TUGAS AKHIR PERIODE 140 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) MULYOHARJO CARVING VILLAGE, JEPARA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Arsitektur Diajukan Oleh : Dian Mardiani 21020113120026 Dosen Pembimbing Utama : Ir. Satrio Nugroho, M.Si Dosen Pembimbing Kedua : Resza Riskyanto, S.T., M.T. Dosen Penguji : Ir. Indriastjario, M.Eng. Ir. Wijayanti, M.Eng. DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2018
13
Embed
TUGAS AKHIR PERIODE 140 - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/59908/1/Dian_Mardiani_-_21020113120026_-_1... · LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS AKHIR PERIODE 140
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
(LP3A)
MULYOHARJO CARVING VILLAGE, JEPARA
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Arsitektur
Diajukan Oleh :
Dian Mardiani
21020113120026
Dosen Pembimbing Utama :
Ir. Satrio Nugroho, M.Si
Dosen Pembimbing Kedua :
Resza Riskyanto, S.T., M.T.
Dosen Penguji :
Ir. Indriastjario, M.Eng.
Ir. Wijayanti, M.Eng.
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2018
TA-140 | Mulyoharjo Carving Village, Jepara ii
TA-140 | Mulyoharjo Carving Village, Jepara iii
TA-140 | Mulyoharjo Carving Village, Jepara 1
ABSTRAK
Kabupaten Jepara dikenal sebagai penghasil kerajinan mebel ukir bertaraf Internasional.
Produk-produk furnitur Jepara memiliki kekhasan tersendiri yang terletak pada motif ukirannya.
Selain sebagai sebuah produk budaya hasil karya masyarakat lokal, ukiran juga merupakan karya seni
yang bernilai estetik tinggi. Oleh karena itu Jepara mendapat gelar sebagai “The World Carving
Center”. Desain produk ukiran Jepara telah lama dikenal oleh masyarakat luar dan dapat menembus
perdagangan dunia sejak tahun 1990-an. Pemerintah kabupaten Jepara sendiri telah memperkuat
identitas daerahnya sebagai “The World Carving Center” atau pusat ukiran dunia. Industri ukiran
Jepara pun tengah menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau Association Economic
ASEAN (AEC) dimulai tahun 2015.
Sektor industri mebel menjadi tiang penyangga utama perekonomian Kabupaten Jepara.
Kabupaten Jepara memiliki 16 kecamatan, namun yang menjadi sentra pedagang ukirnya terletak di
wilayah Ngabul, Senenan, Tahunan, Pekeng, Kalongan, Pemuda dan pusatnya berada di Desa
Mulyoharjo. Desa Mulyoharjo adalah desa yang terletak di Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah, Indonesia. Desa Mulyoharjo dikenal sebagai sentra industri seni patung dan pahat dari
kayu. Desa Mulyoharjo dianggap sebagai cikal bakal dari seni ukir Jepara. Sentra industri kerajinan
seni patung dan ukir dari kayu Mulyoharjo adalah sebuah kawasan di Jepara yang memiliki potensi
ukir yang besar dan merupakan produk unggulan Jepara.
Desa Mulyoharjo memiliki luas 265 Ha dan letak pengrajin ukirnya berjarak tidak beraturan
sehingga ada daerah yang sebenarnya banyak pengukirnya namun tidak terekspos. Di desa
Mulyoharjo sendiri terdapat ±1142 tenaga pengukir dengan nilai produksi mencapai
Rp.3.500.000.000/tahun. Para pengrajin ukir di Desa Mulyoharjo ini banyak yang mengeluhkan
pendapatannya karena harga jual tidak sebanding dengan usaha yang mereka lakukan.
Banyak pemuda di desa Mulyoharjo yang belajar mengukir baik yang masih duduk dibangku
sekolah menengah pertama maupun yang sudah lulus sekolah. Mereka melakukan pekerjaan tersebut
sekaligus mengisi waktu luang dan juga melestarikan budaya ukir Jepara. Namun, tidak sedikit juga
yang tidak mengukir. Minimnya sarana edukasi untuk pembelajaran dan pelatihan ukir membuat
generasi penerus ukir semakin menurun. Oleh sebab itu dibutuhkan sarana untuk belajar sehingga
budaya ukir Jepara dapat dilestarikan dengan baik.
Mulyoharjo Carving Village Jepara ini merupakan penataan kembali dari sentra ukir Jepara
yaitu Desa Mulyoharjo yang dijadikan sebagai kawasan wisata. Dengan memanfaatkan keterampilan
warga yang ada di desa tersebut, perancangan ini juga mengambil konsep CBT (Community Based
Tourism). Perancangan yang akan dilakukan meliputi dengan pembangunan sebuah fasilitas
Showroom bersama yang akan menampung semua hasil ukiran atau mebel dari Desa Mulyoharjo yang
akan memudahkan dalam pemasarannya. Membuat sebuah desain rumah produktif yang menunjang
para pengukir dengan membuat dua fungsi bangunan dalam satu massa. Selain itu juga dibuat sarana-
sarana tambahan yang bertujuan untuk menunjang segala aktifitas terkait dengan pengukiran juga
melestarikan dan mempelajari budaya ukir dimana dapat menjadi sarana pembelajaran dan pelatihan
ukir serta motif baru yang berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Kata Kunci :Ukiran, Desa Wisata, Community Based Tourism
TA-140 | Mulyoharjo Carving Village, Jepara 2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur (LP3A) guna memenuhi kelengkapan bukti belajar dengan baik dan lancar. LP3A ini
dimaksudkan untuk menyelesaikan matakuliah Tugas Akhir periode 140 guna memperoleh gelar
Sarjana Teknik di Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro Semarang. Penyusun membuat
Tugas Akhir dengan judul “MULYOHARJO CARVING VILLAGE, JEPARA” dimana penyusun
membuat sebuah penataan desa dengan memberikan desain rumah produktif bagi para pengrajin ukir,
dan membuat desain bangunan untuk finishing ukiran serta membuat sarana pembelajaran juga
pelatihan bagi para pemuda Mulyoharjo yang ingin belajar mengukir.
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini dapat disusun dengan
baik berkat bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan
masukan untuk saya. Untuk itu pada kesempatan ini saya ingin berterimakasih kepada :
1. Ir. Satrio Nugroho, M.Si. selaku dosen pembimbing utama yang membimbing dan memberi
masukan dalam penyusunan laporan perencanaan dan perancangan arsitektur.
2. Resza Riskyanto, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing pendamping yang juga membimbing
dan memberi masukan dalam penyusunan laporan perencanaan dan perancangan arsitektur.