Top Banner
Nama : Emen Rohani Kelas : 1.A Tingkat : II Semester : IV Prodi : Pendidikan Ekonomi Tugas kurikulum & pembelajaran KURIKULUM & PENGAJARAN Prof. Dr. S. Nasution, M.A. Penerbit BUMI AKSARA
35

Tugas kurikulum & pembelajaran

Jun 22, 2015

Download

Documents

Kusnandar Pai
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas kurikulum & pembelajaran

Nama : Emen Rohani

Kelas : 1.A

Tingkat : II

Semester : IV

Prodi : Pendidikan Ekonomi

Tugas kurikulum & pembelajaran

KURIKULUM & PENGAJARANProf. Dr. S. Nasution, M.A.

Penerbit BUMI AKSARA

Page 2: Tugas kurikulum & pembelajaran

BAB I

KONSEP-KONSEP DASAR

KURIKULUM DAN PENGAJARAN

Rangkuman

Kurikulum formal meliputi :

tujuan pelajaran, umum dan spesifik.

Bahan pelajaran yang tersusun sistematis.

Strategi belajar - mengajar serta kegiatan – kegiatannya.

Sistem evaluasi untuk mengetahui hingga mana tujuan tercapai.

Kurikulum tak formal terdiri atas kegiatan – kegiatan yang juga

direncanakan akan tetapi tidak berkaitan langsung dengan

pelajaran akademis dan kelas tertentu.

Page 3: Tugas kurikulum & pembelajaran

Langkah – langkah Mendisain Pedoman Instruksional

1) Tentukan satu atau dua tujuan untukn tiap topik yang telah disebut dalam silabus matapelajaran.

2) Rumuskan tujuan instruksi khusus (TIK).

3) Tentukan dua atau tiga macam kegiatan belajar.

4) Sediakan sumber dan alat belajar mengajar yang sesuai.

5) Buat disain penilaian hasil dan kemajuan belajar, cara menilai, alat menilai untuk tujuan khusus.

Mutu Pendidikan

6) Menentukan kerangka umum kurikulum.

7) Menetapkan standar minimal untuk tiap matapelajaran.

8) Menyediakan sumber belajar dan memanfaatkannya.

9) Membantu tenaga pengajar muda dalam merencanakan pelajaran.

10)Menjamin diadakannya revisi kurikulum secara teratur.

Page 4: Tugas kurikulum & pembelajaran

Komentar…

Menurut saya di BAB pertama ini mudah untuk

dipahami, sehingga memudahkan dalam

menjalankan konsep-konsep dasar kurikulum dan

pengajaran seperti yang dibahas.

Page 5: Tugas kurikulum & pembelajaran

BAB II

DETERMINAN KURIKULUM

A. Determinan Filosofis, pengembangan kurikulum yang mempunyai posisi yang jelas

tentang pertanyaan-pertanyaan filosofis telah memiliki dasar yang

memungkinkannya mengambil keputusan yang sehat dan kosisiten.

B. Determinan Sosiologis, berfungsi bagi kepentingan masyarakat, antra lain :

Mengadakan perbaikan bahkan perombakan sosial.

Mempertahankan kebebasan akademis dan penelitian ilmiah.

Mendukung dan turut memberi sumbangan kepada pembangunan nasional.

Menyampaikan kebudayaan dan nilai-nilai tradisional serta mempertahankan status quo.

Mengeksploitasi orang banyak dan kesejahteraan golongan elit.

Mewujudkan revolusi sosial untuk menyiapkan pengaruh pemerintahan terdahulu.

Mendukung golongan tertentu seperti golongan militer, industri, atau politik.

Menyebarluaskan falsafah, politik atau kepercayaan tertentu.

Mengarahkan dan mendisiplin jalan pikiran generasi muda.

Mendorong dan mempercepat laju kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mendidik generasi muda menjadi warga negara nasional dan warga dunia.

Mengajarkan keterampilan pokok seperti membaca, menulis dan berhitung.

