Daftar Diagnosa Keperawatan KeluargaNODIAGNOSA
NANDANOCNICDIAGNOSA DOENGOES
1Domain 1 : Promosi KesehatanKelas 2 : Manajement Kesehatan
Defisiensi kesehatan komunitas (00215) Definisi Adanya satu atau
lebih masalah kesehatan atau factor yang mengganggu kesejahteraan
atau meningkatkan resiko masalah kesehatan yang di alami oleh suatu
kelompok.b. Batasan Karakteristik Kejadian beresiko yang
berhubungan dengan hospitalisasi yang dialami oleh kelompok atau
populasi Kejadian beresiko yang berhubungan denga status fisiologis
yang dialami oleh kelompok atau populasi Kejadian beresiko yang
berhubungan dengan status psikologis yang dialami oleh kelompok
atau populasi Kejadian masalah kesehatan yang dialami oleh kelompok
atau populasi Tidak tersedia program untuk meningkatkan
kesejahteraan bagi suatu kelompok atau populasi Tidak tersedia
program untuk mencegah satu atau lebih masalah kesehatan bagi suatu
kelompok atau populasi Tidak tersedia program untuk mengurangi satu
atau lebih masalah kesehatan bagi suatu kelompok atau populasi.
Tidak tersedia program untuk menghilangkan satu atau lebih masalah
kesehatan bagi suatu kelompok atau populasi.c. Faktor yang
berhubungan Kurang akses ke pemberi layanan kesehatan masyarakat.
Kurang ahli di masyarakat. Keterbatasan sumber daya. Program tidak
memiliki anggaran yang cukup. Program tidak memiliki dukungan
komunitas cukup. Program menunjukan kepuasan konsumen yag kurang
Program kurang memiliki rencana evaluasi Program tidak memiliki
data hasil yang cukup Program mengatasi masalah kesehatan
sebagian
TujuanMemperlihatkan status kesehatan komunitas yang dibuktikan
oleh indicator (1-5) :1. Buruk2. Kurang3. Baik4. Sangat baik5.
Sempurna
Kriteria Hasil 1) Prevalesi program promosi kesehatan2)
Prevalesi program perlindungan kesehatan3) Status kesehatan bayi,
anak-anak, remaja, orang dewasa dan lansia4) Penerpan standar
kesehatan lingkungan5) Angka morbiditas6) Angka mortalitas7)
Statistic kejahatan8) Ketersedian system data survai lans
kesehatan
1. Kaji dan identifikasi factor penyebab atau factor resiko yang
memengaruhi kemampuan komunitas untuk beradaptasi dan/ atau
melakukan koping secara efektif ( kurang informasi tentang
sumber-sumber tersedia )2. Kaji pengaruh kebijakan dan standar
kesehatan terhadap static kesehatan, hasil pasien, dan biaya
perawatan kesehatan3. Tentukan ketersediaan sumber-sumber dan
tingkat penggunaan sumber tersebut4. Menejamen lingkungan komunitas
(nic) Mulai skrining resiko kesehatan dari lingkungan Pantau status
resiko kesehatan yang sudah diketahui5. Bantu untuk
mengidentifikasi dan menggerakan sumber-sumber dan bantuan yang
tersedia (misalnya bantuan darurat dan palang merah )6.
Informasikan kepada pembuat kebijakan tentang efek kebijakan
terhadap kesejahteraan pasien7. Informasikan kepada konsumen
perwatan kesehatan, tentang perubahan pada kebijakan dan standar
kesehatan saat ini serta dimasa yang akan dating dan potensi
efeknya terhadap kesehatan8. Menejmen lingkungan komunitas (nic)
selenggrakan program pendidikan untuk kelompok resiko sasaran
(misalnya remaja yang hamil )9. Menejmen komonitas (nic)
Berpartisipasi dalam tim multidisiplin untuk mengidentifikasi
ancaman terhadap keamanan dalam komunitas Koordinasikan pelayanan
untuk kelompok beresiko tinggi dan komunitas Pekerja dengan
kelompok lingkungan untuk mengamankan aturan pemerintah yang sesuai
Berkolaborasi dalam pengembangan program aksi komunitas10.
Berpartisipasi dalam melakukan pendekatan untuk perubahan kebijakan
dan standar kesehatan guna meningkatkan layanan kesehatan11. Atur
kesempatan bagi anggota komunitas untuk bertemu dan mendiskusikan
situasi ( misalnya organisasi masyarakat , kelompok agama/ tempat
ibadah, dan pertemuan desa )12. Bantu anggota komunitas untuk
menyadari konflik yang menghalangi kerja sama mereka ( misalnya
marah, tidak percaya)13. Tentukan cara mendiseminasikan informasi
komunitas ( misalnya di radio dan televi pamphlet dan pertemuan)14.
Bantu menulis proposal bantuan guna memperoleh dana untuk program
yang dibuthkan untuk memperbaiki koping komunitas 15. Advokasi
komunitas (misalnya penulissurat untuk pejabat pemerintah dan surat
kabar)16. Menejmen lingkungan komunitas (nic) : anjurkan warga
untuk berpartisipasi secara aktif dalam keamanan komunitas
Defisiensi Kesehatan Komunitas
2.Hambatan Pemeliharaan Rumah (00098)Domain 4 :
Aktivitas/IstrahatKelas 5 : Perawatan Diri
Definisi : Ketidakmampuan untuk secara mandiri mempertahankan
lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan yang aman.
Batasan KarakteristikObjektif Gangguan disekitarnya
Ketidaktepatan suhu rumah Ketidaklayakan pakaian Ketidaklayakan
selimut Kekurangan pakaian Kekurangan selimut Kekurangan alat yang
diperlukan Bau badan Anggota keluarga dengan pajak tinggi Presence
of vermin Gangguan ketidakhigenisan yang berulang Infeksi akibat
ketidak higenisan yang berulang Tidak tersedia alat memasak.
Lingkungan tidak bersih.
Subjektif Anggota keluarga menyatakan kesulitan dalam
mempertahankan rumah mereka dalam keadaan nyaman Anggota keluarga
menyatakan krisis finansial Anggota keluarga menyatakan pengeluaran
lebih besar dari pendapatan Anggota keluarga meminta bantuan dalam
pemeliharaan rumah
Faktor Yang Berhubungan. Kurang pengetahuan Penyakit Sakit
Gangguan berfungsi Ketidakadekuatan sistem pendukung Cedera
Ketidaktepatan pengaturan keluarga Ketidaktepatan perencanaan
keluarga Ketidakcukupan finansial Kurang model peran Tidak mengenal
sumber daya disekitarnya
Setelah diberikan asuhan keperawatan keluarga selama ... minggu
diharapkan keluarga mampu memelihara lingkungan rumah
1. Gali pengetahuan keluarga tentang karakteristik rumah bersih
dan sehat.2. Diskusikan bersama keluarga tentang karakteristik
rumah bersih dan sehat3. Berikan pengetahuan kepada kelurgatentang
rumah bersih dan sehat dengan menggunakan liflet4. Dengarkan dengan
saksama sanggahan yang diajukan keluarga 5. Tanggapi pertanyaan
dengan sabar6. Bimbing keluarga untuk mengulang penjelasan yang
sudah diberikan7. Berikan pujian bila keluarga mampu menjawab
dengan baik
Penatalaksanaan pemeliharaan rumah, kerusakan resiko tinggi
terhadapkomunitas, mis. Pelayanan komunitas
3. Defisiensi PengetahuanDomain 5: Persepsi/KognisiKelas 4:
KognisiDefinisi : Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang
berkaitan dengan topik tertentu.Batasan Karekteristik : Periaku
hiperbola Ketidakakuratan mengikuti perintah Ketidakakuratan
melakukan tes Perilaku tidak tepat (mis, histeria, bermusuhan,
agitasi, apatis) Pengungkapan masalahFaktor yang berhubungan :
Keterbatasan kognitif Salah intepretasi informasi Kurang pajanan
Kurang minat dalam belajar Kurang dapat mengingat Tidak familier
dengan sumber informasi
Knowledge : disease process Knowledge : health behaviorKriteria
Hasil : Pasien dan keluarga menyatakan pemahan tentang penyakit,
kondisi, prognosis dan program pengobatan Pasien dan keluarga mampu
melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benarPasien dan
keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnyaTeaching : disease process1. Berikan penilaian
tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang
spesifik2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal
ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
tepat3. Gambarkan tanda dan gejala yang bisa muncul pada penyakit,
dengan cara yang tepat.4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara
yang tepat.5. Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara yang
tepat6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara
yang tepat7. Hindari jaminan yang kosong8. Sediakan bagi keluarga
atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat9.
Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi dimasa yang akan dating dan atau proses
pengontrolan penyakit10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second
opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan12. Rujuk pasien
pada grup atau agensi di komunitas local, dengan cara yang tepat13.
Intruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan dengan cara yang tepat
Kurang pengetahuan [kebutuhan belajar] mengenai kondisi
prognosis dan tindakan
4.Resiko kesepianKodeNDX : (00054)Domain 6 : persepsi diriKelas
1 : konsep diri
Definisi : beresiko mengalami ketidaknyamanan yang berkaitan
dengan keinginan atau kebutuhan melakukan lebih banyak kontak
dengan orang lain
Factor yang berhubungan deprifasi afek deprifasi katektif
isolasi fisik isolasi social
Memperlihatkan pencegahan kesepian, yang dibuktikan
olehkeparahan kesepian,dan keterlibatan social Memperlihatkan
keterlibatan social Menggunakan waktu kesendiriannya dengan cara
yang positif bila sosialisiasi tidak memungkinkan
Mengidentifikasikan Alasan merasa Kesepian Menjelaskan rencana
untuk meningkatkan hubungan yang penuh makna menggunakan
keterampilan komunikasi interpersonal yang efektif(mis, membuka
diri, bekerja sama, sensitifitas, sikap asertif, penuh
pertimbangan, kesejatian, percaya, dan konfromi) Menggunakan secara
herbal keadekutan dukungan social(mis, menerima bantuan dari orang
lain) Mengidentifikasikan keinginan untuk meminta bantuan orang
lain Secara efektif menyelesaikan proses berduka(mis, mengungkapkan
perasaan, mengatakan penerimaan terhadap kehilangan
Kaji persepsi pasien dan sistem pendukung yang actual Tentukan
factor resiko terhadap kesepian(mis, kurang energy yang dibutuhkan
untuk interaksi social, keterampilan komunikasi dalam yang buruk)
Bandingkan keinginan klien untuk mendapat kunjungan dan interaksi
social dengan kunjungan dan interaksi social actual Pantau respon
pasien nterhadap kunjungan teman dan keluarga Kaji hubungan
keluarga saat ini dan masa lalu Rujuk pasien kekelompok atau
program untuk meningkatkan pemahamannya dan praktik komunikasi ,
serta keterampilan komunikasi, serta keterampilan interaksi Rujuk
kekelompok yang sesuai Anjurkan pasien untuk membicarakan tentang
perasaan kesepiannya Bermain peran keterampilan komunikasi dan
tekhniknya dengan pasien Bantu pasien untuk mengidentifikasi
kekuatan dan keterbatasannya dalam berkomunikasi Beri umpan balik
bila pasien menggunakan keterampilan interksi social yang efektif
Bantu pasien untuk mengenali ketersediaan dukungan social Dorong
anggota keluarga untuk memberikan perawatan bagi pasien
Kesepian, Resiko
5.Resiko Gangguan Identitas PribadiDomain 6: Persepsi DiriKelas
1: Konsep DiriDefinisi: Ketidakmampuan mempertahankan persepsi diri
yang utuh dan terintegritasiBatasan Karakteristik : Sifat personal
kontraadiktif Deskripsi waham tentang diri sendiri Gangguan citra
tubuh Kebingungan gender Ketidakefektifan koping Gangguan hubungan
Ketidakefektifan performa peran Merasa kosong Merasa aneh Perasaan
yang berfluktuasi tentang diri sendiri Ketidakmampuan membedakan
stimulus internal dan eksternal Ketidakpastian tentang nilai budaya
(Mis, mempertanyakan kepercayaan, agama dan moral) Ketidakpastian
tentang tujuan Ketidakpastian tentang nilai ideologis (Mis,
mempertanyakan kepercayaan,agama, dan moral)
Faktor yang berhubungan :
Harga diri rendah kronik Indoktrinasi pemujaan Diskontinuitas
budaya Diskriminasi Disfungsi proses keluarga Mengkonsumsi zat
kimia toksik Inhalasi zat kimia toksik Kondisi marik Gangguan
kepribadian ganda Sindrom otak organic Prasangka Gangguan
psikiatrik (Mis, psikosis, depresi,gangguan disosiatif)
Krisissituasional Harga diri rendah situasional Perubahan peran
social Tahap perkembangan Tahap pertumbuhan Penggunaan obat
psikoaktif
NOC
Distorted Through t self-control Identity Self-mutilation
restraint
Kriteria Hasil :
Mengungkapkan secara verbal tentang identitas personal
Mengungkapkan secara verbal penguatan tentang identitas personal
Memperlihatkan kesusaian perilaku verbal dan non verbal
NICBehavior Menagement 1. Dorong pasien untuk mengungkapkan
secara verbal konsekuensi dari perubahan fisik dan emosi yang
mempengaruhi konsep diri.Family involvement Promotion1. Bina
hubungan dengan pasien sejak masuk kerumah sakit.2. Fasilitasi
pengambilan keputusan kolaboratif.3. Menjadi penghubung antara
pasien dan keluarga.Sel-Awareness Enhachement1. Pantau perntaraan
pasien tentang harga dirinya.2. Nilai apakah pasien percaya diri
terhadap penilaian dirinya.3. Pantau frekuensi ungkapan verbal yang
negate terhadap diri sendiri.4. Dorong pasien untuk
mengidentifikasi kekuatan.5. Berikan pengalaman yang dapat
meningkatkan otonomi pasien jika perlu.6. Hindari memberi kritik
negative.7. Dorong pasien untuk mengevaluasi perilakunya
sendiri.
Harga Diri / Identitas Pribadi, Ganguan
6.KETIDAKEFEKTIFAN PEMBERIAN ASIDOMAIN 7 : hubungan peranKELAS 1
: peran pemberi asuhanDEFINISI : Ketidakpuasaan atau kesulitan
ibu,bayi,atau anak menjalani proses pemberian ASIBATASAN
KARAKTERISTIK : Ketidakadekuatan suplai ASI Bayi melengkung
menyesuaikan diri dengan payudara Bayi menangis pada payudara Bayi
menangis dalam jam pertama setelah menyusui Bayi rewel dalam jam
pertama setelah menyusui Ketidakmampuan bayi untuk latach-on pada
payudara ibu secara tepat Menolak latching-on Tidak responsive
terhadap tindakan kenyamanan lain Ketidakcukupan pengosongan setiap
payudara setelah menyusui Ketidakcukupan kesempatan untuk mengisap
payudara Kurang penambahan berat badan bayi Tidak tampak tanda
pelepasan oksitosin Tampak ketidakadekuatan asupan susu Luka
putting yang menetap setelah minggu pertama menyusui Penurunan
berat badan bayi terus menerus Proses pemberian ASI tidak memuaskan
Tidak mengisap payudara secara terus-menerusFAKTOR YANG BERHUBUNGAN
: Deficit pengetahuan Anomaly bayi Bayi menerima makanan tambahan
dengan putting buatan Diskontinuitas pemberian asi Ambivalensi ibu
Ansietas ibu Anomaly payudara ibu Keluarga tidak mendukung Pasangan
tidak mendukung Refleks mengisap buruk Prematuritas Pembedahan
payudara sebelumnya Riwayat kegagalan menyusui sebelumnya
Breast feding ineffective Breathing pattern ineffective Breas
feeding interuptedKriteriaHasil : Kemantapan pemberian ASI Bayi :
Perlekatan bayi yang sesuai pada dan proses menghisap dari payudara
ibu untuk memperoleh nutrisi selama 3 minggu pertama pemberian ASI
Kemantapanpemberian ASI Ibu : Kemantapan ibu untuk membuat bayi
melekat dengan tepat dan menyusui dari payudara ibu untuk
memperoleh nutrisi selama 3 minggu pertama pemberian ASI
Pemeliharaanpemberian ASI : Keberlangsungan pemberian ASI untuk
menyediakan nutrisi bagi bayi/todller Penyapihan pemberian ASI :
Diskontinuitas progresif pemberian ASI Pengetahuan pemberian ASI :
Tingkat pemahaman yang ditunjukkan mengenai laktasi dan pemberian
makan bayi melalui proses pemberian ASI Ibu mengenali isyarat lapar
dari bayi dengan segera Ibu mengindikasikan kepuasan terhadap
pemberian ASI Ibu tidak mengalami nyeri tekan pada puttingMengenal
itanda-tanda penurunan suplai ASI Intervensi :Breastfeeding
Assistence1. Evaluasi pola menghisap / menelan bayi.2. Tentukan
keinginan dan motivasi ibu untuk menyusui.3. Evaluasi pemahaman ibu
tentang isyarat menyusui dari bayi (misalnya reflex rooting,
menghisap dan terjaga)4. Kaji kemampuan bayi untuk latch on dan
menghisap secara efektif.5. Pantau keterampilan ibu dalam
menempelkan bayi ke puting.6. Pantau integritas kulit putting
ibu.7. Evaluasi pemahaman tentang sumbatan kalenjar susu dan
mastitis.8. Pantau kemampuan untuk mengurangi kongesti payudara
dengan benar.9. Pantau berat badan dan pola eleminasi bayi.Breast
Examination Lactation Supression1. Fasilitasi proses bantuan
interaktif untuk membantu mempertahankan keberhasilan proses
pemberian asi.2. Sediakan informasi tentang laktasi dan tehnik
memompa asi( secara manual atau dengan pompa elektril) cara
mengumpulkan dan menyimpan asi.3. Ajarkan pengasuh bayi mengenai
topic topic seperti penyimpanan dan pencairan asi dan penghindaran
member susu botol pada dua jam sebelum ibu pulang.4. Ajarkan orang
tua mempersiapkan, menyimpan, mengahangatkan dan kemungkinan
tambahan susu formula.5. Apabila penyapihan diperlukan informasikan
ibu mengenai kembalinya proses ovulasi dan seputar alat kontrasepsi
yang sesuai.
Lactation Conceling1. Sediakan informasi tentang keuntungan dan
kerugian pemberian ASI2. Demonstrasikan latihan menghisap jika
perlu.3. Diskusikan metode alternative pemberian makanan bayi
Pemberian ASI, Ketidakefektifan
7.Kesiapan Meningkatkan Menjadi Orang TuaDomain 7: Hubungan
PeranKelas 1: Peran Pemberi AsuhanNo dx : 00164a. DefinisiPola
menyediakan lingkungan untuk anak atau orang lain yang bergantung
yang memadai untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan,dan
dapat ditingkatkan
b. Batasan Karakteristik Anak mengungkapkan kepuasan dengan
lingkungan rumah Dukungan emosi terhadap anak Dukungan emosi
terhadap orang lain yang bergantung Bukti perlekatan Menunjukkan
harapan yang realistis terhadap anak Menunjukkan harapan yang
realistis terhadap orang lain yang bergantung Mengekspresikan
keinginan untuk meningkatkan peran menjadiorang tua Kebutuhan anak
terpenuhi (mis, fisik dan emosi) Kebutuhan orang lain yang
bergantung terpenuhi (mis, fisik dan emosi) Orang lain yang
bergantung mengekspresikan kepuasan terhadap lingkungan rumah
Tujuan / kriteria evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ......x24 jam
didapatkan : Deskripsi pertumbuhan dan perkembangan normal
Deskripsi kebutuhan perawatan fisik Deskripsi kebutuhan psikologis
dan sosialisasi Deskripsi komunikasi efektif
Pengkajian : Tentukan apakah orang tua memiliki harapan yang
realistis terhadap perilaku anak Kaji pengetahuan orang tua
mengenai kebutuhan dasar bayi atau anak Penyuluhan: Berikan
informasi mengenai perawatan anak, jika perlu Ajarkan strategi
penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, dan keterampilan
merawat anak, jika perlu Ajarkan mengenai metode disiplin selain
hukuman fisik untuk mengajarkan disiplin pada anak Ajarkan orang
tua cara memberikan stimulasi yang sesuai untuk bayi, terutama bayi
prematur Ajarkan mengenai mainan yang sesuai usia anak Untuk bayi
yang dirawat di dalam inkubator, tunjukkan cara menyentuh bayi
Peningkatan perkembangan : Anak (NIC) : Ajarkan pengasuh anak
mengenai penanda perkembangan dan perilaku terkaitAktivitas
kolaboratif : Peningkatan perkembangan : Anak (NIC) : Fasilitas
pengasuh anak untuk menghubungi sumber dikomunitas, jika
perluAktivitas lain : Tingkatkan pelekatan orang tua-anak selama
kehamilan dan pelahiran Promosi integritas keluarga (NIC) : Jadi
pendengar bagi anggota keluarga Fasilitasi rasa kebersamaan di
antara anggota keluarga Fasilitasi komunikasi terbuka di antara
anggota keluarga
8.Ketidamampuan Menjadi Orang TuaNdx : (00056)Domain 7 :
Hubungan PeranKelas 1 : Peran Pemberi Asuhan
Definisi : Ketidakmampua pengasuh primer untuk menciptakan ,
mempertahankan, atau memperbaiki lingkungan yang meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan optimum anak.
Batasan Karakteristik
Bayi atau anak-anak :
Gangguan perilaku Kegagalan tumbuhkembang Sering kecelakaan
Sering sakit Insiden penganiyaan Insiden trauma (mis, fisik dan
psikologis) Kurang perlekatan Kurang ansietas perpisahan Performa
akademik buruk Perkembangan kognitif buruk Kompetensi social buruk
Melarikan diri
Orang tua :
Penelantaran Penganiyaan anak Pengabaian anak Sering menghukum
Sikap bermusuhan terhadap anak Ketidak adekuatan perlekatan
Ketidakadekuatan pemeliharaan kesehatan anak Ketidaktepatan
keterampilan pemberian asuhan Ketidaktepatan stimulasi
(visual,taktil, auditori) Ketidaktepatan pengaturan pengasuhan anak
Manajemen perilaku tidak konsisten Asuhan tidak konsisten Kurang
fleksibel dalam memenuhi kebutuhan anak Jarang memberi pelukan
Defisit interaksi ibu-anak Pernyataan negative tentang anak Defisit
interaksi ayah-anak Penolakan terhadap anak Menyatakan frustasi
Menyatakan ketidakmampuan mengendalikan anak Menyatakan
ketidakadekuatan peran. Pernyataan ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan anak Lingkungan rumah tidak aman
Faktor yang Berbuhungan:
Bayi atau anak-anak Perubahan kemampuan persepsi Gangguan
hiperaktivitas kurang perhatian Keterlambatan perkembangan
Temperamen sulit Kondisi cacat Penyakit Kelahiran kembar Jenis
kelamin tidak sesuai harapan Kelahiran premature Pemisahan dari
orang tua Konflik temperamental dengan harapan orang tua
Pengetahuan Defisiensi pengetahuan tentang perkembangan anak
Defisiensi pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan anak.
Defisiensi pengetahuan tentang keterampilan menjadi orang tua
Ketidakmampuan berespons terhadap isyarat bayi. Kurang edukasi
Keterbatasan fungsi kognitif Keterampilan komunikasi buruk
Kecenderungan terhadap hukuman fisik Harapan yang tidak
realistis
Fisiologis Penyakit fisik
Psikologis Jarak kehamilan terlalu dekat Depresi Proses
kelahiran sulit Ketunadayaan Gangguan pola tidur Jumlah kehamilan
banyak Riwayat penyakit jiwa Riwayat penyalahgunaan zat Kurang
asuhan prenatal Deprivasi tidur
Sosial Perubahan dalam unit keluarga Harga diri rendah kronik
Kesulitan financial Ayah dari anak tidak terlibat Riwayat dianiaya
Ketidakadekuatan pengaturan pengasuhan anak Masalah pekerjaan
Kurang persatuan keluarga Kurang model peran orang tua Kurang
sumber Kurang jaringan dukungan social Kurang transportasi Kurang
penerapan nilai menjadi orang tua Kesulitan hukum Strategi koping
maladaptive Konflik perkawinan Ibu anak tidak dilibatkan Lingkungan
rumah buruk Riwayat melakukan penganiyaan Ketidakmampuan
mengutamakan kebutuhan anak diatas kebutuhan pribadi Model peran
orangtua buruk Keterampilan penyelesaian masalah buruk Adanya
tekanan (mis, keuangan , hukum, krisis terkini, pergeseran budaya)
Perpindahan Ketegangan peran Orang tua tunggal Harga diri rendah
situasional Isolasi social Menganggur Kehamilan tidak terencana
Kehamilan yang tidak diinginkan
Memperlihatakan fungsi keluarga yang dibuktikan oleh indicator
sebagai berikut (sebutkan 1-5 sangat berat, berat, sedang, ringan
atau tidak ada):
Dukungan perlindungan penganiayaan : anak : mengidentifikasi
hubungan anak yang bergantung dan beresiko tinggi serta tindakan
untuk mencegah kemungkinan atau penderitaan lebih lanjut akibat
adanya bahaya fisik, seksual, atau emosional; atau akibat
pengabaian kebutuhan dasar hidup.
Promosi Pelekatan : memfasilitasi perkembangan hubungan orang
tua-bayi.
Peningkatan koping : membatu klien untuk beradaptasi dengan
persepsi stressor, perubahan, atau ancaman yang menganggu pemenuhan
tuntutan dan peran hidup.
Peningkatan perkembangan remaja : memfasilitasi perkembangan
fisik, kognitif, social dan emosional yang optimal pada individu
selama masa transisi dari masa kanak kanak ke masa dewasa
Peningkatan perkembangan remaja : memfasilitasi atau mengajarkan
orang tua dan pengasuh untuk memfasilitasi perkembangan motorik
kasar, motorik halus, bahasa, kognitif, social dan emosi yang
optimal pada anak usia prasekolah dan usia sekolah.
Manajemen lingkungan : proses pelekatan : manipulasi lingkungan
sekitar klien untuk menfasilitasi perkembangan hubungan orang
tua-bayi
Manajemen lingkungan : keamanan : memantau dan memanipulasi
lingkungan fisik untuk memfasilitasi keamanan
Promosi integritas keluarga: meningkatkan ikatan dan kesatuan
keluarga
Promosi ketrlibatan keluarga : memfasilitasi partisipasi
keluarga dalam perawatan emosi dan fisik klien
Pemeliharaan proses keluarga: meminimalisasi dampak gangguan
proses keluarga
Dukungan keluarga : meningkatkan nilai, minat dan tujuan
keluarga
Edukasi orang tua : remaja: membantu oprnag tua memahami dan
membantu ank remaja mereka.
Promosi peran menjadi orang tua : menyediakan informasi tentang
menjadi orang tua, bantuan dan koordinasi layanan komprehensif bagi
keluarga yang beresiko
Peningkatan peran : membantu klien, orang terdekatnya, dan/ayau
keluarga untuk memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi dan
menambahkan perilaku peran tertentu.
