Page 1
A. JUDUL
Hubungan Faktor Dissatisfiers Dengan Motivasi Kerja Perawat Di Unit Rawat
Inap Rumah Sakit Islam Jakarta.
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui hubungan faktor
Dissatisfiers dengan motivasi kerja Perawat Di Unit Rawat Inap Rumah
Sakit Islam Jakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran distribusi frekuensi faktor Dissatisfiers (gaji,
kondisi/Lingkungan kerja, kebijakan Rumah Sakit , hubungan antar
pribadi, supervisi) dan motivasi kerja Perawat Di Unit Rawat Inap
Rumah Sakit Islam Jakarta.
b. Diketahuinya hubungan antara faktor Dissatisfiers (gaji,
kondisi/Lingkungan kerja, kebijakan Rumah Sakit , hubungan antar
pribadi, supervisi) dengan motivasi kerja Perawat Di Unit Rawat Inap
Rumah Sakit Islam Jakarta.
c. Diketahuinya faktor yang memiliki pengaruh paling besar terhadap
motivasi kerja Perawat Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta.
C. KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Faktor Dissatisfiers :1. Gaji,2. Kondisi/Lingkungan
kerja, 3. Kebijakan Rumah Sakit4. Hubungan antar pribadi5. Supervisi
Motivasi kerja perawat
Variabel Independen Variabel Dependen
1
Page 2
D. DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Definis OperasionalAlat Ukur
Cara Ukur
Hasil Ukur Skala
Variabel Dependen1 Motivasi kerja
perawatSesuatu halyang berasal dari internal daneksternal individu yang menimbulkan dorongan atausemangat untuk bekerja keras daripara perawat.
Kuesioner Mengisi kuesioner
1. Tinggi, jika ≥ nilai median
0. Rendah, jika < nilai median
Ordinal
Variabel Independen
2 Gaji Persepsi jumlahpenghasilan yang diterima setiap bulan oleh perawat disesuaikan dengan pendidikan, masa kerja, beban kerja, dan tanggung jawab
Kuesioner Mengisi kuesioner
1. Sesuai, jika ≥ nilai median
0. Tidak sesuai, jika < nilai median
Ordinal
3 Kondisi/Lingkungan Pekerjaan
kondisi lingkungan tempatkerja, pekerjaan yang dilakukanoleh perawat serta kecukupanperalatan dan perlengkapanpenunjang pekerjaan.
Kuesioner Mengisi kuesioner
1. Baik, jika ≥ nilai median
0. Kurang baik, jika < nilai median
Ordinal
4 Kebijakan rumah sakit
Pengetahuan perawat terhadap peraturan-peraturan, tata tertib,SOP yang berlaku dalam setiap kegiatan keperawatan di RS
Kuesioner Mengisi kuesioner
1. Tepat, jika ≥ nilai median
0. Tidak tepat, jika < nilai median
Ordinal
5 Hubungan antar pribadi
Persepsi perawat terhadap hubungannya dengan atasan, bawahan, rekan kerja dan karyawan RS lainnya.
Kuesioner Mengisi kuesioner
1. Baik, jika ≥ nilai median
0. Kurang baik, jika < nilai median
Ordinal
2
Page 3
No Variabel Definis OperasionalAlat Ukur
Cara Ukur
Hasil Ukur Skala
Variabel Independen
6 Supervisi Kegiatan pengawasan, arahan, dan bimbingan, yang dilakukan olehmanajer atau atasan terhadap perawat
Kuesioner Mengisi kuesioner
1. Baik, jika ≥ nilai median
0. Kurang baik, jika < nilai median
Ordinal
E. HIPOTESIS PENELITIAN
Ada hubungan antara faktor Dissatisfiers (gaji, kondisi/Lingkungan kerja,
kebijakan Rumah Sakit , hubungan antar pribadi, supervisi) dengan motivasi
kerja Perawat Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta.
F. METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motivasi kerja
Perawat Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta dan hubungannya
dengan faktor Dissatisfiers (gaji, kondisi/Lingkungan kerja, kebijakan
Rumah Sakit , hubungan antar pribadi, supervisi), yang akan dilakukan
dengan desain cross-sectional yaitu suatu desain penelitian yang mengukur
atau mengobservasi sekaligus variabel-variabelnya pada satu rentang waktu
yang sama, dan tiap subjek hanya diukur atau diamati satu kali saja.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta.