Memberikan keterampilan dasar bertalian dengan mata pencaharian

Page 6: Tugas kurikulum & pembelajaran

C. Determinan Psikologis

determinan ini mempunyai dua dimensi yang saling berkaitan, yaitu

1. Teori Belajar (bagaimana sebenarnya siswa belajar ?)

2. Hakikat Pelajar secara individual

Teori-teori Belajar Utama

Teori Behaviorosme

Teori Psikologi Daya (Faculty Psychology)

Teori Pengembangan Kognitif

Teori Lapangan (Teoori Gestalt)

Teori Kepribadian

D. Determinan Pengetahuan

Dua masalah pokok yang harus dipertimbangkan :

1. Pengetahuan apakah yang paling berharga untuk diajarkan bagi populasi sasaran (siswa) dalam suatu bidang studi.

2. Bagaimanakah mengorganisasi bahan itu agar siswa dapat menguasainya dengan sebaik – baiknya.

Page 7: Tugas kurikulum & pembelajaran

Komentar…..

Bab II determinan kurikulum

Menurut saya penjelasan kali ini sudah sangat

baik, sekarang tinggal melaksanakannya oleh para

pembaca khususnya bagi pengajar (guru) yang

akan memberikannya kepada peserta didik.

Page 8: Tugas kurikulum & pembelajaran

BAB III

PENDEKATAN – PENDEKATAN DALAM

PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pendekatan – Pendekatan kurikulum

1. Pendekatan Bidang Studi

2. Pendekatan Interdisipliner, meliputi : pendekatan “broad – field”, pendekatan kurikulum inti, pendekatan kurikulum inti di perguruan tinggi, pendekatan kurikulum fuzi.

3. Pendekatan Rekonstruksionisme, terdiri dari rekonstruksionisme konservatif dan rekonstruksionisme radikal.

4. Pendekatan Humanistik

5. Pendekatan “Accountability”

6. Pendekatan Pembangunan Nasional

Page 9: Tugas kurikulum & pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan

Berorientasi pada sistem politik negara yang menentukan peranan, hak dan

kewajiban tiap warganegara.

Pendidikan Pembangunan Nasional

Tujuan pendidikan ini adalah mempersiapkan tenaga kerja yang di perlukan

untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Untuk itu harus di adakan

proyeksi kebutuhan tenaga kerja yang cermat.

Pendidikan Keterampilan untuk Kehidupan Praktis

Keterampilan yang di perlukan bagi kehidupan sehari-hari dapat di bagi

dalam beberapa kategori yang tidak hanya bercorak ketrampilan akan tetapi

juga mengandung aspek pengetahuan dan sikap, yaitu:

Keterampilan untuk mencari nafkah dan rangka sistem ekonomi suatu negara.

Keterampilan untuk mengembangkan masyarakat.

Keterampilan untuk menyumbang kepada kesejahteraan umum.

Keterampilan sebagai warga negara yang baik.

Page 10: Tugas kurikulum & pembelajaran

Komentar…

Menurut saya di bagian BAB III tentang pendekatan

pengembangan kurikulum dapat di pahami oleh para

pembaca khususnya bagi guru yang akan menjalankan

kurikulum tertentu, sehingga pengembangan kurikulum

yang akan di laksanakan oleh guru kepada peserta didik

dapat tercapainya tujuan lembaga organisasi pendidikan

yang telah di tentukan.

Page 11: Tugas kurikulum & pembelajaran

BAB IV

TUJUAN PENGAJARAN

Rangkuman

Tujuan institusional yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan

seperti SD, SM, Universitas yang harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Tujuan Umum memberikan arah dan tidak dirumuskan dalam bentuk kelakuan yang

dapat di ukur. Untuk merumuskan Tujuan Umum suatu bidang matapelajaran dapat kita

lakukan, sbb :

1) Sebutkan nama bidang studi/matakuliah.

2) Tentukan scopenya, yakni bahan yang diliputi bidang studi itu.

3) Rumuskan hail belajar yang diharapkan. Pertimbangkan ranah – ranah belajar yang

dapat dimasukkan ke dalamnya.

4) Tentukan topik – topik yang akan dibicarakan.

