Menggunakan tabir surya dengan benar29 February, 2012 by Dr.
Andini in KECANTIKAN DAN PERAWATAN WAJAH 7EmailShareTabir surya
berfungsi melindungi kulit wajah terhadap pengaruh paparan ultra
violet matahari. Ada dua jenis ultra violet, yaitu UVA yang bisa
memicu penuaan kulit, and UVB yang menimbulkan efek terbakar pada
kulit. Keduanya diketahui bersifat karsinogen (penyebab kanker)
pada kulit.Pengaruh ultra violet ini bisa menyebabkan kekusaman,
kulit wajah lebih hitam, telangiectasia, hingga kanker kulit.
Karena itu para sangat dianjurkan untuk menggunakan tabir surya
dengan benar agar kulit wajah terlindung.Untuk menangkal pengaruh
UV tersebut biasa digunakan sunblock atau sunscreen. Apa
bedanya?Sunblock bekerja dengan menahan UV secara fisik dan menahan
pengaruh UVB saja. Bahan aktifnya berupa zinc oksida dan titanium
dioksida. Cara mengetahui apakah tabir surya tersebut jenis
sunblock gampang. Kalau digunakan tampak memberi efek lapisan putih
pada kulit. Sedangkan sunscreen bekerja dengan menyerap panjang
gelombang tertentu, dan saat digunakan akan diserap oleh kulit,
karena itu terasa kesat.Mitos SPFSPF atau sun protection factor
merupakan nilai yang menunjukkan waktu perlindungan terhadap
pengaruh sinar matahari. Jika menggunakan SPF 15 misalnya, berarti
kulit anda akan terlindungi maksimal 15 kali lebih lama daripada
tidak menggunakan tabir surya. Misalnya secara normal kulit akan
terbakar dalam 10 menit pada saat matahari terik, maka saat Anda
menggunakan SPF 15 Anda mampu menahan pengaruh sinar matahari
selama sekitar 2,5 jam sebelum kulit terbakar.SPF 15 menahan 93%
radiasi matahari, SPF 30 menahan 97%, dan SPF 45 menahan 98%. Perlu
diketahui bahwa semua tabir surya berapa pun SPF-nya memiliki masa
expired. Artinya setelah jangka waktu tertentu kemampuan
perlindungannya akan hilang.Mitos bahwa tabir surya dengan SPF
lebih tinggi berarti lebih bagus melindungi kulit, sebenarnya tidak
benar. Sebenarnya, SPF 50 dan SPF 100 memiliki kemampuan hampir
sama melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Tabir surya dengan
SPF di atas 60 tidak terlalu banyak berbeda dengan tabir surya
dengan SPF 50 namun berharga lebih mahal. Tabir surya ideal
mengandung minimal SPF 30. Bagi pemilik kulit putih, cukup gunakan
tabir surya dengan SPF 50.Menggunakan tabir surya yang benarApa pun
tabir surya yang Anda gunakan, entah sunblock atau sunscreen,
sebaiknya digunakan 30 menit sebelum melakukan aktivitas di luar
ruang. Karena tabir surya memiliki masa perlindungan tertentu,
sebaiknya pemakaian tabir surya diulang untuk memberi perlindungan
maksimal.Misalnya Anda bekerja di luar ruang dan terpapar sinar
matahari lebih dari dua jam, maka penggunaan tabir surya diulangi
lagi setelah 2 jam. Kelalaian menggunakan tabir surya kedua kali
akan berakibat sama seperti saat Anda tidak menggunakan tabir
surya.- See more at:
http://dokterandini.com/menggunakan-tabir-surya-dengan-benar/#sthash.PrsrUviA.dpufhttp://dokterandini.com/menggunakan-tabir-surya-dengan-benar/
POTENSI TANAMAN KESUMBA UNTUK PEWARNA ALAMI DARI MAKANAN SAMPAI
TEKSTIL Posted by admin Selasa, 15 Oktober 2013 0 comments Bixa
orellana L atau biasa disebut dengan Kesumba merupakan tanaman
perdu yang dikenal sebagai penghasil pigmen merah (bixin) dan
penghasil norbixin atau pewarna alami untuk makanan dan kosmetik
yang aman untuk digunakan. Kesumba merupakan tanaman asli dari
Amerika tropis dan Kesumba ini telah dibudidayakan secara komersial
di Brazil dan negara-negara amerika latin. Penggunaan Kesumba
sebagai pewarna alami telah dikenal sejak lama yaitu oleh suku
Indian amerika untuk mewarnai tubuh mereka dengan warna merah, dan
juga digunakan sebagai tabir surya dan obat sengatan
serangga.Karena warna buahnya yang cantik dan berwarna merah
terang, Kesumba ini banyak di tanam sebagai tanaman hias di
Indonesia. Kesumba dikenal sebagai penghasil zat pewarna untuk
kebutuhan tekstil hingga makanan. Kesumba memiliki nama lain
lipstick tree, karena digunakan sebagai bahan dasar lipstik sejak
satu abad lalu. Pewarna alami dari kesumba Bixa orellana dapat
diperoleh dari selaput bijinya. Komponen warna utama pada kesumba
ini adalah bixin, yang mencapai 80 persen dari total pigmen pada
selaput bijinya.
Di Bantul terdapat produk batik bermerk Batik-Bixa, dimana
produsen batiknya tidak menggunakan bahan pewarna sintetis, tetapi
kesumba. Perusahaan batik ini menjadi pionir dari pengguna pewarna
alami pada industri tekstil di Indonesia.Pada industri makanan,
bixin biasanya diformulasikan untuk menampilkan warna pada kisaran
kuning, oranye, jingga, sampai merah pada aneka makanan berbasis
lemak (mentega, margarin, keju, yoghurt, krim) dan makanan ringan
(kue, biskuit). Bixin juga digunakan sebagai pewarna minyak goreng,
minyak jagung, dan salad.
http://infotanam.blogspot.com/2013/10/potensi-tanaman-kesumba-untuk-pewarna.html
Tabir SuryaOPINI | 26 September 2012 | 01:40 Dibaca: 1629
Komentar: 0 1 Mengingat Indonesia adalah negara tropis, ada baiknya
kita mengenal tentangTABIR SURYA. Ok?Tabir surya adalah suatu zat
atau material yang dapat melindungi kulit terhadap radiasi sinar UV
matahari. Sinar UV mempunyai manfaat dalam membantu sintesa Vitamin
D dan membunuh bakteri, namun paparan sinar UV yang terlalu banyak
akan membawa dampak buruk bagi kulit manusia, yaitu:1. kulit
terbakar (sunburn),2. penggelapan kulit, 3. merusak kulit dan
menyebabkan noda-noda gelap pada kulit,4. penuaan pada kulit dan
membuat kulit menjadi keriput,5. merusak DNA dari sel kulit, dan
akhirnya menjadi kanker kulit (terutama UV B).Berdasarkan cara
kerjanya, tabir surya dapat dibagi menjadi 2 yaitu:1. Tabir surya
kimiawiBekerja secara kimiawi dengan menyerap sinar UV agar tak
menyerang sel kulit hidup.Dibagi 2 berdasarkan tipe radiasi yang
dilindungi :a. Penyerap UV ABahan-bahan kimia yang menyerap radiasi
pada daerah 320-360 nm.Contohnya : Benzophenone dan avobenzone.b.
Penyerap UV BBahan-bahan kimia yang menyerap radiasi pada daerah
290-320 nm.Contohnya : Octyl salisilat dan octyl
methoxycinnamate.2. Tabir surya fisikBekerja secara fisik dengan
memantulkan sinar UV.Contohnya Zinc Oxide dan Titanium
Dioxide.Sediaan kosmetika tabir surya terdapat dalam bermacam-macam
bentuk misalnya losion untuk dioleskan pada kulit, krim, salep, gel
atau spray yang diaplikasikan pada kulit, bentuk stick (batangan)
untuk dipakai di bibir, hidung dan kelopak mata.Kandungan tabir
surya biasanya dinyatakan dalam label dengan kekuatan SPF (Sun
Protecting Factor). Nilai SPF terletak diantara kisaran 2 60, angka
ini menunjukkan seberapa lama produk tersebut mampu melindungi
kulit bila dibandingkan dengan tidak memakai tabir surya. Sediaan
kosmetika boleh mengklaim dapat melindungi dari sinar UV bila
SPFnya tidak kurang dari 6.SPF tersebut diklasifikasikan sebagai
berikut: SPF rendah (low) : SPF 6 10 SPF sedang (medium) : SPF 15
25 SPF tinggi (high) : SPF 30 50 SPF sangat tinggi (very high) atau
untuk kondisi ekstrim : SPF 50+Seorang pemakai dapat menentukan
durasi dari keefektifan produk secara sederhana dengan mengalikan
angka SPF dengan lamanya waktu yang diperlukan untuk membuat
kulitnya terbakar bila tidak memakai tabir surya. Misalnya A,
normalnya dia akan menderita terbakar kulitnya dalam waktu 10 menit
bila berada dibawah terik matahari tanpa menggunakan tabir surya.
Maka bila A menggunakan tabir surya dengan SPF 15 maka dia akan
terlindungi dari kulit terbakar selama 150 menit (10 menit kali SPF
15).Waktu yang dibutuhkan untuk membuat kulit terbakar bila tanpa
menggunakan tabir surya berbeda untuk tiap-tiap individu. Hal ini
dipengaruhi oleh jenis kulit atau faktor ras seseorang. Orang yang
berkulit gelap lebih tahan terhadap sinar matahari dibandingkan
dengan orang yang berkulit terang. Pada kulit berwarna terdapat
banyak sel pigmen yang disebut melanin. Melanin ini
merupakansunblock alami yang dapat menyerap radiasi sinar UV
terutama UV A dan UV B. Oleh karena itu pada orang yang berkulit
gelap, waktu yang dibutuhkan kulit untuk menjadi terbakar bila
tidak memakai tabir surya lebih lama dibandingkan dengan orang yang
warna kulitnya lebih terang. Namun sebagian besar terjadinyasunburn
dapat dicegah dengan penggunaan tabir surya SPF 15.Saran penggunaan
sediaan tabir surya: Gunakan 15-30 menit dalam jumlah yang cukup
sebelum kulit terpapar sinar matahari. Bagi orang yang aktivitasnya
di bawah sinar matahari penggunaan tabir surya dapat dilakukan
secara berulang-ulang, misalnya pada saat olah raga tenis lapangan,
berenang ataupun berjemur di pantai. Pengolesan krim tabir surya
sebaiknya merata pada daerah-daerah yang tidak terlindungi oleh
pakaian atau kemungkinan terpapar sinar matahari Bagi wanita yang
akan menggunakan tata rias, biarkan tabir surya menempel di kulit
wajah 15 menit sebelum pemakaian pelembab dan tata rias lainnya.
Pakailah tabir surya yang dapat melindungi dari sinar UV A maupun
UV B dengan SPF minimal 15. Sesuaikan bentuk sediaan tabir surya
dengan jenis kulit wajah:1. Kulit berminyak/berjerawatPilihlah
tabir surya yang tidak berbahan dasar minyak2. Kulit
sensitifPilihlah tabir surya yang tidak mengandung wewangian3.
Kulit normal dan keringPilihlah tabir surya yang mengandung
pelembab Tabir surya tidak melindungi 100% dari sinar UV matahari.
Oleh karena itu, hindarilah beraktivitas di bawah matahari diatas
jam 11 pagi hingga jam 3 siang. Jangan terlalu lama terpapar sinar
matahari, meskipun menggunakan sediaan tabir surya Jangan menyimpan
tabir surya di tempat yang panas karena dapat merusak zat
aktifnyahttp://edukasi.kompasiana.com/2012/09/25/tabir-surya-496160.html
Tabir Surya dari MangroveSun Block from Mangrove Ekstrak, Proses
Pembuatan, Penggunaan dan Formulasi Biji Mangrove Xylocarpus Sp.
Sebagai Bahan Aktif Tabir SuryaDeskripsi Singkat:
Tanaman bakau atau mangrove( Xylocarpus Sp.)banyak tumbuh di
pantai-pantai di lndonesia. Selain berfungsi sebagai penahan abrasi
pantai, biji mangrove pun dapat dikembangkan sebagai bahan pembuat
tabir surya.Ekstrak biji mangrove, sebagai bahan pembuat tabir
surya ini, dapat diperoleh dengan melakukan pemotongan bahan,
pengeringan, pembubukan, maserasi, penyaringan dan pengeringan
filtrat.Kemudian ekstrak ini dicampur bahan lain untuk sediaan
kosmetik yang menghasilkan ekstrak yang bersifat polar. Formula
tabir surya ini memiliki SPF antara 15-22, yang berarti memenuhi
standa
http://bic.web.id/login/inovasi-indonesia-unggulan/621-tabir-surya-dari-mangrove
Serba-Serbi tentang Bengkuang Label: Health Bengkuang atau
bengkoang (Pachyrhizus erosus) dikenal dari umbi (cormus) putihnya
yang bisa dimakan sebagai komponen rujak dan asinan atau dijadikan
masker untuk menyegarkan wajah dan memutihkan kulit. Tumbuhan yang
berasal dari Amerika tropis ini termasuk dalam suku polong-polongan
atau Fabaceae. Di tempat asalnya, tumbuhan ini dikenal sebagai
xicama atau jcama. Orang Jawa menyebutnya sebagai besusu
(/b?susu/).
Ciri-ciri.Habitus: Semak, semusim, membelit Batang Bulat,
berambut, hijauDaun: Tunggal, bulat telur, tepi rata, ujung
runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, permukaan
berbulu,panjang 7-10 cm, lebar 5-9 cm, hijauBunga: Majemuk, bentuk
tandan, duduk di ketiak daun, terdiri dari dua sampai empat,
tangkai panjang, kelopak berbulu, bentuk lonceng, hijau, kepala
putik berbulu, mahkota gundul, bernoda hijau, ungu kebiruanBuah:
Polong, bentuk lanset, pipih. hijauBiji: Keras, bentuk ginjal.
kuning kotorAkar: Tunggang, berumbi.Bengkuang
Ilustrasi botani bengkuang, menurut Blanco
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Fabales
Famili:Fabaceae
Upafamili:Faboideae
Genus:Pachyrhizus
Spesies:P. erosus
Nama binomial
Pachyrhizus erosus(L.)Urb.
Manfaat Bengkuang.
Bengkuang berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan
terutama didaerah Mexico. Suku Aztec menggunakan biji tanaman
bengkuang ini sebagai obat-obatan. Kemudian pada abad ke-17,
Spanyol menyebarkan tanaman ini ke daerah Philipina sampai akhirnya
menyebar ke seluruh Asia dan Pasifik. Tanaman ini masuk ke
Indonesia dari Manila melalui Ambon, dan sejak saat itulah
bengkuang dibudidayakan diseluruh negeri. Bengkuang sekarang ini
lebih banyak dibudidayakan didaerah Jawa dan Madura atau didataran
rendah.Bengkuang merupakan buah yang kaya akan berbagai zat gizi
yang sangat penting untuk kesehatan terutama vitamin dan mineral.
Vitamin yang terkandung dalam bengkuang yang paling tinggi adalah
vitamin C. Sedangkan mineral yang terkandung dalam bengkuang adalah
fosfor, zat besi, kalsium dan lain-lain. Bengkuang juga merupakan
buah yang mengandung kadar air yang cukup tinggi sehingga dapat
menyegarkan tubuh setelah mengkonsumsinya dan menambah cairan tubuh
yang diperlukan untuk menghilangkan deposit-deposit lemak yang
mengeras yang terbentuk dalam beberapa bagian tubuh. Oleh karena
itu, bengkuang dianggap dapat menurunkan kadar kolesterol dalam
darah.Kandungan Zat Gizi Bengkuang per 100 gramEnergi 55 kalProtein
1.4 grLemak 0.2 grKarbohidrat 12.8 grKalsium 15 mgFosfor 18
mgVitamin A 0 SIVitamin B1 0.04 mgVitamin C 20 mgBesi 0.6 mg
*Bahan-bahan alami yang kaya nutrisi telah lama diandalkan sebagai
sumber perawatan terbaik bagi tubuh kita. Sebenarnya, kita bisa
mendapatkan manfaat semua bahan alami itu dengan cara mengonsumsi
atau mengolahnya sesuai anjuran dari para ahli gizi. Namun, efek
sehat yang akan dirasakan kulit kita dari olahan tersebut ternyata
tidak terlalu besar.
Hal ini dijelaskan oleh Mary Lupo, MD, spesialis kulit bidang
klinis di Tulane University School of Medicine. Ia lantas
mengemukakan solusi lain yang lebih efektif, yaitu dengan cara
mengaplikasikan bahan-bahan alami itu pada tubuh kita. Salah satu
contoh penggunaan bahan alami untuk kecantikan yang mungkin sudah
Anda kenal adalah bengkuang (sering juga disebut bengkoang).Tanaman
umbi ini biasa ditemukan dalam masker, lulur, sabun wajah,
pelembab, dan lotion. Bengkuang terbukti menyegarkan, karena akar
umbi dari bengkuang memiliki kandungan air yang tinggi, sekitar
86-90 persen, sehingga memberi efek melembabkan.
Sementara itu, dalam penelitian berjudul The Exploration of
Whitening and Sun Screening Compounds in Bengkoang Roots
(Pachyrhizus erosus) oleh Endang Lukitaningsih dari Universitat
Wurzburg, Jerman, disebutkan bahwa bengkuang mengandung vitamin C,
flavonoid, dan saponin yang merupakan tabir surya alami untuk
mencegah kulit rusak oleh radikal bebas. Plus, zat fenolik dalam
bengkuang cukup efektif menghambat proses pembentukan melanin,
sehingga pigmentasi akibat hormon, sinar matahari, dan bekas
jerawat dapat dicegah dan dikurangi.
Kandungan kimia bengkoang adalah pachyrhizon, rotenon, inulin,
vitamin B1 dan C. Umbinya mengandung gula dan pati serta fosfor dan
kalsium. Umbi ini juga memiliki efek pendingin karena mengandung
kadar air 86-90%. Rasa manis berasal dari suatu oligosakarida yang
disebut inulin.
Inulin telah digunakan di beberapa negara sebagai pengganti gula
dan penurun kalori makanan seperti es krim, produk susu, dan roti.
Komponen ini tidak dapat dicerna enzim dalam usus manusia sehingga
melewati mulut hingga usus tanpa dimetabolisme. Di dalam usus
besar, barulah inulin mengalami fermentasi oleh mikroflora usus
menjadi asam lemak rantai pendek dan laktat, dengan hasil samping
proses fermentasi berupa biomassa bakteri dan gas. Karena sifat
yang tidak tercerna ini maka inulin cocok dikonsumsi oleh penderita
diabetes.
Sifat penting lain dari inulin adalah sebagai serat makanan.
Sifat ini berpengaruh pada fungsi usus dan perbaikan parameter
lemak dalam darah. Inulin mempengaruhi fungsi usus dengan
meningkatkan massa feses dan meningkatkan frekuensi defekasi
terutama pada penderita konstipasi. Perbaikan parameter lemak dalam
darah yang pernah dilaporkan antara lain penurunan kadar
trigliserida serum dan kolesterol darah pada penderita
hiperkolesterolemik.
Inulin dan oligosakarida disebut sebagai prebiotik karena secara
selektif merangsang pertumbuhan dan/atau aktivitas beragam jenis
bakteri usus yang dapat meningkatkan kesehatan. Karena sifat ini
maka inulin dan oligosakarida dapat dikombinasikan dengan sediaan
probiotik (bakteri hidup yang ditambahkan pada makanan inang untuk
meningkatkan kesehatan).
Beberapa penelitian telah mengindikasikan efek positif inulin
dan oligosakarida pada absorpsi kalsium pada tikus dan manusia
serta pencegah kanker pada hewan. Lebih dari 10 penelitian
menunjukkan bahwa inulin meningkatkan absorpsi dan deposisi kalsium
pada tulang tikus dan manusia. Hasil penemuan ini memberikan
indikasi yang menjanjikan bahwa inulin dan oligosakarida dapat
membantu mencegah osteoporosis.
Berikut Beberapa Manfaat Bengkuang Untuk Kesehatan : Mengobati
Wasir
Wasir terjadi karena gangguan aliran darah di sekitar dubur
sehingga pembuluh darah melebar dan membengkak. Tidak semua
penderita wasir memerlukan pengobatan medis, yakni mereka yang
mengeluhkan pendarahan, adanya tonjolan dan gatal-gatal. Dengan
pengobatan apapun kemungkinan wasir dapat kambuh kembali tergantung
dari kebiasaan makan, minum dan buang air besar.Kandungan serat
dalam bengkuang dapat membantu mengatasi wasir. Karena salah satu
fungsi serat yaitu membantu memperlancar saluran pencernaan dan
pengeluaran feses sehingga tidak sulit dan tidak menimbulkan rasa
sakit serta mengurangi penekanan ketika mengeluarkannya. Dengan
demikian dapat mengurangi rasa sakit penderita wasir. Untuk
mengatasi wasir, bengkuang dibuat dalam bentuk jus yang diminum
setiap bangun tidur dan pada pagi hari. Mengobati Demam
Demam terjadi karena adanya suatu mekanisme pertahanan tubuh
(respon imun) terhadap zat asing (bibit penyakit yang telah
dilemahkan) yang masuk ke dalam tubuh. Adanya benda asing tersebut
akan merangsang sistem pertahanan tubuh, sehingga akan merangsang
aktivitas sel imunitas (sel makrofag dan limfosit T) untuk
memerangi zat asing tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang
menghasilkan asam amino yang berperan untuk pembentukan antibodi
atau sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi resisten dan
kuat menghadapi bibit penyakit. Namun efek sampingnya tubuh secara
otomatis akan mengeluarkan pirogen (zat penyebab demam). Pirogen
selanjutnya membawa pesan melalui reseptor dalam hipotalamus,
sehingga terjadi reaksi penaikan suhu tubuh dengan cara
menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi kelanjar
keringat. Akibatnya pengeluaran kalor menurun dan suhu tubuh jadi
meningkat.Bengkuang yang mempunyai sifat kimiawi yang berkhasiat
mendinginkan dapat digunakan untuk menurunkan demam. Umbi bengkuang
dapat dimakan secara langsung maupun dibuat dalam bentuk jus yang
diminum pagi dan sore. Baik Bagi Penderita Penyakit Diabetes
Mellitus
Diabetes melitus atau yang sering dikenal dengan nama kencing
manis merupakan penyakit yang tidak pandang bulu. Semua kalangan
dapat mengidap penyakit ini, baik kaya maupun miskin, remaja muda
maupun orangtua. Perubahan gaya hidup terutama pola makan yang
beralih ke makanan yang serba instan dan praktis dapat memicu
terjadinya diabetes melitus. Selain perubahan gaya hidup dan pola
makan, faktor genetik juga berperan terhadap timbulnya penyakit
ini.Penyakit kencing manis atau Diabetes Melitus merupakan penyakit
yang bersifat kronis (menahun) yang terjadi akibat kekurangan
insulin absolut atau relatif. Ditandai dengan meningkatnya
konsentrasi glukosa di dalam darah. Selain itu juga mempengaruhi
metabolisme protein dan lemak di dalam tubuh. Penyakit diabetes
tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan.Upaya pengobatan
yang biasa dilakukan adalah pemberian insulin. Namun upaya yang
tidak kalah pentingnya yaitu mengaja keseimbangan konsumsi makanan.
Pengaturan makanan dan aktivitas fisik merupakan cara yang terbaik
agar kadar gula dalam darah tetap dalam keadaan normal. Selain
dengan obat dokter, bengkuangpun dapat digunakan untuk
mempertahankan kenormalan kadar gula dalam darah. Serat makanan
yang terdapat dalam bengkuang berperan dalam menurunkan kadar gula
dalam darah karena diserap secara perlahan dan tidak semuanya
diubah menjadi glukosa. Dengan demikian serat pada bengkuang dapat
mengendalikan gula darah para penderita diabetes mellitus. Dalam
upaya mempertahankan kadar gula dalam darah tetap normal, bengkuang
dibuat dalam bentuk jus atau dapat pula diparut kemudian disaring
lalu diambil sarinya dan diminum setiap pagi dan malam hari.
Mengobati Sariawan
Sariawan merupakan gejala erosi pada kulit mulut, yakni dinding
dalam pipi atau lidah. Penyebabnya adalah kekurangan vitamin C,
alergi atau penurunan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin C dalam
bengkuang yang bertindak sebagai antioksidan dapat membantu
mempercepat proses penyembuhan penderita sariawan. Bengkuang dapat
diberikan pada penderita sariawan dengan cara dibuat dalam bentuk
jus yang kemudian ditambahkan dengan madu dan air secukupnya.
Sebagai fitoestrogen Alami
Bagi kaum wanita, kehadiran fitoestrogen sangat diperlukan untuk
mempertahankan kualitas hidup diusia tua. Ketika seorang wanita
memasuki masa menopause dimana hormon estrogen tidak lagi
diproduksi tubuh atau hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif
kecil, sehingga ada kecenderungan wanita mengalami kemunduran
fisik, diantaranya kulit lebih cepat mengeriput serta organ tulang
mulai rapuh dan mudah patah.Oleh karena itu makanan yang mengandung
fitoestrogen harus diusahakan tersaji dalam menu hidangan setiap
hari. Bengkuang merupakan salah satunya makanan yang mengandung
fitoestrogen sehingga baik untuk dikonsumsi bagi mereka yang sudah
memasuki masa menopause agar keluhan yang terjadi pada masa
menopause dapat dihindarkan dan akan menjadikan wanita yang semakin
tua menjadi semakin segar dan lebih menarik. Menurunkan Kadar
Kolesterol Darah
Trigliserida dan kolesterol merupakan fraksi lemak yang biasa
terdapat dalam darah. Dalam jumlah yang tepat lemak sangat penting
untuk tubuh. lemak merupakan zat yang kaya energi utnuk proses
metabolime tubuh. Namun dalam jumlah yang berlebihan, lemak
(trigliserida dan kolesterol) bisa menyebabkan penyakit yang sangat
serius seperti atherosklerosis, stroke dan penyakit jantung
koroner. Kadar trigliserida dan kolesterol total dalam darah yang
dianjurkan adalah kurang dari 200 mg/ dl. Jika jumlahnya telah
melebihi batas tersebut maka perlu diwaspadai dan dilakukan upaya
terapi untuk menurunkannya.Salah satu cara menurunkan kadar
kolesterol dalam darah yaitu dengan cara melakukan pengaturan
makanan dengan baik dan benar. Terapi jus bengkuang dapat dilakukan
untuk menurunkan kolesterol dalam darah. Kandungan air dan serat
dalam bengkuang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam
darah. Selain serat dan kadar air yang tinggi, kandungan vitamin C
dalam bengkuang yang berfungsi sebagai antioksidan juga dapat
membantu dalam proses penurunan kadar kolesterol dalam darah.
Mengurangi Produksi Asam Lambung
Gangguan asam lambung merupakan salah satu penyakit yang terjadi
karena pola hidup dan pola makan yang berubah. Gangguan ini
biasanya banyak terjadi pada mereka yang sibuk bekerja sehingga
seringkali melalaikan waktu makan. Apabila produksi asam lambung
semakin meningkat akan menyebabkan rasa mual dan muntah, nyeri pada
ulu hati, rasa lemah, nafsu makan menurun, bahkan sakit kepala.
Jika tidak segera diobati akan menyebabkan terjadinya peradangan
atau bahkan luka dalam perut yang disebut dengan ulkus peptikum.
Untuk mengurangi produksi asam lambung yang berlebih, dianjurkan
untuk memperbanyak makan buah dan mengurangi makanan yang berminyak
dan pedas yang dapat merangsang produksi asam lambung. Ahli
naturopati menyarankan untuk mengkonsumsi bengkuang segar yang
dimakan dalam bentuk biasa tanpa sambal atau garam. Karena sifat
umbinya yang dingin serta sifat alkali bengkuang yang cepat meyerap
asam lambung yang berlebih. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh
Bengkuang merupakan salah satu jenis bahan pangan yang memegang
peranan penting dalam menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Kandungan vitamin C dan beberapa phytonutrien yang terdapat dalam
bengkuang dapat membuat sistem kekebalan tubuh terjaga, sehingga
relatif dapat terhindari dari serangan berbagai macam infeksi
maupun penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri maupun
mikroorganisme yang berbahaya. Khasiat lain dari bengkuang yaitu
dapat mengobati penyakit beri-beri akibat kekurangan vitamin B1
(thiamin). Caranya yaitu dengan mengupas bengkuang, lalu cuci
bersih kemudian diparut atau dijus dengan menggunakan jus
ekstraktor. Sebaiknya diminum pada waktu pagi hari atau siang hari
setelah makan. Kandungan antiseptik di bengkoang mampu mengatasi
gatal-gatal di kulit. Menyegarkan wajah, memutihkan dan
mengencangkan kulit. Menghilangkan flek hitam di wajah. Menjaga
konsistensi tulang dan gigi. Sebagai fitoestrogen
Alami.http://cienyang-page.blogspot.com/2012/06/serba-serbi-tentang-bengkuang.html
FORMULASI CREAMMUKAFiled under: Kosmetika Alami, Laporan
Praktikum Tempoe Kuliah dulu Leave a comment December 10, 2011Krim
adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih
bahan obat yang terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang
sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk
sediaan setengan padat yang mempunyai konsistensi relatif cair
diformulasikan sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam
air. Sekarang ini batasn tersebut lebih diarahkan untuk produk yang
terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal
asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang dlam air, yang dapat
dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk penggunaan kosetika dan
estetika (Anonim, 1995)Krim yang dibuat pada praktikum ini
menggunakan basis lemak dan minyak sebagai berikut1. Cera Alba
(Malam putih)Malam putih adalah hasil pemurnian dan pengelantangan
Malam Kuning yang diperoleh dari sarang lebah madu Apis melifera
Linne (Familia Apidae) dan memenuhi syarat uji kekeruhan
penyabunanPemerian : Padatan putih kekuningan, sedikit tembus
cahaya dalam keadaan lapisan tipis, bau khas lemah dan bebas bau
tengik. Bobot jenis lebih kurang 0,95%Kelarutan : Tidak larut dalam
air, agak sukar larut dalm etanol dingin, Etanol mendidih
melarutkan asam serotat dan bagian dari mirisin, yang merupakan
kandungan malam putih. Larut sempurana dalam kloroform, dalam eter,
dalam minyak lemak dan minyak atsiri (Anonim, 1995)2.
ParafinParafin adalh campuran hidrokarbon padat yang dimurnikan
yang diperoleh dari minyak tanahPemerian : Hablur tembus cahaya
atau agak buram; tidak berwarna atau putih; tidak berbau; tidak
berasa; agak berminyakKelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam
etanol, mudah larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak
menguap dalam hampir semua jenis minyak lemak hangat, sukar larut
dalam etanol mutlak (Anonim, 1995)3. Adeps lanaeLemak bulu domba
adalh zat serupa lemak yang dimurnikan, diperoleh dari bulu domba
Ovis aries Linne (Familia Bovidae) yang dibersihkan dandihilangkan
warna dan baunya. Mengandung air tidak lebih dari 0,25%. Boleh
mengandung antioksidan yang sesuai tidak lebih dari 0,02%.Pemerian
massa seperti lemak, lengket, warna kuning dan bau khasKelarutan :
Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air lebih kurang 2
kali beratnya; agak sukar larut dlam etanol dingin, lebih larut
dalam etanol panas; mudah larut dalam eter dan dalam kloroform
(Anonim, 1995)4. SpermacetiCream Tabir SuryaCream tabir surya
adalah cream kosmetika yang dapat menyaring sinar matahari (sun
screen) atau bahkan yang dapat menahan seluruh sinar matahari (sun
block) untuk mengurangi efek buruk sinar matahari tersebut. Ada dua
macam komponen sinar ultraviolet yang mencapai bumi, yaitu UVA
(320-400 nm) dan UVB (290-320). UVB merupakan komponen yang
mempunyai daya rusak tinggi pada kulit, sedangkan UVA lebih condong
dapat merusak kulit dengan bantuan dari berbagai macam foto
sensitizer kimia baik alami maupun sintetik yang terdapat pada
kulitBahan tanaman yang digunakan dalam cream tabir surya adalah
Daun Plantago mayor Lin. Berikut Taksonomi dari Plantago
mayor;Divisi : SpermatophytaAnak divisi : AngiospermaeKelas :
DicotyledonaeBangsa : DialylpetalaeSuku : PlantaginaceaeMarga :
PlantagoJenis : Plantago mayor LKandunganLendir, glikosida aukubin,
invertin, emulsin, vitamin C, asam sitrat, tanin ( Anonim, 1977),
flavonidPenggunaanAstringenCream anti jerawatJerawat adalah
penyakit kulit akibat peradangan menahun dari folikel polisebasea
yang ditandai dengan adanya erupsi, komdo, papul, pustule, nodus
dan kista pada tempat predileksi: muka, leher, lengan atas, dada,
dan punggungBahan tanaman yang digunakan dalam cream anti jerawat
adalah infusa daun Mimba (Azadiracta indica Juss). Berikut
Taksonomi dari Azadirachta indica;Divisi : SpermatophytaAnak divisi
: AngiospermaeKelas : DicotyledonaeBangsa : DialypetalaeSuku :
RutalesMarga : MeliaceaeJenis : Azadirachta indica JussKandungan
kimiaTanamann mimba mengandung senyawa fosfat, kalium, flavonol,
minyak atsiri, alkaloid, minyak lemak, quercetin, mangosin,
beta-sitosterol ( Evans, 1989). Beberapa senyawa yang terdapat
dalam tanaman mimba telah diungkapkan mempunyai aktivitas
anti-jamur yaitu beta-sitosterol dan myrcetin pada bunga, nimbidin
pada biji dan kulit batang, serta scopoletin pada seluruh bagian
tanaman mimba (Duke, 1992)Kegunaan dalam kosmetikaBuah, daun,
batang, akar, dan minyak biji mimba sering digunakan masyarakat
sebagai antiseptik, antimikroba, dan pengobatan infeksi kulit (Neem
foundation, 1997)Tanaman mimba juga dapat mengatasi gangguan yang
kronis pada kulit seperti jerawat, psoriasis, eksem, ketombe pada
kulit kepala, dan rambut rontok ( Narula, 2000)Minyak dalam biji
mimba telah diketahui mengandung senyawa dengn unsur belerang yang
memiliki efek antikuman (Soesono, 1997FORMULA1. Cream Tabir
SuryaBagian ASpermaceti 3,1 gCera Alba 3 gParafin Cair 13 gNipasol
0,05 gBagian BNa Borat 0,125 gNipagin 0,03gAir suling 10 mlEkstrak
plantago mayor 0,4 g2. Cream JerawatParafin Liquid 10,5 gAdeps
Lanae 2,75 gCera alba 3,75 gSpermaceti 2,15 gAir suling 6,125
gBorax 1 gInfusa daun Mimba 5 gCara Kerja1. Cream Tabir suryaBagian
A dan bagian B, masing-masing dipanaskanTambahkan bagian B ke dalam
bagian A sedikit demi sedikitAduk hingga mengentalMasukkan dalam
wadah1. Cream JerawatAdeps lanae, parafin liquid, cera alba,
spermaceti dileburkanTambahkan infus daun mimbaCampur hingga
homogenBorax dilarutkan air, dihangatkan, tambahkan pada cairan
pertamaAduk hingga dingin dan mengentalMasukkan dalam wadahCara
analisis hasilCatat : warna, bau, karakter fisik lainTest pH :
campur 1 gram cream dalam air, dan diukur pHnya1. Cream Tabir
suryaWarna : krem kehijauanBau : Tidak berbauViskositas : KentalpH
: 62. Cream JerawatWarna : KremBau : Berbau adeps lanaeViskositas :
kentalpH : 6PEMBAHASANKrim Tabir SuryaBentuk krim adalah salah satu
bentuk sediaan yang cukup banyak digunakan sampai saat ini karena
sifat penggunaanya yang praktis dan dapat memenuhi keinginan yang
dibutuhkan. Salah satunya diterapkan dalam sediaan krim tabir
surya. Dengan menggunakan krim tabir surya dapat mengatasi problema
kekeringan kulit serta pelindung efektif terhadap sinar UVA dan
UVB. Muirtini, dkk (1995) menjelaskan bahwa penyinaran kulit oleh
UVB maupun UVA dapat menyebabkan eritema atau pigmentasi kulit.
Manchan (1984) kebiasaan berjemur atau sunbath mengakibatkan hal
yang merugikan, yaitu mulai terbakarnya kulit (sunburn), sampai
kanker kulit. Hasil penelitian dari Green dkk (1999) menyatakan
bahwa penggunaan tabir surya setiap hari ternyata dapat menurunkan
probabilitas terjadinya kanker kulit.Black (1990) menyatakan bahwa
antioksidan memiliki potensi sebagai fotoprotektor. Cahaya UV dapat
memacu pembentukan sejumlah senyawa reaktif atau radikal bebas pada
kulit. Senyawa dengan kemampuan antioksidan atau penangkap radikal
bebas dapat berkompetisi dengan molekul target dan mengurangi atau
mengacaukan efek yang merugikan.Hertiani (2000) melaporkan bahwa
flavonoid dari daun Plantago mayor L, ternyata aktif ebagai
antioksidan dan memiliki potensi lebih besar dari quersetin.
Sedangkan penelitian dari Sugihartini (2004) menyatakan bahwa
penambahan fraksi etanol daun Plantago mayor Linn menyebabkan
penurunan nilai persen transmisi eritema dan pigmentasi setelah
perlakuan dan penyinaran cahaya matahari selama 5 jam karena
memiliki potensi sebagai fotoprotektor terhadap UV A. Maka dari
itu, Bahan aktif yang diguanakan dalam krim tabir surya adalah
Ekstrak daun Plantago mayor L.Pada formulsi, bagian A terdiri dari
spermaceti, cera alba, dan parafin cair. Bagin A merupakan bagian
lipofilik, yaitu terdiri dari bahan-bahan yang larut dalam lemak.
Spermaceti merupakan wax yang berasal dari binatang. Fungsi dari
wax ini adalah membentuk film penolak air (water repellent film),
membentuk lapisan emolient yang tertinggal pada kulit karena wax
ini larut dalam minyak. Selain sebagai emulgator, spermaceti
merupakan zat penebal yang memperbaiki tekstur dan kelembutan dari
emulsi. Parafin merupkan wax mineral atau hidrokarbon. Wax
hidrokarbon ini bersifat melunakkan lapisan kulit (emollient),
karena occlusive (meninggalakan lapisan dipermukaan kulit) sehingga
akan meningkatkan hidratasi kulit dengan menghambat penguapan air
pada lapisan kulit. Basis Hidrokarbon dapat digunakan untuk
skin-moisturizing effect. Parrafin yang digunakan adalah jenis
parafin cair, yang biasa digunakan untuk pembuatan cold cream.
Penggunaan spermaceti dan parafin menguntungkan jika digukan
sebagai basis krim wajah, dapat menjaga kelembapan dan memberiakan
lapisan pelindung. Dari kedua jenis basis diatas, dapat diketahui
bahwa krim mempunyai tipe emulsi w/o.Bahan Bagian B adalah Na
borat, nipagin, air suling dan ekstrak plantago mayor. Bagian B ini
terdiri dari bahan-bahan yang larut dalam air. Nipagin sebagai
pengawet (preservatif). Pengawet ditambahkan untuk mencegah
kontaminasi, pengrusakan dan pembusukan oleh bakteri dan fungi. Hal
iitu dikarenakan adanya aquadest dan basis yang berlemak merupakan
substrat mikoorganisme.Masing-masing, bagian A dan bagian B
dipanaskan pada suhu 70oC. Pemanasan pada bagian A berfungsi untuk
melehkan bahan-bahan padat. Sedangkan pemanasan bagian B bertujuan
untuk melarutkan dan menghomogenkan bahan-bahan yang ada pada
campuran tersebut. Bagian A dan dan bagian B lalu dicampur didalam
mortir dengan pengadukan yang terus menerus hingga kentalDari hasil
praktikum didapatkan krim yang berwarna krem kehijauan, dengan
viskositas yang kental. Krim ini mempunyai pH 6, sedikit asam tapi
mendekati pH netral jadi tidak mengiritasi kulit. Krim ini tidak
mempunyai bau yang spesifik..Krim Anti JerawatPada pembuatan krim
Anti jerawat digunakan bahan aktif infus daun mimba. Penggunaan
Daun Mimba di masyarakat untuk mengobati penyakit infeksi kulit,
salah satu diantaranya adalah jerawat. Dari hasil-hasil penelitian,
daun mimba mempunyai aktifitas antibakteri dan antifungi. Maka dari
itu, daun tanaman ini digunakan dalam krim yang berkhasiat sebagai
anti jerawat.Penggunaan jenis basis krim pada krim anti jerawat ini
tidak jauh berbeda denga krim tabir surya yaitu, Parafin liquid,
spermaceti, cera alba dan adeps lanae. Fungsi dari parafin,
spermaceti dan cera alba telah diuraikan pada bagian pembahasan
krim tabir surya. Sedangkan Adeps lanae merupakan basis absorbsi
anhidrous. Basis ini bersifat hidrofilik yang mempunyai kemampuan
untuk mengabsorbsi air yang ditambahkan. Ketika air ditambahkan,
maka basis akan menyerap air dan membentuk emulsi tipe w/o. Bila
basis ini digunakan dalam kulit dapat merupakan lapisan penutup dan
melunakkan kulit. Tetapi banyak yang alergi terhadap adeps lanae.
Di samping itu adeps lanae bertendensi menjadi tengik dan baunya
kurang menyenangkanKrim yang dihasilkan berwarna coklat krem, tidak
hijau sepeti krim tabir surya, karena yang digunakan adalah infus
daun mimba, sehingga klorofil tidak telarut dalam pelarut tersebut.
Sedangkan viskositasnya kental dan pHnya 6. Krim Berbau agak tengik
disebabkan adanya adeps lanae.Dari hasil analisis diketahui bahwa
tidak ada pertumbuhan mikroorganisme pada cream tabir surya yang
telah dibuat. Hal ini ditandai dengan tidak adanya perubahan warna
dan bau. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa cream tabir surya
dengan bahan aktif infus daun mimba yang telah dibuat mempunyai
stabilitas yang cukup baik.Tidak ada permasalahan yang mendasar
pada pembuatan krim ini, karena pembuatannya relatif mudah. Hanya
saja yang perlu diperhatikan adalah kekuatan pengadukan dan waktu
pengadukan emulsi perlu diperhitungkan agar terbentuk krim dengan
viskositas yang diharapkanKesimpulan1. Bahan aktif krim tabir surya
adalah ekstrak Plantago mayor2. Bahan aktif krim anti jerawat
adalah infusa daun Azadirachta indica3. Krim tabir surya dan Krim
anti Jerawat mempunyai stabilitas yang baik.4. Basis yang digunakan
dalam sediaan krim ini adalah basis lemak Saran1. Dalam Sediaan
Krim ini perlu diuji tentang viskositasnya, daya lekat, dan daya
sebarnya untuk kontrol kualitas2. Diperlukan suhu yang terukur dan
pengadukan yang diperhitungkan dalam proses pembuatan.Comment
FORMULASI SEDIAANLIPSTIKFiled under: Kosmetika Alami, Laporan
Praktikum Tempoe Kuliah dulu Leave a comment Lipstik adalah bagian
kosmetika yang digunakan untuk perias bibir. Preparat untuk perias
bibir ada dua, yaitu lipstik dan pomade bibir digunakan untuk
mencegah bibir menjadi pecah-pecah karena kering. Sedang lipstik
digunakan sebagai make up bibir, supaya kelihatan lebih
menarik.Lipstik, digunakan sebagai make up harus memenuhi
persyaratan :1. Tidak boleh mengeluarkan air atau minyak
(sweating)2. Tidak boleh mudah pecah3. Zat warnanya harus terbagi
rata4. Tittik leburnya terletak antara 50oC sampai 60oCLipstik
terdiri dari suatu bahan dasar dan zat warna. Lipstik adlah pewarna
bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat (roll up) yang
dibentuk dari minyak, lilin, dan lemak. Lipstik biasanya
menggunakan lebih banyak lilin dan terasa lebih padat dan kompak.
Pada umumnya basis ini adalah minyak-minyak lemak. Berikut Pemerian
lemak dan minyak yang digunakan sebagai basis1. Cera Alba (Malam
putih)Malam putih adalah hasil pemurnian dan pengelantangan Malam
Kuning yang diperoleh dari sarang lebah madu Apis melifera Linne
(Familia Apidae) dan memenuhi syarat uji kekeruhan
penyabunanPemerian : Padatan putih kekuningan, sedikit tembus
cahaya dalam keadaan lapisan tipis, bau khas lemah dan bebas bau
tengik. Bobot jenis lebih kurang 0,95%Kelarutan : Tidak larut dalam
air, agak sukar larut dalm etanol dingin, Etanol mendidih
melarutkan asam serotat dan bagian dari mirisin, yang merupakan
kandungan malam putih. Larut sempurana dalam kloroform, dalam eter,
dalam minyak lemak dan minyak atsiri (Anonim, 1995)2.
ParafinParafin adalh campuran hidrokarbon padat yang dimurnikan
yang diperoleh dari minyak tanahPemerian : Hablur tembus cahaya
atau agak buram; tidak berwarna atau putih; tidak berbau; tidak
berasa; agak berminyakKelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam
etanol, mudah larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak
menguap dalam hampir semua jenis minyak lemak hangat, sukar larut
dalam etanol mutlak (Anonim, 1995)3. Oleum Ricini ( Minyak Jarak
)Adalah minyak lemak yang diperoleh dari biji Ricinus communis
Linne (Familia Euphorbiaceae), tidak mengandung bahan
tambahan.Pemerian : Cairan kental, transparan, kuning pucat, atau
hampir tidak berwarna, bau lemah, bebas dari bau asing dan tengik,
rasa khasKelarutan; larut dalam etanol, dapat bercampur dengan
etanol mutlak, dengan asm asetat glasial, dengan kloroform, dan
dengan eter (Anonim, 1995)4. Oleum Arachis5. Adeps Lanae (Lemak
Bulu Domba)Lemak bulu domba adalh zat serupa lemak yang dimurnikan,
diperoleh dari bulu domba Ovis aries Linne (Familia Bovidae) yang
dibersihkan dandihilangkan warna dan baunya. Mengandung air tidak
lebih dari 0,25%. Boleh mengandung antioksidan yang sesuai tidak
lebih dari 0,02%.Pemerian massa seperti lemak, lengket, warna
kuning dan bau khasKelarutan : Tidak larut dalam air, dapat
bercampur dengan air lebih kurang 2 kali beratnya; agak sukar larut
dlam etanol dingin, lebih larut dalam etanol panas; mudah larut
dalam eter dan dalam kloroform (Anonim, 1995)Buah Merah (Pandanus
Conoideus)Pewarna alami yang digunakan dalam sediaan lipstik ini
adalah minyak yang diekstraksi dari Buah Merah. Berikut taksonomi
dari Buah merah;Divisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaBangsa :
PandanalesSuku : PandanaceaeMarga : PandanusJenis : Pandanus
ConoideusKandungan :Minyak buah yang diekstraksi dari bahan baku
buah merah, mengandung senyawa aktif yang cukup tinggi diantaranya
beta-Karoten dan tokoferol yang cukup tinggi. Senyawa antioksidan
buah merah tergolong tinggi. Dari 12.000 ppm total karetonoid,
sebanyak 700 ppm diantaranya berupa beta-karoten, sedangkan
tokoferol mencapai 11.000 ppm. Buah merah juga mengandung asam
lemak seperti asam oleat, asam linoleat, asam linolenat dan asam
palmitat serta sedikit mengandung asam kaprat dan asam miristat (
Syah, 2005)Kegunaan :Buah merah digunakan sejak dahulu oleh
masyarakat papua. Secara garis besar, buah merah dimanfaatkan dalam
empat hal pokok yaitu; sebagai bahan pangan, bahan pewarna alami,
bahan kerajinan dan sebagai bahn obat (Budi dan Paimin,
2004)FormulaCera alba 6 gParafin Solid 2 gOl. Ricini 11, 25 gOl.
Arachis 3,75 gAdeps Lanae 0,25 gAcid Boric 0,75 gParfum alam
q.sBahan pewarna alam (ekst buah merah) 0,5 mlCara KerjaOl. Ricini
dipanaskan dan di dalamnya dilarutkan Ac. Boric dan Bahan warna
alamLemak-lemak dileburkanKedua larutan dicampur, ditambahkan
parfumSebelum dingin dan keras campuran dimasukkan dalam
cetakanLipstik yang sudah jadi dikeluarkan setelah dinginCara
analisis hasil : Catat warna, bau, karakter fisik lainAnalisis
HasilWarna : orange kemerahanBau : tengikKonsistensi : terlalu
berminyak, lengket, menempel pada kulitPembahasanLipstik termasuk
kosmetika dekoratif. Tujuan awal penggunaan kosmetika adalah
mempercantik diri yaitu usaha untuk menambah daya tarik agar lebih
disukai orang lain. Kosmetika dekoratif semata-mata hanya melekat
pada alat tubuh yang dirias dan tidak bermaksud untuk diserap ke
dalam kulit serta tidak mengubah secara permanent kekurangan
(cacat) yang ada. Dengan demikian kosmetika dekoratif akan terdiri
atas bahan aktif berupa zat warna dalam berbagai bahan dasar dengan
pelengkap pembuat stabil dan parfum.Zat warna alami yang digunakan
pada sediaan lipstik ini adalah zat yang dapat larut dalam minyak
atau lemak, yang berarti senyawa tersebut bersifat non polar. Zat
warna alami yang dipakai dalam praktikum ini adalah zat warna merah
dari minyak Buah Merah (Red papua fruit oil). Senyawa yang berwarna
berasal dari senyawa karetonoid, yang utamanya adalah
beta-karetonoid. Karetonoid bersifat nonpolar dan larut dalam
lemak, sehingga cocok digunakan dalam sediaan lipstik.Paraffin dan
Cera Alba merupakan wax. Parafin adalah wax mineral atau
hidrokarbon, sedangkan cera alba adalah wax sejati. Fungsi wax
dalam sedian lipstik ini adalah untuk membentuk lapisan berkilat
dan pembuat bentuk pada lipstik. Parafin yang digunakan adalah
parafin padat, yang berguna untuk mengeraskan lipstik. Parafin juga
berfungsi melindungi kulit dari kekeringan dan membuat warna lebih
lama menempel pada kulitOlum Ricini dan Oleum Arachis merupakan
minyak tumbuhan. Minyak tumbuhan ditambahkan sebagai pelumas, untuk
mengurangi efek pengeringan dan untuk menurunkan titik lebur. Oleum
ricini merupakan minyak yang diambil dari biji jarak, pada suhu
ruang berbentuk cair dan stabil pada suhu rendah atau sangat tinggi
pelumas atau bisa melembabkan bila menempel pada bibir. Oleum
arachid sebagai basis minyak. Minyak tumbuhan banyak digunakan
dalam sediaan karena dapat menyerap cahaya UV pada panjang
gelombang tertentu. Disamping itu, minyak tumbuhan merupakan
pelarut yang baik dalam melarutkan zat warna dan pengawet yang
larut dalam minyak.Adeps lanae merupakan basis minyak yang
berfungsi sebagai bahan pelicin dan membuat tekstur lipstick lebih
lunak serta dapat melindungi kulit. Namun adeps lanae bertendensi
menjadi tengik dan baunya kurang menyenangkan, serta banyak orang
yang alergi terhadap adeps lanae. Acid boric atau sering disebut
asam borat digunakan sebagai pengawet kosmetik, Minyak atsiri lemon
dipilih sebagai parfum alam untuk memberikan kesan segar juga pada
lipstick yang dihasilkan.Lipstik yang dihasilkan berwarna jingga
kemerahan. Warna tersebut terdispersi merata dalam basis. Lipstik
tidak meneteskan minyak. Permukaan lipstik halus dan rata, tidak
ada rongga-rongga yang disebabkan gelembung gas.Lipstick yang
dihasilkan agak kurang memenuhi syarat. Lipstik berbau tengik. Hal
itu disebabkan penambahan parfum lemon yang kurang serta bau
tersebut mungkin berasal dari adeps lanae. Lipstik konsistensinya
agak padat dan keras sehingga sulit lipstik sulit menempel pada
bibir. Lipstik tersebut akan sulit digunakan untuk melembabkan
bibir dan sulit memberikan warna yang merata pada bibir, walaupun
bahan pewarna alaminya merata pada basis tetapi kurang intens saat
digunakan pada kulit bibir.Tidak ada permasalahan yang mendasar
pada pembuatan lipstik ini, karena pembuatannya relatif mudah. Dari
proses pembuatan mungkin yang perlu diperhatikan adalah suhu
peleburan basis. Jika dilihat dari konsistensi lipstik yang
dihasilkan perlu adanya modifikasi bahan dasar (basis) agar titik
lebur tidak terlalu tinggi, sehingga mudah menempel pada bibir
tanpa ada penekanan. Dalam formula mungkin perlu ditambahkan minyak
kastrol atau minyak tumbuhan lain seperti jojoba oil, agar lipstik
mempunyai efek melembabkan. Basis adeps lanae dapat diganti lanolin
agar tidak menimbulkan bau tengik dan tidak menimbulkan alergi pada
sejumlah orang. Perlu dilakukan orientasi zat warna yang cocok
untuk bibir dengan spesifitas tertentu.Kesimpulan1. Zat warna alami
yang digunakan dalam sediaan lipstik adalah dari minyak buah
merah2. Lipstik yang dihasilkan berwarna jingga kemerahan dan warna
terdispersi merata3. Lipstik konsistensinya agak padat dan keras
sehingga sulit lipstik sulit menempel pada bibirSaran1. Diperlukan
penambahan basis yang dapat menurunkan titik lebur2. Diperlukan
penambahan Minyak tumbuhan tertentu untuk memberikan efek
melembabkan3. Diperlukan orientasi zat warna alami lain yang cocok
untu pewarnaan bibir4. Diperlukan modifikasi basis agar lipstik
mudah menempelComment FORMULASI SEDIAANSHAMPOFiled under: Kosmetika
Alami, Laporan Praktikum Tempoe Kuliah dulu Leave a comment Sampo
adalah sediaan kosmetik untuk mengeramas rambut, hingga kulit
kepala dan rambut bersih, sedapat mungkin rambut menjadi bersih,
berkilau, indah dan mudah diatur.Semula bahan-bahan yang sering
digunakan untuk sampo adalah berbagai bahan dari alam seperti sari
biji rerak, sari daging kelapa, sari abu merang (sekam padi).
Dewasa ini yang digunakan adalah detergen (zat sabun
sintetik).Sampo dapat dikemas dalam berbagai bentuk sediaan, bubuk,
larutan,jernih, larutan pekat, larutan berkilat, krim, gel, atau
aerosol, dengan jenis:1. Sampo dasar (basic shampoo), yaitu sampo
yang dibuat sesuai dengan kondisi rambut, kering, normal,
berminyak2. Sampo bayi (baby shampoo), yaitu sampo yang tidak
menggunakan bahan yang mengiritasi mata dan mempunyai daya bersih
sedang karena kulit dan rambut bayi masih minim sebumnya3. Sampo
dengan pelembut (coditinioner), 2 in 1, 3 in 14. Sampo profesional;
yang mempunyai konsentrasi bahan aktif lebih tinggi sehingga harus
diencerkan sebelum pemakaianSampo medik (medicated shampoo); yang
mengandung antiketombe ( sulfur, tar, asam salisilat, sulfida,
plivinil, pirolidon, ) dan tabir surya (PABA, non-PABA)Isi sampo
meliputi:1. SurfaktanSurfaktan adalah bahan aktif sampo yang berupa
deterjen pembersih sintesis yang cocok untuk kondisi rambut
pemakai. Deterjen bekerja dengan cara menurunkan tegangan permukaan
cairan karena bersifat amfibilik, sehingga dapat melarutkan kotoran
yang melekat pada permukaan rambut. Biasanya dipilih surfaktan
anionik yaitu fatty alcohol sulfate, antara lain:1. Lauril sulfat
(natrium, amonium, trietanolamin), merupakan pembersih yang baik
namun mengeraskan rambut.2. Lauret sulfat (natrium, amonium,
trietanolamin), pembentuk busa yang baik dan kondisioner yang
baik.3. Sarkosinat (natrium lauril, lauril), daya bersih kurang,
kondisioner yang baik.4. Sulfasuksinat (dinatrium oleamin, natrium
dioktil), pelarut lemak yang kuat untuk rambut berminyak.Biasanya
digunakan lebih dari satu surfaktan dalam sampo, yang utama disebut
surfaktan primer, selebihnya adalah surfaktan pelengkap atau
sekunder. Surfaktan yang dipilih dapat dari golongan yang sama atau
dari golongan surfaktan lain.2. Pelembut (conditioner)Pelembut
membuat rambut lebih mudah disisir dan diatur oleh karena dapat
menurunkan friksi antarrambut, mengkilapkan rambut oleh karena
memperbaiki refleksi cahaya yang mengenai batang rambut, dan
memperbaiki keadaan rambut yang rusak akibat overshampooed,
overdried, overbrushed, overcombed, keriting, pewarna, pemutih,
atau styling yang menyebabkan kerusakan pada korteks rambut yang
merupakan kekuatan dari rambut. Bahan pelembut yang sering
digunakan adalah lemak, protein, polimer atau silikon, adeps,
lanolin, oleialkohol, dan asetogliserida.3. Pembentuk busaPembentuk
busa adalah bahan surfaktan yang masing-masing berbeda daya pembuat
busanya. Busa adalah emulsi udara dalam cairan. Kemampuan membentuk
busa tidak menggambarkan kemampuan membersihkan. Busa yang
terbentuk akan segera terikat dengan lemak sebum sehingga rambut
yang lebih bersih akan menimbulkan busa yang lebih banyak pada
pengulangan pemakaian shampoo. Busa yang terbentuk lazim diberi
penguat yang menstabilkan busa agar lebih lama terjadi, misalnya
dengan menambahkan alkanolamid atau aminoksida.4. Pengental
(thickener) dan pengeruh (opacifier)Bahan ini ditambahkan untuk
menyenangkan konsumen, keduanya tidak menggambarkan daya bersih dan
konsentrasi bahan aktif dalam sampo. Zat pengental biasanya gom
sintetik/alam : tragakan, gom akasia,
hidroksietilselulosa.Opacifyng agents:a. alkohol (rantai panjang) :
stearil, setilb.cairan magnesium : stearat, silikat, gom5. Pemisah
logamDibutuhkan keberadaannya untuk mengikat logam berat (K, Mg)
yang terdapat dalam air pencuci rambut, misalnya etilen diamin
tetra asetat (EDTA).6. pH balanceDiperlukan agar menetralisasi
reaksi basa yang terjadi dalam penyampoan rambut, misalnya asam
sitrat.7. Pemberi warna dan bauBahan ini ditambahkan untuk memberi
kesan nyaman bagi konsumen yang memakai.8. Bahan tambahan1. Vitamin
(vitamin E, antenol/B5).2. Minyak mink, rempah-rempah, minyak
kelapa, llilin.3. Protein (RNA, kolagen, plasenta, susu).4. Tabir
surya kimia.5. Antiketombe, misalnya : tar, sulfur, seng pirition,
dan selenium sulfida (mencegah segum yang menyebabkan rambut pecah
dan berketombe).6. Balsam, wortel, madu, jojoba, aloe (lidah
buaya).Pengawet : formaldehid, metilhidroksibenzoat,
propilhidroksibenzoat, alkil anisol, butil hidroksi benzoatDaucus
carotaKandunganDaucus carota mengandung pirolidina, dausina,
daukostenin dan minyak menguap yaitu limonen pinen dan sineol (
Perry, 1980). Umbi wortel juga mengadung zat warna kuning yang
disebut dengan karoten (Anonim, 1977)Taksonomi dari Daucus
carotaDivisi : SpermatophytaAnak Divisi : AngiospermaeKelas :
DicotyledoneaeBangsa : ApialesSuku : ApiaceaeMarga : DaucusJenis :
Daucus carotaFormulaEkstrak wortel 0,5 gNa. Lauril sulfat 50
gCocomide DEA 12,5 gCocoamidapropyl betain 12 gAsam sitrat q.sNaCl
2,5 gParfum green tea q.sPewarna Rosela q.sAquabides 163 mlNipagin
0,5 gCara KerjaPanaskan Aqua dan ekstrak wortel sampai panas,
tambahkan Na. Lauril sulfat, aduk hingga homogenTambahkan
cocoamide, aduk sampai merataTambahkan NaCl dan Asam sitrat,
adukTambahkan pewarna, aduk hingga homogenSetelah dingin tambahkan
parfum, aduk hingga homogenPengadukan dilanjutkan hingga diperoleh
larutan yang jernihAnalisa Hasil1. Pengukuran kemampuan
membusaLarutan shampo diencerkan sampai konsentrasi 1% (10 ml ad
1000ml)Siapkan bejana reservoir yang dipasang tegak di atas gelas
ukur 1 literSebagian shampo dimasukkan bejana sampai batas 15 cm
dari kran reservoirTuang secara hati-hati, jangan sampai berbentuk
busa, 500 ml larutan yang samaTuang 50 ml larutan ke dalam gelas
ukurAlirkan larutan shampo melalui kran bejana sebanyak 500 mlCatat
tinggi busa yang terbentuk setelah 30 detik, 3 menit, 5 menit, dan
7 menit (ulangi sebanyak 3x pada suhu kamar)2. Pengukuran
stabilitas busaBandingkan tinggi busa setelah 3,5,7 menit terhadap
30 detik dari data pada pengamatan kemampuan membusa3. Tes
StabilitasAmbil sampel produk, masukkan dalam kemasanSetelah selang
penyimpanan di amati : kenampakan, bau, dan busa (pencatatan sampai
terjadi penyimpangan)4. Analisis HasilWarna : Hijau tua-beningBau :
Green teaKonsistensi : Kental cairPengukuran stabilitas
busaWaktuTinggi busa (replikasi)Rata-rata
IIIIII
30 detik2,82,92,72,8
3 menit2,82,82,62,73
3 menit2,62,62,62,6
7 menit2,42,62,42
PembahasanUmbi wortel digunakan dalam shampo karena wortel
mempunyai efek pendingin yang cocok untuk rambut ynag kering juga
karena adanya karetonoid yang berwarna sindur merah yang digunakan
sebagai pewarna alami sehingga mempercantik penampilan sampo.
Ekstrak wortel, yang kaya akan unsur karoten, vitamin A dan
phospholipid yang sangat efektif merawat rambut agar tidak kering
dan bercabang. Shampoo ini untuk jenis rambut kering agar rambut
tidak mengalami kekeringan, kemerahan dan pecah-pecahSurfaktan yang
digunakan adalah Na Lauril sulfat. Surfaktan ini termasuk surfaktan
anionik. Surfaktan ini dikenal sebagai detergent yang mempunyai
gugus hidrofilik dan gugus lipofilik. Gugus lipofilik (yaitu asam
laurat) akan mengikat minyak dan kotoran yang ada di rambut,
sedangkan Na adalah gugus hidrofilik yang membuat kotoran-kotoran
tersebut mudah larut dalam air saat pembilasan setelah proses
penyampoan. Jadi Fungsi utama dari Surfaktan ini adalah untuk
membersihkan kotoran yang ada di rambut. Namun kelemahan dari
surfaktan ini adalah dapat mengeraskan rambutDi dalam formula ini
digunakan lebih dari satu jenis surfaktan. Na Lauril sulfat
merupakan surfaktan primer,dan surfaktan lainnya disebut dengan
surfaktan pelengkap. Surfaktan pelengkap yang dipakai adalah coca
amido propil betain. Surfaktan pelengkap ini bersifat amfoterik
yang tidak mengiritasi mata.CAB-30 di dalam formula sampo berfungsi
sebagai bahan pembusa. Asam sitrat berfungsi sebagai pH balance,
diperlukan agar menetralisasi reaksi basa yang terjadi dalam
penyampoan rambut. Karena bila sampo bersifat basa, akan merusak
rambut. Penambahan asam sitrat jangan terlalu berlebihan, karena
jika terlalu asam akan mengiritasi kulit kepala.Pewarna yang
digunakan adalah pewarna alami yaitu dari infus rosella yang
memberika warna orange-merah. Infus rosella yang digunakan sebanyak
30 tetes sehingga warna yang dulunya kuning jernih berubah menjadi
hijau jernih akibat penambahan infus rosella yang terlalu banyak.
Parfum yang digunakan adalah parfum alami yaitu minyak atsiri green
tea. Penambahan parfum harus dalam keadaan dingin karena
komponen-komponen dalam parfum dapat rusak pada suhu yang
tinggi.Dalam proses pembuatan shampo, perlu diperhatikan pengadukan
dan suhu pemanasan. Pencampuran Na lauril sulfat dengan air
dilakukan perlahan-lahan. Penambahan bahan-bahan lain dilakukan
dalam kondisi pemanasan. Suhu pemanasan dijaga agar tidak terlalu
besar atau tidak terlalu rendah. Selama proses, suhu diusahakan
konstan, kira-kira 80oC. Pengadukan selama pencampuran sebisa
mungkin konstan, tidak dengan pengadukan keras, agar tidak
terbentuk busa yang berlebihan.Hasil yang diperoleh adalah sampo
berwarna hijau tua jernih, beraroma teh hijau, dan konsistensinya
kental semi cair. Dalam shampo tersebut tidak terdapat busa yang
berlebihan. Sediaan shampo yang dihasilkan perlu diuji kemampuan
membusa dan pengukuran stabilitas busaBusa adalah dispersi gas
dalam suatu cairan. Busa terbentuk selam pengguanaan bahn pembersih
dan merupakan efek samping yang tidak begitu penting tetapi sangat
diinginkan konsumen. Sebab konsumen mempunyai anggapan bahwa dengan
busa yang melimpah akan menambah aksi dalam membersihkan.
Sebenarnya busa tidak dapat digunakan sebagai ukuran aksi atau daya
membersihkan, misalnya surfaktan non ionik memberikan reaksi
pembersihan yang baik dengan sedikit atau tanpa busa. Metode yang
umum diguanakan untuk mengukur tinggi busa dan stabilitas adalah
dari Rose Miles. Dari hasil uji pengukuran stabilitas busa, sampo
mampu menghasilkan busa yang stabil karena perbedaan tinggi busa
per waktu tidak jauh berbeda.Kesimpulan1. Bahan aktif yang
digunakan dalam sediaan shampo adalah ekstrak wortel2. Surfaktan
yang dipakai adalah Na Lauril sulfat3. Sediaan shampo yang
dihasilkan berwarna hijau tua bening, beraroma teh hijau dan
viskositasnya kental semi cair4. Dari hasil uji pengukuran
stabilitas busa, sampo mampu menghasilkan busa yang stabil5. Perlu
penggunaan suhu terukur dan pengadukan yang diperhitungkan untuk
menghasilkan sediaan sampo yang diharapkan6. Tidak perlu penambahan
zat warna infuse rosella karena shampo ekstrak wortel sudah memberi
warna yang menarik yaitu kuning dari beta-karoten7. Perlu digunakan
zat warna alami yang sesuai, karena dengan penambahan sedikit infus
rosela tidak begitu mempengaruhhi warna sampo dan bila penambahan
terlalu besar akan mempersuram warna shampoComment ANALISIS
KUALITATIF METABOLIT SEKUNDER YANG DIHASILKAN OLEH KALUS KEMANGI
DAN EVALUASI POTENSIPELESTARIANFiled under: Laporan Praktikum
Tempoe Kuliah dulu Leave a comment December 8, 2011I. TUJUAN1.
