Top Banner
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Pembelajaran “BAB 1 – BAB III” Oleh: Yogi Eko Nugroho (12.1.01.10.0305) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR TAHUN 2014
28

tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

Mar 12, 2023

Download

Documents

tiok setiawan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

TUGAS METODOLOGI PENELITIANMakalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Pembelajaran

“BAB 1 – BAB III”

Oleh:

Yogi Eko Nugroho (12.1.01.10.0305)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

TAHUN 2014

Page 2: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

“PENGARUH METODE THINK PAIR SHARE DALAM KEGIATAN MELAPORKANHASIL PENGAMATAN TENTANG HEWAN TERHADAP MENGIDENTIFIKASI CIRI– CIRI HEWAN PADA SISWA KELAS IV SDN REMBANG 1 TAHUN 2014 –

2015”

BAB 1

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan, dalam

arti usaha sadar dan terencana mewujudkan proses belajar

sepanjang hayat, semua lapisan masyarakat, dan segala usia.

Kesadaran tentang pentingnya pendidikan telah mendorong

berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat

terhadap setiap perkembangan dunia pendidikan, terutama

perkembangan dalam bidang teknologi dan informasi, dimana

pengetahuan tentang ilmu pengethuan alam yang sangat erat

kaitannya dengan IPTEK sangat perlu untuk dikembangkan mulai

dari tingkat dasar untuk dapat bersaing dan dapat bertahan

dengan kondisi jaman yang selalu berkembang seiring

berjalannya waktu, maka dalam proses pembelajaran harus dapat

mengembangkan kemampuan siswa seutuhnya agar memiliki kualitas

sumber daya manusia yang baik untuk menjawab tantangan-

tantangan yang ada.

Dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk bisa

memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan situasi

Page 3: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

dan kondisi siswa agar mencapai keberhasilan dalam belajar.

Keberhasilan yang dimaksud adalah siswa dapat melaporkan hasil

pengamatan tentang hewan dengan bahasanya sendiri, mampu

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, serta mampu

mengidentifikasi ciri – ciri hewan yang ia temukan.

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pelajaran

yang mengajarkan berbagai pengetahuan yang dapat mengembangkan

daya nalar, analisa, sehingga hampir semua persoalan yang

berkaitan dengan alam dapat dimengerti. Untuk dapat mengerti

IPA secara luas, maka harus dimulai dengan kemampuan pemahaman

konsep dasar yang ada pada pelajaran IPA. Berhasil atau

tidaknya seorang siswa dalam memahami tentang pelajaran IPA

sangat ditentukan oleh pemahaman konsep.

Dalam belajar IPA hendaknya fakta konsep dan prinsip-

prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman

dan penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja

dari otak seseorang (guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa

sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan

dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman mereka.

Pengetahuan atau pengertian dibentuk oleh siswa secara aktif,

bukan hanya diterima secara pasif dari guru mereka.

Kegiatan melaporkan hasil pengamatan merupakan konsep

yang cukup penting dalam kurikulum pembelajaran IPA. Konsep

ini diperkenalkan sejak duduk di bangku sekolah Dasar dan

merupakan konsep yang sangat dekat dengan fenomena yang sering

ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian,

pada kenyataannya tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan

Page 4: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

dalam melaporkan hasil pengamatan dan mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Seorang siswa dalam belajar IPA dikatakan kurang

berhasil apabila perubahan tingkah laku yang terjadi belum

mampu menentukan kebijaksanaannya untuk mencapai suatu hasil

yang telah ditetapkan secara tepat dalam waktu yang telah

ditentukan. Untuk mencapai suatu hasil belajar yang maksimal,

banyak aspek yang mempengaruhinya, di antaranya aspek guru,

siswa, metode pembelajaran dan lain-lain.

Menurut Gage (1984), belajar dapat di definisikan

sebagai suatu proses dimana satu organisme berubah perilakunya

sebagai akibat pengalaman.

Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Tingkat keberhasilan pendidikan tidak terlepas

dari proses belajar dan pembelajaran yang dilakukan oleh

siswa.

Masalah yang di hadapi oleh siswa dalam proses belajar

mengajar yaitu kesulitan siswa dalam memahami materi yang di

ajarkan guru dengan menggunakan model pembelajaran yang belum

mengaktifkan seluruh siswa. Selama ini guru masih menggunakan

model pembelajaran kelompok yang konvensional. Model

pembelajaran seperti ini menyebabkan keterlibatan seluruh

siswa dalam aktivitas pembelajaran yang sangat kecil, karena

kegiatan pembelajaran di dominasi oleh siswa yang memiliki

kemampuan tinggi sementara yang memiliki kemampuan rendah

hanya menonton saja (pasif). Hal ini berarti dalam suatu

Page 5: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

kelompok belajar masih banyak siswa yang belum melakukan

keterampilan kooperatif. Hal ini menyebabkan sebagian besar

siswa terutama yang memiliki kemampuan rendah enggan berpikir,

sehingga timbul perasaan jenuh dan bosan dalam mengikuti

pelajaran IPA.akibat dari sikap siswa tersebut, maka hasil

belajarpun kurang memuaskan, dalam arti tidak memenuhi batas

tuntas yang di tetapkan sekolah.

Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian

rupa sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi

satu sama lain. Dalam interaksi ini, siswa akan membentuk

komunitas yang memungkinkan mereka mencintai proses belajar

dan mencintai satu sama lain.

Dalam proses belajar mengajar melibatkan berbagai macam

aktivitas yang harus dilakukan, terutama jika menginginkan

hasil yang optimal. Salah satu cara yang dapat dipakai agar

mendapatkan hasil yang optimal seperti yang diinginkan adalah

memberi tekanan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat

dilaksanakan dengan memilih salah satu model pembelajaran yang

tepat karena pemilihan model pembelajaran yang tepat pada

hakikatnya merupakan salah satu upaya dalam mengoptimalkan

hasil belajar siswa.

Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan siswa

untuk berinteraksi satu sama lain adalah model pembelajaran

kooperatif. Model pembelajaran kooperatif dapat memotivasi

siswa, memanfaatkan seluruh energi sosial siswa, saling

mengambil tanggung jawab. Model pembelajaran kooperatif

membantu siswa belajar mulai dari keterampilan dasar sampai

pemecahan masalah yang kompleks. Ironisnya, model pembelajaran

Page 6: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

kooperatif belum banyak diterapkan dalam pendidikan walaupun

orang indonesia sangat membanggakan sifat gotong-royong dalam

kehidupan bermasyarakat.

Model Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe.

Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat

membangun kepercayaan diri siswa dan mendorong partisipasi

mereka dalam kelas adalah model pembelajaran kooperatif tipe

Think-Pair-Share. Model Pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share

membantu siswa mengintepretasikan ide mereka bersama dan

memperbaiki pemahaman. Dalam hal ini, guru sangat berperan

penting untuk membimbing siswa melakukan diskusi, sehingga

terciptanya suasana belajar yang lebih hidup, aktif, kreatif,

efektif dan menyenangkan. Dengan demikian jelas bahwa melalui

model pembelajaran Think-Pair-Share, siswa secara langsung dapat

memecahkan masalah, memahami suatu materi secara berkelompok

dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya, membuat

kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan di depan kelas

sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa

penggunaan model pembelajaran Think-Pair-Share sebagai salah satu

upaya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Model

pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share cocok digunakan di

Sekolah Dasar karena kondisi siswa Sekolah Dasar yang masih

dalam masa bermain membuat mereka menyukai hal baru dan lebih

terbuka dengan teman sebaya dalam memecahkan permasalahan yang

mereka hadapi.

Page 7: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

B.    Identitas Masalah

Berdasarkan latar belakang terjadinya masalah yang telah

dipaparkan, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

a)    Siswa masih menganggap Kegiatan Melaporkan hasil pengamatan

tentang hewan sebagai kegiatan yang sulit.

b)   Kemampuan pemahaman siswa terhadap mengidentifikasi ciri –

ciri hewan yang masih kurang.

c)    Proses kegiatan melaporkan hasil pengamatan tentang hewan

lebih menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan

penyampaian materi semata, sehingga menyebabkan rendahnya

hasil belajar siswa.

d)   Guru belum menerapkan model pembelajaran yang mampu

menciptakan suasana pembelajaranan yang menarik dan

menyenangkan.