Kelompok pendukung : memanfaatkan situasi kelompok untuk
memeberikan dukungan emosi dan informasi mengenai kesehatan bagi
anggotanya
Peningkatan keamanan : mengumpulkan dan menganalisis informasi
secara terarah dan kontinu mengenai klien dan lingkungan untuk
dimanfaatkan dalam meningkatkan dan memelihara keamanan
klienKetidamampuan Menjadi Orang Tua
9.Ketegangan peran pemberi asuhanKode NDX : (000361)Domain 7 :
hubungan peranKelas 1: peran pemberi asuhan
Definisi : kesulitan dalam melakukan peran pemberi asuhan
keluarga
Batasan karakteristikAktivitas memberi asuhan ketakutan terhadap
asuhan yang diterima penerima asuhan jika pemberi asuhan tidak
mampu member asuhan ketakutan tentang masa depan terkait kemampuan
pemberi asuhan dalam member asuhan ketakutan terhadap masa depan
terkait kesehatan penerima asuhan ketakutan tentang kemungkinan
rawat inap bagi penerima asuhan kesulitan menyelesaikan tugas yang
diperlukan kesulitan melakukan tugas yang diperlukan perubahan
maladaptive dalam aktifitas member asuhan terlalu focus dalam
rutinitas asuhanstatus kesehatan pemberi asuhan
fisik penyakit kardiovaskular diabetes keletihan gangguan
gastrointestinal sakit kepala hipertensi ruam perubahan berat
badan
emosi marah gangguan tidur frustasi gangguan koping individu
tidak sabar peningkatan kelabilan emosi peningkatan kegugupan
kurang waktu untuk memenuhi kebutuhan personal menyatakan merasa
tertekan kurang tidur somatisasi stress
mengalami perbaikan diri kondisi ketegangan peran pemberi asuhan
menunjukkan kesehatan emosi pemberi asuhan mengungkapkan
pengetahuannya secara verbal tentang program dan prosedur terapi,
perawatan tindak lanjut, dang perawatan darurat mengungkapkan
npengetahuannya secara verbal tentang bagaimana mendapatkan dan
mengoprasikan peralatan dan bantuan yang dibutuhkan mengungkapkan
secara verbal perasaan mendapat dukungan menyatakan keinginan untuk
mengemban peran sebagai pemberi asuhan memastikan pemberian tingkat
perawatan yang sesuai menyeimbangkan benturan anatar kebutuhan
personal dan keluarga mengidentifikasi perubahan yang dapat dibuat
untuk meringankan sebagian beban dan menurunkan stressor
mengidentifikasi dan menggunakan kekuatan personal, dukungan
social,dan sumber-sumber dikomunitas
kaji isyarat pengabaian atau kekerasan fisik atau emosi pada
penerima asuhan pemberi asuhan terhadap tanda peningkatan
ketegangan peran kaji dampak tanggunga jawab pemberian asuhan pada
kehidupan personal dan keluarga kenali dan ajarakan bahwa kerja
sebagai pemberi asuhan adalah secara fisik dan mental fasilitas
koping dan penyesuaian dengan mengajarkan kepada pemberi asuhan dan
penerima asuhan tentang cara lakukan perujukan jika perlu untuk
mendapat konseling dan dukungan selama periode stress atau kritis
lakukan perujukkan untuk memperoleh bantuan yang dibutuhkan dalam
pemberi asuhan pencegahan penganiayan dan instrumental laporkan
kepada pihak berwenang tentang tanda-tanda kekerasan fisik atau
emosi pada penerima asuhan bantu pasien pemberi asuhan untuk
mengidentifikasi masalah atau kekhawatiran dalam pemberian asuhan
buat rencana perawatan dengan pemberi asuhan yang mengidentifikasi
mekanisme koping, kekuatan personal, dukungan social, dan
keterbatasan yang diketahui gali bersama pemberi asuhan tentang
kemungkinan perawatan institusional(sekarang atau dimasa yang akan
datang) dan perasaan yang dikaitkan dengan rawat inap gali bersama
pemberi dan penerima asuhan tentang kedekatan pada masa masa lalu
dan saat ini, berbagi aktifitas dan keyakinan satu sama lain
fasilitas penyesuaian keluarga terhadap penyakit anggota keluarga
dengan membantu mereka
Ketegangan peran pemberi asuhan
10.Kesiapan meningkatkan proses keluargaDomain 7 : hubungan
peranKelas 2 : hubungan keluargaNo. Dx : 00159
a. Definisi Pola fungsi keluarag yang memadai untuk mendukung
kesejahteraan anggota keluarga dan dapat ditingkatkanb. Batasan
karakteristik : aktivitas mendukung pertumbuhan anggota keluarga
aktifitas mendukung keamanan anggota keluarga terdapat keseimbangan
anatara otonomi dan persatuan batasan anggota keluarga
dipertahankan komunikasi adekuat tingkat energy keluarga mendukung
kehidupan sehari-hari mengekspresikan kesediaan untuk meningkatkan
dinamika atkeluargakeluarga berdeferensi terhadap perubahan fungsi
kelurga memenuhi kebutuhan anggota keluarga kebahagiaan anggota
keluarga terlihat peran keluarga sesuai dengan tahap perkembangan
peran keluarga fleksibel untuk tahap perkembangan tugas keluarga
selesai saling tergantung dengan komunitas hubungan secara umum
positif menghargai anggota keluarga
Tujuan / kriteria evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ......x24 jam
didapatkan :
Mengembangkan rencana untuk pertumbuhan personal Mengevaluasi
dan mengubah rencana sesuai dengan kebutuhan Mengidentifikasi dan
memprioritaskan tujuan personal Mengimplementasikan
rencanaPengkajian : Kaji sumber fisik, emosi, dan pendidikan
keluarga Identifikasi pengaruh budaya keluarga Identifikasi adanya
defisit perawatan diri pada pasien Identifikasi struktur dan peran
keluarga Dukungan keluarga (NIC): Kaji reaksi emosi keluarga
terhaap kondisi pasien Tentukan beban psikologis akibat prognosis
bagi Identifikasi sifat dukungan spiriyual untuk keluarga
Penyuluhan : Dukungan keluarga (NIC) : Ajarkan rencana asuhan
keperawatan dan medis kepada keluarga Berikan pengetahuan yang
dibutuhkan tentang pilihan-pilihan kepada keluarga yang akan
membantu mereka dalam membuat keputusan tentang perawatan pasien
Bantu keluarga untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
peralatan yang dibutuhkan untuk melanjutkan keputusan mereka
tentang perawatan pasienAktivitas kolaboratif : Identifikasi sumber
komunitas yang dapat digunakan untuk meningkatkan status kesehatan
pasien dengan anggota keluarga Dukungan keluarga (NIC) :Atur rawat
rehat, saat diindikasikan dan di inginkanAktivitas lain : Bantu
anggota keluarga dalam mengembangkan rencana untuk pertumbuhan
personal. Rencana dapat meliputipengkajian kesempatan kerja,
sekolah, kelompok,pendukung, peningkatan aktivitas, dan latihan
fisik Berikan dukungan emosi dan ketersediaan terhadap anggota
keluarga selama implementasi, evaluasi, dan revisi rencana Bantu
anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan tujuan
personal Anjurkan anggota keluarga untuk membandingkan pespons awal
terhadap krisis dengan situasi saat ini untuk mengidentifikasi
perubahan Berikan kesempatan kepada anggota keluarga untuk
memikirkan dampak penyakit pasien terhadap struktur dan dinamika
keluarga Diskusikan bagaiman kekuatan dan sumber-sumber dapat
digunakan untuk meningkatkan status kesehatan pasien dengan anggota
keluarga Dukungan keluarga (NIC) : Berikan jaminan kepada keluarga
bahwa perawatan yang terbaik dimungkinkan untuk diberikan kepada
pasien Terima nilai-nilai keluarga dengan sikap yang tidak
menghakimi Dengarkan kelugan, persaan, dan pertanyaan keluarga
Fasilitasi komunikasi tentang keluhan dan perasaan antra pasien dan
keluarga atau antara keluarga Jawab semua pertanyaan anggota
keluarga atau bantu mereka untuk mendapatkan jawaban Hargai dan
dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan keluarga Berikan
umpan balik untuk keluarga menyangkut koping mereka Beri dorongan
pengambilan keputusan keluarga dalam merencanakan perawatan pasien
jangka panjang yang mempengaruhi struktur dan keuangan keluarga
Bertindak sebagai advokat keluarga, jika perlu Tingkatkan
keasertifan keluarga dalam mencari informasi, jika perlu
Kesiapan meningkatkan proses keluarga
11Hambatan Interaksi Sosial Domain 7: Hubungan PeranKelas 3:
Performa PeranDefinisi insufisiensi atau kelebihan kuantitas atau
ketidakefektifan kualitas pertukaran social
batasan karakteristik: Ketidaknyamanan dalam situasi social
Disfungsi interaksi dengan orang lain Laporan keluarga tentang
perubahan interaksi(mis: gaya, pola) Ketidakmampuan untuk
mengomunikasikan rasa keterikatan social yang memuaskan (mis: rasa
memiliki, perhatian, minat, berbagi cerita) Ketidakmampuan menerima
rasa keterikatan social yang memuaskan(mis: rasa memiliki,
perhatian, minat, berbagi cerita) Penggunaan perilaku interaksi
social yang tidak efektif.
