TUGAS AKHIR – RC141501 STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN LAYANG (FLY OVER) DI RUAS JALAN LIMA PULUH-ASAHAN DARI SEGI LALU LINTAS DAN EKONOMI NOVIA OCTANOVA MANIHURUK NRP. 3112 106 011 DOSEN PEMBIMBING ISTIAR, ST.MT CAHYA BUANA, ST.MT Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2015
177
Embed
TUGAS AKHIR RC141501 - repository.its.ac.idrepository.its.ac.id/62741/3/3112106011-Undergraduate_Theses.pdfSumatera, yang mana terdapat perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Proyek dikatakan layak untuk dilaksanakan bila manfaat
yang ditimbulkan proyek lebih besar dari biaya yang diperlukan
untuk realisasi. Dikatakan layak apabila NPV ˃ 0.
40
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
41
BAB III
METODOLOGI
3.1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang dilakukan adalah analisis
kondisi lalu lintas eksisting di area sekitar lokasi studi, meliputi:
- Karakteristik jalan;
- Karakteristik lalu lintas; dan
- Karakteristik persimpangan.
3.2. Studi Pustaka
Studi Pustaka yaitu dengan cara melakukan studi literatur
yang berhubungan dengan pokok bahasan.
3.3. Pengumpulan Data
3.3.1. Data primer
Data yang diperoleh dari hasil lapangan secara langsung,
antara lain sebagai berikut:
a. Survei jumlah kendaraan dengan cara traffic counting, untuk
mengetahui volume lalu lintas pada perlintasan sebidang jalan
raya dengan rel kereta api. Titik pengamatan dapat dilihat pada
Gambar 3.1 dan form survei lalu lintas pada Tabel 3.1;
b. Survei geometrik jalan dengan mengukur langsung di lokasi
studi secara manual, untuk perhitungan kapasitas jalan.
Formulir untuk survei geometrik dapat dilihat pada Tabel 3.2;
c. Survei waktu penutupan palang kereta api dan jumlah
kendaraan selama waktu penutupan palang kereta api, untuk
mengetahui panjang dan lama antrian kendaraan pada
persilangan kereta api.
d. Survei panjang antrian kendaraan di perlintasan sebidang jalan
raya dengan jalan rel (ketika kereta api lewat), dilakukan secara
manual. Survei di persimpangan antara jalan raya dengan jalan
raya tidak dilakukan karena tidak berpengaruh terhadap kondisi
42
kemacetan di perlintasan jalan raya dengan jalan rel. Jarak dari
persimpangan sebelah selatan ke perlintasan ± 300 m.
Titik Pengamat 1 :Survei acounting Indrapura-Lima Puluh
Titik Pengamat 2 :Survei acounting Lima Puluh-Indrapura
Titik Pengamat 3 :Survei Geometrik, Panjang dan Lama Antrian Lima Puluh-Indrapura Titik Pengamat 4 :Survei Geometrik, Panjang dan Lama Antrian Indrapura-Lima Puluh
Gambar 3.1 Titik Pengamatan untuk Survei di Lapangan
JL. Indrapura-Lima Puluh
JL. Lima Puluh-Indrapura
Rel Kereta
Api
43
Tabel 3.1 Form Survei Lalu Lintas
44
Tabel 3.2 Form Survei Geometrik
Arah Kode Lebar Lebar
Jalur Pendekat Badan Jalan (m) Bahu Jalan (m)
Selatan
Jl. Lintas Sumatera
sisi selatan
Utara
Jl. Lintas Sumatera
sisi utara
3.3.2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi-
instansi terkait, antara lain sebagi berikut:
a. Jumlah Penduduk
Yaitu data dalam beberapa tahun terakhir untuk meramalkan
jumlah kendaraan umum.
b. Faktor BOK
Nilai yang diperoleh dengan menggunakan parameter
kecepatan.
3.3.3. Analisis data
Analisis data dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini terdiri
dari:
1. Melakukan Peramalan (Forecasting)
Peramalan dilakukan untuk menganalisis pertumbuhan lalu
lintas dengan menggunakan regresi linier dengan memasukkan
data-data dari: jumlah penduduk, PDRB, PDRB Perkapita dan
volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) untuk mendapatkan
volume kendaraan pada tahun rencana.
2. Menghitung panjang dan lama antrian kendaraan
Melakukan perhitungan jumlah kendaraan yang lewat di jalan
tersebut dan dibagi sesuai dengan jenis kendaraan, yaitu LV, HV
dan MC (dikonversi ke dalam satuan mobil penumpang, smp);
menentukan jumlah lajur jalan tersebut; menghitung panjang mobil
penumpang dalam satuan meter; menentukan spacing antrian rata-
rata dalam meter; menentukan lama waktu penutupan palang pintu
kereta api, diperoleh dari hasil survei.
45
3. Analisis Lalu Lintas
Analisa lalu lintas eksisting dianalisa tentang kondisi lalu lintas
dari tahun 2009 sampai 2037 dimana diasumsikan bahwa jalan
layang (flyover) belum dibangun, jadi ini menunjukkan kondisi
sebenarnya pada ruas jalan Lima Puluh-Asahan. Data yang
digunakan diperoleh dari hasil survei traffic counting yang telah
dilakukan.
Analisis kinerja lalu lintas dilakukan dengan program bantu
KAJI, dalam hal ini menganalisis:
a. Volume Lalu lintas;
b. Kapasitas;
c. Derajat Kejenuhan (DS);
d. Kecepatan; dan
e. Waktu Tempuh.
4. Perhitungan BOK
Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan mengacu pada metode
Jasa Marga dengan menggunakan parameter kecepatan.
Melakukan perhitungan BOK eksisting dan BOK rencana agar
mendapatkan benefit (manfaat) dengan adanya usaha
pembangunan jalan layang.
5. Perhitungan Nilai Waktu
Menghitung biaya nilai waktu dengan menggunakan data nilai
waktu dan jumlah kend/hari.
6. Analisa Kelayakan Ekonomi
Berisi tentang penghematan biaya yang dapat dilakukan dengan
adanya pembangunan jalan layang (fly over) tersebut.
- BCR (Benefit Cost Ratio)
- NPV (Net Present Value).
3.4. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan berisi hasil studi yang telah dilakukan yaitu
tentang layak tidaknya pembangunan flyover tersebut. Saran berisi
masukan-masukan yang diberikan bagi bertimbangan terhadap
pembangunan jalan layang (flyover) di ruas jalan Lima Puluh-
Asahan tersebut.
46
3.5. Diagram Alir
STUDI LITERATUR
MULAI
DATA PRIMER:
- Survei Jumlah
Kendaraan
- Survei Geometrik Jalan
- Survei Waktu dan Lama
Penutupan Palang Pintu
Kereta Api
DATA SEKUNDER:
- Jumlah Penduduk
- Faktor BOK (dari
survei kecepatan)
- Data Gambar dan
Biaya Pekerjaan
PERAMALAN (FORECASTING)
ANALISIS LALU LINTAS
BOK
NILAI WAKTU
SETELAH ADA
FLYOVER
BOK
NILAI WAKTU
EKSISTING
ANALISA KELAYAKAN EKONOMI
KESIMPULAN DAN SARAN
SELESAI
47
3.6. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Studi Pustaka
Pengumpulan
Data
Analisa Data
a. Peramalan
(Forecasting)
b.
Perhitungan
Panjang &
Lama
Antrian
c.
Perhitungan
BOK
d. BCR &
NPV
Kesimpulan
Penulisan TA
48
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
49
BAB IV
DATA DAN ANALISA
4.1. Umum
Untuk analisa data dilakukan dengan cara menggabungkan
data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait dengan data
primer yang diperoleh melalui survei di lapangan.
4.2. Kondisi Eksisting
4.2.1. Gambaran kondisi eksisting
Kondisi eksisting pada perlintasan sebidang Jalan Lima
Puluh – Asahan dianalisis sampai 23 tahun mendatang yaitu
sampai 2037 dengan mempertimbangkan volume jalan raya pada
tahun mendatang yang semakin padat dan untuk menghindari
menghindari antrian yang panjang maka perlu diadakan
pembangunan Flyover. Gambaran kondisi eksisting jalan dapat
dilihat pada Gambar 4.1.
Karakreristik jalan yang ada adalah sebagai berikut:
- Tipe Jalan : 2 Jalur 2 Arah tanpa median
- Lebar Jalan : 7 m
- Lebar bahu kiri kanan : 2 m
- Panjang Jalan : 0.850 Km
50
Gambar 4.1 Gambar Perlintasan Kereta Api di Jalan Lima Puluh
– Asahan (Kondisi Eksisting)
JL. Indrapura-Lima Puluh
JL. Lima Puluh-Indrapura
Jalur Kereta Api
51
4.2.2. Survey traffic counting
Pengambilan data lalu lintas yang melewati perlintasan
dilakukan di beberapa titik survei pada lokasi yang ditinjau. Survei
dilakukan pukul 05.00 – 21.00 WIB sehingga diharapkan akan
didapat jumlah kendaraan di jam-jam tersebut.
Dari survei yang dilakukan di ruas jalan Lima Puluh –
Asahan diperoleh data jumlah kendaraan pada jam puncak. Data
hasil survei jumlah kendaraan yang melintas arah Indrapura-Lima
Puluh dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan data hasil survei jumlah
kendaraan yang melintas arah Lima Puluh-Indrapura dapat dilihat
pada Tabel 4.2.
Tabel 4.1 Data Hasil Survei Lalu Lintas Arah Indrapura-Lima
Puluh
PUKUL
Jumlah Kendaraan
Jumlah Kendaraan LV MHV LB LT MC
05.00-05.15 5 3 0 12 5 25
05.15-05.30 9 2 0 16 4 31
05.30-05.45 9 0 0 10 10 29
05.45-06.00 7 0 0 42 14 63
06.00-06.15 10 0 3 17 9 39
06.15-06.30 11 3 0 29 18 61
06.30-06.45 11 0 0 18 27 56
06.45-07.00 15 1 0 20 41 77
07.00-07.15 27 1 0 17 93 138
07.15-07.30 31 4 0 30 82 147
07.30-07.45 35 4 0 33 85 157
07.45-08.00 19 1 0 9 55 84
52
Tabel 4.1 Data Hasil Survei Lalu Lintas Arah Indrapura-Lima
Puluh (Lanjutan)
PUKUL
Jumlah Kendaraan
Jumlah Kendaraan LV MHV LB LT MC
08.00-08.15 30 5 0 26 59 120
08.15-08.30 17 6 0 25 56 104
08.30-08.45 30 2 0 25 66 123
08.45-09.00 43 3 0 37 106 189
09.00-09.15 24 5 1 23 55 108
09.15-09.30 18 5 0 21 58 102
09.30-09.45 25 1 0 16 67 109
09.45-10.00 24 8 0 22 54 108
10.00-10.15 23 4 1 24 86 138
10.15-10.30 25 7 0 30 69 131
10.30-10.45 43 9 0 26 46 124
10.45-11.00 29 2 1 11 49 92
11.00-11.15 24 14 1 29 79 147
11.15-11.30 26 2 1 7 37 73
11.30-11.45 44 8 1 20 39 112
11.45-12.00 24 7 0 23 44 98
12.00-12.15 34 10 0 18 56 118
12.15-12.30 35 8 0 10 65 118
12.30-12.45 31 9 0 37 70 147
12.45-13.00 34 7 0 20 57 118
13.00-13.15 46 2 1 0 48 97
13.15-13.30 35 7 4 21 62 129
13.30-13.45 33 8 2 16 71 130
13.45-14.00 29 7 4 23 42 105
14.00-14.15 35 5 1 48 50 139
14.15-14.30 13 7 2 21 70 113
53
Tabel 4.1 Data Hasil Survei Lalu Lintas Arah Indrapura-Lima
Puluh (Lanjutan)
PUKUL
Jumlah Kendaraan
Jumlah Kendaraan LV MHV LB LT MC
14.30-14.45 28 4 1 24 39 96
14.45-15.00 28 5 0 25 34 92
15.00-15.15 32 5 3 27 49 116
15.15-15.30 21 5 1 23 53 103
15.30-15.45 21 2 3 24 31 81
15.45-16.00 36 2 1 27 36 102
16.00-16.15 11 3 0 20 3 37
16.15-16.30 55 8 2 55 77 197
16.30-16.45 33 8 2 32 63 138
16.45-17.00 38 2 2 30 62 134
17.00-17.15 17 4 1 23 65 110
17.15-17.30 25 7 2 47 64 145
17.30-17.45 34 10 4 30 59 137
17.45-18.00 39 6 2 23 64 134
18.00-18.15 29 8 5 16 74 132
18.15-18.30 20 1 0 15 57 93
18.30-18.45 43 7 2 29 66 147
18.45-19.00 40 2 4 28 61 135
19.00-19.15 40 8 3 22 37 110
19.15-19.30 29 8 2 14 25 78
19.30-19.45 32 4 3 33 38 110
19.45-20.00 28 8 3 20 32 91
20.00-20.15 21 5 7 26 40 99
20.15-20.30 0 4 3 24 31 62
20.30-20.45 77 6 7 31 24 145
20.45-21.00 20 2 0 3 3 28
54
Tabel 4.2 Data Hasil Survei Lalu Lintas Lima Puluh-Indrapura
PUKUL
Jumlah Kendaraan
Jumlah Kendaraan LV MHV LB LT MC
05.00-05.15 6 3 4 14 3 30
05.15-05.30 5 0 6 27 4 42
05.30-05.45 5 0 2 12 3 22
05.45-06.00 15 0 2 25 8 50
06.00-06.15 15 0 8 21 5 49
06.15-06.30 21 3 6 25 21 76
06.30-06.45 21 3 4 17 19 64
06.45-07.00 31 9 6 23 48 117
07.00-07.15 32 4 7 24 77 144
07.15-07.30 24 2 0 14 61 101
07.30-07.45 23 4 4 18 42 91
07.45-08.00 32 2 4 9 32 79
08.00-08.15 23 2 2 11 40 78
08.15-08.30 25 8 3 20 68 124
08.30-08.45 25 10 2 23 57 117
08.45-09.00 21 5 3 13 29 71
09.00-09.15 36 8 3 27 51 125
09.15-09.30 27 7 5 22 21 82
09.30-09.45 27 6 1 25 62 121
09.45-10.00 27 8 2 13 45 95
10.00-10.15 30 6 2 31 64 133
10.15-10.30 37 6 1 20 65 129
55
Tabel 4.2 Data Hasil Survei Lalu Lintas Arah Lima Puluh-
Indrapura (lanjutan)
PUKUL
Jumlah Kendaraan
Jumlah Kendaraan LV MHV LB LT MC
10.45-11.00 28 15 0 16 36 95
11.00-11.15 22 5 5 26 102 160
11.15-11.30 32 9 2 16 43 102
11.30-11.45 31 6 0 24 47 108
11.45-12.00 35 9 2 32 88 166
12.00-12.15 36 5 0 28 77 146
12.15-12.30 34 10 2 29 47 122
12.30-12.45 20 10 0 28 65 123
12.45-13.00 33 6 3 42 78 162
13.00-13.15 31 5 1 19 36 92
13.15-13.30 32 4 1 24 55 116
13.30-13.45 38 3 4 12 84 141
13.45-14.00 41 3 1 27 57 129
14.00-14.15 46 3 1 30 75 155
14.15-14.30 56 9 2 17 71 155
14.30-14.45 32 9 1 21 56 119
14.45-15.00 36 9 6 16 58 125
15.00-15.15 21 8 0 19 59 107
15.15-15.30 37 8 1 50 38 134
15.30-15.45 30 8 3 24 53 118
15.45-16.00 31 7 1 9 35 83
16.00-16.15 16 3 0 12 24 55
16.15-16.30 67 6 0 25 101 199
16.30-16.45 42 7 1 38 60 148
16.45-17.00 25 3 2 16 40 86
56
Tabel 4.2 Data Hasil Survei Lalu Lintas Arah Lima Puluh-
Indrapura (lanjutan)
PUKUL
Jumlah Kendaraan
Jumlah Kendaraan LV MHV LB LT MC
17.15-17.30 31 2 0 41 45 119
17.30-17.45 35 3 0 14 87 139
17.45-18.00 24 4 4 18 45 95
18.00-18.15 48 7 0 28 29 112
18.15-18.30 26 2 1 14 49 92
18.30-18.45 30 3 1 40 51 125
18.45-19.00 21 3 0 28 30 82
19.00-19.15 32 2 0 28 36 98
19.15-19.30 31 3 0 12 22 68
19.30-19.45 15 4 2 26 29 76
19.45-20.00 23 2 0 10 21 56
20.00-20.15 22 1 0 17 19 59
20.15-20.30 29 1 1 6 25 62
20.30-20.45 15 3 0 9 23 50
20.45-21.00 2 11 0 4 10 27
4.3. Peramalan (Forecasting)
Kendaraan yang melalui persilangan jalan di perlintasan
kereta api Jalan Lintas Timur Sumatera kota Lima Puluh berasal
dari kota Medan. Untuk menentukan pertumbuhan lalu lintas pada
tahun mendatang di kota Lima Puluh Kab. Batu Bara ini, maka data
pertumbuhan penduduk, data PDRB, dan data PDRB Perkapita
digunakan sebagai dasar perhitungan ataupun peramalan. Data
pertumbuhan penduduk, data pendapatan daerah regional (PDRB)
dan data PDRB Perkapita dapat dilihat pada Tabel 4.1.
57
Tabel 4.3 Data Jumlah Penduduk, PDRB dan PDRB
Perkapita Berdasarkan Harga Konstan 2000 (Miliar Rupiah)
Tahun Populasi PDRB PDRB Perkapita
2008 374715 6774.67 18257207
2009 375449 7066.22 18913512
2010 375885 7394.49 19673786
2011 379400 7772.03 20485047
2012 381023 8111.47 21288665
(Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Batubara)
4.3.1. Analisa kependudukan dan perekonomian
Volume lalu lintas yang akan melewati flyover di tahun
mendatang dapat diketahui dengan melakukan peramalan
(forecasting) pertumbuhan penduduk, PDRB dan PDRB Perkapita
dengan menggunakan metode selisih kuadrat terkecil yang
mengusahakan penyimpangan sekecil mungkin untuk memperoleh
hasil yang mendekati keadaan sebenarnya. Analisa ini akan
menghasilkan persamaan regresi linier. Berikut adalah contoh
perhitungan persamaan regresi linier, data perhitungan peramalan
jumlah penduduk dapat dilihat pada Tabel 4.4, data perhitungan
peramalan PDRB dapat dilihat pada Tabel 4.5, dan data
perhitungan peramalan PDRB Perkapita dapat dilihat pada Tabel
4.6 :
a. Perhitungan untuk peramalan jumlah penduduk
𝑎 = (𝑛 ∗ ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∗ ∑ 𝑌)
(𝑛 ∗ ∑ 𝑋2 −(∑ 𝑌)2)
𝑏 =(∑ 𝑌 − 𝑎 ∗ ∑ 𝑋)
𝑛
𝑟 =(𝑛 ∗ ∑ 𝑋𝑌 ∑ 𝑋 ∑ 𝑌)
√((𝑛 ∗ ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2) ∗ 𝑛 ∗ ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2)
58
Tabel 4.4 Data Perhitungan Peramalan Jumlah Penduduk Kota
Kendaraan Hingga Tahun Rencana Arah Indrapura-Lima
Puluh (kend/jam)
Tahun LV MHV LB LT MC TOTAL
2014 148 23 7 146 278 601
2015 153 24 7 151 288 623
2016 158 25 7 157 299 646
2017 163 26 7 162 310 668
2018 168 26 7 168 320 690
2019 173 27 7 174 331 712
2020 178 28 7 179 342 734
2021 183 29 7 185 353 756
2022 188 30 7 190 363 779
2023 193 31 7 196 374 801
2024 198 32 7 202 385 823
2025 203 33 7 207 395 845
2026 207 33 7 213 406 867
2027 212 34 7 219 417 889
2028 217 35 7 224 427 912
2029 222 36 7 230 438 934
2030 227 37 8 235 449 956
2031 232 38 8 241 459 978
2032 237 39 8 247 470 1000
2033 242 40 8 252 481 1022
2034 247 41 8 258 492 1045
2035 252 41 8 263 502 1067
2036 257 42 8 269 513 1089
2037 262 43 8 275 524 1111
70
Tabel 4.11b Hasil Perhitungan Pertumbuhan Jumlah
Kendaraan Hingga Tahun Rencana Arah Lima Puluh-Indrapura
(kend/jam)
Tahun LV MHV LB LT MC TOTAL
2014 187 19 8 89 298 602
2015 194 19 8 93 310 624
2016 200 20 8 96 321 646
2017 206 21 8 100 333 668
2018 212 22 8 103 344 690
2019 219 22 8 107 356 712
2020 225 23 8 110 367 734
2021 231 24 8 114 379 756
2022 237 24 8 117 390 778
2023 244 25 8 120 402 800
2024 250 26 8 124 413 822
2025 256 27 8 127 425 844
2026 263 27 8 131 436 866
2027 269 28 8 134 448 888
2028 275 29 9 138 459 910
2029 281 30 9 141 471 932
2030 288 30 9 145 482 954
2031 294 31 9 148 494 975
2032 300 32 9 151 505 997
2033 307 32 9 155 517 1019
2034 313 33 9 158 528 1041
2035 319 34 9 162 540 1063
2036 325 35 9 165 551 1085
2037 332 35 9 169 563 1107
71
Tabel 4.12a Pertumbuhan Jumlah Kendaraan Hingga Tahun
Rencana Arah Indrapura-Lima Puluh (smp/jam) yang
digunakan dalam Kaji
Tahun LV MHV LB LT MC
TOTAL 1.0 1.3 1.5 1.5 0.5
2014 148 30 11 218 139 546
2015 154 31 11 226 144 566
2016 159 32 12 234 149 586
2017 165 33 12 242 154 606
2018 170 34 13 250 159 626
2019 176 35 13 258 164 646
2020 181 36 13 266 169 666
2021 187 37 14 274 174 687
2022 192 38 14 282 180 707
2023 198 40 15 290 185 727
2024 203 41 15 298 190 747
2025 209 42 15 306 195 767
2026 214 43 16 315 200 787
2027 220 44 16 323 205 807
2028 225 45 17 331 210 828
2029 231 46 17 339 215 848
2030 236 47 17 347 220 868
2031 242 48 18 355 226 888
2032 247 49 18 363 231 908
2033 253 51 19 371 236 928
2034 258 52 19 379 241 948
2035 263 53 19 387 246 968
2036 269 54 20 395 251 989
2037 274 55 20 403 256 1009
72
Tabel 4.12b Pertumbuhan Jumlah Kendaraan Hingga Tahun
Rencana Arah Lima Puluh-Indrapura (smp/jam) yang
digunakan dalam Kaji
Tahun LV MHV LB LT MC
TOTAL 1.0 1.3 1.5 1.5 0.5
2014 188 24 12 134 149 507
2015 195 25 13 139 154 526
2016 202 26 13 144 160 544
2017 208 27 14 149 165 563
2018 215 28 14 153 171 582
2019 222 29 15 158 176 600
2020 229 30 15 163 182 619
2021 236 30 16 168 187 637
2022 243 31 16 173 192 656
2023 250 32 17 178 198 674
2024 256 33 17 183 203 693
2025 263 34 17 188 209 711
2026 270 35 18 193 214 730
2027 277 36 18 197 220 748
2028 284 37 19 202 225 767
2029 291 38 19 207 230 785
2030 298 38 20 212 236 804
2031 304 39 20 217 241 822
2032 311 40 21 222 247 841
2033 318 41 21 227 252 859
2034 325 42 22 232 258 878
2035 332 43 22 237 263 896
2036 339 44 22 241 269 915
2037 346 45 23 246 274 933
73
Jumlah kendaraan pada data perhitungan di atas masih
dalam satuan kendaraan/jam, maka perlu dibagi dengan faktor k
(untuk jalan dua lajur dua arah, k=0.11) untuk memperoleh hasil
dalam satuan kendaraan/hari. Pertumbuhan jumlah kendaraan
dalam satuan kendaraan/hari dapat dilihat pada Tabel 4.13a (untuk
arah Indrapura-Lima Puluh) dan Tabel 4.13b (untuk arah Lima
Puluh-Indrapura).
Tabel 4.13a Pertumbuhan Jumlah Kendaraan Hingga Tahun
Rencana Arah Indrapura-Lima Puluh (kend/hari)
Tahun LV MHV LB LT MC TOTAL
2014 1350 208 66 1321 2520 5465
2015 1400 215 69 1370 2613 5667
2016 1449 223 71 1419 2706 5868
2017 1499 231 73 1468 2799 6070
2018 1549 238 76 1516 2892 6271
2019 1599 246 78 1565 2985 6473
2020 1648 254 81 1614 3078 6675
2021 1698 261 83 1663 3171 6876
2022 1748 269 86 1711 3264 7078
2023 1798 277 88 1760 3357 7279
2024 1848 284 90 1809 3450 7481
2025 1897 292 93 1858 3543 7682
2026 1947 300 95 1906 3636 7884
2027 1997 307 98 1955 3729 8086
2028 2047 315 100 2004 3821 8287
2029 2096 323 103 2053 3914 8489
2030 2146 330 105 2101 4007 8690
2031 2196 338 107 2150 4100 8892
2032 2246 346 110 2199 4193 9093
2033 2296 353 112 2247 4286 9295
2034 2345 361 115 2296 4379 9496
2035 2395 368 117 2345 4472 9698
2036 2445 376 120 2394 4565 9900
2037 2495 384 122 2442 4658 10101
74
Tabel 4.13b Pertumbuhan Jumlah Kendaraan Hingga Tahun
Rencana Arah Lima Puluh-Indrapura (kend/hari)
Tahun LV MHV LB LT MC TOTAL
2014 1708 170 75 811 2708 5472
2015 1770 176 78 841 2807 5672
2016 1832 182 81 871 2906 5872
2017 1895 188 84 900 3004 6072
2018 1957 195 87 930 3103 6271
2019 2019 201 89 960 3202 6471
2020 2082 207 92 989 3301 6671
2021 2144 213 95 1019 3400 6871
2022 2206 219 98 1048 3499 7070
2023 2269 226 100 1078 3597 7270
2024 2331 232 103 1108 3696 7470
2025 2393 238 106 1137 3795 7670
2026 2456 244 109 1167 3894 7869
2027 2518 250 111 1196 3993 8069
2028 2580 257 114 1226 4092 8269
2029 2643 263 117 1256 4191 8469
2030 2705 269 120 1285 4289 8668
2031 2767 275 122 1315 4388 8868
2032 2830 281 125 1345 4487 9068
2033 2892 288 128 1374 4586 9268
2034 2954 294 131 1404 4685 9467
2035 3017 300 133 1433 4784 9667
2036 3079 306 136 1463 4882 9867
2037 3141 312 139 1493 4981 10067
75
4.4. Analisa Lalu Lintas Eksisting
4.4.1. Perhitungan kapasitas jalan
Perhitungan kapasitas jalan (C) dilakukan untuk
mengetahui kemampuan jalan menampung arus lalu lintas per
satuan jam (smp/jam) pada jalan eksisting maupun rencana
(flyover). Berdasarkan MKJI 1997, kapasitas jalan dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
4.4.1.1. Kapasitas jalan eksisting
C = Co x FCw x FCsp x FCsf (smp/jam)
Dimana:
C = Kapasitas
Co = Kapasitas dasar
FCw = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas
FCsp = Faktor penyesuaian akibat pemisah arah
FCsf = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping
Dari MKJI 1997, diperoleh nilai:
- Co = 3100 smp/jam (jalan luar kota 2 lajur-2 arah-tak terbagi)
- FCw = 1.00 (karena lebar efektif jalur lau lintas total kedua
arah 7 m.
- FCsp = 0.94 (karena tipe jalan 2/2UD, pembagian arah 60-40
- FCsf = 0.95 (karena tipe jalan 2/2UD dengan hambatan
samping rendah dan lebar bahu efektif 1 m.
Maka, kapasitas jalan eksisting adalah:
C = 3100 x 1.00 x 0.94 x 0.95 = 2768.3 smp/jam
76
4.4.1.2. Kapasitas jalan rencana (flyover)
C = Co x FCw x FCsp x FCsf (smp/jam)
Dimana:
C = Kapasitas
Co = Kapasitas dasar
FCw = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas
FCsp = Faktor penyesuaian akibat pemisah arah
FCsf = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping
Dari MKJI 1997, diperoleh nilai:
- Co = 3000 smp/jam (jalan luar kota 2 lajur-2 arah-tak terbagi)
- FCw = 1.00 (karena lebar efektif jalur lalu lintas total kedua
arah 7 m.
- FCsp = 0.94 (karena tipe jalan 2/2UD, pembagian arah 50-50
- FCsf = 0.95 (karena tipe jalan 2/2UD dengan hambatan
samping rendah dan lebar bahu efektif 1 m.
Maka, kapasitas jalan rencana (flyover) adalah:
C = 3100 x 1.00 x 0.94 x 0.95 = 2768.3 smp/jam
4.4.2. Derajat kejenuhan lalu lintas eksisting
Derajat Kejenuhan diartikan sebagai rasio arus jalan
terhadap kapasitas jalan yang digunakan untuk mengetahui
perilaku lalu lintas pada suatu segmen jalan atau simpang. Derajat
kejenuhan ini akan digunakan dalam menentukan faktor koreksi
lalu lintas (kl) pada perhitungan Biaya Operasional Kendaraan
(BOK). Derajat kejenuhan dapat dihitung dengan rumus: DS =
Q/C.
Dengan data lalu lintas dan kapasitas yang telah diperoleh
serta dengan menggunakan program bantu Kaji, maka dapat
diketahui kinerja ruas Jalan Lima Puluh-Asahan pada tahun 2014
yaitu sebagai berikut:
77
1. Dari total kedua arah Indrapura-Lima Puluh dan Lima Puluh-
Indrapura
Arus lalu lintas pada ruas jalan = 1995 pcu/h dengan DS =
0.703; Kecepatan aktual = 40.43 Km/h; Travel Time =
75.6751 detik.
2. Untuk waktu setiap penutupan palang pintu perlintasan kereta
api rata-rata adalah 1.03 menit = 61.87 detik.
Untuk panjang dan lama antrian diperoleh dari survei
langsung dengan mengukur panjang antrian yang terjadi ketika
kereta api melintas. Panjang dan lama antrian dapat dilihat pada
Tabel 4.14.
Tabel 4.14 Panjang dan Lama Antrian
Waktu Kereta Api Melintas
Waktu Panjang Antrian (Meter) Lama Penutupan
Pukul LIM-IND IND-LIM (Menit)
5:12:00 72 36 02.00
6:20:00 137 190 02.30
7:05:00 76 88 01.49
8:07:00 64 45 00.40
8:55:00 34 45 00.44
9:21:00 104 88 01.53
10:53:00 65 60 01.14
11:40:00 157 135 00.57
11:41:00 202 54 00.33
13:10:00 63 58 00.55
13:55:00 157 15 00.49
15:55:00 46 45 00.44
15:54:00 64 110 01.36
17:56:00 78 53 01.56
18:16:00 132 30 01.01
18:42:00 36 35 00.30
20:16:00 12 125 00.47
20:32:00 93 130 02.18
18.56
78
Dari hasil Kaji dan panjang antrian pada tahun 2014, dapat
diketahui kinerja ruas pada persimpangan jalan Lima Puluh-
Asahan. Maka, untuk meningkatkan kinerja ruas jalan pada
perlintasan kereta api ini direncanakanlah Flyover sehingga tidak
ada panjang antrian pada saat kereta api melintas.
4.5. Kondisi Rencana
Analisis kondisi eksisting pada perlintasan Jalan Lima
Puluh-Asahan dianalisis sampai 23 tahun mendatang yaitu sampai
tahun 2037 dengan pertimbangan bahwa volume jalan raya pada
tahun tersebut semakin padat. Maka, untuk menghindari panjang
antrian perlu diadakan flyover. Gambaran potongan melintang
rencana dapat dilihat pada lampiran. Sketsa memanjang flyover
dapat dilihat pada gambar 4.5 dan gambar potongan memanjang
dapat dilihat pada gambar 4.6.
Lebar jalan kondisi eksisting : 7 m
Lebar bahu kanan kiri : 2 m
Panjang jalan : 0.850 Km
Gambar 4.5 Sketsa potongan memanjang flyover
Dengan data lalu lintas yang ada dan dengan menggunakan
program Kaji diperoleh Kinerja ruas jalan layang (flyover) pada
tahun 2014 dengan data sebagai berikut:
Dari total kedua arah Indrapura-Lima Puluh dan Lima Puluh-
Indrapura
Arus lalu lintas pada ruas jalan = 1995 pcu/h dengan DS = 0.703;
Kecepatan aktual = 40.43 Km/h; Travel Time = 75.6751 detik.
79
Data pada kondisi eksisting dan rencana ditabelkan seperti pada
Tabel 4.15 dan Tabel 4.16.
Tabel 4.15 Derajat Kejenuhan, Kecepatan Aktual dan
Travel Time untuk Kondisi Eksisting
Tahun DS Kecepatan Aktual Travel Time
(km/h) (detik)
2014 0.555 45.22 67.667
2015 0.572 44.67 68.494
2016 0.588 44.14 69.316
2017 0.604 43.63 70.122
2018 0.62 43.13 70.941
2019 0.635 42.62 71.786
2020 0.65 42.17 72.563
2021 0.666 41.63 73.499
2022 0.681 41.15 74.346
2023 0.699 40.57 75.419
2024 0.716 40.03 76.432
2025 0.732 39.51 77.441
2026 0.751 38.92 78.622
2027 0.766 38.41 79.662
2028 0.783 37.89 80.753
2029 0.799 37.37 81.874
2030 0.815 36.85 83.032
2031 0.832 36.30 84.286
2032 0.847 35.82 85.407
2033 0.864 35.06 87.265
2034 0.88 34.34 89.086
2035 0.895 33.64 90.937
2036 0.91 32.93 92.910
2037 0.929 32.09 95.347
80
Tabel 4.16 Derajat Kejenuhan, Kecepatan Aktual dan Travel
Time untuk Kondisi Rencana
Tahun DS Kecepatan Aktual Travel Time
(km/h) (detik)
2014 0.555 45.22 67.667
2015 0.572 44.67 68.494
2016 0.588 44.14 69.316
2017 0.604 43.63 70.122
2018 0.620 43.13 70.941
2019 0.635 42.62 71.786
2020 0.650 42.17 72.563
2021 0.666 41.63 73.499
2022 0.681 41.15 74.346
2023 0.699 40.57 75.419
2024 0.716 40.03 76.432
2025 0.732 39.51 77.441
2026 0.751 38.92 78.622
2027 0.766 38.41 79.662
2028 0.783 37.89 80.753
2029 0.799 37.37 81.874
2030 0.815 36.85 83.032
2031 0.832 36.30 84.286
2032 0.847 35.82 85.407
2033 0.864 35.06 87.265
2034 0.880 34.34 89.086
2035 0.895 33.64 90.937
2036 0.910 32.93 92.910
2037 0.929 32.09 95.347
81
BAB V ANALISA KELAYAKAN EKONOMI
5.1. Analisa Biaya Operasional Kendaraan
Biaya Operasional Kendaraan merupakan hasil penjumlahan dari biaya gerak (Running Cost) dan biaya tetap (Standing Cost). Manfaat akibat adanya pembangunan flyover dengan mudah yang dapat diukur dengan uang yaitu berkurangnya biaya operasional kendaraan dan nilai waktu. Biaya Operasional Kendaraan (BOK) diperoleh dengan membandingkan BOK eksisting (tanpa flyover) dengan BOK rencana (dengan flyover). Dalam hal ini, perhitungan biaya operasional kendaraan untuk kondisi eksisting dan rencana menggunakan metode Jasa Marga. Adapun parameter yang digunakan untuk menghitung biaya operasional kendaraan adalah biaya dari masing-masing komponen dari berbagai jenis kendaraan dan kecepatan. Berikut ini adalah asumsi yang digunakan parameter komponen untuk masing-masing jenis kendaraan yang ada pada saat studi lokasi pada tahun 2014.
Harga komponen yang dijadikan parameter bersumber dari survei. Berikut adalah harga-harga komponen biaya operasional kendaraan: 1. Kendaraan pribadi
Toyota All New Avanza : Rp 188.300.000,00 Sumber: www.google.com
Bahan Bakar Bensin : Rp 8.500,00/Liter Minyak Pelumas : Rp 50.000,00/Liter Ban Bridgestone : Rp 1.100.000/Buah Mekanik (Upah Montir) : Rp 15.000,00/Jam
2. Bus sedang Mitsubishi FE 71 Bus Chassis
+karoseri : Rp 561.900.000,00 Sumber: www.google.com
Bahan Bakar Solar : Rp 7.500,00/Liter Minyak Pelumas : Rp 50.000,00/Liter Ban Bridgestone : Rp 1.100.000/Buah
Mekanik (Upah Montir) : Rp 15.000,00/Jam 3. Bus besar
Mercedez OH 1521 : Rp 599.000.000,00 Sumber: www.google.com
Bahan Bakar Solar : Rp 7.500,00/Liter Minyak Pelumas : Rp 50.000,00/Liter Ban Bridgestone : Rp 1.700.000,00/Buah Mekanik (Upah Montir) : Rp 15.000,00/Jam
4. Truk ringan Mitsubishi FE SHDX
+karoseri : Rp 587.200.000,00 Sumber: www.google.com
Bahan Bakar Solar : Rp 7.500,00/Liter Minyak Pelumas : Rp 50.000,00/Liter Ban Bridgestone : Rp 1.275.000,00/Buah Mekanik (Upah Montir) : Rp 15.000,00/Jam
5. Truk tunggal berat Mitsubishi Fuso FN 627 : Rp 770.000.000,00
Sumber: www.google.com Bahan Bakar Solar : Rp 7.500,00/Liter Minyak Pelumas : Rp 50.000,00/Liter Ban Bridgestone : Rp 1.600.000/Buah Mekanik (Upah Montir) : Rp 15.000,00/Jam
6. Semi trailer Hino FM 320P : Rp 1.017.000,00
Sumber: www.hino.co.id Bahan Bakar Solar : Rp 7.500,00/Liter Minyak Pelumas : Rp 50.000,00/Liter Ban Bridgestone : Rp 1.600.000,00/Buah Mekanik (Upah Montir) : Rp 15.000,00/Jam
tiap jenis kendaraan serta dari persamaan BOK yang akan digunakan, maka dapat dihitung nilai BOK untuk masing-masing kecepatan.
Penutupan palang pintu kereta api di perlintasan Lima Puluh memungkinkan kendaraan mengurangi kecepatan saat mendekati persimpangan dan kemudian mempercepat ke kecepatan yang lebih tinggi ketika palang pintu dibuka. Gerakan-geraka ini menambah biaya operasional kendaraan. Nilai dalam dolar untuk biaya perlambatan dan percepatan dapat dilihat pada Gambar 5.1. Faktor pengali untuk truk diambil dari Red Book, data dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan pada gambar.
Gambar 5.1 Grafik Kendaraan Penumpang – Kelebihan biaya berjalan karena siklus perubahan kecepatan.
(Sumber: Red Book)
84
Tabel 5.1 Perkiraan Faktor Pengali untuk Menentukan Biaya
Berjalan untuk Golongan
Keadaan Pengoperasian
Golongan Kendaraan
Truk Unit-Tunggal Truk Diesel 3-S2
12.00 lb 54.000 lb
Perjalanan menerus pada
jalan yang lurus dan rata 1.9 2.1
Arus terpaksa (forced flow), terjadi
antrian (tingkat pelayanan F) 4 15
Perlambatan, berhenti dan
percepatan+ 2.4 8.0
Berdiam+ 2.3 2.7
Lengkung horizontal 2.0 3.2
Kelandaian positif 2.6 3.4
Kelandaian negatif 1.5 1.5
(Sumber: Red Book)
85
Tabel 5.2 Nilai BOK Akibat Stop and Go Tahun 1975 Kecepatan pada Kecepatan pada
BOK/1000km Bagian yang Lebih Lambat Bagian yang Lebih Cepat
(mph) (mph) (US$)
0 5 0.55
0 10 1.20
0 15 2.50
0 20 3.80
0 30 7.20
0 40 10.45
0 50 13.80
0 60 16.90
0 70 20.50
Faktor Pengali Truk Unit-Tunggal 2.4
Truk Diesel 8.0
1 USD 12866.4 IDR*
SUKU BUNGA 7.75 %
* (www.bbc.co.uk)
Berikut dapat dilihat contoh hasil perhitungan BOK dengan metode Jasa Marga untuk kecepatan 45.22 Km/jam pada kendaraan pribadi: 1. Persamaan untuk konsumsi bahan bakar
Konsumsi BBM = Konsumsi BBM dasar [1±(kk+kl+kr)] Konsumsi BBM dasar dalam liter per 1000 Km - Gol I = 0.0284V2 – 3.0644V + 141.68
- Gol IIA = 2.26533 * Konsumsi bahan bakar dasar Gol I = 2.26533(61.182) = 138.596 lt/1000km
- Gol IIB = 2.90805 * Konsumsi bahan bakar dasar Gol I = 2.90805(61.182) = 177.919 lt/1000km
86
Konsumsi BBM: - Gol I = 61.182 [1±(kk+kl+kr)] x harga BBM
= 61.182 [1±(0.400+0.185+0.085)] x 8,500 = Rp 842,469.62,- /1000km
- Gol IIA = 138.596 [1±(kk+kl+kr)] x harga BBM = 138.596 [1±(0.400+0.185+0.085)] x 7,500 = Rp 1,683,945.62,- /1000km
- Gol IIB = 177.919 [1±(kk+kl+kr)] x harga BBM = 177.919 [1±(0.400+0.185+0.085)] x 7,500 = Rp 2,161,715.10,- /1000km
2. Persamaan untuk konsumsi oli mesin Konsumsi pelumas = konsumsi pelumas dasar x faktor koreksi Konsumsi pelumas: - Gol I = 0.0027 x 1.0 x harga oli x 1000 km
= 0.0027 x 1.0 x 50,000 x 1000 = Rp 135,000,- /1000km
- Gol IIA = 0.0054 x 1.0 x harga oli x 1000 km = 0.0054 x 1.0 x 50,000 x 1000 = Rp 270,000,- /1000km
- Gol IIB = 0.0043 x 1.0 x harga oli x 1000 km = 0.0043 x 1.0 x 50,000 x 1000 = Rp 215,000,- /1000km
3. Persamaan untuk pemakaian ban Konsumsi ban: - Gol I
Kendaraan Pribadi Y = 0.0008848V – 0.0045333 Y = 0.0008848(45.22) – 0.0045333 Y = 0.035477 x harga ban x 4 Y = 0.035477 x Rp 1,100,000 x 4 Y = Rp 156,100.37,- /1000km
87
Bus sedang Y = 0.0008848V – 0.0045333 Y = 0.0008848(45.22) – 0.0045333 Y = 0.035477 x harga ban x 4 Y = 0.035477 x Rp 1,100,000,- x 4 Y = Rp 156,100.37,- /1000km Truk Ringan Y = 0.0008848V – 0.0045333 Y = 0.0008848(45.22) – 0.0045333 Y = 0.035477 x harga ban x 6 Y = 0.035477 x Rp 1,275,000,- x 6 Y = Rp 271,401.77,- /1000km
Maka, konsumsi ban Gol I:
𝑌 =Rp 156,100.37 + Rp 156,100.37 + Rp 271,401.77
3
Y = Rp 194,534.17,- /1000km
- Gol IIA Truk tunggal berat Y = 0.0012356V – 0.0064667 Y = 0.0012356(45.22) – 0.0064667 Y = 0.049407 x harga ban x 14 Y = 0.049407 x Rp 1,600,000,- x 14 Y = Rp 1,106,719.76,- /1000km Bus besar Y = 0.0012356V – 0.0064667 Y = 0.0012356(45.22) – 0.0064667 Y = 0.049407 x harga ban x 6 Y = 0.049407 x Rp 1,700,000,- x 6 Y = Rp 503,952.75,- /1000km
88
Maka, konsumsi ban Gol IIA:
Y =Rp 1,106,719.76 + Rp 503,952.75
2
Y = Rp 805,336.25,- /1000km
- Gol IIB Semi trailer Y = 0.0015553V – 0.0059333 Y = 0.0015553(45.22) – 0.0059333 Y = 0.064397 x harga ban x 18 Y = 0.064397 x Rp 1,600,000 x 18 Y = Rp 1,854,644.14,- /1000km
4. Persamaan untuk pemeliharaan
Suku cadang: Y’ = Y * harga kendaraan (Rp/1000km) Y = Pemeliharaan suku cadang per 1000 km - Gol I:
Kendaraan pribadi Y = 0.0000064V + 0.0005567 Y = 0.0000064(45.22) + 0.0005567 Y = 0.000846 /1000km Y’ = 0.000846 x Rp 188,300,000,- Y’ = Rp 159,322.14,- /1000km Bus sedang Y = 0.0000064V + 0.0005567 Y = 0.0000064(45.22) + 0.0005567 Y = 0.000846 /1000km Y’ = 0.000846 x Rp 561,900,000,- Y’ = Rp 475,428.09,- /1000km Truk ringan Y = 0.0000064V + 0.0005567 Y = 0.0000064(45.22) + 0.0005567
89
Y = 0.000846 /1000km Y’ = 0.000846 x Rp 587,200,000,- Y’ = Rp 496,834.62,- /1000km
Maka, pemeliharaan suku cadang Gol I:
𝑌′ =Rp 159,322+ Rp 475,428.09+ Rp 496,834.62
3
Y’ = Rp 377,194.95,- /1000km
- Gol IIA: Truk tunggal berat Y = 0.0000332V + 0.0020891 Y = 0.0000332(45.22) + 0.0020891 Y = 0.003590 /1000km Y’ = 0.003590 x Rp 770,000,000,- Y’ = Rp 2,764,611.08,- /1000km Bus besar Y = 0.0000332V + 0.0020891 Y = 0.0000332(45.22) + 0.0020891 Y = 0.003590 /1000km Y’ = 0.003590 x Rp 599,000,000,- Y’ = Rp 2,150,652,- /1000km
Maka, pemeliharaan suku cadang Gol IIA:
𝑌′ =Rp 2,764,611.08+ Rp 2,150,652
2
Y’ = Rp 2,457,631.54,- /1000km
- Gol IIB: Semi trailer Y = 0.0000191V + 0.0015400 Y = 0.0000191(45.22) + 0.0015400 Y = 0.002404 /1000km Y’ = 0.002404 x Rp 1,017,000,000,- Y’ = Rp 2,444,564.93,- /1000km
90
Jam kerja mekanik: Y’ = Y * upah kerja per jam (Rp/1000km) Y = Jam montir per 1000 km - Gol I
Y = 0.00362V + 0.36267 Y = 0.00362(45.22) + 0.36267 Y = 0.164253 /1000km Y’ = 0.164253 x Rp 15,000,- Y’ = Rp 7,895.50,- /1000km
- Gol IIA Y = 0.02311V + 1.97733 Y = 0.02311(45.22) + 1.97733 Y = 1.047123 /1000km Y’ = 1.047123 x Rp 15,000,- Y’ = Rp 45,335.46,- /1000km
- Gol IIB Y = 0.01511V + 1.21200 Y = 0.01511(45.22) + 1.21200 Y = 0.684814 /1000km Y’ = 0.684814 x Rp 15,000,- Y’ = Rp 28,429.11,- /1000km
5. Persamaan untuk depresiasi
Y’ = Y * setengah nilai kendaraan (Rp/1000km) Y = depresiasi per 1000km - Gol I:
Kendaraan pribadi
𝑌 =1
(2.5𝑉 + 125)
91
𝑌 =1
(2.5(45.22) + 125)
Y = 0.004201 /1000km Y’ = 0.004201 x (0.5*Rp 188,300,000,-) Y’ = Rp 395,505.15,- /1000km
Bus sedang Y = 0.004201 /1000km Y’ = 0.004201 x (0.5* Rp 561,900,000,-) Y’ = Rp 1,180,214.24,- /1000km Truk ringan Y = 0.004201 /1000km Y’ = 0.004201 x (0.5* Rp 587,200,000,-) Y’ = Rp 1,233,354.34,- /1000km
Maka, depresiasi Gol I:
𝑌′ =Rp 395,505.15+ Rp 1,180,214.24 +Rp 1,233,354.34
3
Y’ = Rp 936,357.91,- /1000km
- Gol IIA: Truk tunggal berat
𝑌 =1
9.0𝑉 + 450
𝑌 =1
9.0(45.22) + 450
Y = 0.001167 /1000km Y’ = 0.001167 x (0.5* Rp 770,000,000,-) Y’ = Rp 449,252.02,- /1000km Bus besar Y = 0.001167 /1000km
92
Y’ = 0.001167 x (0.5* Rp 599,000,000,-) Y’ = Rp 349,483.07,- /1000km
Maka, depresiasi Gol IIA:
𝑌′ =Rp 449,252.02+ Rp 349,483.07
2
Y’ = Rp 399,367.55,- /1000km
- Gol IIB: Semi trailer
𝑌 =1
(6.0𝑉 + 300)
𝑌 =1
(6.0(45.22) + 300)
Y = 0.001750 /1000km Y’ = 0.001750 x (0.5* Rp 1,017,000,000,-) Y’ = Rp 890,044.11,- /1000km 6. Persamaan untuk bunga modal
INT = 0.22% * harga kendaraan baru (Rp/1000km) - Gol I
Kendaraan pribadi = 0.22% * Rp 188,300,000,- = Rp 414,260,- /1000km
Bus sedang = 0.22% * Rp 561,900,000,- = Rp 1,236,180,- /1000km Truk ringan = 0.22% * Rp 587,200,000,- = Rp 1,291,840,- /1000km
Maka, bunga modal Gol I = Rp 980,760,- /1000km
- Gol IIA Truk tunggal berat = 0.22% * Rp 770,000,000,- = Rp 1,694,000,- /1000km
93
Bus besar = 0.22% * Rp 599,000,000,- = Rp 1,317,800,- /1000km
Maka, bunga modal Gol IIA: Rp 1,505,900,- /1000km
- Gol IIB Semi trailer = 0.22% * Rp 1,017,000,000,- = Rp 2,237,400,- /1000km
7. Persamaan untuk asuransi
Y’ = Y * nilai kendaraan (Rp/1000km) Y = Asuransi per 1000 km - Gol I
Kendaraan pribadi
𝑌 =38
500𝑉
𝑌 =38
500(45.22)
Y = 0.001681 /1000km Y’= 0.001681* Rp 188,300,000,- Y’= Rp 316,470.59,- /1000km Bus sedang Y = 0.001681 /1000km Y’= 0.001681* Rp 561,900,000,- Y’= Rp 944,369.75,- /1000km Truk ringan Y = 0.001681 /1000km Y’= 0.001681* Rp 587,200,000,- Y’= Rp 986,890.76,- /1000km
94
Maka, asuransi Gol I:
𝑌 =Rp 316,470.59+Rp 944,369.75+ Rp 986,890.76
3
Y = Rp 749,243.70,- /1000km
- Gol IIA Truk tunggal berat
𝑌 =60
(2571.42857𝑉)
𝑌 =60
(2571.42857(45.22))
Y = 0.000516 /1000km Y’= 0.000516 * Rp 770,000,000,- Y’= Rp 397,317.82,- /1000km Bus besar Y = 0.000516 /1000km Y’= 0.000516 * Rp 599,000,000,- Y’= Rp 309,081.53,- /1000km
Maka, asuransi Gol IIA:
𝑌 =Rp 397,317.82+Rp 309,081.53
2
Y = Rp 353,199.17,- /1000km
- Gol IIB Semi trailer
𝑌 =61
(1714.28571𝑉)
𝑌 =61
(1714.28571(45.22))
Y = 0.000787 /1000km Y’= 0.000787 * Rp 1,017,000,000,- Y’= Rp 309,081.53,- /1000km
95
Biaya Operasional Kendaraan (BOK) untuk sedan (PC) adalah
= (konsumsi bahan bakar + konsumsi oli mesin + konsumsi pemakaian ban + biaya pemeliharaan (suku cadang) + biaya pemeliharaan (mekanik) + penyusutan kendaraan + persamaan suku bunga + persamaan untuk asuransi)
= (Rp 842,469.62 + Rp 135,000 + Rp 194,534.17 + Rp 377,194.95 + Rp 7,895.50 + Rp 936,357.91 + Rp 980,760 + Rp 749,243.70)
= Rp 4,356,140.49,-
Total BOK/1000Km = Rp 4,356,140.49,- Penambahan BOK akibat perubahan kecepatan kendaraan Untuk kendaraan pribadi (Gol I): Kecepatan = 45.22 km/jam, dari grafik diperoleh BOK : 12.199 $ 1 USD = 12,866.4 IDR (www.bbc.co.uk) Faktor Pengali : Truk Unit-Tunggal = 2.4 Truk Diesel = 8.0 Maka: Penambahan BOK/1000km = 12.199$ x Rp 12,866.4 = Rp 156,953.35,- tahun 1975 = Rp 156,953.35*(1+0.0775)^39 = Rp 2,884,326.86,- Total BOK/1000km = (Rp 4,356,140.49 + Rp 2,884,326.86)
= Rp 7,240,467.35,- Penambahan BOK untuk Gol IIa = Rp 156,953.35 x 2.4 = Rp 376,688.05,- tahun 1975 = Rp 376,688.05*(1+0.0775)^39 = Rp 6,922,384.46,- Total BOK/1000km = Rp 7,720,870.40 + Rp 6,922,384.46 = Rp 14,643,254.86,-
96
Panjang jalan = 0.850 Km Volume kendaraan (PC) = 1708 Kendaraan/hari 1 Tahun = 365 hari BOK/hari = (BOK/1000km x Panjang Jalan x Vol
Kendaraan )/1000 = (Rp 7,240,467.35 x 0.850 km x 1708
kend/hari)/1000 = Rp 10,511,710.50,- BOK/tahun = (BOK/1000km x 365 x Panjang Jalan x
Vol Kendaraan )/1000 = (Rp 7,240,467.35 x 365 x 0.850 x 1708
kend/hari)/1000 = Rp 3,836,774,332.26,-
Pada perhitungan dengan metode Jasa Marga tidak dibahas secara khusus untuk jenis kendaraan sepeda motor. Maka, untuk pengaruh jenis kendaraan MC terhadap LV dihitung sebagai berikut:
Untuk arah Lima Puluh-Indrapura MC = 2708 kend/hari, LV = 1708 kend/hari Perbandingan MC dengan LV adalah 100/1708*2708 = 158.548 Faktor penyesuaian 0.18*158.548/100 = 0.285 Akibat adanya sepeda motor, biaya operasi kendaraan auto/tahun akan dikalikan dengan 1+(0.18*158.548)/100 = 1.285
(Sumber : Kartika,Gde,A Agung 2006.Diktat ekonomi jalan rayajurusan teknik ITS Surabaya) Contoh perhitungan = 1.285 x Rp 3,836,774,332.26 = Rp 4,931,737,611.25,-
97
Contoh perhitungan BOK rencana (flyover) Berikut dapat dilihat contoh hasil perhitungan BOK dengan
metode Jasa Marga untuk arah Lima Puluh-Indrapura, kecepatan 45.22 Km/jam pada kendaraan pribadi, flyover naik 4%: 1. Persamaan untuk konsumsi bahan bakar
Konsumsi BBM = Konsumsi BBM dasar [1±(kk+kl+kr)] Konsumsi BBM dasar dalam liter per 1000 Km - Gol I = 0.0284V2 – 3.0644V + 141.68
- Gol IIA = 2.26533 * Konsumsi bahan bakar dasar Gol I = 2.26533(61.182) = 138.596 lt/1000km
- Gol IIB = 2.90805 * Konsumsi bahan bakar dasar Gol I = 2.90805(61.182) = 177.919 lt/1000km
Konsumsi BBM: - Gol I = 61.182 [1±(kk+kl+kr)] x harga BBM
= 61.182 [1±(0.400+0.185+0.035)] x 8,500 = Rp 772,264,- /1000km
- Gol IIA = 138.596 [1±(kk+kl+kr)] x harga BBM = 138.596 [1±(0.400+0.185+0.035)] x 7,500 = Rp 1,543,617,- /1000km
- Gol IIB = 177.919 [1±(kk+kl+kr)] x harga BBM = 177.919 [1±(0.400+0.185+0.035)] x 7,500 = Rp 1,981,572,- /1000km
2. Persamaan untuk konsumsi oli mesin Konsumsi pelumas = konsumsi pelumas dasar x faktor koreksi Konsumsi pelumas: - Gol I = 0.0027 x 1.0 x harga oli x 1000 km
= 0.0027 x 1.0 x 50,000 x 1000 = Rp 135,000,- /1000km
- Gol IIA = 0.0054 x 1.0 x harga oli x 1000 km
98
= 0.0054 x 1.0 x 50,000 x 1000 = Rp 270,000,- /1000km
- Gol IIB = 0.0043 x 1.0 x harga oli x 1000 km = 0.0043 x 1.0 x 50,000 x 1000 = Rp 215,000,- /1000km
3. Persamaan untuk pemakaian ban Konsumsi ban: - Gol I
Kendaraan Pribadi Y = 0.0008848V – 0.0045333 Y = 0.0008848(45.22) – 0.0045333 Y = 0.035477 x harga ban x 4 Y = 0.035477 x Rp 1,100,000 x 4 Y = Rp 156,100.37,- /1000km
Bus sedang Y = 0.0008848V – 0.0045333 Y = 0.0008848(45.22) – 0.0045333 Y = 0.035477 x harga ban x 4 Y = 0.035477 x Rp 1,100,000,- x 4 Y = Rp 156,100.37,- /1000km Truk Ringan Y = 0.0008848V – 0.0045333 Y = 0.0008848(45.22) – 0.0045333 Y = 0.035477 x harga ban x 6 Y = 0.035477 x Rp 1,275,000,- x 6 Y = Rp 271,401.77,- /1000km
Maka, konsumsi ban Gol I:
𝑌 =Rp 156,100.37 + Rp 156,100.37 + Rp 271,401.77
3
Y = Rp 194,534.17,- /1000km
99
- Gol IIA Truk tunggal berat Y = 0.0012356V – 0.0064667 Y = 0.0012356(45.22) – 0.0064667 Y = 0.049407 x harga ban x 14 Y = 0.049407 x Rp 1,600,000,- x 14 Y = Rp 1,106,719.76,- /1000km Bus besar Y = 0.0012356V – 0.0064667 Y = 0.0012356(45.22) – 0.0064667 Y = 0.049407 x harga ban x 6 Y = 0.049407 x Rp 1,700,000,- x 6 Y = Rp 503,952.75,- /1000km
Maka, konsumsi ban Gol IIA:
Y =Rp 1,106,719.76 + Rp 503,952.75
2
Y = Rp 805,336.25,- /1000km
- Gol IIB Semi trailer Y = 0.0015553V – 0.0059333 Y = 0.0015553(45.22) – 0.0059333 Y = 0.064397 x harga ban x 18 Y = 0.064397 x Rp 1,600,000 x 18 Y = Rp 1,854,644.14,- /1000km
4. Persamaan untuk pemeliharaan
Suku cadang: Y’ = Y * harga kendaraan (Rp/1000km) Y = Pemeliharaan suku cadang per 1000 km - Gol I:
Kendaraan pribadi Y = 0.0000064V + 0.0005567
100
Y = 0.0000064(45.22) + 0.0005567 Y = 0.000846 /1000km Y’ = 0.000846 x Rp 188,300,000,- Y’ = Rp 159,322.14,- /1000km Bus sedang Y = 0.0000064V + 0.0005567 Y = 0.0000064(45.22) + 0.0005567 Y = 0.000846 /1000km Y’ = 0.000846 x Rp 561,900,000,- Y’ = Rp 475,428.09,- /1000km Truk ringan Y = 0.0000064V + 0.0005567 Y = 0.0000064(45.22) + 0.0005567 Y = 0.000846 /1000km Y’ = 0.000846 x Rp 587,200,000,- Y’ = Rp 496,834.62,- /1000km
Maka, pemeliharaan suku cadang Gol I:
𝑌′ =Rp 159,322+ Rp 475,428.09+ Rp 496,834.62
3
Y’ = Rp 377,194.95,- /1000km
- Gol IIA: Truk tunggal berat Y = 0.0000332V + 0.0020891 Y = 0.0000332(45.22) + 0.0020891 Y = 0.003590 /1000km Y’ = 0.003590 x Rp 770,000,000,- Y’ = Rp 2,764,611.08,- /1000km Bus besar Y = 0.0000332V + 0.0020891 Y = 0.0000332(45.22) + 0.0020891 Y = 0.003590 /1000km
101
Y’ = 0.003590 x Rp 599,000,000,- Y’ = Rp 2,150,652,- /1000km
Maka, pemeliharaan suku cadang Gol IIA:
𝑌′ =Rp 2,764,611.08+ Rp 2,150,652
2
Y’ = Rp 2,457,631.54,- /1000km
- Gol IIB: Semi trailer Y = 0.0000191V + 0.0015400 Y = 0.0000191(45.22) + 0.0015400 Y = 0.002404 /1000km Y’ = 0.002404 x Rp 1,017,000,000,- Y’ = Rp 2,444,564.93,- /1000km
Jam kerja mekanik: Y’ = Y * upah kerja per jam (Rp/1000km) Y = Jam montir per 1000 km - Gol I
Y = 0.00362V + 0.36267 Y = 0.00362(45.22) + 0.36267 Y = 0.164253 /1000km Y’ = 0.164253 x Rp 15,000,- Y’ = Rp 7,895.50,- /1000km
- Gol IIA Y = 0.02311V + 1.97733 Y = 0.02311(45.22) + 1.97733 Y = 1.047123 /1000km Y’ = 1.047123 x Rp 15,000,- Y’ = Rp 45,335.46,- /1000km
- Gol IIB Y = 0.01511V + 1.21200
102
Y = 0.01511(45.22) + 1.21200 Y = 0.684814 /1000km Y’ = 0.684814 x Rp 15,000,- Y’ = Rp 28,429.11,- /1000km
5. Persamaan untuk depresiasi
Y’ = Y * setengah nilai kendaraan (Rp/1000km) Y = depresiasi per 1000km - Gol I:
Kendaraan pribadi
𝑌 =1
(2.5𝑉 + 125)
𝑌 =1
(2.5(45.22) + 125)
Y = 0.004201 /1000km Y’ = 0.004201 x (0.5*Rp 188,300,000,-) Y’ = Rp 395,505.15,- /1000km
Bus sedang Y = 0.004201 /1000km Y’ = 0.004201 x (0.5* Rp 561,900,000,-) Y’ = Rp 1,180,214.24,- /1000km Truk ringan Y = 0.004201 /1000km Y’ = 0.004201 x (0.5* Rp 587,200,000,-) Y’ = Rp 1,233,354.34,- /1000km
Maka, depresiasi Gol I:
𝑌′ =Rp 395,505.15+ Rp 1,180,214.24 +Rp 1,233,354.34
3
Y’ = Rp 936,357.91,- /1000km
103
- Gol IIA: Truk tunggal berat
𝑌 =1
9.0𝑉 + 450
𝑌 =1
9.0(45.22) + 450
Y = 0.001167 /1000km Y’ = 0.001167 x (0.5* Rp 770,000,000,-) Y’ = Rp 449,252.02,- /1000km Bus besar Y = 0.001167 /1000km Y’ = 0.001167 x (0.5* Rp 599,000,000,-) Y’ = Rp 349,483.07,- /1000km
Maka, depresiasi Gol IIA:
𝑌′ =Rp 449,252.02+ Rp 349,483.07
2
Y’ = Rp 399,367.55,- /1000km
- Gol IIB: Semi trailer
𝑌 =1
(6.0𝑉 + 300)
𝑌 =1
(6.0(45.22) + 300)
Y = 0.001750 /1000km Y’ = 0.001750 x (0.5* Rp 1,017,000,000,-) Y’ = Rp 890,044.11,- /1000km 6. Persamaan untuk bunga modal
INT = 0.22% * harga kendaraan baru (Rp/1000km) - Gol I
Kendaraan pribadi = 0.22% * Rp 188,300,000,-
104
= Rp 414,260,- /1000km Bus sedang = 0.22% * Rp 561,900,000,- = Rp 1,236,180,- /1000km Truk ringan = 0.22% * Rp 587,200,000,- = Rp 1,291,840,- /1000km
Maka, bunga modal Gol I = Rp 980,760,- /1000km
- Gol IIA Truk tunggal berat = 0.22% * Rp 770,000,000,- = Rp 1,694,000,- /1000km Bus besar = 0.22% * Rp 599,000,000,- = Rp 1,317,800,- /1000km
Maka, bunga modal Gol IIA: Rp 1,505,900,- /1000km
- Gol IIB Semi trailer = 0.22% * Rp 1,017,000,000,- = Rp 2,237,400,- /1000km
7. Persamaan untuk asuransi
Y’ = Y * nilai kendaraan (Rp/1000km) Y = Asuransi per 1000 km - Gol I
Kendaraan pribadi
𝑌 =38
500𝑉
𝑌 =38
500(45.22)
Y = 0.001681 /1000km Y’= 0.001681* Rp 188,300,000,- Y’= Rp 316,470.59,- /1000km
105
Bus sedang Y = 0.001681 /1000km Y’= 0.001681* Rp 561,900,000,- Y’= Rp 944,369.75,- /1000km Truk ringan Y = 0.001681 /1000km Y’= 0.001681* Rp 587,200,000,- Y’= Rp 986,890.76,- /1000km
Maka, asuransi Gol I:
𝑌 =Rp 316,470.59+Rp 944,369.75+ Rp 986,890.76
3
Y = Rp 749,243.70,- /1000km
- Gol IIA Truk tunggal berat
𝑌 =60
(2571.42857𝑉)
𝑌 =60
(2571.42857(45.22))
Y = 0.000516 /1000km Y’= 0.000516 * Rp 770,000,000,- Y’= Rp 397,317.82,- /1000km Bus besar Y = 0.000516 /1000km Y’= 0.000516 * Rp 599,000,000,- Y’= Rp 309,081.53,- /1000km
Maka, asuransi Gol IIA:
𝑌 =Rp 397,317.82+Rp 309,081.53
2
Y = Rp 353,199.17,- /1000km
106
- Gol IIB Semi trailer
𝑌 =61
(1714.28571𝑉)
𝑌 =61
(1714.28571(45.22))
Y = 0.000787 /1000km Y’= 0.000787 * Rp 1,017,000,000,- Y’= Rp 309,081.53,- /1000km
Biaya Operasional Kendaraan (BOK) untuk sedan (PC) adalah
= (konsumsi bahan bakar + konsumsi oli mesin + konsumsi pemakaian ban + biaya pemeliharaan (suku cadang) + biaya pemeliharaan (mekanik) + penyusutan kendaraan + persamaan suku bunga + persamaan untuk asuransi)
= (Rp 772,264+ Rp 135,000 + Rp 194,534.17 + Rp 377,194.95 + Rp 7,895.50 + Rp 936,357.91 + Rp 980,760 + Rp 749,243.70)
= Rp 4,285,934.69,-
Total BOK/1000Km = Rp 4,285,934.69,- Panjang jalan = 0.350 Km Volume kendaraan (PC) = 1708 Kendaraan/hari 1 Tahun = 365 hari BOK/hari = (BOK/1000km x Panjang Jalan x Vol
Kendaraan )/1000 = (Rp 4,285,934.69 x 1.18 km x 1708
kend/hari)/1000 = Rp 2,562,131.76,- BOK/tahun = (BOK/1000km x 365 x Panjang Jalan x
Vol Kendaraan )/1000
107
= ((Rp 4,285,934.69 x 365 x 1.18 x 1708 kend/hari)/1000
= Rp 935,178,091.21,- Sehingga dengan menemukan besarnya kecepatan kendaraan dan besarnya volume lalu lintas yang diperoleh dari hasil KAJI, didapat nilai BOK eksisting dan BOK Flyover Lima Puluh dengan menarik kecepatan pada Gambar 5.1 Grafik BOK, maka didapat nilai BOK untuk masing-masing jenis kendaraan. Selanjutnya untuk nilai BOK ditabelkan pada Tabel 5.3, Tabel 5.4 dan Tabel 5.5.
Gambar 5.2 Grafik Biaya Operasional Kendaraan
108
Tabel 5.3 Tabel BOK Eksisting/1000km dengan Penambahan BOK Akibat Stop and GoKecepatan Aktual Penambahan BOK Suku Bunga
(km/h) Gol I Gol IIA Gol IIB (US$) Gol I Gol IIA Gol IIB 7.75% Gol I Gol IIA Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB
a b c d e f g = f (Rp 12866.4) h = g*2.4 i = g*8.0 k l = g*k m = h*k n = i*k o = c + l p = d + m q = e + n r = o + p + q
TOTAL 1,662,504,252,099.17Rp 592,768,643,661.93Rp 1,069,735,608,437.24Rp
115
5.2. Analisa Nilai Waktu
Nilai waktu adalah hasil kali lama waktu antrian dengan jumlah antrian per kejadian penutupan perlintasan dan nilai waktu. (Adolf,1990). Manfaat dari nilai waktu merupakan penghematan waktu perjalanan yang secara ekonomis dinilai untuk masing-masing pemakai jalan. Nilai waktu adalah sejumlah uang yang dikeluarkan seseorang untuk menghemat satu unit perjalanan. Nilai waktu biasanya sebanding dengan pendapatan perkapita suatu daerah. Besarnya nilai waktu berbeda-beda menurut jenis kendaraan dan lokasi studi. Untuk perhitungan analisa nilai waktu pada tugas akhir ini menggunakan PT. Jasa Marga (1990-1996) dengan rumus sebagai berikut.
Nilai waktu = Max {K * Nilai waktu dasar; Nilai waktu minimum}
Nilai K adalah faktor koreksi dengan asumsi bahwa nilai waktu tersebut hanya berlaku untuk daerah Medan dan sekitarnya.
Tabel 5.10 Nilai Waktu Kendaraan (Rp/Jam/Kend)) Jenis
Kendaraan Nilai K x Nilai Waktu
Dasar Nilai Waktu Minimum Nilai Waktu
Pakai
Gol I 5652.02 6000 6000
Gol IIA 8525.64 9051 9051
Gol IIB 6333.28 6723 6723
Nilai waktu yang telah diperoleh merupakan harga nilai
waktu pada tahun 1996. Maka, nilai tersebut dikonversi ke tahun sekarang, 2014, dengan mengalikan faktor bunga selama 18 tahun. Nilai suku bunga yang dipakai yaitu 7.75 % (sumber: www.bi.go.id). Nilai waktu kendaraan tahun 2014 hingga 2037 dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11 Nilai Waktu Kendaraan Tahun 2014 - 2037 (Rp/Jam/Kend)
Nilai Waktu PT. Jasa Marga (1990-1996), Formula Tahun Gol I Gol IIA Gol IIB
1996 Rp 6,000.00 Rp 9,051.00 Rp 6,723.00
2014 Rp 22,996.53 Rp 34,690.26 Rp 25,767.61
2015 Rp 24,778.76 Rp 37,378.76 Rp 27,764.60
2016 Rp 26,699.11 Rp 40,275.61 Rp 29,916.36
2017 Rp 28,768.29 Rp 43,396.97 Rp 32,234.87
2018 Rp 30,997.84 Rp 46,760.24 Rp 34,733.08
2019 Rp 33,400.17 Rp 50,384.15 Rp 37,424.89
2020 Rp 35,988.68 Rp 54,288.93 Rp 40,325.32
2021 Rp 38,777.80 Rp 58,496.32 Rp 43,450.53
2022 Rp 41,783.08 Rp 63,029.78 Rp 46,817.95
2023 Rp 45,021.27 Rp 67,914.59 Rp 50,446.34
2024 Rp 48,510.42 Rp 73,177.97 Rp 54,355.93
2025 Rp 52,269.98 Rp 78,849.27 Rp 58,568.51
2026 Rp 56,320.90 Rp 84,960.08 Rp 63,107.57
2027 Rp 60,685.77 Rp 91,544.49 Rp 67,998.41
2028 Rp 65,388.92 Rp 98,639.19 Rp 73,268.29
2029 Rp 70,456.56 Rp 106,283.72 Rp 78,946.58
2030 Rp 75,916.95 Rp 114,520.71 Rp 85,064.94
2031 Rp 81,800.51 Rp 123,396.07 Rp 91,657.47
2032 Rp 88,140.05 Rp 132,959.26 Rp 98,760.93
2033 Rp 94,970.90 Rp 143,263.61 Rp 106,414.90
2034 Rp 102,331.15 Rp 154,366.54 Rp 114,662.05
2035 Rp 110,261.81 Rp 166,329.94 Rp 123,548.36
2036 Rp 118,807.10 Rp 179,220.51 Rp 133,123.36
2037 Rp 128,014.65 Rp 193,110.10 Rp 143,440.42
117
Nilai waktu = Lama Waktu Antrian x Jumlah Antrian per kejadian penutupan perlintasan x nilai waktu.
Lama antrian didapat dari hasil survei lama waktu penutupan palang pintu kereta api. Jumlah antrian diperoleh dari hasil kali antara lama waktu antrian (dalam jam) dengan volume kendaraan (kend/jam) dibagi 3600, dengan perolehan nilai sebagai berikut.
Contoh perhitungan panjang antrian kendaraan pribadi (LV): Arah Lima Puluh-Indrapura Jumlah antrian kendaraan = (Lama antrian x Volume
Kendaraan)/3600 = (120 detik x 148 kend/jam)/3600 = 5 kendaraan Hasil lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.12 Panjang antrian waktu kereta api melintas. Contoh perhitungan nilai waktu untuk kendaraan pribadi (LV): Nilai Waktu/kejadian = Lama Waktu Antrian x Jumlah
Antrian per kejadian penutupan perlintasan x Nilai Waktu
= 0.033 jam x 5 kendaraan x Rp 22,996.53,-
= Rp 3,832.75,-
Nilai waktu tiap kejadian penutupan palang pintu kereta api dapat dilihat pada Tabel 5.13. Total keseluruhan nilai waktu pada penutupan palang pintu kereta api sebagai nilai waktu pada tahun 2014. Perkiraan nilai waktu pada tahun mendatang didasarkan pada persentase rata-rata pertumbuhan PDRB tahun 2009 sampai 2013 adalah 0.4002%. Data perkiraan nilai waktu dapat dilihat pada Tabel 5.14.
118
Tabel 5.12 Panjang Antrian Waktu Kereta Api Melintas
Contoh perhitungan: Persentase rata-rata pertumbuhan PDRB = 0.4002% Nilai waktu tahun 2014 = Rp 464,052.65,- x 365 hari = Rp 169,379,217.05,- /tahun Maka, nilai waktu 2015 = Rp 169,379,217.05 + (Rp 169,379,217.05*(0.4002/100)) = Rp 170,056,988.10,- /tahun
Tabel 5.13 Nilai Waktu Tiap Kejadian Penutupan PerlintasanLama Penutupan
TOTAL 4,257,772,498.33Rp 1,715,178,435,722.80Rp 1,719,436,208,221.14Rp
Tahun Penghematan BOK Total PenghematanPenghematan Nilai Waktu
122
Analisa Benefit Cost Ratio (BCR) Tujuan dari analisa BCR adalah sebagai salah satu perameter kelayakan pada pembangunan Flyover pada perlintasan jalan kereta api Lima Puluh-Asahan yang diperoleh dengan membandingkan semua benefit dengan biaya yang dikeluarkan dalam pengadaan Flyover. Benefit Manfaat = Penghematan BOK + Penghematan
Nilai Waktu
𝐵𝐶𝑅 =𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑒𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐾 + 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑒𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐶𝑜𝑠𝑡
Biaya pembangunan jalan = Rp 46,141,710,589,-
Rincian biaya pembangunan jalan dapat dilihat pada lampiran. Biaya pemeliharaan diasumsikan 10% dari biaya pembangunan jalan.
Biaya pemeliharaan = Rp 4,614,171,058.90,- dan mengalami inflasi sebesar 12.326% (sumber: www.bps.go.id) setiap tahunnya.
Pendapatan/tahun = penghematan user cost + penghematan nilai waktu
Umur rencana = 23 tahun
Tingkat suku bunga (BI Rate) = 7.75% (sumber: www.bi.go.id)
Maka dari data di atas dapat dihitung nilai benefit present worth dan cost present worth.
Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.16.
123
Tabel 5.16 Tabel Nilai BCR dan NPVTotal Biaya i = 7.75% = 0.0775 Present Worth Cost Present Worth Benefit
Tahun n Penghematan BOK Penghematan Nilai Waktu Penghematan Total
4.145Rp
124
Dari hasil BCR metode present worth dengan tingkat suku bunga 7.75% . Tabel 5.16 didapat hasil sebagai berikut:
Present Worth Benefit : Rp 653,178,762,302.39,-
Present Worth Cost : Rp 157,582,739,421.80,-
𝐵𝐶𝑅 =Rp 653,178,762,302.39, −
Rp 157,582,739,421.80, −= 4.145
Nilai BCR > 1 maka dapat disimpulkan bahwa Jalan Layang (Flyover) Lima Puluh-Asahan layak secara ekonomi.
5.3. Analisa Net Present Value (NPV)
Tujuan dari analisa Net Present Value (NPV) yaitu sebagai parameter kelayakan pengadaan Flyover selain dari Benefit Cost Ratio (BCR). NPV diperoleh dari selisih semua manfaat dengan semua pengeluaran. Dari hasil NPV Present Worth dengan tingkat suku bunga 7.75% pada Tabel 5.20 didapat hasil sebagai berikut:
Present Worth Benefit : Rp 653,178,762,302.39,-
Present Worth Cost : Rp 157,582,739,421.80,-
NPV = Rp 653,178,762,302.39 - Rp 157,582,739,421.80
= Rp 495,596,022,880.58,-
NPV > 0 maka dapat disimpulkan bahwa Jalan Layang (Flyover) Lima Puluh-Asahan tersebut layak secara ekonomi.
125
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis perencanaan pembangunan flyover
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi karakteristik perlintasan sebelum pembangunan
flyover adalah adanya perlintasan sebidang antara jalan
raya dengan rel kereta api dengan waktu tunggu setiap
kereta api melintas rata-rata 1.03 menit atau 61.87 detik
dengan DS = 0.555 pada tahun 2014, sedangkan sesudah
pembangunan flyover, semua kendaraan dari arah
Indrapura maupun dari arah Lima Puluh naik melewati
flyover sehingga jalan raya dan jalur kereta api tidak
sebidang dengan nilai DS = 0.929 pada tahun 2037.
2. Saving yang terjadi pada proyek pembangunan flyover
pada perlintasan jalan kereta api di Lima Puluh-Asahan
sebesar Rp 653,178,762,302.39,-
3. Secara ekonomi, jumlah penghematan total (NPV) sebesar
Rp 495,596,022,880.58,- (NPV>0) dan nilai BCR sebesar
4.145 (BCR>1). Sehingga dari segi ekonomi
pembangunan flyover pada perlintasan sebidang di ruas
Jalan Lima Puluh-Asahan dinyatakan layak karena
manfaat yang diterima lebih besar daripada biaya yang
dikeluarkan.
6.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis kelayakan Flyover pada ruas
jalan Lima Puluh-Asahan yang ditinjau dari segi ekonomi
dinyatakan layak dibangun. Untuk menghindari kemacetan akibat
adanya pembangunan flyover, maka perlu dibuat jalan darurat
untuk kendaraan atau pengalihan jalan lewat jalur alternatif.
126
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
Tabel Peak Hour Volume (PHV) Arah Indrapura-Lima PuluhTotal
Analisa Biaya Operasional Kendaraan (BOK) Eksisting Tahun 2014
1 Konsumsi Bahan BakarV
km/jam Gol I Gol IIA Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB10 113.876 257.967 331.157 184.479 417.906 536.475 1,568,072.52Rp 3,134,295.64Rp 4,023,558.79Rp
Konsumsi Bahan Bakar (liter/1000km) Konsumsi Bahan Bakar (liter/1000km)
2 Konsumsi Minyak PelumasV
km/jam Gol I Gol IIA Gol IIB Gol IIA Gol IIB10 0.0032 0.006 0.0049 300,000.00Rp 245,000.00Rp 20 0.003 0.0057 0.0046 285,000.00Rp 230,000.00Rp 30 0.0028 0.0055 0.0044 275,000.00Rp 220,000.00Rp
Pemeliharaan Suku Cadang (/1000km) Pemeliharaan Suku Cadang (/1000km)Pemeliharaan Suku Cadang (/1000km)
5 Pemeliharaan (Jam Kerja Mekanik)V
km/jam Gol I Gol IIA Gol IIB Gol IIA Gol IIB10 0.398870 2.208430 1.363100 33,126.45Rp 20,446.50Rp 20 0.435070 2.439530 1.514200 36,592.95Rp 22,713.00Rp 30 0.471270 2.670630 1.665300 40,059.45Rp 24,979.50Rp
Pemeliharaan Jam Kerja (/1000km) Pemeliharaan Jam Kerja (/1000km)
6 Depresiasi
V
km/jam Gol I Gol IIA Gol IIBGol I (Kend.pribadi)
Gol I (Bus sedang)Gol IIA (truk tunggal berat)Gol IIa (bus besar) Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB
10 0.006667 0.001852 0.002778 Rp 627,666.67 Rp 1,873,000.00 Rp 712,962.96 Rp 554,629.63 Rp 1,412,500.00 Rp 1,486,000.00 Rp 633,796.30 Rp 1,412,500.00
20 0.005714 0.001587 0.002381 Rp 538,000.00 Rp 1,605,428.57 Rp 611,111.11 Rp 475,396.83 Rp 1,210,714.29 Rp 1,273,714.29 Rp 543,253.97 Rp 1,210,714.29
30 0.005000 0.001389 0.002083 Rp 470,750.00 Rp 1,404,750.00 Rp 534,722.22 Rp 415,972.22 Rp 1,059,375.00 Rp 1,114,500.00 Rp 475,347.22 Rp 1,059,375.00
45.22 0.004201 0.001167 0.001750 Rp 395,505.15 Rp 1,180,214.24 Rp 449,252.02 Rp 349,483.07 Rp 890,044.11 Rp 936,357.91 Rp 399,367.55 Rp 890,044.11
50 0.004000 0.001111 0.001667 Rp 376,600.00 Rp 1,123,800.00 Rp 427,777.78 Rp 332,777.78 Rp 847,500.00 Rp 891,600.00 Rp 380,277.78 Rp 847,500.00
60 0.003636 0.001010 0.001515 Rp 342,363.64 Rp 1,021,636.36 Rp 388,888.89 Rp 302,525.25 Rp 770,454.55 Rp 810,545.45 Rp 345,707.07 Rp 770,454.55 70 0.003333 0.000926 0.001389 Rp 313,833.33 Rp 936,500.00 Rp 356,481.48 Rp 277,314.81 Rp 706,250.00 Rp 743,000.00 Rp 316,898.15 Rp 706,250.00 80 0.003077 0.000855 0.001282 Rp 289,692.31 Rp 864,461.54 Rp 329,059.83 Rp 255,982.91 Rp 651,923.08 Rp 685,846.15 Rp 292,521.37 Rp 651,923.08 90 0.002857 0.000794 0.001190 Rp 269,000.00 Rp 802,714.29 Rp 305,555.56 Rp 237,698.41 Rp 605,357.14 Rp 636,857.14 Rp 271,626.98 Rp 605,357.14
100 0.002667 0.000741 0.001111 Rp 251,066.67 Rp 749,200.00 Rp 285,185.19 Rp 221,851.85 Rp 565,000.00 Rp 594,400.00 Rp 253,518.52 Rp 565,000.00 110 0.002500 0.000694 0.001042 Rp 235,375.00 Rp 702,375.00 Rp 267,361.11 Rp 207,986.11 Rp 529,687.50 Rp 557,250.00 Rp 237,673.61 Rp 529,687.50
km/jam Gol I Gol IIA Gol IIB Gol I (kend.pribadi) Gol I (bus sedang)Gol IIA (Truk tunggal berat)Gol IIa (bus besar) Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB10 0.007600 0.002333 0.003558 1,431,080.00Rp 4,270,440.00Rp 1,796,666.67Rp 1,397,666.67Rp 3,618,825.01Rp 3,388,080.00Rp 1,597,166.67Rp 1,397,666.67Rp 20 0.003800 0.001167 0.001779 715,540.00Rp 2,135,220.00Rp 898,333.33Rp 698,833.33Rp 1,809,412.50Rp 1,694,040.00Rp 798,583.33Rp 698,833.33Rp 30 0.002533 0.000778 0.001186 477,026.67Rp 1,423,480.00Rp 598,888.89Rp 465,888.89Rp 1,206,275.00Rp 1,129,360.00Rp 532,388.89Rp 465,888.89Rp