Top Banner
Tugas Makalah Enterprise Resources Planning TI0029309 Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) pada Kebun Cengkeh di Desa Umejero Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng Oleh : Gede Sukra Widhyawan 1304505066 Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana 2015
20

Tugas Makalah.pdf

Jan 27, 2016

Download

Documents

gede sukra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Makalah.pdf

Tugas Makalah

Enterprise Resources Planning

TI0029309

Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) pada

Kebun Cengkeh di Desa Umejero Kecamatan Busungbiu

Kabupaten Buleleng

Oleh :

Gede Sukra Widhyawan

1304505066

Dosen :

I Putu Agus Eka Pratama, ST MT

Jurusan Teknologi Informasi

Fakultas Teknik Universitas Udayana

2015

Page 2: Tugas Makalah.pdf

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Tuhan atas petunjuk dan rahmat-Nya, penulis dapat

menyelesaikan Makalah Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) pada

Kebun Cengkeh di Desa Umejero Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng

tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah

Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) pada Kebun Cengkeh di Desa

Umejero Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng yang telah penulis susun ini

dibuat dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Enterprise Resources

Planning.

Dengan ini Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan tersusun

dengan baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya di sampaikan kepada:

1. Dosen mata kuliah Enterprise Resources Planning yaitu I Putu Agus Eka

Pratama, ST MT

2. Teman-teman di Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik, Universitas

Udayana.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan,

oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan Laporan ini.

Akhir kata, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam

penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca.

Page 3: Tugas Makalah.pdf

Abstrak

Perkembangan ekoimi sebuah desa agrikultur sangat di pengaruhi oleh hasil

perkembunan masyarakat desa tersebut. Hal ini juga yg di alami oleh Desa Umejero

dimana hampr seluruh penduduknya memiliki kebun cengkeh serta sebagian besar

penduduk yang memiliki cengekeh bergantung dari hasil panen cengkeh untuk

menunjang kebutuhan ekonomi mereka. Desa Umejero meiliki dareah yang cocok

untuk perkebunan cengkeh karean desa Umejero termasuk daerah dataran tinggi

dan memiliki tanah yang cukup subur . Permasalahan yang sering di hadapi oleh

pemilik perkebunan yaitu pernghasilan tipa tahun yang kurang menentu,

pengeloalaan perkebunan yang kurang maksimal, kesusahan dalam mencari pekerja

saat musim panen tiba, pengelolaan hasil panen yang kurang masksimal sehingga

memiliki nilai jual yang kurang baik. Di harapkan dengan pengimplementasian

ERP pada perkebunan Cengkeh Desa Umejero Kecamtan Busungbiu Kabupaten

Buleleng dapat memberikan solusi dari permasalahan yang di hadapai pengusaha

perkebunan cengkeh yang di dukung dengan beberapa teknologi seperti cloud

computing, E-Business, Data Warehouse, Data minig, IOT/OTT dalam pengelolaan

perkebunan dan hasil panen

Kata kunci :

Kebun Cengkeh, Enterprise Resource Planning, ERP, Cloud Computing, Data

Warehous, IOT/OTT, E-Business.

Page 4: Tugas Makalah.pdf

Bab I

Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan salah satu komoditi

perkebunan yang penting dalam pembangunan sub sektor perkebunan antara

lain untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun sebagai komoditi ekspor

penghasil devisa negara. Cengkeh merupakan salah satu komoditas pertanian

yang tinggi nilai ekonominya. baik sebagai rempah-rempah, bahan campuran

rokok kretek atau bahan dalam pembuatan minyak atsiri. Di Bali area

penyebaran lahan penanaman cengkeh berada di beberapa Kabupaten, yaitu

Kabupaten Buleleng, Jembrana dan Tabanan. Kecenderungan untuk lahan

cengkeh meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan data Statistik Perkebunan

