Top Banner
Keajaiban Ratu Buah Tropis ( Manggis ) Disusun Oleh : Taufik Hidayanto Gea Intana F.N Elsa Maesaroh Choirunnisa
35

tugas kim.analisis fiks.docx

Sep 12, 2015

Download

Documents

ChaElsa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Keajaiban Ratu Buah Tropis( Manggis )

Disusun Oleh :

Taufik HidayantoGea Intana F.NElsa MaesarohChoirunnisa

LEMBAR PEMERIKSAAN

The Miracle Of ManggisTUGAS KELOMPOK 1 DENGAN JUDUL

Keajaiban Ratu Buah Tropis( Manggis )

Bekasi , September 2012Diperiksa oleh :

Dosen Pembimbing

( . )

KATA PENGANTARAssalamualaikum Wr. WbSalam sejahtera bagi kita semua.Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan karunia-NYA sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas kelompok ini. Dengan selesainya tugas ini dengan judul The Miracle of Manggis, penyusun maupun pembaca bisa mendapatkan pengetahuan mengenai keajaiban dan manfaat buah manggis.Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada dosen pembimbing dan pihak-pihak yang telah membantu di dalam penyelesaian laporan ini.Wassalamualaikum Wr.Wb

Bekasi , September 2012

Penyusun

DAFTAR ISICOVEr i LEMBAR PEmeriksaan... iiKATA PENGANTAR iiiDAFTAR ISI.. Iv I pendahuluan 1II pembahasan 4III pembuktian ilmiah .. 11IV cara pengolahan 18V studi kasus . 20VI daftar pustaka . 22

Kimia Analisis I Fisika Dasar II

19

I. PendahuluanRatu Buah TropisManggis (Garcinia mangostana L.) adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Itulah sebab, banyak pihak yang meyakini buah yang satu ini asli Indonesia. Secara fisik, pohon manggis mampu tumbuh mencapai 7 hingga 25 meter. Bentuknya khas dengan kulit berwarna merah keunguan ketika matang, meski ada juga varian yang kulitnya berwarna merah.Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis, dan asam gelugur, rempah bumbu dapur dari tradisi boga India dan Sumatera.Buah ini merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia. Manggis termasuk buah eksotik yang sangat digemari konsumen, baik didalam maupun luar negeri, karena rasanya lezat, bentuk buah yang indah, dan tekstur daging buah yang putih halus.

Tidak heran, manggis mendapat julukan Queen of Tropical Fruits (ratunya buah-buah tropis).Asli Jambi, Bukan MalaysiaKalangan ilmuwan hortikultura dari Indonesia mengungkapkan sebuah fakta baru: buah manggis yang selama ini lebih dikenal sebagai buah asal Malaysia sebenarnya merupakan buah asli Indonesia. Tentu saja ini bukan asal klaim, seperti yang selama ini sering dilakukan oleh negeri jiran itu.

Ketua Masyarakat Ilmuwan Hortikultura Internasional (ISHS), Prof. Dr. Roedhy Poerwanto, MSc, mengungkapkan bahwa hingga saat ini literatur atau bahan bacaan ilmiah yang beredar di seluruh dunia menyebutkan manggis adalah buah Malaysia. Hal itu karena adanya "tetua" manggis yang nama spesiesnya Malaccensis, sehingga diperkirakan dari Malaka atau Malaysia. Padahal, menurut Ketua Perhimpunan Hortikultura Indonesia itu, spesies Malaccensis dan Hombroinina yang menurunkan manggis Indonesia sejak dulu sudah banyak terdapat di Jambi.Dengan bukti tersebut, tambahnya, buku-buku teks yang menyebutkan manggis buah asal Malaysia perlu diperbaiki dan ke depan harus menyebutkan manggis adalah buah asal Indonesia.Roedhy menambahkan, para ilmuwan Indonesia telah mengajukan bukti bahwa manggis merupakan buah asli Indonesia dalam simposium internasional tentang buah-buahan tropis dan subtropis ke-4 di Bogor, Jawa Barat, yang diikuti kalangan ilmuwan hortikultura dari seluruh dunia, pada tahun 2008.Para peserta yang umumnya ilmuwan hortikultura itu menyambut positif bukti-bukti dan penjelasan yang diajukan Indonesia dan ini jelas semakin menguatkan bahwa manggis memang buah asli Indonesia.

