INSTRUMENTASIBerikut beberapa alat-alat yang dipakai dalam
penunjang laboratorium:
1. Alat MINI VIDAS metode ELFA (Instalasi Imunologi) Alat mini
Vidas ini adalah salah satu alat yang digunakan pada pemeriksaan
Imunologi pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar. Prinsip alat ini merupakan modifikasi dari prinsip
ELISA hanya pembacaannya bedasarkan Flouresensi
Gambar Mini Vidas
A. Komponen-komponen Minividas 1. Tombol On/Of 2. Tray Sebagai
tempat untuk memasukkan strip yang berisi sampel dan reagen 3.
Display (Layar Tempat unttuk menampilkan program pada alat 4.
Printer 5. Inkubator untuk proses inkubasi pada pemeriksaan, agar
reaksi lebih sempurna biasanya digunakan suhu 37 C.
Dalam penggunaan alat ini ada beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan: 1) Pemeriksaan dengan reagen yang baru terlebih
dahulu lakukan pembacaan MLE pada alat secara otomatis agar no lot
dan barkod
dapat dibaca oleh alat ( no lot yang belum perna dilakukan).
Apabila pemeriksaan dilakukan tanpa membaca MLE maka hasil tidak
akan keluar. 2) SPR dan strip reagents yang digunakan harus sama
(misalnya untuk pemeriksaan AFP, gunakan SPR AFP dan strip AFP) 3)
Setiap satu SPR dan satu strip reagent hanya untuk satu test dan
sekali pakai 4) Kalibrasi dan running control sebaiknya dilakukan
setiap 14 hari sekali 5) Untuk mengetahui kapan kalibrasi suatu
assay harus dilakukan kembali, dari Menu Utama tekan Master Lot
Menu, lalu tekan List Stored Stds, pilih assay beserta nomor lot
yang dikehendaki. 6) Tidak ada maintenance harian, mingguan, atau
bulanan. 7) Maintenance yang dilakukan hanya membersihkan ke-6
jalur tray pada section A ataupun section B menggunakan dadu busa.
8) Setelah selesai digunakan mini vidas dapat langsung dimatikan
tanpa harus melalui prosedur khusus. 9) Apabila mini vidas akan
dipindah posisikan atau letaknya, maka harus dilakukan Park System
dengan cara: Dari Menu Utama, tekan Utility Menu, tekan Misc.
Functions, lalu tekan Park System. Untuk protocol (petunjuk) tes
Vidas dari setiap parameter pemeriksaan ini diatur sebagai
berikut:
B. Perawatan 1. Perawatan Harian: Matikan alat setelah selesai
digunakan Bersihkan tray dari kotoran. atau debu dengan menggunakan
spon dadu atau dengan tissu.
2. Perawatan 6 bulan : Lakukan kalibrasi pada alat secara
keseluruhan seperti Lampu, proses pembacaannya.
VIDAS Test PROTOCOLS VIDAS Tests Time Calibrator Controls Sample
Volumes 200 l 200 l 200 l* 100 l
SEROLOGYHIV4 P24 P24 confirmation test MPG V2G MSG RBM TXC TXGA
TXG TXM RBG B2M LYT CMVG CMVU CMVM HBCM HBS HBS confirmation test
HBST HBCT HBE HBET HAVT HBL HBL confirmation test HAVM HCG FER IgE
AFP STA STA(SE2-SE1SM6SD2-SD1-SW21SW6E211 SG6-SG3-ST9ST3-SI6100
mins 90 mins S1 in duplicate S1 in duplicate no calibration S1 in
duplicate C1 + C1 C1 + C2 None C1 + C1
40 mins
60 mins 40 mins 40 mins
60 mins 55 mins 60 mins 90 mins 90 mins
S1 in duplicate S1 in duplicate no calibration S1 in duplicate
S1 in duplicate S1 in duplicate S1 in duplicate S1 in duplicate S1
in duplicate no calibration S1 in duplicate S1 in duplicate S1 in
duplicate no calibration S1 in duplicate S1 in duplicate S1 in
duplicate S2 in duplicate S1 in duplicate S1 in duplicate no
calibration
C1+C2 C1+C2 C1+C2 C1+C2 C1+C2 C1+C2 C1+C2 C1+C2 C1+C2 C4+C5
C1+C2 C1+C2 C1+C2 None C1+C2 C1+C2 C1+C2 C2+C3 C1+C2 C1+C2 None
C1+C2
100 l 125 l 100 l 200 l
100 l
100 l 100 l 150 l 200 150 l* 150 l 150 l 150 l 150 l* 150 l 150
l 150 l* 100 l 100 l
60 mins
IMMUNO CHEMISTRY30 mins S1 in duplicate C1
90 mins 90 mins
S1 in duplicate S1 in duplicate
C1+C2 C1
200 l 200 l
45 mins
S1 in triplicate
C1
200 l
PRL LH FSH PRG CEA 199 125 TPSA FPSA 153
40 mins
S1 in duplicate
C1
200 l
60 mins 60 mins
S1 in triplicate S1 in duplicate
C1 C1
200 l 200 l 200 l
60 mns
S1 in duplicate
C1
100 l
INDUSTRIAL MICROBIOLOGYLMO CAM SET ECO LIS SLM ICS ICE 70 mins
80 mins 45 mins S1 in duplicate S1 in duplicate S1 in duplicate
C1+C2 C1+C2 C1+C2 500 l* 500 l 200 l 500 l *
40 mins
S1 in singly
0
800 l * 500 l *
IMMUNO CHEMISTRY (condt)TSH T4 TSH3 FT3 FT4 CORT T3 DIG THEO
CKMB 40 mins 80 mins 40 mins S1 in duplicate S1+S2 in S1 duplicate
in triplicate C1 C1+C2 C1 200 l 200 l 200 l 100 l
40 mins 20 mins 30 mins
S1 in triplicate S1 in triplicate S1 in duplicate
C1 C1 C1
100 l 100 l 250 l
ANTIGENS DETECTIONCHL CHB CDA2 RSV DD VWF PC 60 mins 75 mins 60
mins 2 hours 30 35 mins 35 mins S1 in duplicate no calibration S1
in duplicate no calibration S1 in duplicate S1 in duplicate C1+C2
C1 C1+C2 C1+C2 C1+C2+C3 C1 350 l * 350 l * 300 l * 2x400 l * 200 l
100 l
IMMUNO HEMOSTASIS
Keterangan: * = setelah perlakuan pada sampel = setelah
pengeceran hingga 15 IU/ml
C. Prosedur pengoperasian Mini vidas
Sambungkan UPS pd Listrik
Menyalakan UPS
Tekan tombol on/off yg terdapat pd bagian belakang alat
Alat akan melakukan inisialisasi/warming up 10 menit
Setelah selesai, pd layar tampil Menu Utama sebagai berikut:
START SECTION STATUS SCREEN MASTER LOT MENU RESULTS MENU UTILITY
MENU
Pilih status SCREEN untuk masuk pd program pememeriksaan
RUNNING KALIBRASI (Sekaligus Kontrol & Sampel)
Menu Utama
Letakkan strip dan SPR pada section yg dikehendaki (mis: Section
A)
Pilih Status Screen
Pilih Section yang dikehendaki (mis: section A)
Pilih posisi A1 (dengan menekan angka 1 pada keypad)
Pilih S dan angka 1 pada keypad (S1 untuk posisi A1), lalu tekan
enter Pilih S dan angka 1 pada keypad (S1 untuk posisi A2), lalu
tekan enter Pilih S dan angka 1 pada keypad (S1 untuk posisi A3,
apabila kalibrasi triplo), lalu tekan enter
Pilih C dan angka 1 pada keypad (C1 untuk posisi A4), lalu tekan
enter Pilih C dan angka 2 pada keypad (C2 apabila ada, untuk posisi
A5), lalu tekan enter
Pilih sampel ID ( pasien untuk posisi A6 )
Masukkan sampel ID pasien tersebut (max.12 huruf/angka), lalu
tekan enter
Setelah selesai tekan start
RUNNING ROUTINE
Menu Utama
Letakkan strip dan SPR pada section yg dikehendaki (mis: Section
A)
Pilih Status Screen
Pilih Section yang dikehendaki (mis: section A)
Pilih posisi A1 (dengan menekan angka 1 pada keypad)
Pilih sampel ID
Masukkan sampel ID pasien tersebut (max.12 huruf/angka), lalu
tekan enter
Pilih Dilution
Masukkan faktor dilusi yang diinginkan, lalu tekan enter
Lanjutkan pengisian sampel ID untuk posisi selanjutnya
(A2-A6)
Setelah selesai tekan start
Mini Vidas akan segera running
Adapun
parameter-parameter
pemeriksaan
yang
dapat
dilakukan
dengan alat ini adalah sebagai berikut:
No 1
Jenis PemeriksaanFertility Panel LH FSH Estradiol HCG Prolactin
Progresterone Testosterone Thyroid Panel TSH T3 T4 FT3 FT4
Hepatitis Panel HbsAg Anti-HBs Total HBe / Anti-HBe HAV IgM
Anti-HAV Total Anti-HBc Total II HBc IgM II HIV DUO Tumor Marker
Alpha Feto Protein CEA PSA Total Free PSA CA 125 II CA 15-3 CA 19-9
Hemostasis Cardiovasculer D-Dimers CK-MB AllergyTotal IgE
Kode PemriksaanLH FSH EZH HCG PRL PRG TES TSH T3 T4 FT3 FT4 HBs
HBST HBE HAVM HAVT HBCT HBCM HIV4 AFP CEA PSA FPSA CA 125 CA 15-3
CA 19-9 D-Dimers CK-MB IGE STA ST DIG THEO CHL CHB
2
3
4 5
6
7
Stallertest Stallergy 8 Drug Monitoring Digoxin Theophylline
Pendeteksian Antigen Chlamydia Chlamydia Blocking Assay Pemeriksaan
Lain
9
10
Ferritin Cortisol B2 Microglobulin
FER CORT B2M
2. BLENDER Blender yang digunakan pada instalasi ini adalah
Blender merek
Stomacher 80. Alat ini berfungsi untuk menghancurkan bahan
pemeriksaanberupa makanan padat sebelum pemeriksaan dilakukan.
Tujuan dilakukan penghancuran disini agar sampel tersebut mudah
diolah dalam pemeriksaan. Adapun prosedur penggunanaan Blender
Stomacher 80 ini adalah sebagai berikut:
Skema penggunaan Blender merek stomacher 80
Buka Tutup Blender
Masukkan sampel yang akan akan di blender dengan menggunakan
plastik blender khusus
Tekan tombol Power untuk meng ON-kan
Atur secara otomatis timer yang diinginkan /Set Times dalam
second ( 30, 60, 120 ,atau )
Atur SPEED yang diinginkan dengan menekan tomol S
Tunggu hingga sampel yang diblender secara otomatis terhenti
Buka Tutup Blender dan ambil sampel yang telah diblender
3. INKUBATOR Inkubator merek Memmert ini digunakan sebagai
tempat inkubasi untuk pertumbuhan bakteri. Alat ini dilekangkapi
dengan tombol pengaturan suhu secara manual dan otomatis. Adapun
cara pemakaiannya adalah sebagai berikut:
Hubungkan stop kontak dgn saklar
Atur Thermostat pada suhu 35 C dalam keadaan alat tertutuo rapat
kemudian tekan tombol ON
o
Suhu Konstan Stabil
Masukkan sampel yang akan diperiksa
Tutup rapat kembali
Biarkan selama masa inkubasi
Simpan, Bila pemakaian dilakukan secara terusmenerus maka suhu
alat sebaiknya dicek setiap hari serta dilakukan kalibrasi setiap
tahun atau antara tiap 3 bulan
Gambar 5: Skema penggunaan Inkubator merek Memmert
4. WATER BATH
Prosedur Penggunaan Alat : 1. Water bath dibersihkan sebelum
digunakan 2. Isi water bath dengan air 3. Hidupkan tombol ON, atur
suhu sesuai dengan kebutuhan 4. Masukka bahan yang akan dilarutkan
5. Tutup sampai bahan sudah larut sempurna 6. Buka pelan-pelan
waterbath dan keluarkan bahan
5. AUTOCLAVE 1321 dan AUTOCLAVE ALP 6.
Autoclave adalah alat utk mensterilkan berbagai macam alat dan
bahan yg digunakan dlm mikrobiologi menggunakan uap air panas
bertekanan.Tekanan yg digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar
2 atm dan dengan suhu 121C(250 F). Jadi tekanan yg bekerja ke
seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi 2 (15Psi =15
pounds per square inch).Lama sterilisasi yg dilakukan biasanya 15
menit utk 121C.
Prosedur penggunaan Autoclave 1. Autoclave dibersihkan sebelum
digunakan 2. Isi autoclave dengan aquadest 3. Hidupkan tombol atur
suhu dan waktu sesuai kebutuhan 4. Masukkan bahan yang akan
disterilkan 5. Tutup dan kunci rapat-rapat 6. Sampai batas waktu
dan suhunya biarkan sampai jarum tekanan menunjukkan 0 7. Buka
pelan-pelan autoclave dan keluarkan bahan
7. OVEN WTB BINDER
Prosedur Penggunaan Alat : 1. Oven dibersihkan sebelum digunakan
2. Masukkan bahan yang diinkubasi/disterilkan 3. Tutup dan kunci
rapat-rapat 4. Hidupkan tombol ON, atur suhu dan waktu sesuai
dengan kebutuhan 5. Tekan star, bila suhu sudah tercapai set ke
indicator waktu untuk menhitung waktu 6. Jika waktu habis telah
habis biarkan hingga suhu kamar 7. Matikan oven dan keluarkan
bahan.
8. PHOTOMETER 5010 Photometer adalah salah satu alat yang
digunakan untuk
melakukan analisa konsentrasi suatu zat dalam suatu larutan.
alat ini memakai prinsip kerja yakni berdasar tingkat perbedaan
warna yang
diasilkan oleh larutan tersebut setelah penambahan reagent pada
panjang gelombang tertentu. Alat ini merupakan bentuk dari
fotometer yang masih semi Automatik, open sistem. pencampuran
sampel dengan reagen masih secara manual. Prinsip: Jika suatu
berkas sinar dilewatkan pada suatu larutan, maka sinar tersebut
akan diserap (Abs). Banyak sinar yg diserap (A) berbanding lurus
dengan konsentrasi larutan (C) , panjang larutan yang dilalui oleh
sinar (d), dan konstanta (k). A. Komponen dari Fotometer 5010
Komponen dari Fotometer 5010 terdiri dari: 1. Sumber energi cahaya
2. Monokromator Yaitu suatu piranti yang mengecilkan pita sempit
panjangpanjang gelombang dari spektrum lebar yang dipancarkan
oleh sumber cahaya 3. Selang pengisap sampel 4. Detektor Berupa
tranduser yang mengubah energi cahaya menjadi suatu energi listrik
5. Pengganda (amplifayer) merupakan rangkaian yang dapat mengubah
energi listrik menjadi transmitan atau absorben yang dapat diukur
dengan panjang gelombang. 6. Sistem pembaca ( memori) 7. Printer 8.
Display (layar) yang terdiri dari: Tombol Method, Zero, Result,
Wash, Mode,tombol 1-10 yang digunakan untuk memilih metode.
B. Proses Pengoperasian Photometer 5010 1. Proses Persiapan
/Warming Up
Cek botol pembuangan lalu bersihkan
ON_kan stabilizer dan UPS
ON_kan Photometer
2. Cara Penggunaan Alat:
Kalibrasi Flow Cek pengisapan
Setting Program Parameter
Lakukan Pengisapan Sampel
Hasil pemeriksaan akan terprint out
3. Proses Perawatan dan Mematikan Alat
Bilas system Flow Cell dengan cairan pembersih
Kendurkan peristaltik tube
OFF_kan Photometer 5010
9. URINE ANALYZER ( URISCAN PRO )
Gambar Uriscan Pro
Keuntungan pemeriksaan cara carik celup adalah dengan secarik
celup yang kecil dapat digunakan untuk pemeriksaan urine
bermacammacam parameter sekaligus dengan mudah, cepat dan murah.
Carik celup terdiri dari batang plastik yang ditempeli kertas yang
mengandung reagen. Prinsip carik celup adalah reaksi yang
menghasilkan perubahan warna. Perubahan warna tersebut memberikan
informasi tentang
konsentrasi zat yang diperiksa dalam urin.
Prinsip : urine analyzer mengevaluasi carik celup dengan cara
reflectance photometry menggunakan light-emitting diodes pada
panjang gelombangdan waktu pengukuran yang dibuat cahaya masuk
dengan melewati secara tepat untuk reaksi kimia dan perubahan warna
dari bantalan pemeriksaan yang diamati.
A. Proses Persiapan /Warming Up
On_kan Urine Analyzer
Bersihkan Feed Table reagen
Meja strip
B. Cara Penggunaan Alat
Kalibrasi Alat
Otomatis
Siapkan strip reagen
Strip ditempatkan pada jalur pembacaan
Tekan tombol star
pembacaan dan mencetak hasil secara otomatis
10. HEMATOLOGY ANALYZER (SYSMEX KX-21)
Gambar sysmex kx-21
Alat sismex KX -21 merupakan alat Hematologi full Automatic
untuk menghitung sel darah dalam larutan diluent secara
akurat,serta dapat memeriksa 18 parameter. volume cairan yang
melewati aperture harus konstan, manometer mengontrol volume dengan
membaca level diluent dengan menggunakan optical sensor. Sampel
yang digunakan adalah darah (whole blood), dan hasil pemeriksaan
tampil pada display atau prinout. Prinsip : Cairan electrolytik
(diluent) yg bersisi cairan sel darah dilewatkan pada celah
penghitung (aperture). 2 electrode yg masing2 berada pada bagian
luar dan dalam aperture mengeluarkan signal. Pada saat sel darah
melewati celah ini, tahanan antara kedua electrode tsb
akan meningkRBC atau menurun sesuai ukuran sel yang lewat.
Perubahan ini akan diteruskan ke amplifier dan sirkuit electronik.
Threshold sirkuit akan memisahkan signal yang lewat seperti
partikel yg lebih besar dan kecil dari sel darah normal. Jumlah
signal setiap sel akan tersimpan dalam memory sebagai
histogram.
A. Komponen-komponen sismex KX-21 Komponen yang terdapat pada
sismex KX-21 antara lain: 1. Probe ( jarum pengisap) 2. Display
(Layar) 3. Printer 4. Switch (Tombo start) 5. Diluent 6. Presure
(pengatur tekanan) 7. Vacum 8. Trap chember 9. Detektor (Tranducer
WBC dan RBC0 Sysmex KX-21 menggunakan 3 detektor Yaitu: Blok
detektor WBC untuk menentukan angka WBC RBC dan PLT diperiksa
dengan blok detector RBC Untuk blok detektor HBG (Hemoglobin)
menggunakan SLS Hemoglobin (Cianmethemoglobin) detection method. B.
Parameter yang dapat diperiksa Parameter yang dapat diperiksa pada
alat ini antara lain : Parameter White Blood cell count Red Blood
Cell Count Hemoglobin Hematokrit Code WBC RBC HBG HCT Detection DC
DC SLS Hemoglobin RBC
Mean Corpuscular Volume MCV eritrosit Mean Hemoglobin
corpuscular MHC
Komputed from RBC dan HCT Komputed from RBC dan HGB Komputed
from HCT dan HGB
Mean corpuscular MCHC Hemoglobin concentration Platelet Count
WBC small Cell Ratio WBC Medium Cell Ratio WBC large Cell Ratio WBC
small Cell Count WBC Medium Cell Count WBC Large Cell Count RBC
Distribution Widht Mean platelet Volume Platelet large Cell Ratio
PLT WSCR/LYMP W-MCR/MXD W-LCR/Neut WSCCL/LYMPH W-LCC/MXD W-LCC/Neut
RDW(SD/CV) MPV P-LCR
C. Cara Pengoperasian
Alat di ONkan
Lakukan self cek
Lakukan quality Control
Whole Blood Mode
Pre-Diluted Mode
Masukkan ID pasien dan kode sampel
Masukkan sampel pada jarum penghisap
Hasil akan tampak pada layar dan secara otomatis akan
terprint
D. Perawatan paralatan 1. Perawatan harian Lakukan CELL CLEAN
sebelum alat dimatikan Matikan alat setelah tampil pesan TURN OFF
Periksa trap chamber dan kosongkan jik perlu
2. Perawatan mingguan Bersihkan SRV Tray
3. Perawatan bulan Bersihkan Waste Chamber Bersihkan
transducer
4. Perawatan 3 bulan Bersihkan SRV (sampel Rotor Value)
5. Perawatan tidak berkala (Jika diperlukan) 1. Auto rinse 2.
Membersihkan rinse Cup 3. Membersihkan WBC/ RBC transducer secara
manual.
11. ALAT- ALAT GELAS
A. BURET
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk
silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian
bawahnya.Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam
eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen
titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi
sampai dengan 0,05 cm, Menggunakan buret karena presisi buret yang
tinggi, kehatihatian pengukuran volume dengan buret sangatlah
penting untuk menghindari galat sistematik. Ketika membaca buret,
mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari
galat paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga mempengaruhi;
bagian bawah
meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis. Kaidah yang
umumnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian
bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh karena
presisinya yang tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada
ujung buret harus ditransfer ke labu penerima, biasanya dengan
menyentuh tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan
dengan pelarut.
B. LABU TAKAR
Labu ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara
5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk
mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini
biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yg
nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai
sampel dengan menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk
zat yang tidak berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan
garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yg berwarna,
penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu
(meniskus berada di atas garis leher). Sebelum menggunakan
instrumen ini, labu ukur harus dicuci terlebih dahulu. Lebih baik
menggunakan sabun agar zat - zat yang tidak dibutuhkan dapat
terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan bagaimanapun, labu
ukur yang kering sangatlah baik untuk digunakan. Dalam rangka
melakukan kerja rutin di laboratorium, tidaklah luar biasa untuk
memiliki larutan encer atau mengurangi kepekatan mereka dengan
menambahkan sejumlah pelarut. Banyak bahan kimia laboratorium
dibeli dalam bentuk larutan air yang pekat karena inilah cara
pembelian yang paling ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini
terlalu pekat untuk langsung digunakan, dan karenanya harus
diencerkan.
Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan dengan
molaritas tertentu:
Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam sebuah labu volumetri (
labu ukur ). Ditambahkan air suling. Campuran digoyang melingkar (
diolek ) untuk melarutkan zat terlarut Setelah ditambahkan air lagi
,digunakan pipet tetes untuk menambahkan air dengan hati-hati
sampai volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda
lingkaran pada leher labu. Labu disumbat dan kemudian dikocok agar
larutan seragam.
C. BEAKER GLASS
Beker atau kadangkala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah
wadah penampung yang digunakan untuk: -mengaduk - mencampur
memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium. Beker
secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan
tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa
liter. Beker dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat
ataupun dari plastik. Beker yang digunakan untuk menampung zat
kimia yang korosif seperti asam atau zat- zat lainnya yang sangat
reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yang
reaktivitasnya rendah. Beker dapat ditutup dengan kaca pengamat
untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan zat. Beker seringkali
dibubuhi dengan ukuran yang terdapat pada sisi beker yang
mengindikasikan volume tertampung. Sebagai
contoh, beker dengan volume 250 mL ditandai dengan garis-garis
yang mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150,
200, dan 250mL. Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi. Beker
berbeda dengan labu laboratorium terlihat dari sisinya yang lurus
dan bukannya miring. Biasanya beker lebih sering digunakan dalam
percobaan kimia dasar. Beker dalam berbagai ukuran volume.
D. ERLENMEYER
Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan.
Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan
menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades,
kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan
berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50
ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb. E. BUNSEN
Pembakar Bunsen (Bunsen Burner) Salah satu alat yang berfungsi
untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar bunsen. Untuk
sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok
untuk
memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling
panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau
metanol.
F. GELAS UKUR
Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu
erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala
volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume
tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan. G. TABUNG
REAKSI
Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji
biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat diisi media
padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup
metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang
dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut
fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring
(slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan
tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan
udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari
jarak media yang terlalu
dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi.
Untuk alas anefisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml
tiap tabung. H. PENYEDOT (FILLER)
Pipet Filler / Rubber Bulb Filler adalah alat untuk menyedot
larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai
bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler
memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup
yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari
gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka
cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. I. PIPET MIKRO
Mikropipet
dan
adalah
alat
untuk
memindahkan
cairan
yg
bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Banyak
pilihan kapasitas dlm mikropipet, misalnya mikropipet yg dapat
diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1l
sampai 20 l, atau mikropipet yg tidak bisa diatur volumenya, hanya
tersedia satu
pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 l.
dlm penggunaannya, mikropipet memerlukan tip. Cara Penggunaan :
Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk
memastikan lancarnya mikropipet. Masukkan Tip bersih ke dalam
Nozzle / ujung mikropipet. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama
/ first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi. Masukkan tip ke
dalam cairan sedalam 3-4 mm. Tahan pipet dalam posisi vertikal
kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan masuk ke
tip. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan. Tekan
Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan
semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan
ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau
menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar. J.
PIPET TETES
Pipet tetes (Pasteur Pippete) Fungsinya sama dengan pipet ukur,
namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu
penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur
pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll.
K. PIPET UKUR
Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan
volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas
pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara
penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan
filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan
dikeluarkan mengikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala
harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara
menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar. L. PIPET VOLUM
Pipet Gondok Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan
untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label
yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian
tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot
larutan.
M. OSE
Ose Fungsi Menginokulasi kultur mikrobia khususnya mikrobia
aerob dengan metode streak.
N. PENJEPIT
Penjepit logam, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat
pemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda
lain pada kondisi panas. O. NERACA ANALITIK
Neraca analitis atau timbangan analitis digunakan untuk
menimbang padatan kimia.
P. BATANG PENGADUK
Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas, yang digunakan
untuk mengaduk larutan kimia di dalam alat gelas hingga larutan
tersebut homogen.
Q. CENTRIFUGE
Ada 2 jenis centrifuge yaitu: 1. Centrifuge listrik. 2.
Centrifuge putar manual. -Centrifuge adalah suatu alat yang
digunakan untuk memisahkan senyawa dengan berat molekul yang
berbeda dengan memanfaatkan gaya centrifuge. -Besarnya gaya
centrifuge tergantung dari besarnya jari-jari dari titik pusat dan
kecepatan sudut.
R. CAWAN PETRIDISH
Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya
bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk
membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang
ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar
merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada
tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852-1921), ahli
bakteri
berkebangsaan Jerman. Alat ini digunakan sebagai wadah untuk
penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir,
spora,atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan
setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.
DOSEN : Hj. NURLIA NAIM, S.Si, M.Kes NURADI S.Si, M.Kes
TUGAS INSTRUMENTASI (ALAT ALAT LABORATORIUM)
DISUSUN OLEH :
ANDI RAYYAN MURTI NIM. PO.71.4.203.11.2.010
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUPLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN
MAKASSAR JURUSAN D-IV ANALIS KESEHATAN MAKASSAr 2011