Page 12: Tugas kurikulum & pembelajaran

Tujuan Umum (TU) Mahasiswa akan :

1. Mempelajari konsep pokok dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan

disain instruksional.

2. Mengembangkan suatu pedoman kurikulum dan silabus perkuliahan untuk suatu

bidang studi tertentu.

3. Membuat disain dan rencana instruksional bidang studi itu.

A. Ranah Kognitif, ranah ini mempunyai enam tingkatan dari yang paling rendah :

1) Pengetahuan, mengenai fakta, istilah, kejadian, perbuatan, urutan, klasifikasi,

penggolongan, kriteria metodologi, prinsip & generalisasi, teori & struktur.

2) Pemahaman, terjemahan, tafsiran, ekstrapolasi.

3) Aplikasi

4) Analisis, analisis unsur-unsur, hubungan, prinsip-prinsip pengorganisasian.

5) Sintesis yang menghasilkan hubungan yang khas, rencana atau langkah-langkah

tindakan, perangkat hubungan abstrak.

6) Evaluasi memberikan pandangan & penilaian berdasarkan bukti internal atau

kriteria eksternal.

Page 13: Tugas kurikulum & pembelajaran

B. Ranah Afektif

Hasil belajar efektif tdak dapat dilihat bahkan di ukur seperti hanya dalam bidang kognitif. Yang dapat diketahui hanya ucapan verbal serta kelakuan non-verbal seperti ekspresi pada wajah, gerak gerik tubuh sebagai indikator apa yang terkandung dalam hati siswa.\

Ranah afektif seperti yang di kembangkan oleh krathwohl, bloom, & masia, dalam garis besarnya, sbb :

1.Menerima (memperhatikan) menaruh perhatian, ada kepekaan terhadap adanya kondisi, gejala, keadaan, atau masalah tertentu.

2.Merespons, memberi reaksi terhadap suatu gejala secara terbuka.

3.Menghargai, memberi penilaian atau kepercayaan kepada suau gejala yang cukup konsisten.

4.Organisasi, mengembangkan nilai-nilai sebagai suatu sistem, termasuk hubungan antar nilai & tingkat prioritas nilai-nilai itu.

5.Karakteristik suatu nilai atau perangkat nilai-nilai.

Page 14: Tugas kurikulum & pembelajaran

Komentar…

Menurut saya di BAB ini penjelasan mengenai Tujuan

Pengajaran mudah di pahami dan di mengerti dibandingkan

dengan BAB sebelumnya.

Jadi, setiap guru harus memperhatikan poin-poin dan konsep-

konsep di dalam tujuan pengajaran agar tercapainya

pembelajaran yang efektif dan efisien.

Page 15: Tugas kurikulum & pembelajaran

BAB V

STRATEGI DAN SUMBER MENGAJAR

A. Rasional, sebagai alasan – alasan tentang perlunya perencanaan strategi mengajar dapat dikemukakan :

1. Menjamin agar kurikulum yamg direncanakan dapat dilaksanakan sehingga ujian tercapai

2. Agar pelajaran yang sama yang diberikan oleh beberapa tenaga pengajar dilakukan secara konsisten sehingga tidak merugikan kelas tertentu.

3. Mengusahakan agar dalam proses belajar-mengajar diterapkan berbagai strategi yang serasi dan tidak hanya terbelenggu oleh metode ceramah.

4. Membant guru memberi pelajaran yang efektif serta menarik dengan menyediakan sumber belajar yang memadai.

B. Strategi Mengajar

Adalah pendekatan umum dalam mengajar dan tidak begitu terinci dan bervariasi dibanding dengan kegiatan belajar siswa seperti yang dicantumkan dalam rencana instruksional atau persiapan satuan pelajaran .

Kita lihat bahwa strategi mengajar bertambah kompleks bergantung pada :

1) Tinggi tingkat tujuan kognitif, efektif dan ketrampilan yang ingin dicapai.

2) Banyak dan cermatnya persiapan yang harus diadakan.

3) Tingkat kemampuan berpikir yang diperlukan.

4) Kompleksitas manajemen kelas yang harus dijalankan dan sulitnya hasil belajar dinilai.

