BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Lata r Bel akang Pada Zaman Rasulullah masih banyak negara-negara Islam yang menjadikan Hukum Islam sebagai negaranya dan tata kenegaraannya pun sesuai dengan Hukum Islam hingga ke Khalifah terakhir. Namun kini, negara-negara berdiri dengan perkembangan hukum yang dibuat dengan pemahaman pemikiran baik dari barat maupun timur. Dalam as-si yasa asy-s yar’iyya h, Ibnu aimiyahmenulis! "#ilayah $Pers%alan P%litik& bagi pers%alan manusia $Kehidupan '%sial& merupakan keperluan agama yang penting. anpa t%pangannhya agama tidak tegak k%k%h, dan karena (llah s)t. me)ajibkan kerja amarma*ruf nahi munkar. Dan men%l%ng pihak yang teraniaya. 'emua yang Dia )ajibkan tentang jihad, keadilan, dan menegakkan hudud, tidak mungkin sempurna ke+uali dengan kekuatan dan kekuasaan.enurut pernyataan a/rul Rahman dalam artikelnya! " bila (l-0uran berbi+ara tentang puasa hanya dalam satu ayat saja, hampir sepertiga (l-0uran diperuntukkan untukpembangunan mesin kekusaan yang efektif, demi melindungi kepentingan-kepentingan dan dae ra h 1da erah kekuas aan mu slim... denga n lain, Islam me me rl ukan negara bagi pembumian ajaran-ajarannya. aka dari pernyataan dan kutipan-kutipan tersebut kami membuat makalah ini untukmemba ha s tenta ng bagaiman ak ah hubu ng an Isla m P% litik dan Huk um Islam. 1.2 Tu juan - 2nt uk me mah ami bagaiman a pri nsi p-p ri nsi p kehi dupa n bern egara. - 2nt uk m ema hami ap a s aja sy ara t menj adi pemimp in. - 2nt uk me mah ami ap a saj a hak da n ke)a jib an pemimpin da n yan g dipi mpi n. - 2ntuk m emaha mi te nt ang Hukum Is lam. - 2nt uk me mah ami r agam huk um is lam dal am me ngat asi keja hat an. 1.3 Rumusa n Masalah - 3ag aimana pri nsi p-p ri nsi p kehi dupa n ber nega ra4 - (pa saja sy arat me nja di pemi mpin4 - (pa saja ha k da n ke )aj iba n pe mim pin dan yang di pim pin 4 - (pa saja ma +am -ma+a m H ukum Islam4
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Pada Zaman Rasulullah masih banyak negara-negara Islam yang menjadikan Hukum
Islam sebagai negaranya dan tata kenegaraannya pun sesuai dengan Hukum Islam hingga ke
Khalifah terakhir. Namun kini, negara-negara berdiri dengan perkembangan hukum yang
dibuat dengan pemahaman pemikiran baik dari barat maupun timur.Dalam as-siyasa asy-syar’iyyah, Ibnu aimiyahmenulis! "#ilayah $Pers%alan P%litik&
bagi pers%alan manusia $Kehidupan '%sial& merupakan keperluan agama yang penting. anpa
t%pangannhya agama tidak tegak k%k%h, dan karena (llah s)t. me)ajibkan kerja amar
ma*ruf nahi munkar. Dan men%l%ng pihak yang teraniaya. 'emua yang Dia )ajibkan tentang jihad, keadilan, dan menegakkan hudud, tidak mungkin sempurna ke+uali dengan kekuatan
dan kekuasaan.enurut pernyataan a/rul Rahman dalam artikelnya! " bila (l-0uran berbi+ara tentang
puasa hanya dalam satu ayat saja, hampir sepertiga (l-0uran diperuntukkan untuk
pembangunan mesin kekusaan yang efektif, demi melindungi kepentingan-kepentingan dan
daerah 1daerah kekuasaan muslim... dengan lain, Islam memerlukan negara bagi
pembumian ajaran-ajarannya.
aka dari pernyataan dan kutipan-kutipan tersebut kami membuat makalah ini untuk membahas tentang bagaimanakah hubungan Islam P%litik dan Hukum Islam.
1.2 Tujuan
- 2ntuk memahami bagaimana prinsip-prinsip kehidupan bernegara.- 2ntuk memahami apa saja syarat menjadi pemimpin.- 2ntuk memahami apa saja hak dan ke)ajiban pemimpin dan yang dipimpin.- 2ntuk memahami tentang Hukum Islam.- 2ntuk memahami ragam hukum islam dalam mengatasi kejahatan.
1.3 Rumusan Masalah
- 3agaimana prinsip-prinsip kehidupan bernegara4- (pa saja syarat menjadi pemimpin4- (pa saja hak dan ke)ajiban pemimpin dan yang dipimpin4- (pa saja ma+am-ma+am Hukum Islam4
2.1. Pr!ns!"#"r!ns!" keh!$u"an %ernegara menurut Islam
Di dalam kehidupan bernegara, Rasulullah 'a). sudah meletakkan dasar dan prinsip-
prinsip umum yang dapat diteladani. Ketika Rasululllah berada di akkah, beliau belum
membentuk suatu tatanan masyarakat muslim untuk menangkis serangan kaum kafir 0uraisy
yang senantiasa tidak menghendaki uhammad mengubah uhan dan status quo mereka.
3erbeda ketika Rasulullah berada di adinah $5astrib&, beliau langsung mendirikan masjid
$asjid 0uba& sebahai simb%l atau pr%klamasi lahirnya masyarakat muslim. Kegiatan di masjid
0uba tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan ritual, melainkan sebagai pusat semua kegiatan
kaum muslimin da6am segala aspeknya. Di samping itu Rasulullah sa) juga mengadakan
k%ns%lidasi dengan masyarakat n%n-muslim adinah yang akhirnya melahirkan apa yang
disebut Piagam adinah. Piagam adinah berisi pakta kerjasama dalam mengatur k%ta dan
dalam mempertahankan adinah dari serangan musuh. Piagam adinah ini %leh beberapa pemikir p%litik dalam islam seperti (bul (*la al-aududi, uhammad 3agir 'adr, una)ir
'ad/ali, dll dikatakan sebagai t%nggak lahirnya negara islam berikut beberapa prinsip yang
mendasarinya.
enurut uhammad (rk%un -seperti dijelaskan Nur 7h%lis ajid- bah)a
"eksperimen adinah itu telah menyajikan kepada umat manusia +%nt%h tatanan s%sial-p%litik
yang mengenal pendelegasian )e)enang $artinya, )e)enang atau kekuasan tidak memusat
pada tangan satu %rang seperti pada sistem diktat%rial, melainkan kepada %rang banyak melalui
musya)arah& dan kehidupan berk%nstitusi $artinya, sumber )e)enang dan kekuasaan tidak
pada keinginan dan keputusan lisan pribadi, tetapi pada suatu d%kumen tertulis yang prinsip-
prinsipnya disepakati bersama&. Karena )ujud hist%ris terpenting dari sistem s%sial-p%litik
eksperimen adinah itu ialah d%kumen yang termasyhur, yaitu its89 al-ad:nah $Piagam
adinah&, yang di kalangan para sarjana m%dern juga menjadi amat terkenal sebagai
;K%nstitusi adinah. Piagam adinah itu selengkapnya telah did%kumentasikan %leh para ahli
sejarah Islam seperti ibn Isha9 $)afat <=> H& dan uhammad ibn Hisyam $)afat ><? H&.i
3erbi+ara tentang sumber kekuasaan, (llahlah Pen+ipta dan Pengatur dan yang
menghidupi alam ini dan seisinya. 'ementara itu manusia sebagai +iptaan-Nya yang terbaik
mendapat amanah berperan sebagai khalifah-nya, )akilnya untuk mengatur dan men+iptakan
#alau se+ara kuantitas semua manusia diberi kebebasan mengatur kehidupan dunia ini,
akan tetapi se+ara kualitas hanya %rang-%rang beriman dan beramal saleh $ta9)a& sajalah yang
sebenarnya menjadi khalifahnya.
Dan (llah telah beranji kepada %rang-%rang yang beriman di antara kamu dan mengerjakanamal-amal yang saleh bah)a Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan %rang-%rang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh
Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-
benar akan menukar $keadaan& mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman
sent%sa. ereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan
(ku. Dan barang siapa yang $tetap& kafir sesudah $janji& itu, maka mereka itulah %rang-%rang
yang fasik. (n-Nur =='etiap kekuasaan manusia di dunia ini pada hakekatnya bukanlah miliknya sendiri,
malainkan sebagai amanahatau keper+ayaan. Dengan adanya amanah itu (llah menghendaki
agar dilaksanakan sesuai dengan petunjuk yang memberi amanah, sesuai dengan fitrah
kemanusiaannya yang luhur.
(llahlah yang telah menganugerahkan kepada manusia jabatan khalifah dan dengan
jabatan itu manusia diijinkan untuk mendayagunakan p%tensi alam untuk kemakmuran hidupnya.
Pr%ses pengambilan keputusan dalam budaya p%%litik merupakan pers%alan yang sengat
penting. Karena inti dari ketatanegaraan dan tata p%litik suatu negara, apakah ia disebut negara
ber+%rak dem%krasi, the%krasi, %t%krasi, m%narkhi, dll pada dasarnya tergantung pada +ara atau
pr%ses pengambilan keputusan.
Dalam islam, pengambilan keputusan yang berdampak s%sial agar dilakukan dengan
dalam bahasa yang dapat dipahami setiap %rang, mampu mena)arkan strategi dan peme+ahan
masalah.
(hlul D/ikir dan 2lil (lbab dalam realitas s%sialnya dapat berupa se%rang +endikia)an,
ulama, eksekutif, p%litisi, dll. ereka sebagai pemegang %t%ritas dalam majelis syur% $sema+am
senat, k%nstituante atau PR& berdiskusi, bermusya)arah dan bermufakat untuk meme+ahkan
masalah dan mengambil keputusan berdasarkan pesan-pesan Ilahi melalui syariatnya, dan
berdasakan amanat %rang-%rang yang se+ara langsung atau tidak langsung mempunyai pers%alan
atau dikenai akibat keputusan.
ajelis syura harus dapat me)akili heter%genitas masyarakat, sekaligus sebagai )akil
(llah di muka bumi $khalifatullah fi ardl &.
Islam dalam melalui sistem syura dalam aspek p%litiknya memperjuangkan kehendak
(llah, demi (llah, dan melalui %t%ritas (llah. Karena apa yang dikehendaki (llah pasti sesuaidengan k%drat manusia atau nilai kemanusiaan. Dengan demikian, kekuasaan tertinggi bukan
berada di tangan rakyat, melainkan pada nilai kemanusiaan dan %rang yang memperjuangkan
kemanusiaan.
Eadi dalam sistem syura %rang tidak mengejar kekuasaan, melainkan mereka tampil
sebagai %rang yang dianggap representatif untuk men+iptakan kebajikan dan men+egah
keburukan.
2.2. &arat#&arat Menja$! Pem!m"!n
Islam sangat memperhatikan masalah leadership $kepemimpinan&. 3erikut ini beberapa
karakteristik pemimpin yang baik menurut Islam untuk dijadikan ped%man ketika akan memilih
se%rang pemimpin !
1. Ak!$ah '!man( &ang kuat
Dalam Islam akidah atau iman $ faith& yang kuat ini akan memberikan pengaruh yang
sangat besar. Dari akidah yang kuat inilah akan mun+ul sifat amanah, jujur, bertanggung ja)ab,
:abi (mereka) berkata! "esungguhnya Allah telah memilih ra&amu dan menganugerahinya
ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa”. $0'. (l-3a9arah! >C&.
(l-Hafi/h Ibnu Katsir berkata dalam 'afsir rnya $<“>BC&! "Dari ayat di atas dapat diketahui bah)ase%rang pemimpin hendaknya memiliki ilmu dan kekuatan badan.
1i. Lak!#Lak!
(llah berfirman!
