TUGAS JAWABAN FEBY (ABSEN 8)
1. a. Bagaimana anatomi, fisiologi, dan histologi mata ?Jawab
:
13. Lateral rectus m.14. Ciliary muscle15. Ciliary process16.
Lens17. Anterior chamber18. Pupil19. Iris20. Cornea21. Superior
tarsus22. Conjunctiva23. Tarsal gland24. Orbicularis oculi m.1.
Levator palpebrae superioris m.2. Superior rectus m. 3. Sclera4.
Choroid5. Vorticose v.6. Retina7. Dura mater8. Optic nerve9.
Central retinal v. and a.10. Optic disc 11. Vitreous body12.
Inferior oblique m.
Lapisan bola mata1. Tunica fibrosaTunica fibrosa terdiri atas
bagian posterior yang opak, sklera dan bagian anterior yang
transparan, serta kornea. Sklera terdiri atas jaringan fibrosa
padat dan berwarna putih. Di posterior, sklera ditembus oleh
n.opticus dan menyatu dengan selubung dura saraf ini. Lamina
cribrosa adalah daerah sklera yang ditembus oleh serabuh saraf
n.opticus. Merupakan area yang relatif lemah dan dapat menonjol ke
dalam bola mata oleh peningkatan tekanan liquor cerebrospinalis di
dalam tonjolan tubular spatium subarachnoideum, yang terdapat di
sekeliling n, opticus. Bila tekanan intraokular meningkat, lamina
cribrosa akan menonjol keluar, menyebabkan diskus menjadi cekung
yang dapat dilihat melalui oftalmoskop.Cornea
Cornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening
mata,bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis
jaringan yangmenutup bola mata sebelah depan dan terdiri atas
lapisan :
1. EpitelTebalnya 50 m, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak
bertanduk yangsaling tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel
poligonal dan selgepeng. Pada sel basal sering terlihat mitosis
sel, dan sel muda ini terdorong ke depan menjadi lapis sel sayap
dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan
erat dengan selbasal di sampingnya dan sel poligonal di depannya
melalui desmosom dan macula okluden; ikatan ini menghambat
pengaliran air, elektrolit, dan glukosa yang merupakan barrier. Sel
basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bila
terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren. Epitel berasal
dari ektoderm permukaan.2. Membran BowmanTerletak di bawah membran
basal epitel cornea yang merupakan colagen yang tersusun tidak
teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma. Lapis
ini tidak mempunyai daya regenerasi.3. StromaTerdiri atas lamel
yang merupakan susunan colagen yang sejajar satu dengan lainnya,
pada permukaan terlihat anyaman yang teratursedang di bagian
perifer serat colagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat
colagen memakan waktu lama yang kadang-kadang sampai 15 bulan.
Keratocyte merupakan sel stroma cornea yang merupakan fibroblas
terletak di antara serat colagen stroma. Didugakeratocyte membentuk
bahan dasar dan serat colagen dalam perkembangan embrio atau
sesudah trauma.4. Membran DescementMerupakan membran aselular dan
merupakan batas belakang stromakomea dihasilkan sel endotel dan
merupakan membran basalnya Bersifat sangat elastik dan berkembang
terus seumur hidup, mempunyai tebal 40 m.5. EndotelBerasal dari
mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar20-40 m.
Endotel-melekat pads membran descement melalui hemidesmosom dan
zonula okluden.Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoirs
terutama berasal dari n. ciliaris longus, n. nasociliar, n.V, n.
ciliar longus berjalan supracoroid, masuk ke dalam stroma cornea,
menembus membran Bowman melepaskan selubung schwannya.Seluruh lapis
epitel dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir
saraf. Bulbus Krause untuk sensasi dingin ditemukan di daerah
limbus. Daya regenerasi saraf sesudah dipotong di daerah limbus
terjadi dalam waktu 3 bulan.Trauma atau penyakit yang merusak
endotel akan mengakibatkan sistem pompa endotel terganggu sehingga
dekompensasi endotel dan terjadi edema cornea. Endotel tidak
mempunyai daya regenerasi. Cornea merupakan bagian mata yang tembus
cahaya dan menutup bola mata di sebelah depan. Pembiasan sinar
terkuat dilakukan oleh cornea, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri
pembiasan sinar masuk cornea dilakukan oleh cornea.2. Tunica
vasculosa pigmentosaChoroideaCorpus ciliare ke arah posterior
dilanjutkan oleh choroidea, dan ke anterior terletak di belakang
batas perifer iris. Corpus ciliare terdiri atas corona ciliaris,
processus ciliaris dan m. cilliaris. Corona ciliaris adalah bagian
posterior corpus ciliare, dan permukaannya mempunyai alur-alur
dangkat yang disebut striae ciliares.Proccessus ciliaris adalah
lipatan yang tersusun secara radial, dan pada permukaan
posteriornya melekat ligamentum suspensorium iridis. M. ciliaris
terdiri atas serabut otot polos meridianal dan sirkular. Serabut
meridianal berjalan ke belakang dari area taut korneosklera menuju
ke processus ciliaris. Serabut-serabut sirkular berjumlah sedikit
dan terletak di sebelah dalam serabut meridianal.Persarafan
M.ciliaris dipersarafi oleh serabut parasimpatis dari
n.oculomotorius. setelah bersinaps di ganglion ciliaris, serabut
postganglionik berjalan ke depan ke bola mata di dalam n.ciliaris
breves. Fungsi kontraksi m.ciliaris, terutama serabut meridianal
menarik corpus ciliaris ke depan. Hal ini menghilangkan tegangan
yang ada pada ligamentum suspensorium, dan lensa yang elastis
menjadi lebih cembung. Keadaan ini meningkatkan daya refraksi
lensa.Iris dan PupilIris adalah diaphragma berpigmen yang tipis dan
kontraktil dengan lubang ditengahnya, yaitu papilla. Iris
tergantung di dalam humor aquous di antara kornea dan lensa.
Pinggir iris melekat pada permukaan anterior corpus ciliaris.. iris
membagi ruang antara lensa dan kornea menjadi camera anterior dan
posterior.Serabut otot iris bersifat involunter dan terdiri atas
serabut sirkular dan radial. Serabut sirkular membentuk m.
sphincter pupillae dan tersusun di sekitar pinggir pupil. Serabut
radial membentuk m.dilator pupillae yang merupakan lembaran tipis
serabut radial dan terletak dekat permukaan posterior.Persarafan m.
sphincter pupillae dipersarafi oleh serabut parasimpatis n.
oculomotorius. Setelah bersinaps di ganglion ciliaris, serabut
postganglionik berjalan ke depan ke bola mata di dalam nn. ciliares
breves. M. dilator pupillae dipersarafi oleh serabut simpatis, yang
berjalan ke depan ke bola mata di dalam nn. ciliaris longi. Fungsi
m. sphincter pupillae mengonstriksikan pupil dalam keadaan cahaya
terang dan selama berakomodasi. M.dilator pupillae melebarkan pupil
dalam keadaan cahaya kurang terang atau keadaan terdapatnya
aktivitas simpatis yang berlebihan seperti dalam keadaan takut3.
Tunica nervosa retinaRetina terdiri atas pars pigmentosa di sebelah
luar dan pars nervosa di sebelah dalam. Permukaan luar melekat
dengan choroidea dan permukaan dalam menghubungkan dengan corpus
vitreum. Tiga perempat posterior retina merupakan organ receptor.
Pinggir anteriornya membentuk cincin berombat disebut ora serata
yang merupakan ujung akhir pars nervosa. Bagian anterior retina
bersifat tidak peka dan hanya terdiri atas sel berpigmen dengan
lapisan epitel silindris di bawahnya. Bagian anterior retina ini
menutupi processus ciliaris dan belakang iris.Pada pertengahan
bagian posterior retina terdapat daerah lonjong kekuningan disebut
macula lutea yang merupakan area retina dengan daya lihat yang
paling jelas. Ditengahnya terdapat lekukan disebut fovea centralis.
N. opticus meninggalkan retina kira-kira 3mm medial dari macula
lutea melalui discus nervi opticus. Discus ini agak cekung pada
bagian tengahnya yaitu merupakan tempat n. opticus ditembus oleh
arteri centralis retina. Pada discus ini tidak terdapat sel batang
dan kerucut, sehingga tidak peka terhadap cahaya dan disebut
sebagai bintik buta. Pada pemeriksaan oftalmoskop, discus nn
opticus tampak berwarna merah muda pucat, jauh lebih pucat dari
area reina disekitarnya.Isi Bola MataHumor aqueousHumor aqueous
adalah cairan bening yang meninggalkan camera anterior dan
posterior bulbi. Diduga cairan ini merupakan sekret dari processus
ciliaris, dari sini mengalir ke camera posterior. Kemudian mengalir
ke dalam camera anterior melalui pupil dan mengalir keluar melalui
celah yang ada di angulus iridocornealis masuk ke dalam canalis
Schlemmi. Hambatan aliran keluar humor aquoeous mengakibatkan
peningkatan tekanan intraocular disebut glaukoma. Keadaan ini dapat
menimbulkan kerusakan degeneratif pada retina, yang berakibat
kebutaan.Fungsi humor aqueous adalah untuk menyokong dinding bola
mata dengan memberikan tekanan dari dalam, sehingga menjaga bentuk
bola mata. Cairan ini memberi makanan pada kornea dan lensa dan
mengangkut hasil metabolisme. Fungsi ini penting karena kornea dan
lensa tidak memiliki pembuluh darah.
Corpus VitreumBersifat tidak berwarna, avaskular, berupa badan
gelatinosa mengisi duapertiga volume bola mata yang diliputi lensa,
retina, & papil N II. Bagian terluar yaitu membran hialoid
bersinggungan dengan kapsul post lensa, zonula, & papil N II yg
mula-mula berhubungan erat tetapi berubah dengan bertambahnya usia.
Sedangkan pada vitreous base yaitu epitel pars plana korpus
siliaris & retina di di belakang ora serata tetap berhubungan
erat. Ora serata yaitu berjarak 6 mm dari limbus di medial & 7
mm di temporal berhubungan dengan insersi M. rektus.Vitreus terdiri
dari 99% air & 1% berupa kolagen & asam hialuronat yang
membentuk gel karena dapat mengikat air dalam volume yang
besarCorpus vitreum mengisi bola mata di belakang lensa dan
merupakan gel yang transparan. Canalais hyaloideus adalah saliran
sempit yang berjalan melalui corpus vitreum dan discus nervi
opticus ke permukaan posterior lensa. Pada janin saluran ini
bersisi arteri hyaluroidea yang menghilang beberapa saat sebelum
lahir. Fungsi corpus vitreum adalah sedikit menambah daya
pembesaran mata. Juga menyokong permukaan posterior lensa dan
membantu melakukan pars nervosa retina ke pars pigmentosa
retina.Lensa
Lensa adalah struktur bikonveks yang transparan, yang dibungkus
oleh capsula transparan. Lensa terletak dibelakang iris dan di
depan corpus vitreum serta dikelilingi processu ciliaris. Lensa
terdiri atas capsula elastis yang membungkus struktur, epithelium
cuboideum yang terbatas pada permukaan anterior lensa dan fibrae
lentis yang dibentuk dari epithelium cuboideum pada equator lensa.
Fibrae lentis menyusun bagian terbesar lensa.Capsula lentis yang
elastis terdapat dalam keadaan tegang menyebabkan lensa berada
tetap dalam bentuk bulat dan bukan berbentuk diskus. Regio equator
lensa dilekatkan pada processus ciliaris oleh ligemntum
suspensorium. Tarikan dari serabut ligamentum ini yang tersusun
radial cenderung memipihkan lensa sehingga mata dapat difokuskan
pada objek jauh.Lensa berfungsi untuk memfokuskan cahaya di retina
melalui daya refraksi yang berubah-ubah sesuai jatuhnya sinar.
Perubahan daya refraksi ini disebut akomodasi dengan mengubah
kelengkungan lensa terutama kurvatura anterior. Pada orang dewasa
lensa lebih padat & bagian posterior lebih konveks. Proses
sklerosis di bagian sentral lensa dimulai sejak masa anak-anak dan
makin tua nukleus menjadi lebih besar & korteks menipis. Lensa
menjadi lebih besar, lebih gepeng, kekuningan, & kurang jernih
yang tampak sebagai gray reflex. Lensa yang menjadi kurang elastis
& daya akomodasinya berkurang disebut presbiopia.Untuk
mengakomodasikan mata pada objek dekat, m. ciliaris berkontraksi
dan menarik corpus ciliaris ke depan dan dalam , sehingga serabut
radial ligamentum suspensorium menjadi relaksasi. Keadaan ini
memungkinkan lensa menjadi lebih bulat. Dengan bertambahnya usia,
lensa menjadi lebih padat dan kurang elastis sehingga kemampuan
berakomodasi menjadi kurang (presbiopi).
ConjunctivaConjunctiva merupakan membran yang menutupi sklera
dan kelopakbagian belakang. Bermacam-macam obat mata dapat diserap
melalui conjunctiva ini. Conjunctiva mengandung kelenjar mucin yang
dihasilkan oleh sel Goblet. Mucin bersifat membasahi bola mata
terutama comea.Conjunntiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :
Conjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, conjungtiva tarsal sukar
digerakkan dari tarsus. Conjunctiva bulbi menutupi sklera dan mudah
digerakkan dari sklera di bawahnya. Conjunctiva fornises atau
fornix conjunctiva yang merupakan tempat peralihan conjunctiva
tarsal dengan conjunctiva bulbi.Conjungtiva bulbi dan fornix
berhubungan dengan sangat longgar dengan jaringan di bawahnya
sehingga bola mata mudah bergerak
PalpebraeKelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola
mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film
air mata didepan komea. Palpebra merupakan alat menutup mata yang
berguna untukmelindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan
pengeringan bolamata.Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada
bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir
tarsusyang disebut conjunntiva tarsal. Gangguan penutupan kelopak
akan mengakibatkan keringnya permukaan mata sehingga terjadi
keratitis et lagoftalmos.Pada kelopak terdapat bagian-bagian :
Kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar
keringat, kelenjar Zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar Meibom
pada tarsus.
Otot seperti : M. orbicularis occuli yang berjalan melingkar di
dalam kelopak atas dan bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak.
Pada dekat tepi margo palpebra terdapat m. orbicularis oculi yang
disebut sebagai M. Rioland. M. orbicularis berfungsi menutup bola
mata yang dipersarafi N. fasial. M. levator palpebra, yang berorigo
pada anulus foramen orbita dan berinsersi pada tarsus atas dengan
sebagian menembus M. orbicularis occuli menuju kulit kelopak bagian
tengah. Bagian kulit tempat insersi M. levator palpebra terlihat
sebagai sulkus (lipatan) palpebra. Otot ini dipersarafi oleh n.
Ill, yang berfungsi untuk mengangkat kelopak mata atau membuka
mata. Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat
dengankelenjar di dalamnya atau kelenjar Meibom yang bermuara pada
margo palpebra. Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosus
berasal dari rima orbita merupakan pembatas isi orbita dengan
kelopak depan.
Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita
padaseluruh lingkaran pembukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri atas
jaringan ikat yang merupakan jaringan penyokong kelopak dengan
kelenjar Meibom (40 buah di kelopak atas dan 20 pada kelopak
bawah).Pembuluh darah yang memperdarahinya adalaha. palpebra.
Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari rumus frontal
n.V, sedang kelopak bawah oleh cabang ke II saraf ke V.Conjunctiva
tarsal yang terletak di belakang kelopak hanya dapatdilihat dengan
melakukan eversi kelopak. Conjunctiva tarsal melalui forniks
menutup bulbus occuli. Conjunctiva merupakan membran mukosa yang
mempunyai sel Goblet yang menghasilkan mucin.
Glandul Lacrimalis
Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah
temporal bolamata. Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimal,
kanalikuli lakrimal,sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, meatus
inferior.Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu :1. Sistem
produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak
ditemporo antero superior rongga orbita.2. Sistem ekskresi, yang
terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal,sakus lakrimal
dan duktus nasolakrimal. Sakus lakrimal terletak dibagian depan
rongga orbita. Air mata dari duktus lakrimal akanmengalir ke dalam
rongga hidung di dalam meatus inferior.Film air mata sangat berguna
untuk kesehatan mata. Air mata akanmasuk ke dalam sakus lakrimal
melalui pungtum lakrimal. Bila pungtumlakrimal tidak menyinggung
bola mata, maka air mata akan keluar melaluimargo palpebra yang
disebut epifora. Epifora juga akan terjadi akibatpengeluaran air
mata yang berlebihan dari kelenjar lakrimal.Aparatus lacrimalis
berupa kelenjar tubuloalveolar. Di bagi atas dua bagian, yaitu
saccus lacrimalis dan ductus naso lacrimalis. Kedua bagian ini
berupa epitel columnar simplex, dimana ductus naso lacrimalis
merupakan kelanjutan dari saccus lacrimalis.Keterangan
:1.Lumen2.Granula kemerahan3.Lymphocyte dan plasma cell
Aparatus lacrimalis berfungsi sebagai membasahi permukaan mata
dan menghidrolisis bakteri. Untuk melihat adanya sumbatan pada
duktus nasolakrimal, makasebaiknya dilakukan penekanan pada sakus
lakrimal. Bila terdapatpenyumbatan yang disertai dakriosistitis,
maka cairan berlendir kentalakan keluar melalui pungtum
lakrimal.
NERVUS OPTICUS
Retina merupakan reseptor permukaan untuk informasi visual.
Sebagaimana halnya nervus optikus, retina merupakan bagian dari
otak meskipun secara fisik terletak di perifer dari sistem saraf
pusat (SSP). Komponen yang paling utama dari retina adalah sel-sel
reseptor sensoris atau fotoreseptor dan beberapa jenis neuron dari
jaras penglihatan. Lapisan terdalam (neuron pertama) retina
mengandung fotoreseptor (sel batang dan sel kerucut) dan dua
lapisan yang lebih superfisial mengandung neuron bipolar (lapisan
neuron kedua) serta sel-sel ganglion (lapisan neuron ketiga).
Sekitar satu juta akson dari sel-sel ganglion ini berjalan pada
lapisan serat retina ke papila atau kaput nervus optikus. Pada
bagian tengah kaput nervus optikus tersebut keluar cabang-cabang
dari arteri centralis retina yang merupakan cabang dari
a.oftalmika.Nervus optikus memasuki ruang intrakranial melalui
foramen optikum. Di depan tuber sinerium (tangkai hipofisis) nervus
optikus kiri dan kanan bergabung menjadi satu berkas membentuk
kiasma optikum. Di depan tuber sinerium nervus optikus kanan dan
kiri bergabung menjadi satu berkas membentuk kiasma optikum, dimana
serabut bagian nasal dari masing-masing mata akan bersilangan dan
kemudian menyatu dengan serabut temporal mata yang lain membentuk
traktus optikus dan melanjutkan perjalanan untuk ke korpus
genikulatum lateral dan kolikulus superior. Kiasma optikum terletak
di tengah anterior dari sirkulus Willisi. Serabut saraf yang
bersinaps di korpus genikulatum lateral merupakan jaras visual
sedangkan serabut saraf yang berakhir di kolikulus superior
menghantarkan impuls visual yang membangkitkan refleks opsomatik
seperti refleks pupil.Setelah sampai di korpus genikulatum lateral,
serabut saraf yang membawa impuls penglihatan akan berlanjut
melalui radiatio optika (optic radiation) atau traktus
genikulokalkarina ke korteks penglihatan primer di girus kalkarina.
Korteks penglihatan primer tersebut mendapat vaskularisasi dari a.
kalkarina yang merupakan cabang dari a. serebri posterior. Serabut
yang berasal dari bagian medial korpus genikulatum lateral membawa
impuls lapang pandang bawah sedangkan serabut yang berasal dari
lateral membawa impuls dari lapang pandang atas.Pada refleks pupil,
setelah serabut saraf berlanjut ke arah kolikulus superior, saraf
akan berakhir pada nukleus area pretektal. Neuron interkalasi yang
berhubungan dengan nucleus Eidinger-Westphal (parasimpatik) dari
kedua sisi menyebabkan refleks cahaya menjadi bersifat konsensual.
Saraf eferen motorik berasal dari nukleus Eidinger-Westphal dan
menyertai nervus okulomotorius (N.III) ke dalam rongga orbita untuk
mengkonstriksikan otot sfingter pupil.
NERVUS TRIGEMINUSNervus trigeminus merupakan nervus cranial
terbesar, sensorik pada leher dan kepala serta merupakan nervus
motorik pada otot-otot pengunyahan. Nervus trigeminus muncul dari
pons, dekat dengan batas sebelah atas dengan radiks motorik kecil
yang terletak di depan dan radiks sensorik besar yang terletak di
medial. Nervus trigeminus dinamai saraf tiga serangkai sebab
terdiri atas tiga cabang (rami) utama yang menyatu pada ganglion
Gasseri. Ketiga cabang tersebut adalah:1. Nervus ophtalmicus, yang
mensarafi dahi, mata, hidung, selaput otak, sinus paranasalis dan
sebagian dari selaput lendir hidung. Saraf ini memasuki rongga
tengkorak melalui fissura orbitalis superior.2. Nervus maxillaries,
yang mensarafi rahang atas serta gigi-gigi rahang atas, bibir atas,
pipi, palatum durum, sinus maxillaries dan selaput lendir hidung.
Saraf ini memasuki rongga tengkorak melalui foramen rotundum.3.
Nervus mandibularis, yang mensarafi rahang bawah, bibir bawah,
mukosa pipi, lidah, sebagian dari meatus accusticus externus,
meatus accusticus internus dan selaput otak. Saraf ini memasuki
rongga tengkorak melalui foramen ovale.Ketiga nervi (rami) ini
bertemu di ganglion semilunare Gasseri. Dalam ganglion semilunar
Gasseri terdapat sel-sel ganglion unipolar. Juluran aferen perifer
dari sel-sel unipolar ini lewat pada ketiga cabang utama dari
nervus trigeminus itu. Juluran aferen sentral dari sel-sel unipolar
itu lewat di dalam porsio mayor N V yang msuk ke pons. Setelah msuk
ke dalam pons (di perbatasan 1/3 depan dengan 2/3 belakang pons),
maka porsio mayor N V itu bercabang dua, yaitu:a. Rami ascendens
(pendek), yang bersinaps di nukleus sensibilis prinseps nervi
trigemini. Serabut-serabut ini menghantarkan rasa peraba.b. Rami
desendens (panjang), yang menjulur ke distal dan membentuk tractus
spinalis nervi trigemini. Tractus ini menjulur ke caudal, sampai di
bagian atas dari medulla spinalis cervicalis. Dalam perjalanan ke
caudal ini, serabut tractus spinalis N V ini melepaskan
kolateral-kolateral untuk bersinaps dalam nuklei tracti spinalis
nervi trigemini. Serabut-serabut ini menghantarkan rasa peraba,
nyeri dan suhu.Sel-sel unipolar dari serabut-serabut yang
menghantarkan peraba propioseptik terletak dalam nukleus
mesenfalikus nervi trigemini. Nukleus mesenfalikus N V ini adalah
suatu nukleus yang unik. Ia merupakan satu-satunya nukleus di
susunan saraf pusat yang mengandung sel-sel unipolar. Sel-sel
unipolar sebenarnya hanya terdapat di dalam ganglia di luar sistem
saraf pusat, misalnya dalam ganglia Gasseri.Sel-sel unipolar nuklei
mesenfali N V memiliki juluran perifer dan juluran sentral. Juluran
perifernya menuju ke oto-otot intrafusal muskulus mastikatorius.
Juluran perifer sel-sel unipolar nukleus mesenfalikus N V ini lewat
di porsio minor nervi trigemini. Juluran sentralnya bersinaps di
nukleus motorius nervi trigemini.Dengan demikian maka terbentuklah
suatu busur refleks, yaitu suatu refleks monosinaptik dengan sel
unipolar dalam nukleus mesenfalikus sebagai neuron aferen dan
motorneuron alfa di nukleus motorius N V sebagai neuron
eferen.Radiks motorik Serabut radiks motorik terdiri atas dua
nuclei, yaitu superior dan inferior. Nucleus superior mengandung
sehelai sel yang menempati keseluruhan panjang bagian lateral
substansi grisea pada saluran serebral. Nukleus inferior atau
nucleus kepala terletak pada bagian atas pons, dekat dengan
permukaan dorsal, dan berdekatan dengan margin lateral garis fossa
rhomboid. Serabut dari nucleus superior yang merupakan radiks
mesenfalikus turun melalui otak tangah dan memasuki pons bersatu
dengan serabut dari nucleus yang lebih bawah, dan radiks motorik
terbentuk melewati pons menuju tempat kemunculannya. Tidak terlalu
diketahui apakah radiks mesenfalikus itu motorik ataukah
sensorik.Radiks sensorik Serabut radiks sensorik terdiri atas
sel-sel ganglion semilunar yang terletak pada durameter dekat
dengan apeks partis petrosa pada tulang temporal. Setelah menuju ke
belakang melewati sinus petrosa superior dan tentorium cerebelli
dan memasuki pons, radiks sensorik terbagi menjadi radiks superior
dan inferior. Radiks superior berakhir sebagian sebagai nucleus
yang terletak pada pons bagian lateral dari akar inferior dan
sebagian lagi sebagai locus cruleus, radiks inferior menurun
melewati pons dan medulla oblongata dan berakhir di bagian bawah
substansi gelatinosa Rolando. Radiks inferior ini kadang-kadang
dinamai radiks spinal nervus. Medulasi dari serabut radiks sensorik
dimulai sekitar bulan kelima kehidupan fetus tetapi keseluruhan
serabut tersebut tidak termedulasi sampai bulan ketiga
kelahiran.Ganglion semilunar (semilunar ganglion [gasseri];
gasserian ganglion) menempati cavitas (cavum Meckelli) pada
duramater melapisi impressio trigemini dekat dengan apeks partis
petrosa os temporal. Bentuknya crecsentic atau seperti bulan sabit
dengan kekonvekan mengarah ke depan atau medial berhubungan dengan
arteri carotis interna dan sinus cavernous bagian posterior. Radiks
motorik berjalan di depan dan di medial akar sensorik dan melewati
di bawah ganglion. Mereka keluar dari cranium melewati foramen
ovale dan kemudian setelah keluar dari foramen ini, bergabung
dengan nervus mandibularis. Nervus petrosus superficial mayor juga
terletak di bawah ganglion tersebut.Ganglion pada bagian medial
menerima serabut pleksus carotid simpatik. Dari batasnya yang
konveks yang berjalan ke depan dan lateral, tiga nervus besar
dipercabangkan yaitu nervus opthalmicus, maxillaris dan
mandibularis. Nervus opthalmicus dan maxillaris terdiri atas
serabut-serabut sensorik dan nervus mandibularis bersatu di luar
cranium dengan akar motorik.Ada empat ganglia kecil yang
berhubungan dengan nervus trigeminus. Ganglion ciliaris berhubungan
dengan nervus opthalmicus, ganglion sphenopalatina berhubungan
dengan nervus maxillaris dan ganglion oticum dan ganglion
submaxillaris berhubungan dengan nervus mandibularis. Semua ganglia
tersebut menerima serabut sensorik dari nervus trigeminus dan
serabut motorik dan simpatik dari berbagai sumber, serabut ini
disebut radiks ganglia.Nervus OpthalmicusNervus opthalmicus
merupakan divisi pertama dari trigeminus dan merupakan saraf
sensorik. Cabgng-cabang n. opthalmicus menginervasi kornea, badan
ciliaris dan iris, glandula lacrimalis, conjunctiva, bagian membran
mukosa cavum nasal, kulit palpebra, alis, dahi dan hidung.Nervus
opthalmicus adalah nervus terkecil dari ketiga divisi trigeminus.
Nervus opthalmicus muncul dari bagian atas ganglion semilunar
sebagai berkas yang pendek dan rata kira-kira sepanjang 2.5 cm yang
melewati dinding lateral sinus cavernous, di bawah nervus
occulomotor (N III) dan nervus trochlear (N IV). Ketika memasuki
cavum orbita melewati fissura orbitalis superior, nervus
opthalmicus bercabang menjadi tiga cabang: lacrimalis, frontalis
dan nasociliaris.
Nervus opthalmicus bergabung dengan serabut dari pleksus
cavernous dan berhubungan dengan nervus occulomotor, trochlear dan
abdusen dan mengeluarkan filamen recurrent yang melewati diantara
lapisan tentorium.Nervus LacrimalisMerupakan nervus terkecil dari
cabang-cabang opthalmicus. Nervus lacrimalis kadang-kadang menerima
filamen dari nervus trochlearis, tapi ini kemungkinan adalah
turunan dari cabang yang keluar dari nervus opthalmicus menuju
nervus trochlearis. Nervus lacrimalis keluar menuju canalis
terpisah duramater dan memasuki cavum orbital lewat bagian terkecil
fissura orbitalis superior. Di dalam cavum orbita, menelusuri batas
atas musculus rectus lateralis, bersama dengan arteri lacrimalis
dan bergabung dengan cabang zygomaticus nervus maxillaris. Nervus
lacrimalis menginervasi glandula lacrimalis dan conjunctiva.
Akhirnya, nervus ini menembus septum orbital dan berakhir pada
palpebra superior bergabung dengan cabang-cabang nervus facialis.
Nervus lacrimal biasanya absen dan tempatnya digantikan dengan
nervus zygomaticotemporal nervus maxillaris.Nervus
FrontalisMerupakan cabang terbesar dari opthalmicus dan dapat
dianggap sebagai lanjutan langsung (dilihat dari ukuran dan
arahnya) dari nervus opthalmicus. Enrvus ini memasuki cavum orbita
melewati fissura orbitalis superior dan masuk diantara palpebra
levator superioris dan periosteum. Di pertengahan perjalanan
diantara apeks dan basis orbita bercabang menjadi dua cabag yaitu
nervus supratrochlear dan supraorbital.Nervus MaxillarisNervus
maxillaris merupakan divisi dua dan merupakan nervus sensorik.
Ukuran dan posisinya berada di tengah-tengah nervus opthalmicus dan
mandibularis. N. maxillaris bermula dari pertengahan ganglion
semilunar sebagai berkas berbentuk pleksus dan datar dan berjalan
horizontal ke depan keluar dari cranium menuju foramen rotundum
yang kemudian bentuknya menjadi lebih silindris dan teksturnya
menjadi lebih keras. N. maxillaris lalu melewati fossa
pterygopalatina, menuruni dinding lateral maxilla dan memasuki
cavum orbital lewat fissure orbitalis inferior.Lalu melintasi
fissure dan canalis infraorbitalis dan muncul di foramen
infraorbital. Akhiran sarafnya terletak di bawah musculus quadratus
labii superioris dan terbagi menjadi serabut yang lebih kecil yang
mengincervasi hidung, palpebra bagian bawah dan bibir superior
bersatu dengan serabut nervus facial.
Cabang-cabang cabang-cabang n. maxillaris terbagi menjadi empat
bagian yang dipercabangkan di cranium, fossa pterygopalatina,
canalis infraorbitalis dan pada wajah.
1. Nervus meningea mediusMengeluarkan nervus maxillaris langsung
setelah keluar dari ganglion semilunar. Berjalan bersama dengan
arteri meningea media dan mensupai duramater.2. Nervus
zygomaticusMuncul di fossa pterygopalatina, memasuki cavum orbita
lewat fissura orbitalis onferior dan terbagi menjadi nervus
zygomaticotempolar dan zygomaticofacial.3. Nervi
sphenopalatinaTerdiri atas dua cabang, turun menjadi ganglion
sphenopalatina4. Nervus alveolaris superior posteriorMuncul dari
cabang nervus tepat sebelum memasuki fissura infraorbitalis.
Biasanya berjumlah dua, tetapi kadang-kadang muncul sebagai cabang
tunggal. Mereka masuk ke tuberositas maxilla dan mengeluarkan
cabang yang lebih kecil lagi menginervasi gingiva dan membran
mukosa pipi. Lalau masuk ke canalis alveolaris posterior pada
permukaan infratemporal maxilla dan melewati bagian belakang
tulang, berhubungan dengan nervus alveolaris superior medius danm
engeluarkan cabang untukm enginervasi membran yang melapisi sinus
maxillaris dan tiga cabang pada setiap gigi molar. Cabang-cabang
ini memasuki foramina apikal gigi.5. Nervus alveolaris superior
mediusDipercabangkan dari nervus pada bagian posterior canalis
infraorbitalis dan berjalan turun dan ke anterior pada canalis pada
dinding lateral sinus maxillaris untuk menginervasi dua gigi
premolar. Nervus ini membentuk plexus dentalis dengan cabang-cabang
alveolaris posterior dan anterior.6. Nervus alveolaris superior
anteriorDipercabangkan dari nervus maxillaris segera setelah keluar
dari foramen infraorbitalis, berjalan menurun pada canalis pada
dinding anterior sinus maxillaris dan terbagi menjadi cabang yang
menginervasi gigi-gigi caninus dan incisivus. Nervus ini
berhubungan dengan cabang alveolaris superior medius dan
mengeluarkan cabang nasal yang melewati canalis kecil pada dinding
lateral meatus nasalis inferior dan dasar cavum nasi, berhubungan
dengan cabang nasal dari ganglion sphenopalatina.7. Rami palpebra
inferior8. Rami nasalis externus9. Rami labii superior
Nervus MandibularisNervus mandibularis disebut juga nervus
maxillaris inferior, mengincervasi gigi dan gingiva rahang bawah,
kulit pada regio temporal, auricular, bibir bagian bawah, bagian
abwah wajah, musculus mastikasi, dan membran mukosa lidah 2/3
anterior. Nervus mandibularis adalah nervus terbesar dari ketiga
divisi dan terdiri atas dua radiks: mayor, radiks sensorik keluar
dari sudut inferior ganglion semilunar dan radiks motorik minor
(bagian motorik dari trigeminus) yang melewati di bawah ganglion
dan bersatu dengan radiks sensorik, langsung setelah keluar dari
foramen ovale. Selanjutnya, di bawah basis cranium, nervus tersebut
mengeluarkan dari sisi medial cabang recurrent (nervus spinosus)
dan nervus yang mempersarafi pterygoideus internus dan kemudian
terbagi menjadi dua cabang : anterior dan posterior.
1. Nervus spinosus (cabang meningeal atau recurrent)Memasuki
cranium lewat foramen spinosum bersama dengan arteri meningea
media. Terbagi menjadi dua cabang, anterior dan posterior yang
berjalan bersama dengan divisi utama arteri dan menginervasi
duramater, cabang posterior juga menginervasi lapisan mukosa yang
ada pada cellula mastoideus, divisi anterior berhubungan dengan
cabang meningea nervus maxillaris.2. Nervus pterygoideus internus3.
Nervus ini merupakan cabang yang langsing yang memasuki permukaan
dalam otot, mempercabangkan dua filamen menuju ganglion
oticum.Divisi anterior :1. Nervus massetericaBerjalan lateral di
atas nervus pterygoideus externus, di depan TMJ dan di belakang
tendon temporalis, kemudian melewati notch mandibularis bersama
dengan arteri masseterica menuju permukaan dalam musculus masseter
yang kemudian mengalami ramifikasi pada border anteriornya. Nervus
ini juga menginervasi TMJ.2. Nervus temporalis profundalBerjumlah
dua, anterior dan posterior. Mereka melewati bagian atas nervus
pterygoideus externus dan masuk ke permukaan dalam musculus
temporalis. Cabang posterior yang ukurannya lebih kecil terletak
pada bagian belakang fossa temporalis dan kadang dipercabangkan
dengan nervus massterica. Cabang anterior kadang mempercabangkan
nervus buccinator.3. Nervus buccinatorsMenginervasi kulit pada
buccinator, musculus buccinator dan membran mukosa yang melapisi
permukaan dalamnya.4. Nervus pterygoideus externus5. Menginervasi
musculus pterygoideus externusDivisi posterior :1. Nervus
auricotemporalisBiasanya mempercabangkan dua radiks diantara arteri
meningea media ascendens. Nervus in berjalan di bawah nervus
pterygoideus externus menuju bagian medial dari ramus mandibula.
Kemudian berjalan melingkar dengan artery temporalis superficialis
diantara auricula dan condylus mandibula, di bawah glandula
parotis, naik ke arcus zygomaticus dan terbagi menjadi rami
termporalis superfisialis.Cabang-cabangnya
2. Nervus lingualisMenginervasi membran mukosa 2/3 anterior
lidah. Awalnya nervus ini terletak di bawah nervus pterygoideus
internus lalu menuju medial dan kemudian di bawah nervus alveolaris
inferior dan kadang bergabung dengan nervus pterygoideus externus
yang mungkin meng-cross arteri maxillaris internus. Chorda tympani
juga bergabung. Nervus ini kemudian lewat diantara pterygoideus
internus dan ramus mandibula dan lewat secara oblik pada lidah pada
musculus constrictor pharingis superior dan styloglossus dan
kemudian di anatara hyoglossus dan bagian dalam glandula
submaxillaris. Akhirnya bervus ini berjalan melewatu ductus
submaxillaris dan berakhir pada ujung lidah.3. Nervus alveolaris
inferior4. Merupakan cabang terbesar dari nervus mandibularis.
Menurun bersama dengan arteri alveolaris inferior. Awalnya terletak
di bawah pterygoideus externus lalu kemudian berjalan diantara
ligamen sphenomandibula dan ramus mandibula menuju foramen
mandibula. Nervus ini kemudian lewat canalis mandibularis, di bawah
gigi-gigi lalu akhirnya muncul di foramen mental dimana disana
dikeluarkan cabang incisivus dan mentalis.Nervus mylohyoideus
inervasi musculus mylohyoideus dan musculus digastricus venter
anteriorNervus dentalis mensuplai gigi-gigi molar dan
premolarNervus incisivus menginervasi gigi caninus dan
incisivusNervus mentalis Inervasi kulit dagu dan membran mukosa
pada bibir bawah
2.b. Bagaimana patofisiologi pasien mengeluh sakit kepala, mual,
muntah, dan sering melihat warna pelangi disekitar cahaya bola
lampu?Jawab : Mekanisme mualFaktor Usia (52 thn) proses degeneratif
(Densitas epitel dan Serat lensa meregang) tekanan osmotik lensa
influks air ke dalam lensa pembengkakan serat-serat lensa ruang
anterior bilik mata menyempit iris terdorong kedepan menempel ke
jaringan trabekular menghambat humor aqueous mengalir ke saluran
schlemm tekanan humor aqueous tekanan intraoccular kompresi
pembuluh darah daerah sekitar bola mata dilatasi pembuluh darah
daerah sekitar bola mata Nyeri periorbital aktivasi saraf otonom
saraf parasimpatis aktif neurotransmitter nyeri (asetilkolin aktif)
mengaktifkan reseptor asetilkolin efek ke saluran cerna Mual
MuntahTekanan intra okuler pergangan saraf trigeminus
ofthalmicus stimulasi saraf parasimpatis reflex vagus asam labung
menstimulasi pusat mual di hipotalamus mual rangsangan pada pusat
muntah yang terletak di daerah postrema medulla oblongata di dasar
ventrikel keempat retching (suatu usaha involunter untuk muntah,
yaitu gerakan pernapasan spasmodic melawan glotis dan gerakan
inspirasi dinding dada dan diafragma) refleks yang menyebabkan
dorongan ekspulsi isi lambung atau usus atau kedunya ke mulut
muntah.
Melihat warna pelangiDenaturasi lensa densitas epitel , serat
lensa , irregular lensa cembung menodorong iris lengket di kornea
aliran aquos homour terhambat akumulasi homour aquos kornea edema
kornea hilangnya transparansi kornea pembelokan cahaya atau cahaya
tidak dapat diteruskan dengan baik cahaya tampak lingkaran seperti
warna pelangi
2.d. Apa makna pasien mengeluh sakit kepala, mual, muntah, dan
sering melihat warna pelangi disekitar cahaya bola lampu sejak 3
bulan yang lalu?Jawab : Maknanya adalah keluhan ini bersifat akut
dan kemungkinan dapat progresif atau dapat menimbulkan gejala yang
lebih berat dengan cepat.
3.a.Apa saja penyakit yang ditandai dengan mata tenang, visus
turun perlahan?Jawab : 1. KATARAK 2. GLAUKOMA 3. KELAINAN RETINA
(Retinopati Diabetik, Retinopati Hipertensi,Retinopati akibat
kelainan darah, Retinitis Pigmentosa)4. KELAINAN MAKULA (Senile
Macular Degeneration /Age Related Macular Degeneration)5. KELAINAN
MATA AKIBAT INTOKSIKASI (Intoksikasi Metanol, Intoksikasi
Klorokuin, Intoksikasi Ethambutol, dan lain-lain)6. KELAINAN MATA
AKIBAT PENINGKATAN TEKANAN INTRA KRANIAL4.b.Bagaimana patofisiologi
hasil pemeriksaan fisik yang abnormal?Jawab : OD VOD
6/30InterpretasiOs hanya dapat melihat lambaian tangan pada jarak 6
meter, yang seharusnya orang normal dapat melihat pada jarak 30
meter. Lensa mata keruh belum merataInterpretasiMengindikasikan
telah terjadi katarak immature akibat denaturasi protein lensa
Shadow test (+)InterpretasiTerdapat bayangan iris pada lensa,
terjadi hidrasi lensa meningkat (air banyak masuk ke lensa)
sehingga lensa mencembung (intumesensi) dan mendorong iris ke depan
sehingga aliran humor aquos terganggu ini menjelaskan bahwa telah
terjadi katarak immature. Tonometri 17,6 mmHgInterpretasiTekanan di
dalam mata, yang disebut tekanan intraokuler (TIO) masih dalam
batas normal.
OS VOS 1/300InterpretasiOs hanya dapat melihat perhitungan jari
pada jarak 1 meter, yang seharusnya orang normal dapat melihat pada
jarak 300 meter. Konjungtiva mixed injectionInterpretasiTelah
terjadi pelebaran dua atau lebih pembuluh darah pada konjungtiva
akibat penekanan pembulh darah karena peningkatan tekanan intra
orbita Kornea keruhInterpretasiAdanya edema kornea akibat
tehambatnya aliran aquos homour sehingga transparansi korena
tergangguRefleks pupil (-) Interpretasi : kebutaan, hal ini terjadi
karena pupil melakukan kompensasi secara terus menerus untuk
berdilatasi sehingga mengakibatakan kerusakan pada pupil. Pupil
dilatasi medriasisInterpretasiTelah terjadi penekanan pada iris
akibat penignkatan tekanan intraorbital Tonometri 40
mmHgInterpretasiTelah terjadi peningkatan tekanan intraorbita
akibat terhambatnya aliran aqueous homour.
5. Bagaimana cara mendiagnosis kasus ini ?Jawab :a. Anamnesis 1.
Keluhan utama :mata kiri tidak bisa melihat yang disertai dengan
nyeri didalam dan sekitarnya sejak 2 hari yang lalu.2. Keluhan lain
: sering sakit kepala, mual, muntah dan sering melihat warna
pelangi disekitar cahaya bola lampu yang dilihatnya dan penglihatan
kedua matanya kabur seperti melihat asap, semakin lama semakin
memburuk.
b. Pemeriksaan Fisik Mata :a. OD: VOD 6/30, lensa mata keruh
belum merata, shadow test (+), tonometri 17,6 mmHg.b. OS: VOS
1/300edema palpebra, mixed injeksi (+), kornea keruh, bilik mata
depan dangkal, pupil dilatasi, reflex pupil (-), shadow test tidak
bisa dinilai, tonometri 40 mmHg.
7.Apa saja pemeriksaan tambahan yang dapat dilakukan pada kasus
ini ?Jawab : Pachymetry adalah suatu tes yang relatif baru
digunakan untuk managemen glaucoma. Pachymetry menentukan ketebalan
dari kornea. Setelah mata dibuat mati rasa dengan obat-obat tetes
bius, ujung dari pachymeter disentuhkan dengan ringan pada
permukaan depan mata (kornea). Studi-studi terakhir menunjukkan
bahwa ketebalan kornea pusat dapat mempengaruhi pengukuran tekanan
intraocular. Kornea yang lebih tebal dapat memberikan pembacaan
tekanan mata yang tinggi secara salah dan kornea yang lebih tipis
dapat memberikan pembacaan tekanan yang rendah secara salah. Lebih
jauh, kornea-kornea tipis mungkin adalah suatu faktor risiko
tambahan untuk glaucoma. Pemeriksaan gonioskopi (lensa khusus untuk
mengamati saluran humor aqueus dan untuk melihat sudut bilik mata
dengan goniolens. Gonioskopi adalah suatu cara untuk melihat
langsung keadaan patologik sudut bilik mata, juga untuk melihat
hal-hal yang terdapat pada sudut bilik mata seperti benda asing.
Dengan gonioskopi dapat ditentukan klasifikasi glaukoma penderita
apakah glaukoma terbuka atau glaukoma sudut tertutup dan mungkin
dapat menerangkan penyebab suatu glaukoma sekunder. Pemeriksaan
gonioskopi ditunda sampai edem kornea berkurang, salah satunya
dengan obat yang dapat menurunkan tekanan intraocular, misalnya
dengan gliserin topical atau saline hipertonik salap mata.
FunduskopiPapil saraf optik menunjukan penggaungan dan atrofi,
seperti pada glaukoma simpleks. Sehingga cup disk ratio membesar (N
=