Indonesia terlihat sebaran terluas berada di Kabupaten Buleleng yakni 2.114

hektar di tahun 2008 menjadi 6.790 hektar 2010. Di Kabupaten Buleleng

terdapat sebuah desa bernama Desa Umejero dimana hampir seluruh

perkebunanannya merupakan perkebunan cengkeh. Hampir seluruh

penduduk ngandalkan hasil panen ini untuk memenuhi kebutuhan hidup

mereka. Pengelolaan kebun cengekeh oleh para petani masih menggunakan

metode tradisional dan cara penjualannya masih di jual ke pedagang pedang

yg di kenal . Begitu pula kaitannya dengan pengelolaan dan pengawasan data

atau statistiknya yang masih tradional.

Disamping itu, pada jaman sekarang ini teknologi tidak bisa dihindari,

sebagian besar masyarakat hidupnya cukup bergantung dengan teknologi.

Tidak hanya masyarakat yang hidup diperkotaan, masyarakat yang

mendiami daerah-daerah terpencil juga sudah merasakan kemajuan

teknologi.

Penulis berharap bisa mengimplementasikan Enterprise Resource

Planing pada Desa Umenjero sehingga dapat memaksimalkan efisiensi dalam

proses manajemen penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan hasil kebun

cengkeh. Enterprise Resource Planing ini di harapkan banyak memberikan

Page 5: Tugas Makalah.pdf

dampak positif bagi petani baik dari segi kesejahteraan, ilmu pengetahuan dan

sosialnya.

Berdasrkan alasan sebelumnya penulis membuat makalah dengan judul

Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) pada Kebun Cengkeh di

Desa Umejero Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng

I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi Enterprise Resources Planning pada Kebun

Cengkeh Desa Umejero Kecamtan Busungbiu Kabupaten Buleleng?

2. Teknologi apa saja yang digunakan untuk membangun Enterprise

Resources Planning (ERP) pada Kebun Cengkeh Desa Umejero

Kecamtan Busungbiu Kabupaten Buleleng?

I.3 Solusi yang Ditawarkan

Usaha Perkembunan membutuh cukup banyak informasi data staistik

baik itu informasi daari perkembunan lain maupun hasil perkebunan

sebelumnya, baik itu jenis cengkeh, cara penanaman, majemen pemeliharan,

metode pemanenan, pengolompokan hasil penen berdasarkan tujuan produksi

dan penjualan, kondisi tanah dan lingkuangan untuk menghasilkan hasil

panen yang di inginkan

Enterprise Resource Planning adalah sistem perusahaan yang

digerakkan oleh modul software suite terintegrasi yang mendukung proses

bisnis dasar internal perusahaan. Enterprise Resource Planning memberikan

tampilan real-time dari proses bisnis yang terintegrasi seperti produksi,

pemrosesan pesanan, dan manajemen persediaan yang disatukan oleh

software aplikasi ERP dan database umum. Sistem ERP menelusuri sumber

daya bisnis seperti kas, bahan baku, dan kapasitas produksi serta status dari

berbagai komitmen yang dibuat perusahaan (seperti pesanan pelanggan,

pesanan pembelian, penggajian karyawan, dan lain-lain) mencakup pada

seluruh divisi yang telah diatur dalam suatu sistem. Selain itu juga sangat

diperlukan teknologi pendukung ERP. Beberapa teknologi pendukung ERP

yaitu Cloud Computing, Data Warehouse, dan Big Data. Solusi dari

Page 6: Tugas Makalah.pdf

permasalahan ini yaitu dengan pembangunan Enterprise Resource Planning,

E-Commerce, E-business, M-commerce untuk menghasilkan integrasi data

sehingga akan memudahkan pengguna khusus pengusaha perkebunan

cengkeh dalam mengambil keputusan dan informasi yang di butuhkan dalam

mengelola perkebunan cengkeh serta memfasilitasi pengguna dalam

melakukan transakasi penjualan.

