1 Tugas Kelompok 3 KOMPONEN-KOMPONEN PENELITIAN (Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan ) Dosen : Bpk. Median Agus Priyadi, M.Pd Disusun oleh : Aditya Fairuz Azizi : 1311060217 Dewi Setiowati : 1311060221 Lidya Utama : 1311060220 Yulia Syafitri : 1311060211 Kelas : Biologi-f Semester : 5 ( Lima) PENDIDIKAN BILOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN RADEN INTAN LAMPUNG 2015/2016
21
Embed
Tugas Kelompok 3 - · PDF filehipotesis, variabel, teori ilmiah juga data. Makalah ini dibuat untuk mengetahui semua hal itu. ... (2003) Metode Penelitian Kebidanan : Prosedur, Kebijakan,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Tugas Kelompok 3
KOMPONEN-KOMPONEN PENELITIAN
(Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Pendidikan )
Dosen : Bpk. Median Agus Priyadi, M.Pd
Disusun oleh :
Aditya Fairuz Azizi : 1311060217
Dewi Setiowati : 1311060221
Lidya Utama : 1311060220
Yulia Syafitri : 1311060211
Kelas : Biologi-f
Semester : 5 ( Lima)
PENDIDIKAN BILOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2015/2016
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya, kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik, tepat pada waktunya. Makalah ini disajikan dengan pola dan bahasa
yang sistematis dan sederhana sehingga mudah dipahami oleh para pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan berperan aktif dalam menyelesaikan tugas makalah ini, yang
berjudul tentang “KOMPONEN-KOMPONEN PENELITIAN” khususnya Bpk
Median selaku dosen pembimbing mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan.
Sehubungan dengan makalah ini, kepada para pembaca kami tak lupa
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, bilamana dalam
makalah ini terdapat kesalahan dan kekeliruan demi perbaikan cetak ulang dimasa
datang.
Karena bagaimanapun juga manusia itu tempat kesalahan dan kelalaian
sebagai mana tiada gading yang tak retak, sebelumnya kami ucapkan terima kasih.
Akhirnya kepada Allah kami bertawakal dan berserah diri.
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 18
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Proses penelitian adalah suatu upaya pengumpulan, pengolahan,
penyajian dan analisa data yang dilakukan secara sistematis, teliti dan mendalam
dalam rangka mendapatkan jalan keluar atau pun jawaban terhadap suatu masalah
yang ditemukan. Cara penyelesaian ataupun jawaban yang diajukan oleh suatu
penelitian adalah atas dasar pengkajian yang seksama terhadap suatu pokok
persoalan yang dihadapi, yakni yang meliputi pekerjaan pengumpulan data,
pengolahan, penyajian dan analisa data dari berbagai permasalahan yang ada
Karena inti pokok dari penelitian adalah mencarikan cara penyelesaian ataupun
jawaban dari berbagai permasalahan yang dihadapi yang sesuai dengan kaidah
ilmu pengetahuan , maka cara merumuskan penyelesaian dan jawaban dalam
penelitian memegang peranan sangat penting.
Proses-proses penelitian dilakukan dengan menyelesaikan tahapan-
tahapan penelitian yang berupa komponen penelitian seperti : rumusan masalah,
hipotesis, variabel, teori ilmiah juga data. Makalah ini dibuat untuk mengetahui
semua hal itu.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa sajakah komponen-komponen dalam penelitian?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui komponen-komponen penelitian.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Komponen-Komponen Penelitian
Penelitian dapat dipandang sebagai sistem berpikir dan bertindak yang
diarahkan pada pencapaian tujuan. Sebagai suatu sistem, penelitian memiliki
berbagai komponen yang saling berhubungan sebagai suatu kesatuan. Komponen-
komponen suatu penelitian meliputi permasalahan, teori ilmiah, variabel,
hipotesis, populasi dan sample serta data. Dalam hal ini maka akan dibahas satu
persatu mengenai berbagai macam komponen penelitian serta kaitannya antara
komponen yang satu dengan yang lainnya.
2.2 Permasalahan
Seperti yang telah dikemukakan bahwa pada dasarnya penelitian itu
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang digunakan untuk
memecahkan masalah. Untuk itu setiap penelitian yang akan dilakukan harus
selalu berangkat dari masalah. Seperti dinyatakan oleh Emory bahwa “ Baik
penelitian murni atau terapan, semuanya berangkat dari masalah, hanya untuk
penelitian terapan, hasilnya langsung dapat digunakan untuk membuat
keputusan. Jadi, setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari
masalah. Masalah penelitian merupakan jantung setiap upaya penelitian.
1. Hakikat Permasalahan
Masalah atau problem dapat diartikan sebagai jarak antara apa yang
diharapkan (das Sollen) dengan apa yang terwujud atau tercapai (das Sein).
Masalah menunjukkan adanya ketidak sesuaian antara apa yang diinginkan
dengan apa yang terwujud atau tercapai. 1
2. Sumber masalah
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya
terjadi dengan apa yang benar-benar terjadi antara teori dengan praktek, antara
aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Stooner (1982)
1 Prof.Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D: IKAPI.hal 32-34.
6
mengemukakan bahwa masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat
penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang
direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan dan kompetensi. Sumber
masalah penelitian menurut Turney dan Noble adalah sebagai berikut :2
a. Pengalaman pribadi.
Pengalaman pribadi dapat berupa pengalaman masa lampau dan
kekinian. Upaya mewujudkan pengalaman pribadi menjadi permasalahan
penelitian dapat dilakukan dengan : mengidentifikasi pengalaman pribadi untuk
fokus penelitian, mengidentifikasi sebab-sebab munculnya masalah tersebut,
membuat keputusan pribadi selaku calon peneliti untuk memecahkan masalah
tersebut serta merumuskan masalah penelitian.
b. Informasi yang diperoleh secara kebetulan.
Di mana pun, dari mana pun, dan kapan pun calon peneliti berpeluang
memperoleh informasi penting dan menarik untuk dijadikan topik penelitian.
Berdasarkan informasi yang diperoleh secara kebetulan , calon peneliti dapat
merumuskan masalah penelitian dengan latar belakang dan tujuan, serta hasil
akhir yang diharapkan. Untuk mewujudkan informasi tersebut menjadi
permasalahan penelitian, dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
mengembangkan kepekaan selaku peneliti dalam merespons fenomena yang
relevan, mendefinisikan keterangan yang diperoleh secara spesifik,
mengidentifikasi penyebab munculnya masalah, membuat keputusan pribadi
selaku calon peneliti untuk memecahkan masalah tersebut serta merumuskan
masalah penelitian.
c. Kerja dan kontrak profesional
Banyak peneliti mengembangkan atau merumuskan pertanyaan
penelitian mereka sebagai bagian aktivitas pekerjaan atau diskusi dengan rekan
sekerja. Pada banyak kasus, diskusi formal dan informal yang dilakukan oleh
peneliti dengan rekan atau kelompok ahli lain sangat membantu upaya penajaman
2 Sudarwan Danim dan Darwis (2003) Metode Penelitian Kebidanan : Prosedur, Kebijakan, dan
Etik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal : 93-97.
7
terhadap masalah, baik teoritis maupun praktis 3. Melalui diskusi akademik,
masalah penelitian dipertajam dan dirumuskan. Untuk tujuan ini peneliti dapat
menempuh langkah-langkah seperti : mendifinisikan masalah bersama rekan
sekerja, mengidentifikasi penyebab munculnya masalah, membuat keputusan
untuk mengadakan penelitian serta merumuskan pertanyaan penelitian.
d. Pengujian dan pengembangan teori
Tujuan penelitian antara lain adalah untuk melahirkan teori-teori baru
dan merevisi teori yang telah ada yang ternyata sudah tidak relevan lagi dengan
kenyataan sekarang. Langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh peneliti
berkenaan dengan hal tersebut adalah :
1) Memahami teori-teori yang relevan dengan bidangnya.
