Top Banner
DIGOKSIN MARIA ULFA V100150005 DWI INDRAYANTI Y. V100160006 RISMA KHAIRUNNISA V100160004 SAGITA NAWA DWI NANI V100160005 ZULFA NUR F. V100160003
27

Tugas Digoksin Bu Arifah

Jul 07, 2016

Download

Documents

farmakokinetik dari digoksin dan penjabaran jurnal TDM digoxin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Digoksin Bu Arifah

DIGOKSIN

MARIA ULFA V100150005DWI INDRAYANTI Y. V100160006RISMA KHAIRUNNISA V100160004SAGITA NAWA DWI NANI V100160005ZULFA NUR F. V100160003

Page 2: Tugas Digoksin Bu Arifah

DISKRIPSI OBAT• Digoksin adalah golongan glikosida jantung yang

berfungsi meningkatkan kontraksi otot jantung. • Merupakan salah satu obat yang target aktifnya pada

transporter aktif tepatnya pada pompa Na/K ATPase.• Mekanisme kerjanya dengan menghambat Na/K

ATPase, menghasilkan peningkatan sodium intraselluler, mengakibatkan lemahnya pertukaran Na/K dan meningkatkan kalsium intraselluler.

Page 3: Tugas Digoksin Bu Arifah

Efek dari Digoksin bermacam-macam, yang paling penting efek inotropik positif, yaitu memperkuat kontraksi jantung, hingga volum-pukulan, volum-menit dan diuresis diperbesar. Frekuensi denyutan juga diturunkan (efek chonotrop negatif). Digoksin mampu menghambat penyaluran impuls AV yang penting pada gangguan ritme serambi (efek dromotrop negatif).Indikasi terutama pada dekompensasi jantung dan fibrilasi serambi dengan ritme bilik pesat.

Page 4: Tugas Digoksin Bu Arifah

For example 125 mcg tablets equivalent to 125 mcg solution equivalent to 100 mcg capsules equivalent to 100 mcg injection/IV

Product Absolute Bioavailability

Equivalent Doses (mcg) Among dosage forms

Tablet 60-80% 62,5 125 250 500Solution 70-85% 62,5 125 250 500

Capsules 90-100% 50 100 200 400

Injection/IV 100% 50 100 200 400

AbsorbsiSetelah pemberian oral, konsentrasi puncak serum digoksin terjadi pada 30-90 menit. Jika diberikan bersama dengan makanan tinggi serat, maka jumlah obat yg diabsorbsi dari dosis oral akan berkurang. Absorbsi digoksin dapat dipengaruhi oleh PH lambung dan plasma glikoprotein.`QDT

Basic Clinical Parameter Farmakokinetik

Page 5: Tugas Digoksin Bu Arifah

• Distribusi pada konsentrasi plasma terapeutik, sekitar 20-30% digoksin terikat pada protein plasma. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal berat memiliki Vd yang lebih kecil dibanding pasien dengan fungsi ginjal normal.

Product Time to onset of effect

Time to peak effect

Digoxin tab 0.5-2 hours 2-6 hours

Digoxin elixir ped 0.5-2 hours 2-6 hours

Digoxin capsules 0.5-2 hours 2-6 hours

Digoxin injection 5-30 minutes 1-4 hours

Page 6: Tugas Digoksin Bu Arifah

THERAPEUTIC AND TOXIC CONCENTRATION

• Dosis Digoksin

Oral Capsul cair IVDosis awal 500-750 mcg

Menghasilkan efek :0,5-2 jamEfek maks. 2-6 jam

400-600 mcgMenghasilkan efek :0.5-2 jamEfek maks. 2-6 jam

400-600 mcgMenghasilkan efek :5-30 menitEfek maks. 1-4 jam

Dosis tambahan 125-375 mcgInterval waktu pemberian 6-8 jam

100-400 mcgInterval waktu pemberian 6-8 jam

100-300 mcgInterval waktu pemberian 6-8 jam

Pasien dengan BB 70 kg

Dosis 8-12 mcg/kgKadar puncak dlm tubuh 750-1250 mcg

Dosis 8-12 mcg/kgKadar puncak dlm tubuh 600-1000 mcg

Dosis 8-12 mcg/kgKadar puncak dlm tubuh 600-1000 mcg

Page 7: Tugas Digoksin Bu Arifah

THERAPEUTIC AND TOXIC CONCENTRATION

• Ketika diberikan sebagai dosis oral atau intravena , konsentrasi serum digoxin – waktu, kurvanya mengikuti model dua kompartemen dan memperlihatkan fase distribusi yang panjang dan besar dalam 8-12 jam.