Menganalisis metabolit sekunder yang dihasilkan oleh kalus kemangi
dan kultur suspensi sel kemangi2. Mengetahui potensi pelestarian
hasil kultur terhadap tanaman asli kemangiII. DASAR TEORI Tanaman
dapat juga dikulturkan dalam berbagai cara untuk menghasilkan
bermacam-macam produk farmasi yang berharga, zat warna dan
peningkat citarasa yang biasanya diperoleh dari tanaman utuh. Lebih
lanjut ada harapan bahwa dimasa mendatang, teknologi ini akan
menjadi sumber utama penghasil antibiotika, insektisida, peningkat
cita rasa makanan dan zat warna, parfum dan pengemulsi. Produksi
persenyawaan kimia untuk keperluan farmasi dan pewarna untuk
industri makanan dan kosmetik di dalam kultur sel. Sel-sel tanaman
penghasil persenyawaan target dapat ditumbuhkan di dalm bioreaktor
besar seperti pada produksi antibiotika dari fungi. Disamping itu,
persenyawaan target dapat juga merupakan hasil transformasi dari
suatu struktur kimia tertentu denga nilai ekonomi rendah menjadi
struktur kimia lain yang lebih berharga. Antosianin yang diguankan
sebagai pewarna makanan dan kosmetik sudah dapt diproduksi dengan
kultur sel ( Gunawan, 1995)Metabolit Sekunder pada tumbuhan kemangi
(keseluruhana herba)Mengandung minyak atsiri terdiri dari osmonen,
-pinene, 1,8 sineol, eukaliptol, linalool, geraniol, limonen,
metilkavikol, eugenol, eugenol metil eter, anetol, metil sinamat,
furfural ( Wijayakusuma, 1943)Fungsi dari produk sekunder dalam
tanaman tidak terlalu jelas, beberapa yang diketahui adalah :1.
Memiliki peranan dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangan2.
Memberikan perlindungan kepada tanamn melawan serangga dan fungi
atau bakteri3. Membuat agar tanaman tidak menyenangkan pada
binatang pemangsa4. Berfungsi sebagai insektisidaAktivitas Kalus
dari Segi BiokimiawinyaJalur metabolisme pada kalus kemungkinan
mengalami modifikasi saat pengkulturan. Jalur isoenzim pada
beberapa protein di Phaseolus vulgaris berubah selam siklus
pertumbuhan. Sebagi contoh glutamat dehydrogenase berubah dari pola
lima pita elektroporetik menjadi satu pita elektroporetic setelah
subkultur dan secara perlahan kembali ke lima pita saat menuju
akhir periode kultur ( Arnison dan Boll, 1997). Produksi metabolit
sekunder juga menunjukkan hubungan yang dekat dengan bagian siklus
pertumbuhan diman pembelahan sel perlahan mengalami penurunan. Fase
tersebut adalh akhir dari fase lag dan awal dari fase Stasioner (
Yeoman et al, 1980). Ada hubungan terbalik antara produksi
metabolit sekunder dengan pertumbuhan rata-rata dari kultur.
Frekuensi produksi metabolit sekunder disesuaikan dengan periode
dimana aktivitas differensiasi sel sangat tinggi. Kapasitas untuk
mengakumulasi metabolit sekunder dapat berubah dapat berubah dengan
perlakuan subkultur yang berseri. Kegagalan kultur jaringan tanamn
dalam mengakumulasi senyawa khusus secara tidak langsung disebabkan
bukan karena kehilangan potensi biosintesisnya, namun kegagalan
dalam potensi menyesuaikan diri dalam lingkungan yang terkontrol.
Enzim dalm proses biosintesis yang diamati pada awal isolasi
kemungkinan hilang saat subkultur atau setidak-tidaknya keberadaan
enzim dalm jumlah sedikit, dengan maksud mengurangi aliran substrat
pda jalurnya dibawah level yang terdeteksi. Efek dari ketimpangan
ini mungkin mengarah pada akumulasi senyawa intermediet dalam
jumlah yang sangat besar, atau untuk membelokkan perkusor dalam
sintesis produk secara normal tidak dijumpai. Pada kultur lain,
komponen yang terbentuk dalam jalur biosintesis dan potensi
biosintesis dipertahankan pada beberapa kali
subkultur.TerpenoidTerpenoid secara luas tersebar di alam, sebagian
besar ditemukan di tumbuhan tingkat tinggi. Senyawa terpenoid
berasal dari molekul isopren dan kerangka karbonil yang dibangun
oleh penyambungan dua atau lebih satuan isopren. Terpenoid terdiri
atas beberapa senyawa antara lain minyak atsiri yang tersusun atas
monoterpenoid, seskuiterpenoid yang mudah menguap; Triterpenoid
yang sukar menguap; Triterpenoid dan steroid yang tidak menguap dan
pigmen karetonoid. Setiap golongan terpenoid penting bagi tumbuhan,
dalam hal metabolisme maupun ekologi tumbuhan ( Harborn, 1987).
Secara kimia terpenoid umumnya larut dalam lemak, dan terdapat dalm
sitoplasam sel tumbuhan. Cara umum untuk mendeteksi terpenoid
dengan menyemprot KMnO4 0,2% dalm air. Antimon klorida dalam
kloroform, Asmsulfat pekat dan Anisaldehid-asam sulfat. Pereaksi
yan sensitif dengan ikatan rangkap yaitu dengan uap brom, untuk
terpen gugus keton yaitu dengan 2,4 dinitrofenilhidrasin (Harborn,
1987). Identifikasi terpenoid dapat secara Kromatografi Lapis
Tipis, yang memberikan berfluororesensi biru pada UV 366 dan
pemadaman bercak pada UV 254. Penampakan bercak dengan Anisaldehid
asam sulfat memberi bercak warna biru, hijau cokalt, merah pada
sinar tampak ( Wagner 1984)Saponin merupakan salah satu golongan
senyawa triterpenoid, yaitu senyawa yang mempunyai kerangka
karbonil dari 6 satuan isopren. Secara biosintesis diturunkan dari
hidrokarbon C30 asiklik ( Harborn, 1987). Saponin dapat
diidentifikasi secara Kromatografi Lapis Tipis, bercak yang
ditimbulkan oleh pereaksi vanilin asam sulfat, anisaldehid
asmsulfat memberi warna biru, ungu, terkadang warna kuning. Dengan
SbCl 3 memberi warna merah sampai ungu pada sinar tampak, pada UV
366 memberi warna merah, ungu, biru, dan hijau ( Wagner 1984)ALAT
DAN BAHANAlat : Flakon, gelas ukur, erlenmeyer, kertas saring,
chamber KLT, pipa kapiler, lampu UVBahan : Kalus kering kemangi,
kultur suspensi sel kemangi, petroleum eter, silika gel 60 F 254,
toluen : etilasetat ( 7:3), vanilin-asam sulfatCARA KERJAKalus
kemangi yang telah dikeringkan ditimbang ( 460 mg) ===> AKalus
dimasukkan dalam flakonDitambahkan PE sebanyak 2
mlDipekatkanTotolkan pada plate KLT, elusi dengan fase gerak
toluen:etilasetat ( 7:3)Deteksi bercak dengan UV 254, UV366, reagen
semprot vanilin asam-sulfatDaun kemangi segar diekstraksi dengan
petroleum eter ====> BEkstrak dipekatkanTotolkan pada plate KLT,
elusi dengan fase gerak toluen:etilasetat ( 7:3)Deteksi bercak
dengan UV 254, UV366, reagen semprot vanilin asam-sulfatKultur
suspensi sel disaring ===> CKalus yang tertinggal di kertas
saring dikeringkanKalus dimasukkan dalam flakonDitambahkan PE
sebanyak 2 mlDipekatkanTotolkan pada plate KLT, elusi dengan fase
gerak toluen:etilasetat ( 7:3)Deteksi bercak dengan UV 254, UV366,
reagen semprot vanilin asam-sulfatAnalisis data : Ketiga bercak A,
B, C dibandingkan dalam satu plateHASIL PERCOBAANFase diam : Silika
gel 60 F 254Fase gerak : Toluen : etil asetat ( 7:3)Jarak
pengembangan : 8 cmPereaksi semprot : Vanilin asam
sulfatNoRfSebelum disemprotSesudah disemprot
UV 254tampakUV 366UV 366Tampak
A10,27----
20,44---HijauUngu tua
30,52---HijauUngu
40,58Ungu muda----
50,71---Jingga-
6B10,780,18----Jingga-Merah mudaCoklat
20,42---HijauUngu tua
30,51---HijauUngu
40,58Ungu----
50,67Hijau----
60,7---Jingga-
70,78Kuning--JinggaCoklat
80,91----Merah muda
C 10,42---HijauUngu tua
20,5---HijauUngu
30,58Ungu muda----
40,71---Jingga-
50,78---JinggaMerah muda
KeteranganA : Ekstrak petroleum eter dari kalus kering kemangiB
: Ekstrak petroleum eter dari daun kemangiC : Ekstrak Petroleum
eter dari kalus kultur suspensi sel kemangiPEMBAHASAN Tujuan dari
praktikum kali ini adalah untuk menganalisis produksi metabolit
sekunder dari hasil kultur kemangi pada praktikum sebelumnya.
Tujuan diketahuinya metabolit sekunder dari hasil kultur adalah;
untuk mengetahui apakah kalus dari kemangi menghasilkan senyawa
metabolit sekunder yang sama seperti induknya atau tanaman kemangi
aslinya. Seperti yang kita ketahui bahwa kultur kalus kemangi
merupakan perkembangbiakan secara vegetatif tanaman dari induk.
Jadi dapat diharapkan sifat dan metabolit sekunder yang dihasilkan
sama seperti induknya. Itulah yang disebut dengan potesi
kelestarian dari hasil kultur. Dalam analisis metabolit sekunder
ini juga dapat diketahui senyawa apa yang ada dikalus, sedangkan
ditanamn aslinya tidak ada, begitupula sebaliknya. Dengan begitu
dapat diketahui apakah kultur kalus dapat mempertahankan kestabilan
genetik atau tidak. Dari analisis tersebut dapat ditemukan senyawa
baru yang merupakan senyawa intermediet dari jalur biosintesis
metabolit sekunder. Ekstraksi atau penyarian daun kemangi dan kalus
kemangi menggunakan metode yang sama untuk menghindari perbedaan
kandungan kimia akibat perbedaan perlakuan. Jadi, jika ingin
melakukan perbandingan, maka perbedaan variable sebaiknya
diminimalisir. Metode yang dipilih adalah maserasi karena mudah,
dan sederhana, mengingat jumlah kalus yang sedikit. Cairan penyari
yang digunakan adalah petroleum eter, pemilihan pelarut
iniberdasarkan kandungan kimia yang terdapat dalam kemangi. Menurut
Heyne 1987, kemangi mengandung minyak atsiri, flavonoid, saponin
dan tanin. Minyak atsiri bersifat non polar, sedangkan flavonoid,
saponin dan tanin cenderung bersifat polar. Jadi yang terlarut
dalam ekstrak petroleum eter adalah senyawa terpenoid, klorofil,
dan asam lemak. Pada proses maserasi, harus disertai penggojokan
yang kuat atau dengan penggerusan yang kuat, karena kalus berbentuk
gumpalan yng sukar hancur. Perlakuan tersebut bertujuan untuk
mengeluarkan senyawa-senyawa yang berada dalam sel. Setelah
diekstraksi dipekatkan, alu didiamkan beberapa saat untuk
mengendapkan agregat-agregat kalus. Pada kultur susupensi sel yang
dipanen adalah kalusnya, bukan media cairnya. Hal itu di sebabkan
pemindahan kalus ke media cair baru dua hari. Jadi kalus belum
terdispersi secara maksimal. Pembentukan metabolit sekunder dalam
kultur suspensi sel diperkirakan belum terjadi. Jadi metabolit
sekunder belum dikeluarkan ke media. Lagipula kalus masih dalm
keadaan kompak, jadi yang dianalisis metabolit sekunder adalh
kalusnya. Kalusnya diambil melalui penyaringan dari media cair.
Setelah itu diekstraksi.Ekstrak kalus kemangi kering, ekstrak daun
kemangi dan ekstrak suspensi sel ditotolkan dalam plate yang sama.
Lalu dielusikan dengan fase gerak toluen-etilasetat. Dari hasil
yang diperoleh, dengan pendeteksian uv 254, kalus kemangi dan kalus
suspensi sel terdapat hanya 1 bercak pemadaman pada Rf 0,58.