E-Commerce yang merupakan suatu proses membeli dan menjual

produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke

perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis teknolohgi ini

sangat di butuhkan dalam melakukan transaksi penjualan hasil panen cenkeh

maupun pemebelin bahan untuk mememiliahra kebun cengkeh. Kemudian di

dukung oleh teknologi E-business yang kegiatan bisnis yang dilakukan secara

otomatis dengan memanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan

internet. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan

dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan

fleksibel

Enterprise Resource Planning sangat dibutuhkan di perkebunan

cengkeh karena perkebunan cengkeh memerlukan manajemen biaya yang

baik dan akurat. Perkebunan cengkeh di Desa Umejero dapat menerapkan

program Enterprise Resource Planning (ERP) untuk menangani masalah

payroll, human resource, finance, dan sebagainya. Dengan adanya Enterprise

Resource Planning, manajemen bisa melakukan analisa terhadap perusahaan

untuk mengetahui tren dan perkembangan di perusahaan sehingga dapat

melakukan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.

Page 7: Tugas Makalah.pdf

I.3 Desain

Berikut ini merupakan desain dari Enterprise Resource Planning untuk

Manajemen perkebunan Cengkeh Desa Umejero Kecamatan Busungbiu Kabupaten

Buleleng.

Gambar 1.1 Desain ERP Kebun Cengkeh Desa Umejero

Page 8: Tugas Makalah.pdf

Bab II

Landasan Teori

II. Landasa Teori

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal

atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup

pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

II.1 ERP

II.1.1 Pengertian Enterprise Resource Planning ( ERP)

Berdasarkan kepada referensi yang penulis baca dari buku Eka Pratama, I

Putu Agus. E-Commerce, E-Business, Mobile Commerce. Informatika. Bandung.

2014[3] Istilah ERP pertama kali digunakan oleh Gartener Group pada tahun 1990.

ERP dulunya bernama MRP (material requirement planning) dan CIM (Computer

Integrated Manufacturing). Istilah ERP kemudian digunakan untuk mewakili

sebuah definisi yang lebih luas. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem

yang terintegrasi, berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi yang dirancang

untuk dapat mengelola sumber daya internal dan eksternal, termasuk asset,

finansial, sumber daya alam dan bahan dan juga personalia. Sistem informasi ERP

benar-benar dirancang untuk menjaga aliran informasi yang sangat penting di

seluruh lingkungan perusahaan. Server ERP biasanya terdapat pada server terpusat

yang bekerja pada jaringan lokal.

Sistem ERP mencatat arus sumber daya bisnis (seperti uang, bahan mentah,

dan kapasitas produksi), dan status dari perjanjian yang dibuat dalam proses bisnis

(seperti pesanan pelanggan, pesanan pembelian, dan gaji pegawai), tidak peduli

departemen mana (manufacturing, penjualan, akunting, dsb) yang memasukkan

data ke dalam sistem. ERP dapat menghilangkan dinding pemisah antardepartemen

dan fungsional dari proses bisnis, sistem informasi, dan sumber daya informasi

(Dhewanto & Falahah 2007).

Syarat terpenting dari sistem ERP adalah Integrasi. Integrasi yang dimaksud

adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical

database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan

berkomunikasi.

Page 9: Tugas Makalah.pdf

II.1.2 Tujuan dan Manfaat ERP

Tujuan sistem ERP merupakan software yang ada dalam organisasi atau

perusahaan untuk mengkoordinasikan bisnisnya secara keseluruhan. Berikut ini

peranan ERP untuk organisasi atau perusahaan.

1. Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis.

2. Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui

enterprise.

3. Menghasilkan informasi yang real-time.

4. Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan

perencanaan.

5. Dengan sistem yang terintegrasi maka proses pengambilan

keputusan akan lebih efektif dan efisien.

6. ERP memberikan lingkup kerja manajemen tidak hanya memonitor

saja tetapi melakukan manajemen operasional juga.

