Tugas Mata Kuliah Manajemen Teknik Industri MANAGEMENT FUNCTION TOOLS FOR PLANNING, ORGANIZING, LEADING, AND CONTROLLING Disusun Oleh: AKMAL FATAH FAINUSA NIM. 11/320145/TK/38979 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Tugas Mata Kuliah Manajemen Teknik Industri
MANAGEMENT FUNCTION TOOLS FOR
PLANNING, ORGANIZING, LEADING, AND
CONTROLLING
Disusun Oleh:
AKMAL FATAH FAINUSA
NIM. 11/320145/TK/38979
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
ABSTRAKSI
I. PENDAHULUAN
Teknik industri merupakan sebuah ilmu yang
mempelajari dan mengintegrasikan manusia, peralatan,
metode, material, dan informasi sebagai sumber daya untuk
kemudian diproses agar menghasilkan output atau produk
yang mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Dari hal
tersebut terlihat bahawa teknik industri merupakan ilmu
yang mengintegrasikan elemen-elemen dalam suatu sistem
agar dapat bekerja secara optimal. Tidak hanya
pengetahuan mengenai material, desain, dan proses saja
yang harus dimiliki oleh seorang teknik industri, akan
tetapi kemampuan manajerial merupakan hal wajib yang
harus dimiliki.
Manajemen oleh beberapa ahli diartikan dengan seni
atau cara menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Disisi lain, majaemen diartikan sebagai proses mengatur
segala sumberdaya yang ada agar dapat bekerja dan saling
mendukung untuk dapat mencapai suatu tujuan secara
efisien dan efektif. Di dalam sebuah manajemen terdapat
seorang pemimpin yang disebut manajer. Manajer dalam
sebuah organisasai bisnis mempunyai tugas sebagai
pelaksana management functions, yaitu planning, organizing,
leading, dan controlling. Management function merupakan sebuah
metode yang harus dipenuhi untuk dapat mencapai
kesuskesan. Management functions sangat penting bagi setiap
manajer. Penerapan management functions yang tepat akan
membawa kesuskesan bagi perusahaan.
Paper ini membahas mengenai management functions dan
membrikan beberapa contoh tools yang kiranya dapat
diterapkan dalam management function tersebut.
II. PEMBAHASAN
II.1 Management Functions
Management functions merupakan kegiatan wajib yang
harus dilakukan oleh setiap manajer. Management functions
memberikan guideline agar sebuah sistem dapat berjalan
dengan baik dan mencapai tujuannya. Terdapat empat
management functions yang harus dilakukan oleh seorang
manajer, yaitu planning, organizing, leading, dan controlling.
Keempat kegiatan tersebut harus dilakukan semuanya untuk
memastikan agar tujuan benar-benar tercapai. Setiap
manajer akan mempunyai cara yang berbeda-beda dalam
pelaksanaan management function tersebut. perbedaan cara
tersebut disebabkan oleh kondisi yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya, sehingga pendekatan atau tools yang
digunakan pun akan bervariasi.
II.2 Planning
Menurut Saylor.Org, sebuah organisasi yang mempunyai
concern terhadap manajerial, planning merupakan kegiatan
manajerial yang yang berkaitan dengan penentuan tujuan
organisasi dan menentukan pula langkah-langkah atau aksi
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
planning merupakan kegiatan prosedural dimana kegiatan
ini terdiri dari beberapa tahapan.
Proses planning dimulai dari environmental scanning,
yaitu manajer harus mengidentifikasi terlebih dahulu
critical contingencies yang dihadapi oleh organisasinya
berkaitan dengan kondisi ekonomi, competitor, dan
customer. Selanjutnya seorang planner harus membuat
tujuan yang ingin dicapai dan kapan pencapaian tersebut
harus terwujud. Selain itu, seorang manajer juga harus
merencanakan cara alternative untuk mencapai tujuan
tersebut. Bila ditarik kesimpulan, untuk kegiatan
planning terdapat tiga kegiatan utama yaitu environmental
scanning, pembuatan visi dan misi yang jelas, penentuan
tujuan, dan strategizing.
Berbicara mengenai planning, maka salah satu tools
yang dapat digunakan yaitu analisis SWOT. Analisis SWOT
merupakan tool yang dapat digunakan dalam planning karena
analisis ini dapat membaca kondisi internal dan ekternal
perusahaan. Analisis SWOT ini memiliki konsentrasi pada
faktor internal perusahaan berupa strengths dan
weaknesses, serta konsentrasi faktor eksternal berupa
opportunities dan threats.
Ahmed et.al (2006) dalam jurnlanya “SWOT Analysis
for Air China Performance and its experience with
Quality” menjelaskan bahwa analisis ini dilakukan pada
kegiatan planning. Analisis ini dilakukan untuk
mengetahui langkah apa yang harus dilakukan Air China
untuk mnghadapi pertumbahan pasar domestik dan
internasional. Berdasarkan analisis SWOT ini, kegiatan
planning yang harus dilakukan yaitu melakukan
environmental scnanning yaitu analisis faktor eksternal
berupa opportunity dan threats. Opportunity yang
didapatkan yaitu pertumbuhan airline di China melebihi
GDP, peraturan global membuat jalur penerbangan semakin
aksesible, rute penerbangan yang semakin mudah, dan
jumlah visitor dan inverstor di China semakin banyak.
Sedangkan untuk threats yang dihadapi oleh Air China
adalah persaingan harga dan juga semakin banyaknya
kompetitor luar negeri yang masuk di China. Selain
ekternal faktor, analisis SWOT ini juga merupakan tool
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi internal
faktor. Internal faktor berupa strengths dan weaknesses.