Factor yang berhubungan: Ketiadaan orang terdekat Kendala
konunikasi Deficit tentang cara meningkatkan kebersamaan(mis:
pengetahuan, keterampilan) Gangguan proses pikir Kendala lingkungan
Hambatan mobilitas fisik Gangguan konsep diri Ketidaksesuaian
sosiokultural Isolasi terapeutik
Self esteem, situational Communication impaired verbal Criteria
hasil: Lingkungan yang suportif Bercirikan hubungan dan tujuan
anggota keluarga Menggunakan aktivitas yang menenangkan, menarik
dan menyenangkan untuk meningkatkan kesejahteraan Interaksi sosial
dengan orang kelompok, atau organisasi Memahami dampak dari
perilaku diri pada interaksi social Mendapatkan/meningkatkan
keterampilan interaksi social, kerja sama, ketu;usan dan saling
memahami Mengungkapkan keinginan untuk berhubungan dengan orang
lain Perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial anak sesuai
dengan usianya
Socialization enchanment: Buat interaksi terjadwal Dorong pasien
ke kelompok atau program keterampilan interpersonal yang membantu
meningkatkan pemahaman tentang pertukaran informasi atau
sosialisasi, jika perlu Identifikasi perubahan perilaku tertentu
Berikan umpan balik positif jika pasien berinteraksi dengan orang
lain Fasilitas pasien dalam member masukan dan membuat perencanaan
Anjurkan bersikap jujur dan apa adanya dalam berinteraksi dengan
orang lain Anjurkan menghargai orang lain Bantu pasien meningkatkan
kesadaran tentang kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi
dengan oranfg lains Gunakan tekhnik bermain peran untuk
meningkatkan keterampilan dan kethnik berkomunikasi Minta dan
harapkan adanya komunikasi verbalSelf-Esteem enhancement Family
Procces Maintenance Complex Relationship BuildingKerusakan
interaksi sosial
12.Gangguan proses keluargaDomain 7 : Hubungan/peranKelas 5 :
hubungan keluargaNo dx : 00060
a. Definisiperubahan dalam hubungan dan/ atau fungsi
keluarga
b. Batasan Karakteristik Perubahan dalam tugas yang telah
ditetapkan Perubahan ketersediaan untuk menunjukan respon kasih
sayang Perubahan dalam ketersediaan untuk dukungan emosi Perubahan
dalam pola komunikasi Perubahan dalam keefektifan dalam
menyalesaikan tugas yang diemban Perubahan dalam ekspresi konflik
dengan sumber komunitas Perubahan dalam ekspresi konflik dalam
keluarga Perubahan dalam ekspresi isolasi dari sumber komunitas
Perubahan dalam eksperesi konflik didalam keluarga Perubahan dalam
hubungan bersama Perubahan dalam partisispasi di dalam penyelesaian
masalah Perubahan dalam partisipasi di dalam pembuatan keputusan
Perubahan dalam kepuasan terhadap keluarga Perubahan dalam keluhan
somatik Perubahan dalam pola komunikasi Perubahan dalam keintiman
Perubahan dalam persatuan kekuatan Perubahan dalam ritual Perubahan
dalam perilaku meredahkan stress
c. Faktor yang mempengaruhi : Krisis perkembangan Transisi
perkembangan Interaksi dengan komunitas Modifikasi dalam keungan
keluarga Modifikasi dalam status sosial keluarga Pergeseran
kekuatan anggota keluarga Pergeseran peran keluarga Pergeseran pada
status kesehatan anggota keluarga Situasi transisi Krisis
situasi
Tujuan / kriteria evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ......x24 jam
didapatkan :
Memahami perubahan dalam peran keluarga Mengidentifikkasi pola
koping Berpartisipasi dalam proses membuat keputusan tentang
perawatan setelah rawat inap Berfungsi untuk saling memberikan
dukungan kepada setiap anggota keluarga Mengeditifikasi cara untuk
berkoping lebih efektif
Pengkajian : Kaji interaksi antara pasien dan keluarga, waspada
terhadap potensial perilaku merusak Kaji keterbatasan anak, dengan
demikian dapat mengakomodasi anak untuk berpartisipasi dalam
aktivitas sehari-hari Promosi integritas keluargga (NIC): Kaji
perasaan bersalah yang mungkin dialami keluarga Kaji jenis hubungan
keluarga Pantau hubungan keluarga saat ini Kaji pemahaman keluarga
tentang penyebab penyakit Identifikasi prioritas yang bertentangan
di antara anggota keluargaPenyuluhan : Ajari keterampilan merawat
pasien yang diperlukan oleh keluarga (misalnya, manajemen waktu,
pengobatan) Ajari keluarga perlunya keja sama dengan sistem sekolah
untuk menjamin akses kesempatan pndidikan yang sesuai untuk
penderita penyakit kronis atau anak cacatAktivitas kolaboratif:
Pelopori konferensi multidisiplin perawatan pasien, dengan
melibatkan pasien/keluarga dalam menyelesaikan masalah dan
fasilitas komunikasi Berikan perawatan berkelanjutan dengan
mempertahankan komunikasi yang efektif antara anggota staf melalui
catatan keperawatan dan rencana perawatan Ajukan pelayanan
konsultasi sosial untuk membantu keluarga menentukan kebutuhan
pascahospitalisasi dan identifikasi sumber dukungan dikomunitas
(misalnya, untuk perawatan anak) Rujuk keluarga ke konsultan
keuangan Promosi integritas keluarga (NIC) : Rujuk untuk terapi
keluarga , sesuai indikasiAktivitas lain : Bantu keluarga dalam
mengidentifikasi perilaku yang mungkin menghambat pengobatan yang
dianjurkan Bantu keluarga dalam mengidentifikasi kekuatan personal
Dukung keluarga untuk menyatakan perasaan dan masalahnya secara
verbal Dukung keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan pasien
dan bantu merencanakan perawatan setelah rawat inap Berikan jam
berkunjung yang fleksibel untuk mengakomodasi kunjungan keluarga
Pertahankan ritual atau rutinitas keluarga (misalnya, makan bersama
atau membuat keputusan keluarga) Berikan penguatan positif terhadap
penggunaan mekanisme koping yang efektif Promosi integritas
keluarga (NIC) : Berikan privasi untuk keluarga Fasilitasi
komunikasi terbuka di antara anggota keluarga Diskusikan dengan
anggota keluarga tentang tambahan keterampilan koping yang dapat
digunakan Bantu keluarga menyelesaikan konflik
Gangguan proses keluarga
13.Kesiapan meningkatkan koping Domain 9 : Koping/Toleransi
stressKelas 2 : Respons KopingNo dx : 00158Definisi : suatu pada
upaya kognitif dan perilaku untuk mengatasi tuntutan/permintaan
yang adekuat untuk keejahteraan dan dapat
diperkuat/ditingkatkan.Batasan Karakteristik : Mengetahui
kekuatan/kelebihan diri Menyadari kemungkinan perubahan lingkungan
Menganggap stressor sebagai sesuatu yang dapat diatasi Mencari
pengetahuan tentang strategi baru Mencari dukungan social
Menggunakan rentang strategi berorientasi emosi yang luas
Menggunakan rentang strategi berorientasi masalah yang luas
Menggunakan sumber spiritual
Tujuan / kriteria evaluasi
(lihat juga tujuan/ kriteria evaluasi untuk diagnosis kesiapan
untuk meningkatkan proses keluarga dan perilaku sehat)
Anggota keluarga akan : Mengembangkan rencana untuk pertumbuhan
personal Mengevaluasi dan mengubah rencana sesuai dengan kebutuhan
Mengidentifikasi dan memprioritaskan tujuan personal
Mengimplementasikan rencana
Pengkajian : Pastikan ketersediaan sumber dan tingkat penggunaan
sumber tersebut Identifikasi kelompok yang beresiko tinggi
melakukan perilaku yang tidak sehat Identifikasi factor resiko pada
kelompok beresiko tinggi yang dapat memotivasi atau7 menghalangi
perilaku sehat Tentukan konteks sosiokultural dan historis perilaku
sehat individu kelompok Ciptakan dan implementasikan proses
evaluasi teratur pada hasil pasien selama dan setelah selesainya
program/aktivitas Kaji efek kebijakan dan standar kesehatan
terhadap praktik keperawatan, hasil pasien, dan biaya perawatan
kesehatan Manajemen lingkunagn : Komunitas (NIC) : segera lakukan
skrining terhadap resiko kesehatan dari lingkunganPenyuluhan Bantu
untk mengidentifikasi dan menggerakan sumber-sumber dan dukungan
yang tersedia (mis, sumber dana dan persediaan)\ Pilih strategi
pembelajaran berdasarkan karakteristik target populasi yang telah
teridentifikasi Rancang proses untuk menginformasikan kepada
konsumen perawatan kesehatan tentang perubahan kebijakan kesehatan
saat ini dan di masa yang akan dating Sediakan materi edukasi
tertulis pada tingkat yang sesuai untuk kelompok target Manajemen
lingkungan : komunitas (NIC) : buat program edukasi untuk kelompok
target yang beresiko (mis, remaja yang hamil)Aktifitas Kolaboratif
Bantuan komunitas dalam mengumpulkan dana untuk program
kesejahteraan (mis, pendidikan, pencegahan merokok) Manajemen
lingkungan : Komunitas (NIC) : lakukan partisipasi dalam tim
bmultidisiplin untuk mengidentifikasi ancaman terhadap keamanan
dalam komunitas. Lakukan kolaborasi dalam pengembangan program aksi
bkomunitas bekerja dengan kelompok lingkunagn untuk memperoleh
peraturan pemerintah yang sesuaiAktivitas lain Bangun kerja sama
kolaboratif dengan komunitas dan jelaskan pada perawat kesehatan
komunitas dalam promosi kesejahteraan Lakukan pendekatan atau tulis
surat untuk mendesak kebijakan meningkatkan kesehatan(mis, jaminan
pendidikan kesehatan sebagai manfaat yang diperoleh pegawai;
pengurangan premi asuransi untuk perilkau bgaya hidup sehat) bantu
menulis jaminan dalam mengumpulkan dana untuk program kesejahteraan
bantu meningkatkan tingkat pendidikan dalam komunitas manajemen
lingkunagn : komunitas (NIC): tingkatkan kebijakan pemerintah untuk
menurunkan resiko tertentu. Anjurkan warga untuk berpartisipasi
secara aktif dalam keamanan komunitas. Koordinasikan pelayanan
kelompok resiko tinggi dan komunitas.
