BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi kota-kota besar di Indonesia, persoalan kemiskinan merupakan masalah yang serius karena dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya kantong- kantong kemiskinan yang kronis dan kemudian menyebabkan lahirnya berbagai persoalan sosial di luar kontrol atau kemampuan pemerintah kota untuk menangani dan mengawasinya. Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak mudah untuk diatasi. Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya, namun masih saja banyak kita jumpai pemukiman masyarakat miskin di hampir setiap sudut kota yang disertai dengan ketidaktertiban dalam hidup bermasyarakat di perkotaan. Misalnya pendirian rumah maupun kios dagang secara liar di lahan-lahan pinggir jalan sehingga mengganggu ketertiban lalu lintas yang akhirnya menimbulkan kemacetan jalanan kota. Masyarakat miskin di perkotaan itu unik dengan berbagai problematika sosialnya sehingga perlu mengupas akar masalah dan merumuskan solusi terbaik bagi kesejahteraan mereka. Dapat dijelaskan bahwa bukanlah kemauan mereka untuk menjadi sumber masalah bagi kota namun karena faktor-faktor 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi kota-kota besar di Indonesia, persoalan kemiskinan merupakan
masalah yang serius karena dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya
kantong-kantong kemiskinan yang kronis dan kemudian menyebabkan
lahirnya berbagai persoalan sosial di luar kontrol atau kemampuan
pemerintah kota untuk menangani dan mengawasinya. Kemiskinan
merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak mudah untuk
diatasi. Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya, namun
masih saja banyak kita jumpai pemukiman masyarakat miskin di hampir
setiap sudut kota yang disertai dengan ketidaktertiban dalam hidup
bermasyarakat di perkotaan. Misalnya pendirian rumah maupun kios dagang
secara liar di lahan-lahan pinggir jalan sehingga mengganggu ketertiban lalu
lintas yang akhirnya menimbulkan kemacetan jalanan kota. Masyarakat
miskin di perkotaan itu unik dengan berbagai problematika sosialnya
sehingga perlu mengupas akar masalah dan merumuskan solusi terbaik bagi
kesejahteraan mereka. Dapat dijelaskan bahwa bukanlah kemauan mereka
untuk menjadi sumber masalah bagi kota namun karena faktor-faktor
ketidakberdayaanlah yang membuat mereka terpaksa menjadi ancaman bagi
eksistensi kota yang mensejahterahkan.
Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai pemukiman
masyarakat miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang
dianggap sebagai bagian kota yang harus disingkirkan. Terbentuknya
pemukiman kumuh sering disebut sebagai slum area dan dipandang potensial
menimbulkan banyak masalah perkotaan karena dapat merupakan sumber
timbulnya berbagai perilaku menyimpang seperti kejahatan dan sumber
penyakit sosial lainnya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kesehatan lingkungan?
2. Bagaimana pengertian dan karakteristik permukiman kumuh?
3. Bagaimana sebab dan proses terbentuknya permukiman kumuh?
4. Apa masalah-masalah yang timbul akibat permukiman kumuh?
5. Bagaimana upaya untuk mengatasi permukiman kumuh?
C. Tujuan
1. Memahami konsep kesehatan lingkungan.
2. Memahami pengertian dan karakteristik permukiman kumuh.
3. Memahami sebab dan proses terbentuknya permukiman kumuh.
4. Memahami masalah-masalah yang timbul akibat permukiman kumuh.
5. Memahami upaya untuk mengatasi permukiman kumuh.
2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Kesehatan Lingkungan
1. Pengertian kesehatan lingkungan
Ilmu kesehatan lingkungan diberi batasan sebagai ilmu yang mempelajari
dinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat
dengan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup seperti spesies
kehidupan, bahan, zat atau kekuatan di sekitar manusia, yang menimbulkan
ancaman, atau berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat,
serta mencari upaya-upaya pencegahan.