• Selama fase distribusi , digoxin dalam serum tidak dalam kesetimbangan dengan digoxin dalam jaringan , konsentrasi serum sehingga digoxin seharusnya tidak diukur sampai fase distribusi selesai .

• Ketika distribusi obat selesai , digoxin serum dan jaringan konsentrasi akan sebanding satu sama lain sehingga konsentrasi digoxin serum dapat mencerminkan konsentrasi di lokasi aksi

Page 8: Tugas Digoksin Bu Arifah

• Konsentrasi serum kreatinin setelah pemberian 250mikrogram iv, dan po dalam bentuk tablet. Setelah pemberian iv, konsentrasi serum kreatinin sangat tinggi karena awalannya semua obat terkandung dalam darah. Selama fase distribusi , digoxin mulai bergerak keluar dari sistem vaskular ke dalam jaringan. Ini merupakan pembersihkan dari tubuh selama tahap ini. Konsentrasi digoxin serum menurun relatif cepat selama periode waktu 8 sampai 12 jam. Selama fase elimininasi, konsentrasi serum digoxin pada pasien dengan fungsi ginjal yg baik ( kreatinin > 80 mL / menit ) menurun dengan waktu paruh sekitar 36 jam. Setelah administrasi tablet oral , sekitar 70 % dari dosis digoxin diserap dari saluran pencernaan. Maksimum, atau puncak konsentrasi terjadi sekitar 1,5-2 jam setelah dosis oral dengan tablet diberikan, dan fase distribusi masih berlangsung 8-12 jam. Selama fase eliminasi, pemberian digoxin intravena dan oral memiliki terminal paruh yang sama

Page 9: Tugas Digoksin Bu Arifah

• Ketika serum konsentrasi digoxin sangat tinggi tapi pasien tidak menunjukkan tanda atau gejala dari overdosis digitalis , dokter harus mempertimbangkan kemungkinan determinasi darah sampel untuk penentuan konsentrasi digoxin serum diperoleh selama fase distribusi , terlalu tinggi karena digoxin belum memiliki kesempatan untuk keluar dari aliran darah ke dalam miokardium , dan tidak mencerminkan konsentrasi relatif dari jaringan miokard

• Ada banyak variabilitas antar pasien dalam respon farmakodinamik terhadap digoxin. Efek inotropik klinis yg bermanfaat dari digoxin umumnya dicapai pada konsentrasi serum steady - state dari 0,5-1 ng / mL. Peningkatkan ss menjadi 1,2-1,5 ng / mL dapat memberikan beberapa penambahan efek inotropik. efek chronotropic biasanya membutuhkan digoxin tinggi konsentrasi serum steady - state dari 0,8-1,5 ng / mL penambahan efek chronotropic dapat diamati pada digoxin konsentrasi serum steady - state setinggi 2 ng / mL. Karena variabilitas farmakodinamik , dokter harus mempertimbangkan rentang ini sebagai pedoman awal dan sangat bergantung pada respon pasien untuk memantau terapi digoxin.

Page 10: Tugas Digoksin Bu Arifah

• SS sekitar 2 ng/ml dilaporkan dapat meningkatkan kejadian ADR.

• Pada konsentrasi 2 ng/ml atau sekitar 50 % dari semua pasien akan menunjukkan beberapa tanda-tanda toksisitas digoksin seperti gangguan pencernaan, gangguan CNS dan kardiovaskuler.

a. Gangguan pencernaan : anoreksia, vomitting, nausea, diare, nyeri abdomen atau konstipasi.b. CNS: sakit kepala, lemah, insomnia, bingung, atau vertigo.c. Sistem kardiovaskuler : bradikardi, ventrikular takikardi, kontraksi ventikular prematur.

Page 11: Tugas Digoksin Bu Arifah

EFFECTS OF DISEASE STATES AND CONDITIONS ON DIGOXIN

PHARMACOKINETICS AND DOSING

• Orang dewasa dengan fungsi ginjal normal (kreatinin ≥80 mL/ menit, lihat Tabel 6.2) memiliki t1/2 digoxin rata-rata 36 jam (kisaran: 24-48 jam) dan volume distribusi 7 L/ kg (kisaran: 5 -9 L / kg). Volume distribusinya besar karena jaringan pengikatan digoxin dalam tubuh luas. Farmakokinetik Digoxin tidak dipengaruhi oleh obesitas (> 30% lebih berat dari berat badan ideal), sehingga volume perkiraan distribusi dan dosis harus didasarkan pada berat badan ideal

• Karena digoxin pada prinsipnya eliminasi oleh ginjal, disfungsi ginjal adalah keadaan tahap penyakit yang paling berpengaruh pada farmacokinetik digoxin.