Kesiapan meningkatkan koping
14.Duka CitaDomain 9 : Koping/Toleransi StresKelas 2: Respons
KopingNo Dx : 00136Definisi : proses kompleks normal yang meliputi
respons dan perilaku emosional, fisik,spiritual, social, dan
intelektual yakni individu, keluarga dan komunitas memasukan
kehilangan yang actual, adaptif, atau dipersepsikan ke dalam
kehidupan sehari-hari mereka.Batasan Karakteristik : Perubahan
tingkat aktifitas Perubahan pola mimpi Perubahan fungsi imun
Gangguan fungsi neuroendokrin Marah Menyalahkan Berpisah/menarik
diri Putus asa Disprganisasi/kacau Gangguan pola tidur Mengalami
kelegaan Memelihara hubungan dengan almarhum/ah Membuat makna
kehilangan Kepedihan Perilaku panic Pertumbuhan personal Distress
psikologis MenderitaFaktor yang Berhubungan : Mengantisipasi
kehilangan hal yang bermakna (mis, kepemilikan, pekerjaan, status,
rumah, bagian dan proses tubuh) Mengantisipasi kehilangan orang
terdekat Kematian orang terdekat Kehilangan objek penting(mis,
kepemilikan, pekerjaan, status, rumah, bagian dan proses tubuh.
Kontrol depresiIndicator : Monitor kemampuan konsentrasi Monitor
intensitas depresi Identifikasi tanda depresi Rencanakan strategi
untuk mengurangi efek tanda gejala Laporkan peningkatan suasana
hati
Fasilitasi berduka Mengidentifikasi kehilangan Membantu pasien
mengidentifikasi sifat Dorong pasien untu8k verbalisasi kenangan
dari kehilangan, baik masa lalu dan saat ini Mendorong identifikasi
ketakutan terbesar tentang kehilangan Dukung perkembangan proses
berduka pribadi yang sesuai Membantu untuk mengidentifikasi
strategi coping pribadi Komunikasikan penerimaan kehilangan
Mengidentifikasi sumber-sumber dukungan masyarakat
Berduka
15.KetidakberdayaanDomain 9 : koping /toleransi stressKelas 2 :
Respons kopingDefinisi : persepsi bahwa tindakan seseorang secara
signifikan tidak akan memengaruhi hasil; persepsi kurang kendali
terhadap situasi saat ini atau situasi yang akan segera
terjadiBatasan Karakteristik : Bergantung pada orang lain Depresi
karena gangguan fisik Tidak berpartisipasi dalam perawatan
Menyatakan asing Menyatakan keraguan tentang kinerja peran
Menyatakan frustasi terhadap ketidakmampuan untuk melaksanakan
aktivitas sebelumnya Menyatakan kurang control Menyatakan rasa
maluFaktor yang Berhubungan : Regimen terkait penyakit Lingkungan
perawatan Interaksi interpersonal yang tidak memuaskan
Tujuan / kriteria evaluasi
Mendemonstrasikan pengendalian diri terhadap depresi;
partisipasi keluarga dalam perawatan professional; kepercayaaan
kesehatan; persepssi kemampuan untuk melakukan, persepsi kendali,
dan persepsi sumber; harapan; partisipasi dalam pengambilan
keputusan tentang keperawatan kesehatan, otonomi personal (sebutkan
tingkat 1-5) Menunjukan partisipasi dalam pengambilan keputusan
tentang perawatan kesehatan, yang dibuktikan oleh indicator sebagai
berikut (sebutkan 1-5 : tidak pernah, jarang, kadang-kadang,
sering, atau selalu):Mengidentifikasi prioritas hasil
kesehatanMenggunakan teknik penyelesaian masalah untuk mencapai
hasil yang di harapkan Bernegosiasi untuk pilihan perawatan
Pengkajian Peningkatan harga diri (NIC) :Tentukan lokus control
pasienTentukahn kepercayaan diri pasien terhadap keputusasaannya
sendiriPantau tingkat harga diri sepanjang waktu apabila perlu
fasilitas tanggung jawab diri (NIC) :pantau tingkat tanggung jawab
yang diemban pasiententukan apakah pasien memiliki pengetahuan yang
adekuat tentang kondisi perawatan kesehatanaktivitas kolaboratif
adakan suatu konferensi multidisiplin untu8k mendiskusikan dan
mengembangkan rutinitas perawatan pasienaktivitas Lain bantu pasien
untuk mengidentifikasi factor-faktor yang dapat menimbulkan
ketidakberdayaan diskusikan dengan pasien tentang pilihan yang
realistis dalam perawatan berikan penjelasan untuk pilihan tersebut
libatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang perawatan
jelaskan alas an setiap perubahan perencanaan perawatan kepada
pasien peningkatan harga diri (NIC) :Eksplorasi pencapaian
sebelumnyaBeri penekanan pada kekuatan-kekuatan diri yang dapat
diidentifikasi oleh pasienSampaikan kepercayaan diri terhadap
kemampuan pasien untuk menangani situasi fasilitasi tanggung-jawab
diri (NIC) :Dorong pengungkapan secara verbal perasaan, persepsi,
dan ketakutan tentang mengemban tanggung jawabDorong kemandiriian
tetapi bantu pasien jika tidak mampu melakukannya
Ketidakberdayaan
16.PENURUNAN KOPING KELUARGADomain 9 : koping /toleransi
stressKelas 2 : Respons kopingDEFINISI: Orang terdekat anggota
keluarga atau sahbat yang memberikan dukungan, rasa nyaman,
bantuan, atau motovasi tidak adekuat, tidak efektif, atau mengalami
penurunan yang mungkin diperlukana oleh klien untuk mengelolah atau
menguasai tugas-tugas adaptif terkait masalah kesehatanBATASAN
KARAKTERISTIKObjektif Orang terdekat mengupayakan perilaku
asistif?membantu dengan hasil yang memuaskan Orang terdekat
mengupayakan perilaku suportif/ mendukung dengan hasil yang tidak
memuaskan Orang terdekat menunjukan perilaku protektif yang tidak
sesuai dengan kemampuan klien Orang terdekat menunjukan perilaku
protektif yang tidak sesuai dengan kebutuhan otonomi klien Orang
terdekat memasuki komunikasi personal yang terbatas dengan klien
Orang terdekat menarik diri dari klien
Subjektif Klien mengungkapkan keluhan mengenai respon orang
terdekat terhadap masalah kesehatan Orang terdekat mengungkapkan
pemahaman yang tidak adekuat yang mengganggu Orang terdekat
menggambarkan preokupasi dengan reaksi personal
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Perilaku peserta yang mempengaruhi orang
yang penting bag klien Krisis perkembangan yang dapat dihadapi
orang yang penting bagi klien Kelelahan dalam kemampuan suportif
Informasi yang didapat oleh orang yang penting bagi klien tidak
adekuat Kurang dukungan timbal balik Sedikit dukungan yang
diberikan pada klien dan selanjutnya, untuk orang yang penting bagi
klien Krisis situasional yang dapat dihadapi orang yang penting
bagi klien Disorganisasi keluarga yang sementara Kegelisahan
sementara dari orang yang penting bagi klien
Ceregiver stressor Family coping, Disable Perenting, Impaired
Parental role, conflict Therapeutic regimen management,
ineffectifKRITERIA HASIL Keluarga tidak mengalami penurunan koping
keluarga Hubungan pasien-pemberi kesehatan adekuat Kesejahteraan
emosi pemberi asuhan keperawatan keluarga Koping keluargameningkat
Normalisasi keluarga yang memuaskan Performa yang baik pemberi
asuhan lansung dan tidak langsung
COPING ENHANCEMENT:-dukungan pemberi asuhan menyediakan
informasi penting, advokasi, dan dukungan yang dibutuhkan untuk
menfasilitasi perawatan primer pasien selain dari profesional
kesehatan.-Peningkatan koping membantu pasien beradaptasi dengan
persepisi stressor, perubahan, atau ancaman yang mengganggu
pemenuhan tuntutan dan peran hidup.- Promosi keterlibatan keluarga
menfasilitasi partisipasi keluarga dalam perawatan emosi dan fisik
pasien.- Pemeliharaan proses keluarga meminimalkan dampak gangguan
proses keluarga.- Dukungan keluarga:Meningkatkan nilai, minat, dan
tujuan keluarga.- Panduan sistem kesehatan menfasilitasi lokal
pasien dan penggunaan pelayanan kesehatan yang sesuai.- Fasilitas
pembelajaran meningkatkan kemampuan untuk memproses dan memahami
informasi.- Membantu orang tua dan keluarga lain anak sakit kronis
atau yang mengalami ketunandayaan kronis dalam memberikan
pengalaman hidup normal untuk anak dan keluarga mereka.- Rawat
rehat: Memberikan perawatan jangka pendek.PENURUNAN KOPING
KELUARGA
17.Ketidak Efektifan Koping (00069)Domain 9 : koping / toleransi
stress Kelas 2 : respon koping
Definisi : Ketidakmampuan untuk membentuk penilaian valid
tentang stressor, ketidak adekuatan pilihan respon yang dilakukan
dan/ atau ketidak mampuan untuk menggunakan sumber daya yang
tersedia.