Page 16: Tugas kurikulum & pembelajaran

Komentar…

Menurut saya isi yang terdapat di BAB ini tidak memiliki

kelengkapan seperti yang di tuliskan dalam judul, sehingga orang

yang membaca buku di BAB ini tidak akan mengetahui pembahasan

tentang Sumber Mengajar.

Page 17: Tugas kurikulum & pembelajaran

BAB VI

MENDISAIN RENCANA EVALUASI KURIKULUM

Rangkuman

A. Evaluasi kurikulum bermacam-macam tujuannya, yang paling penting diantaranya ialah :

1) Mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan ke arah tujuan yang telah

ditentukan.

2) Menilai efektivitas kurikulum

3) Menentukan faktor biaya, waktu, dan tingkat keberhasilan kurikulum.

Disain Evaluasi biasanya terdiri atas sekurang-kurangnya lima langkah, yakni :

a) Merumuskan tujuan Evaluasi.

b) Mendisain proses dan metodologi evaluasi.

c) Mensfesifikkan data yang diperlukan untuk menyusun instrumen bagi pengumpulan data.

d) Mengumpulkan, menyusun dan mengolah data.

e) Menganalisis data dan menyusun laporan mengenai hasil-hasil kesimpulan dan

rekomendasi.

Page 18: Tugas kurikulum & pembelajaran

B. Proses dan Metodologi Penilaian

1. Model Diskrepansi Provus, model ini termasuk model yang paling mudah

direncanakan dan dilaksanakan.

2. Model Kontigensi-kontigensi Stake, model ini meniliti tiga variabel yakni anteseden,

transaksi, dan hasil belajar, masing-masing ditinjau dari segi “apa yang

diharapkan” dan “apa yang diamati”.

3. Model CIIP Stufflebeam, model ini mengandung empat komponen, yakni kontkes,

input, proses, dan produk, dan masing-masing perlu penilaian sendiri.

4. Model transformasi kualitatif eisner, penilaian didasarkan atas standar klasik

mengenai apakah yang berharga & bernilai dengan melakukan interpretasi intuitif

oleh pakar dalam lapangan ini.

5. Model lingkaran – tertutup corrigan, model ini mengandung komponen dari model

evaluasi lainya. Ciri utama model ini ialah adanya sistem balikan formatif - korektif

selain proses evaluasi sumatif – terminal.

C. Data, Instrumen, dan Prosedur Pengumpulannya

Model evaluasi yang kita pilih akan memberi petunjuk tentang jenis data yang perlu

dikumpulkan maupun metode yang harus digunakan.

Page 19: Tugas kurikulum & pembelajaran

D. Mengumpulkan, Menyusun, dan Mengolah Data

E. Menganalisis dan Melaporkan Data

Lapora evaluasi biasanya terdiri atas tiga hal, yakni :

1.Hasil-hasil, yaitu apa yang telah ditemukan berdasarkan

data yang dikumpulkan.

2.Kesimpulan, yaitu keputusan yang dapat diambil

berdasarkan data itu dan apakah data telah cukup

memadai untuk keputusan itu.

3.Rekomendasi, apakah cukup data untuk mendukung

kelangsungan kurikulum, ataukah disarankan agar

dijalankan lanjutan penilaian agar diperoleh data yang

lebih banyak.

Page 20: Tugas kurikulum & pembelajaran

Komentar…

Menurut saya di bagian bab VI terdapat

beberapa bahasa yang saya tidak ketahui,

sehingga saya merasa bingung dengan bahasa

tersebut yang mengakibatkan saya tidak dapat

memahami tentang Mendisain Rencana Evaluasi

Kurikulum .

Page 21: Tugas kurikulum & pembelajaran

BAB VII

DISAIN RENCANA INSTRUKSIONAL

PENGAJARAN EFEKTIF

Pengajaran Efektif

Instruksi atau pengajaran adalah proses interaktif yang berlangsung antara guru

dengan siswa atau juga antara seelompok siswa, dengan tujuan untuk memperoleh

pengetahuan, keterampilan atau sikap, serta memantapkan apa yang dipelajari itu.

A. Mengadakan Asesmen, Mendiagnosis

1. Asesmen pada permulaan mengenai siswa untuk mengetahui tingkat

perkembangan kognitif dan afektif, kesiapan mempelajari bahan baru, bahan yang

telah dipelajari sebelumnya, pengalaman berhubungan dengan bahan pelajaran.

2. Asesmen Selama Lingkaran Instruksional, siswa harus dipantau terus-menerus

untuk mengetahui hingga manakah bahan telah dikuasai, bahan manakah yang

kurang dipahami, apa sebab ada kegagalan memahami bahan tertentu, metode

dan alat manakah ternyata paling besar atau paling kecil manfaatnya, bahan

manakah yang harus diajarkan kembali kepada siswa.

Page 22: Tugas kurikulum & pembelajaran

3. Asesmen Pada Akhir Lingkaran Instuksional berguna untuk mengetahui apa yang telah

mereka kuasai dari seluruh pelajaran, apa yang tak berhasil mereka kuasai, apakah masih

perlu diberi ulangan atau latihan bagi siswa tertentu.

B. Perencanaan

Pedoman kurikulum telah memberikan petunjuk umum tentang perencanaan pangajaran,

misalnya yang berkenaan dengan tujuan, topik serta sub-topik, alternatif mengajar untuk

tiap topik, alternatif sumber belajar, persyaratan bagi siswa, disain penilaian dan standar

keberhasilan.

C. Pengajaran Efektif, guru yang efektif adalah guru yang mulai dan mengahiri pelajaran

tepat pada waktunya, berada terus didalam kelas & menggunakan sebagian besar dari jam

pelajaran untuk mengajar & membimbing pelajaran, memberi ikhtisar pelajaran lampau

sebelum memulai pelajaran baru, mengemukakan tujuan pelajaran pada permulan

pelajaran, menyajikan pelajaran baru langkah demi langkah dan memberi latihan pada

akhir tiap langkah, memberi latihan praktis yang mengaktifkan semua siswa, memberi

bantuan kepada siswa khususnya pada latihan permulaan, mengajukan banyak pertayaan

dan berusaha memperoleh jawaban dari semua atau sebanyak-banyaknya siswa untuk

mengetahui pemahaman tiap siswa, bersedia mengajarkan kembali apa yang belum

dipahami siswa, memantau kemajuan siswa, mengadakan review atau ulangan,

mengadakan evaluasi berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan.

Page 23: Tugas kurikulum & pembelajaran

D. Latihan dan Reinforcement

Salah satu fungsi mengajar yang paling penting ialah membantu siswa melatih dan

memantapkan pelajaran. Walaupun aspek ini telah dimasukan dalam pengajaran

efektif, tugas ini cukup penting untuk dibicarakan secara khusus.

Kegiatan “coaching” dapat meliputi :

Menyediakan lembaran kerja bagi tiap siswa.

Memajukan pertanyaan yang mendorong siswa mengadakan analisis, sintetis, dan

penilaian.

Mengadakan simulasi dan permainan peranan.

Memimpin diskusi.

Mengembangkan proyek penelitian.

Membantu siswa berpikir kritis, memecahkan masalah, dilema atau situasi yang

mengandung konflik.

Page 24: Tugas kurikulum & pembelajaran

Komentar…

BAB ini menurut saya sudah dapat dipahami oleh

para pembaca khususnya bagi yang menjalankan

pembelajaran, tetapi bagi saya ada beberapa bahasa

yang saya kurang pahami (tidak tahu) sehingga

membuat saya tidak dapat memahami semuanya.

Page 25: Tugas kurikulum & pembelajaran

BAB VIII

MENGENMBANGKAN KETERAMPILAN

BERPIKIR DAN MEMECAHKAN MASALAH

Pendekatan – Pendekatan dalam Pemecahan Masalah

a) Pendekatan Reaktif, terdapat dalam situasi dimana seorang tiba – tiba

dihadapkan dengan masalah yang harus sekejap itu diputuskan.

b)Pendekatan Antisipatif, berarti seorang dapat mengatisipasi timbulnya

masalah – masalah baru.

c) Pendekatan Refletif, dalam hal ini seseorang mengambil waktu untuk

memikirkan suatu masalah secara mendalam, menganalisis semua

komponen sambil menimbang dengan cermat tiap kemungkinan tindakan

yang dapat di ambil.

d)Pendekatan Implusif, seorang bertindak implusif dalam menghadapi

masalah, bila ia lebih mengikuti insting atau perasaan dari pada refleksi

atau pemikirannya.

Page 26: Tugas kurikulum & pembelajaran

Langkah-langkah pemecahan masalah yang paling terkenal ialah apa yang

dikemukakan oleh John Dewey, yakni :

1) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah.

2) Mengemukakan hipotetis.

3) Mengumpulkan data.

4) Menguji hipotetis.

5) Mengambil kesimpulan.

Unsur-unsur Ketrampilan Berfikir :

1. Mengamati

2. Melaporkan

3. Mengklasifikasi

4. Memberi Label

5. Menyusun dan Mengurutkan

6. Menginterpretasi

7. Membuat Inferensi

8. Memecahkan Problema

Page 27: Tugas kurikulum & pembelajaran

Komentar…

Di bagian BAB VIII yang saya tidak dapat pahami

yaitu tentang tipe-tipe berpikir divergen dan berpikir

konvergen, tapi jika penjelasan antara berpikir divergen dan

berpikir kovergen dilengkapi dengan contoh, mungkin saya

dapat memahami tipe – tipe berpikir tersebut.

Page 28: Tugas kurikulum & pembelajaran

BAB IX

PERENCANAAN INSTRUKSIONALUNTUK TUJUAN AFEKTIF

Tujuan Pendidikan Nilai-Nilai

Pendidikan Nilai-Nilai adalah proses membantu siswa menjajaki nilai-nilai yang

mereka miliki secara kritis agar meningkatkan mutu pemikiran dan perasaan mereke

tentang nilai-nilai. Pendidikan nilai-nilai mencakup empat dimensi, yakni :

1) Identifikasi nilai-nilai personal dan sosial yang hakiki.

2) Inkuiri filosofis atau tinjauan mendalam secara rasional tentang nilai-nilai itu.

3) Respons afektif dan emotif terhadap nilai-nilai itu.

4) Mengambil keputusan berhubungan dengan nilai-nilai itu berdasarkan inkuiri dan

respons.

Pendidikan Moral berkenaan dengan pertanyaan yang benar dan salah dalam

hubungan inter-personal antar manusia dengan manusia lainnya. Tujuan pendidikan

moral ialah membantu siswa agar lebih mampu memberi pendapat yang bertanggung

jawab, adil dan matang mengenai orang lain.

Page 29: Tugas kurikulum & pembelajaran

Tujan Pendidikan Afektif ialah membantu agar ia meningkatkan dalam hierarki

afektif, yakni dari tingkatan paling bawah (menerima pernyataan tentang nilai-nilai)

melalui tingkatan merespons terhadap nilai-nilai, kemudian menghargainya, merasa

komitmen terhadap nilai-nilai itu dan akhirnya menginternalisasi sistem nilai-nilai

sebagai tingkat tertinggi dalam perkembangan afektif.

Beberapa Definisi Istilah :

Kepercayaan (belief) adalah kumpulan fakta atau pendapat tentang apa yang

diterima sebagai benar, indah atau adil.

Sikap adalah seperangkat kepercayaan yang menentukan preferensi atau

kecenderungan tetentu terhadap suatu objek atau situasi.

Nilai-Nilai adalah suatu sikap yang dijadikan dasar pertimbangan, standar atau prinsip

sebagai ukuran bagi kelakuan.

Moral adalah seperangkat nilai-nilai, standar atau prinsip yang diterima baik dalam

konteks kultural tertentu.

Intensi atau itikad menunjukan tingkat komitmen seseorang terhadap tindakan atau

kelakuan. Tingkat komitmen ditentukan oleh nilai-nilai dan standar seseorang.