Simposium yang diikuti kalangan ilmuwan hortikultura dari berbagai negara tersebut diadakan setiap empat tahun sekali. Tahun 1996 diadakan di Thailand, kemudian pada tahun 2000 di Australia, dan 2004 di Brasil.

II. PembahasanSeorang pemilik kebun manggis di Bogor terheran-heran. Apa pasal? Ada orang yang menawar kulit buah manggisnya dengan harga tinggi. "Buahnya sebanyak itu nantinya mau saya apain?" ujarnya. Ia heran, kenapa orang itu bernafsu memborong kulit manggisnya. Setelah mencari tahu ia paham, ternyata kulit manggis berpotensi besar sebagai obat alami.

Ketika mengarungi dunia maya, ia menemukan ada banyak reklame produk suplemen yang berbahan kulit manggis. Dipromosikan bahwa minuman sari kulit manggis itu mengandung antioksidan tinggi, sehingga ampuh menangkal radikal bebas dan penuaan, serta meningkatkan kekebalan tubuh.

Dinyatakan pula bahwa keajaiban sari kulit manggis ini dapat meringankan sekitar 70-an macam gangguan kesehatan.Di antaranya stroke, kanker, diabetes, jantung, hipertensi, nyeri akibat sindroma terowongan karpal, menurunkan kadar gula darah tinggi, meringankan psoriasis, serta sederet masalah lainnya.Dengan semua keunggulan tersebut, pantas saja harga sebotol sari kulit manggis yang ukurannya tak lebih dari 300 ml bisa mencapai 200 ribu rupiah. Dan orang yang ingin sehat biasanya tak peduli harga tinggi. Di sisi lain, banyak orang yang makin tertarik untuk meraup keuntungan dari bisnis kulit manggis ini.Diburu banyak peminatMereka yang biasa mengutak-atik atau mendalami tanaman obat (herba) biasanya sudah mengenal dan memanfaatkan tanaman manggis, terutama buah dan daunnya, untuk diolah menjadi obat alami. Namun, soal manfaat kulit manggis, baru belakangan ini "naik daun". Warna kulit manggis yang ungu diyakini kaya akan zat antioksidan kuat.Seorang teman yang tinggal di Jerman juga mengatakan bahwa di negara itu khasiat kulit manggis sedang diperbincangkan. Banyak orang kini sibuk mencari hasil riset maupun kajian ilmiah tentang kulit manggis dan kemudian berencana membuat ekstrak kulit manggis yang memiliki nilai jual tinggi.Di dalam negeri, segelintir orang mulai berminat berbisnis maupun mencoba beralih profesi menjadi petani buah manggis. Alasannya sama, tak terlalu peduli buah, tapi kulitnya. Apalagi banyak "peminat" yang siap membeli kulit manggis.Sudah lama sebenarnya kulit manggis diketahui berkhasiat. Meski hanya mengandalkan testimoni atau pengalaman empiris, sudah cukup membuat manggis populer. Meski begitu, untuk kalangan peneliti maupun ahli obat alami, tak cukup "sekadar" kesimpulan empiris menyangkut manfaatnya.Tak heran, dalam 20 tahun terakhir penelitian dan pemanfaatan tanaman obat terus meningkat, terutama sesudah peristiwa thalidomide di tahun 1950-1960. Saat itu sedikitnya 2.000 bayi lahir dalam kondisi cacat, tanpa memiliki lengan atau tungkai.Setelah ditelusuri, cacatnya bayi-bayi tersebut diakibatkan saat hamil, ibu mengonsumsi thalidomide, yang mengandung enantiomer sebagai zat penenang. Obat itu pun dinyatakan hanya boleh didapat dengan resep dokter.Baru pada November 1962, thalidomide ditarik dan pasaran. Sejak saat itulah seruan back to nature dalam bidang kesehatan mulai digencarkan. Di Indonesia, gerakan itu baru mulai "terasa" sepuluh tahun terakhir.Manfaat Kulit dan IsinyaKulit Manggis Kulit manggis bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan bahan baku obat-obatan. Kulit ini mengandung senyawa xanton yang meliputi mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfamangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin.