C.    Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan,

terdapat berbagai masalah yang harus dihadapi. Sehingga

pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

a.    Pengaruh metode think pair share (TPS) dalam kegiatan melaporkan

hasil pengamatan hewan terhadap mengidentifikasi ciri – ciri

hewan.

b.    Hasil pengamatan tentang hewan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah hasil tes kognitif.

c.    Peneliti akan memfokuskan pada penggunaan metode think

pair share (TPS).

Page 8: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

D.    Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah

diuraikan, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian

sebagai berikut:

a. Apakah Terdapat Pengaruh metode think pair share dalam

kegiatan melaporkan hasil pengamatan tentang hewan

terhadap mengidentifikasi ciri – ciri hewan pada siswa

kelas IV ?

b. Apakah penerapan metode think pair share pada siswa

mempengaruhi kegiatan pencapaian indikator pengamatan

tentang hewan ?

c. Apakah penggunaan metode think pair share mempengaruhi

pokok bahasan mengidentifikasi ciri – ciri hewan ?

E.  Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a.    Untuk mengetahui Hasil pengamatan siswa tentang hewan dengan

metode Think-Pair-Share.

b.    Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mencapai indikator

setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan metode

Think-Pair-share pada pokok bahasan mengidentifikasi ciri –

ciri hewan.

c.    Untuk mengetahui respon siswa terhadap metode Think - Pair –

Share pada pokok bahasan mengidentifikasi ciri – ciri hewan.

F.    Manfaat penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut:

Page 9: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

a.    Merupakan sumbangan yang berharga bagi lembaga pendidikan

SDN REMBANG 1 dalam rangka memperbaiki dan mengembangkan

proses belajar mengajar terutama untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA.

b.    Dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share

siswa akan terbiasa untuk belajar mandiri dan berdiskusi tanpa

harus di dekte oleh guru.

c.    Mendorong guru untuk pro-aktif dalam menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dan memotivasi

siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.

d.   Menambah pengalaman dan wawasan berpikir bagi penulis

terutama tentang penelitian ilmiah.

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

Page 10: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

2.1.1 Pengertian Belajar

Pengertian belajar menurut Aqib (2002: 42), “suatu bentuk

pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang

dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat

pengalaman dan latihan”. Perubahan yang di maksud adalah

sebuah perubahan yang di tunjukkan dalam berbagai bentuk

seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku

dan sebagainya yang merupakan aspek yang ada pada diriindividu

bersangkutan.

Menurut Ahmadi (1997: 17-18), “ Belajar adalah perubahan

prilaku berkat pengalaman dan latihan”. Artinya yang menjadi

tujuan belajar secar aumum adalah perubahan tingkah laku baik

yang besifat afektif, kognitif ataupun psikomotorik. Hal

senada di ungkapkan oleh Winkel (1004:59), “belajar adalah

suatu aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalam intraksi

yang aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap”.

Berdasarkan pemaparan tadi seseorang di katakan belajar jika

terjadi perubahan pada diri orang yang bersangkutan baik

perubahan yang menyangkut sikap, pengetahuan, ataupun tingkah

lakunya.

Page 11: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus
Page 12: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

2.2  Landasan Teori

2.2.1  Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang

karena usahanya untuk memiliki sesuatu kecakapan ilmu

pengetahuan atau perubahan-perubahan yang dicapai seseorang

dalam usahanya untuk memiliki suatu kecakapan maupun

keterampilan (skill) tertentu, yakni aspek pengetahuan,

keterampilan, dan sikap. Sedangkan pendapat lain mengatakan

bahwa prestasi belajar bisa disebut sebagai kecakaan aktual

(actualability) yang diperoleh sesorang setelah ia belajar suatu

kecakapan atau pengetahuan. Sementara itu Djamarah (1994: 21)

menjelaskan prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh

berupa kesan-kesan atau pengalaman yang mengakibatkan

perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas

dalam mengajar.