3
Page 4
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2015
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah seluruh tenaga perawat yang terlibat dalam
asuhan keperawatan di unit rawat inap Rumah Sakit Islam Jakarta yang
berjumlah 90 orang.
b. Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini, sampelnya adalah tenaga perawat yang terlibat
dalam asuhan keperawatan di unit rawat inap Rumah Sakit Islam
Jakarta Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
purposive sampling artinya pengambilan sampel didasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan
ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya,
(Nursalam, 2008). Berdasarkan jumlah populasi yang terbatas ini
(kurang dari 10.000 orang), maka peneliti menentukan jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan
rumus Notoadmodjo:
n= N
1+N . d2
Keterangan :
N = Jumlah populasi
n = Jumlah sampel
d = Tingkat kepercayaan yang diinginkan (0,05)
4
Page 5
90n= 1+90 (0,05)² 90n= 1+0,225
90n= 1,225
n=73,4
n=73
Untuk mengantisipasi droup out responden maka penulis menambah
10% dari hasil perhitungan sampel yaitu menjadi 80,3 dibulatkan
menjadi 80 responden. Maka dalam penelitian ini perkiraan sampel
yang akan digunakan adalah 80 responden.
4. Instrumen Penelitian
Intrumen penelitian adalah kuesioner terstruktur yang telah dikembangkan
dengan mengadopsi dari berbagai penelitian yang serupa yang sudah
pernah dilgunakan.
5. Teknik menjaring Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dengan melakukan wawancara tatap muka menggunakan
kuesioner langsung dengan responden.
6. Pengolahan data
Pengolahan data dimulai pada saat pengumpulan data telah selesai. Daftar
pernyataan yang telah diisi dikumpulkan dan dilakukan prosedur analisa
data, meliputi :
5
Page 6
a. Editing, yaitu untuk melakukan pengecekan pengisian kuesioner apakah
jawaban yang ada dalam kuesioner lengkap, jelas, relevan dan konsisten.
b. Coding, yaitu kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data
berbentuk angka atau bilangan.
c. Processing, yaitu pemprosesan data yang diawali dengan menginput
data pada program komputer.
d. Cleaning, yaitu membersihkan data yang merupakan kegiatan
pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau
tidak.
7. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian untuk
melihat distribusi dengan melihat prosentase masing-masing (Hastono,
2001). Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi
frekuensi variabel independen yang terdiri (gaji, kondisi/Lingkungan
kerja, kebijakan Rumah Sakit , hubungan antar pribadi, supervisi) dan
motivasi kerja perawat sebagai variabel dependennya.
b. Analisis Bivariat
Analisa Bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan dua variabel
yaitu variabel independen (gaji, kondisi/lingkungan kerja, kebijakan
Rumah Sakit , hubungan antar pribadi, supervisi) dan variabel dependen
(motivasi kerja perawat), adapun uji statistik yang digunakan adalah uji
Chi Square, karena variabel bebas (independen) dan variabel terikat
(dependen) pada penelitian ini merupakan data katagorik, dengan batas
6
Page 7
kemaknaan alfa 0,05 dengan uji ini dapat diketahui kemaknaan
hubungan antara variabel independen dan dependen. Kemudian juga
dilihat Odd Ratio (OR).
Variabel Independen Variabel Dependen Uji statistik
Gaji Motivasi kerja perawat Kai-Kuadrat (2)
Kondisi/lingkungan kerja Motivasi kerja perawat Kai-Kuadrat (2)
Kebijakan rumah sakit Motivasi kerja perawat Kai-Kuadrat (2)
Hubungan antar pribadi Motivasi kerja perawat Kai-Kuadrat (2)
Supervisi Motivasi kerja perawat Kai-Kuadrat (2)
c. Analisis multivariate
Analisa multivariat bertujuan untuk melihat hubungan beberapa variabel
independen dengan satu atau beberapa variabel dependen, umumnya
satu variabel dependen (Hastono, 2011). Uji statistik yang digunakan
pada analisa ini menggunakan uji statistik regresi logistik berganda
dikarenakan variabel dependen dan independen merupakan data yang
bersifat kategorik. Analisis multivariat dilakukan dengan berbagai
langkah pembuatan model. Dalam pemodelan multivariat, akan
dilakukan analisis secara bersama-sama antara variabel independen yaitu
gaji, kondisi/lingkungan kerja, kebijakan Rumah Sakit, hubungan antar
pribadi, supervisi dihubungkan dengan variabel dependen yaitu motivasi
kerja perawat. Langkah-langkah dalam pemodelan dalam regresi logistik
ganda adalah sebagai berikut :
1) Seleksi analisis bivariat antara variabel dependen dan independen.
