Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan- bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah permukiman, perdagangan, perkantoran dan industri bersama-sama dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan yang mungkin ada. Air limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari permukiman penduduk yang pada umumnya terdiri atas buangan dari dapur, air kamar mandi, air cucian, dan kotoran manusia (Notoatmodjo, 2003). Dengan demikian, air limbah yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat- tempat umum lainnya perlu diketahui dan diawasi kandungan- kandungannya agar tidak merusak lingkungan hidup, baik dengan bahan organik maupun dengan bahan anorganik yang terdapat dalam limbahnya. Dari uraian diatas, saya akan membahas pemeriksaan tentang parameter pencemaran air limbah dengan bahan organik dengan mengangkat judul “ Pemeiksaan Biolochemical Oxygen Demand (BOD) pada Sampel Air Limbah di UPTD Laboratorium Kesehatan Kota Magelang”. 1
30

Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

May 16, 2023

Download

Documents

gea amrila
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari

rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya

mengandung bahan- bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan

manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Batasan lain mengatakan bahwa air

limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah

permukiman, perdagangan, perkantoran dan industri bersama-sama dengan air

tanah, air permukaan, dan air hujan yang mungkin ada. Air limbah rumah tangga

adalah limbah yang berasal dari permukiman penduduk yang pada umumnya terdiri

atas buangan dari dapur, air kamar mandi, air cucian, dan kotoran manusia

(Notoatmodjo, 2003).

Dengan demikian, air limbah yang berasal dari rumah tangga, industri

maupun tempat- tempat umum lainnya perlu diketahui dan diawasi kandungan-

kandungannya agar tidak merusak lingkungan hidup, baik dengan bahan organik

maupun dengan bahan anorganik yang terdapat dalam limbahnya.

Dari uraian diatas, saya akan membahas pemeriksaan tentang parameter

pencemaran air limbah dengan bahan organik dengan mengangkat judul “

Pemeiksaan Biolochemical Oxygen Demand (BOD) pada Sampel Air Limbah di

UPTD Laboratorium Kesehatan Kota Magelang”.

1

Page 2: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah dapat disusun sebagai

berikut :

1. Bagaimana kualitas air limbah yang diperiksa di UPTD Laboratorium

Kesehatan Daerah Kota Magelang?

2. Bagaimana dampak bagi lingkungan jika BOD terlalu tinggi?

3. Bagaimana cara menurunkan kadar BOD yang terlalu tinggi pada air limbah?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kualitas air limbah yang diperiksa di UPTD Laboratorium

Kesehatan Kota Magelang.

2. Untuk mengetahui dampak bagi lingkungan jika BOD terlalu tinggi.

3. Untuk mengetahui cara menurunkan kadar BOD yang terlalu tinggi.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitaian BOD ini adalah kimia air.

2

Page 3: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

E. Manfaat Penelitian

Manfaat diadakannya penelitian ini adalah:

1. Bagi masyarakat:

a. Mengetahui bagaimana pencemaran air limbah yang terjadi di lingkungan

sekitar.

b. Mengetahui kadar pencemaran air oleh bahan organik yang terjadi di

lingkungan sekitar.

2. Bagi siswa:

a. Menambah pengetahuan tetang pencemaran air limbah.

b. Mengetahi cara pemeriksaan BOD pada air limbah.

c. Mengetahui cara menurunkan BOD pada air limbah.

3

Page 4: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Defenisi Air Limbah dan Air Limbah Domestik

Air limbah adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang

berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. Dengan

demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum (Sugiharto,

1987). Air limbah adalah air dari suatu daerah pemukiman yang telah dipergunakan

untuk berbagai keperluan, harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga

lingkungan hidup yang sehat dan baik (Tchobanoglous, 1991).

Air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri

ataupun tempat-tempat umum lainnya yang biasanya mengandung bahan atau zat-

zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian

lingkungan. Sumber serta macam air limbah dapat dipengaruhi oleh tingkat

kehidupan masyarakat. Semakin tinggi tingkat ekonomi masyarakat beragam pula

air limbah yang dihasilkan (Daud, 2007).

Air Limbah adalah air yang tidak bersih / mengandung berbagai zat yang

bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan. Lazimnya muncul akibat

hasil perbuatan manusia ( termasuk industrilisasi ). Sisa air yang dibuang berasal

dari rumah tangga, industri, maupun tempat umum lainnya ( Haryoto Kusnoputranto,

1985).

4

Page 5: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

Kemenetrian Lingkungan Hidup (2003) mendefinisikan air limbah domestik

sebagai air limbah yang berasal dari perumahan atau pemukiman, perkantoran,

pusat perbelanjaan/ perdagangan, restaurant/ rumah makan dan tempat rekreasi. Air

limbah domestik tidak bisa di buang begitu saja ke badan air tanpa ada pengolahan

terlebih dahulu karena akan mencemari kualitas air dan air tanah. Sedangkan

menurut Willgooso (1979) air limbah adalah water carrying waste from homes,

bussines and industries that is mixture of water and dissolved or suspended solids.

Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum.

Limbah cair rumah tangga atau domestik adalah air buangan yang berasal dari

penggunaan untuk kebersihan yaitu gabungan limbah dapur, kamar mandi, toilet,

cucian, dan sebagainya. Komposisi limbah cair rata-rata mengandung bahan organik

dan senyawa mineral yang berasal dari sisa makanan, urin, dan sabun. Sebagian

limbah rumah tangga berbentuk suspensi lainnya dalam bentuk bahan terlarut.

Limbah cair ini dapat dibagi 2 yaitu limbah cair kakus yang umum disebut black

water dan limbah cairdari mandi-cuci yang disebut grey water. Black water oleh

sebagian penduduk dibuang melalui septic tank, namun sebagian dibuang langsung

ke sungai. Sedangkan gray water hampir seluruhnya dibuang ke sungai sungai

melalui saluran.

Perkembangan penduduk kota-kota besar semakin meningkat pesat, seiring

dengan pesatnya laju pembangunan, sehingga jumlah limbah domestik yang

dihasilkan juga semakin besar. Sedangkan daya dukung sungai atau badan air

penerima limbah domestik yang ada justru cenderung menurun dilihat dari terus

menurunnya debit sungai tersebut (Puji Rahmi, 2012).

5

Page 6: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

2. Karakteristik Air Limbah Domestik

Karakteristik air limbah domestik dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1 Karakteristik Air Limbah Domestik

Jenis Pencemar UnitKonsentrasi

Rendah Sedang TinggiPadatan total mg/L 350 720 1200Padatan Terlarut mg/L 250 500 850Padatan tersuspensi mg/L 100 220 350Settleable Soilds mg/L 5 10 20BOD mg/L 110 220 400Organik Karbon Total mg/L 80 160 290COD mg/L 250 500 1000

Nitrogen total (N): Organik Amonia bebas Nitrit Nitrat

mg/L

2081200

40152500

85355000

Fosfor total (P) Organik Inorganik

mg/L413

835

15510

Klorida mg/L 30 50 100Sulfat mg/L 20 30 50Alkalinitas mg/L 50 100 200Lemak mg/L 50 100 150Koliform total mg/L 106-107 107-108 107-109VOCs No/100ml < 100 100 – 400 >400Sumber : Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 01 Tahun 2010 tentang karakteristik air limbah.

Menurut Puji Rahmi (2012), secara umum sifat air limbah domestik terbagi atas tiga

karakteristik yaitu karakteristik fisik, kimia dan biologi.

6

Page 7: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

a. Karakteristik Fisik

1) Padatan (solid)

Padatan terdiri dari bahan padat organik maupun anorganik

yang dapat larut, mengendap atau tersuspensi. Bahan ini pada

akhirnya akan mengendap di dasar air sehingga menimbulkan

pendangkalan pada dasar badan air penerima.

Material tersuspensi mempunyai efek yang kurang baik

terhadap kualitas badan air karena dapat menyebabkan menurunkan

kejernihan air dan dapat mempengaruhi kemampuan ikan untuk

melihat dan menangkap makanan serta menghalangi sinar matahari

masuk ke dalam air. Endapan tersuspensi dapat juga menyumbat

insang ikan, mencegah telur berkembang. Ketika suspended solid

tenang di dasar badan air, dapat menyembunyikan telur dan terjadi

pendangkalan pada badan air sehingga memerlukan pengerukan

yang memerlukan biaya operasional tinggi. Kandungan TSS dalam

badan air sering menunjukan konsentrasi yang lebih tinggi pada

bakteri, nutrien, pestisida, logam didalam air

2) Bau (odor)

Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganisme yang

menguraikan zat-zat organik yang menghasilkan gas-gas tertentu

juga karena adanya reaksi kimia yang menimbulkan gas. Standar bau

dinyatakan dalam bilangan ambang bau (Threshold Odor Number)

7

Page 8: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

yang menunjukkan pengenceran maksimum dari contoh air (limbah)

hingga dihasilkan campuran yang tidak berbau lagi.

3) Warna (color)

Warna dibedakan menjadi true color dan apparent color.

Warna yang bisa diukur adalah true color, yaitu warna yang

disebabkan oleh buangan terlarut pada air limbah tersebut.

Sedangkan apparent color disebabkan oleh warna-warna bahan yang

terlarut maupun yang tersuspensi. Secara kualitatif, keadaan limbah

dapat ditandai warna-warnanya. Air buangan yang baru dibuang

biasanya berwarna keabu-abuan. Jika senyawa organik yang ada

mulai pecah oleh aktivitas bakteri dan adanya oksigen terlarut

direduksi menjadi nol, maka warna biasanya berubah menjadi

semakin gelap. Standar warna sebagai perbandingan untuk contoh

air adalah standar Pt-Co, dan satuan warna yang digunakan adalah

satuan Hazen. Untuk air minum warnanya tidak boleh lebih dari 50

satuan Hazen.

4) Temperatur

Temperatur air limbah mempengaruhi badan penerima jika

terdapat temperatur yang cukup besar. Hal ini akan mempengaruhi

kecepatan reaksi serta tata kehidupan dalam air. Perubahan suhu

memperlihatkan aktivitas kimiawi dan biologi.

8

Page 9: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

5) Kekeruhan (turbidity)

Kekeruhan menunjukkan sifat optis air yang akan membatasi

pencahayaan kedalam air. Kekeruhan terjadi karena adanya zat-zat

koloid yang melayang dan zat-zat yang terurai menjadi ukuran yang

lebih (tersuspensi) oleh binatang , zat-zat organik, jasad renik,

lumpur, tanah, tanah, dan benda-benda lain yang melayang.

b. Karakteristik Kimia

1) Parameter Organik Biological Oxygen Demand (BOD)

Pengujian BOD adalah pengujian yang paling umum

digunakan dalam pengolahan air limbah. Jika terdapat oksigen dalam

jumlah yang cukup maka pembusukan biologis secara aerobik dari

limbah organik akan terus berlangsung sampai semua limbah

terkonsumsi. Air limbah menjadi produk akhir sel-sel baru serta

bahan-bahan organik stabil dan hasil akhir lainnya.

Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban

pencemaran akibat air buangan penduduk atau industri, dan untuk

mendisain sistem-sistem pengolahan biologis bagi air yang tercermar

tersebut. Penguraian zat organis adalah peristiwa alamiah kalau

sesuatu badan air dicemari oleh zat organik, bakteri dapat

menghabiskan oksigen terlarut, dalam air selama proses oksidasi

tersebut yang bisa mengakibatkan kematian ikan-ikan dalam air dan

9

Page 10: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

keadaan menjadi anaerobik dan dapat menimbulkan bau busuk pada

air.

2) Parameter Anorganik yaitu pH (Derajat Keasaman)

Pengukuran pH berkaitan dengan proses pengolahan biologis

karena pH yang kecil akan lebih menyulitkan di samping akan

mengganggu kehidupan di dalam air bila dibuang pada perairan

terbuka.

3. Dampak Negatif Air Limbah Domestik

Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak buruk bagi

makhluk hidup dan lingkungannya. Beberapa dampak buruk tersebut antara lain

sebagai berikut:

a. Gangguan kesehatan

1) Cholera adalah penyakit usus halus yang akut dan berat yang

disebabkan oleh bakteri Vibrio cholera.

2) Typhus abdominalis adalah penyakit yang menyerang usus halus

yang disebabkan bakteri Salmonella Typi.

3) Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A.

4) Dysentrie amoeba disebabkan oleh protozoa bernama Entamoeba

hystolytica.

10

Page 11: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

b. Penurunan kualitas lingkungan

Bahan organik yang terdapat dalam air limbah jika dibuang langsung

ke sungai dapat menyebabkan kehidupan didalam air yang membutuhkan

oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya.

c. Gangguan terhadap keindahan

Air limbah yang mengandung pigmen warna yang dapat menimbulkan

perubahan warna pada bahan air penerima. Walaupun pigmen tersebut tidak

menimbulkan gangguan terhadap kesehatan, tapi terjadi gangguan

keindahan terhadap badan air penerima tersebut.

d. Gangguan kerusakan benda

Ada kalanya air limbah mengandung zat-zat yang dapat dikonversi

oleh bakteri anaerobic menjadi gas yang agresif seperti H2C. Gas ini dapat

mempercepat proses perkaratan pada benda yang terbuat dari besi dan

bangunan air kotor lainnya.

4. Baku Mutu Air Limbah Domestik

Dalam pengolahan air limbah itu sendiri, terdapat beberapa parameter

kualitas yang dipergunakan. Parameter kualitas air limbah dapat dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu parameter organik, karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik.

Parameter organik merupakan ukuran jumlah zat organik yang terdapat dalam

limbah. Parameter ini terdiri dari Total Organic Carbon (TOC), Chemical Oxygen

Demand (COD), Biochemical Oxygen Demand (BOD), minyak dan lemak (O&G),

dan Total Petrolum Hydrocarbons (TPH). Karakter fisik dalam air limbah dapat dilihat

11

Page 12: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

dari parameter Total Suspended Solids (TSS), pH, tempratur, warna, bau, dan

potensial reduksi. Sedangkan kontaminan spesifik dalam air limbah dapat berupa

senyawa organik ataupun senyawa anorganik (Hidayat,2008). Baku mutu effluent

untuk air limbah diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor

112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik yang mengisyaratkan

bahwa baku mutu untuk tiap parameter adalah kadar maksimumnya,lebih

lengkapnya dapat di lihat dalam Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2 Baku Mutu Air Limbah Domsetik Berdasarkan Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup N0.112 Tahun 2003

Parameter Satuan Kadar Maximum

pH 6-10

BOD mg/L 100

TSS mg/L 100

Lemak dan Minyak mg/L 10

Sumber: Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 112 tahun 2003

Dalam pasal 2 dan pasal 4 pada Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup

No.112 tahun 2003 di tegaskan bahwa baku mutu tersebut berlaku bagi:

a. semua kawasan permukiman (real estate), kawasan perkantoran,

kawasan perniagaan, dan apartemen,

b. rumah makan (restauran) yang luas bangunannya lebih dari 1000 meter

persegi,

c. asrama yang berpenghuni 100 (seratus) orang atau lebih.

12

Page 13: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

4. Pengolahan Air Limbah

a. Unsur-unsur Sistem Pengolahan Air Limbah Modern Menurut Tchobanoglous

(1991:243), unsur-unsur sistem pengolahan air limbah terdiri dari:

1) Sumber air limbah

Sumber air limbah dari suatu daerah pemukiman seperti perumahan,

bangunan komersil dan industri.

2) Pemrosesan setempat

Sarana untuk pengolahan pendahuluan atau penyamaan air limbah

sebelum ke sistem pengumpul.

3) Pengumpul

Sarana untuk pengumpula air limbah dari masing-masing sumber

dalam daerah pemukiman.

4) Penyaluran

Sarana untuk memompa dan mengangkut air limbah yang terkumpul

ke tempat pemrosesan dan pengolahan.

5) Pengolahan

Sarana pengolahan air limbah sebelum dibuang dari suatu daerah ke

saluran irigasi.

6) Pembuangan

Sarana pengolahan limpahan yang sudah diolah dan ampas padat

yang didapat dari pengolahan. Seperti dalam sistem penyaluran air bersih,

13

Page 14: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

dua faktor penting yang harus diperhatkan dalam sistem pengolahan air

limbah adalah jumlah dan mutu air limbah yang harus dibuang dari suatu

daerah pemukiman terdiri dari:

Air limbah rumah tangga

Air limbah industri

Air resapan/aliran masuk

Air hujan

Perkiraan besar air limbah rumah tangga dari suatu daerah biasanya

sekitar 60 - 70% dari air yang dikeluarkan daerah tersebut. Sisanya

dipakai pada proses industri, penyiraman kebun dan lain-lainnya. Jadi, bila

air yang dipergunakan untuk suatu daerah pemukiman diketahui jumlahnya,

maka kemungkinan output air limbah rumah tangga dari daerah itu dapat

diperkirakan. Perkiraan kapasitas sarana air limbah haruslah mencadankan

kelonggaran untuk pertumbuhan daerah yang bersangkutan di masa depan

(Tchobanoglous, 1991).

Menurut Tchobanoglous (1991), pengolahan air limbah domestik

pada suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dilakukan secara

bertahap melalui proses sebagai berikut:

14

Page 15: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

a. Pengolahan Primer, yang meliputi:

1) Penyaringan kasar

Bangunan ini melakukan penyaringan benda-benda

kasar (plastik, logam, kayu, daun-daun dan lainnya) yang

tercampur dalam air limbah yang akan diolah.

2) Penangkap Pasir

Pasir yang terbawa air limbah akan menghadap pada

dasar bangunan penangkap pasir ini.

3) Pengendapan I

Butiran halus dan partikel kasar dari lumpur yang

terlarut dalam air limbah akan diendapkan pada bangunan

pengendapan ini. Diharapkan air limbah. yang keluar dari

bangunan pengendapan ini sudah tidak mengandung benda-

benda kasar, pasir kasar dan pasir halus (butir halus).

b. Pengolahan Sekunder, meliputi:

1) Pembentukan partikel lumpur

Pada bangunan pengolah pembentuk lumpur ini ada 2

(dua) tangki pengolahan yang terdiri dari :

15

Page 16: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

a) Tangki Aerasi

Pada tangki ini, partikel-partikel lumpur halus

dan melayang-layang pada air limbah yang keduanya

tidak dapat ditahan (diproses) pada pengolahan

primer. Partikel-partikel ini akan diusahakan untuk

dapat membentuk partikel-partikel lumpur yang lebih

besar melalui bantuan mikroorganisme yang

pertumbuhannya dipacu pada aerasi. Selai itu dengan

melakukan aerasi pada air limbah diharapkan terjadi

pengikatan oleh oksigen terhadap unsur senyawa yang

terdapat pada air limbah.Partikel-partikel yang telah

terbentuk secara aktif ini kemudian dialirkan melalui

tangki pengendapan

b) Tangki Pengendapan

Lumpur aktif yang telah terbentuk pada tangki

ini diusahan supaya mengendap, apabila masih

terdapat partikel yang belum terbentuk maka akan

dikembalikan pada tangki pengendapan

2) Pengendapan II

Partikel-partikel halus, melayang dan terlarut dalam air

limbah, yang masih belum dapat ditangkap pada bangunan

16

Page 17: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

pembentuk lumpur maka akan diendapkan pada bangunan

pengendapan ini.

c. Pengolahan Lanjutan

Hasil pengolahan primer dan pengolahan sekunder adalah

lumpur dan air yang keduanya dapat diproses lebih lanjut sehingga

bisa bermanfaat. Air yang telah melalui Instalasi Pengolahan Air

limbah (IPAL) merupakan air baku yang dapat dimanfaatkan lebih

lanjut untuk kepentingan irigasi, air minum, industri dan sebagainya.

Sedang lumpurnya yang telah terpisah dari air limbahnya akan

diproses pada tangki pembusuk lumpur (tangki imhoff) sehingga

dapat mengalami dekomposisi. Proses dekomposisi terjadi secara

anaerobik oleh peran mikroorganisme anaerob yang diaktifkan pada

bangunan ini. Hasil dari tangki imhoff ini adalah:

a. Lumpur yang dapat dijadikan sebagai pupuk

b. Dan gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.

Dengan melihat proses tersebut di atas maka pengolahan air

limbah tersebut dikelompokkan dalam:

1) Proses pengolahan secara fisik yang terjadi pada

Saringan Kasar, Penangkap Pasir, Pengendapan I dan

Pengendapan II.

17

Page 18: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

2) Proses pengolahan secara biologi yang terjadi pada

Aerasi dan Pengaktifan Lumpur karena pada proses

tersebut terjadi pengaktifan mikroorganisme secara

aerobik.

3) Proses pengolahan secara kimia yang terjadi pada

Aerasi karena pada bangunan ini terjadi pengikatan

oleh oksigen terhadap unsur maupun senyawa yang

terdapat pada air limbah.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar pengolahan limbah berikut ini :

Gambar 1. diagram proses pengolahan limbah.

18

Air limbah Saringan Kasar Saringan Pasir

Pengendapan 1Pembentukan

LumpurPengendapan 2

Pembusukan Kolam

Pupuk Air Limbah

Page 19: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

B. Landasan Teori

1. Bakteri aerob membutuhkan oksigen untuk hidupnya.

2. Kebanyakan bakteri yang hidup dalam kotoran adalah saprofit, hidup dari

zat organik mati.

3. Suatu benda yang menjadi busuk ialah peristiwa perunahan kimia hasil

kerja dari jasad renik.

4. Hasil perubahan sebagai pembusukan.

5. Kalau persediaan oksigen tidak cukup, peruraian akan berjalan lama dan

timbul bau disebabkan karena organisme setelah mati menghasilkan

senyawa nitrogenorganisme yang kompleks sebagai kotoran, zat organik

seperti itu akan diserang oleh bakteri aerob dengan membentuk amonia.

Kalau persediaan oksigen bebas cukup banyak, bakteri aerob akan

melakukan oksidasi dan membentuk nitrit dan kemudian nitrat. Kalau

kehabisan oksigen dalam proses ini maka nitrat direduksi menjadi amonia

oleh bakteri aerob. Ini terjadi sebagian besar nitrogen telah dioksidasi

menjadi nitrat.

Dalam hal ini boleh dianggap bahwa zat organik tersebut telah stabil.

Kestabilan dari zat-zat organik tersebut mungkin masih mengandung

sedikit oksigen tetapi akan cepat habis.

6. Bila ada air kotoran yang mengandung bakteri diberikan oksigen

secukupnya akan terjadi dikomposisi aerobik sampai kebutuhan oksigen

terpenuhi. Banyaknya oksigen disebut BOD.

19

Page 20: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

C. Kerangka Konsep

20

Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat.

Peningkatan jumlah air limbah.

Pemeriksaan laboratorium tentang kandungan air limbah

Pengolahan Air Limbah

Menggunakan Instalasi Pengolaha Air Limbah (IPAL)

Pemeriksaan kadar pencemaran organik : BOD

Pemeriksaan kadar pencemaran anorganik :

COD

Pemeriksaan air limbah lainnya: TSS, pH, Minyak

dan Lemak

Page 21: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan pemeriksaan kimia air dengan parameter

pemeriksaan pencemaran air limbah dengan bahan organik (BOD/

Biochemical Oxygen Demand).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian : Laboratorium KesehatanKota Magelang.

Waktu penelitian : Selasa, 1 September 2015

Rabu, 9 September 2015

C. Populasi dan Sampel

Sampel didapatkan dari :

1. Limbah dapur Hotel X.

2. Limbah laundry Rumah Sakit Y.

3. Limbah dapur Hotel Y.

D. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan

a. Air limbah

b. Nutrient

c. Reagensia BOD 1

d. Reagensia BOD 2

e. Reagensia BOD 3

21

Page 22: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

2. Alat

a. Spektrofotometer

b. Pipet

c. Pushball

d. Tabung winkler

e. Kuvet

f. Gelas Ukur

E. Prosedur Penelitian

1. Pemeriksaan BOD0:

a. Alat dan bahan disiapkan

b. Lakukan pengenceran 20X pada sampel yang akan

diperiksa ( 6ml sampel + 114 ml nutrient) pada tabung

erlenmeyer, homogenkan.

c. Pindahkan pada tabung winkler hingga penuh,

kemudian tutup dengan penutup tabungnya. Tidak

boleh ada gelembung dalam tabung winlker.

d. Buka penutup tabung, kemudian tambahkan 3 tetes

reagensia BOD 1 dan tambahkan pula 3 tetes

reagensia BOD 2.

22

Page 23: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

e. Tutup tabung winkler dengan tanpa ada gelembung

didalamnya, kemudian homogenkan.

f. Setelah homogen, inkubasikan selama 1 menit.

g. Kemudian tambahkan reagensia BOD 3 sebanyak 10

tetes kemudian tutup tabung winkler dengan tanpa

gelembung dan homogenkan kembali.

h. Baca hasil pemeriksaan dengan menggunakan

spektrofotometer.

2. Pemeriksaan BOD5:

a. Alat dan bahan disiapkan

b. Lakukan pengenceran 20X pada sampel yang akan

diperiksa ( 6ml sampel + 114 ml nutrient) pada tabung

erlenmeyer, homogenkan.

c. Pindahkan pada tabung winkler hingga penuh,

kemudian tutup dengan penutup tabungnya. Tidak

boleh ada gelembung dalam tabung winlker.

d. Simpan sampel hingga hari ke-5 pada suhu 20°C.

e. Setelah 5 hari, buka penutup tabung, kemudian

tambahkan 3 tetes reagensia BOD 1 yang berisi

Mangan (II) Chlorid dan tambahkan pula 3 tetes

reagensia BOD 2 yang berisi Natrium Hydroxyd.

23

Page 24: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

f. Tutup tabung winkler dengan tanpa ada gelembung

didalamnya, kemudian homogenkan.

g. Setelah homogen, inkubasikan selama 1 menit.

h. Kemudian tambahkan reagensia BOD 3 sebanyak 10

tetes kemudian tutup tabung winkler dengan tanpa

gelembung dan homogenkan kembali.

i. Baca hasil pemeriksaan dengan menggunakan

spektrofotometer.

Gambar 1 spektrofotometer. Gambar 2 reagen kit BOD.

Gambar 3 Botol Winkler yang Berisi Sampel

24

Page 25: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Tabel 3 hasil pemeriksaaan BOD0 dan BOD5

No Sampel Control0 Control5 BOD0 BOD5

1 508 7,6 6,1 6,8 3,5

2 509 7,6 6,1 7,3 6,2

3 510 7,7 6,2 7,1 6,8

Perhitungan hasil peneriksaan BOD:

A x faktor pengenceran – B

A : hasil BOD0 – hasil BOD5

B : control BOD0 – control BOD5

Faktor pengenceran : 20X

1. Sampel 508:

A : 6,8-3,5 = 3,3

B : 7,6-6,1 = 1,5

Perhitungan: 3,3 x 20 – 1,5 = 64,5 mg/L

25

Page 26: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

2. Sampel 509:

A : 7,3-6,8 = 1,1

B : 7,6-6,1 = 1,5

Perhitungan: 1,1 x 20 – 1,5 = 20,5 mg/L.

3. Sampel 510:

A: 7,1-6,8 = 0,3

B: 7,7-6,2 = 0,5

Perhitungan: 0,3 x 20 – 0,5 = 5,5 mg/L.

B. Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan pengolahan limbah untuk mengetahui oksigen yang

diperlukan untuk mikroba dalam mengoksidasi bahan organik. Semakin banyak

bahan organik yang ada dalam sampel air limbah maka semakin banyak juga

oksigen yang diperlukan oleh mikroba. Untuk mengetahui oksigen yang diperlukan

oleh mikroba maka ditentukan BOD awal dan BOD setelah diinkubasi selama 5 hari,

dimana selisih yang dihasilkan adalah oksigen yang diperlukan oleh mikroba.

26

Page 27: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pemeriksaan diatas, didapatkan hasil BOD untuk sampel nomor

508 adalah 64,5 mg/L, hasil sampel 509 adalah 20,5 mg/L, dan hasil sampel

510 adalah 5,5 mg/L. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa kualitas air

yang diperiksa di UPTD Laboratorium Kesehatan Kota Maelang memiliki

kualitas yang baik dan memenuhi standar baku mutu berdasarkan

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003. dampak negatif

yang ditimbulkan bila kadar BOD terlalu tingggi adalah gangguan kesehatan

sperti penyakit Cholera, Typus Abdominalis, Hepatitis A, Dysentrie, dan juga

penurunan kualitas lingkungan yang terjadi karena terganggunya kehidupan

dalam air.

27

Page 28: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

B. Saran

Jika penanganan limbah pada suatu instalasi sudah bagus dan

limbah yang dikeluarkan tidak terlalu merusak lingkungan, akan lebih baik

lagi apabila pengolahan selalu dipertahankan kinerjanya untuk tetap

mengolah air limbah yang akan dikeluarkan dan juga selalu dicek

kandungannya agar dapat termonitor kandungannya.

Menambah pengetahuan masyarakat tentang pengolahan limbah dan

kerusakan lingkungan juga tak kalah pentingnya untuk menjaga kelestarian

lingkungan. Akan lebih baik bila banyak masyarakat yang mengetahui

pengolahan limbah yang baik dan benar. Dengan begitu dapat diharapkan

pencemaran lingkungan dapat dikurangi.

28

Page 29: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

DAFTAR PUSTAKA

Akbar,Ali. 2015. Evaluasi Sistem Instasi Pengolahan Air Limbah. TA UNHAS:

Makassar.

Indriyati. 2005. Pengolahan Limbah Cair Organik Secara Biologi

Menggunakan

Reaktor Anaerob Lekat Diam. Pusat Pengkajian dan Penerapan

Teknologi

Lingkungan. BPPT.

Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta:

Jakarta.

Rahmi,Puji. 2010. Pembuatan Biogas dari Limbah Cair Domestik. Skripsi

FKM

USU: Medan.

Sudjarwo, Hermanto & Tanaka, Nao. 2014. Manual Teknologi Tepat Guna

Pengolahan Air Limbah. PUSTEKLIM: Yogyakarta.

Sugiharto, 1987. Dasar-Dasar Pengolahan Air Limbah. Universitas Indonesia

(UI-

Press): Jakarta.

Suharto, Ign. 2011. Limbah Kimia dalam Pencemaran Udara dan Air. Andi:

Yogyakarta.

Tchobanoglous, G. 1985. Teknik Sumber Daya Air. Terjemahan oleh Djoko

29

Page 30: Tugas Akhir \"Biochemical Oxygen Demand\" Rosyida Nur Nadhifa

Sasongko.1991. Erlangga: Jakarta.

30