Top Banner
ORAL MANIFESTATION Of SYSTEMIC DISEASE
55

tugas kelompok 5

Nov 29, 2015

Download

Documents

girlz_mizu

anemia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: tugas kelompok 5

ORAL MANIFESTATION Of

SYSTEMIC DISEASE

Page 2: tugas kelompok 5
Page 3: tugas kelompok 5

Anemia defisiensi besi Anemia mikrositik hipokromik (MCV,MCH,MCHC↓) Atrofi papila lidah mengakibatkan lidah tampak

pucat, licin, mengkilat, berwarna merah daging, dan meradang serta sakit

Stomatitis angularis, pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri di sudut mulut

Disfagia : nyerimenelan karena kerusakan epitel hipofaring

Sindrom Plummer Vinson/Peterson Kelly : anemia hipokromik mikrositer, atrofi papil lidah, dan disfagia

Page 4: tugas kelompok 5
Page 5: tugas kelompok 5

Pernicious Anemia Penyakit autoimun yang disebabkan oleh

defisiensi vit B12 Perubahan pada lidah (75% kasus ) terlihat

merah, halus dan mengkilat, dan menunjukan tanda2 atrofi pada papila→lidah yang halus dan kemerahan.

Lidah terasa seperti terbakar = glossopyrosis-glossodynia

Ginggiva pucat, atrofi mukosa, eritema dan ulserasi.

Page 6: tugas kelompok 5

Sickle cell anemia

Resesif autosomal Anemia hemolitik yang paling sering

terjadi (anemia normositik normokromik) Pada anak : sindrom kegagalan

perkembangan, gangguan tumbuh kemban, dan infeksi bakteri terutama pneumokokus

Page 7: tugas kelompok 5
Page 8: tugas kelompok 5

Oral : infeksi periodontal, terlambatnya erupsi gigi, gnathopathy,

osteomielitis mandibular→osteoporosis, osteosclerosis

Nyeri Orofacial dan dental, paresthesia N. Mandibularis, nekrosis pulpa asimptomatis

Page 9: tugas kelompok 5

Anemia aplastik Kegagalan hemapoietik stem cell untuk

berproliferasi dan berdiferensiasi, desertai dengan pansitopeni dan hipoplasia sumsum tulang.

Tanda gan gejala Anemia : kelelahan, kelemahan, nafas pendek saat

latihan Trombositopeni : ekiosis dan petekie, epistaksis,

perdarahan saluran cerna, perdarahan saluran kemih dan kelamin, perdarahan sistem syaraf pusat

Leukopenia : ↑infeksi bakteri, virus dan jamur Retikulopenia

Oral : pucat atau kuning pada mukosa oral, parestesi mukosa dan meningkatnya infeksi, petekie

Page 10: tugas kelompok 5

Perdarahan ginggivaspontan

Herpes simplex intraoral

Candidisis eritem lidah

Page 11: tugas kelompok 5

LEUKEMIA

Page 12: tugas kelompok 5

• Leukemia adalah suatu kejadian dimana produksi sel darah putih yang berlebihan dan merupakan gangguan pembentukan sel darah putih yang terjadi di sumsum tulang.

• Komplikasi oral : pembesaran ginggiva, petekie, ekimosis, ulserasi mukosa, hemoragik, dan NUG

Page 13: tugas kelompok 5

Leukemia kronik

Manifestasi oral : pada leukemia stadium ini ditemukan mukosa mulut yang pucatPembesaran ginggiva dengan atau tampa area nekrosisperdarahan yang berkepanjangan setelah pencabutan gigi dan petekia pada mukosatampak ulserasi superfisial pada mukosa oralMobilitas gigi

Page 14: tugas kelompok 5

Leukemia akut Pada penderita stadium ini memiliki tanda-tanda oral yang

mengarahkan pada diagnosis adalah sebanyak tanda-tanda ekstraoral.

Tanda-tanda oral yang paling sering adalah limfadenopati pada daerah servikal dan submandibularis,

ulserasi, pembesaran gingiva, perdarahn gigi secara spontan, petekia, dan ekimosis.

Ulserasi yang terjadi lebih luas daripada ulserasi yang terjadi pada stadium kronis.

Pembesaran gingiva pada leukemia akut dapat demikian nyata sehingga gigi hampir seluruhnya tertutup.

Pembesaran gingiva karena leukemia ditandai dengan penampilan yang mengkilap, bersifat edema dan "Boggy".

Page 15: tugas kelompok 5

Hipertrofi papil interdental, dan hematom bibir

Pembesaran ginggiva, ginggivitis berat dan nekrosis

Page 16: tugas kelompok 5

DIABETES MELLITUS

Page 17: tugas kelompok 5

PERIODONTITISManifestasi oral yang penting dari penyakit DM75 % pasien DM tak terkontrol mengalami

Resistensi jaringan gingiva dan jaringan periodontal menurun krn adanya :- Perubahan komposisi kolagen- Regulasi DM dan oral Hygiene

FAKTOR PENCETUS :- Faktor infeksi- Angiopati diabetik- Neuropati diabetik

Jaringan periodontal penderita DM sangat rentan, karena adanya pengingkatan jumlah kalsium pada saliva mendorong terbentuknya pelikel dan menyebabkan pengendapan protein mempercepat pembentukan protein dan meningkatkan deposit materi pada permukaan gigi-geligi terbentuk plak melalui proses calcium bridging dan kalkulus

Page 18: tugas kelompok 5

MEKANISME ANGIOPATI PADA JARINGAN PERIODONTAL :Hiperglikemia --> angiopati --> Suplai darah dan O2 menurun --> rusaknya jaringan periodontal --> periodontal, edema gingiva, perdarahan gingiva, gigi tanggal, infeksi bakteri anaerob.

NEUROPATI : ( xerostomia, gloosodynia, TMJ disorder)

PENGARUH INFEKSI RM terhadap DM :Infeksi RM --> pasien DM ( kadar glukosa sulit turun)

Page 19: tugas kelompok 5

XEROSTOMIA + 1/3 pasien diabetes mempunyai keluhan xerostomia perubahan komposisi saliva yang disebabkan oleh gangguan sekresi

glandula submaksilaris dan parotis sebagai akibat dari kelainan hormonal DM --> Saliva menurun --> SIg A menurun menyebabkan gigi karies,

candidiasis Gejala xerostomia:

Ringan bebas dari gejala dan mukosanya tampak normal

Moderat lidah kering, merah, pucat dan atrofi dengan permukaan dorsalnya berkerut atau licin

Lanjut kehilangan papila, pecah-pecah dan meradang. Mukosanya nampak kering, mengkilat dan lengket, sedangkan bibir tampak retak-retak dan pecah-pecah. Halitosis

Page 20: tugas kelompok 5

Glandula parotis :

bilateral difus, keras sialadenosis

Gingiva:

tampak adanya gingival enlargement, gingivitis marginalis dimana terlihat adanya hipertropi gingiva yang berwarna deep red color (merah tua) dan mudah berdarah

Perubahan pada lidah : Lidah menunjukkan perubahan pada pappila filiformis, sehingga terjadi

gangguan pengecapan atau sensori

Pada penderita DM terkontrol pappila filiformis mengalami hipertropi

Pada penderita DM tak terkontrol pappila filiformis menghilang glositis dengan fisura-fisura yang nyeri dan lidah yang berlapis (coated) Otot lidah menjadi flabby sehingga memberikan gambaran tapak gigi di

permukaan lidah bagian lateral  Mucormycosis dan glossitis migratory benigna

Page 21: tugas kelompok 5

LESI RONGGA MULUT PADA PASIEN DIABETES ANGULAR CHEILITIS

Merupakan suatu lesi kronis berupa fissure (celah pada sudut bibir, terasa nyeri krn sampai ke membran basalis, daerah sekitar eritema,berupa fisure yg dalam).seringnya bilateral.Etiologi : jamur candida albicans..Faktor predisposisi : anemia, usia tua, kebiasaan OH (oral higiene) mulut yg jelek, penggunaan antibiotik yg luas, merupakan penurunan dimensi vertikalTerapi :- tingkatakan kebersihan OH- Anti jamur topikal (nistatin, ketekonazol)- Vitamin B- ANtibiotik jika perlu

