-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 23
II. Perencanaan Bangunan
Debit Banjir Rencana yang diambil Q200th = 401,55 yang didapat
dari
metode Nakayasu. Debit pembangkitan diambil debit dengan
keandalan 70 %
sebesar Q70% = 2,017 . Lebar sungai = 30 m disekitar lokasi
Bendung.
Kemiringan dasar saluran diperkirakan sebesar = 0,025. Elevasi
dasar bendung = +438
mdpl.
Perencanaan Hidrolis Bendung
Dari hasil pengukuran topografi dan perhitungan kehilangan dan
elevasi muka
air serta beda tinggi akibat kemiringan, elevasi mercu bendung
diketahui sebagai
berikut :
Elevasi muka air bak penenang = + 434 m
ketulangan energi total = 3 m
Beda tinggi akibat kemiringan = 4 m +
Elevasi Mercu Bendung = + 441 m
Setelah mengetahui elevasi Mercu Bendung, maka tinggi Bendung
PLTA dapat
diketahui dengan pengurangan oleh elevasi dasar sungai :
Elevasi dasar sungai/bendung = + 438 m
Tinggi Bendung = 3 m
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 24
a = 1,4 m h = 1,3 m
T = 1,5d = 0,2 m
+ 441
A. Pintu Pengambilan (Intake)
Syarat = z = 0,15 0,3 diambil z = 0,2 m
d = 0,15 0,25 diambil d = 0,2 m
= 0,7 0,9 diambil = 0,8 m
t = 0,1 m
Elevasi ambang bangunan pengambilan ditentukan dari tinggi dasar
sungai. ambang direncana
diatas dasar dengan ketentuan sebagai berikut :
T = 0,5 m Jika sungai hanya menyangkut lanau
= 1 m Jika sungai hanya menyangkut pasir dan kerikil
= 1,5 m Jika sungai hanya menyangkut batu-batu bongkah.
ket = Qrencana = 2,017
Qintake = 1,2 x Qrencana
= 1,2 x 2,017
= 2,4204
Lebar pintu pengambilan
Q = . b . a
2,4204 = 0,8 x b x 1,4
b =
9
dengan lebar 1,2 m diambil pintu pengambilan
3 m
+ 438
z = 0,2 t = 0,1
Pintu Air
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 25
B. Pintu Penguras
lebar pintu penguras diambil sebesar kurang lebih 60 % dari
lebar pintu pengambilan.
bp = 0,6 (1,2)
7
dengan lebar pilar = 0,5 m
C. Lebar Bendung
Be = B 2 ( n . Kp + Ka ) H1
dengan n = Jumlah Pilar
Kp = Koefisien Kontraksi Pilar
Ka = Koefisien Pangkal Bendung
H1 = Tinggi Energi
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 26
Dipilih Bentuk Mercu Bulat
jari-jari mercu bendung pasangan batu akan berkisar antara 0,3
sampai 0,7 kali H1maks
dan untuk
mercu bendung beton dari 0,1 sampai 0,7 kali H.1maks
Persamaan tinggi energi-debit untuk bendung ambang pendek dengan
pengontrol segi empat
adalah:
di mana: Q = debit, m3/dt
Cd = koefisien debit (Cd = C0C1C2)
g = percepatan gravitasi, m/dt2 ( 9,81)
Be = lebar efektif mercu, m
H1 = tinggi energi di atas mercu, m.
Koefisien debit Cd adalah hasil dari:
- C0 yang merupakan fungsi H1/r (lihat Gambar )
- C1 yang merupakan fungsi p/H1 (lihat Gambar )
- C2 yang merupakan fungsi p/H1 dan kemiringan muka hulu bendung
(lihat Gambar)
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 27
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 28
Direncanakan bendung yang dilengkapi dengan pintu penguras
dengan lebar 1 m sebanyak 1
buah pintu yang dipisahkan dengan 1 buah pilar segi empat dengan
sudut yang dibulatkan (Kp
= 0.02) dengan lebar 0.5 m. Pangkal bendung berupa tembok segi
empat dengan tembok hulu
pada 90 ke arah aliran (Ka = 0.2). Lebar bersih bendung sama
dengan lebar rata-rata sungai
pada as bendung dikurangi dengan lebar pilar-pilar. Perhitungan
dilakukan dengan cara coba-
coba secara tabelaris dengan masukan :
Q = 401,55 m3/dtk
r =1 m
p = 3 m
B = 30 (1 x 0,5) = 29,5 m
Q200 Be p r H1
m3/detik (m) (m) (m) (m) Co C1 C2 (p/g)/H1
384,904 28,048 3 1 1,343 3,300 2,750 0,909 1,400 0,961 0,998
0,093 0,306
391,045 28,039 3 1 1,352 3,320 2,767 0,904 1,410 0,960 0,999
0,092 0,306
401,315 28,013 3 1 1,352 3,380 2,817 0,888 1,410 0,960 0,999
0,090 0,306
CdGrafik
(p/g)H1/r p/H1
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 29
Penampang Mercu Bendung
Dari perhitungan diperloeh Be = 28,013 m dan H1 = 3.38 m
Untik menentukan tinggi air diatas mercu dapat dicari dengan
menggunakan persamaan
sebagai berikut :
Hd = H1 K
Dimana :
K =
dengan V1 =
=
= 4,24
K =
= 0,92
Hd = 3,38 0,92
= 2,46 m
r = 1 m
1 m 0,5 m 28,5
p = 3 m
H1 = 3,38m
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 30
Muka Air Banjir di Hilir mercu Bendung
Dengan menggunakan persamaan manning
Q = A V
diamana : R = Jari jari hidrolis = A/P
A = Luas penampang basah
P = Keliling Basah
n = Koefesien manning - diambil 0,04
I = Kemiringan dasar saluran = 0,025
untuk debit banjir sebesar Q200th 401,55 m3/dtk tinggi muka air
sebesar 2,09 m
no Q(m3/detik) v : h b (m) y (m) hds (m) hu (m)
1 50 1 ; 1 30 0,5969 438 438,5969
2 100 1 ; 1 30 0,9055 438 438,9055
3 150 1 ; 1 30 1,1555 438 439,1555
4 200 1 ; 1 30 1,3737 438 439,3737
5 250 1 ; 1 30 1,5709 438 439,5709
6 300 1 ; 1 30 1,7529 438 439,7529
7 350 1 ; 1 30 1,9230 438 439,923
8 400 1 ; 1 30 2,0835 438 440,0835
9 450 1 ; 1 30 2,2362 438 440,2362
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 31
Penentuan Elevasi
Tinggi energi dihulu = elevesai mercu + H1 = 441 + 3,38
= 444,38 m
Muka air dihulu = elevesai mercu + Hd = 441 + 2,46
= 443,46
Elevasi Dasar Sungai = +438 m
Elevasi Mercu = +441 m
Muka Air Dihilir = 438 + 2,09 = 440,09 m
Tinggi energi dihilir = 440,09 +
= 440,09 + 0,5
= 440,59 m
= 0,5 (asumsi)
D. Kolam Olak (Tipe Bak Tenggelam Bucket Type)
Untuk menentukan dimensinya dilakukan perhitungan sebagai
berikut :
Debit Satuan : q =
=
= 14,33
Kedalaman Kritis (hc)
hc =
=
= 2,76 m
H = Tinggi air dihulu pelimpah Tinggi energi di hilir
pelimpah
= 444,38 m 440,59 m
= 3,79 m
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 32
Menentukan Jari-Jari Bucket
Untuk
=
= 1,373 ; Maka dari gambar didapat :
= 1,56 ; Sehingga Rmin = 1,56 X hc = 1,56 X 2,76 = 4,3 ; R
rencana = 4,5 m
Menentukan batas muka air hilir minimum (Tmin)
Untuk
=
= 1,373 ; Maka dari gambar didapat :
= 2,01 ; Sehingga Tmin = 2,01X hc = 2,01 X 2,76 = 5,55 m diambil
5,6 m
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 33
Dimensi Kolam Olak
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 34
E. Analisa Stabilitas
1. Rembesan dan Tekanan Air Tanah
Pada perancangan ini akan dihitung menggunakan metode angka
rembesan Lane. Lantai
muka diadakan karena berfungsi untuk memperpanjang jalur
rembesan air. Untuk beda
tinggi muka air akan ditinjau untuk kondisi normal yaitu muka
air di hulu sama dengan muka
air pada mercu dan muka air hilir tidak ada karena kondisi ini
lebih membahayakan daripada
kondisi banjir.