7. Supply chain management dapat terbantu sehingga pelaksanaannya

dapat berjalan dengan lancar.

II.2 On-Line Analytical Processing

On-Line Analytical Processing (OLAP) adalah aktivitas menganalisis data

interaksi transaksi bisnis yang tersimpan pada dimensional data warehouse untuk

membuat keputusan taktis dan strategi bisnis. Operasional OLAP terdiri dari roll-

up, drill-down, slice and dice, dan pivot. Fungsional OLAP dapat dikirimkan

dengan menggunakan database relasional dan database multidimensional.

II.3 Pengertian Cloud Computing

Berdasarkan kepada referensi yang penulis baca dari buku Eka Pratama, I

Putu Agus. Smart City Beserta Dengan Cloud computing Dan Teknologi –

Teknologi Pendukung Lainnya. Informatika, Bandung. 2014[2] Cloud computing

atau yang dalam bahasa indonesianya dikenal degan komputasi awan, merupakan

suatu metode komputasi dimana kapabilitas yang terkait teknologi informasi

disajikan sebagai suatu layanan sehingga pengguna dapat mekakses informasi

apapun melalui internet. Menurut NIST (National Institute of Standard and

Page 10: Tugas Makalah.pdf

Technology), Cloud Computing didefinsikan sebagai sebuah model yang

memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama,

menyediakan jaringan akses dimana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang

digunakan sesuai keperluan (on demand).

II.3.1 Model Deployment Cloud Computing

Cloud Computing memiliki empat model deployment, yaitu sebagai berikut.

II.3.1.1 Public Cloud

Public cloud merupakan layanan cloud computing yang disediakan untuk

masyarakat umum. Pengguna dapat langsung mendaftar maupun memakai layanan

yang ada. Terdapat banyak layanan public cloud yang gratis, contohnya

GoogleMail, Facebook, Twitter, dan sebagainya. Namun ada juga yang perlu

membayar untuk dapat menikmati layanannya, contohnya Sales Force, Office365,

dan lain sebagainya.

II.3.1.2 Private Cloud

Private cloud adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk

memenuhi kebutuhan internal dari organisasi ataupun perusahaan. Biasanya

departemen IT akan berperan sebagai service provider (penyedia layanan) dan

departemen lain akan menjadi service consumer.

II.3.1.3 Hybrid Cloud

Hybrid cloud merupakan gabungan dari layanan public cloud dan private

cloud yang diimplementasikan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Dalam hybrid

cloud, kita dapat memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke public cloud

dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di private cloud.

II.3.1.4 Community Cloud

Community cloud adalah layanan cloud computing yang dibangun eksklusif

untuk komunitas tertentu, yang consumer-nya berasal dari organisasi yang

mempunyai perhatian yang sama atas sesuatu atau beberapa hal, misalnya saja

standar keamanan, aturan, compliance, dan sebagainya. Community cloud ini dapat

dimiliki, dipelihara, dan dioperasikan oleh satu atau lebih organisasi dari komunitas

tersebut, pihak ketiga, ataupun kombinasi dari keduanya.

Page 11: Tugas Makalah.pdf

II.4 Big Data

McKinseyGlobal Institute (MGI), dalam laporannya yang dirilis pada Mei

2011, mendefinisikan bahwa big data adalah data yang sudah sangat sulit untuk

dikoleksi, disimpan, dikelola maupun dianalisa dengan menggunakan sistem

database biasa karena volumenya yang terus berlipat. Di lain pihak, berdasarkan

definisi dari Gartner, big data itu memiliki tiga attribute yaitu : volume, variety, dan

velocity. Ketiga attribute ini dipakai juga oleh IBM dalam mendifinisikan big data.

