Top Banner
1 TREATIES RECENTLY CONCLUDED October – December 2019
62

TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

Oct 29, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

1

TREATIES RECENTLY CONCLUDED

October – December 2019

Page 2: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

2

Page 3: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

JURNAL

PERJANJIAN INTERNASIONAL

Volume IV Oktober – Desember 2019

”Treaty Journal” diterbitkan oleh Ditjen HPI cq. Setditjen HPI secara berkala (kuartal) dan memuat Perjanjian Internasional yang

ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia

DIREKTORAT JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

KEMENTERIAN LUAR NEGERI 2019

Page 4: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian
Page 5: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

i

DAFTAR PERJANJIAN INTERNASIONAL PERIODE OKTOBER – DESEMBER 2019

Teks dapat diakses di www.treaty.kemlu.go.id

1. REPUBLIK INDONESIA – AMERIKA SERIKAT

Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Bilateral – Jakarta, 9 April 2019

2. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama di Bidang KekayaanIntelektual – Jakarta, 18 Juni 2019

3. REPUBLIK INDONESIA – KERAJAAN KAMBOJA Nota Kesepahaman tentang Kerjasama Manajemen Dua Situs Warisan Dunia, Borobudur dan Angkor – 19 Juli 2019

4. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK MOZAMBIK Persetujuan Perdagangan Preferensial – Maputo, 27 Agustus 2019

5. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK DEMOKRATIK RAKYAT LAOS Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Kesehatan – Siem Reap, 30 Agustus 2019

6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian tentang Pendidikan Kejuruan dan KerjaSama Pelatihan – Budapest, 17 September 2019

7. REPUBLIK INDONESIA – KERAJAAN BELGIA Pernyataan Kehendak dalam Kolaborasi Antar Administrasi Pabean –Jakarta, 18 September 2019

8. REPUBLIK INDONESIA – PAPUA NUGINI Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama di Bidang Kesehatan –Jakarta, 20 September 2019

Page 6: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

ii

9. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK DOMINIKA Memorandum Saling Pengertian tentang Konsultasi Politik - New York, 23 September 2019

10. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama dalam KerangkaProgram Stipendium Hungaricum untuk Tahun 2020-2022 - New York, 27September 2019

11. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK SINGAPURA Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Kearsipan – Singapura, 8 Oktober 2019

12. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK SINGAPURA Persetujuan tentang Pertukaran Data Elektronik Untuk Memfasilitasi dan Mengamankan Perdagangan – Singapura, 8 Oktober 2019

13. REPUBLIK INDONESIA – BREMEN OVERSEAS RESEARCH AND DEVELOPMENT

ASSOCIATION (BORDA) Memorandum Saling Pengertian tentang Pengelolaan Air Limbah Domestikdan Persampahan di Indonesia – Jakarta, 8 Oktober 2019

14. REPUBLIK INDONESIA – KERAJAAN THAILAND Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Internasional untuk PemberantasanKorupsi – Bangkok, 9 Oktober 2019

15. REPUBLIK INDONESIA – UNIVERSITAS GRIFFITH, QUEENSLAND, AUSTRALIA Persetujuan tentang Penelitian dan Peningkatan Kapasitas di BidangLingkungan dan Manajemen Kehutanan, Adaptasi Perubahan Iklim danPengusahaan Secara Berkelanjutan – Brisbane, 10 Oktober 2019

16. REPUBLIK INDONESIA – AUSTRALIA Pengaturan Tambahan tentang Kemitraan Indonesia-Australia untuk Kesiapsiagaan Bencana / Program Siap Siaga – Pangkal Pinang, 13 Oktober 2019

Page 7: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

iii

17. REPUBLIK INDONESIA – JEPANG Rencana Aksi untuk Implementasi Memorandum Kerja Sama dalam bidangHukum dan Hak Asasi Manusia – Tokyo, 16 Oktober 2019

18. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOLOMBIA Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Kesehatan – Bogota, 16 Oktober 2019

19. REPUBLIK INDONESIA – UNI EKONOMI EURASIA Memorandum Kerja Sama antara Pemerintah Republik Indonesia danEurasian Economic Commission – Tangerang, 17 Oktober 2019

20. REPUBLIK INDONESIA – KERAJAAN MAROKO Memorandum Saling Pengertian mengenai Kerja Sama Industri – Jakarta, 28 Oktober 2019

21. REPUBLIK INDONESIA – KERAJAAN MAROKO Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Penanggulangan Terorisme – Jakarta, 28 Oktober 2019

22. REPUBLIK INDONESIA – KERAJAAN MAROKO Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Kelautan danPerikanan – Jakarta, 28 Oktober 2019

23. REPUBLIK INDONESIA – KERAJAAN MAROKO Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama dalam Pertukaran Informasi Intelijen Keuangan terkait Pencucian Uang dan PendanaanTerorisme – Jakarta, 28 Oktober 2019

24. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang Kerangka Kerja Sama di Bidang Program PrioritasKehutanan – Daejon, 29 Oktober 2019

25. REPUBLIK INDONESIA – HONG KONG Persetujuan tentang Pertukaran Otomatis Laporan per-Negara – Jakarta, 30 Oktober 2019

Page 8: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

iv

26. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KAZAKHSTAN Memorandum Saling Pengertian antara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan Dewan Konstitusi Republik Kazakhstan – Bali, 2 November 2019

27. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK CEKO Memorandum Saling Pengertian antara Mahkamah Konstitusi RepublikIndonesia dan Mahkamah Konstitusi Republik Ceko – Bali, 4 November 2019

28. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK DEMOKRATIS RAKYAT LAOS Nota Kerja Sama tentang Kerja Sama Hukum – Jakarta, 4 November 2019

29. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK UNI MYANMAR Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Kesehatan – Jakarta, 8 November 2019

30. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK FILIPINA Amandemen Protokol Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja SamaPenanggulangan Terorisme Internasional – Manila, 12 November 2019

31. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Penanggulangan Terorisme – Seoul, 13 November 2019

32. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama PengembanganKoperasi, Usaha Kecil dan Menengah – Jakarta, 20 November 2019

33. REPUBLIK INDONESIA – KANTOR PATEN EROPA Memorandum Saling Pengertian tentang Penguatan Kemitraan Teknis danStrategis – Munich, 21 November 2019

34. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Memorandum Saling Pengertian tentang Kerjasama Teknis Pemindahan danPembangunan Ibu Kota Negara – Busan, 25 November 2019

Page 9: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

v

35. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Persetujuan mengenai Pembebasan Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatikdan Paspor Dinas – Busan, 25 November 2019

36. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Deklarasi Bersama tentang Kesimpulan Negosiasi untuk PerjanjianKemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea – Busan, 25 November 2019

37. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK Perjanjian Kerja Sama mengenai Jaminan Keamanan dalam Impor danEkspor Produk-produk Akuatik – Jakarta, 27 November 2019

38. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK Nota Kesepahaman tentang Kerjasama dalam Penelitian Strategis danPertukaran Akademik di Bidang Pertahanan dan Keamanan – Jakarta, 27 November 2019

39. REPUBLIK INDONESIA – KEPULAUAN SOLOMON Perjanjian Hibah untuk Pembangunan Stadion Futsal Multifungsi untukPelaksanaan Pacific Games 2023 di Kepulauan Solomon – Bali, 5 Desember 2019

40. REPUBLIK INDONESIA – KERAJAAN ARAB SAUDI Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama dalam Bidang Pemeriksaan Sektor Publik – Jakarta, 5 Desember 2019

41. REPUBLIK INDONESIA – KEPULAUAN SOLOMON Perjanjian tentang Kerangka Kerja Sama untuk Pembangunan – Bali, 5 Desember 2019

42. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK GUATEMALA Memorandum Saling Pengertian tentang Konsultasi Bilateral – Jakarta, 10 Desember 2019

Page 10: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

vi

43. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK BELARUS Nota Kesepahaman Bersama tentang Kerja Sama di Bidang Perpustakaan -Belarus, 10 Desember 2019

44. REPUBLIK INDONESIA – PAPUA NUGINI Deklarasi tentang Hasil Pengukuran 52 Monumen Meridian (MMS)menggunakan World Geodetic System (WGS) 1984 - Lae, PNG, 12 Desember 2019

45. REPUBLIK INDONESIA – PAPUA NUGINI Memorandum Saling Pengertian tentang Perapatan Pilar Batas - Lae, PNG, 12 Desember 2019

46. REPUBLIK INDONESIA – FEDERASI RUSIA Perjanjian tentang Bantuan Hukum Timbal Balik dalam Masalah Pidana -Moskow, 13 Desember 2019

47. REPUBLIK INDONESIA – PERHIMPUNAN BANGSA-BANGSA ASIA TENGGARA

(ASEAN) Perjanjian tentang Pelaksanaan Hibah untuk Repatriasi Pengungsi ke Myanmar - Jakarta, 20 Desember 2019

48. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK SOSIALIS VIET NAM Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Kearsipan – Hanoi, 23 Desember 2019

49. REPUBLIK INDONESIA – CARITAS GERMANY Memorandum Saling Pengertian tentang Penanggulangan Bencana BerbasisMasyarakat - Jakarta, 30 Desember 2019

Page 11: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

1

INDONESIA – AMERIKA SERIKAT

1. NOTA KESEPAHAMAN TENTANG KERJA SAMA BILATERAL ANTARA DIREKTORAT

JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASIMANUSIA INDONESIA DAN KANTOR PATEN DAN MEREK DAGANG AMERIKA SERIKAT –Jakarta, 9 April 2019

Latar Belakang dan Bidang Kerjasama Tunduk pada ketersediaan sumber daya dan dana, kerja sama antara Para Peserta akan dilakukan melalui berbagai proyek, termasuk, namun tidak terbatas pada: • Pertukaran data kekayaan

intelektual, informasi, dan dokumentasi yang ditentu-kan bersama. Peserta bermaksud untuk bekerja sama dalam berbagi informasi terkait kekayaan intelektual, informasi yang non-rahasia dan praktik terbaik yang memfasilitasi proses pemeriksaan paten, desain industri, dan aplikasi dan pendaftaran merek dagang, relevan dengan operasi kantor kekayaan intelektual yang efisien, atau relevan dengan perlin-dungan dan penegakan hak kekayaan intelektual.

• Kolaborasi dalam membe-rikan program pelatihan

dan pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk meningkatkan administrasi kantor, pengembangan sumber daya manusia, paten, desain industri, dan pemerik-saan merek dagang, dan perlindungan, pemanfaatan dan penegakan hak kekayaan intelektual, dan mempromo-sikan peran perlindungan kekayaan intelektual dalam inovasi, transfer teknologi, komersialisasi dan pertumbuhan ekonomi.

Tanggung Jawab Para Peserta A. Berdasarkan MSP ini, Para

Peserta berkeinginan untuk membuat rencana kerja tahunan untuk menetapkan kegiatan spesifik yang ingin mereka terapkan setiap tahun, dan dapat menambah dan memodifikasi rencana kerja.

B. Untuk meninjau kemajuan kegiatan yang dilakukan berdasarkan MSP ini dan memperbarui rencana kerja,

Para Peserta akan meninjau rencana kerja secara berkala.

C. Setiap Peserta berkeinginan untuk menunjuk seorang penghubung di bawah ini.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan terus berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun Cara Pengakhiran Masing-masing Peserta dapat menghentikan MSP dengan alasan apa pun, dan dalam hal itu, setiap Peserta berusaha untuk memberikan pemberitahuan tertulis tiga puluh (30) hari tentang niat untuk menghentikan kepada Peserta lain Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan Kekayaan lntelektual, Kementerian

Hukum dan HAM, Republik Indonesia dan Kepala Bidang Kebijakan dan Direktur Bidang lnternasional, Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat dengan disaksikan oleh

Direktur Jenderal Kekayaan lntelektual, Kementerian Hukum dan HAM, Republik Indonesia dan Wakil Menteri Perdagangan untuk Kekayaan Intelektual dan Direktur

Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat

Page 12: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

2

INDONESIA – TIONGKOK

2 MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA DI BIDANG KEKAYAAN

INTELEKTUAL – Jakarta, 18 Juni 2019 Tujuan Tujuan MSP ini adalah sebagai berikut: 1. mempromosikan

pengembangan sistem kekayaan intelektual di kedua negara yaitu Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok;

2. menirigkatkan dan memperkuat kerja sama dan pertukaran bilateral di bidang kekayaan intelektual, termasuk tapi tidak terbatas pada paten, desain industri, merek, dan indikasi geografis; dan

3. memfasilitasi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi sosial Tiongkok dan Indonesia.

Ruang Lingkup Kerjasama Para Pihak, sesuai dengan peraturan perundang-undangan masing-masing yang berlaku, akan bekerja sama dalam bidang berikut: 1. Peningkatan dialog untuk

bertukar pandangan dalam kerja sama Para Pihak dan perkembangan di bidang

kekayaan intelektual, strategi kekayaan intelektual nasional, pembentukan dan implementasi peraturan hukum serta kebijakan di dua negara, dan isu kekayaan intelektual lainnya yang menjadi perhatian bersama;

2. Memperkuat diskusi pengalaman terbaik dan kerja sama dalam pemeriksaan dan pemberian hak kekayaan intelektual;

3. Mempromosikan kolaborasi antara Para Pihak dalam pelatihan dan pengambangan sumber daya manusia;

4. Kerja sama dalam pengembangan teknologi informasi terkait Kl;

5. Pertukaran dokumentasi kekayaan intelektual yang disepakati bersama dan bekerja sama dalam pengembangan sumber daya dokumentasi dan layanan informasi paten kepada publik;

6. Bekerja sama dalam upaya promosi untuk meningkatkan kesadaran kekayaan intelektual di kalangan masyarakat.

7. Bertukar pandangan dalam isu utama sistem kekayaan intelektual internasional yang dibahas oleh the World Intellectual Property Organization dan organisasi internasional lainnya;

8. Proyek kerja sama lainnya dan kegiatan yang disepakati Para Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini berlaku selama 5 tahun Cara Pengakhiran Para Pihak dapat mengakhiri MSP ini sewaktu-waktu dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya paling lambat enam puluh hari sebelum pengakhiran Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Tiongkok dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Komisioner

Kantor Administrasi Kekayaan Intelektual Tiongkok

Page 13: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

3

INDONESIA – KAMBOJA

3. NOTA KESEPAHAMAN TENTANG KERJASAMA MANAJEMEN DUA SITUS WARISAN

DUNIA, BOROBUDUR DAN ANGKOR – 19 Juli 2019 Tujuan 1. Untuk melaksanakan, sesuai

dengan prinsip-prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan, pertukaran dan kerja sama antara dua situs warisan dunia dalam bidang pengembangan pariwisata berkelanjutan dan manajemen lingkungan untuk mendorong kemakmuran dan pembangunan bersama. Hal ini juga bertujuan untuk membangun kerangka kerja sama yang erat antara Para Pihak.

2. Untuk mempromosikan dua situs warisan dunia, Borobudur dan Angkor.

3. Untuk melakukan pertukaran peserta pelatihan dan ahli dari Para Pihak.

4. Untuk melakukan pertukaran bantuan teknis yang terkait manajemen dan promosi pariwisata dari dua situs warisan dunia.

Pelaksanaan 1. Para Pihak membentuk sebuah

Kelompok Kerja untuk memfasilitasi pelaksanaan MoU ini serta untuk merumuskan rencana prosedur, rekomendasi, kerjasama dan program kerja.

2. Kegiatan-kegiatan yang dijelaskan dalam kerjasama tersebut di lakukan melalui program khusus yang disetu-jui oleh Para Pihak. Persiapan program memastikan, antara lain, tujuan, ketentuan pembiayaan dan perincian lainnya yang terkait dengan tindakan tertentu dari kerjasama tersebut.

3. Konsultasi dilakukan oleh Para Pihak pada waktu yang disepakati bersama yang bertujuan untuk mengawasi pelaksanaan dan koordinasi.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MoU ini berlaku untuk periode lima (5) tahun Cara Pengakhiran MoU ini dapat diubah atau diakhiri kapan saja oleh pihak mana pun, setelah mengirim surat resmi, dengan pemberitahuan minimum enam (6) bulan Catatan Khusus MoU ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Khmer dan lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Utama, PT Taman Wisata Candi Borobudur,

Prambanan & Ratu Boko (Persero) dan Direktur Jenderal Otoritas Nasional untuk Perlindungan dan Manajemen Angkor dan Wilayah Siem Reap (APSARA)

Page 14: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

4

INDONESIA – MOZAMBIK

4. PERSETUJUAN PERDAGANGAN PREFERENSIAL – Maputo, 27 Agustus 2019 Tujuan Tujuan dari Persetujuan ini adalah untuk memperkuat hubungan perdagangan diantara Para Pihak, terutama melalui: a) pengurangan atau

penghapusan tarif terhadap perdagangan barang;

b) penghapusan hambatan non-tarif terhadap perdagangan barang.

Ruang Lingkup Persetujuan ini melingkupi daftar produk sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II. Pengurangan atau Penghapusan Tarif 1. Tarif Most Favoured Nation

(selanjutnya disebut sebagai "MFN") tahun 2017

yang diterapkan oleh Para Pihak terhadap semua produk yang tercakup dalam Persetujuan ini wajib dikurangi dan, apabila relevan, dihapuskan sesuai dengan jadwal komitmen tarif masing-masing Pihak sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I dan II.

2. Jika tingkat tarif MFN dari satu Pihak lebih rendah dari tarif preferensi dalam jadwal komitmen tarif sebagaimana dalam Lampiran I dan II, Pihak tersebut wajib menerapkan tarif yang lebih rendah terhadap barang yang berasal dari Pihak lainnya.

Mulai Berlaku Persetujuan ini wajib berlaku mulai 60 (enam puluh) hari setelah tanggal Para Pihak saling

bertukar pemberitahuan tertulis tentang telah selesainya prosedur domestik masing-masing Pihak Masa Berlaku Persetujuan ini wajib tetap berlaku kecuali diakhiri oleh salah satu Pihak Cara Pengakhiran Masing-masing Pihak dapat mengakhiri Persetujuan ini melalui pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya. Persetujuan ini akan berakhir 180 (seratus delapan puluh) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut Catatan Khusus Persetujuan ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Portugis & lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Perdagangan, Republik Indonesia dan

Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Republik Mozambik

Page 15: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

5

INDONESIA – LAOS

5. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA KESEHATAN – Siem

Reap, 30 Agustus 2019 Tujuan Tujuan dari MSP ini adalah untuk membangun kerangka hukum untuk kerja sama di bidang kesehatan. Bidang Kerjasama Para Pihak wajib mengembangkan program kerja sama di berbagai bidang kesehatan sebagai berikut: a. Kesehatan Masyarakat; b. Pelayanan Kesehatan; c. Kefarmasian dan Alat

Kesehatan; d. Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit; dan e. Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan. Bentuk Kerjasama 1. Kerja sama dalam kerangka

MSP ini dapat dilakukan

dalam bentuk-bentuk sebagai berikut: a. Pelatihan dan

pengembangan kapasitas; b. Pertukaran pengalaman,

informasi dan pengetahuan;c. Pertukaran para ahli dan

delegasi; d. Kampanye bersama; e. Bentuk kerja sama lainnya

yang disepakati bersama secara tertulis oleh Para Pihak.

2. Semua bentuk kerja sama dalam kerangka MSP ini akan dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan

Masa Berlaku MSP ini wajib tetap berlaku untuk satu jangka waktu 5 (lima) tahun Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat mengakhiri MSP ini dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lain melalui saluran diplomatik setidaknya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Laos dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan

Menteri Kesehatan Republik Demokratik Rakyat Laos

Page 16: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

6

INDONESIA – HONGARIA

6. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG PENDIDIKAN KEJURUAN DAN KERJA

SAMA PELATIHAN – Budapest, 17 September 2019 Tujuan Tujuan dari MSP ini adalah untuk membangun dan memperkuat kerja sama di bidang Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (VET) antara Para Pihak, selanjutnya untuk menerapkan kemitraan jangka panjang berdasarkan kedudukan yang setara dan saling menguntungkan. Ruang Lingkup Kerjasama MSP ini akan diimplementasi-kan terutama di bidang-bidang berikut: a. Praktik terbaik dalam sistem

Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan;

b. Meningkatkan daya tarik Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan;

c. Model pendanaan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan;

d. Program pembelajaran orang dewasa dalam pendidikan informal dan nonformal;

e. Program mobilitas dalam Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan; dan

f. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia di Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan.

MSP ini akan dilaksanakan melalui: a. Pertukaran data dan informasi

pendidikan/pelatihan yang relevan, termasuk kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan;

b. Penyelenggaraan kunjungan studi para ahli;

c. Mengadakan lokakarya, simposium dan acara lainnya; dan

d. Pertukaran program untuk para ahli, guru, tenaga

kependidikan, dan siswa sekolah kejuruan.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat mengakhiri MSP dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya. MSP ini akan berakhir enam bulan setelah diterimanya pemberitahuan Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Hongaria dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan

Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria

Page 17: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

7

INDONESIA – BELGIA

7. LETTER OF INTENT DALAM KOLABORASI ANTAR ADMINISTRASI PABEAN – Jakarta, 18

September 2019 Ruang Lingkup Kerjasama Para Pihak akan, dengan tetap tunduk pada hukum dan peraturan domestik serta memperhatikan peraturan perundang-undangan internasional yang berlaku, memperbaiki dan meningkatkan kolaborasi dalam pencegahan, investigasi dan pemberantasan terhadap pelanggaran Pabean serta untuk memastikan keamanan rantai suplai perdagangan internasional. Dalam ruang lingkup Letter of Intent ini, kedua belah pihak akan berkolaborasi melalui berbagai jenis aktivitas, pada khususnya namun tidak terbatas pada bidang-bidang sebagai berikut: • Program pelatihan bersama,

kursus, lokakarya dan seminar dalam mengembangkan keahlian-keahlian khusus petugas pabean,

• Kunjungan ahli ke Pihak lain, dengan tujuan untuk mempertukarkan praktik-praktik terbaik dalam bidang keamanan dan fasilitasi perdagangan,

• Pertukaran petugas ketika saling memberikan manfaat untuk tujuan memajukan pemahaman teknik masing-masing Pihak,

• Pengaplikasian instrumen-instrumen teknis baru dalam kursus pelatihan dan pertukaran keahlian dalam teknologi modern untuk mendeteksi penyelundupan barang-barang terlarang.

Para Pihak sepakat untuk mempertahankan partisipasi penuh dalam urusan-urusan WCO dengan mendukung pertukaran dalam isu-isu penting WCO, mengkoordinasikan pandangan dan sikap serta berpartisipasi dalam diskusi-diskusi pengembangan World Customs Organization di masa depan.

Mulai Berlaku 30 hari setelah tanggal penandatanganan Masa Berlaku LoI ini akan tetap berlaku selama periode 3 (tiga) tahun dari tanggal pemberlakuan. Periode pemberlakuan LoI ini dapat diperpanjang dengan persetujuan timbal balik dari Para Pihak Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat mengajukan keinginannya untuk mengakhiri LoI ini sebelum berlalunya periode tiga tahun dengan memberikan pemberitahuan tertulis 3 (tiga) bulan sebelumnya Catatan Khusus LoI ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia, dan lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia

dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kerajaan Belgia

Page 18: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

8

INDONESIA – PAPUA NUGINI

8. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA DI BIDANG KESEHATAN

– Jakarta, 20 September 2019 Tujuan Para Pihak dalam MSP ini akanmengembangkan kerja sama di bidang kesehatan atas dasar saling menguntungkan dan sesuai dengan hukum dan peraturan negara masing-masing. Minat Bersama Para Pihak sepakat untuk mempromosikan kerja sama timbal balik dalam bidang-bidang kepentingan bersama berikut ini: a. Kesehatan Masyarakat b. Pengembangan dan

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

c. Kefarmasian dan Alat Kesehatan

d. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

e. Pengembangan dan Pengua-tan Pelayanan Kesehatan.

Bentuk Kerjasama Kerja sama antara Para Pihak dapat dilaksanakan melalui bentuk sebagai berikut: a. Pertukaran informasi dan

pengalaman; b. Pertemuan konsultasi; c. Pengembangan kapasitas; d. Penempatan tenaga kesehatan

dari satu Pihak ke Pihak lainnya dalam keadaan darurat atau wabah; dan

e. Setiap bentuk kerja sama lainnya yang disepakati bersama secara tertulis oleh Para Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Terakhir

Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun berikutnya dengan persetujuan bersama secara tertulis oleh Para Pihak Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat mengakhiri MSP ini dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lain melalui saluran diplomatik setidaknya 6 bulan sebelum tanggal berakhirnya dimaksud Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan

Menteri Kesehatan dan HIV/AIDS Papua Nugini

Page 19: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

9

INDONESIA – DOMINIKA

9. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KONSULTASI POLITIK - New York, 23

September 2019 Tujuan Para Peserta dengan ini setuju untuk mengadakan Pertemuan Konsultasi berkala yang mencakup berbagai topik, pada tingkat pejabat senior dari kedua Kementerian Luar Negeri, untuk bertukar pandangan mengenai isu-isu bilateral dan internasional yang menjadi kepentingan bersama. Ruang Lingkup Kerjasama 1. Para Peserta akan bertukar

pandangan mengenai isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, termasuk di dalamnya isu-isu yang didiskusikan di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi-organisasi internasional terkait lainnya, dan forum yang diikuti oleh kedua Peserta.

2. Pertemuan Konsultasi akan diadakan secara bergantian di Indonesia dan di Republik Dominika, atau pada lokasi lain yang disetujui oieh kedua Peserta. Para Peserta dapat mengundang perwakilan dari institusi lain yang relevan untuk mengadakan pertemuan ad hoc dan/atau membentuk kelompok kerja dengan representasi yang setara. Level, tanggal, tempat, dan agenda Pertemuan akan ditentukan melalui saluran diplomatik.

3. Para Peserta akan menjamin kerahasiaan hasil Konsultasi. Dokumen dan informasi yang dipertukarkan antara Para Peserta tidak akan diberikan atau dialihkan kepada Pihak Ketiga tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Peserta lainnya.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan terus berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun, dan akan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu lima (5) tahun berikutnya Cara Pengakhiran Salah satu Peserta dapat mengakhiri MSP ini pada setiap waktu dengan memberikan notifikasi tertulis setidaknya sembilan puluh (90) hari sebelum tanggal pengakhiran yang diinginkan Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Spanyol dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan

Menteri Luar Negeri Republik Dominika

Page 20: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

10

INDONESIA – HONGARIA

10. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA DALAM KERANGKA

PROGRAM STIPENDIUM HUNGARICUM UNTUK TAHUN 2020-2022 - New York, 27 September 2019

Tujuan Tujuan dari MSP ini adalah untuk memfasilitasi dalam jangka panjang, perpanjangan kerja sama antara Para Pihak, yang berkontribusi, untuk kepentingan pengembangan masyarakat berbasis pengeta-huan, kepada pengembangan ekonomi dan sosial Republik Indonesia melalui penyediaan pendidikan tinggi dan pelatihan professional yang sangat berkualitas terhadap pelamar-pelamar terbaik dari Republik Indonesia. Beasiswa Stipendium Hungaricum untuk WN Indonesia Melalui kerangka Program Beasiswa Stipendium Hungaricum, MoFAT menawarkan hingga 100 beasiswa per tahun bagi WN

Indonesia untuk melanjutkan studi di Hongaria baik dalam bahasa Hongaria atau dalam bahasa asing, sesuai dengan ketentuan sebagai berikut: • Hingga 10 beasiswa per tahun

untuk studi Sarjana (BA/BSc) dan 40 beasiswa per tahun untuk studi Pascasarjana (MA/MSc) di bidang agrikultur, ilmu pengetahuan alam, ekonomi, teknologi informasi dan studi teknis, ilmu sosial, dan studi olahraga, yang disetujui oleh Para Pihak sesuai dengan Lampiran 1 Keputusan Pemerintah No. 139/2015. (VI.9.) Pemerintah Hongaria;

• Hingga 50 beasiswa per tahun untuk studi Doktoral penuh (PhD/DLA) di segala bidang;

• Beasiswa dapat dipergunakan untuk tiga (3) sampai sepuluh (10) buIan program pelatihan.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku hingga tanggal 31 Desember 2022 Cara Pengakhiran MSP ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak secara tertulis, melalui saluran diplomatik. Dalam hal ini, pengakhiran MSP akan berlaku setelah berakhirnya periode enam (6) bulan setelah menerima pemberitahuan tentang pengakhirannya Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Hongaria dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan

Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria

Page 21: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

11

INDONESIA – SINGAPURA

11. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA KEARSIPAN – Singapura,

8 Oktober 2019 Tujuan : Tujuan dari MoU ini adalah untuk membangun kerja sama timbal balik dan kolaboratif antara Para Pihak untuk meningkatkan perbaikan layanan mereka terhadap para pemangku kepentingan dan komunitas yang lebih luas, di bidang arsip sebagai dokumentasi warisan dan sejarah, serta manajemen arsip dan arsip. Area Kerjasama : Kerja sama meliputi hal-hal : a. Pertukaran pengetahuan

tentang khasanah arsip yang berkaitan dengan

sejarah, budaya dan warisan Para Pihak;

b. Pertukaran profesional yang mencakup hal-hal seperi administrasi, sejarah lisan, pembangunan dan pengelo-laan koleksi, preservasi dan konservasi, curatorship, desain pameran, teknologi informasi dan program-program penjangkauan;

c. Pameran bersama yang meliputi kegiatan kurasi bersama dan pengembangan pemrograman bersama;

d. Penelitian dan publikasi. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan

Masa Berlaku MoU ini berlaku selama 3 (tiga) tahun kecuali diakhiri, dan akan diperpanjang untuk periode 3 (tiga) tahun berikutnya Cara Pengakhiran MoU ini dapat diakhiri oleh salah satu pihak dengan mengajukan pemberitahuan tertulis kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum pengakhiran Catatan Khusus MoU ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Pelaksana Tugas Kepala Arsip Nasional, Republik Indonesia dan

Pejabat Eksekutif Tertinggi, Arkib Negara Singapura, sebuah institusi Lembaga Perpustakaan Negara, Republik Singapura

Page 22: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

12

INDONESIA – SINGAPURA

12. PERSETUJUAN TENTANG PERTUKARAN DATA ELEKTRONIK UNTUK MEMFASILITASI

DAN MENGAMANKAN PERDAGANGAN – Singapura, 8 Oktober 2019 Tujuan : Tujuan Persetujuan ini adalah: 1. Untuk promosi kerja sama

dalam rangka pertukaran data elektronik data pabean, informasi, teknologi, dan pengetahuan untuk: a. memfasilitasi dan

mengamankan perdagangan;

b. berkolaborasi dalam masalah teknis yang diperlukan dalam transmisi dan pertukaran data pabean;

c. promosi perdagangan lintas batas yang lancar, bebas kertas dan aman; dan

d. meningkatkan manajemen risiko di bidang kepabeanan.

2. Untuk melakukan uji coba yang menghubungkan National Single Windows dari Para Pihak sehingga terdapat keseimbangan antara kepatu-han dan fasilitasi terhadap kelancaran arus barang;

3. Untuk membangun koneksi elektronik antara National Single Windows dari Para Pihak dan mengidentifikasi persyaratan teknis dan operasional yang diperlukan.

Ruang Lingkup Persetujuan : lmplementasi Persetujuan ini wajib mematuhi hukum dan peraturan negara masing-masing dan tidak mengurangi komitmen Para Pihak sesuai dengan perjanjian internasional yang berlaku di mana setiap negara merupakan pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku Persetujuan ini wajib tetap berlaku sampai salah satu Pihak memberitahukan Pihak lainnya secara tertulis tiga (3) bulan sebelum tanggal dikehendakinya pengakhiran Persetujuan ini Cara Pengakhiran Salah satu Pihak memberita-hukan Pihak lainnya secara tertulis tiga (3) bulan sebelum tanggal dikehendakinya pengakhiran Persetujuan ini Catatan Khusus Persetujuan ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Keuangan, Republik Indonesia dan

Menteri Keuangan, Republik Singapura

Page 23: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

13

INDONESIA – BREMEN OVERSEAS RESEARCH AND

DEVELOPMENT ASSOCIATION (BORDA) 13. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH

DOMESTIK DAN PERSAMPAHAN DI INDONESIA – Jakarta, 8 Oktober 2019 Tujuan Tujuan dari MoU ini adalah untuk memberikan kerangka kerja sama dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan dan kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia melalui pertukaran pengalamandan bantuan teknis dalam bidang pengelolaan air limbah domestik dan persampahan. Ruang Lingkup 1. pencapaian Tujuan Pemba-

ngunan Berkelanjutan, khususnya Tujuan Nomor 6, 11 dan 17 dan Agenda Baru Perkotaan pada tingkat lokal berdasarkan prinsip implementasi progresif;

2. pengembangan sumber daya manusia untuk program sanitasi berbasis masyarakat; dan

3. pengembangan pengelolaan air limbah domestik dan persampahan berbasis masyarakat.

Mekanisme Kerja Sama 1. Mekanisme pelaksanaan

program disepakati dalam Arahan Program yang wajib

dibuat oleh Para Pihak dan tercantum di dalam Lampiran MoU ini. Arahan Program merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari MoU ini.

2. Arahan program sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), setidaknya memuat fokus program, ruang lingkup program, pembiayaan program, lokasi pelaksanaan program, mitra kerja sama/penerima manfaat, mekanisme pelaksanaan, pemantauan clan evaluasi, pelaporan dan publikasi serta penutup.

3. Seluruh program yang akan dilaksanakan dalam MoU ini wajib sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PUPR yang berlaku.

4. Rincian Program wajib dirumuskan dalam Rencana Induk Kegiatan dan Rencana Kegiatan Tahunan BORDA.

5. Rencana Induk Kegiatan dan Rencana Kegiatan Tahunan wajib mendapat persetujuan secara tertulis dari Kementerian PUPR.

6. Dalam hal pelaksanaan kerja sama dilakukan dengan Pemerintah Daerah di lokasi kerja sama, BORDA wajib menyepakati Rencana Kerja Tahunan bersama-sama dengan Pemerintah Daerah terkait. Rencana Kerja Tahunan tersebut wajib mendapatkan persetujuan dari Kementerian PUPR.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MoU ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun Cara Pengakhiran MoU ini dapat diakhiri setiap saat oleh salah satu Pihak dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak lainnya sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang diinginkan Catatan Khusus MoU ini ditandatangani dalam 1 (satu) bahasa lndonesia

Ditandatangani oleh Direktur PPLP, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

Republik Indonesia dan Direktur Bremen Overseas Research and Development Association (BORDA) untuk Indonesia

Page 24: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

14

INDONESIA – THAILAND

14. NOTA KESEPAHAMAN TENTANG KERJA SAMA INTERNASIONAL UNTUK

PEMBERANTASAN KORUPSI – Bangkok, 9 Oktober 2019 Tujuan Tujuan dari MoU ini adalah: a) membangun dan memper-

kuat kerja sama antara para Pihak; dan

b) mengembangkan, mempro-mosikan, dan meningkatkan kapasitas kelembagaan para Pihak untuk mencegah dan memberantas korupsi secara bersama-sama.

Ruang Lingkup Kerjasama Dengan pertimbangan keter-sediaan dana dan personil, dan sesuai dengan peraturan per-UU yang berlaku di masing-masing tempat, para Pihak akan mendorong dan berkontribusi pada peningka-tan kerja sama bilateral di bidang anti korupsi melalui kegiatan-kegiatan berikut: a) Saling menyediakan (baik

secara sukarela maupun atas permintaan) informasi yang relevan dengan proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pencegahan korupsi;

b) Berbagi dan bertukar infor-masi dan menyediakan bantuan dalam hal modus kejahatan dan kegiatan yg mengarah kepada korupsi dan/atau praktik koruptif

termasuk pencucian uang, hasil tindak pidana, dan pemulihan atas keuntungan itu dan/atau aset;

c) Bertukar dan berbagi informa-si yang diperoleh secara sah dan dapat dibagikan oleh Pihak yg dimintakan informasi;

d) Mengidentifikasi atau mene-mukan keberadaan orang yang dibutuhkan dalam yuris-diksi Pihak yang Diminta;

e) Melaksanakan dan mengkoor-dinasikan kegiatan pencarian fakta tanpa paksaan di wilayah hukum Pihak yang Diminta;

f) Saling berbagi teknik, investi-gasi yang efektif dan praktik baik dalam pengumpulan informasi dan dalam mende-teksi pelanggaran hukum terkait korupsi;

g) Saling mengundang dalam pertemuan, konferensi, seminar, dan lokakarya yang bertujuan meningkatkan kapasitas investigasi aparat penegak hukum dalam mengumpulkan, mengelola dan mengolah informasi;

h) Berbagi dan bertukar studi, penelitian, dan informasi ttg tindakan pencegahan korupsi seperti penelitian, edukasi publik, dan kampanye pening-katan kesadaran masyarakat;

i) Melaksanakan pelatihan, kursus, dan pertukaran keahlian tentang kegiatan-kegiatan operasional seperti pengumpulan informasi, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, permintaan bantuan hukum timbal balik, dan ekstradisi;

j) Melaksanakan kegiatan kerja sama lain sebagaimana di tentukan oleh para Pihak apabila dipandang perlu.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MoU ini akan berlaku selama lima tahun Cara Pengakhiran MoU ini dapat diakhiri setiap saat oleh salah satu Pihak dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lain minimal 3 (tiga) bulan sebelum tanggal usulan pengakhiran Catatan Khusus MoU ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Thailand dan lnggris

Ditandatangani oleh Komisioner, Komisi Pemberantasan Korupsi, Republik Indonesia dan

Ketua, Komisi Nasional Anti Karupsi, Thailand

Page 25: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

15

INDONESIA – UNIVERSITAS GRIFFITH, QUEENSLAND

15. PERSETUJUAN TENTANG PENELITIAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS DI BIDANG

LINGKUNGAN DAN MANAJEMEN KEHUTANAN, ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DANPENGUSAHAAN SECARA BERKELANJUTAN – Brisbane, 10 Oktober 2019

Tujuan Tujuan kolaborasi ini adalah untuk meningkatkan kerja sama antara Para Pihak dalam pengelolaan lingkungan dan kehutanan melalui penelitian, peningkatan kapasitas, khususnya melalui kolaborasi dengan Centre of Excellence in Sustainable Development for Indonesia (CESOI) , Universitas Griffith. Bidang-Bidang Kerjasama Kerja Sama di bawah Persetujuan ini dapat mencakup bidang-bidang berikut: a. Pengelolaan lingkungan

dan perencanaan pembangunan daerah pesisir;

b. Perubahan iklim; c. Pengurangan risiko

bencana lingkungan;

d. Mempromosikan kapasitas Indonesia dan Australia di bidang lingkungan dan kehutanan ke negara lain.

Bentuk Kerja Sama Para Pihak sepakat untuk meningkatkan dan mengembangkan kerja sama di bawah Persetujuan ini dalam bentuk sebagai berikut: a. Penelitian bersama; b. Program beasiswa untuk

Master dan PhD di bidang Lingkungan Hidup di Universitas Griffith, Australia, berdasarkan ketersediaan dana;

c. Mendorong inisiatif untuk melibatkan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan;

d. Berbagi praktek-praktek terbaik untuk pengusahaan secara berkelanjutan;

e. Peningkatan kapasitas; dan f. Publikasi bersama. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku Persetujuan ini wajib tetap berlaku selama 3 (tiga) tahun Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat meng-akhiri Persetujuan ini kapan saja dengan memberitahukan secara tertulis Pihak lain tentang keinginannya untuk mengakhiri Persetujuan ini. Pengakhiran akan berlaku 6 (enam) bulan setelah tangggal pemberitahuan tersebut Catatan Khusus Persetujuan ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan lnovasi Kementerian

Lingkungan dan Kehutanan Republik Indonesia dan Vice President (Global) Universitas Griffith, Queensland, Australia

Page 26: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

16

INDONESIA – AUSTRALIA

16. PENGATURAN TAMBAHAN TENTANG KEMITRAAN INDONESIA-AUSTRALIA UNTUK

KESIAPSIAGAAN BENCANA / PROGRAM SIAP SIAGA - Pangkal Pinang, 13 Oktober 2019 Tujuan Para Peserta akan bekerja sama dalam melaksanakan Kegiatan untuk mendukung kebutuhan pembangunan di Indonesia. Tujuan dari Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Indonesia dalam mencegah, mempersiapkan, menangani, dan pulih dari bencana yang datang dengan cepat dan perlahan yang terjadi di Indonesia dan untuk memper-kuat kerja sama antara RI dan Australia di bidang kemanusiaan di kawasan. Jangka Waktu Kegiatan 1. Para Peserta memperkira-

kan bahwa Kegiatan akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun. Pengaturan Tambahan ini mencakup periode awal Kegiatan dan dapat diperpanjang sesuai dengan ayat 17.1, berdasar-kan tinjauan dengan mekanisme yang disetujui

oleh Para Peserta dan berdasarkan pada persetujuan parlemen tahunan Australia yang normal untuk pengalokasian anggaran.

2. Salah satu Peserta dapat memberitahu Peserta lain tentang penarikan partisipasi mereka dalam, atau penghentian dukungan untuk, Kegiatan ini sesuai dengan ayat 17.1.

Lokasi Kegiatan Kantor utama untuk Kegiatan ini akan bertempat di Jakarta sementara pelaksanaan Kegiatan akan mencakup provinsi lain sebagaimana ditentukan oleh Komite Pengarah. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku Pengaturan Tambahan ini akan tetap berlaku selama 5 (lima) tahun ditambah 6 (enam) bulan untuk memungkinkan

penyelesaian permasalahan administrasi. Para Peserta dapat memperpanjang Pengaturan Tambahan ini untuk jangka waktu 2 (dua) tahun sebagaimana ditentukan bersama secara tertulis berdasarkan ayat 15.1. Cara Pengakhiran Salah satu Peserta dapat mengakhiri Pengaturan Tambahan ini dengan memberikan pemberitahuan tertulis tentang niatnya untuk mengakhiri kepada Peserta lainnya. Jika pemberitahuan pengakhiran tertulis diberikan, Pengaturan Tambahan ini akan berakhir tiga bulan setelah tanggal di mana Peserta lainnya menerima pemberitahuan tentang niat untuk mengakhiri tersebut Catatan Khusus Pengaturan ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas, Badan Nasional

Penanggulangan Bencana, Republik Indonesia dan Minister Counsellor, Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia

Page 27: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

17

INDONESIA – JEPANG

17. RENCANA AKSI UNTUK IMPLEMENTASI MEMORANDUM KERJA SAMA DALAM BIDANG

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA – Tokyo, 16 Oktober 2019 Latar Belakang Memorandum Kerja Sama antara Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dan Kementerian Kehakiman Jepang dalam bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia telah ditandatangani pada tanggal 10 Oktober 2018. Implementasi 1. Di bawah MKS, Para Peserta

mengakui pentingnya peningkatan kerja sama dalam bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan mengembangkan Rencana Aksi guna mendukung implementasi dan tujuan dari MKS.

2. Para Peserta mengonfirmasi kesediaannya untuk mengembangkan Rencana Aksi dalam mencapai tujuan bidang kerja sama prioritas sebagaimana ditetapkan dalam MKS di bawah ini.

Bidang Kerja Sama a. lmigrasi 1. Para Peserta berkeinginan

untuk meningkatkan kerja sama di bidang imigrasi.

2. Prioritas kerja sama akan dibahas bersama oleh Para Peserta, dengan penyusunan pengaturan yang terpisah dari Rencana Aksi.

b. Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Nasional

1. Para Peserta berkeinginan untuk meningkatkan kerja sama di bidang penyusunan peraturan perundang-undangan nasional.

2. Prioritas kerja sama meliputi: a. Peningkatan kompetensi

Para Peserta yang berkaitan dengan penyusunan peraturan perundang-undangan nasional;

b. Pengembangan kapasitas Para Peserta yang berkaitan dengan aplikasi glosarium hukum dalam peraturan perundang-undangan.

c. Hukum Perdata 1. Para Peserta berkeinginan

untuk meningkatkan kerja sama di bidang hukum perdata.

2. Prioritas kerja sama meliputi: a. Berbagi pengetahuan

mengenai hukum kepailitan;

b. Berbagi pengetahuan mengenai hukum arbitrase dan penyelesaian sengketa alternatif.

d. Pelayanan Pemasyarakatan

1. Para Peserta berkeinginan untuk meningkatkan kerja sama di bidang pelayanan pemasyarakatan.

2. Prioritas kerja sama meliputi: a. Sistem pelatihan dalam

penanganan anak didik pemasyarakatan;

b. Berbagi informasi tentang fasilitas penanganan anak didik pemasyarakatan;

c. Pelatihan bagi para petugas yang menangani anak didik pemasyarakatan.

Mulai Berlaku 16 Oktober 2019 Tanggal Penandatanganan Catatan Khusus PoA ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Jepang dan lnggris

Ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dan

Direktur Hubungan lnternasional, Kementerian Kehakiman Jepang

Page 28: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

18

INDONESIA – KOLOMBIA

18. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA KESEHATAN – Bogota,

16 Oktober 2019 Tujuan Tujuan MSP ini adalah sebagai dasar untuk mengembangkan dan memperkuat kerja sama di bidang kesehatan antara Para Pihak, berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing. Bidang Kerjasama Para Pihak wajib meningkatkan kerja sama di bidang-bidang terkait kesehatan, sebagai berikut: a. pelayanan kesehatan primer

dan rujukan; b. promosi kesehatan dan

pencegahan penyakit; c. pengendalian penyakit

tidak menular; dan d. cakupan kesehatan

universal. Bentuk Kerjasama 1. Kegiatan bersama yang

dilakukan dalam kerangka MSP ini dapat dilakukan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:

a) pertukaran informasi, pengetahuan dan praktik-praktik terbaik;

b) pertukaran tenaga ahli dan delegasi; dan

c) partisipasi tenaga ahli pada kongres, lokakarya dan konferensi yang diadakan oleh salah satu Pihak.

2. Seluruh bentuk kerja sama di bawah kerangka MSP ini wajib dilakukan berdasarkan hukum nasional Para Pihak.

3. Proyek, program dan kegiatan yang dikembangkan di bawah MSP ini akan dilaksanakan melalui perjanjian khusus atau rencana kerja bersama, yang menetapkan antara lain, ruang lingkup, kegiatan, tanggung jawab Para Pihak, bentuk pembiayaan, personil yang terlibat, perlindungan HKI, sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional, dan hal-hal lain yang diperlukan yang tidak dicakup MSP ini.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Terakhir.

Masa Berlaku • MSP ini wajib tetap berlaku

untuk satu periode 5 (lima) tahun.

• MSP ini dapat diperpanjang untuk 2 (dua) tahun berikutnya dengan persetujuan tertulis dari Para Pihak melalui jalur diplomatik.

Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat mengakhiri MSP ini dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya melalui saluran diplomatik setidaknya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki. Catatan Khusus • MSP ini ditandatangani di 2

(dua) tempat, Pertama di Bogor tanggal 29 Juli 2019 dan Kedua di Bogota pada tanggal 16 Oktober 2019

• MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Spanyol dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Menteri Kesehatan dan Perlindungan Sosial Republik Kolombia

Page 29: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

19

INDONESIA – UNI EKONOMI EURASIA

19. MEMORANDUM KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN

EURASIAN ECONOMIC COMMISSION – Tangerang, 17 Oktober 2019 Tujuan Tujuan kerja sama antara Para Pihak berdasarkan Memorandum ini adalah untuk mempromosikan kerja sama yang komprehensif antara Republik Indonesia dan Negara-negara Anggota Eurasian Economic Union menuju volume perdagangan dan investasi bersama yang lebih tinggi, penghapusan hambatan perdagangan dan kolaborasi yang lebih erat dalam bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama. Bidang Kerjasama Para Pihak bermaksud untuk bekerja sama dalam kompetensi masing-masing di bidang-bidang sebagai berikut: a. integrasi ekonomi regional; b. kebijakan perdagangan; c. Analisa pertumbuhan

ekonomi dan makro ekonomi di Negara-negara Anggota Eurasian Economic Union dan Republik Indonesia;

d. tindakan peraturan kepabeanan dan fasilitasi perdagangan;

e. peraturan teknis dan standarisasi;

f. tindakan penerapan sanitary dan phytosanitary;

g. pasar keuangan; h. transportasi; i. energi; j. pertanian; k. peraturan kebijakan

persaingan usaha dan anti monopoli;

l. industri; m. kekayaan intelektual; n. teknologi informasi dan

ekonomi digital; o. perdagangan jasa & investasi; p. perlindungan hak-hak

konsumen; q. pengembangan

kewiraswastaan termasuk UMKM;

r. bidang lain yang menjadi kepentingan bersama.

Kerja sama yang masuk ke dalam bidang-bidang yang menjadi kompetensi Negara-negara Anggota Eurasian Economic Union wajib dilakukan dengan partisipasi mereka.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku Sampai diakhiri oleh salah satu Pihak Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat mengakhiri Memorandum dengan mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya. Memorandum ini wajib berakhir terhitung 60 hari sejak tanggal diterimanya pemberitahuan tersebut oleh satu Pihak. Pengakhiran Memorandum ini wajib tidak mempengaruhi implementasi kegiatan dan proyek yang sedang berjalan yang dimulai sebelum penghentian dilakukan Catatan Khusus MoU ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Rusia dan lnggris Keterangan Penandatangan MoU ini ditandatangani oleh

Ditandatangani oleh Menteri Perdagangan, Republik Indonesia dan

Anggota Dewan (Menteri) untuk lntegrasi dan Makroekonomi, Eurasian Economic Commission

Page 30: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

20

INDONESIA – MAROKO

20. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA INDUSTRI - Jakarta, 28

Oktober 2019 Tujuan Tujuan MSP ini untuk menciptakan pendekatan yang saling menguntungkan dalam pengembangan kemitraan ekonomi dengan maksud untuk mempromosikan inisiatif swasta dan pertumbuhan berkelanjutan serta untuk mendorong pertukaran pengalaman dan keahlian mengenai kebijakan industri. Lingkup Kerjasama Lingkup kerja sama berdasarkan MSP ini meliputi namun tidak terbatas untuk program dan proyek di sektor-sektor sebagai berikut: tekstil dan kulit, otomotif, kimia, elektronik, makanan dan minuman, industri kecil dan menengah, dan sektor industri lainnya yang ditentukan bersama oleh Para Pihak secara tertulis.

Kegiatan Kerja Sama Para Pihak sepakat untuk melakukan kerja sama melalui kegiatan sebagai berikut: a. Membina kemitraan publik-

swasta dan kerjasama sektor swasta di sektor industri, termasuk investasi bersama;

b. Melakukan program dan proyek bersama atas dasar saling menguntungkan, termasuk penelitian dan pengembangan bersama; pertukaran informasi dan pengetahuan, teknologi dan I atau peningkatan kapasitas personel teknis; pengembangan kapasitas untuk sumber daya manusia industri; dan kemitraan antara lembaga pelatihan industri Indonesia dan Maroko;

c. Berpartisipasi dalam acara pameran, forum bisnis dan pertemuan bersama lainnya untuk kepentingan bersama; dan

d. kegiatan lain yang disepakati bersama oleh Para Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku selama 3 (tiga) tahun. MSP ini dapat diperpanjang melalui persetujuan tertulis Para Pihak Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat meng-akhiri MSP ini setiap saat dengan memberikan pemberi-tahuan tertulis kepada Pihak lain tentang keinginan terse-but melalui saluran diplomatik minimal 6 (enam) bulan sebelum penghentiannya Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Arab dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri, Republik Indonesia dan

Menteri Luar Negeri, Kerja Sama Afrika dan Expatriat Maroko

Page 31: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

21

INDONESIA – MAROKO

21. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA PENANGGULANGAN

TERORISME - Jakarta, 28 Oktober 2019 Tujuan Tujuan dari MSP ini adalah untuk memberikan kerangka kerja bagi kerja sama dalam mencegah, memberantas, dan menanggulangi terorisme di antara Para Pihak. Ruang Lingkup Kerjasama Untuk melaksanakan MSP ini, ruang lingkup kerja sama Para Pihak meliputi kegiatan berikut: a. berbagi informasi tentang

peraturan perundang-undangan, kebijakan, dan strategi nasional yang terkait dengan penanggulangan terorisme;

b. bertukar pandangan, pengalaman, pelajaran, dan praktik yang baik dalam menanggulangi terorisme;

c. bertukar intelijen dan informa-si di antara Para Pihak terkait dengan terorisme dan kasus pendanaan terorisme, terma-suk foreign terrorist fighters;

d. meningkatkan kerja sama antara institusi penegak hukum serta institusi lain dari Para Pihak dalam mencegah, memberantas, dan menanggulangi terorisme termasuk pergerakan teroris lintas batas;

e. memperkuat pengembangan kapasitas dan kemampuan melalui konferensi, seminar, lokakarya, program pelatihan, dan pendidikan;

f. saling kunjung antarpejabat tinggi dan pakar;

g. ruang lingkup kerja sama lainnya yang dapat disetujui oleh Para Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini tetap berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui secara otomatis untuk periode 5 (lima) tahun berikutnya Cara Pengakhiran Salah satu Pihak setiap saat dapat mengakhiri MSP ini dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis 3 (tiga) bulan sebelumnya kepada Pihak yang lain Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Arab dan lnggris

Ditandatangani oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Republik Indonesia dan

Menteri Luar Negeri, Kerja Sama Afrika dan Expatriat Maroko

Page 32: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

22

INDONESIA – MAROKO

22. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA KELAUTAN DAN

PERIKANAN - Jakarta, 28 Oktober 2019 Tujuan MSP ini bertujuan untuk membentuk kerangka kerja dalam rangka kerja sama antara Para Pihak, di berbagai bidang kelautan dan perikan-an, khususnya pelatihan perikanan, penelitian teknis & ilmiah di bidang perikanan laut, industri pengolahan ikan, memerangi penangkapan ikan yang tidak sah, tidak dilaporkan, dan tidak diatur, dan mendorong kemitraan di sektor swasta di bidang perikanan antara Para Pihak. Kerja Sama Pelatihan Perikanan Para Pihak sepakat untuk melaksanakan program-program pelatihan untuk warga negaranya. Program ini akan mencakup: a) pengorganisasian pelatihan

perikanan dan budidaya; b) pengorganisasian

kunjungan dalam rangka berbagi pengalaman dan mempelajari sistem maritim di kedua negara;

c) pertukaran para pelatih dan para tenaga ahli;

d) pertukaran data yang relevan dan informasi yang

bermanfaat di bidang pelatihan perikanan. Kerja Sama Penelitian Teknis dan Ilmiah di Bidang Perikanan Laut Para Pihak akan bekerja sama untuk memajukan pengelolaan dan pencapaian program penelitian ilmiah yg dikembang-kan oleh institusi penelitian budi daya dan kajian sumber daya ikan serta perbaikan pengelolaan dan pemanfaatannya. Kerja Sama Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Para Pihak akan memajukan pengolahan dan pemasaran produk perikanan. Para Pihak sepakat untuk mengintensifkan komunikasi antara sektor swasta. Kerja Sama Memerangi Penangkapan Ikan Secara Tidak Sah, Tidak Dilaporkan dan Tidak Diatur Para Pihak akan mengembang-kan kerja sama, berdasarkan prosedur yang disetujui Komite Teknis Bersama yang disebutkan dalam Pasal VIII, untuk mence-gah dan memerangi Penangka-pan lkan yang Tidak Sah, Tidak Dilaporkan, dan Tidak Diatur.

Kerja Sama Memajukan Kemitraan Sektor Swasta Para Pihak akan mendorong kegiatan bersama yang mengarah pada pembentukan kemitraan sektor swasta di bidang perikanan melalui pertukaran informasi, penga-laman dan pengetahuan di bidang perikanan, budidaya, pengolahan dan pemasaran produk perikanan. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan berlaku selama 3 (tiga) tahun. MSP ini dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak secara tertulis Cara Pengakhiran MSP ini dapat diakhiri kapan saja oleh salah satu Pihak dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada kepada Pihak lainnya 6 (enam) bulan sebelumnya Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Arab dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Republik Indonesia dan

Menteri Luar Negeri, Kerja Sama Afrika dan Expatriat Maroko

Page 33: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

23

INDONESIA – MAROKO

23. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA DALAM PERTUKARAN

INFORMASI INTELIJEN KEUANGAN TERKAIT PENCUCIAN UANG DAN PENDANAANTERORISME – Jakarta, 28 Oktober 2019

Pertukaran Informasi 1. Para Pihak bekerja sama

untuk mengumpulkan, mengembangkan dan menganalisis informasi yang dimiliki masing-masing mengenai transaksi keuangan yang patut diduga terkait dengan pencucian uang dan pendanaan terorisme atau tindakan kriminal terkait pencucian uang dan pendanaan terorisme. Berdasarkan hal tersebut, Para Pihak akan saling bertukar, baik secara serta-merta maupun berdasarkan permintaan, informasi yang tersedia yang berkaitan dengan penyelidikan oleh Para Pihak, dalam bentuk transaksi keuangan yang terkait dengan pencucian uang dan pendanaan terorisme serta setiap orang atau perusahaan yang terlibat. Kerja sama dan pertukaran informasi antara Para Pihak harus dilakukan sesuai dengan per-UU nasional dan kewajiban

internasional masing-masing negara serta sesuai dengan praktik terbaik Egmont.

2. Setiap permintaan informasi harus, sejauh diizinkan oleh per-UU nasional, disertai dengan: a. Pernyataan singkat

mengenai informasi yang relevan / mendasar yang diketahui oleh Pihak yang meminta;

b. Semua data yang tersedia tentang subyek yang diidentifikasi;

c. Semua data yang tersedia mengenai dugaan kejaha-tan, tuntutan, jika ada;

d. Alasan permintaan informasi serta tujuan dan bagaimana informasi tersebut akan digunakan.

Penggunaan dan Penyebaran Informasi 1. lnformasi atau dokumen yang

diperoleh dari masing-masing Pihak tidak akan diberikan kepada pihak ketiga, ataupun digunakan untuk kepentinganadministrasi, penyelidikan polisi, maupun tujuan

penuntutan atau peradilan tanpa persetujuan sebelum-nya dari Pihak yang diminta.

2. Para Pihak tidak akan memperkenankan penggunaan atau penyebaran informasi atau dokumen apapun yang diperoleh dari masing-masing Pihak selain untuk tujuan yang telah dinyatakan dalam Memorandum ini, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Pihak yang memberikan.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Cara Pengakhiran MSP ini dapat diakhiri sewaktu-waktu. Pengakhiran tersebut akan berlaku sejak diterimanya pemberitahuan tertulis dari salah satu Pihak kepada Pihak yang lain Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Arab dan lnggris

Ditandatangani oleh Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Republik Indonesia

dan Presiden Unit Pemrosesan lnformasi Keuangan Kerajaan Maroko

Page 34: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

24

INDONESIA – KOREA SELATAN

24. PENGATURAN TENTANG KERANGKA KERJA SAMA DI BIDANG PROGRAM PRIORITAS

KEHUTANAN – Daejon, 29 Oktober 2019 Tujuan Tujuan dari Pengaturan ini adalah untuk memperkuat kerja sama di bidang kehutanan dan pengelolaan hutan lestari. Ruang Lingkup Kerjasama Lingkup kerjasama akan meliputi: a. Promosi energi terbarukan

berbasis kehutanan/ pelet kayu;

b. Pengelolaan restorasi lahan gambut;

c. Pengelolaan kebakaran hutan dan lahan;

d. Promosi pengelolaan ekowisata dan pengembangan taman nasional

e. Kampanye, peningkatan kesadaran dan pendidikan tentang peran penting hutan bagi generasi milenial; dan

f. Dukungan untuk keterlibatan antara

universitas dari kedua Pihak di bidang kehutanan. Bentuk Kerjasama Bentuk kerja sama pada bidang-bidang yang diatur dalam Pasal 2 Pengaturan ini akan meliputi: 1. pertukaran informasi, kebija-

kan dan peraturan melalui pertemuan bersama lainnya;

2. transfer teknologi peragaan; 3. pengembangan dan

pelaksanaan proyek bersama; 4. peningkatan kapasitas dengan

mengadakan simposium bersama, konferensi, pendidikan, kampanye lainnya, pelatihan, lokakarya dan pertemuan, festival, dan

5. memfasilitasi pertukaran seniman dari kedua Pihak dan pertunjukan bersama tentang tema-tema kehutanan; dan

6. kegiatan lain yg akan diputus-kan bersama oleh Para Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan

Masa Berlaku • Pengaturan ini akan tetap

berlaku selama lima (5) tahun

• Pengaturan ini dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari kedua Pihak

Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat memberi tahu Pihak lainnya tentang niatnya untuk mengakhiri Pengaturan ini secara tertulis setidaknya enam (6) bulan sebelumnya Catatan Khusus • Pengaturan ini ditanda

tangani di 2 (dua) tempat berbeda, Pertama diJakarta, tanggal 28 Oktober 2019 dan Kedua di Daejon, tanggal 29 Oktober 2019

• Pengaturan ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Korea dan lnggris

Ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Republik Indonesia dan Deputi Menteri, Korea Forest Service, Republik Korea

Page 35: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

25

INDONESIA – HONG KONG

25. PERSETUJUAN TENTANG PERTUKARAN OTOMATIS LAPORAN PER-NEGARA – Jakarta,

30 Oktober 2019 Pertukaran lnformasi Berkenaan dengan Grup Usaha Multinasional 1. Sesuai ketentuan Pasal 25

dari Persetujuan Penghinda-ran Pajak Berganda, Pejabat Hong Kong akan melakukan pertukaran secara otomatis Laporan per Negara yang secara sukarela dilaporkan oleh Entitas Induk penduduk Hong Kong untuk tahun pajak 1 Januari 2017 dan 31 Desember 2017, dan Laporan per Negara yang dilaporkan oleh Entitas Pelapor pendu-duk Hong Kong untuk tahun pajak 1 Januari 2018 dan 31 Desember 2018, dengan Pejabat Indonesia, dengan ketentuan bahwa berdasar-kan informasi yang diberikan dalam Laporan per Negara, satu atau lebih Entitas Konstituen dari Grup Usaha Multinasional dari Entitas Induk atau Entitas Pelapor merupakan penduduk Indonesia, atau merupakan subjek pajak sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan melalui suatu bentuk usaha tetap yang terletak di Indonesia.

2. Sesuai ketentuan Pasal 25 Persetujuan Penghindaran

Pajak Berganda, Pejabat Indonesia akan melakukan pertukaran secara otomatis Laporan per Negara yang dilaporkan oleh Entitas Pelapor penduduk Indonesia untuk tahun pajak 1 Januari 2018 dan 31 Desember 2018, dengan Pejabat Hong Kong, dengan ketentuan bahwa berdasarkan informasi yang diberikan dalam Laporan per Negara, satu atau lebih Entitas Konstituen dari Grup Usaha Multinasional dari Entitas Pelapor merupakan penduduk Hong Kong, atau merupakan subjek pajak sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan melalui suatu bentuk usaha tetap yang terletak di Hong Kong.

Kerja Sama dalam Hal Kepatuhan dan Penegakan Hukum Pejabat yang Berwenang akan memberitahukan Pejabat lainya pada saat Pejabat yang Berwe-nang yang pertama disebutkan memiliki alasan untuk meyakini, berkenaan dengan Entitas Pelapor penduduk di yurisdiksi dari Pejabat yang Berwenang lainnya, bahwa terdapat kesalahan yang menyebabkan pelaporan informasi menjadi tidak benar atau tidak

lengkap atau bahwa terjadi ketidakpatuhan oleh Entitas Pelapor terhadap kewajiban untuk menyampaikan Laporan per Negara. Pejabat yang Berwenang yang diberitahu akan melaksanakan upaya-upaya yang tepat yang ada menurut per-UU domestik dari Indonesia atau dari Hong Kong untuk mengatasi kesalahan atau ketidakpatuhan yang dijelaskan dalam pemberitahuan tersebut. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Terakhir Cara Pengakhiran Salah satu Pejabat yang Berwe-nang dapat mengakhiri Persetu-juan ini dengan menyampaikan pemberitahuan mengenai pengakhiran secara tertulis kepada Pejabat yang Berwe-nang lainnya. Pengakhiran akan mulai berlaku pada hari pertama setelah berakhirnya jangka waktu 12 bulan setelah tanggal pemberitahuan mengenai pengakhiran tersebut Catatan Khusus Persetujuan ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, Republik Indonesia dan

Commissioner of Inland Revenue, Inland Revenue Department, Hong Kong Wilayah Administratif Khusus Republik Rakyat Tiongkok

Page 36: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

26

INDONESIA – KAZAKHSTAN

26. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK

INDONESIA DAN DEWAN KONSTITUSI REPUBLIK KAZAKHSTAN – Bali, 2 November 2019

Tujuan Tujuan dari MSP adalah untuk menyediakan kerangka kerja dalam kerja sama di bidang Hukum konstitusi. Ruang Lingkup Kerjasama Sesuai dengan MSP ini, Para Pihak akan bekerja sama dalam bidang-bidang berikut: a. Pertukaran informasi dan

pengalaman di bidang hukum tata negara;

b. Pertukaran putusan yang dihasilkan oleh Para Pihak sesuai kompetensinya dan produk hukum lainnya, termasuk peraturan tertulis;

c. Penyelenggaraan konferensi, kongres,

seminar dan/atau aktivitas lainnya terkait masalah peradilan dan hukum yang menjadi kepentingan bersama;

d. Pengembangan kapasitas kelembagaan melalui kunjungan resmi, kursus professional, pelatihan, program magang dan penelitian bersama;

e. Bidang kerja sama lain yang disepakati oleh Para Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. MSP akan diperpanjang secara

otomatis untuk periode 5 (lima) tahun berikutnya jika tidak ada Pihak yang menyatakan secara tertulis niatnya untuk mengakhiri MSP, setidaknya 3 (tiga) bulan sebelum periode 5 (lima) tahun tersebut berakhir Cara Pengakhiran MSP ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak melalui notifikasi tertulis kepada Pihak lainnya Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Kazakh dan lnggris

Ditandatangani oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan

Ketua Dewan Konstitusi Republik Kazakhstan

Page 37: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

27

INDONESIA – CEKO

27. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK

INDONESIA DAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK CEKO – Bali, 4 November 2019 Tujuan Tujuan dari MSP adalah untuk menyediakan kerangka kerja dalam kerja sama di bidang hukum konstitusi. Ruang Lingkup Kerjasama Sesuai dengan MSP ini, Para Pihak akan bekerja sama dalam bidang-bidang berikut: a. Pertukaran informasi dan

pengalaman di bidang hukum tata negara;

b. Pertukaran putusan yang dihasilkan oleh Para Pihak sesuai kompetensinya dan produk hukum lainnya, termasuk peraturan tertulis;

c. Saling mendukung penyelenggaraan konferensi, kongres, seminar dan/atau aktivitas lainnya terkait masalah peradilan dan hukum yang menjadi kepentingan bersama;

d. Pengembangan kapasitas kelembagaan melalui kunjungan resmi, kursus professional, pelatihan, program magang dan penelitian bersama;

e. Bidang kerja sama lain yang disepakati oleh Para Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan

Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun Cara Pengakhiran MSP ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak melalui notifikasi tertulis kepada Pihak lainnya setidaknya 3 (tiga) bulan sebelum waktu yang dimaksudkan untuk pengakhiran MSP ini Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Ceko dan lnggris

Ditandatangani oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan

Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Ceko

Page 38: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

28

INDONESIA – LAOS

28. NOTA KERJA SAMA TENTANG KERJA SAMA HUKUM – Jakarta, 4 November 2019 Tujuan Tujuan dari Nota Kerja Sama ini adalah untuk menyediakan kerangka hukum bagi kerja sama antara Para Pihak dalam persoalan-persoalan yang menyangkut pengembangan kerja sama kelembagaan, perundang-undangan, dan sumber daya manusia secara saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, sesuai dengan Pembukaan dari Nota Kerja Sama ini. Bidang Kerjasama Para Pihak akan berupaya untuk bekerja sama di bidang-bidang sebagai berikut: 1. Pertukaran pengalaman

mengenai sistem hukum dan pelaksanaannya bagi masing-masing Pihak, proses pembentukan peraturan perundang-undangan, serta bantuan hukum timbal balik dan ekstradisi;

2. Pelatihan dan pengemba-ngan kapasitas, termasuk bantuan teknis dalam hal

bantuan hukum timbal balik dan ekstradisi;

3. Kerja sama dalam masalah hukum di tingkat regional dan internasional, termasuk dalam konteks Masyarakat ASEAN; dan

4. Bidang-bidang lain, sesuai dengan kepentingan kedua belah Pihak.

Kegiatan Kerjasama Para Pihak akan berupaya untuk bekerja sama di bidang-bidang sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 dari Nota Kerja Sama ini dengan cara: 1. Pertukaran pakar-pakar

hukum dan kunjungan kerja dari kedua beiah Pihak untuk tujuan penelitian hukum, kunjungan studi, dan kegiatan pelatihan;

2. Penyelenggaraan konferensi, seminar dan kegiatan pelatihan di bidang hukum dan kerja sama teknis dalam penanganan kejahatan terorganisir lintas batas;

3. Pertukaran dokumen, materi dan publikasi hukum yang bersifat publik; dan

4. Kegiatan-kegiatan lain yang disepakati bersama oleh kedua belah Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MoC ini akan berlaku selama 3 tahun. MoC ini dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun Cara Pengakhiran Masing-masing Pihak dapat mengakhiri Nota Kerja Sama ini dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak Lain mengenai keinginan ini melalui focal point yang terdapat pada Pasal 5 dari Nota Kerja Sama. Pemberitahuan pengakhiran harus disampaikan oleh Pihak yang menginginkan melalui focal point Catatan Khusus MoC ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Laos dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan

Menteri Kehakiman Republik Demokratis Rakyat Laos

Page 39: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

29

INDONESIA – UNI MYANMAR

29. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA KESEHATAN – Jakarta, 8

November 2019 Tujuan Tujuan dari MSP adalah untuk menciptakan dan mengkon-solidasikan kerja sama dalam bidang-bidang kesehatan. Area Kerjasama Para Pihak wajib mengem-bangkan program kerja sama di berbagai bidang kesehatan, sebagai berikut: a. Kesehatan Masyarakat; b. Pelayanan Kesehatan; c. Kefarmasian dan Alat

Kesehatan; d. Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit; e. Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kesehatan; f. Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan ; g. Area kerja sama lain yang

disepakati bersama secara tertulis.

Bentuk Kerja Sama 1. Kerja sama dalam kerangka

MSP ini dapat dilakukan

dalam bentuk-bentuk sebagai berikut: a. pelatihan dan

pengembangan kapasitas; b. pertukaran pengalaman,

informasi dan pengetahuan;c. pertukaran para ahli dan

delegasi; d. penelitian bersama,

khususnya di bidang penyakit tropis dan infeksi serta sistem kesehatan;

e. penyediaan dan produksi obat-obatan, vaksin, alat kesehatan; dan

f. bentuk kerja sama lainnya yang disepakati bersama secara tertulis oleh Para Pihak.

