Top Banner
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kurikulum dan pembelajaran Disusun oleh: Nama : Gia Dwi Ratnasari NIM : 2011031055 Kelas : 2-B Prodi : Pendidikan Ekonomi FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KUNINGAN
34

Tugas kurikulim dan pembelajaran

Dec 01, 2014

Download

Education

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas kurikulim dan pembelajaran

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKDiajukan Untuk Memenuhi Tugas Kurikulum dan pembelajaran

Disusun oleh:

Nama : Gia Dwi Ratnasari NIM : 2011031055 Kelas : 2-B Prodi : Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KUNINGAN

Page 2: Tugas kurikulim dan pembelajaran

• Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik• Pengarang : - Syamsu Yusuf L.N

- Nani M. Sugandhi• Tahun Terbit : Februari 2011

Page 3: Tugas kurikulim dan pembelajaran

BAB 1

HAKIKAT PERKEMBANGAN

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

CIRI-CIRI PERKEMBANGAN

PENGERTIAN PERKEMBANGAN

Sistematis

Progresif

Berkesinambungan

Munculnya tanda-tanda baru dalam

Lenyapnya tanda-tanda tanya

Terjadi perubahan profesi

Terjadinya perubahan ukuran

Mengikuti pola

Saling memengaruhi

perkembangan

Tempo yang berlebihanCiri khasTahapan atau Fase perkembangan

Page 4: Tugas kurikulim dan pembelajaran

A. Pengertian Perkembangan

Perkembangan dapat diartikan sebagai “Suatu proses perubahan dalam diri individu atau organisme, baik fisik (jasmani) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistimatis, progresif, dan berkesinambungan”.

Yang dimaksud dengan sistimatis, progresif, dan berkesinambungan adalah sebagai berikut.

1. Sistimatis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling memengaruhi antara bagian-bagian organisme.

2. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, mendalam atau meluas, baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis).

3. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan atau loncat.

Page 5: Tugas kurikulim dan pembelajaran

B. Ciri-ciri Perkembangan

1. Terjadi perubahan ukuran, (a) aspek fisik: perubahan tinggi dan berat badan; dan (b) aspek psikis: semakin bertambahannya perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berpikir, meningkat, serta menggunakan imajinasi kreatif.

2. Terjadinya perubahan proforsi, (a) aspek fisik: proporsi anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya, dsb; dan(b) aspek psikis: perubahan imajinasi dari yang fantasi ke realitas.

3. Lenyapnya tanda-tanda lama, (a) aspek fisik: lenyapnya kelenjar kanak-kanak yang terletak pada dada, rambutnya halus, gigi susu; (b) aspek psikis: lenyapnya masa mengoceh, bentuk gerak-gerik, dan perilaku impulsif.

4. Munculnya tanda-tanda baru, (a) aspek fisik: tumbuh dan penggantian gigi dan matangnya organ-organ seksual pada usia remaja, baik primer maupun sekunder; dan (b) aspek psikis: perkembangan rasa ingin tahu, terutama yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, lingkungan alam, nilai-nilai moral, dan agama.

Page 6: Tugas kurikulim dan pembelajaran

C. Prinsip-prinsip Perkembangan

1. Perkembangan, individu secara terus-menerus berkembangn atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya.

2. Saling memengaruhi, setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, intelektual, emosi, sosial, maupun moral-spiritual, satu sama lainnya saling mempengaruhi.

3. Mengikuti pola, perkembanhan terjadi secara teratur mengikuti pola arah tertentu.

4. Tempo yang berlebihan, perkembangan fisik dan psikis mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat).

5. Ciri khas, prinsip ini dijelaskan dengan contoh: (a) sampai usia 2 tahun, anak memusatkan perhatiannya untuk menguasai gerak-gerik fisik dan belajar berbicara; dan (b) pada usia 3-6 tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial.

6. Tahapan atau Fase perkembangan, prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani kehidupannya yang normal dan berusia panjang, individu akan mengalami masa dan fase perkembangan: masa konsepsi, bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa.

