TUGAS 2
GCC
1. Sebutkan dan jelaskan 5 perbedaan Grid dan Cloud
Computing!
Jawab:
Lima perbadaan antara Grid dan Cloud Computing antara lain
sebagai berikut:
a. Resource management (Manajemen sumber daya)
Grid: ditributed, dalam Grid Computing sumber daya dikelola
secara terdistribusi oleh masing-masing komunitas atau organisasi
pemilik sumber daya tersebut, karena pada dasarnya Grid terbentuk
dari berbagai komunitas / organisasi yang masing-masing memiliki
kepentingan dan saling berkerjasama untuk melakukan komputasi
dengan berbagi masing-masing sumber daya yang mereka miliki.Cloud:
centralized / distributed, dalam Cloud Computing sumber daya
dikelola terpusat namun dapat juga dikelola secara terdistribusi.
Karena pada dasarnya Cloud Computing memiliki arsitektur berbasis
layanan (Service Oreinted Architecture, SOA) dengan sumber dayanya
dikeloa secara terpusat oleh suatu organisasi dan juga dapat
dikelola secara terditribusi untuk memberikan layanan kepada
penggunanya.
b. Time to run
Grid: not real time,Cloud: real time.
c. Degree of scalability
Grid: limited, Cloud: unlimited,
d. Resource
Grid: limited resource, Cloud: unlimited resource,
e. User friendly
Grid: not user friendly, Cloud: user friendly,
2. Mengapa Virtualisasi disebut bagian dari Cloud Computing dan
bilamana Cloud Computing berbeda dengan Virtualisasi?
Jawab:
Virtualisasi
adalah sebuah teknologi, yang memungkinkan anda
untuk membuat versi virtual dari sesuatu yang
bersifat fisik, misalnya sistem operasi, storage data
atau sumber daya jaringan. Proses tersebut
dilakukan oleh sebuah software atau firmware
bernama Hypervisor. Hypervisor inilah yang
menjadi nyawanya virtualisasi, karena dialah layer
yang "berpura-pura" menjadi sebuah infrastruktur untuk
menjalankan beberapa virtual
machine. Dalam prakteknya, dengan membeli dan memiliki satu buah
mesin, sehingga seolah-
olah memiliki banyak server, sehingga bisa mengurangi
pengeluaran IT untuk
pembelian server baru, komponen, storage, dan software pendukung
lainnya.
Sedangkan cloud computing adalah sebuah teknologi yang
menggabungkan
virtualisasi dan grid computing. Jadi selain ada proses
virtualisasi, juga terdapat grid
computing, dimana seluruh beban proses komputasi yang ada akan
didistribusikan ke
berbagai server yang saling terhubung di dalam cloud, sehingga
prosesnya akan jauh lebih
ringan. Dengan menggabungkan proses virtualisasi dan grid
computing, akan
didapatkan efisiensi dan hasil performa yang sangat optimal
dalam proses komputasi.
Dengan cloud computing, seolah-olah memiliki infrastruktur super
besar yang
mampu melakukan proses komputasi dan penyimpanan data tanpa
batas, padahal secara
fisik, Anda tidak memiliki atau membeli apa-apa, semuanya sudah
berada di dalam "cloud"
yang dapat anda gunakan secara on-demand dan dapat diakses
melalui jaringan private
maupun publik. Kesimpulannya, cloud computing lebih dari sekedar
virtualisasi. Cloud
computing merupakan gabungan antara teknologi virtualisasi dan
grid computing.
Tentunya implementasi cloud computing mampu memberikan hasil
yang jauh lebih efisien
dan powerfull dalam hal proses komputasi dan pengelolaan
resource IT secara
terdistribusi.
3. Apa makna gambar dibawah!
Jawab:
Dalam hal pengelolaan sumber daya data center, cloud memiliki
cara yang berbeda dengan static data center. Pada static data
center ukuran kapasitas sumber daya data center yang digunakan
telah ditetapkan secara statis tanpa memerhatikan permintaan
pengguna sehingga memiliki kemungkinan besar sumber daya banyak
terbuang (tidak terpakai). Sedangkan dalam cloud computing sumber
daya data center ditetapkan secara dinamis dengan memerhatikan
permintaan pengguna sehingga lebih efisien dalam penggunaan sumber
daya.