2. Semua bentuk kerja sama dalam kerangka MSP ini akan dilakukan sesuai dengan hukum dan Per-UU yang berlaku di masing-masing negara

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan

Masa Berlaku MSP ini wajib tetap berlaku untuk satu jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dapat diperbaharui untuk periode yang sama oleh Para Pihak melalui perjanjian secara tertulis melalui jalur diplomatik sebelum tanggal pengakhiran Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat mengakhiri MSP ini setiap saat dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lain melalui saluran diplomatik setidaknya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Menteri Kesehatan dan Olah Raga Persatuan Republik Myanmar

Page 40: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

30

INDONESIA – FILIPINA

30. AMANDEMEN PROTOKOL MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA

SAMA PENANGGULANGAN TERORISME INTERNASIONAL – Manila, 12 November 2019 Tujuan Artikel 1 dari MSP diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: MSP menyediakan kerangka kerjasama dan pembinaan kemampuan dalam pencegahan, penekanan dan penanggulangan terorisme lnternasional dan ekstremis-me berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme dalam segala bentuk dan manifestasi, dengan dasar saling menghormati kedaulatan, kesetaraan, dan keuntungan bersama. Area dan Ruang Lingkup Kerjasama Artikel 2 dan 3 dari MSP diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Kedua belah pihak berkomitmen melaksanakan MSP ini, berdasarkan peraturan domestik, melalui kegiatan sebagai berikut: 1. Penguatan pertukaran

intelijen dan informasi diantara institusi keamanan dan intelijen dalam hal potensi ancaman, ancaman dekat, dan ancaman nyata

termasuk terorisme internasional dan ekstremisme berbasis kekerasan;

2. Pencegahan dan penangkalan pergerakan lintas batas teroris, pendanaan teroris, serta peralatan dan sarana aksi terorisme;

3. Pencegahan dan Penanggulangan penggunaan internet, termasuk wadah media sosial oleh teroris untuk tujuan yang berkaitan dengan terorisme;

4. Berbagi praktik dan pembelajaran terbaik dalam pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan termasuk program kontra-radikalisasi dan deradikalisasi;

5. Peningkatan kerjasama antara institusi penegak hukum kedua negara;

6. Upaya bersama oleh penegak hukum dalam mendukung proses investigasi, penuntutan, dan pengadilan kasus terorisme, jika kedua pihak menganggap perlu;

7. Penguatan kapasitas dan kapabilitas untuk membangun kerjasama melalui jaringan, aktivitas pelatihan bersama,

pertukaran keilmuan, dan pertukaran kunjungan;

8. Area dan ruang lingkup kerjasama lain, yang dapat diputuskan kemudian oleh Para Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku selama tiga tahun. Selanjutnya, kecuali atau dinyatakan sebaliknya aleh salah satu Pihak, Nata Kesepahaman ini akan secara atamatis diperpanjang untuk periade selanjutnya dalam jangka waktu tiga tahun Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat setiap saat menghentikan berlakunya MSP ini dengan menyampaikan pemberita-huan tertulis terlebih dahulu tiga bulan sebelumnya kepada Pihak lainnya Catatan Khusus Protokol ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Republik Indonesia dan

Penasehat Keamanan Nasional, Dewan Anti Terorisme Republik Filipina

Page 41: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

31

INDONESIA – KOREA SELATAN

31. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA PENANGGULANGAN

TERORISME – Seoul, 13 November 2019 Tujuan Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian (MSP) ini adalah untuk menyediakan panduan bagi kerja sama antara Para Pihak untuk pencegahan , penekanan dan penanggulangan terorisme. Ruang Lingkup Kerjasama Guna mengimplementasikan MSP ini, ruang lingkup kerja sama antara Para Pihak mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1) Berbagi informasi

penanggulangan terorisme dalam tentang peraturan perundang-undangan, kebijakan dan strategi nasional;

2) Bertukar pandangan, pengalaman, pembelajaran, dan praktik terbaik dalam penanggulangan terorisme;

3) Berbagi informasi yang berkaitan dengan foreign terrorist fighters (FTFs), deradikalisasi, dan pendanaan teroris yang melibatkan warga negara dari Para Pihak;

4) Peningkatan dan penguatan pengembangan kapasitas dan kemampuan melalui konferensi, seminar, lokakarya dan program pelatihan;

5) Kerja sama lainnya yang dapat diputuskan kemudian oleh Para Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan

Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan akan diperbaharui untuk 5 (lima) tahun selanjutnya dengan persetujuan tertulis dari Para Pihak Cara Pengakhiran Masing-masing Pihak dapat serta merta mengakhiri MSP ini dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis 3 (tiga) bulan sebelumnya kepada Pihak lain Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Korea dan lnggris

Ditandatangani oleh Deputi Bidang Kerjasama lnternasional, Badan Nasional

Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia dan Kepala Biro Penanggulangan Terorisme, Badan lntelijen Nasional Republik Korea

Page 42: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

32

INDONESIA – KOREA SELATAN

32. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA PENGEMBANGAN

KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH – Jakarta, 20 November 2019 Tujuan Tujuan MSP ini adalah untuk mendukung globalisasi koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, memperkuat kerja sama dalam mendorong UKM dengan daya saing berdasarkan asas kesetaraan dan timbal balik, dan untuk meningkatkan hubungan dan saling pengertian antara Para Pihak. Ruang Lingkup Kerjasama Ruang lingkup kerja sama dalam MSP ini adalah sebagai berikut: 1. Para Pihak akan bekerja

sama untuk membangun jaringan yang akan meningkatkan daya saing, bekerja sama dalam hal bisnis dan pemasaran serta pertukaran dan komersialisasi teknologi;

2. Para Pihak akan bersama-sama mempelajari dan menyampaikan dukungan

kebijakan kelembagaan dan pemerintah untuk kepentingan promosi komersialisasi teknologi antar bisnis;

3. Para Pihak akan berbagi informasi tentang program, produk dan layanan yang disediakan untuk Koperasi dan UKM yang inovatif, dan akan mengembangkan kemitraan antara negara Para Pihak;

4. Para Pihak, khususnya, akan bekerja sama untuk mengidentifikasi dan mendorong Koperasi dan UKM seperti start-ups, seiring dengan komersialisasi inovasi bisnis;

5. Para Pihak berupaya untuk memberikan dukungan dan pendampingan yang sistematis bagi para wirausahawan dengan ide-ide yang inovatif dan latar belakang teknis untuk berhasil memulai bisnis di negara Para Pihak; dan

6. Para Pihak akan mengeksp-lorasi peluang tentang kerja sama pengembangan sumber daya manusia Koperasi dan UKM di negara Para Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini berlaku untuk periode 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk 3 (tiga) tahun dengan perjanjian tertulis oleh Para Pihak Cara Pengakhiran Setiap Pihak dapat mengakhiri MSP ini setiap saat dengan memberikan pemberitahuan tertulis setidaknya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal berakhirnya MSP Catatan Khusus MoU ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Deputi Restrukturisasi Usaha, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia dan Ketua Innobiz Association, Republik Korea

Page 43: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

33

INDONESIA – KANTOR PATEN EROPA

33. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG PENGUATAN KEMITRAAN TEKNIS

DAN STRATEGIS – Munich, 21 November 2019 Tujuan Tujuan MSP adalah untuk menetapkan kerangka kerja yang luas dan fleksibel untuk memfasilitasi pengembangan kemitraan jangka panjang lebih lanjut yang saling menguntungkan antara kedua Kantor dalam bidang strategis dan teknis yang menjadi kepentingan bersama dalam bidang paten, sesuai dengan tanggung jawab masing-masing dalam bidang ini. Tujuan bersama pelaksanaan kerja sama Dalam ruang lingkup Penguatan Kemitraan ini, kedua Kantor akan: a. Memastikan layanan peme-

riksaan paten yang efisien dan berkualitas baik guna mendorong inovasi dan pembangunan ekonomi;

b. Meningkatkan kualitas, efisiensi dan ketepatan waktu proses pendaftaran di negara kedua (second filings) dengan mengguna-kan hasil kerja EPO secara sistematis dan efisien dalam proses pemeriksaan paten nasional oleh DJKI dan memberikan pelatihan

terkait, alat, dukungan teknis dan hukum EPO.

c. Meningkatkan kualitas, efisiensi dan ketepatan waktu proses pendaftaran di negara pertama (first filing) dalam proses pemeriksaan paten nasional oleh DJKI dengan memberikan pelatihan, alat dan dukungan teknis EPO.

d. Menetapkan pertukaran data paten dan informasi status hukum secara rutin, sesuai peraturan perundang-undangan masing-masing Kantor, untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan paten dan kepastian hukum;

e. Meningkatkan informasi paten dan perangkat terkait sebagai instrumen yang bermanfaat untuk mendorong inovasi, komersialisasi dan alih teknologi.

Prinsip Bersama dalam Penguatan Kemitraan Dalam implementasi Penguatan Kemitraan, kedua Kantor setuju untuk: a. Mengembangkan proyek dan

kegiatan dengan tujuan operasional dan kriteria evaluasi yang jelas;

b. Melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan

sistem paten untuk kepenti-ngan baik inovator maupun komunitas pengguna global, sebagaimana disepakati bersama;

c. Melaksanakan kegiatan kerja sama dalam Penguatan Kemitraan ini, apabila memungkinkan, dengan koordinasi dan kerja sama dengan pihak ketiga manapun yang disepakati bersama.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini berlaku selama jangka waktu 5 tahun, dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun berikutnya, kecuali salah satu pihak mengajukan keberatan secara tertulis paling lama 6 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu lima tahun berlaku Cara Pengakhiran Setiap Kantor, dapat setiap saat mengakhiri MSP ini dengan pemberitahuan tertulis sekurang-kurangnya 90 (sembilan puluh) hari kepada Kantor lainnya

Ditandatangani oleh Direktur Jenderal Kekayaan lntelektual, Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Presiden Kantor Paten Eropa

Page 44: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

34

INDONESIA – KOREA SELATAN

34. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJASAMA TEKNIS PEMINDAHAN

DAN PEMBANGUNAN IBU KOTA NEGARA – Busan, 25 November 2019 Tujuan Para Pihak, sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku di kedua negara, bermaksud untuk memperkuat kerjasama untuk pemindahan dan pembangunan ibu kota negara melalui suatu platform kerjasama teknis. Ruang Lingkup Kerjasama Para Pihak sepakat untuk melakukan kerjasama teknis mengenai pemindahan dan pembangunan ibu kota negara untuk mencapai kota yang cerdas, hijau, aman, inklusif, dan berketahanan di bidang-bidang: a. Pembangunan Kota dalam

Perspektif Kewilayahan; b. Perencanaan dan

Perancangan Kota; c. Pembangunan di bidang

Pekerjaan Umum dan Perumahan termasuk Rekayasa Konstruksi,

Teknologi dan Manajemen mencakup: i. Jalan dan Jembatan; ii. Air Baku; iii. Bendungan; iv. Pengendalian Banjir; v. Air Minum; vi. Sistem Drainase; vii. Persampahan dan Air

Limbah Domestik; viii. Perumahan dan; ix. Gedung.

d. Bidang lainnya yang disepakati secara tertulis oleh Para Pihak.

Bentuk Kerjasama Dalam rangka melaksanakan ruang lingkup kerjasama sebagaimana disebut dalam Pasal 2, Para Pihak dapat melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Pertukaran informasi; b. Berbagi pengalaman,

pengetahuan dan teknologi; c. Penugasan tenaga ahli; d. Peningkatan kapasitas; dan

e. Bentuk kerjasama teknis lainnya yang disepakati secara tertulis oleh Para Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun Cara Pengakhiran Tanpa mengesampingkan ketentuan Pasal ini, setiap Pihak dapat mengakhiri MSP ini dengan memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri MSP ini paling tidak 3 (tiga) bulan sebelum keinginan tersebut dilakukan Catatan Khusus MoU ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Korea dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia dan

Menteri Pertanahan, lnfrastruktur dan Transportasi Republik Korea

Page 45: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

35

INDONESIA – KOREA SELATAN

35. PERSETUJUAN MENGENAI PEMBEBASAN VISA BAGI PEMEGANG PASPOR DIPLOMATIK

DAN PASPOR DINAS – Busan, 25 November 2019 Pembebasan Visa Warga negara Para Pihak, pemegang paspor diplomatik atau paspor dinas yang sah, wajib tidak dipersyaratkan untuk memperoleh visa untuk masuk, singgah, dan tinggal di wilayah negara Pihak lainnya untuk jangka waktu tidak lebih 30 hari terhitung sejak tanggal masuk. Masa Berlaku Paspor yg Sah Masa berlaku paspor dari warga negara Para Pihak yang tercantum di Pasal 1 wajib sekurang-kurangnya enam (6) bulan dari tanggal memasuki wilayah negara Pihak lainnya. Syarat Masuk dan Keluar Warga negara setiap Pihak pemegang paspor diplomatik atau paspor dinas yang sah dapat memasuki atau meninggalkan wilayah negara Pihak lainnya melalui setiap titik internasional yang diizinkan untuk maksud tersebut oleh pihak imigrasi yang berwenang tanpa pembatasan apapun kecuali disebutkan dalam ketentuan terkait keamanan, migrasi, bea cukai, sanitasi, dan ketentuan

lain yang secara hukum berlaku kepada pemegang paspor dimaksud. Anggota Misi Diplomatik dan Konsuler 1. Warga negara setiap Pihak

yang memegang paspor diplomatik atau dinas yang sah dan ditugaskan sebagai anggota misi diplomatik atau konsuler di wilayah Pihak lain atau sebagai perwakilan organisasi internasional yang berada di wilayah Pihak lain, termasuk pasangan pendam-ping, anak, dan tanggungan lainnya dari pemegang paspor diplomatik atau paspor dinas yang sah, wajib dipersyaratkan untuk memperoleh visa masuk yang sesuai dari perwakilan diplomatik atau konsuler Pihaklainnya, sebelum memasuki wilayahnya.

2. Warga negara yang disebutkan pada ayat 1 Pasal ini dapat keluar, memasuki kembali, singgah dan tinggal di wilayah Pihak lain tanpa menggunakan visa dalam periode penugasannya, selama memenuhi ketentuan hukum nasional dan peraturan terkait Pihak lain.

Mulai Berlaku Persetujuan ini wajib mulai berlaku 30 hari sejak tanggal penerimaan pemberitahuan tertulis terakhir dimana Para pihak saling memberitahukan, melalui saluran diplomatik, bahwa semua persyaratan untuk mulai berlakunya Persetujuan ini, sebagaimana tercantum dalam per-uu nasionalnya masing-masing telah terpenuhi Masa Berlaku Persetujuan ini wajib berlaku untuk jangka waktu yang tidak ditentukan Cara Pengakhiran Salah satu Pihak memutuskan mengakhiri Persetujuan ini dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya, melalui saluran diplomatik. Pengakhiran tersebut mulai berlaku 30 hari setelah diterimanya pemberitahuan dimaksud oleh Pihak lain Catatan Khusus Persetujuan ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Korea dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan

Menteri Luar Negeri Republik Korea

Page 46: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

36

INDONESIA – KOREA SELATAN

36. DEKLARASI BERSAMA TENTANG KESIMPULAN NEGOSIASI UNTUK PERJANJIAN

KEMITRAAN EKONOMI KOMPREHENSIF INDONESIA-KOREA – Busan, 25 November 2019

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Bapak Agus Suparmanto, dan Menteri Perdagangan Republik Korea, Yoo Myung-Hee, menyatakan bahwa pada hari ini tanggal 25 November 2019, Republik Indonesia dan Republik Korea akhirnya menyimpulkan negosiasi perdagangan bilateral untuk Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Republik Indonesia-Republik Korea. Deklarasi ini dibuat pada kesempatan KTT Peringatan ASEAN-Republik Korea, di hadapan H.E. Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, dan H.E. MOON Jae-in, Presiden Republik Korea. Mengakui Kemitraan Strategis Khusus antara Republik

Indonesia dan Republik Korea, Persetujuan ini akan meningkatkan komitmen yang ada antara kedua negara yang dibuat berdasarkan Persetujuan Perdagangan Bebas ASEAN-Republik Korea, dan mengembangkan bidang-bidang potensial dari kekuatan yang saling melengkapi dan memperdalam hubungan ekonomi bilateral. Memastikan konsistensi dengan aturan-aturan WTO, Persetujuan akan mengantarkan era baru kemitraan ekonomi yang komprehensif dan saling menguntungkan antara Republik Indonesia dan Republik Korea, dan berkontribusi untuk meningkatkan perdagangan bilateral, investasi dan kerjasama ekonomi, dengan tujuan memfasilitasi pertumbuhan

ekonomi, memelihara kapasi-tas para pemain ekonomi di kedua negara serta member-dayakan kedua negara untuk melakukan peran kunci dalam ekonomi global yang semakin terintegrasi. Kedua Menteri berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan teknis yang tersisa untuk menandatangani Persetujuan dan segera menyelesaikan prosedur domestik masing-masing dengan niat bersama untuk membawa Persetujuan berlaku sesegera mungkin. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Catatan Khusus Deklarasi ini ditandatangani dalam bahasa lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Perdagangan, Republik Indonesia dan

Menteri Perdagangan, Republik Korea

Page 47: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

37

INDONESIA – TIONGKOK

37. PERJANJIAN KERJA SAMA MENGENAI JAMINAN KEAMANAN DALAM IMPOR DAN

EKSPOR PRODUK-PRODUK AKUATIK – Jakarta, 27 November 2019 Tujuan Kedua Belah Pihak setuju untuk membangun Kerja Sama mengenai Jaminan Keamanan dalam lmpor dan Ekspor Produk-Produk Akuatik untuk meningkatkan kesepahaman dan kepercayaan bersama. Ruang Lingkup Kerjasama Kedua Belah Pihak setuju saling bertukar informasi dan berkomunikasi satu sama lain dalam hal sebagai berikut: 1) Setiap undang-undang,

peraturan, dan standar-standar; prosedur inspeksi dan karantina, metodologi dan teknik impor dan ekspor produk-produk akuatik; residu bahan- bahan berbahaya dan

penyakit-penyakit hewan akuatik dari Kedua Belah Pihak dengan memperhatikan dan sesuai dengan tindakan pengawasan keamanan; dan informasi lain yang perlu dikomunikasikan dan dikonsultasikan.