Page 7: Tugas kurikulim dan pembelajaran

BAB 2PRIODE DAN TUGAS PERKEMBANGAN

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGANPERIODE PERKEMBANGAN

1. Priode sebelum kelahiran2. Priode bayi3. Priode awal anak4. Priode pertengahan dan akhir

anak5. Priode remaja6. Priode dewasa

1. Pengertian tugas perkembangan

2. Tugas perkembangan pada setiap priode perkembangan

3. Upaya memfasilitasi tugas-tugas perkembangan

Page 8: Tugas kurikulim dan pembelajaran

A. Pengertian Perkembangan

Perkembangan manusia berlangsung secara berurutan atau berkesinambungan melalui priode atau masa. Priode perkembangan itu terbagi atas tiga priode, yaitu anak (childhood), remaja (adolescence), dan dewasa (adulthood) .

1. Priode Sebelum Kelahiran, priode ini merupakan masa kehidupan individu dimulai dari masa konsepsi (pembuahan) hingga kelahiran, sekitar 9 bulan dalam kandungan.

2. Priode Bayi, priode bayi merupakan masa perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan.

3. Priode Awal Anak, priode awal anak adalah priode perkembangan yang merentang dari akhir masa bayi hingga usia 5 atau 6 tahun.

4. Priode Pertengahan dan Akhir Anak, priode ini adalah masa perkembangan yang terentang dari usia sekitar 6 hingga 10 atau 11 tahun.

5. Priode Remaja, priode remaja adalah masa transisi antara masa anak dengan masa dewasa.

6. Priode Dewasa, priode ini terdiri dari atas tiga masa, yaitu awal, pertengahan, dan akhir dewasa.

Page 9: Tugas kurikulim dan pembelajaran

B. Tugas-tugas Perkembangan

1. Pengertian Tugas Perkembangan, proses kehidupan individu terbentang dari mulai fase usia kandungan sampai dengan fase usia tua.

2. Tugas perkembangan pada setiap priode perkembangan, (a) Tugas perkembangan Masa Bayi dan Anak Prasekolah (b) Tugas perkembangan Anak Usia Sekolah (c) Tugas Perkembangan Remaja (d) Tugas Perkembangan Dewasa Awal (e) Tugas Perkembangan Dewasa Pertengahan (f) Tugas Perkembangan Dewasa Akhir.

3. Upaya Memfasilitasi Tugas-tugas Perkembangan, tugas-tugas perkembangan yang dipaparkan di atas, merupakan gambaran dari perwujudan kematangan biologis dan psikologis individu, ekspektasi masyarakat, dan tuntutan budaya dan agama. Upayanya adalah (a). Meciptakan iklim religius (b). Membangun suasana sosio-emosional (c). Membangun iklim intelektual (d). Menoptimalkan program bimbingan dan konseling.

Page 10: Tugas kurikulim dan pembelajaran

BAB 3FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERKEMBANGAN

FAKTOR GENETIKA (HEREDIAS)

FAKTOR LINGKUNGAN

LINGKUNGAN KELUARGA

a. Keberfungsian keluarga

b. Pola hubungan Orangtua-anak

LINGKUNGAN SEKOLAH

a. Pengertian karakterb. Karakter yang

dikembangkanc. Strategi

pengembangan karakter di sekolah

MEDIA MASA

KELOMPOK TEMAN SEBAYA

Page 11: Tugas kurikulim dan pembelajaran

A. Faktor Gentika (Hereditas)

Masa dalam kandungan dipandang sebagai priode yang kritis dalam perkembangan kepribadian individu, sebab tidak hanya sebagai saat pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga sebagai masa pembentukan kemampuan-kemampuan yang menentukan jenis penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahirian. Agar janin dalam kandungan pertumbuhannya sehat, maka ibu yang mengandung perlu memperhatikan kesehatan dirinya, baik fisik maupun psikis. Fungsi hereditas dalam kaitannya dengan perkembangan kepribadian adalah (a) sebagai sumber bahan mentah (b) membatasi perkembangan kepribadian (c) memengaruhi keunikan kepribadian.

Page 12: Tugas kurikulim dan pembelajaran

B. Faktor Lingkungan

Lingkungan adalah keseluruhan fenomena alam atau sosial yang memengaruhi atau dipwngaruhi perkembangan individu. Faktor lingkungan dibagi lagi sebagai faktor lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media masa.

1. Lingkungan Keluarga, lingkungan keluarga dipandang sebagai faktor penetuan utama terhadap perkembangan anak (a) Keberfungsian keluarga, seiring perjalanan hidupnya yang diwarnai faktor internal dan faktor eksternal, maka setiap keluarga mengalami perubahan yang beragam. (b) Pola hubungan Orangtua-anak, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya perlakuan orang tua dan kontribusinya terhadap kompetensi sosial, emosianal, dan intelektual siswa.

2. Lingkungan Sekolah, sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, atau penelitian dalam rangka mambantu para siswa agar mampu mengembangkan potensinya. Untuk memahami apa itu karakter yang perlu dikembangkan dan bagaimana pengembangannya, sebagai berikut (a). Pengertian karakter, karakter adalah waktak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi bebbagai kebijakan yang di yakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak. (b). Karakteristik yang Dikembangkan, nilai-nilai yang dikambilakan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa didefinisikan dari sumber-sumber berikut: agama, pancasila, budaya, tujuan pendidikan nasional.

Page 13: Tugas kurikulim dan pembelajaran

(c). Strategi Pengembangan Karakter di Sekolah, pada dasarnya fungsi sekolah dari awal pendiriannya mempunyai misi untuk membangun karakter atau akhlak para siswa,disamping mengembangkan wawasan dan penguwasaan ilmu dan teknologi. Setiap strategi itu dijalankan sebagai berikut menciptakan iklim religius yang konduktif, menata iklim sosio-emosional, membangun budaya akdemik,terpadu dengan proses pembelajran, terpadu dalam program bimbingan dan konseling, terpadu dalam kegiatan ekstrakulikuler, kerja sama dengan pihak lain.

3. Kelompok teman sebaya

Kelompok teman sebaya sebagai lngkungan sosial bagi anak mempunyai peranan yang cukup penting bagi perkembangan dirinya. Pengaruh kelompok teman sebaya terhadap anak bisa positif atau negatif. Positif, apabila anggota kelompok itu memiliki sikap dan perilaku positif, atau berakhlak mulia. Negatif, apabila anggota kelompoknya berperilaku menyimpang, kurang memiliki tatakrama.

4. Media masa

Salah satu media masa yang dewasa sangat menarik perhatian warga masyarakat, khususnya anak-anak adalah televisi. Televisi sebagai media elektronik mempunyai misi untuk memberikan informasi, pendidikan, dan hiburan kepada para pemirsanya. Tetepi tayang televisi mempunyai dampak negatifnya yaitu tayangan televisi yang brupa hiburan, baik film maupun musik banyak yang tidak cocok di tonton oleh anak-anak.

Page 14: Tugas kurikulim dan pembelajaran

BAB 4

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

KARAKTERISTIK UMUM ANAK USIA DINI

BEBERAPA UPAYA MEMFASILITASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

Page 15: Tugas kurikulim dan pembelajaran

A. Karakteristik Umum anak Usia Dini

Usia dini merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan perkembangannya masa selanjutnya. Beberapa studi menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini dapat memeprebaiki prestasi dan meningkatkan produktivitas kerja masa dewasa.

Secara umum, masa ini memiliki karakteristik atau sifat-sifat sebagai berikut:

1. Unik. Artinya sifat anak itu berbeda atau sama lainnya.

2. Egosentris. Anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingan sendiri.

3. Aktif dan Energik. Anak lazinya seneng melakukan berbagai aktivitas.

4. Rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal. Anak cenderung mempertanyakan berbagai hal yang sangat dilihat dan didengarnya, terutama terhadap hal-hal yang baru.

5. Eksploratif dan berjiwa petualang. Terdorong oleh rasa ingin tahu yang kuat, anak lazimnya senang menjelajah, mencoba, dan mempelajari hal-hal yang baru.

Page 16: Tugas kurikulim dan pembelajaran

6. Spontan. Perilaku yang di tampilkan anak umumnya relatif asli dan tidak ditutup-tutupin sehingga merefleksikan apa yang ada dalam perasaan dan pikirannya.

7. Seneng dan kaya dalam dengan fantasi. Anak senang dengan hal-hal yang imajinatif.

8. Masih mudah frustasi. Umumnya anak masih mudah frustasi, atau kecewa bila menghadapi sesuatu yang tidak memuaskan.

9. Masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu. Ia kadang-kadang melakukan sesuatu hal yang sangat membahayakan.

10. Daya perhatian yang pendek. Anak lazimnya memiliki daya perhatian yang pendek, kecuali dalam hal yang secara intrinsik menarik dan menyenangkah. Ia masih sangat sulit untuk duduk dan memperhatikan sesuatu dalam jangka waktu yang lama.

11. Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman. Anak senang melakukan berbagai aktivitas yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku pada dirinya.

12. Semakin menunjukan minat terhadap teman. Ia memiliki penguasaan pembendaharaan kata yang cukup untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Page 17: Tugas kurikulim dan pembelajaran

B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Terikat dengan perkembangan kognitif anak usia dini, Piaget berpendapat bahwa anak berada pada tahap atau priode “Praoperasional”.

C. Beberapa Upaya Memfasilitasi Perkembangan Anak Usia Dini

Upaya yang seyogianya diperhatikan atau dilakukan oleh orang tua atau guru dalam rangka membimbing atau memfasilitasi perkembangan potensi anak secara optimal.

Page 18: Tugas kurikulim dan pembelajaran

BAB 5

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH

PERKEMBANGAN FISIK-MOTORIK

PERKEMBANGAN KESADARAN BERAGAMA

PERKEMBANGAN BAHASA

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

HUBUNGAN ANTAR ASFEK PERKEMBANGAN SISWA DENGAN

PEMBELAJARAN

PERKEMBANGAN EMOSI

PERKEMBANGAN SOSIAL

1. Hubungan perkembangan itelektual dengan pembelajaran2. Hubungan perkembangan bahasa dengan pembelajaran3. Hubungan perkembangan sosial dengan pembelajaran4. Hubungan perkembangan emosi dengan pembelajaran5. Hubungan perkembangan keagamaan dengan pembelajaran6. Hubungan perkembangan fisik (motorik) dengan pembelajaran

Page 19: Tugas kurikulim dan pembelajaran

A. Perkembangan Fisik-motorik

Perkembangan fisi yang normal merupakan salah satu faktor penentu kelancaran proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan. Sesuai dengan perkembanga fisik atau motorik anak yang sudah siap untuk menerima pelajaran keterampilan, maka sekolah perlu memfasilitasi perkembangan motorik anak itu secara fungsional.

B. Perkembangan Intelektual

Kemampuan itelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar diberikannya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalar. Kepada anak sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan, seperti membaca, menulis, dan berhitung (CALISTUNG).disamping it, kepada anak juga sudah dapat diberikan dasar-dasar pengetahuan yang terikat dengan kehidupan manusia, hewan, lingkungan alam, lingkungan sosial budaya, dan agama.

C. Perkembangan Bahasa

Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini mencakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, atau gerak dalam menggunakan kata-kata, simbol, lambang, gambar, dan lukisan. Melalui bahasa, setiap manusia dapat mengenal dirinya, sesamanya, alam sekitanya, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai moral atau agama.

Page 20: Tugas kurikulim dan pembelajaran

D. Perkembangan Emosi

Emosi merupakan faktor dominan yang memengaruhi tingkah laku individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar (learning). Emosi positif seperti perasaan senang, bergairah, bersemangan atau rasa ingin tahu (curiosity) yang tinggi akan memengaruhi individu untuk mengosentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan penjelasan guru, mambaca buku, aktif berdiskusi, mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, dan displin dalam belajar.

E. Perkembangan Sosial

Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan dalam hubungan atau interaksi sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi, dan moral agama.

F. Perkembangan Kesadaran Beragama

Kepercayaan anak kepada Tuhan pada usia ini, bukanlah keyakinan hasil pemikiran, akan tetapi merupakan sikap emosi yang berhubungan erat sengan kebutuhan jiwa akan kasih sayang dan perlindungan. Oleh karena itu, dalam mengenalkan Tuhan kepada anak, sebaiknya ditonjolkan sofat-sifat pengasih dan penyayangnya, jangan menonjolkan sifat-sifat Tuhan yang menghukum, mengazab, atau memberikan siksaan sengan neraka.

Page 21: Tugas kurikulim dan pembelajaran

G. Hubungan antara Aspek Perkembangan Siswa denagn Pembelajaran

1. Hubungan Perkembangan Itelektual dengan pembelajaran

Kemampuan intelektual sudah cukup dapat pengembangan pola pikir atau daya nalarnya. Kepada siswa sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan seperti membaca, menulis, dan berhitung.

2. Hubungan Perkembangan Bahasa dengan Pembelajaran

Disekolah diberikan pelajaran bahasa yang dengan sengaja menambah perbedan kata-katanya, mengajar dan menyusun strukstur kalimat, peribahasa, kesusastraan, dan keterampilan mengarang.

3. Hubungan Perkembangan Sosial dengan Pembelajaran

Berkat diperolehnya perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebaya ataupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya.

4. Hubungan Perkembangan Emosi dengan Pembelajaran

Emosi merupakan faktr dominan yang memengaruhi tingkah laku individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar.

5. Hubungan Perkembangan Keagamaan dengan Pembelajaran

Dalam kaitannya dengan pemberian materi agama kepada anak, disamping mengembangkan pemahaman, juga memberikan latihan atau pembiasaan keagaman yang menyangkut keibadahat dan akhlak.

6. Hubungan Perkembangan Fisik(motorik) dengan Pembelajaran

Pekembangan fisik yang normal (tidak cacat) merupakan salah satu faktor penentu kelancarab proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan, maupun keterampilan.

Page 22: Tugas kurikulim dan pembelajaran

BAB 6

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN REMAJA

MAKNA MASA REMAJA KARAKTERISTIK SETIAP ASPEK

1. PERKEMBANGAN FISIK2. PERKEMBANGAN KOGNITIF3. PERKEMBANGAN IDENTITAS DIRI4. PERKEMBANGAN EMOSI5. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN6. PERKEMBANGAN KESADARAN BERAGAMA

Page 23: Tugas kurikulim dan pembelajaran

A. Makna Masa Remaja

Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa anak dan masa dewasa, dimulai dari pubertas, yang ditandai dengan perubahan yang pesat dalam berbagai aspek perkembangan baik fisik, maupun psikis. Secara istilah, kata pubertas berarti proses pencapaian kematangan seksual dan kemampuan untuk berreproduksi.

Masa remaja disebut juga adolescence. Adolesen merupakan priode transisi dari masa anak ke dewasa, dalam mana terjadi perubahan dalam aspek biologis, psikologis, dan sosial. Menurut Laurence Steinberg (2002) ada tiga perubahan fundementalpada masa remaja yaitu perubahan biologis, kognisi, sosial.

Page 24: Tugas kurikulim dan pembelajaran

B. Karakteristik Setiap aspek Perkembangan

1. Perkembangan Fisik, masa remaja yang diawali dengan pubertas, adalah masa kematangan fisik yang sangat cepat, yang meliputi aspek hormonal dan perubahan fisik

2. Perkembangan Kognitif, perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan (kapasitas) individu untuk memanipulasi dan mengingat informasi.

3. Perkembangan Identitas Diri, krisis identitas terjadi, apabila remaja tidak mampu memilih diantara berbagai alternatif yang bermakna. Remaja dikatakan telah berhasil menemukan identitas dirinya ketika berhasil memecahkan tiga masalah utama, yaitu pilihan pekerjaan, adopsi nilai yang diyakini dan dijalani, dan perkembangan identitas seksual yang memuaskan.

Page 25: Tugas kurikulim dan pembelajaran

4. Perkembangan Emosi, meskipun pada usia remaja kemampuan kognitifnya telah berkembang dengan baik, yang memungkinkannya utuk dapat mengatasi stres atau fluktuasi emosi secara efektif, tetapi ternyata masih banyak remaja yang belum mampu mengelola emosinya, sehingga mereka banyak mengalami depresi, marah-marah, dan kurang mampu mengontrol emosinya.

5. Perkembangan Kepribadian, terikat dengan perubahan kepribadian pada individu, para ahli psikologi mengemukakan bahwa lebih baik memandang kepribadian tidak hanya dari pendekatan “traits” tetapi juga dari pendekatan “context” atau situasi. Mereka menyimpilkan bahwa pendekatan “traits” mengabaikan faktor lingkungan, dan sangat menentukan aspek stabilitas kepribadian, dan kurang memerhatikan faktor perubahannya.

6. Perkembangan Kesadaran Beragama, masa remaja sebagai segmen dari siklus kehidupan manusia, menurut agama merupakan masa starting point pemberlakuan hukum syar’I (wajib, sunnah, makruh, dan mubah) bagi seorang insan yang sudah baligh (mukallaf). Oleh karena itu, remaja sudah seharusnya melaksanakan nilai-nilai atau ajaran agama dalam kehidupannya.

Page 26: Tugas kurikulim dan pembelajaran

BAB 7

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA DEWAS

DEFINISI MASA DEWASA

PRIODE PERKEMBANGAN MASA DEWASA

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MAHASISWA

1. Usia mahasiswa sebagai fase dewasa awal

2. Aspek-aspek perkembangan dewasa awal

3. Tugas-tugas perkembangan dewasa awal

PRIODE DEWASA AWAL SEBAGAI MASA PESIAPAN PERNIKAHAN

Page 27: Tugas kurikulim dan pembelajaran

A. Definisi Masa Dewasa

Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentangan kehidupan individu setelah remaja. Pengertian masa dewasa dapat dihampiri dari sisi biologis, psikologis, dan pedagogis (moral-spiritual)

B. Priode Perkembangan Masa Dewasa

Menurut hurlock (1968) masa ini terbagi menjadi tiga priode sebagai berikut

1. Masa Dewasa Awal (Early adulthood= 18-40 tahun), secara biologis, masa ini merupakan puncak pertumbuhan fisik yang prima, sehingga dipandang sebagai usia yang tersehat dari populasi manusia secara keseluruhan (healthiest people in population).

2. Masa Dewasa Madya atau Setengan Baya (Midle Age= 40-60 tahun), pada usia ini, aspek fisik sudah mulai aga melemah, termasuk fungsi-fungsi alat indra, seperti sedikit orang yang menggunakan kaca mata untuk membaca, atau mengalami sakit dengan penyakit tertentu yang sebelumnya tidak mengalaminya.

3. Masa Dewasa Lanjut atau Masa Tua (Old Age= 60-mati), masa ini ditandai dengan semakin melemahnya kemampuan fisik dan psikis.

Page 28: Tugas kurikulim dan pembelajaran

C. Karakteristik Perkembangan Mahasiswa

1. Usia mahasiswa sebagai fase usia dewasa awal, usia mahasiswa sebagai fase usia awal merupakan masa penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial yang baru sebagai orang dewasa. Konsekuensinya mahasiswa perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri secara mandiri.

2. Aspek-aspek perkembangan dewasa awal, a. perkembanagn fisik, adalah kecenderungan penurunan priode ini sehingga fase usia dewasa awal dikatakan sebagai puncak dan penurunan perkembangan individu secara fisik. b. perkembangan seksualitas, adalah sikap dan perikalu seksual pada individu sebagai kodrat dan dampak-damoak dari perubahan-perubahan hormon. c. perkembangan kognitif, peningkatan efesiensi dalam perolehan informasi yang baru. d. perkembangan karier,transisi ketika individu mencoba untuk menyesuaikan diri dengan peranan yang baru. e. perkembangan sosio-emosional, kondisi perkembangan sosio-emosional pada fase usia sebelumnya cenderung sangat terkait dan memengaruhinya.

3. Tugas-tugas perkembangan dewasa awal, Havighurst (1961:259-265) menguraikan tugas-tugas perkembangan dewasa awal sebagai berikut, memilih pasangan hidup, belajar hidup dengan pasangan nikah, memulai hidup berkeluarga, memelihara anak, mengelola rumah tangga, mulai bekerja, bertanggung jawab sebagai warga negara, menemukan kelompok sosial yang serasi.

Page 29: Tugas kurikulim dan pembelajaran

D. Priode Dewasa Awal sebagai Masa Persiapan Pernikahan

1. Konsep dasar pernikahan. Adalah suatu ikatan yang terjalin di antara laki-laki dan perempian yang telah memiliki komitmen untuk saling menyayangi, mengasihi, dan melindungi berdasarkan syariat agama. Hubungan yang terjadi di antara pasangan dalam sebuah pernikahan, merupakan hal yang paling mendasar.

2. Syarat pernikahan. Disamping hikmah pernikahan dan ciri-ciri sikap positif yang diperlukan individu yang sedang berada fase usia awal, maka perlu pula memahami persyaratan yang perlu diperhatikan sebagai kesiapan diri untuk menikah dan hidup berkeluarga, sebagai berikut: Kematangan fisik, kesiapan materi, kematangn psikis, dan kematangan moral-spiritual.

