TRAUMA LINGKUNGAN Palmi Chandra Murniati Rahman Lizari Juani Putri Muthia Faurin Vichia Yorina
TRAUMA LINGKUNGANPalmi ChandraMurniati RahmanLizari Juani PutriMuthia FaurinVichia Yorina
Trigger : Luka daerah perut bagian bawah
Seorang pasien umur 30 tahun masuk IGD RSI Siti Rahmah dibawa oleh family nya dengan luka bakar karena tersiram air panas didaerah perut bagian bawah dan mengenai sebagian kemaluannya. Dari pemeriksaan ditemukan luka bakarnya derajat II.
Definisi Luka Bakar
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia, dan petir yang mengenai mukosa, dan jaringan yang lebih dalam. Pada kasus ini, luka bakar mengenai daerah perut bagian bawah dan sebagian kemaluan.
Etiologi Luka Bakar
Luka Bakar Termal : Disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan api, cairan panas atau objek-objek panas lainnya
Luka Bakar Kimia : Disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan asam atau basa kuat.
Luka Bakar Elektrik : Disebabkan oleh panas yang digerakan dari energi listrik yang dihantarkan melalui tubuh. Berat ringannya luka dipengaruhi oleh lamanya kontak, tingginya voltage dan cara gelombang elektrik itu sampai mengenai tubuh.
Luka Bakar Radiasi : Disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif.
Klasifikasi Luka Bakar
Berdasarkan kedalaman luka bakar1. Luka Bakar Derajat I :
Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis (superficial)
Kulit kering, hiperemik berupa eritema Tidak dijumpai bula Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi Penyembuhan terjadi secara spontan dalam
waktu 5-10 hari
2. Luka Bakar Derajat II: Kerusakan terjadi pada seluruh lapisan epidermis
dan sebagian lapisan dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi.
Dijumpai bula Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering
terletak lebih tinggi diatas kulit normal Pembentukan scar Nyeri
Luka bakar derajat II dibagi menjadi : Derajat II Dangkal (Superficial)
Kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis.
Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih utuh.
Jika infeksi dicegah maka penyembuhan akan terjadi secara spontan kurang dari 3 minggu.
Derajat II Dalam (Deep) Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar
keringat, kelenjar sebasea sebagian besar masih utuh.
Jika infeksi dicegah luka bakar akan sembuh dalam 3 sampai 9 minggu
3. Luka Bakar Derajat III (Full Thickness Burn):
Kerusakan meliputi seluruh tebal dermis dan lapisan yang lebih dalam.
Tidak dijumpai bula Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan
pucat. Karena kering, letaknya lebih rendah dibandingkan kulit sekitar.
Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi, oleh karena ujung-ujung saraf sensorik mengalami kerusakan / kematian.
Penyembuhan terjadi lama karena tidak ada proses epitelisasi spontan dari dasar luka.
Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai eskar
Berdasarkan luas luka bakarWallace membagi tubuh atas bagian 9% (rule of
wallace) : Kepala dan leher : 9% Lengan masing-masing 9% : 18% Badan depan 18%, badan belakang 18% : 36% Tungkai masing-masing 18% : 36% Genetalia/perineum : 1%
Total : 100%
Berdasarkan berat ringannya luka bakarAmerican college of surgeon membagi dalam:
1) Parah – critical:Tingkat II : 30% atau lebih.Tingkat III : 10% atau lebih.Tingkat III pada tangan, kaki dan wajah.
2) Sedang – moderate:Tingkat II : 15 – 30%Tingkat III : 1 – 10%
3) Ringan – minor:Tingkat II : kurang 15%Tingkat III : kurang 1%
Anamnesa Trigger
Pasien usia 30 tahunKeluhan : luka bakar daerah perut bawah
dan sebagian kemaluanRiwayat : tersiram air panas didaerah
perut bagian bawah
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik, lihatlah luas luka
bakar serta kedalamannya untuk menentukan tindakan selanjutnya
Status pernapasan; tachypnea, tekanan nadi lemah, hipotensi.
Perubahan suhu tubuh dari demam ke hipotermi.
Pemeriksaan laboratorium Hitung darah lengkap : peningkatan Ht awal
menunjukkan hemokonsentrasi sehubungan dengan perpindahan/ kehilangan cairan.
Elektrolit serum : kalium meningkat karena cedera jaringan /kerusakan SDM dan penurunan fungsi ginjal. Natrium awalnya menurun pada kehilangan air.
Alkalin fosfat : peningkatan sehubungan dengan perpindahan cairan interstitial/ gangguan pompa natrium.
Urine : adanya albumin, Hb, dan mioglobulin menunjukkan kerusakan jaringan dalam dan kehilangan protein.
Pemeriksaan penunjang Foto rontgen dada : untuk memastikan cedera inhalasi
Diagnosa Luka Bakar
Untuk menegakkan diagnosa terjadinya luka bakar, dapat ditentukan dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, kemudian dilihat luas, penyebab dan kedalaman kerusakan yang terjadi akibat luka bakar tersebut. Untuk menentukan derajat, luas, serta berat ringannya luka bakar yang terjadi.
Penatalaksanaan Luka Bakar
1. Penatalaksanaan KonservatifA. Pre Hospital
Segeralah hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll) korban agar api segera padam. Bila memiliki karung basah, segera gunakan air atau bahan kain basah untuk memadamkan apinya. Untuk kasus luka bakar karena bahan kimia atau benda dingin, segera basuh dan jauhkan bahan kimia atau benda dingin. Matikan sumber listrik dan bawa orang yang mengalami luka bakar dengan menggunakan selimut basah pada daerah luka bakar.
B. Hospital Resusitasi A, B, C.
Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya harus dicek Airway, breathing dan circulation-nya terlebih dahulu.
Airway - apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera pasang Endotracheal Tube (ET)
Breathing - eschar yang melingkari dada dapat menghambat gerakan dada untuk bernapas, segera lakukan escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-trauma lain yang dapat menghambat gerakan pernapasan.
Circulation - luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan sehingga menimbulkan edema. Pada luka bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik karena kebocoran plasma yang luas. Manajemen cairan pada pasien luka bakar, ada 2 cara yang lazim dapat diberikan yaitu dengan Formula Baxter dan Evans
Resusitasi CairanDua cara yang lazim digunakan untuk menghitung kebutuhan cairan pada penderita luka bakar yaitu :
cara EvansUntuk menghitung kebutuhan pada hari pertama hitunglah :1. Berat badan (kg) X % luka bakar X 1cc Nacl2. Berat badan (kg) X % luka bakar X 1cc larutan koloid3. 2000cc glukosa 5%
Separuh dari jumlah (1). (2), (3) diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairn hari pertama. Pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan yang diberikan hari kedua. Sebagai monitoring pemberian lakukan penghitungan diuresis.
cara BaxterMerupakan cara lain yang lebih sederhana dan banyak dipakai. Jumlah kebutuhan cairan pada hari pertama dihitung dengan rumus :Baxter = % luka bakar X BB (kg) X 4ccSeparuh dari jumlah cairan yang diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam. Hari pertama terutama diberikan elektrolit yaitu larutan ringer laktat karena terjadi hiponatremi. Untuk hari kedua diberikan setengah dari jumlah pemberian hari pertama.
Infus, kateter, CVP, oksigen, Laboratorium, kultur luka.
Monitor urine dan CVP.Topikal dan tutup lukaObat – obatan
Antibiotika : tidak diberikan bila pasien datang < 6 jam sejak kejadian.
Bila perlu berikan antibiotika sesuai dengan pola kuman dan sesuai kultur.
Analgetik : kuat (morfin, petidine) Antasida : kalau perlu
2. Penatalaksanaan Pembedahan
Eskaratomi dilakukan juga pada luka bakar derajat III yang melingkar pada ekstremitas atau tubuh. Hal ini dilakukan untuk sirkulasi bagian distal akibat pengerutan dan penjepitan dari eskar. Tindakan yang dilakukan yaitu membuat irisan memanjang yang membuka eskar sampai penjepitan bebas. Debirdemen diusahakan sedini mungkin untuk membuang jaringan mati dengan jalan eksisi tangensial.
Prognosis
Prognosis tergantung kepada keadaan umum pasien, berat ringan nya luka bakar, serta penanganan yang diberikan. Penangan yang cepat dan tepat serta keadaan umum pasien yang baik dapat memberikan hasil yang baik bagi kesembuhan pasien dan mengurangi resiko terjadinya komplikasi lain akibat luka bakar pada pasien.
Kesimpulan
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia, dan petir yang mengenai mukosa, dan jaringan yang lebih dalam. Dari luas dan dalamnya luka bakar, dapat kita tentukan derajat terjadinya luka bakar untuk menentukan tindakan penatalaksanaan yang dapat diberikan kepada pasien dengan tepat sehingga dapat memberikan prognosa yang baik dan menghindari terjadinya komplikasi dapat memperburuk keadaan pasien.