Dari pendapat di atas dapat diindikasikan bahwa prestasi

belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan tingkah laku dalam diri individu

sebagai hasil aktivitas belajar mengajar yang berupa

pengetahaun, keterampilan (skill), pengalaman, dan sikap. Jadi,

Page 13: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

dapat diketahui bahawa perubahan tingkah laku itu merupakan

salah satu indikator yang dijadikan pedoman untuk mengetahui

kemajuan individu dalam segala hal yang diperolehnya di

sekolah.

2.2.2 Prinsip-prinsip Prestasi Belajar

Proses belajar dapat diperincikan dalam beberapa prinsip

dasar. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip belajar,

maka akan lebih mudah, lebih cepat serta berhasil dalam

belajar. Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip belajar

tersebut, maka siswa akan menemukan metode belajar yang

efektif. Adapun prinsip-prinsip belajar tersebut adalah:

1)      Belajar harus berorientasi pada tujuan yang jelas

Setiap orang akan dapat menentukan arah dan tujuannya masing-

masing termasuk dalam menuntut ilmu dan belajar, karena dengan

adanya tujuan yang jelas, maka keberhasilan belajar seseorang

dapat dilihat dari seberapa ia mampu mencapai tujuan

belajarnya.

2)      Proses belajar akan terjadi bila seseorang dihadapkan pada

situasi problematik

Page 14: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

Dalam menuntut ilmu tentu saja banyak dihadapkan pada masalah,

rintangan, dan tantangan. Namun dengan adanya masalah

tersebut, maka  siswa akan lebih untuk berpikir agar bagaimana

masalah itu bisa terselesaikan dengan baik atau bisa diartikan

bahwa dengan adanya masalh itu, maka siswa akan lebih

termotivasi untuk belajar.

3)      Belajar dengan pengertian akan lebih bermakna daripada

belajar dengan mengahapal.

Belajar dengan cara memahami dan menelaah suatu pelajaran akan

lebih bermakna dan tetap diingat daripada belajar dengan cara

menghafal yang sifatnya sementara dan cepat dilupakan apa yang

sudah dihafal tersebut.

4)      Belajar merupakan proses kontinyu

Belajar merupakan suatu proses yang sifatnya kontinyu dalam

artian bahwa belajar itu harus dikerjakan secara terus menerus

tanpa batas demi mendapatkan ilmu pengetahuan.

5)      Belajar memerlukan kemampuan yang kuat

Keberhasilan seseorang akan terlihat jelas dari seberapa

kemampuannya dalam menyerap dan mengembangkan suatu ilmu yang

sudah dicapainya daslam belajar.

6)      Belajar memerlukan metode yang tepat

Page 15: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

Proses belajar memerlukan metode yang tepat agar masalah

tersebut dapat dihindari, dengan metode yang tepat akan

memungkinkan siswa lebih belajar lebih efektif dan efesien,

serta lebih cepat untuk mencapai tujuan belajar yang

diinginkan.

7)      Belajar memerlukan kesesuaian antara guru dan siswa

Dalam melakukan proses belajar mengajar harus ada timbal balik

(feed back) antara guru dengan siswa, karena itu akan lebih

mempermudah dan memperlancar proses belajar mengajar serta

siswa akan lebih cepat paham dengan penjelasan gurunya.

Jadi, berdasarkan pendapat para ahli ini maka peneliti

mendefinisikan pengertian belajar adalah suatu proses yang

dialami oleh seseorang (peserta).

2.2.3        Metode 

Dapat dipahami bahwa metode adalah cara yang tersusun dan

teratur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

Metode sebagai alat mencapai tujuan adalah bila menjadikan

tujuan sebagai pedoman yang memberi arah kemana proses

pembelajaran akan dilaksanakan. Widarwati (2007 :6). Metode

sangat penting peranannya dalam proses pembelajaran karena

Page 16: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

melalui pemilihan metode tertentu dapat mengarahkan guru pada

kualitas tertentu.

                    Jika dianggap bahwa metode sebagai suatu

proses, maka akan terdiri dari beberapa langkah. Berbagai

langkah atau bagian dari suatu metode juga digunakan dan

terdapat dalam metode lainnya. Kombinasi antara bagian-bagian

tersebut merupakan tanggung  jawab guru. Guru dapat

menggabungkan atau memisahkan bagian-bagian itu dalam

memfungsikannya secara keseluruhan. Oleh sebab itu, maka

metodemerupakan salah satu asfek pokok dalam pendidikan dan

merupakan masalah sentral dalam mengajar.

