BATUK DARAH Seorang laki-laki, 34 thn, datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk darah sebanyak kurang lebih ¼ gelas air mineral setiap kali batuk, dalam sehari pasien batuk lebih kurang 10 kali. Gejala sudah dirasakan oleh pasien sejak tiga bulan yang lalu, berupa batuk berdahak yang disertai demam dan berkeringat terutama malam hari. Riwayat penyakit pada keluarga: istri pasien menderita TBC paru aktif. Pada pemeriksaan fisisk didapatkan: kesadaran komposmentis, lemah, TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 90x/mnt, frekuensi nafas 26x/mnt, suhu 36 0 C, habitus asteniku. Hemitoraks kanan: fremitus taktil dan vokal meningkat, perkusi sonor dan ronkhi basah kasar di apeks paru. Jantung dan abdomen dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium: Hb 11 g/dL, LED 60 mm/jam, Leukosit 9000/ L, BTA sputum (+/+/+). Pemeriksaan rontgen thoraks: infiltrat dan cavitas pada 1/3 atas paru-paru kanan. Dokter meyimpulkan pasien menderita Tuberkulosis Paru dengan Hemoptoe dan akan memberi terapi OAT kategori I sesuai dengan prinsip dasar pengobatan P2M TB di Pusekesmas, karena riwayat alamiah perjalanan penyakit TBC bersifat kronis, maka dokter menganjurkan untuk dilakukan screening pada anak-anaknya. Serta menunjuk anggota keluarganya untuk menjadi pengawas menalan obat (PMO). Skenario II “Batuk Darah” 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BATUK DARAH
Seorang laki-laki, 34 thn, datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk darah
sebanyak kurang lebih ¼ gelas air mineral setiap kali batuk, dalam sehari pasien batuk
lebih kurang 10 kali. Gejala sudah dirasakan oleh pasien sejak tiga bulan yang lalu,
berupa batuk berdahak yang disertai demam dan berkeringat terutama malam hari.
Riwayat penyakit pada keluarga: istri pasien menderita TBC paru aktif.
Pada pemeriksaan fisisk didapatkan: kesadaran komposmentis, lemah, TD
Efek antibakteri: bersifat tuberkulostatik dan tuberkulosid. Efek bakterisidnya hanya
terlihat pada kuman yang sedang tumbuh aktif. Isoniazid dapat menembus ke dalam sel
dengan mudah.
Mekanisme kerja: menghambat biosintesis asam mikolat (mycolic acid) yang merupakan
unsur penting dinding sel mikobakterium.
Farmakokinetik: mudah diabsorbsi pada pemberian oral maupun parenteral. Mudah
berdifusi ke dalam sel dan semua cairan tubuh. Antar 75-95% diekskresikan melalui
urin dalam waktu 24 jam dan hampir seluruhnya dalam bentuk metabolit.
Efek samping: reaksi hipersensitivitas menyebabkan demam, berbagai kelainan kulit.
Neuritis perifer paling banyak terjadi. Mulut terasa kering, rasa tertekan pada ulu hati,
methemoglobinemia, tinnitus, dan retensi urin.
Sediaan dan posologi: terdapat dalam bentuk tablet 50, 100, 300, dan 400 mg serta sirup
10 mg/mL. Dalam tablet kadang-kadang telah ditambahkan B6. biasanya diberikan
dalam dosis tunggal per orang tiap hari. Dosis biasa 5 mg/kgBB, maksimum 300
mg/hari. Untuk TB berat dapat diberikan 10mg/kgBB, maksimum 600 mg/hari, tetapi
tidak ada bukti bahwa dosis demikian besar lbih efektif. Anak < 4 tahun dosisnya
10mg/kgBB/hari. Isoniazid juga dapat diberikan secara intermiten 2 kali seminggu
dengan dosis 15 mg/kgBB/hari.
Rifampisin
Aktivitas antibakteri: menghambat pertumbuhan berbagai kuman gram-positif dan
gram-negatif.
Mekanisme kerja: terutama aktif terhadap sel yang sedang tumbuh. Kerjanya
menghambat DNA-dependent RNA polymerase dari mikrobakteria dan mikroorganisme
lain dengan menekan mula terbentuknya (bukan pemanjangan) rantai dalam sintesis
RNA.
Farmakokinetik: pemberian per oral menghasilakn kadar puncak dalam plasma setelah
2-4 jam. Setelah diserap dari saluran cerna, obat ini cepat diekskresi melalui empedu
dan kemudian mengalami sirkulasi enterohepatik. Penyerapannya dihambat oleh
makanan. Didistribusi ke seluruh tubuh. Kadar efektif dicapai dalam berbagai organ dan
cairan tubuh, termasuk cairan otak, yang tercermin dengan warna merah jingga pada
urin, tinja, ludah, sputum, air mata, dan keringat.
Efek samping: jarang menimbulkan efek yang tidak diingini. Yang paling sering ialah
ruam kulit, demam, mual, dan muntah.
Skenario II “Batuk Darah” 24
Sediaan dan posologi: tersedia dalam bentuk kapsul 150 mg dan 300 mg. Terdapat pula
tablet 450 mg dan 600 mg serta suspensi yang mengandung 100 mg/5mL rifampisin.
Beberapa sediaan telah dikombinasi dengan isoniazid. Biasanya diberikan sehari sekali
sebaiknya 1 jam sebelum makan atau dua jam setelah makan. Dosis untuk orang dewasa
dengan berat badan kurang dari 50 kg ialah 450 mg/hari dan untuk berat badan lebih
dari 50 kg ialah 60 mg/hari. Untuk anak-anak dosisnya 10-20 mg/kgBB/hari dengan
dosis maksimum 600 mg/hari.
Etambutol
Aktivitas antibakteri: menghambat sintesis metabolit sel sehingga metabolisme sel
terhambat dan sel mati. Hanya aktif terhadap sel yang tumbuh dengan khasiat
tuberkulostatik.
Farmakokinetik: pada pemberian oral sekitar 75-80% diserap dari saluran cerna. Tidak
dapat ditembus sawar darah otak, tetapi pada meningitis tuberkulosa dapat ditemukan
kadar terapi dalam cairan otak.
Efek samping: jarang. Efek samping yang paling penting ialah gangguan penglihatan,
biasanya bilateral, yang merupakan neuritis retrobulbar yaitu berupa turunnya
ketajaman penglihatan, hilangnya kemampuan membedakan warna, mengecilnya
lapangan pandang, dan skotom sentral maupun lateral. Menyebabkan peningkatan
kadar asam urat darah pada 50% pasien.
Sediaan dan posologi: tablet 250 mg dan 500 mg. Ada pula sediaan yang telah dicampur
dengan isoniazid dalam bentuk kombinasi tetap. Dosis biasanya 15 mg/kgBB, diberikan
sekali sehari, ada pula yang menggunakan dosis 25 mg/kgBB selama 60 hari pertama,
kemudian turun menjadi 15 mg/kgBB.
Pirazinamid
Aktivitas antibakteri: mekanisme kerja belum diketahui.
Farmakokinetik: mudah diserap usus dan tersebar luas ke seluruh tubuh. Ekskresinya
terutama melalui filtrasi glomerulus.
Efek samping: yang paling umum dan serius adalah kelainan hati. Menghambat ekskresi
asam urat. Efek samping lainnya ialah artralgia, anoreksia, mual, dan muntah, juga
disuria, malaise, dan demam.
Sediaan dan posologi: bentuk tablet 250 mg dan 500 mg. Dosis oral 20-35 mg/kgBB
sehari (maksimum 3 g), diberikan dalam satu atau beberapa kali sehari.
Skenario II “Batuk Darah” 25
Streptomisin
Aktivitas antibakteri: bersifat bakteriostatik dan bakterisid terhadap kuman TB. Mudah
masuk kavitas, tetapi relatif sukar berdifusi ke cairan intrasel.
Farmakokinetik: setelah diserap dari tempat suntikan, hampir semua streptomisin
berada dalam plasma. Hanya sedikit sekali yang masuk ke dalam eritrosit. Kemudian
menyebar ke seluruh cairan ekstrasel. Diekskresi melalui filtrasi glomerulus.
Efek samping: umumnya dapat diterima dengan baik. Kadang-kadang terjadi sakit
kepala sebentar atau malaise. Bersifat nefrotoksik. Ototoksisitas lebih sering terjadi
pada pasien yang fungsi ginjalnya terganggu.
Sediaan dan posologi: bubuk injeksi dalam vial 1 dan 5 gram. Dosisnya 20 mg/kgBB
secara IM, maksimum 1 gr/hari selama 2 sampai 3 minggu. Kemudian frekuensi
berkurang menjadi 2-3 kali seminggu.
Etionamid
Aktivitas antibakteri: in vitro, menghambat pertumbuhan M. tuberculosis jenis human
pada kadar 0.9-2.5 g/mL.
Farmakokinetik: pemberian per oral mudah di absorpsi. Kadar puncak 3 jam dan kadar
terapi bertahan 12 jam. Distribusi cepat, luas, dan merata ke cairan dan jaringan.
Ekskresi cepat dalam bentuk utama metabolit 1% aktif.
Efek samping: paling sering anoreksia, mual da muntah. Sering terjadi hipotensi
postural, depresi mental, mengantuk dan asthenia.
Sediaan dan posologi: dalam bentuk tablet 250 mg. Dosis awaln 250 mg sehari, lalu
dinaikan setiap 5 hari dengan dosis 125 mg – 1 g/hr. Dikonsumsi waktu makan untuk
mengurangi iritasi lambung.