Page 30: Tugas kurikulum & pembelajaran

Siswa harus mendapatkan kesempatan untuk melakukan lebih banyak dari pada

sekedar “mendengar tentang” dan “berfikir tentang” informasi. Mereka harus secara

aktiv ikut berpartisipasi dalam proses belajar-mengajar bila kita ingin tercapainya

tujuan efektif, yang umum maupun yang khusus.

Mengajar adalah proses mengubah kelakuan, peran guru dalam proses itu adalah :

Menciptakan kesempatan bagi siswa untuk menerima dan menganalisis informasi

baru.

Membantu dan (membimbing siswa agar memperoleh kelakuan baru, misalnya

mempelajari cara baru dalam berfikir, berbuat dan merasakan).

Belajar mengajar efektif memerlukan :

Kelas yang interaktif.

Strategi mengajar yang membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai dan sikap

sesuai dengan keinginan masyarakat.

Bahan dan sumber yang memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih

mengambil keputusan yang lebih matang ditinjau dari segi moral.

Prosedur serta alat evaluasi yang langsung dan tak-langsung menilai perasaan dan

pandangan siswa tentang dunia serta hubungan etis moral dengan dunia itu.

Page 31: Tugas kurikulum & pembelajaran

Komentar…

Dalam BAB IX kenapa tidak dituliskan bagaimana caranya seorang guru

memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa yang kemampuan otaknya

memiliki kekurangan? Padahal jika di tuliskan, seorang guru dapat memberikan

pembelajaran terhadap siswa yang memiliki kekurangan tersebut, sehingga

dapat tercapainya tujuan organisasi sekolah yang telah ditentukan.

Page 32: Tugas kurikulum & pembelajaran

BAB X

PENDIDIKAN AFEKTIF, PERSPEKTIF HISTORIS DAN MODEL-MODEL PENDIDIKAN AFEKTIF

Pengaruh Filosofi Sosial dalam Pendidikan Afektif

Tokoh yang memberi pengaruh besar terhadap hakikat pendidikan afektif di Dunia Barat,

yakni :

Thomas Hobbes, Teori Kontrak Sosial (1588-1697)

Jean Jacques Rousseau, Naturalisme (1712-1778)I

Emmanual Kant, Rasinalisme (1724-1807)

Emile Durkheim, Toeri Konteks Sosial (1858-1917)

Pengaruh Psikologi Terhadap Pendidikan Afektif

Tokoh-Tokoh Psikologi yang memberi sumbangan besar pada pendidikan afektif :

Sigmund Freud (1856-1939)

John Dewey (1859-1952)

Jean Piaget (1896-1980)

Peck dan Havighurst

Abraham Maslow

Page 33: Tugas kurikulum & pembelajaran

Model-Model Pendidikan Afektif

• Model Konsiduerasi (The Consuderation Model), bertujuan agar kita menaruh kepedulian terhadap orang lain.

• Model Pembentukan Nasional (The Ratrionale Building Model), dimaksud alasan fundamental dan dasar rasional.

• Model “Values Clarification”, mengusahakan agar nilai-nilai itu jelas bagi seseorang, jadi mencari kejelasan nilai-nilai seseorang.

Teknik Bertanya

1)Memilih secara bebas

2)Memilih dari sejumlah alternatif

3)Memilih dengan pemikiran

4)Menghargai

5)Menegaskan

6)Berbuat

7)Mengulangi

• Model Pengembangan Kognitif (The Cognitife Development Model), tidak lagi sebagai pendekatan tunggal, melainkan sebagai salah satu sumber pengajaran afektif di samping banyak metode lainya.

• Model Analisis Nilai, mencapai prinsip-prinsip dalam penilaian melalui pengumpulan dan analisis data secara sistematis, rasional dan ilmiah.

Page 34: Tugas kurikulum & pembelajaran

Komentar…

Di BAB terakhir tidak membahas

tentang Pendidikan Persepektif Historis

seperti yang tercantum dalam judul,

sehingga pembaca tidak dapat mengetahui

pembahasan apa saja yang terkandung

dalam Pendidikan Persefektif Historis.

Page 35: Tugas kurikulum & pembelajaran

Sekian

&

Terima Kasih