ORAL MANIFESTATION Of SYSTEMIC DISEASE
ORAL MANIFESTATION Of
SYSTEMIC DISEASE
Anemia defisiensi besi Anemia mikrositik hipokromik (MCV,MCH,MCHC↓) Atrofi papila lidah mengakibatkan lidah tampak
pucat, licin, mengkilat, berwarna merah daging, dan meradang serta sakit
Stomatitis angularis, pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri di sudut mulut
Disfagia : nyerimenelan karena kerusakan epitel hipofaring
Sindrom Plummer Vinson/Peterson Kelly : anemia hipokromik mikrositer, atrofi papil lidah, dan disfagia
Pernicious Anemia Penyakit autoimun yang disebabkan oleh
defisiensi vit B12 Perubahan pada lidah (75% kasus ) terlihat
merah, halus dan mengkilat, dan menunjukan tanda2 atrofi pada papila→lidah yang halus dan kemerahan.
Lidah terasa seperti terbakar = glossopyrosis-glossodynia
Ginggiva pucat, atrofi mukosa, eritema dan ulserasi.
Sickle cell anemia
Resesif autosomal Anemia hemolitik yang paling sering
terjadi (anemia normositik normokromik) Pada anak : sindrom kegagalan
perkembangan, gangguan tumbuh kemban, dan infeksi bakteri terutama pneumokokus
Oral : infeksi periodontal, terlambatnya erupsi gigi, gnathopathy,
osteomielitis mandibular→osteoporosis, osteosclerosis
Nyeri Orofacial dan dental, paresthesia N. Mandibularis, nekrosis pulpa asimptomatis
Anemia aplastik Kegagalan hemapoietik stem cell untuk
berproliferasi dan berdiferensiasi, desertai dengan pansitopeni dan hipoplasia sumsum tulang.
Tanda gan gejala Anemia : kelelahan, kelemahan, nafas pendek saat
latihan Trombositopeni : ekiosis dan petekie, epistaksis,
perdarahan saluran cerna, perdarahan saluran kemih dan kelamin, perdarahan sistem syaraf pusat
Leukopenia : ↑infeksi bakteri, virus dan jamur Retikulopenia
Oral : pucat atau kuning pada mukosa oral, parestesi mukosa dan meningkatnya infeksi, petekie
Perdarahan ginggivaspontan
Herpes simplex intraoral
Candidisis eritem lidah
LEUKEMIA
• Leukemia adalah suatu kejadian dimana produksi sel darah putih yang berlebihan dan merupakan gangguan pembentukan sel darah putih yang terjadi di sumsum tulang.
• Komplikasi oral : pembesaran ginggiva, petekie, ekimosis, ulserasi mukosa, hemoragik, dan NUG
Leukemia kronik
Manifestasi oral : pada leukemia stadium ini ditemukan mukosa mulut yang pucatPembesaran ginggiva dengan atau tampa area nekrosisperdarahan yang berkepanjangan setelah pencabutan gigi dan petekia pada mukosatampak ulserasi superfisial pada mukosa oralMobilitas gigi
Leukemia akut Pada penderita stadium ini memiliki tanda-tanda oral yang
mengarahkan pada diagnosis adalah sebanyak tanda-tanda ekstraoral.
Tanda-tanda oral yang paling sering adalah limfadenopati pada daerah servikal dan submandibularis,
ulserasi, pembesaran gingiva, perdarahn gigi secara spontan, petekia, dan ekimosis.
Ulserasi yang terjadi lebih luas daripada ulserasi yang terjadi pada stadium kronis.
Pembesaran gingiva pada leukemia akut dapat demikian nyata sehingga gigi hampir seluruhnya tertutup.
Pembesaran gingiva karena leukemia ditandai dengan penampilan yang mengkilap, bersifat edema dan "Boggy".