Batasan Karakteristik Perubahan dalam pola komunikasi yang biasa
Penurunan penggunaan dukungan social Perilaku destruktif terhadap
orang lain Perilaku destruktif terhadap diri sendiri Letih, angka
penyakit yang tinggi Ketidakmampuan memperhatikan informasi
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar Ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan dasar Ketidakmampuan memenuhi harapan peran Pemecahan
masalah yang tidak adekuat Kurangnya perilaku yang berfokus pada
pencapaian tujuan Kurangnya resolusi masalah Konsentrasi buruk
Mengungkapkan ketidakmampuan meminta bantuan Mengungkapkan ketidak
mampuan utnuuk mengatasi masalah Pengambilan resiko, gangguan
tidur, penyalahgunaan zat Mennggunakann koping yang mengganggu
perilaku adaptif
Faktor Yang Berhubungan. Gangguan dalam pola penilaian, ancaman,
melepas tekanan Gangguan alam pola melepaskan tekanan/ketegangan
Perbedaan gender dalam strategi koping Derajat ancaman yang tinggi
Ketidakmampuan untuk mengubah energy yang ada Sumber yang tersedia
tidak adekuat Dukungan social yang tidak adekuat yang diciptakan
oleh karateristik hubungan Tingkat percaya diri yang tidak adekuat
dalam mengatasi masalah Tingkat persepsi control yang tidak adekuat
Ketidakadekuatan kesempatan untuk bersiap terhadap stressor Krisis
maturasi, krisis situasi Ragu
Decision making Role inhasmet Social supportCriteria hasil
Mengidentifikasi pola koping yang efektif Mengungkapkkan secarra
verbal tentang koping yang efektif Mengatakan penurunan stress
Klien mengatakan telah menerima tentang keadaannya Mampu
mengidentifikasi strategi tentang koping
Dicision making1. Menginformasikan pasien alternative atau
solusi lain penanganan2. Memfasilitasi pasien untuk membuat
keputusan3. Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan, kerugian dari
keadaanRole inhancemet1. Bantu pasien untuk identifikasi bermaccam
macam nilai kehidupan2. Bantu pasien identifikasi strategi positif
untuk mengatur pola nilai yang dimiliki.Coping enhancement1.
Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi gambaran perubahan peran
yang realistis.2. Gunakan pendekatan tenang dan meyakinka.3.
Hindari pengambilan keputusan pada saat pasien berada dalam stress
berat4. Berikan informasi actual yang terkait dengan diagnosis
terapi dan prognosis.
Koping ( individual takefektif ), resiko tinggi
18.Ketidakmampuan Koping KeluargaDomain 9: Koping/Toleransi
StresKelas 2: Respons KopingDefinisi : Perilaku terdekat (anggota
keluarga atau orang penting lainnya) yang membatsi kapasitas
/kemampuannya dan kemampuan klien untuk secara efektif menangani
tugas penting mengenai adaptasi keduanya terhadap masalah
kesehatanBatasan karakteristik Pengabaian Agresi Agitasi Menjamin
rutinitas biasa tanpa menghormati kebutuhan klien Meningkatkan
ketergantungan klien Depresi Membelot Tidak menghormati kebutuhn
klien Perilaku keluarga yang menggangu kesejahteraan Permusuhan
Gangguan individualisasi Gangguan membangun kembali kehidupan yang
bermakna untuk diri sendiri Intoleran Perawatan yan mengabaikan
klien dalam hal kebutuhan dasar manusia Perawatan yang mengabaika
klien dalam hal pengobatan penyakit Hubungan yang mengabaikan
anggota keluarga lain Terlalu khawatir terus menerus mengenai klien
Psikosomatis Penolakan Merasakan tanda penyakit klien
Faktor yang berhubungan Penenganan resistensi keluarga terhadap
pengobatan yang berubah ubah Gaya koping yang tidak sesuai antara
orang terdekat dan klien untuk menangani tugas adaptif Gaya koping
yang tidak sesuai diantara orang terdekat Hubungan keluarga yang
sangat ambivalen Orang terdekat lama tidak mengungkapkan perasaan
(mis., rasa bersalah, cemas, permusuhan, putus asa).
NOC Family coping disable Parenting Impaired Terapeutik Regiment
manajemen,inaffective Violence : other directed,risk for
Kriteria HasilHubungan pemberi asuhan pasien :interaksi dan
hubungan yang positif antar pemberi dan penerima Performa pemberi
asuhan keperawatan langsung : penyediaan perawatan kesehatan dan
perawatan personal yang tepat pada anggota keluarga oleh pemberi
perawatan keluarga Performa pemberi asuhan perawatan tdk langsung :
pengaturan dan pengawasan perawatan yang sesuai bagi anggota
keluarga oleh pemberi perawatan keluarga Kesejahteraan pemberi
asuhan : derajat persepsi positif mengenai status kesehatan dan
kondisi kehidupan memberi perawatn primer Potensial ketahanan
pemberi asuhan : faktor yang meningkatkan kontinuitas perawatan
oleh pemberi perawatan keluar atau mengalami ketunadayaanga dalam
periode waktu lama Koping keluarga : tindakan keluarga untuk
mengelola stressor yang membebani sumber-sumber keluarga
Normalisasi keluarga : Kapasitas sitem keluarga dalam
mempertahankan rutinitas dan mengembangkan strategi untuk
mengoptimalkan fungsi jika ada anggota keluarga yang sakit kronis
Mampu mengatasi masalah keluarga Mencari bantuan keluarga jika
perlu Mencapai stabilitas finansial untuk memenuhi kebutuhan
anggota keluarga Mampu menyelesaikan konflik tanpa kekerasan
Memperlihatkan fleksibilitas peran Mengungkapkan perasaan yang
tidak terselesaikan Identfikasi gaya koping yang bertentangan
Partisipasi dalam pengembangan dan implementasi rencana
perawatan
Bantu keluarga mengenal masalah (misalnya penatalaksanaan
konflik kekerasan, kekerasan seksual) Dorong partisipasi keluarga
dalam semua pertemuan kelompok Dorong keluarga untuk memperlihatkan
kekhawatiran dan untuk membantu merencanakan perawatan
paschahospital Bantu memotivasi keluarga untuk merubah Bantu pasien
beradaptasi dengan persepsi stresor, perubahan, atau ancaman yang
mengganggu pemenuhan tuntunan dan peran hidup Dukungan emosi :
memberikan penenangan, penerimaan dan dorongan selama periode
stress Memfasilitasi partisipasi keluarga dalam perawatan emosi dan
fisik pasien Dukungan keluarga : meningkatkan nilai, minat, dan
tujuan keluarga Panduan sistem kesehatan : memfasilitasi lokal
pasien dan penggunaan pelayanan kesehatan yang sesuai Mendorong
pasien ikut dalam aktifitas sosial dan komunitas Mendorong pasien
mencari dorongan spiritual jika diperlukan Bantu anggota keluarga
dalam mengklarifikasi apa yang mereka harapkan dan butuhkan satu
sama lain
Ketidakmampuan Koping Keluarga
19.Ketidakefektifan koping komunitasDomain 9 : koping/toleransi
stresKelas : 2 respons koping Definisi : pola aktivitas komunikasi
untuk adaptasi dan penyelesaian makalah yang tidak memuaskan untuk
memenuhi tuntutan/permintaan atau kebutuhan komunitas
Batasan karakteristik Komunitas tidak memenuhi harapannya
sendiri Penurunan partisipasi komunitas Konflik komunitas yang
berlebihan Mengungkapkan ketidakberdayaan komunitas Mengekspresikan
kerentanan Angka penyakit yang tinggi Peningkatan masalah sosial
(mis,bunuh diri di rumah vandalisme,pembakaran rumah dengan
sengaja,terorisme,perampokan,pembunuhan
bayi,penganiyayaan,perceraian,pengangguran,kemiskinan,militansi,sakit
jiwa ) Stersor dipersepsikan secara berlebihan
Faktor yang berhubungan Kurangnya layanan pendukung dalam
komunitas Bencana alam Bencana akibat ulah manusia yang tidak
adekuat Sistem komunitas yang tidak efektif (mis,kurangnya sistem
medis darurat,sistem transportasi,sistem perencanaan bencana )
Sistem komunitas yang tidak ada Menunjukan koping yang efektif yang
dibutuktikan oleh indikator sebagai berikut ( sebutkan I-V tidak
pernah,jarang,kadang-kadang,sering atau selalu) : Mengidentifikasi