4. Seorang Andy Isherwood yang merupakan HP VP of sales ZDnet
News pada December 11, 2008 berpendapat sebagai berikut A lot of
people are jumping on the [cloud] bandwagon, but I have not heard
two people say the same thing about it. There are multiple
definitions out there of 'the cloud'. Apa maksud dari kalimat
diatas?
Jawab:
Cloud memiliki definisi yang bermacam-macam menurut pandangan
ahli IT yang satu berbeda dengan pandangan ahli IT yang
lainnya.
5. Jelaskan masing-masing layer dari arsitektur berikut!
Jawab:
Grid Architecture:
Fokus utama dari arsitektur Grid adalah pada interoperabilitas
dan protokol antara penyedia dan pengguna sumber daya dalam rangka
membangun sharing relationships.
a. Fabric layer, terdiri dari sumber daya fisik yang di-share
dalam Grid. Menurut Foster dan Kesselman, ini termasuk sumber daya
komputasi, sistem penyimpanan, sumber daya jaringan, katalog, modul
software, sensor dan sumber daya sistem lainnya.
b. Connectivity layer, mendefinisikan komunikasi dan otentikasi
protokol untuk transaksi jaringan yang mudah dan aman. Lapisan ini
memungkinkan pertukaran data antar sumber daya Fabric layer.
Identitas pengguna dan sumber daya diverifikasi oleh protokol
otentikasi yang memiliki karakteristik sebagai berikut: single sign
on, delegasi, integrasi dengan berbagai solusi keamanan setempat
dan hutrust relationships berbasis pengguna. GSI (Grid Security
Infrastructure) protokol mendasari setiap transaksi Grid.c.
Resource layer, menggunakan protokol komunikasi dan keamanan
(didefinisikan oleh connectivity layer) untuk mengendalikan
negosiasi yang aman, inisiasi, monitoring, akuntansi, dan
pembayaran untuk sharing fungsi sumber daya individu. Layer ini
utamanya terdiri dari protokol informasi dan manajemen. Protokol
informasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang struktur
dan keadaan sumber daya yang tersedia. Protokol manajemen digunakan
untuk bernegosiasi akses ke sumber daya dan berfungsi sebagai
"titik penerapan kebijakan" dengan memastikan penggunaan sumber
daya yangkonsisten dengan kebijakan di mana sumber daya tersebut
akan di-share. Protokol GRAM (Grid Resource Access and Management)
digunakan untuk alokasi sumber daya komputasi dan untuk pemantauan
dan pengendalian komputasi pada sumber-sumber tersebut, dan Grid
FTP untuk akses data dan transfer data kecepatan tinggi.d.
Collective layer, bertanggung jawab untuk semua pengelolaan sumber
daya global dan untuk interaksi dengan kumpulan sumber daya (Foster
dan Kesselman. Protokol collective layer menerapkan berbagai
perilaku sharing. Fungsionalitas yang paling penting dari layer ini
adalah: layanan direktori seperti MDS (Monitoring and Discovery
Service) yang memungkinkan untuk pemantauan dan penemuan sumber
daya VO, kolokasi, penjadwalan dan perantara layanan (brokering
service), monitoring dan diagnostik layanan dan layanan replikasi
data. Layanan dari lapisan kolektif (collective layer) biasanya
dipanggil oleh model dan tool programming: Grid-enabled programming
systems, workflow systems, layanan penemuan perangkat lunak dan
layanan kolaborasi. Lapisan ini juga membahas otorisasi komunitas
bersama-sama dengan layanan akuntansi dan pembayaran.e. Application
layer, terdiri segala sesuatu yang membangun aplikasi pengguna yang
berada di atas protokol-protokol di atas (fabric layer,
connectivity layer, resource layer, dan collective layer) dan API
dan beroperasi di lingkungan VO. Dua contohnya adalah Grid workflow
systems dan Grid portals.Cloud Architecture:Arsitektur untuk Cloud
Computing terdiri dari fabric layer, unified resource layer,
platform layer, dan application layer.