Dalam pendidikan kata metode digunakan untuk menunjukkan

serangkaian kegiatan guru yang terarah yang menyebabkan

peserta didik giat belajar. Metode dapat pula dianggap sebagai

cara atau prosedur yang keberhasilannya adalah didalam

belajar, atau sebagai alat yang menjadikan mengajar sebagai

efektif ( Wahab,2008 :36 ).

2.2.4        Think Pair Share

Page 17: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

Strategi Think Pair Share (TPS) atau berpikir pasangan

berbagi adalah merupakan jenis koperatif yang di rancang untuk

memengaruhi pola intraksi siswa. Strategi Think Pair Share di

kembangkan oleh Prang Lyman dan Koleganya di universitas

Maryland sesuai yang di kutipnya Arend (1997), menyatakan

bahwa Think Pair Share merupakan suatu cara yang efektif untuk

membuat variasi suasana pola diskusi di kelas. Dengan asumsi

bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk

mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur Think

Pair Share dapat memberi siswa banyak waktu berpikir, untuk

saling merespon, dan saling membantu. Guru memperkirakan hanya

melengkapi penyajian singkat atau siswa membaca tugas, atau

situasi yang menjadi tanda tanya.

MetodeThink Pair Share merupakan salah satu dari teknik-

teknik pembelajaran kooperatif ( Cooperative Learning ). Think Pair

Share memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk

memberi peserta didik lebih banyak waktu untuk

berpikir,menjawab dan membantu  satu sama lain. Trianto

(2010 :4). Metode Think Pair Share berarti berpikir berpasangan

berempat. Dimana teknik yang dikembangkan oleh Frank Lyman ini

memberi peserta didik kesempatan delapan kali lebih banyak

Page 18: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

kepada peserta didik  untuk dikenali dan menunjukkan

partisipasinya kepada orang lain (Trianto, 2010 : 81). “Think”

berarti berpikir, dimana dalam tahap ini guru mengajukan

pertanyaan  yang berhubungan dengan materi pelajaran, kemudian

peserta didik diminta untuk memikirkan pertanyaan tersebut 

secara mandiri beberapa saat. “Pairing (berpasangan ), dalam

tahap ini guru meminta peserta didik berpasangan untuk

mendiskusikan apa yang telah dipikirkan. “Share” ( berbagi ),

pasangan diminta untuk berbagi apa yang yang telah mereka

bicarakan.

B.Dasar Pemikiran

Penggunaan metode pembelajaran berarti cara yang

dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga dapat

diperoleh hasil yang optimal. Dalam metode

pembelajaran terdapat berbagai jenis metode

pembelajaran. Masing-masing metode memiliki kelebihan

dan kelemahan. Menurut Darwyn Syah (2007:133), bahwa

metode mengajar merupakan cara-cara yang digunakan

guru untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa

Page 19: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

untuk mencapai tujuan. Menurut Nana Sudjana yang

dikutip Darwyn Syah (2007:133), metode pembelajaran

adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan

hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya

pengajaran. Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa metode belajar adalah cara atau

upaya guru dalam menyampaikan pelajaran kepada peserta

didik dengan menggunakan pendekatan tertentu.

Penggunaan metode pembelajaran dalam proses kegiatan

belajar mengajar bertujuan agar materi pelajaran yang

diberikan guru dapat diserap oleh peserta didik dengan

baik. Kedudukan metode pembelajaran sebagaimana

diungkapkan Djamarah dan Aswan Zain (1997:82) :

1. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik.

2. Metode sebagai strategi pengajaran

3. Metode pembelajaran sebagai alat untuk mencapai

tujuan

Faktor yang mempengaruhi penggunaan metode

pembelajaran :

1. Tujuan yang bermacam-macam jenis dan fungsinya.

2. Anak didik yang bermacam-macam tingkat kematangannya

3. Fasilitas yang bermacam-macam kualitas dan

kuantitasnya.

4. Situasi yang bermacam-macam

5. Pribadi guru serta kemampuan profesional yang

berbeda-beda.

