Top Banner
19

Tugas Berfikir Kritis Latihan Kasus Peritonitis

Nov 10, 2015

Download

Documents

shella mentari

keperawatan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Slide 1

Tn. D 38 tahun, masuk RS. Cepat Sehat tanggal 25 Desember 2013 pukul 12.25 WIB dengan keluhan nyeri di perut kanan bawah dan menjalar sampai ke pinggang.Klien juga mengeluh belum BAB dan belum kentut sejak 2 minggu SMRS. Perut klien terlihat kembung dan tegang. peristaltik usus 8x/menit, bising usus 4x/mnt. Klien direncanakan operasi laparatomi pada tanggal 26 Desember 2013 pukul 09.00 WIB. Satu hari setelah operasi klien mengeluh perutnya nyeri seperti ditusuk-tusuk dan bertambah saat bergerak. Nyeri dirasakan di daerah luka post operarasi. Klien juga mengeluh demam, sesak nafas dan berkeringat banyak. Perawat M segera melakukan pemeriksaan pada Tn. D dan didapatkan data sebagai berikut :Keadaan Umum : Tampak sakit sedangKesadaran : ComposmentisTTV : TD : 130/80 mmHg, N : 106x/ menit, RR : 28x/menit, S : 38oc

Head To Toe :Mata : konjungtiva anemisMulut : mukosa pucat, bibir keringParu-paru : pola nafas ireguler, klien menggunakan otot bantu pernafasan. Abdomen : kemerahan pada luka insisi bedah laparatomi. Pola Nutrisi : klien mengeluh tidak nafsu makan karena mual. Klien makan 3x sehari dan hanya makan 2 sendok makan saja.Pola Eliminasi : klien belum BAB dan belum flatus. Klien terpasang DC sejak MRS. Pola Aktivitas / tidur : Klien mengeluh lemah. Semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga.Laboratorium : Darah : Hb : 9,9 gr/dl, Ht : 60%, Leukosit : 15.000AGD :pH : 7,35, PaO2 : 85 mmHg, PaCO2 : 40 mmHg, HCO3- : 14 mEq/L, BE : -4Terapi medis yang diberikan :Ceftriaxon 12 grRanitidin 31 ampMetronidazol 3 x 500 mgKetorolac 21 amp

DATA ETIOLOGIMASALAHDS: mengeluh perutnya nyeri seperti ditusuk-tusuk dan bertambah saat bergerak Nyeri dirasakan di daerah luka post operarasi

Do:klien tampak memegangi daerah yang dirasa nyeriKeadaan Umum : Tampak sakit sedangKesadaran : ComposmentisTTV : TD : 130/80 mmHg, N : 106x/ menit, RR : 28x/menit, S : 38ocInflamasi pd peritonium ( peritonitis

Laparotomi

Tindakan infasif

Terputusnya kontinuitas jaringan

Merangsang saraf serbri

Rangsangan dikirim kehipotalamus

Dipersepsikan nyeri

Nyeri akut Nyeri akut berhubungan dengan agent penyebab cidera fisik (prosedur tindakan infasif)DATA ETIOLOGIMASALAHDS: mengeluh perutnya nyeri seperti ditusuk-tusuk dan bertambah saat bergerak Nyeri dirasakan di daerah luka post operarasiKlien juga mengeluh demam, sesak nafas dan berkeringat banyak

Do:klien tampak memegangi daerah yang dirasa nyeriKeadaan Umum : Tampak sakit sedangKesadaran : ComposmentisTTV : TD : 130/80 mmHg, N : 106x/ menit, RR : 28x/menit, S : 38ocpola nafas ireguler, klien menggunakan otot bantu pernafasanHb : 9,9 gr/dl, Ht : 60%, Leukosit : 15.000PaO2 : 85 mmHg, PaCO2 : 40 mmHgkemerahan pada luka insisi bedah laparatomi. Inflamasi pd peritonium ( peritonitis