a. Fabric layer, terdiri dari sumber daya mentah perangkat
keras, seperti unit dasar komputasi, disk storage, dan bandwidth
jaringan. Mirip dengan komputasi grid, di lapisan ini, sebagian
besar sumber daya heterogen. Misalnya, di sebuah pusat data cloud,
mesin fisik yang mendasari dapat PC komoditas, workstation, dan
superkomputer.
b. Unified resource layer, terdiri dari sumber daya heterogen
yang biasanya dalam bentuk sumber daya virtual. Dalam lapisan ini,
mesin fisik yang mendasari telah diabstraksi / dienkapsulasi,
biasanya dengan alat virtualisasi sehingga dapat diekspose ke
lapisan atas dan pengguna akhir sebagai sumber daya yang
terintegrasi, misalnya, komputer virtual / cluster, slogical file
system, sistem database, dan sebagainya.
c. Platform layer, terdiri dari satu set alat manajemen sumber
daya dan layanan middleware di atas unified resource layer.
Platform layer dapat memberikan pengembangan dan / atau penyebaran
platform, misalnya, lingkungan web hosting, layanan workflow
modeling, dan layanan penjadwalan, dan sebagainya.
d. Application layer, terdiri dari aplikasi pengguna yang berupa
berbagai macam aplikasi seperti aplikasi cloud workflow, tool
jaringan sosial, dan situs e-commerce.6. Sebutkan kelemahan dan
tantangan Grid sehingga muncul teknologi Grid Computing!
Jawab:Menurut Myerson (2009), penggunaan grid computing tidak
terlepas dari beberapa isu serta resiko yang mungkin dapat terjadi
bagi perusahaan, antara lain:a. Tidak adanya interoperabilitas
antar sistem. Interoperabilitas adalah kemampuan dari suatu sistem
untuk berinteraksi dan berfungsi dengan sistem lain, di masa kini
atau di masa mendatang, tanpa batasan akses atau implementasi.
b. Dalam grid computing, permasalahan yang paling sering
dijumpai adalah perbedaan format data yang dapat menghambat impor
dan ekspor data dari komputer satu ke komputer lainnya. Hal ini
menyebabkan tidak terjadinya interperobilitas dalam sistem grid
computingsehingga diperlukan reformat data atau penggunaan suatu
aplikasi agar data tersebut bisa diubah dan dipakai dalam suatu
format tertentu. c. Hadirnya biaya tersembunyi. Misal, suatu
perusahaan bisa dikenakan biaya yang lebih tinggi dari jaringan
penyedia layanan grid computing untuk penyimpanan dan aplikasi
database yang berisi terabyte data. Hal ini mungkin melampaui biaya
perusahaan yang sedang berhemat untuk infrastruktur baru, training
bagi karyawan, atau pembiayaan untuk lisensi baru beberapa
perangkat lunak. d. Latency data yang besar. Latency data yang
besar seringkali menjadi kendala bagi perusahaan akibat letaknya
yang jauh dari penyedia layanan atau terpisah secara geografis
dengan perusahaan penyedia layanan grid computing.Hambatan yang
dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi
grid computing. Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut
:
a. Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan
mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang dimiliki untuk
digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yang lebih besar
bagi masyarakat luas.
b. Masih sedikitnya sumber daya manusia yang kompeten dalam
mengelola grid computing.
c. Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun
user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu
sendiri.7. Jelaskan maksud arsitektur virtualisasi dibawah!
Jawab:Saat ini, virtualisasi dapat diterapkan pada berbagai
lapisan sistem, termasuk virtualisasi tingkat hardware,
virtualisasi tingkat sistem operasi, dan mesin virtual bahasa
tingkat tinggi. Virtualisasi tingkat hardware dirintis pada
mainframe IBM pada 1970-an, dan kemudian baru-baru ini Unix / RISC
vendor sistem memulai dengan kemampuan partisi berbasis hardware
sebelum pindah ke partisi berbasis software.
Untuk Unix / RISC dan sistem berstandar industri x86, dua
pendekatan yang biasanya digunakan dengan partisi berbasis software
adalah arsitektur hosted dan arsitektur hypervisor. Pada gambar di
atas menunjukkan pendekatan arsitektur hypervisor, yaitu lapisan
pertama perangkat lunak yang diinstal pada sistem berbasis x86
(karena itu sering disebut sebagai pendekatan "bare metal" ).
Karena memiliki akses langsung ke sumber daya perangkat keras,
hypervisor lebih efisien daripada arsitektur host, yang
memungkinkan skalabilitas, ketahanan dan kinerja yang lebih
besar.
Hypervisors dapat dirancang untuk digabungkan dengan sistem
operasi. Pendekatan selanjutnya melayani pelanggan dengan kemampuan
untuk menerapkan paradigma manajemen OS-neutral, sehingga
memberikan rasionalisasi lebih lanjut dari pusat data.8. Jelaskan
masksud arsitektur layer dibawah!
Jawab:Model arsitektur data grid ditunjukkan pada gambar. Layer
fabric meliputi protokol dan interface yang menyediakan akses ke
sumber daya yang sedang dibagi. Layer connectivity berkaitan dengan
komunikasi dan keamanan dengan menggunakan protokol internet yang
ada seperti IP, DNS dan berbagai protokol routing. Layer resource
mendefinisikan protokol yang diperlukan untuk memulai dan
mengendalikan berbagi sumber daya lokal. Protokol yang
didefinisikan pada lapisan ini meliputi: Grid Resource Allocation
Management (GRAM), Grid FTP dan Grid Resource Information Service
(GRIS). Layer collective mengatur koordinasi dari beberapa sumber
yang mencakup indeks atau layanan meta-data, jasa manajemen
replikasi data, resource brokers dll. Layer application
mendefinisikan protokol dan layanan yang digunakan untuk aplikasi
khusus yang digunakan pada aplikasi atau kelas aplikasi tertentu.9.
Jelaskan maksud framework berikut!
Jawab: Cloud computing adalah model untuk memungkinkan akses
jaringan yang nyaman, on-demand ke lingkungan sharing sumber daya
komputasi yang dapat dikonfigurasi (misalnya, jaringan, server,
penyimpanan, aplikasi, dan layanan) yang dapat dengan cepat
ditetapkan dan dirilis dengan upaya manajemen atau interaksi
penyedia layanan yang minimal. Model cloud mempromosikan
availability dan terdiri dari delapan karakteristik umum (common
characteristics), lima karakteristik penting (essential
characteristics), tiga model layanan (service models), dan empat
model penyebaran (deployment models).
a. Common characteristics1) Massive scale, berskala luas.2)
Homogenity, Bersifat homogen.3) Virtualization, menggunakan
teknologi virtualiasi.4) Low cost software, biaya software yang
rendah5) Resilient computing, komputasi yang handal.6) Geographic
distribution, terdistribusi secara geografis.7) Service
orientation, berorientasi layanan.8) Advanced securit, keamanan
yang labih maju.b. Essential characteristics1) On-demand
self-service. Seorang konsumen dapat memperoleh kemampuan
komputasi, seperti server time dan network storage, yang diperlukan
secara otomatis tanpa membutuhkan interaksi manusia dengan penyedia
masing-masing layanan.2) Broad network access. Kemampuan kerja
fungsionalitas tersedia melalui jaringan dan diakses melalui
mekanisme standar yang mempromosikan penggunaan oleh platform
client yang heterogen (misalnya, ponsel, laptop, dan PDA).3)
Resource pooling. Sumber daya komputasi penyedia dikumpulkan untuk
melayani beberapa konsumen menggunakan model multi-tenant, dengan
sumber daya fisik dan virtual yang berbeda yang secara dinamis
ditugaskan dan dipindahkan sesuai dengan permintaan konsumen.