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan
lingkungan untuk mendukung tercapainya realitas hidup manusia yang sehat,
sejahtera dan bahagia (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan).Kesehatan
lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusia melalui
pengolahan, pengawasan dan pencegahan faktor-faktor lingkungan yang
dapat mengganggu kesehatan manusia, kesehatan lingkungan adalah ilmu dan
seni dalam mencapai keseimbangan, keselarasan dan keserasian lingkungan
hidup melalui upaya pengembangan budaya perilaku sehat dan pengelola
lingkungan sehingga dicapai kondisi yang bersih, aman, nyaman, sehat dan
sejahtera terhindar dari gangguan penyakit, pencemaran dan kecelakaan,
sesuai dengan harkat dan martabat manusia.Kesehatan lingkungan adalah
ilmu dan seni untuk mencegah pengganggu, menanggulangi kerusakan dan
meningkatkan atau memulihkan fungsi lingkungan melalui pengelolaan
unsur-unsur atau faktor-faktor lingkungan yang beresiko terhadap kesehatan
manusia dengan cara identifikasi, analisi, intervensi atau rekayasa
lingkungan, sehingga tersedianya lingkungan yang menjamin bagi derajat
kesehatan manusia secara optimal.
Masalah kesehatan adalah masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain diluar kesehatan sendiri. Banyak
faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individuataupun
3
kesehatan masyarakat.Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau
keaadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap
terwujudnya suatu kasus yang optimalpula.Usaha kesehatan lingkungan
adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimalkan lingkungan
hidup manusia agar dapat menyediakan media yang baik untuk terwujudnya
kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya.
2. Dasar hukum
Dasar hukum kesehatan lingkungan terdapat dalam UU No. 36 Tahun
2009 tentang kesehatan, BAB XI kesehatan lingkungan.Pasal 162 yang
menyatakan “Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya”. Pasal 163 menyatakan bahwa :
(1) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat menjamin ketersediaan
lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai risiko buruk bagi kesehatan.
(2) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup
lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan
fasilitas umum.
(3) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bebas dari unsur-
unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain:
a. Limbah cair;
b. Limbah padat
c. Limbah gas;
d. Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
pemerintah;
e. Binatang pembawa penyakit;
f. Zat kimia yang berbahaya;
g. Kebisingan yang melebihi ambang batas;
h. Radiasi sinar pengion dan non pengion;
i. Air yang tercemar;
j. Udara yang tercemar; dan
4
k. Makanan yang terkontaminasi.
(4) Ketentuan mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan proses
pengolahan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dan ayat (3),
ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
3. Ruang lingkup
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologis yang harus
ada antara manusia dengan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan
sehat dari manusia.Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi:
1. Penyediaan air minum
2. Pengelolahan air buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pengelolaan sampah padat
4. Pengendalian vector
5. Pencegahan dan pengendalian pencemaran tanah dan ekskreta manusia
6. Hygiene makanan
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan permukiman
12. Perencanaan daerah perkotaan
13. Kesehatan lingkungan transportasi udara, laut, dan darat
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan sanitasi yang berhubungan dengan epidemic, bencana,
kedaruratan tindakan pencegahan agar lingkungan bebas dari resiko
gangguan kesehatan (WHO, 1979)
4. Unsur Kesehatan Lingkungan
a. Perumahan
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia.
Rumah atau tempat tinggal manusia dari zaman ke zaman selalu mengalami
5
perubahan perkembangan bentuk rumah. Misal saja pada zaman purba
manusia tinggal di gua-gua, kemudian berkembang dengan mendirikan
rumah sebagai tembat tinggal dengan mendirikan rumah di hutan-hutan dan
dibawah pohon. Setelah manusia memasuki zaman modern ini meskipun
rumah mereka dibangun dengan bukan bahan-bahan setempat, tetapi kadang
desainnya masih mewarisi kebudayaan generasi sebelumnya. Sampai pada
abad modern ini manusia sudah membangun rumah bertingkat dan telah
dilengkapi dengan peralatan yang serba modern.
6
Faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah rumah:
a) Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan
social.
Maksudnya membangun sebuah rumah harus memperhatikan tempat
dimana rumah itu didirikan.
b) Tingkat kemampuaan ekonomi masyarakat
Hal ini dimaksudkan rumah di bangun berdasarkan kemampuan
keuangan penghuninya, untuk itu maka bahan-bahan setempat yang
7
rumah kisanya dari bamboo, kayu atap rumbia, dan sebagainya,
merupakan bahan-bahan pokok pembuatan rumah.
c) Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat
8
Dewasa ini teknologi perumahan sudah begitu maju dan begitu modern.
