Bab 1 Makna, Tujuan, dan Metodologi Memahami Islam A. Makna Islam Secara lughawi atau etimologis, kata “Islam” berasala dari tiga akar kata, yaitu Aslama artinya berserah diri atau tunduk patuh, Salam artinya damai dan Salamah artinya keselamatan. Sedangkan menurut istilah, “Islam” itu adalah agama yang diturunkan dari Allah SWT kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad Saw. Lebih lanjut memahami makna islam, perlu pula memahami Taslim. Tingkatan Taslim yaitu : 1. Taslim fisik, secar singkat artinya menyerah karena kalah dalam kekuatan fisik seperti profesi petinju; 2. Taslim akal artinya menyerah karena kalah akal, dalil, dan argumentasi; 3. Taslim hati B. Tujuan Syari’ah Islam 1. Menjaga dan memelihara agama Sebagai bukti bahwa islam datang utuk menjaga agama adalah para ulama banyak menulis ajaran islam dalam kitab dan jutaan lembar buku. 2. Menjaga dan memelihara jiwa Anugerah Allah SWT yang paling besar bagi manusia dalah hidup. Oleh karena itu kita sebagai manusia wajib menjaga dan memelihara jiwa agar tetap sehat. 3. Menjaga dan memelihara akal Allah SWT memberikan keistimewaan pada manusia berupa akal, yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lain. Untuk Pendidikan Agama Islam Page 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Bab 1
Makna, Tujuan, dan Metodologi Memahami Islam
A. Makna Islam
Secara lughawi atau etimologis, kata “Islam” berasala dari tiga akar kata, yaitu Aslama artinya berserah diri atau tunduk patuh, Salam artinya damai dan Salamah artinya keselamatan.
Sedangkan menurut istilah, “Islam” itu adalah agama yang diturunkan dari Allah SWT kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad Saw. Lebih lanjut memahami makna islam, perlu pula memahami Taslim.
Tingkatan Taslim yaitu :
1. Taslim fisik, secar singkat artinya menyerah karena kalah dalam kekuatan fisik seperti profesi petinju;
2. Taslim akal artinya menyerah karena kalah akal, dalil, dan argumentasi;3. Taslim hati
B. Tujuan Syari’ah Islam
1. Menjaga dan memelihara agamaSebagai bukti bahwa islam datang utuk menjaga agama adalah para ulama banyak menulis ajaran islam dalam kitab dan jutaan lembar buku.
2. Menjaga dan memelihara jiwaAnugerah Allah SWT yang paling besar bagi manusia dalah hidup. Oleh karena itu kita sebagai manusia wajib menjaga dan memelihara jiwa agar tetap sehat.
3. Menjaga dan memelihara akalAllah SWT memberikan keistimewaan pada manusia berupa akal, yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lain. Untuk itu kita harus mengembangkan akal dan pikiran kita dengan cara belajar.
4. Menjaga dan memelihara hartaAllah SWT memberikan rizki yang luas dan harta yang banyak bagi umat manusia, kita sebagai manusia harus menjaganya dengan cara membayar zakat, infaq, berQurban, dll.
5. Menjaga dan memelihara kehormatanAgama islam menganjurkan untuk menikah, dan mengharamkan zina, tujuannya adalah untuk menjaga kehormatan.
Pendidikan Agama Islam Page 1
C. Metode Memahami Islam
Dalam memahami Islam ada metode yang dianjurkan, yakni :1. Metode disiplin ilmu dan kajian isi2. Metode kajian Al-qur’an dan sejarah islam3. Metode tipologi
Evaluasi1. Sebutkan akar kata islam, kemudian jelaskan makna taslim!
Jawab:Islam berasal dari kata aslamah(berserah diri), salam(damai) dan salamah(selamat).Taslim yaitu berserah diri,
2. Kemukakan tujuan syari’ah Islam dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari?Jawab:Tujuan syari’ah:
- Menjaga dan Memelihara Agama
Implementasinya yaitu kita wajib menyelenggarakan pendidikan bagi para calon
Ulama, menyelenggrakan pengajaran agama dimana-mana; dirumah, kantor,
kampus, dan mengajarkan cara beeribadah yang benar.
- Menjaga dan Memelihara Jiwa
Implementasinya;kita diajarkan untuk tidak saling membunuh atau melakukan
suatu pembunuhan.
- Menjaga dan Memelihara Akal
Implementasinya; kita wajib selalu mengasah akal dan selalu berpikir, itu semua
dilakukan lewat belajar, baik itu dirumah, sekolah, maupun masyarakat.
- Menjaga dan Memelihara Harta
Implementasinya: dengan selalu membayar zakat, infaq, shodaqoh, dan
menyembelih hewan qurban.
- Menjaga dan Memelihara Kehormatan
Implementasinya; dengan saling menikah, hal ini dilakukan untuk menghindari
dari hal zinah.
3. Jelaskan beberapa metodde memahami Islam!
Jawab:
- Metode disiplin ilmu dan kajian isi, metode ini lebih tepat digunakan oleh para
santri di pondok-pondok pesantren dan mahasiswa IAIN program studi ilmu
Pendidikan Agama Islam Page 2
agama. Disiplin ilmu agama yang lebih terinci adalah : Ilmu Tafsir dan ‘Ulum Al-
uran, Ilmu Hadist dan ‘Ulum Al-Hadist, Perbandingan Mahzab dan Ushul al-Fiqh,
Teologi Mistisisme Islam.
- Metode Kajian Al-Quran dan Sejarah Islam, ada dua metode fundamental untuk
memahami Islam secara benar. Pertama, pengkajian Al-Quran, yaitu pengkajian
intisari gagasan-gagasan output ilmu dari orang yang dikenal sebagai Islam ;
kedua, pengkajian “Sejarah Islam”, yaitu pengkajian tentang perkembangan Islam
sejak masa Rasul menyampaikan misinya hingga masa sekarang.
- Metode Kajian Teks secara Integral, Pengkajian Al-Quran tidak boleh dilakukan
secara parsial, sepotong-sepotong, yakni dipotong dari kelengkapan ayatnya.
- Metode Kajian Fenomena Alam, pemahaman Al-Quran memerlukan informasi
dari alam, dan pemahaman terhadap alammemerlukan bimbingan dari Al-Quran.
- Metode Tipologi, memiliki ciri penting, yaitu, pertama : mengidentifikasi lima
aspek agama, kedua : membandingkan kelima aspek agama tersebut dengan aspek
yang sama dalam agama lain.
Pendidikan Agama Islam Page 3
Bab 2Manusia, Agama, dan Islam
A. Manusia dan Agama
1. Beragama Sebagai Kebutuhan FitriManusia terdiri dari dimensi fisik dan non-fisik yang bersifat potensial. Dimensi fisik terdiri dari jiwa, fikiran, dan rasa.Keyakinan akan adanya Tuhan dicapai oleh manusia melalui tiga pendekatan, yaitu :a. Material experience of humanity. Argumen membuktikan adanya Tuhan melalui
kajian terhadap fenomena alam semesta.b. Inner experience of humanity. Argumen membuktikan adanya Tuhan melalui
kesadaran bathiniyyah dirinya.c. Spiritual experience of humanity. Argumen membuktikan Tuhan didasarkan pada
wahyu yang diturunkan oleh Tuhan melalui Rasul-Nya.2. Pengertian Agama dan Asal-Usul Agama
Agama adalah suatu sistem ajaran tentang Tuhan, dimana penganut-penganutnya melakukan tindakan-tindakan ritual, moral, atau sosial atas dasar aturan-aturan-Nya. Oleh karena itu agama mencakup aspek-aspek sebagai berikut :a. Aspek kredial, yaitu ajaran tentang doktrin-doktrin ketuhanan yang harus diyakini.b. Aspek ritual, ajaran tentang tata cara berhubungan dengan Tuhan, untuk minta
perlindungan dan pertolongan-Nya.c. Aspek moral, yaitu ajaran tentang aturan berperilaku dan bertindak yang benar
dan baik bagi individu dalam kehidupan.d. Aspek sosial, yaitu ajaran tentang aturan hidup bermasyarakat.Dalam keempat aspek ini, tiap-tiap agama memiliki penekanan yang berbeda-beda.Asal-usul agama dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis :a. Agama yang muncul dan berkembang dari perkembangan budaya suatu
masyarakat.b. Agama yang disampaikan oleh orang-orang yang mengaku mendapat wahyu dari
Tuhan.c. Agama yang berkembang dari pemikiran filosof besar.
3. Agama-Agama Besar di DuniaDi antara sekian banyak agama yang ada di dunia ini, ada beberapa agama yang dianggap besar karena banyak penganutnya dan sistematis ajaran-ajarannya, yaitu : Agama Kristen, Agama Katolik, Agama Islam, Agama Hindu, Agama Budha, dll.
B. Agama Islam
1. Islam, Agama Fitrah dari Allah SWTAllah berfirman dalam Al-qur’an yang terjemahannya :
Pendidikan Agama Islam Page 4
“maka hadapkanlah arah hidupmu secara lurus pada ajaran agama ini (Islam). Agama yang selaras dengan fitrah manusia yang telah ditetapkan padanya sejak awal penciptaan”. (Q.S. Ar-Rum [30]:30)
2. Nama, Pengertian, dan Misi Agama Islama. Islam sebagai nama Agama (Ad-Din)
Islam adalah nama yang ditetapkan Allah SWT secara eksplisit di dalam Al-qur’an untuk sistem ajaran ketuhanan yang disampaikan melalui Nabi Muhammad Saw kepada umat manusia. Orang yang menganut, memeluk, dan mengikuti ajaran Islam disebut MUSLIM.
b. Pengertian IslamSecara lughawi atau etimologis, kata “Islam” berasala dari tiga akar kata, yaitu Aslama artinya berserah diri atau tunduk patuh, Salam artinya damai dan Salamah artinya keselamatan.
c. Misi Agama IslamSelaras dengan arti dan makna etimologisnya, Agama Islam melalui semua ajaran-ajaran yang disampaikan mengandung tiga misi, yaitu :1) Mengajak dan menyuruh manusia untuk tunduk patuh (aslama) pada
aturan-aturan Allah dalam memjalani kehidupannya di dunia, baik suka atau tidak suka, sehingga dengannya manusia mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, lahir batin, di dunia dan akhirat.
2) Membimbing manusia untuk menemukan kedamaian dan dalam meciptkan kedamaian, baik dalam kehidupan pribadinya atau bermasyarakat, sehingga mendapatkan kebahagian hakiki, lahir batin, di dunia dan akhirat.
3) Memberikan jaminan kepada manusia dalam mendapatkan keselamatan dan terbebas dari bencana hidup baik di dunia maupun di akhirat.
3. ISLAM sebagai Hidayah (petunjuk) dalam kehidupanHidayah secara etimologis berarti “petunjuk” dan secara terminologis (istilah) Islam berarti “petunjuk yang diberikan Allah SWT kepada makhluk hidup agar mereka sanggup menghadapi tantangan kehidupan dan menemukan solusi bagi persoalan hidup yang dihadapinya”. Ada 4 tingkat hidayah yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia, yaitu :1) Hidayah ghariziyyah (bersifat instinktif)2) Hidayah hissiyyah (bersifat indrawi)3) Hidayah aqliyyah (bersifat intelektual)4) Hidayyah diniyyah (berupa ajaran agama)
Hidayah ketiga dan keempat ini hanya diberikan kepada manusia, oleh karena itu manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya.
Pendidikan Agama Islam Page 5
Evaluasi 1. Apa yang anda fahami bahwa keberagamaan merupakan kebutuhan fitri manusia ?
Manusia terdiri dari dimensi bfisik dan non-fisik, salah satu diantaranya yaitu
sense of theistic, yang artinya rasa kebertuhanan. Rasa kebertuhanan adalah
perasaan pada diri seseorang yang menimbulkan keyakinan akan adanya sesuatu
yang maha kuasa di luar dirinya yang menentukan segala nasib yang ada.
2. Coba anda jelaskan mengapa manusia perlu memeluk agama?
Karena agama adalah salah satu sarana untuk meyakini akan adanya Tuhan yang
menimbulkan suatu kecenderungan pada manusia untuk berhubungan dengan-
Nya dan kerinduan untuk mendapatkan perlindungan dan pertolongan-Nya.
3. Uraikan dengan ringkas dan jelas mengapa Islam merupakan agama yang sesuai
dengan fitrah kemanusiaan!
Islam adalah suatu sistem ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah SWT. yang
diturunkan kepada umat manusia dengan wahyu melalui perantara Nabi
Muhammad saw. sebagai agama yang datang dari Tuhan yang menciptakan
manusia.
4. Coba anda deskripsikan bahwa Islam adalah petunjuk hidup tertinggi bagi umat
manusia!
Islam berarti petunjuk yang diberikan oleh Allah kepada makhluk hidup agar
mereka sanggup menghadapi tantangan kehidupan dan menemukan solusi
(pemecahan) bagi persoalan hidup yang dihadapinya. Petunjuk atau hidayah itu
sebagai alat bantu yang diberikan oleh Allah kepada makhluk hidup untuk
mempermudah menjalani kehidupannya.
Pendidikan Agama Islam Page 6
BAB 3
Keimanan dan Ketakwaan
A.Keimanan
Al-quran dan Al-Hadist menjelaskan tentang iman dan takwa seperti yang tertera pada beberapa ayat Alquran dan Al-Hadist. Ayat-ayat Alquran dimaksud diantaranya tertera pada Alquran Surat Al-Anfal ayat 2-4 yang artinya sebagai berikut:
‘’Hanyalah orang-orang yang beriman yang apabila disebut nama Allah(menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakan-Nya)bergetarlah hatinya,dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambah iman mereka,dan kepada Tuhan mereka berserah diri.Yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan membelanjakan sebahagiaan dari apa-apa yang Kami karuniakan kepada mereka,bagi mereka beberapa derajat di sisi Tuhan.
Kemudian dalam surat yang sama ayat 74 yang artinya:
‘’Dan orang-orang yang beriman,berhijrah serta berjihad di jalan Allah,dan orang-orang yang melindungi serta menolong ,mereka itulah yang sebenar-benarnya beriman,bagi mereka keampunan dan rezeki yang mulia’’.(Q.S.Al-Anfal[8]:74).
Bedasarkan ayat-ayat tersebut,jelaslah bahwa orang yang beriman adalah orang yang memiliki keyakinan yang kokoh dan mendalam akan kemahaagungan dan kemahakuasaan Allah sebagai pencipta,pengatur dan pemberi rezeki serta menghidupkan dan mematikan;sehingga apabila disebut asma-Nya bergetarlah hatinya hatinya,kemudian dibacakan ayat-ayat-Nya bertambah yakinlah kepada-Nya.
Raha AK (2000:75),mengemukakan unsur-unsur pokok iman itu ada tiga,yaitu yang berkaitan dengan keyakinan atau kaidah,berkaitan dengan ucapan atau lisan dan berkaitan dengan pelaksanaan anggota badan.
Secara garis besarnya Tauhidullah terbagi menjadi emapat macam yaitu:
1.Tauhid al-Rububiyah.Secara teoritis tauhidur Rububiyah berarti bahwa Allah adalah satu-satunya yang mencipta,memiliki,mengatur dan mengurus semesta alam.Secara praktir tauhid ini berarti bahwa manusia melucuti seluruh sifat tercela dari dirinya,khusunya sifat sombong dan angkuh.Sebab,pada dasarnya manusia tidak memiliki apa-apa,bahkan dirinya sendiri.
2.Tauhid al-Asma wa al-Sifat.Secara teoritis tauhidul Asma was –sifat adalah meyakinkan bahwa hanya Allah yang memiliki nama dan sifat-sifat sempurna.Sedangkan secara praktis,manusia harus mengarahkan pengembangan kesempurnaan pribadinya hanya kepada sifat-sifat Allah,di mana contoh rilnya adalah Rasulloh saw.
Pendidikan Agama Islam Page 7
3.Tauhid al-Ibadah.Tauhidul ibadah berarti menepatkan dan mempermalukan Allah sebagai satu-satunya yang disembah.Tauhid ini menghendaki agar seluruh gerak dan diam manusia terarah hanya kepada-Nya,hanya untuk harapan dan ridla-Nya.
4.Tauhid al-Isti’anah.Tauhid Isti’anah berarti menempatkan dan mempermalukan Allah sebagai satu-satunya tempat berharap dan bergantung.Tauhid ini menghendaki agar manusia lebih percaya kepada Allah di atas rasa percaya-Nya kepada yang lain.Lebih percaya kepada-Nya daripada percaya kepada otaknyan,tenaganya,kekuataanya,dan kelakuannya serta kekukuatan makhluk lainnya.
Orang yang beriman dalam kehidupannya akan menampilkan perilaku sebagai berikut:
1.Jihad artinya berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan segala aturan Allah atau berperang untuk mempertahankan agama Allah atau bersungguh-sungguh melawan hawa nafsu,syetan,orang-orang kafir dan orang-orang munafik.
2.Menghukum atau menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi dalam kehidupannya dengan menggunakan hukum Allah dan Rasul-Nya.
3.Ridho atas segala musibah yang menimpanya.
4.Sangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
5.Mencintai sesama muslim.
6.Rajin dan sungguh-sungguh dalam segala usahanya.
7.Berbudi pekerti yang baik.
8.Mencegah dan menghindarkan diri dari segala perbuatan yang buruk,baik pada dirinya maupun pada keluarga dan masyarakat..
9.Selau membantu orang miskin dan anak yatim.
B.Ketakwaan
Beberapa ayat Al-Quran dan Al-Hadist yang menjelaskan tentang takwa,diantaranya tertera dalam surat Al-Baqarah ayat 177,yang artinya:
‘’Bukanlah kebajikan itu(di dalam urusan)kamu memalingkan muka kamu ke pihak timur dan barat,tetapi kebajikan itu ialah(kebajikan)orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan Malaikat-malaikat,Kitab-kitab,dan Nabi-nabi,dan mendermakan harta yang sedang ia cintai itu kepada keluarga dekat dan anak-anak yatim dan orang-orang miskin dan orang-orang yang meminta,dan di dalam (urusan) menebus hamba-hamba,dan mendirikan solat,dan mengeluarkan zakat,dan menyempurnakan janji apabila berjanji,dan sabar di waktu kepayahan dan kesusahan dan di waktu perang.Mereka itulan orang-orang yang benar,dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.’’(Q.S.Al-Baqarah[2]177)
Pendidikan Agama Islam Page 8
Kemudian dalam Al-Quran Surat Lukman ayat 14.
Kemudian dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 197.
Firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-A’raaf ayat 26.
Firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-A’raaf ayat 96.
Kemudian dalam Hadist Rasululloh saw,yang artinya:
‘’Abdullah bin Mas’ud berkata:Saya bertanya kepada Rasulloh saw :Apakah amal perbuatan yang lebih disukai oleh Allah?.Jawab Nabi:Shalat pada waktunya aku bertanya:Kemudian apa?.Jawab Nabi:Berbakti kepada dua orang tua,kemudian apa?.Jawab bailau:Jihad dijalan Allah’’.(H.R.Mutafaq alaih).
Evaluasi
1. Jelaskan pengertian iman dan takwa menuut Al-quran dan Hadist !
Pengertian Iman menurut Al-quran dan Hadist yaitu memiliki keyakinan yang
kokoh dan menjadi motivasi untuk melakukan perintah-perintah Allah dan Rasul-
Nya dalam kehidupan sehari-hari, baik yang berhubungan dengan Allah
(habluminallah) maupun yang berhubungan dengan sesama manusia
(habluminannaas).
Pengertian takwa menurut Al-quran dan Hadist yaitu taat kepada Allah,
mengerjakan semua perintah-Nya dan menjauihi semua larangan-Nya.
2. Kemukakan ciri-ciri oranh yang beriman dan bertakwa !
Ciri-ciri orang yang beriman :
a. Jihad artinya berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan segala
aturan Allah.
b. Menghukum atau menyelesaikan segala persoalan yang dihadap dalam
kehidupannya dengan menggunakan hukum Allah dan Rasul-Nya.
c. Ridho atas segala musibah yag menimpanya.
d. Sangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
e. Mencintai sesama muslim.
f. Rajin dan sungguh-sungguh dalam segala usahanya.
g. Berbudi pekerti yang baik.
Pendidikan Agama Islam Page 9
h. Mencegah dan menghindarkan diri dari segal perbuatan yang buruk,baik
pada dirinya maupun pada keluarga dan masyarakat.
i. Selalu membantu orang miskin dan anak yatim.
Ciri-ciri orang yang bertakwa :
a. Berbakti kepada orang tua.
b. Menyayangi keluarga.
c. Tolong menolong sesama teman, karib kerabat dalam kebaikan, mencintai
dan membenci karena Allah, dan berteman pun karena Allah.
d. Rajin beribadah karena Allah
e. Tidak mengerjakan hal-hal yang dilarang oleh Allah
3. Jelaskan keuntungan-keuntungan yang akan diperolh oleh orang-orang yang beriman
dan bertakwa!
Keuntungan yang diperoleh oleh orang-orang yang beriman dan bertakwa yaitu :
a. Senantiasa dapat menjalin hubungan dengan Allah dan Rasul-Nya
b. Lebih dekat kepada Allah
c. Selalu yakin dengan keputusannya
d. Percaya diri
e. Tidak mudah terpengaruh kepada orang lain
4. Bagaimana anda mengimplementasikan iman dan takwa dalam kehidupan pribadi,
keluarga, dan bermasyarakat?
Mengerjakan shalat lima waktu, agar dapat menjalin hubungan dengan Allah
Membantu teman yang sedang menalami kesulitan, karena Allah menyukai
orang yang suka menolong kepada sesamanya
Berbakti kepada orang tua
Pendidikan Agama Islam Page 10
BAB 4
Al-Qur’an: Sumber Ajaran Islam Pertama
A. Alquran Wahyu Dari ALLAH
1. Pengertian AlquranKata Alquran berasal dari kata qara’a artinya membaca. Oleh karena itu, qur’-an dapat diartikan “bacaan”. Disebut alquran karena ia harus menjadi bacaan umat islam sepanjang hayat. Alquran adalah Kitab suci ummat islam yang merupakna kumpulan firman Allah yang diterima oleh nabi Muhammad S.A.W, secara lafadz dan makna dengan perantara Malaikat jibril dalam Bahasa Arab.
2. Nama-nama lain bagi Alqurana. Alquran disebut juga Al-kitab artinya kumpulan yang tertulis. Hal ini
karenaAlquran adalah satu-satunya kumpulan wahyu yang tertulis dan terpelihara dengan baik.
b. Alquran disebut juga Al-furqon artinya yang menbedakan. Disebut Al-Furqon karena isinya dapat membedakan antara baik dan buruk, antara yang halal dan yang haram, antara yang hak dan bathil. (Hasbi Ash-Shiddieqy, 1972:20)
c. Alquran disebut juga Al-Nur artinya cahaya. Disebut demikian, karena Alquran merupakan cahaya penerangan bagi jalan hidup manusia.
d. Alquran disebut juga Al-Syifa’ artinya obat penyembuh. Disebut demikian karena Alquran dapat dijadikan obat bagi yang beriman, khususnya bagi penyakit hati.
e. Alquran disebut juga Adz-Dzikr, artinya ingat. Disebut Adz-dzikr, karena didalamnya terdapat peringatan dari allah kepada manusia.
3. Alquran Firman allah yang Diwahyukan (wahyun Matluwwun)a. Pengertian Wahyu
Wahyu secara etimologis dapat berarti bisikan, isyaratcepat, atau informasi diam-diam yang diterima secara cepat. Sedangkan wahyu dalam konteks kerasulan adalah kabar pemberitahuan dari Allah S.W.T, kepada Nabi dan rasulnya baik secara langsung atau melalui perantara malaikat jibrilyang berisi ajaran-ajaran agama untuk disampaikan kepada umatnya.
b. Cara-cara Wahyu Diterima oleh Para Rasul1. Secara inspiratif, dimana wahyu langsung masuk dalam hati para nabi dan
rasul.2. Diajak bicara langsung oleh Allah S.W.T, dari balik tabir.3. Melalui penglihatan diwaktu tidur.
Pendidikan Agama Islam Page 11
4. Melalui utusan yang dikirim kepada nabi dan rasul.
4.Alquran diturunkan secara berangsur-angsur
Ayat-ayat Alquran diturunkan selama 23 tahun, 13 tahun diMekkah dan 10 tahun di Madinah. Ayat-ayat Alquran yang diturunkan di Mekkah disebut ayat makkiyah dan ayat-ayat yang diturunkan di Madinah disebut ayat madaniyyah. Sebagaimana Firman Allah S.W.T, dalam surat Al-Israa ayat 106.
5.Ayat Makkiyyah dan Ayat Madaniyyah
a. Pengertian ayat Makkiyyah dan ayat madaniyyah
Ayat makkiyyah adalah ayat-ayat Alquran yang diturunkan kepada Rasulullah dalam periode kerasulan di Mekkah, yaitu sejak beliau diangkat menjadi rasul pada tahun 611 sampai beliau hijrah ke Madinah pada tahun 622 M.
Ayat madaniyyah adalah ayat-ayat alquran yang diturunkan kepada Rasul dalam periode kerasulan di Madinah, yaitu sejak beliau hijrah ke Madinah pada tahun 622 sampai beliau wafat pada tahun 632 M.
b.Ciri-ciri Ayat Makkiyyah dan Ayat Madaniyyah
1. Ayat Makkiyyah lebih banyak menjelaskan maslah akidah sedangkan ayat madaniyyah lebih banyak menjelaskan hukum-hukum yang mengatur cara bermasyarakat (syariah).
2. Ayat-ayat Makkiyyah umumnya pendek-pendek dan surah ny ringkas, sedangkan ayat Madaniyyah ayatnya panjang-panjang dan surah-surahnya panjang.
3. Ayat Makkiyyah dalam menggunakan panggilan sering menggunakan kata “Ya ayyuhannas” artinya wahai manusia, sedangkan ayat-ayat Madaniyyah sering menggunakan kata panggilan “Yaa ayyuhalla-dzina amanu” artinya wahai orang-orang yang beriman.
c. Contoh ayat Makkiyyah dan ayat Madaniyyah
1. Ayat-ayat Makkiyyah dalam surat At-Tiin ayat 1-6
2. ayat Madaniyyah dalam surat Al-baqarah ayat 254
B. Pokok-pokok Isi Alqur’an
Kandungan alquran meliputi pokok-pokok ajaran Islam baik tentang akidah, ibadah, dan muamalah, akhlak, hukum, sejarah, dan ilmu pengetahuan tentang jagat raya.
C. Fungsi Alquran
Pendidikan Agama Islam Page 12
Alquran bagi manusia dapat berfungsi sebagai petunuk, sebagai sumber hukum dan sebagai peringatan dan pelajaran.
1. Alquran sebagai PetunjukPetunjuk berarti pedoman yang memberitahukan tentang apa yang perlu dan mesti ditempuh dan dijalankan dan apa yang tidak boleh dilakukan dan harus dihindarkan.
2. Al-quran sebagai Sumber Pokok Ajaran IslamIslam adalah merupakn agama yang diturunkan oleh Allah S.W.T, bagi ummat manusia dan hanya Islamlah agma yang diridhai-Nya sebagia jalan hidup bagi ummat manusiaAlquran sebagai kumpulan firman-firman Allah yang berisi petunjuk dan ajaran merupakan pokok ajaran islam. Seperti dalam Firman Allah S.W.T, dalam surat An-Nisaa ayat 105, yang artinya:
“sesungguhnya Aku telah menurunkan Alkitab ini kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili di antara para manusia denga apa yang telah Aku wahyukan kepadamu. Dan janganlah kamu menjadi penentang (orang yang tidak bersalah) karena (membela) orang yang berkhianat.” (Q.S. An-Nisaa [4]: 105)
3. Alquran sebagai Peringatan dan Bahan PelajaranDengan Alquran, Allah S.W.T, memperingatkan manusia tentang Tuhannya yang esa, tentang fungsinya dalam kehidupan, tentang tugasnya hidup didunia, tentang tujuan hidupnya, tentang kehidupannya di dunia dan nasibnya setelah ia meninggalkan dunia kelak.
Evaluasi1. Uraikan secara komprehensip pengertian Alquran sebagai wahyu Allah yang diterima
oleh Nabi Muhammad saw. ?
Alquran ialah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Dengan perantar malaikat Jibril, sebagi hujjah (argumentasi) baginya dalam
mendakwahkan kerasulan dan sebagai pedoman hidup bagi manusia.
2. Sebutkan ciri-ciri yang membedakan antara ayat-ayat Makkiyyah dan Madaniyah
beserta contohnya!
Ayat Makkiyyah lebih banyak menjelaskan masalah akidah sedangkan ayat
Madaniyyah lebih banyak menjelaskan hukum-hukum yang mengatur cara
bermasyarakat (syariah).
Ayat-ayat Makkiyyah umumnya pendek-pendek dan surahnya ringkas,
sedangkan ayat Madaniyyah ayatnya panjang-panjang dan surah-surahnya
panjang.
Pendidikan Agama Islam Page 13
Ayat-ayat Makkiyyah dalam surah-surahnya banyak menggunakan ‘qasam”
(sumpah) denagn benda atau fenomena alam seperti demi waktu, demi waktu
dhuha, demi malam, demi bintang, demi langit yang berbintang; sedangkan ayat
Madaniyyah tidak memakai sumpah, tetapi banyak menghimbau untuk berfikir.
Ayat Makkiyyah lebih menekankan pada dakwah untuk berpegang pada akhlak
mulia dan melakukan kabajikan, sedangkan ayat Madaniyyah lebih menekankan
dakwah untuk berjihad.
Contoh ayat Makkiyyah dan ayat Madaniyyah :
Ayat-ayat Makkiyyah dalam Surat At-Tiin ayat 1-6
Ayat Madaniyyah dalam Surat Al-Baqarah ayat 254
3. Sebutkanlah pokok-pokok isi Alquran yang jadi sumber pengetahuan bagi umat
Dasar-dasar ilmu pengetahuan tentang alam semesta.
4. Deskripsikan fungsi-fungsi Alquran bagi umat manusia!
Alquran sebagai Petunjuk, petunjuk berarti pedoman yang memberitahukan
tentang apa yang perlu dan mesti ditempuh dan dijalankan dan apa yang tidak
boleh dilakukan dan harus dihindarkan.
Alquran sebagai Sumber Pokok Ajaran Islam, Alquran sebagai kumpulan
firman-firman Allah yang berisi petunjuk dan ajaran yang merupakan sumber
pokok ajaran Islam.
Alquran sebagai Peringatan dan Bahan Pelajaran, dengan Alquran, Allah swt
memperingatkan manusia tentang Tuhannya yang Esa, tentang fungsinya dalam
kehidupan, tentang tugasnya hidup di dunia, tentang tujuan hidupnya.
BAB 5
Hadist: Sumber Ajaran Islam Kedua
Pendidikan Agama Islam Page 14
A. As-Sunnah dan Ilmu Hadis
1. Pengertian As-sunnah dan Haditsa. As-sunnah
As-sunnah secara lughawi (menurut bahasa) artinya kebiasaan atau tradisi. Sedangkan menurut istilah ilmmu hadits adalah segala apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, baik berupa perbuatan (qauly), perbuatan (fi’ly), atau berupa pembiaran (taqriry) atas perbuatan sahabat. Adapun yang disebut taqriry adalah apa yang dilakukan salah seorang sahabat di hadapan Nabi SAW kemudian Nabi membiarkannya dan tidak melarang perbuatan tersebut.
b. HaditsHadits secara lughawi (menurut bahasa) artina baru atau kabar. Sedangkan
menurut istilah atau imu hadits adalah segala apa yang diberitakan dari Nabi SAW, bak berupa perkataan perbuatan, pembiaran, atau sifat-sifat Nabi. Yang berupa perkataan disebut qauly , yang berupa perbuatan disebut fi’ly, yang berupa pembiaran disebut taqriry. Pengertian ini hampir sama dengan sunnah, bedanya kalau As-sunnah adalah apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sendiri, sedangkan Hadits merupakan berita oleh orang ke orang tentang apa yang datang dari Nabi SAW.
2. Macam-macam Sunnah dan HaditsAs-sunnah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu berupa perkataan (sunnah
qauliyyah), perbuatan (Sunnah fi’liyyah), dan pembiaran (sunnah taqriyyah).a. Sunnah Qauliyyah
Yaitu segala yang diucapkan oleh Rasulullah SAW, setelah beliau diangkat menjadi Rasul, baik pernyataan, perintah atau larangan.
b. Sunnah Fi’liyyahYaitu apa yang diberitakan oleh sahabat mengenai apa yang dilakukan oleh
Rasul SAW, baik pekerjaan yang berkaitan dengan syari’ahatau kehidupan sehari-hari.
c. Sunnah TaqririyyahYaitu apa yang dikatakan atau dilakukan para sahabat di hadapan Nabi, atau
tidak dihadapan Nabi tapi Nabi mengetahuinya, dan Nabi SAW membenarkannya atau atau membiarkannyadan tidak melarangnya.
3. Ilmu HaditsIlmu Hadits adalah ilmuyang mempelajari seluk beluk yang berkaitan dengan cara
pemindahan hadits dari Nabi SAW, dari para sahabat, atau dari para Tabi’in (orang-
Pendidikan Agama Islam Page 15
orang yang hidup semasa para sahabat), dengan cara mengetahui para periwayat hadits(rawi) dari sudut kredibilitas intelektual (dhabt) dan kredibilitas kepribadian (‘adalah); dan keadaan sanadnya, yaitu rangkaian dari satu rawi ke rawi yang lainnya, apakah bersambung atau terputus.a. Istilah-istilah dalam Ilmu Hadits1. Sanad
Sanad adalah rangkain para periwayat (rawi) yang menukilkan isi hadits secara berkesinambungan dari yang satu kepada yang lain sehingga sampai kepada periwayat (rawi) terakhir.
2. MatanMatan adalah isi yang dimuat dalam hadits itu sendiri, baik berupa
perkataan, perbuatan, atau sifat Nabi atau tindakkan dan perbuatan para sahabat yang dibiarkan oleh Nabi SAW.
3. RawiRawi adalah orang yang menerima suatu hadits dan menyampaikannya
kepada yang lain.4. Rijalul-hadits
Rijalul-hadits adalah orang-orang yang terlibat dalam periwayatan suatu hadits, yaitu para perawi hadits itu sendiri.
b. Pembagian Ilmu Hadits: Hadits Riwayah1. Ilmu Hadist Riwayah, yaitu ilmu hadist yang berkenaan dengan:
a. Pemindahan hadist (naqlul-hadist)b. Pemahaman metode penelaahan sanad (thariqatul-isnad)c. Pemeriksaan lafadz-lafadz dalam sanad dan matan (dlabtul-alfaz)d. Memeriksa nama-nama yang meriwayatkan (tahqiqur-ruwaat)e. Memeriksa hal-hal yang berkaitan dengan pengambilan hadis secara
sah, benar, dan tepat, baik dalam sanad maupun dalam matan.2. Ilmu Hadist Dirayah, yaitu ilmu hadist yang melakukan penyaringan
(tamhish), memilah-milah hadist (tamyiz), melakukan kritik terhadap isi hadist (naqd), dan mengkaji aspek-aspek yang menentukan sahih tidaknya suatu hadist atas dasar sanadnya (bahts), serta memahami secara ilmiah kandungan yang terdapat dalam matan hadist (fahm).Oleh karena itu hadist dirayah melakukan:a. Penyaringan terhadap riwayah, syarat-syarat riwayah, jenis-jenis
riwayah, hukum-hukum riwayah, dan ikhwal periwayah (rawi).b. Memberi penilaian terhadap hadist-hadist, dari sudut tingkat
kesahihannya, apakah suatu hadist itu shahih, hasan, atau dha’if.c. Menelaah teks hadist dari sudut kebahasaan dan makna yang
terkandung didalamnya.
Pendidikan Agama Islam Page 16
d. Memberikan kesimpulan yang dapat ditarik dari teks (matan) hadist tersebut (pelajaran atau hukum yang terkandung).
B. Penulisan Hadist dan Tingkatan Hadist
1. Sejarah Penulisan dan Kondifikasi HadistPada masa rasulullah S.A.W masih hidup, hadist masih berupa ucapan Nabi SAW yang didengar langsung oleh para sahabat atau perbuatan Nabi SAW yang disaksikan oleh para sahabat.Ide pengumpulan hadist dan penulisannya baru muncul setelah Rasulullah SAW wafat, oleh Umar bin Abdul Aziz (cucu dari Umar bin Al-khaththab r.a)
2. Tingkatan HadistHadist-hadist yang diriwayatkan Rasulullah SAW tersebut derajatnya berbeda-beda dilihat dari validitasnya (keshahihan), yang tergantung pada kualitas sanad, perawi, dan matan. Secara umum tingkatan hadist ini terbagi kedalam tiga tingkatan, yaitu hadist shahih, hadist hasan, hadist dla’if.a. Hadist Shahih
Yaitu hadist (1)berkesinambungan rawi-rawinya; diterima dari rawi yang adil, yaitu muslim, dewasa, sehat akal, dan tak pernah berbuat dosa, dan dlabith yaitu kuat hafalannya, cermat,baik tanggapan dan tidak pelupa, oleh rawi yang adil dan dlabith juga, (2) tidak cacat, (3) tidak bertentanga dengan riwayat yang lebih kuat lainnya.Berdasarkan jumlah para rawinya hadist shahih dapat dibagikan kedalam tiga jenis yaitu:1. Hadist Muttawatir
Yaitu yang diriwayatkan Nabi SAW oleh banyak perawi dan kepada banyak perawi sampai waktu dituliskannya, sehingga karena banyaknya tidak memungkinkan mereka melakukan kesepakatan untuk berbohong.
2. Hadist MasyhurYaitu hadist yang awalnya diriwayatkan dari Nabi SAW secara seorang perorangan, tetapi pada tingkat akhirnya diriwayatkan oleh banyak perawi.
3. Hadist AhadYaitu hadist yang diriwayatkan dari Nabi oleh seorang ke seorang rawi lainnya, dalam rangkaian satu persatu sampai dituliskan oleh perawi terakhirnya.
b. Hadist HasanYaitu hadist yang sanadnya berkesinambungan tanpa putus, disampaikan oleh perawi yang adil, tetapi kurang kedhabitan (kekuatan hafalan)nya, terbebas dari cacat dan tidak bertentangan dengan riwayat yang lebih kuat.
Pendidikan Agama Islam Page 17
c. Hadist Dha’ifYaitu hadist yang tidak memenuhi kriteria hadist shahih dan hadist hasan, baik dalam sanad, ataupun papa rawinya, atau mengandung cacat dan bertentangan dengan riwayat yang lebih kuat. Ada beberapa jenis hadist dha’if diantaranya:1. Hadist Mursal: hadist yang tidak menyebut sahabat dalam rangkaian
perawinya2. Hadist Munqathi’: hadist yang sanadnya terputus ditengah, karena
adanya rawi yang hilang, atau rawi yang tidak dikenal identitasnya.3. Hadist Maqlub: hadist yang susunan rawi-rawinya terbalik dalam
sanadnya yang seharusnya disebut belakangan disebutkan lebih dahulu, atau terbalik antara sanad dan muatannya.
4. Hadist Munkar: hadist yang matannya tidak dikenal, kecuali dari seorang rawi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kekuatan hafalannya.
5. Hadist Matruk: Hadist yang riwayatkan oleh perawi yang diketahui suka berbohong, atau sering salah fasik (suka berbuat dosa besar), atau teledor, sedangkan hadistnya hanya didapat dari perawi ini saja.
3. Kitab-kitab Kumpulan Hadist
Adapun tingkatan kitab kumpulan hadist-hadist dikalangan Muslim Sunni, dilihat dari derajat dan kualitasnya, dapat diurutkan sebagai berikut:
a. Kitab Shahih Bukharib. Kitab Shahih Muslimc. Kitab Sunan Abu Daudd. Kitab Jami’ut-Turmudzie. Kitab Sunan Ibnu Majahf. Kitab Sunan An-Nasa’i
Evaluasi
1. Coba anda uraikan sebaik-baiknya pengertian Assunnah/Hadist beserta macam-
macamnya secara ringkas dan tepat!
Pendidikan Agama Islam Page 18
Assunnah menurut bahasa artinya kebiasaan atau tradisi, sedangkan menurut
istilah adalah segala apa yang dilakukan oleh Nabi saw. Baik berupa perkataan
(qauly), perbuatan (fi’ly), atau berupa pembiaran (taqriry) atas perbuatan sahabat
Hadist adalah berita oleh orang ke orang tentang apa yang datang dari Nabi saw.
Baik berupa perkataan, perbuatan, pembiaran, atau sifat-sifat Nabi sendiri.
Macam-macam Sunnah dan Hadist : Sunnah Qauliyyah, Sunnah Fi’liyyah, dan
Sunnah Taqririyyah.
2. Jelaskan secara analitik bagaimana hadist dari Nabi saw. itu sampai kepada umat
secara akurat sehingga dapat dipertanggungjawabkan kesahihannya?
Pada masa Rasulullah saw. hadist masih berupa ucapan Nabi yang didengar
langsung oleh para sahabat. Hadist-hadist ini disampaikan secara lisan oleh
mereka kepada para sahabat lain yang tidak mendengar atau melihat langsung dari
Nabi. Pada saat itu perkataan dan perbuatan Nabi belum lummrah di kalangan
para sahabat, dan hanya Al-Quranlah yang dicatatkan dalam bentuk tulisan.
3. Bagaimana membedakan antara hadist yang dapat diterima dan harus ditolak sebagai
sumber ajaran Islam?
Seorang ahli hadist riwayah cukup memindahkan atau menyampaikan hadist-
hadist Nabi saw. itu secara begitu adanya sebagaimana ia dengar dari perawi
sebelumnya, tapi harus dengan ketelitian dan kejujuran. Ia bertindak seperti alat
perekam yang mengulang kembali apa yang direkamnya tanpa merobah, baik
menambah atau mengulang.
4. Berikan deskripsi ringkas tentang posisi Hadist sebagai rujukan dalam menetapkan
hukum Islam?
Hadist itu sangat mengarah pada penetapan hukum Islam, karena hadist adalah
sumber kedua setelah Al-Qura yang berisi tentang semua perkataan, perbuatan,
dan pembiaran Nabi saw.
5. Coba anda sebutkan jenis-jenis hadist dari segi kesahihan dan periwayatannya!
a. Hadist Shahih, hadist shahih dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu :
1. Hadist Muttawatir
2. Hadist Masyhur
3. Hadist Ahad
b. Hadist Hasan
Pendidikan Agama Islam Page 19
c. Hadist Dha’if
BAB 6
Ijtihad: Sumber Pengembangan Hukum Islam
Pendidikan Agama Islam Page 20
A. Pengertian Ijtihad
Ijtihad berasal dari kata ijtihada artinya berusaha bersungguh-sungguh atau mengerahkan segala kemampuan. Ijtihad tidak dilakukan oleh sembarang orang, tapi dilakukan oleh orang yang memiliki otoritas tertentu yang disebut mujtahid.
Ijtihad adalah penyimpulan hukum dari al-quran dan sunnah melalui prinsip-prinsip umum syara’ atau penyimpulan suatu hukum pada kasus baru dengan bersandar pada prinsip-prinsip umum yang sudah jelas an terang benderang dan alquran dan assunnah
Yang menjadi sandaran dalam berijtihad adalah hadits tentang Muadz bin Jabal tatkala diutus oleh Nabi saw untuk menjadi hakim di negeri Yaman.
B. Bentuk dan Metologi Ijtihad
banyak model dan metoddelogi ijtihad yang dikembangkan oleh para imam mujtahid, diantaranya yang paling utama adlah:
1. Ijmaadalah kesepakatan diantara para mujtahid pada masa tertentu atas hukum bagi suatu kasus tertentu ( Shufi Abu Thalib, 1979: 30 ). Bentuk ijtihad ini didasarkan atas hadits Nabi saw : “Umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan.”Ijma yang dihasilkan harus berdasarkan pada alquran dan hadis yang diterima. Ijma sahabat adalah hasil dari kesepakatan para sahabat Nabi dan dianggap sebagai sumber hukum islam ketiga setelah alquran dan assunnah.
2. QiyasQiyas secara bahasa artinya analogi, sedangkan menurut istilah Ushul Fikih adalah menetapkan suatu hukum “baru” yang belum ada nash-nya dengan hukum yang “sudah ada” nash-nya karena adanya persamaan ‘illat hukum. (Mukhtar Yahya dan Fathurrahman: 1986: 66)‘illat hukum (sebab dan tujuan) larang mengatakan uff dan membentak adalah karena “menyakiti” orang tua. Contoh lainnya adalah zakat padi. Nash yang sudah ada hanya menyebutkan gandum.
3. IstihsanIstihsan yang merupakan perluasan dari qiyas. Istihsan adalah meninggalkan qiyas jalli (qiyas nyata) untuk menjalankan qiyas khafi (qiyas samar-samar) atau meninggalkan hukum kulli (hukum umum) untuk menjalankan hukum istisna’i (pengecualian). (Mukhtar Yahya dan Fathurrahman: 1986: 100)
4. Mashalih al-Mursalah
Pendidikan Agama Islam Page 21
Mashalih al-Mursalah ialah suatu kemaslahatan yang tidak ditetapkan oleh syara’ dan tidak pula nash atau dalil syara’nya, baik yang memerintahkan maupun yang melarang (Mukhtar Yahya dan Fathurrahman: 1986: 105) Sebenarnya mashalih al-mursalah mirip dengan istihsan, yakni mencari kemaslahatan. Metode ini dikembangkan oleh Imam Maliki.
5. ‘Urf atau Adat Kebiasaan‘Urf merupakan adat kebiasaan masyarakat baik berupa perkataan atau perbuatan yang baik.Tentu saja, ada juga ‘urf yang rusak, misalnya ijon.Oleh karena itu, dalam menetapkan adat kebiasaan sebagai dasar penetapan hukum secara Islami, maka adat tersebut harus memenuhi syarat-syarat berikut:1. Berlaku secara umum di masyarakat atau kelompok tertentu.2. Aadat itu sudah ada pada saat terjadinya suatu perkara hukum.3. Tidak bertentangan dengan dalil syara’ dan prinsip hukum Islam.
C. Perbedaan Hasil Ijtihad
Hasil ijtihad para mujtahid bisa berbeda, perbedaan hasil ijtihad tersebut adalah:Pertama, dilihat dari sifat kata yang ada (baik dalam Al-quran maupun Hadist),
terkadang dalam satu kata mengundang makna ganda. Bahkan terkadang bersifat hakiki. Contohnya ialah quru’.
Hikmah quru’ diartikan dengan haidh ( dalam pandangan Hanafiyah ) adalah agar wanita yang telah bercerai dari suaminya bisa segera menikah lagi; sementara hikmah artinya dengan suci (dalam pandangan Syafi’iyah) adalah memberi kesempatan yang luas kepada suami-istri yang telah bercerai untuk merenung baik-buruknya perceraian dijatuhkannya.
D. Seruan Baru Untuk Ijtihad
Berbeda dengan kaum tradisional yang mengajak umat untuk ber-taqlid dengan Imam-imam mazhab, kaum Salafi justru mengajak umat untuk ber-ijtihad dan meninggalkan taqlid.
Orang-orang yang tidak mampu ber-ijtihad oleh kum Salafi dianjurkan untuk ber-ittiba’ (berusaha memahami proses ijtihad para mujtahid).
E. Ijtihad Dan Taqlid di Kalangan NU-Muhammadiyah
Pendidikan Agama Islam Page 22
Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari – pendiri NU – dalam risalah Ahlussunnah wal Jama’ah tentang keharusan taqlid bagi orang yang tidak mempunyai kemampuan berijtihad.
Berbeda dengan Muhammadiyah, sejak awal didirikan, Jami’yah ini justru mengajak umat untuk kembali secara langsung kepada Alquran dan Assunnah, dan melarang taqlid.
Evaluasi 1. Coba anda jelaskan secara ringkas pengertian ijtihad dan sebutkan dasar
penerapannnya!
Ijtihad berasal dari kata ijtahada yang artinya berusaha bersungguh-sungguh atau
mengerahkan segala kemampuan untuk mendapatkan ketentuan hukum suatu
masalah dengan menggunakan metotologi yang benar, dari kedua hukum al-quran
dan as-sunnah.
Dasar penerapannya adalah al-quran, hadist-hadist nabi dan ijma para sahabat nabi
2. Sebutkan tiga bentuk-bentuk ijtihad dalam pengembangan hukum islam dan
pengertiannya secara singkat!
Ijma adalah kesepakatan diantara para mujtahid pada masa tertentu atas hukum
bagi suatu kasus tertentu.
Qiyas adalah menetapkan suatu hukum baru yang belum ada nash nya dengan
hukum yang sudah ada nash nya karena adanya persamaan illat hukum dari kedua
peristiwa itu.
Istihsan adalah meninggalkan qiyas nyata untuk menjalankan qiyas samar-samar.
3. Jelaskan mengapa dalam ijtihad terjadi perbedaan hasil, bahkan sering berlawanan!
Karena dilihat dari sifat kata yang ada (dari al-quran dan hadist), terkadang dalam
satu kata mengandung makna ganda.
Dipengaruhi oleh kultur, kondisi, situasi, ruang dan waktu.
4. Berikanlah satu contoh dari masing-masing bentuk ijtihad ini : ijma, qiyas, istihsan,
mashlahat mursalah dan urf.
Ijma, contoh : mendirikan negara islam dan menggangkat pemimpin bagi umat,
pembukuan al-quran.
Qiyas, contoh : hukum memelototi dan menampar orang tua.
Istihsan, contoh : islam hanya membenarkan transaksi jual beli jika barangnya
sudah benar-benar ada.
Pendidikan Agama Islam Page 23
Mushlahat mursalah, contoh : mendirikan penjara.
Urf, contoh : mahar mitsil dan harta gono-gini.
5. Bagaimana kedudukan ijtihad pada Jamiyyah NU dan Muhammadiyyah?
Jamiyyah NU : orang yang tidak mengerti beberapa hal penting, diwajibkan untuk
bertanya kepada mujtahid
Muhammadiyyah : sejak didirikan, muhammadiyyah justru mengajak umat untuk
kembali secara langsung kepada Al-quran dan as-sunnag dan melarang taqlid.
BAB 7
Pendidikan Agama Islam Page 24
Syari’ah, Fikih dan Hukum Islam
A. Pengertian Syari’ah, Fikih dan Hukum Islam
1. Pengertian Syari’ah
Syari’ah berasal dari kata syari’ah, yang secara bahasa artinya adalah “jalan menuju
mata air”. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Sehingga syari’ah
merupakan jalan menuju sesuatu yang benar-benar merupakan sumber kehidupan.
Dalam istilah islam, syari’ah berarti jalan besar untuk kehidupan yang baik, yakni
nilai-nilai agama yang dapat member petunjuk bagi setiap manusia. Pembuat syari’ah
disebut Syari’ yaitu Allah SWT.
2. Pengertian Fikih
Dalam sejarah, istilah fikih mengalami perkembangan paling tidak terdapat tiga fase.
Pertama, istilah fikih berarti “paham” (fahm) yang menjadikan kebalikan dari
sekaligus suplemen terhadap istilah ilm yang berarti menerima pelajaran terhadap
nash, yakni al-Quran dan Hadis/ Sunnah Nabi.
Kedua, fikih dan ilmu keduanva mengacu kepada vengetahuan, yang berarti keduanya
menjadi identik. Di sini fikih mengacu pada pemikiran tentang agama atau
pengetahuan tentang agama secara umum, yang meliputi, ilmu kalam, tasawuf dan
lainnya.
Ketiga, fikih berarti suatuienis disiplin ilmu dari ilmu-ilmu keislaman.
3. Hubungan antara Syari'ah dan Fikih
Hubungan antara syari'ah dan fikih bisa terlihat. Syari’ah berarti sumber fikih dan
fikih adalah proses memahami syari'ah sekaligus hasil atau produk fuqaha (bentuk
jamak dari faqih, yaitu ahli fikih) dalam menentukan hukum yang mempunyai sumber
suci berupa syari'ah atau wahyu itu.
B. Sejarah Perkembangan Hukum Islam
1. Hukum Islam Periode Nabi dan Sahabat
Masa Nabi saw. merupakan masa turunnya Alquran (sebagai sumber hukum Islam
pertama) dan tumbuhnya Sunnah, sebagai sumber hukum kedua. Alquran adalah
"Kalamullah yang diturunkan kepadaNabiMuhammad saw. ditulis dalam sebuah
mushhaf.
Pendidikan Agama Islam Page 25
2. Hukum Islam Periode Pertumbuhan dan Perkembangan Madzhab
a. Pengertian Madzhab
Madzhab berarti tempat untuk berjalan, atau dengan kata lain madzhab adalah jalan.
Madzhab dapat juga berarti pendapat, kepercayaan, ideologi, doktrin, ajaran, paham,
dan aliran.
b. Munculnya Ulama-ulama Pendiri Madzhab
Pada abad kedua Hijriah muncullah Ulama-ulama mujtahid yang pendapat dan
metode ijtihad mereka banyak diikuti oleh umat islam.
Ada 5 madzhab fikih yang mendominasi dunia Islam saat ini, yaitu:
1. Madzhab Hanafi, yang didirikan oleh Imam Hanafi
2. Madzhab Maliki, yang didirikan oleh Imam Malik bin Anas
3. Madzhab Syafi’i, yang didirikan oleh Imam Syafi’i
4. Madzhab Hanbali, yang didirikan oleh Imam Ahmad bin Hanbali
5. Madzhab Ja’fari, yang didirikan oleh Imam Ja’far al-Shadiq
c. Hukum Islam Periode Taqlid dan Kebangkitan
Periode ini terbagi 2 bagian besar:
Pertama, periode taqlid (ikut-ikutan di belakang), yaitu sejak pertengahan abad ke-4
Hijriyah hingga jatuhnya Daulah Abbasiyah.
Kedua, periode kebangkitan, yaitu sejak jatuhnya Daulah Abbasiyah hingga sekarang.
C. Sebab-sebab Terjadinya Perbedaan Pendapat Para Ulama Fikih
1. Beragamnya arti dalam lafaz-lafaz bahasa arab.
2. Perbedaan dalam masalah hadist.
3. Perbedaan dalam masalah penggunaaan metode penggalian hukum.
4. Perbedaan cara penyelesaian ketika terjadi pertentangan dalil (ta’arudl al-adillah).
D. Kaidah-kaidah Hukum Islam (Al-qawa’Id Al-fiqhiyyah)
Al-qawa’id al-fiqhiyyah adalah kaidah-kaidah yang menghimpun hukum-hukum yang
mirip berdasarkan satu qiyas yang menghimpun hukum-hukum tersebut. Al-qawa’id
al-ushuliyyah adalah kaidah-kaidah yang digunakan para ulama dalam upaya
menggali hukum dari dalil-dalilnya.
Jika al-qawa’id al-ushuliyyah adalah alat untuk menghasilkan fikih, maka al-qawa’id
al-fiqhiyyah adalah kaidah yang menghimpun hukum-hukum fikih yang mirip.
1. Al-umur bi Maqasihida (Segala Urusan Disertai dengan Tujuannya)
Pendidikan Agama Islam Page 26
Makna kaidah ini adalah bahwa perbuatan dan ucapan mukalaf (seorang yang
sudah dituntut melaksanakan kewajiban agama) berbeda-beda hasil dan
hukumnya.
2. La dlarara wa la dlirara (Tidak Membuat dan Menimbulkan Kemudaratan)
Arti dari kaidah ini adalah tidak boleh membuat kerusakan atau kemadaratan dan
tidak boleh pula membalas kemadaratan dengan kemadaratan.
3. Al-yaqin la yuzalu bi al-syakk (Keyakinan Tidak Lenyap dengan Keraguan)
Pengertian kaidah diatas menurut para ulama, bahwa suatu yang telah diyakini
keberadaannya tidak akan lenyap kecuali berdasarkan dalil yang kuat, tidak
dinafikan keberadaannya hanya berdasarkan dalil yang meragukan.
Maksud dari kaidah diatas adalah bahwa hukum-hukum yang dalam penerapannya
terdapat atau menimbulkan kesulitan bagi mukallaf, baik pada dirinya maupun
pada hartanya.
5. Al-‘adah muhakkamah (Kebiasaan Dijadikan Rujukan Hukum)
Pengertian kaidah diatas menurut istilah para ulama adalah bahwa adat menjadi
hakim atau pemutus dalam menetapkan hukum syara’.
Evaluasi
1. Jelaskan pengertian syari’ah, fikih dan hukum islam!
Syari’ah adalah wahyu Allah itu sendiri yang dalam wujudnya berupa nash al-
quran dan hadist nabi yang benar-benar shahih dan tidak ada keraguan.
Fikih adalah tahu atau paham terhadap nash al-quran dan hadish yang tentu sudah
tidak identik lagi dengan nash itu sendiri, sihingga nilai kebenarannya bersifat
relatif, tidak mutlak.
Hukum islam adalah hukum yang mencakup semua aspek kehidupan yang dibuat
berdasarkan al-quran dan hadist.
2. Jelaskan perbedaan antara hukum islam dan hukum umum!
Hukum Islam : cakupannya luas, mencakup semua perbuatan manusia, baik
perbuatan manusia dengan Allah, dirinya sendiri, manusia lain, masyarakat dan
alam semesta. Erat kaitannya dengan akhlak manusia di dunia ini. Selain
kehidupan di dunia, mengatur pula tentang kehidupan di akhirat.
Pendidikan Agama Islam Page 27
Hukum Umum : semata-mata hanya berdasarkan pertimbangan manusia saja.
3. Jelaskan karakteristik periode perkembangan hukum islam disertai tokoh ulama!
Periode taqli (ikut-ikutan di belakang). Sejak pertengahan abad ke-4 hijriah
hingga jatuhnya Daulah Abbsiyah. Masa ini merupakan masa berkembangnya
paham tertutupnya pintu ijtihad dan para ulama mencukupkan diri dengan
menyusun kitab-kitab mukhtashar dan matan. Pada masa ini muncul beberapa
ulama yang mencapai derajat mujtahid mutlak, seperti : Ibn Qudamah, Ibn Rusyd,
al-Kasani dll.
Periode kebangkitan, yaitu sejak jatuhnya Daulah Abbsiyah hingga sekarang.
Ulama yang terkenal pada masa itu adalah Ibn Hajar al-Asqalani, Imam Nawawi,
Ibn Taimiyah, Ibn Qayyim al-Jauziyyah, al-Ramli, al-Suyuti dll. Mereka
mempunyai kemampuan untuk berijtihat, namun kemudian mereka beralih untuk
mengikuti madzhab yang sudah ada.
Masa ketika dunia islam mulai berinteraksi dengan negara-negara eropa. Pada
masa ini muncul kumpulan masalah fikih dalam bentuk undang-undang, seperti
Mjallah al-Akham al-Adaliyah pada masa Daulah Usmani.
Pmasa modern muncul beberapa ulama yang memfokuskan diri pada bidang
hukum islam, diantaranya adalah Yusuf Qardhawi, Wahbah al-Zuhaili dan
Mustafa Ahmad al-Zarqa.
4. Jelaskan pengertian madhzab! Sebutkan lima madzhab fikih yang pernah muncul
disertai tokoh pendirinya!
Madzhab adalah kumpulan hukum yang mencakup berbagai masalah dan sisertai
seperangkat metode dalam menemukan dan manggali hukum dari sumbernya,
yaitu al-quran dan hadist.
Lima madzhab : 1. Madzhab Hanafi, yang didirikan oleh Imam Hanafi
2. Madzhab Maliki, yang didirikan oleh Imam Malik bin Anas
3. Madzhab Syafii, yang didirikan oleh Imam Syafii
4. Madzhab Hanbali, yang didirikan oleh Imam Ahmad bin
Hanbal
5. Madzhab Ja’fari, yang didirikan oleh Imam Ja’far al-Shadiq
5. Jelaskan sebab-sebab perbedaan pendapat di kalangan ulama madzhab!
Beragamnya arti dalam lafaz-lafaz bahasa arab
Pendidikan Agama Islam Page 28
Perbedaan dalam masalah hadist
Perbedaab dalam masalah penggunaan metode penggalian hukum
Perbedaab cara penyelesaian ketika terjadi pertentangan dalil.
BAB 8
Ibadah: Aspek Ritual Umat islam
Pendidikan Agama Islam Page 29
A. Pengertian Dan Hakikat Ibadah
1. Makna Ibadah
Kata ibadah dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab yaitu 'ibadah, yang
secara etimologi, artinya menyembah atau menghamba. Sedangkan secara istilahi
atau terminologi, ibadah yaitu penghambaan seorang manusia kepada Allah untuk
dapat mendekatkan diri kepada-Nya sebagai realisasi dari pelaksanaan tugas
hidup selaku makhluk yang diciptakan Allah.
2. Kewajiban lbadah bagi Manusla
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah mempunyai kewajiban beribadah kepada
Allah, sebagainiana dijelaskan oleh Allah dalam salah satu firmanNya: "Tidak
Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku" (Q.S.al-
Dzariyat [56]:56).
3. Fungsi ibadah
Manusia yang berfungsi sebagai khalifah dan berstatus sebagai hamba (‘abd)
merupakan perpaduan tugas dan tanggungjawab yang melahirkan dinamika hidup
yang sarat dengan kreatif dan amaliyah yang selalu berpihak kepada nilai-nilai
kebenaran.
a. Bentuk-bentuk Peribadatan
1. Shalat : Sendi dan Induk Ibadah
a. Pengertian Shalat
Shalat meurut bahasa berarti “do’a” atau “rahmat”. Sedangkan menurut istilah
syara’, shalat berarti perbuatan khusus seorang muslim yang berisi bacaan-bacaan
dan gerakan-gerakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam
memenuhi syarat-syarat tertentu.
b. Fungsi Shalat
Shalat merupakan suatu media komunikasi anatara hamba dengan Khaliknya.
Dengan kata lain, bahwa melakukan shalat yang lima waktu dengan penuh
Pendidikan Agama Islam Page 30
kesadaran dan rasa khusu’ akan berdampak positif terhadap perilaku manusia,
dan dapat mengakibatkan manusia terhindar dari perbuatan keji dan mungkar.
2. Shaum: Ibadah yang melibatkan Hawa Nafsu
i. Pengertian dan Ketentuan Shaum
Shaum menurut bahasa artinya menahan diri dari segala sesuatu, seperti menahan
tidur, menahan berbicara dan juga menahan makan. Sedangkan secara Shaum
adalah menahan diri dari sesuatu yang membatalkan puasa, seperti makan minum,
bersetubuh dan juga dari hawa nafsu yang dapat mengurangi nilai puasa tersebut
seperti berkata dan berbuat yang keji dan kotor mulai dari terbit fajar sampai
terbit matahari dengan disertai niat dan syarat-syarat tertentu.
B. Zakat: Wujud Ibadah Sosial
i. Pengertian Zakat
Zakat secara bahasa berasal dari kata "zaka" yang berarti mensucikan. Secara
istilah syara’, Sayid Sabiq mengartikan zakat sebagai nama atau sebutan dari
sesuatu hak Allah yang dikeluarkan seseorang kepada fakir miskin.
Jadi zakat ialah sebagian kekayaan yang diambil dari milik seseorang yang punya
dan diberikan kepada orang yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentqan.
Bagi orang yang mengeluarkannya (muzakki), zakat memiliki fungsi sebagai
wujud dari ketaatan atas perintah Allah dan sekaligus merupakan cara
pernbersihan dan pensucian harta yang dimilikinya, serta merupakan wujud
kedulian sosial dari orang yang mampu kepada orang yang lemah.
ii. Fungsi Zakat
Zakat memiliki fungsi yang besar, baik bagi muzakki, mustahiq maupun bagi
masyarakat muslim pada umumnya. Bagi muzakki zakat berarti mendidik jiwa
untuk suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sifat kikir, sombong dan
angkuh yang biasanya menyertai pemilikan harta yang banyak dan berlebihan.
Bagi mustahiq, zakat memberikan harapan adanya perubahan nasib dan sekaligus
menghilangkan sifta iri,dengki dan suudzdzan terhadap orang-orang kaya.
C. Haji: Puncak Ibadah dan Pengorbadan Lahir & Batin
Pendidikan Agama Islam Page 31
i. Haji : Makna dan Tujuan
Haji secara bahasa artinya menyengaja sesuatu. Sedangkan secara istilah syara’
yang dimaksud haji itu ialah menyengaja mengunjungi ka’bah untuk melakukan
beberapa amal ibadah dengan syarat-syarat yang tertentu.
ii. Tata Cara Haji
Ibadah haji dilakukan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang dikerjakan secara
fisik berupa ihram, thawaf, sa’i, wuquf, mabit, melempar Jumrah, dan tahallul.
Evaluasi 1. Coba jelaskan secara ringkas pengertian dan hakikat dari ibadah!
Ibadah adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan mentaati segala perintah-
Nya, menjauhi segala larangan-larangan-Nya dan mengamalkan segala yang
diizinkan-Nya.
2. Coba anda jelaskan fungsi ibadah bagi manusia!
Keharusan manusia untuk taat dan patuh kepada penciptanya.
Pengingkaran manusia dalam menghambakan diri kepada Allah akan
mengakibatkan manusia menghamba kepada dirinya dan kepada hawa nafsu.
Menghindarkan manusia kepada perbuatan yang dilarang oleh Allah.
3. Coba jelaskan bentuk-bentuk peribadatan formal secara komprehensif!
Shalat : Perbuatan khusus seorang muslim yang berisi bacaan-bacaan dan
gerakan-gerakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan
memenuhi syarat-syarat tertentu.
Shaum : Menahan diri dari segala sesuatu, seperti menahan tidur, menahan bicara,
menahan hawa nafsu dab menahan diri dari makan dan minum.
Zakat : Usaha mensucikan diri dari kemungkinan pemiliknya cinta berlebih-
lebihan kepada harta dan dari kemungkinan memiliki harta kotor yang disebabkan
bercampurnya harta bersih dengan harta yang menjadi hak orang lain, dengan
jalan yang ditentukan Allah.
Ibadah Haji : Menyengaja mengunjungi kabah untuk melakukan beberapa amal
ibadah dengan syarat-syarat yang ditentukan.
4. Coba jelaskan tata cara ibadah shalat yang benar!
Pendidikan Agama Islam Page 32
Berdiri dengan menghadap kearah masji al-haram yang berada di mekah. Dimulai
dengan takbir “ALLAHU AKBAR”, lalu membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan
al-fatihah dan beberapa ayat al-Quran, kemudian rukuk dengan membaca
“Subhana robiyak azhim”, setelah itu mengangkat kepala sambil memuji Allah
dengan ucapan, “ Sami’ allahu li man hamidah, rabbana laka al-hamdu”.
Kemudian sujud dengan meletakan keningnya di atas lantai dan membaca
“Subhana robbiyal a’la”, kemudian menggangkat kepala sambil mengucap
“ALLAHU AKBAR”, sesudah itu duduklah dengan tenang, lalu kembali
melakukan sujud seperti yang pertama. Setelah selesai rakaat-rakaat itu, kemudian
duduk terakhir sambil membaca “tasyahhud” dan tutuplah dengan salam.
BAB 9
Membangun Keluarga yang Islami
Pendidikan Agama Islam Page 33
A. Keluarga
Kalau kita ingin membangun kehidupan yang kokoh di masyarakat, musti
memulainya dari keluarga. Karena keluarga adalah merupakan unit terkecil
masyarakat. Untuk mambangun sebuah keluarga yang islami, musti dimulai sejak
persiapan pernikahan, pelaksanaan pernikahan, sampai pada bagaimana seharusnya
suami dan istri membina keluarga setelah aqad nikah dilangsungkan.
1. Persiapan Nikah
Setelah menentukan pilihan calon pasangan, sebelum melangsungkan pernikahan, hal
yang disunnahkan adalah meminang (khitbah), yaitu menyampaikan maksud mau
menikahi dari seorang laki-laki pada seorang wanita baik secara langsung maupun
dengan perantara seseorang yang dapat dipercaya.
Ketika akan menikah, seorang calon suarni harus bisa memastikan bahwa calon
istrinya itu bukan muhrimnya. Yang termasuk muhrim perempuan yang haram
dinikahi adalah
a. Diharamkan karena turunan
1) Ibu dan seterusnya ke atas
2) Anak perempuan dan seterusnya kebawah
3) Saudara perempuan kandung, seayah, atau seibu
4) Bibi dari bapak
5) Bibi dari ibu
6) Keponakan perempuan dari saudara laki-laki
7) Keponakan perempuan dari saudara perempuan
b. Diharamkan karena susuan
1) lbu yang menyusui
2) Saudara perempuan sesusuan
c. Diharamkan karena pernikahan
1) Ibu istri ( mertua )
2) Anak istri dari suami sebelumnya, jika istri telah digauli
3) Istri bapak, walaupun sudah dicerai
4) Istri anak walaupun sudah dicerai
Selain muhrim, ada juga perempuan Yang haram dinikahi untuk sementara,. mereka
itu adalah :
Pendidikan Agama Islam Page 34
a. Perempuan yang masih berada dalam ikatan pernikahan.
b. Mantan istri yang dithalak bain kubra, kecuali telah dinikahi oleh laki-laki lain dan
telah digauli.
c. Perempuan yang masih muhrim dengan istri kita ( saudara istri ).
d. Perempuan yang tidak seagama dengan kita. .
2. Pelaksanaan Pernikahan
Pernikahan akan dipandang sah apabila memenuhi ketentuan-ketentuan berikut :
a. Adanya pasangan yang akan dinikahi
b. Wali, yaitu orang yang bertanggung jawab menikahkan calon pasangan suami
istri.
c. Dua orang saksi adil
d. Ijab – Qabul
Ijab adalah ucapan penyerahan dari wali perempuan kepada mempelai laki-laki
dan Qabul adalah ucapan penerimaan mempelai laki-laki atas penyerahan
mempelai perempuan
e. Mahar
Mahar adalah pemberian mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan pad mat
3. Pembinaan Keluarga
a. Kewajiban Suami dalam keluarga
Suami adalah pemimpin dalam keluarga disebabkan Allah telah memberikan
kelebihan kekuatan ) kepada mereka atas kaum perempuan.
Dengan kelebihan itulah, maka kepada suami dibeban yang harus dilaksanakan, antara
lain;
1. Menggauli istri dengan sopan
2. Memberikan nafkah batin
3. Memberikan nafkah lahir
b. Kewajiban istri dalam keluarga
1. Patuh kepada suami, selama perintah suami tidak bertentangan dengan ajaran
Islam
Pendidikan Agama Islam Page 35
2. Melayani kebutuhan biologis suami
3. Berterimakasih atas pemberian suami
c. Kewajiban orang tua pada anak
Orang tua punya sejurnlah kewajiban yakni :
1. Mencukupi kebutuhan anak akan makanan, pakaian dan tempat tidur yang layak
sesuai dengan kadar kemampuannya.
2. Menjaga keselamatan anak, sejak dalam kandungan (rahim) ibunya sampai
beranjak dewasa.
3. Mendidik anak baik secara langsung maupun memasukannya ke dalam salah satu
lembaga pendidikan
4. Selalu berdo'a untuk kebaikan anak-anak.
5. Mengawinkan jika sudah dewasa
d. Kewajiban Anak Kepada Orang Tua
1. Mematuhi perintah orang tua, kecuali dalam hal maksiat
2. Berbuat baik padanya.
B. Masalah Harta Peninggalan (Alawaris)
1. Pembagian Waris adalah Hak Allah
Harta yang ditinggalkan oleh seorang Muslim karena meninggal dunia, menurut
ajaran Islam mesti dibagikan berdasarkan aturan pembagian yang telah ditetapkan
sebagai mana tercantum dalam Al-Quran dan As Sunnah.
2. Prinsip-Prinsip Kewarisan Dalam Islam
a. Harta warisan didistribusikan kembali (dibagikan) kepada orang-orang yang
memil iki hubungan batin terdekat dengan yang meninggal seperti istri, anak-
anak, orang tua, saudara-saudara, dan kerabat-kerabat yang ada hubungan darah
dengannya, atau orang yang memerdekakan dirinya.
b. Laki-laki dan perempuan sama-sama medapatkan bagian dari harta yang
diwariskan.
Yang diwariskan kepada ahli waris adalah
1) Harta bends yang riii,
2) Hak-hak material,
Pendidikan Agama Islam Page 36
c. Harta yang diwariskan dibagikan kepada ahli waris setelah dikurangi hal-hal
sebagai berikut :
1) Pembayaran hutang orang tua yang meninggal.
2) Biaya pemeliharaan mayat,
3) Pemenuhan wasiat sampai batas yang diperbolehkan syara’, yaitu tidak lebih
dari sepertiga harta yang ditinggalkannya (setelah point a dan b).
d. Warisan terjadi setelah kematian dan yang hidup yang punya hak atas harta
warisan.
3. Ketetapan Allah dan Rasul-Nya dalam Pembagian Warisan
a. Ayat-ayat Alquran tentang warisan:
- Q.S. An-Nisa [4]: 11
- Q.S. An-Nisa [4]: 12
- Q.S. An-Nisa [4]: 176
b. Hadist-hadist tentang Warisan
- H.R. Bukhari dalam Minhaaj ash-Shalihin, 372
- H.R. Abu Dawud dan Nasaai dalam Minhaaj ash-Shalihin, 373
- H.R. Ahmad dalam Minhaaj ash-Shalihin, 373
- Muttafaq ‘alaih dalam Minhaaj ash-Shalihin, 372
c. Bagian Warisan yang Ditetapkan Melalui Ijtihad adalah:
1). 1/3 bagian untuk ibu dari sisa suami atau istri,
2). Saudara seayah-seibu
3). Hak anak-anak dari anak yang meninggal
4. Pembagian Waris kepada Ahli Waris
1. Jenis-jenis ahli waris:
Pendidikan Agama Islam Page 37
a. Ashhaabul furudl, yaitu ahli waris yang mendapatkan furudl, yaitu bagian tertentu yang telah ditetapkan jumlahnya dari harta warisan.
b. ‘Ashabah, yaitu ahli waris yang mendapatkan semua warisan apabila tidak ada ashhaabul furudl, atau sisa warisan setelah ashhaabul furudl yang ada dan mendapat warisan dan tidak memperoleh apa-apa apabila warisan sudah terbagi habis oleh ashhaabul furudl.
Evaluasi
1. Coba jelaskan, apa tujuan berkeluarga dalam islam!
Tujuan berkeluarga dalam islam adalah membangun kehidupan yang kokoh di
masyarakat, tempat menyalurkan kebutuhan seksual secara terhormat, memupuk
dan membina rasa kasih sayang dan cinta dan melindungi keturunan dari ketidak
pastian masa depannya.
2. Coba jelaskan, bagaimana seharusnya memilih jodoh menurut islam!
Karena agamanya, karena hartanya, karena wajahnya dan karena keturunannya.
3. Coba jelaskan, begaimana ketentuan pernikahan yang sah menurut islam!
Adanya calon mempelai wanita dan pria
Adanya wali
Dua orang saksi
Ijab-qobul
Mahar
4. Coba jelaskan, apa saja kewajiban dah hak suami dan istri!
Kewajiban dan hak suami : - menggauli istri dengan sopan
- Memberikan nafkah batin
- Memberikan nafkah lahir
Kewajiban dan hak istri : - patuh kepada suami, selama selaras dengan agama.
- Melayani kebutuhan biologis suami.
- Berterimakasih atas pemberian suami.
5. Coba jelaskan, apa saja kewajiban orang tua kepada anak dan anak kepada orang tua!
Kewajiban orang tua kepada anak :
- Mencukupi sandang, pangan, papan anak sesuai kemampuannya.
- Menjaga keselamatan anak sejak dalam kandungan sampai beranjak dewasa.
Pendidikan Agama Islam Page 38
- Mendidik secara langsung maupun memasukannya ke dalam pendidikan
formal dan non formal.
- Selalu berdoa untuk kebaikan anak.
Kewajiban anak kepada orang tua :
- Mematuhi perintah orang tua.
- Berbuat baik kepada orang tua.
- Berkata lemah lembut.
- Merendahkan diri dihadapan keduanya
- Berterima kasih kepadanya.
- Memohon rahmat dan meghfiroh untuk keduanya.
- Setelah mereka wafat, solatkan jenazahnya memohon rahmat dan ampunanny,