Jika hasil uji bivariat mempunyai p value ≤ 0,25 maka variabel
tersebut dimasukkan kedalam analisis multivariat. Bila p value >
7
Page 8
0,25 dan secara substansi dianggap penting, bisa saja dianalisis
dengan multivariate.
2) Memasukkan variabel yang dianggap penting kedalam model.
Caranya dengan mempertahankan variabel yang mempunyai p value
≤ 0,05 dan mengeluarkan variabel yang p value > 0,05 yang
dilakukan secara bertahap dimulai dari variabel yang mempunyai p
value terbesar.
8
Page 9
KUESIONER
Faktor Dissatisfiers terhadap motivasi kerja perawat
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju
NO Gaji STS TS S SS1 Sistem pemberian gaji yang saya terima
sudah sesuai.2 Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan
tingkat pendidikan saya3 Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan
masa kerja saya4 Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan
prestasi kerja saya5 Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan
tanggung jawab yang saya pikul6 Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan
tingkat kesulitan pkerjaan saya7 Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan
waktu kerja yang saya gunakan8 Selain gaji saya juga menerima
tunjangan/insentif dalam bentuk uang setiapbulannya.
9 Jasa keperawatan yang saya terima sudahsesuai dengan asuhan keperawatan yang sayalakukan.
10 Insentif/uang kesra yang saya terima sudahsesuai dengan beban dan tanggung jawabsaya
Kondisi/lingkungan pekerjaan STS TS S SS11 Kelengkapan sarana peralatan kerja untuk
membantu saya melaksanakan tugas sayatelah sesuai dengan yang dibutuhkan.
12 Saya dapat melakukan pekerjaan dengantepat karena alat dan bahan tersedia
13 Kondisi penerangan di tempat kerja sayatelah sesuai.
14 Kebersihan di tempat kerja saya termasukkamar mandi telah sesuai.
15 Telah ada kesesuaian tugas dengan tingkatpendidikan dan masa kerja saya.
9
Page 10
16 Jenis/variasi tugas yang dibebankan kepadasaya telah sesuai.
17 Kejelasan dan kelengkapan uraian tugasyang menjadi tanggung jawab saya telahsesuai.
18 Pekerjaan saya menyenangkan, tidakmenimbulkan ketegangan
19 Kelengkapan sarana penunjang sepertitempat ibadah, parker, kantin dsb telahmemadai.
20 Sirkulasi udara dan temperatur di ruang kerjatelah sesuai
Kebijakan Rumah Sakit STS TS S SS21 Seluruh langkah-langkah pekerjaan yang
berhubungan dengan pasien sudah tercantumsemua di dalam SOP (Standart OperationalProcedure )
22 Adanya SOP sangat mempermudahpekerjaan saya sebagai perawat.
23 Di dalam SOP tidak terdapat intruksi yangmenghambat pekerjaan saya.
24 Rumah Sakit selalu merevisi SOP sesuaidengan keadaan saat ini.
25 Pekerjaan saya tidak terganggu oleh prosesbirokrasi rumah sakit ( misalnya rapat yangdilaksanakan tanpa direncanakansebelumnya)
26 Pelaksanaan aturan, prosedur dan kebijakandalam kepegawaian telah berjalan denganbaik.
27 Uraian tugas (job description) pada unitdimana saya bekerja telah ada.
Hubungan Antar Pribadi STS TS S SS28 Dalam melaksanakan tugas sebagai perawat,
saya perlu melakukan koordinasi denganatasan.