Rakyat pedesaan bagaimanapun sederhananya sudah meiliki teknologi
perumahan sendiri yang dipunyai turun temurun. Dalam rangka penerapan
teknologi tepat guna, maka teknologi yang sudah dipunyai oleh
masyarakat tersebut dimodifikasi.
d) Kebijakan (peraturan) pemerintah yang menyangkut tata guna tanah
Untuk hal ini, bagi perumahan masyarakat pedesaan belum merupakan
problem, namun di kota sudah menjadi masalah yang besar.
Adapun syarat-syarat rumah sehat adalah :
a. Bahan bangunan
1) Lantai
Ubin atau semen adalah baik, namun tidak cocok untuk kondisi
ekonomi pedesaan. Syarat yang terpenting disini adalah lantai tidak
berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada saat musim
penghujan.
2) Dinding
9
Tembok adalah baik, namun di samping mahal, tembok sebenarnya
kurang cocok untuk daerah tropis lebih-lebih bila ventilasinya kurang.
Dinding rumah didaerah tropis khususnya pedesaan, lebih baik dinding
atau papan, sebab meskipun jendela tidak cukup, maka lubang-lubang
pada dinding atau papan tersebut dapat merupakan ventilasi dan dapat
menambah penerangan alamiah.
3) Atap genteng
Adalah umum dipakai baik di perkotaan atau pedesaan. Disamping
atap genteng cocok untuk daerah tropis juga dapat terjangkau oleh
masyarakat dan bahkan masyarakat telah dapat membuatnya sendiri.
10
4) Lain-lain (tiang, kaso dan reng)
Kayu untuk tiang dan bamboo untuk kaso dan reng adalah umum di
pedesaan. Menurut pengalaman bahan-bahan tersebut tahan lama.
Tetapi perlu diperhatikan bahwa lubang-lubang pada bamboo
merupakan sarang tikus yang baik. Untuk menghindari ini maka cara
memotongnya harus disesuaikan menurut ruas-ruas bamboo tersebut,
apabila tidak pada ruasnya, maka lubang pada ujung-ujung bamboo
yang digunakan untuk kaso tersebut ditutup dengan kayu.
b. Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah
untuk menjaga agar aliran udara dalam rumah tersebut tetap segar.
Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah
yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya
meningkat. Kurangnya ventilasi udara akan menyebabkan kelembaban
udara dalam ruangan akan naik. Fungsi kedua dari ventilasi adalah untuk
membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri terutama bakteri
pathogen.Ada dua macam bentuk ventilasi, yakni:
1) Ventilasi alamiah
Yaitu dimana aliran udara dalam ruangan tersebut terjadi secara
alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada
dinding, dan lain-lain.
11
2) Ventilasi buatan
Yaitu menggunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara
tersebut, misalnya: kipas angin dan mesin penghisap udara.
c. Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan pencahayaan yang cukup, tidak kurang
dan tidak terlalu banyak. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni:
1) Cahaya alamiah, yakni sinar matahari. Cahaya ini sangat pathogen
dalam rumah, misalnya basil TBC. Jalan masuknya cahaya alamiah
juga diusahakan dengan genteng kaca.
2) Cahaya buatan, yakni menggunakan sumber cahaya yang bukan
alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik dan sebagainya.
d. Luas bangunan rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di
dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan
dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding
dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan perjubelan
(overcrowded). Hal ini tidak sehat, sebab disamping menyebabkan
kurangnya konsumsi O2 juga bila salah satu anggota keluarga terkena
penyakit infeksi, akan mudah menularkan penyakitnya ke anggota
keluarga yang lainnya.
e. Fasilitas dalam rumah
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
1) Penyediaan air bersih yang cukup
2) Pembuangan tinja
3) Pembuangan air limbah
4) Pembuangan sampah
5) Fasilitas dapur
6) Ruang berkumpul keluarga
Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka
atau belakang). Disamping fasilitas tersebut diatas ada fasilitas yang lain
yang perlu diadakan tersendiri untuk rumah pedesaan, yakni:
a) Gedung merupakan tempat untuk menyimpan hasil panen
12
b) Kandang ternak, karena ternak adalah bagian dari para petani, maka
kadang-kadang ternak tersebut ditaruh di dalam rumah.
b. Penyediaan air bersih
a) Air bersih
Merupakan air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah
dimasak. Kebutuhan air bersih adalah banyaknya air yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari misalnya
mandi, mencuci, memasak, menyiram tanaman, mencuci mobil, dan lain
sebagainya. Kualitas air adalah standar kualitas yang terdapat dalam
peraturan Menteri Kesehatan RI NO 82/2001 yang digunakan sebagai
parameter air yang meliputi aspek fisik, kimia, biologi
b) Air minum
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih
cepat meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan.