3. Beberapa kondisi yng memengaruhi kesulitan penyesuaian pernikahan. Terdapat beberapa kondisi yang memengaruhi munculnya kesulitan dalam melakukan penyesuian dalam pernikahan, dikemukankan sebagai berikut: persiapan pernikahan yang terbatas, perbedaan konsep tentang peran atau tugas dalam pernikahan, cepat menikah, memiliki konsep-konsep yang tidak realistik tentang pernikahan, pernikahan campur, masa perkenalan yang singkat, konsep romantik tentang pernikahan, tidak memiliki identitas.

Page 30: Tugas kurikulim dan pembelajaran

BAB 8

PERANAN GURU DALAM MEMFASILITASI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PERANAN GURU

KOMPONEN KINERJA PROESIONAL GURU

1. Gaya mengajar2. Kemampuan berinteraksi dengan

siswa3. Karakteristik pribadi

PENYUSUNAN ALAT EVALUASI KINERJA GURU

Page 31: Tugas kurikulim dan pembelajaran

A. Peranan Guru

Guru sebagai pelaku utama dalam impelementasi atau penerapan program pendidikan di sekolah memiliki peranan yang sangat strategis dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Mengingat perannanya yang begitu penting, maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman dan kemampuan secara konferensif tentang kompetensinya sebagai pendidik. Untuk mengetahui apakan seorang guru telah menunjukan kinerja profesianalnya pada waktu mengajar dan bagaimana mutu kinerjanya tersebut, maka guru perlu memiliki kemampuan untuk mengevaluasinya.

B. Komponen Kinerja Profesianal Guru

1. Gaya Mengajar, menurut Donald Medley gaya mengajar guru ini merujuk kepada kemampuan guru untuk menciptakan iklim kelas (clasroom climate). Sementara ahli lain menggambarkan gaya mengajar itu sebagai (1) aspek ekspresif mengajar, yang menyangkut karakteristik hubungan emosional antara guru-siswa, seperti hangat dan dingin; dan (2) aspek instrumental mengajar, yang menyangkut bagaimana guru memberi tugas-tugas, mengelola belajar, dan merancang aturan-aturan kelas.

Page 32: Tugas kurikulim dan pembelajaran

2. Kemampuan Berinteraksi dengan siswa

Kemampuan gur berinteraksi dengan siswa dimanifestasikan melalui:

a. Komunikasi Verbal, dalam study klasik, interaksi antara guru dan siswa sianalisis melalui perilaku bahasa (linguistic behavior) guru dan siswa di kelas. Kegiatan didalam kelas umumnya didominasi oleh interaksi (komunikasi) verbal antara guru dengan siswa.

b. Komunikasi Non-Verbal, galloway mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal guru dapat dipandang sebagai perilaku yang mendorong atau membatasi siswa. Ekspresi muka guru, gesture, dan gerakan badan guru memberikan pengaruh kepada partisipasi dan penampilan siswa di kelas.

3. Karakteristik Pribadi

Ryans meneliti lebih dari 6000 orang guru di 1700 sekolah, dalam jangka waktu sekitar enam tahun, dengan menggunakan teknik observasi “self rating”, memgklasifikasikan karakteristik guru itu kedalam emapat kluster dimensi guru, yaitu kreatif, dinamis, terorganisasi, kehangatan.

C. Penyusun Alat Evaluasi Kinerja Guru

Sebagai yang telah dikemukakan di atas, bahwa untuk mengevaluasi kinerja guru, dapat dilakukan beberapa cara, diantaranya penilaian oleh pribadi guru itu sendiri (self-rating), penilaian oleh siswa, penilaian oleh kolega (temen sejawat), dan penilaian oleh pemimpin (kepala sekolah).

Page 33: Tugas kurikulim dan pembelajaran

KOMENTAR

Perkembangan dimaknai oleh suatu proses perubahan dalam diri individu dan organisme, secara fisik maupun psikis, menuju tingkat kedewasaan atau kematangan. Perkembanagn itu berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Secara psikis perkembanagn mengarah kepada pembentukan kepribadian, yang sangat menentukan seseorang dalam bersosialisasi. Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada priode tertentu dalam suatu rentang kehidupan individu, yang apabila tugas ini dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menentukan tugas berikutnya.

Page 34: Tugas kurikulim dan pembelajaran

TERIMA KASIH