29 Rekan kerja saya akan senang hati membantusaya, dan sangat menunjang pelaksanaantugas saya sebagai perawat
30 Selama bekerja sebagai perawat di RS ini,saya tidak pernah dikecewakan oleh temanseprofesi saya.
31 Hubungan saya dengan atasan baik.32 Hubungan saya dengan perawat penanggung
jawab baik33 Hubungan saya dengan perawat lain baik.
10
Page 11
34 Hubungan saya dengan perawat penanggungjawab baik.
35 Hubungan saya dengan dokter baik
36 Hubungan saya dengan karyawan laintermasuk bagian manajerial baik
Supervisi STS TS S SS37 Kegiatan supervisi (bimbingan/pengawasan)
di tempat saya bekerja dilakukan secaraberkala sesuai dengan waktu yang telahditentukan
38 Arahan dan bimbingan yang dilakukan olehatasan saya dapat imengerti dengan baik
39 Saya merasakan manfaat supervisi bagikemajuan pekerjaan saya.
40 Perawat penanggung jawab selalumemberikan penjelasan dalam melaksanakanaskep
41 Kepala bidang keperawatan menilaipekerjaan saya dalam pemberian danpendokumentasian asuhan keperawatan
Motivasi Kerja Perawat
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju
NO Motivasi Kerja Perawat STS TS S SS1 Saya bekerja semata-mata hanya mencari
pekerjaan yang layak2 Saya bekerja keras karena merasa
bertanggung jawab.3 Dalam melakukan pekerjaan saya usahakan
untuk bertindak disiplin.4 Saya merasa aman atas jaminan pekerjaan
saya untuk hari tua5 Saya melaksanakan pekerjaan dengan penuh
rasa tanggung jawab untuk mendapatkanimbalan yang pantas dan wajar
6 Dalam kondisi cuaca bagaimanapun sayaberusaha untuk berangkat ke RS
7 Saya tetap melaksanakan tugas tidakmendapat penghargaan materi dari atasan
11
Page 12
8 Saya berkeinginan untuk melakukan inovasidalam pekerjaan saya.
9 Saya dihargai sebagai manusia dalammenjalani pekerjaan.
10 Saya merasa bahagia setiap berangkat kerja.11 Saya merasa senang bila berhasil
menyelesaikan pekerjaan saya12 Saya merasa bersalah bila bila gagal
melaksanakan tugas .13 Saya senang meninggalkan pekerjaan tanpa
izin atasan14 Saya suka melakukan pekerjaan yang
menantang.15 Saya diberi kesempatan untuk maju dalam
segala hal oleh atasan
12
Page 13
G. INTERPRETASI HASIL PENGOLAHAN SPSS
1. Analisis Univariat
a. Variabel Dependen
Tabel 5.1Distribusi responden berdasarkan motivasi kerja perawat di Unit
Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta Tahun 2015
Motivasi kerja perawat Jumlah Persentase (%)RendahTinggi
4337
53,846,3
Total 80 100
Pada tabel 5.1 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
mempunyai motivasi kerja rendah yaitu sebanyak 43 orang (53,8%).
b. Variabel Independen
Tabel 5.2Distribusi responden berdasarkan gaji di Unit Rawat Inap Rumah
Sakit Islam Jakarta Tahun 2015
Gaji Jumlah Persentase (%)Tidak sesuai
sesuai4436
55,045,0
Total 80 100
Pada tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
mendapatkan gaji yang tidak sesuai yaitu sebanyak 44 orang (55,0%).
Tabel 5.3Distribusi responden berdasarkan kondisi/ lingkungan kerja di Unit
Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta Tahun 2015
Kondisi/lingkungan kerja
Jumlah Persentase (%)
Kurang baikbaik
3545
43,856,3
Total 80 100
13
Page 14
Pada tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden kondisi/
lingkungan kerja baik yaitu sebanyak 45 orang (56,3%).
Tabel 5.4Distribusi responden berdasarkan kebijakan rumah sakit di Unit
Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta Tahun 2015
Kebijakan rumah sakit Jumlah Persentase (%)Tidak tepat
tepat4634
57,542,5
Total 80 100
Pada tabel 5.4 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
mengatakan kebijakan rumah sakit tidak tepat yaitu sebanyak 46 orang
(57,5%).