Kebutuhan manusia akan air sangat komplek antara lain untuk minum,
masak, mandi, mencuci (bermacam-macam cucian), dan sebagainya.
Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah
kebutuhan untuk minum.
syarat-syarat air minum yang sehat :
1) Syarat fisik
a) Rasa
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat
ditimbulkan karena adanya zat organic atau bakteri/unsur lain
yang masuk ke dalam air.
b) Bau
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini
dapat ditimbulkan oleh pembusukan zat organic sepertio bakteri
serta kemungkinan akibat tidak langsung dari pencemaran
lingkungan, terutama system sanitasi.
c) Suhu
13
Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan
kenaikan aktivitas biologi sehingga akan membentuk O2 lebih
banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara alamiah biasanya
disebabkan oleh aktivitas penebangan vegetasi di sekitar sumber
air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari
yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara
langsung atau tidak langsung.
d) Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan
organic dan anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna.
Sedang dari segi estetika kekeruhan air dihubungkan dengan
kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan dan air
tergantung pada warna buangan yang memasuki badan air.
e) TSD atau jumlah zat padat terlarut (Total Dissolved Solids)
Bahan padat adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada
penguapan dan pengeringan pada suhu 1030-105o C, dalam
portable water kebanyakan bahan bakar terdapat dalam bentuk
terlarut yang terdiri dari garam anorganik selain itu juga gas-gas
yang terlarut. Kandungan total solids pada potable water
biasanya berkisar antara 20 sampai dengan 1000 mg/l dan
sebagai satu pedoman kekerasan dari air akan meningkatnya total
solids, disamping itu pada semua bahan cair jumlah koloid yang
tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai
derajat dari pencemaran.
Zat padat selalu terdapat dalam air dan kalau terlalu
banyak tidak baik untuk air minum, banyaknya zat padat yang
disyaratkan untuk air minum adalah kurang dari 500 mg/l.
pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada
penyimpangan kualitas air minum dalam hal total solids ini yaitu
bahwa air akan memberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa
mual.
2) Syarat bakteriologis
14
Syarat air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala
bakteri, terutama bakteri pathogen.
3) Syarat kimia
Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung
zat beracun.
a) pH (derajat keasaman)
penting dalam proses penjernihan air karena keasamaan air pada
umumnya disebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama
karbondioksida. Pengeruh yang menyangkut aspek kesehatan
dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal
pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat
menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun
yang sangat menganggu kesehatan.
b) Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan
kesadahan nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat
keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang
dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau
menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat
(permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan
Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan
Alumunium.
Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah
dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh,
sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat
menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang
lebih kecil magnesium dibutukan oleh tubuh untuk pertumbuhan
tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat
menyebabkan rasa mual.
c) Besi
Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan
menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan
15
korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah
satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang
banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang
terkandung di dalam air adalah 1,0 mg/l
d) Alumunium
Batas maksimal yang terkandung di dalam air menurut Peratura
Menteri Kesehatan No 82/2001 yaitu 0,2 mg/l. air yang
mengandung banyak alumunium menyebabkan rasa yang tidak
enak apabila dikonsumsi.
e) Zat organic
Larutan zat organiki yang bersifat kompleks ini dapat berupa
unsur hara makanan maupun sumber energy lainnya bagi flora
dan fauna yang hidup di perairan.
f) Sulfat
Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat
mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merubus air
(panic/ketel) selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa.
Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengelolaan air
bekas.
g) Nitrat dan nitrit
Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan
tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun
dari pupuk-pupuk yang digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh
bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah nitrat yang lebih besar
dalam usus cenderung untuk berubah menjadi nitrit yang dapat
bereaksi langsung dengan hemoglobin dalam daerah membentuk
methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen di
dalam tubuh.
h) Chloride
Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia.