Page 20: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui,

segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal

(mata pelajaran) (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2002). Hal yang mempengaruhi supaya

pengetahuan dapat diketahui dengan baik oleh peserta

didik salah satunya yaitu penggunaan metode

pembelajaran yang telah dipilih oleh guru dalam

membantu proses pembelajarannya. Maka dari itu

penggunaan dan pemilihan metode yang tepat sangat

penting dalam berlangsungnya proses pembelajaran.

Metode pembelajaran Think Pair Share dalam hal ini

sangat berpengaruh terhadap melaporkan hasil pengamatan

tentang hewan, karena dengan menggunakan gambar-gambar

yang menarik dan pada gambar tersebut maka hal itu akan

menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses

pembelajarannya. Kalau perhatian siswa sudah tertuju

pada pelajaran, maka materi yang diajarkan pada saat

itu pun akan diserap oleh siswa dengan baik dan siswa

akan mudah memahami materi tersebut.

C.Rumusan Hipotesis

Penerapan metode Think Pair Share pada siswa mempunyai

pengaruh terhadap pencapaian prestasi mengenai

melaporkan hasil pengamatan tentang hewan SDN REMBANG 1

Tahun Ajaran 2014-2015.

Page 21: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

Penggunaan media dalam pembelajaran mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap pencapaian prestasi pada siswa

kelas IV SDN REMBANG 1 tentang melaporkan hasil

pengamatan.

Kualitas tenaga pendidik dalam pembelajaran mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap pencapaian pestasi

pada siswa SDN REMBANG 1 Tahun Ajaran 2014-2015 tentang

mengidentifikasi ciri – ciri hewan pada kelas IV.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. IDENTIFIKASI VARIABEL

1. Penentuan Variabel yang diteliti, kedudukan serta fungsi

Page 22: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

Berdasar rumusan hipotesis : “Ada pengaruh model

pembelajaran think pair share dalam melaporkan hasil

pengamatan tentang hewan terhadap mengidentifikasi ciri –

ciri hewan pada siswa kelas IV SDN REMBANG 1”, variabel

dapat di identifikasikan sebagai berikut.

Rumusan hipptesisVariabel yang

ditelitiKedudukan variabel

Ada pengaruh model

pembelajaran think

pair share dalam

melaporkan hasil

pengamatan tentang

hewan terhadap

mengidentifikasi

ciri – ciri hewan

pada siswa kelas IV

SDN REMBANG 1

- Think Pair Share

- Kemampuan

mengidentifikasi

- Variabel bebas

(berfungsi

mempengaruhi)

- Variabel terikat

(berfungsi

dipengaruhi)

2.Definisi operasional Variabel

Variabel yang diteliti Definisi OperasionalThink Pair Share Thin pair share adalah

pembelajaran yang membantu

siswa mengintepretasikan ide

mereka bersama dan

memperbaiki pemahaman. Dalam

hal ini, guru sangat berperan

penting untuk membimbing

siswa melakukan diskusi,

Page 23: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

sehingga terciptanya suasana

belajar yang lebih hidup,

aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkanKemampuan mengidentifikasi Kemampuan : adalah

kesanggupan, dapat, bisa,

lihai

Identifikasi : kegiatan mengurai,

menyebutkan apa saja yang

terlihat, terasa, dan

terdengar dari obyek tertentu

sehingga menunjukan ciri khas

dari obyek tertentu.

Kemampuan mengidentifikasi :

kesanggupan, kecakapan untuk

mebgurai, dan menyebutkan apa

saja yang terlihat,

terdengar, dan terasa.

Sehingga menunjukan ciri khas

dari obyek tertentu.

B. TEKNIK PENELITIAN

Berdasar data variabel yang ada tidak memungkinkan

dikuantifikasikan, maka teknik penelitian yang digunakan

adalah pendekatan Kualitatif.