2) Menelaah proses penelitian sehingga diperoleh teori tersebut.
3) Membuat keputusan untuk menyelenggarakan penelitian.
4) Menentukan waktu dan situasi penelitian yang berbeda dengan
penelitian sebelumnya.
5) Merumuskan masalah penelitian.
6) Analisis literatur professional dari hasil penelitian sebelumya.
3. Rumusan masalah
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah adalah
kesenjangan antara harapan dengan kenyataan maka rumusan masalah adalah
pertanyaan yang akan ditemukan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun,
demikian terdapat ikatan erat antara masalah dengan rumusan masalah karena
setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah. 4 Apabila
permasalahan yang akan diteliti telah ditetapkan, langkah berikutnya adalah
merumuskan masalah. Tuckman (dalam Sudarwan Danim dan Darwis)
mengemukakan beberapa kriteria dalam merumuskan masalah, yaitu :5
a. Bersifat kausalitas atau menghubungkan dua variabel atau lebih.
3 Ibid, hal 95 4 Malik Saepudin. Metodologi Penelitian:PBK Press.hal 15-20 5 Sudarwan Danim dan Darwis (2003) Metode Penelitian Kebidanan : Prosedur, Kebijakan, dan
Etik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal : 99
8
b. Dapat diukur secara empiris dan objektif.
c. Dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, lebih baik
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
d. Tidak mencerminkan ambisi pribadi atau masyarakat, dan tidak pula
menuntut jawaban dengan pertimbangan moral subjektif.
Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian dikembangkan berdasarkan
eksplanasi. Bentuk masalah dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif,
komparatif dan assosiatif.
a. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang
berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri,
baik hanya pada satu variabel atau lebih ( variabel yang berdiri
sendiri). Jadi, dalam penelitian ini peneliti tidak membuat
perbandingan variabel itu pada sampel yang lain dan mencari
hubungan variable itu dengan variable lain. Contoh : Seberapa baik
kinerja kabinet bersatu ?
b. Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian
yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua
atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Contoh : Adakah perbedaan, kemampuan dan disiplin kerja antara
pegawai swasta nasional dan perusahaan asing?
c. Rumusan masalah asosiatif adalah suatu rumusan masalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variable
atau lebih.6
2.3 Teori Ilmiah
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam
proses penelitian ( kuantitatif ) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan
generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan
teoritis untuk pelaksanaan penelitian. Teori adalah seperangkat konstruk (
konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara
6 Ibid, hal 35-36
9
sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel sehingga dapat berguna
untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Menurut Mark dalam
(Prof.Dr.Sugiono ) membedakan adanya 3 macam teori antara lain :
a. Teori yang deduktif : memberikan keterangan yang dimulai dari suatu
perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan (
pemikiran umum ke khusus).
b. Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data kearah teori (
pemikiran khusus ke umum).
c. Teori yang fungsional : disini nampak suatu interaksi pengaruh antara
data dan perkiraan teoritis yaitu data yang memengaruhi pembentukan
teori dan pembentukan teori kembali memengaruhi data.
Teori dalam penelitian memiliki kegunaan karena semua penelitian
bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori. Dalam
kaitannya dengan kegiatan penelitian, maka fungsi utama teori digunakan untuk
memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau konstruk variabel yang akan
diteliti. Merupakan pemandu untuk menemukan fakta guna merumuskan
hipotesis, serta digunakan sebagai kontrol yang membahas penelitian sehingga
selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan
masalah.7 Sebagai informasi untuk menetapkan cara pengujian hipotesis, sebagai
dasar dalam merumuskan kerangka teoritis penelitian serta memperkaya ide-ide
baru, Untuk mengetahui siapa saja peneliti lain dan pengguna di bidang yang
sama. Dalam penelitian ilmiah, teori ilmiah tidak terpisahkan dari fakta.
