BULLDOZER 1. Pendahuluan Dozer merupakan traktor yang dipasangkan blade di bagian depannya. Blade berfungsi untuk mendorong, atau memotong material yang ada di depannya. Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan dozer atau bulldozer adalah: a. Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan. b. Pembukaan jalan baru. c. Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m. d. Membantu mengisi material pada scraper. e. Menyebarkan material. f. Mengisi kembali saluran. g. Membersihkan quary. 2. Blade Ada beberapa macam jenis blade yang dipasangkan pada dozer. Pemilihan jenis blade tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Jenis blade yang umum dipakai adalah straight blade (S-blade), angle blade (A- blade), universal blade (U- blade), dan cushion blade (C- blade). S-blade biasanya digunakan untuk pekerjaan pengupasan dan penimbunan tanah. Blade jenis ini dapat bekerja pada tanah keras.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BULLDOZER
1. Pendahuluan
Dozer merupakan traktor yang dipasangkan blade di bagian depannya. Blade
berfungsi untuk mendorong, atau memotong material yang ada di depannya. Jenis
pekerjaan yang biasanya menggunakan dozer atau bulldozer adalah:
a. Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan.
b. Pembukaan jalan baru.
c. Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m.
d. Membantu mengisi material pada scraper.
e. Menyebarkan material.
f. Mengisi kembali saluran.
g. Membersihkan quary.
2. Blade
Ada beberapa macam jenis blade yang dipasangkan pada dozer. Pemilihan
jenis blade tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Jenis blade yang
umum dipakai adalah straight blade (S-blade), angle blade (A-blade), universal
blade (U- blade), dan cushion blade (C-blade).
S-blade biasanya digunakan untuk pekerjaan pengupasan dan penimbunan
tanah. Blade jenis ini dapat bekerja pada tanah keras.
A-blade mempunyai lebar yang lebih besar 0,3 sampai 0,6 daripada S-blade.
Blade jenis ini digunakan untuk menyingkirkan material kesisinya, penggalian
saluran, dan pembukaan lahan.
U-blade juga lebih besar daripada S-blade. U-blade dipakai untuk reklamasi
lahan. Blade jenis ini mempunyai kemampuan untuk mengangkut material dalam
jumlah besar pada jarak tempuh yang relative jauh. Umumnya material yang
ditangani adalah material yang ringan seperti tanah lepas.
C-blade umumnya dipasang pada traktor yang besar yang digunakan untuk
mendorong scraper. Blade jenis ini lebih pendek daripada S-blade.
Tabel 1. Pisau bulldozer
Ukuran mesin (hp) 60-70 100-150 200 300 400
Berat mesin (ton) 5-8 10-12 16 25 35
Panjang pisau (m) 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0
Tinggi pisau (m) 0,8 1,0 1,2 1,5 1,8
Gambar 1. Macam-macam blade
3. Pembagian Dozer Menurut Jenis Roda
a. Crawler Tractor Dozer (Roda Kelabang)
Traktor ini banyak digunakan pada pekerjaan pemindahan tanah. Kelebihan
dan kekurangannya antara lain:
- Sebagai tenaga penggerak untuk mendorong dan menarik
- Tenaga tarik yang besar
- Kecepatan relative kecil
- Ground contact lebih besar
- Dapat bekerja pada kondisi tanah yang buruk
- Kemungkinan slip kecil
Gambar 2. Crawler Tractor Dozer
b. Wheel tractor dozer (roda ban)
Wheel tractor digunakan untuk mendapatkan kecepatan yang lebih besar.
Traktor ini memerlukan jalan yang lebih baik karena tenaga tariknya
dipengaruhi keras lembeknya permukaan tanah. Kelebihan dan
kekurangannya antara lain:
- Tenaga tarik yang relative lebih kecil
- Kecepatan besar
- Ground contact lebih kecil
- Sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah di lapangan
- Ada kemungkinan slip
Gambar 3. Buldozer dengan roda ban
4. Produktivitas dozer
Produktivitas dozer sangat bergantung pada ukuran blade, ukuran traktor
dan jarak tempuh. Perhitungan produktivitas ditentukan dari volume tanah yang
dipindahkan dalam 1 siklus dan jumlah siklus dalam 1 jam pengoperasian.
Kapasitas blade dapat dicari dari data pada table atau melalui perhitungan.
Rumus dari kapasitas blade (dalam Icm) adalah:
VI=¿ WHL
2¿
Nilai W = 1,5 sampai 1,67 H (satuan dalam meter) untuk sudut α antara 30-33⁰.
Tabel 2. Perkiraan kapasitas blade
Perkiraan Ukuran (m x m)Kapasitas Model
DozerA-blade S-blade U-blade
4,16 x 1,033 3,18 - - D6H
3,36 x 1,257 - 3,89 - D6H
4,50 x 1,111 3,89 - - D7H
3,90 x 1,363 - 5,16 - D7H
3,98 x 1,553 - - 8,34 D7H
4,96 x 1,174 4,66 - - D8N
4,26 x 1,740 - - 11,70 D8N
3,88 x 0,910 2,5 - - D6D
3,21 x 1,127 - 3,77 - D6D
4,26 x 0,960 2,90 - - D7G
3,65 x 1,274 - 4,2 - D7G
3,82 x 1,274 - - 5,80 D7G
α
Pengisian blade umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m) pertama dari jarak
tempuh. Pada saat kembali, blade dalam keadaan kosong. Waktu angkut dan
kembali bulldozer dapat ditentukan dari jarak dibagi kecepatan untuk setiap
variabel. Perhitungan waktu siklus ditentukan juga oleh suatu waktu yang
konsisten (fixed time, FT) yang merupakan waktu yang dibutuhkan bulldozer
untuk mempercepat dan memperlambat laju kendaraan. FT pada umumnya
berkisar antara 0,10 – 0,15 menit. Waktu yang diperlukan oleh dozer untuk
melakukan 1 siklus adalah:
CT = FT + HT + RT
Perhitungan maksimum produktivitas bulldozer dapat dicari dengan menggunakan
rumus:
∏ ¿V I60CT
x efisiensi
5. Ripper
Ripper adalah alat yang menyerupai cakar (shank) yang dipasangkan di
belakang traktor. Fungsi dari alat ini adalah untuk menggemburkan tanah keras.
Jumlah cakar ripper antara satu sampai lima buah. Bentuk dari shank ada 2
macam, lurus dan lengkung. Shank lurus dipakai untuk material yang padat dan
batuan berlapis. Sedangkan shank yang lengkung dipakai untuk batuan yang retak.
Perhitungan produktivitas ripper sangat sulit untuk diperkirakan. Salah satu
faktornya adalah pekerjaan dengan penggunaan ripper bukanlah pekerjaan yang
dilakukan terus-menerus. Biasanya pekerjaan ini dilakukan bersama-sama dengan
pemuatan material, sehingga kadang kala di lapangan kita dapat melihat bahwa
sebuah traktor dipasangkan blade dan ripper pada waktu bersamaan.
Perhitungan produktivitas ripper dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara
pertama adalah dengan mengukur potongan topografi di lapangan dan waktu yang
dibutuhkan untuk menggeburkan tanah. Cara ini menghasilkan hasil yang akurat.
Cara lain adalah dengan mengasumsikan kecepatan rata-rata ripper yang bekerja
pada suatu area. Dengan diketahuinya jarak yang ditempuh pada setiap pass maka
waktu berangkat dapat dicari. Total waktu siklus merupakan penambahan waktu
berangkat dengan waktu yang dibutuhkan ripper untuk mengangkat atau
menurunkan cakarnya.
Gambar 4. Bagian-bagian Dozer
6. Spesifikasi Teknis Bulldozer
Bulldozer tipe D85 merk Komatsu
Product Model PD220Y-1 PD220YS
ENGINE
Model Cummins NT-855-C280
Type Four-stroke, turbocharged vertical
Flywheel power (kW) 162
Rated speed (r/min) 1850
Number of cylinders-bore×stroke (mm)
6-139.7×152.4
Starting method Starting motor 24V 11kW
Battery 24V (12V×2)-195AH
Air cleaner Dry horizontal type with precleaner
TRANSMISSION SISTEM
Torque converter 3-element, single-stage, single phase
Type water cooled, single line, vertical, four strokes, turbocharged, 6-cylinders
Flywheel power(speed at 2100 rpm)
16 kW
Starting mode 24V electric starting
Komatsu D85E-SS-2 Crawler Tractor
Gambar 6. Komatsu D85E-SS-2 Crawler Tractor
Selected DimensionsDimensionsA. LENGTH W/ BLADE 13.6 ft in 4135 mmB. WIDTH OVER TRACKS 8.7 ft in 2660 mmC. HEIGHT TO TOP OF CAB 7.8 ft in 2375 mmD. LENGTH OF TRACK ON GROUND 9.8 ft in 2980 mmUndercarriageG. TRACK GAUGE 6.7 ft in 2050 mmH. STANDARD SHOE SIZE 24 in 610 mm
SpecificationEngine
MAKE KomatsuMODEL S6D125DISPLACEMENT 674 cu in 11 LOperationalOPERATING WEIGHT 34436.2 lb 15620 kgFUEL CAPACITY 107.5 gal 407 LTransmissionNUMBER OF FORWARD GEARS 3NUMBER OF REVERSE GEARS 3MAX SPEED - FORWARD 6.6 mph 10.6 km/hMAX SPEED - REVERSE 8.3 mph 13.4 km/hUndercarriageSTANDARD SHOE SIZE 24 in 610 mmTRACK GAUGE 6.7 ft in 2050 mmDimensionsLENGTH W/ BLADE 13.6 ft in 4135 mmWIDTH OVER TRACKS 8.7 ft in 2660 mmHEIGHT TO TOP OF CAB 7.8 ft in 2375 mmLENGTH OF TRACK ON GROUND 9.8 ft in 2980 mm
SCRAPER
1. Pendahuluan
Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut, dan
menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis. Scraper dapat digunakan sebagai
alat pengangkutan untuk jarak yang relatif jauh (± 2000 m) pada tanah datar
dengan alat penggerak roda ban. Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung
pada:
- Karakteristik material yang dioperasikan,
- Panjang jarak tempuh,
- Kondisi jalan,
- Alat bantu yang diperlukan.
Scraper umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, scraper yang ditarik
(towed scraper), scraper bermotor (motorized scraper), dan scraper yang mengisi
sendiri (self loading scraper). Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor
dengan kekuatan mesin 300 hp atau lebih. Scraper jenis ini dapat menampung
material sebanyak 8-30 m3.
Daya tampung motorized scraper adalah sebanyak 25-30 m3. Motorized
scraper mempunyai kekuatan 500 hp atau lebih dengan kecepatan mencapai 60
km/jam karena menggunakan alat penggerak ban. Akan tetapi daya cengkram ban
terhadap tanah kurang sehingga scraper tipe ini di dalam operasinya memerlukan
bantuan crawler traktor yang dilengkapi blade atau scraper lain. Pengoperasian
dengan alat bantu ini dilakukan dengan 2 cara yaitu:
- Push-loaded
Alat bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian. Pada saat bak
penampung telah penuh, scraper dapat bekerja sendiri. Dengan demikian alat
bantu dapat membantu tiga hingga lima scraper. Dengan adanya alat bantu,
jarak tempuh scraper dapat mencapai 3 km. ukuran dozer yang dipakai
tergantung dari daya muat scraper.
- Push-pull
Dua buah scraper dioperasikan dengan cara keduanya saling membantu
didalam pengerukan. Scraper yang di belakang mendorong scraper di
depannya pada saat pengerukan dan scraper di depannya menarik scraper
yang di belakang pada saat pengerukan.
Karena kedua tipe scraper di atas tidak dapat memuat sendiri hasil
pengerukannya, maka scraper tertentu dilengkapi semacam conveyor untuk
memuat tanah. Scraper seperti ini dinamakan self loading scraper. Dengan
adanya tambahan alat ini maka berat alat bertambah sekitar 10 – 15%.
Scraper digunakan untuk pengerukan top soil. Top soil yang dipindahkan
berkisar pada kedalaman 10 cm sampai 30 cm. Jika lahan yang akan diangkat top
soilnya mempunyai luas sedang maka self-loading scraper yang lebih kecil atau
crawler tractor dengan scraper bowl dapat dipilih. Untuk lahan yang luas push-
loaded scraper dengan kecepatan tinggi menjadi pilihan.
Gambar 7. Scraper
2. Pengoperasian Scraper
Scraper terdiri dari beberapa bagian dengan masing-masing fungsinya.
Bagian-bagian tersebut adalah bowl, apron, dan tail gate. Bowl adalah bak
penampung muatan yang terletak diantara ban belakang. Bagian depan bowl dapat
digerakkan ke bawah untuk operasi pengerukan dan pembongkaran muatan. Pada
bagian sisi depan bowl yang bergerak ke bawah terdapat cutting edge. Kapasitas
penuh bowl berkisar antara 3 sampai 38 m3. Apron adalah dinding bowl bagian
depan yang dapat diangkat pada saat pengerukan dan pembongkaran. Apron dapat
menutup kembali pada saat pengangkutan material. Beberapa model scraper
memiliki apron yang dapat mengangkut material sepertiga dari material di bowl.
Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat pemuatan
dan pengangkutan material dinding ini tidak bergerak, namun pada saat
pembongkaran muatan ejector bergerak maju untuk mendorong material keluar
dari bowl.
Pada saat permuatan material, ejector berada di belakang dan bowl diturunkan
sampai cutting edge mengenai tanah. Apron juga dibuka lebar. Alat kemudian
bergerak maju secara perlahan. Pada saat alat bergerak maju, tanah masuk ke
dalam bowl. Kedalaman penetrasi tergantung pada sejauh mana bowl diturunkan.
Ketika pekerjaan permuatan hampir selesai bowl dinaikkan perlahan dan apron
juga diturunkan untuk menahan material tidak keluar dari bowl.
Pengangkutan material dilakukan dengan kecepatan tinggi. Baik bowl, apron,
maupun ejector tidak melakukan gerakan. Bowl harus tetap pada posisi di atas
cutting edge tidak mengenai tanah yang menyebabkan kerusakan pada cutting
edge dan permukaan tanah terganggu.
Pembongkaran muatan dilakukan dengan menaikkan apron dan menurunkan
bowl sampai material di dalam bowl keluar dengan ketebalan tertentu. Kemudian
apron diangkat setingginya dan ejector bergerak maju untuk mendorong sisa
material yang ada di dalam bowl. Pada saat pembongkaran selesai apron
diturunkan, bowl dinaikkan, dan ejector ditarik kembali pada posisi semula.
3. Produktivitas scraper
Produktivitas scraper tergantung pada jenis material, tenaga untuk
mengangkut, kondisi jalan, kecepatan alat, efisiensi alat. Pertama-tama banyaknya
material yang akan dipindahkan dalam satu jam ditentukan. Volume material yang
akan dipindahkan akan mempengaruhi kapasitas scraper yang dipilih. Sedangkan
jumlah pengangkutan per jam tergantung pada waktu siklus scraper. Waktu siklus
scraper merupakan penjumlahan dari waktu muat ( LT), waktu pengangkutan
(HT), waktu pembongkaran muatan (DT), waktu kembali (RT), dan waktu antri
(ST). Selain itu ada tambahan waktu berputar atau turning time (TT) dan waktu
percepatan, perlambatan dan pengereman atau accelerating, decelerating and
breaking time (ADBT). Karena LT, DT, ST, TT dan ADBT konsisten maka
waktu-waktu tersebut dikategorikan sebagai waktu tetap (FT) sehingga rumus
Sedangkan waktu siklus (CT) adalah penjumlahan waktu tetap, waktu angkut,
dan waktu kembali. Waktu angkut dan waktu kembali dihitung tersendiri karena
selalu berubah tergantung kondisi jalan dan jarak tempuh. Perhitungan rumus CT
menggunakan rumus:
CT = HT + RT + FT
Rumus yang digunakan untuk menentukan produktivitas scraper adalah:
∏ ¿ V x60 x effCTs
4. Spesifikasi Teknis Scraper
Caterpillar 623B Motor Scraper
Gambar 8. Caterpillar 623B Motor Scraper
Selected DimensionsDimensionsA. OVERALL LENGTH 41.1 Ft In 12520 MmB. OVERALL WIDTH 11.7 Ft In 3555 MmC. OVERALL HEIGHT 12.5 Ft In 3810 MmD. WHEELBASE 26.2 Ft In 7975 MmF. HEIGHT TO TOP OF CAB Ft In Mm
SpecificationTractor EngineModel 3406Net Power 330 Hp 246.1 KwPower Measured @ 1900 RpmDisplacement 890.9 Cu In 14.6 LOperationalFuel Capacity 135 Gal 511 LTire Size 29.5x29 28prTransmissionMax Speed Forward 30 Mph 48.3 Km/HWeightsTotal Operating - Empty 71165.2 Lb 32280 KgBowlHeaped Capactiy 22 Yd3 16.8 M3Max Depth Of Cut 13 In 330 MmWidth Of Cut 10.3 Ft In 3150 MmDimensionsOverall Length 41.1 Ft In 12520 MmOverall Width 11.7 Ft In 3555 MmHeight To Top Of Cab Ft In MmOverall Height 12.5 Ft In 3810 MmWheelbase 26.2 Ft In 7975 Mm
Caterpillar 637 Traktor Roda Scraper
Gambar 9. Caterpillar 637 Traktor Roda Scraper
MESIN
Daya Flywheel: Traktor/Scraper 373 kw (500 hp)/211 kW (283 hp)
Loader adalah alat yang umum dipakai didalam proyek konstruksi untuk
pekerjaan pemuatan material hasil penggalian ke dalam truk atau membuat
timbunan material. Pada bagian depan loader terdapat bucket sehingga alat ini
umumnya disebut front-end loader. Dalam suatu proyek konstruksi, truk dan alat
pengangkutan lainnya mempunyai fungsi untuk mengangkut material dari
sumbernya atau dari suatu galian ke suatu tempat pengurugan. Alat pengangkutan
ini di dalam pengoperasiannya memerlukan alat lain yang membantu untuk
memuat material dalam hal ini dapat digunakan loader atau alat gali.
2. Loader
Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler dan ban.
Loader beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip
dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada
saat mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri
atas 4-wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear-wheel-drive biasanya dipakai untuk
menggali dan 4-wheel-drive cocok untuk membawa bucket bermuatan penuh.
Loader dapat dipakai untuk mengangkat material, namun bagian bawah material
harus mempunyai ketinggian setinggi permukaan tempat alat tersebut berada.
Pengangkatan yang lebih dalam dapat menggunakan bantuan ramp. Selain itu
material yang diangkat haruslah material lepas.
Bucket yang dipasangkan pada loader dapat berupa general pur-pose bucket,
side dump bucket, dan multipurpose bucket. Ukuran bucket berkisar antara 0.15
m3 sampai 15 m3. Ukuran yang paling sering digunakaan adalah 6 m3.
Fungsi loader yang paling umum adalah untuk memuat material ke dalam alat
pengangkut. Pada area yang datar alat pengangkut dapat diletakkan di dekat
loader sehingga gerakan loader akan lebih mudah. Terdapat 3 metode pemuatan
material dari loader ke dalam truk yaitu I shape loading, V shape loading, dan
pass loading. Pada metode I shape loading truk bergerak maju pada saat loader
mengambil material dari timbunan dan kemudian mundur pada saat loader telah
siap memindahkan material ke dalam truk. Pada metode kedua, truk tidak
bergerak sampai bak terisi penuh dan loader akan melakukan gerakan V dari
timbunan kearah truk. Pada pass loading truk bergerak menuju beberapa yang
bucketnya telah terisi penuh. Truk bergerak dari satu loader ke loader lain sampai
bak truk terisi penuh.
Gambar 11. Wheel Loader
Gambar 12. Crawler Loader
Gambar 13. Metode Pemuatan dari Loader ke Truk
Gambar 14. Bagian-bagian Loader
1. Bucket
2. Lift arm
3. Tilt lever
4. Bucket cylinder
5. Front working lamp
6. ROPS
7. Rear wheel
8. Turn signal lamp
9. Head lamp
10. Lift cylinder
11. Front wheel
12. Rear working lamp
13. Rear combination lamp
3. Produktivitas loader
Produktivitas loader dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
- Kondisi material,
- Tipe bucket dan kapasitasnya
- Area untuk pergerakan loader
- Waktu siklus loader
- Waktu efisien loader
Tabel 4. Faktor permuatan bucket
Material Faktor
Material seragam atau campuran 0,95 - 1,00
Batu kerikil 0,85 – 0,90
Batuan hasil peledakan (baik) 0,80 – 0,95
Batuan hasil peledakan (rata-rata) 0,75 – 0,90
Batuan hasil peledakan (buruk) 0,60 – 0,75
Batuan berlumpur 1,00 – 1,20
Lanau basah 1,00 – 1,10
Material berbeton 0,85 – 0,95
Waktu muat tergantunng pada jenis material yang diangkut. Waktu berputar
ditentukan sebesar 0.2 menit. Waktu bongkar ditentukan berdasarkan tempat atau
kemana material ditempatkan. Selain itu diperlukan koreksi terhadap waktu
siklus.
Tabel 5. Waktu muat (menit)
Material LT
Berbutir seragam 0,03 – 0,05
Berbutir campuran dan basah 0,03 – 0,06
Lanau basah 0,03 – 0,07
Tanah atau kerikil 0,04 – 0,20
Material berbeton 0,05 – 0,20
Tabel 6. Faktor penambahan dan pengurangan untuk CT (menit)
Uraian Faktor
Kondisi tanah:
Berbutir campuran
Diameter < 3 mm
Diameter 3 – 20 mm
Diameter 20 – 150 mm
Diameter > 150 mm
Kondisi tanah asli/lepas
+ 0,02
+0,02
-0,02
0
+0,03
+0,04
Timbunan:
Timbunan dengan tinggi > 3m
Timbunan dengan tinggi < 3m
Pembongkaran dari truk
0
+0,01
+0,02
Lain-lain:
Pengoperasian tetap
Pengoperasian tidak tetap
Target sedikit
Target beresiko
-0,04
+0,04
+0,04
+0,05
Tabel 7. Waktu buang (menit)
Pemuatan DT
Ditumpah di atas tanah ± 0,10
Dimuat ke dalam truk 0,04 – 0,07
Tabel 8. Kapasitas bucket
Tipe loader Heaped capacity
m3 (yd3)
Stuck capacity
m3 (yd3)
910 F 1,20 (1,60) 1,02 (1,33)
918 F 1,70 (2,25) 1,40 (1,80)
928 F 2,00 (2,60) 1,70 (2,25)
930 T 1,72 (2,25) 1,29 (1,69)
Rumus yang digunakan menghitung produktivitas loader
∏ ¿uk . bucket x60CT
x BFF x efisiensi
4. Spesifikasi Teknis Loader
Caterpillar 963D Loader
Gambar 14. Caterpillar 963D Loader
ENGINE
Daya Flywheel 141.0 kW
Model Engine Cat® C6.6 ACERT™
Daya Bersih - Cat 141.0 kW
Daya Bersih - ISO 9249 141.0 kW
Daya Bersih - SAE J1349 141.0 kW
Daya Bersih - EEC 80/1269 141.0 kW
Diameter 105.0 mm
Langkah 127.0 mm
Kapasitas Silinder 6.6 l
UNDERCARRIAGE
Tipe Track Shoe Grouser Ganda
Lebar Track Shoe - Standar 550.0 mm
Lebar Track Shoe - Opsional 450.0 mm
Roller Track - Setiap Sisi 7
Jumlah Shoe - Setiap Sisi 38
Track di Permukaan Tanah 2543.0 mm
Area Kontak di Permukaan Tanah - Shoe Standar
2.8 m2
Area Kontak di Permukaan Tanah - Shoe Opsional
2.3 m2
Tekanan ke Tanah - Shoe Standar 71.5 kPa
Tekanan ke Tanah - Shoe Opsional 85.5 kPa
Tinggi Grouser - Double Grouser 42.0 mm
Lebar Antar-Track 1850.0 mm
SISTEM PENGGERAK
Motor Track Dua motor sumbu bengkok, kapasitas variabel
SISTEM HIDROLIK - PERALATAN
Tipe Piston / sensor beban, tengah tertutup
Output 209.0 l/mnt.
Setelan Relief Valve Utama 28000.0 kPa
KAPASITAS ISI ULANG SERVIS
Tangki Bahan Bakar 400.0 l
Sistem Pendinginan 31.5 l
Karter (dengan Filter) 16.5 l
Final Drive (masing-masing) 15.0 l
Tangki Hidraulik 90.0 l
Poros Pivot 1.8 l
BOBOT
Bobot Kerja 20220.0 kg
BUCKET
Kapasitas - Serba Guna 2.45 m3
Kapasitas - Multiguna 2.0 m3
Lebar Bucket - Serba Guna 2612.0 mm
Lebar Bucket - Multiguna 2575.0 mm
SPESIFIKASI RIPPER
Tipe Radial
Jumlah pocket 3
Lebar Keseluruhan/Beam 1950.0 mm
Penampang shank 58,5 mm x 138 mm (50 in x 5,4 in)
Jarak Bebas ke Tanah 874.0 mm
Penetrasi 271.0 mm
Lebar Penggarukan 1836.0 mm
Silinder - Diameter 114.3 mm
Silinder - Langkah 289.0 mm
Tambahan ke Panjang Alat Berat karena Ripper (pada Posisi Transportasi)
494.0 mm
STANDAR
ROPS/FOPS ROPS/FOPS
Rem Rem
Kabin Kabin
WAKTU SIKLUS BUCKET
Waktu Siklus - Buang 1.3 Detik
Waktu Siklus - Turun Ambang 2.9 Detik
Waktu Siklus - Naik 5.8 Detik
Waktu Siklus -Total 6.4 Detik
Wheel Loader Komatsu
Gambar 15. Wheel Loader Komatsu WA65-6H
Spesifikasi
Engine
Model Komatsu 4D95LWE-5Horsepower, Gross - SAE J1995 (kW) 41 Horsepower, Net - ISO 9249 (kW) 40 Horsepower, Net - SAE J1349 (kW) 40 Rated RPM 2350 Fan drive method HydraulicDisplacement (litre) 3.3Number of cylinders 4Related information
Weights
Operating weight (kg) 4640Operation / Application
Bucket capacity range – SAE (m3) 0.55-1.0Standard bucket capacity – SAE (m3) 1.0Bucket description GP BucketStatic tipping load, full turn (kg) 3150Breakout force (kgf) 3150Dump clearance, @45 degrees dump angle (mm) 2310Dump reach, @45 degrees dump angle (mm) 986Bucket width (mm) 1870Bucket link type 2 bar Related information
Driveline
Transmission type HydrostaticNumber of speeds, Fwd / Rev 2/2Maximum speeds, Fwd / Rev (km/h) 20/20Brake type HydraulicRide control sistem StandardRelated information
Tyres
Standard fitment size 335/80 R18
Hydraulic Sistem
Steering pump type Gear PumpLoader control type Gear Pump
Cycle times – rated load in bucket Raise (seconds) 5.3Dump (seconds) 1.1Lower, empty (seconds) 3.0
Dimensions
Length (mm) 5380Wheelbase (mm) 2050Width over tyres (mm) 1625Height to top of cab (mm) 2450Ground clearance (mm) 280Turning circle (mm) 4250
ENGINE & RELATED ITEMS- Komatsu 4D95LWE-5 engine.- Air intake extension with precleaner. - Full compliance with EU Stage IIIA and EPA Tier III exhaust emission regulations.
ELECTRICAL SISTEM- Alternator, 12 Volt, 90 Amp.- Battery, 1 x 12 Volt, 92 Ah.
POWERTRAIN & CONTROLS- Electronically controlled hydrostatic drive.- Two speed ranges (forward and reverse).- Service brakes, combined inch / brake pedal sistem on all four wheels.- Parking brake, dry disc type.- Electronically Controlled Suspension Sistem (ECSS, ride control).
TYRES- 335/80 R18.
HYDRAULICS & CONTROLS- Mono-lever control with Proportional Pressure Control (PPC) sistem and 3rd valve lever.- Bucket positioner, automatic (return to dig).
OPERATOR ENVIRONMENT- Steering wheel, tiltable.- Suspension seat, fabric covered.- Seat belt, 78mm, retractable.- Tiltable ROPS / FOPS cabin for ease of servicing.- Speedometer (km/h).- Air conditioner.- Radio & cassette, AM/FM domestic frequency range.- Rear view mirrors, inside and out.- Emergency steering, automatic.- Floor mat.- Tinted windows
OTHER STANDARD EQUIPMENT- Back-up alarm.- Engine shut-off sistem, electric.- Painting, Komatsu standard colouring.- Marks and plates, English (Aus & NZ).- Battery isolation switch.- Cap lock and cover lock.- Back-up light, rear.- Lunch box holder.- Fenders, front and rear.- Beacon, rotating type with guard.- Komatsu Machine Tracking Sistem, (KOMTRAX).- Fire extinguisher
WORK EQUIPMENT- General Purpose bucket with quick attachment.- Forklift carriage.- Counterweight, standard.- Boom, standard.
MATERIALS- Operation and maintenance manual.- Parts book."Specification is subject to change without notice"
Caterpillar 973D WH Loader
Gambar 16. Caterpillar 973D WH Loader
MESIN
Model Engine C9 Cat® ACERT™
Daya Flywheel 196.0 kW
RANGKA BAWAH
Lebar Track Shoe — Standar 550.0 mm
Lebar Track Shoe — Opsional 675.0 mm
Lebar Antar-Track 2160.0 mm
Tekanan ke Tanah — Shoe Standar 85.5 kPa
Tekanan ke Tanah — Shoe Opsional 69.5 kPa
Tipe Track Shoe Grouser Ganda, Servis Ekstrem
SISTEM PENGGERAK
Pompa Penggerak Dua pompa piston aksial tipe slip perpindahan variabel
Tekanan Sistem Maksimum 45000.0 kPa
Motor Track Dua motor piston sumbu bengkok perpindahan variabel
Tipe Penggerak hidrostatik dengan
kecepatan mesin yang sangat tinggi hingga 11 km/jam (6,8 m/jam)
HYDRAULIC SISTEM - IMPLEMENT
Cycle Time – Dump 1.4 Detik
Cycle Time – Raise 6.5 Detik
Float Down 2.7 Detik
Output - Maximum 346.0 L/mnt
Setelan Relief Valve 27500.0 kPa
Tipe Sistem Sensor Muatan Tengah Tertutup
KAPASITAS ISI ULANG SERVIS
Tangki Bahan Bakar 621.0 L
Sistem Pendinginan 44.0 L
Tangki Hidraulik 189.0 L
SISTEM KELISTRIKAN
Alternator 95 amp, Tugas Berat, Tanpa Sikat
Battery Capacity 1400 CCA
Battery Quantity 2
Battery Voltage 12
Tipe 24V DC
BOBOT
Bobot Kerja 29555.0 kg
BUCKETS
Capacity – General Purpose Landfill 4.9 m3
Kapasitas — Serba Guna 3.21 m3
Capacity – Multi-Purpose Landfill 4.6 m3
Kapasitas — Multiguna 3.05 m3
Width – General Purpose Landfill 2910.0 mm
Width – General Purpose 2910.0 mm
Width – Multi-Purpose Landfill 2868.0 mm
Width – Multi-Purpose 2868.0 mm
RIPPER SPECIFICATIONS
Tipe Jajaran genjang
Jumlah Pocket 3
Overall Width/Beam 2200.0 mm
Penetration 397.0 mm
Ripping Width 1840.0 mm
STANDAR
Standar Standar
5. Alat pengangkutan
a. Dump truck dan Tractor-Wagon
Dump truck dan tractor wagon yang digunakan di dalam proyek konstruksi
memiliki beberapa tipe diantaranya:
- Rear dump truck
Digunakan untuk mengangkut berbagai jenis material. Rear dump truck
merupakan tipe dump truck yang penumpahan muatannya kebelakang (rear)
Gambar 17. Rear dump truck
- Side dump truck
Dump truck jenis ini mempunyai ram hidrolik yang berfungsi memiringkan
dump bodynya dan menumpahkan material yang diangkutnya ke sebelah
kanan atau kiri dari side dump truck ini. Keuntungan utama dari side dump
truck adalah dapat melaju dengan cepat bila tidak membawa beban dan side
dump truck dapat membawa muatan yang lebih berat. Kekurangan dump truck
ini adalah dimensinya yang panjang menghalangi maneuverability dan
umumnya kurang versality.
Gambar 18. Side dump truck
- Articulated dump truck
Merupakan kombinasi dari traktor-trailer dimana kabin dan dump bodynya
dapat bergerak secara bebas dan fleksibel ketika melewati lahan basah dan
berlumpur. Dump truck ini juga dapat memuat material lebih banyak dengan
jarak yang lebih panjang.
Gambar 18. Articulated dump truck
- Rigid dump truck
Mempunyai suatu rangka kaku yang menyatukan kabin dan dump bodynya,
sehingga rigid dump truck tidak dapat bergerak secara bebas dan fleksibel.
Berat muatan dapat menyebabkan rangka kaku tersebut memutar yang dapat
memungkinkan dump truck tersebut berguling.
Gambar 19. Rigid dump truck
- Bottom dump truck
Menumpahkan muatan dengan cara membuka gerbang pada bagian bawah
dari dump body. Pemberhentian penumpahan dapat dilakukan dengan degree
of gate opening dan kecepatan truk saat pemberhentian.
Gambar 20. Bottom dump truck
- Transfer dump truck
Dump truck yang dapat menarik trailer terpisah dan dapat memuat agregat
(batu dan pasir).
Gambar 21. Transfer dump truck
- Standard dump truck
Body dump truck dapat diangkat dengan ram hidrolik yang maju ke depan
bulkead, diantara kabin truck dan body dump.
Gambar 22. Standard dump truck
- Rear dump tractor wagon
Pengeluaran material dari rear dump truck dan tractor wagon adalah dengan
pengangkatan bagian depan bak. Rear dump truck dipakai untuk mengangkut
berbagai jenis material. Akan tetapi material lepas seperti tanah dan pasir kering
merupakan material yang umumnya dianggkut oleh dump truck. Ukuran bak truk
jenis ini adalah antara 25 sampai 250 ton.
- Side dump truck tractor wagon
Side dump truck tractor wagon mengeluarkan material yang diangkutnya
dengan menaikkan salah satu sisi bak. Pada kondisi pembongkaran muatan
dilakukan pada tempat yang sempit dan panjang maka pemakaian truck dan
tractor wagon merupakan pilihan yang tepat.
- Bottom dump tractor wagon
Material yang diangkut oleh bottom dump tractor wagon dikeluarkan melalui
bagian bawah bak yang dapat dibuka ditengah-tengahnya. Bottom dump tractor
wagon umumnya mengangkut material lepas seperti pasir, kerikil, batuan
sedimen, lempung keras.
b. Kapasitas alat pengangkutan
Kapasitas dari bak penampung truck dan tractor wagon terdiri dari sruck
capacity (kapasitas peres) dan heaped capacity (kapasitas munjung). Struck
capacity adalah kapasitas alat yang muatannya mencapai ketinggian dari bak
penampung. Jenis material yang lepas dengan daya lekat rendah seperti pasir dan
kerikil umunya tidak bisa menggunung jadi pengangkutannya dalam kapasitas
peres. Sedangkan heaped capacity adalah kondisi muatan mencapai ketinggian
lebih dari ketinggian bak. Karena tanah liat mempunyai daya lekat antar butir
yang cukup besar maka kapasitas pengangkutan tanah liat dapat mencapai
kapasitas munjung.
Besarnya kapasitas truk tergatung pada waktu yang dibutuhkan untuk memuat
material ke dalam truk terhadap waktu angkut truk. Pada umumnya besarnya
kapasitas truk yang dipilih adalah empat sampai lima kali kapasitas alat gali yang
memasukkan material ke dalam truk.
c. Produktivitas alat pengangkutan
Produktivitas suatu alat selalu tergantung dari siklus. Waktu siklus truk terdiri
dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu
perjalanan kembali, dan waktu antri. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu
adalah sebagai berikut:
a) Waktu muat, tergantung pada:
- Ukuran dan jenis alat pemuat,
- Jenis dam kondisi material yang dimuat,
- Kapasitas alat angkut,
- Kemampuan operator alat pemuat dan alat angkut.
b) Waktu berangkat atau pengangkutan tergantung pada:
- Jarak tempuh alat angkut,
- Kondisi jalan yang dilalui (kelandaian, rolling resistance)
c) Waktu pembongkaran pemuatan tergantung pada:
- Jenis dan kondisi material,
- Cara pembongkaran material,
- Jenis alat pengangkutan.
d) Waktu kembali juga dipengaruhi hal yang sama seperti waktu pengangkutan.
e) Waktu antri tergantung pada:
- Jenis alat pemuat
- Posisi alat pemuat
- Kemampuan alat pengangkut untuk berputar.
Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas truk adalah:
∏ ¿kapasitas x60CT
xefisiensi
Tabel 9. Kapasitas dan berat truk
Tipe
truk
Heaped capacity
m3 (yd3)
Truck capacity
m3 (yd3)
Berat kosong
kg (lb)
Berat maks
kg (lb)
769 C 23,6 (30,9) 17,5 (22,9) 31178 (68750) 67586 (149000)
773 B 34,1 (44,6) 26,0 (34,0) 39396 (86869) 92534 (204000)
777 C 51,3 (67,1) 36,4 (47,6) 60055 (132442) 146966 (324000)
6. Spesifikasi Teknis Dump Truck
Dump trcuks rigid HD325-7 Komatsu
Gambar 23. Dump trucks rigid HD325-7 Komatsu
Spesifikasi
Engine
Model KOMATSU SAA6D140E-5Horsepower, Gross - SAE J1995 (kW)
Payload (kg) 36500Body capacity, struck (m3) 18Body capacity, heaped SAE 2:1 (m3) 24Body type – Shape & Floor U shape with a flat floorStandard thickness – floor / front / sides (mm) 19 / 12 / 9Loading height (mm) 3220Full dump height (mm) 7925Dump angle (degrees) 48Headed body, standard – Yes/No NoRelated information The body is high tensile
strength steel for excellent rigidity and reduced maintenance. Additional features include: cabin guard, rear mud guards, spill guard and rock ejectors.
Driveline
Transmission type Full automatic, planetary type
Number of speeds, Fwd / Rev 7 / 1 Maximum speed, Fwd / Rev (km/h) 70Brake type Hyrdaulic Suspension sistem HydropneumaticRelated information K-ATOMiCS (Komatsu
Advanced Transmission with Optimum Modulation Control Sistem) with skip shift function to ensure maximum production. The
drive line also includes full hydraulic braking sistems with wet disc brakes.
Tyres
Standard fitment size 18.00 R33Hydraulic Sistem
Hoist cylinder type Twin, 2-stage telescopicHoist time (seconds) 10
Dimensions
Length, overall (mm) 8465Wheelbase (mm) 3750Width over tyres, front (mm) 3660 Width over tyres rear (mm) 3660Height to top of cab (mm) 4150Turning radius @ centre front tyre (mm) 7200Related information
Selected DimensionsDimensionsA. Overall Length 34.5 Ft In 10527 MmB. Overall Width 11 Ft In 3357 MmC. Overall Height 23.7 Ft In 7226 MmD. Wheelbase 11.3 Ft In 3447 MmE. Ground Clearance 1.9 Ft In 588 MmF. Dump Height 23.7 Ft In 7226 MmG. Dump Ground Clearance 2.1 Ft In 646 MmDumpH. Dump Angle 70 Degrees
SpecificationEngineMake Daimler ChryslerModel Mercedesbenz Im501laGross Power 422 Hp 314.7 KwNet Power 413 Hp 308 KwDisplacement 729.2 Cu In 12 LMax Torque 1974 Lb Ft NmAspiration Turbocharged & IntercooledOperationalFuel Capacity 128.1 Gal 485 LOperating Voltage 24 VAlternator Supplied Amperage 100 AmpsTire Size 29.5r25 Radial EarthmoverTransmissionType Allison Hd4500r With Integral RetarderNumber Of Forward Gears 6Number Of Reverse Gears 1Max Speed 32.3 Mph 52 Km/HWeightsFront Axle - Empty 32220 Lb 14614.7 KgCenter Axle - Empty 16050 Lb 7280.2 KgRear Axle - Empty 15340 Lb 6958.1 KgFront Axle - Loaded 42760 Lb 19395.6 KgCenter Axle - Loaded 51570 Lb 23391.8 KgRear Axle - Loaded 50850 Lb 23065.2 KgTotal Empty 63600 Lb 28848.5 KgTotal Loaded 145200 Lb 65861.6 KgDumpRated Payload 81571 Lb 37000 KgCapacity - Struck 22.1 Yd3 16.9 M3Capacity - Heaped 29.4 Yd3 22.5 M3Dump Angle 70 DegreesRaise Time 13 Sec
Lower Time 8 SecDimensionsOverall Length 34.5 Ft In 10527 MmOverall Width 11 Ft In 3357 MmOverall Height 23.7 Ft In 7226 MmWheelbase 11.3 Ft In 3447 MmGround Clearance 1.9 Ft In 588 MmDump Height 23.7 Ft In 7226 MmDump Ground Clearance 2.1 Ft In 646 Mm
Articulated dump truck AD30 caterpillar
Gambar 25. Articulated dump truck AD30 caterpillar
MESIN
Model Engine Cat® C15 ACERT™
Daya Tetapan 1800.0 rpm
Daya Kotor — SAE J1995 305.0 kW
Daya Bersih — SAE J1349 305.0 kW
Daya Bersih — ISO 9249 305.0 kW
Diameter (Bore) 137.2 mm
Panjang Langkah (Stroke) 171.5 mm
Kapasitas Silinder 15.2 L
SPESIFIKASI KERJA
Berat Kerja Gross Alat Berat 60000.0 kg
Kapasitas Beban Muatan Nominal 30000.0 kg
Kapasitas Bak 11.3-17.5 m3 (14.8-22.9 yd3)
BERAT
Kosong 28870.0 kg
Gandar Depan 19479.0 kg
Gandar Belakang 9391.0 kg
Bermuatan 60000.0 kg
Gandar Depan 26513.0 kg
Gandar Belakang 33487.0 kg
DISTRIBUTION BERAT
Gandar Depan 67.5 %
Gandar Belakang 32.5 %
Gandar Depan 44.2 %
Gandar Belakang 55.8 %
TRANSMISI
Maju 1 6.8 km/j
Maju 2 12.3 km/j
Maju 3 22.3 km/j
Maju 4 40.8 km/j
Mundur 1 7.8 km/j
FINAL DRIVE
Rasio Diferensial 3,38:1
Rasio Final Drive 4,76:1
Rasio Reduksi Total 16,13:1
HOIST BAK
Naik 10.5 Detik
Turun 11.2 Detik
Waktu Siklus Total 21.7 Detik
KAPASITAS BAK
Bodi 1 11.3 m3
Bodi 2 14.4 m3
Bak 3 17.5 m3
Bak Lebar 16.8 m3
Bodi Ejektor 15.2 m3
Bodi Ejektor 17.3 m3
DIMENSI BELOK
Radius Clearance Sebelah Luar 8571.0 mm
Radius Jarak Bebas Bagian Dalam 5030.0 mm
Osilasi Gandar 10.0 Derajat
Sudut Artikulasi 42.5 Derajat
DIMENSI
Lebar Keseluruhan ROPS (Roll Over Protection Structure) for cab offered by Caterpillar meets ISO 3471, SAE J1040, AS2294.2, EN13510 ROPS Criteria.
Yang termasuk di dalam alat gali adalah backhoe, power shovel, dragline dan
clamshell. Backhoe dan power dhovel juga disebut alat penggali hidrolis karena
bucket digerakkan secara hidrolis. Alat-alat penggali memiliki as diantara alat
penggeraknya dan badan mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan
gerakan memutar walaupun tidak ada gerakan pada alat penggerak. Perbedaan
setiap alat gali adalah pada benda yang dipasang dibagian depan, akan tetapi
semua alat tersebut mempunyai kesamaan pada alat penggerak yaitu roda ban atau
crawler.
2. Alat penggali hidrolis
Yang dimaksud alat penggali hidrolis adalah alat penggali yang bekerja karena
adanya tekanan hidrolis pada mesin di dalam pengoperasiannya. Alat
penggeraknya adalah traktor dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja
dengan cara menggerakkan bucket kearah bawah dan menariknya menuju alat.
Front shovel bekerja dengan cara menggerakkan bucket kearah atas dan menjauhi
badan alat.
a. Front shovel
Front shovel digunakan untuk menggali material yang letaknya di atas
permukaan tempat alat tersebut berada. Alat ini mempunyai kemampuan
untuk menggali material yang keras. Kapasitas bucket front shovel tergantung
dari jenis material. Oleh sebab itu ada faktor koreksi di dalam menentukan
kapasitas bucket.
Tabel 10. Faktor koreksi (BFF) untuk alat gali
Material BFF (%)
Tanah dan tanah organik 80 – 110
Pasir dan kerikil 90 – 100
Lempung keras 65 – 95
Lempung basah 50 – 90
Batuan dengan peledakan buruk 40 – 70
Batuan dengan peledakan baik 70 - 90
Pemilihan front shovel harus dipertimbangkan mengenai biaya penggalian dan
kondisi pekerjaan. Jika pekerjaan dilakukan dalam waktu yang relatif singkat,
maka dapat menggunakan beberapa front shovel kecil atau satu front shovel
besar. Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus kerja front shovel adalah
kapasitas muat bucket, gerakan bucket dengan muatan, pembongkaran muatan,
dan gerakan bucket kosong.
Gambar 26. Front shovel
b. Backhoe
Pengoperasian backhoe umumnya untuk penggalian saluran terowongan atau
basement. Backhoe terdiri dari alat penggerak yang dapat berupa crawler atau
ban, boom, stick, dan bucket. Penentuan waktu siklus backhoe didasarkan pada
pemilihan kapasitas bucket. Rumus yang dipakai untuk menghitung kapasitas
backhoe adalah:
∏ ¿V x60CT
x S x BFF x efisiensi
Gambar 27. Backhoe
3. Dragline
Dragline merupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material yang
letaknya lebih tinggi dari permukaan tempat alat tersebut berada dengan
jangkauan lebih jauh dari alat-alat gali lainnya. Alat dasar dari dragline adalah
bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom dragline sama seperti crane
akan tetapi lebih panjang dari boom alat gali lainnya. Pada bagian ujung bucket
dikaitkan kabel drag yang berfungsi untuk menarik bucket ke arah dragline pada
saat penggalian. Dragline bekerja di satu titik dimana alat tersebut ditempatkan.
Jenis material yang digali sebaiknya material yang lunak sampai agak keras.
Dragline dengan bucket yang lebih kecil dan ringan biasanya dipsksi untuk
penggalian material lepas dan kering. Jika dragline akan dipakai untuk penggalian
material yang lebih keras maka pada alat tersebut harus ditambahkan rantai drag
dan bucket diperkuat dengan pelat baja yang berfungsi untuk membantu bucket
dalam menggali batuan pecah dan material padat. Bucket dragline yang sedang
biasanya dipakai untuk menggali lempung dan kerikil atau pasir padat.
Produktivitas dragline tergantung pada faktor-faktor seperti, jenis material,
kedalaman penggalian, sudut swing, ukuran bucket, panjang boom, kapasitas alat
pengangkut, kondisi lapangan, dan lain-lain. Produktivitas alat dihitung pada
kondisi tanah asli atau bank condition.
Tabel 11. Kedalaman optimum dan produktivitas ideal dragline dengan boom
pendek (m dan bcm/jam)
Jenis MaterialUkuran bucket (m3)
0,29 0,38 0,57 0,76 0,96 1,15 1,34 1,53 1,91Lempung berpasir, tanah organik
1,5 53
1,7 73
1,899
2,0122
2,1149
2,2168
2,4187
2,5202
2,6233
Pasir dan kerikil 1,549
1,7 69
1,895
2,0118
2,1141
2,2160
2,4180
2,5195
2,6 225
Tanah umum 1,842
2,057
2,481
2,5104
2,6127
2,7147
2,8162
3,0177
3,2204
Lempung keras 2,227
2,542
2,7 69
2,885
3,1104
3,3123
3,5139
3,6150
3,8177
Lempung basah dan lengket
2,2 15
2,5 23
2,7 42
2,858
3,173
3,385
3,5100
3,6112
3,8135
Gambar 28. Dragline
Gambar 29. Typical dragline
4. Clamshell
Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti
pasir, kerikil, batu pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material secara
vertikal. Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat.
Bucket yang ringan umumnya digunakan untuk menggali material.
Perhitungan produktivitas clamshell belum distandarisasikan oleh sebab itu
maka persamaan produktivitas untuk clamshell adalah:
Produktivitas=V x60CT
x BFF x efisiensi
Gambar 30. Clamsheell
5. Bagian-bagian Excavator
Gambar 31. Excavator
Fungsi dari masing-masing komponen:
1. Bucket : digunakan untuk mengeruk tanah
2. Bucket cylinder : untuk menggerakkan bucket
3. Arm : mengayunkan bucket naik turun
4. Arm cylinder : menggerakkan arm
5. Boom : tuas utama untuk menggerakkan arm naik turun
6. Boom cylinder : menggerakkan boom
7. Cabin : tempat mengendalikan excavator
6. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi excavator Komatsu Tipe PC200
Model engine : komatsu SAA6D107E-1
Horse power : 110 Kw 148 HP
Rated RPM : 200 rpm
Main pump : untuk boom, arm, bucket, swirng dan travel
Max oil flow : 439 LT/menit
Steering control : dua level (tuas) yang dilengkapi pedal
Max travel speed : 5,5 Km/jam
Kapasitas bucket : 0,5 – 1,2 kubik
Tangki solar : 400 lt
Oli mesin : 23 lt
Final drive : 33 lt tiap sisi
Swing drive : 6,6 lt
Oli hidrolik : 135 lt
Greasing : under carriage, swing, arm, end bucket
Excavator caterpillar 336D/336D L
Gambar 32. Excavator caterpillar 336D/336 D L
MESIN
Model Engine C9 Cat® ACERT™
Daya Bersih Flywheel 200.0 kW
Net Power - ISO 9249 200.0 kW
Bore 112.0 mm
Langkah 149.0 mm
Kapasitas Silinder 8.8 L
BOBOT
Bobot Kerja 35020.0 kg
Operating Weight - Std. Undercarriage 33750.0 kg
TRACK
Standard w/Standard Length Undercarriage 700.0 mm
Standar dengan Long Undercarriage 800.0 mm
Number of Shoes (each side) - Standard Undercarriage
45
Number of Shoes (each side) - Long Undercarriage
49
Number of Track Rollers (each side) - Standard Undercarriage
7
Number of Track Rollers (each side) - Long Undercarriage
9
Number of Carrier Rollers (each side) - Long Undercarriage
2
Number of Carrier Rollers (each side) - Standard Undercarriage
2
Number of Track Rollers (each side) - Long Narrow Undercarriage
9
Optional - Double Grouser 600.0 mm
MEKANISME AYUN
Kecepatan Ayun 10.0 RPM
Torsi Ayun 108.6 kN·m
PENGGERAK
Kecepatan Travel Maksimum 5.0 km/j
Gaya Tarik Drawbar Maksimum 300.0 kN
SISTEM HIDRAULIK
Maximum Pressure - Equipment - Normal 35000.0 kPa
Maximum Pressure - Travel 35000.0 kPa
Maximum Pressure - Swing 28000.0 kPa
Pilot Sistem - Maximum Flow 43.0 L/mnt
Pilot Sistem - Maximum Pressure 3900.0 kPa
Boom Cylinder - Bore 150.0 mm
Boom Cylinder - Stroke 1440.0 mm
DB Family Bucket Cylinder - Bore 150.0 mm
DB Family Bucket Cylinder - Stroke 1151.0 mm
Main Implement Sistem - Maximum Flow (2x) 280.0 L/mnt
TB1 Family Bucket Cylinder - Bore 160.0 mm
TB1 Family Bucket Cylinder - Stroke 1356.0 mm
KAPASITAS ISI ULANG SERVIS
Kapasitas Tangki Bahan Bakar 620.0 L
Sistem Pendinginan 40.0 L
Oli Engine 40.0 L
Final Drive (masing-masing) 8.0 L
Sistem Hidraulik (termasuk tangki) 410.0 L
Penggerak Ayun 19.0 L
KINERJA SUARA
Kinerja ANSI/SAE J1166 OCT 98
STANDAR
Rem SAE J1026 APR90
Kabin/FOGS SAE J1356 FEB88
Excavators – PC18MR-3 Komatsu
Gambar 33. Excavators-PC18MR-3
Specifications
Engine
Model Komatsu 3D67E-2Horsepower, Gross - SAE J1995 (kW) Horsepower, Net - ISO 9249 (kW) 11.2Horsepower, Net - SAE J1349 (kW) 11.2Rated RPM 2600Fan drive method MechanicalDisplacement (litre) 0.778Number of cylinders 3Related information
Weights
Operating weight - total (kg) 1780Bucket weight – KGA GP (kg) 48Quick hitch weight – KGA (kg) 14.3
Operation / Application
Boom size (m) & type 1.760 StandardArm size (m) & type 0.965 StandardBucket size – KGA standard GP (m3) 0.025Arm crowd force – ISO (kgf) 1010Bucket crowd force – ISO (kgf) 1620Digging depth – maximum (mm) 2160Digging reach – maximum (mm) 4025Maximum reach @ ground level (mm) 3935Swing radius (mm) 715Related information Komatsu Genuine
Attachments available include a dynamic cast quick hitch and a selection of bucket solutions.
Driveline and Swing
Drawbar pull, maximum (kg) 1700Gradeability (%) 58Travel speeds (km/h) 2.3/4.3Swing speed (rpm) 8.9Related information The travel speed control has
an automatic function. Undercarriage
Shoe size & type 230Related information
Hydraulic Sistem
TypeMain pump type
HydrauMind SistemVariable displacement pump
Maximum flow rate (ltr/min) 95.9Related information
Dimensions (transport position)
Length, overall (mm) 3650Track length on ground (mm) 1555Track gauge (mm) 1045Overall track width (mm) 1280Overall height (mm) 2410Related information Overall height is at transport
position.Service information
Fuel tank (litre) 19Communication sistems
KOMTRAX satellite tracking Yes
Hitachi ZX130-5 Excavators
Gambar 34. Hitachi ZX130-5 Excavators
Operating Weight 11 810 kg (26,013 lb.) to 13 087 kg (28,826 lb.)Net Power 72 kW (97 hp)Arm Force (ISO) 104 kN (23,435 lb.)Bucket Capacity 0.37-0.76 m3 (0.48-0.99 yd3)Lifting Capacity Over Front at Ground Level:
6.1 m (20 ft) Reach with Power Boost, with 2.52-m (8-ft. 3-I.n.) arm: 2654 kg (5,850 lb.)
Engine Engine Make / Engine Model
Isuzu 4JJ1
Non-Road Emission Standards
IT4 / Stage IIIB emissions
Displacement 182 cu. in. (3 L)Net Power (ISO9249) 97 hp (72 kW) @ 2,000 rpmHydraulic Sistem One Center, Load SensingMain Pumps 2 variable-displacement axial-piston pumps Maximum rated flow: 105 L/m (28 gpm) x 2Pilot Pump One gear Maximum rated flow: 32.9 L/m (8.7 gpm)Pressure Setting 570 psi (3930 kPa)Sistem Operating Pressure
Pada permukaan tanah tempat suatu bangunan akan didirikan biasanya
dibersihkan dari puing-puing bangunan atau dari pohon dan semak-semak. Setelah
permukaan tanah dibersihkan, permukaan tersebut digali atau ditimbun oleh
material hasil pemindahan. Pekerjaan selanjutnya adalah perataan permukaan
tanah oleh motor grader. Setelah permukaan diratakan biasanya dilakukan
pemadatan sampai kepadatan yang diinginkan.
2. Motor grader
Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai bermacam-macam
kegunaan. Motor grader dapat digunakan untuk meratakan tanah dan membentuk
permukaan tanah. Grader juga dapat dimanfaatkan untuk mencampurkan dan
menebarkan tanah dan campuran aspal. Dalam pengoperasiannya, motor grader
menggunakan blade yang disebut moldboard yang dapat digerakkan sesuai
dengan kebutuhan bentuk permukaan. Gerakan yang dilakukan blade pada motor
grader sama dengan blade pada dozer yaitu tilt pitch, dan angel dengan
fleksibilitas yang lebih besar. Panjang blade biasanya berkisar antara 3 sampai 5
meter. Produktivitas grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat per jam pada
proyek jalan, untuk proyek lainnya produktivitas grader adalah luas area per jam.
Gambar 35. Motor grader
3. Alat pemadatan
Pemadatan tanah merupakan proses untuk mengurangi adanya rongga antar
partikel tanah sehingga volume tanah menjadi lebih kecil. Pada umumnya proses
ini dilakukan oleh alat pemadat khusus yang berupa roller. Terdapat 3 faktor yang
mempengaruhi proses pemadatan yaitu:
- Gradasi material yang akan dipadatkan.
- Kadar air dari material
- Usaha pemadatan (compactive effort)
a. Jenis alat pemadatan
Jenis alat berat yang umunya dipakai dalam proyek konstruksi terdiri dari 7
jenis yang dipakai sesuai kebutuhan. Jenis-jenisnya antara lain:
- Tamping roller
Yang disebut tamping roller adalah alat pemadat yang berupa sheep’s foot
roller. Alat pemadat ini memiliki roda baja yang pada permukaanya
terdapat gigi-gigi. Metode pemadatan yang digunakan adalah kneading
action. Tamping roller baik digunakan untuk jenis tanah lempung berpasir
dengan kedalaman efektif pemadatan sekitar 15 sampai 25 cm.
Gambar 36. Tamping roller
- Modified tamping roller
Sering disebut juga sebagai grid roller. Dengan mmemberikan pemberat
berupa balok beton, tekanan yang diberikan alat pemadat pada tanah
menjadi lebih besar sehingga apabila pada tanah terdapat batuan maka
akan ikut dipecahkan sehingga tanah relatif lebih rata.
- Smooth wheel roller
Berat alat pemadat ini ditentukan dalam ton. Terkadang berat alat ini
ditingkatkan dengan cara diberi pemberat dari air atau pasir. Alat berat ini
cocok digunakan untuk memadatkan material berbutir seperti pasir,
kerikil, dan batuan pecah. Kedalaman efektif lapisan yang dipadatkan
dengan alat ini sekitar 10 cm sampai 20 cm.
Gambar 37. Smooth wheel roller
- Pneumatic tired roller
Umumnya alat ini digunakan untuk pemadatan aspal hotmix. Proses
pemadatannya menggunakan gabungan antara metode kneading action dan
static weight alat ini ada yang kecil dengan jumlah as roda tandem dua
buah yang terdiri dari empat sampai sembilan roda pada setiap asnya. Alat
pemadat yang lebih kecil baik digunakan untuk memadatkan lapisan
dengan kedalaman berkisar antara 10 sampai 20 cm, sedangkan alat yang
besar dapat mencapai kedalaman 60 cm.
Gambar 38. Pneumatic roller
- Vibrating compactor
Dengan alat ini, jenis material seperti pasir, kerikil, dan batuan pecah
dapat dipadatkan dengan lebih baik karena alat ini memberikan tekanan
dan getaran terhadap material di bawahnya. Dengan adanya getaran maka
partikel yang lebih keil mengisi rongga diantara partikel-partikel yang
lebih besar.
- Manually operated vibratory plate compactor
Alat ini digunakan sebagai pemadat tanah dan lapisan aspal tempat alat
yang besar tidak dapat atau kurang efektif untuk digunakan. Alat ini
digerakkan secara manual.
Gambar 38. Vibrating plate compactor
- Manually operated rammer compactor
Alat ini juga digerakkan secara manual. Alat baik digunakan untuk
memadatkan tanah yang kohesif dan tanah campuran.
Gambar 38. Rummer compactor
Sedangkan energi yang diberikan oleh alat terhadap permukaan tanah adalah
dengan metode:
- Kneading atau peremasan
Tanah diremas oleh gigi pada roda sehingga udara dan air yang terdapat di
antara partikel material dapat dikeluarkan.
- Static weight atau pemberat
Permukaan tanah ditekan oleh suatu berat tertentu secara perlahan-lahan.
- Vibration atau getaran
Tanah di bawah alat pemadat diberikan getaran yang berasal dari alat
tersebut sehingga partikel tanah yang kecil dapat masuk di antara partikel-
partikel yang lebih besar untuk mengisi rongga yang ada.
- Impact atau tumbukan
Proses yang dilakukan dengan metode ini adalah dengan menjatuhkan
benda dari suatu ketinggian. Selain tanah menjadi lebih padat, tanah yang
lebih besar menjadi pecah sehingga butiran partikel menjadi seragam.
b. Produktivitas alat pemadatan
Untuk mendapatkan produktivitas yang efektif, ketebalan lapisan yang akan
dipadatkan haruslah kecil. Untuk semua roller kecuali vibartor dan pneumatic
roller yang besar, ketebalan pemadatan yang disarankan berkisar antara 15
sampai 20 cm. untuk pneumatic roller ketebalan pemadatan sekitar 30 cm
sedangkan vibrator roller ketebalannya tergantung pada jenis tanah dan berat
alat. Perhitungan produktivitas alat pemadat dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus berikut ini.
∏ ¿ 10 xW x S x L x EP
P adalah jumlah pass yang diperlukan untuk pemadatan (ccm/jam), W adalah
lebar pemadatan per pass (m), S adalah kecepatan pemadatan (km/jam), L
ketebalan lapisan akhir yang diinginkan (cm).
4. Spesifikasi Teknis
Komatsu GD511A-1 motor grader
Gambar 39. Komatsu GD511A-1 motor grader
Selected DimensionsDimensionsA. Overall Length 25.9 Ft In 7895 MmB. Width Over Tires 7.9 Ft In 2395 MmC. Height To Top Of Cab 11.4 Ft In 3485 MmD. Wheelbase 19 Ft In 5780 MmE. Rear Ground Clearance 1.2 Ft In 365 MmG. Tandem Axle Wheelbase 5 Ft In 1535 MmH. Blade Base 8.3 Ft In 2540 Mm
SpecificationEngineMake KomatsuModel S6d95lPower Measured @ 2900 RpmNet Power Gear 5-6 135.4 Hp 101 KwNumber Of Cylinders 6Max Power 135.4 Hp 101 KwDisplacement 298.4 Cu In 4.9 LOperationalStd Operation Weight - Total 23809.9 Lb 10800 KgFuel Capacity 60 Gal 227 LTire Size 13.00-24-8prTransmissionNumber Of Gears - Forward 6Max Speed - Forward 27.7 Mph 44.5 Km/HMax Speed - Reverse 33.8 Mph 54.4 Km/HSteeringArticulation L/R 27 DegreesTurning Radius 21.7 Ft In 6.6 MFront AxleGround Clearance 1.2 Ft In 365 Mm
MoldboardMoldboard Width 12.2 Ft In 3710 MmMoldboard Height 25.4 In 645 MmDimensionsHeight To Top Of Cab 11.4 Ft In 3485 MmOverall Length 25.9 Ft In 7895 MmWidth Over Tires 7.9 Ft In 2395 MmWheelbase 19 Ft In 5780 MmBlade Base 8.3 Ft In 2540 MmTandem Axle Wheelbase 5 Ft In 1535 MmRear Ground Clearance 1.2 Ft In 365 Mm
Motor grader GD555-5 Komatsu
Gambar 40. Motor grader GD555-5
Engine
Model Komatsu SAA6D107E-1Horsepower, Gross - SAE J1995 (kW) 146 Horsepower, Net - ISO 9249 (kW) 144Horsepower, Net - SAE J1349 (kW) 144Rated RPM 2000Fan drive method HydraulicDisplacement (litre) 6.69Number of cyliners 6Related information Komatsu water-cooled,
direct injection, turbo-charged, air-to-air aftercooled diesel engine. Hydraulic driven cooling fan with a high speed reversible cleaning function. Power and Economy mode
selections; and an electric throttle control.
Weights
Operating weight - total (kg) 18120Weight over front wheels (kg) 5440Weight over rear wheels (kg) 12680
Operation / Application
Blade length, standard (m) 3710Blade height (mm) 645Blade thickness (mm) 22Blade lift height (mm) 480Blade pitch angle – F / R (degrees) 40/5Shoulder reach @ straight frame – L / R (mm) 1960 / 2000 Blade lift accumulators StandardCircle slip clutch StandardNumber of circle shoes 6 Related information Blade
Well supported by six large shoes and includes blade lift accumulators and a circle slip clutch as standard features.
Driveline
Transmission type TC PSNumber of speeds, Fwd / Rev 8 / 4Maximum speed, Fwd / Rev (km/h) 44.3/40.3Differential lock type ManualBrake type HydraulicLean wheel angle (degrees) 20Related information Dual mode transmission;
torque converter drive and direct drive. The torque converter includes a lockup function and direct drive mode includes a non stalling feature. The drive line also includes an electronic overspeed protection sistem.
Tyres
Standard fitment size 14.00 R24
Hydraulic Sistem
Type CLSSRelated information -
Dimensions
Length, overall (mm) 10365Wheelbase (mm) 1524Width over tyres (mm) 2490Tyre gauge (mm) 2060Height to top of cab (mm) 3200Ground clearance (mm) 390Articulation angle (degrees) 25Turning radius – outside minimum (mm) 7300Related information
Alat pengangkat yang biasa digunakan di dalam proyek konstruksi adalah
crane. Cara kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan
dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material
ditempat yang diinginkan. Crane mempunyai beberapa tipe dan dipilih sesuai
kondisi proyek.
2. Crane Beroda Crawler
Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 360⁰. Dengan roda
crawler maka crane tipe ini dapat bergerak di dalam lokasi proyek saat
melakukan pekerjaannya. Pada permukaan yang jelek atau permukaan dengan
kemungkinan terjadinya penurunan maka alat harus berdiri di atas suatu alas atau
matras. Keseimbangan alat dipengaruhi oleh besarnya jarak roda crawler.
Gambar 41. Crane beroda crawler
3. Truck Crane
Crane jenis ini dapat berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa
bantuan dari alat pengangkutan. Akan tetapi, beberapa bagian dari crane harus
tetap dibongkar untuk mempermudah perpindahan. Truck crane juga mempunyai
bagian atas yang dapat berputar 360⁰. Untuk menjaga keseimbangan alat, truck
crane memiliki kaki (outrigger). Di dalam pengoperasiannya kaki tersebut harus
dipasangkan dan roda diangkat dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian
dengan boom yang panjang akan terjaga. Crane jenis ini merupakan crane yang
tidak stabil. Ada juga jenis lain dari truck crane yaitu hydraulic truck crane atau
telescopic crane. Boom crane jenis ini dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai
kebutuhan dan dilakukan dengan tenaga hidrolis sebagai penggerak.
Gambar 42. Hydraulic truck crane
Gambar 43. Truck crane
4. Crane Untuk Lokasi Terbatas
Crane tipe ini diletakkan di atas dua buah as tempat kedua as ban dapat
bergerak secara simultan. Dengan kelebihan tersebut maka crane ini dapat
bergerak lebih leluasa. Crane jenis ini umumnya menggunakan joy stick di dalam
pengoperasiannya sehingga fungsi-fungsi dari alat dapat dilakukan secara
bersama-sama.
Gambar 44. Crane untuk lokasi terbatas
5. Tower Crane
Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material
secara vertical dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak
terbatas. Tipe crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri, yaitu crane
yang berdiri bebas, crane di atas rel, crane yang ditambatkan pada bangunan dan
crane panjat.
a. Free Standing Crane
Crane yang berdiri bebas berdiri di atas pondasi yang khusus dipersiapkan
untuk alat tersebut. Jika crane harus mencapai ketinggian yang besar maka
kadang-kadang digunakan pondasi dalam seperti tiang pancang. Tiang utama
(mast) diletakkan di atas dasar dengan diberi ballast sebagai penyeimbang
(counterweight). Syarat-syarat fondasi crane adalah fondasi tersebut harus
mampu menahan momen, berat crane, dan berat material yang diangkat. Tipe
jib atau lengan pada tower crane ada dua yaitu saddle jib dan luffing jib.
Saddle jib adalah lengan yang mendatar dengan sudut 90⁰ terhadap tiang
tower crane. Jib jenis ini dapat bergerak 360⁰. Sedangkan luffing jib memiliki
sudut antara tiang dengan jib yang dapat diatur lebih dari 90⁰.
Gambar 45. Free standing crane
b. Rail Mounted Crane
Penggunaan rel pada rail mounted crane mempermudah alat untuk bergerak
sepanjang rel tersebut. Kelemahan dari crane tipe ini adalah harga rel yang
cukup mahal, rel harus diletakkan pada permukaan yang datar agar tiang tidak
menjadi miring. Crane jenis ini digerakkan dengan menggunakan motor
penggerak. Jika kemiringan tiang melebihi 1/200 maka motor penggerak tidak
mampu menggerakkan crane. Ketinggian maksimum rail mounted crane
adalah 20 meter dengan berat beban yang diangkat tidak melebihi 4 ton
batasan ini perlu diperhatikan untuk menghindari jungkir balik.
Gambar 46. Rail mounted crane
c. Tied in Crane
Crane ini mampu berdiri bebas pada ketinggian kurang dari 100 meter, jika
crane yang diperlukan lebih dari 100 meter maka crane perlu dijangkarkan
pada struktur bangunan untuk menahan gaya horizontal.
Gambar 47. Tied in crane
d. Climbing Crane
Dengan lahan yang terbatas maka alternatif penggunaan crane adalah crane
panjat atau climbing crane. Crane tipe ini diletakkan di dalam struktur
bangunan yaitu pada core atau inti bangunan. Pengangkatan crane
dimungkinkan dengan adanya dongkrak hidrolik.
Gambar 48. Climbing crane
e. Bagian crane
Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama, jib dan counter jib,
counterweight, trolley, dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertikal yang
berdiri di atas base atau dasar. Jib merupakan tiang horizontal yang
panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan. Counter jib
adalah tiang penyeimbang. Pada counter jib terpasang counterweight sebagai
penyeimbang beban. Trolley merupakan alat yang bergerak sepanjang jib yang
digunakan untuk memindahkan material secara horizontal dan pada trolley
dipasangkan hook atau kait. Tie ropes adalah kawat yang berfungsi untuk
menahan jib supaya tetap dalam kondisi lurus 90⁰ terhadap tiang utama. Pada
bagian atas tiang utama terdapat ruang operator dan di bawah ruang tersebut
terdapat slewing ring.
Gambar 49. Bagian-bagian crane
f. Kriteria pemilihan tower crane
Pemilihan tower crane sebagai alat untuk memindahkan material didasarkan
pada kondisi lapangan yang tidak luas, ketinggian yang tidak terjangkau oleh
alat lain, dan tidak dibutuhkannya pergerakan alat. Pemilihan jenis tower
crane yang akan dipakai harus mempertimbangkan:
- Situasi proyek
- Bentuk struktur bangunan
- Kemudahan operasional baik pada saat pemasangan maupun pada saat
pembongkaran
- Ketinggian struktur bangunan yang dikerjakan.
Pemilihan kapasitas tower crane didasarkan pada:
- Berat, dimensi, dan daya jnagkau pada beban terberat
- Ketinggian maksimum alat
- Perakitan alat di proyek
- Berat alat yang harus ditahan oleh strukturnya
- Ruang yang tersedia untuk alat
- Luas area yang harus dijangkau alat
- Kecepatan alat untuk memindahkan material.
g. Kapasitas tower crane
Kapasitas crane tergantung pada beberapa faktor. Berat material yang
diangkut sebaiknya sebagai berikut:
- Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat
- Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat
- Untuk mesin yang memiliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat.
Faktor luar yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Kekuatan angin terhadap alat
- Ayunan beban pada saat dipindahkan
- Kecepatan pemindahan material
- Pengereman mesin dalam pergerakannya
6. Spesifikasi Teknis
Broderson IC20G Hydraulic Truck Crane
Gambar 50. Broderson IC20G Hydraulic Truck Crane
Selected DimensionsBoomI. Min Height @ Max Raise Angle 12.3 Ft In 3.8 MJ. Max Height @ Max Raise Angle - No Jib 21 Ft In 6.4 MK. Min Working Radius 4 Ft In 1.2 ML. Max Working Radius 22 Ft In 6.7 MM. Max Elevating Angle 75 Degrees DimensionsA. Transport Length 9.1 Ft In 2767.6 MmB. Transport Width 4 Ft In 1219.2 MmC. Transport Height 5.5 Ft In 1676.4 MmE. Ground Clearance 0.49 Ft In 149.4 MmG. Carrier Length 9.1 Ft In 2767.6 MmH. Upper Structure Tail Swing Radius 2.5 Ft In 752.9 Mm
SpecificationCarrier EngineMake NissanModel H20Gross Power 51 Hp 38 KwMax Torque 105 Lb Ft 142.4 NmDisplacement 121 Cu In 2 LOperationalOperating Weight 6180 Lb 2803.2 KgNumber Of Axels 2Carrier Fuel Capacity 13.5 Gal 51.1 LCarrier Hydraulic Sistem Fluid Capacity 9.5 Gal 36 LOperating Voltage 12 VAlternator Supplied Amperage 35 AmpsTire Size 7.5x10TransmissionMax Speed - Forward 5.5 Mph 8.9 Km/HBoomNumber Of Sections 3Min Height @ Max Raise Angle 12.3 Ft In 3.8 MMax Height @ Max Raise Angle - No Jib 21 Ft In 6.4 MMax Elevating Angle 75 DegreesMax Lift Capacity 5000 Lb 2268 KgMin Working Radius 4 Ft In 1.2 MMax Working Radius 22 Ft In 6.7 MDimensionsTransport Length 9.1 Ft In 2767.6 MmTransport Width 4 Ft In 1219.2 MmTransport Height 5.5 Ft In 1676.4 MmGround Clearance 0.49 Ft In 149.4 MmCarrier Length 9.1 Ft In 2767.6 Mm
ALAT PEMANCANGAN TIANG
1. Pendahuluan
Proyek-proyek besar seperti gedung pencakar langit memerlukan pondasi
yang kuat untuk menyangga beban yang besar di atasnya. Jika daya dukung tanah
di lokasi tidak memungkinkan untuk menahan beban yang besar, pondasi
semacam ini sangat diperlukan. Bentuk dari pondasi yang umum dipakai
penyangga bangunan adalah pondasi tiang. Pemancangan tiang ini biasanya
menggunakan alat pancang khusus.
2. Alat Tiang Pancang
Ada beberapa jneis alat pemancangan tiang yang umum digunakan di dalam
proyek konstruksi. Alat-alat tersebut adalah sebagai berikut:
- Drop Hammer
Drop hammer merupakan palu berat yang diletakkan pada ketinggian tertentu
di atas tiang. Palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai bagian
atas tiang. Ukuran palu berkisar antara 250 sampai 1000 kg. tinggi jatuh palu
berkisar antara 1,5 sampai 7 meter yang tergantung dari jenis bahan dasar
pondasi. Jumlah jatuhnya palu per menit dibatasi empat sampai delapan kali.
Keuntungan dari alat ini adalah investasi yang rendah, mudah dalam
pengoperasian dan mudah dalam mengatur energi palu per blow dengan
mengatur tinggi jatuh. Akan tetapi, kekurangan dari alat ini adalah kecepatan
pemancangan yang kecil, kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh
yang besar, kemungkinan rusaknya bangunan disekitar lokasi akibat getaran
pada permukaan tanah dan tidak dapat digunakan untuk pekerjaan di bawah
air.
Gambar 51. Drop hammer
- Diesel Hammer
Alat pemancangan tiang tipe ini berbentuk lebih sederhana dibandingkan
dengan hammer lainnya. Diesel hammer memiliki satu silinder dengan dua
mesin diesel, diesel, piston atau ram, tangki bahan bakar, tangki pelumas,
pompa bahan bakar, injector dan mesin pemumas. Kelebihan diesel hammer
adalah ekonomis dalam pemakaian, mudah dalam pemakaian di daerah
terpencil, berfungsi dengan baik pada daerah dingin dan mudah dalam
perawatan. Kekurangan dari alat ini adalah kesulitan dalam menentukan
energi per blow, dan sulit dipakai pada tanah lunak.
Gambar 52. Diesel hammer
- Hydraulic Hammer
Cara kerja hammer ini adalah berdasarkan perbedaan tekanan pada cairan
hidrolis. Salah satu hammer tipe ini dimanfaatkan untuk memancangkan
pondasi tiang baja H dan pondasi lempengan baja dengan cara dicengkeram,
didorong, dan ditarik. Dengan menggunakan alat ini tekanan terhadap pondasi
mencapai 140 ton. Alat ini baik digunakan untuk keterbatasan daerah operasi
karena tiang pancang yang dimasukkan cukup pendek.
Gambar 53. Hydraulic hammer
- Vibratory Pile Drive
Alat ini sangat baik dimanfaatkan pada tanah lembab. Alat ini memiliki
beberapa batang horizontal dengan beban eksentris. Beban yang disebabkan
oleh beban eksentris menghasilkan getaran pada alat. Getaran yang dihasilkan
menyebabkan material disekitar pondasi yang terikat pada alat ikut bergetar.
Efektivitas penggunaan alat ini tergantung pada beberapa faktor yaitu
amplitudo, momen eksentrisitas, frekuensi, berat bagian bergetar dan berat
lain tidak bergetar.
Gambar 54. Vibratory pile drive
3. Penahan dan Pengatur Letak Tiang
Terdapat beberapa alat yang digunakan untuk mengatur tempat tiang akan
diletakkan sehingga kekeliruan seperti tiang miring, tiang tidak pada tempatnya
dapat dihindari.
- Fixed Lead
Pengaturan posisi tiang dengan cara ini menggunakan lead yang terdiri dari
rangkaian baja dengan tiga sisi berkisi seperti boom crane dan sisi yang satu
terbuka. Sisi yang terbuka adalah tempat tiang diletakkan. Pada rangkaian ini
terdapat rel atau alur tempat hammer akan bergerak. Lead diikatkan pada alat
pemancang tiang dan bagian bawahnya disambungkan dengan crane sehingga
posisi tiang menjadi benar.
- Swing Lead
Jika lead tidak disambungkan dengan crane atau pelat pemancang pada bagian
bawahnya maka lead jenis ini dinamakan swing lead. Kelemahan dari tipe ini
adalah sulitnya mengatur tiang untuk tetap vertikal.
- Hydraulic Lead
Sistem yang digunakan adalah menggunakan silinder hidrolis sebagai
pengaku. Dengan sistem ini pengaturan posisi tiang dapat dilakukan secara
lebih akuran dan cepat.
4. Pemilihan Alat Pemancangan Tiang
Terdapat beberapa kriteria pemilihan alat pemancang tiang yang akan
digunakan dalam suatu proyek yaitu:
- Jenis material, ukuran, berat, dan panjang tiang yang akan dipancang.
- Bagaimana kondisi lapangan yang mempengaruhi pengoperasian, seperti
apakah pemancangan di bawah air atau lokasi terbatas.
- Hammer yang akan dipilih harus sesuai dengan daya dukung tiang dan
kedalaman pemancangan.
- Pilihlah alat yang paling ekonomis dengan kemampuan alat yang sesuai
dengan kebutuhan.
- Jika lead digunakan maka pilihlah tipe yang akan dipakai, ukuran rel untuk
hammer, panjang hammer, dan tiang yang akan dipancang.
5. Perhitungan Pemancangan Tiang
Perhitungan daya dukung tiang pancang tergantung dari tiga faktor terkait
yaitu jenis tanah, alat pemancangan tiang, dan tiang itu sendiri. Untuk alat
pemancangan diesel hammer maka daya dukung tiang adalah:
R= 2 ES+K
WW +P
1SF
R adalah daya dukung tiang, W adalah berat massa yang dijatuhkan, K adalah
perpendikan elastis total dari kepala tiang, tiang dan tanah, E adalah energi alat
pancang, S adalah penetrasi pukulan terakhir, P adalah berat tiang pancang dan SF
adalah faktor keamanan.
6. Pelaksanaan Pemancangan Tiang
Tiang yang akan dipancang mula-mula diberi bantalan dan cap sebagai
pengaman dari keretakan, akibat tumbukan, kemudian tiang diangkat sampai pada
posisi sejajar dengan lead. Tumbukan pertama dilakukan secara perlahan untuk
memastikan bahwa tiang sudah tepat pada posisinya dan water level. Bila posisi
sudah benar maka tumbukan dapat dilanjutkan sampai tiang masuk ke dalam
tanah dan mencapai tanah keras atau sampai perlu dilakukan penambahan tiang.
ALAT UNTUK PERKERASAN
1. Distributor Aspal
Alat ini merupakan truk yang dimodifikasi sesuai dengan fungsinya. Fungsi
alat ini adalah untuk menghamparkan aspal cair ke atas permukaan pondasi jalan
dengan kecepatan yang sama. Tangki pada distributor aspal mempunyai sistem
yang dapat mempertahankan suhu aspal dan pada alat ini dilengkapi dengan
burner yang berfungsi untuk meningkatkan suhu aspal sesuai dengan ketentuan.
Selain itu, alat ini dilengkapi dengan pompa yang membantu dalam penyemprotan
aspal cair. Kecepatan distributor aspal yang bergerak selama penghamparan
tergantung pada keluaran aspal dari pompa (P) dalam liter/detik, lebar alat
penyemprot (W) dalam liter dan kecepatan penghamparan (R) dalam liter/meter2.
S= PW x R
2. Asphalt Paver
Alat ini merupakan traktor beroda ban ataupun crawler yang dilengkapi
dengan suatu sistem yang berfungsi untuk menghamparkan campuran aspal diatas
permukaan pondasi jalan. Paver dengan roda ban sebaiknya dipilih jika pada
pengaspalan jalan alat tersebut sering dipindahkan. Sedangkan penggunaan paver
dengan roda crawler akan lebih menguntungkan jika kondisi jalan yang akan
dibangun menanjak atau menurun. Pada bagian depan terdapat hopper yang
berfungsi untuk menerima campuran aspal dari ream dump truck. Selanjutnya
campuran aspal dihamparkan dengan menggunakan conveyor. Conveyor berfungsi
untuk mendistribusikan campuran secara merata dan menghindari segregasi.
Untuk menjaga lebar dan ketebalan campuran aspal digunakan screed. Pada
screed terdapat vibrator dan burner yang berfungsi memadatkan lapisan aspal dan