1. Prosedur penelitian

a. Perencanaan

Page 24: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

Kegiatan pembelajaran direncanakan dimulai dengan

perkenalan antara peneliti dengan siswa. Pembelajaran

berlangsung seperti biasa hingga pada akhir

pembelajaran guru memberikan soal kepada siswa sebagai

soal awal. Sementara itu guru mempersiapkan instrumen

yang akan digunakan untuk mengambil data penelitian

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menerapkan

model kooperatif example non example yang diharapkan

dapat meningkatkan kemampuan megidentifikasi pada

siswa.

c. Pengamatan atau observasi

Pengamatan merupakan kegiatan mengamati jalanya

pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan oleh

observer. Observer melakukan pengamatan terhadap

tindakan seperti ketertarikan siswa terhadap proses

pembelajaran yang menggunakan model example non

example. Lembar pengamatan ini terdiri dari lembar

pengamatan pengetahuan siswa dan lembar pengamatan

kinerja guru.

d. Refleksi

Kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang

terjadi pada siswa, guru dan kondisi pembelajaran di

kelas. Data observasi yang diperoleh dianalisis dan

direfleksikan bersama untuk mengetahui perubahan yang

terjadi selama tindakan penerapan model think pair

share.

Page 25: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

2.Metode pengumpulan data

“dokumentasi adalah teknik penelaahan terhadap referensi-

referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan

penelitian (Iskandar, 2011:73)”.

3. Metode Observasi

“Sutrisno dalam Sugiyono (2008: 45) observasi merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari proses biologis dan psikologis”. Metode ini

digunakan untuk mengetahui pengetahuan siswa dan kinerja

guru dalam melaksanakan pembelajaran example non

example.

4.Metode tes

“Tes merupakan teknik yang digunakan peneliti untuk

menguji subyek untuk mendapatkan data tentang hasil

belajar peserta didik dengan menggunakan butir-butir soal

atau instrumen soal yang mengukur hasil belajar sesuai

dengan bidang mata pelajaran yang diteliti (iskandar,

2011:73)”. Tes ini diberikan oleh guru setiap akhir

pembelajaran menggunakan model think pair share. Tes ini

untuk mengukur pengetahuan (Kognitif) siswa.

Page 26: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

C. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SDN REMBANG 1, pada tahun

ajaran 2015/2016. Dengan sasaran penelitian ini diarahkan

pada siswa kelas IV. Dengan menekankan pada aspek pengaruh

model pembelajaran think pair share dan sarana di sekolah.

Penelitian ini membutuhkan ini membutuhkan waktu 6 bulan (1

semester) terhitung sejak pengajuan proposal penelitian

hingga terselesaikannya penyusunan laporan penelitian,

terhitung mulai awal bulan januari sampai dengan bulan juni.

Rencana jadwal pelaksanaan penelitian adalah sebagai

berikut.

N

O

KEGIATAN

PENELITIANJAN FEB MAR APR MEI JUN

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1Pengajuan

judul√ - - -

2Pengajuan

Proposal- √ √ -

3Penyusunan

Instrument√ √ √ √

4

Pengurusan

ijin

penelitian

√ - - -

5

Penyebaran

Kuesioner/Te

s

√ √ √ √ √ √ - -

6Skoring &

Tab. Data√ √ √ -

7 Analisis - - - √ √ √ - -

Page 27: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

Data

8Penyusunan

Laporan- - √ √ √ √ - -

9

Penggandaan

dan

publikasi

- - √ √

D. SAMPEL DAN POPULASI

Populasi merupakan Keseluruhan dari latar penelitian dimana

penelitian tersebut dilaksanakan. Di SDN REMBANG 1.

Sementara Sampel adalah gambaran kecil dari Populasi. Yakni

perwakilan dari SDN REMBANG 1 yang diteliti kelas IV.

E. ISTRUMEN PENILAIAN

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa

instrumen tes dan nontes. Instrumen tes adalah untuk

mengetahui kemampuan kognitif dan psikomotor siswa. Tes ini

diberikan kepada siswa yang diteliti dan hasil pengolahan

datanya digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

Instrumen nontes digunakan untuk mengetahui sejauh mana

perubahan perilaku dan sikap dalam pembelajaran kearsipan

menggunakan model example non example. Data nontes diperoleh

melalui kegiatan observasi yang dilakukan untuk mengetahui

keterampilan siswa dan hasil belajar siswa terhadap

pembelajaran kearsipan dengan penerapan model. Observasi

dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Page 28: tugas metpenelitian oleh yogi, tiok, bagus

Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif

dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan

dengan hasil belajar sesudah