Page 1
TUGAS AKHIR
ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. WIJAYA KARYA TBK.
PERIODE 2016 – 2018
OLEH
MUHAMMAD IQBAL
162101012
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Diploma III Keuangan
PROGRAM STUDI DIPLOMA DIII KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Universitas Sumatera Utara
Page 2
Universitas Sumatera Utara
Page 3
Universitas Sumatera Utara
Page 4
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya
yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan dan kesempatan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul
“Analisis Laporan Keuangan PT. Wijaya Karya Tbk Tahun 2016-2018”.
Tugas Akhir ini merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar dapat
menyelesaikan Program Studi Diploma III Keuangan, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatra Utara.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ramli SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatra Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si. selaku Ketua Program Studi
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra
Utara.
3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP., MBA., selaku Sekeretaris Program
Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatra Utara dan selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan
saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Bapak Arif Qaedi Hutagalung, SE, M.Si. selaku dosen pembimbing yang
telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing hasil tugas
akhir.
Universitas Sumatera Utara
Page 5
ii
5. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si. selaku dosen penguji yang telah berkenan
meluangkan waktunya untuk menguji hasil tugas akhir.
6. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatra Utara.
7. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis, yaitu Ayahanda tercinta H.
Muhammad Idris Fadhil dan Ibunda tercinta Asnah serta yang telah
memberikan segalanya kepada saya sebagai penulis, dari kasih sayang,
perhatian pengorbanan serta dorongan semangat sehingga saya dapat
menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatra Utara dan doa yang tiada hentinya kepada penulis dengan tulus
dan ikhlas.
Atas bantuan dan dorongan tersebut, penulis hanya bisa berdoa semoga
amal baik yang telah diberikan kiranya dibalas oleh Allah SWT, dan penulis
berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak.
Medan,………...2019
Penulis
Muhammad Iqbal
162101012
Universitas Sumatera Utara
Page 6
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 3
1.5. Jadwal Kegiatan ........................................................................ 4
1.6. Sistematika Penulisan .............................................................. 4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat ........................................................................ 7
2.2. Visi dan Misi Perusahan .......................................................... 8
2.2.1. Visi Perusahaan ........................................................... 8
2.2.2. Misi Perusahaan .......................................................... 8
2.3. . Logo PT. Wijaya Karya Tbk ................................................... 9
2.4. Struktur Organisasi PT. Wijaya Karya Tbk ............................ 10
2.5. Job Description ....................................................................... 10
2.6. Kinerja Usaha Perusahaan ....................................................... 17
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Laporan Keuangan Perusahaan ............................................... 21
3.2. Tujuan Laporan Keuangan ...................................................... 22
3.3. Jenis-jenis Laporan Keuangan ................................................. 23
3.3.1. Neraca ......................................................................... 23
3.3.2. Laporan Laba Rugi ...................................................... 24
3.3.3. Laporan Arus Kas ....................................................... 24
3.4. Analisa Laporan Keuangan ..................................................... 24
3.5. Rasio Keuangan ....................................................................... 25
3.5.1. Keunggulan Analisi Rasio .......................................... 25
3.5.2. Keterbatasan Analisis Rasio ........................................ 26
3.6. Jenis-jenis Rasio keuangan ...................................................... 26
3.6.1. Rasio Likuiditas .......................................................... 26
3.6.2. Rasio Leverage ............................................................ 27
3.6.3. Rasio Aktivitas ............................................................ 28
3.6.4. Rasio Profitabilitas ...................................................... 29
3.7. Penyajian Laporan Keuangan .................................................. 29
3.8. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan ..................................... 30
Universitas Sumatera Utara
Page 7
iv
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan .............................................................................. 47
4.2. Saran ........................................................................................ 48
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 50
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
Page 8
v
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1. Ikhtisar data keuangan PT Wijaya Karya Tbk Tahun 2014-2016 ....... 3
3.1. Neraca PT. Wijaya Karya Tbk ............................................................. 31
3.2. Neraca PT. Wijaya Karya Tbk ............................................................. 32
3.3. Laporan Laba Rugi PT. Wijaya Karya Tbk ......................................... 34
3.4. Rasio Likuiditas akhir tahun 2016 hingga 2018 .................................. 38
3.5. Rasio Pofitabilitas akhir tahun 2016 hingga 2018 .............................. 40
3.6. Rasio Aktivitas akhir tahun 2016 hingga 2018 ................................... 44
3.7. Perhitungan Debt Ratio akhir tahun 2016 hingga 2018 ...................... 45
3.8. Perhitungan Debt To Equity Ratio akhir tahun 2016 hingga 2018 ...... 46
Universitas Sumatera Utara
Page 9
vi
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.3. Logo PT Wijaya Karya Tbk ............................................................... 9
2.4. Struktur Organisasi PT Wijaya Karya Tbk ............................. 10
Universitas Sumatera Utara
Page 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tujuan utama semua perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan atau
kekayaan terutama bagi para pemegang sahamnya, terwujud beberapa upaya
peningkatan atau memaksimalkan nilai pasar atas harga saham perusahaan yang
bersangkutan.
Selanjutnya dalam menilai keberhasilan atau terwujudnya tujuan
perusahaan tersebut perlu adanya suatu bentuk penilaian yang nantinya dapat
menjadi ukuran dari keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya itu. Di
samping itu perlu juga dilihat apakah dalam pelaksanaan kegiatannya itu
perusahaan telah mendapatkan keuntungan atau bahkan telah mengalami
kerugian. Salah satu cara penilaian tentang kesehatan suatu perusahaan dapat
ditinjau dari laporan keuangan perusahaan yang dibuat secara periodik dan
biasanya disajikan secara pertahun sebagai laporan seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan.
Perencanaan yang baik adalah kunci sukses manajer keuangan.
Perencanaan keuangan itu sendiri dapat dibuat dalam berbagai bentuk, namun
yang penting adalah bahwa setiap rencana yang baik haruslah, memperhitungkan
kekuatan serta kelemahan yang ada dalam perusahaan. Kekuatan dan kelemahan
perusahaan antara lain dapat dikenali melalui rasio keuangan perusahaan. Oleh
karena itu, suatu perencanaan khususnya di bidang keuangan sebaiknya dimulai
Universitas Sumatera Utara
Page 11
2
dengan melakukan analisis rasio keuangan perusahaan dapat dilihat melalui rasio
likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio aktivitas.
Bagi pihak manajemen perusahaan khususnya manajer keuangan, analisa
laporan keuangan digunakan untuk menilai kinerja yang telah dicapai perusahaan,
yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai dasar dalam membuat berbagai
kebijakan di masa mendatang. Selain digunakan oleh pihak dalam perusahaan
sendiri, analisa laporan keuangan juga sangat berguna bagi pihak di luar
perusahaan, yang umumnya berkepentingan terhadap prospek perusahaan
perusahaan di masa mendatang.
Begitu pula dengan perusahaan PT. Wijaya Karya Tbk memerlukan
laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan yang telah dicapai.
Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang infastruktur dan jasa
yang memasarkan jasa-jasa dan infrastruktur seperti beton, perdagangan, properti
dan kontruksi.
Manajemen perusahaan hanya perlu mengambil suatu kebijakan untuk
mengefektifkan dan mengefisiensikan kegiatan perusahaan. Dengan ini maka
penulis tertarik untuk menganalisa laporan keuangan perusahaan sehingga dapat
diketahui pokok permasalahan dari adanya peningkatan dari total aset perusahaan
dan laba perusahaan pada tahun 2016-2018 dan apa yang terjadi.
Berdasarkan keterangan diatas maka penulis memilih judul “ANALISIS
RASIO LAPORAN KEUANGAN PADA PT. WIJAYA KARYA TBK” sebagai
objek pembahaasan dalam penyusunan tugas akhir ini.
Universitas Sumatera Utara
Page 12
3
Analisis rasio likuiditas dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya bila jatuh tempo,
analisis rasio profitabilitas dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menjalankan efektivitas manajemennya, yang ditunjukkan oleh
laba yang dihasilkan dari penjualan, rasio leverage digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
Tabel 1.1
PT. Wijaya Karya Tbk.
Neraca
Untuk Tahun Berakhir Desember 2016-2018
(di sajikan dalam Rp. miliar)
ASET
Aset Lancar
2016 2017 2018
Kas dan bank
Aset keuangan lancar
Dana yang di batasi
penggunaannya lancar
Piutang usaha
Persediaan
Biaya di bayar di muka
Piutang lainnya
9.269.999.584
-
-
2.840.433.960
1.247.710.293
595.314.817
7.599.039.275
11.253.778.215
-
20.000.000
5.040.302.053
1.663.036.012
702.804.644
16.230.087.341
13.973.766.477
983.491.011
20.000.000
5.350.840.436
5.978.533.161
735.419.058
16.513.445.72
Jumlah Aset Lancar 21.552.497.929 34.910.108.265 43.555.495.85
Aset Tidak Lancar
Piutang tidak lancar
Investasi pada entitas
anak, Ventura bersama,
dan entitas asosiasi
Aset keuangan tidak
lancar
1.830.490.785
2.114.559.007
5.598.991.769
1.567.129.845
3.457.377.346
5.749.158.846
4.443.181.068
2.820.989.393
8.410.334.913
Jumlah Aset Tidak
Lancar
9.544.041.561 10.773.666.037 15.674.505.34
JUMLAH ASET 31.096.539.490 45.683.774.302 59.230.001.29
Sumber. PT. Wijaya Karya Tbk,2019
Universitas Sumatera Utara
Page 13
4
Tabel 1.2
PT. Wijaya Karya Tbk.
Neraca
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2016-2018
(di sajikan dalam Rp. miliar)
2016 2017 2018
Liabilitas dan
ekuitas
Liabilitas Jangka
Pendek
Pinjaman jangka
pendek
Utang usaha
Uang muka pelanggan
jangka pendek
Utang pajak
Utang Proyek
Liabilitas jangka
panjang yang jatuh
tempo dalam satu
tahun
4.711.826.519
4.680.243.561
844.449.950
188.857.241
3.249.414.450
931.370.362
6.423.853.975
9.190.440.846
1.631.043.756
441.631.879
7.805.962.536
482.684.305
4.200.031.329
13.213.190.365
10.074.568.345
467.488.448
-
296.672.898
Jumlah Liabilitas
Jangka Pendek
14.606.162.083 25.975.617.297 28.251.951.385
Liabilitas Jangka
Panjang
Liabilitas pajak
tangguhan
Liabilitas lain
31.490.610
3.960.171.493
45.890.326
5.030.442.066
140.226.300
13.622.508.989
Jumlah Liabilitas
Jangka Panjang
3.991.662.103 5.076.332.392 13.762.735.289
Ekuitas
Ekuitas yang di
atribusikan kepada
pemilik entitas induk
Saldo laba (akumulasi
kerugian)
11.351.881.446
1.146.833.858
12.633.516.348
1.998.308.265
14.803.614.301
2.411.700.264
Jumlah Ekuitas 12.498.715.304 14.631.824.613 17.215.314.565
Jumlah Liabilitas
Dan Ekuitas
31.096.539.490 45.683.774.302 59.230.001.239
Sumber: PT. Wijaya Karya Tbk.2019
Universitas Sumatera Utara
Page 14
5
Tabel 1.3
PT. Wijaya Karya Tbk.
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2016-2018
(disajikan dalam Rp. miliar)
Penjualan Dan
pendapatan
2016 2017 2018
15.668.832.513
26.176.403.026
31.158.193.498
Beban Pokok
Penjualan
(13.441.729.089) (23.300.168.938) (27.553.466.348)
Jumlah Laba
Bruto
2.227.103.424 2.876.234.088 3.604.727.150
Beban Usaha
Beban operasional
(140.764.239)
(677.463.817)
(412.673.147)
Laba Usaha 2.086.339.185 2.198.770.271 3.192.054.003
Pendapatan (beban)
lain-lain
(490.833.541) (106.899.705) (833.425.069)
Laba Sebelum
Pajak
1.595.505.644 2.091.870.566 2.358.628.934
Taksiran pajak (448.360.772) (735.755.077) (285.329.070)
Jumlah Laba
Netto
1.147.144.922 1.356.115.489 2.073.299.864
Sumber: PT. Wijaya Karya Tbk,2019
Dari Tabel 1.1, tabel 1.2 dan tabel 1.3 berisikan ikhtisar data laporan posisi
keuangan dan laporan laba rugi tahun 2016, 2017 dan 2018, yang memberikan
gambaran perubahaan posisi keuangan PT. Wijaya Karya Tbk. pada tahun-tahun
tersebut. Setiap tahun terlihat naik turunnya jumlah baik total asset lancar, total
asset tidak lancar, hutang lancar dan laba perusahaan. Semua mengalami kenaikan
setiap tahunnya.
Adapun yang menjadi permasalah dalam perusahaan ini yang ini diteliti
adalah adanya peningkatan liabilitas jangka pendek yang meningkat setiap
tahunnya dan yang paling tinggi berada dari tahun 2016 sampai 2017 itu
meningkat hingga dari yang awalnya di tahun 2016 Rp. 14.606.162.083 sampai
Universitas Sumatera Utara
Page 15
6
dengan tahun 2017 Rp. 25.975.617.297 meningkat hingga Rp. 11.369.455.214
dan yang mempengaruhi peningkatan liabilitas jangka pendek ialah utang proyek
dari tahun 2016 utang proyek Rp. 3.249.414.450 dan ditahun 2017 utang proyek
Rp. 7.805.962.536 meningkat hingga Rp. 4.556.548.086 sedangkan di tahun 2017
ke 2018 peningkatan liabilitas jangka pendeknya tidak terlalu signifikan di tahun
2018 Rp. 28.251.951.385 hanya meningkat Rp. 2.276.334. 088 dari tahun 2017
dan yang membuat meningkatnya liabilitas jangka pendeknya ditahun 2018 bukan
utang proyek tetapi beban akural jangka pendeknya yang tinggi sehingga
mempengaruhi liabilitas jangka pendeknya pada tahun 2018 meskipun tidak
terlalu signifikan.
Bukan hanya meningkatnya labilitas jangka pendek tetapi total liabilitas
juga meningkat. pada tahun 2016 total liabilitas Rp. 18.597.824.186 dan pada
tahun 2017 total liabilitas mengakami peningkatan sebesar Rp. 31.051.949.689 di
tahun 2016 dan 2017 dari total liabilitas nya yang paling meningkat di liabilitas
jangka pendek sedang kan ditahun 2018 total liabilitas sebesar Rp.
42.014.686.674 dan yang paling meningkat di tahun 2018 ialah liabilitas jangka
panjangnya.
Laba perusahaan PT. Wijaya Karya juga mengalami peningkatan pada
tahun 2016 laba bersih sebesar Rp. 1.147.144.922 dan mengalami peningkatan
laba bersih pada tahun 2017 sebesar Rp. 1.356.115.489, jumlah peningkatan dari
2016 ke tahun 2017 sebesar Rp. 208.970.567 sedangkan pada tahun 2018 laba
bersih sebesar Rp. 2.073.299.864, jumlah penigkatan dari tahun 2017 ke 2018
sebesar Rp. 717.184.357, tetapi yang membuat kecilnya laba pada tahun 2017
Universitas Sumatera Utara
Page 16
7
dikarenakan besarnya beban operasional dan taksiran pajak pada PT. Wijaya
Karya.
Melalui analisis laporan keuangan dapat mengetahui posisi keuangan,
kinerja keuangan dan kekuatan keuangan yang dimiliki perusahaan. Selain
berguna bagi perusahaan, analisis laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak
pihak yang berkepentingan lain seperti investor, kreditor dan pemerintah untuk
menilai kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan tersebut.
Bagi investor fungsi laporan keuangan adalah untuk membantu menentukan
apakah perusahaaan harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut, bagi
kreditor fungsi laporan keuangan adalah untuk mengetahui kemampuan
perusahaan melunasi hutang beserta bunganya dan kegunaan laporan keuangan
pada pemerintah adalah untuk mengetahui pendapatan negara dalam hal pajak.
Laporan keuangan akan bermanfaat bagi pemakainya apabila informasi
yang ada didalamnya dapat dipercaya atau handal.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas apakah posisi keuangan perusahaan
dilihat dari kondisi likuiditas, leverage, profitabilitas, aktivitas, sudah baik dan
stabil?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
kondisi baik tidaknya keuangan PT. Wijaya Karya Tbk. pada periode 2016-2018
berdasarkan rasio keuangan.
1.4. Manfaat Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Page 17
8
1. Bagi Penulis
Untuk mengetauhi hasil analisis dari rasio laporan keuangan PT. Wijaya
Karya Tbk. Semua meningkat setiap tahun nya mulai dari :
total asset lancar, total asset tidak lancar, hutang lancar dan laba
perusahaan PT. Wijaya Karya Tbk. mengalami peningkatan untuk setiap
tahun nya.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan berupa saran terhadap perusahaan agar dapat
melakukan kegiatan produksi secara efektif dan efisien.
3. Bagi Peneliti Lain
Menambah pengetahuan dan wawasan dan perbandingan bagi peneliti lain
yang ingin melakukan penelitian terhadap bidang yang sama dimasa yang
akan datang.
1.5. Jadwal Kegiatan
Adapun penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada semester 6 (enam)
perkuliahan tahun ajaran 2018/2019.
Tabel 1.2.
Jadwal Kegiatan Observasi Tugas Akhir
No Kegiatan Mei Juni
II III IV I II III IV
1 Pengajuan Judul
2 Pengajuan Dosen Pembimbing
3 Pengumpulan Data
4 Pengelolaan dan Analisis Data
5 Penyusunan Tugas Akhir
Universitas Sumatera Utara
Page 18
9
1.6. Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini dibagi atas 4 bab dan setiap babnya dibagi atas beberapa
sub bab antara lain:
BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal penelitian dan sistimatika
penulisan.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Dalam bab ini menjelaskan mengenai sejarah, visi, misi, struktur
organisasi, job description, jaringan usaha kegiatan, kegiatan usaha
terkini dan rencana kegiatan.
BAB III : PEMBAHASAN
Dalam bab ini memaparkan dan menganalisis data-data yang
didapatkan dari hasil pengujian.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran yang akan
diajukan untuk pengembangan proses pengolahan data di PT. Wijaya
Karya Tbk.