Volume berkaitan dengan ukuran, dalam hal ini kurang lebih sama dengan definisi

dari MGI. Sedangkan variety berarti tipe atau jenis data, yang meliputi berbagai

jenis data baik data yang telah terstruktur dalam suatu database maupun data yang

tidak terorganisir dalam suatu database seperti halnya data teks pada web pages,

data suara, video, click stream, log file dan lain sebagainya. Yang terakhir, velocity

dapat diartikan sebagai kecepatan dihasilkannya suatu data dan seberapa cepat data

itu harus diproses agar dapat memenuhi permintaan pengguna.

Secara umum big data dapat diartikan sebagai sebuah kumpulan data yang

berukuran sangat besar (volume), sangat cepat berubah atau bertumbuh (velocity),

hadir dalam beragam bentuk atau format (variety), serta memiliki nilai tertentu

(value), dengan catatan jika berasal dari sumber yang akurat (veracity). Hal utama

yang membedakan big data dengan kumpulan data konvensional terletak pada

mekanisme pengelolaannya. Big Data menjamin pemrosesan solusi data dengan

varian baru maupun eksisting untuk memberikan manfaat nyata bagi bisnis. Namun

pengolahan data dengan ukuran dan kompleksitas besar tetap sekedar solusi

teknologi kecuali jika dikaitkan dengan tujuan bisnis. Hal terpenting dari Big Data

bukanlah sekedar kemampuan teknis untuk mengolah data melainkan manfaat yang

dapat disadari oleh perusahaan dengan menggunakan Big Data Analytics

Terminologi. Big Data diyakini berasal dari perusahaan pencarian web yang

mengolah data dengana gregasi yang terdistribusi sangat besar dan tidak terstruktur.

Konsep pengelolaan data secara relasional yang berbasis pada data-data terstruktur,

dirasakan tidak mumpuni sebagai media penyimpanan big data, yang pada

umumnya sangat tidak terstruktur dan terdistribusi. Server-server raksasa seperti

pada perusahaan Google, Yahoo!, ataupun Facebook menggunakan teknologi

Storage Area Network (SAN) yang dilengkapi dengan kemampuan cloud dan grid

Page 12: Tugas Makalah.pdf

computing, misalnya dengan menggunakan Hadoop. Basis data berbasis pada

NoSQL menjadi salah satu alternatif yang saat dianggap cocok untuk menangani

big data. Alternatif lain yang juga popular adalah dengan menggunakan basis data

berbasis dokumen, seperti MongoDB yang menyimpan dokumen sebagai binary

JSON (BSON). Selain teknologi penyimpanan dalam basis data, big data juga

memerlukan teknik pemrosesan dan pemrograman yang berbeda dibandingkan

dengan basis data relasional. Pemrograman dengan MapReduce, misalnya telah

menjadi suatu standar untuk pemrosesan data secara paralel dan terdistribusi dalam

berbagai server. Guna meningkatkan efisiensi pemrograman, perusahaan-

perusahaan besar mengembangkan berbagai bahasa pemrograman yang

berbasiskan pada MapReduce, misalnya: Sawzall (Google), PigLatin (Yahoo!),

Hive (Facebook), dan Scope (Microsoft).

II.5 Data Warehouse

II.5.1 Pengertian Data Warehouse

Menurut Connolly dan Begg (2010:1197), data warehouse adalah sebuah

gambaran yang tergabung atau terintegrasi dari data perusahaan ditarik dari sumber

dan rentang data operasional yang terpisah dalam tools akses pengguna akhir yang

mampu mendukung query yang sederhana hingga kompleks dalam mendukung

pengambilan keputusan.

Menurut Darudiato dalam jurnalnya (2008:59), data warehouse merupakan

kumpulan informasi yang diperoleh dari basis data operasional yang digunakan

untuk membuat Business Intelligent yang mendukung aktivitas analisis bisnis dan

pekerjaan pembuatan keputusan. Jadi data warehouse merupakan ringkasan dari

data-data dari berbagai sumber data operasional dimana data ringkasan tersebut

akan ditampilkan dalam Business Intelligent yang akan sangat berguna dalam

melakukan analisis dan pengambilan keputusan.