/ 0 K 00 7 0 / 0 WX7 4 0 ? _ 0 6 0 , \ 0 > o4 K 00 ; 0 5 7 45 ? 0 + 7 p 0 o 4
1aum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita). $0'. (n-Nisa*!@C&.
Dan Imam 3ukhari meri)ayatkan dalam hahihnya $n%. C”@& dari (bu 3akrah ssgi berkata!
atkala ada berita sampai kepada Rasulullah shallallahu +alaihi wa sallam bah)a penduduk
tidak b%leh menjadi pemimpin, karena se%rang pemimpin dia perlu keluar menegakkan perintah
jihad serta urusan kaum muslimin dan menyelesaikan pertikaian manusia, sedangkan )anita
adalah aurat, tidak b%leh menampakka diri, dia juga lemah untuk mengurus segala kepentingan.
Dengan demikian, maka tidak layak mengemban kepempinan ke+uali kaum laki-laki.
2.3. Hak Dan e)aj!%an Pem!m"!n Dan ang D!"!m"!n
ugas p%k%k pemerintah dan pemimpin dalam islam adalah me)ujudkan kesejahteraan
dan kerahmatan bagi alam semesta dan penghuninya. (llah adalah rabbul*alamin, tuhan
pemelihara alam beserta isinya. Nabi uhammad sebagai pemimpin dari suri tauladan tertinggi
bagi umat islam hanya diutus untuk me)ujudkan kerahmatan bagi penghuni alam semesta ini
$0' ><6<”&. 'etelah beliau meninggal dunia, tugas ini harus dilanjutkan %leh pemimpin dan
penganut risalah beliau. 2mat islam diajarkan d%a supaya mendapat kebaikan di dunia dan
akhirat $0' >!>”<&, dan d%a diiringi dengan usaha dan kerja keras. Demikian juga kita disuruh
membudayakan u+apan "(ssalamu*alaykum. 'alam ini mengandung d%a yang harus diiringi
dengan usaha untuk me)ujudkan keselamatan, kerahmatan dan keberkatan dari (llah.
Disamping itu banyak pula ayat yang menyuruh umat islam untuk selalu berlaku adil $0' B!<=>,
<B!F”, dll&. I//uddin bin (bdussalam menyimpulkan bah)a tujuan syari*at islam se+ara
keseluruhan adalah "untuk me)ujudkan kemaslahatan hamba (llah dalam kehidupan dunia dan
akhirat mereka$0a)a*id al-(hkam fi ashaalih al-(nam, Eilid >&
Karena itu, tugas me)ujudkan kerahmatan, kebaikan, keselamatan, dan keadilan adalahtugas utama pemerintah, ulil amri, atau pemimpin. Istilah kerahmatan, hasanah, keselamatan,
kaberkatan, dan keadilan mengandung arti luas yang men+akup kesehatan fisik dan r%haniah,
keadilan dan kemakmuran, keamanan dan ketertiban, kesejahteraan dan keridhaan (llah.
• engatur hubungan manusia 1 manusia lain $masyarakat&, manusia dg diri sendiri,
manusia - (llah
1. &ar!at 'addiin atau almillah(
'egala sesuatu yang ditetapkan (llah kepada hambanya, diba)a para Nabi termasuk nabi
uhammad, yang berkaitan dengan teknik amal perbuatan $ilmu fi9h&, keimanan $ilmu kalam&.
#Asas &arav
5aitu perkara yang sudah ada dan jelas ketentuannya dalam al 0ur®an atau al Hadits.
Kedudukannya sebagai P%k%k 'yari®at Islam dimana al 0ur®an itu asas pertama yara; dan al
Hadits itu asas kedua syara®. 'ifatnya, pada dasarnya mengikat umat Islam seluruh dunia
dimanapun berada, sejak kerasulan Nabi uhammad hingga akhir /aman, ke+uali dalam
keadaan darurat.
Keadaan darurat dalam istilah agama Islam diartikan sebagai suatu keadaan yang memungkinkan
umat Islam tidak mentaati 'yariat Islam, ialah keadaan yang terpaksa atau dalam keadaan yang
membahayakan diri se+ara lahir dan batin, dan keadaan tersebut tidak diduga sebelumnya atau
tidak diinginkan sebelumnya, demikian pula dalam memanfaatkan keadaan tersebut tidak
berlebihan. Eika keadaan darurat itu berakhir maka segera kembali kepada ketentuan syariat yang berlaku.
2.w!Yh a$alah
i9h menurut bahasa adalah paham, mengerti. 'edangkan menurut istilah ! $Ilmu& fi9h adalah
ilmu yang mempelajari tentang syari*ah. Pengetahuan yang berkaitan dengan hukum syara* yang
praktis dan terperin+i.
Dihasilkan dari pr%ses rasi%nal dan ijtihad manusia .3ersifat instrumental dengan ruang lingkupterbatas pada perbuatan manusia .idak berlaku abadi, tergantung tempat dan masa . 7%nt%h
<. 3idimensi%nal ! mengandung aspek kemanusiaan dan ketuhanan sekaligus
>. (dil ! mengutamakan keadilan
@. ransendental ! diikat %leh )ahyu (llah
'egala amal perbuatan manusia, perilaku dan tutur katanya tidak dapat lepas dari ketentuan
hukum , baik hukum syari®at yang ter+antum di dalam (l-0ur*an dan 'unnah, maupun yang
tidak ter+antum pada keduanya, akan tetapi terdapat pada sumber lain yang diakui syari®at.
'asaran kedua disiplin ilmu ini memang mengetahui hukum syara® yang berhubungan dengan perbuatan %rang mukallaf. 'edangkan yang dimaksud dengan ketetapan (llah ialah sifat yang
telah di berikan %leh (llah terhadap sesuatu yang berhubungan dengan %rang-%rang mukallaf.
2.*.1. Mayam# Mayam Hukum Islam
A. Hukum taklifi 'hukum "em%e%anan(
Hukum taklifi menurut pengertian kebahasaan adalah hukum pemberian bebansedangkan
menurut istilah adalah perintah (llah yang berbentuk pilihan dan tuntutan. Dinamakan hukum
taklifi karena perintah ini langsung mengenai perbuatan se%rang mukallaf$balig dan berakal
sehat&. Disebutkan tuntutan karena hukum taklifi menuntut se%rang mukallaf untuk melakukan
dan meninggalkan suatu perbuatan se+ara pasti. misalnya firman (llah '# dalam (l-0ur*an
surah (l-3a9arah, >!<<”. (rtinya! Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah /akat.$0.'. (l-
3a9arah,>!<<”& untutan (llah '# untuk meninggalkan suatu perbuatan, misalnya firman
(llah '# dalam (l-0ur*an surat (l-Isra*, <!@@. (rtinya! Dan janganlah kamu membunuh
ji)a yang diharamkan (llah $membunuhnya&, melainkan dengan sesuatu alasan yang
benar.$0.'. (l-Isra*,<!@@& untutan (llah '# mengandung pilihan untuk melakukan suatu
perbuatan atau meninggalkannya,
Dengan demikian, taklifi dibagi menjadi lima ma+am, yaitu
2aka barangsiapa menyaksikan (melihat) bulan daripada kamu, maka hendaklah ia berpuasa.
(al-%aqarah! 4<5)
>. (s-syarath $syarat& ! suatu fakt%r sebagai syarat datangnya hukum. isal, akad nikah sebagai
syarat adanya talak“per+eraian.
@. (l-mani* $penghalang& ! suatu fakt%r sebagai penghalang datangnya hukum. isal, membunuh
sebagai penghalang sese%rang memiliki hak )aris dari %rang yang dibunuh.
C .¯(/imah $ketetapan reguler& ! hukum tanpa ada rele¥ansi khusus dengan hal apapun. isal,
hukum )ajibnya rakaat shalat lima )aktu tidak disebabkan, disyaratkan, atau dihalangi %leh
rele¥ansi apapun.
=. Rukhs%h $dispensasi& ! suatu fakt%r sebagai hal yang memperingan suatu hukum. isal, perjalanan $shafar& menjadi fakt%r memperingan dalam bentuk jama* 9%sh%r.
