Top Banner
BULLDOZER 1. Pendahuluan Dozer merupakan traktor yang dipasangkan blade di bagian depannya. Blade berfungsi untuk mendorong, atau memotong material yang ada di depannya. Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan dozer atau bulldozer adalah: a. Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan. b. Pembukaan jalan baru. c. Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m. d. Membantu mengisi material pada scraper. e. Menyebarkan material. f. Mengisi kembali saluran. g. Membersihkan quary. 2. Blade Ada beberapa macam jenis blade yang dipasangkan pada dozer. Pemilihan jenis blade tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Jenis blade yang umum dipakai adalah straight blade (S-blade), angle blade (A- blade), universal blade (U- blade), dan cushion blade (C- blade). S-blade biasanya digunakan untuk pekerjaan pengupasan dan penimbunan tanah. Blade jenis ini dapat bekerja pada tanah keras.
103

TUGAS ALAT BERAT

Dec 23, 2015

Download

Documents

agunkayu

MPPK
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TUGAS ALAT BERAT

BULLDOZER

1. Pendahuluan

Dozer merupakan traktor yang dipasangkan blade di bagian depannya. Blade

berfungsi untuk mendorong, atau memotong material yang ada di depannya. Jenis

pekerjaan yang biasanya menggunakan dozer atau bulldozer adalah:

a. Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan.

b. Pembukaan jalan baru.

c. Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m.

d. Membantu mengisi material pada scraper.

e. Menyebarkan material.

f. Mengisi kembali saluran.

g. Membersihkan quary.

2. Blade

Ada beberapa macam jenis blade yang dipasangkan pada dozer. Pemilihan

jenis blade tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Jenis blade yang

umum dipakai adalah straight blade (S-blade), angle blade (A-blade), universal

blade (U- blade), dan cushion blade (C-blade).

S-blade biasanya digunakan untuk pekerjaan pengupasan dan penimbunan

tanah. Blade jenis ini dapat bekerja pada tanah keras.

A-blade mempunyai lebar yang lebih besar 0,3 sampai 0,6 daripada S-blade.

Blade jenis ini digunakan untuk menyingkirkan material kesisinya, penggalian

saluran, dan pembukaan lahan.

U-blade juga lebih besar daripada S-blade. U-blade dipakai untuk reklamasi

lahan. Blade jenis ini mempunyai kemampuan untuk mengangkut material dalam

jumlah besar pada jarak tempuh yang relative jauh. Umumnya material yang

ditangani adalah material yang ringan seperti tanah lepas.

C-blade umumnya dipasang pada traktor yang besar yang digunakan untuk

mendorong scraper. Blade jenis ini lebih pendek daripada S-blade.

Page 2: TUGAS ALAT BERAT

Tabel 1. Pisau bulldozer

Ukuran mesin (hp) 60-70 100-150 200 300 400

Berat mesin (ton) 5-8 10-12 16 25 35

Panjang pisau (m) 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0

Tinggi pisau (m) 0,8 1,0 1,2 1,5 1,8

Gambar 1. Macam-macam blade

3. Pembagian Dozer Menurut Jenis Roda

a. Crawler Tractor Dozer (Roda Kelabang)

Traktor ini banyak digunakan pada pekerjaan pemindahan tanah. Kelebihan

dan kekurangannya antara lain:

- Sebagai tenaga penggerak untuk mendorong dan menarik

- Tenaga tarik yang besar

- Kecepatan relative kecil

- Ground contact lebih besar

- Dapat bekerja pada kondisi tanah yang buruk

- Kemungkinan slip kecil

Page 3: TUGAS ALAT BERAT

Gambar 2. Crawler Tractor Dozer

b. Wheel tractor dozer (roda ban)

Wheel tractor digunakan untuk mendapatkan kecepatan yang lebih besar.

Traktor ini memerlukan jalan yang lebih baik karena tenaga tariknya

dipengaruhi keras lembeknya permukaan tanah. Kelebihan dan

kekurangannya antara lain:

- Tenaga tarik yang relative lebih kecil

- Kecepatan besar

- Ground contact lebih kecil

- Sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah di lapangan

- Ada kemungkinan slip

Gambar 3. Buldozer dengan roda ban

Page 4: TUGAS ALAT BERAT

4. Produktivitas dozer

Produktivitas dozer sangat bergantung pada ukuran blade, ukuran traktor

dan jarak tempuh. Perhitungan produktivitas ditentukan dari volume tanah yang

dipindahkan dalam 1 siklus dan jumlah siklus dalam 1 jam pengoperasian.

Kapasitas blade dapat dicari dari data pada table atau melalui perhitungan.

Rumus dari kapasitas blade (dalam Icm) adalah:

VI=¿ WHL

2¿

Nilai W = 1,5 sampai 1,67 H (satuan dalam meter) untuk sudut α antara 30-33⁰.

Tabel 2. Perkiraan kapasitas blade

Perkiraan Ukuran (m x m)Kapasitas Model

DozerA-blade S-blade U-blade

4,16 x 1,033 3,18 - - D6H

3,36 x 1,257 - 3,89 - D6H

4,50 x 1,111 3,89 - - D7H

3,90 x 1,363 - 5,16 - D7H

3,98 x 1,553 - - 8,34 D7H

4,96 x 1,174 4,66 - - D8N

4,26 x 1,740 - - 11,70 D8N

3,88 x 0,910 2,5 - - D6D

3,21 x 1,127 - 3,77 - D6D

4,26 x 0,960 2,90 - - D7G

3,65 x 1,274 - 4,2 - D7G

3,82 x 1,274 - - 5,80 D7G

α

Page 5: TUGAS ALAT BERAT

Pengisian blade umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m) pertama dari jarak

tempuh. Pada saat kembali, blade dalam keadaan kosong. Waktu angkut dan

kembali bulldozer dapat ditentukan dari jarak dibagi kecepatan untuk setiap

variabel. Perhitungan waktu siklus ditentukan juga oleh suatu waktu yang

konsisten (fixed time, FT) yang merupakan waktu yang dibutuhkan bulldozer

untuk mempercepat dan memperlambat laju kendaraan. FT pada umumnya

berkisar antara 0,10 – 0,15 menit. Waktu yang diperlukan oleh dozer untuk

melakukan 1 siklus adalah:

CT = FT + HT + RT

Perhitungan maksimum produktivitas bulldozer dapat dicari dengan menggunakan

rumus:

∏ ¿V I60CT

x efisiensi

5. Ripper

Ripper adalah alat yang menyerupai cakar (shank) yang dipasangkan di

belakang traktor. Fungsi dari alat ini adalah untuk menggemburkan tanah keras.

Jumlah cakar ripper antara satu sampai lima buah. Bentuk dari shank ada 2

macam, lurus dan lengkung. Shank lurus dipakai untuk material yang padat dan

batuan berlapis. Sedangkan shank yang lengkung dipakai untuk batuan yang retak.

Perhitungan produktivitas ripper sangat sulit untuk diperkirakan. Salah satu

faktornya adalah pekerjaan dengan penggunaan ripper bukanlah pekerjaan yang

dilakukan terus-menerus. Biasanya pekerjaan ini dilakukan bersama-sama dengan

pemuatan material, sehingga kadang kala di lapangan kita dapat melihat bahwa

sebuah traktor dipasangkan blade dan ripper pada waktu bersamaan.

Perhitungan produktivitas ripper dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara

pertama adalah dengan mengukur potongan topografi di lapangan dan waktu yang

dibutuhkan untuk menggeburkan tanah. Cara ini menghasilkan hasil yang akurat.

Cara lain adalah dengan mengasumsikan kecepatan rata-rata ripper yang bekerja

pada suatu area. Dengan diketahuinya jarak yang ditempuh pada setiap pass maka

waktu berangkat dapat dicari. Total waktu siklus merupakan penambahan waktu

berangkat dengan waktu yang dibutuhkan ripper untuk mengangkat atau

menurunkan cakarnya.

Page 6: TUGAS ALAT BERAT

Gambar 4. Bagian-bagian Dozer

6. Spesifikasi Teknis Bulldozer

Bulldozer tipe D85 merk Komatsu

Product Model PD220Y-1 PD220YS 

ENGINE

Model  Cummins NT-855-C280

Type  Four-stroke, turbocharged vertical

Flywheel power (kW) 162

Rated speed (r/min) 1850

Number of cylinders-bore×stroke (mm)

6-139.7×152.4

Starting method  Starting motor 24V 11kW

Battery 24V (12V×2)-195AH

Air cleaner  Dry horizontal type with precleaner

TRANSMISSION SISTEM

Torque converter  3-element, single-stage, single phase

 

Transmission Planetary gear, multiple-disc clutch, hydraulic actuated, forced lubrication by gear pump, 3

Page 7: TUGAS ALAT BERAT

forward speeds and 3 reverse speeds.

Bevel gear  Spiral bevel gear, Splash lubricated

Steering clutchWet, Multiple disc,clutch, Spring loaded, hydraulically actuated

Steering brakeWet, band brake, operated with hydraulic booster and valve inner linkage

Final drive  Spur gear, double reduction, splash lubrication

UNDER CARRIAGE

Sprocket  Segmented

Number of track shoes (each side)  6 (4 single, 2 double)

Track tension Hydraulic adjusted

Floating seals are used in all track rollers,carrier rollers,sprocket and front idlers

TRAVEL SPEED (km/h) 1st 2nd 3rd

Forward 3.6 6.5 11.2

Reverse 4.3 7.7 13.2

TRACK

Type Sealed single grouse

Track pitch (mm) 216 216

Track width (mm) 560 945 

Number of track shoes (each side) 38 45

Length of track on ground (mm) 2730 3490

Ground clearance (mm) 405 450

Ground pressure (Mpa) ≤0.078 ≤0.038

Track gauge (mm) 2000 2250

HYDRAULIC SISTEM OF WORK EQUIPMENT

Working pressure (Mpa) 13.7

Rated delivery (L/min) (2000r/min) 257

Pump CBT3160 CBT3160 gear pump

Control valve Hand-operated plunger servo controlling

Valve position Raise, Hold, Lower, Float

Cylinder,Boro×Rod×Stroke (mm) Φ120×Φ70×1054 Φ120×Φ70×1293

WORK EQUIPMENT

Blade type Straight tilt blade 

Width×Height (mm) 3725×1315 4365×1260

Max.lift above ground (mm) 1210 1350

Max.drop below ground (mm) 540 500

Pitch adjustment (°) 55 55°30’ 

Page 8: TUGAS ALAT BERAT

Bit lifting speed (m/s) ≥0.35 ≥0.35 

Gradeability (°) 30 30 

Max.tilt (mm) 735 500 

Dimensions  Length×Width×Height (mm)

5700×3725×3575 6061×4365×3611

Weight (kg) 25500 26000

Hydraulic Crawler Bulldozer 220 HP merk Kudat

Gambar 5. Hydraulic Crawler Bulldozer

Operating weight(not including ripper) 

23800 KGS

Ripper weight 3900 KGS

Engine flywheel power  162 KW

Ground pressure(without ripper) 

71.9 kPa

Ground clearance 404 mm

Ground contact length  2890 mm

Track center distance 1980 mm

Overall dimensions(L × W × H)

(with single shank ripper)7604 × 3823 × 3402(with straight tilting blade)

Grade-ability Latitude30  °     Transverse 25 °

Theory travel speed (km/h)

1st gear forward           0-3.9 1st   gear backward         0-4.8

2nd gear forward         0-6.5  2nd gear backward         0-8.2

Page 9: TUGAS ALAT BERAT

3rd gear forward         0-10.9 3rd gear backward 0-13.2

Dozing operation rate (moving distance 40m )

350m 3 /h

Diesel  engine  specifications

Model  NT855-C280 (Cummins)

Type water cooled, single line, vertical, four strokes, turbocharged, 6-cylinders

Flywheel power(speed at 2100 rpm)

16 kW 

Starting mode 24V electric starting

Komatsu D85E-SS-2 Crawler Tractor

Gambar 6. Komatsu D85E-SS-2 Crawler Tractor

Selected DimensionsDimensionsA. LENGTH W/ BLADE 13.6 ft in 4135 mmB. WIDTH OVER TRACKS 8.7 ft in 2660 mmC. HEIGHT TO TOP OF CAB 7.8 ft in 2375 mmD. LENGTH OF TRACK ON GROUND 9.8 ft in 2980 mmUndercarriageG. TRACK GAUGE 6.7 ft in 2050 mmH. STANDARD SHOE SIZE 24 in 610 mm

SpecificationEngine

Page 10: TUGAS ALAT BERAT

MAKE KomatsuMODEL S6D125DISPLACEMENT 674 cu in 11 LOperationalOPERATING WEIGHT 34436.2 lb 15620 kgFUEL CAPACITY 107.5 gal 407 LTransmissionNUMBER OF FORWARD GEARS 3NUMBER OF REVERSE GEARS 3MAX SPEED - FORWARD 6.6 mph 10.6 km/hMAX SPEED - REVERSE 8.3 mph 13.4 km/hUndercarriageSTANDARD SHOE SIZE 24 in 610 mmTRACK GAUGE 6.7 ft in 2050 mmDimensionsLENGTH W/ BLADE 13.6 ft in 4135 mmWIDTH OVER TRACKS 8.7 ft in 2660 mmHEIGHT TO TOP OF CAB 7.8 ft in 2375 mmLENGTH OF TRACK ON GROUND 9.8 ft in 2980 mm

SCRAPER

Page 11: TUGAS ALAT BERAT

1. Pendahuluan

Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut, dan

menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis. Scraper dapat digunakan sebagai

alat pengangkutan untuk jarak yang relatif jauh (± 2000 m) pada tanah datar

dengan alat penggerak roda ban. Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung

pada:

- Karakteristik material yang dioperasikan,

- Panjang jarak tempuh,

- Kondisi jalan,

- Alat bantu yang diperlukan.