Tabel 5.5Distribusi responden berdasarkan hubungan antar pribadi di Unit
Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta Tahun 2015
Hubungan antar pribadi
Jumlah Persentase (%)
Kurang baikbaik
3347
41,358,8
Total 80 100
Pada tabel 5.5 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
mengatakan hubungan antar pribadi baik yaitu sebanyak 47 orang (58,8%).
Tabel 5.6Distribusi responden berdasarkan hubungan antar pribadi di Unit
Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta Tahun 2015
Supervisi Jumlah Persentase (%)Kurang baik
baik6119
76,323,8
Total 80 100
14
Page 15
Pada tabel 5.6 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
mengatakan supervisi kurang baik yaitu sebanyak 61 orang (76,3%).
2. Analisis Bivariat
Tabel 5.7Distribusi responden menurut gaji dan motivasi kerja perawat di
Uint Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta Tahun 2015
Variabel Independen
Motivasi kerja perawat
Total OR95% CI
P value
Rendah Tinggin % n % n %
gaji:Tidak sesuai
Sesuai
32
11
71,1
31,4
13
24
28,9
68,6
45
35
100
100
5,3712,053-14,050
0,001
Jumlah 43 86 37 74 80 100
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 5.7 diperoleh bahwa motivasi kerja
perawat rendah lebih banyak pada gaji yang tidak sesuai yaitu sebesar 32
orang (71,1%). Dengan uji chi square menunjukan P value = 0,001 maka
dapat disimpulkan ada hubungan antara gaji dengan motivasi kerja perawat di
ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam. Hasil analisis juga diperoleh nilai OR
(Odd Ratio) = 5,371 (95% CI.2,053-14,050) artinya gaji yang tidak sesuai
akan berpeluang untuk mempunyai motivasi kerja perawat yang rendah
sebesar 5,371 kali dibandingkan dengan gaji yang sesuai
15
Page 16
Tabel 5.8Distribusi responden menurut kondisi/ lingkungan kerja dan
motivasi kerja perawat di Uint Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta Tahun 2015
Variabel Independen
Motivasi kerja perawat
Total OR95% CI
P value
Rendah Tinggin % n % n %
Kondisi/lingkungan kerja :Kurang baik
Baik
24
19
88.9
35,8
3
34
11,1
64,2
27
53
100
100
14,3163,805-53,860
0,000
Jumlah 43 86 37 74 80 100
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 5.8 diperoleh bahwa motivasi kerja
perawat rendah lebih banyak pada kondisi/ lingkungan kerja yang kurang baik
yaitu sebesar 24 orang (88,9%). Dengan uji chi square menunjukan P value =
0,000 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara kondisi/ lingkungan kerja
dengan motivasi kerja perawat di ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam. Hasil
analisis juga diperoleh nilai OR (Odd Ratio) = 14,316 (95% CI.3,805-53,860)
artinya kondisi/ lingkungan kerja yang kurang baik akan berpeluang untuk
mempunyai motivasi kerja perawat yang rendah sebesar 14,316 kali
dibandingkan dengan kondisi/ lingkungan kerja baik.
16
Page 17
Tabel 5.9Distribusi responden menurut kebijakan rumah sakit dan
motivasi kerja perawat di Uint Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta Tahun 2015
Variabel Independen
Motivasi kerja perawat
Total OR95% CI
P value
Rendah Tinggin % n % n %
Kebijakan rumah sakit:Tidak tepat
Tepat
32
11
64,0
36,7
18
19
36,0
63,6
50
30
100
100
3,0711,199-7,866
0,032
Jumlah 43 86 37 74 80 100
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 5.9 diperoleh bahwa motivasi kerja
perawat rendah lebih banyak pada kebijakan rumah sakit yang tidak tepat
yaitu sebesar 32 orang (64,0%). Dengan uji chi square menunjukan P value =
0,032 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara kebijakan rumah sakit
dengan motivasi kerja perawat di ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam. Hasil
analisis juga diperoleh nilai OR (Odd Ratio) = 3,071 (95% CI.1,199-7,866)
artinya kebijakan rumah sakit yang tidak tepat akan berpeluang untuk
mempunyai motivasi kerja perawat yang rendah sebesar 3,071 kali
dibandingkan dengan kebijakan rumah sakit yang tepat
17
Page 18
Tabel 5.10Distribusi responden menurut hubungan antar pribadi dan
motivasi kerja perawat di Uint Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta Tahun 2015
Variabel Independen
Motivasi kerja perawat
Total OR95% CI
P value
Rendah Tinggin % n % n %
Hubungan antar pribadi:Kurang baik
Baik
25
18
83,3
36,0
5
32
16,7
64,0
30
50
100
100
8,8892,899-27,255
0,000
Jumlah 43 86 37 74 80 100
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 5.10 diperoleh bahwa motivasi kerja
perawat rendah lebih banyak pada hubungan antar pribadi kurang baik yaitu
sebesar 25 orang (83,3%). Dengan uji chi square menunjukan P value = 0,000
maka dapat disimpulkan ada hubungan antara hubungan antar pribadi dengan
motivasi kerja perawat di ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam. Hasil analisis
juga diperoleh nilai OR (Odd Ratio) = 8,889 (95% CI.2,899-27,255) artinya
hubungan antar pribadi kurang baik akan berpeluang untuk mempunyai
motivasi kerja perawat yang rendah sebesar 8,889 kali dibandingkan dengan
hubungan antar pribadi baik.