pola koping yang efektif (dan tidak efektif ) Mencari informasi
terkait dengan penyakit-penyakit dan pengobatan Mengindentifikasi
berbagai strategi koping Menggunakan perilaku untuk menurunkan
stres Melaporkan penurunan perasaan negatif Menunjukan pengendalian
diri terhadap impuls gengan mempertahankan pengendalian diri tanpa
pengawasan secara konsisten Berpatisipasi dalam proses pengambilan
keputusan Menunjukan minat terhadap aktivitas pengadaan
Mengidentifikasi kekuatan personal yang dapat meningkatan koping
yang efektif Menimbang serta memilih diantara alternatif dan
konsekuesinya Mengawali pembicaraan Berpatisipasi dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari Menggunakan pernyataan verbal dan nonverbal
yang sesuai dengan situasi Mengungkapkan secara verbal tentang
rencana menerima atau mengubah situasi
Bimbingan antisipasi : mempersiapkan pasien u/ mengantisipasi
krisis perkembangan dan/atau situasional Peningkatan koping ;
membantu pasien untuk beradadptasi denga presepsi
stesor,perubahan,atau ancaman yang menggangu Pemenuhan tuntutan dan
peran hidup Bantu pasien dalam mengembangkan rencana untuk menerima
atau mengubah situasi Bantu pasien dalam mengidentifikasi kekeuatan
personal dan menetapkan tujuan yang realitis Dukung pasien untuk :
Terlibat dalam perencanaan aktivitas keperawatan Memulai percakapan
dengan orang lain Berpatisipasi dalam beraktivitas Minta keluarga
untuk mengunjung klien bila memungkinkan Dorong untuk melakukan
latihaan fisik,sesuai dengan kemampuan klien Peningkatan
koping(Nic: Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi gambaran
perubahan peran yang realistis Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan Ciptakan suasana penerimaan Hindari pengambilan
keputusan pada saay pasien berada dalam stres berat Galih alasan
pasien dan kritik diri Bantu pasien dalam mengidentifikasi respons
positif dari orang lain Hargai dan diskusikan respons alternatif
terhadap situasi
Ketidakefektifan koping komunitas
20Resiko Ketidakberdayaan
Domain 9 : Koping / ToleransiStresKelas 2 : Respon Koping
Definisi : Berisiko terhadap pengalaman hidup kurang kendali
terhadap situasi, termasuk suatu persepsi bahwa tindakan seseorang
tidak secara bermakna memengaruhi hasil.
BatasanKarakteristik : Ansietas Pemberiasuhan Harga diri rendah
kronik Kurang pengetahuan Kekurangan secaraekonomi Penyakit
Polakopingtidakefektif Kurangdukungan social Nyeri Penyakit yang
melemahkansecaraprogresif Hargadirirendahsituasional Marginalisasi
social Kondisiterstigma Penyakitterstigma Perjalananpenyakit yang
tidakdapat di prediks
Self esteemsituasional low Body image, disturbed. Knowledge,
readinees for enhanced. Coping, inffective. Death anxiety. Life
style, sedentary.
Criteria hasil : Kepercayaan kesehatan :persepsi kemampuan.
Kepercayaan kesehatan :persepsi kendali. Menunjukkan penilaian
pribadi tentang harga diri. Mengungkapkan penerimaan diri.
Komunilasi terbuka. Mengatakan optimisme tentang masa depan.
Menggunakanstrategi coping efektif. Body image positif.
Mampumengidentifikasikekuatan personal. Mendeskripsikansecara
factual perubahanfungsitubuh.
Mampuberadaptasidenganketidakmampuanfisik. Melaporkandukungan yang
adekuatdari orang terdekat, teman-teman&tetangga.
Melaporkanwaktu, keuanganpribadi&asuransikesehatan yang
memadai. Melaporkanketersediaanalat, bahanpelayanan,
&alattansportasi.
Melaporkanmengetahuiprosedurtreatmenkesehatan.
Mampumengontrolkecemasan. Kesehatan spiritual.
Self eficacy enhancement 1. Bantu
pasienuntukmengidentifikasifaktor-faktor yang
dapatmenimbulkanketidakberdayaan2.
Diskusikandenganpasiententangpilihan yang realistisdalamperawatan3.
Libatkanpasiendalampengambilankeputusantentangperawatan4.
Jelaskanalasansetiapperubahanperencanaanperawatanterhadappasien5.
Dukunganpengambilankeputusan6.
Kajikemampuanuntukpengambilankeputusan7.
Beripenjelasankepadapasiententang proses penyakit
Self esteemenhacement1. Tujukkan rasa
percayadiriterhadapkemampuanpasienuntukmengatasisituasi2.
Dorongpasienmenidentifikasikekuatandirinya3.
Ajarkanketerampilanprilaku yang positifmelaluibermainperan, model
peran, diskusi4. Dukungpeningkatantanggungjawabdirijika di
perlukan5. Buat statement positifterhadappasien6. Monitor
frekuensikomunikasi verbal pasien yang negative7.
Dukungpasienuntukmenerimatantanganbaru8.
Kajialasan-alasanuntukmengkritikataumenyalahkandirisendiri9.
Kolaborasidengansumber-sumber lain
(petugasdinassosiall,perawatspesialisklinikdanlayanankeagamaan)
Ketidakberdayaan, Resiko
21DOMAIN 10 (Prinsip hidup)
KELAS3.Nilai/kepercayaan/kongruensi tindakan.
KONFLIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN(00083)
Definisi:keadaan ketidakpastian tentang arah tindakan yang akan
diambilketika dihadapkan pada pilihan di antara tindakan yang
melibatkan risiko,kehilangan atau tantangan terhadap nilai-nilai
kehidupan personal.
Batasan Karakteristik:Subjectif Mempertanyakan
aturan,Prinsip,dan nilai moral saat mengambil keputusan.
Mempertanyakan nilai-nilai dan keyakinan seseorang pada saat
berusaha membuat keputusan. Berfokus pada diri sendiri.
Mengungkapkan secara verbal tentang perasaan distres ketika
berusaha membuat keputusan.
Mengungkapkan secara verbal tentang ketidak pastian mengenai
pilihannya.
Mengungkapkan secara verbal tentang konsekuensi yang tidak
diinginkan dari tindakan alternatif yang sedang
dipertimbangkan.
Objectif Keterlambatan dalam pembuatan keputusan. Tanda-tanda
distres fisik atau ketegangan (misalnya,peningkatan denyut
jantung,peningkatan ketegangan otot,dan gelisah) Kebimbangan
diantara beberapa alternatif pilihan.
Pengambilan keputusan:kemampuan untuk memutuskan dan memilih
diantara dua alternatif atau lebih.
Pemrosesan informasi:kemampuan untuk mendapatkan,mengorganisasi
dan menggunakan informasi.
Partsipasi dalam pengambian keputusan untuk perawatan
kesehatan:Keterlibatan personaldalam memilih dan mengevaluasi
pilihan perawatan kesehatan untuk memperoleh hasil yang
diharapkan.
Otonomi personal:Tindakan personal individu yang kompeten untuk
melatih kepemimpinan mengambil keputusan dalam kehidupan.Pelatihan
asertivitas:Membantu dalam mengungkapkan secara efektif
perasaan,kebutuhan dan pikiran,dengan tetap menghargai hak orang
lain.
Dukungan pembuatan keputusan: Memberi informasi dan dukungan
kepada pasien yang membuat keputusan mengenai perawatan
kesehatan.
Panduan sistem kesehatan: Memfasilitasi lokasi pasien dan
menggunakan layanan kesehatan yang sesuai
Fasilitas pembelajaran: Meningkatkan kemampuan untuk memproses
dan memahami informasiPenetapan tujuan bersama: Bekerja sama dengan
pasien untuk mengidentifikasi dan membuat prioritas tujuan
perawatan,kemudian membuat perencanaan untuk mencapai tujuan
tersebutPengambilan Keputusan, Konflik
22.Risiko jatuhDomain 11 : Keamanan/perlindunganKelas 2 : Cedera
Fisik
Definisi: peningkatan Peningkatan kerentanan untuk jatuh yang
dapat menyebabkan bahaya fisikFaktor resiko Dewasa Usia 65 tahun
atau lebih Riwayat jatuh Tinggal sendiri Prosthesis ekstremitas
bawah Penggunaan alat bantu (mis.,walker, tongkat) Penggunaan kursi
roda Anak Usia dua tahun atau kurang Tempat tidur yang terletak
didekat jendela Kurangnya penahan/pengekang kereta dorong
Kurangnya/longgarnya pagar pada tangga Kurangnya penghalang tau
tali pada jendela Kurang pengawasan orang tua Jenis kelamin
laki-laki yang berusia