Scraper umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, scraper yang ditarik

(towed scraper), scraper bermotor (motorized scraper), dan scraper yang mengisi

sendiri (self loading scraper). Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor

dengan kekuatan mesin 300 hp atau lebih. Scraper jenis ini dapat menampung

material sebanyak 8-30 m3.

Daya tampung motorized scraper adalah sebanyak 25-30 m3. Motorized

scraper mempunyai kekuatan 500 hp atau lebih dengan kecepatan mencapai 60

km/jam karena menggunakan alat penggerak ban. Akan tetapi daya cengkram ban

terhadap tanah kurang sehingga scraper tipe ini di dalam operasinya memerlukan

bantuan crawler traktor yang dilengkapi blade atau scraper lain. Pengoperasian

dengan alat bantu ini dilakukan dengan 2 cara yaitu:

- Push-loaded

Alat bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian. Pada saat bak

penampung telah penuh, scraper dapat bekerja sendiri. Dengan demikian alat

bantu dapat membantu tiga hingga lima scraper. Dengan adanya alat bantu,

jarak tempuh scraper dapat mencapai 3 km. ukuran dozer yang dipakai

tergantung dari daya muat scraper.

- Push-pull

Dua buah scraper dioperasikan dengan cara keduanya saling membantu

didalam pengerukan. Scraper yang di belakang mendorong scraper di

depannya pada saat pengerukan dan scraper di depannya menarik scraper

yang di belakang pada saat pengerukan.

Page 12: TUGAS ALAT BERAT

Karena kedua tipe scraper di atas tidak dapat memuat sendiri hasil

pengerukannya, maka scraper tertentu dilengkapi semacam conveyor untuk

memuat tanah. Scraper seperti ini dinamakan self loading scraper. Dengan

adanya tambahan alat ini maka berat alat bertambah sekitar 10 – 15%.

Scraper digunakan untuk pengerukan top soil. Top soil yang dipindahkan

berkisar pada kedalaman 10 cm sampai 30 cm. Jika lahan yang akan diangkat top

soilnya mempunyai luas sedang maka self-loading scraper yang lebih kecil atau

crawler tractor dengan scraper bowl dapat dipilih. Untuk lahan yang luas push-

loaded scraper dengan kecepatan tinggi menjadi pilihan.

Gambar 7. Scraper

2. Pengoperasian Scraper

Scraper terdiri dari beberapa bagian dengan masing-masing fungsinya.

Bagian-bagian tersebut adalah bowl, apron, dan tail gate. Bowl adalah bak

penampung muatan yang terletak diantara ban belakang. Bagian depan bowl dapat

digerakkan ke bawah untuk operasi pengerukan dan pembongkaran muatan. Pada

bagian sisi depan bowl yang bergerak ke bawah terdapat cutting edge. Kapasitas

penuh bowl berkisar antara 3 sampai 38 m3. Apron adalah dinding bowl bagian

depan yang dapat diangkat pada saat pengerukan dan pembongkaran. Apron dapat

menutup kembali pada saat pengangkutan material. Beberapa model scraper

memiliki apron yang dapat mengangkut material sepertiga dari material di bowl.

Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat pemuatan

dan pengangkutan material dinding ini tidak bergerak, namun pada saat

Page 13: TUGAS ALAT BERAT

pembongkaran muatan ejector bergerak maju untuk mendorong material keluar

dari bowl.

Pada saat permuatan material, ejector berada di belakang dan bowl diturunkan

sampai cutting edge mengenai tanah. Apron juga dibuka lebar. Alat kemudian

bergerak maju secara perlahan. Pada saat alat bergerak maju, tanah masuk ke

dalam bowl. Kedalaman penetrasi tergantung pada sejauh mana bowl diturunkan.

Ketika pekerjaan permuatan hampir selesai bowl dinaikkan perlahan dan apron

juga diturunkan untuk menahan material tidak keluar dari bowl.

Pengangkutan material dilakukan dengan kecepatan tinggi. Baik bowl, apron,

maupun ejector tidak melakukan gerakan. Bowl harus tetap pada posisi di atas

cutting edge tidak mengenai tanah yang menyebabkan kerusakan pada cutting

edge dan permukaan tanah terganggu.

Pembongkaran muatan dilakukan dengan menaikkan apron dan menurunkan

bowl sampai material di dalam bowl keluar dengan ketebalan tertentu. Kemudian

apron diangkat setingginya dan ejector bergerak maju untuk mendorong sisa

material yang ada di dalam bowl. Pada saat pembongkaran selesai apron

diturunkan, bowl dinaikkan, dan ejector ditarik kembali pada posisi semula.

3. Produktivitas scraper

Produktivitas scraper tergantung pada jenis material, tenaga untuk

mengangkut, kondisi jalan, kecepatan alat, efisiensi alat. Pertama-tama banyaknya

material yang akan dipindahkan dalam satu jam ditentukan. Volume material yang

akan dipindahkan akan mempengaruhi kapasitas scraper yang dipilih. Sedangkan

jumlah pengangkutan per jam tergantung pada waktu siklus scraper. Waktu siklus

scraper merupakan penjumlahan dari waktu muat ( LT), waktu pengangkutan

(HT), waktu pembongkaran muatan (DT), waktu kembali (RT), dan waktu antri

(ST). Selain itu ada tambahan waktu berputar atau turning time (TT) dan waktu

percepatan, perlambatan dan pengereman atau accelerating, decelerating and

breaking time (ADBT). Karena LT, DT, ST, TT dan ADBT konsisten maka

waktu-waktu tersebut dikategorikan sebagai waktu tetap (FT) sehingga rumus

yang dipakai adalah:

FT = LT + DT + ST + TT + ADBT

Page 14: TUGAS ALAT BERAT

Tabel 3. Nilai FT (menit)

KegiatanKecepatan Pengangkutan Rata-rata

8 - 12,5 km/j 12,5 - 24 km/j 24 - 28 km/j  1* 2* 3* 1* 2* 3* 1* 2* 3*

Pemuatan 0,8 1,0 1,4 0,8 1,0 1,4 0,8 1,0 1,4Pembongkaran & memutar

0,4 0,5 0,6 0,4 0,5 0,6 0,4 0,5 0,6

Percepatan & Perlambatan

0,3 0,4 0,6 0,6 0,8 1,0 1,0 1,5 2,0

Total 1,5 1,9 2,6 1,8 2,3 3,0 2,2 3,0 4,0

1 = kondisi baik

2 = kondisi sedang

3 = kondisi buruk

Sedangkan waktu siklus (CT) adalah penjumlahan waktu tetap, waktu angkut,

dan waktu kembali. Waktu angkut dan waktu kembali dihitung tersendiri karena

selalu berubah tergantung kondisi jalan dan jarak tempuh. Perhitungan rumus CT

menggunakan rumus:

CT = HT + RT + FT

Rumus yang digunakan untuk menentukan produktivitas scraper adalah:

∏ ¿ V x60 x effCTs

4. Spesifikasi Teknis Scraper

Caterpillar 623B Motor Scraper

Page 15: TUGAS ALAT BERAT

Gambar 8. Caterpillar 623B Motor Scraper

Selected DimensionsDimensionsA. OVERALL LENGTH 41.1 Ft In 12520 MmB. OVERALL WIDTH 11.7 Ft In 3555 MmC. OVERALL HEIGHT 12.5 Ft In 3810 MmD. WHEELBASE 26.2 Ft In 7975 MmF. HEIGHT TO TOP OF CAB  Ft In  Mm

SpecificationTractor EngineModel 3406Net Power 330 Hp 246.1 KwPower Measured @ 1900 RpmDisplacement 890.9 Cu In 14.6 LOperationalFuel Capacity 135 Gal 511 LTire Size 29.5x29 28prTransmissionMax Speed Forward 30 Mph 48.3 Km/HWeightsTotal Operating - Empty 71165.2 Lb 32280 KgBowlHeaped Capactiy 22 Yd3 16.8 M3Max Depth Of Cut 13 In 330 MmWidth Of Cut 10.3 Ft In 3150 MmDimensionsOverall Length 41.1 Ft In 12520 MmOverall Width 11.7 Ft In 3555 MmHeight To Top Of Cab  Ft In  MmOverall Height 12.5 Ft In 3810 MmWheelbase 26.2 Ft In 7975 Mm

Page 16: TUGAS ALAT BERAT

Caterpillar 637 Traktor Roda Scraper

Gambar 9. Caterpillar 637 Traktor Roda Scraper

MESIN

Daya Flywheel: Traktor/Scraper 373 kw (500 hp)/211 kW (283 hp)

Daya Flywheel - Traktor 345 / 373 kW (462 / 500 hp)

Daya Flywheel - Scraper 198 / 211 kW (266 / 283 hp)

Engine Traktor Cat® C18 dengan Teknologi ACERT

Engine Scraper Cat C9 dengan Teknologi ACERT

SPESIFIKASI KERJA

Kapasitas Scraper: Munjung 38.0 m3

Kecepatan Maksimum (Bermuatan) 53.0 km/j

Tetapan Beban 34473.0 kg

Kapasitas Scraper - struck 31.0 m3

180 ° Lebar Putar Pinggir Jalan ke Pinggir Jalan 13.7 m

BOBOT

Bobot Kerja - bermuatan, perkiraan 88409.0 kg

Bobot Kerja - kosong, perkiraan 54050.0 kg

DIMENSI

Tinggi ke Puncak Scraper 4.18 m

Jarak Sumbu Roda 9.53 m

Panjang - keseluruhan 15.47 m

Lebar - keseluruhan 3.94 m

Tapak - Scraper 2.46 m

Tapak - Traktor 2.46 m Caterpillar 623H Traktor Roda Scraper

Page 17: TUGAS ALAT BERAT

Gambar 10. Caterpillar 623H Traktor Roda Scraper

MESIN

Daya Flywheel: Traktor/Scraper 304 kW (407 hp)

