I.PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPengujian benih ini dilakukan untuk mengetahui
kualitas benih. Penentuan kualitas ini dapat ditentukan berdasarkan
bobot seribu benih dan pengujian kemurnian benih. Pengujian
kemurnian benih adalah pengujian atas dasar keselarasan dengan
faktor kualitas benih. Faktor kualitas benih yaitu prosentase benih
murni, benih tanaman lain, biji herba, kotoran yang tercampur, daya
dan kecepatan kecambah, daya tumbuh benih, terbebasnya benih dari
penyakit, kadar air serta hasil pengujian berat benih perseribu
benih. Benih adalah faktor penetu pertama berhasilnya pertanian
yang dilakukan. Benih yang baik akan mendatangkan hasil yang baik
pula bagi pertanian yang di kembangkan. Namun sebaliknya benih yang
buruk mampu mengakibatkan kegagalan hasil pada pertanian yang
diusahakan. Oleh karena itu perlu adanya pengujian benih untuk
mendapatkan benih yang baik untuk pertanian yang diusahakan.
Pengujian kemurnian benih penelaahan tantang kepositifan komponen
benih yaitu prosentase benih murni, benih tanaman lain,varietas
lain, biji herba dan kotoran. Penujian bobot seribu benih adalah
kegiatan menelaah benih dengan membandingkan dengan bobot benih
dengan deskripsi yang telah ada sehingga dapat diketahui kualitas
benih. Benih dengan bobot besar dapat dianggap baik karena
dimungkinkan benih tersebut benar-benar masak pada saat
pemanenanya. Berbeda dengan bibit yang pemanenannya sebelum masak
maka bibit itu akan ringan. Kadar air pada benih adalah salah satu
komponen yang harus diperhatikan pada pertanian. Kadar air benih
berpengaruh pada penyimpanan benih. Penyimpanan benih pada kondisi
kadar air tinggi dapat menurunkan kualitas benih. Hal ini karena
dengan kadar air yang tinggi dimungkinkan benih cepat busuk. Selain
itu dengan kondisi kadar air tinggi (lembab) memungkinkan jamur
maupun bakteri untuk hidup sehingga kualitas dari benih tersebut
menurun ataupun rusak. Pengetahuan mengenai kadar air benih dapat
digunakan untuk mengetahui saat yang teat untuk pemenenan. Kadar
air pada pemanenan padipadian dan biji bijian yang tepat adalah
sekitar 20%. Agar dapat disimpan cukup lama kadar air benih harus
sekitar 11% - 13%. Pada prinsipnya metode yang digunakan untuk
penentuan kadar air ada dua macam yaitu metode dasar dan metode
praktis. Yang termasuk metode dasar anatara lain metode oven,
metode destilasi, metode karl fisher. Sedangkan metode praktis
terdiri dari metode calcium carbide dan metode electric moisture
meter.
1.2 TujuanTujuan dari praktikum Teknologi Benih tentang
Kemurnian dan Kadar Air Benih adalah agar mahasiswa mampu
melaksanakan pengujian kemurnian benih dan mengetahui
komponen-komponen yang terdapat dalam pengujian kemurnian benih dan
mahaiswa mengetahui dan mampu melaksanakan pengujian kadar air
benih dengan metode oven.
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Benih Yang DigunakanA. Benih Kacang
HijauKacang hijau adalah tanaman palawija yang memiliki nama ilmiah
Vigna radiata. Tanaman kacang hijau biasanya memiliki tinggi kurang
lebih sekitar 3 meter dengan batang yang bercabang tegak serta
memiliki bunga berbentuk seperti kupu-kupu yang berwarna kuning
kehijau-hijauan. Dari bunga tersebut terlihat polongan yang berisi
10 hingga 15 biji kacang hijau. Tanaman kacang hijau memiliki bunga
yang majemuk dan terdiri tiga helai daun dengan bentuk segitiga
serta memiliki tulang daun yang menyirip. Kacang hijau sendiri
memiliki kulit biji berwarna hijau dengan biji yang berwarna putih.
Umumnya biji kacang hijau sering dijadikan tauge. Ciri-ciri Kacang
HijauTanaman kacang hijau dapat tumbuh pada kawasan tropis serta
berada pada dataran rendah dengan ketinggian antara 5 hingga 700 m
diatas permukaan laut. Jika kacang hijau ditanam pada ketinggian
750 m diatas permukaan laut, maka akan mempengaruhi jumlah produksi
yang dihasilkan, umumnya kacang hijau tidak dapat memberikan
produksi yang banyak pada ketinggian diatas 750 m diatas permukaan
laut. Tanaman kacang hijau membutuhkan kelembaban udara sekitar 50%
hingga 89 %. Tidak hanya itu, tanaman kacang hijau membutuhkan
kurang lebih 10 jam perharinya untuk dapat terpapar sinar matahari.
Jenis-jenis Kacang HijauAda dua jenis kacang hijau yang terkenal
yaitu Golden gramm dan Green gramm. Golden gramm merupakan jenis
kacang hijau dengan warna keemasan. Golden gramm sendiri memiliki
nama ilmiah Phaselus aureus. Sedangkan Green gramm adalah jenis
kacang hijau yang memiliki warna hijau. Green gramm sendiri
memiliki nama ilmiah Phaseolus radiatus. Klasifikasi ilmiah Kacang
HijauKerajaan:PlantaeDivisi:MagnoliophytaKelas:MagnoliopsidaOrdo:FabalesFamili:FabaceaeGenus:VignaSpesies:V.
radiataNama binomial : Vigna radiata (L.) R. Wilczek ,Sinonim dan
Phaeolus aureus Roxb. Kandungan dan Manfaat Kacang HijauKacang
hijau mengandung banyak protein, vitamin B1, asam folat, mineral
seperti kalsium dan fosfor, lemak serta asamm lemak tak jenuh. Ada
banyak manfaat yang dapat diambil dari kacang hijau. Diantaranya
kandungan kalsium dan fosfor yang dimiliki kacang hijau dapat
membantu memperkuat tulang. Asam lemak tak jenuhnya sangat baik
untuk menjaga kesehatan jantung. Vitamin B1 yang dikandungnya
bermanfaat untuk membantu masa pertumbuhan serta meningkatkan
vitalitas pada pria. Multi proteinnya berfungsi untuk mengganti sel
mati dan merangsang pertumbuhan sel baru. Dan asam folatnya berguna
untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan dalam perkembangan otak
janin. Morfologi Tanaman Kacang Hijau Batang Tanaman kacang hijau
berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya.cabangnya menyamping pada batang utama,
berbentuk bulat, dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang
hijau ada yang ungu. Daun Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga
helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang,
lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau
tua. Bunga Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam
tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk
sendiri.
Polong Polong kacang hijau berbentuk silendris dengan panjang
antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong
berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam atau cokelat. Setiap
polong berisi 10-15 biji. Biji Biji kacang hijau lebih kecil
disbanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan
hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna
kuning, cokelat, dan hitam. Akar Tanaman kacang hijau berakar
tunggang dengan akar cabang pada permukaan.B. Benih
KangkungKangkung merupakan tanaman tahunan yang hidup di daerah
tropis maupun subtropis. Tanaman ini termasuk dalam family
Convolvulaceae atau kangkung- kangkungan dengan batang bergetah dan
berlubang didalamnya.spesies dari tanaman sejenis ini adalah
Ipomeae batatas atau ubi jalar. Kangkung dikenal baik oleh
masyarakat kita sebagai sayuran hijau yang memiliki kandungan
vitamin mineral yang dukup tinggi dengan harga murah dan mudah di
dapat serta pembudidayaannya juga tergolong mudah. Karakter ini
mendukung pengembangan sebagai salah satu komoditas tanaman
holtikultura yang potensial untuk dikembangkan. Jenis
KangkungTanaman kangkung merupakan jenis tanaman hijau yang
memiliki akar, batang, daun bunga, buah dan biji. Kangkung memiliki
perakaran tunggang dengan banyak akar samping. Akar tunggang tumbuh
dari batangnya yang berongga dan berbuku-buku. Daun kangkung
berbentuk daun tunggal dengan ujung runcing maupun tumpul mirip
dengan bentuk jantung hati, warnanya hijau kelam atau berwarna
hijau keputih-putihan dengan semburat ungu dibagian tengah.
Bunganya berbentuk seperti terompet berwarna putih ada juga yang
putih keungu-unguan. Buah kangkung berbentuk seperti telur dalam
bentuk mini warnanya cokelat kehitaman, tiap-tiap buah terdapat
atau memiliki tiga butir biji. Umumnya banyak dimanfaatkan sebagai
bibit tanaman. Jenis dari kangkung ini terdiri dari dua jenis yaitu
kangkung air dan kangkung darat. Namun jenis tanaman yang paling
umum dibudidayakan oleh masyarakat kita yaitu tanaman kangkung
darat atau yang biasanya dikenal baik dengan sebutan kangkung
cabut. Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam di dataran rendah dan
dataran tinggi. Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun,
termasuk ke dalam famili Convolvulaceae. Daun kangkung panjang,
berwarna hijau keputih-putihan merupakan sumber vitamin pro vitamin
A. Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua macam
yaitu:a) Kangkung darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan,
danb) Kangkung air, hidup ditempat yang berair dan basah. Dalam
sistematika tumbuhan (taksonomi), Kangkung diklasifasikan sebagai
berikut:Kingdom: PlantaeDivisio : SpermatophytaSub Divisio:
AngiospermaeKelas: DicotyledoneaeOrdo: ConvolvulalesFamili :
ConvolvulacaeGenus : IpomoeaSpesies : Ipomoea aquatica Morfologi
Tanaman Kangkung. Akar Kangkung merupakan tanaman menetap yang
dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki
sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar
kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100
cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih,
terutama pada jenis kangkung air. Batang Batang kangkung bulat dan
berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari
buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang
banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan merayap
(menjalar).
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan
di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi
percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul,
permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun
bagian bawah berwarna hijau muda. Bunga Selama fase pertumbuhanya
tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama
jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk
terompet dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah
lembayung. Buah Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya
berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan
bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda.
Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung
tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat.
Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping
dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat
perbanyakan tanaman secara generative.2.2 Kemurnian BenihKemurnian
benih diartikan sebagai komposisi dari suatu lot benih tertentu.
Hal itu didasarkan pada penentuan atau determinasi fisik
komponen-komponen yang ada dan termasuk persentase dari berat:1)
benih murni,2) benih tanaman lain, 3) benih gulma, dan 4) bahan
atau benda mati. Benih murni adalah bagian dari sampel yang
dikerjakan, yang diwakili oleh spesies tanaman yang sedang diuji;
yang pada kondisi yang sebenarnya, termasuk persentase
masing-masing spesies tanaman yang ada dengan konsentrasi kurang
dari lima persen. Biji gulma menunjukkan persentase keberadaan dari
biji-biji tanaman yang disebut gulma. Kadang-kadang susunan ini
dapat benar-benar subjektif, sehingga mungkin suatu tumbuhan
dianggap sebagai tanaman budidaya di suatu negara tetapi dianggap
sebagai gulma di tempat lain. Benda mati didefinisikan sebagai
bagian dari suatu sampel yang bukan benih, biasanya tersusun atas
patahan batang, batu-batu kecil, tetapi dapat juga pecahan-pecahan
benih, biji-biji rusak, atau biji tanaman yang belum masak atau
biji-biji gulma yang bukan termasuk dalam kriteria sebagai benih
yang dimaksud. Kriteria untuk perbedaan ini pasti dan ditentukan
dalam aturan untuk pengujian (Copeland, 1976). Pengujian kemurnian
benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga
komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang
selanjutnya dihitung presentase dari ketiga komponen benih
tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah untuk menentukan
komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih
yang mewakili lot benih. Untuk analisis kemurnian benih, maka
contoh uji dipisahkan menjadi 3 komponen sebagai berikut :a) Benih
murni, adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis/
spesies yang sedang diuji. Yang termasuk benihmurni diantaranya
adalah : Benih masak utuh Benih yang berukuran kecil, mengkerut,
tidak masak Benih yang telah berkecambah sebelum diuji Pecahan/
potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang
sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih tersebut
termasuk kedalam spesies yang dimaksud Biji yang terserang penyakit
dan bentuknya masih dapat dikenalib) Benih tanaman lain, adalah
jenis/ spesies lain yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak
dimaksudkan untuk diuji.c) Kotoran benih, adalah benih dan bagian
dari benih yang ikut terbawa dalam contoh. Yang termasuk kedalam
kotoran benih adalah: Benih dan bagian benih Benih tanpa kulit
benih Benih yang terlihat bukan benih sejati Biji hampa tanpa
lembaga pecahan benih 0,5 ukuran normal Cangkang benih Kulit benih
Bahan lain@ Sekam, pasir, partikel tanah, jerami, ranting, daun,
tangkai, dll.( Nasrudin, 2009 )2.3 Kadar AirPenentuan kadar air
benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan.
Karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar
airnya. Di dalam batas tertentu,makin rendah kadar air benih makin
lama daya hidup benih tersebut. (Sutopo,L.1985). jumlah air dalam
suatu benih merupakan kadar airnya, yang diukur berdasarkan berat
basah atau berat kering benihnya. Bila kadar air benih diberikan
berdasarkan berat basahnya, maka jumlah airnya merupakan persentase
dari berat benih sebelum airnya dihilangkan. Bila kadar air benih
dinyatakan berdasarkan berat keringnya, maka jumlah airnya
merupakan persentase berat benih setelah airnya dihilangkan. Selama
perkembangan, pemasakan, dan pematangan, kadar air benih menurun
perlahan-lahan hingga benih yang dipanen akhirnya mongering samapai
batas yang tidak ada lagi penurunan kelembaban, karena kadar airnya
telah mencapai keseimbangan dengan kelembaban nisbi lingkungan
sekitarnya. Bila terjadi perubahan selanjutnya pada kadar air
(Justice dan Louis,1990).Pada kadar air 13-18 % laju respirasi
benih masih tinggi, peka terhadap cendawan dan hama gudang akan
tetapi tahan terhadap kerusakan mekanis. Pada kadar 10-13 % benih
hama gudang masih menjadi masalah dan peka terhadap kerusakan
mekanis. Pada kadar 8-10 % aktivitas hama gudang terhambat akan
tetapi peka terhadap kerusakan mekanis. Kadar air 4-8 % merupakan
kadar yag aman untuk penyimpanan kemasan kedap udara. Kadar air 0-4
% merupakan kadar yang terlalu ekstrim dan untuk beberapa biji
dapat menyebabkan biji keras.penyimpanan pada kadar 33-6-% dapat
menyebabkan benih berkecambah. Kadar air sangat menpengaruhi
aktivitas cendawan dan hama gudang. Hama gudang biasanya aktif pada
kadar 12-14 % dan menjadi kurang aktif pada kadar di bawah 8 % atau
di atas 14 %. Sedangkan cendawan gudang aktif pada kadar 13-19 %.
Cendawan tersebut misalnya Aspergillus dan Penicillium (Akmal,
2009).
III.BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu Dan TempatPraktikum teknologi benih tentang Kemurnian
dan Kadar Air Benih dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 mei
2014, yang bertempat di Laboratorium Bioteknologi dan Laboratorium
Terapan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3.2 Bahan dan Alat Alat yang digunakan1) Cawan Petri2) Timbangan
Analitik 3) Oven Bahan yang digunakan1) Benih Kacang Hijau dan
Kangkung
3.3 PelaksanaanKemurnian Benih1. Timbang sampel awal 30 gr
benih.2. Pisahkan ketiga komponen pengujian benih.3. Timbang bobot
masing-masing.4. Kemudian hitung faktor kehilangan dengan rumus
sebagai berikutFaktor kehilangan = Keterangan : k1= benih murnik2=
benih tanaman laink3= kotoran benihFaktor kehilangan yang
diperbolehkan 5%, jika terdapat kehilangan berat 5% dari berat
contoh kerja awal, maka analisis diulang dengan menggunakan contoh
kerja baru. Jika faktor kehilangan 5% maka analisis kemurnian
tersebut diteruskan dengan menghitung persentase ketiga komponen
tersebut.% benih murni = 100%% benih lain = 100%% benih kotora =
100%Keterangan :K1= benih murniK2= benih tanaman lainK3= kotoran
benih5. Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dilakukan
penulisan hasil analisis. Adapun ketentuan dalam penulisan hasil
analisis kemurnian,yaitu:a. Hasil analisis ditulis dalam presentase
dengan 1 desimal, jumlah presentase berat dari semua komponen harus
100%.b. Komponen yang beratnya 0,05% ditulis 0,0% dan diberi
keterangan trace. Bagi komponen yang hasilnya nihil, hendaknya
ditulis presentase beratnya dengan 0,00%,sehingga tidak terdapat
kolom yang kosong.c. Bila komponen tidak 100% maka tambahkan atau
kurangi pada komponen yang nilainnya terbesar.d. Nama ilmiah dari
benih murni,benih tanaman lain,kotoran benih benih harus
dicantumkan.Kadar Air 1. Timbang cawan petri.2. Timbang benih
sebanyak 10 gr sebanyak 3 ulangan.3. Letakan benih pada cawan
petri.4. Masukan cawan petri kedalam oven suhu 130c selama 60
menit5. Keluarkan cawan petri, diamkan 10 menit.6. Timbang cawan
petri bersih benih.7. Hitung kadar air benih.Rumus Kadar Air Benih
= 100% Keterangan : a = berat wadah b = berat benih 10 gr c = berat
wadah+ benih keringIV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HasilTabel.1 hasil kemurnian
benihKel.BenihckK1K2K3%BM%BTL%K%fk
1.kangkung3024,250,165,6680,64%0,53%18,82%0,23%
2.30,4126,610,153,6487,53%0,49%11,97%0,03%
3.3025,040,284,6983,4 %1%15,63%-1%
Tabel.2 hasil kadar airKel.BenihU1%KAU2%KAU3%KA
KacangHijauabc156,94%abc116,15%abc114,25%
89,910,1146,8450,291060,0358,621068,40
4.2 PembahasanBerdasarkan tabel 1. Pengamatan Kemurnian Benih
diperoleh berat benih murni sebesar dari kelompok 1 adalah 24,25,
kelompok 2 adalah 26,61,dan kelompok 3 adalah 25,04. Hasil ini
diperoleh setelah benih tersebut dipisahkan dari komponen-komponen
seperti benih tanaman lain di dapat dari kelompok 1 adalah 0,16
kelompok 2 adalah 0,15 dan kelompok 3 adalah 0,28, dan kotoran yang
terdapat pada benih uji dari kelompok 1 adalah 5,66, kelompok 2
adalah 3,64 dan kelompok 3 adalah 4,69 Dari 30 gram benih uji
diperoleh persentase berat benih murni sebesar 80,64%,87,53% dan
83,4%, benih uji diperoleh presentase berat benih tanaman lain
sebesar 0,53%,0,49% dan 1%, dan berat benda mati atau kotoran
sebesar 18,82%,11,97% dan 15,63% .Berdasar hasil tersebut, dapat
dijelaskan bahwa kemurnian benih agak tinggi karena tingkat
kontaminasi komponen yang lain cukup rendah rendah.Pengujian benih
bertujuan untuk mengkaji dan menetapkan nilai setiap contoh benih
yang perlu diuji selaras dengan faktor kualitas. Faktor kualitas
benih ditentukan oleh persentase dari benih murni, benih tanmaan
lain, biji herba, terbebasnya benih dari penyakit dan hama tanaman,
kadar air benih serta hasil pengujian berat per seribubiji benih,
sedangkan pengujian kemurnian benih merupakan kegiatan-kegiatan
menelaah tentang kepositifan fisik komponen-komponen benih termasuk
pula persentase berat dari benih murni, benih tanaman lain, benih
varietas lain, biji-biji herba dan kotoran-kotoran lain pada masa
benih.Berdasarkan tabel 2. Pengamatan Kadar Air Benih dengan Metode
Dasar, benih kacang hijau yang diuji dan berdasarkan perhitungan
dari kelopok 1,2 dan 3 mempunyai kadar air sebesar 116,15% dan
114,25. Hal ini kemungkinan terjadi karena pada metode dasar benih
mengalami fluktuasi kadar air. Benih bersifat higroskopis sehingga
dapat menyerap kembali uap air dari lingkungan pada saat
pendinginan sampai kondisinya seimbang dengan lingkungan luar
dengan metode dasar sehingga sering perlu dikalibrasikan terlebih
dahulu.Kadar air adalah kandungan air yang ada pada benih. Kadar
air dapat dicari dengan menghitung jumlah air yang hilang dari
sample setelah dikeringkan. Kadar air benih merupakan salah satu
komponen yang harus diketahui baik untuk tujuan pengolahan, maupun
penyimpanan benih. telah diketahui bahwa kadar air mempunyai dampak
besar terhadap benih selama penyimpanan. Kadar air benih merupakan
faktor yang sangat berpengaruh terhadap mutu benih. Kadar air benih
sangat berkait erat dengan mutu fisik, fisiologis, dan patologis.
Proses panen yang dilakukan pada benih berkadar air tinggi akan
mengakibatkan benih memar. Sebaliknya, jika terlalu kering, proses
perontokan dapat mengakibatkan benih retak. Demikian pula dalam
proses pengeringan, benih berkadar air tinggi yang dikeringkan
dengan suhu tinggi (kecepatan pengeringan tinggi) dapat terjadi
pengerasan pada kulit benih.
V.SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SimpulanBerdasarkan dari praktikum Teknologi Benih tentang
Kemurnian dan Kadar Air Benih dapat disimpulkan bahwa Kemurnian
benih diartikan sebagai komposisi dari suatu lot benih tertentu.
Hal itu didasarkan pada penentuan atau determinasi fisik
komponen-komponen yang ada dan termasuk persentase dari berat: (1)
benih murni, (2) benih tanaman lain, (3) benih gulma, dan (4) bahan
atau benda mati. Benih murni adalah bagian dari sampel yang
dikerjakan, yang diwakili oleh spesies tanaman yang sedang diuji;
yang pada kondisi yang sebenarnya, termasuk persentase
masing-masing spesies tanaman yang ada dengan konsentrasi kurang
dari lima persen. Berdasar hasil tersebut, dapat dijelaskan bahwa
kemurnian benih agak tinggi karena tingkat kontaminasi komponen
yang lain cukup rendah rendah.Sedangkan Penentuan Kadar air adalah
kandungan air yang ada pada benih. Kadar air dapat dicari dengan
menghitung jumlah air yang hilang dari sample setelah dikeringkan.
Kadar air benih merupakan salah satu komponen yang harus diketahui
baik untuk tujuan pengolahan, maupun penyimpanan benih. kadar air
benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan.
Karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar
airnya. Di dalam batas tertentu,makin rendah kadar air benih makin
lama daya hidup benih tersebut. (Sutopo,L.1985).
5.2 SaranKetika melaksanakan praktikum diharapkan lebih tertib
dan tidak membuat kegaduhan agar mendapatkan hasil yang
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Akmal. 2009. Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Benih.
www.dephut.go.id. Diakses pada tanggal 23 Mei 2014.Justice, O.L.,
dan Louis, N.B. 1990. Prinsip Dan Praktek Penyimpanan Benih.
Rajawali, Jakarta. Renhas Dwi A. 2010. Pengukuran kadar air benih.
http://www.renhaz.com. Diakses pada tanggal 23 Mei 2014.Sutopo, L.
1985. Teknologi Benih. CV. Gramada, Jakarta. Sutopo, Lita. 2002.
Teknologi Benih. Rajawali Press; JakartaTjitrosoepomo, Gembong.
1985. Morfologi Tumbuhan. UGM Press;
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Kemurnian BenihKelompok 1 adalah :Dik :Ck= 30 K1= 24,25K2=
0,16K3= 5,66Faktor kehilangan = 100%= = 100%= 0,23%% Benih murni=
100%= 100%= 100%= 80,64%% Benih lain= 100%= 100%= 100%= 0,53%%
Kotoran= 100%= 100%= 100%= 18,82%
Kelompok 2 adalah:Dik :Ck= 30,41K1= 26,61K2= 0,15K3= 3,64Faktor
kehilangan = 100%= = 100%= 0,03%% Benih murni= 100%= 100%= 100%=
87,53%% Benih lain= 100%= 100%= 100%= 0,49%% Kotoran= 100%= 100%=
100%= 11,97%Kelompok 3 adalah:Dik :Ck= 30,41K1= 26,61K2= 0,15K3=
3,64Faktor kehilangan = 100%= = 100%= -1%% Benih murni= 100%= 100%=
100%= 83,4%% Benih lain= 100%= 100%= 100%= 1%% Kotoran= 100%= 100%=
100%= 15,6%Kadar AirKelompok 1 adalah:Dik :a= 89,9b= 10,1c=
146,84kadar air benih = 100%= 100%= 100%= 156,94%
Kelompok 2Dik :a = 50,29b = 10c = 60,03kadar air benih = 100%=
100%= 100%= 116,15%
Kelompok 3 adalah:a= 58,62b=10c= 68,40kadar air benih = 100%=
100%= 100%= 114,25%
LAMPIRAN FOTO
Gambar.1 berat wadahGambar.2 berat benih
Gambar.3 benih keringGambar.4 benih kangkung
Gambar.5 pemilihan benih Gambar.6 benih murni
20