Senyawa xanton hanya dihasilkan oleh genus Garcinia. Di luar negeri kulit manggis sudah dimanfaatkan sebagai suplemen diet, antioksidan, dan antikanker. Menurut Dr. Berna Elya, peneliti di Departemen Farmasi Universitas Indonesia, khasiat xanton bukan hanya antioksidan, tapi juga antikanker. Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, ekstrak ini juga bersifat apoptosis, penghancur sel kanker. Xanton mampu merawat beberapa jenis kanker seperti kanker hati, pencernaan, paru-paru. Xanton dalam kulit manggis juga ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC), asma, leukemia, serta sebagai antiinflamasi dan antidiare. Diungkapkan Dr. Berna, selain antikanker dan antioksidan, juga mujarab untuk mengatasi jantung koroner dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama bagi pengidap HIV/AIDS. Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas melawan sel kanker payudara, lever, dan leukemia. Juga biasa digunakan sebagai antihistamin, antiinflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan penurun tekanan darah tinggi. (portal.cbn) www.suaramedia.comIsi Buah ManggisTak adil rasanya hanya mengupas keunggulan kulitnya dan melupakan isi manggis yang putih berseri. Apa saja khasiat sang ratu buah tropis ini?

Buah manggis sangat menyegarkan, mengandung gula sakarosa, dekstrosa, dan levulosa. Komposisi bagian buah yang dimakan per 100 gram meliputi 79,2 gram air, 0,5 gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, 11 mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C, vitamin B (tiamin) 0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan vitamin B5 (niasin) 0,1 mg. Kebanyakan buah manggis dikonsumsi dalam keadaan segar.Seluruh Bagian BerkhasiatSebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati melimpah, Indonesia memiliki sumber tanaman herbal yang tiada habisnya. Salah satu tanaman yang berkhasiat obat, yaitu manggis. Tak hanya nikmat disantap sebagai buah segar, manggis juga memiliki sejumlah kemampuan.Bahkan hampir semua bagian tanaman buah ini menyimpan khasiat. Secara tradisional manggis digunakan sebagai obat sariawan, wasir, dan luka karena kemampuan antiinflamasi atau antiperadangan.Salah satu paparan tentang khasiat buah manggis diungkapkan oleh Prof. Dr.H.R. Sidik, guru besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, Bandung. Dijelaskan bahwa tumbuhan bernama Latin Garcinia mangostana ini memiliki batang kayu keras. Cabangnya teratur, berkulit cokelat, dan bergetah. Kulit kayunya dapat mengobati penyakit disentri, diare, dan sariawan mulut. Untuk mengobati disentri, kulit dua buah manggis dicuci, dipotong-potong, dan direbus dengan empat gelas air sampai volumenya tinggal setengahnya. Rebusan kulit manggis yang sudah dingin dan disaring bisa ditambah madu. Minum dua kali sehari dan lihat hasil pengobatannya terhadap penyakit disentri yang diderita."Sama dengan pengobatan penyakit disentri, untuk menyembuhkan diare, tinggal melakukan langkah serupa. Tapi, volume airnya lebih sedikit, hanya tiga gelas," kata anggota Panitia Nasional Pengembangan Tumbuhan Obat Departemen Kesehatan ini.Untuk mengobati sariawan, langkah yang dilakukan sama saja dengan prosedur pembuatan ramuan penyembuh diare. Hanya, air rebusan hasil saringan cukup digunakan untuk berkumur kumur. Lakukan tiga sampai enam kali dalam sehari.

III. Pembuktian Ilmiah

Judul Penelitian

Telaah Kandungan Kimia dan Aktivitas Antimikroba Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L., Guttiferae)

PenelitiRisma Marisi T.Soediro SoetarnoElin Yulinah S.