Daya Maks 304.0 kW

Traktor Cat® C13 ACERT™

TRANSMISI

Kecepatan Maksimum (Bermuatan) 53.9 km/j

1 Maju 5.0 km/j

2 Maju 8.9 km/j

3 Maju 12.1 km/j

4 Maju 16.3 km/j

5 Maju 21.9 km/j

6 Maju 29.6 km/j

7 Maju 39.9 km/j

8 Maju 53.9 km/j

Mundur 9.2 km/j

PERANGKAT HIDROLIK

Diameter Silinder Bowl 140.0 mm

Panjang Langkah Silinder Bowl 845.0 mm

Diameter Silinder Ejektor 110.0 mm

Panjang Langkah Silinder Ejektor 1213.0 mm

Lubang Silinder Lantai Bowl 130.0 mm

Page 18: TUGAS ALAT BERAT

Langkah Lantai Bowl 1353.0 mm

Aliran Sirkuit Hitch Peredam 40.1 L/mnt

Lubang Silinder Hitch Peredam 140.0 mm

Langkah Silinder Hitch Peredam 251.0 mm

Aliran Sirkuit Elevator 257.0 L/mnt

Aliran Sirkuit Scraper 192.0 L/mnt

Aliran Sirkuit Kemudi Sekunder 39.0 L/mnt

Aliran Sirkuit Kemudi 234.0 L/mnt

Lubang Silinder Kemudi 127.0 mm

Langkah Silinder Kemudi 1128.0 mm

BOWL SCRAPER

Kapasitas Heaped 17.6 m3

Tetapan Beban 25038.0 kg

Kapasitas Munjung 17.6 m3

Kedalaman pemotongan maksimum 262.0 mm

Kedalaman Spread Maksimum 465.0 mm

Jarak Bebas ke Tanah Maksimum di Pinggiran Tajam 529.0 mm

Gaya Penetrasi Hidraulik Maksimum 590.0 kN

Kapasitas Rata 14.4 m3

Ketebalan Pinggiran Tajam 22.0 mm

Lebar Pemotongan, Di Luar Router Bit 3136.0 mm

KEMUDI

Sudut Kemudi - Kanan 85º

Sudut Kemudi - Kiri 82º

STANDAR

Standar Standar

TRACTOR ENGINE – U.S. EPA TIER 4 INTERIM/EU STAGE IIIB

Bore 130.0 mm

Kapasitas Silinder 12.5 L

Gaya Maks (Semua Roda Gigi) (ISO 14396) 304.0 kW

Page 19: TUGAS ALAT BERAT

Kecepatan Engine Referensi Daya Maks 1700.0 RPM

Langkah 157.0 mm

Engine Traktor Cat® C13 ACERT™

TRACTOR ENGINE – PRIOR U.S. EPA TIER 3/EU STAGE IIIA CONFIGURATION*

Bore 130.0 mm

Kapasitas Silinder 12.5 L

Gaya Maks (Semua Roda Gigi) (ISO 14396) 304.0 kW

Kecepatan Engine Referensi Daya Maks 1700.0 RPM

Langkah 157.0 mm

Engine Traktor Cat® C13 ACERT™

WEIGHTS – MACHINES MEETING U.S. EPA TIER 4 INTERIM/EU STAGE IIIB

EMISSION STANDARDS

Bermuatan, berdasarkan beban tetapan 64975.0 kg

Operating Weight - full fuel tanks 39937.0 kg

Shipping Weight - 10% Fuel 39259.0 kg

WEIGHTS – MACHINES ACHIEVING PRIOR U.S. EPA TIER 3/EU STAGE IIIA

EMISSION LEVELS

Bermuatan, berdasarkan beban tetapan 64728.0 kg

Operating Weight - full fuel tanks 39689.0 kg

Shipping Weight - 10% Fuel 39011.0 kg

KAPASITAS ISI ULANG SERVIS - TRAKTOR

Sistem Pendinginan 64.0 L

Diferensial 173.0 L

Karter Engine 33.0 L

Final Drive (setiap sisi) 19.0 L

Reservoir Hidrolik 83.0 L

Transmisi 70.0 L

Tangki Cadangan Ring Kaca Depan 5.0 L

Page 20: TUGAS ALAT BERAT

LOADER DAN ALAT PENGANGKUTAN

1. Pendahuluan

Loader adalah alat yang umum dipakai didalam proyek konstruksi untuk

pekerjaan pemuatan material hasil penggalian ke dalam truk atau membuat

timbunan material. Pada bagian depan loader terdapat bucket sehingga alat ini

umumnya disebut front-end loader. Dalam suatu proyek konstruksi, truk dan alat

pengangkutan lainnya mempunyai fungsi untuk mengangkut material dari

sumbernya atau dari suatu galian ke suatu tempat pengurugan. Alat pengangkutan

ini di dalam pengoperasiannya memerlukan alat lain yang membantu untuk

memuat material dalam hal ini dapat digunakan loader atau alat gali.

2. Loader

Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler dan ban.

Loader beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip

dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada

saat mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri

atas 4-wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear-wheel-drive biasanya dipakai untuk

menggali dan 4-wheel-drive cocok untuk membawa bucket bermuatan penuh.

Loader dapat dipakai untuk mengangkat material, namun bagian bawah material

harus mempunyai ketinggian setinggi permukaan tempat alat tersebut berada.

Pengangkatan yang lebih dalam dapat menggunakan bantuan ramp. Selain itu

material yang diangkat haruslah material lepas.

Bucket yang dipasangkan pada loader dapat berupa general pur-pose bucket,

side dump bucket, dan multipurpose bucket. Ukuran bucket berkisar antara 0.15

m3 sampai 15 m3. Ukuran yang paling sering digunakaan adalah 6 m3.

Fungsi loader yang paling umum adalah untuk memuat material ke dalam alat

pengangkut. Pada area yang datar alat pengangkut dapat diletakkan di dekat

loader sehingga gerakan loader akan lebih mudah. Terdapat 3 metode pemuatan

material dari loader ke dalam truk yaitu I shape loading, V shape loading, dan

pass loading. Pada metode I shape loading truk bergerak maju pada saat loader

mengambil material dari timbunan dan kemudian mundur pada saat loader telah

Page 21: TUGAS ALAT BERAT

siap memindahkan material ke dalam truk. Pada metode kedua, truk tidak

bergerak sampai bak terisi penuh dan loader akan melakukan gerakan V dari

timbunan kearah truk. Pada pass loading truk bergerak menuju beberapa yang

bucketnya telah terisi penuh. Truk bergerak dari satu loader ke loader lain sampai

bak truk terisi penuh.

Gambar 11. Wheel Loader

Gambar 12. Crawler Loader

Gambar 13. Metode Pemuatan dari Loader ke Truk

Page 22: TUGAS ALAT BERAT

Gambar 14. Bagian-bagian Loader

1. Bucket

2. Lift arm

3. Tilt lever

4. Bucket cylinder

5. Front working lamp

6. ROPS

7. Rear wheel

8. Turn signal lamp

9. Head lamp

10. Lift cylinder

11. Front wheel

12. Rear working lamp

13. Rear combination lamp

Page 23: TUGAS ALAT BERAT

3. Produktivitas loader

Produktivitas loader dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

- Kondisi material,

- Tipe bucket dan kapasitasnya

- Area untuk pergerakan loader

- Waktu siklus loader

- Waktu efisien loader

Tabel 4. Faktor permuatan bucket

Material Faktor

Material seragam atau campuran 0,95 - 1,00

Batu kerikil 0,85 – 0,90

Batuan hasil peledakan (baik) 0,80 – 0,95

Batuan hasil peledakan (rata-rata) 0,75 – 0,90

Batuan hasil peledakan (buruk) 0,60 – 0,75

Batuan berlumpur 1,00 – 1,20

Lanau basah 1,00 – 1,10

Material berbeton 0,85 – 0,95

Waktu muat tergantunng pada jenis material yang diangkut. Waktu berputar

ditentukan sebesar 0.2 menit. Waktu bongkar ditentukan berdasarkan tempat atau

kemana material ditempatkan. Selain itu diperlukan koreksi terhadap waktu

siklus.

Tabel 5. Waktu muat (menit)

Material LT

Berbutir seragam 0,03 – 0,05

Berbutir campuran dan basah 0,03 – 0,06

Lanau basah 0,03 – 0,07

Tanah atau kerikil 0,04 – 0,20

Material berbeton 0,05 – 0,20

Page 24: TUGAS ALAT BERAT

Tabel 6. Faktor penambahan dan pengurangan untuk CT (menit)

Uraian Faktor

Kondisi tanah:

Berbutir campuran

Diameter < 3 mm

Diameter 3 – 20 mm

Diameter 20 – 150 mm

Diameter > 150 mm

Kondisi tanah asli/lepas

+ 0,02

+0,02

-0,02

0

+0,03

+0,04

Timbunan:

Timbunan dengan tinggi > 3m

Timbunan dengan tinggi < 3m

Pembongkaran dari truk

0

+0,01

+0,02

Lain-lain:

Pengoperasian tetap

Pengoperasian tidak tetap

Target sedikit

Target beresiko

-0,04

+0,04

+0,04

+0,05

Tabel 7. Waktu buang (menit)

Pemuatan DT

Ditumpah di atas tanah ± 0,10

Dimuat ke dalam truk 0,04 – 0,07

Tabel 8. Kapasitas bucket

Tipe loader Heaped capacity

m3 (yd3)

Stuck capacity

m3 (yd3)

910 F 1,20 (1,60) 1,02 (1,33)

918 F 1,70 (2,25) 1,40 (1,80)

928 F 2,00 (2,60) 1,70 (2,25)

930 T 1,72 (2,25) 1,29 (1,69)

Page 25: TUGAS ALAT BERAT

Rumus yang digunakan menghitung produktivitas loader

∏ ¿uk . bucket x60CT

x BFF x efisiensi

4. Spesifikasi Teknis Loader

Caterpillar 963D Loader

Gambar 14. Caterpillar 963D Loader

ENGINE

Daya Flywheel 141.0 kW

Model Engine Cat® C6.6 ACERT™

Daya Bersih - Cat 141.0 kW

Daya Bersih - ISO 9249 141.0 kW

Daya Bersih - SAE J1349 141.0 kW

Daya Bersih - EEC 80/1269 141.0 kW

Diameter 105.0 mm

Langkah 127.0 mm

Kapasitas Silinder 6.6 l

UNDERCARRIAGE

Tipe Track Shoe Grouser Ganda

Lebar Track Shoe - Standar 550.0 mm

Lebar Track Shoe - Opsional 450.0 mm

Roller Track - Setiap Sisi 7

Page 26: TUGAS ALAT BERAT

Jumlah Shoe - Setiap Sisi 38

Track di Permukaan Tanah 2543.0 mm

Area Kontak di Permukaan Tanah - Shoe Standar

2.8 m2

Area Kontak di Permukaan Tanah - Shoe Opsional

2.3 m2

Tekanan ke Tanah - Shoe Standar 71.5 kPa

Tekanan ke Tanah - Shoe Opsional 85.5 kPa

Tinggi Grouser - Double Grouser 42.0 mm

Lebar Antar-Track 1850.0 mm

SISTEM PENGGERAK

Motor Track Dua motor sumbu bengkok, kapasitas variabel

SISTEM HIDROLIK - PERALATAN

Tipe Piston / sensor beban, tengah tertutup

Output 209.0 l/mnt.

Setelan Relief Valve Utama 28000.0 kPa

KAPASITAS ISI ULANG SERVIS

Tangki Bahan Bakar 400.0 l

Sistem Pendinginan 31.5 l

Karter (dengan Filter) 16.5 l

Final Drive (masing-masing) 15.0 l

Tangki Hidraulik 90.0 l

Poros Pivot 1.8 l

BOBOT

Bobot Kerja 20220.0 kg

BUCKET

Kapasitas - Serba Guna 2.45 m3

Kapasitas - Multiguna 2.0 m3

Lebar Bucket - Serba Guna 2612.0 mm

Page 27: TUGAS ALAT BERAT

Lebar Bucket - Multiguna 2575.0 mm

SPESIFIKASI RIPPER

Tipe Radial

Jumlah pocket 3

Lebar Keseluruhan/Beam 1950.0 mm

Penampang shank 58,5 mm x 138 mm (50 in x 5,4 in)

Jarak Bebas ke Tanah 874.0 mm

Penetrasi 271.0 mm

Lebar Penggarukan 1836.0 mm

Silinder - Diameter 114.3 mm

Silinder - Langkah 289.0 mm

Tambahan ke Panjang Alat Berat karena Ripper (pada Posisi Transportasi)

494.0 mm

STANDAR

ROPS/FOPS ROPS/FOPS

Rem Rem

Kabin Kabin

WAKTU SIKLUS BUCKET

Waktu Siklus - Buang 1.3 Detik

Waktu Siklus - Turun Ambang 2.9 Detik

Waktu Siklus - Naik 5.8 Detik

Waktu Siklus -Total 6.4 Detik

Wheel Loader Komatsu

Page 28: TUGAS ALAT BERAT

Gambar 15. Wheel Loader Komatsu WA65-6H

Spesifikasi

Engine

Model Komatsu 4D95LWE-5Horsepower, Gross - SAE J1995 (kW) 41 Horsepower, Net - ISO 9249 (kW) 40 Horsepower, Net - SAE J1349 (kW) 40 Rated RPM 2350 Fan drive method HydraulicDisplacement (litre) 3.3Number of cylinders 4Related information

Weights

Operating weight (kg)  4640Operation / Application

Bucket capacity range – SAE (m3) 0.55-1.0Standard bucket capacity – SAE (m3) 1.0Bucket description GP BucketStatic tipping load, full turn (kg) 3150Breakout force (kgf) 3150Dump clearance, @45 degrees dump angle (mm) 2310Dump reach, @45 degrees dump angle (mm) 986Bucket width (mm) 1870Bucket link type 2 bar Related information  

Driveline

Transmission type HydrostaticNumber of speeds, Fwd / Rev 2/2Maximum speeds, Fwd / Rev (km/h) 20/20Brake type HydraulicRide control sistem StandardRelated information  

Tyres

Standard fitment size 335/80 R18

Hydraulic Sistem

Steering pump type Gear PumpLoader control type Gear Pump

Page 29: TUGAS ALAT BERAT

Cycle times – rated load in bucket  Raise (seconds) 5.3Dump (seconds) 1.1Lower, empty (seconds) 3.0

Dimensions

Length (mm) 5380Wheelbase (mm) 2050Width over tyres (mm) 1625Height to top of cab (mm) 2450Ground clearance (mm) 280Turning circle (mm) 4250

Service information

Fuel tank (litre) 132Communication sistems

Internal maintenance monitoring YesKOMTRAX Satellite tracking Yes

Standard Fitment

ENGINE & RELATED ITEMS- Komatsu 4D95LWE-5 engine.- Air intake extension with precleaner. - Full compliance with EU Stage IIIA and EPA Tier III exhaust emission regulations.