Page 22: tugas kelompok 5

MEDIAN RHOMBOID GLOSSITIS

suatu bercak licin, gundul, lesi berwarna merah tanpa papilla filiformis, berbatas jelas, dengan tepi irreguler

Lokasi paling sering : garis tengah dorsum lidah

Etiologi : candida albicans

Predisposisi : pasien DM, antibiotik spektrum luas, supresi imun

Page 23: tugas kelompok 5

BURNING MOUTH SYNDROMEmulut kering, rasa terbakar pada lidah dan mukosa pipi akibat adanya neuropati perifer, tidak terasa atau terasa tebal

Predisposisi : infeksi kronis, aliran balik asam lambung, obat2an, kelainan darah, defisiensi nutrisi, ketidak seimbangan hormonal, alergi.

FISSURED TOUNGE

Page 24: tugas kelompok 5

ORAL LICHEN PLANUS ciri khas lesi berbentuk seperti jala menyilang, dikenal sbagai "wickham striae".Bersifat kronis. Dapat terjadi pada kulit, mukosa atau kulit dan mukosaEtiologi : Belum jelasPredisposisi (faktor pencetus) :- Stress Emosi- Obat-obatan- gangguan imun- DMGambaran: atrofik, erosif,papuler, bula (jarang), menyebar (retikuler) , plak

KELUHAN LICHEN PLANUS- Rasa kasar pada mukosa mulut- Sensitivitas thd makanan panas,berbumbu, asam atau pedas- Rasa nyeri yng hilang timbul pd mukosa mulut- Nyeri pada gingiva- Plak putih/ merah pada mukosa mulut- Ulserasi pada mukosa mulut- Gingiva kemerahan

Page 25: tugas kelompok 5

Tindakan bedah mulut pada pasien DM harus mempertimbangkan:

Pencegahan peningkatan kadar glukosa darah

Pemilihan anestesi Pencegahan komplikasi post op

Page 26: tugas kelompok 5

1. Sifilis primer2. Sifilis sekunder

3. Sifilis tertier4. Sifilis kongenital

Page 27: tugas kelompok 5

Sifilis Penyebab: Treponema Pallidum Patogenesis Kontak seksual → lesi primer ( chancre )

→ hilang → lesi sekunder → hilang → tertier

Transfusi darah → lesi sekunder → hilang → tertier

Kongenital → plasenta ibu yang terinfeksi → tidak ada lesi primer

Page 28: tugas kelompok 5

Sifilis Primer

Berkembang pada tempat masuknya kuman, 3-4 minggu

Lesi chancre → plak keras, sedikit meninggi, ulserasi, bulat,

indurasi dengan tepi bergulung, coklat berkrusta, dimulai dengan bercak atau papula → ulser

Diameter 5 mm - beberapa cm Tidak sakit Hilang spontan sesudah 10 hari Lesi dapat satu atau multiple. Pembesaran kelenjar limfe regional

Page 29: tugas kelompok 5

Manifestasi di rongga mulut

Lesi chancre Lokasi bibir, mukosa mulut, lidah,

palatum lunak, tonsil, faring, jarang pada gusi

Sedikit sakit karena infeksi sekunder Ulser ditutupi lapisan putih keabuan Pada ekstra oral bibir → krusta coklat Dapat multiple