Terdapat lokasi independen yang pelanggan umumnya tidak memiliki
kontrol atau pengetahuan atas lokasi dari sumber daya yang
disediakan tetapi mungkin dapat menentukan lokasi pada tingkat
abstraksi yang lebih tinggi (misalnya, negara, negara bagian, atau
datacenter). Contoh sumber daya termasuk penyimpanan, pemrosesan,
memori, bandwidth jaringan, dan mesin virtual.4) Rapid elasticity.
Kemampuan kerja fungsionalitas dapat diatur secara cepat dan
elastis, dalam beberapa kasus dapat secara otomatis, untuk keluaran
yang cepat dan masukan yang cepat. Bagi konsumen, kemampuan yang
tersedia terasa tidak terbatas dan dapat dibeli dalam jumlah
berapapun setiap saat.5) Measured Service. Sistem cloud otomatis
mengontrol dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan
memanfaatkan kemampuan metering pada beberapa tingkat abstraksi
yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya penyimpanan, pengolahan,
bandwidth, dan account pengguna aktif). Penggunaan sumber daya
dapat dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan dengan memberikan
transparansi bagi penyedia dan konsumen layanan.
c. Service models1) Cloud Software as a Service (SaaS).
Kemampuan yang diberikan kepada konsumen adalah menggunakan
aplikasi penyedia yang berjalan pada infrastruktur cloud. Aplikasi
tersebut dapat diakses dari berbagai perangkat klien melalui
antarmuka thin client seperti web browser (misalnya, email berbasis
web). Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur
cloud termasuk jaringan, server, sistem operasi, penyimpanan, atau
bahkan kemampuan aplikasi individu, dengan kemungkinan pengecualian
pengaturan konfigurasi aplikasi pengguna yang terbatas.2) Cloud
Platform as a Service (PaaS). Kemampuan yang diberikan kepada
konsumen adalah untuk bekerja dalam infrastruktur cloud yang dibuat
pengguna atau aplikasi yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman
dan alat-alat yang didukung oleh penyedia. Konsumen tidak mengelola
atau mengendalikan infrastruktur yang mendasari cloud yang di
dalamnya termasuk jaringan, server, sistem operasi, atau
penyimpanan, namun memiliki kontrol atas aplikasi yang dibuatnya
dan mungkin juga dapat melakukan konfigurasi lingkungan hosting
aplikasi.3) Cloud Infrastructure as a Service (IaaS). Kemampuan
yang diberikan kepada konsumen adalah untuk pengolahan penyediaan,
penyimpanan, jaringan, dan sumber daya komputasi yang mendasar
lainnya di mana konsumen dapat membangun dan menjalankan perangkat
lunak susukanya, yang dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi.
Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur yang
mendasari cloud tetapi memiliki kontrol atas sistem operasi,
penyimpanan, aplikasi yang dikembangkan, dan kemungkinan kontrol
terbatas atas komponen jaringan yang dipilih (misalnya, firewall
host).
d. Deployment models1) Private cloud. Infrastruktur cloud
semata-mata dioperasikan bagi suatu organisasi. Ini mungkin
dikelola oleh organisasi tersebut atau pihak ketiga dan mungkin
terdapat on premis atau off premis.2) Community cloud.
Infrastruktur cloud yang digunakan bersama oleh beberapa organisasi
dan komunitas tertentu yang memiliki kepentingan bersama (misalnya,
misi, persyaratan keamanan, kebijakan, dan pertimbangan kepatuhan).
Ini mungkin dikelola oleh organisasi tersebut atau pihak ketiga dan
mungkin ada on premis atau off premis.3) Public cloud.
Infrastruktur cloud yang tersedia untuk masyarakat umum atau
kelompok industri besar dan dimiliki oleh sebuah organisasi yang
menjual layanan cloud.4) Hybrid cloud. Infrastruktur cloud yang
merupakan komposisi dari dua cloud atau lebih (private, community,
atau public) yang memiliki entitas unik namun terikat bersama
dengan standar atau kepemilikan teknologi yang memungkinkan
portabilitas data dan aplikasi (misalnya, cloud bursting untuk
load-balancing antar cloud) .