ELECTRICAL SISTEM- Alternator, 12 Volt, 90 Amp.- Battery, 1 x 12 Volt, 92 Ah.

POWERTRAIN & CONTROLS- Electronically controlled hydrostatic drive.- Two speed ranges (forward and reverse).- Service brakes, combined inch / brake pedal sistem on all four wheels.- Parking brake, dry disc type.- Electronically Controlled Suspension Sistem (ECSS, ride control).

TYRES- 335/80 R18.

HYDRAULICS & CONTROLS- Mono-lever control with Proportional Pressure Control (PPC) sistem and 3rd valve lever.- Bucket positioner, automatic (return to dig).

 

Page 30: TUGAS ALAT BERAT

OPERATOR ENVIRONMENT- Steering wheel, tiltable.- Suspension seat, fabric covered.- Seat belt, 78mm, retractable.- Tiltable ROPS / FOPS cabin for ease of servicing.- Speedometer (km/h).- Air conditioner.- Radio & cassette, AM/FM domestic frequency range.- Rear view mirrors, inside and out.- Emergency steering, automatic.- Floor mat.- Tinted windows

OTHER STANDARD EQUIPMENT- Back-up alarm.- Engine shut-off sistem, electric.- Painting, Komatsu standard colouring.- Marks and plates, English (Aus & NZ).- Battery isolation switch.- Cap lock and cover lock.- Back-up light, rear.- Lunch box holder.- Fenders, front and rear.- Beacon, rotating type with guard.- Komatsu Machine Tracking Sistem, (KOMTRAX).- Fire extinguisher

WORK EQUIPMENT- General Purpose bucket with quick attachment.- Forklift carriage.- Counterweight, standard.- Boom, standard.

MATERIALS- Operation and maintenance manual.- Parts book."Specification is subject to change without notice"

Page 31: TUGAS ALAT BERAT

Caterpillar 973D WH Loader

Gambar 16. Caterpillar 973D WH Loader

MESIN

Model Engine C9 Cat® ACERT™

Daya Flywheel 196.0 kW

RANGKA BAWAH

Lebar Track Shoe — Standar 550.0 mm

Lebar Track Shoe — Opsional 675.0 mm

Lebar Antar-Track 2160.0 mm

Tekanan ke Tanah — Shoe Standar 85.5 kPa

Tekanan ke Tanah — Shoe Opsional 69.5 kPa

Tipe Track Shoe Grouser Ganda, Servis Ekstrem

SISTEM PENGGERAK

Pompa Penggerak Dua pompa piston aksial tipe slip perpindahan variabel

Tekanan Sistem Maksimum 45000.0 kPa

Motor Track Dua motor piston sumbu bengkok perpindahan variabel

Tipe Penggerak hidrostatik dengan

Page 32: TUGAS ALAT BERAT

kecepatan mesin yang sangat tinggi hingga 11 km/jam (6,8 m/jam)

HYDRAULIC SISTEM - IMPLEMENT

Cycle Time – Dump 1.4 Detik

Cycle Time – Raise 6.5 Detik

Float Down 2.7 Detik

Output - Maximum 346.0 L/mnt

Setelan Relief Valve 27500.0 kPa

Tipe Sistem Sensor Muatan Tengah Tertutup

KAPASITAS ISI ULANG SERVIS

Tangki Bahan Bakar 621.0 L

Sistem Pendinginan 44.0 L

Tangki Hidraulik 189.0 L

SISTEM KELISTRIKAN

Alternator 95 amp, Tugas Berat, Tanpa Sikat

Battery Capacity 1400 CCA

Battery Quantity 2

Battery Voltage 12

Tipe 24V DC

BOBOT

Bobot Kerja 29555.0 kg

BUCKETS

Capacity – General Purpose Landfill 4.9 m3

Kapasitas — Serba Guna 3.21 m3

Capacity – Multi-Purpose Landfill 4.6 m3

Kapasitas — Multiguna 3.05 m3

Width – General Purpose Landfill 2910.0 mm

Width – General Purpose 2910.0 mm

Page 33: TUGAS ALAT BERAT

Width – Multi-Purpose Landfill 2868.0 mm

Width – Multi-Purpose 2868.0 mm

RIPPER SPECIFICATIONS

Tipe Jajaran genjang

Jumlah Pocket 3

Overall Width/Beam 2200.0 mm

Penetration 397.0 mm

Ripping Width 1840.0 mm

STANDAR

Standar Standar

5. Alat pengangkutan

a. Dump truck dan Tractor-Wagon

Dump truck dan tractor wagon yang digunakan di dalam proyek konstruksi

memiliki beberapa tipe diantaranya:

- Rear dump truck

Digunakan untuk mengangkut berbagai jenis material. Rear dump truck

merupakan tipe dump truck yang penumpahan muatannya kebelakang (rear)

Gambar 17. Rear dump truck

- Side dump truck

Dump truck jenis ini mempunyai ram hidrolik yang berfungsi memiringkan

dump bodynya dan menumpahkan material yang diangkutnya ke sebelah

kanan atau kiri dari side dump truck ini. Keuntungan utama dari side dump

Page 34: TUGAS ALAT BERAT

truck adalah dapat melaju dengan cepat bila tidak membawa beban dan side

dump truck dapat membawa muatan yang lebih berat. Kekurangan dump truck

ini adalah dimensinya yang panjang menghalangi maneuverability dan

umumnya kurang versality.

Gambar 18. Side dump truck

- Articulated dump truck

Merupakan kombinasi dari traktor-trailer dimana kabin dan dump bodynya

dapat bergerak secara bebas dan fleksibel ketika melewati lahan basah dan

berlumpur. Dump truck ini juga dapat memuat material lebih banyak dengan

jarak yang lebih panjang.

Gambar 18. Articulated dump truck

- Rigid dump truck

Mempunyai suatu rangka kaku yang menyatukan kabin dan dump bodynya,

sehingga rigid dump truck tidak dapat bergerak secara bebas dan fleksibel.

Page 35: TUGAS ALAT BERAT

Berat muatan dapat menyebabkan rangka kaku tersebut memutar yang dapat

memungkinkan dump truck tersebut berguling.

Gambar 19. Rigid dump truck

- Bottom dump truck

Menumpahkan muatan dengan cara membuka gerbang pada bagian bawah

dari dump body. Pemberhentian penumpahan dapat dilakukan dengan degree

of gate opening dan kecepatan truk saat pemberhentian.

Gambar 20. Bottom dump truck

- Transfer dump truck

Dump truck yang dapat menarik trailer terpisah dan dapat memuat agregat

(batu dan pasir).

Gambar 21. Transfer dump truck

Page 36: TUGAS ALAT BERAT

- Standard dump truck

Body dump truck dapat diangkat dengan ram hidrolik yang maju ke depan

bulkead, diantara kabin truck dan body dump.

Gambar 22. Standard dump truck

- Rear dump tractor wagon

Pengeluaran material dari rear dump truck dan tractor wagon adalah dengan

pengangkatan bagian depan bak. Rear dump truck dipakai untuk mengangkut

berbagai jenis material. Akan tetapi material lepas seperti tanah dan pasir kering

merupakan material yang umumnya dianggkut oleh dump truck. Ukuran bak truk

jenis ini adalah antara 25 sampai 250 ton.

- Side dump truck tractor wagon

Side dump truck tractor wagon mengeluarkan material yang diangkutnya

dengan menaikkan salah satu sisi bak. Pada kondisi pembongkaran muatan

dilakukan pada tempat yang sempit dan panjang maka pemakaian truck dan

tractor wagon merupakan pilihan yang tepat.

- Bottom dump tractor wagon

Material yang diangkut oleh bottom dump tractor wagon dikeluarkan melalui

bagian bawah bak yang dapat dibuka ditengah-tengahnya. Bottom dump tractor

wagon umumnya mengangkut material lepas seperti pasir, kerikil, batuan

sedimen, lempung keras.

b. Kapasitas alat pengangkutan

Kapasitas dari bak penampung truck dan tractor wagon terdiri dari sruck

capacity (kapasitas peres) dan heaped capacity (kapasitas munjung). Struck

capacity adalah kapasitas alat yang muatannya mencapai ketinggian dari bak

Page 37: TUGAS ALAT BERAT

penampung. Jenis material yang lepas dengan daya lekat rendah seperti pasir dan

kerikil umunya tidak bisa menggunung jadi pengangkutannya dalam kapasitas

peres. Sedangkan heaped capacity adalah kondisi muatan mencapai ketinggian

lebih dari ketinggian bak. Karena tanah liat mempunyai daya lekat antar butir

yang cukup besar maka kapasitas pengangkutan tanah liat dapat mencapai

kapasitas munjung.

Besarnya kapasitas truk tergatung pada waktu yang dibutuhkan untuk memuat

material ke dalam truk terhadap waktu angkut truk. Pada umumnya besarnya

kapasitas truk yang dipilih adalah empat sampai lima kali kapasitas alat gali yang

memasukkan material ke dalam truk.

c. Produktivitas alat pengangkutan

Produktivitas suatu alat selalu tergantung dari siklus. Waktu siklus truk terdiri

dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu

perjalanan kembali, dan waktu antri. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu

adalah sebagai berikut:

a) Waktu muat, tergantung pada:

- Ukuran dan jenis alat pemuat,

- Jenis dam kondisi material yang dimuat,

- Kapasitas alat angkut,

- Kemampuan operator alat pemuat dan alat angkut.

b) Waktu berangkat atau pengangkutan tergantung pada:

- Jarak tempuh alat angkut,

- Kondisi jalan yang dilalui (kelandaian, rolling resistance)

c) Waktu pembongkaran pemuatan tergantung pada:

- Jenis dan kondisi material,

- Cara pembongkaran material,

- Jenis alat pengangkutan.

d) Waktu kembali juga dipengaruhi hal yang sama seperti waktu pengangkutan.

e) Waktu antri tergantung pada:

- Jenis alat pemuat

- Posisi alat pemuat

- Kemampuan alat pengangkut untuk berputar.

Page 38: TUGAS ALAT BERAT

Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas truk adalah:

∏ ¿kapasitas x60CT

xefisiensi

Tabel 9. Kapasitas dan berat truk

Tipe

truk

Heaped capacity

m3 (yd3)

Truck capacity

m3 (yd3)

Berat kosong

kg (lb)

Berat maks

kg (lb)

769 C 23,6 (30,9) 17,5 (22,9) 31178 (68750) 67586 (149000)

773 B 34,1 (44,6) 26,0 (34,0) 39396 (86869) 92534 (204000)

777 C 51,3 (67,1) 36,4 (47,6) 60055 (132442) 146966 (324000)

6. Spesifikasi Teknis Dump Truck

Dump trcuks rigid HD325-7 Komatsu

Gambar 23. Dump trucks rigid HD325-7 Komatsu

Spesifikasi

Engine

Model KOMATSU SAA6D140E-5Horsepower, Gross - SAE J1995 (kW)

386

Horsepower, Net - ISO 9249 (kW)

371

Horsepower, Net - SAE J1349 (kW)

371

Rated RPM 2000Fan drive method MechanicalDisplacement (litre)

15.24

Page 39: TUGAS ALAT BERAT

Number of cylinders

6

Related information

Komatsu water-cooled, turbo-charged, after-cooled, cooled Exhaust Gas Recirculation (EGR), Tier III compliant, common rail direct injection diesel engine. Leading retarding absorbing capacity (continuous descent) - 662kW. 

Weights

Gross operating weight (kg) 69280Empty weight (kg) 31600Weight distribution, empty – F/R (%) 51.7 / 48.3 Weight distribution, loaded – F/R (%) 33 / 67

Operation / Application

Payload (kg) 36500Body capacity, struck (m3) 18Body capacity, heaped SAE 2:1 (m3) 24Body type – Shape & Floor  U shape with a flat floorStandard thickness – floor / front / sides (mm) 19 / 12 / 9Loading height (mm) 3220Full dump height (mm) 7925Dump angle (degrees) 48Headed body, standard – Yes/No NoRelated information The body is high tensile

strength steel for excellent rigidity and reduced maintenance. Additional features include: cabin guard, rear mud guards, spill guard and rock ejectors. 

Driveline

Transmission type Full automatic, planetary type

Number of speeds, Fwd / Rev 7 / 1 Maximum speed, Fwd / Rev (km/h) 70Brake type Hyrdaulic Suspension sistem HydropneumaticRelated information K-ATOMiCS (Komatsu

Advanced Transmission with Optimum Modulation Control Sistem) with skip shift function to ensure maximum production. The

Page 40: TUGAS ALAT BERAT

drive line also includes full hydraulic braking sistems with wet disc brakes. 

Tyres

Standard fitment size 18.00 R33Hydraulic Sistem

Hoist cylinder type Twin, 2-stage telescopicHoist time (seconds) 10 

Dimensions

Length, overall (mm) 8465Wheelbase (mm) 3750Width over tyres, front (mm) 3660 Width over tyres rear (mm) 3660Height to top of cab (mm) 4150Turning radius @ centre front tyre (mm) 7200Related information  

Service information

Fuel tank (litre) 484Communication sistems

Internal maintenance monitoring YesKOMTRAX Satellite tracking Yes Pay Load Meter & Indication lights  

Hitachi AH400D Articulated dump truck

Gambar 24. Hitachi AH400D Articulated dump truck

Page 41: TUGAS ALAT BERAT

Selected DimensionsDimensionsA. Overall Length 34.5 Ft In 10527 MmB. Overall Width 11 Ft In 3357 MmC. Overall Height 23.7 Ft In 7226 MmD. Wheelbase 11.3 Ft In 3447 MmE. Ground Clearance 1.9 Ft In 588 MmF. Dump Height 23.7 Ft In 7226 MmG. Dump Ground Clearance 2.1 Ft In 646 MmDumpH. Dump Angle 70 Degrees  

SpecificationEngineMake Daimler ChryslerModel Mercedesbenz Im501laGross Power 422 Hp 314.7 KwNet Power 413 Hp 308 KwDisplacement 729.2 Cu In 12 LMax Torque 1974 Lb Ft  NmAspiration Turbocharged & IntercooledOperationalFuel Capacity 128.1 Gal 485 LOperating Voltage 24 VAlternator Supplied Amperage 100 AmpsTire Size 29.5r25 Radial EarthmoverTransmissionType Allison Hd4500r With Integral RetarderNumber Of Forward Gears 6Number Of Reverse Gears 1Max Speed 32.3 Mph 52 Km/HWeightsFront Axle - Empty 32220 Lb 14614.7 KgCenter Axle - Empty 16050 Lb 7280.2 KgRear Axle - Empty 15340 Lb 6958.1 KgFront Axle - Loaded 42760 Lb 19395.6 KgCenter Axle - Loaded 51570 Lb 23391.8 KgRear Axle - Loaded 50850 Lb 23065.2 KgTotal Empty 63600 Lb 28848.5 KgTotal Loaded 145200 Lb 65861.6 KgDumpRated Payload 81571 Lb 37000 KgCapacity - Struck 22.1 Yd3 16.9 M3Capacity - Heaped 29.4 Yd3 22.5 M3Dump Angle 70 DegreesRaise Time 13 Sec

Page 42: TUGAS ALAT BERAT

Lower Time 8 SecDimensionsOverall Length 34.5 Ft In 10527 MmOverall Width 11 Ft In 3357 MmOverall Height 23.7 Ft In 7226 MmWheelbase 11.3 Ft In 3447 MmGround Clearance 1.9 Ft In 588 MmDump Height 23.7 Ft In 7226 MmDump Ground Clearance 2.1 Ft In 646 Mm

Articulated dump truck AD30 caterpillar

Gambar 25. Articulated dump truck AD30 caterpillar

MESIN

Model Engine Cat® C15 ACERT™

Daya Tetapan 1800.0 rpm

Daya Kotor — SAE J1995 305.0 kW

Daya Bersih — SAE J1349 305.0 kW

Daya Bersih — ISO 9249 305.0 kW

Diameter (Bore) 137.2 mm

Panjang Langkah (Stroke) 171.5 mm

Kapasitas Silinder 15.2 L

SPESIFIKASI KERJA

Berat Kerja Gross Alat Berat 60000.0 kg

Kapasitas Beban Muatan Nominal 30000.0 kg

Kapasitas Bak 11.3-17.5 m3 (14.8-22.9 yd3)

Page 43: TUGAS ALAT BERAT

BERAT

Kosong 28870.0 kg

Gandar Depan 19479.0 kg

Gandar Belakang 9391.0 kg

Bermuatan 60000.0 kg

Gandar Depan 26513.0 kg

Gandar Belakang 33487.0 kg

DISTRIBUTION BERAT

Gandar Depan 67.5 %

Gandar Belakang 32.5 %

Gandar Depan 44.2 %

Gandar Belakang 55.8 %

TRANSMISI

Maju 1 6.8 km/j

Maju 2 12.3 km/j

Maju 3 22.3 km/j

Maju 4 40.8 km/j

Mundur 1 7.8 km/j

FINAL DRIVE

Rasio Diferensial 3,38:1

Rasio Final Drive 4,76:1

Rasio Reduksi Total 16,13:1

HOIST BAK

Naik 10.5 Detik

Turun 11.2 Detik

Waktu Siklus Total 21.7 Detik

KAPASITAS BAK

Bodi 1 11.3 m3

Bodi 2 14.4 m3

Page 44: TUGAS ALAT BERAT

Bak 3 17.5 m3

Bak Lebar 16.8 m3

Bodi Ejektor 15.2 m3

Bodi Ejektor 17.3 m3

DIMENSI BELOK

Radius Clearance Sebelah Luar 8571.0 mm

Radius Jarak Bebas Bagian Dalam 5030.0 mm

Osilasi Gandar 10.0 Derajat

Sudut Artikulasi 42.5 Derajat

DIMENSI

Lebar Keseluruhan ROPS (Roll Over Protection Structure) for cab offered by Caterpillar meets ISO 3471, SAE J1040, AS2294.2, EN13510 ROPS Criteria.

Lebar Terowongan FOPS (Falling Objects Protection Structure) meets ISO 3449, SAE J231, AS2294.3, EN13627 FOPS Criteria.

KAPASITAS ISI ULANG SERVIS

Karter Engine dengan Filter 34.0 L

Transmisi 67.0 L

Tangki Hidrolik 330.0 L

Sistem Pendingin 74.0 L

Diferensial Depan dan Final Drive 56.0 L

Diferensial Belakang dan Final Drive 56.0 L

Tangki Bahan Bakar 500.0 L

BAN

Ukuran Ban MS VSNT E4 26,5 × R25

Page 45: TUGAS ALAT BERAT

ALAT GALI

(EXCAVATOR)

1. Pendahuluan

Yang termasuk di dalam alat gali adalah backhoe, power shovel, dragline dan

clamshell. Backhoe dan power dhovel juga disebut alat penggali hidrolis karena

bucket digerakkan secara hidrolis. Alat-alat penggali memiliki as diantara alat

penggeraknya dan badan mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan

gerakan memutar walaupun tidak ada gerakan pada alat penggerak. Perbedaan

setiap alat gali adalah pada benda yang dipasang dibagian depan, akan tetapi

semua alat tersebut mempunyai kesamaan pada alat penggerak yaitu roda ban atau

crawler.

2. Alat penggali hidrolis

Yang dimaksud alat penggali hidrolis adalah alat penggali yang bekerja karena

adanya tekanan hidrolis pada mesin di dalam pengoperasiannya. Alat

penggeraknya adalah traktor dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja

dengan cara menggerakkan bucket kearah bawah dan menariknya menuju alat.

Front shovel bekerja dengan cara menggerakkan bucket kearah atas dan menjauhi

badan alat.

a. Front shovel

Front shovel digunakan untuk menggali material yang letaknya di atas

permukaan tempat alat tersebut berada. Alat ini mempunyai kemampuan

untuk menggali material yang keras. Kapasitas bucket front shovel tergantung

dari jenis material. Oleh sebab itu ada faktor koreksi di dalam menentukan

kapasitas bucket.

Tabel 10. Faktor koreksi (BFF) untuk alat gali

Material BFF (%)

Tanah dan tanah organik 80 – 110

Pasir dan kerikil 90 – 100

Lempung keras 65 – 95

Lempung basah 50 – 90

Batuan dengan peledakan buruk 40 – 70

Page 46: TUGAS ALAT BERAT

Batuan dengan peledakan baik 70 - 90

Pemilihan front shovel harus dipertimbangkan mengenai biaya penggalian dan

kondisi pekerjaan. Jika pekerjaan dilakukan dalam waktu yang relatif singkat,

maka dapat menggunakan beberapa front shovel kecil atau satu front shovel

besar. Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus kerja front shovel adalah

kapasitas muat bucket, gerakan bucket dengan muatan, pembongkaran muatan,

dan gerakan bucket kosong.

Gambar 26. Front shovel

b. Backhoe

Pengoperasian backhoe umumnya untuk penggalian saluran terowongan atau

basement. Backhoe terdiri dari alat penggerak yang dapat berupa crawler atau

ban, boom, stick, dan bucket. Penentuan waktu siklus backhoe didasarkan pada

pemilihan kapasitas bucket. Rumus yang dipakai untuk menghitung kapasitas

backhoe adalah:

∏ ¿V x60CT

x S x BFF x efisiensi

Gambar 27. Backhoe

Page 47: TUGAS ALAT BERAT

3. Dragline

Dragline merupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material yang

letaknya lebih tinggi dari permukaan tempat alat tersebut berada dengan

jangkauan lebih jauh dari alat-alat gali lainnya. Alat dasar dari dragline adalah

bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom dragline sama seperti crane

akan tetapi lebih panjang dari boom alat gali lainnya. Pada bagian ujung bucket

dikaitkan kabel drag yang berfungsi untuk menarik bucket ke arah dragline pada

saat penggalian. Dragline bekerja di satu titik dimana alat tersebut ditempatkan.

Jenis material yang digali sebaiknya material yang lunak sampai agak keras.

Dragline dengan bucket yang lebih kecil dan ringan biasanya dipsksi untuk

penggalian material lepas dan kering. Jika dragline akan dipakai untuk penggalian

material yang lebih keras maka pada alat tersebut harus ditambahkan rantai drag

dan bucket diperkuat dengan pelat baja yang berfungsi untuk membantu bucket

dalam menggali batuan pecah dan material padat. Bucket dragline yang sedang

biasanya dipakai untuk menggali lempung dan kerikil atau pasir padat.

Produktivitas dragline tergantung pada faktor-faktor seperti, jenis material,

kedalaman penggalian, sudut swing, ukuran bucket, panjang boom, kapasitas alat

pengangkut, kondisi lapangan, dan lain-lain. Produktivitas alat dihitung pada

kondisi tanah asli atau bank condition.

Tabel 11. Kedalaman optimum dan produktivitas ideal dragline dengan boom

pendek (m dan bcm/jam)

Jenis MaterialUkuran bucket (m3)

0,29 0,38 0,57 0,76 0,96 1,15 1,34 1,53 1,91Lempung berpasir, tanah organik

 1,5 53

 1,7 73

1,899 

2,0122 

2,1149 

2,2168 

2,4187 

2,5202 

2,6233 

Pasir dan kerikil 1,549 

 1,7 69

1,895 

2,0118 

2,1141 

2,2160 

2,4180 

2,5195 

2,6 225 

Tanah umum  1,842

2,057 

2,481 

2,5104 

2,6127 

2,7147 

2,8162 

3,0177 

3,2204 

Lempung keras 2,227 

2,542 

2,7 69 

2,885 

3,1104 

3,3123 

3,5139 

3,6150 

3,8177 

Lempung basah dan lengket

 2,2 15

 2,5 23

 2,7 42

2,858

3,173

3,385

 3,5100

 3,6112

 3,8135

Page 48: TUGAS ALAT BERAT

Gambar 28. Dragline

Gambar 29. Typical dragline

4. Clamshell

Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti

pasir, kerikil, batu pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material secara

vertikal. Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat.

Bucket yang ringan umumnya digunakan untuk menggali material.

Page 49: TUGAS ALAT BERAT

Perhitungan produktivitas clamshell belum distandarisasikan oleh sebab itu

maka persamaan produktivitas untuk clamshell adalah:

Produktivitas=V x60CT

x BFF x efisiensi

Gambar 30. Clamsheell

5. Bagian-bagian Excavator

Gambar 31. Excavator

Fungsi dari masing-masing komponen:

1. Bucket : digunakan untuk mengeruk tanah

2. Bucket cylinder : untuk menggerakkan bucket

3. Arm : mengayunkan bucket naik turun

4. Arm cylinder : menggerakkan arm

5. Boom : tuas utama untuk menggerakkan arm naik turun

6. Boom cylinder : menggerakkan boom

7. Cabin : tempat mengendalikan excavator

Page 50: TUGAS ALAT BERAT

6. Spesifikasi Teknis

Spesifikasi excavator Komatsu Tipe PC200

Model engine : komatsu SAA6D107E-1

Horse power : 110 Kw 148 HP

Rated RPM : 200 rpm

Main pump : untuk boom, arm, bucket, swirng dan travel

Max oil flow : 439 LT/menit

Steering control : dua level (tuas) yang dilengkapi pedal

Max travel speed : 5,5 Km/jam

Kapasitas bucket : 0,5 – 1,2 kubik

Tangki solar : 400 lt

Oli mesin : 23 lt

Final drive : 33 lt tiap sisi

Swing drive : 6,6 lt

Oli hidrolik : 135 lt

Greasing : under carriage, swing, arm, end bucket

Excavator caterpillar 336D/336D L

Gambar 32. Excavator caterpillar 336D/336 D L

Page 51: TUGAS ALAT BERAT

MESIN

Model Engine C9 Cat® ACERT™

Daya Bersih Flywheel 200.0 kW

Net Power - ISO 9249 200.0 kW

Bore 112.0 mm

Langkah 149.0 mm

Kapasitas Silinder 8.8 L

BOBOT

Bobot Kerja 35020.0 kg

Operating Weight - Std. Undercarriage 33750.0 kg

TRACK

Standard w/Standard Length Undercarriage 700.0 mm

Standar dengan Long Undercarriage 800.0 mm

Number of Shoes (each side) - Standard Undercarriage

45

Number of Shoes (each side) - Long Undercarriage

49

Number of Track Rollers (each side) - Standard Undercarriage

7

Number of Track Rollers (each side) - Long Undercarriage

9

Number of Carrier Rollers (each side) - Long Undercarriage

2

Number of Carrier Rollers (each side) - Standard Undercarriage

2

Number of Track Rollers (each side) - Long Narrow Undercarriage

9

Optional - Double Grouser 600.0 mm

MEKANISME AYUN

Kecepatan Ayun 10.0 RPM

Torsi Ayun 108.6 kN·m

Page 52: TUGAS ALAT BERAT

PENGGERAK

Kecepatan Travel Maksimum 5.0 km/j

Gaya Tarik Drawbar Maksimum 300.0 kN

SISTEM HIDRAULIK

Maximum Pressure - Equipment - Normal 35000.0 kPa

Maximum Pressure - Travel 35000.0 kPa

Maximum Pressure - Swing 28000.0 kPa

Pilot Sistem - Maximum Flow 43.0 L/mnt

Pilot Sistem - Maximum Pressure 3900.0 kPa

Boom Cylinder - Bore 150.0 mm

Boom Cylinder - Stroke 1440.0 mm

DB Family Bucket Cylinder - Bore 150.0 mm

DB Family Bucket Cylinder - Stroke 1151.0 mm

Main Implement Sistem - Maximum Flow (2x) 280.0 L/mnt

TB1 Family Bucket Cylinder - Bore 160.0 mm

TB1 Family Bucket Cylinder - Stroke 1356.0 mm

KAPASITAS ISI ULANG SERVIS

Kapasitas Tangki Bahan Bakar 620.0 L

Sistem Pendinginan 40.0 L

Oli Engine 40.0 L

Final Drive (masing-masing) 8.0 L

Sistem Hidraulik (termasuk tangki) 410.0 L

Penggerak Ayun 19.0 L

KINERJA SUARA

Kinerja ANSI/SAE J1166 OCT 98

STANDAR

Rem SAE J1026 APR90

Kabin/FOGS SAE J1356 FEB88

Page 53: TUGAS ALAT BERAT

Excavators – PC18MR-3 Komatsu

Gambar 33. Excavators-PC18MR-3

Specifications

Engine

Model Komatsu 3D67E-2Horsepower, Gross - SAE J1995 (kW)  Horsepower, Net - ISO 9249 (kW) 11.2Horsepower, Net - SAE J1349 (kW) 11.2Rated RPM 2600Fan drive method MechanicalDisplacement (litre) 0.778Number of cylinders 3Related information

Weights

Operating weight - total (kg) 1780Bucket weight – KGA GP (kg) 48Quick hitch weight – KGA (kg) 14.3

Operation / Application

Boom size (m) & type 1.760 StandardArm size (m) & type  0.965 StandardBucket size – KGA standard GP (m3) 0.025Arm crowd force – ISO (kgf) 1010Bucket crowd force – ISO (kgf) 1620Digging depth – maximum (mm) 2160Digging reach – maximum (mm) 4025Maximum reach @ ground level (mm) 3935Swing radius (mm) 715Related information Komatsu Genuine

Page 54: TUGAS ALAT BERAT

Attachments available include a dynamic cast quick hitch and a selection of bucket solutions. 

Driveline and Swing

Drawbar pull, maximum (kg) 1700Gradeability (%) 58Travel speeds (km/h) 2.3/4.3Swing speed (rpm) 8.9Related information The travel speed control has

an automatic function. Undercarriage

Shoe size & type 230Related information  

Hydraulic Sistem

TypeMain pump type

HydrauMind SistemVariable displacement pump

Maximum flow rate (ltr/min) 95.9Related information

Dimensions (transport position)

Length, overall (mm) 3650Track length on ground (mm) 1555Track gauge (mm) 1045Overall track width (mm) 1280Overall height (mm) 2410Related information Overall height is at transport

position.Service information

Fuel tank (litre) 19Communication sistems

KOMTRAX satellite tracking Yes

Page 55: TUGAS ALAT BERAT

Hitachi ZX130-5 Excavators

Gambar 34. Hitachi ZX130-5 Excavators

Operating Weight 11 810 kg (26,013 lb.) to 13 087 kg (28,826 lb.)Net Power 72 kW (97 hp)Arm Force (ISO) 104 kN (23,435 lb.)Bucket Capacity 0.37-0.76 m3 (0.48-0.99 yd3)Lifting Capacity Over Front at Ground Level:

6.1 m (20 ft) Reach with Power Boost, with 2.52-m (8-ft. 3-I.n.) arm: 2654 kg (5,850 lb.)

Engine  Engine Make / Engine Model

Isuzu 4JJ1

Non-Road Emission Standards

IT4 / Stage IIIB emissions

Displacement 182 cu. in. (3 L)Net Power (ISO9249) 97 hp (72 kW) @ 2,000 rpmHydraulic Sistem  One Center, Load SensingMain Pumps 2 variable-displacement axial-piston pumps  Maximum rated flow: 105 L/m (28 gpm) x 2Pilot Pump One gear  Maximum rated flow: 32.9 L/m (8.7 gpm)Pressure Setting 570 psi (3930 kPa)Sistem Operating Pressure

 

Implement Circuits 4,980 psi (34 336 kPa)Travel Circuits 4,980 psi (34 336 kPa)Swing Circuits 4,685 psi (32 300 kPa)Power Boost 5,265 psi (36 300 kPa)Controls Pilot levers, short stroke, low-effort hydraulic pilot

controls with shutoff lever

Page 56: TUGAS ALAT BERAT

ALAT PERATA DAN ALAT PEMADATAN

1. Pendahuluan

Pada permukaan tanah tempat suatu bangunan akan didirikan biasanya

dibersihkan dari puing-puing bangunan atau dari pohon dan semak-semak. Setelah

permukaan tanah dibersihkan, permukaan tersebut digali atau ditimbun oleh

material hasil pemindahan. Pekerjaan selanjutnya adalah perataan permukaan

tanah oleh motor grader. Setelah permukaan diratakan biasanya dilakukan

pemadatan sampai kepadatan yang diinginkan.

2. Motor grader

Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai bermacam-macam

kegunaan. Motor grader dapat digunakan untuk meratakan tanah dan membentuk

permukaan tanah. Grader juga dapat dimanfaatkan untuk mencampurkan dan

menebarkan tanah dan campuran aspal. Dalam pengoperasiannya, motor grader

menggunakan blade yang disebut moldboard yang dapat digerakkan sesuai

dengan kebutuhan bentuk permukaan. Gerakan yang dilakukan blade pada motor

grader sama dengan blade pada dozer yaitu tilt pitch, dan angel dengan

fleksibilitas yang lebih besar. Panjang blade biasanya berkisar antara 3 sampai 5

meter. Produktivitas grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat per jam pada

proyek jalan, untuk proyek lainnya produktivitas grader adalah luas area per jam.

Gambar 35. Motor grader

Page 57: TUGAS ALAT BERAT

3. Alat pemadatan

Pemadatan tanah merupakan proses untuk mengurangi adanya rongga antar

partikel tanah sehingga volume tanah menjadi lebih kecil. Pada umumnya proses

ini dilakukan oleh alat pemadat khusus yang berupa roller. Terdapat 3 faktor yang

mempengaruhi proses pemadatan yaitu:

- Gradasi material yang akan dipadatkan.

- Kadar air dari material

- Usaha pemadatan (compactive effort)

a. Jenis alat pemadatan

Jenis alat berat yang umunya dipakai dalam proyek konstruksi terdiri dari 7

jenis yang dipakai sesuai kebutuhan. Jenis-jenisnya antara lain:

- Tamping roller

Yang disebut tamping roller adalah alat pemadat yang berupa sheep’s foot

roller. Alat pemadat ini memiliki roda baja yang pada permukaanya

terdapat gigi-gigi. Metode pemadatan yang digunakan adalah kneading

action. Tamping roller baik digunakan untuk jenis tanah lempung berpasir

dengan kedalaman efektif pemadatan sekitar 15 sampai 25 cm.

Gambar 36. Tamping roller

- Modified tamping roller

Sering disebut juga sebagai grid roller. Dengan mmemberikan pemberat

berupa balok beton, tekanan yang diberikan alat pemadat pada tanah

menjadi lebih besar sehingga apabila pada tanah terdapat batuan maka

akan ikut dipecahkan sehingga tanah relatif lebih rata.

Page 58: TUGAS ALAT BERAT

- Smooth wheel roller

Berat alat pemadat ini ditentukan dalam ton. Terkadang berat alat ini

ditingkatkan dengan cara diberi pemberat dari air atau pasir. Alat berat ini

cocok digunakan untuk memadatkan material berbutir seperti pasir,

kerikil, dan batuan pecah. Kedalaman efektif lapisan yang dipadatkan

dengan alat ini sekitar 10 cm sampai 20 cm.

Gambar 37. Smooth wheel roller

- Pneumatic tired roller

Umumnya alat ini digunakan untuk pemadatan aspal hotmix. Proses

pemadatannya menggunakan gabungan antara metode kneading action dan

static weight alat ini ada yang kecil dengan jumlah as roda tandem dua

buah yang terdiri dari empat sampai sembilan roda pada setiap asnya. Alat

pemadat yang lebih kecil baik digunakan untuk memadatkan lapisan

dengan kedalaman berkisar antara 10 sampai 20 cm, sedangkan alat yang

besar dapat mencapai kedalaman 60 cm.

