Top Banner
Traumatologi Trauma : kerusakan pada tubuh manusia yang disebabkan oleh perpindahan energi yang berlebihan baik disengaja ataupun tidak yang menimbulkan suatu perubahan struktur baik anatomis ataupun histologis dan perubahan fungsi dari tubuh manusia Traumatologi : Ilmu yang mempelajari tentang trauma Trauma terjadi akibat adanya perpindahan energi yang berlebihan dari suatu benda ke tubuh manusia, oleh karena itu trauma bisa disebabkan oleh semua energi yang berlebihan. Contoh : energi kinetik mekanik (gerak),energi panas,kimia,listrik,radiasi Sehingga jenis2 trauma bisa dibagi berdasarkan energi yang menyebabkannya, yaitu trauma mekanik, panas, kimia, listrik, radiasi Trauma mekanik Pada proses trauma mekanik akan terjadi beberapa collision (benturan), mekanisme dari benturan ini bisa membantu dalam memprediksi bagian tubuh mana saja yang mungkin cedera. 1. Primary collision 2. Secondary collision 3. Tertiary collision 4. Subsidary collision
15

traumatologi

May 13, 2017

Download

Documents

Anggarani Nia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: traumatologi

Traumatologi• Trauma : kerusakan pada tubuh manusia yang disebabkan oleh perpindahan energi

yang berlebihan baik disengaja ataupun tidak yang menimbulkan suatu perubahan struktur baik anatomis ataupun histologis dan perubahan fungsi dari tubuh manusia

• Traumatologi : Ilmu yang mempelajari tentang trauma • Trauma terjadi akibat adanya perpindahan energi yang berlebihan dari suatu benda

ke tubuh manusia, oleh karena itu trauma bisa disebabkan oleh semua energi yang berlebihan.

• Contoh : energi kinetik mekanik (gerak),energi panas,kimia,listrik,radiasi• Sehingga jenis2 trauma bisa dibagi berdasarkan energi yang menyebabkannya,

yaitu trauma mekanik, panas, kimia, listrik, radiasi Trauma mekanikPada proses trauma mekanik akan terjadi beberapa collision (benturan), mekanisme dari benturan ini bisa membantu dalam memprediksi bagian tubuh mana saja yang mungkin cedera.

1. Primary collision2. Secondary collision3. Tertiary collision4. Subsidary collision

Trauma Mekanik Thorax1. Memar regio Thorax (ekimosis) : ektravasasi dan pengumpulan darah pada jaringan

sub kutis dengan d > 3 cm, yang disebabkan karena gangguan faktor2 pembekuan darah atau rusaknya pembuluh darah superficial.

Page 2: traumatologi

a. Terapi : Kompres air dingin dan analgesik (hilang sendiri +- setelah 1-2 minggu tergantung luas memar)

b. Gejala : nyeri dan terdapat memar2. Emfisema subkutis : Terdapat akumulasi udara pada jaringan subkutis, udara tersebut

bisa berasal dari trauma dari luar ataupun trauma dari dalam, serta infeksia. Gejala : bengkak pada lokasi,batas tidak tegas, biasanya akibat dari pada trauma

tajam, ataupun komplikasi dari pneumothoraxb. Terapi : biasanya akan menghilang sendiri, jika progresif dibutuhkan aspirasi karena

ditakutkan akan terjadi emboli

Trauma Pada skeleton ThoracisJenis-jenis fraktur1. Berdasarkan hubungan dengan dunia luar :

a. Opened Fracture (OF) : fraktur dimana terdapat hubungan fragmen fraktur dengan dunia luar, baik ujung fragmen fraktur tersebut yang menembus dari dalam hingga kepermukaan kulit atau kulit dipermukaan yang mengalami penetrasi suatu objek yang tajam dari luar hingga kedalam ( Salter ,1994).

b. Closed Fracture (CF) : fraktur dimana tidak terdapat hubungan antara fragmen fraktur dengan dunia luar

2. Berdasarkan Jumlah tulang yang fraktura. Simple fracture : Hanya satu tulang yang patahb. Multiple Fracture : lebih dari satu tulang yang patah

3. Berdasarkan luas daripada patahnya

Page 3: traumatologi

a. Complete Fracture : Garis patah melaui seluruh penampang tulang atau membagi tulang menjadi2 bagian atau lebih. Complete Fracture dibagi lagi berdasarkan bentuk daripada garis patahnya : Fracture Transversal Fracture Oblique Fracture Spiral Fracture Komunitif Fracture depresif

Fracture kompresif Fracture Segmental Fracture Avulsi Fracture Impaksi

b. Incomplete fracture : Garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang atau biasa kita sebut dengan retak. Incomplete fracture bisa kita bagi lagi berdasarkan garis retaknya : Green stick fracture : fraktur dimana salah satu sisi tulang patah dan sisi yang

lain membengkok Buckle or torus fracture : fraktur dimana terdapat tumpang tindih antar kortek

tulang,shg menimbulkan suatu kondisi seperti bulging pada tulang,sering pada distal ulnar anak2

Lokasi Fracture• Lokasi Fracture EXTREMITAS berdasarkan pada tulang yang mengalami fracture dan

berdasarakan daripada letak garis fracture tersebut : Contoh fracture radii 1/3 proximal

• Lokasi fracture costae : berdasarkan costae ke berapa yg patah/ (1-3 superior, 4-9 medial, 10-12 inferior), sedangkan letak garis patahan yaitu posterior, lateral, anterior

Page 4: traumatologi

Grade untuk Opened Fracture (OF)• Grade I : Patah tulang terbuka dengan luka < 1 cm, relatif bersih, kerusakan

jaringan lunak minimal, bentuk patahan simpel/transversal/oblik.• Grade II : Patah tulang terbuka dengan luka > 1 cm, kerusakan jaringan lunak tidak

luas, bentuk patahan simpel.• Grade III : Patah tulang terbuka dengan luka > 10 cm, kerusakan jaringan lunak

yang luas, kotor dan disertai kerusakan pembuluh darah dan saraf. a. IIIA : Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan luas, tapi masih bisa

menutupi patahan tulang waktu dilakukan perbaikan.b. III B : Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan lunak hebat dan atau

hilang (soft tissue loss) sehingga tampak tulang (bone-exposs) c. III C : Patah tulang terbuka dengan kerusakan pembuluh darah dan atau saraf

yang hebatGrade CF• Tingkat 0: fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa cedera jaringan lunak sekitarnya.• Tingkat 1: fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan jaringan subkutan.• Tingkat 2: fraktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak bagian dalam

dan pembengkakan.• Tingkat 3: cedera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata ddan ancaman

sindroma kompartement.Tata Cara Penulisan Diagnosis Pada Kasus Fracture1. Menyebutkan kelompok, yaitu: patah tulang tertutup atau terbuka2. Menyebutkan lokasi, yaitu: femur 1/3 tengah, antebrachii 1/3 proximal, dll.3. Menyebutkan gradasi (untuk patah tulang terbuka dan tertutup), yaitu: grade I, grade

II, grade III-A, grade III-B, grade III-C 4. Menyebutkan tipe, Yaitu:

complete fracture :transversal, spiral, oblik, kominutif, segmental, dll. incomplete fracture : greenstick,buckle or torus

Contoh DiagnosisOpened Fracture (OF) Tibia Sinistra (S) 1/3 distal grade – IIIA transversal

Page 5: traumatologi

Terkadang terdapat penambahan di akhir diagnosis seperti overriding, patologik, displaced, non-displaced dll Trauma skeleton thoracis

1. Dislokasi costovertebral2. Fracture costae transversal3. Fracture Costae oblique4. Fracture costae segmental5. Fracture costochondral6. Fracture chondrosternal7. Fracture Sternal8. Fracture costae depresif9. Fracture costae mulptiple (flail chest)10. Fraktur costae komunitif

Gejala klinis Fracture costae• Nyeri• Spasme otot• Krepitasi• Bengkak• Pemendekan tulang• Deformitas• Angulasi (OF)• Fat globule (OF)

Prinsip Dasar Penanganan Fracture• Revive; Yaitu penilaian cepat untuk mencegah kematian, apabila pernafasan ada

hambatan perlu dilakukan therapi ABC (Airway, Breathing, Circulation) agar pernafasan lancar.

Page 6: traumatologi

• Review; Yaitu berupa pemeriksaan fisik yang meliputi : look feel, movement dan pemeriksaan fisik ini dilengkapi dengan foto rontgent untuk memastikan adanya fraktur.

• Repair; Yaitu tindakan pembedahan berupa tindakan operatif dan konservatif. Tindakan operatif meliputi : Orif, Oref, menjahit luka dan menjahit pembuluh darah yang robek, sedangkan tindakan konservatif berupa pemasangan gips dan traksi.

• Refer; Yaitu berupa pemindahan pasien ke tempat lain, yang dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak memperparah luka yang diderita.

• Rehabilitation; Yaitu memperbaiki fungsi secara optimal untuk bisa produktif.

Gambaran klinisGejala dan temuan klinis

1. Dyspnea2. Takikardi3. Cepat lelah4. Keringat dingin5. Nyeri dada6. Sianosis7. Perkusi hipersonor pada hemithorax yang terkena8. Suara lapang paru berubah,suara bronkovesikuler berkurang9. Ketertinggalan nafas hemithorax10. Bulging dari SIC hemithorax (T)11. Mediastinal shifting (T)

Page 7: traumatologi

Terapi• Needle Thoracocentesis : terapi untuk mengambil udara atau cairan dari dalam

cavum pleura dengan menggunakan aspirasi jarum suntik• Alat yg dibuthkan :

a. Aseptic dressing packb. Syringe 14 G with 10-50 ml barrelc. IV catheterd. Lidocainee. Tegadermf. Alcohol 70%

Prosedur Thoracocentesis1. Persiapan alat2. Posisikan pasien dalam posisi supinasi dengan bagian thoraks membentuk sudut 45

terhadap posisi horizontal3. Tentukan lokasi aspirasi (lokasi biasanya pada SIC II linea medioclavikularis)4. Bersihkan lokasi aspirasi dengan alkohol 70%5. Sebelum disuntikkan isi syringe 10-50ml dengan 5 ml nacl fisiologi/aquades6. Suntikan jarum dengan posisi tegak lurus terhadap lokasi aspirasi7. Masukan jarum sampi terasa sensasi menembus selembar kertas atau sampai

terjadinya bulbing pada syringe8. Tunggu sampai barrel terisi udara penuh9. Cabut jarum perlahan-lahan sambil memasukkan iv catheter10. Tunggu sampai udara keluar sambil evaluasi kondisi pasien.

Page 8: traumatologi
Page 9: traumatologi

Hemothorax• Hemothorax : akumulasi darah pada cavum pleura bisa mencapai 1500ml. Masing2

cavum pleura bisa menampung sampaii dengan 3000 ml, ini penting kenapa?• Pembagian Hemothorax

1. Berdasarkan etiologia. Hemothorax non-trauma (spontaneus pneumothorax): pneumothorax primer

dan sekunderb. Hemothorax traumatif : trauma tumpul, tajam, panas,listrik,dllc. Hemothorax masif :akumulasi darah dalam rongga pleura yang berlangsung

sangat cepat dan mencapai volume >1500mlGejala Klinis• Perkusi bagian basal redup• Suara vesikuler menurun• Ketertinggalan gerak• Tanda2 syok hipovolemik : Takikardi sampai nadi tidak teraba(kolaps), hipotensi,

akral dingin, takipneu, anemis Terapi• Thoracocentesis (hampir sama seperti pada pneumothorax, akan tetapi terdapat

perbedaan pada alat yang dipersiapkan dan lokasi aspirasi)• Water Seal Drainage (WSD) • Needle Thoracocentesis : terapi untuk mengambil udara atau cairan dari dalam

cavum pleura dengan menggunakan aspirasi jarum suntik• Alat yg dibuthkan :

a. Aseptic dressing packb. b.Syringe 14 G with 10-50 ml barrelc. IV catheter/thoracocentesis catheterd. Lidocainee. Tegadermf. Alcohol 70%g. Evacuated container

Prosedur Thoracocentesis1. Persiapan alat2. Posisikan pasien dalam posisi supinasi dengan bagian thoraks membentuk sudut 45

terhadap posisi horizontal atau bisa dengan duduk bersandar3. Tentukan lokasi aspirasi (lokasi biasanya pada SIC VII linea midscapularis)4. Bersihkan lokasi aspirasi dengan alkohol 70%5. Suntikan jarum dengan posisi tegak lurus terhadap lokasi aspirasi6. Masukan jarum sampi terasa sensasi menembus selembar kertas atau sampai

terjadinya bulbing pada syringe

Page 10: traumatologi

7. Tunggu sampai barrel terisi cairan patologis8. Cabut jarum perlahan-lahan sambil memasukkan iv catheter/thoracocentesis

catheter9. Tunggu sampai udara keluar sambil evaluasi kondisi pasien.

Catatan jangan pernah memasukkan jarum dibawah costae ke IXJangan pernah memasukkan jarum tepat di bawah costaeWSD• WSD : Suatu tindakan invasif dengan memasukan catheter ke dalam cavum pleura,

yang nanti akan dihubungkan ke dalam botol,sebagai penampung dari cairan atau udara. Bisa digunakan untuk hemothorax dan pneumothorax.

Tempat insersi selang WSD : • untuk pengeluaran udara dilakukan pada intercostals 2-3 garis midclavicula • untuk pengeluaran cairan dilakukan pada intercostals 7-8-9 mid aksilaris line/dorsal

axillar line Tipe WSD• Single bottle water seal system• Two bottle water seal system • Three bottle water seal system

Page 11: traumatologi

Hemopericardium with Cardiac Tamponade• Hemopericardium with cardiac tamponade : Suatu kondisi dimana cavum pericardii

terisi oleh darah/terdapat akumulasi darah di dalam cavum pericardii sehingga menimbulkan hambatan pada saat fase pengisiian jantung

Gejala klinis• Beck’s triad : JVP naik, hipotensi, bunyi jantung

melemah• Akral dingin• Sianosis• Dyspnea• Pulsus paradoxsus• Kussmaul• Bradikardi• Nadi lemah

Terapi• Pericardiocentesis : suatu tindakan invasif, dengan cara melakukan aspirasi ke

dalam cavum pericardii, utnuk mengambil darah atau cairan.Trauma Thorax Yang lain• Laserasi vasa darah besar, contoh : ruptur aorta dll• Tracheobronchial tree/injury• Trauma panas (combustio) : rule of nine• Trauma kima