Laparotomi

Tindakan infasif

Terputusnya kontinuitas jaringan

Port de entry

Resiko infeksi

Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat ( trauma jaringan )DATA ETIOLOGIMASALAHDS: klien mengeluh tidak nafsu makan karena mual. Klien makan 3x sehari dan hanya makan 2 sendok makan sajaDo:konjungtiva anemismukosa pucat, bibir keringterlihat masi ada sisa makanan di meja klien.TTV : TD : 130/80 mmHg, N : 106x/ menit, RR : 28x/menit, S : 38ocHb : 9,9 gr/dl, Ht : 60%, Leukosit : 15.000PaO2 : 85 mmHg, PaCO2 : 40 mmHgInflamasi pd peritonium ( peritonitis

Aktivitas peristaltik usus menurun

Usus menjadi meregang

Absorbsi makanan terganggu

Bb menurun

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari keb. Tubuh Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intoleransi makananDATA ETIOLOGIMASALAHDS: Klien mengeluh lemah

Do:Semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga.Keadaan Umum : Tampak sakit sedangKesadaran : ComposmentisTTV : TD : 130/80 mmHg, N : 106x/ menit, RR : 28x/menit, S : 38ocInflamasi pd peritonium ( peritonitis

Laparotomi

Tindakan infasif

Terputusnya kontinuitas jaringan

Merangsang saraf serbri

Rangsangan dikirim kehipotalamus

Dipersepsikan nyeri

Ketidaknyamanan (tirah baring mobilisasi)

Mobilitas fisik terganggu

Intoleransi aktivitasIntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umumPRIORITAS DIAGNOSA Nyeri akut berhubungan dengan agent penyebab cidera fisik (prosedur tindakan infasif)Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat ( trauma jaringan )Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intoleransi makananIntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

Asuhan keperawatanNO. DXTUJUAN INTERVENSI RASIONAL1. Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria:TTV :120/90 mmhg , N :20Pasien tampak rileks Mampu beraktivitasDapat melakukan relaksasi

Mengontrol faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi respon ketidaknyamanan.

Pemantauan ttv

Observasi drainase pada luka.

Manajement nyeri Kolaborasi dengan Tim Medis dalam pemberian :-IVFD RL 20 gtt/mnt-Ceftiaxone 1x2 gr IV-Ranitidin2X150mg IV

Mengurangi atau menghilangkan factor-faktor pencetus yang dapat meningkatkan nyeri .Mengumpulkan dan menganalisis data menetukan dan mencegah komplikasiMengumpulkan dan menganalisis drainase luka post opMeringannkan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkatkenyamanan yang dapat diterima oleh pasienMemberikan manajemen nyeri sesuai inikasi farmakologisNo. DxTujuan Intervensi Rasional2.Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan resiko infeksi tidak terjadi atau berkurang dengan kriteria:Terbebas dari tanda atau gejala infeksi.Menunjukkan hygiene pribadi yang adekuat.Mengindikasikan status gastrointestinal, pernapasan,Genitourinaria dan imun dalam batas normal.1. Kaji jenis pembedahan, hari pembedahan, dan apakah adanya order khusus dari tim dokter bedah dalam melakukan perawatan luka.2. Lakukan perawatan luka :A.Lakukan perawatan luka steril pada hari kedua pascabedah dan diulang setiap hari sekali pada luka abdomen.B. Lakukan perawatan luka pada drain.1. Mengidentifikasikan kemajuan atau penyimpangan dari tujuan yang diharapkan2.A kondisi bersih dan kering akan menghindari kontaminasi komensal dan akan menyebabkan respons inflamasi lokal dari akan memperlama penyembuhan luka. Perawatan luka sebaiknya tidak seriap hari untuk menurunkan kontak tindakan dengan luka dalam kondisi steril sehingga mencegah kontaminasi kuman keluka bedah.2.B drain pascabedah merupakan material yang dapat menjadi jalan masuk kuman. Perawat melakukan perawatan luka setiap hari atau disesuaikan NO. DXTUJUAN INTERVENSI RASIONAL2.C.Bersihkan luka dan drainase dengan cairan antiseptik jenis iodine providum dengan cara swabbing dari arah dalam ke luar.D. Bersihkan bekas sisa iodine providum dengan alkohol 70% atau normal salin dengan cara swabbing dari arah dalam ke luar.E. Tutup luka dengan kasa steril dan tutup dengan plester adhesif yang menyeluruh menutupi kasa.3. Kolaborasi pemberian ceftriaxon 12 grMetronidazol 3 x 500 mgKetorolac 21 ampIVFD RL 20 gtt/mntRanitidin2x150mg IV