Universitas Sumatera Utara
Page 19
10
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Dimulai sebagai sub-kontraktor, di akhir 1960-an WIKA berkembang
menjadi pemborong pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan
tinggi. Di awal tahun 1970, WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan
kontraktor sipil dan bangunan perumahan.
Perusahaan memasuki babak baru pada 20 Desember 1972. Melalui Akta
No. 110, dibuat di hadapan Notaris Djojo Muljadi, perusahaan berubah status
menjadi Perseroan Terbatas Wijaya Karya (Persero).
WIKA selalu melakukan terobosan. Berevolusi menjadi perusahaan
infrastruktur yang terintegrasi melalui pengembangan sejumlah anak perusahaan.
Di antaranya WIKA Beton, WIKA Intrade, dan WIKA Realty.
Pertumbuhan WIKA sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi yang
kuat semakin mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Perseroan sukses dalam
melaksanakan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak
35% kepada public pada 29 Oktober 2007, di Bursa Efek Indonesia. Setelah IPO,
pemerintah Republik Indonesia memegang 68,4%, sementara sisanya dimiliki
oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Management Stock Ownership
Program (MSOP), Employee Stock Allocation (ESA), dan Employee/ Management
Stock Option (E/MSOP).
Universitas Sumatera Utara
Page 20
11
Perolehan dana segar dari initial public offering/IPO dipergunakan untuk
mendukung pertumbuhan dan inovasi yang dilakukan oleh WIKA. Posisi WIKA
menjadi kuat, di mana saat itu krisis ekonomi dunia mulai memperlihatkan
dampaknya di dalam negeri. Struktur permodalan yang kuat sangat mendukung
WIKA dalam meluaskan operasinya ke luar negeri dan terus mengembangkan
Engineering Procurement and Construction (EPC), serta berinvestasi dan
mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur, khususnya proyek-proyek yang
menjadi program pemerintah terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
2.2. Visi dan Misi Perusahaan
2.2.1. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang Engineering, Production,
Installation (EPI) Industri Beton di Asia Tenggara
2.2.2. Misi Perusahaan
1. Menyediakan produk dan jasa yang berdaya saing dan memenuhi harapan
pelanggan.
2. Memberikan nilai lebih melalui proses bisnis yang sesuai dengan
persyaratan dan harapan pemangku kepentingan.
3. Menjalankan sistem manajemen dan teknologi yang tepat guna untuk
meningkatkan efisiensi, konsistensi, mutu, keselamatan dan kesehatan
kerja yang berwawasan lingkungan.
4. Tumbuh dan berkembang bersama mitra kerja secara sehat
berkesinambungan
Universitas Sumatera Utara
Page 21
12
5. Mengembangkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai
2.3. Logo PT. Wijaya Karya Tbk.
Logo PT. Wijaya Karya Tbk yang berwarna biru mengartikan simbol
inovasi dan teknologi dari Lambang yang mengelilingi bacaan WIKA yang berarti
“Kontruksi yang kokoh atau kuat” dan bacaan dari WIKA adalah Wijaya Karya
atau Widjaja Karya
Sumber : http://www.wijayakarya.co.id/board-of-directors ,2019
Gambar 2.1.
Logo PT. Wijaya Karya Tbk
Universitas Sumatera Utara
Page 22
13
2.4. Struktur Organisasi PT. Wijaya Karya Tbk
Sumber : http://www.wika.co.id/board-of-directors (2019)
Gambar 2.2.
Struktur Organisasi PT Wijaya Karya Tbk.
2.5. Job Description
Masing-masing bagian memiliki tugas atau perintah dan wewenang yang
berbeda, berikut penjelasan mengenai tugas dan wewenang tiap bagian :
1. Direktur Utama
Bertanggung jawab atas pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan
terhadap seluruh kegiatan perusahaan dan mengusahakan serta menjaga agar
seluruh kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh dewan komisaris.
2. Sekertaris perusahaan
1. Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dan
menjalankan tugas, fungsi dan bertanggungjawab.
2. Mengatur aktivitas PT. Wijaya Karya Tbk. mulai dari administrasi hingga
human relations (HR).
Universitas Sumatera Utara
Page 23
14
3. Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
4. Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan.
5. Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan.
6. Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan PT. Wijaya
Karya Tbk.
3. Satuan Pengawasan Intern
1. Menentukan sampai seberapa jauh kebijakan manajemen puncak/pimpinan
di patuhi.
2. Melakukan review atas laporan keuangan PT. Wijaya Karya Tbk .
3. Melakukan identifikasi masalah, analisis penilaian risiko terhadap
pengendalian akuntansi dan pengendalian administratif dan mendorong
penggunaan cara-cara yang efektif dengan biaya yang minimum.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi atas aktivitas pengendalian Barang
dan Kegiatan Pengembangan Bisnis.
5. Memberikan jasa konsultansi dan rekomendasi perbaikan terhadap
kegiatan-kegiatan unit kerja lingkup PT. Wijaya Karya Tbk.
6. Memberikan penilaian atas kinerja pejabat struktural dan pegawai PT.
Wijaya Karya Tbk. dalam rangka remunerasi.
7. Menyampaikan hasil audit, analisis, pengawasan, dan pemeriksaan kepada
Direktur Utama
4. Direktorat Keuangan
1. Membuat, merumuskan, menyusun, menetapkan konsep dan rencana
umum perusahaan, mengarahkan dan memberikan kebijakan/keputusan
Universitas Sumatera Utara
Page 24
15
atas segala rancang bangun dan implementasi manajemen administrasi,
kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum ke arah pertumbuhan dan
perkembangan PT. Wijaya Karya Tbk.
2. Mengarahkan karyawan untuk meningkatkan seluruh sumber daya yang
ada secara optimal bagi kepentingan PT. Wijaya Karya Tbk.
3. Memberikan kemampuan profesional secara optimal bagi kepentingan PT.
Wijaya Karya Tbk.
4. Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasi dan mengevaluasi
manajemen administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum
secara bertanggungjawab bagi perkembangan dan kemajuan PT. Wijaya
Karya Tbk.
5. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas seluruh kinerja manajemen
administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum bagi
kepentingan PT. Wijaya Karya Tbk.
6. Menciptakan suasana tenang, damai dan enerjik terhadap seluruh aktivitas
PT. Wijaya Karya Tbk.
7. Mengarahkan seluruh karyawan untuk bekerja secara profesional, efisien
dan efektif
8. Merealisasikan dan melaksanakan rencana-rencana serta prosedur-
prosedur yang diterapkan melalui pendelegasian wewenang pada
departemen administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum,
yang berada di bawah tanggungjawabnya
Universitas Sumatera Utara
Page 25
16
9. Membuat laporan kegiatan kepada Direktur Utama setiap 1 (satu) bulan
sekali sebagai pertanggungjawaban seluruh aktivitas manajemen
administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum.
10. Mengadakan pengawasan terhadap seluruh kinerja departemen
administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum.
11. Menciptakan konsep dasar, kerangka dan prosedur departemental
berdasarkan kebutuhan dan konsep yang diajukan oleh departemen
administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum.
12. Memastikan dan mengawasi aplikasi dari setiap aspek organisasi,
penerima motivasi manajemen administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan
urusan umum, menyatu dengan sasaran strategi perusahaan dan
memberikan sumbangan terhadap berhasilnya pencapaian sasaran-sasaran.
13. Membuat, menyusun dan menetapkan rencana kerja dan pelaporan yang
mencakup hal-hal:
a. Bahan-bahan laporan
1) Kelengkapan data
2) Rekapitulasi Kerja
3) Rencana Kerja
4) Evaluasi Hasil
5) Informasi-informasi lain
b. Prosedur laporan
1) Membuat laporan perencanaan untuk melengkapi, menambah dan
memperbaiki hasil dari suatu data maupun evaluasi
Universitas Sumatera Utara
Page 26
17
2) Menyusun suatu laporan berkala, dari bawah ke atas di sesuaikan
dengan kebutuhan data
3) Bila di anggap perlu menyusun suatu laporan khusus yang
berkaitan dengan kebutuhan mendesak
14. Memelihara sistem pertanggungjawaban guna kepentingan PT. Wijaya
Karya Tbk.
15. Memelihara sistem pertanggungjawaban PT. Wijaya Karya Tbk. untuk
kepentingan manajemen administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan
urusan umum dalam pemeriksaan pengeluaran oleh PT. Wijaya Karya
Tbk.
5. Direktorasi Human Capital Dan Pengembangan
Bertanggung jawab atas pengembangan, penyusunan, dan perumusan
kebijaksanaan serta prosedur-prosedur dibidang sumber daya manusia, dan sistem
informasi baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
6. Direktorat Quality, Health, Safety, Environment
1. Quality, Health, Safety dan Environment Direktorat harus memastikan
bahwa perusahaan secara efektif melaksanakan program ini . Karena
itulah, dalam prakteknya, direktorat harus mengecek prinsip plan, do,
check, dan act berjalan secara efektif. Selain itu, direktorat juga harus
mengintegrasikan prinsip ini ke dalam praktek manajemen standar PT.
Wijaya Karya Tbk.
Universitas Sumatera Utara
Page 27
18
2. Tujuan utama pelaksanaan semua program ini dalam perusahaan adalah
untuk memastikan bahwa sistem bekerja dengan baik. Sehingga kerugian
yang di akibatkan kecelakaan kerja dapat di hindari.
3. Direktorat Quality, Health, Safety, Environment bukan hanya memastikan
kontrol yang tepat untuk tindakan pencegahan kecelakaan di tempat kerja,
namun juga mengeluarkan kebijakan yang tepat, proses yang efektif, orang
yang kompeten, budaya kerja yang benar. Sehingga semuanya
berkontribusi dalam penciptaan lingkungan kerja yang aman.
4. Untuk mengelola program secara efektif, direktorat harus melibatkan
semua unsur dalam perusahaan. Penting di ingat, bahwa kesuksesan
pelaksanaan program ini hanya dapat dilakukan bersama semua orang.
Melibatkannya secara efektif akan membuat proses pelaksanaannya
menjadi lebih dinamis dan konstruktif.
5. Mematuhi hukum penting, namun tetap lebih dari itu program ini perlu di
lihat sebagai bagian kinerja bisnis utama, bukan hanya tambahan atau
sekedar mematuhi peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Untuk
itu, tugas Direktorat Quality, Health, Safety, Environment serta manajer
lainnya perlu mengelolanya seperti hasil bisnis lainnya, dengan melakukan
langkah-langkah yang mendukung peningkatan kinerja.
7. Departemen Bangunan Gedung
1. Mengumpulkan data geoteknik dan parameter tanah pada lokasi yang
dipilih
2. Melakukan perhitungan struktur atas dan struktur bawah bangunan gedung
Universitas Sumatera Utara
Page 28
19
3. Membuat gambar rencana struktur bangunan gedung
4. Membuat gambar rencana detail struktur bangunan gedung
5. Menyiapkan data teknis untuk penyusunan spesifikasi teknis bangunan
gedung
6. Melakukan kegiatan (staking out) pengukuran yang di gunakan untuk
menentukan koordinat bangunan gedung
7. Melakukan persiapan pelaksanaan konstruksi
8. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai gambar rencana
9. Menyiapkan kegiatan uji fungsi bangunan dan sarana dalam bangunan
gedung
10. Menyiapkan data serah terima pekerjaan
11. Membuat laporan pekerjaan
12. Memeriksa data geoteknik dan parameter tanah pada lokasi yang dipilih
13. Melakukan kajian hasil perhitungan struktur atas dan struktur bawah
bangunan gedung
14. Memeriksa gambar rencana struktur bangunan gedung
15. Membuat gambar rencana detail struktur bangunan gedung
8. Departemen Legal
1. Mengurus Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan perubahan
anggaran dasar PT. Wijaya Karya Tbk.
2. Menjembatani masalah legalisasi PT. Wijaya Karya Tbk. dengan pihak
ketiga
Universitas Sumatera Utara
Page 29
20
3. Memperpanjang Hak Guna Bangunan (HGB) – Hak Guna Usaha (HGU)
atas aset tanah PT. Wijaya Karya Tbk.
4. Memperpanjang Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) dan pembuatan Angka Pengenal Importir (API) PT. Wijaya
Karya Tbk.
5. Mendaftarkan copyright (hak paten)
6. Mengawasi perkembangan bisnis terkait perjanjian-perjanjian
7. Membuat usulan perubahan SOP
8. Mewakili PT. Wijaya Karya Tbk. saat terjadi masalah peradilan
9. Mempersiapkan merger dan akuisisi bila diperlukan
2.6. Kinerja Usaha Perusahaan
WIKA lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja.
Kegiatan usahanya instalasi listrik dan pipa air. WIKA punya andil dalam
pembangunan infrastruktur yang menjadi ikon nasional hingga saat ini. Salah
satunya adalah berperan dalam pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung
Karno. WIKA lalu berkembang menjadi pemborong pemasangan jaringan listrik
tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Pada awal 1970-an, WIKA memperluas
usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan perumahan.
Perkembangannya semakin positif ketika pada 20 Desember 1972, perusahaan
berubah status menjadi Perseroan terbatas (Persero). WIKA pun meningkat
menjadi menjadi kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek
penting seperti pemasangan jaringan listrik di PLTA Asahan, dan proyek irigasi
Jatiluhur. WIKA terus berinovasi. Secara pelan tapi pasti WIKA berubah menjadi
Universitas Sumatera Utara
Page 30
21
perusahaan infrastruktur yang terintegrasi. Sejumlah anak perusahaan pun
dibentuk agar kepak sayap bisnis bisa lebih tinggi. Di antaranya WIKA Beton,
WIKA Intrade, dan WIKA Realty. Pertumbuhan WIKA tersebut semakin
mendapat pengakuan berbagai pihak. Hal ini tercermin dari keberhasilan
penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) WIKA pada 27 Oktober
2007 di Bursa Efek Indonesia. Ketika itu WIKA melepas 28,46 % sahamnya ke
publik, sisanya masih dipegang pemerintah Republik Indonesia. Sejak 31
Desember 2012, saham yang di lepas ke publik meningkat menjadi 35 %. Dari
saham yang di jual tersebut, karyawan WIKA juga bisa memilikinya melalui
Employee/Management Stock Option Program (E/MSOP), and Employee Stock
Allocation (ESA).
1. Produk Utama Perusahaan
PT. Wijaya Karya Tbk menyediakan beton sebagai produk utama karena
bisnis kontruksi yang paling berkembang di indonesia dan menjadi salah satu
alasan PT. Wijaya Karya Tbk untuk mengambil langkah dan terlibat dalam
mendukung perkembangan industri beton yang sejalan dengan infrastruktur dan
pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Untuk unit bisnis ini di kelola oleh Entitas
Anak yaitu :
1. WIKA Beton
2. WIKA Kobe
3. WIKA Krakatau Beton
2. Fasilitas Poduksi
Universitas Sumatera Utara
Page 31
22
PT. Wijaya Karya Tbk menjalankan seluruh kegiatan produksi dari pabrik
yang berlokasi di Sumatera Utara, Lampung, Bogor, Karawang, Subang,
Majalenka, Boyolali, Sulawesi Selatan, dan lain-lain dengan jalur produksi saat
ini sebanyak 54 jalur produksi. Setiap tahun meningkatkan kualitas produk dan
kepuasan pelanggan dengan melakukan inovasi terbaru.
3. Bahan Baku
Bahan baku utama yang digunakan oleh WIKA dalam produksi Box
Ginder adalah elemen beton pratekan, baja struktural, komposit baja, dan beton
bertulang. yang digunakan dalam proses produksi Box Ginder oleh WIKA
memiliki spesifikasi khusus, terutama untuk memenuhi standarisasi kualitas bagi
kegunaannya sebagai produk jembatan dan jalan yang aman dan tahan lama
4. Standar Produksi
Beberapa metode fabrikasi box ginder menggunakan metode short line dan
system match cast. Metode short line adalah segment box ginder dicetak secara
terpisah atau persegmen. Sistem match cast adalah segment (n-1) digunakan
sebagai cetakan segment ke (n). Sistem match cast ini bertujuan agar segment
yang diproduksi dapat dipasang secara tepat/presisi.
Untuk kasus seperti Desain jalan yang mempunyai bentuk horizontal dan
vertikal maka cetakan untuk produksi di setting tetap agar memperoleh produk
yang sesuai desain serta dibutuhkan geometri control selama proses produksi.
Rekayasa geometri yang dilakukan selama proses produksi berdasarkan 6 control
point yang diletakkan di slab atas ginder agar segment yang diproduksi sesuai
dengan Desain baik horizontal maupun desain vertikal.
Universitas Sumatera Utara
Page 32
23
1. Setting Elevasi dan Offset pada Segmen Match Cast
2. Fabrikasi Tulangan dan Pemasangan Aksesoris Stressing
3. Pemeriksaan oleh Konsultan dan mainkon
4. Persiapan Bekisting luar dan Bekisting Innerform
5. Pengecoran, Slump Test dan Pembuatan Benda Uji
6. Pekerjaan Finishing Permukaan dan Perawatan
Universitas Sumatera Utara
Page 33
24
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Laporan Keuangan Perusahaan
Menurut Slamet dan Bogat (2014 : 23) Laporan keuangan adalah hasil
akhir dari suatu siklus akuntansi. Sebagai hasil akhir dari suatu siklus akuntasi,
laporan keuagan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan ekonomi berbagai pihak semisal para pemilik perusahaan. Laporan
keuangan adalah produk manajemen dalam rangka mempertanggungjawabkan
(stewardship) penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan
kepadanya (Syahyunan, 2013:25). Standar Akuntansi Standar (SAK) No. 1 (IAI,
2009) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan. Informasi tersebut bermanfaat
untuk pembuatan keputusan ekonomi serta sebagai alat pertanggungjawaban
manajemen. Dalam pengertian yang sederhana laporan keuangan adalah laporan
yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu (Kasmir 2012:6). Laporan keuangan merupakan output dan hasil
akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan
informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses
pengambilan keputusan. Selain sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai
pertanggung jawaban atau accountability. Bagi para analisis, laporan keuangan
merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi
ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi
keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaaan dalam suatu periode, dan arus dana
Universitas Sumatera Utara
Page 34
25
perusahaan dalam suatu peiode. Laporan keuangan yang disajikan perusahaan
sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan. Disamping itu, banyak
pihak yang memerlukan dan berkepentingan tehadap laporan keuangan yang
dibuat perusahaan, seperti pemerintah, kreditor, investor, maupun para supplier.