Hipertrofi papil interdental, dan hematom bibir
Pembesaran ginggiva, ginggivitis berat dan nekrosis
DIABETES MELLITUS
PERIODONTITISManifestasi oral yang penting dari penyakit DM75 % pasien DM tak terkontrol mengalami
Resistensi jaringan gingiva dan jaringan periodontal menurun krn adanya :- Perubahan komposisi kolagen- Regulasi DM dan oral Hygiene
FAKTOR PENCETUS :- Faktor infeksi- Angiopati diabetik- Neuropati diabetik
Jaringan periodontal penderita DM sangat rentan, karena adanya pengingkatan jumlah kalsium pada saliva mendorong terbentuknya pelikel dan menyebabkan pengendapan protein mempercepat pembentukan protein dan meningkatkan deposit materi pada permukaan gigi-geligi terbentuk plak melalui proses calcium bridging dan kalkulus
MEKANISME ANGIOPATI PADA JARINGAN PERIODONTAL :Hiperglikemia --> angiopati --> Suplai darah dan O2 menurun --> rusaknya jaringan periodontal --> periodontal, edema gingiva, perdarahan gingiva, gigi tanggal, infeksi bakteri anaerob.
NEUROPATI : ( xerostomia, gloosodynia, TMJ disorder)
PENGARUH INFEKSI RM terhadap DM :Infeksi RM --> pasien DM ( kadar glukosa sulit turun)
XEROSTOMIA + 1/3 pasien diabetes mempunyai keluhan xerostomia perubahan komposisi saliva yang disebabkan oleh gangguan sekresi
glandula submaksilaris dan parotis sebagai akibat dari kelainan hormonal DM --> Saliva menurun --> SIg A menurun menyebabkan gigi karies,
candidiasis Gejala xerostomia:
Ringan bebas dari gejala dan mukosanya tampak normal
Moderat lidah kering, merah, pucat dan atrofi dengan permukaan dorsalnya berkerut atau licin
Lanjut kehilangan papila, pecah-pecah dan meradang. Mukosanya nampak kering, mengkilat dan lengket, sedangkan bibir tampak retak-retak dan pecah-pecah. Halitosis
Glandula parotis :
bilateral difus, keras sialadenosis
Gingiva:
tampak adanya gingival enlargement, gingivitis marginalis dimana terlihat adanya hipertropi gingiva yang berwarna deep red color (merah tua) dan mudah berdarah
Perubahan pada lidah : Lidah menunjukkan perubahan pada pappila filiformis, sehingga terjadi
gangguan pengecapan atau sensori
Pada penderita DM terkontrol pappila filiformis mengalami hipertropi
Pada penderita DM tak terkontrol pappila filiformis menghilang glositis dengan fisura-fisura yang nyeri dan lidah yang berlapis (coated) Otot lidah menjadi flabby sehingga memberikan gambaran tapak gigi di
permukaan lidah bagian lateral Mucormycosis dan glossitis migratory benigna
LESI RONGGA MULUT PADA PASIEN DIABETES ANGULAR CHEILITIS
Merupakan suatu lesi kronis berupa fissure (celah pada sudut bibir, terasa nyeri krn sampai ke membran basalis, daerah sekitar eritema,berupa fisure yg dalam).seringnya bilateral.Etiologi : jamur candida albicans..Faktor predisposisi : anemia, usia tua, kebiasaan OH (oral higiene) mulut yg jelek, penggunaan antibiotik yg luas, merupakan penurunan dimensi vertikalTerapi :- tingkatakan kebersihan OH- Anti jamur topikal (nistatin, ketekonazol)- Vitamin B- ANtibiotik jika perlu
MEDIAN RHOMBOID GLOSSITIS
suatu bercak licin, gundul, lesi berwarna merah tanpa papilla filiformis, berbatas jelas, dengan tepi irreguler
Lokasi paling sering : garis tengah dorsum lidah
Etiologi : candida albicans
Predisposisi : pasien DM, antibiotik spektrum luas, supresi imun
BURNING MOUTH SYNDROMEmulut kering, rasa terbakar pada lidah dan mukosa pipi akibat adanya neuropati perifer, tidak terasa atau terasa tebal
Predisposisi : infeksi kronis, aliran balik asam lambung, obat2an, kelainan darah, defisiensi nutrisi, ketidak seimbangan hormonal, alergi.
FISSURED TOUNGE
ORAL LICHEN PLANUS ciri khas lesi berbentuk seperti jala menyilang, dikenal sbagai "wickham striae".Bersifat kronis. Dapat terjadi pada kulit, mukosa atau kulit dan mukosaEtiologi : Belum jelasPredisposisi (faktor pencetus) :- Stress Emosi- Obat-obatan- gangguan imun- DMGambaran: atrofik, erosif,papuler, bula (jarang), menyebar (retikuler) , plak
KELUHAN LICHEN PLANUS- Rasa kasar pada mukosa mulut- Sensitivitas thd makanan panas,berbumbu, asam atau pedas- Rasa nyeri yng hilang timbul pd mukosa mulut- Nyeri pada gingiva- Plak putih/ merah pada mukosa mulut- Ulserasi pada mukosa mulut- Gingiva kemerahan
Tindakan bedah mulut pada pasien DM harus mempertimbangkan:
Pencegahan peningkatan kadar glukosa darah
Pemilihan anestesi Pencegahan komplikasi post op
1. Sifilis primer2. Sifilis sekunder
3. Sifilis tertier4. Sifilis kongenital
Sifilis Penyebab: Treponema Pallidum Patogenesis Kontak seksual → lesi primer ( chancre )
→ hilang → lesi sekunder → hilang → tertier
Transfusi darah → lesi sekunder → hilang → tertier
Kongenital → plasenta ibu yang terinfeksi → tidak ada lesi primer
Sifilis Primer
Berkembang pada tempat masuknya kuman, 3-4 minggu
Lesi chancre → plak keras, sedikit meninggi, ulserasi, bulat,
indurasi dengan tepi bergulung, coklat berkrusta, dimulai dengan bercak atau papula → ulser
Diameter 5 mm - beberapa cm Tidak sakit Hilang spontan sesudah 10 hari Lesi dapat satu atau multiple. Pembesaran kelenjar limfe regional
Manifestasi di rongga mulut
Lesi chancre Lokasi bibir, mukosa mulut, lidah,
palatum lunak, tonsil, faring, jarang pada gusi
Sedikit sakit karena infeksi sekunder Ulser ditutupi lapisan putih keabuan Pada ekstra oral bibir → krusta coklat Dapat multiple
Sifilis Sekunder
Tanda-tanda umum Terjadi 3-6 minggu setelah lesi primer Lokasi tidak berhubungan dengan lesi primer Erupsi difus pada kulit dan mukosa Makula papula pada kulit Pada mukosa dan kulit yang lembab terjadi : mucous
patch split papula dan condyloma latum Mucous patch : area kecil, licin, eritematus atau erosi superfisial, putih keabuan pada genital dan mulut, multiple
dan tidak sakit Split papula : Lesi doble papula pada area intertrigenus Condyloma latum : Papula besar, lembab, abu-abu, pada
mukokutan yang lembab
Manifestasi di rongga mulut
Mucous patch Lokasi pada lidah, mukosa bukal, tonsil, faring
dan bibir pada gusi jarang Lesi yang paling menular Plak berwarna putih keabuan, sedikit
meninggi, permukaan ulserasi, dasar eritematus
Bentuk ovoid atau tidak teratur Multiple dan tidak sakit Pada lidah, papilla hilang diatas lesi berbatas
jelas Trauma pada lesi dapat sakit dan berdarah
Split Papula Lokasi pada komisura bibir berupa fisur
yang membagi dua bibir atas dan bawah oleh papula
Dapat terjadi pada dorsum lidah Tidak spesifikCondyloma latum Jarang pada mulut Berwarna abu-abu silver, rata, seperti kutil,
ulserasi Tidak sakit
Sifilis Tertier
Tanda-tanda umum Asimtomatik atau simtom kompleks Lesi gumma pada kulit, mukosa, liver,
testis, tulang Dapat melibatkan sistem kardiovaskular,
CNS, jaringan dan organ tertentu Neurosifilis → tabes dorsalis dan general
paresis Tabes dorsalis → colum, spinal cord, root ganglia posterior General paresis → jaringan cerebral
Manifestasi di rongga mulut Lesi gumma , berupa massa nodular yang padat ,
ulserasi, nekrose, pada palatum → perforasi palatum
Lokasi : palatum, lidah, kelenjar ludah, tulang rahang Pada lidah → atropi papilla, lidah keras → luetic bald
tongue - Tabes dorsales → rasa sakit kepala dan leher, kehilangan rasa pengecapan, nekrosis spontan pada prosessus alveolaris
General paresis → paresis bibir, lidah, hidung, pipi ulserasi tidak sakit pada palatum, septum hidung, kematian pulpa spontan
Atropik lidah → epidermoid carcinoma
Diagnosa Banding Gumma → Fraktur yang tidak sembuh-
sembuh Osteomielitis yang lama bertahan Karsinoma
Sifilis kongenital ( prenatal sifilis )
Tanda-tanda umum Manifestasi pada 2 tahun pertama kehidupan Tidak ada lesi primer Rinitis, hidung sumbat, kehilangan berat badan, tumit
berkerut dan bersisik Makula, papula, bula, vesikel, deskuamasi superfisial. Kulit berkerut dan bersisik Petechie, mucous patch, condyloma latum Kepala bentuk empat segi, lobus frontal menonjol Manifestasi lanjutan sesudah 2 tahun, interstitial keratitis,
vaskularisasi kornea, ketulian, artopati Umur 10-12 tahun, saddle nose, deformiti tulang hidung,
perforasi palatum
Umur 10-12 tahun Saddle nose, deformiti tulang hidung atau
perforasi palatum Melibatkan tulang fasial dan gigi Dapat terjadi frontal bosse, maksila yang
pendek, palatum yang tinggi, mulberry molar.Tanda khas Triad Hutchinson : Hipoplasia Incisivus dan
Molar Ketulian syaraf 8 Keratitis interstitial
Manifestasi di rongga mulut
1. Post Rhagadic scarring pada mulut daerah linear merah tembaga ditutupi krusta lunak
pada bibir Bila sembuh seperti sikatrik2. Perobahan pada gigi Perobahan bentuk, warna dan ukuran gigi Resorbsi akar yang berkurang pada gigi desidui Hipoplasia gigi pada I, C dan M satu permanen
bentuk obeng, runcing pada I, bud shaphe pada MDD dengan terapi Tetrasiklin atau Riketsia
3. Perobahan dentofasial : malokklusi dan open bite
Diagnosa Riwayat dilahirkan ibu penderita sifilis Lesi-lesi yang khas Perawatan Injeksi
Penisilin
HIV/AIDS
Aqcuired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
sindroma penyakit yang timbul akibat
kekebalan tubuh oleh virus Human
Immunodeficiency Virus (HIV)
VIRUS HIV
HIV
Manifestasi rongga mulut :
Periodontitis marginalis
Sarkoma Kaposi
Sarkoma Kaposi adalah tumor yang paling umum menyerang pasien yang terinfeksi HIV
Sarkoma Kaposi
Gingivitis ulceratif
Gingival eritema
Aktinomikosis
Lichen planus
Stomatitis
Infeksi sekunder HPV : Condiloma acuminata pada palatum
Oral Hairy Leukoplakia Biasanya lateral lidah Meluas dorsal dan ventral Bilateral dan simptomatik Berbagai ukuran dan bisa terlihat seperti striae putihvertical, berombak-ombakatau seperti plak-plak berbulukasar dengan proyeksi rambut terlihat seperti keratin Leukoplakia
Candidiasis
Biasa tampak bila jumlah CD4 kurang dari 300/uL. Spesies tersering penyebab kandidiasis adalah Candida Albicans walaupun jenis non albicans juga dapat ditemukan.
4 bentuk kandidiasis mulut yaitu : kandidiasis erythematosa, kandidiasis pseudomembran, cheilitis angularis, dan hiperplasitik atau kandidiasis kronis
1. Kandidiasis eritematosa memberikan gambaran lesi kemerahan, pipih, lesi dibagian dorsal lidah dan atau di daerah palatum durum atau palatum molle. Pasien datang dengan keluhan rasa terbakar di mulut seperti saat makan makanan yang asin atau berbumbu. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik dengan preparasi kalium hidroksida memperlihatkan hifa dari jamur sebagai konfirmasi diagnosis
2. Kandidiasis pseudomembranosa memberikan gambaran plak lunak berwarna putih pada daerah mukosa bukal , lidah, dan permukaan mukosa mulut lainnya, dapat diangkat, meninggalkan dasar kemerahan atau berdarah.
3. Cheilitis angularis merupakan eritema dan gambaran seperti pecah-pecah di sudut mulut. Cheilitis angularis dapat timbul dengan atau tanpa disertai kandidiasis eritematosa atau kandidiasis pseudomembranosa.
4. Hiperplastik atau kandidiasis kronis memberikan gambaran plak putih yang tidak dapat diangkat di seluruh permukaan mukosa.
Candidiasis (Oral thrush)
TERIMA KASIH