Paraaminosalisilat
Aktivitas bakteri: in vitro, sebagian besar strain M. tuberculosis sensitif dengan kadar 1
g/mL.
Farmakokinetik: mudah diserap melalui saluran cerna. Masa paruh 1 jam. Diekskresi
80% di ginjal dan 50% dalam bentuk asetilasi.
Efek samping: gejala yang menonjol mual dan gangguan saluran cerna. Dan kelianan
darah antara lain leukopenia, agranulositopenia, eosinofilia, limfositosis, sindrom
mononukleosis atipik, trombositopenia.
Sediaan dan posologi: dalam bentuk tablet 500 mg dengan dosis oral 8-12 g sehari.
Skenario II “Batuk Darah” 26
Sikloserin
Aktifitas bakteri: in vitro, menghambat M.TB pada kadar 5-20 g/mL dengan
menghambat sintesis dinding sel.
Farmakokinetik: baik dalam pemberian oral. Kadar puncak setelah pemberian obat 4-8
jam. Ditribusi dan difusi ke seluruh cairan dan jaringan baik. Ekskresi maksimal dalam
2-6 jam, 50% melalui urin dalam bentuk utuh.
Efek samping: SSP biasanya dalam 2 minggu pertama, dengan gejala somnolen, sakit
kepala, tremor, vertigo, konvulsi, dll.
Sediaan dan posologi: bentu kapsul 250 mg, diberikan 2 kali sehari. Hasil terapi paling
baik dalam plasma 25-30 g/mL.
Kanamisin dan Amikasin
Menghambat sintesis protein bakteri. Efek pada M. tb hanya bersifat supresif.
Farmakokinetik: melalu suntikan intramuskular dosis 500 mg/12 jam (15mg/kgBB/hr,
atau dengan intravena selama 5 hr/mgg selama 2 bulan,dan dilanjutkan dengan 1-1.5
mg 2 atau 3 kali/mgg selama 4 bulan.
Kapreomisin
Efek samping: nefrotoksisitas dengan tanda nnaiknya BUN, menurunnya klirens
kreatinin dan albuminuria. Selain itu bisa terjadi hipokalemia, uji fungsi hati buruk,
eosinogilia, leukositosis, leukopenia, dan trombositopenia.
Efek samping ringan OAT
Efek Samping Penyebab PenatalaksanaanTidak nafsu makan, mual, sakit perut
Rifampisin Semua OAT diminum malam sebelum tidur
Nyeri sendi Pirasinamid Beri AspirinKesemutan s/d rasa terbakar pada kaki
INHBeri Vitamin B6 (Piridoxin) 100mg/hr
Kemerahan pada air seni Rifampisin Perlu penjelasan ke pasien
Skenario II “Batuk Darah” 27
Efek samping berat OAT
Efek Samping Penyebab PenatalaksanaanGatal dan Kemerahan Semua jenis OAT Ikuti petunjuk pelaksanaanTuli streptomisin Hentikan,ganti dengan EtambutolGangguan Keseimbangan streptomisin Hentikan,ganti dengan EtambutolIkterus tanpa sebab lain Hampir semua OAT Hentikan,sampai menghilangBingung dan muntah-muntah
Hampir semua OATHentikan,segera tes fungsi hati
Gangguan Penglihatan Etambutol HentikanPurpura dan renjatan (syok) Rifampisin Hentikan
a) OAT kategori 1 (2HRZE/ 4H3R3)
Panduan OAT ini diberikan untuk:
o Pasien baru TB paru BTA positif
o Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif
o Pasien TB ekstra paru
Dosis panduan OAT-KDT kategori 1
Berat BadanTahap intensif tiap hari selama Tahap lanjutan 3 kali seminggu56 hari RHZE (150/75/400/275) selama 16 minggu RH (150/150)
30-37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT38-54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT55-70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT≥70 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT
Dosis panduan OAT-Kombipak kategori 1
Tahap pengobatan
Lama pengobatan
Dosis /hr/kaliTablet Isoniazid @300mgr
Kaplet Rifampisin @450mgr
Tablet Pirazinamid @500mgr
Tablet Etambutol @250mgr
Intensif 2 bulan 1 1 3 3Lanjutan 4 bulan 2 1 - -
b) OAT kategori 2 (2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3)
Panduan OAT ini diberikan untuk BTA positif yang telah diobati sebelumnya:
8. Memahami dan Menjelaskan Hukum Merokok Menurut Agama Islama. Merokok itu sesuatu yang khobits (buruk).
(Sudah kami jelaskan di atas dari segi kedokteran dan ilmu pengetahuan, dan akan kami jelaskan dari segi Islam di bawah) Sedangkan Robb-mu di dalam Al Quran mengatakan : ”Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.” {QS Al-A’raaf: 157).
b. Merokok termasuk perbuatan mubadzir.
Sedang Rabb-mu subhanahu wataala telah berfirman : ”Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabb-nya.” {QS Al-Israa’: 26-27).
c. Merokok adalah perbuatan yang berlebih-lebihan / melampaui batas.
Sedangkan Alloh subhanahu wataala berfirman : ”Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” {QS Al-’Araaf: 31}
d. Merokok sama saja bunuh diri.
(Merokok meningkatkan risiko keseluruhan kematian sebesar 70% dibandingkan kepada bukan perokok, dan perokok meninggal 5-8 tahun lebih awal dibandingkan bukan perokok).
Sedangkan Alloh tabaroka wa ta’ala berfirman : ”Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Alloh adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukannya ke dalam neraka, Yang demikian itu adalah mudah bagi Alloh.” {QS An-Nisa’: 29-30}
e. Merokok sama saja melemparkan diri dalam jurang kebinasaan.
Padahal Alloh subhanahu wata’ala berfirman : ”Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang berbuat baik.” {QS Al-Baqoroh: 195}
f. Merokok dapat menimbulkan bahaya.
Sedangkan Rosululloh bersabda : ”Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain.” {HR Malik dalam ”Al-Muwatho” Kitabul Aqdliyah, Kitabul Qodla’ fil Mirfaq (31), Ibnu Majah (2/75-85) dishohihkan dan disepakati oleh Adz-Dzahabi}
g. Kemudian wahai saudaraku tercinta, bagaimana kamu menyenangkan dirimu dengan cara mengganggu hamba-hamba Alloh tatkala Anda merokok, Engkau cemari udara, Engkau lukai perasaan orang lain, Engkau ganggu mereka dengan bau tidak sedap, Engkau bahayakan mereka dengan asap rokok-mu bahkan dua kali lebih berisiko terkena penyakit, terlebih lagi kalau Anda merokok di tempat umum.
Skenario II “Batuk Darah” 30
Apakah Anda belum pernah mendengar firman Alloh tabaroka wata’ala : ”Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” {QS Al Ahzab: 58}
h. Istri anda yang tercinta yang telah mempersembahkan cinta sucinya kepada Anda, harus menanggung akibatnya sehingga dia tidak bisa mendapatkan nafkah biologis (maaf, karena mungkin Anda impotensi), begitu juga dia tercemari bau yang tidak sedap dari Anda.
Apakah Anda belum mendengar firman Alloh subhanahu wata’ala : ”Dan para wanita itu mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.” {QS Al-Baqoroh: 228}
i. Anak adalah dambaan setiap orang tua, memiliki keturunan akan selalu diusahakan oleh orang-orang yang berakal. Namun, Anda telah memutus keberadaan mereka, bahkan rokok dapat merusak kehamilan.
j. Kesehatan anak merupakan kenikmatan yang sangat nampak dan pemberian yang sangat agung. Apabila mereka sehat, maka menjadi sebab kebahagian bagi orang tuanya.
Tapi apa yang Engkau lakukan, Engkau menjadi sebab timbulnya penyakit pada diri-diri mereka.
k. Kehidupan sangatlah berharga. Kehidupan itu sendiri amatlah singkat. Namun, Engkau mengurangi waktu kehidupan yang singkat tersebut. Orang yang tidak merokok lebih panjang umurnya dari pada perokok.
Ada pertanyaan : Bagaimana mungkin rokok bisa mengurangi umur padahal Alloh telah menentukan dan mencatat takdir seluruh makhluk sebelum Alloh menciptakan langit dan bumi. Lalu bagaimana dengan firman Alloh : ”Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu (aja); maka apabila telah datang waktunya (ajalnya), mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat pula memajukannya?
Maka jawabannya : Asy Syaikh Muhammad bin Ibrohim Al-Hamd menjawab, tidak ada pertentangan dalam masalah ini. Sebagaimana Alloh subhanahu wata’ala telah menetukan dan menulis takdir seluruh makhluk, yang diantaranya Alloh mentakdirkan ajal mereka dengan waktu dan umur tertentu. Maka demikian juga Alloh mengaitkan antara sebab dan akibatnya.
Sebagaimana sehat, bagusnya makanan dan udara, serta mengkonsumsi barang-barang yang bisa menguatkan badan dan hati termasuk sebab yang bisa memanjangkan umur. Maka demikian pula hal yang berkebalikan dari hal tersebut. Termasuk di dalamnya merokok yang tergolong sebagai sebab yang bisa mengurangi umur. Dengan demikian tidak ada pertentangan antara takdir Alloh yang telah mendahului dengan hubungan antara akibat dan sebab.Bahkan disana ada beberapa perkara robbaniah maknawiah yang dengannya bisa bertambah umur seseorang, seperti silaturrohmi, istighfar, dan amalan-amalan secara umum