Hubungan antara keduanya adalah :
a. Fakta memprakarsai teori ilmiah.
b. Fakta memformulasikan kembali teori-teori ilmiah.
c. Fakta dapat dijadikan dasar untuk menolak teori ilmiah.
d. Fakta memperjelas teori ilmiah.
2.4 Variabel Penelitian
7 Ibid, hal 52-53
10
Adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Kerlinger ( 1973) variabel adalah
konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Berdasarkan pengertian tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Variabel dapat
diklasifikasikan berdasarkan skala pengukurannya, konteks hubungannya, dan
dapat tidaknya variabel dimanipulasi. Macam-macam Variabel Penelitian yaitu :
a. Berdasarkan skala pengukuranya
1) Variabel nominal : Variabel nominal merupakan variabel dengan
skala paling sederhana karena fungsinya hanya untuk membedakan atau
memberi label suatu subjek atau kategori. Contoh variabel nominal : jenis
kelamin (laki-laki dan perempuan).
2) Variabel ordinal : Variabel ordinal adalah variabel yang dibedakan
menjadi beberapa secara bertingkat, contoh status sosial ekonomi : rendah,
sedang, tinggi.
3) Variabel interval : Variabel interval adalah variabel yang selain
dimaksudkan untuk membedakan, mempunyai tingkatan, juga mempunyai
jarak yang pasti atau satu kategori dengan kategori lainnya, contoh prestasi
belajar : 5, 6, 7, 8, dan seterusnya.
4) Variabel rasio : Variabel rasio merupakan variabel selain bersifat
membedakan, mempunyai tingkatan yang jaraknya pasti, dan setiap nilai
kategori diukur dari titik yang sama, contoh: berat badan, tinggi badan, dan
seterusnya.
b. Berdasarkan konteks hubungannya
Variabel dalam suatu penelitian jumlahnya bisa lebih dari satu. Variabel-
variabel tersebut saling berhubungan dan jika ditinjau dari konteks ini variabel
dibedakan menjadi :
1) Variabel bebas atau independent variables : adalah variabel yang nilainya
mempengaruhi variabel lainnya, yang mejadi sebab timbulnya variabel
11
dependen ( terikat ). Contoh : Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap
hasil belajar siswa. Variabel bebas nya adalah : Pengaruh motivasi belajar.
2) Variabel terikat atau dependent variable : merupakan variabel yang
nilainya tergantung dari nilai variabel lainnya atau variable terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variable bebas. Contoh : Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap
hasil belajar siswa. Variabel terikat nya adalah : Hasil belajar siswa.
3) Variabel moderator atau variable intervening : merupakan variabel yang
juga mempengaruhi variabel terikat ( memperkuat dan memperlemah )
hubungan antara variable independen dengan dependen menjadi hubungan
yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur, namun dalam
penelitian pengaruhnya tidak diutamakan. Variabel ini juga disebut
sebagai variable independen kedua. Variabel ini merupakan variable
penyela/ antara yang terletak diantara variable independen dan dependen,
sehingga variable independen secara tidak langsung memengaruhi
berubahnya atau timbulnya variable dependen. Contoh : Kompensasi
memperkuat pengaruh antara kepuasan kerja terhadap kinerja.
4) Variabel perancu (confuding variable) : Variabel perancu merupakan
variabel yang berhubungan variabel bebas dan variabel terikat, tetapi
bukan variabel antara. Contoh : Umur sebagai factor perancu terhadap
hubungan merokok dan resiko kematian.
5) Variabel kendali : Variabel kendali merupakan variabel yang juga
mempengaruhi variabel terikat, tetapi dalam penelitian keberadaannya
dijadikan netral.
6) Variabel rambang : Variabel rambang merupakan variabel yang juga ikut
mempengaruhi variabel terikat namun pengaruhnya tidak begitu berarti,
sehingga keberadaan variabel ini dalam penelitian diabaikan.
7) Variabel control adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti, sering digunakan oleh
peneliti bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.8