BAB IV PEMROGRAMAN MESIN CNC A. Dasar-dasar Pemrograman Mesin CNC Ada beberapa langkah yang harus dilakukan seorang programmer sebelum menggunakan mesin CNC, pertama mengenal beberapa sistem koordinat yang ada pada mesin CNC, yaitu: (a) sistem koodinat kartesius, yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan koordinat berantai/relatif (inkremental), dan (b) sistem koordinat kutub (koordinat polar), yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif/berantai (inkremental). Selanjutnya menentukan system koordinat yang akan digunakan dalam pemograman. Apakah program akan menggunakan pemograman dengan metode absolut atau inkremental. Pada umumnya sistem koordinat yang sering digunakan antara lain system koordinat kartesius, yaitu koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif/berantai (incremental). Langkah keduaadalah memahami prinsip gerakan sumbu utama dalam mesin CNC. Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC diperlukan :
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV
PEMROGRAMAN MESIN CNC
A. Dasar-dasar Pemrograman Mesin CNC
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan seorang programmer sebelum
menggunakan mesin CNC, pertama mengenal beberapa sistem koordinat yang ada
pada mesin CNC, yaitu: (a) sistem koodinat kartesius, yang terdiri dari koordinat
mutlak (absolut) dan koordinat berantai/relatif (inkremental), dan (b) sistem
koordinat kutub (koordinat polar), yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan
koordinat relatif/berantai (inkremental). Selanjutnya menentukan system
koordinat yang akan digunakan dalam pemograman. Apakah program akan
menggunakan pemograman dengan metode absolut atau inkremental. Pada
umumnya sistem koordinat yang sering digunakan antara lain system koordinat
kartesius, yaitu koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif/berantai
(incremental). Langkah keduaadalah memahami prinsip gerakan sumbu utama
dalam mesin CNC.
Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap
blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang
harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC diperlukan :
B. Metode Pemrograman
Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua, yaitu :
1. Metode Incremental Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu
berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran
berikutnya. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini :
Gambar 1. Skema metode Incremental
2. Metode Absolut
Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu tetap
yaitu satu titik / tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran berikutnya. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
Gambar 2.Skema metode Absolut
C. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok dengan
menggunakan kode huruf, angka, dan simbol. Di dalam mesin perkakas CNC
terdapat perangkat komputer yang disebut dengan Machine Control Unit (MCU).
MCU ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam bentuk gerakan
persumbuan sesuai bentuk benda kerja. Kode-kode bahasa dalam mesin perkakas
CNC dikenal dengan kode G dan M, di mana kode-kode tersebut sudah
distandarkan oleh ISO atau badan Internasional lainnya. Dalam aplikasi kode
huruf, angka, dan simbol pada mesin perkakas CNC bermacam-macam tergantung
sistem kontrol dan tipe mesin yang dipakai, tetapi secara prinsip sama. Sehingga
untuk pengoperasian mesin perkakas CNC dengan tipe yang berbeda tidak akan
ada perbedaan yang berarti. Misal : mesin perkakas CNC dengan sistem kontrol
EMCO, kode-kodenya dimasukkan ke dalam standar DIN. Dengan bahasa kode
ini dapat berfungsi sebagai media komunikasi antar mesin dan operator, yakni
untuk memberikan operasi data kepada mesin untuk dipahami. Untuk
memasukkan data program ke dalam memori mesin dapat dilakukan dengan
keyboard atau perangkat lain (disket, kaset dan melalui kabel RS-232).
D. Gerakan Sumbu Utama Pada Mesin CNC
Dalam pemogrammman mesin CNC perlu diperhatikan bahwa dalam
setiap pemograman menganut, prinsip bahwa sumbu utama (tempat pahat/pisau
frais) yang bergerak ke berbagai sumbu, sedangkan meja tempat dudukan benda
diam meskipun pada kenyataanya meja mesin frais yang nergerak. Programer
tetap menganggap bahwa alat potonglah yang bergerak. Sebagai contoh bila
programer menghendaki pisau frais ke arah sumbu X positif, maka meja mesin
frais akan bergerak ke sumbu X negatif, juga untuk gerakan alat pemotong
lainnya.
Gambar 3. Gerakan sumbu utama menganut kaidah tangan kanan
Selain menentukan sumbu simetri mesin, langkah berikutnya adalah
memahami letak titik nol benda kerja (TNB), titik nol mesin (TNM), dan titik
referens (TR). TNB merupakan titik nol di mana dari titik tersebut programmer
mengacu untuk menentukan dimensi titik koordinatnya sendiri, baik
secaraabsolute maupun inkremental. TNM merupakan titik nol mesin. Pada
mesin CNC bubut TNM terletak di pangkal cekam (lihat Gambar 24) tempat
cekam benda kerja diletakkan. Pada mesin CNC frais TNM berada pada pangkal
dimana alat potong/pisau frais diletakkan (lihat Gambar 25). Titik Referens (TR)
adalah suatu titik yang menyebutkan letak alat potong mula-mula diparkir atau
diletakan. Titik referens ditempatkan agak jauh daribenda kerja, agar pada saat
pemasangan atau melepaskan benda kerja, tangan operator tidakmengenai alat
potong yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Benda kerja aman untuk
dipasang maupun dilepas dari ragum atau pencekam.
Gambar 4. Posisi TNB, TNM, dan TR pada mesin CNC Bubut
Gambar 5. Posisi TNB, TNM, dan TR pada mesin CNC Frais
Pembuatan program mesin CNC, seorang programmer harus memiliki
kemampuan dasar pemograman, antara lain: (a) Pengalaman dalam membaca
gambar teknik, (b) berpengalaman dalam pengerjaan logam dengan menggunakan
mesin perkakas konvensional. (c) mampu memilihalat potong/pisau perkakas
secara tepat sesuai dengan bentuk benda kerjanya, (d) dapat menentukan posisi
benda kerja dalam sisitem koordinat dengan tepat, (e) mempunyai dasardasar
pengetahuan matematika terutama trigonometri.
E. Standarisasi Pemrogramman Mesin Perkakas CNC
Pemakaian kode-kode pada mesin perkakas CNC dapat menggunakan
standar pemrograman ynag berlaku antara lain: DIN (Deutsches Institut fur
Normug) 66025, ANSI (American Nationale Standarts Institue), AEROS
(Aeorospatiale Frankreich),ISO, dll. Sebagian besar dari standar, yang diinginkan
memiliki persamaan dan sedikit saja perbedaannya. Berikut ini beberapa bagian
kode pada mesin CNC EMCO antara lain kode G, kode M, kode F, kode S dan
kode T yang mempunyai arti sebagai berikut.
F. Siklus Pemrogramman
Pengerjaan benda kerja dengan bentuk tertentu akan lebih cepat bila
menggunakan siklus pemrogramman. Keuntungan yang diperoleh antara lain:
tidak memerlukan intruksi/blok kalimat yang panjang, lebih mudah, dan lebih
cepat. Beberapa siklus pemrogramman yang ada pada tiap mesin CNC antara lain: