TUGAS AKHIR STUDI TINGKAT PENCEMARAN LOGAM Hg PADA AIR LAUT DI SEKITAR PANTAI TANJUNG BAYANG KOTA MAKASSAR Diajukan sebagai Tugas Akhir dalam Rangka Penyelesaian Studi Sarjana pada Program Studi Teknik Lingkungan FAISHAL KIRMAN D12112256 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017
26
Embed
TUGAS AKHIR STUDI TINGKAT PENCEMARAN LOGAM Hg … · parameter kualitas air telah mengalami mengalami penurunan (tercemar). Hal ini Hal ini didasarkan semakin meningkatnya bahan organik
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS AKHIR
STUDI TINGKAT PENCEMARAN LOGAM Hg PADA AIR
LAUT DI SEKITAR PANTAI TANJUNG BAYANG KOTA
MAKASSAR
Diajukan sebagai Tugas Akhir dalam Rangka Penyelesaian Studi
Sarjana pada Program Studi Teknik Lingkungan
FAISHAL KIRMAN
D12112256
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
STUDI TINGKAT PENCEMARAN LOGAM Hg PADA AIR LAUT
DI SEKITAR PANTAI TANJUNG BAYANG KOTA MAKASSAR
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Teknik
Program Studi
Teknik Lingkungan
Disusun dan Diajukan Oleh
FAISHAL KIRMAN
Kepada
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi yang berjudul “Studi Tingkat Pencemaran Logam Hg (merkuri) pada Air
Laut di Sekitar Pantai Tanjung Bayang Kota Makassar” ini disusun sebagai salah
satu syarat akademik menjadi Sarjana Teknik di Program Studi Teknik Lingkungan,
Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.
Penyusunan skripsi ini mengalami banyak hambatan dan tantangan, tetapi
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik.
Penghargaan yang sangat spesial dan penghormatan sedalam-dalamnya
penulis ucapkan kepada kedua orang tuaku atas ketulusan doa dan kasih sayang
kepada penulis, yang dengan penuh kesabaran merawat dan mendidik hingga
sekarang. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga yang
tidak sempat disebutkan namanya satu persatu atas doa dan motivasinya kepada
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
penulis menyelesaikan skripsi ini.
1. Bapak Dr. Ir. Achmad Zubair, M.Sc dan Bapak Riswal K, ST., MT selaku
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan
dan perbaikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ir. H. Muhammad Arsyad Thaha, MT sebagai Ketua Jurusan Teknik
Sipil, Ibu Dr. Ir. Hj. Sumarni Hamid Aly, MT sebagai Ketua Program Studi
Teknik Lingkungan, kepada seluruh dosen dan staf Jurusan Sipil Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin
3. Teman-teman Jurusan Sipil 2012 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
4. Teman-teman khususnya Program Studi Teknik Lingkungan 2012 yang telah
memberikan motivasi dan bantuannya kepada penulis. Imam, Arif dan Khaira
atas bantuannya dalam pengambilan sampel, serta segenap pihak yang telah
membantu dan memberikan dukungan yang tidak sempat penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga segala yang telah diberikan kepada penulis bernilai ibadah di sisi
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya.
Makassar, 2017
Penulis
STUDI TINGKAT PENCEMARAN LOGAM Hg PADA AIR LAUT
DI SEKITAR PANTAI TANJUNG BAYANG KOTA MAKASSAR
Faishal Kirman1, Achmad Zubair2, Riswal K.3
1Mahasiswa S1 Program Studi Teknik Lingkungan Departemen Teknik Sipil,
Universitas Hasanuddin
Email: [email protected] 2Dosen Departemen Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin 3Dosen Departemen Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin
ABSTRAK
Meningkatnya logam berat pada air laut akan mengakibatkan logam berat yang semula dibutuhkan
untuk proses metabolisme akan berubah menjadi racun bagi organisme-organisme yang ada di laut.
Selain bersifat racun, logam berat juga akan terakumulasi dalam biota dan sedimen melalui proses
gravitasi. Penelitian ini dilaksanakan di sekitar Pantai Tanjung Bayang Kota Makassar pada bulan
Januari 2017. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun dan 9 titik. Penelitian ini untuk
mengukur parameter fisika dan kimia pada air laut, kandungan logam berat Hg pada air, sedimen,
dan biota laut. Hasil tersebut kemudian di analisis dengan metode biokonsentrasi logam merkuri
pada biota laut. Hasil penelitian ini menunjukkan kandungan merkuri dalam air laut rata-rata
<0,0005 mg/l. Kadar air laut ini masih rendah dari Nilai Ambang Batas KEPMENLH 51 tahun 2004.
Kadar merkuri pada sedimen antara 0,0156 – 0,0217 mg/kg, ikan 0,0501 – 0,0796 mg/kg, dan siput
laut 0,0516 – 0,2068 mg/kg. Kadar unsur merkuri dalam sedimen dan biota laut masih berada di
bawah Nilai Ambang Batas. Kemampuan ikan dan siput laut dalam mengakumulasi logam berat
merkuri (Hg) ditunjukkan oleh nilai faktor biokonsentrasi (FBo-w) yang berada diantara 100,2 -
413,6 dan (FBo-s) antara 2,308 – 13,256.
Kata kunci: Merkuri, sedimen, logam berat, faktor biokonsentrasi
ABSTRACT
The increasing heavy metals in sea water will result in a heavy metal which was originally required
for the metabolism process will turned out to be toxic for organisms in the sea. Besides toxic, heavy
metals will also accumulate in marine life and sediment through the process of gravity. This research
was determine at around Tanjung Bayang Area Makassar City in January 2017. The Samples were
determine at 3 stations and 9 locations selected of Tanjung Bayang Area. This research is to measure
the physical and chemical parameters in sea water, the heavy metal of Hg in waters, sediments, and
marine life. The results are then analyzed by the method bioconcentration of heavy metals mercury
in marine life. The results of this study indicate the mercury content in sea water average <0,0005
mg/l. The concentration of the sea water are smaller than KEPMENLH 51/2004. The concentration
of mercury in sediments between 0,0156 – 0,0217 mg/kg, fish samples start from 0,0501 – 0,0796
mg/kg, and sea snails start from 0,0516 – 0,2068 mg/kg. The concentration of Hg elements in
sediment samples and marine life samples are smaller the threshold. Value ability of fish and sea
snail to accumulation of heavy metals mercury (Hg) indicated by the bioconcentration factor (FBO-
w) with a value between 100,2 – 413,6 and (FBo-s) between 2,308 – 13,256.
Key words: mercury, sediment, heavy metals, bioconcentration factors
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ I - 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... I - 2
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... I - 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. I - 3
E. Batasan Masalah ..................................................................................... I - 3
F. Sistematika Penulisan ............................................................................. I - 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Pencemaran ............................................................................... II - 1
B. Pencemaran Logam Berat ....................................................................... II - 1
C. Tingkat Pencemaran Logam Berat Merkuri ........................................... II - 8
D. Bioakumulasi ......................................................................................... II - 10
E. Parameter Air yang Mempengaruhi Konsentrasi Logam Hg ................. II - 12
F. Biota Laut ................................................................................................ II - 14
G. Sedimen Laut .......................................................................................... II - 19
H. Baku Mutu Lingkungan .......................................................................... II - 20
I. Jurnal yang Terkait.................................................................................. II - 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep Penelitian ................................................................... III - 1
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. III - 2
C. Jenis Data ................................................................................................ III - 3
D. Alat Pengambilan Sampel dan Persyaratan Wadah ................................ III - 3
E. Metode dan Prosedur Kerja..................................................................... III - 4
F. Analisis Data ........................................................................................... III - 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Air Laut Perairan Pantai Tanjung Bayang ........................ IV - 1
1. Derajat Keasaman (pH) Air Laut ...................................................... IV - 2
2. Suhu AIr Laut .................................................................................. IV - 4
3. Salinitas ............................................................................................ IV - 7
4. Total Suspended Solid (TSS) ........................................................... IV - 12
B. Keterkaitan Antara Parameter Kualitas Air ............................................ IV - 14
C. Konsentrasi Merkuri Dalam Air ............................................................. IV - 15
D. Keterkaitan Antara Logam Hg dengan Parameter Lain .......................... IV - 16
E. Konsentrasi Hg pada Sedimen dan Biota ................................................ IV - 18
F. Faktor Biokonsentrasi ............................................................................. IV - 26
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... V - 1
B. Saran ......................................................................................................... V - 1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1. Baku mutu air laut untuk biota laut .................................................. II - 21
Tabel 2. Baku mutu air laut untuk wisata bahari ........................................... II - 21
Tabel 3. Ambang batas logam berat pada sedimen laut ................................. II - 22
Tabel 4. Batas Maksimum Cemaran Logam Hg dalam Pangan .................... II - 22
Tabel 5. Penelitian Terkait ............................................................................. II - 23
Tabel 6. Jenis sampel uji ................................................................................ III - 5
Tabel 7. Wadah dan waktu penyimpanan contoh uji ..................................... III - 6
Tabel 8. Baku mutu air laut untuk wisata bahari ........................................... III - 10
Tabel 9. Ambang batas logam berat pada sedimen laut ................................. III - 10
Tabel 10. Batas Maksimum Cemaran Logam Hg dalam Pangan .................. III - 11
Tabel 11. Hasil Pengukuran Kualitas Air Laut Parameter Fisika,
Kimia dan Logam Merkuri (Hg) .................................................. IV - 1
Tabel 12. Hasil Pengukuran pH Air Laut....................................................... IV - 2
Tabel 13. Hasil Pengukuran Suhu ................................................................. IV - 5
Tabel 14. Hasil Pengukuran Salinitas ............................................................ IV - 8
Tabel 15. Hasil Pengukuran TSS ................................................................... IV - 12
Tabel 16. Hasil pengukuran Kandungan Merkuri dalam Air laut .................. IV - 15
Tabel 17. Hasil pengukuran konsentrasi Hg pada Sedimen dan Biota .......... IV - 18
Tabel 18. Nilai Faktor Biokonsentrasi Logam Hg pada Biota ....................... IV - 22
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 1. Ikan kuwe (Caranx sexfasciatus) ................................................. II - 15
Gambar 2. Ikan Baronang (Siganus canaliculatus) ....................................... II - 16
Gambar 3. Ikan ekor kuning (Caesio cuning) ................................................ II - 17
Gambar 4. Siput Laut (Nerita albicilla) ......................................................... II - 18
Gambar 5. Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ III - 1
Gambar 6. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Air, Sedimen, dan Biota ........ III - 2
Gambar 7. Grafik Parameter pH Air Laut ...................................................... IV - 3
Gambar 8. Peta distribusi pH ......................................................................... IV - 4
Gambar 9. Parameter Suhu Air Laut .............................................................. IV- 6
Gambar 10. Peta distribusi suhu..................................................................... IV - 7
Gambar 11. Grafik Pengukuran Salinitas....................................................... IV - 9
Gambar 12. Peta distribusi salinitas ............................................................... IV - 10
Gambar 13. Grafik Pasang-Surut (Aplikasi Tides) ........................................ IV - 11
Gambar 14. Partially Mixed ........................................................................... IV - 11
Gambar 15. Grafik Parameter TSS ................................................................ IV - 13
Gambar 16. Daerah penelitian berada di perairan estuary ............................. IV - 13
Gambar 17. Peta Distribusi TSS .................................................................... IV - 14
Gambar 18. Konsentrasi Merkuri Sedimen Laut ........................................... IV - 19
Gambar 19. Sedimen ...................................................................................... IV - 20
Gambar 20. Grafik Konsentrasi Merkuri dalam Ikan ................................... IV - 22
Gambar 21. Grafik konsentrasi Hg dalam siput laut ...................................... IV - 24
Gambar 22. Grafik Kandungan Logam Berat Pada Air,
Sedimen dan Biota Laut ............................................................. IV - 25
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 (Foto Alat)
Lampiran 2 (Dokumentasi Pengambilan Sampel)
Lampiran 3 (Prosedur Pengujian Sampel)
Lampiran 4 (Hasil Pengujian Sampel)
Lampiran 5 (Baku Mutu)
I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pantai Tanjung Bayang memiliki panjang pantai sekitar 456,1 m dan luas
202,828 m2. Batas-batas fisik wilayah rencana pengelolaan Pantai Tanjung Bayang
yaitu sebelah Utara dengan Pantai Anging Mamiri, sebelah Timur dengan
pemukiman Tanjung Merdeka, sebelah Selatan dengan Pantai Layar Putih, dan
sebelah Barat dengan selat Makassar. Pantai Tanjung Bayang adalah salah satu
tempat wisata di Kota Makassar yang seringkali menjadi pilihan berwisata dengan
biaya murah.
Selain memiliki potensi yang besar disekitar Pantai Tanjung Bayang,
beragamnya aktifitas manusia di wilayah pesisir menyebabkan daerah ini
merupakan wilayah yang paling mudah terkena dampak kegiatan manusia.
Senyawa logam berat biasanya banyak terdapat dalam limbah industri.
Keberadaan logam berat di perairan laut dapat berasal dari berbagai sumber, antara
lain dari kegiatan rumah tangga, pertambangan, limbah pertanian dan buangan
industri.
Secara umum limbah yang paling banyak mengandung logam berat adalah
limbah industri. Hal ini disebabkan senyawa logam berat sering digunakan dalam
industri, baik sebagai bahan baku, bahan tambahan maupun katalis. Meningkatnya
logam berat pada air laut akan mengakibatkan logam berat yang semula dibutuhkan
untuk proses metabolisme akan berubah menjadi racun bagi organisme-organisme
I - 2
yang ada di laut. Selain bersifat racun, logam berat juga akan terakumulasi dalam
biota dan sedimen melalui proses gravitasi.
Beberapa hasil penelitian tentang kualitas perairan disekitar tanjung bayang
yaitu Muara Sungai Jeneberang dan Pantai Losari menunjukkan bahwa beberapa
parameter kualitas air telah mengalami mengalami penurunan (tercemar). Hal ini
didasarkan semakin meningkatnya bahan organik dan kandungan logam berat yang
melewati batas–batas maksimal.
Jika beban yang diterima oleh perairan melampaui ambang batas yang
ditetapkan berdasarkan baku mutu, maka perairan tersebut dikatakan telah
tercemar, baik secara fisika, kimia, dan biologi. Penurunan kualitas air akan
berpengaruh terhadap masyarakat yang memanfaatkan perairan Pantai Tanjung
Bayang untuk keperluan wisata bahari maupun keperluan lainnya.
Berdasarkan gambaran permasalahan di atas, maka penulis mengambil
penelitian dengan judul “Studi Tingkat Pencemaran Logam Hg pada Air Laut di
sekitar Pantai Tanjung Bayang Kota Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kualitas air laut di perairan sekitar Pantai Tanjung Bayang Kota
Makassar berdasarkan parameter fisika dan kimia?
2. Bagaimana keterkaitan logam berat merkuri dalam air laut terhadap sedimen
dan biota di sekitar Pantai Tanjung Bayang Kota Makassar?
I - 3
3. Bagaimana biokonsentrasi logam berat pada biota disekitar Pantai Tanjung
Bayang Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka ditentukan dua tujuan pada
penelitian ini, yaitu:
1. Menganalisis kualitas air laut dengan parameter fisika dan kimia.
2. Menganalisis konsentrasi logam berat merkuri (Hg) di sekitar Pantai Tanjung
Bayang Kota Makassar dan pengaruhnya terhadap biota dan sedimen laut.
3. Mengetahui nilai biokonsentrasi logam berat merkuri pada biota.
D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan output yang dapat bermanfaat bagi masyarakat umum dan
pemerintah kota khususnya mengenai kualitas air laut di Pantai Tanjung
Bayang Makassar
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang penting bagi
penelitian selanjutnya dan informasi yang bermanfaat mengenai kualitas air
laut, sedimen dan biota di Pantai Tanjung Bayang Makassar
E. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan di sekitar Pantai Tanjung Bayang, Kelurahan
Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan
2. Masalah ini dibatasi pada pencemaran merkuri (Hg) disekitar Pantai Tanjung
Bayang
I - 4
3. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas air laut di Pantai Tanjung
Bayang pada lokasi yang ditinjau dengan standar baku mutu air laut untuk
wisata bahari yang tertuang dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut.
4. Pengujian konsentrasi air laut dibatasi hanya pada parameter Suhu, pH,
Salinitas, TSS, dan logam merkuri (Hg).
5. Jenis sampel yang dijadikan sampel dan diuji kandungan merkurinya hanya
ikan, siput laut, dan sedimen perairan laut.
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum mengenai latar belakang
pemilihan judul tugas akhir, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah,
serta sistematika penulisan yang menguraikan secara umum pada setiap bab
yang ada pada tugas akhir ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi teori yang mendukung penelitian ini, yaitu persyaratan
baku mutu air laut serta penjelasan mengenai parameter yang digunakan pada
penelitian yakni suhu, pH, TSS, salinitas dan merkuri (Hg). Selanjutnya
mengenai efek toksik logam berat yang ditimbulkan, tingkat pencemaran
merkuri dan teori mengenai biokonsentrasi.
I - 5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menyajikan langkah-langkah penelitian, berawal dari kerangka
penelitian, hingga penjelasan untuk tiap tahapan penelitian yang berawal dari
pengumpulan data, metode pengambilan data, pengolahan dan analisa data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan peta distribusi kondisi fisika dan kimia air laut.
Selanjutnya tentang data, grafik dan gambar hasil penelitian yang kemudian di
analisa secara kuantitatif dan dibandingkan hasilnya dengan Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 tentang baku mutu air laut.
Selanjutnya dilakukan analisa kualitatif menggunakan metode biokonsentrasi
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil analisis masalah
V - 1
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kualitas air laut berdasarkan parameter fisika yaitu rendahnya parameter
salinitas dan tingginya TSS di perairan disebabkan oleh arah arus dari
Muara Jeneberang dan kondisi berada pada musim hujan.
2. Logam merkuri dalam air laut < LD (lebih kecil limit deteksi) yaitu <0,0005
mg/l, diakibatkan perairan laut telah mengalami proses pengenceran dan
pengaruh faktor fisik-kimia membuat merkuri dalam air laut mengendap ke
dasar perairan dan hasil pengujian sampel terdapat kandungan merkuri
pada ikan, siput laut, dan sedimen.
3. Biokonsentrasi (FBo-w) pada biota dan air laut yaitu 100,2 - 413,6.
Sedangkan biokonsentrasi (FBo-s) biota dan sedimen adalah 2,308 -
13,256. Nilai FB >1 dapat disimpulkan Biota memiliki kemampuan
mengakumulasi logam merkuri dalam tubuhnya
B. Saran
1. Adanya monitoring kualitas air khususnya logam berat di sekitar pantai
minimal dilakukan setahun sekali.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan memasukkan faktor fisik dan
kimia untuk air laut yang menjadi pendukung terjadinya penyebaran logam
V - 2
berat dan bagaimana pengaruhnya terhadap logam berat pada sedimen dan
biota laut
3. Pada penelitian selanjutnya dilakukan pada musim yang berbeda namun