B. (s-shihhah $¥alid“absah& ! suatu kriteria syarat dan rukun sebagai fakt%r absahnya hukum.
isal, syarat rukun shalat yang telah dipenuhi sebagai fakt%r sahnya shalat.
. (l-3uthlan $batal& ! suatu fakt%r sebagai pembatal datangnya h%kum. isal, tidak diba+anya
(l atihah menjadi fakt%r batalnya shalat.
2.*.2. arakter!st!k Hukum Islam
<. Hukum Islam 3ersifat 'empurna dan 2ni¥ersal
(llah adalah uhan yang ahasempurna, maka hukum yang Dia buat harus sempurna pula.
Karena apabila tidak, tentu berdampak pada persepsi manusia. ereka akan meragukan
keper+ayaannya mengenai adanya uhan di alam ini. (llah aha ()al dan aha (khir %leh
karena itu hukumnya pun berlaku sepanjang masa dan mengatur berbgai aspek.
5ang kedua hukum Islam itu bersifat uni¥ersal. en+akup seluruh manusia ini tanpa ada
batasnya. idak dibatasi pada negara tertentu, benua, daratan, atau lautan. 'eperti halnya pada
ajaran-ajaran nabi sebelumnya. Ini didasarkan pada (l-0ur*an yang memberikan bukti bah)a
hukum Islam tersebut ditujukan kepada seluruh manusia di muka bumi. (llah berfirman !
(rtinya ! "Dan Kami $(llah& tidak mengutus kamu $uhammad&, melainkan kepada umat
manusia seluruhnya, untuk memba)a berita gembira dan berita peringatan. (kan tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui. $(s-'aba* ! >?&
(rtinya ! "Dan Kami $(llah& tidak mengutus kamu $uhammad& ke+uali untuk menjadi rahmat
bagi seluruh alam. $(l-(nbiyya* ! <”&
>. Dinamis dan °lastis
Hukum Islam bersifat dinamis yang berarti mampu menghadapi perkembangan sesuaidengan tuntutan )aktu dan tempat. (tau bisa dikatakan sangat +%+%k untuk diterapkan pada
setiap /aman. Pada dasarnya sesuatu di alam ini akan berubah, begitu juga sebuah hukum yang
sudah pasti bisa berubah se)aktu-)aktu. 2ntuk itu, sifat dinamis ini harus dikaitkan dengan sifat
elastis $lu)es&. Dalam Islam, kita kenal dengan sebutan ijtihad. Ijtihad ini memungkinkan bagi
%rang Islam untuk menyesuaikan hukum yang ada pada masa Rasul $saat hukum Islam
di+iptakan& dengan keadaan sekarang yang terjadi di lingkungannya. Inilah yang disebut dengan
keelastisan hukum Islam.
@. 'istematis
Hukum Islam memiliki sifat yang sistematis, artinya bah)a hukum Islam itu men+erminkan
sejumlah ajaran yang sangat bertalian. 3eberapa diantaranya saling berhubungan antara satu
dengan yang lainnya. 7%nt%hnya saja )ajibnya hukum shalat tidak terpisahkan dengan )ajibnya
hukum /akat. Itu menunjukkan bah)a Islam tidak hanya mengajarkan aspek kebatinan saja yang
mengutamakan hal-hal ukhra)i tetapi juga diperintahkan untuk men+apai aspek keduniaan. (l-
0ur*an menyebutkan !
artinya ! "3ekerjalah kamu untuk kepentingan dunia)imu seakan-akan kamu akan hidupselamanya dan bekerjalah kamu untuk kepentingan ukhra)imu seakan-akan kamu akan mati
bes%k.
athurrahman Djamil mengungkapkan bah)a "hukum Islam senantiasa berhubungan satu
dengan yang lainnya. Hukum Islam tidak bisa dilaksanakan apabila diterapkan hanya sebagian
dan ditinggalkan sebagian yang lain. 'eperti halnya ayat di atas, kita dapat menganalisa bah)a
apabila kita hanya selalu beribadah untuk men+apai akhirat dengan mengabaikan hal-hal
keduniaan, pasti pen+apaian tersebut tidak akan ter)ujud. Karena untuk menuju kehidupanakhirat itu tentu kita harus menjalani kehidupan dunia ini.
C. emperhatikan (spek Kemanusiaan dan %ral
anusia merupakan mahluk s%sial di mana ia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan
%rang lain. 2ntuk itu sifat t%l%ng men%l%ng merupakan hal yang )ajib bagi setiap insan. Dalam
hukum Islam dikenal dengan istilah ta*a)un, /akat, infa9, )a9af, dan sedekah yang kesemuanya
itu merupakan )ujud kemanusiaan yang sangat dijunjung tinggi %leh nilai-nilai hukum Islam.
(yat-ayat hukum yang menunjukkan bah)a ke)ajiban manusia untuk saling t%l%ng-men%l%ng
di jelaskan pada ayat berikut !
(rtinya ! "Hai %rang-%rang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi®ar-syi®ar (llah, dan
dalam $mengerjakan& kebajikan dan tak)a, dan jangan t%l%ng-men%l%ng dalam berbuat d%sa dan
pelanggaran. Dan bertak)alah kamu kepada (llah, sesungguhnya (llah amat berat siksa-Nya.
'edangkan mengenai hukum di)ajibkannya /akat, dijelaskan dalam surat (t-aubah ayat B”,
berbunyi !
(rtinya ! "'esungguhnya sh%da9%h $/akat& itu diberikan kepada %rang-%rang fakir, %rang-%rang
miskin, pengurus /akat, para muallaf, hamba sahaya, %rang-%rang yang berhutang, untuk
memperjuangkan agama (llah $sabilillah&, dan Ibnu sabil. 'ebagai suatu ketetapan yang
di)ajibkan (llah. Dan (llah aha engetahui lagi aha 3ijaksana.
5ang kedua adalah aspek m%ral, untuk membentuk suatu interaksi s%sial kemanusiaan
tentu manusia harus memiliki aspek m%ral $akhla9& yang baik. Karena untuk me)ujudkan pergaulan yang sehat, akhla9lah yang menjadi p%ndasi utama. 3ila akhla9 itu sudah
terk%ntaminasi dengan keburukan dan kemaksiatan, maka tidak akan me)ujudkan suatu
pergaulan s%sial yang baik dan nantinya juga dapat berimbas pada pelanggaran aturan-aturan
Para fu9aha sepakan bah)a pen+urian haram hukumnya, hukuman bagi pelakunya
adalah p%t%ng tangan. 'yarat hukuman pem%t%ngan tangan bagi pelaku pen+urian antara lain
pen+uriannya antara lain pen+urian yang dilakukan dari tempat yang terjaga, Harta yang
di+uri adalah harta yang terh%rmat, punya pemiliknya atau )akilnya, barang yang di+uri
men+apai nishabnya ketika diambil dari tempatnya $tiga dirham atau seperempat dinar atau
yang senilai dengan salah satu dari keduanya&, terbuktinya pen+urian %leh si pelaku,
terhindarnya pen+uri dari p%t%ng tangan,3erdasarkan hadis Nabi '.(.#. yang (rtinya! "Dari (isyah ra6 sesungguhnya 2samah
meminta pengampunan kepada Rasulullah sa). tentang sese%rang yang men+uri, lalu
Rasulullah bersabda6 bah)asanya binasa %rang-%rang sebelum kamu disebabkan karena
mereka melaksanakan hukuman hanya kepada %rang-%rang yang hina dan mereka tidak
melaksanakannya kepada %rang-%rang bangsa)an. Demi yang ji)aku dalam kekuasaanNya, jika seandainya atimah yang melakukannya, pasti aku p%t%ng tangannya. $HR. 3ukhari&
'erta Dalam 0.'. (l- aidah ayat @?, (llah berfirman!
(rtinya! "’aki-laki yang men+uri dan perempuan yang men+uri, p%t%nglah tangan kedua
$sebagai& pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaaan dari allah dan