3.2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
adalah sebagai berikut.
1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakaan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kineja, serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan memenuhi kebutuhan
besama sebagai besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan nonkeuangan.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai
apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat
demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
Page 35
26
3.3. Jenis-jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan menuut Standar Akuntasi Keuangan (SAK)
hanya ada 3 yaitu neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.
3.3.1. Neraca
Menurut Jumingan (2017:13) Neraca adalah suatu laporan yang
sistematis tentang aktiva (asset), utang (liabilities), dan modal sendiri dari suatu
perusahaan pada tanggal tertentu.
Neraca adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal
tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total
ekuitas pemilik (Kasmir, 2012:30).
Adapun bagian pokok dari neraca yaitu:
a. Aktiva
Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan. Bentuknya
dapat berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki
oleh perusahaan yang bersangkutan.
b. Utang
Utang menunjukan sumber modal yang berasal dari kreditur. Dalam
jangka waktu tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau wajib
memenuhi tagihan yang bersal dari pihak luar tersebut.
c. Modal sendiri
Modal sendiri merupakan sumber modal yang berasal dari pemilik
perusahaan. Bersama-sama dengan modal yang berasal dari kreditur
kemudian ditanamkan dalam berbagai bentuk aktiva perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Page 36
27
3.3.2. Laporan Laba Rugi
Menurut Syahyunan (2013:26) laporan laba rugi adalah ringkasan
mengenai pendapatan dan beban (biaya) serta laba atau rugi yang diperoleh
perusahaan selama peiode tertentu. Menurut Jumingan (2017:31) dalam literatur
akuntansi, laporan laba rugi diturunkan dari istilah profit and loss statement,
earning statement, operation statement, atau income statement. Setiap jangka
waktu tertentu, umumnya satu tahun, perusahaan perlu memperhitungkan hasil
usaha perusahaan yang dituangkan dalam bentuk laporan laba rugi. Hasil usaha
didapat dengan cara membandingkan penghasilan dan biaya selama jangka waktu
tertentu. Besarnya laba atau rugi akan diketahui dari hasil perbandingan tersebut.
3.3.3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan
dana tersebut, yang diklasifikasikan sebagai aktifitas operasi, investasi dan
pendanaan. Menurut Sofyan (2009:255) laporan arus kas adalah memberikan
informasi yang relavan tentang penerimaan dan pengeluaran arus kas atau setara
kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.
3.4. Analisa Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan bekaitan erat dengan bidang akuntansi. Kegiatan
akuntansi pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisis,
menyajikan, dan menafsirkan data keuangan dari lembaga perusahaan dan
lembaga lainnya dimana aktivitasnya berhubungan dengan produksi dan
pertukaran uang atau jasa.
Universitas Sumatera Utara
Page 37
28
3.5. Rasio Keuangan
Rasio keuagan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari
satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang
relavan dan signifikan. Menurut Kasmir (2012:104) rasio keuangan merupakan
kegiatan membandingkan angka-angka yang ada didalam laporan keuangan
dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
Analisis rasio keuangan juga memiliki keungulan dan keterbatasan dalam
menganalisis yaitu:
3.5.1. Keungulan analisis rasio
1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih
mudah dibaca dan ditafsirkan.
2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang
disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain.
4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model
pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score).
5. Menstandarisir size perusahaan.
6. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain
atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time
series.
7. Lebih mudah melihat trend serta melakukan prediksi di masa yang
akan datang.
Universitas Sumatera Utara
Page 38
29
3.5.2. Keterbatasan analisis rasio
1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan
untuk kepentingan pemakainya.
2. Keterbatasan laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik.
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan
kesulitan menghitung rasio.
4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
3.6. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan
rasio-rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap
rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap
hasil dari rasio yang diukur diimpresentasikan sehingga menjadi berarti bagi
pengambil keputusan. Adapun jenis rasio keuangan yaitu:
3.6.1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara
tepat waktu.
Macam-macam rasio likuiditas:
1) Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan (Kasmir, 2012:134).
Rasio Lancar =
Universitas Sumatera Utara
Page 39
30
2) Rasio Cepat (Quick Ratio)
Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan aset yang lebih liquid (tanpa persediaan). Rasio
cepat yang ideal adalah 100% atau 1:1 (Syahyunan, 2013:84).
Rasio Cepat =
3) Rasio Kas (Cash Ratio)
Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan kas yang tersedia. Tidak terdapat standar khusus
pada rasio kas sehingga penilainnya tergantung kebijakan perusahaan
(Syahyunan, 2013:84).
Rasio Lancar =
3.6.2. Rasio Leverage
Rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang
apabila perusahaan dibubarkan (Kasmir, 2012: 150).
1) Rasio Hutang (Debt Ratio)
Mengukur jumlah aset perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal
yang berasal dari kreditur (Kasmir, 2012:156).
Debt Ratio = x 100%
Universitas Sumatera Utara
Page 40
31
2) Rasio Hutang Terhadap Ekuitas ( Debt To Equity Ratio)
Perbandingan utang dan equitas dalam pendanaan perusahaan dan
menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi
seluruh kewajibannya (Syahyunan, 2013:84).
Debt To Equity Ratio = x 100%
3.6.3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya (Syahyunan,
2012:83).
1) Total Assets Turnover
Mengukur efektifitas penggunaan dana yang tertanam pada seruluh aktiva
dalam menghasilkan penjualan (Syahyunan, 2013:85).
Total Assets Turnover =
2) Fixed Assets Turnover
Mengukur efektifitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aset
dalam menghasilkan penjualan (Syahyunan, 2013:85).
Fixed Assets Turnover =
3) Inventory Turnover
Inventory turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang ditanamkan dalam persediaan ini berputar dalam satu
periode (Kasmir, 2012:158).
Universitas Sumatera Utara
Page 41
32
Inventory Turnover =
3.6.4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditujukan oleh laba yang
dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi (Kasmir, 2012:196). Ada
beberapa rasio profitabilitas yang digunakan yaitu:
a. Gross Profit Margin
Gross profit margin merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk
mengukur margin laba atas penjualan. Untuk menghitung gross profit
margin digunakan rumus sebagai berikut (Kasmir, 2012:200).
Gross Profit Margin =
b. Return on Investment
Pengembalian/Imbalan atas Investasi (Return On Investment – ROI)
merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva
yang digunakan dalam perusahaan. Semakin kecil rasio ini, semakin
kurang baik, demikian juga sebaliknya (Kasmir, 2012:203).
ROI =
3.7. Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk melihat kondisi
keuangan pada setiap periode tertentu. Adapun kondisi kegiatan, perkembangan
dan kemerosotan pada PT Wijaya Karya Tbk dilihat dari laporan keuangan selama
Universitas Sumatera Utara
Page 42
33
tiga tahun berturut-turut yang meliputi Laporan Neraca, Laporan Penerimaan
Dana dan Laporan Pengeluaran Dana 2016 hingga 2018.
Adapun Laporan Neraca, Laporan Penerimaan dan Laporan Pengeluaran
Dana pada tahun 2016 hingga 2018 dilihat sebagai berikut:
3.8. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan
Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan maka peneliti dapat
menganalisis beberapa rasio keuangan agar dapat melihat perkembangan dari
perusahaan PT. Wijaya Karya Tbk.
Universitas Sumatera Utara
Page 43
34
Tabel 3.1
PT. Wijaya Karya Tbk.
Neraca
Untuk Tahun Berakhir Desember 2016-2018
(di sajikan dalam Rp. miliar)
ASET
Aset Lancar
2016 2017 2018
Kas dan bank
Aset keuangan lancar
Dana yang di batasi
penggunaannya lancar
Piutang usaha
Persediaan
Biaya di bayar di muka
Piutang lainnya
9.269.999.584
-
-
2.840.433.960
1.247.710.293
595.314.817
7.599.039.275
11.253.778.215
-
20.000.000
5.040.302.053
1.663.036.012
702.804.644
16.230.087.341
13.973.766.47
7
983.491.011
20.000.000
5.350.840.436
5.978.533.161
735.419.058
16.513.445.72
Jumlah Aset Lancar 21.552.497.929 34.910.108.265 43.555.495.85
Aset Tidak Lancar
Piutang tidak lancar
Investasi pada entitas
anak, Ventura bersama,
dan entitas asosiasi
Aset keuangan tidak
lancar
1.830.490.785
2.114.559.007
5.598.991.769
1.567.129.845
3.457.377.346
5.749.158.846
4.443.181.068
2.820.989.393
8.410.334.913
Jumlah Aset Tidak
Lancar
9.544.041.561 10.773.666.037 15.674.505.34
JUMLAH ASET 31.096.539.490 45.683.774.302 59.230.001.29
Sumber. PT. Wijaya Karya Tbk,2019
Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa aset perusahaan terdiri dari aset lancar
dan aset tidak lancar. Aset lancar perusahaan terdiri dari kas, aset keuangan
lancar, dana yang dibatasi penggunaannya lancar, piutang usaha, persediaan dan
biaya di bayar di muka. Sementara aset tidak lancar perusahaan terdiri dari
piutang tidak lancar, investasi pada entitas anak, Ventura bersama dan entitas
asosiasi, aset keuangan tidak lancar. Dari tabel di atas juga dapat dilihat jumlah
aset yang dimiliki perusahaan dari tahun 2016 hingga tahun 2018
Universitas Sumatera Utara
Page 44
35
Tabel 3.2
PT. Wijaya Karya Tbk.
Neraca
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2016-2018
(di sajikan dalam Rp. miliar)
2016 2017 2018
Liabilitas dan ekuitas
Liabilitas Jangka
Pendek
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Uang muka pelanggan
jangka pendek
Utang pajak
Utang Proyek
Liabilitas jangka panjang
yang jatuh tempo dalam
satu tahun
4.711.826.519
4.680.243.561
844.449.950
188.857.241
3.249.414.450
931.370.362
6.423.853.975
9.190.440.846
1.631.043.756
441.631.879
7.805.962.536
482.684.305
4.200.031.329
13.213.190.36
5
10.074.568.34
5
467.488.448
-
296.672.898
Jumlah Liabilitas
Jangka Pendek
14.606.162.083 25.975.617.29
7
28.251.951.38
5
Liabilitas Jangka
Panjang
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas lain
31.490.610
3.960.171.493
45.890.326
5.030.442.066
140.226.300
13.622.508.9
89
Jumlah Liabilitas
Jangka Panjang
3.991.662.103 5.076.332.392 13.762.735.2
89
Ekuitas
Ekuitas yang di
atribusikan kepada
pemilik entitas induk
Saldo laba (akumulasi
kerugian)
11.351.881.446
1.146.833.858
12.633.516.348
1.998.308.265
14.803.614.3
01
2.411.700.26
4
Jumlah Ekuitas 12.498.715.304 14.631.824.613 17.215.314.5
65
Jumlah Liabilitas Dan
Ekuitas
31.096.539.490 45.683.774.302 59.230.001.2
39
Sumber: PT. Wijaya Karya Tbk.2019
Dari Tabel 3.2 diatas dapat dilihat liabilitas dan ekuitas dari perusahaan PT.
Wijaya Karya Tbk. Liabilitas yang dimiliki perusahaan meliputi liabilitas jangka
Universitas Sumatera Utara
Page 45
36
pendek dan liabilitas jangka panjang. Liabilitas jangka pendek terdiri dari
pinjaman jangka pendek, utang usaha, uang muka pelanggan jangka pendek, utang
pajak, utang proyek dan liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu
tahun. Sementara liabilitas jangka panjang terdiri dari liabilitas pajak tangguhan
dan liabilitas lain. Dan ekuitas terdiri dari ekuitas yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk, saldo laba (akumulasi kerugian).
Universitas Sumatera Utara
Page 46
37
Tabel 3.3
PT. Wijaya Karya Tbk.
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2016-2018
(disajikan dalam Rp. miliar)
Penjualan Dan
pendapatan
2016 2017 2018
15.668.832.513
26.176.403.026
31.158.193.498
Beban Pokok
Penjualan
(13.441.729.089) (23.300.168.938) (27.553.466.348)
Jumlah Laba
Bruto
2.227.103.424 2.876.234.088 3.604.727.150
Beban Usaha
Beban operasional
(140.764.239)
(677.463.817)
(412.673.147)
Laba Usaha 2.086.339.185 2.198.770.271 3.192.054.003
Pendapatan (beban)
lain-lain
(490.833.541) (106.899.705) (833.425.069)
Laba Sebelum
Pajak
1.595.505.644 2.091.870.566 2.358.628.934
Taksiran pajak (448.360.772) (735.755.077) (285.329.070)
Jumlah Laba
Netto
1.147.144.922 1.356.115.489 2.073.299.864
Sumber: PT. Wijaya Karya Tbk,2019
Dari Tabel 3.3 diatas dapat dilihat laporan laba rugi yang menunjukkan
perusahaan untung atau rugi. Dari tabel tersebut juga disajikan penjualan dan
pendapatan, beban pokok penjualan, jumlah laba bruto/laba kotor dan laba
netto/bersih yang dimiliki perusahaan dari tahun 2016 hingga 2018. Dan
perusahaan juga dapat melihat trend perusahaan dari tahun ke tahun apakah
meningkat atau menurun selama menjalankan usahanya.
Universitas Sumatera Utara
Page 47
38
1. Rasio Likuiditas
Rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio Lancar =
2016 =
= 1,475
= 147,5 %
2017 =
= 1,343
= 134,3 %
2018 =
= 1,541
= 154,1%
Berdasarkan perhitungan rasio lancar pada tahun 2016, perusahaan mampu
menjamin setiap hutang lancar dengan 147.5% aktiva lancar, artinya perusahaan
mampu membayar setiap Rp 100 hutang lancar dengan Rp 147.5 aktiva lancar.
Pada tahun 2017, perusahaan mampu menjamin setiap hutang lancar dengan
134.3% aktiva lancar, artinya perusahaan mampu membayar setiap Rp 100 hutang
lancar dengan Rp 134.3 aktiva lancar. Dan pada tahun 2018 perusahaan mampu
menjamin setiap hutang lancar dengan 154.1% aktiva lancar, artinya perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Page 48
39
mampu membayar setiap Rp 100 hutang lancar dengan Rp 154.1 aktiva lancar.
Dari tahun 2016 sampai 2017 rasio perusahaan mengalami penurunan sebesar
13.2%. Sedangkan pada tahun 2017 sampai 2018 rasio perusahaan mengalami
kenaikan sebesar 19.8%. Hal ini berarti, perusahaan mampu membayar hutang
lancarnya dengan jaminan aktiva lancar setiap tahun.
b. Rasio Cepat ( Quick Ratio )
Rasio Cepat =
2016 =
= 1.3901
= 139.01%
2017 =
= 1.2799
= 127.99%
2018 =
= 1.330
= 133%
Berdasarkan perhitungan rasio cepat pada tahun 2016, perusahaan belum
mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 139.01% aktiva lancar, artinya
perusahaan dipertanyakan dalam membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp
139.01% aktiva lancar. Pada tahun 2017 perusahaan juga belum mampu
menjamin setiap hutang lancar dengan 127.99% aktiva lancar, artinya perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Page 49
40
belum mampu menjamin membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 127.99
aktiva lancar dan pada tahun 2018 perusahaan juga belum mampu menjamin
setiap hutang lancar dengan 133% aktiva lancar, artinya perusahaan dipertanyakan
dalam membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 133 aktiva lancar. Dari tahun
2016 sampai 2017 rasio perusahaan mengalami penurunan sebesar 11.01%.
Sedangkan pada tahun 2017 sampai 2018 rasio perusahaan mengalami kenaikan
sebesar 5.01%
c. Rasio Kas ( Cash Ratio )
Rasio Kas =
2016 =
= 0.634
= 63.4%
2017 =
= 0.433
= 43.3%
2018 =
= 1.54
= 154%
Berdasarkan rasio kas, pada tahun 2016 perusahaan hanya mampu
menjamin setiap hutang lancar sebesar 63.4%, artinya perusahaan dapat
membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 63.4 kas. Pada tahun 2017
kemampuan perusahaan menjamin setiap hutang lancar menurun menjadi 43.3%,
Universitas Sumatera Utara
Page 50
41
artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 43.3 kas.
dan pada 2018 kemampuan perusahaan dalam menjamin setiap hutang lancar naik
menjadi 154%, artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan
Rp 154 kas. Dari tahun 2016 sampai 2017 rasio perusahaan mengalami penurunan
sebesar 20.1%. Sedangkan pada tahun 2017 sampai 2018 rasio perusahaan
mengalami kenaikan sebesar 110.7%. Tidak terdapat standar khusus pada rasio
kas sehingga penilaiannya tergantung kebijakan perusahaan.
Tabel 3.4
Rasio Likuiditas
akhir tahun 2016 hingga 2018
No Rasio-Rasio
Liquiditas 2016 2017 2018
Perbandi-
ngan 2016
dan 2017
Perband
i-ngan
2017
dan
2018
1 Rasio Lancar 147.5% 134.3% 154.1% 13.2% (-) 19.8%
(+)
2 Rasio Cepat 139.01% 127.99% 133% 11.01% (-) 5.01%(+)
3 Rasio kas 63.4% 43.3% 154% 20.1% (-) 110.7%
(+)
Sumber : Data diolah, 2019
Dari tabel 3.4. diatas dapat dilihat bahwa rasio lancar pada PT. Wijaya
Karya pada tahun 2016 sebesar 147.5% dan mengalami penurunan sebesar 13.2%
pada tahun 2017 dengan nilai rasio 134.3%. Pada tahun 2018 rasio lancar pada
PT. Wijaya Karya kembali mengalami kenaikan sebesar 154.1%. Hal ini
menunjukkan perbandingan rasio lancar pada tahun 2017 dan 2018 mengalami
kenaikan sebesar 19.8%. Sedangkan untuk rasio cepat pada PT. Wijaya Karya
pada tahun 2016 sebesar 139.01% dan dan mengalami penurunan sebesar 11.01%
pada tahun 2017 dengan nilai rasio 127.99% Pada tahun 2018 rasio cepat pada PT.
Universitas Sumatera Utara
Page 51
42
Wijaya Karya kembali mengalami kenaikan sebesar 133%. Hal ini menunjukkan
perbandingan rasio cepat pada tahun 2017 dan 2018 mengalami kenaikan sebesar
5.01%. Untuk rasio kas pada PT. Wijaya Karya pada tahun 2016 sebesar 63.4%
dan mengalami penurunan sebesar 20.1% pada tahun 2017 dengan nilai rasio
43.3%. Pada tahun 2018 rasio kas pada PT. Wijaya Karya kembali mengalami
kenaikan sebesar 154%. Hal ini menunjukkan perbandingan rasio kas pada tahun
2017 dan 2018 mengalami kenaikan sebesar 110.7%. Dari tabel diatas
menunjukan bahwa kondisi perusahaan tersebut dalam keadaan likuid atau baik,
hal ini ditunjukkan dengan hasil rasio yang sesuai dengan standar khusus yang
ditetapkan dalam rasio-rasio likuiditas
2. Rasio Profitabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba
a. Gross Profit Margin
Gross Profit Margin =
2016 =
= 0.0732
= 7.32%
2017 =
= 0.0518
= 5.18%
2018 =
Universitas Sumatera Utara
Page 52
43
= 0.0665
= 6.65%
Berdasarkan rasio gross profit margin tersebut PT. Wijaya Karya dengan
nilai rasio yang dihasilkan dapat dikatakan perusahaan dalam keadaan baik,
karena dapat dikatakan jika rata-rata gross profit margin menunjukkan hasil
dibawah 10% maka perusahaan masih mampu untuk dapat mengendalikan biaya
produksi dan harga pokok penjualan, semakin rendah margin laba kotor suatu
perusahaan maka semakin kurang baik keadaan operasi perusahaan untuk tahun
2016 gross profit margin yang dimiliki perusahaan sebesar 7.32%. Sementara
untuk tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 5.18% sedangkan pada tahun
2018 kembali mengalami peningkatan sebesar 6.65%.
b. Return On Investment
ROI =
2016 =
= 0.0363
= 3.63%
2017 =
= 0.0286
= 2.86%
2018 =
= 0.0373
= 3.73%
Universitas Sumatera Utara
Page 53
44
Berdasarkan perhitungan return on investment pada tahun 2016 sebesar -
3.63%. dalam hal ini setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam perusahaan
akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 3.63. Dan pada tahun 2017 return on
investment sebesar 2.86% artinya setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam
perusahaan akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 2.86. Sedangkan pada
tahun 2018 mengalami peningkatan dengan return on investment sebesar 3.73%
artinya setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam perusahaan akan
menghasilkan laba keuntungan sebesar Rp 3.73 .
Tabel 3.5
Rasio Profitabilitas
akhir tahun 2016 hingga 2018
No Rasio-Rasio
Profitabilitas 2016 2017 2018
Perbandi-
ngan 2016
dan 2017
Perbandi-
ngan 2017
dan 2018
1 Gross Profit
Margin 7.32% 5.18% 6.65% 2.14%(-) 1.47%(+)
2
Pengembalian
/imbalan atas
investasi ROI
3.63% 2.86% 3.73% 0.77%(-) 0.87% (+)
Sumber : Data diolah, 2019
Dari tabel 3.5 rasio gross profit margin PT. Wijaya Karya Tbk, perusahaan
masih mampu menghasilkan laba dari tahun 2016 sebesar 7.32%, pada tahun 2017
sebesar 5.18% dan tahun 2018 sebesar 6.65%. Sedangkan pada ROI tahun 2018
mengalami peningkatan sebesar 3.73% . Dari tabel 3.5. diatas dapat dilihat bahwa
gross profit margin PT. Wijaya Karya Tbk pada tahun 2016 sebesar 7.32% dan
mengalami penurunan sebesar 2.14% pada tahun 2017 dengan nilai rasio 5.18%.
Pada tahun 2018 rasio gross profit margin PT. Wijaya Karya Tbk kembali
mengalami kenaikan sebesar 6.65%. Hal ini menunjukkan perbandingan rasio
Universitas Sumatera Utara
Page 54
45
gross profit margin pada tahun 2017 dan 2018 mengalami kenaikan sebesar
1.47%. Sedangkan untuk nilai ROI pada PT. Wijaya Karya pada tahun 2016
sebesar 3.63% dan mengalami penurunan sebesar 0.77% pada tahun 2017 dengan
nilai rasio 2.68% Pada tahun 2018 rasio cepat pada PT. Wijaya Karya kembali
mengalami kenaikan sebesar 3.73%. Hal ini menunjukkan perbandingan nilai ROI
pada tahun 2017 dan 2018 mengalami kenaikan sebesar 0.87%
3. Rasio Aktivitas
Rasio yang digunakan untuk menggukur efektifitas perusahaaan dalam
menggunakan aktiva yang dimilikinya (Kasmir, 2012:172).
a. Total Assets Turnover
Total Assets Turnover =
2016 =
= 0.5038
= 50.38%
2017 =
= 0.5729
= 57.29%
2018 =
= 0.5260
= 52.60%
Dari perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa perputaran total aktiva tahun
2016 sebanyak 50.38 kali. Artinya setiap Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp
Universitas Sumatera Utara
Page 55
46
50.38 penjualan. Pada tahun 2017 perputaran total aktiva naik menjadi 57.29 kali
artinya Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 57.29 penjualan. Dan pada
tahun 2018 perputaran total aktiva turun menjadi 52.60 kali artinya setiap Rp 1
aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 52.60 penjualan. Hal ini berarti dari tahun
2016 hingga 2018 terjadi penurunan rasio. Dan jika dibandingkan dengan rata-rata
industri untuk total assets turnover yaitu 1 kali, berarti perusahaan diharapkan
meningkatkan lagi penjualannya.
b. Fixed Assets Turnover
Fixed Assets Turnover=
2016 =
= 4.655
= 465.5%
2017 =
= 6.657
= 665,7%
2018 =
= 6.663
= 666.3%
Dari hitungan tersebut dapat dilihat bahwa perputaran aktiva tetap tahun
2016 sebanyak 465.5 kali artinya setiap Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp
465.5 penjualan. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan, perputaran aktiva tetap
tahun 2017 sebanyak 665.7 kali artinya Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp
Universitas Sumatera Utara
Page 56
47
665.7 penjualan. Dan pada tahun tahun 2018 terjadi peningkatan dari tahun
sebelumnya, perputaran aktiva tetap tahun 2018 sebanyak 666.3 kali artinya Rp 1
aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 666.3 penjualan. Hal ini berarti jika
dibandingkan dengan rata-rata industri untuk fixed assets turnover yaitu 4 kali,
berarti perusahaan sudah mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetap yang
dimiliki perusahaan.
c. Inventoy Turnover
Inventoy Turnover =
2016 =
= 12.558
= 1255.8%
2017 =
= 15.740
= 1574.0%
2018 =
= 5.211
= 521.1%
Berdasarkan perhitungan rasio inventory turnover, pada tahun 2016
mengalami perputaran sebanyak 12.55 kali. Pada tahun 2017 perputan meningkat
menjadi 15.74 kali dan pada tahun 2018 perputaran turun menjadi 5.211 kali.
Universitas Sumatera Utara
Page 57
48
Tabel 3.6
Rasio Aktivitas
akhir tahun 2016 hingga 2018
No Rasio-Rasio
Aktivitas 2016 2017 2018
Perbandi-
ngan 2016
dan 2017
Perbandi-
ngan 2017
dan 2018
1 Total Assets
Turnover 50.38 57.29 52.60 6.91(+) 4.69(-)
2 Fixed Assets
Turnover 465.5 665.7 666.3 200.2(-) 0.6(+)
3 Inventoy
Turnover 1255.8 1574.0 521.1 318.2(+) 1051.9(-)
Sumber : Data diolah, 2019
Dilihat dari tabel 3.6 maka dapat dilihat bahwa rasio total assets turnover
pada PT. Wijaya Karya pada tahun 2016 sebesar 50.38% dan mengalami
peningkatan sebesar 6.91% pada tahun 2017 dengan nilai rasio 57.29%. Pada
tahun 2018 rasio total assets turnover pada PT. Wijaya Karya kembali mengalami
penurunan sebesar 52.60%. Hal ini menunjukkan perbandingan rasio total assets
turnover pada tahun 2017 dan 2018 mengalami penurunan sebesar 4.69%.
Sedangkan untuk fixed assets turnover pada PT. Wijaya Karya pada tahun 2016
sebesar 465.5% dan mengalami penurunan sebesar 200.2% pada tahun 2017
dengan nilai rasio 665.7% Pada tahun 2018 fixed assets turnover pada PT. Wijaya
Karya kembali mengalami kenaikan sebesar 666.3%. Hal ini menunjukkan
perbandingan fixed assets turnover pada tahun 2017 dan 2018 mengalami
kenaikan sebesar 0.6%. Untuk rasio inventory turnover pada PT. Wijaya Karya
pada tahun 2016 sebesar 1255.8% dan mengalami peningkatan sebesar 318.2%
pada tahun 2017 dengan nilai rasio 1574.0%. Pada tahun 2018 inventory turnover
pada PT. Wijaya Karya kembali mengalami penurunan sebesar 521.1%. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
Page 58
49
menunjukkan perbandingan inventory turnover pada tahun 2017 dan 2018
mengalami penurunan sebesar 1051.9%. Dari data diatas maka terlihat PT Wijaya
Karya Tbk memiliki nilai rasio yang bagus dan meningkat. Artinya secara umum
kemampuan perusahaan untuk menggunakan sumberdaya perusahaan semakin
meningkat sehingga penjualan dan keuntungan relatif bagus. Rasio-rasio aktivitas
yang baik akan membuat perusahaan memiliki peluang yang besar untuk
mendapat keuntungan.
4. Rasio Leverage
Rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang
apabila perusahaan dibubarkan.
a. Rasio Hutang (Debt Ratio)
Debt Ratio =
2016 =
= 0.598
= 59.8%
2017 =
= 0.679
= 67.9%
2018 =
= 0.709
= 70.9%
Universitas Sumatera Utara
Page 59
50
Tabel 3.7
Perhitungan Debt Ratio
akhir tahun 2016 hingga 2018
Tahun Total Hutang Total Modal Rasio
2016 18.597.824.186 31.096.539.490 0.598
2017 31.051.949.689 45.683.774.302 0.679
2018 42.014.686.674 59.230.001.239 0.709
Sumber : Data diolah, 2019
Rasio hutang yang optimal adalah rasio yang proporsi hutang dan
ekuitasnya sama seperti debt to equity ratio. Jika rasio hutang kurang dari 0.5 kali,
berarti sebagian besar aset perusahaan dibiayai melalui ekuitas. Jika rasionya lebih
besar dari 0.5 kali sebagian besar aset perusahaan dibiayai melalui hutang.
Dari data hitungan tersebut maka dapat dilihat bahwa rasio hutang pada
tahun 2016 hingga 2018 lebih dari 0.5 kali. Hal ini berarti sebagian besar aset
perusahaan dibiayai oleh hutang.
b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas ( Debt To Equity Ratio)
Debt To Equity Ratio = x 100%
2016 =
= 1.487
= 148.7%
2017 =
= 2.122
= 212.2%
Universitas Sumatera Utara
Page 60
51
2018 =
= 2.440
= 244.0%
Tabel 3.8
Perhitungan Debt To Equity Ratio
akhir tahun 2016 hingga 2018
Tahun Total Hutang Total Modal Rasio
2016 18.597.824.186 12.498.715.304 1.487
2017 31.051.949.689 14.631.824.613 2.122
2018 42.014.686.674 17.215.314.565 2.440
Sumber : Data diolah, 2019
Pada umumnya, debt to equity ratio atau rasio hutang terhadap ekuitas
yang optimal pada suatu perusahaan adalah sekitar 1 kali, dimana jumlah hutang
sama dengan jumlah ekuitas. Namun rasio ini berbeda antara satu jenis industri
dengan jenis industri lainnya karena tergantung pada proporsi aktiva lancar dan
aktiva tidak lancar. Semakin banyak aktiva atau aset tidak lancar, semakin banyak
ekuitas yang dibutuhkan untuk membiayai investasi jangka panjang. Secara
umum, rasio hutang terhadap ekuitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan
mungkin tidak dapat menghasilkan uang yang cukup untuk memenuhi
kewajibannya. Rasio hutang terhadap ekuitas yang rendah juga dapat menandakan
bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peningkatan profit/labanya secara
maksimal.
Dari data perhitungan tersebut maka rasio hutang terhadap ekuitas pada
tahun 2016 hingga 2018 lebih dari 1 kali. Hal ini berarti perusahaan dapat
memanfaatkan peningkatan profit/labanya secara maksimal.
Universitas Sumatera Utara
Page 61
52
Jadi dari Rasio Keuangan perusahaan di atas dapat dikatakan bahwa:
1. Kondisi keuangan PT. Wijaya Karya Tbk dalam keadaan likuid atau baik
karena perusahaan mampu membayar kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya dengan baik dan tepat waktu hal ini di tunjukkan oleh Rasio
Lancar perusahaan yang selalu di atas 100%.
2. Kemampuan PT. Wijaya Karya Tbk Hal ini di tunjukkan oleh rasio return on
investment besar dan didalam rasio return on investment apabila semakin
tinggi rasio perusahaan maka semakin baik perusahaan tersebut dalam
memperoleh laba.
3. Jika dilihat dari Rasio Total Assets Turnover, kemampuan perusahaan dalam
mengelola total aktiva untuk memperoleh penjualan/pendapatan yang efektif
dan efesien karena rasio perusahaan mampu mendapatkan penjualan rata-rata
standar rasio yang telah ditentukan.
4. Jika dilihat dari Rasio Hutang (Debt Ratio), perusahaan dalam keadaan baik
karena mampu menghasilkan pendapatan yang maksimal dari perputaran total
aset dalam satu periode serta sebagian aset perusahaan juga masih dibiayai
oleh hutang bukan ekuitas.
Universitas Sumatera Utara
Page 62
53
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah dilakukan analisis dan evaluasi terhadap laporan keuangan PT.
Wijaya Karya Tbk maka penulis mengambil beberapa kesimpulan dan saran yang
dianggap sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam penyempurnaan dan
pencapaian dimasa yang akan datang.
4.1. Kesimpulan
1. PT. Wijaya Karya Tbk
a. Jika dilihat dari rasio likuiditas maka dapat disimpulkan bahwa kondisi
keuangan perusahaan dalam keadaan likuid atau baik, artinya
perusahaan sudah mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan aktiva lancar. Sehingga dapat meyakinkan
kreditor dalam memberikan kredit kepada PT. Wijaya Karya Tbk.
b. Jika dilihat dari rasio profitabilitas maka dapat disimpulkan bahwa
perusahaan menghasilkan laba yang naik turun disetiap tahun. Namun
dilihat dari rata-rasio profitabilitas PT. Wijaya Karya menunjukkan
bahwa perusahan mampu untuk dapat mengendalikan biaya produksi
dan harga pokok penjualan untuk menghasilkan laba perusahaan dengan
baik.
c. Jika dilihat dari rasio aktivitas kinerja keuangan perusahaan sangat baik
karena perusahaan sudah mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetap
yang dimiliki perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Page 63
54
d. Jika dilihat dari rasio leverage dapat disimpulkan bahwa kondisi
keuangan perusahaan baik karena sebagian besar aset perusahaan
dibiayai oleh hutang.
4.2. Saran
1. PT Wijaya Karya Tbk
a. Manajemen PT. Wijaya Karya Tbk mampu mempertahankan kinerja
perusahaan yang sudah baik dan dapat meningkatkan rasio likuiditas
perusahaan dengan cara meningkatkan kas yang berasal dari penjualan
dan selalu memperhatikan kondisi piutang dan persediaan, agar nilai
aktiva lancar dapat meningkat sehingga likuiditas perusahaan menjadi
lebih baik dimasa yang akan datang.
b. Manajemen PT. Wijaya Karya Tbk sebaiknya lebih mengutamakan
aktivitas dalam rangka meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan
aktiva-aktiva yang sudah dimiliki oleh perusahaan maupun
memanfaatkan modal sendiri agar laba yang diperoleh lebih optimal.
Perusahaan juga harus memperhatikan kelebihan dana yang
menganggur diperusahaan agar dapat digunakan untuk meningkatkan
pendapatan bagi perusahaan.
c. Manajemen PT. Wijaya Karya Tbk sebaiknya dapat mempertahankan
rasio perusahaan yang sudah baik. Jika rasio perusahaan dalam kondisi
yang baik perusahaan tidak akan mengalami kesulitan dalam
mendapatkan pinjaman apabila sewaktu-waktu perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Page 64
55
membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai kegiatan
operasi perusahaan.
d. Sebaiknya perusahaan menambah aktiva lancar dengan menjual aktiva
tetap yang sudah tidak produktif lagi, ataupun dengan menambah
setoran modal
e. Perusahaan hendaknya lebih meningkatkan penggunaan sumber daya
yang ada secara lebih efektif dan efisien agar terjaga rasio leverage
f. Manajemen PT. Wijaya Karya Tbk sebaiknya meningkatkan rasio
profitabilitas meskipun perusahaan sudah menunjukkan kondisi
perusahaan tersebut dalam keadaan baik dan untuk meningkatkan
profitabilitas sebaiknya perusahaan meningkatkan penjualan dan
melakukan efisiensi biaya yang dikeluarkan agar keuntungan
perusahaan meningkat pada tahun berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
Page 65
56
DAFTAR PUSTAKA
Halim, A. (2014). Manajemen Keuangan. Salemba Empat : Jakarta.
Harahap, S.S. (2011). Teori Akuntansi. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Harahap, S.S. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo
Persada : Jakarta.
Jumingan. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara : Jakarta.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua. Kencana :
Jakarta.
Munawir, S. (2012). Analisa Laporan Keuangan. Liberty Yogyakarta :
Yogyakarta.
Sirait, P. (2014). Pelaporan dan Laporan Keuangan. Graha Ilmu : Yogyakarta.
Sodikin, S.S dan Bogat A.R. (2014). Akuntansi Pengantar 1. Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN : Yogyakarta.
Syahyunan. (2013). Manajemen Keuangan 1. USU Press : Medan.
www.idx.co.id/10April2019/19.00.
www.wika.co.id/11April2019/ 10.00.
Universitas Sumatera Utara