2.C pembersihan debris (sisa fagositosis, jaringan mati) dan kuman sekitar luka dengan mengoptimalkan kelebihan dari iodine providum sebagai antiseptik dari dengan arah dari dalam keluar dapat mencegah kontaminasi kuman ke jaringan luka.2.D antiseptik iodine providum mempunyai kelemahan dalam menurunkan proses epitelisesi jaringan sehingga memperlambat pertumbuhan luka, maka harus dibersihkan dengan alkohol atau normal salin2.E penutupan secara menyuluruh dapat menghindari kontaminasi dari benda atau udara yang bersentuhan dengan luka bedah.3. Pemberian medikasi farmakologis membantu pengurangan infeksiNO. DXTUJUAN INTERVENSI RASIONAL3. Tujuan : setelah dilakukan perawatan selama 1x24 jam, diharapkan kebutuhan nutrisi pasien adekuat.Kriteria hasil:- menunjukan peningkatan berat badan- menunjukan peningkatan nafsu makan

Auskultasi bising

Berikan kebersihan oral

Kolaborasi rujuk dengan ahli gizi

peningkatan bising usus menandakan kembalinya fungsi usus.

mulut yang bersih dapat meningkatkan rasa makanan

untuk menentukan program diet yang tepatNO. DXTUJUAN INTERVENSI RASIONAL1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pasien mencapai peningkatan toleransi aktivitas dengan kriteria:Memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri.

Periksa TTV

Evaluasi peningkatan toleran aktifitas.

Berikan bantuan dalam aktivitas perwatan diri sesuai indikasi.

Dapat menunjukkan peningkatan dekompesasi peritoneum daripada kelebihan aktivitas.

Membantu dalam evaluasi derajat toleransi.

Pemenuhan kebutuhan perawatan diri pasien.Implementasi dan EvaluasiNO. DXIMPLEMENTASI EVALUASI1.Melakukan pengontrolan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi respon ketidaknyamanan. (lingkungan, kebisingan)

Melakukan pemantauan Pemantauan ttv td :120/100, N: 26, RR : 20 S:36,0

Mengobservasi drainase pada luka.

melakuakan manajement nyeri, mengajarkan tekhnik relaksasi dan nafas dalam. Meng Kolaborasi dengan Tim Medis dalam pemberian :-IVFD RL 20 gtt/mnt-Ceftiaxone 1x2 gr IV-Ranitidin2X150mg IV

S : klien mengatakan nyeri sedikit berkurang,O: klien tidak lagi mmeringis, klien tampak tenang, tidak lagi memegangi daera luka, klien dapat melakukan tekhnik rileksasi A: masalah teratasi sebagianP: lanjut intervensi

NO. DXIMPLEMENTASI EVALUASI1.Mengkaji jenis pembedahan, hari pembedahan, dan apakah adanya order khusus dari tim dokter bedah dalam melakukan perawatan luka.melakukan perawatan luka mengkolaborasi pemberianceftriaxon 12 grMetronidazol 3 x 500 mgKetorolac 21 ampIVFD RL 20 gtt/mntRanitidin2x150mg IV

S : -O: