Top Banner
TUGAS KIMIA ORGANIK Kelompok 22 Ghassan Tsabit Rivai (1406552976) Mustika Saraswati (1406552906) Shobrun Jamil (1406531656) Teknik Kimia 2014 Universitas Indonesia, Depok
23

Tugas Kimia Organik

Dec 06, 2015

Download

Documents

MustikaSaras

KIMIA organik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Kimia Organik

TUGAS KIMIA ORGANIK

Kelompok 22

Ghassan Tsabit Rivai (1406552976)

Mustika Saraswati (1406552906)

Shobrun Jamil (1406531656)

Teknik Kimia 2014

Universitas Indonesia, Depok

Page 2: Tugas Kimia Organik

Tata Nama Senyawa Kimia menurut IUPAC

Tatanama IUPAC untuk kimia organik adalah suatu cara sistematik untuk memberi

nama senyawa organik yang direkomendasikan oleh International Union of Pure and

Applied Chemistry (IUPAC). Idealnya, setiap senyawa organik harus memiliki nama yang

dapat digambarkan suatu formula struktural dengan jelas.

Rekomendasi penamaan resmi IUPAC tidak selalu diikuti dalam prakteknya kecuali

jika diperlukan untuk memberikan definisi ringkas terhadap suatu senyawa atau jika nama

IUPAC lebih sederhana (bandingkan etanol dengan etil alkohol). Jika tidak, maka nama

umum atau nama trivial yang biasanya diturunkan dari sumber senyawa tersebutlah yang

digunakan. Tatanama IUPAC menggunakan sejumlah awalan , akhiran , dan sisipan untuk

mendeskripsikan jenis dan posisi gugus fungsi pada suatu senyawa.

Pada kebanyakan senyawa, penamaan dapat dimulai dengan menentukan rantai

hidrokarbon Ingold Prelog jika ambiguitas masih saja ada pada struktur rantai hidrokarbon

induk. Nama dari rantai induk dimodifikasi dengan akhiran gugus fungsi yang memiliki

prioritas tertinggi, sedangkan gugus fungsi sisanya diindikasikan dengan awalan yang

dinomori dan disusun secara alfabetis.Penamaan yang tidak mengikuti kaidah penamaan yang

baik dan benar bisa menghasilkan nama yang masih bisa dimengerti strukturnya tentu saja

penamaan yang baik dan benar direkomendasikan untuk menghindari ambiguitas.

Contoh nama senyawa induk dan mengidentifikasi gugus fungsi pada molekul tersebut.

Penomoran alkana induk dilakukan dengan menggunakan kaidah prioritas Cahn

NH2CH2CH2OH

jika mengikuti aturan kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog adalah 2-aminoetanol. Namun

nama 2-hidroksietanaamina juga secara jelas merujuk pada senyawa yang sama.

Nama senyawa diatas dikonstruksi dengan cara sebagai berikut:

1. Terdapat dua karbon pada rantai induk, maka diberi nama dasar "et"

2. Karbon-karbon pada senyawa tersebut berikatan tunggal, maka diberi akhiran "an"

3. Terdapat dua gugus fungsi pada senyawa tersebut, yakni alkohol (OH) dan amina

(NH2). Alkohol memiliki nomor atom dan prioritas yang lebih tinggi dari amina , dan

akhiran dari alkohol adalah "ol", maka akhiran majemuk yang terbentuk adalah

"anol".

Page 3: Tugas Kimia Organik

4. Gugus amina tidak berada pada satu karbon yang sama dengan gugus OH (karbon

nomor 1), namun melekat pada karbon nomor 2, oleh karena itu ia diidentifikasikan

dengan awalan "2-amino".

5. Setelah awalan, nama dasar, dan akhirannya digabung, kita mendapat "2-

aminoetanol".

Terdapat pula sistem penamaan lama untuk senyawa organik, dikenal sebagai

tatanama umum , yang sering digunakan untuk menamakan senyawa yang sederhana maupun

senyawa yang sangat kompleks sehingga nama IUPAC menjadi sangat panjang untuk

digunakan.

Alkana

Alkana yang berantai tunggal memiliki akhiran "-ana" dan diberikan awalan

tergantung pada jumlah atom dalam rantai tersebut mengikuti aturan imbuhan pengganda

IUPAC :

Sesuai Jumlah karbon :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Met- Et- Prop- But- Pent- Heks- Hept- Okt- Non- Dek-

11 12 13 14 15 20 30 8 8 8

Undek- Dodek- Tridek- Tetradek- Pentadek- Eikos- Triakont-

Sebagai contoh alkana paling sederhana CH4 adalah metana dan alkana berkarbon

sembilan CH3(CH2)7CH3 adalah nonana. Hal yang sama juga berlaku pada alkana berkarbon

157 CH3(CH2)155CH3, dinamakan heptapentahektana. Tanda kurung digunakan untuk

mengindikasikan pengulangan dari molekul yang dikurung, (CH2)155 mengindikasikan

sebuah molekul yang terdiri dari 155 rantai CH2.

Alkana siklik diberi nama dengan menggunakan awalan "siklo-", sebagai contoh

C4H8 dinamakan siklobutana dan C6H12 dinamakan sikloheksana.

Alkana bercabang dinamakan dengan menggunakan nama alkana berantai tunggal

yang dilekatkan gugus alkil. Gugus alkil ini diberi awalan angka yang mengindikasikan di

Page 4: Tugas Kimia Organik

mana ia melekat pada karbon tertentu. Gugus alkil ini diberi sisipan "-il-". Sebagai contoh

(CH3)2CHCH3 bisa dianggap sebagai rantai propana yang dilekatkan dua gugus metil di

karbon nomor 2. Senyawa ini diberi nama 2-metilpropana. Awalan angka dapat dihapus jika

ia tidak menimbulkan ambiguitas, jadi 2-metilpropana ditulis sebagai metilpropana (struktur

1-metilpropana adalah identik dengan butana).

Jika terdapat ambiguitas dalam posisi substituen, yakni karbon mana yang dinomori

sebagai "1", dipilih penomoran dengan angka yang paling kecil. Sebagai contoh,

(CH3)2CHCH2CH3 (isopentana) dinamakan 2-metilbutana, bukan not 3-metilbutana. Oleh

karena tidak ada struktur lain yang bernama metilbutana kecuali 3-metilbutana, awalan angka

3 ini dapat dihapus.

Jika terdapat cabang-cabang rantai dengan alkil yang sama, posisi mereka dipisahkan

dengan koma dan diberi awalan di-, tri-, tetra-, tergantung pada jumlah cabang tersebut,

contohnya C(CH3)4 dinamakan 2,2-dimetilpropana. Jika terdapat gugus alkil yang berbeda,

maka mereka disusun menurut susunan abjad dan dipisahkan dengan koma maupun tanda

hubung: 3-etil-4-metilheksana. Dalam hal ini rantai induk diambil dari rantai yang paling

panjang, oleh karena itu 2,3-dietilpentana adalah nama yang salah. Awalan di-, tri-, dsb tidak

dihiraukan ketika kita mengurutkan gugus alkil (contohnya 3-etil-2,4-dimetilpentana, bukan

2,4-dimetil-3-etilpentana). Jika terdapat beberapa kemungkinan rantai paling panjang, maka

rantai yang memililki cabang terbanyaklah yang digunakan.

Sub-cabang dari rantai samping diberikan imbuhan sesuai dengan sistem penomoran

sekunder pada cabang samping, penomoran dimulai dari titik cabang rantai utama dan

seluruh rantai samping dikurung dan dianggap sebagai substituen tunggal. Contohnya 4-(1-

metiletil)oktana adalah rantai oktana dengan cabang rantai di karbon nomor 4, cabang

tersebut terdiri dari gugus etil dengan gugus metil yang melekat pada cabang etil.

Alkena dan Alkuna

Alkena dinamakan dari rantai induk alkana dengan akhiran "-ena" dan awalan angka

yang mengindikasikan posisi ikatan rangkap karbon pada rantai: CH2=CHCH2CH3

dinamakan 1-butena. Etena (etilena) dan propena (propilena) tidak memerlukan imbuhan

angka karena tidak ada kemungkinan terjadinya ambiguasi pada struktur senyawa. Sama

seperti kaidah sebelumnya, nomor yang diambil adalah nomor yang paling kecil.

Page 5: Tugas Kimia Organik

Ikatan rangkap yang lebih dari satu diberikan imbuhan majemuk -adiena, -atriena, dll.

sesuai dengan berapa banyaknya ikatan rangkap tersebut: CH2=CHCH=CH2 dinamakan 1,3-

butadiena. Isomer cis dan trans diindikasikan dengan awalan cis- atau trans-: cis-2-butena,

trans-2-butena. Isomer geometrik lainnya yang lebih rumit dapat diindikasikan dengan

menggunakan kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog.

Alkuna dinamakan dengan cara yang sama dengan alkena, namun dengan akhiran "-

una" yang mengindikasikan ikatan rangkap tiga, misalnya etuna dan propuna.

Nama Trivial Alkena

Nama trivial adalah nama umum yang diberikan kepada beberapa struktur khusus

alkena. Sebagai contoh, etena mempunyai nama trivial etilena, propena mempunyai nama

trivial propilena dan 2-metil propilena disebut juga isobutilena.

Selain itu, terdapat nama gugus fungsi trivial alkena yang didasarkan pada kedudukan

dan jumlah rantai alkena. Sebagai contoh gugus alkenil CH2= diberi nama vinil, dan

CH2=CH-CH2 diberi nama alil.

Gugus Fungsional

Gugus fungsional (istilah dalam kimia organik) adalah kelompok gugus khusus

pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada

molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama

atau mirip. Gugus Fungsional Senyawa Karbon- Pada abad ke-18 diketahui senyawa

hidrokarbon hanya dapat diperoleh dari makhluk hidup sehingga senyawa hidrokarbon

disebut senyawa organik Sifat inilah yang menjadikan senyawa karbon melimpah di alam

dengan berbagai sifat fisika dan sifat kimia. Senyawa hidrokarbon memiliki sifat tertentu

akibat adanya atom selain atom karbon dan hidrogen di dalamnya. Atom-atom tersebut

dinamakan gugus fungsional senyawa hidrokarbon. Gugus fungsional pada senyawa

hidrokarbon tersebut berperan penting dalam kereaktifannya terhadap senyawa atau atom

lain. Para Kimiawan banyak mensintesis senyawa hidrokarbon yang mengandung gugus

fungsi berbeda-beda untuk dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi. Kosmetik untuk wanita,

Page 6: Tugas Kimia Organik

cuka yang digunakan pada makanan, dan pengawet bahan biologis merupakan contoh

aplikasi zat yang mengandung senyawa hidrokarbon dengan gugus fungsi yang berbeda.

Atom karbon, disamping memiliki kemampuan berikatan dengan atom karbon lain,

juga dapat berikatan dengan atom unsur-unsur lain. Dalam hidrokarbon, atom karbon dapat

berikatan dengan atom hidrogen membentuk senyawa hidrokarbon. Selain itu, atom karbon

dapat juga berikatan dengan atom-atom lain, seperti oksigen, nitrogen, fosfor, belerang, dan

halogen. Atom atau gugus atom yang terikat pada senyawa hidrokarbon dapat menentukan

sifat-sifat senyawa karbon. Atom atau gugus karbon tersebut lebih reaktif dari yang lainnya,

dinamakan gugus fungsi. Dengan kata lain, gugus fungsi adalah bagian reaktif dari senya a

karbon yang menentukan sifat fisika dan kimia senyawa karbon. Jika atom halogen (F, Cl, Br,

I) terikat pada senyawa hidrokarbon maka senyawa yang terbentuk akan memiliki sifat-sifat

fisika dan kimia yang ditentukan oleh gugus tersebut.

Kelas

kimiawi Gugus Rumus

Rumus

struktural Awalan Akhiran Contoh

Asil halida

Haloformi

l RCOX

haloformil

- -oil halida

Asetil klorida

(Etanoil klorida)

Alkohol Hidroksil ROH

hidroksi- -ol

Metanol

Aldehida Aldehida RCHO

okso- -al

Asetaldehida

Page 7: Tugas Kimia Organik

(Etanal)

Alkana Alkil RH

alkil- -ana

Metana

Alkena Alkenil R2C=CR2

alkenil- -ena

Etilena

(Etena)

Alkuna Alkinil RC≡CR'

alkinil- -una

Asetiluna

(Etuna)

Amida

Karboksa

mida

RCONR2

karboksa

mido- -amida

Asetamida

(Etanamida)

Amina

Amina

primer

RNH2

amino- -amina

Metilamina

(Metanamina)

Amina

sekunder

R2NH

amino- -amina

Dimetilamina

Page 8: Tugas Kimia Organik

Amina

tersier

R3N

amino- -amina

Trimetilamina

Ion

amonium

R4N+

amonio- -amonium

Kolin

Senyawa

azo

Azo

(Diimida)

RN2R'

azo- -diazene

Metil oranye

(asam p-

dimetilamino-

azobenzenasulfo

nat)

Turunan

toluen

Benzil

RCH2C6H

5

RBn

benzil-

1-

(substituen)tolue

n

Benzil bromida

(1-Bromotoluen)

Karbonat

Ester

karbonat

ROCOOR

alkil karbonat

Karbosilat Karbosilat RCOO−

karboksi- -oat

Natrium asetat

(Natrium etanoat)

Page 9: Tugas Kimia Organik

Asam

karboksila

t

Karboksil RCOOH

karboksi- asam -oat

Asam asetat

(Asam etanoat

atau asam cuka)

Sianat

Sianat ROCN

sianato- alkil sianat

Tiosianat RSCN

tiosianato

- alkil tiosianat

Eter Eter ROR'

alkoksi- alkil alkil eter

Dietil eter

(Etoksi etana)

Ester Ester RCOOR'

alkil alkanoat

Etil butirat

(Etil butanoat)

Haloalkan

a

Halo RX

halo- alkil halida

Kloroetana

(Etil klorida)