Page 30: tugas kelompok 5
Page 31: tugas kelompok 5

Sifilis Sekunder

Tanda-tanda umum Terjadi 3-6 minggu setelah lesi primer Lokasi tidak berhubungan dengan lesi primer Erupsi difus pada kulit dan mukosa Makula papula pada kulit Pada mukosa dan kulit yang lembab terjadi : mucous

patch split papula dan condyloma latum Mucous patch : area kecil, licin, eritematus atau erosi superfisial, putih keabuan pada genital dan mulut, multiple

dan tidak sakit Split papula : Lesi doble papula pada area intertrigenus Condyloma latum : Papula besar, lembab, abu-abu, pada

mukokutan yang lembab

Page 32: tugas kelompok 5

Manifestasi di rongga mulut

Mucous patch Lokasi pada lidah, mukosa bukal, tonsil, faring

dan bibir pada gusi jarang Lesi yang paling menular Plak berwarna putih keabuan, sedikit

meninggi, permukaan ulserasi, dasar eritematus

Bentuk ovoid atau tidak teratur Multiple dan tidak sakit Pada lidah, papilla hilang diatas lesi berbatas

jelas Trauma pada lesi dapat sakit dan berdarah

Page 33: tugas kelompok 5
Page 34: tugas kelompok 5

Split Papula Lokasi pada komisura bibir berupa fisur

yang membagi dua bibir atas dan bawah oleh papula

Dapat terjadi pada dorsum lidah Tidak spesifikCondyloma latum Jarang pada mulut Berwarna abu-abu silver, rata, seperti kutil,

ulserasi Tidak sakit

Page 35: tugas kelompok 5

Sifilis Tertier

Tanda-tanda umum Asimtomatik atau simtom kompleks Lesi gumma pada kulit, mukosa, liver,

testis, tulang Dapat melibatkan sistem kardiovaskular,

CNS, jaringan dan organ tertentu Neurosifilis → tabes dorsalis dan general

paresis Tabes dorsalis → colum, spinal cord, root ganglia posterior General paresis → jaringan cerebral

Page 36: tugas kelompok 5

Manifestasi di rongga mulut Lesi gumma , berupa massa nodular yang padat ,

ulserasi, nekrose, pada palatum → perforasi palatum

Lokasi : palatum, lidah, kelenjar ludah, tulang rahang Pada lidah → atropi papilla, lidah keras → luetic bald

tongue - Tabes dorsales → rasa sakit kepala dan leher, kehilangan rasa pengecapan, nekrosis spontan pada prosessus alveolaris

General paresis → paresis bibir, lidah, hidung, pipi ulserasi tidak sakit pada palatum, septum hidung, kematian pulpa spontan

Atropik lidah → epidermoid carcinoma

Page 37: tugas kelompok 5
Page 38: tugas kelompok 5

Diagnosa Banding Gumma → Fraktur yang tidak sembuh-

sembuh Osteomielitis yang lama bertahan Karsinoma

Page 39: tugas kelompok 5

Sifilis kongenital ( prenatal sifilis )

Tanda-tanda umum Manifestasi pada 2 tahun pertama kehidupan Tidak ada lesi primer Rinitis, hidung sumbat, kehilangan berat badan, tumit

berkerut dan bersisik Makula, papula, bula, vesikel, deskuamasi superfisial. Kulit berkerut dan bersisik Petechie, mucous patch, condyloma latum Kepala bentuk empat segi, lobus frontal menonjol Manifestasi lanjutan sesudah 2 tahun, interstitial keratitis,

vaskularisasi kornea, ketulian, artopati Umur 10-12 tahun, saddle nose, deformiti tulang hidung,

perforasi palatum

Page 40: tugas kelompok 5

Umur 10-12 tahun Saddle nose, deformiti tulang hidung atau

perforasi palatum Melibatkan tulang fasial dan gigi Dapat terjadi frontal bosse, maksila yang

pendek, palatum yang tinggi, mulberry molar.Tanda khas Triad Hutchinson : Hipoplasia Incisivus dan

