Teori Keseimbangan Umum Dan Kesahteraan Ekonomi
I. Teori Keseimbangan Umum dan Kesejahteraan Ekonomi
Kita telah mempelajari bagaimna mekanisme pasar mampu menjadi
alat distribusi kesejahteraan melalui mekanisme pertukaran.Lewat
pertukaran tersebut terjadi distribusi kekayaan dan atau pendapatan
dengan pembayaran atau penggunaan faktor produksi dan atau
pembelian barang dan jasa.
Yang menjadi masalah adalah bahwa proses tercapainya
keseimbangan tersebut diasumsikan berlangsung dalam satu pasar yang
terisolasi dengan pasar lainnya. Padahal dalam kenyataannya tidak
demikian. Keadaan pasar yang satu mempengaruhi pasar lainnya. Jika
perusahan-perusahan dalam industri sepatu memperoleh laba super
normal, hal itu akan menarik perusahaan perusahan industri lain(
terutama yang mengalami kerugian) untuk memasukiindustri sepatu.
Proses masuk keluar tersebut berhenti pada saat seluruh perusahan
dalam seluruh industri menikmati laba normal.
Untuk memahami interaksi antarpasar ekonomi menyususn model
ekonomi keseimbangan umum ( general equilibrium model ). Dengan
model ini dijelaskan proses tercapainya keseimbangan( harga dan
kuantitas) di seluruh pasar ( industri)secara simultan . Studi
keseimbangan umum ang paling sederhana mengamsumsikan bahwa alam
perekonomian hanya ada dua industri dan pelaku ekonomi. Dalam studi
tingkat yang lebih tinggi, khususnya dengan penggunaan ekonometrika
dan komputer, dapat di susun asumsi- asumsi yang lebih mendekati
realita.
Model keseimbangna umum yang paling sederhana digambarkan dalam
diagram di bawah ini :
(a)
(b)
INDUSTRI GARMEN
INDUSTRI SEPATU
Dalam perekonomian diasumsikan hanya ada dua industri, sebut
saja industry pembuatan pakaian jadi (garmen) dan sepatu. Struktur
pasar adalah persaingansempurna. Keseimbangan awal masing-masing
industri pada titik A ( Pg0, Qg0) dan B ( Ps0,Qs0), dimana setiap
perusahaan dalam setiap industri hanya menikmati laba normal (
kurvaAC = kurva permintaan ).Jika industri garmen menghadapi
peningkatan permintaan ( kurva Dg0 (Dg1), hargameningkat ke Pg1(
denganoutputQg1) yang menyebabkan perusahaan-perusahaan
dalamindustri garmen menikmati laba super normal. Sementara itu
industri sepatu mengalamipenurunan permintaan ( Ds0 (Ds1), sehingga
harga turun dari Ps0ke Ps1.Perusahaan-perusahaan dalam industri
sepatu mengalami kerugian ekonomi. Hal ini ditambah denganadanya
laba super normal pada industri garmen, memotivasi
perusahaan-perusahaan dalamindustri sepatu meninggalkan industri
tersebut dan memasuki industri garmen. Akibat nyapenawaran di
industri garmen meningkat ke Sg1yang mengakibatkan harga turun
kembalike Pg0dengan jumlahoutputQg2. Perusahaan-perusahaan dalam
industri garmen akhirnyahanya menikmati laba normal.
Dalam industri sepatu, karena ada ( banyak ) perusahaan yang
pergi, kapasitasproduksi menurun. Akibatnya penawaran menurun ke
Ss1yang mendorong haraga naikkembali ke
Ps0denganoutputQs2.Perusahaan-perusahaan yang masih bertahan
dalamindustri sepatu mengalami perbaikan, sehingga dapat kembali
menikmati laba normal. Jika kedua industri telah mencapai
keseimbangan, perekonomian dikatakan telah berada dalam
keseimbanagan umum.
Penjelasan diatas menununjukan, dalam perekonomian dua pasar,
apabila satu pasar mengalami keeimbangan, maka pasar yang satunya
juga mencapai keseimbangan. Prinsip ini dapat digunakan dalam
konteks yang lebih luas. Dalam satu perekonomian yang terdiri dari
n pasar, jika n-1 berada dalam keeimbangan, maka pasar ke n akan
mengalami keseimbangan, Pernyataan ini disebut dengan hukum walras(
walras law).II. EFISIENSI PERTUKARAN ( EFFICIENCY IN EXCHANGE)
Perkonomian dikatakan efisien jika individu-individu dalam
perekonomian ( konsumen produsen ) telah berada dalam kondisi
keseimbanagan, melalui mekanisme pertukaran. Dengan kata lain
perekonomian telah berjalan efisien bila:a) Terjadi mekanisme
pertukaran yang efisien( effisiency in exchange)b) Produksi
berjalan efisien (effisiency in production)1 Model Pertukaran
Edgeworth ( Edgeworth Box )Menurut Alfred Pareto, alokasi sumber
daya dikatakan efisien bila barang dan jasa yang tidak dapat
direalokasikan (reallcated) antar konsumen tanpa membuat salah satu
konsumen dirugikan ( tingkat kepuasan menurun ). Prinsip ini
disebut prinsip Optimalisasi Pareto (Pareto efficiency). Untuk
dapat memahami pernyataan diatas, kita menyusun sebuah model
ekonomi sederhana. Dalam perekonomian dirumuskan hanya terdapat dua
individu, A dan B, danjuga dua barang, pakaian (X) dan makanan (Y).
Pakaian dan makanan didistribusikanantara A dan B seperti yang
digambarkan dalam diagram 13.2.a dandan 13.2.b, dimana Amemiliki
pakaian sebanyak Xa dan makanan sebanyak Ya. B memiliki pakaina
sebanyak Xbdan makanan sebanyak Yb. Dari informasi tersebut dapat
disusunkotak pertukaran Edgeworth( Edgeworth Box),seperti pada
diagram 13.2.c, dimana D merupakan titik kepemilikan awal (initial
andowmen), titik dimulainya pertukaran antara A dan B.
Diagram 13.2 Kontruksi kotakPertukaran edgworth ( edgworth
box)
Diagram 13.3Kotak Pertukaran Edgeworth dan Efisiensi
Konsumsi
Dengan kotak Edworth kita dapat menganalisis proses pertukaran
antar individu dalam perekonomian sampai mereka mencapai kondisi
efisien. Titik D dalam diagram 13.3 menunjukan kepemilikan awal
(initial endowmen) A dan B. Preferensi A digambarkan dengan kurva
indeferensi A1, sedangkan preferensi B, kurva indiferens B1. Dengan
slove masing-masing kurva indiferensi terlihat perbedaan MRSyx
(berapa jumlah Y yang harus dikorbankan untuk memperoleh tambahan
konsumsi 1 unit X) yang memungkinkan terjadi pertukaran. Tujuan
pertukaran adalah meningkatkan kepuasan masing-masing individu.
Secara grafis hal itu ditunjukan dengan letak kurva indiferensi A,
dimana A1