-
ANALISIS PENGARUH EFEKTIVITAS TEKNOLOGI SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PEGAWAI PT.
KIM ENG SEKURITAS INDONESIA
WAHYU KRISTIANI
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
ABSTRACT
This research was conducted with purpose to know and analyzing
whether effectiveness of
accounting information system technology influential on
individual performance. The
effectiveness of technology accounting information systems
measured by using six variables
namely the ability to accomplish a task, the availability of
technology, security of system
technology, the maintenance of technology, complexity and social
factors whose data is
being processed by the program SPSS 17. The result obtained show
that in partial, variable
maintenance technology significantly influential to individual
performance and for variable
complexity although there are influences that influence however
insignificant. Meanwhile
for variables ability to accomplish a task, the availability of
technology, security of system
technology and social factors didnt influence significantly on
the individual performance.
While simultaneously all these variables have influence on
individual performance.
Keywords: Effectiveness of Accounting Information System
Technology, Individual
Performance
I. PENDAHULUAN
Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan
perkembangan
sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era
globalisasi ini. Hal tersebut
tidak hanya membawa pengaruh pada pengelolaan suatu perusahaan,
tetapi juga telah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sistem informasi
akuntansi dalam suatu
organisasi bisnis. Perkembangan yang telah terjadi menunjukkan
bahwa teknologi sistem
informasi saat ini bukan menjadi tuntutan lagi bagi perusahaan
atau organisasi,
melainkan sudah menjadi kebutuhan untuk menunjukkan kerja
entitas perusahaan atau
organisasi tersebut. Ini dikarenakan salah satu cara agar suatu
organisasi atau perusahaan
dapat bersaing dengan para kompetitornya adalah dengan
menggunakan sistem informasi
yang baik, sehingga tidak sedikit organisasi atau perusahaan
yang mengeluarkan dana
yang begitu besar dalam investasi sistem informasi tersebut.
Meskipun demikian, keberhasilan suatu sistem informasi juga
bergantung pada
kemudahan sistem dan pemanfaatan sistem tersebut oleh pemakai
sistem karena
-
teknologi sistem informasi di selengarakan dalam suatu
perusahaan untuk membantu
individu dalam menyelesaikan tugasnya. Lucas dan Spitler (1999)
dalam penelitian
Soraya Amalia (2010) juga berpendapat agar teknologi informasi
dapat dimanfaatkan
secara efektif sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
kinerja individual. Sebab
itu individu dalam organisasi harus dapat menggunakan teknologi
tersebut dengan baik.
Penerapan teknologi dalam sistem informasi perusahaan/organisasi
hendaknya
mempertimbangkan pemakai sistem sehingga teknologi yang
diterapkan sesuai dengan
tugas dan kemampuan pemakai (Mulyadi dalam Atika
Irmawati,2009).
Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini juga mempengaruhi
sistem
informasi pada PT. Kim Eng Sekuritas sebagai suatu perusahaan
besar. Dalam kegiatan
operasinya di dunia pasar modal sebagai salah satu perusahaan
broker, perusahaan ini
sangat membutuhkan teknologi sistem informasi akuntansi untuk
menjalankan usahanya
serta berhubungan dengan para kliennya. Karena begitu pentingnya
suatu teknologi
sistem informasi bagi suatu perusahaan, sehingga analisis
besarnya pengaruh yang
ditimbulkan dari efektivitas penggunaan teknologi sistem
informasi pada kinerja individu
dalam perusahaan tersebut juga perlu dilakukan. Tujuan
penelitian ini dilakukan adalah
untuk mengetahui serta menganalisis besarnya pengaruh
efektivitas teknologi sistem
informasi akuntansi yang diukur dengan variabel independen yang
ada baik secara parsial
maupun simultan terhadap kinerja individual serta untuk
mengetahui variabel mana yang
paling dominan mempengaruhi kinerja individual pegawai
perusahaan yang
bersangkutan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian dan Kriteria Efektivitas
Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran (output) suatu
pusat
pertanggungjawaban dengan sasaran yang harus dicapainya. Semakin
besar kontribusi
keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian tersebut,
maka dapat dikatakan
semakin efektif pula unit tersebut. Sasaran dalam kegiatan ini
adalah membantu
manajemen dalam meningkatkan kinerja. Efektivitas dalam kegiatan
organisasi dapat
dirumuskan sebagai tingkat perwujutan sasaran yang menunjukkan
sejauh mana sasaran
telah dicapai. Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang
dilakukan, sejauh mana
seseorang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan.
Ini dapat diartikan,
apabila sesuatu pekerjaan dapat dilakukan dengan baik sesuai
dengan yang direncanakan,
dapat dikatakan efektif tanpa memperhatikan waktu, tenaga dan
yang lain.
-
Kriteria atau ukuran efektivitas organisasi yang menyangkut
faktor internal
organisasi dalam faktor eksternal organisasi antara lain :
a. Produktivitas organisasi atau output
b. Efektivitas organisasi dalam bentuk keberhasilannya
menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan di dalam dan di luar organisasi.
c. Tidak adanya ketegangan di dalam organisasi atau
hambatan-hambatan konflik
diantara bagian-bagian organisasi.
Teknologi
Secara umum, teknologi diartikan sebagai suatu koleksi teknik
produksi,
pengetahuan, dan keterampilan untuk mengubah input menjadi
output. Penggunaan
teknologi informasi telah menjadi hal yang umum bagi perusahaan
atau organisasi, tetapi
baru sebagian kecil fungsi teknologi informasi tersebut yang
dimanfaatkan dari seluruh
kemampuan teknologi informasi dalam dunia usaha. Pada prinsipnya
teknologi informasi
yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan organisasi atau
perusahaan yang
menggunakannya. Perusahaan tidak harus selalu memakai teknologi
yang baru selama
kebutuhan organisasi terhadap teknologi informasi yang telah ada
sudah terpenuhi. Selain
dari itu, investasi di bidang teknologi informasi dalam suatu
organisasi perusahaan
umumnya dimaksudkan untuk memberikan kontribusi terhadap kinerja
individual
anggota organisasi dan institusi.
Pengertian Kinerja Individual dan Faktor yang
Mempengaruhinya
Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual
performance
(prestasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya dicapai oleh
seseorang). Kinerja dapat
berupa penampilan kerja perorangan maupun kelompok dalam suatu
perusahaan. Kinerja
individu merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan
dikonfirmasikan kepada
pihak yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat pencapaian
tujuan suatu organisasi.
Kinerja individu merupakan hasil kerja individu tersebut dengan
mengkombinasikan
kemampuan, usaha dan kesempatan dalam melaksanakan tugasnya.
Individu yang memiliki kinerja yang tinggi akan selalu
berorientasi pada
prestasi, memiliki percaya diri, berpengendalian diri, dan
memiliki kompetensi. Goodhue
dan Thomson (1995) dalam Jumaili (2005) menyatakan bahwa
pencapaian kinerja
individu berkaitan dengan pencapain serangkaian tugas-tugas
individu dengan dukungan
teknologi informasi yang ada. Sutemeister dalam Srimulyo (1999)
dalam Maria (2009)
-
mengemukakan pendapatnya bahwa kinerja individual dapat
dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu:
a. Faktor kemampuan
Pengetahuan : pendidikan, pengalaman, latihan, dan minat
Keterampilan : kecakapan dan kepribadian
b. Faktor motivasi
Kondisi sosial seperti lingkungan keluarga dan tempat
tinggal
Fisiologis (persepsi) dan egoistis (sifat egois).
Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku
menusia dalam
melakukan peran yang dimainkannya untuk mencapai tujuan
organisasi. Menurut
Faustino Cardoso Gomes (2003) dalam Helena Novita (2011) ada
delapan kriteria yang
dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja individual, yaitu:
a. Quantity of work, merupakan jumlah kinerja yang dilakukan
dalam suatu periode
waktu.
b. Quality of work, merupakan kualitas kerja yang dicapai
berdasarkan syarat-syarat
kesesuaian dan kesiapannya.
c. Job knowledge, merupakan luasnya pengetahuan mengenai
pekerjaan dan
ketrampilannya.
d. Creativeness, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan
dan tindakan-
tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
timbul.
e. Cooperation, merupakan kesediaan untuk bekerja sama dengan
orang lain
(sesama anggota organisasi)..
f. Dependability, merupakan kesadaran dan dapat dipercaya dalam
hal kehadiran
dan penyelesaian pekerjaan.
g. Initiative, merupakan semangat untuk melaksanakan tugas-tugas
baru dan dalam
memperbesar tanggung jawabnya.
h. Personal qualities, yaitu menyangkut kepribadian,
kepemimpinan, keramah-
tamahan, dan integrasi pribadi.
Penilaian Kinerja Individu
Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya
merupakan faktor
kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan
efisien, karena adanya
kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia
yang ada dalam
organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi
dinamika pertumbuhan
-
organisasi secara keseluruhan. Melalui penilaian kinerja
individual maka kita dapat
mengetahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja
karyawan. Penilaian kinerja
adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan
sistematis tentang prestasi kerja
atau jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi
pengembangannya (Bambang
Wahyudi, 2002:10). Penilaian kinerja individu pada dasarnya
merupakan penilaian
perilaku manusia dalam melakukan peran yang dimaiankannya untuk
mencapai tujuan
organisasi.
Dalam konteks penelitian sistem informasi, pemakai akan
diberikan evaluasi
berdasarkan pada suatu kenyataan apakah suatu sistem informasi
yang di terapkan dalam
perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Secara
umum, konsep
evaluasi pemakai adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada
pemakai suatu barang
atau jasa tersebut. Pencapaian kinerja individual berkaitan
dengan pencapaian
serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi
informasi yang ada.
Pengukuran kinerja individual melihat dampak teknologi sistem
informasi terhadap
efektivitas penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja
dan menjadikan
pemakainya lebih produktif dan kreatif.
Hubungan Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi
terhadap Kinerja
Individual
Sistem informasi yang diimplementasikan oleh perusahaan
sebaiknya memenuhi
karakteristik yaitu mudah didapatkan dari staf atau personel
sistem informasi perusahaan,
objektif, dan dianggap dapat memberikan dampak atau manfaat pada
proses penyelesaian
tugas. Secara umum, sistem informasi yang diimplementasikan
dalam suatu perusahaan
seharusnya memudahkan pemakai dalam mengindentifikasi data,
mengakses data, dan
menginterpretasikan data tersebut. Data dalam sistem informasi
tersebut juga seharusnya
merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan
(Date, 1981 dan Martin,
1982; dalam Goodhue, 1995; dalam Dinar K, 2006).
Jumlah sarana komputer dalam perusahaan sangat mempengaruhi
dalam
implementasi teknologi sistem informasi baru pada perusahaan
atau organisasi. Dengan
lebih banyak fasilitas pendukung yang disediakan bagi pemakai,
maka semakin
memudahkan pemakai mengakses data yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas
individu dalam perusahaan atau organisasi sehingga dapat
menghasilkan output yang
baik dan kinerja yang dihasilkan tentu akan meningkat.
-
Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
diukur melalui
Kemampuan Menyelesaikan Tugas, Ketersediaan Teknologi, Keamanan
Sistem
Teknologi, Pemeliharaan Teknologi, Kompleksitas Sistem dan
Faktor Sosial yang
menjadi prinsip untuk mengevaluasi suatu sitem. Sementara itu
Kinerja Individual
sendiri dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor motivasi
seperti kondisi sosial, fisiologi
dan egoistis para pegawai, serta faktor kemampuan dalam hal
pengetahuan dan
keterampilan
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Pemikiran
III. METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini populasi dapat diartikan sebagai semua
individu yang
dijadikan objek/subjek penelitian yaitu pegawai PT. KIM ENG
Sekuritas Indonesia.
Sementara itu Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai yang
menggunakan sistem
informasi dalam melakukan aktivitasnya di perusahaan. Untuk
pemilihan sampel
responden, peneliti menggunakan pendekatan metode nonprobability
sampling dengan
Kinerja Individual
Efektivitas Teknologi Sistem Informasi
Akuntansi
Keamanan Sistem
Ketersediaan Teknologi
Kompleksitas Sistem
Kemampuan
Menyelesaikan Tugas
Pemeliharaan Teknologi
Faktor Sosial
-
sampling purposive. Menurut Sugiyono (2011:84), metode
nonprobability sampling
merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama
bagi setiap unsur
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang dipergunakan
untuk
mengungkapkan variabel-varibel adalah dengan menggunakan skala
Linkert. Agar data
serta informasi yang diperoleh sebagai acuan penelitian ini
akurat dan lengkap, maka
pengumpulan data yang dipergunakan penulis adalah dengan
menggunakan kuisioner
yang disebarkan kepada objek yang diteliti. Kuisioner yang
digunakan dalam penelitian
ini diadopsi dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Atika
Irmawati (2010) dan
Soraya Amalia (2010). Penyebaran kuisioner dilakukan secara
langsung oleh peneliti
atau melalui bantuan rekan peneliti.
Jumlah kuisioner yang dikirimkan berjumlah 60 buah. Kuisioner
yang
ddikembalikan berjumlah 48 buah, sedangkan sisanya sebanyak 12
buah kuisioner tidak
dikembalikan. Kuisioner yang dipergunakan dalam penelitian ini
berjumlah 45 buah,
sedangkan 3 buah kuisioner tidak dapat dipergunakan. Dengan
demikian, tingkat
pengembalian kuisioner adalah 80% dan tingkat pengembalian
kuisioner yang digunakan
adalah 75%.
Definisi Operasional Variabel
Adapun devinisi operasional variabel dalam penelitian ini antara
lain:
1. Kinerja Individual (Y) adalah pencapaian serangkaian tugas
oleh pengguna tenologi
sistem informasi akuntansi. Kinerja yang semakin tinggi
melibatkan kombinasi dari
peningkatan efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan
kualitas.
2. Kemampuan Menyelesaikan Tugas (X1) adalah tingkat kemampuan
teknologi sistem
informasi yang ada dalam mambantu menyelesaikan tugas individu
yang
menggunakannya sehingga tugas tersebut dapat diselesaikan secara
efisien.
3. Ketersediaan teknologi (X2) adalah tingkat kemampuan
teknologi sistem informasi
dalam menyediakan informasi serta fasilitas yang mendukung bagi
penyelesaian
tugas individu yang menggunakan sistem tersebut.
4. Keamanan sistem (X3) merupakan seberapa besar tingkat suatu
data dalam sebuah
teknologi sistem informasi dikatakan aman sehingga suatu
informasi yang vital bagi
-
perusahaan tetap terjaga dan dapat dipergunakan dengan
semestinya guna membantu
penyelesaian tugas individu yang bersangkutan.
5. Pemeliharaan teknologi (X4) merupakan seberapa besar suatu
teknologi sistem
informasi terpelihara dengan baik sehingga teknologi tersebut
dapat dipergunakan
untuk membantu menyelesaikan tugas individu dengan baik.
6. Kompleksitas (X5) adalah tingkat inovasi terhadap
perkembangan teknologi sistem
informasi yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit
untuk dimengerti dan
digunakan sehingga individu menjadi lebih lama dalam
menyelesaikan tugasnya.
7. Faktor sosial (X6) merupakan dukungan seseorang atau kelompok
kepada orang lain
untuk memanfaatkan teknologi sistem informasi dalam melaksanakan
pekerjaan.
Faktor sosial ditunjukan dari besarnya dukungan teman kerja,
atasan, dan organisasi
atas pemanfaatan teknologi sistem informasi dalam melaksakan
pekerjaan.
Metode Analisis Instrumen
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas adalah pengukuran yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana
ketepatan dan kecermatan alat ukur yang bersangkutan(Azwar dalam
Atika, 2010:41).
Pengujian validitas dilakukan dengan melihat koefisien korelasi
product moment
pearson. Dasar dalam pengambilan keputusan dikatakan valid jika
nilai r diatas atau sama
dengan 0.3.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat reliabel
suatu alat ukur.
Pengujian realibilitas yang dilakukan dengan teknik Alpha
Croanbach serta
menggunakan software SPSS 17.0. Koefisien yang dihasilkan dari
hasil perhitungan
menggunakan SPSS akan disesuaikan dengan kaidah realibilitas
Guilfrod untuk
menentukan tinggi rendahnya realibilitas alat ukur. Berikut ini
adalah tabel kaidah
reliabilitas yang disusun berdasarkan kaidah Guilford (dalam
Atika, 2010:44)
Tabel Kaidah Reliabilitas Guilford
Nilai Status
0.90 Sangat Reliabel
0.70 0.90 Reliabel
0.40 0.70 Cukup Reliabel
0.20 0.40 Kurang Reliabel
0.20 Tidak Reliabel
-
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik ini dilakukan untuk menguji apakah model
regresi yang akan
dipakai dalam penelitian, variabel dependen, dan variabel
independen yang yang
gunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal atau tidak.
Pengujian ini akan
memastikan bahwa data atau item yang digunakan dalam penelitian
telah terdistribusi
secara normal serta multikorelasi, heterokedastisitas, dan
autokorelasi tidak terdapat
dalam item yang dipergunakan.
Metode Analisis Data
Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka untuk menganalisis
serta mengetahui
ada tidaknya pengaruh antara variabel independen (Efektivitas
Teknologi SIA) terhadap
variabel dependennya (kinerja individual) digunakan multiple
correlation atau korelasi
ganda, uji t/uji parsial, uji F (Anova)/uji secara simultan,
serta uji koefisien determinasi.
Hipotesis Penelitian
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh antara efektivitas teknologi
sistem informasi akuntansi
yang diproyeksikan dengan kemampuan menyelesaikan tugas,
ketersediaan teknologi,
keamanan sistem, pemeliharaan teknologi, kompleksitas teknologi,
dan faktor sosial
terhadap kinerja individual secara simultan.
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh antara efektivitas teknologi
sistem informasi akuntansi
yang diproyeksikan dengan kemampuan menyelesaikan tugas,
ketersediaan teknologi,
keamanan sistem, pemeliharaan teknologi, kompleksitas teknologi,
dan faktor sosial
terhadap kinerja individual secara parsial.
Ha1 : Terdapat pengaruh antara efektivitas teknologi sistem
informasi akuntansi yang
diproyeksikan dengan kemampuan menyelesaikan tugas, ketersediaan
teknologi,
keamanan sistem, pemeliharaan teknologi, kompleksitas teknologi,
dan faktor sosial
secara simultan terhadap kinerja individual.
Ha2 : Terdapat pengaruh antara efektivitas teknologi sistem
informasi akuntansi yang
diproyeksikan dengan kemampuan menyelesaikan tugas, ketersediaan
teknologi,
keamanan sistem, pemeliharaan teknologi, kompleksitas teknologi,
dan faktor sosial
secara parsial terhadap kinerja individual.
-
IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas
Tabel Validitas Butir Pertanyaan
Butir
Pertanyaan
Korelasi Skor Butir
Terhadap Skor total
Nilai r Kritis Keterangan
Pernyataan 1 0,723 0,3 Valid
Pernyataan 2 0,823 0,3 Valid
Pernyataan 3 0,871 0,3 Valid
Pernyataan 4 0,737 0,3 Valid
Pernyataan 5 0,706 0,3 Valid
Pernyataan 6 0,350 0,3 Valid
Pernyataan 7 0,522 0,3 Valid
Pernyataan 8 0,709 0,3 Valid
Pernyataan 9 0,681 0,3 Valid
Pernyataan 10 0,614 0,3 Valid
Pernyataan 11 0,681 0,3 Valid
Pernyataan 12 0,597 0,3 Valid
Pernyataan 15 0,871 0,3 Valid
Pernyataan 16 0,823 0,3 Valid
Pernyataan 18 0,324 0,3 Valid
Pernyataan 19 0,648 0,3 Valid
Pernyataan 20 0,477 0,3 Valid
Pernyataan 21 0,613 0,3 Valid
Pernyataan 23 0,823 0,3 Valid
Pernyataan 25 0,871 0,3 Valid
Pernyataan 26 0,386 0,3 Valid
Pernyataan 27 0,871 0,3 Valid
Pernyataan 28 0,306 0,3 Valid
Pernyataan 29 0,613 0,3 Valid
Pernyataan 31 0,338 0,3 Valid
Pernyataan 32 0,823 0,3 Valid
Pernyataan 34 0,336 0,3 Valid
Pernyataan 36 0,483 0,3 Valid
Pernyataan 37 0,613 0,3 Valid
Pernyataan 38 0,486 0,3 Valid
Sumber : Hasil Output SPSS
Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan menggunakan
korelasi
pearson product moment yang dilakukan dengan menguji korelasi
masing-masing skor
butir pertanyaan terhadap skor total variabel. Namun dalam
penelitian ini pengujian
dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for
Windows. Berdasarkan
tabel diatas dari 38 pernyataan yang terdapat dalam kuisioner
butir pernyataan yang valid
berjumlah 30 pernyataan. Setiap pernyataan dapat dikatakan valid
apabila r hasil > r
kritis. Nilai r kritis berasal dari tabel r.
-
Hasil Uji Reliabilitas
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha N of Items
0.933 30
Sumber : Hasil Output SPSS
Pengujian realibilitas yang dilakukan dengan teknik Alpha
Croanbach serta
menggunakan software SPSS 17.0. Berdasarkan dari data yang ada
dalam tabel dapat
dianalisis bahwa dari total data yang valid sebanyak 30 item
memiliki reliabilitas sebesar
0,933. Dengan demikian dapat disimpulkan item-item yang terdapat
dalam alat ukur
bersifat sangat reliabel serta memenuhi standar reliabilitas
berdasarkan kriteria
reliabilitas menurut kaidah Guilford.
Hasil Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah model
regresi, variabel
dependen, dan variabel independennya terdistribusi secara normal
atau tidak. Hasil uji
normalitas dapat dilihat pada gambar normal probability plot
dibawah ini.
Normal Probability Plot
Pada grafik normal plot terlihat bahwa tebaran titik-titik
umumnya tersebar di
sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis
diagonal. Dengan
demikian bisa dikatakan bahwa sisaannya menyebar normal, maka
hal ini dapat
membuktikaan bahwa asumsi kenormalan dapat dipenuhi.
Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan maksud untuk
membuktikan ada
atau tidaknya hubungan yang linear antara variabel independen
yang satu dengan
variabel independen yang lain (Sudarmanto, 2008: 136). Untuk
mengetahui ada tidaknya
-
gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor
(VIF) melalui SPSS 17.0. Jika nilai tolerance-nya di atas 0,1
dan nilai VIF-nya di bawah
10, maka dapat dikatakan bahwa model regresi bebas dari
multikolinearitas. Dari hasil
output uji multikolinearitas dengan program SPSS 17.0, maka
diperoleh nilai tollerance
dan Variance Inflation Faktor (VIF) dari tiap-tiap variabel
seperti yang telah terangkum
pada tabel berikut :
Hasil Uji Multikolinearitas
No Variabel Tollerance VIF
1. Kemampuan Menyelesaikan Tugas
0,154 6.510
2. Ketersediaan Teknologi 0,459 2.177
3. Keamanan Sistem 0,491 2.036
4. Pemeliharaan Teknologi 0,574 1.743
5. Kompleksitas 0,103 9.663
6. Faktor Sosial 0,450 2.222
Sumber: Hasil Output SPSS
Data yang terdapat pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai
tollerance dari
keseluruhan variabel bebas lebih besar dari 0,1 dengan nilai VIF
kurang dari 10. Jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar
variabel independen (variabel
bebas) dalam model regresi.
Uji asumsi heterokedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui
apakah terjadi
ketidaksamaan variance residual dalam sebuah model regresi.
Model regresi yang baik
adalah model regresi yang homokedastisitas. Untuk menguji hal
ini dapat dilakukan
dengan cara melihat grafik plot, dimana sumbu X adalah
nilai-nilai ZPRED (Regression
Standardized Predicted Value) dan sumbu Y adalah nilai dari
ZRESID (Regression
Standarized Residual Value).
Grafik plot yang menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas
adalah grafik
dengan titik-titik menyebar diatas dan dibawah atau disekitar
angka 0, titik-titik yang ada
tidak berkumpul, serta penyebaran titik-titik datanya tidak
membentuk pola. Di bawah ini
merupakan gambar hasil uji heterokedastisitas berupa grafik
plot.
Grafik Scatterplots
-
Dari grafik plot yang ada dapat dilihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0. Maka dapat
disimpulkan bahwa
tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga
model regresi layak untuk
digunakan.
Pengujian Autokorelasi dilakukan guna menguji apakan terdapat
korelasi antar
anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau
ruang. Ada tidaknya
autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin
Watson (DW) yang telah
diklasifikasikan untuk menilai perhitungan yang didapatkan. Dari
perhitungan yang telah
dilakukan dengan SPPS 17 untuk n = 45, k = 6 diperoleh nilai
Durbin Watson sebesar
2,220 yang berada pada interval 1,66-2,34 (daerah No
Autocorelasi).
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R
Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
Durbin-Watson
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .878a .771 .735 1.142 .771 21.296 6 38 .000 2.220
a. Predictors: (Constant), Faktor Sosial, Kemamanan Sistem
Teknologi, Pemeliharaan
Teknologi, Ketersediaan Teknologi, Kemampuan Menyelesaikan
Tugas, Kompleksitas
b. Dependent Variable: Kinerja Individual
Berdasarkan hasil uji autokorelasi tersebut dapat disimpulkan
bahwa tidak
terdapat autokorelasi pada model regresi yang ada.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini disusun
menggunakan
metode analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS
versi 17,0. Metode ini
digunakan guna mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
Dari pengujian yang dilakukan maka akan diperoleh koefisien
regresi yang dapat
memperlihatkan arah hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen.
Berdasarkan hasil perhitungan komputer dengan program statistik
SPSS 17 diperoleh
hasil output seperti yang telah terangkum dalam tabel
berikut
ANOVA (b)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 166,728 6 27,788 21,296 0,000a
Residual 49,583 38 1,305
Total 216,311 44
-
Rangkuman Analisis Regresi Koefisien t Parsial antara Variabel
Independen
Terhadap Variabel Dependen
Variabel Koefisisen T Sig Partial
Konstanta 5,589 2,657 0,011
Kemampuan Menyelesaiakan Tugas -0,109 -0,709 0,483 -0,114
Ketersediaan Teknologi 0,013 0,116 0,027 0,019
Keamanan Sistem 0,071 0,313 0,756 0,051
Pemeliharaan Teknologi 0,906 5,612 0,000 0,673
Kompleksitas 1,001 1,745 0,089 0,136
Faktor Sosial 0,220 1,073 0,290 0,083
a. Dependent Variabel : KINERJA INDIVIDUAL
Keterangan Nilai
F hitung 21,296
R 0,878 (a)
R2 0,735
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh persamaan regresi
linier berganda
sebagai berikut : Y = 5,589 - 0,109X1 + 0,013X2 + 0,071X3 +
0,906X4 + 1,001X5 +
0,220X6.
Untuk melakukan pengujian pada hipotesis yang ada, maka
dilakukan pengujian
dengan mempergunakan alat uji statistik yaitu uji t dan uji
anova (uji F).
Hasil Uji Parsial (Uji t) dan Uji Simultan dengan Anova (Uji
F)
Pengujian secara parsial dilakukan guna menguji seberapa besar
pengaruh yang
ditimbulkan oleh masing-masing variabel bebas yaitu kemampuan
menyelesaikan tugas,
ketersediaan teknologi, keamanan sistem teknologi, pemeliharaan
teknologi,
kompleksitas, dan faktor sosial terhadap kinerja individual
sebagai variabel terikat.
Berdasarkan hasil output pengolahan data menggunakan SPSS 17.0
yang
terangkum pada tabel diatas memperlihatkan bahwa variabel yang
memiliki nilai
probability 0.05 adalah variabel X2 (Ketersediaan Teknologi)
dengan probability 0.027
dan variabel X4 (Pemeliharaan Teknologi) dengan probability
0.000. Berdasarkan hal
tersebut maka disimpulkan bahwa dari keenam variabel independen
yang ada, yang
berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependennya
(kinerja individu) yaitu
variabel X2 dan X4.
Sementara itu uji F anova digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh
secara bersama-sama (simultan) antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
Dalam analisis ini, apabila diperoleh probabilitas kurang dari
0,05 berarti secara
keseluruhan variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen. Dari output
-
SPSS yang terangkum pada tabel diatas hasilnya diperoleh nilai
probabilitas (signifikasi)
sebesar 0,000. Dapat dikatakan bahwa seluruh variabel independen
yang terdiri dari
kemampuan menyelesaikan tugas, ketersediaan teknologi, keamanan
teknologi sistem,
pemeliharaan teknologi, kompleksitas, dan faktor sosial yang
menjadi indikator untuk
mengukur efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi pada
PT. KIM ENG Sekuritas
secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja
individual.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi dilakukan guna mengetahui derajat
hubungan antara
variabel independen terhadap variabel dependennya. Guna
mengetahui derajat hubungan
dan besarnya pengaruh antara variabel-variabel independen
terhadap variabel dependen
dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien korelasi
determinasi antara variabel
independen yang dikuadratkan atau adjusted R2. Dari uji
koefisien determinasi yang
terangkum dalam tabel diatas nilai koefisien korelasi
determinasi (R2) yang dihasilkan
adalah sebesar 0,735.
Dengan nilai koefisien korelasi determinasi sebesar 0,735, maka
dapat diartikan
bahwa 73,5% kinerja individual dapat dijelaskan dan terpengaruh
oleh variabel
independen yang terdapat dalam penelitian. Sedangkan sisanya
sebesar 26,5% dapat
dijelaskan serta dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam model
penelitian yang ada.
V. KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN
Kesimpulan
Berdasarkan bukti-bukti empiris yang telah diperoleh dari
penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara simultan (bersama-sama) Efektivitas Teknologi Sistem
Informasi Akuntansi
yang diproyeksikan/digambarkan oleh variabel kemampuan
menyelesaikan tugas
(X1), ketersediaan teknologi (X2), keamanan sistem (X3),
pemeliharaan teknologi
(X4), kompleksitas (X5), faktor sosial (X6) berpengaruh secara
signifikan terhadap
kinerja individual (Y). Adapun besarnya pengaruh serta kemampuan
efektivitas
teknologi sistem informasi akuntansi menjelaskan hubungannya
terhadap kinerja
individual adalah sebesar 73,5%. Sedangkan selebihnya sebesar
26,5% kinerja
individual dapat dijelaskan serta dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian yang ada. Hal tersebut
menandakan bahwa
-
efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi sangat
berpengaruh terhadap
peningkatan kinerja suatu individu di dalam suatu perusahaan.
Oleh karena itu
sangat penting bagi suatu perusahaan untuk memperhatikan hal
tersebut supaya
teknologi sistem informasi yang ada dalam perusahaan dapat
dimanfaatkan seefisien
mungkin untuk meningkatkan kinerja individu yang ada.
2. Secara parsial dari variabel-variabel independen yang
memproyeksikan efektivitas
teknologi sistem informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap
kinerja individual
adalah variabel ketersediaan teknologi (X2) dan pemeliharaan
teknologi (X4).
Sedangkan untuk kemampuan menyelesaikan tugas (X1), keamanan
sistem (X3),
kompleksitas (X5) dan faktor sosial (X6) tidak berpengaruh
terhadap kinerja
individual (Y).
Saran dan Implikasi Penelitian
Bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis,
hendaknya
melakukan penelitian dengan menggunakan faktor-faktor lain yang
memiliki
kemungkinan mempengaruhi kinerja individual serta dapat
menggabungkan metode
survey melalui kuisioner serta wawancara. Disarankan agar
responden mendapatkan
penjelasan yang cukup sebelum melakukan pengisian kuisioner
Penelitian ini memberikan implikasi bagi PT. Kim Eng bahwa
dengan adanya
pengaruh antara efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi
terhadap kinerja
individual, maka perusahaan yang bersangkutan mampu mengupayakan
agar teknologi
sistem ada dapat dimanfaatkan seefektiv mungkin untuk
meningkatkan kinerja pegawai
yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Agustiani, Nurul Huda. 2010. Pengaruh Pemanfaatan Sistem
Informasi Akademik Terpadu
(SIKADU) terhadap Kinerja Individual dengan Kemudahan Penggunaan
Sebagai
Variabel Moderating. Tesis Universitas Negeri Semarang.
Algifari. 2000. Analisis Regresi: Teori, Kasus, dan Solusi.
Yogyakarta : Liberty
Almilia, Luciana Spica dan Irmaya Briliantien. 2007.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di
Wilayah
Surabaya dan Sidoarjo.
Amalia, Soraya. 2010. Persepsi Pegawai Pajak terhadap
Pemanfaatan Teknologi Informasi
pada Kinerja Individual.
-
Ariayanto, Dodik. 2008. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan
Kepercayaan Teknologi
Sistem Informasi terhadap Kinerja Individual.
Dajan, Anto. 1991. Pengantar Metode Statistik. Jakarta :
LP3ES
Darmini, Anak Agung Rai dan I Nyoman Wijaya Asmara Putra. 2009.
Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Pengaruhnya pada Kinerja Individual pada
Bank
Perkreditan Rakyat di Kabupaten Tabanan. Ekonomi Audi : Audi
Jurnal
Akuntansi dan Bisnis Volume : 4 No 1 Januari 2009.
Dinar. 2006. Kepercayaan terhadap Tekknologi Sistem Informasi
Baru dalam Evaluasi
Kinerja Individual.
Hall, James A. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta :
Salemba Empat.
Jumaili, Salman. 2005. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem
Informasi Baru dalam
Evaluasi Kinerja Individual. Simposium Nasional Akuntansi (SNA)
VII Solo.
Jusuf, Amir Abadi dan Rudi M. Tambunan. 1996. Sistem Informasi
akuntansi. Jakarta :
Salemba Empat.
Kartikahadi, Hans. 1995. Sistem Informasi Akuntansi Bisnis di
Indonesia. Jurnal Akuntansi
FEUI Volume 9 September 1995.
Listyan, Dony. 2008. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem
Informasi Baru dalam
Evaluasi Kinerja Individual.
Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Nawari. 2010. Analisis Statistik dengan MS Excel dan SPSS 17.
Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.
Novita, Helena. 2011. Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Dampaknya Terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Dwi Daya Sentra Prakasa (PERSERO).
Nugroho. 2010. Pengaruh Kepercayaan dan Pemanfaatan Teknologi
Sistem Informasi Baru
terhadap Kinerja Individual Mahasiswa di STIE Perbanas
Surabaya.
PAS (Panduan Aplikasi dan Solusi). 2010. Mengolah Data Statistik
Hasil Penelitian dengan
SPSS 17. Semarang : Wahana Komputer dan Penerbit Andi.
Rambe, Atika Irmawati Lestari. 2010. Hubungan Efektivitas
Teknologi Sistem Informasi
Akuntansi terhadap Kinerja Individual pada Karyawan/Karyawati
Induk
Koperasi Unit Desa.
Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart. 2006. Sistem
Informasi Akuntansi. Jakarta :
Salemba Empat.
-
Sari, Maria M.Ratna. 2009. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan
Kepercayaan terhadap
Teknologi Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Individual
pada Pasar
Swalayan di Kota Denpasar. Ekonomi Audi : Audi Jurnal Akuntansi
dan Bisnis
Volume : 4 No 1 Januari 2009.
Siregar, Astuti Handayani dan I Ketut Suryanawa. 2008.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Individual pada Kantor
Pelayanan Pajak
Pratama Denpasar Barat. Jurnal Universitas Udayana.
Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda
dengan SPSS. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung : Alfa Beta.
Supranto, J. 1990. Statistika Teori dan Aplikasi. Jakarta :
Erlangga.
Sutabri, Tata. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta :
Andi.
Utami, Wiwik. Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi
terhadap Kinerja Individu.
Jurnal Universitas Mercubuana.
Wirjono, Endang Raino. Pengaruh Kepercayaan dan Umur terhadap
Kinerja Individual
dalam Penggunaan Teknologi Informasi. Jurnal Universitas Adma
Jaya
Yogyakarta.
http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/ok_dodik.pdf
http://eprints.undip.ac.id/17986/1/JOHANNA_MUDJIATI.pdf
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/41095163.pdf
www.google.com
www.wikipedia.com