TRAUMA CAPITIS Dr.DANIEL L W , SpRad
TRAUMA CAPITIS
Dr.DANIEL L W , SpRad
DEFENISI
Trauma Kapitis adalah Cedera pada otak bisa berasal dari trauma langsung atau tidak langsung pada kepala.
Trauma tidak langsung disebabkan karena tingginya tahanan atau kekuatan yang merobek, terkena pada kepala akibat menarik leher. Trauma langsung bila kepala langsung terluka
KLASIFIKASI CEDERA KEPALA
A.CEDERA KEPALA PRIMERCedera kepal primer mencakup :
a. fraktur tulang :Fraktur tulang kepala dapat terjadi dengan atau tanpa kerusakan otak
b. cedera fokal : Kelainan ini mencakup kontusi kortikal, hematom subdural, epidural, dan intraserebral yang secara makroskopis tampak sebagai suatu kerusakan yang berbatas tegas.
c. cedera otak difusa : kerusakan yang terjadi kebanyakan melibatkan akson-akson, maka cedara ini juga dikenal dengan cedera aksional difusa.
B. KERUSAKAN OTAK SEKUNDER
keadaan ini seringkali menampilkan abnormalitas atau ganguan sistemik akibat hipoksia dan hipotensi, dimana keadaan-keadaan ini merupakan penyebab tersering dari kerusakan otak sekunder.
Hipoksia dapat merupakan akibat dari kejadian aspirasi, obstruksi jalan nafas, atau cedera toraks yang terjadi bersamaan dengan trauma kepala, namun sering juga terjadi hipoksia pasca cedera kepala dengan ventilasi normal dan tanpa adanya keadaan-keadaan tersebut di atas
C.EDEMA SEREBRAL
Tipe yang terpenting pada kejadian cedera kepal madalah edema vasogenik dan edema iskemik
Edema vasogenik disebabkan oleh adanya peningkatan oermeabilitas kapiler akibat sawar darah otak sehingga terjadi penimbunan cairan plasma ekstraseluler terutama di massa putih serebral
Edema iskemik merupakan penimbunan cairan intraseluler sehingga sel tersebut tidak dapat mempertahankan keseimbangan cairannya
D.PERGESERAN OTAK (BRAIN SHIFT) - HERNIASI BATANG OTAK
suatu massa yang berkembang membesar (hematom, abses atau pembengkakan otak) di semua lokasi dalam kavitas intracranial (epidural/subdural/intraserebral,supra-/infratentorial)biasanya akan menyebabkan pergeseran dan distorsi otak, yang bersamaan dengan peningkatan intracranial akan mengarah terjadi herniasi otak, keluar dari kompartemen intracranial di mana massa tersebut berada.
Klasifikasi Klinis Cedera Kepala
Tingkat I : bila dijumpai adanya riwayat kehilangan kesadaran/pingsan yang sesaat setelah mengalami trauma, dan kemudian sadar kembali.
Tingkat II : kesadaran menurun namun masih dapat mengikuti perintah-perintah yang sederhana, dan dijumpai adanya deficit neurologist fokal.
Tingkat III : kesadaran yang sangat menurun dan tidak bisa mengikuti perintah (walaupun sederhana)sana sekali
Tingkat IV : tidak ada fungsi neurologist sama sekali.
LAPORAN KASUSIDENTITAS PRIBADI
Nama : Mery Apul Jenis kelamin : Perempuan Usia : 33 tahun Suku/ Bangsa : jawa/Indonesia Agama : Islam Alamat : BTN Suka Maju Indah Status : sudah menikah Pekerjaan : Serma / 614778,
Paldam I / BB Tanggal Masuk : 19 Desember 2010 RM : 221756
ANAMNESA
Keluhan Utama : Luka robek di kepala
Telaah : Luka robek akibat benturan di kepala akibat kecelakaan ± 1 hari yang yang lalu. Keluar darah dari telinga ( + ), kepala pusing ( + ), muntah ( + ), napsu makan menurun. Sebelumnya Os sudah dirawat di RS Bina Kasih.
ANAMNESA TRAKTUS
Traktus Sirkulatorius : Tidak ada kelainan
Traktus Respitorius : Tidak ada kelainan
Traktus Digestivus : Tidak ada kelainan
Traktus Urogenitalis : tidak ada kelainanPenyakit Terdahulu : Tidak adaKecelakaan : AdaIntoksikasi dan Obat-obatan : Tidak
ada
ANAMNESA KELUARGA Faktor herediter : Tidak ada Faktor familier : Tidak ada PEMERIKSAAN JASMANI PEMERIKSAAN UMUM Sensorium : Compos Mentis Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi : 88 kali/menit Frekuensi nafas : 23 kali/menit Temperature : 37,6ºC Kulit dan Selaput Lendir : Dalam
batas normal Kelenjar dan getah bening : Dalam batas
normal Persendian : Dalam batas normal
KEPALA DAN LEHER Bentuk dan posisi : Bulat dan medial Pergerakan : Bebas Kelainan Panca Indera : Tidak ada kelainan Rongga mulut dan gigi : Tidak ada kelainan Kelenjar parotis : Tidak ada kelainan Desah : (-)
RONGGA DADA DAN ABDOMEN Rongga Dada Rongga Abdomen Inspeksi : Simetris fusiformis Simetris Palpasi : Stem fremitus ka=ki Soepel Perkusi : Sonor Timpani Auskultasi : Vesikular Peristaltik (+) N
PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL
Muntah : (+)Nyeri Kepala :
(+)Kejang : (-)
KETERANGAN
Dilakukan CT – Scan kepala potongan axial dengan kekebalan 10 mm tanpa memakai kontras.
Inf. Ratentorial cerebellum dan ventricle IV tampak normal.
Supratentorial tampak lesi hyperdens pada temporal kiri tidak tampak mass effect maupun midline shift.
Ventricular system dan cortical sulci tampak normal.
Tampak perselubungan di dalam sinus sphenoidalis.
KesanHaemorrhage pada temporal kiri
+ fraktur linier Os. Temporal kiri + sinusitis sphenoidalis kanan.
KESIMPULAN PEMERIKSAAN
Telah datang dan dirawat seorang wanita berusia 33 tahun di kesdam I BB Rumkit Tingkat II Putri Hijau dengan keluhan luka robekan dikepala. Luka robek akibat benturan di kepala akibat kecelakaan ± 1 hari yang lalu. Keluar darah dari telinga ( + ), kepala pusing ( + ), muntah ( + ), napsu makan menurun. Sebelumnya Os sudah dirawat di RS Bina Kasih.
Status Presens
Sensorium : Compos mentisTekanan Darah : 100/70 mmHgNadi : 88 kali/menit Frekuensi Nafas : 23 kali/menitTemperature : 37,6°C
Peningkatan Tekanan IntrakranialMuntah : (+)Sakit Kepala : (+)Kejang : (-)
DIAGNOSA
Diagnosa Banding : Trauma Kapitis sedang / Moderate
Head Injury Trauma kapitis ringan / Mild Head
Injury
Diagnosa kerja : Trauma Kapitis Sedang
Penatalaksanaan
IVFD R – Sol 20 gtt / menitInj. Citocolin 1 / 2 jamInj. Cefotaxim 1 g / 12 jamInj. Ketorolac 1 amp / 8 jamInj. Transamin 1 amp / 12 jamNeorodex tab 3 x 1
Rencana Pemeriksaan :
Darah rutinKreatinin, ureumElektrolitFoto Kepala Polos, posisi Ap,
Lateral, TangensialFoto servikalHead CT-Scan