Strenghts yang dimiliki oleh Air China adalah merupakan
jasa penerbangan terbesar di China, mempunyai sumber daya
yang kompeten serta armada yang dapat diandalkan, sistem
informasi terbaik di China, dan kualitas servis terbaik
di China. Sedangkan untuk weaknesses yang dimiliki oeh
Air China adalah strategi yang tidak jelas membuat
bingung mengenai market dan brand, bersaing dengan jasa
penerbangan terbesar di dunia dan bersaing pula dengan
jasa penerbangan lokal, dan kualitas yang rendah serta
utilisasi kapasitas yang rendah.
Dengan analisis SWOT tersebut, pihak China Air mampu
melakukan kegiatan planning berupa perencanaan setrategi
untuk perusahaan. Dari hal tersebut, China Air mampu
merencanakan setrategi perusahaan berupa people
management, supplier network with partnership,
information technology adoption and integration, dan
membuat passenger perception management.
Selain SWOT analysis, tool yang dapat digunakan
dalam kegiatan planning yaitu problem and objective tree
analysis. Problem dan tree analysis adalah tool yang
dapat digunakan untuk menganalisis situasi dan strategi
analisis. Tool ini terdiri dari tiga tahapan yaitu
problem tree analysis, objective tree analysis, dan
strategic alternatives analysis. Problem dan objective
tree analysis dapat membantu mengaetahui penyebab-
penyebab yang berhubungan masalah yang sebenarnya
dialami. Tool ini cocok untuk tahapan planning karena
memberikan gambaran mengenai kondisi yang sebenarnya
dihadai oleh suatu organisasi. Dengan tool ini maka akan
diketahui problem sebenranya sehingga proses planning ke
depannya akan sesuai.
Tool lain yang dapat digunakan dalam tahap planning
adalah logical framework. Menurut Groenendijk (2003)
logical framework merupakan instrument untuk
mengidentifikasi project goal, purpose dan output, serta
untuk kegiatanan planning dan mendeskripsikan aktivitas
yang dibutuhkan. Selain dapat digunakan sebagai planning
tool, tool ini juga dapat digunakan sebagai controlling
tool. Logical framework ini merupakan basis untuk
preparation action plans dan merupakan development dari
monitoring system dan framework untuk evaluasi.
II.3 Organizing
Organizing merupakan management function yang
berfungsi untuk mengembangkan struktur organisasi dan
mengalokasikan sumber daya manusia yang optimal untuk
mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Lebih jauh
lagi Saylor.Org menjelaskan bahwa dalam organizing
struktur organisasi merupakan framework dimana setiap
effort pekerjaan harus dikoordinasikan. Selain itu,
organizing merupakan proses desain kerja untuk setiap
individu dalam sebuah organisasi. Secara garis besar
dalam organizing terdapat tiga kegiatan utama yaitu
organization design, culture design, dan social network.
Toolsnya apa?
JUrnal!
II.4 Leading
Leading adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer yang
untuk memimpin anggotanya. Dalam hal ini manajer
menggunakan kegiatan social dan informal sources untuk
mempengaruhi dan menginspirasi setiap anggota. Seorang
manajer akan suskes membawa organisasinya jika dia
mempunyai kemampuan leading yang baik. Untuk dapat
melakukan leading dengan baik, seorang manajer harus
mampu memahami behavior personelnya, personality
perosnelnya, values, attitude, dan tingkat emosional para
personelnya. Sehingga disimpulkan bahwa dalam kegiatan
leading terdapat lima kegiatan utama yaitu leadership,
decision making, communications, group improvement, dan
motivation.
TOOLS ? JURNAL!
II.5 Controlling
Controlling menurut Saylor.Org dijelaskan sebagai
sebuah kegiatan yang memastikan bahwa performansi
organisasi, proses, atau perusahaan tidak mengalami
deviasi dari tujuannya. Dalam proses controlling langkah-
langkah yang harus dilakukan yaitu menentukan standar
performansi, membandingkan performansi actual dengan
standar performansi, dan melakukan koreksi apabila
diperlukan. Sehingga secara garis besar proses
controlling meliputi dua hal utama yaitu controlling
sistem atau proses serta controlling sumber daya.
Tool dalam controlling yang sering diketahui dalam
dunia manufaktur adalah control chart. Menurut Hamza
(2009) control chart merupakan tool yang digunakan untuk
memonitori design process dan untuk melakukan audit
terhadap bisnis proses. Selain itu control chart dapat
digunakan process adjustment dan memberikan peringatan
untuk memperbaiki proses yang sedang berjalan.
Statistical process control (SPC) merupakan proses yang
baik untuk proses memonitori metode sehingga dapat untuk
mengukur output dari proses manajemen. Untuk dapat
membuat control chart, langkah yag harus dilakukan yaitu
membuat ebuah time series chart, menentukan centerline
sebagai central reference, dan menetapkan control limit.
Dalam jurnalnya, Hamza (2009) menjelaskan bahwa process
control chart dan process sigma technique dapat digunakan
oleh engineering design organization untuk mengontrol
produkstivitas serta mengontrol budget man-hours dan
untuk mencapai on-time delivery. Berikut merupakan contoh
control chart:
Gambar 2.1 Control Chart
Gambar 2.2 Control Chart yang
menggambarkan deliverable progress dengan
man- hour (10 percent phase)
Gambar 2.3 Deliverable progress
terhadap man-hour (90 percent phase)
Dalam jurnalnya Hamza (209) menjelaskan pula bahwa
control chart dan process sigma dapat digunakan untuk