Data warehouse merupakan suatu konsep dan kombinasi teknologi yang

memfasilitasi organisasi untuk mengelola dan memelihara data historis yang

diperoleh dari sistem atau aplikasi operasional (Ferdiana, 2008). Jadi, Data

warehouse merupakan metode dalam perancangan database, yang menunjang DSS

(Decission Support System) dan EIS (Executive Information System) agar

Page 13: Tugas Makalah.pdf

mempermudah bagi para pengambil keputusan manajemen dari suatu perusahaan

atau organisasi. Secara fisik data warehouse merupakan database, tapi perancangan

data warehouse dan database sangat berbeda. Dalam perancangan database

tradisional menggunakan normalisasi, sedangkan pada data warehouse normalisasi

bukanlah cara yang terbaik. Data warehouse memungkinkan integrasi berbagai

macam jenis data dari berbagai macam aplikasi atau sistem. Hal ini menjamin

mekanisme akses “satu pintu bagi manajemen untuk memperoleh informasi, dan

menganalisisnya untuk pengambilan keputusan”.

II.5.2 Karakteristik Data Warehouse

Menurut Inmon (2005:29), karakteristik data warehouse dibagi menjadi

beberapa bagian, yaitu :

II.5.2.1 Subject Oriented

Data warehouse disusun berdasarkan subjek-subjek utama dalam

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa data warehouse digunakan untuk

menganalisis dan mengambil keputusan terkait histori subjek-subjek utama

tersebut, bukan digunakan untuk mendukung aplikasi operasional.

Gambar 2.1 Contoh Subject Orientation dari Data Warehouse (Inmon, 2005:30)

Page 14: Tugas Makalah.pdf

II.5.2.2 Integrated

Data dalam data warehouse berasal dari berbagai sumber yang terpisah.

Data yang dimasukkan ke dalam data warehouse akan diubah, disusun ulang,

diurutkan, dan dirangkum. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsistensi data dalam

data warehouse sehingga tercipta suatu gambaran data yang terintegrasi dalam

perusahaan.

Gambar 2.2 Contoh Integration dari Data Warehouse (Inmon, 2005:31)

II.5.2.3 Non Volatile

Data dalam data warehouse tidak di-update secara real time tetapi

diperbaharui secara berkala dari data operasional dalam jumlah data yang besar.

Karakteristik data warehouse berbeda dengan karakteristik operasional data yang

dapat diubah. Data dalam data warehouse hanya dapat loading data (mengambil

data) dan mengakses data.

Gambar 2.3 Perbedaan Data di Data Operasional dan Data Warehouse (Inmon, 2005:32)

Page 15: Tugas Makalah.pdf

II.5.2.4 Time Variant

Setiap satuan data dalam data warehouse bersifat akurat dalam interval

waktu tertentu. Pada tiap record terdapat bentuk penanda waktu untuk

menunjukkan kapan waktu suatu record akurat. Misalnya, dilakukan time stamping

atau pemberian tanggal transaksi untuk tiap record.

Gambar 2.4 Perbedaan Time Variant di Data Operasional dan Data Warehouse (Inmon, 2005:32)

II.6 Modul ERP

Berikut merupakan beberapa modul yang ada pada Enterprise Resources

Planning (ERP).

II.6.1 Modul untuk pembayaran (Payment) secara elektronik.

Modul ini tentu sangat membantu konsumen untuk melakukan pembayaran

secara cepat, mudah dan efektif, tanpa perlu terkendala waktu, biaya, tenaga, dan

lokasi. Sementara bagi penyedia produk dan layanan, hal ini memberikan

keuntungan berupa kemudahan bagi konsumen. Konsumen akan merasa nyaman

untuk berbelanja di took online tersebut, ERP memerlukan modul ini untuk

kemudahan-kemudahan tersebut.

II.6.2 Modul untuk stok barang (Inventory).

Di dalam proses transaksi, tentu diperlukan adanya data dan informasi

mengenai berapa banyak barang yang terjual, barang yang tersisa, stok di gudang,

total yang dikirimkan oleh penyuplai, dan sebagainya, Fitur inventori sangat

diperlukan dalam hal ini, yang pada beberapa jenis aplikasi, disediakan bersamaan

dengan fitur kasir. Bagi ERP, data dan informasi mengenai stok barang adalah

penting untuk diketahui.

Page 16: Tugas Makalah.pdf

II.6.3 Modul Untuk pemasaran (Marketing).

Proses pemasaran secara global dan digital berbasiskan internet, merupakan

salah satu kunci sukses bisnis di era digital saat ini. Kesuksesan di dalam bisnis

termasuk juga pada E-Commerce dan ERP (sebagai salah satu jenisnya), ditentukan

juga oleh pemasaran.

II.6.4 Modul untuk pengiriman barang (Shipping)

ERP menyediakan modul pengiriman barang dan juga terkadang dengan

modul tambahan untuk pelacakan pengiriman. Barang yang telah dibayar oleh

konsumen, akan dikirimkan sesuai dengan alamat yang diberikan oleh konsumen.

Biasanya, pengiriman akan melibatkan pihak ketiga (kurir).

II.6.5 Modul untuk Data Warehouse dan Data Mining

Data pada ERP umumnya adalah data skala besaar. Data skala besar

(termasuk juga pada Big Data), akan memerlukan adanya Data Warehouse dan juga

Data Mining. Misalkan untuk memperoleh informasi dan pengambilan keputusan

(Decision Making) untuk bisnis E-Commerce yang sedang dijalankan.

II.6.6 Modul yang menintegrasi aplikasi-aplikasi E-Commerce lainnya

Tidak dapat dipungkiri, bahwa meskipun ERP sudah sedemikian kompleks

dengan beragam modul dan fungsi didalamnya, namun tetap saja ERP memerlukan

kolaborasi dengan sejumlah teknologi dan aplikasi lainnya. Tujuannya adalah

mempermudah dan menyempurnakan fungsi dan tujuannya yang ingin dicapai di

dalamnya.

Page 17: Tugas Makalah.pdf

BAB III

ANALISA

III.1 Analisa

Perkebunan Cengkeh di Desa Umejero Kecamatan Busungbiu Kabupaten

Buleleng cukup pesat dan saat ini pemilik perkebunan Cengkeh mempunyai

perhatian yang rendah terhadap pemanfaatan tekhnologi informasi pada manajemen

yang ada, kebanyakan mereka masih berkonsentrasi dengan perluasan lahan kebun

itu sendiri. Faktor pengawasan yang berhubungan dengan kebijakan pengawasan

harga, penyediaan dan proses produksi sangat lemah, dan hampir sulit mengawasi

jalannya proses bisnis itu sendiri. Solusi dari permasalahan ini adalah menerapkan

sistems informasi manajemen perkebunan yang memantau setiap proses bisnis yang

berlangsung di industri Cengkeh dari hulu ke hilir. Dengan aplikasi ini, perusahaan

dapat mengintegrasikan dan mengontrol setiap proses bisnis yang berlangsung,

mulai dari perkebunan, pabrik pangolahan, kantor cabang, dan kantor pusat.

Perusahaan juga dapat menghitung setiap aktivitas yang dilakukan,

membandingkan kondisi sebelum dan keadaan sesudah sebuah aktivitas

dilaksanakan.

Untuk itu perlunya pemanfaatan teknologi di perusahaan, seperti

penggunaan Enterprise Resources Planning (ERP) dan teknologi pendukung

lainnya untuk melakukan manajemen pada perkebunan strawberry di daerah

Bedugul.

ERP merupakan seperangkat sistem informasi bagi perusahaan yang

digunakan untuk mengintegrasikan, menyatukan, dan mengotomatisasikan proses

bisnis.

ERP akan mempermudah perusahaan untuk mengkomunikasikan aliran

bisnis dari satu divisi ke divisi lain. Untuk saat ini, sistem ini akan memoderasi dan

mengintegrasikan hal – hal apa saja yang dibutuhkan dalam setiap divisi. Sehingga

dapat menghemat waktu dan sumberdaya yang digunakan perusahaan untuk

menjalankan suatu proses bisnis. Selain itu manfaat yang akan didapat oleh

perusahaan adalah kemudahan dalam pengambilan keputusan yang bersifat

strategis. Manajer akan segera dapat mengambil keputusan untuk berbagai divisi

Page 18: Tugas Makalah.pdf

tanpa harus menjalankannya secara terpisah. Ia akan dengan mudah

mengkomunikasikan dan menyelaraskan antar divisi. Bila nantinya ada masalah

yang terjadi, maka permasalahan itu akan dapat segera terselesaikan. Sebab,

manajer tak butuh waktu lama untuk mengatasi masalah tersebut.

Pada era modern ini, sistem ERP sangat membantu perusahaan mengatasi

kompleksitas dalam bisnis secara global. Dengan ERP, perusahaan akan mudah

menyajikan beragam data dari unit bisnis yang beragam secara komprehensif dan

sistematis. Para pengguna juga akan dimudahkan aksesnya untuk pengambilan data

yang dibutuhkan. Kemudian ERP juga akan membantu perusahaan merampingkan

sebuah proses bisnis. Fungsi otomatisasi akan menjamin aliran informasi

tersampaikan dengan jelas dan bebas dari kesalahan, sehingga proses bisnis menjadi

lebih sederhana.

Selain itu perlunya teknologi lainnya untuk mendukung teknologi ERP

seperti penggunaan E-Commerce dalam proses membeli dan menjual produk-

produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan

komputer sebagai perantara transaksi bisnis. E-business digunakan untuk kegiatan

bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi elektronik

seperti komputer dan internet. M-commerce (Mobile commerce) digunakan untuk

system perdagangan elektronik (E-commerce) dengan menggunakan peralatan

portable/mobile.

III.2 Simpulan

Dari hasil analisa di atas, dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Perkebunan Cengkeh di Desa Umejro membutuhkan beberpa informasi dan

data yang saling terintegrasi dalam memanajemen pengelolaan perkebunan

cengkeh.

2. Pengimplementasian Enterprise Resource Planning dapat mendukung

pengguna dalam mengambil keputusan karena analisis yang digunakan

adalah analisis prediktif.

3. Selain itu perlunya teknologi lainnya untuk mendukung teknologi ERP

seperti penggunaan Cloud Computing, Data Warehouse, internet seperti

WEB, Web Service, IOT dan teknologi platform seperti OS Desktop dalam

Page 19: Tugas Makalah.pdf

proses penganalisis dan integrasi pada manajemen data di berbagai tempat

menjadi lebih mudah, rapi dan akurat.

III.3 Saran

Saran penulis untuk pengimplementasian ERP pada perkebunan cengkeh Di

Desa Umejero Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng adalah agar

pengembang dapat memaksimalkan penggunaan teknologi sehingga lebih efektif

dan efisien dalam pengelolaan perkebunan cengkeh.

Page 20: Tugas Makalah.pdf

Daftar Pustaka

[1] Eka Pratama, I Putu Agus. Smart City Beserta Dengan Cloud computing Dan

Teknologi – Teknologi Pendukung Lainnya. Informatika, Bandung. 2014.

[2] Eka Pratama, I Putu Agus. Handbook Jaringan Komputer. Informatika,

Bandung. 2014.

[3] Eka Pratama, I Putu Agus. E-Commerce, E-Business, Mobile Commerce.

Informatika. Bandung. 2014.