkatan jumlah penduduk. Terjadinya

ketimpangan antara laju permintaan lapangan kerja

dengan laju penawaran lapangan kerja mengakibatkan

semakin meningkatnya jumlah pengangguran.

Tabel Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK

dan TPT, 1986–2013

Cara-Cara Mengatasi Pengganguran:

a) Bagi penganggur sendiri, dapat mengembangkan

kreativitasnya melalui berwirausaha mandiri.

Page 20: Tugas Pancasila AC

b) Pengembangan sekolah-sekolah yang mengarah

kepada peningkatan kecakapan hidup, seperti

SMK.

c) Pengembangan program kerjama dengan luar negeri

dalam pemanfaatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

d) Pengembangan sector informal seperti home

industry.

e) Pengembangan program transmigrasi, untuk

menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan

sector informal lainya diwilayah tertentu.

f) Perluasan kesempatan kerja, misalnya melalui

pembukaan industri padat karya di wilayah yang

banyak mengalami pengangguran.

g) Peningkatan investasi, baik yang bersifat

pengembangan maupun investasimelalui pendirian

usaha usaha baru yang dapat menyerap tenaga

kerja.

h) Pembukaan proyek-proyek umum, hal ini bisa

dilakukan oleh pemerintah seperti pembangunan

jalanraya,jembatandanlain-lain.

i) Mengadakan pendidikan dan pelatihan yang

bersifat praktis sehingga seseorang tidak harus

Page 21: Tugas Pancasila AC

menunggu kesempatan kerja yang tidak sebanding

dengan para pencari kerja, melainkan ia sendiri

mengembangkan usaha sendiri yang menjadikannya

bisa memperoleh pekerjaan dan pendapatan

sendiri.

E. Analisis Pasar Tenaga Kerja di Tingkat Regional

Terdapat 2 pendekatan yang dapat digunakan

untuk memahami mekanisme pasar tenaga kerja, yaitu

pendekatan Neoklasik dan pendekatan Keynesian.

Kurva permintaan tenaga kerja memiliki kemiringan

negatif, sedangkan kurva penawaran tenaga kerja

memiliki kemiringan positif. Perpotongan kurva

permintaan tenaga kerja di pasar tenaga kerja akan

menentukan keseimbangan pasar tenaga kerja. Jika

upah yang berlaku di pasar lebih tinggi

dibandingkan dengan tingkat upah yang berlaku pada

kondisi keseimbangan maka akan menimbulkan

terjadinya pengangguran tidak sukarela.

Menurut kaum Neoklasik cara untuk menurunkan

pengangguran tidak sukarela adalah dengan

menurunkan upah yang berlaku di pasar, sedangkan

menurut kaum Keynesian cara untuk menghapus

pengangguran tidak sukarela adalah dengan

menggeser kurva permintaan tenaga kerja ke atas.

Page 22: Tugas Pancasila AC

Beberapa hal yang dapat menyebabkan sulitnya upah

untuk turun adalah

a) keberadaan serikat pekerja,

b) penentuan upah minimum, dan

c) adanya program subsidi.

Di tingkat regional, jika upah yang berlaku

di pasar lebih tinggi daripada upah keseimbangan

pasar akan menyebabkan berbagai kemungkinan,

yaitu:

a) turunnya upah riil dan

b) bekerjanya efek pendapatan-pengeluaran.

Page 23: Tugas Pancasila AC

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil diskusi kami, permasalahan

keterbatasan lapangan pekerjaan seharusnya dapat

di selesaikan dengan nilai-nilai pancasila. Yaitu

dengan mengamalkan sila ke-5 “keadilan sosial bagi

seluruh rakyat indonesia”. Ini menunjukan bahwa

setiap orang berhak bekerja dan mendapat

pekerjaan.

Dua penyebab utama dari rendahnya pemanfaatan

sumber daya manusia adalah karena tingkat

pengangguran penuh dan tingkat pengangguran

terselubung yang terlalu tinggi dan terus

melonjak. Pengangguran penuh atau terbuka yakni

terdiri dari orang-orang yang sebenarnya mampu dan

ingin bekerja, akan tetapi tidak mendapatkan

lapangan pekerjaan sama sekali.

Seharusnya lapangan pekerjaan diIndonesia

harus sesuai dengan nilai Pancasila Sebagai

Paradigma Pembangunan Ekonomi, dimana Ekonomi

kerakyatan, yaitu ekonomi humanistik yang

mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat

secara luas. Dan tujuan ekonomi, untuk memenuhi

Page 24: Tugas Pancasila AC

kebutuhan manusia, agar manusia menjadi lebih

sejahtera.