Pada bendung diketahui terletak pada lapisan tanah pasir kasar
dengan angka rembesan
lane (CL) = 6
Keterangan :
CL = Angka rembesan lane Lv = panjang rembesan dihitung secara
vertikal (m) Hv = Panjang rembesan dihitung secara horizontal (m)
Hw = beda tinggi antar muka air di hulu dengan di hilir (m) LL =
Panjang total rembesan
Hw = 441- 437,19 = 3,81 m
LL syarat = CL x Hw = 6 x 3,81 = 22,86 m L yang direncanakan
harus lebih besar dari pada LLsyarat agar aman dan panjang creep
memenuhi syarat. Maka diberi tambahan turap di bawah bendung
dan/atau blanket depan dan/atau belakang. L rencana > LL syarat
= 22,86 m L renc n Lv + ( /3 Hv)
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 35
Desain Bendung Untuk Rembesan
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 36
Untuk perhitungan rembesan lane digunakan keadaan normal karena
lebih membahayakan
untuk perhitungan stabilitas digunakan saat kondisi debit
banjir.
Jalur rembesan dan tekanan air untuk kondisi debit normal:
Ket : untuk H n H k k n kN/ 2
CL = Lw/Hw =24/3,81 = 6,3
karena harga CL untuk pasir kasar sebesar 6 dan CL yang
direncanakan 6,3 maka lantai hulu sudah mencukupi panjangnya
Lv Hv 1/3 Hv Lw
1 0 0 30 30
( 1-2 ) 2
2 2 3,2 50 46,8
( 2-3 ) 0,3 0,1
3 2,1 3,3 50 46,7
( 3-4 ) 1,2
4 3,3 5,2 38 32,8
( 4-5 ) 2,4 0,8
5 4,1 6,5 38 31,5
( 5-6 ) 1
6 5,1 8,1 48 39,9
( 6-7 ) 0,3 0,1
7 5,2 8,3 48 39,7
( 7-8 ) 1
8 6,2 9,8 38 28,2
( 8-9 ) 2,7 0,9
9 7,1 11,3 38 26,7
( 9-10 ) 1
10 8,1 12,9 48 35,1
( 10-11 ) 0,3 0,1
11 8,2 13,0 48 35,0
( 11-12) 1
12 9,2 14,6 38 23,4
( 12-A ) 2,7 0,9
A 10,1 16,0 38 22,0
( A-B ) 4
B 14,1 22,4 78 55,6
( B-C ) 3 1
C 15,1 24,0 78 54,0
( C-D ) 1
D 16,1 25,6 68 42,4
( D-E ) 7,2 2,4
E 18,5 29,4 68 38,6
( E-F ) 1
F 19,5 31,0 78 47,0
( F-G ) 1,5 0,5
G 20 31,8 78 46,3
(G-H ) 4
H 24 38 38 0
Panjang RembesanH Lw/Cw H P = H-HGarisTitik
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 37
Jalur rembesan dan tekanan air saat kondisi banjir
Ket : untuk H n H k k n kN/ 2
CL = Lw/Hw =24/3,37 = 7,1
karena harga CL untuk pasir kasar sebesar 6 dan CL yang
direncanakan 7,1 maka lantai hulu sudah mencukupi panjangnya
Lv Hv 1/3 Hv Lw
1 0 0 54,6 54,6
( 1-2 ) 2
2 2 2,8 74,6 71,8
( 2-3 ) 0,3 0,1
3 2,1 3,3 74,6 71,3
( 3-4 ) 1,2
4 3,3 5,2 62,6 57,4
( 4-5 ) 2,4 0,8
5 4,1 6,5 62,6 56,1
( 5-6 ) 1
6 5,1 8,1 72,6 64,5