Gambar 38. Pneumatic roller

Page 59: TUGAS ALAT BERAT

- Vibrating compactor

Dengan alat ini, jenis material seperti pasir, kerikil, dan batuan pecah

dapat dipadatkan dengan lebih baik karena alat ini memberikan tekanan

dan getaran terhadap material di bawahnya. Dengan adanya getaran maka

partikel yang lebih keil mengisi rongga diantara partikel-partikel yang

lebih besar.

- Manually operated vibratory plate compactor

Alat ini digunakan sebagai pemadat tanah dan lapisan aspal tempat alat

yang besar tidak dapat atau kurang efektif untuk digunakan. Alat ini

digerakkan secara manual.

Gambar 38. Vibrating plate compactor

- Manually operated rammer compactor

Alat ini juga digerakkan secara manual. Alat baik digunakan untuk

memadatkan tanah yang kohesif dan tanah campuran.

Gambar 38. Rummer compactor

Page 60: TUGAS ALAT BERAT

Sedangkan energi yang diberikan oleh alat terhadap permukaan tanah adalah

dengan metode:

- Kneading atau peremasan

Tanah diremas oleh gigi pada roda sehingga udara dan air yang terdapat di

antara partikel material dapat dikeluarkan.

- Static weight atau pemberat

Permukaan tanah ditekan oleh suatu berat tertentu secara perlahan-lahan.

- Vibration atau getaran

Tanah di bawah alat pemadat diberikan getaran yang berasal dari alat

tersebut sehingga partikel tanah yang kecil dapat masuk di antara partikel-

partikel yang lebih besar untuk mengisi rongga yang ada.

- Impact atau tumbukan

Proses yang dilakukan dengan metode ini adalah dengan menjatuhkan

benda dari suatu ketinggian. Selain tanah menjadi lebih padat, tanah yang

lebih besar menjadi pecah sehingga butiran partikel menjadi seragam.

b. Produktivitas alat pemadatan

Untuk mendapatkan produktivitas yang efektif, ketebalan lapisan yang akan

dipadatkan haruslah kecil. Untuk semua roller kecuali vibartor dan pneumatic

roller yang besar, ketebalan pemadatan yang disarankan berkisar antara 15

sampai 20 cm. untuk pneumatic roller ketebalan pemadatan sekitar 30 cm

sedangkan vibrator roller ketebalannya tergantung pada jenis tanah dan berat

alat. Perhitungan produktivitas alat pemadat dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus berikut ini.

∏ ¿ 10 xW x S x L x EP

P adalah jumlah pass yang diperlukan untuk pemadatan (ccm/jam), W adalah

lebar pemadatan per pass (m), S adalah kecepatan pemadatan (km/jam), L

ketebalan lapisan akhir yang diinginkan (cm).

Page 61: TUGAS ALAT BERAT

4. Spesifikasi Teknis

Komatsu GD511A-1 motor grader

Gambar 39. Komatsu GD511A-1 motor grader

Selected DimensionsDimensionsA. Overall Length 25.9 Ft In 7895 MmB. Width Over Tires 7.9 Ft In 2395 MmC. Height To Top Of Cab 11.4 Ft In 3485 MmD. Wheelbase 19 Ft In 5780 MmE. Rear Ground Clearance 1.2 Ft In 365 MmG. Tandem Axle Wheelbase 5 Ft In 1535 MmH. Blade Base 8.3 Ft In 2540 Mm

SpecificationEngineMake KomatsuModel S6d95lPower Measured @ 2900 RpmNet Power Gear 5-6 135.4 Hp 101 KwNumber Of Cylinders 6Max Power 135.4 Hp 101 KwDisplacement 298.4 Cu In 4.9 LOperationalStd Operation Weight - Total 23809.9 Lb 10800 KgFuel Capacity 60 Gal 227 LTire Size 13.00-24-8prTransmissionNumber Of Gears - Forward 6Max Speed - Forward 27.7 Mph 44.5 Km/HMax Speed - Reverse 33.8 Mph 54.4 Km/HSteeringArticulation L/R 27 DegreesTurning Radius 21.7 Ft In 6.6 MFront AxleGround Clearance 1.2 Ft In 365 Mm

Page 62: TUGAS ALAT BERAT

MoldboardMoldboard Width 12.2 Ft In 3710 MmMoldboard Height 25.4 In 645 MmDimensionsHeight To Top Of Cab 11.4 Ft In 3485 MmOverall Length 25.9 Ft In 7895 MmWidth Over Tires 7.9 Ft In 2395 MmWheelbase 19 Ft In 5780 MmBlade Base 8.3 Ft In 2540 MmTandem Axle Wheelbase 5 Ft In 1535 MmRear Ground Clearance 1.2 Ft In 365 Mm

Motor grader GD555-5 Komatsu

Gambar 40. Motor grader GD555-5

Engine

Model         Komatsu SAA6D107E-1Horsepower, Gross - SAE J1995 (kW) 146 Horsepower, Net - ISO 9249 (kW) 144Horsepower, Net - SAE J1349 (kW) 144Rated RPM 2000Fan drive method HydraulicDisplacement (litre) 6.69Number of cyliners 6Related information Komatsu water-cooled,

direct injection, turbo-charged, air-to-air aftercooled diesel engine. Hydraulic driven cooling fan with a high speed reversible cleaning function. Power and Economy mode

Page 63: TUGAS ALAT BERAT

selections; and an electric throttle control.

Weights

Operating weight - total (kg) 18120Weight over front wheels (kg) 5440Weight over rear wheels (kg) 12680

Operation / Application

Blade length, standard (m) 3710Blade height (mm) 645Blade thickness (mm) 22Blade lift height (mm) 480Blade pitch angle – F / R (degrees) 40/5Shoulder reach @ straight frame – L / R (mm) 1960 / 2000 Blade lift accumulators StandardCircle slip clutch StandardNumber of circle shoes 6 Related information Blade

Well supported by six large shoes and includes blade lift accumulators and a circle slip clutch as standard features. 

Driveline

Transmission type TC PSNumber of speeds, Fwd / Rev 8 / 4Maximum speed, Fwd / Rev (km/h) 44.3/40.3Differential lock type ManualBrake type HydraulicLean wheel angle (degrees) 20Related information Dual mode transmission;

torque converter drive and direct drive. The torque converter includes a lockup function and direct drive mode includes a non stalling feature. The drive line also includes an electronic overspeed protection sistem.

Tyres

Standard fitment size 14.00 R24

Page 64: TUGAS ALAT BERAT

Hydraulic Sistem

Type CLSSRelated information -

Dimensions

Length, overall (mm) 10365Wheelbase (mm) 1524Width over tyres (mm) 2490Tyre gauge (mm) 2060Height to top of cab (mm) 3200Ground clearance (mm) 390Articulation angle (degrees) 25Turning radius – outside minimum (mm) 7300Related information  

Service information

Fuel tank (litre) 416Communication sistems

Internal maintenance monitoring StandardKOMTRAX Satellite tracking StandardHourly fuel usage Yes

Page 65: TUGAS ALAT BERAT

ALAT PENGANGKAT

(CRANE)

1. Pendahuluan

Alat pengangkat yang biasa digunakan di dalam proyek konstruksi adalah

crane. Cara kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan

dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material

ditempat yang diinginkan. Crane mempunyai beberapa tipe dan dipilih sesuai

kondisi proyek.

2. Crane Beroda Crawler

Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 360⁰. Dengan roda

crawler maka crane tipe ini dapat bergerak di dalam lokasi proyek saat

melakukan pekerjaannya. Pada permukaan yang jelek atau permukaan dengan

kemungkinan terjadinya penurunan maka alat harus berdiri di atas suatu alas atau

matras. Keseimbangan alat dipengaruhi oleh besarnya jarak roda crawler.

Gambar 41. Crane beroda crawler

3. Truck Crane

Crane jenis ini dapat berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa

bantuan dari alat pengangkutan. Akan tetapi, beberapa bagian dari crane harus

tetap dibongkar untuk mempermudah perpindahan. Truck crane juga mempunyai

Page 66: TUGAS ALAT BERAT

bagian atas yang dapat berputar 360⁰. Untuk menjaga keseimbangan alat, truck

crane memiliki kaki (outrigger). Di dalam pengoperasiannya kaki tersebut harus

dipasangkan dan roda diangkat dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian

dengan boom yang panjang akan terjaga. Crane jenis ini merupakan crane yang

tidak stabil. Ada juga jenis lain dari truck crane yaitu hydraulic truck crane atau

telescopic crane. Boom crane jenis ini dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai

kebutuhan dan dilakukan dengan tenaga hidrolis sebagai penggerak.

Gambar 42. Hydraulic truck crane

Gambar 43. Truck crane

4. Crane Untuk Lokasi Terbatas

Crane tipe ini diletakkan di atas dua buah as tempat kedua as ban dapat

bergerak secara simultan. Dengan kelebihan tersebut maka crane ini dapat

bergerak lebih leluasa. Crane jenis ini umumnya menggunakan joy stick di dalam

pengoperasiannya sehingga fungsi-fungsi dari alat dapat dilakukan secara

bersama-sama.

Page 67: TUGAS ALAT BERAT

Gambar 44. Crane untuk lokasi terbatas

5. Tower Crane

Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material

secara vertical dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak

terbatas. Tipe crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri, yaitu crane

yang berdiri bebas, crane di atas rel, crane yang ditambatkan pada bangunan dan

crane panjat.

a. Free Standing Crane

Crane yang berdiri bebas berdiri di atas pondasi yang khusus dipersiapkan

untuk alat tersebut. Jika crane harus mencapai ketinggian yang besar maka

kadang-kadang digunakan pondasi dalam seperti tiang pancang. Tiang utama

(mast) diletakkan di atas dasar dengan diberi ballast sebagai penyeimbang

(counterweight). Syarat-syarat fondasi crane adalah fondasi tersebut harus

mampu menahan momen, berat crane, dan berat material yang diangkat. Tipe

jib atau lengan pada tower crane ada dua yaitu saddle jib dan luffing jib.

Saddle jib adalah lengan yang mendatar dengan sudut 90⁰ terhadap tiang

tower crane. Jib jenis ini dapat bergerak 360⁰. Sedangkan luffing jib memiliki

sudut antara tiang dengan jib yang dapat diatur lebih dari 90⁰.

Page 68: TUGAS ALAT BERAT

Gambar 45. Free standing crane

b. Rail Mounted Crane

Penggunaan rel pada rail mounted crane mempermudah alat untuk bergerak

sepanjang rel tersebut. Kelemahan dari crane tipe ini adalah harga rel yang

cukup mahal, rel harus diletakkan pada permukaan yang datar agar tiang tidak

menjadi miring. Crane jenis ini digerakkan dengan menggunakan motor

penggerak. Jika kemiringan tiang melebihi 1/200 maka motor penggerak tidak

mampu menggerakkan crane. Ketinggian maksimum rail mounted crane

adalah 20 meter dengan berat beban yang diangkat tidak melebihi 4 ton

batasan ini perlu diperhatikan untuk menghindari jungkir balik.

Gambar 46. Rail mounted crane

c. Tied in Crane

Crane ini mampu berdiri bebas pada ketinggian kurang dari 100 meter, jika

crane yang diperlukan lebih dari 100 meter maka crane perlu dijangkarkan

pada struktur bangunan untuk menahan gaya horizontal.

Gambar 47. Tied in crane

Page 69: TUGAS ALAT BERAT

d. Climbing Crane

Dengan lahan yang terbatas maka alternatif penggunaan crane adalah crane

panjat atau climbing crane. Crane tipe ini diletakkan di dalam struktur

bangunan yaitu pada core atau inti bangunan. Pengangkatan crane

dimungkinkan dengan adanya dongkrak hidrolik.

Gambar 48. Climbing crane

e. Bagian crane

Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama, jib dan counter jib,

counterweight, trolley, dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertikal yang

berdiri di atas base atau dasar. Jib merupakan tiang horizontal yang

panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan. Counter jib

adalah tiang penyeimbang. Pada counter jib terpasang counterweight sebagai

penyeimbang beban. Trolley merupakan alat yang bergerak sepanjang jib yang

digunakan untuk memindahkan material secara horizontal dan pada trolley

dipasangkan hook atau kait. Tie ropes adalah kawat yang berfungsi untuk

menahan jib supaya tetap dalam kondisi lurus 90⁰ terhadap tiang utama. Pada

bagian atas tiang utama terdapat ruang operator dan di bawah ruang tersebut

terdapat slewing ring.

Page 70: TUGAS ALAT BERAT

Gambar 49. Bagian-bagian crane

f. Kriteria pemilihan tower crane

Pemilihan tower crane sebagai alat untuk memindahkan material didasarkan

pada kondisi lapangan yang tidak luas, ketinggian yang tidak terjangkau oleh

alat lain, dan tidak dibutuhkannya pergerakan alat. Pemilihan jenis tower

crane yang akan dipakai harus mempertimbangkan:

- Situasi proyek

- Bentuk struktur bangunan

- Kemudahan operasional baik pada saat pemasangan maupun pada saat

pembongkaran

- Ketinggian struktur bangunan yang dikerjakan.

Pemilihan kapasitas tower crane didasarkan pada:

- Berat, dimensi, dan daya jnagkau pada beban terberat

- Ketinggian maksimum alat

- Perakitan alat di proyek

- Berat alat yang harus ditahan oleh strukturnya

- Ruang yang tersedia untuk alat

- Luas area yang harus dijangkau alat

- Kecepatan alat untuk memindahkan material.

g. Kapasitas tower crane

Kapasitas crane tergantung pada beberapa faktor. Berat material yang

diangkut sebaiknya sebagai berikut:

Page 71: TUGAS ALAT BERAT

- Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat

- Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat

- Untuk mesin yang memiliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat.

Faktor luar yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

- Kekuatan angin terhadap alat

- Ayunan beban pada saat dipindahkan

- Kecepatan pemindahan material

- Pengereman mesin dalam pergerakannya

6. Spesifikasi Teknis

Broderson IC20G Hydraulic Truck Crane

Gambar 50. Broderson IC20G Hydraulic Truck Crane

Page 72: TUGAS ALAT BERAT

Selected DimensionsBoomI. Min Height @ Max Raise Angle 12.3 Ft In 3.8 MJ. Max Height @ Max Raise Angle - No Jib 21 Ft In 6.4 MK. Min Working Radius 4 Ft In 1.2 ML. Max Working Radius 22 Ft In 6.7 MM. Max Elevating Angle 75 Degrees  DimensionsA. Transport Length 9.1 Ft In 2767.6 MmB. Transport Width 4 Ft In 1219.2 MmC. Transport Height 5.5 Ft In 1676.4 MmE. Ground Clearance 0.49 Ft In 149.4 MmG. Carrier Length 9.1 Ft In 2767.6 MmH. Upper Structure Tail Swing Radius 2.5 Ft In 752.9 Mm

SpecificationCarrier EngineMake NissanModel H20Gross Power 51 Hp 38 KwMax Torque 105 Lb Ft 142.4 NmDisplacement 121 Cu In 2 LOperationalOperating Weight 6180 Lb 2803.2 KgNumber Of Axels 2Carrier Fuel Capacity 13.5 Gal 51.1 LCarrier Hydraulic Sistem Fluid Capacity 9.5 Gal 36 LOperating Voltage 12 VAlternator Supplied Amperage 35 AmpsTire Size 7.5x10TransmissionMax Speed - Forward 5.5 Mph 8.9 Km/HBoomNumber Of Sections 3Min Height @ Max Raise Angle 12.3 Ft In 3.8 MMax Height @ Max Raise Angle - No Jib 21 Ft In 6.4 MMax Elevating Angle 75 DegreesMax Lift Capacity 5000 Lb 2268 KgMin Working Radius 4 Ft In 1.2 MMax Working Radius 22 Ft In 6.7 MDimensionsTransport Length 9.1 Ft In 2767.6 MmTransport Width 4 Ft In 1219.2 MmTransport Height 5.5 Ft In 1676.4 MmGround Clearance 0.49 Ft In 149.4 MmCarrier Length 9.1 Ft In 2767.6 Mm

Page 73: TUGAS ALAT BERAT

ALAT PEMANCANGAN TIANG

1. Pendahuluan

Proyek-proyek besar seperti gedung pencakar langit memerlukan pondasi

yang kuat untuk menyangga beban yang besar di atasnya. Jika daya dukung tanah

di lokasi tidak memungkinkan untuk menahan beban yang besar, pondasi

semacam ini sangat diperlukan. Bentuk dari pondasi yang umum dipakai

penyangga bangunan adalah pondasi tiang. Pemancangan tiang ini biasanya

menggunakan alat pancang khusus.

2. Alat Tiang Pancang

Ada beberapa jneis alat pemancangan tiang yang umum digunakan di dalam

proyek konstruksi. Alat-alat tersebut adalah sebagai berikut:

- Drop Hammer

Drop hammer merupakan palu berat yang diletakkan pada ketinggian tertentu

di atas tiang. Palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai bagian

atas tiang. Ukuran palu berkisar antara 250 sampai 1000 kg. tinggi jatuh palu

berkisar antara 1,5 sampai 7 meter yang tergantung dari jenis bahan dasar

pondasi. Jumlah jatuhnya palu per menit dibatasi empat sampai delapan kali.

Keuntungan dari alat ini adalah investasi yang rendah, mudah dalam

pengoperasian dan mudah dalam mengatur energi palu per blow dengan

mengatur tinggi jatuh. Akan tetapi, kekurangan dari alat ini adalah kecepatan

pemancangan yang kecil, kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh

yang besar, kemungkinan rusaknya bangunan disekitar lokasi akibat getaran

pada permukaan tanah dan tidak dapat digunakan untuk pekerjaan di bawah

air.

Page 74: TUGAS ALAT BERAT

Gambar 51. Drop hammer

- Diesel Hammer

Alat pemancangan tiang tipe ini berbentuk lebih sederhana dibandingkan

dengan hammer lainnya. Diesel hammer memiliki satu silinder dengan dua

mesin diesel, diesel, piston atau ram, tangki bahan bakar, tangki pelumas,

pompa bahan bakar, injector dan mesin pemumas. Kelebihan diesel hammer

adalah ekonomis dalam pemakaian, mudah dalam pemakaian di daerah

terpencil, berfungsi dengan baik pada daerah dingin dan mudah dalam

perawatan. Kekurangan dari alat ini adalah kesulitan dalam menentukan

energi per blow, dan sulit dipakai pada tanah lunak.

Gambar 52. Diesel hammer

- Hydraulic Hammer

Cara kerja hammer ini adalah berdasarkan perbedaan tekanan pada cairan

hidrolis. Salah satu hammer tipe ini dimanfaatkan untuk memancangkan

pondasi tiang baja H dan pondasi lempengan baja dengan cara dicengkeram,

didorong, dan ditarik. Dengan menggunakan alat ini tekanan terhadap pondasi

mencapai 140 ton. Alat ini baik digunakan untuk keterbatasan daerah operasi

karena tiang pancang yang dimasukkan cukup pendek.

Page 75: TUGAS ALAT BERAT

Gambar 53. Hydraulic hammer

- Vibratory Pile Drive

Alat ini sangat baik dimanfaatkan pada tanah lembab. Alat ini memiliki

beberapa batang horizontal dengan beban eksentris. Beban yang disebabkan

oleh beban eksentris menghasilkan getaran pada alat. Getaran yang dihasilkan

menyebabkan material disekitar pondasi yang terikat pada alat ikut bergetar.

Efektivitas penggunaan alat ini tergantung pada beberapa faktor yaitu

amplitudo, momen eksentrisitas, frekuensi, berat bagian bergetar dan berat

lain tidak bergetar.

Gambar 54. Vibratory pile drive

Page 76: TUGAS ALAT BERAT

3. Penahan dan Pengatur Letak Tiang

Terdapat beberapa alat yang digunakan untuk mengatur tempat tiang akan

diletakkan sehingga kekeliruan seperti tiang miring, tiang tidak pada tempatnya

dapat dihindari.

- Fixed Lead

Pengaturan posisi tiang dengan cara ini menggunakan lead yang terdiri dari

rangkaian baja dengan tiga sisi berkisi seperti boom crane dan sisi yang satu

terbuka. Sisi yang terbuka adalah tempat tiang diletakkan. Pada rangkaian ini

terdapat rel atau alur tempat hammer akan bergerak. Lead diikatkan pada alat

pemancang tiang dan bagian bawahnya disambungkan dengan crane sehingga

posisi tiang menjadi benar.

- Swing Lead

Jika lead tidak disambungkan dengan crane atau pelat pemancang pada bagian

bawahnya maka lead jenis ini dinamakan swing lead. Kelemahan dari tipe ini

adalah sulitnya mengatur tiang untuk tetap vertikal.

- Hydraulic Lead

Sistem yang digunakan adalah menggunakan silinder hidrolis sebagai

pengaku. Dengan sistem ini pengaturan posisi tiang dapat dilakukan secara

lebih akuran dan cepat.

4. Pemilihan Alat Pemancangan Tiang

Terdapat beberapa kriteria pemilihan alat pemancang tiang yang akan

digunakan dalam suatu proyek yaitu:

- Jenis material, ukuran, berat, dan panjang tiang yang akan dipancang.

- Bagaimana kondisi lapangan yang mempengaruhi pengoperasian, seperti

apakah pemancangan di bawah air atau lokasi terbatas.

- Hammer yang akan dipilih harus sesuai dengan daya dukung tiang dan

kedalaman pemancangan.

- Pilihlah alat yang paling ekonomis dengan kemampuan alat yang sesuai

dengan kebutuhan.

- Jika lead digunakan maka pilihlah tipe yang akan dipakai, ukuran rel untuk

hammer, panjang hammer, dan tiang yang akan dipancang.

Page 77: TUGAS ALAT BERAT

5. Perhitungan Pemancangan Tiang

Perhitungan daya dukung tiang pancang tergantung dari tiga faktor terkait

yaitu jenis tanah, alat pemancangan tiang, dan tiang itu sendiri. Untuk alat

pemancangan diesel hammer maka daya dukung tiang adalah:

R= 2 ES+K

WW +P

1SF

R adalah daya dukung tiang, W adalah berat massa yang dijatuhkan, K adalah

perpendikan elastis total dari kepala tiang, tiang dan tanah, E adalah energi alat

pancang, S adalah penetrasi pukulan terakhir, P adalah berat tiang pancang dan SF

adalah faktor keamanan.

6. Pelaksanaan Pemancangan Tiang

Tiang yang akan dipancang mula-mula diberi bantalan dan cap sebagai

pengaman dari keretakan, akibat tumbukan, kemudian tiang diangkat sampai pada

posisi sejajar dengan lead. Tumbukan pertama dilakukan secara perlahan untuk

memastikan bahwa tiang sudah tepat pada posisinya dan water level. Bila posisi

sudah benar maka tumbukan dapat dilanjutkan sampai tiang masuk ke dalam

tanah dan mencapai tanah keras atau sampai perlu dilakukan penambahan tiang.

Page 78: TUGAS ALAT BERAT

ALAT UNTUK PERKERASAN

1. Distributor Aspal

Alat ini merupakan truk yang dimodifikasi sesuai dengan fungsinya. Fungsi

alat ini adalah untuk menghamparkan aspal cair ke atas permukaan pondasi jalan

dengan kecepatan yang sama. Tangki pada distributor aspal mempunyai sistem

yang dapat mempertahankan suhu aspal dan pada alat ini dilengkapi dengan

burner yang berfungsi untuk meningkatkan suhu aspal sesuai dengan ketentuan.

Selain itu, alat ini dilengkapi dengan pompa yang membantu dalam penyemprotan

aspal cair. Kecepatan distributor aspal yang bergerak selama penghamparan

tergantung pada keluaran aspal dari pompa (P) dalam liter/detik, lebar alat

penyemprot (W) dalam liter dan kecepatan penghamparan (R) dalam liter/meter2.

S= PW x R

2. Asphalt Paver

Alat ini merupakan traktor beroda ban ataupun crawler yang dilengkapi

dengan suatu sistem yang berfungsi untuk menghamparkan campuran aspal diatas

permukaan pondasi jalan. Paver dengan roda ban sebaiknya dipilih jika pada

pengaspalan jalan alat tersebut sering dipindahkan. Sedangkan penggunaan paver

dengan roda crawler akan lebih menguntungkan jika kondisi jalan yang akan

dibangun menanjak atau menurun. Pada bagian depan terdapat hopper yang

berfungsi untuk menerima campuran aspal dari ream dump truck. Selanjutnya

campuran aspal dihamparkan dengan menggunakan conveyor. Conveyor berfungsi

untuk mendistribusikan campuran secara merata dan menghindari segregasi.

Untuk menjaga lebar dan ketebalan campuran aspal digunakan screed. Pada

screed terdapat vibrator dan burner yang berfungsi memadatkan lapisan aspal dan

memanaskan campuran aspal.