Sedangkan ppada ekstrak aun kemangi terdapat tiga bercak pemadaman
dengan Rf 0,58; 0,67; dan 0,78. Berarti pada pada pendeteksian ini
ada dua bercak yang tidak dipunyai oleh hasil kultur yaitu bercak
Rf 0,67 dan 0,78.Pada pendeteksian semprot anisaldehid-asam sulfat,
ekstrak kalus kemangi dan kalus suspensi sel, terdeteksi 3 bercak
yang sama dengan ekstrak daun kemangi. Sedangkan pada ekstrak daun
kemangi terdapat 6 bercak. Berarti ada tiga bercak yang tidak
dimiliki oleh hasil kultur, yaitu pada Rf 0,187 ( coklat ); 0,71
(hijau) dan 0,91 (merah muda). Pada kalus kemangi, ada bercak yang
di UV 254 tidak terlihat tapi terlihat setelah disemprot yaitu pada
Rf 0,58. Bila dibandingkan denga bercak daun kemangi, nilai Rfnya
sama namun warna bercak yang ditimbulkan berbeda. Pada kalus
kemangi warna bercaknya merah muda, sedangkan pada ekstrak daun
kemangi bercaknya berwaran cokelat. Harga Rf yang sama tersebut
menunjukkan kepolaran senyawa yang sama, sedangkan warna yang
berbeda menunjukkan gugus fungsionalnya yang berbeda. Pada
pendeteksian bercak di UV 366 setelah disemprot, pada daun kemangi
dan kalus suspensi sel muncul 4 bercak, sedangkan pada ekstrak
kalus kering terdapat 5 bercak. Hal ini menunjukkan adanya senyawa
baru yang terbentuk pada kalus kering, yaitu pada Rf 0,27. Bercak
bercak pada Rf 0,78 dan 0,71 berfluororesensi jingga, sedangkan
bercak pada Rf 0,51 dan 0,42 berfluroresensi hijau.
Berfluororesensinya bercak menunjukkan adanya gugus kromofor dan
senyawa dengan ikatan phi tekonjugasi.Dengan penampakan bercak di
UV 254 tanpa penyemprotan, menunjukkan adanya drivat penilpropan
seperti eugenol, anthole. Sedangkan pada penyemprotan vanilin
asamsulfat, menunjukkan warna yang dapat dideteksi secara visual.
Dengan fase gerak toluen-etlilasetat, ekstrak daun kemangi memberi
bercak warna merah ungu pada Rf 0,91. Menurut Wagner 1996, Ekstrak
herba kemangi pada bercak Rf 0,9-0,95 dengan warna merah-ungu
sampai coklat ungu menunjukkan adanya senyawa methyl kavikol.
Berarti bercak Rf 0,91 adalah mungkin senyawa metilkavikol. Bercak
ini tidak dimiliki oleh ekstrak kalus kemangi, berarti kalus
kemangi tidak mempunyai senyawa metilkavikol yang lazim dimiliki
oleh tumbuhan kemangi . Menurut Wagner 1996, pada bercak Rf 0,1-0,4
setelah disemprot dengan vanilin sulfat, menampakkan warna biru
intensif, yang menunjukkan adanya senyawa linalool pada kemangi.
Dari hsail praktikum, didapatkan bercak dengan Rf 0,187 dengan
warna coklat. Bercak tersebut tidak dimiliki oleh ekstrak kalus
kemangi. Pada fraksi petroleum eter ini yang dapat dideteksi hanya
senyawa golongan terpenoid saja. Saponin dapat diidentifikasi
secara Kromatografi Lapis Tipis, bercak yang ditimbulkan oleh
pereaksi vanilin asam sulfat, memberi warna biru, ungu, terkadang
warna kuning. Berarti pada Rf 0,51 dan 0,42 dimungkinkan adnya
senyawa saponin karena bercak tersebut berwarna ungu. Bercak
tersebut dimiliki baik kalus maupun tumbuhan kemangi. Jadi dalam
kalus kemangi mungkin terdapat saponin yang biasa dimiliki oleh
tumbuhan kemangi.Metabolit sekunder yang dihasilkan ekstrak kalus
kering kemangi dan ekstrak kalus suspensi sel kemangi hampir sama.
Hal itu dikarenakan kalus baru dipindahkan ke media kultur suspensi
selam 2 hari. Jadi waktunya belum cukup untuk melakukan sintesis
metabolit sekunder yang selanjutnya. Jadi kalus pada kultur
suspensi sel masih membawa sifat kalus waktu di sub kultur.Dengan
tidak adanya beberapa senyawa yang dihasilkan oleh kalus kemangi,
berarti kalus belum mempunyai potensi pelestarian tumbuhan kemangi.
Hal tersebut mungkin dikarenakan biosintesis metabolit sekunder
kurang lengkap. Umur kalus yang didapatkan terlalu muda, dan baru
disub kultur satu kali, jadi belum dapat mensintesis metabolit
sekunder seperti semestinya. Tetapi untuk ukuran kalus yang baru
disubkultur 15 hari, hal tersebut sudah lumayan karena telah mampu
menghasilkan 50% metabolit sekunder seperti yang ada dalam tumbuhan
kemangiKESIMPULAN1. Kalus kemangi dan kalus suspensi sel belum
mempunyai potensi pelestarian tumbuhan kemangi2. Metabolit sekunder
yang dihasilkan ekstrak kalus kering kemangi dan ekstrak kalus
suspensi sel kemangi hampir sama.3. Ekstrak yang dianalisis
kandungan kimianya adalah ekstrak petroleum eter4. Senyawa yang
dapat diidentifikasi adalah golongan senyawa terpenoid, yaitu
golongan senyawa minyak atsiri ( methylkavikol dan linalool) dan
saponin5. Ekstrak kalus kemangi tidak memiliki bercak pada Rf 0,91
dan 0,187, yang lazim dimiliki oleh tumbuhan kemangi6. Kalus mampu
mensintesis senyawa yang dihasilkan pada tumbuhan kemangi yaitu
senyawa bercak Rf 0,42; 0,51; 0,71; 0,78Comment KULTUR KALUS
TUMBUHAN KACANG HIJAU, DAUN KEMANGI, DAN DAUN BINAHONG DENGAN ZAT
PENGATUR 2,4DFiled under: Laporan Praktikum Tempoe Kuliah dulu
Leave a comment I. TUJUANMenumbuhkan kultur kalus tumbuhan kacang
hjau, kemangi dan binahong pada media yang sesuaiII. DASAR
TEORIKultur kalus tanaman adalah teknik budidaya kalus tanaman
dalam suatu lingkungan yang terkendali dan dalam keadaan aseptik
atau bebas mikroorganisme. Sel-sel penyusun kalus adalah sel-sel
parenkim yang mempunyai ikatan renggang dengan sel-sel lainya.
Kalus terbentuk pada tanamn yang mengalami pelukaan dan dapat pula
terbentuk akibat tanaman mengalami stress.Kemampuan bagian tanamn
untuk membentuk kalus tergantung pada:1. Umur fisiologi bahan tanm
waktu diisolasi, untuk pengambilan bahan tanam dari umur fisiologi
juvenil lebih baik dibanding umur fisiologi yang mendekati
mature.2. Musim pada waktu bahan tanam diisolasi3. Bagian tanaman
yang digunakan sebagi eksplan4. Jenis tanaman5. Faktor LuarAda
beberapa tuuan yang bisa dicapai dengan menguasai kultur kalus
misalnya:1. Dapat menjamin kesinambungan kerja kultur2. Dapat
menjadi sarana bank plasma nutfah yang efisien.Sterilisasi
EksplanEksplan dicuci lebih dahulu sambil digosok agar debu dan
kotoron yang melekat pada daun hilang. Sterlisasi dilakukan dengan
larutan bayclean dalam air atau bisa menggunakan larutan sublimat.
Sabun cair diguanakan sebagai larutan pembasah (wetting agent )
karena lapisan daun mengandung stomata. Adanya wetting agent,
memudahkan strilisasi masuk dan kontak dengan daun . Lalu daun
dibilas dengan aquades steril untuk menghilangkan
sterilant-sterilant yang menganggu pertumbuhan sterilant.Kacang
hijauKacang hijau (Vigna radiatus L.) mempunyai nama lain, yaitu
mungo, mungbean, green-grain, golden grawn. Tanaman ini berasal
dari India yang menyebar ke Indonesia dan dapat tumbuh dengan baik
di Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sulawesi
Selatan.KandunganKimiaKacang hijau mempunyai nilai gizi yang cukup
baik, mengandung vitamin B1 cukup tinggi (150-400 i.u.) dan vitamin
A (9 i.u.}. Kacang hijau yang sudah menjadi kecambah kaya kandungan
vitamin E (tokoferol) yang penting sebagai anti oksidan, dalam
mencegah penuaan dini, dan anti sterilitas. Kandungan protein
kacang hijau mencapai 24%, dengan kandungan asam amino esensiai
seperti isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin,
triptofan, dan valin. Kacang hijau mengandung karbohidrat sekitar
58%. Pemanfaatan sifat fungsional dari patinya dapat dibuat sebagai
tepung bahan berbagai bentuk makanan bayi sampai orang dewasa. Pati
kacang hijau terdiri dari amilosa 28,8%, dan amilopektin 71,2%.
Kacang hijau banyak diberikan sebagai obat kepada penderita
penyakit beri-beri, karena mengandung vitamin B1 yang
tinggi..Klasifikasi botani tanaman kacang hijau adalah sebagai
berikut:Divisi : SpermatophytaSub divisi : AngiospermaeKelas :
DicotyledonaeKeluarga : Leguminoceae (Fabaceae)Genus : VignaSpesies
: Vigna radiatusDeskripsi tanamanKacang hijau merupakan tanaman
sayur semusim berupa semak yang tumbuh tegak. Tanaman kacang hijau
ini diduga berasal dari India, kemudian kacang hijau menyebar ke
berbagai negara Asia tropis termasuk ke Indonesia di awal abad
ke-17. Tanaman kacang hijau adalah tanaman semusim berumur pendek
(60 hari). Panen kacang hijau dilakukan beberapa kali dan berakhir
pada hari ke 80-100 setelah tanam.KemangiKemangi (Ocimum basilicum
L. forma citratum Back) secara luas dikenal masyarakat sebagai
makann mentah (lalapan) selain sebagai peluruh dan pelancar ASI,
penurun panas dan memperbaiki pencernaan (Syamsuhidayat dan
Hutapea, 1993)KlasifikasiDivisi : SpermatophytaSubdivisi :
AngiospermaeKelas : DicotyledonaeSub kelas : SympetalaeBangsa :
SolanalesSuku : LamiaceaeMarga ; OcimumJenis : Ocimum basilicum L.
forama citratum Back(Van Steenis 1975 )Nama daerahKemangi di
Indonesia dikenal dengan berbagai naman, yaitu lampes di Sunda,
Kemangi di Jawa dan Madura, uku-uku di Bali, lufe-lufe di Ternate
(Heyne, 1987)Deskripsi TanamanHerba tegak, sangat harum, tinggi
0,5-0,6 meter. Batang berwarna hijau, tangkai daun 0,5-2,0 cm,
halaian daun bulat telur, elips, atau emamnjang dengan ujung
runcing. Berbintik-bintik serupa kelenjar, pada sebelah menyebelah
ibi cabang. Tulang cabang 3-6, Bunga berupa karangn semu jumlah 6,
daun pelindung elips atau bualt telur panjang 0,5-1 cm, Kelopak
sisi luar berambut, sisi dalam bagian bawah dalam tabung berambut
rapat. Mahkota berbibir dua, dari luar berambut, bibir atas bertaju
4, bibir bawah rata. Tangkai kelopak buah tegak dan tertekan pada
sumbu dari karangan bunga. Buah keras, coklat tua, gundul, dan
waktu dibasahi membengkak sekali. Tanamn ini memeiliki mahkota
bunga putih dan berbau sekali (Van steenis, 1975 )PenyebaranKemangi
tumbuh di tepi jalan dan di tepi ladang, di sawh kering, dan dalam
hutan jati. Kemangi seringkali disemaikan di kebun-kebun. Kemangi
terdapat di seluruh Jawa dan dataran rendah hingga kurang lebih 450
m di atas permuakaan air laut ( Heyne, 1987)KhasiatMenurut Hutapea
dan Syamsuhidayat (1991), daun kemangi berkahsiat sebagai peluruh
air susu ibu, sebagai obat penurun pans, obat sariawan dan obat
mual. Selain itu juga dapat digunakan untuk obat diare, penghalang
bau keringat, bau nafas, dan bau mulut ( Anonim, 1999 )Kandungan
KimiaDaun kemangi segar mengandung minyak atsiri sebagai berikut;
1,8 cineole, p-Coumaric acid, p-cymena, limonene, linalool,
Methilchaviol, Methyl cinnamate, Myrcene, -pinene, -pinene,
safrole, dan terpinene. Kandungan minyak atsiri paling utama adalah
linalool dan Methylcaviol (anonim, 2001). Menurut Hutapea dan
Syamsuhidayat (1991) daun kemangi selain mengandung minyak atsiri
juga menagndung flavonoid, saponin, dan taninBinahongDeskripsi
tanamn;Terna menahun, tumbuh menjalar pada tanamn lain atau pagar.
Daun berbentuk bulat jantung, dengan pangkal membulat dan ujung
meruncing, daun berdaging, tidak terlau tebak, permukaan mengkilat,
tulang daun menyirip, bersulur, mempunyai umbi pada ketiak daun
atau disebut juga dengan kormus. Taksonomi tanaman ini belum jelas,
namun dimungkinkan tanamn ini termasuk famili
RubiaceaeSubkultur.Pertumbuhan kalus dalam tempat yang tertutup
lama kelamaaan dapat mengakumaulasi metabolit toksik serta dapat
menyebabkan pengeringan dalam media.Waktu untuk melakukan subkultur
tergantung dari kecepatan pembentukan kalus, bila kalus yang
terbetuk besar maka dapat dipotong-potong menjadi potongan inokulum
( george & Hellington, ). Frekuensi subkultur bervariasi tiap
spesies dan kondisi pertumbuhan. Kalus yang dipindahkan jangan
terlalu kecil karena akan menghambat pertumbuhannya agar tidak
mati.diameter 5-10mm brt 20-100 mg (Dodds). Alasan pengadaan
subkultur1. Pertumbuhan kalus yang cepat dan memenuhi botol2.
Kultur perlu diperbanyak lebih lanjut, dengan alasan perbanyakan.3.
Terjadi browning, terutama pada awal isisasi, akibat senyawa
fenolik yang keluar dari irisan4. Media tumbuh mengering, agar-agar
menciut5. Nutrisi dalam media habis, kalusn menunjukkan gejala
defisiensi6. Kultur membutuhkan media yang sussnanya baru agar
diferensiasinya dapat berjalan lebih lanjut7. Kultur menunjukkan
gejala fiitrous, daun batang lunak agak transparan karena
kekurangan lignin, oleh karena itu perlu dipindahkan dalam media
lain dengan kadar sitokinin yang rendah. .III. ALAT DAN BAHANAlat
:1. Aseptik case2. petri steril3. gagang skapel steril4. pisau
steril5. pinset steril6. lampu spiritus7. erlenmeyer8. pot
kulturBahan :1. Biji kacang hiaju2. Daun kemangi3. Daun Binahong4.
Media Steril5. Air steril6. larutan alkohol 70%7. Sublimat1.
BaycleanIV. CARA KERJAKultur Kalus Tumbuhan Kacang HijauSiapkan
eksplan ( Batang, kepala kecambah, daun ) biji kacang hijau yang
telah dikecambahkan Siapkan media sterilTanam eksplan secara
aseptik pada media 2,4 D dengan posisi yang berbedaDiberi
pelabelanSimpan dalam InkubatorAmati Pertumbuhan yang terjadiKultur
Kalus Daun KemangiDaun Kemangi disortasi, dicuci pada air
mengalirDaun dicuci dengan air sabun lalu dibilasDaun lalu
dimasukkan dalam campuran air dan Bayclean (4:1) digojog selama 15
menitDaun Dibilas tiga kali memakai aquades (3, 5, 7)Siapakan kotak
aseptikEksplan yang telah disterilkan, dipotoang bagian
tepinyaPermukaan daun digores atau dilukai, untuk memacu
pertumbuhanMasukkan eksplan pada media MS 2,4 DSimpan dalam
InkubatorAmati pertumbuhan yang terjadiKultur Kalus Daun
BinahongDaun Kemangi disortasi, dicuci pada air mengalirDaun dicuci
dengan air sabun lalu dibilasDaun lalu dimasukkan dalam campuran
air dan Sublimat 6 mg (0,3%) digojog selama 7 menitDaun Dibilas
tiga kali memakai aquades (3, 5, 7)Siapakan kotak aseptikEksplan
yang telah disterilkan, dipotoang bagian tepinyaPermukaan daun
digores atau dilukai, untuk memacu pertumbuhanMasukkan eksplan pada
media MS 2,4 DSimpan dalam InkubatorAmati pertumbuhan yang terjadi
Subkultur Kalus KemangiSiapkan kotak aseptikAmbil kalus kemangi
dari potPilih kallus yang masih bagus, tidak terkontaminan, dan
tidak browningPisahkan kalus dari media dan potongan eksplantKalus
dipotong-potong menjadi bagian kecilTimabang ppot media yang
kosongMasukkan potongan kalus tersebut ke media MS 2,4 yang
baruTimbang pot media yang telah diisi kalusSimpan dalam
inkubatorAmati pertumbuhan yang terjadiV. HASIL PERCOBAANKultur
Kalus Kacang Hijau ; total = 9 potKeterangan12 Okt 06hari-ke 213Okt
06hari ke314 okt 06hari ke 416 okt 06hari ke 61 nov 06hari ke2121
nov 06hari ke 42
BatangBerdiri1kontamkontamkontamKontamkontamKontam
BatangTidur2Semua tdak ada responAda semacam kumpulan lendir di
ujung batangTumbuh kalus dan akarKalus membesar akar memanjang,
banyak serabut di tengahKalus bertambah besarWaran kalus cokalt
tua
KepalaKecambah4Batang memanjang, tumbuh daunSama seperti
sebelumnyaPangkal tumbuh akatAkar memanjang, daun membesarTumbuh
kalus di ujung, waran cokaltDaun bewarna cokalt
Daun2Tidak ada responPangakal daun memanjangTumbuh kalus di
ujungBatang memanjang, tumbuh akarSama aeperti sblumnyaDaun mulai
membusuk
Kultur Kalus Daun Kemangi ( Total 10 pot )KeteranganHari ke
2Hari ke 3Hari ke 6Hari ke 7
Jmlh mati-331
Jmlah tmbuh--43
Trbntk kalus--43
Kontaninasi-331
Tanda-tanda-Daun menghitamTumbuh benjolan putih di tepian
lukaTepi daun melengkung, kalus membesar
Jmlh pot sisa10743
Kultur Kalus Daun Binahong ( Total = 9 pot)KeteranganHari ke
2Hari ke 3Hari ke 7
Jmlh mati-1-
Jmlah tmbuh--7
Trbntk kalus--7
Kontaninasi-11
Tanda-tanda-Daun menghitamAda gumpalan putih tipis di sepanjang
tepi daun
Jmlh pot sisa987
SubkulturHasil Subkultur dari Kalus daun Kemangi selama 14
hariHasil sub kultur dipanen pada hari ke-15Kalus basah dikeringkan
selama 2 hariBerat Alum foil kosongBerat kalus basah + Alumunium
foilBerat kalus kering + Alumunium foil
378,7 mg1325,1 mg460 mg
Berat kalus basah = 1325,1 mg 378,7 = 947,3 mg% Bbot penyusutan
kalus = 1325,1mg 378,7 mg x 100% = 91,42% 1325,1mgVI.
PEMBAHASANPada praktikum ini dilakukan kultur kalus dari tanaman
kecambah kacang hijau, daun kemangi, dan daun binahong. Subkultur
dilakukan pada kalus kemangi media yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Media MS ( Murashige skoog ). Media MS dipakai secara
luas dalam kultur jaringan tanamanHal ini mengacu pada penelitian
Dalay (1998) yang berhasil menumbuhkan kalus dari tanaman selasih (
Ocimum basilicum L. Forma Violaceum ) menggunakan media MS. Kemangi
dan Selasih merupakan spesies yang sama, jadi dengan menggunakan
media yang sama diharapkan hasil yang tidak jauh berbeda. Media MS
ini memiliki kandungan mineral dan nitrogen yang tinggi dalam
bentuk amonium ( Gamborg dan Shyluk, 1981). Kadar Ammonium yang
tinggi ini diperlukan untuk regenerasi. Kandungan garam mineral
yang tinggi layak untuk memenuhi kebutuhan sel tanaman dalam
kultur.Pertumbuhan dan perkembangan kalus dipengaruhi oleh
penambahan zat pengatur tumbuh. Zat pengatur akan berinteraksi
dengan hormon endogen dan menentukan keberhasilan induksi kalus
serta differensiasnya. Zat pengatur yang ditambahkan dalam media MS
ini adalah 2,4 D. Zat pengatur ini termasuk golongan hormon auksin
yang stabil dan kuat. Menurut Witherell (1984) 2,4 D merupakan
auksin sintesis yang cenderung menyebabkan pertumbuhann
kalus.Kultur Kalus Herba kacang Hijau Sebelum dilakukan kultur
kalus herba kacang hijau, dilakukan perkecambahan biji terlebih
dahulu dalam media steril. Perkecambahan ini bertujuan untuk
mendapatkan eksplan yang masih juvenil dan terjaga sterilitasnya.
Pada perkecambahn biji, akan didapatkan tanaman yang muda. Tanamn
muda ini bersifat merismatik. Tanamn muda ini akan cepat membentuk
kalus. Kecambah steril merupakan sumber eksplan yang baik karena
sel-selnya masih muda dan memiliki daya tumbuh tinggi. Pembuatan
kecambah sterilsering dilakukan untuk digunakan sebagai eksplan
kultur kalus. Pada penumbuhan kecambah, selain menggunakan air pada
cawan petri, juga dapat digunakan media MS tanpa penambahan
fitohormon. Sebelum ditanam, biji kecambah disortasi dahulu dengan
merendamnya dengan air, biji dipilih yang benar-benar tenggelam.
Jika biji mengapung atau melayang, itu pertanda biji telah rusak
dan tidak ada isinya. Hal ini penting diperhatikan, mengingat
keberhasilan kultur jaringan tergantung juga denag pemilihan
eksplan yang baik. Karena penanaman dalam keadaan aseptik, maka
biji kacang hijau disterilkan terlebih dahulu dengan alkohol 70%,
gojog selama 2 menit, alkohol dibuang. Biji disterilisasi lagi
dengan larutan Natrium hipoklorit dan digojog selama 20% . Setelah
disterilkan biji diletakkan di media padat, jumlah biji yang
ditanam tidak terlalu banyak karena dikhawatirkan penyerapan
nutrisi kurang maksimal karena terjadinya kompetisi antar individu.
Hasil yang didapatkan biji tumbuh menjadi kecambah dalm waktu yang
relatif singkat, yaitu pada hari ke 2 sudah mulai berkecambah, pada
hari berikutnya mulai berkembang dan pada hari ke 6 organ tanaman
sudah mulai lengkap; yaitu terdiri dari daun, batang dan akar.
Pertumbuhan yang cepat ini disebabkan oleh biji sudah mempunyai
kandung lembaga yang menyimpan cadangan makanan, dan dalm biji
tersebut sudah terdapat hormon pertumbuhan endogen dari biji itu
sendiri. Jadi tanpa penambahan hormon dari luar, sudah dapat tumbuh
secara wajar dan optimal. Dari tumbuhan kecambah yang steril ini,
dapat dijadikan eksplan. Eksplan ini sudah dalam keadaan steril,
jadi tidak perlu dilakukan sterilisasi eksplan. Eksplan diambil
dari media dalam kotak aseptik, lalu ditanam dengan berbagai
variasi penanamn, yaitu variasi organ yang ditanam, dan letak
penanaman. Eksplan ini berusia sangat muda ( 7 hari). Jadi sel-sel
yang menyusun eksplan ini masih bersifat merismatik. Karena masih
bersifat merismatik, tidak perlu adanya proses meristemoid, dengan
pelukaan. Tetapi pelukaan perlu dilakukan untuk menginduksi
pertumbuhan kalus dengan cepat.Organ yang ditanam dalam media MS
2,4 D terdiri dari batang, kepala kecambah, dan daun. Sedangkan
batang masih dimodifikasi lagi dengan letak penanaman yaitu secar
vertikal dan horisontal. Penanaman secara horisontal berarti
seluruh bagian batang kontak dengan media, sedangkan penanamn secar
vertikal bagian yang kontak dengan media adalh ujung bawah batang.
Variasi penanamn ini bertujuan untuk mengetahui tingkat potensi
pertumbuhan kalus pada masing-masing organ tanman kecambah.
Sedangkan variasi peletakan eksplan pada media bertujuan untuk
mengetahui bagaimana tingkat pertumbuhan kalus dalam hubunganya
keefektifan penyerapan nutrisi dari media.Dari hasil yang diperoleh
tingkat kecepatan pertumbuhan kalus dari masing-masing organ adalah
sebagai berikut :Organ yang ditanamKalus tumbuh pada hari ke-
Batang ( Horisontal)3
Batang ( vertikal )Kontam
Kepala kecambah21
Daun4
Dari data diatas pertumbuhan kalus yang paling cepat adalah
batangdengan posisi penanman horisontal. Hal itu disebabkan oleh
adanya pelukaan di sepanjang batang, dan di sepanjang batang
tersebut kontak dengan media. Kalus tumbuh pertama kali di bagian
ujung batang. Ujung batang tersebut merupakan bekas irisan dan di
ujung, kalus dapat tumbuh lebih leluasa. Pertumbuhan kalus disertai
dengan pertumbuhan akar. Semakin hari kalus bertambah besar dan
akar bertambah banyak dan panjang. Fenomena ini disebut dengan root
like callus, dimana kalus terbentuk seperti akar. Hal itu mungkin
disebabkan oleh kadar auksin dalam media yang terlalu tinggi,
dimana auksin tersebut dalam kultur memacu pemanjangan sel,
sehingga seolah-olah terbentuk akar. Selain itu eksplan itu sendiri
mempunyai hormon auksin endogen sendir, sehingga dengan hormon
auksin eksogenus ( 2,4 D) maka differensiasi kalus cenderung
terbentuk akar. Pada hari ke-42 kalus berwarna kecoklatan. Fenomena
ini disebut dengan browning. Browning ini disebabkan oleh
terakumulasinya senyawa fenolik yang dihasilkan oleh kalus. Senyawa
tersebut teroksidasi, sehingga kalus berubah warna menjadi
gelap.Sedangkan batang dengan penanaman vertikal mengalami
kontaminasi. Kemungkinan kontaminasi ini bukan berasal dari eksplan
karena eksplan dalam keadaan steril, kontaminasi mungkin dari media
atau pada proses pengerjaanyaPada organ daun, kalus tumbuh pada
hari ke-4. Kalus tumbuh di ujung potongan daun. Hal itu wajar
karena tempat tersebut adalah bekas irisan (pelukaan) sehingga
memacu proses pertumbuhan kalus. Selain tumbuh kalus, ujung daun
juga memanjang, dan tumbuh akar. Ujung daun memanjang menjadi
batang disebabkan karena ujun