( 6-7 ) 0,3 0,1
7 5,2 8,3 72,6 64,3
( 7-8 ) 1
8 6,2 9,8 62,6 52,8
( 8-9 ) 2,7 0,9
9 7,1 11,3 62,6 51,3
( 9-10 ) 1
10 8,1 12,9 72,6 59,7
( 10-11 ) 0,3 0,1
11 8,2 13,0 72,6 59,6
( 11-12) 1
12 9,2 14,6 62,6 48,0
( 12-A ) 2,7 0,9
A 10,1 16,0 62,6 46,6
( A-B ) 4
B 14,1 22,4 102,6 80,2
( B-C ) 3 1
C 15,1 24,0 102,6 78,6
( C-D ) 1
D 16,1 25,6 92,6 67,0
( D-E ) 7,2 2,4
E 18,5 29,4 92,6 63,2
( E-F ) 1
F 19,5 31,0 102,6 71,6
( F-G ) 1,5 0,5
G 20 31,8 102,6 70,9
(G-H ) 4
H 24 38 62,6 24,5
P = H-HTitik GarisPanjang Rembesan
H Lw/Cw H
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 38
Debit Banjir
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 39
Stabilitas Bendung saat debit Banjir
Gaya vertikal akibat berat sendiri:
Gaya vertikal akibat tekanan Air
Gaya Horizontal Akibat tekanan Air
Lengan (m) Momen (kNm)
G1 3 4 7,5 24 -180 11,7 -2106
G2 4,8 3 14,4 24 -345,6 11,2 -3870,72
G3 3,8 1 3,8 24 -91,2 9,2 -839,04
G4 3,5 3,5 6,125 24 -147 7,53 -1106,91
G5 0,3 8,7 2,61 24 -62,64 4,35 -272,484
G6 2,7 2,7 3,645 24 -87,48 2,4 -209,952
G7 2,7 0,45 1,215 24 -29,16 0,225 -6,561
G8 1 1 0,5 24 -12 1,83 -21,96
G9 1 1,5 1,5 24 -36 0,75 -27
VG -991,08 MVG -8460,627
Momen Gaya Tinggi (m) Alas (m) Luas m2
Tekanan
(kN/m2)Gaya (kN)
Lengan (m) Momen (kNm)
W6 3 1,6 2,381 11,7 27,861
3 78,6 235,886 11,2 2641,926
W7 7,2 3,8 13,716 7,3 100,127
7,2 63,2 455,265 6,1 2777,117
W8 1 8,4 4,206 1,83 7,697
1 63,2 63,231 2 126,463
W9 1,5 0,8 0,595 1 0,595
1,5 70,9 106,275 0,75 79,706
W11 0,45 29,0 -13,050 0,225 -2,936
W12 2,9 29,0 -42,050 9,2 -386,860
Vw 826,456 MVw 5371,695
Gaya Tinggi (m)Tekanan
(kN/m2)Gaya (kN)
Momen
Lengan (m) Momen (kNm)
W1 3 30 45,000 5,8 261,000
3 24,6 73,800 6,3 464,940
W2 4 33,7 67,300 1,33 89,509
4 46,6 186,265 2 372,530
W3 1 11,6 -5,794 0,33 -1,912
1 67,0 -67,041 0,5 -33,521
W4 1 8,4 4,206 0,33 1,388
1 63,2 63,231 0,5 31,616
W5 4 46,4 -92,700 1,33 -123,291
4 24,5 -98,000 2 -196,000
W10 2,9 29 -42,050 4,97 -208,989
H 134,218 MH 657,271
Momen Gaya Tinggi (m)
Tekanan
(kN/m2)Gaya (kN)
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 40
Resultan Gaya
Rh H 34 8
MH 657 7
Rv v -991,08 + 826,456 = -164,624
Mv = -8460,627 + 5371,695 = -3088,932
Tekanan Air pada bak bertambah akibat gaya sentrifugal :
P = dv2/g.r
Dimana : d = tebal pancaran V = kecepatan pancaran r = jari-jari
bak g = percepatan gravitasi kecepatan air tanpa mempehitungkan
gesekan adalah :
v = ( ) = ( ) = 11,18 m/det
Tebal Pancaran air
d = q/v.Be = 401,55/11,18x(28,013) = 1,28 m
Tekanan Sentrifugal
P =
= 3,63 ton/m2 = 36,3 kN/m
Gaya sentrifugal
Fc = - P x (
) x R
= - 36,3 x (
) x 4,5
= -128,29 kN
Jadi tekanan air vertical ditambahkan dengan gaya sentrifugal
dengan lengan momen sebesar
3,63m, maka Mfc = -465,69 kNm
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 41
Jadi gayanya menjadi
RH H 34 8 kN
= 657,271 kNm
Rv v -169,625 128,29 = -297,915 kN
= -3088,932 465,69 = -3554,622 kNm
Titik tangkap resultan gaya pada titik G
h =
=
= 4,897 m
v =
=
= 11,93 m
Keamanan terhadap gempa
Pada peta gempa lokasi bendung ada di wilayah 3 = 0,15g
Gaya gempa k = 0,15 x 991,08 kN = 148,662 kN
= 148,662 x 4,897 = 727,998 kNm
J o en gu ng Mv + MH +
= -3554,622 + 657,271 + 727,998
= -2169,353 kNm
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 42
Tekanan tanah dibawah bendung dapat dihitung sebagai berikut
:
Panjang telapak pondasi ( L ) = 12,7 m
Eksentrisitas
E = (L/2) (
) < L/6
= (
) (
) <
= -0,93 < 2,1
Tekanan tanah
(
) < izin = 200 kN/m
2
Max =
(
( )
) = 13,15 kN/m2 .OK !
Max =
(
( )
) = 33,765 kN/m2.OK !
stabilitas terhadap geser dengan tekanan tanah positif (EP)
Diambil koefisien gesekan untuk batu f=0,75
Asumsi tekanan tanah pasif 30 kN
Sgeser = f x
= 0,75 x
= 4 > ...OK !
Keamanan S untuk daya dukung adalah :
S =
=
3 7 > 5......OK !
Stabilitas terhadap guling
Sguling =
=
=
56 > ...OK !
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 43
F. Saluran Penghantar
Debit Rencana = 2,017
Debit Saluran = 1,1 X Qrencana
= 1,1 X 2,017
= 2,2187
Q(
) b/h V (m/dtk) m
1,5 - 3 2,5 0,55 0,6 1 : 1,5
Dari tabel untuk Q = 1,5 3
m = 1 : 1,5
b/h = 2,5
v = 0,55 0,6 diambil V = 0,6 m/dtk
= 2,5 b = 2,5h
Luas basah (F) =
(5,5h + 2,5h)h = 4h2 S = = 1,8028h
Keliling Basah (k) = b+2s = 2,5h + 2(1,8028h)
= 6,1056 h
S h
1,5h 2,5h 1,5h
1
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 44
Q = V.f
2,2187 = 0,7 X 4 h2 diambil h = 0,9 m + Jagaan = 0,9 + 0,4 = 1,3
m
4 h2 = 3,169 b = 2,5h
h2 = 0,793 b = 2,5(1,3) = 3,25 m
h = 0 89 9
Jari-Jari Hidrolis (R) =
maka dimensi saluran primer
=
= 0,655 h h = 1,3 m
= 0,655 (1,3) b = 3,25 m
= 0,8515
Kemiringan dasar saluran (metode manning, saluran beton n =
0,013)
V =
. .
0,6 =
. ( ) .