Chloride dalam jumlah kecil dibutuhan apabila berlebihan dan
16
berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan
korosi pada pipa air.
i) Zink atau Zn
Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l.
penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa
pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan
unsur yang penting untuk metabolism, karena kekurangan Zink
dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.
c) Sumber air minum, yaitu :
1) Air hujan : air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air
minum, tetapi air hujan tidak mengandung kalsium, sehingga
perlu ditambahkan kalsium.
2) Air sungai dan danau : menurut asalnya sebagian dari air
sungai dan air danau ini juga dari air hujan yang mengalir
melalui saluran-saluran ke dalam sungai atau danau tersebut.
Kedua sumber air tersebut mudah mengalami pencemaran
sehingga harus di olah terlebih dahulu sebeleum dijadikan air
minum.
3) Mata air : air yang keluar dari mata air ini biasanya berasal dari
air tanah yang muncul secara alamiah. Sehingga air dari mata
air bila belum tercemar sudah dapat dijadikan air minum
langsung
4) Air sumur dangkal : air ini keluar Dario dalam tanah yang
berasal dari lapisan air di dalamn tanah yang dangkal.
Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah berbeda-beda,
biasanya berkisar antara 5-15 m dari permukaan tanah. Air
sumur dangkal belum terlalu sehat, karena kontaminasi kotoran
dari permukaan tanah masih ada.
5) Air sumur dalam : air ini berasal dari lapisan kedua air di dalam
tanah. Dalamnya biasanya 15 m dari permukaan tanah.
Sehingga air sumur dalam ini sudah cukup sehat untuk
17
dijadikan air minum langsung (tanpa melalui proses
pengolahan).
d) Sumber air berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi
3 :
1) Air hujan : air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama
air di bumi dan merupakan jenis air yang paling murni. Namun,
air tersebut cenderung mengalami pencemaran ketika berada di
atmosfir. Air hujan akan melarutkan partikel-partikel debu dan
gas yang terdapat di dalam udara, misalnya gas CO2, gas N203
dan gas S2O3 sehinggan beberapa reaksi kimia berikut dapat
terjadi dalam udara.
1 Gas CO2 + Air hujan Asam karbonat
2 Gas S203 + Air hujan Asam sulfat
3 Gas N2O3 + Air hujan Asam nitrit
Dengan demikian air hujan yang sampai kepermukaan bumi
sudah tidak murni dan reaksi diatas dapat mengakibatkan
keasaman pada air hujan, sehingga akan terbentuk hujan asam
(acid rain).
2) Air permukaan : air permukaan merupakan salah satu sumber
penting bahan baku air bersih. Factor-faktor yang harus
diperhatikan, antara lain:
a. Jumlah atau kuantitasnya air permukaan
b. Mutu atau kualitas baku air permukaan
c. Kontunuitas air permukaan
Air permukaan tersebut dapat berupa sungai, telaga, rawa,
danau, waduk, air tejun atau sumur permukaan sebagian besar
berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi. Jenis air
permukaan ini sering kali merupakan sumber air yang paling
tercemar, baik karena kegiatan manusia, fauna, flora dan zat-zat
lainnya. Karakteristik air bersih dari berbagai sumber tersebut
secara garis besar dpat dijelaskan sebagai berikut :
18
a. Sumber air permukaan yang berasal dari sungai, selokan
dan parit biasanya dapat tercemar karena terhanyutnya
berbagai bahan pemcemar yang masuk kedalamnya.
b. Sumber air permukaaan yang berasal dari
danau,bendungan, rawa, mempunyai karakteristik air yang
tidak mengalir serta tersimpan dalam waktu yang lama, dan
mengandung sisa-sisa pembusukan alam, misalnya
pembusukan tumbuhan, ganggang, fungi, dan lain-lain.
c. Air permukaan yang berasal dari air laut mengandung kadar
garam yang tinggi sehingga jika akan digunakan untuk
minum, air tersebut harus menjalani proses ion-exchange.
3) Air tanah : air tanah (ground water) berasal dari air hujan yang
jatuh kepermukaan bumi yang kemudian mengalami perkolasi
atau penyerapan kedalam tanah dan mengalami proses filtrasi.
Proses filtrasi ini berlangsung secara alamiah dengan melewati
beberapa lapisantanah sehingga dapat menyebabkan terjadinya
kesadahan pada air (hardness of water). Kesadaran tersebut
menyebabkan berbagai zat dapat terkandung didalamnya,
seperti mineral (seperti kalsium, magnesium, dan logam berat
seperti Fe dan Mn). Berbagai proses tersebut menyebabkan
kualitas air tanah cenderung lebih baik atau lebih murni
dibandingkan air permukaan.
e) Pengolahan air minum secara sederhana
Ada beberapa cara pengolahan air minum antara alin sebagai
berikut :
a) Pengolahan secara alamiah ini dilakukan dalam bentuk
penyimpanan (storage) dari air yang diperoleh dari berbagai
macam sumber, seperti air danau, air kali, air sumber dan
sebagainya. Cara ini dengan cara dibiarkan untuk beberapa jam
ditempatnya.
b) Pengolahan air dengan menyaring
19
Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan
krikil, ijuk dan pasir.
c) Pengolahan air dengan menambahkan zat kimia
Zat kimia yang dapat digunakan dapat berupa dua macam,
yaitu zat kimia yang berfungsi sebagai kongulasi dan
mempercepat pengendapan misalnya tawas.
d) Pengolahan air dengan mengalirkan udara
Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang
tidak enak, menghilangkan gas-gas yang tidak diperlukan.
e) Pengolahan air minum untuk umum
Tujtuan untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada
air.
f) Penggolongan air
Berdasarkan pengaturan pemerintah RI nomor 20 tahun 1990,
kualitas air dikelompokkan menjadi beberapa golongan menurut
peruntukkan atau kegunaannya, antara lain :
a) Golongan A : air yang dapat digunakan sebagia air minum
secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
b) Golongan B : air yang dapat digunakan sebagi air baku air
minum.
c) Golongan C : air yang dapat dipergunakan untuk keperluan
perikanan dan perternakan.
d) Golongan D : air yang dapat digunakan untuk keperluan
pertanian, usaha diperkotaan, industry dan pembangkit listrik
tenaga air.
c. Pembuangan kotoran manusia
Yang dimaksud kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak
dipakai lagi olleh tubuh dan yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Zat-zat yang
harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berupa tinja (feses), air seni (urine) dan
CO2.Dengan bertambahnya penduduk yang tidak sebanding dengan area
pemukiman, masalah pembuangan kotoran manusia meningkat. Dilihat dari
20
segi kesehatan masyarakat, maslah pembuangan kotoran manusia menjadi
masalah pokok, sehingga perlu diatasi sedini mungkin. Karena kotoran
manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang multi kompleks.
Kurnagnya perhatian terhadap pengelolahan tinja disertai dengan cepatnya
pertambahan penduduk, jelas akan mempercepat penyebaran penyakit-
penyakit yang ditularkan melalui tinja.Beberapa penyakit yang dapat
disebarkan oleh tinja manusia antara lain : tifus, disentri, kolera, bermacam-
macam cacing (gelang, kremi, tambang, pita) dan lain sebagainya.
Pengelolahan tempat pembuangan kotoran manusia adalah jamban.
Jamban yang sehat apabila memliki syarat-syarat sebagai berikut :
a. Tidak mengotori permukaan tanah disekeliling jamban tersebut.
b. Tidak mengotori air permukaan disekitar jamban tersebut.
c. Tidak mengotori air tanah disekitar.
d. Tidak terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa.
e. Tidak menimbulkan bau.
f. Mudah digunakan dan dipelihara.
g. Sederhana designnya dan murah.
h. Dapat diterima oleh pemakainnya.
Hal-hal yang perlu untuk diperhatikan lagi yaitu :
a. Sebaiknya jamban tertutup
b. Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat berpijak
yang kuat
c. Bangunan jamban sedapat mungkin di tempatkan pada lokasi yang tidak
mengganggu pemandangan dan tidak menimbulkan bau
d. Sebaiknya jamban juga di sediakan alat pembersih seperti air atau kertas
pembersih.
Beberapa dibawah ini adalah tipe-tipe jamban yang sesuai tekhnologi
pedesaan antara lain :
1. Jamban cemplung, kakus (pit latrine)
Jamban cemplung ini sering kita jumpai didaerah perdesaan di jawa.
Tetapi sering di jumpai jamban cemplung yang kurang sempurna misalnya
tanpa rumah jamban dan tutup jamban. Sehingga serangga dapat mudah
21
masuk dan bau tidak dapat dihindari. Selian itu bila musim hujan jamban