Hidropero

ksida

Hidropero

ksi

ROOH

hidropero

ksi-

alkil hidroperoks

ida

Metil etil keton

peroksida

Imina

Ketimina

primer

RC(=NH)

R'

imino- -imina

Ketimina

sekunder

RC(=NR)

R'

imino- -imina

Page 10: Tugas Kimia Organik

Aldimina

primer

RC(=NH)

H

imino- -imina

Aldimina

sekunder

RC(=NR')

H

imino- -imina

Isosianida

Isosianid

a

RNC

isosiano- alkyl isosianida

Isosianat

Isosianat RNCO

isosianato

- alkil isosianat

Metil isosianat

Isotiosian

at

RNCS

isotiosian

ato- alkyl isotiosianat

Alil isotiosianat

Keton Keton RCOR'

keto-,

okso- -on

Metil etil keton

(Butanon)

Nitrat Nitrat RONO2

nitrooksi-,

nitroksi- alkil nitrat

Amil nitrat

(1-

nitrooksipentana)

Nitril Nitril RCN

siano- alkananitril

alkil sianida

Benzonitril

(Fenil sianida)

Nitrit Nitrit RONO

nitrosooks

i- alkil nitrit

Amil nitrit

Page 11: Tugas Kimia Organik

(3-metil-1-

nitrosooksibutana

)

Senyawa

nitro

Nitro RNO2

nitro-

Nitrometana

Senyawa

nitroso

Nitroso RNO

nitroso-

Nitrosobenzena

Peroksida Peroksi ROOR

peroksi- alkil peroksida

Di-tert-butil

peroksida

Turunan

benzena

Fenil RC6H5

fenil- -benzena

Kumen

(2-fenilpropana)

Fosfina Fosfino R3P

fosfino- -fosfana

Metilpropilfosfana

Fosfodiest

er

Fosfat

HOPO(O

R)2

asam

fosforat

di(substitu

en) ester

di(substituen)

hidrogenfosfat DNA

Asam

fosfonat

Fosfono RP(=O)(O

H)2

fosfono- asam substituen f

osfonat

Asam

benzilfosfonat

Fosfat Fosfat ROP(=O)(

OH)2

fosfo-

Page 12: Tugas Kimia Organik

Gliseraldehida 3-

fosfat

Turunan

piridin

Piridil RC5H4N

4-piridil

(piridin-4-

yl)

3-piridil

(piridin-3-

yl)

2-piridil

(piridin-2-

yl)

-piridin

Nikotin

Sulfida

RSR'

di(substituen)

sulfida

Dimetil sulfida

Sulfona Sulfonil RSO2R'

sulfonil- di(substituent)

sulfona

Dimetil sulfona

(Metilsulfonilmeta

na)

Asam

sulfonat

Sulfo RSO3H

sulfo- asam substituen

sulfonat

Asam

benzensulfonat

Sulfoksida Sulfinil RSOR'

sulfinil- di(substituen) sul

foksida

Difenil sulfoksida

Tiol Sulfhidril RSH

merkapto-

, sulfanil- -tiol

Etanatiol

(Etil merkaptan)

Page 13: Tugas Kimia Organik

Alkohol

Alkohol memiliki gugus hidroksil (-OH) dinamakan dengan menghilangkan huruf

paling akhir "a" dari alkana dan dipasangkan dengan akhiran "-ol" dengan imbuhan angka

yang mengindikasikan posisi ikatan gugus alkohol: CH3CH2CH2OH dinamakan 1-propanol.

(Metanol danetanol tidak memerlukan imbuhan angka karena tidak ada ambiguasi dalam

strukturnya). Akhiran -diol, -triol, -tetraol, dll. digunakan jika gugus alkohol dalam suatu

senyawa lebih dari satu: Etilena glikol CH2OHCH2OH dinamakan 1,2-etanadiol.

Jika terdapat gugus fungsi lain yang memiliki prioritas lebih tinggi, maka awalan "hidroksi"

digunakan untuk mengindikasikan gugus fungsi alkohol: CH3CHOHCOOH dinamakan asam

2-hidroksipropanoat

-Nama Lazim

Selain nama IUPAC, alkohol sederhana juga mempunyai nama lazim, yaitu alkil

alkohol.

R- OH

alkil alkohol

Perhatikanlah beberapa contoh berikut:

Page 14: Tugas Kimia Organik

- Kegunaan Alkohol

Metanol merupakan alkohol yang paling sederhana, memiliki titik didih 64,7 °C.

Metanol dikenal sebagai wood alcohol. Metanol digunakan untuk pembuatan metanal

(formaldehid) dan bisa digunakan sebagai pelarut. Metanol bersifat racun, pada dosis yang

rendah dapat menyebabkan kebutaan dan pada dosis yang tinggi dapat menyebabkan

kematian. Etanol digunakan pada minuman, seperti bir dan anggur. Etanol juga dicampur

dengan bensin (gasoline) menghasilkan campuran yang dinamakan “gasohol” yang dapat

digunakan sebagai bahan bakar. Etanol digunakan juga sebagai pelarut pada minyak wangi

dan sebagai zat antiseptik.