Molar Ketulian syaraf 8 Keratitis interstitial

Page 41: tugas kelompok 5

Manifestasi di rongga mulut

1. Post Rhagadic scarring pada mulut daerah linear merah tembaga ditutupi krusta lunak

pada bibir Bila sembuh seperti sikatrik2. Perobahan pada gigi Perobahan bentuk, warna dan ukuran gigi Resorbsi akar yang berkurang pada gigi desidui Hipoplasia gigi pada I, C dan M satu permanen

bentuk obeng, runcing pada I, bud shaphe pada MDD dengan terapi Tetrasiklin atau Riketsia

3. Perobahan dentofasial : malokklusi dan open bite

Page 42: tugas kelompok 5

Diagnosa Riwayat dilahirkan ibu penderita sifilis Lesi-lesi yang khas Perawatan Injeksi

Penisilin

Page 43: tugas kelompok 5

HIV/AIDS

Aqcuired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

sindroma penyakit yang timbul akibat

kekebalan tubuh oleh virus Human

Immunodeficiency Virus (HIV)

Page 44: tugas kelompok 5

VIRUS HIV

Page 45: tugas kelompok 5
Page 46: tugas kelompok 5

HIV

Manifestasi rongga mulut :

Periodontitis marginalis

Page 47: tugas kelompok 5

Sarkoma Kaposi

Sarkoma Kaposi adalah tumor yang paling umum menyerang pasien yang terinfeksi HIV

Page 48: tugas kelompok 5

Sarkoma Kaposi

Page 49: tugas kelompok 5

Gingivitis ulceratif

Gingival eritema

Aktinomikosis

Lichen planus

Page 50: tugas kelompok 5

Stomatitis

Infeksi sekunder HPV : Condiloma acuminata pada palatum

Page 51: tugas kelompok 5

Oral Hairy Leukoplakia Biasanya lateral lidah Meluas dorsal dan ventral Bilateral dan simptomatik Berbagai ukuran dan bisa terlihat seperti striae putihvertical, berombak-ombakatau seperti plak-plak berbulukasar dengan proyeksi rambut terlihat seperti keratin Leukoplakia

Page 52: tugas kelompok 5

Candidiasis

Biasa tampak bila jumlah CD4 kurang dari 300/uL. Spesies tersering penyebab kandidiasis adalah Candida Albicans walaupun jenis non albicans juga dapat ditemukan.

4 bentuk kandidiasis mulut yaitu : kandidiasis erythematosa, kandidiasis pseudomembran, cheilitis angularis, dan hiperplasitik atau kandidiasis kronis

Page 53: tugas kelompok 5

1.   Kandidiasis eritematosa memberikan gambaran lesi  kemerahan, pipih, lesi dibagian dorsal lidah dan atau di daerah palatum durum atau palatum molle. Pasien datang dengan keluhan rasa terbakar di mulut seperti saat makan makanan yang asin atau berbumbu. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik dengan preparasi kalium hidroksida memperlihatkan hifa dari jamur sebagai konfirmasi diagnosis

    2.    Kandidiasis pseudomembranosa memberikan gambaran plak lunak berwarna putih pada daerah mukosa bukal , lidah, dan permukaan mukosa mulut lainnya, dapat diangkat, meninggalkan dasar kemerahan atau berdarah.

    3.    Cheilitis angularis merupakan eritema dan gambaran seperti pecah-pecah di sudut mulut. Cheilitis angularis dapat timbul dengan atau tanpa disertai kandidiasis eritematosa atau kandidiasis pseudomembranosa.

    4.    Hiperplastik atau kandidiasis kronis memberikan gambaran plak putih yang tidak dapat diangkat di seluruh permukaan mukosa.

Page 54: tugas kelompok 5

Candidiasis (Oral thrush)

Page 55: tugas kelompok 5

TERIMA KASIH