• kecepatan clearence digoxin menurun seimbang dg cl kreatinin, dan hubungan ini akan dimanfaatkan untuk membantu dalam perhitungan dosis awal. Persamaan perkirakan cl digoxin dari cl kreatinin adalah: Cl = 1,303 (CrCl) + ClNR, dimana Cl adalah Cl digoxin dalam mL/ menit, CrCl adalah kreatinin dalam mL/menit, dan Cl NR adalah clearance digoxin oleh rute eliminasi nonrenal yang = 40 mL/ menit pada pasien yang tidak atau gagal jantung ringan (kelas I NYHA CHF atau II, Tabel 6-1).

Page 12: Tugas Digoksin Bu Arifah
Page 13: Tugas Digoksin Bu Arifah
Page 14: Tugas Digoksin Bu Arifah
Page 15: Tugas Digoksin Bu Arifah

• Volume distribusi Digoxin bertambah clearence menurun, disertai dengan penurunan fungsi ginjal.

• Ada kemungkinan bahwa digoxin yang binding site jaringan diduduki oleh bahan atau zat yang tidak diketahui keberadaannya pada pasien dengan disfungsi ginjal sehingga obat yang akan telah terikat dengan jaringan menjadi tidak terikat. molekul digoxin bebas bergerak dari binding site jaringan menuju ke dalam darah dan menyebabkan penurunan volume distribusi (↓V = Vb + (fb / ↑ft) Vt

• Di mana V adalah volume digoxin terdistribusi, Vb adalah volume darah, Vt adalah volume jaringan, fb adalah fraksi bebas digoxin dalam darah, dan ft adalah fraksi bebas digoxin dalam jaringan.

• Persamaan yang memperkirakan volume distribusi digoxin menggunakan clearence kreatinin adalah:

Page 16: Tugas Digoksin Bu Arifah

• di mana V adalah volume digoxin yg terdistribusi dalam L / 70 kg, Wt adalah berat badan dalam kilogram (penggunaan berat badan ideal jika> 30% kelebihan berat badan) dan CrCl adalah kreatinin dalam mL / min.

• Karena volume digoxin yg distribusi dan penurunan Cl secara bersamaan pada pasien dengan gagal ginjal, rata-rata t1/2 untuk digoxin 5 hari lebih pendek dari apa yang dapat diharapkan jika Cl ny menurun:

Page 17: Tugas Digoksin Bu Arifah

TDMObat dengan indeks terapi sempit

Page 18: Tugas Digoksin Bu Arifah
Page 19: Tugas Digoksin Bu Arifah
Page 20: Tugas Digoksin Bu Arifah

Steady state concentration

Page 21: Tugas Digoksin Bu Arifah

Waktu sampling obat

Page 22: Tugas Digoksin Bu Arifah
Page 23: Tugas Digoksin Bu Arifah

Pengaturan dosis berdasarkan hasil penentuan konsentrasi obat dalam plasma

Page 24: Tugas Digoksin Bu Arifah
Page 25: Tugas Digoksin Bu Arifah
Page 26: Tugas Digoksin Bu Arifah
Page 27: Tugas Digoksin Bu Arifah

DAFTAR PUSTAKA

American Pharmacist Assosiation. Drug Information Handbook. 18th ed. North America: Lexi Comp;2009-2010.Buerr L., Applied Clinical Pharmacokinetics, 2nd ed, New York. McGraw-Hill Comp.Laurence L.B., John S.L., Keith L.P. 2006. Goodman Gilman’s The

Pharmacological Basis Of Therapeutics. 11ed. New York. McGraw-Hill Comp.

Pincus Matthew. Managemen of digoxin. Aust Prescr 2016;39:1820.http:/dx.doi.org/10.18773/austprescr.2016.006

Diakses April 2016. Soham Dasgupta, Ashraf M. Aly, Sunil K. Jain. Junctional Bradycardia

as Early Sign of Digoxin Toxicity in a Premature Infant with Congestive Heart Failure due to a Left to Right Shunt. AJP Rep. 2016 Mar; 6(1): e96–e98. Published online 2015 Nov

20. doi: 10.1055/s-0035-1567858.