Etilen glikol merupakan komponen penting untuk pendingin dan zat antibeku pada

kendaraan. Etilen glikol digunakan juga pada pembuatan polimer. Gliserol dapat diperoleh

dari lemak, digunakan sebagai pelumas, kosmetik, dan bahan makanan. Ketika direaksikan

dengan asam nitrat dapat menghasilkan nitrogliserin yang dapat digunakan sebagai bahan

peledak.

Eter

Eter (R-O-R) terdiri dari sebuah atom oksigen yang berada di antara 2 rantai karbon

yang menyambung. Rantai yang lebih pendek di antara 2 rantai karbon itu menjadi awal

nama dengan sufiks "-ana" menjadi "-oksi". Rantai alkana yang lebih panjang menjadi akhir

nama eter tersebut. Sehingga CH3OCH3 disebut metoksimetana, dan CH3OCH2CH3 disebut

metoksietana (bukan etoksimetana). Jika oksigen tidak tersambung pada akhir rantai utama

alkana, maka seluruh rantai pendek gugus alkil beserta eter dianggap sebagai rantai samping

dan diberikan imbuhan nomor yang sesuai dengan posisi ikatan rantai tersebut dengan rantai

utama. Maka CH3OCH(CH3)2 disebut 2-metoksipropana.

-Nama Lazim

Eter sederhana biasanya dinamai sebagai alkil alkil eter, yaitu nama kedua gugus alkil

diikuti kata eter (dalam tiga kata yang terpisah). Eter yang mempunyai dua gugus alkil sama

dinamai sebagai dialkil eter. Urutan penulisan gugus alkil tidak harus menurut urutan abjad

Perhatikanlah Contoh Berikut:

Page 15: Tugas Kimia Organik

- Kegunaan Eter

Senyawa eter yang paling banyak dikenal adalah dietil eter. Dietil eter digunakan

sebagai pelarut dan zat anestetik (obat bius). Namun, penggunaan dietil eter sebagai zat

anestetik dapat menyebabkan gangguan pada pernapasan sehingga saat ini pengunaannya

digantikan oleh zat lain yang tidak berbahaya.

Aldehid

Aldehida (R-CHO) mempunyai akhiran "-al". Jika terdapat gugus fungsi lainnya,

maka karbon aldehida pada rantai tersebut berada pada posisi "1", kecuali terdapat gugus

fungsi lainnya yang berprioritas lebih tinggi Jika dibutuhkan awalan bentuk, maka imbuhan

"okso-" digunakan (sama seperti keton), dengan nomor posisi mengindikasikan akhir rantai:

CHOCH2COOH disebut asam 3-oksopropanoat. Jika karbon pada gugus karbonil tidak dapat

dimasukkan ke dalam rantai karbon (misalnya dalam kasus aldehida siklik), maka digunakan

awalan "formil-" atau akhiran "-karbaldehida": C6H11CHO disebut sikloheksanakarbaldehida.

Jika aldehida terhubung ke benzena dan merupakan gugus fungsi utama, maka sufiksnya

menjadi benzaldehida.

Nama lazim aldehida diturunkan dari nama lazim asam karboksilat yang sesuai

dengan menganti akhiran at menjadi aldehida dan membuang kata asam.

- Kegunaan Aldehid

Page 16: Tugas Kimia Organik

Senyawa paling sederhana dari aldehid adalah formaldehid. Formaldehid digunakan

sebagai desinfektan, antiseptik, dan digunakan pada pembuatan polimer, seperti bakelit.

Formaldehid juga banyak digunakan sebagai pengawet untuk spesimen biologi.

Keton

Secara umum penamaan pada keton (R-CO-R) adalah berakhiran "-on" dengan

sisipan di tengah adalah nomor posisi: CH3CH2CH2COCH3 disebut 2-pentanon. Jika terdapat

imbuhan gugus fungsi lainnya yang berprioritas lebih tinggi, maka awalan "okso-" yang

digunakan: CH3CH2CH2COCH2CHO disebut 3-oksoheksanal.

-Nama Lazim

Nama lazim keton adalah alkil alkil keton. Kedua gugus alkil disebut secara terpisah

kemudian diakhiri dengan kata keton. Perhatikanlah dua contoh berikut.

CH3-CO-C2H5 metil etil keton

CH3-CO-CH3 dimetil keton

- Kegunaan Keton

Senyawa keton yang banyak digunakan adalah aseton yang biasanya digunakan

sebagai pelarut pada zat dan penghapus cat kuku.

Asam karboksilat

Asam-asam organik seperti asam asetat semua mengandung gugus fungsional yang

disebut gugus karboksil.

Gugus karboksil berisi C = O dari gugus karbonil, dengan atom karbon juga telah

terikat pada gugus hidroksil (OH). Sebuah asam karboksilat merupakan senyawa organik

yang mengandung gugus fungsional karboksil. Rumus umum untuk asam karboksilat dapat

disingkat -COOH. Atom karbon dari gugus karboksil dapat melekat pada atom hidrogen atau

Page 17: Tugas Kimia Organik

rantai karbon. Penamaan dari asam karboksilat adalah sebagai berikut: Nama induk senyawa

dengan mencari rantai kontinu terpanjang yang berisi gugus karboksil. Ubah -a pada akhir

nama alkana menjadi asam – oat.

-Nama Lazim

Nama lazim asam karboksilat didasarkan pada sumber alami asam yang bersangkutan.

Misalnya, asam metanoat disebut asam formiat (asam format) atau asam semut karena

ditemukan pada semut formica rufa; asam butanoat disebut asam butirat karena terdapat

dalam mentega. Nama lazim dari beberapa asam diberikan pada tabel.

No. Rumus Bangun Nama IUPAC Nama Lazim

1 HCOOH Asam Metanoat Asam Format (Latin: formica= semut)

2 CH3COOH Asam Etanoat Asam Asetat (Latin: asetum= cuka)

3 CH3(CH2)2COOH Asam Butanoat Asam Propionat (Yunani: butyrum= mentega)

4 CH3(CH2)3COOH Asam Pentanoat Asam Valerat (Latin: valere= sejenis tanaman, pada

akar tanaman valere)

Jika menggnakan nama lazim, maka posisi gugus-gugus pengganti atau cabng-cabang

dinyatakan dengan huruf latin. Atom karbon yang terikat langsung pada gugus –COOH, yaitu

atom karbon nomor 2, ditandai dengan alfa (𝛼), atom karbon nomor 3 dengan beta (𝛽), atom

karbon nomor 4 dengan gamma (𝛾), dan seterusnya. Atom karbon yang diujung rantai

biasanya ditandai dengan omega (𝜔).

-Sifat Asam karboksilat

Asam karboksilat adalah semua asam lemah. Dalam larutan encer, ikatan O-H dari

gugus hidroksil dapat pecah, menghasilkan ion karboksilat negatif dan ion hidrogen.

Page 18: Tugas Kimia Organik

(Keseimbangan antara gugus karboksil dan anion karboksilat)

Para anggota yang lebih kecil dari rangkaian asam karboksilat alifatik tidak berwarna,

cairan yang mudah menguap dengan bau yang kuat. Asam etanoat umumnya dikenal sebagai

asam asetat dan cuka rumah tangga biasa adalah larutan asam asetat 5%. Asam karboksilat

yang lebih besar adalah padatan dengan titik leleh rendah. Ada banyak asam karboksilat

aromatik yang besar, yang semuanya padatan kristal. Asam karboksilat dapat membentuk

ikatan hidrogen antarmolekul sehingga memiliki titik leleh dan didih relatif tinggi

dibandingkan dengan senyawa organik lain yang tidak memiliki ikatan hidrogen. Asam

karboksilat dengan rantai karbon pendek sangat larut dalam air, sementara mereka dengan

rantai karbon yang lebih panjang kurang larut.

Banyak asam karboksilat terjadi secara alami pada tumbuhan dan hewan. Buah jeruk seperti

jeruk dan lemon mengandung asam sitrat.

- Kegunaan Asam Karboksilat

Asam asetat yang dikenal sebagai cuka digunakan sebagai pemberi rasa asam pada

makanan. Senyawa asam karboksilat lainnya, seperti asam benzoat digunakan sebagai

pengawet pada makanan dan minuman. Asam sitrat dan asam tartrat digunakan sebagai zat

aditif pada makanan.

Ester

Ester (R-CO-O-R') adalah nama turunan alkil dari asam karboksilat. Gugus alkil (R')

disebut pertama kali. Bagian R-CO-O kemudian dinamai dengan kata terpisah sesuai dengan

nama asam karboksilatnya, dengan nama terakhirnya berakhiran dengan -oat. Contohnya,

CH3CH2CH2CH2COOCH3 disebut metilpentanoat, dan

(CH3)2CHCH2CH2COOCH2CH3 disebut etil 4-metil pentanoat. Untuk ester semacam etil

asetat (CH3COOCH2CH3), etil format (HCOOCH2CH3) atau dimetil fitalat yang berasal dari

Page 19: Tugas Kimia Organik

asam, maka IUPAC tetap menyarankan tetap memakai nama ini. Beberapa contoh sederhana

ditunjukkan dalam gambar.