= 0,008
= 0,00007
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 45
G. Analisa Bak Penenang
Diketahui lebar saluran penghantar (b) = 3,25 m
Maka :
Lebar bak penenang (B) = 3.b = 3 X 3,25 = 9,75 m
Panjang bak penenang (L) = 2.B = 2 x 9,75 = 19,5 m
Data dari dimensi pipa pesat :
Qrencana = 2,017
Qpipa pesat = 1,1. Qrencana
= 1,1 X 2,017
= 2,2187
D = 1,072 m
V = = ( ) = 2,46
S = 0,54 X V X D0,5 = 0,54 X 2,46 X 1,0720,5 = 1,4 m
Sehingga kedalaman di bak penenang
h = 1,4 + 0,85 = 2,25 m
keterangan = 0,85 m = tinggi jagaan
H. Pipa Pesat
Qpipa pesat = 2,2187
Maka diameter pipa pesat = D = 0,72 X 2,21870,5 = 1,072 m
Tebal pipa pesat = t = ( ) = 0,05268 inch = 0,0013 m
Tebal pipa pesat yang diambil, t = 8 mm
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 46
I. Surge Tank
Debit desain = 2,2187
Panjang penstok (L) = 400 m
Tinggi jatuh (H) = 100 m
L < 5.H th = V.L/(g.H)
400 < 5 X 100 = 2,46 X 400 / (9,81 X 100)
400 < 500 = 1,003 detik
K ren L < 5H n th 3 et k k t k per uk n surge t nk
J. Penempatan Power House
Muka Air Banjir di Hilir Sungai
Dengan menggunakan persamaan manning
Q = A V
diamana : R = Jari jari hidrolis = A/P
A = Luas penampang basah
P = Keliling Basah
n = Koefesien manning - diambil 0,04
I = Kemiringan dasar saluran = 0,025
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 47
untuk debit banjir sebesar Q200th 401,55 m3/dtk tinggi muka air
sebesar 2,09 m
Jadi Penempatan Ketinggian Power House agar tidak mengalami
banjir / terendam air dari
sungai maka ditempatkan lebih dari 2,09 m dari dasar sungai,
diambil tinggi Power House 4 m
diatas elevasi dasar sungai di hilir = 330 + 4 = + 334 m. Dengan
pada ketinggian tersebut maka
Power House aman terhadap air sungai.
no Q(m3/detik) v : h b (m) y (m) hds (m) hu (m)
1 50 1 ; 1 30 0,5969 330 330,5969
2 100 1 ; 1 30 0,9055 330 330,9055
3 150 1 ; 1 30 1,1555 330 331,1555
4 200 1 ; 1 30 1,3737 330 331,3737
5 250 1 ; 1 30 1,5709 330 331,5709
6 300 1 ; 1 30 1,7529 330 331,7529
7 350 1 ; 1 30 1,9230 330 331,923
8 400 1 ; 1 30 2,0835 330 332,0835
9 450 1 ; 1 30 2,2362 330 332,2362
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 48
K. Pemilihan Turbin
Jenis-Jenis Turbin dan Grafik Pemilihan Turbin
Dari grafik jenis turbin untuk beda tinggi sebesar 100 m dan
debit rencana =2,017 m3/dtk. Maka
dipilih jenis trubin Francis
-
Tugas Teknik Tenaga Air
Kelompok 2 49
L. Analisis Daya Pembangkit Listrik
Rumus daya untuk mengetahui kapasitas pembangkitnya sebagai
berikut :
Ru us y : P x x g x Q x H (kW)
Dimana :
P = daya (kW)
= efisiensi keseluruhan (turbin,generator,trafo)
= berat jenis air (ton/m)
g = gravitasi bumi (9,81 m/det)
Q = debit (m/det)
H = tinggi jatuh efektif (meter)
Contoh Perhitungan Daya Pembangkit Listrik.
Berdasarkan data yang ada tinggi jatuh (H) sebesar 100 m
,diperkirakan besar energi
loses sebesar 2 m sehinggia tinggi jatuh Efektif sebesar 100 m -
2 m = 98 m ,efesiensi
keseluruhan dari turbin ,generator dan trafo diperkirakan 90%,
debit andalan diambil 70 %
sebesar 2,017 m3/dtk, massa jenis air sebesar 1 ton/m3 dan
gravitasi bumi sebesar 9,81 m/det.
Potensi Daya Kapasitas Pembangkit
Dapat dihitung sebagai berikut :
P x x g x Q x H
P = 90% x 2,017 x 9,81 x 1 x 98
P = 1745 kW
= 1,745 MW