Tempat PenelitianSekolah Farmasi ITB

AbstrakTelah ditelaah kandungan kimia dan aktivitas antimikroba kulit buah manggis (Gasrcinia manostana L., Guttiferae). Hasil karakterisasi mikroskopik menunjukkan adanya fragmen khas berupa jaringan sklereid dan sel parenkim yang mengandung kristal kalsium oksalat berbentuk drus, prisma dan kubus. Hasil uji aktivitas antimikroba menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana dan etil asetat aktif terhadap bakteri penyebab diare. Dari ekstrak n-heksana didapatkan isolat FH1, dari ekstrak etil asetat isolat FB1, FCA2, FD2 dan FE2. Semua isolat aktif terhadap bakteri uji Shigella flexneri, Salmonella typhi dan Escherichia coli, Konsentrasi hambat minimum (KHM) isolat FH1 berturut-turut 4, 6, 4 mg, konsentrasi FB1 6, 6, 6 mg, isolat FCA2 6, 4, 4 mg, isolat FD2 6, 6, 4 mg dan isolat FE1 8, 8, 8 mg. Pada konsentrasi 10 mg, ternyata diameter hambatan isolat FH1 paling besar dengan demikian isolat FH1 yang paling kuat terhadap Escherichia coli. Sepuluh mg isolat FH1 setara dengan 3,44 mg tetrasiklin hidroklorida. Identifikasi dilakukan dengan membandingkan data spektrometri ultraviolet, inframerah, resonansi magnet inti dan massa dengan data dari literatur. Isolat FH1 adalah mangostin, isolat FB1, b-mangostin, isolat FC2 mangistin, isolat FD2 g-mangostin dan isolat FE2 diduga g mangostin.

Kandungan Kimia

Hasil : isolat FH1 adalah senyawa mangostin, isolat FB1 senyawa -mangostin, isolat FCA2 senyawa mangostin, isolat FD2 senyawa -mangostin, dan isolat FE2 diduga senyawa -mangostin.IsolasiMetodologi penelitian meliputi penyiapan bahan, karakterisasi simplisia, penapisan fitokimia, pembuatan ekstrak, uji aktivitas antimikroba ekstrak, pemisahan ekstrak aktif, pemurnian isolat, uji aktivitas antimikroba isolat dan karakterisasi isolat.

Penyiapan bahan meliputi pengumpulan kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L.), pencucian dan pengolahan menjadi serbuk kering yang siap untuk diekstraksi. Karakterisasi simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik, penetapan kadar abu total, kadar abu tidak larut dalam asam, kadar abu larut dalam air, kadar sari larut dalam air, kadar sari larut etanol, susut pengeringan dan kadar air dengan metode penyulingan serta penetapan unsur logam secara spektroforometri serapan atom. Penapisan fitokimia serbuk simplisia dilakukan terhadap kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, kuinon, steroid dan triterpenoid.

Ekstrak dilakukan dengan dua cara yaitu ekstraksi maserasi-perkolasi dengan pelarut etanol kemudian diekstraksi cair-cair dengan n-heksana, etil asetat dan n-butanol dan ekstraksi sinambung menggunakan alat Soxhlet dengan menggunakan pelarut yang kepolarannya bertingkat yaitu n-heksana dan etil asetat. Masing-masing ekstrak yang diperoleh diuapkan pelarutnya dengan penguap vakum putar. Ekstrak kental yang diperoleh iuji aktivitas antimikrobanya terhadap 3 jenis bakteri penyebab diare yaitu: Shigella flexneri, Salmonella typhi dan Escherichia coli.

Ekstrak yang mempunyai aktivitas antimikroba yang paling kuat difraksinasi secara kromatografi cair vakum, kromatografi kolom dan pemurnian isolat dengan rekristalisasi. Ekstrak n-heksana membentuk kristal yang kemudian direkristalisasi dengan campuran metanol panas-kloroform. Isolat dari ekstrak n-heksana yang telah dimurnikan dieriksa secara KLT menggunakan pengembang n-heksana-aseton (7:3) memberikan 2 bercak FH1 dan FH2 dengan penampak bercak larutan asam sulfat pekat 10% dalam metanol memberikan warna kuning dan warna hijau dengan penampak bercak besi (III)klorida 1%.