2) Sebelum memberlakukan standar dan peraturan baru yang mungkin dapat berpengaruh terhadap perdagangan antara Kedua Belah Pihak, Pihak tersebut akan menginformasikan dan memberikan kepada Pihak lain tidak lebih dari 60 hari untuk mendapatkan masukan. Melalui permintaan, Pihak yang menetapkan peraturan baru dapat memberikan masa peralihan yang memadai kepada Pihak yang lainnya.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku Perjanjian Kerja Sama berlaku selama 5 tahun. Perjanjian Kerja Sama ini dapat diper-panjang untuk 3 tahun kedepan Cara Pengakhiran Salah satu pihak menotifikasi Pihak lain melalui jalur diplomatik untuk mengakhiri Perjanjian Kerja Sama dalam waktu 6 bulan sebelum masa berlaku 5 tahun berakhir Catatan Khusus Perjanjian Kerja Sama ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Tiongkok dan lnggris

Ditandatangani oleh Pejabat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan

Pejabat dari General Administration of Customs of The People's Republic of China

Page 48: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

38

INDONESIA – TIONGKOK

38. NOTA KESEPAHAMAN TENTANG KERJASAMA DALAM PENELITIAN STRATEGIS DAN

PERTUKARAN AKADEMIK DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN – Jakarta, 27 November 2019

Objective The Parties will to promote cooperation in education, training and strategic research, including the development of institutional linkages, where appropriate. Contribution and Intention of the Parties The Parties agree to take following steps in order to facilitate cooperation in each of the areas set out in the preceding Article, on the understanding that each activities or group of activities between the Chinese and the Indonesian sides of this MoU must be agreed and approved by the parties before embarking upon: 1. Visit of Delegation can be

decided at any moment upon agreement between the Parties. Whereas frequency of the agreed visit of the Parties is once every two years to China or to Indonesia with not more than 6 (six) members of the Delegate.

2. Studies and Research on topics of shared interest

that are proposed by the Parties shall be jointly carried out in accordance with the provisions of this Memorandum and any other rules that time to time mutually determine; In the event that a Party requests a specific study, a sufficient prior notice must be sent through official channels; In such event, the Party addressed shall have the right to accept or reject it without any requirement to provide supporting reasons.

3. Conferences and Seminars as joint activities may be instigated by the Parties, such as conferences, seminars, roundtable and other events to be held in China and/or Indonesia; Records of the proceedings of conferences, seminars, roundtable and other events staged jointly may - at the absolute discretion of the Parties - be made available in widely publication either in Chinese, Indonesian or other languages.

4. Publications in a regular exchange will be decided by the parties; Upon request, the

Parties shall provide publications and working documents on topics of specific interest.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku untuk periode 2 (dua) tahun. Sekalipun demikian, MSP ini akan dianggap diperpanjang secara otomatis untuk satu tahun ke depan jika tidak ada pemberitahuan tentang tidak diperpanjang yang dilakukan dalam jangka waktu 60 hari sebelum berakhirnya jangka waktu awal atau bahkan tidak diperpanjang Cara Pengakhiran Melalui pemberitahuan tegas tentang tidak diperpanjang yang dilakukan dalam jangka waktu enam puluh hari segera sebelum berakhirnya jangka waktu awal atau bahkan tidak diperpanjang Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam bahasa lnggris

Ditandatangani oleh Governor, The National Resilience Institute of Republic of Indonesia dan

Vice Chairman, China Institute for International Strategic Studies (CIISS),

Page 49: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

39

INDONESIA – SOLOMON

39. PERJANJIAN HIBAH UNTUK PEMBANGUNAN STADION FUTSAL MULTIFUNGSI UNTUK

PELAKSANAAN PACIFIC GAMES 2023 DI KEPULAUAN SOLOMON – Bali 5 Desember 2019

Tujuan Perjanjian Hibah ini bertujuan untuk mengatur pemberian hibah dalam bentuk uang tunai dari Pemberi Hibah kepada Penerima Hibah untuk pendanaan pembangunan stadion futsal multifungsi untuk pelaksanaan Pacific Games 2023 di Kepulauan Solomon. Proses Pembangunan 1) Proses Pembangunan

stadion futsal multifungsi harus dilaksanakan berdasarkan kontrak perjanjian antara Penerima Hibah dengan Kontraktor.

2) Stadion futsal multifungsi yang dibangun dan dibiayai oleh pemberi Hibah harus ditandai dengan Plakat yang menyebutkan bahwa pembangunan Stadion

dimaksud dibiayai oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Serah Terima Stadion 1) Penyerahan Stadion futsal

multifungsi dari kontraktor kepada Penerima Hibah dibuat dalam berita acara serah terima antara kontraktor dan Penerima Hibah dan diketahui oleh Pemberi Hibah yang diwakili oleh Perwakilan Republik Indonesia yang terakreditasi ke Kepulauan Solomon yang berkedudukan di Port Moresby, Papua Nugini.

2) Penerima Hibah wajib menyampaikan salinan berita acara serah terima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Pemberi Hibah melalui Perwakilan Republik Indonesia yang terakreditasi

ke Kepulauan Solomon yang berkedudukan di Port Moresby, Papua Nugini.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku Perjanjian Hibah ini akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 atau tanggal lain yang disepakati kemudian secara tertulis oleh Para Pihak Cara Pengakhiran Tanpa mengesampingkan ayat (1), Pemberi Hibah dapat mengakhiri Perjanjian Hibah dengan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis Catatan Khusus Perjanjian ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Jenderal lnformasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri

Republik Indonesia dan Duta Besar Kepulauan Solomon untuk Republik Indonesia

Page 50: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

40

INDONESIA – SOLOMON

40. PERJANJIAN TENTANG KERANGKA KERJA SAMA UNTUK PEMBANGUNAN - Bali, 5

Desember 2019 Tujuan Tujuan Perjanjian ini adalah untuk menyediakan kerangka kerja untuk memperdalam, memperluas, dan melestari-kan kerja sama pembangunan bilateral di bidang yang menjadi kepentingan dan tujuan bersama para pihak, untuk mempertahankan nilai-nilai berorientasi perdamaian, dan untuk mengatasi keprihatinan global bersama. Bentuk Kerjasama 1. Promosi Perdagangan dan

lnvestasi 2. lnvestasi dalam Produk 3. Pemberdayaan Perempuan 4. Pengembangan Kelautan

dan Perikanan 5. Pertanian, dan Perubahan

lklim Lingkungan termasuk Pengelolaan Hutan

Berkelanjutan 6. Pariwisata 7. Pendidikan dan Pengemba-

ngan Sumber Daya Manusia 8. Diplomasi Publik 9. Kerja Sama Pemuda dan

Olahraga 10.Kerja Sama People-to-People11.Kerja Sama Hukum 12.Kerja Sama di Forum Regional

dan Multilateral 13.Bidang lain yang merupakan

kepentingan bersama dapat disepakati oleh kedua Pihak.

Mulai Berlaku Perjanjian akan mulai berlaku pada tanggal diterimanya pemberitahuan dari pihak terakhir yang melakukan notifikasi melalui saluran diplomatik bahwa persyaratan internal untuk memberlakukan Perjanjian telah terpenuhi

Masa Berlaku Perjanjian ini akan berlaku untuk jangku waktu 5 (lima) tahun dan diperbarui secara otomatis untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 (lima) tahun apabila disepakati oleh Para Pihak melalui saluran diplomatik Cara Pengakhiran Setiap Pihak dapat mengakhiri Perjanjian menjelang masa akhir Perjanjian dengan memberikan pemberitahuan tertulis 6 (enam) bulan sebelum pemberhentian awal tersebut pada Pihak lainnya Catatan Khusus Persetujuan ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan

Menteri Luar Negeri dan Perdagangan lnternasional, Kepulauan Solomon

Page 51: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

41

INDONESIA – ARAB SAUDI

41. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA DALAM BIDANG

PEMERIKSAAN SEKTOR PUBLIK – Jakarta, 5 Desember 2019 Tujuan Tujuan dari kerja sama berdasarkan MSP ini adalah untuk memberikan, memperkuat, mendorong, dan mengembangkan kerangka kerja sama dan interaksi yang efisien antara Para Pihak di bidang pemeriksaan sektor publik dalam kerangka kerja INTOSAI, ASOSAI dan organisasi regional lainnya, dimana keduanya merupakan anggota. Ruang Lingkup Kerjasama Para Pihak akan bekerja sama dalam bidang-bidang berikut: 1. Penyebarluasan dan

pembagian informasi serta keahlian mengenai kebijakan pemeriksaan, teknologi, dan praktik-praktik yang baik melalui

pelatihan dan kunjungan timbal balik yang saling menguntungkan; dan juga konsultasi, seminar, dan konferensi mengenai isu-isu utama yang berkaitan dengan pemeriksaan sektor publik;

2. Melakukan program pelatihan bersama tentang topik yang berkaitan dengan pemeriksaan keuangan dan kinerja;

3. Pertukaran pengetahuan dan keahlian tentang metodologi pemeriksaan dan praktik terbaik;

4. Bentuk kerja sama lainnya dalam ruang lingkup MSP ini yang diputuskan bersama oleh Para Pihak.

Mulai Berlaku MSP ini mulai berlaku setelah 30 hari sejak adanya pemberitahuan terakhir secara resmi melalui

saluran diplomatik guna menjamin penyelesaian prosedur birokrasi Masa Berlaku MSP ini berlaku dalam jangka waktu lima tahun dan akan diperpanjang beberapa kali dalam jangka waktu satu tahun Cara Pengakhiran Salah satu Pihak memberitahukan Pihak yang lain melalui saluran diplomatik mengenai pengakhiran MSP ini setidaknya tiga bulan Sebelumnya Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Arab dan lnggris

Ditandatangani oleh Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, Republik Indonesia dan

Presiden General Auditing Bureau, Kerajaan Arab Saudi

Page 52: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

42

INDONESIA – GUATEMALA

42. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KONSULTASI BILATERAL – Jakarta, 10

Desember 2019 Tujuan Para Pihak dengan ini membentuk suatu mekanisme konsultasi bilateral antara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Republik Guatemala untuk meninjau dan menganalisa segala aspek hubungan bilateral dan bertukar pandangan mengenai isu-isu internasional yang menjadi kepentingan bersama. Mekanisme Konsultasi 1. Konsultasi wajib diadakan

secara berkala, dan bergantian di Indonesia dan di Guatemala sesuai kesepakatan Para Pihak, atau di lokasi lain yang disepakati bersama. Rincian mengenai tanggal, tempat, agenda dan tingkat keterwakilan pada Konsultasi wajib disepakati bersama melalui saluran diplomatik.

2. Para Pihak wajib menjamin kerahasiaan hasil Konsul-tasi, dokumen-dokumen dan/atau informasi yang

dipertukarkan antara para Pihak dan wajib tidak meng-alihkan dan memberikannya kepada Pihak Ketiga tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Pihak lainnya.

Ruang Lingkup Konsultasi 1. Para Pihak wajib melakukan

konsultasi dan bertukar pandangan mengenai hal-hal yang menjadi kepentingan bersama dan khususnya di bidang politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, pendidikan, konsuler dan isu-isu lain yang disepakati Para Pihak.

2. Para Pihak juga wajib bertukar pandangan mengenai isu-isu internasional dan perkembangannya yang menjadi perhatian bersama, dan apabila diperlukan, melakukan diskusi mengenai kerja sama bilateral dan permasalahan internasional.

3. Para Pihak wajib mendorong kerja sama dan kontak langsung antara anggota dinas diplomatik masing-masing Pihak. Para Pihak wajib mengembangkan pengorgani-

sasian dan implementasi yang tepat terhadap program-program dan kegiatan bersama, yang disepakati bersama melalui saluran diplomatik.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini wajib terus berlaku untuk periode lima (5) tahun, dan akan secara otomatis diperpanjang untuk periode-periode waktu lima tahun berikutnya Cara Pengakhiran Salah satu Pihak menyampaikan notifikasi melalui saluran diplomatik kepada Pihak lainnya mengenai keinginannya untuk mengakhiri MSP ini paling lambat 6 (enam) bulan dari tanggal pengakhiran yang diinginkan Catatan Khusus MoU ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Spanyol dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan

Menteri Luar Negeri Republik Guatemala

Page 53: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

43

INDONESIA – BELARUS

43. NOTA KESEPAHAMAN BERSAMA TENTANG KERJA SAMA DI BIDANG PERPUSTAKAAN –

Belarus, 10 Desember 2019 Tujuan 1. Menegaskan dan memper-

kuat hubungan baik jangka panjang antara PARA PIHAK.

2. Melengkapi kelebihan masing-masing untuk membangun program dan layanan baru yang saling menguntungkan.

Ruang Lingkup Kerjasama PARA PIHAK bekerja sama dalam hal: 1. Pertukaran informasi dan

pengetahuan a. PARA PIHAK akan saling

bertukar pengetahuan dalam bidang pengelo-laan perpustakaan dan informasi (ilmu informasi, manajemen perpusta-kaan, layanan pemustaka, akuisisi, pengkatalogan, sistem informasi perpustakaan, hak cipta publikasi milik PARA PIHAK) serta bidang-bidang terkait lainnya.

b. PARA PIHAK akan saling bertukar informasi mengenai proyek perpustakaan di negara masing-masing.

c. Kerja sama antara PARA PIHAK dapat dilakukan secara bersama dalam bentuk seminar, konferensi, publikasi, pameran serta berbagai bentuk bantuan timbal balik lainnya.

d. Melestarikan dan menyedi-akan akses untuk manuskrip yang dimiliki oleh PARA PIHAK sehubungan dengan Pasal 4.

2. Pertukaran staf dan kunjungan a. Pertukaran staf dan

kunjungan dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara.

b. PARA PIHAK akan memba-has rincian pertukaran staf dan kunjungan dalam bentuk tertulis.

c. Semua biaya yang timbul sebagai akibat pelaksaana pertukaran staf dan kunjungan akan dibebankan pada anggaran PARA PIHAK masing-masing.

3. Peminjaman koleksi perpustakaan

a. PARA PIHAK dapat saling meminjamkan koleksi perpustakaan termasuk

buku, majalah, CD-ROM dan publikasi elektronik lainnya.

b. PIHAK peminjam akan menanggung semua biaya yang muncul dalam peminjaman bahan pustaka ini.

4. Kerja sama timbal balik PARA PIHAK akan saling memberikan bantuan dalam menciptakan hubungan dengan lembaga lain yang bersangkutan di negara masing-masing. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun Cara Pengakhiran Salah satu PIHAK membe-ritahukan keinginannya untuk mengakhiri MSP ini secara tertulis, paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Rusia dan lnggris

Ditandatangani oleh Kepala Perpustakaan Nasional Indonesia dan

Kepala Perpustakaan Nasional Belarus

Page 54: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

44

INDONESIA – PAPUA NUGINI

44. DEKLARASI TENTANG HASIL PENGUKURAN 52 MONUMEN MERIDIAN (MMS)

MENGGUNAKAN WORLD GEODETIC SYSTEM (WGS) 1984 - Lae, PNG, 12 Desember 2019

• FIRST, both countries

agreed to physically maintain the existing 52 Monuments Meridian (MMs) at the current location.

• SECOND, both countries

agreed that astronomical observations and Doppler system that were previously used to locate the position

of the pillars have been outdated and not longer applicable.

• THIRD, both countries agreed

to conduct Common Border Datum Reference Frame (CBDRF) survey for 52 MMs to obtain coordinates in WGS 1984 without changing the physical position of the existing MMs.

• FOURTH, both countries agreed to accept the coordinates of 52 MMs in WGS 1984.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Catatan Khusus Deklarasi ini ditandatangani dalam bahasa lnggris

Ditandatangani oleh Kepala Sub Direktorat pada Direktorat Wilayah Pertahanan

Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Surveyor General of Papua New Guinea Department of Lands and Physical Planning

Page 55: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

45

INDONESIA – PAPUA NUGINI

45. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG PERAPATAN PILAR BATAS - Lae, PNG,

12 Desember 2019 • MERUJUK pada

Persetujuan antara Indonesia dan Australia tentang Garis Batas tertentu antara Indonesia dan Papua Nugini, ditandatangani pada tanggal 12 Februari 1973, dan Deklarasi Survei Bersama Demarkasi yang dilaksanakan dari tahun 1983 sampai dengan tahun 1989 dan ditandatangani oleh Tim Teknis kedua negara antara tahun 1986 dan 1993.

• MERUJUK pada Prosedur Survei untuk Densifikasi Pilar, ditandatangani oleh

kedua Pihak di Port Moresby pada tanggal 14 Agustus 2014.

• BERKEINGINAN untuk meningkatkan kerjasama terkait pengelolaan perbatasan di sepanjang perbatasan Republik Indonesia dan Negara lndependen Papua Nugini.

• Para Pihak setuju untuk melakukan survei densifikasi dan mendirikan tambahan pilar batas di sepanjang garis batas geodetik di antara Monumen Meridian (MM) yang ada saat ini, kecuali di wilayah sungai Fly.

• Para Pihak setuju untuk mengesahkan pendirian 55 pilar batas tambahan sebagai hasil dari survei bersama densifikasi yang telah dilaksanakan dari tahun 2015 sampai 2019.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Catatan Khusus MoU ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Kepala Sub Direktorat pada Direktorat Wilayah Pertahanan

Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Surveyor General of Papua New Guinea Department of Lands and Physical Planning

Page 56: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

46

INDONESIA – RUSIA

46. PERJANJIAN TENTANG BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA –

Moskow, 13 Desember 2019 Kewajiban untuk memberi-kan bantuan hukum 1. Para Pihak wajib, berdasar-

kan Perjanjian ini, saling memberikan bantuan hukum timbal balik dalam masalah pidana.

2. Bantuan hukum diberikan sesuai dengan Perjanjian ini jika tindak pidana yang dimaksud, terkait dengan permintaan yang telah diajukan, dapat dipidana menurut hukum Para Pihak. Pihak Diminta dapat, menurut pertimbangannya sendiri, memberikan bantuan hukum juga dalam hal tindak pidana, yang terkait dengan permin-taan bantuan hukum yang telah diterima, tidak dapat dipi-dana berdasarkan Per-UU.

3. Tujuan dari Perjanjian ini adalah secara eksklusif memberikan bantuan hukum dari satu Pihak ke Pihak lainnya. Ketentuan dari Perjanjian ini tidak akan menimbulkan hak bagi seseorang atau subyek hukum untuk memperoleh atau mengecualikan bukti lain atau untuk mencegah dilaksanakannya permintaan.

4. Perjanjian ini tidak memberikan hak kepada

otoritas berwenang dari satu Pihak untuk melaksanakan haknya di wilayah kekuasaan Pihak lain karena kewenangan tersebut secara eksklusif berada di Pihak lainnya.

5. Perjanjian ini berlaku untuk permintaan bantuan hukum, yang diajukan setelah berlakunya Perjanjian ini termasuk perbuatan atau pembiaran yang dilakukan sebelum tanggal ini.

6. Bantuan hukum juga dapat diberikan sehubungan dengan penyelidikan dan penyidikan, penuntutan atau proses hukum terkait tindak pidana di bidang perpajakan/fiskal dan bea cukai.

Lingkup penerapan Perjanjian 1. Bantuan hukum meliputi:

a. penyampaian dokumen prosedural;

b. pengambilan bukti; c. pencarian lokasi dan peng-

identifikasian orang & barang;

d. permintaan kehadiran secara sukarela dari saksi, korban dan ahli di hadapan otoritas berwenang Pihak Peminta;

e. pemindahan sementara orang yang berada dalam tahanan atau narapidana untuk ikut dalam proses

peradilan pidana di wilayah Pihak Peminta sebagai saksi dan korban atau untuk tujuan proses peradilan pidana lainnya yang disebutkan dalam permintaan;

f. mengambil langkah-langkah untuk membekukan, menahan, menyita, dan merampas hasil kejahatan dan sarana untuk melakukan tindak pidana;

g. pemindahan dokumen, barang dan bukti lain;

h. pemberian izin kepada perwakilan dari otoritas berwenang dari Pihak Peminta untuk hadir pada pelaksanaan permintaan;

i. penggeledahan dan penyitaan;

j. pemberian informasi, dokumen, dan benda;

k. bantuan hukum lain sesuai dengan tujuan dari Perjanjian ini dan tidak bertentangan dengan hukum Pihak Diminta.

2. Perjanjian ini tidak berlaku terhadap a. penangkapan atau

penahanan orang untuk tujuan mengekstradisi orang tersebut;

Page 57: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

47

b. pemindahan terpidana untuk menjalani hukuman; dan

c. Pemindahan proses hukum dalam masalah pidana.

Mulai Berlaku Perjanjian ini berlaku 30 hari setelah tanggal terakhir Para Pihak saling memberi tahu

melalui saluran diplomatik bahwa persyaratan hukum nasional masing-masing untuk pemberlakuan Perjanjian ini telah terpenuhi Cara Pengakhiran Perjanjian ini berakhir 180 hari setelah tanggal salah satu Pihak menerima melalui saluran diplomatik pemberitahuan

tertulis dari Pihak lainnya atas maksud untuk mengakhirkan perjanjian ini Catatan Khusus Perjanjian ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Rusia dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dan

Menteri Kehakiman Federasi Rusia

Page 58: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

48

INDONESIA – ASEAN

47. PERJANJIAN TENTANG PELAKSANAAN HIBAH UNTUK REPATRIASI PENGUNGSI KE

MYANMAR – Jakarta, 20 Desember 2019 Tujuan Persetujuan ini bertujuan untuk mengatur pelaksanaan Hibah yang akan diberikan oleh Pemberi Hibah kepada Pemerintah Myanmar untuk membantu khususnya, memfasilitasi proses repatriasi pengungsi ke Myanmar melalui Ad-Hoc Support Team Sekretariat ASEAN. Besaran dan Alokasi Hibah 1. Pemberi Hibah memberikan

uang tunai sebesar Rp. 7.500.000.000 kepada Pihak Pelaksana. Jumlah Hibah termasuk biaya dan bunga yang timbul dari transaksi transfer Hibah.

2. Hibah harus digunakan oleh Pihak Pelaksana untuk mendanai kegiatan Ad-Hoc Support Team Sekretariat ASEAN dalam melaksana-kan program proses repatri-asi pengungsi ke Myanmar sesuai dengan rekomendasi Preliminary Needs Assess-ment of ASEAN Emergency Response Assessment Team sebagaimana yg tercantum dalam Surat Sekretaris Jenderal.

Pencairan, Pembayaran, dan Penyaluran Hibah 1. Para Pihak sepakat bahwa

Hibah akan disalurkan ke rekening bank Pihak Pelaksana dalam mata uang Rupiah.

2. Pihak Pelaksana wajib membuka rekening khusus pada sebuah bank nasional Indonesia yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia yang disetujui oleh Pemberi Hibah.

3. Penyalur Hibah wajib menyampaikan surat keterangan bank dan salinan rekening koran kepada Pemberi Hibah melalui Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN sebagai persyaratan pencairan Hibah.

Pengawasan, Evaluasi, dan Pelaporan 1. Pemberi Hibah melalui

Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melakukan pengawasan dan evaluasi untuk menilai pelaksanaan seluruh kegiatan yang dibiayai oleh Hibah.

2. Pihak Pelaksana wajib menyampaikan laporan berkala dan laporan akhir terkait pelaksanaan Hibah kepada Pemberi Hibah melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam 180 hari kalender sejak pencairan Hibah ke rekening Pihak Pelaksana.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku Persetujuan ini akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 atau tanggal lain yang akan disepakati kemudian secara tertulis oleh Para Pihak Cara Pengakhiran Tanpa mengesampingkan ayat (1) Pasal ini, Pemberi Hibah dapat mengakhiri Persetujuan ini setiap saat dengan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis Catatan Khusus Persetujuan ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan

dan Deputy Secretary General of A SEAN for Community and Corporate Affairs

Page 59: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

49

INDONESIA – VIET NAM

48. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA KEARSIPAN – Hanoi, 23

Desember 2019 Tujuan Tujuan dari MSP adalah untuk membangun kerja sama timbal balik dan kolaboratif antara Para Pihak untuk meningkatkan layanan kepada para pemangku kepentingan dari Para Pihak, peneliti dan komunitas yang lebih luas, di bidang kearsipan sebagai dokumentasi warisan dan sejarah, serta pengelolaan arsip dan arsip dinamis. Area Kerjasama MSP ini meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Menyelenggarakan

pameran dan publikasi

bersama tentang sejarah, warisan, dan hubungan budaya dengan basis nirlaba diadakan di kedua negara.

b. Pertukaran salinan arsip dengan tema yang diminati oleh Para Pihak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara.

c. Menyelenggarakan pertukaran tenaga ahli dalam rangka saling tukar pengalaman di bidang pengetahuan kearsipan.

d. Pertukaran pengetahuan di bidang pengelolaan arsip dan arsip digital dalam hal pelaksanaan E-Government.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan berlaku selama 3 tahun, dan akan diperpanjang untuk 3 tahun berikutnya Cara Pengakhiran Salah satu Pihak memberita-hukan secara tertulis keingi-nannya untuk mengakhiri MSP ini enam (6) bulan sebelum berakhirnya MSP ini Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Viet Nam dan lnggris

Ditandatangani oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia dan

Direktur Jenderal Departemen Arsip Negara Viet Nam

Page 60: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

50

INDONESIA – CARITAS GERMANY

49. MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA

BERBASIS MASYARAKAT – Jakarta, 30 Desember 2019 Tujuan Tujuan dari MSP ini adalah untuk menyediakan suatu kerangka hukum bagi Para Pihak untuk bekerja sama membangun ketangguhan masyarakat dalam Penanggulangan Bencana. Ruang Lingkup Kerjasama Para Pihak sepakat untuk bekerjasama dalam membangun daya Lenting danKetangguhan masyarakat melalui: a. Pemberdayaan Masyarakat

dalam Kesiapan Menghadapi Bencana; dan

b. Penanganan Darurat Bencana di wilayah Republik Indonesia, jika dipandang perlu.

Wilayah Kerjasama 1. Para Pihak akan

melaksanakan kerjasama ini di wilayah kerja yang meliputi Provinsi Sumatera Barat, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Maluku.

2. Untuk tahap Tanggap Darurat, wilayah ditentukan berdasarkan kejadian bencana yang terjadi dan dampaknya terhadap masyarakat.

3. Setiap rencana perubahan wilayah kerja wajib dikomunikasikan kepada BNPB dan wajib mendapat persetujuan dari BNPB dan Tim Perizinan Ormas Asing.

4. Caritas Germany akan mengoordinasikan wilayah kerja yang telah disepakati dengan pemerintah daerah dan BPBD setempat.

Pelaksanaan Kegiatan 1. Seluruh program yang

dilaksanakan dalam kerangka kerja sama ini wajib sejalan dengan strategi pembangunan nasional dan daerah serta visi dan misi dari BNPB.

2. Para Pihak dapat melakukan pertemuan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dalam rangka sinkronisasi, harmonisasi dan integrasi kebijakan dan program BNPB dengan pelaksanaan program

kegiatan berdasarkan MSP ini.

3. Untuk melakukan kegiatan di daerah, CG Indonesia wajib memberitahukan kepada BNPB, TPOA, BPBD dan Badan Kesbangpol di masing-masing daerah lokasi kegiatan.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini tetap berlaku untuk jangka waktu 3 tahun Cara Pengakhiran MSP ini dapat diakhiri setiap saat oleh salah satu Pihak dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya mengenai keinginannya untuk mengak-hiri MSP ini dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang diinginkan Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Sekretaris Utama, Badan Nasional Penanggulangan Bencana,

Republik Indonesia dan Kepala Kantor Caritas Germany Indonesia

Page 61: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

1

Page 62: TREATIES RECENTLY CONCLUDEDtreaty.kemlu.go.id/uploads/images/jurnal/jurnal-5e43735988ada.pdf · Reap, 30 Agustus 2019 6. REPUBLIK INDONESIA – HONGARIA Memorandum Saling Pengertian

2