18
Page 19
Tabel 5.11Distribusi responden menurut supervisi dan motivasi kerja
perawat di Uint Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta Tahun 2015
Variabel Independen
Motivasi kerja perawat
Total OR95% CI
P value
Rendah Tinggin % n % n %
Supervisi:Kurang baik
Baik
40
3
64,5
16,7
22
15
35,5
83,3
62
18
100
100
9,0912,370-34,869
0,001
Jumlah 43 86 37 74 80 100
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 5.11 diperoleh bahwa motivasi kerja
perawat rendah lebih banyak pada supervisi kurang baik yaitu sebesar 40
orang (64,5%). Dengan uji chi square menunjukan P value = 0,001 maka
dapat disimpulkan ada hubungan antara supervisi dengan motivasi kerja
perawat di ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam. Hasil analisis juga diperoleh
nilai OR (Odd Ratio) = 9,091 (95% CI.2,370-34,869) artinya supervisi kurang
baik akan berpeluang untuk mempunyai motivasi kerja perawat yang rendah
sebesar 9,091 kali dibandingkan dengan supervisi baik.
19
Page 20
3. Analisis Multivariat
Tabel 5.12
Model Awal Uji Regresi Logistik
Variabel P value Exp. (B) 95% CILower Upper
GajiKondisi/ lingkungan kerjaKebijakan Rumah SakitHubungan antar pribadiSupervisi
0,0130,0190,1410,2490,031
5,0407,1480,3062,6416,254
1,4141,3870,0630,5071,179
17,96336,8401,48013,74733,163
Dari tabel diatas terlihat ada 2 variabel independen yang memiliki P value >
α (0,005) yaitu variabel kebijakan rumah sakit dan hubungan antar
pribadiUntuk itu variabel yang memiliki P value > 0,005 satu persatu
dikeluarkan dari model dimulai dari variabel dengan P value terbesar,
kemudian dilakukan analisis yang sama kembali. Hasil analisis akhir
menghasilkan model regresi logistik sebagai berikut :
Tabel 5.13
Model Akhir Uji Regresi Logistik
Variabel P value Exp. (B) 95% CILower Upper
GajiKondisi/ lingkungan kerjaSupervisi
0,0070,0090,024
4,8166,7025,674
1,5251,5931,250
15,21228,20125,750
Dari tabel 5.13 diatas terlihat bahwa semua variabel yang terdapat di dalam
model adalah variabel dengan P value < α (0,05). Maka model diatas
dinyatakan sebagai model terakhir dalam uji regresi logistik dan variabel
yang memiliki nilai Exp. (B) terbesar dinyatakan sebagai variabel yang
memiliki pengaruh terbesar yakni variabel kondisi/ lingkungan kerja yang
memiliki nilai Exp. (B) sebesar 6.702, dengan demikian variabel kondisi/
lingkungan kerja adalah variabel yang memiliki pengaruh terbesar terhadap
20
Page 21
variabel dependen motivasi kerja perawat dan dapat dinyatakan faktor
kondisi/ lingkungan kerja memiliki pengaruh 6 kali terhadap motivasi kerja
perawat di ruang Unit Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta.
21