Fraksinasi ekstrak etil asetat dilakukan dengan kromatografi cair vakum dengan fase diam silika gel 60H dan penglerusi sistem pelarut landaian, menghasilkan 7 fraksi utama dengan kromatogram yang mirip (FA, FB, FC, FD, FE, FF, FG), diperoleh fraksi aktif FB, FC, FD, FE.

Fraksi-fraksi diuji aktivitas antimikrobanya, fraksi yang aktif diuji secara bioautografi untuk menentukan bilangan senyawa aktif. Pemisahan selanjutnya secara kromatografi lapis tipis preparatif.Isolat aktif yang diperoleh diuji aktivitas antimikrobanya untuk menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan uji kesetaraan dengan antibiotika tetrasiklin hidroklorida. Selanjutnya isolat yang diperoleh dikarakterisasi secara kromatografi lapis tipis, spektroforometri ultraviolet, inframerah, spektrometri massa.Simplisia kulit buah mangga (Garcinia mangostana L.) mengandung senyawa golongan flavonoid, saponin, tanin, steroid/triterpenoid dan kuinon serta unsur natrium, kalium, magnesium, kalsium, besi, zink dan tembaga. Karakteristik mikroskopik simplisia kulit buah manggis ditunjukkan oleh asanya fragmen khas jaringan sel batu dan hablur kalsium oksalat.Hasil karakterisasi dan elusidasi struktur dapat diketahui isolat FH1 adalah senyawa mangostin, isolat FB1 senyawa -mangostin, isolat FCA2 senyawa mangostin, isolat FD2 senyawa -mangostin, dan isolat FE2 diduga senyawa -mangostin.

Uji Farmakologi

Uji Aktivitas Antimikroba EkstrakSemua ekstrak dan fraksi-fraksinya diuji aktivitas antimikroba terhadap bakteri uji Shigella flexneri, Salmonella typhi dan Escherichia coli, dengan metode difusi agar.

Ekstrak hasil ekstraksi sinambung mempunyai diameter hambatan yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak hasil maserasi-perkolasi, untuk penelitian selanjutnya digunakan ekstrak hasil ekstraksi sinambung.

Uji Aktivitas Antimikroba Fraksi dan IsolatFraksi-fraksi yang diperoleh diuji aktivitas antimikrobanya dengan metode difusi agar dengan konsentrasi 10 mg/ml. Selanjutnya diuji secara bioautografi untuk menentukan bilangan RF komponen yang aktif. Ekstrak dikromatografi lapis tipis sehingga terjadi pemisahan, selanjutnya kromatogram ini ditempelkan pada lempengan agar yang mengandung bakteri uji. Setelah 30 menit kromatogram diangkat dan lempeng agar diinkubasi selama 24 jam. Bagian yang bening menunjukkan hambatan pertumbuhan mikroba yang menyatakan adanya aktivitas antibakteri komponen.

Isolat-isolat yang diperoleh diuji aktivitas antimikrobanya yang meliputi uji konsentrasi hambat minimum (KHM) dengan metode difusi agar dan uji kesetaraan dengan antibiotik pembanding tetrasiklin hidroklorida.

Hasil uji aktivitas antimikroba menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana dan etil asetat dari ekstraksi secara sinambung mempunyai diameter hambatan yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak dan fraksi dari ekstraksi maserasi-perkolasi dengan konsentrasi yang sama. Dari ekstrak n-heksana didapatkan isolat FH1, dari ekstrak etil asetat isolat FB1, FCA2, FD2 dan FE2. isolat FH1, FB1, FCA2, FD2 dan FE2 aktif terhadap bakteri uji Shigella flexneri, Salmonella typhi dan Escherichia coli. KHM isolat FH1 berturut-turut 4, 6, 4 g, 10 g setara dengan 0,79, 0,66, 3,44 g tetrasiklin hidroklorida. KHM isolat FB1 6, 6, 6 mg, 10 g setara dengan 0,62, 2,48, 0,72 g tetrasiklin hidroklorida. KHM isolat FCA2 6, 4, 4 g, 10 g setara dengan 0,76, 2,48, 0,72 g tetrasiklin hidroklorida. KHM isolat FD2 6, 6, 4 g, 10 g setara dengan 0,23, 1,63, 0,44 g tetrasiklin hidroklorida. KHM isolat FE1 8, 8, 8 g 10 g setara dengan 0,51, 0,58, 0,22 g tetrasiklin hidroklorida.

IV. Cara Pengolahan

Butuh beberapa ilmu kimia untuk mengambil zatnya secara sempurna maka kulit manggis harus diextraksi dengan menggunakan pelarut2 tertentu seperti metanol dan etanol yang merupakan pelarut universal (Kimia Organik)- Setelah diextraksi, akan diperoleh senyawa berupa Extract, maka akan dimasukkan ke rotary evaporator untuk mengentalkan dan mempersedikit alkohol (Kimia Bahan Alam)- Setelah dirotary, maka akan diperoleh hasil extract yang lebih kental, sehingga bisa digunakan untuk penentuan jenis senyawa secara kasar (termasuk dalam alkaloid, flavonoid, saponin, dkk) dengan menggunakan reagen2 seperti Meyer yang akan positif jika menggandung alkaloid(Kimia Bahan Alam + Kimia Kualtitatif)- Setelah diketahui jenis senyawanya, maka akan dicari cara yang cocok untuk mengisolasinya, apa menggunakan kromatografi dll, (Kimia Bahan Alam + Metoda Pemisahan)- Setelah zat diisolasi, dapat dipelajari dengan menggunakan spektrum IR, UV, GC-MS, dll untuk menentukan strukturnya (Analisa Fisiko Kimia)- Jika sudah diketahui strukturnya, akan dipelajari kegunaannya dan diusahakan dibuat sintetiknya dengan memperhitungkan bagaimana rumus bangun, dll. (Farmakologi (Farmakodinamik), Kimia Medisinal)

- Setelah didapat maka akan diusahakan dibuat dalam bentuk sediaan yang cocok(Teknologi Farmasi, Farmakokinetika, Biofarmasetik)

V. Studi Kasus

Amankah mengkonsumsi kulit manggis itu pertanyaan temanku, memperhatikanku semangat bercerita tentang pengalamanku mengkonsumsi jus kulit manggisaman, tapi tergantung juga sich jawabku cepat dan tidak lupa melanjutkan dengan cerita tentang pengalaman tetangga dan kolegaku mengkonsumsi air rebusan kulit manggis jus kulit manggis.Ya, selama ini aku ngejus kulit manggis aman-aman saja sich, tapi waktu tetanggaku bertandang kerumah dan kusuguhi segelas jus kulit manggis yang baru kubuat, katanya esuk harinya perutnya mules, padahal itu gak murni kulit manggis saja, sudah kucampur dengan berbagai buah sebagaimana kebiasaanku ngejus ala rumahan. Ya, minum jus segelas sehari sudah menjadi kebiasaan dalam keluargaku. Ragam jus disesuaikan dengan musim buah yang sedang berlangsung. Variasi buah yang dicampur dengan kulit manggis dalam membuat jus bisa mengurangi rasa sepat kulit manggis. Amankah kulit manggis dan berapa dosisnya?Amankah mengkonsumsi rebusan kulit manggis? Riset PT Industri Jamu Borobudur yang bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta membuktikan, ekstrak kulit manggis tidak toksik. Melalui uji toksisitas subkronik, terbukti ekstrak kulit manggis tidak mempengaruhi profil kimia darah, ginjal, maupun hati. Hingga dosis 750 g masih aman konsumsi. Aku lebih suka menamai wedang kulit manggis yang terkesan enak daripada istilah air rebusan kulit manggis yang terkesan obat dan nggak enak.

VI. Daftar Pustaka http://purwatiwidiastuti.wordpress.com/2011/12/16/kulit-manggis-amankah-dikonsumsi/ http://www.xamthoneindonesia.com/2011/03/khasiat-pengobatan-kulit-manggis.html Sekolah Farmasi ITB http://bahan-alam.fa.itb.ac.id

1