Jika gugus alkil tidak terhubung di akhir rantai, maka letak posisi yang terhubung

dengan gugus ester diberi imbuhan "-il": CH3CH2CH(CH3)OOCCH2CH3disebut 2-butil

propanoat atau 2-butil propionat.

Nama lazim pada ester pada umumnya sama dengan penamaan asam karboksilat,

yaitu didasarkan pada sumber alami asam yang bersangkutan. Yang menjadi perbedaan disini

adalah kata asam yang diganti dengan gugus alkil.

- Kegunaan Ester

Pada bidang industri, senyawa ester seperti etil etanoat dan butil butanoat digunakan

sebagai pelarut untuk resin dan pernis. Senyawa ester juga digunakan sebagai pemberi aroma

pada makanan dan minyak wangi, contohnya isoamil etanoat yang memberikan aroma

pisang.

Haloalkana

Haloalkana adalah senyawa turunan alkana di mana satu atau lebih atom H digantikan

oleh atom halogen. Dalam hal ini, haloalkana dianggap sebagai turunan alkana dengan atom

halogen sebagai gugus pengganti. Gugus fungsi Halogen atau haloalkana diawali dengan

kata-kata fluoro-, kloro-, bromo-, iodo-, dll., tergantung dari halogennya. Gugus yang lebih

dari satu dinamai dikloro-, trikloro-, etc., dan gugus yang berbeda dinamai sesuai urutan

alfabet. Contoh, CHCl3(kloroform) adalah triklorometana. Anestetik Halotana (CF3CHBrCl)

Page 20: Tugas Kimia Organik

adalah 2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana. Adapun aturan penamaan haloalkana adalah

sebagai berikut

Jika terdapat lebih daru sejenis halogen, maka prioritas penomoran didasarkan pada

kereaktifan halogen, yaitu dalam urutan F-Cl-Br-I. Akan tetapi, penulisan nama tetap

berdasarkan abjad. Jadi, urutan penulisan halogen adalah bromo, kloro (chloro),

fluoro, dan iodo. Contoh: CH3-CHCl-CHF-CH3dinamakan 3-kloro-2fluorobutana

Jika terdapat rantai samping (caban alkil), maka halogen didahulukan.

Monohaloalkana sederhana mempunyai nama lazim, yaitu alkilhalida. Monoalkana itu

dianggap sebagai turunan hidrogen halida (HX) yang atom H-nya diganti oleh gugus

alkil. Perhatikanlah dua contoh berikut.

1. CH3-Cl “metil klorida”

2. CH3-CHBr-CH3“isopropil klorida”.

- Kegunaan Haloalkana

Haloalkana digunakan sebagai pelarut, contohnya karbon tetraklorida (CCl4) dan

kloroform (CHCl3). Senyawa haloalkana lainnya dapat digunakan sebagai insektisida, tetapi

saat ini sudah tidak digunakan lagi karena memiliki efek negatif terhadap kesehatan. Selain

itu fungsi dari haloalkana dapat dilihat pada tabel berikut

NO RUMUS KIMIA NAMA SENYAWA KEGUNAAN

1 CH3Cl Klorometana/klorometil

klorida Bahan pendingin, Industri silikon, dan zat pewarna,sebagai fumigon

2 CH3Br Bromometana/metil

bromida cair

Pemadam kebakaran pesawat terbang, bahan pengasapan pada penyimpanan biji-

bijian dan buah-buahan

3 C2H5Cl Klorometana/etil klorida

cair

Pembuatan plastik etil selulosa,anestesi lokal operasi ringan membuta TEL (tetra

etil lead)

4 CH2Cl2 Dikloromeana Cair Pembuatan cat dan anestesi ringan

5 CHCl3 Trikloromrtana/klorofom

cair

Bahan pelarut ekstraksi penisilin, anestesi (sudah ditinggalkan karena beracun),

bahan utama freon

6 CHI3 Triiklorometana/idioform Bahan obat luka luar dan luka yang sudah abses (bisul)

Page 21: Tugas Kimia Organik

Berwarna

kuning,berbau

khas

padat

7

CCl4

Zat cair tak

berwarna

Tetraklorometana/karbon

tetraklorida cair Bahan pelarut lemak dan oli,bahan dasar freon,pencucian kering,memadamkan api

8 CFC Freon Cair/Kloroflouro

karbon

CHCl2F dan CCl2F2 cair untukrefrigerants pada AC dan kulkas serta pendorong

pada aerosol,CCl2F─CClF2 cair untuk pelarut zat pembersih kaca,gelas,lapisan

logam

9 CF3 ─ CHClBr 2-bromo-2-kloro-1,1,1-

trifluoroetana cair

Obat bius

10 (CF2 ═ CF2)n Teflon Pelais antilengket panci, wajan,setrika

11 C2H4Br2 1,2-dibromoetana cair Zat asiktif pada bensin (pengganti (TEL)

12

H

l

Cl─ ─C─ ─Cl

l

Cl

Dikloro difenil

trikloroetana (DDT)

Untuk insektisida

13 BFC Bromokloro-

difluorometana

Memadamkan api

Note :

Dilarang karena merusak lapisan ozon

14 C2H3Cl Vinilklorida monomer pembuatan PVC (plastik)

15

Kloroprena Bahan dasar pada industri plastik dan karet

16 C2H3Cl3

Pelarut polar

17 C3H5Br2Cl 1,1-dibromo-1-kloro

propana Intsektisida pertanian

18 DDT Dikloro difenil trikloro

etana insektisida

19 HFC Hidrofluorokarbon, digunakanpadapendingin,mengembangkanplastik yang

memuaidansebagaibahanbakardalam aerosol.

20

Hidrokarbon Senyawa-senyawainijugatidakmemilikipengaruhterhadaplapisanozon

Page 22: Tugas Kimia Organik

Senyawa-senyawainisangatmudahterbakardanterlibatdalammasalah-

masalahlingkungansepertipembentukankabutfotokimia.

21 CF2=CF2 Tetrafluoroetena digunakanuntukmembuatpoli (tetrafluoroetena) – PTFE.

22 CH2=CHCl, Kloroetena, digunakanuntukmembuatpoli(kloroetea) – biasadisebut PVC.

23 CHCl3 Kloroform

obatbius (anestetika) dansebagaipelarutuntuklemak, lilin, danminyak.

Namundemikian,

efeksampingdarikloroformdapatmerusakhatisehinggajarangdipakaisebagaiobatbius,

kecualiuntukpenelitian di laboratorium

24 CHI3 Iodoform berwujudpadatpadasuhukamar, berwarnakuning, danmempunyaibau yang khas

sebagaiantiseptik

25 CCl4 Tetraklorokarbon

zatcair yang tidakberwarnadenganmassajenislebihbesardari air.

tidakterbakarsehinggaseringdigunakansebagaipemadamkebakaran. Selainitu,

jugadigunakansebagaipelarutuntuklemakdanminyak

26 CF2Cl2 Fluorokarbon

senyawakarbon yang mudahmenguap, tidakberacun, tidakmudahterbakar,

dantidakberbau, digunakansecaraluassebagaipendingindansebagai gas

propelandalam aerosol

Amina

Amina merupakan senyawa organik dan gugus fungsional yang isinya terdiri dari senyawa

nitrogen atom dengan pasangan sendiri. Amino merupakan derivatif amoniak. Biasanya

dipanggil amida dan memiliki berbagai kimia yang berbeda. Yang termasuk amino ialah

asam amino, amino biogenik, trimetilamina, dan anilina.

Yang berbau dari amoniak, ialah ikan tua, air kencing, rotting daging, dan mani merupakan

semua terdiri dari zat amino.

Amina primer Amina sekunder Amina tersier

Page 23: Tugas Kimia Organik

DAFTAR PUSTAKA

Anon. (Available at:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pendalaman%20materi%20kimia%20organik.pdf

Anon. 16 September 2015. Kimia Organik.(Available at: http://www.sridianti.com/kegunaan-

asam-karboksilat.html). (Accesed: 27 Februari 2015)

Anon. Gugus fungsi. (Available at: https://rdmymochi.wordpress.com/kimia-kelas-xii/gugus-

fungsi/). (Accesed: 27 Februari 2015)

Dwi Winarto (2013) Tata Nama Senyawa Turunan Alkana, Available at:

http://www.ilmukimia.org/2013/04/kimia-organik.htm l (Accessed: 28 Februari 2015).

Nominoire. 23 November 2012. Senyawa turunan alkana. (Available at:

http://bisakimia.com/2012/11/23/senyawa-turunan-alkana-sifat-dan-gugus-fungsi/).

(Accesed: 27 Februari 2015)

Rahayu, Imam. 2009. (Available at:

http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/01/senyawa-karbon-pengertian-struktur-

manfaat-kegunaan-sifat.html).(Accesed: 27 Februari 2015)

(Available at: http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_nama_organik).(Accesed: 27 Februari 2015)

Zahro, Rara. 13 November 2013. Tatanama organik dan tatanama senyawa kimia organik

menurut IUPAC. (Available at: http://rarazahro.blogspot.com/2013/11/tata-nama-organik-

dan-tata-nama-senyawa.html).(Accesed: 27 Februari 2015)

Fauziah, Asmaul. 18 April 2013. Kegunaan Haloalkana. (Available at: http://asmaul-

aja.blogspot.com/2013/04/fungsi-atau-kegunaan-haloalkana.html). (Accesed : 28 Februari

2015)