1 RAPAT KOORDINASI PENGENDALIAN (RAKORDAL) KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II TA 2015 “Mendorong Transformasi Perekonomian Kalimantan Tengah” KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRANSFORMASI PEREKONOMIAN KALIMANTAN
1RAPAT KOORDINASI PENGENDALIAN (RAKORDAL) KALIMANTAN TENGAH
TRIWULAN II TA 2015
“Mendorong Transformasi Perekonomian Kalimantan Tengah”
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TRANSFORMASI PEREKONOMIAN KALIMANTAN
2
OUTLINE
Stabilitas Sistem Keuangan
Perkembangan UMKM
Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi
Outlook Perekonomian2015
3
Pertumbuhan EkonomiEVALUASI TRIWULAN I
TRACKING TRIWULAN II
4
Pertumbuhan Ekonomi Tw I
Ditengah perlambatan perekonomian nasional, pada triwulan I 2015 Kalimantan Tengah mampu mencatatkan pertumbuhan yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan I 2015 sebesar 7,82 % (yoy), menjadi yang tertinggi di Kalimantan (Kalimantan Selatan 3,9%, Kalimantan Barat 4,7%, Kalimantan Timur -1,3%)
5
Pertumbuhan Ekonomi Tw I
Berdasarkan sisi sektoral, pertumbuhan triwulan I 2015 didorong oleh sektor pertambangan yang meningkat sebesar 11,99%. Sementara dari sisi permintaan, sisi investasi dan ekspor yang mengalami peningkatan cukup tinggi pada triwulan I 2015.
Pertanian
Pertambangan
Industri Pengolahan
Konsumsi
Investasi
Ekspor
PenggunaanSektoral
(tw I 2015) 5,41 % - 8,71% (tw IV 2014)Penurunan produksi TBS dan pergeseran panen padi
Share 24,49%
(tw I 2015) 11,99 % - -7,61% (tw IV 2014)Peningkatan ekspor batubara ke India dan Jepang
Share 12,08%
(tw I 2015) 7,76 % - 12,04% (tw IV 2014)Penurunan produksi CPO
Share 16,18%
(tw I 2015) 3,78 % - 5,73% (tw IV 2014)Seluruh komponen konsumsi mengalami
perlambatan (konsumsi, LNPRT, Pemerintah)
(tw I 2015) 6,19 % - 5,96% (tw IV 2014)Investasi Kalimantan Tengah pada triwulan
I 2015 didorong oleh PMDNdi sektor Pertambangan dan Perhotelan
(tw I 2015) 11,59 % - 0,21% (tw IV 2014)Peningkatan kinerja ekspor batubara dengan nilai
$ 220 juta, mendorong pertumbuhan eksporKalimantan Tengah
7,82 %
Perdagangan Besar dan Eceran
(tw I 2015) 8,97 % - 8,18% (tw IV 2014)Peningkatan daya beli masyarakat seiring penyesuaian UMP
Share 11,35%
6
Tracking Tw II 2015
Pada Triwulan II 2015 diperkirakan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah masih dalamtrend peningkatan. pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah diperkirakan akan tumbuhpada kisaran angka 7,17% hingga 8,17%. Diperkirakan sektor pertanian, Industri Pengolahandan Perdagangan Besar akan mengalami peningkatan pada triwulan ini.
Pertanian Pertambangan Industri Pengolahan
Sektoral
Proyeksi Tw II 2015
Meski masih melambat, diperkirakan produksiTBS Kalimantan Tengah pada Triwulan IImengalami peningkatan. disisi lain akanterjadi peningkatan produksi di sektor tabamaseiring adanya upaya khusus pemerintah danpanen di awal triwulan yang akan mendorongpeningkatan sektor pertanian. (proyeksiDistan)
Diperkirakan pada triwulan II 2015, kinerjasektor pertambangan akan mengalamiperlambatan dibanding periode sebelumnya.penurunan produksi batubara sebagai akibatsulitnya alat angkutan.(konfirmasi Dinas Pertambangan)
Industri CPO diperkirakan akan membaikseiring peningkatan produksi TBS padatriwulan II 2015. namun pertumbuhannyamasih berada pada level yang rendah. Disisilain produksi crumb rubber diperkirakanmasih meningkat seiring cuaca yangmedukung untuk produksi karet. (LiaisonDinas Perkebunan dan Gapki)
Sektor Perdagangan diperkirakan akanmeningkat seiring meningkatnya konsumsi dibulan Ramadhan, hal ini juga dapat terlihatdari survei konsumen Bank Indonesia yangmenunjukan adanya peningkatan konsumsibarang tahan lama di triwulan II 2015.
Perdagangan Besar
7
Tracking Tw II 2015
Konsumsi Investasi EksporPenggunaan
Proyeksi Tw II 2015
Pada triwulan II 2015 diperkirakan terjadi kenaikan darisisi konsumsi. Kenaikan konsumsi pada triwulan II 2015diperkirakan akan didorong dari konsumsi rumahtangga yang akan mengalami peningkatan sesuai darihasil survei konsumen Bank Indonesia. disisi lainkonsumsi pemerintah juga menunjukan adanyakenaikan penyerapan anggaran pada triwulan II 2015.
Investasi diperkirakan akan mengalami perlambatanpada triwulan II 2015. hal ini dapat terlihat dari adanyapenurunan konsumsi semen Kalimantan Tengah padatriwulan II 2015 dibandingkan triwulan I 2015. disisi lainkredit investasi di Kalimantan Tengah juga menunjukanperlambatan.
Pada Triwulan II 2015 diperkirakan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah masih dalamtrend peningkatan. pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah diperkirakan akan tumbuhpada kisaran angka 7,17% hingga 8,17%. Diperkirakan konsumsi akan menjadi sisi pendorongpertumbuhan di sisi penggunaan.
Ekspor Kalimantan Tengah pada triwulan II 2015diperkirakan mengalami perlambatan dibandingkandengan triwulan sebelumnya. diperkirakan pada triwulanII 2015 ekspor Kalimantan Tengah akan tumbuh sebesar18%. Perlambatan kinerja Ekspor diperkirakan berasaldari penurunan ekspor batubara yang cenderungmelambat seiring penurunan permintaan India
Konsumsi Semen Kalteng
8
Inflasi Daerah EVALUASI TRIWULAN I
TRACKING TRIWULAN II
9
Inflasi Tw I 2015
Kelompok Adm. Price mengalami deflasi yang dipengaruhidampak penurunan harga BBM pada awal Tw I-2015sebanyak 2 kali, serta adanya penundaan penyesuaian TTL.
Kelompok Vol Food mengalami deflasi bersumber dari andilpenurunan daging ayam ras dan ikan segar yang cukup besarpada bulan Februari dan Maret 2015.
Kelompok inti (core) mengalami deflasi sebagai dampak andilpenurunan harga semen, dan alat komunikasi.
Kalteng
Kalbar
Kalsel
Kaltim
6.38
5.90
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
I II III IV I II III IV I
2013 2014 2015
Nasional Kalteng
(%,yoy)(%,yoy)
Sumber : BPS Kalimantan Tengah (diolah)
Perbandingan inflasi di Kalimantan
Disagregasi Inflasi Kalimantan Tengah
(yoy)
0.73
1.24
(3.48)
(0.13)
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
10
12
14
16
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2011 2012 2013 2014 2015
%,ytdInflasi IHK (ytd)
Core
Adm Price
Volatile Foods
Sumber : BPS Kalimantan Tengah (diolah)
10
Tracking Inflasi Tw II 2015
KalbarKaltim
Kalteng
Kalsel
6.38 7.26
5.90
5.85
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
I II III IV I II III IV I II
2013 2014 2015
Nasional Kalteng
(%,yoy)(%,yoy)
Sumber : BPS Kalimantan Tengah (diolah)
Disagregasi Inflasi Kalimantan Tengah
Perbandingan inflasi di Kalimantan
Tekanan inflasi Adm. Price triwulan II 2015, bersumber padakenaikan harga BBM dan harga rokok di akhir Maret 2015.
Tekanan inflasi Vol. Food bersumber pada naiknya harga dariberas dan daging ayam ras terutama menjelang bulanRamadhan.
Tekanan inflasi inti pada terutama bersumber dari kenaikanharga makanan jadi yaitu nasi dan lauk dan kontrak rumah.(yoy)
1.98
2.97
(2.13)
3.11
-10
-5
0
5
10
15
20
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
2011 2012 2013 2014 2015
%,ytdInflasi IHK (ytd)
Core
Adm Price
Volatile Foods
Sumber : BPS Kalimantan Tengah (diolah)
11
Stabilitas SistemKeuangan
kebijakanLTV
PerkembanganPerbankan
PerkembanganSistem pembayaran
12Kondisi Perbankan
216 Kantor Bank
(18 Bank dan 5 BPR)
Penyaluran Kredit = 33,89 T atau tumbuh 9,18% (yoy) melambat dari Tw I-2015 11,74% (yoy)
DPK = Rp18,42 T atau tumbuh 5,86% (yoy), melambat dari Tw I-2015 sebesar 6,91% (yoy)
Posisi Tw II-2015*
12
Pertumbuhan Kredit Perbankan Nasional
-5
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Jan-12
Apr-12
Jul-12
Okt-12
Jan-13
Apr-13
Jul-13
Okt-13
Jan-14
Apr-14
Jul-14
Okt-14
Jan-15
Apr-15
Total KMK KI KK% yoy
Pada April 2015, Kredit Nasional tumbuh 10,42% (yoy), lebih rendah dibandingkan 11,28% (yoy) pada Maret2015.
Indikator Kinerja Perbankan Kalteng NPL dan LDR Perbankan Kalteng
*Posisi Bulan Mei 2015
Aset = 27,55 T atau tumbuh 7,5% (yoy) melambat dari Tw I-2015 sebesar 7,74% (yoy)Indikator Kinerja Utama Perbankan Kalteng baik dari sisi Aset, DPK dan Penyaluran Kredit Berdasarkan Lokasi Proyek
menunjukkan perlambatan. Hal tersebut juga terlihat dengan intermediasi perbankan Kalteng yang melambat (LDRLokasi Proyek 189,97 Tw I-2015 menjadi 184,04) Dan LDR Lokasi Bank Tw I-2015 adalah 98,84 menjadi 97,28 padaTw II-2015). Di sisi lain NPL Perbankan menunjukan peningkatan namun masih dibawah level indikatif 5%
Belum ada perubahan.
Sejalan dengan kondisi Perbankan Nasional, kondisi Sistem Keuangan Kalimantan Tengah masih menunjukkan tren melambat...
13
RTGS Rp5,09 Triliun (1,01%) Kliring Rp589,20 Miliar (2,19%)
RTG
S N
om
inal
RTG
S V
olu
me
Klir
ing
No
min
alK
lirin
g V
olu
me
Sistem Pembayaran
Total transaksi Sistem Pembayaran diwilayah KPw BI Prov.Kalteng pada Tw II-2015 mencapai Rp9,07 T atau tumbuh15,27% (yoy), terdiri dari Transaksi NonTunai (RTGS dan Kliring) sebesar Rp5,68 T(1,13%) dan TunaI (inflow+outflow)sebesar Rp3,39 T (50,44%).
• Transaksi SP Non Tunai sampai dengan semester I-2015 cenderung mengalami perlambatan. Terlihat pada turunnya volume transaksi kliring dan masih rendahnya volume transaksi RTGS.
Perkembangan SP Non Tunai
Total SP Rp9,07 Triliun (15,27%)
Sistem Pembayaran Kalimantan Tengah (Tunai dan Non Tunai) Pada Tw II-2015 menunjukkan tren peningkatan yaitu tumbuh 15,27% (yoy)dari Tw I-2015 yang mencapai 10,35% (yoy). Hal tersebut menunjukkan ada perbaikan pada perputaran ekonomi Kalteng
14Tr
ansk
si T
un
ai
Gro
wth
SP
Tu
nai
Sistem Pembayaran Tunai Rp3,39 Triliun (50,44%)
Infl
ow
–O
utf
low
, Net
flo
w
Perkembangan UPAL
Kar
akte
rist
ik P
ere
dar
an U
ang
• Karakteristik Peredaran Uang Kalteng adalah Net Outflow, dimana jumlah uang yang keluar dari KPw BI Prov.Kalteng lebih besar dibandingkan jumlah uang masuk.
• Pada Tw II-2015, di sisi outflow mencapai Rp2,74 T ( tumbuh 37,78%) dan inflow mencapai RpRp652,9 miliar (tumbuh 145,13%).
• Terkait dengan Peredaran Uang Palsu (UPAL) di Tw II-2015 cenderung mengalami penurunan s.d 77% yaitu dari 618 bilyet ke 118 bilyet dengan pecahan mendominasi Rp100.000 dan Rp50.000.
Sistem Pembayaran
CSistem Pembayaran Tunai pada Tw II-2015 menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan, terlihat pada pertumbuhan
Inflow dan Outflow. Proporsi outflow di Tw II-2014, lebih besar sesuai dengan karakteristik peredaran uang di Kalteng.
15
Latar belakang Perubahan Ketentuan LTV/FTV : Pertumbuhan kredit Nasional sedang melambat, sehingga
diperlukannya stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Sektor kredit properti memiliki keterkaitan serta efek yang cukup besar
kepada sektor-sektor ekonomi lainnya
Kebijakan LTV/FTV merupakan salah satu kebijakan Bank Indonesiadalam intermediasi perbankan dengan fokus pada penyaluranperkreditan.
Tujuan utama LTV/FTV:
1. Menjaga stabilitas sistem keuangan dan memperkuat ketahananperbankan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian
2. Memberi kesempatan yang lebih besar bagi masyarakatberpenghasilan menengah–bawah untuk memperoleh rumah layakhuni serta meningkatkan aspek perlindungan konsumen di sektorproperti, karena adanya indikasi kenaikan harga properti diatas harga fundamental (Harga wajar)*
Kendaraan Bermotor : Roda 2, 3 dan > 3 Properti : Rumah Susun, Ruko, Rumah Tapak
PBI No.17/10/PBI/2015)
Kebijakan LTVSecara Harfiah Loan To Value (LTV) / Financing To Value (FTV) adalah rasio antara nilai kredit atau pembiayaan yang dapatdiberikan bank terhadap nilai agunan berupa properti dan kendaraan bermotor pada saat pemberian kredit ataupembiayaan.
*Fenomena tersebut dikenal sebagai bubble price atau penggelembungan harga.
Berdasarkan Data BI di 14 kota (2012) dan 16 kota (2013-2014) harga propertiresidensial sejak 2012 terus meningkat. Pada Tw IV-2012, pertumbuhan harga propertiadalah 6,98% (yoy), lalu meningkat sampai Tw III-2013 menjadi 13,51% (yoy). Namunsemenjak implementesi LTV/FTV pada tgl 30 Sep’13, terjadinya perlambatan padapertumbuhan harga menjadi 11,51% (yoy) dan terus melmbat hingga menjadi5,33%(yoy) pada Tw IV-2014, sehingga terjadinya kewajaran harga.
Objek LTV
16
Konvensional Syariah Konvensional Syariah
Roda 2 25% 25% 20% 20% turun
Roda 3 atau lebih non produktif 30% 30% 25% 25% turun
Roda 3 atau lebih produktif 20% 20% 20% 20% tetap
Perubahan
Ketentuan Lama Ketentuan Baru
Bank BankJenis Kendaraan
I II III I II III
Tipe >70 70% 60% 50% 80% 70% 60%
Tipe 22 -70 - 70% 60% 80% 70%
Tipe < 21 - - - - - -
Tipe >70 70% 60% 50% 80% 70% 60%
Tipe 22 -70 80% 70% 60% 90% 80% 70%
Tipe < 21 - 70% 60% - 80% 70%
RUKO/RUKAN - 70% 60% - 80% 70%
RUMAH TAPAK
RUMAH SUSUN
KP & KP Syariah KP & KP Syariah
Ketentuan Lama Ketentuan Baru
Tipe Properti (m2)
Kredit Properti & Kredit Properti Syariah
Akad Murabahah & Istishna
I II III I II III
Tipe >70 80% 70% 60% 85% 75% 65%
Tipe 22 -70 - 80% 70% 80% 70%
Tipe < 21 - - - - - -
Tipe >70 80% 70% 60% 85% 75% 65%
Tipe 22 -70 90% 80% 70% 90% 80% 70%
Tipe < 21 - 80% 70% - 80% 70%
RUKO/RUKAN - 80% 70% - 80% 70%
Kredit Properti & Kredit Properti Syariah
Akad MMQ & IMBT
Tipe Properti (m2)
Ketentuan Lama Ketentuan Baru
KP & KP Syariah KP & KP Syariah
RUMAH TAPAK
RUMAH SUSUN
Perbandingan LTV Baru dan Lama Pada ketentuan lama rasio kredit properti mulai 70% & DP minimal 30% ( baru mulai 80% & DP 20%) DP kendaraan bermotor : roda dua mulai 25% dan roda tiga non produktif 30% (baru mulai 20% & 25%) Ketentuan baru hanya berlaku hanya bagi bank yang memiliki tingkat NPL < 5% (pembiayaan properti /kendaraan bermotor), jika tidak memenuhi
menggunakan ketentuan lama.
Harapan Implementasi LTV/FTV Baru
• Meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap kendaraan bermotor dan pembelian properti
• Meningkatkan pertumbuhan kredit sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi (tetap dengan prinsip kehati-hatian
Kondisi Kredit Konsumsi Kalteng
Jenis Kredit RTPosisi Tw II-2015
(triliun Rp)
Total Kredit Tw II-2015
(triliun Rp)%
Properti 1,998 5,89
KKB 1,121 3,31 33,90
2012
IV I II III IV I II III IV I II
Properti 1.080 1.133 1.369 1.427 1.489 1.524 1.835 1.830 1.904 1.947 1.998
KKB 939 855 882 958 924 992 1.060 1.151 1.184 1.170 1.121
Jenis Kredit2013 (miliar Rp) 2013 (miliar Rp) 2015 (miliar Rp)
Berdasarkan historis 3 tahun terakhir, Implementasi LTV/FTVdi Kalteng lebih berpengaruh pada kredit KendaraanBermotor (KKB) dan akan terlihat pada triwulan berikutnyasetelah kebijakan tersebut diberlakukan. Namun infomasianekdotal dari pengamat ekonomi maupun pelaku bisnisimplemntasi LTV/FTV baru mulai terasa di awal tahun 2016
17
• UU No.23 Thn 1999 ttg Bank Indonesia• UU No.7 Thn 2011 ttg Mata Uang
Latar Belakang
Belum seluruh transaksi di wilayah NKRI menggunakan Rupiah
Banyaknya transaksi dalam negeri dengan valas
Pengunaan valas yang cukup besar memberikan tekanan pada Rupiah
Implementasi PBILandasan Hukum
• Transaksi dalam rangka APBN• Perdagangan dan Pembiayaan
Internasional• Hibah Internasiional• Kegiata Usaha KUPVA
Kewajiban Penggunaan Rupiah (tunai dan non tunai)
Pencantuman Harga
Terdapat sanksi Tunai
(Maks 200 juta) dan Non Tunai (Maks 1 miliar)
Larangan Menolak Rupiah
Laporan dan Pengawasan kepatuhan
Pengecualian
Strategi
• Sinergitas antara BI, Pemerintah dan DPRI (regulator)
• Dukungan Pelaku Usaha• Koordinasi penegakan hukum
oleh BI, aparat penegakan hukum serta pihak lainnya
Kedaulatan RupiahImplementasi PBI 17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dilakukan untuk mencapai Rupiah yang berdaulat & mendukung nilai tukar yang stabil
Berlaku 1 Juli 2015
18
Perkembangan UMKMPengembangan
UMKM BIPengembangan
UMKM BI Kalteng
19Kredit UMKMSejalan dengan pertumbuhan kredit, kredit UMKM Kalteng pada triwulan II-2015 mengalami perlambatan, terlihat padagrowth nominal dan jumlah rekening. Namun demikian, rata-rata nominal Kredit UMKM Per Rekening mengalami kenaikan..
20
Program Kemitraan Strategis BI dg Kementerian/Lembaga
Daftar Produk Unggulan
Daerah
Pola
Pembiayaan
(Lending
Model)
KlasterPelatihan/
Pendampingan
/Promosi
Bank &
Lemb.
Pembiayaan
UMKM
UMKM
BDSP
Pengaturan
Kebijakan
Database
Profil
UMKM
Wirausaha Baru
Pelatihan
PPKDCredit rating
untuk UKM
Sertifikasi
tanah
Asuransi
Pertanian
Ruang Lingkup Pengembangan UMKM oleh BI
21Program Pengembangan UMKM BI Kalteng
22Program Pengembangan UMKM BI Kalteng
23
Outlook 2015 Pertumbuhan
Ekonomi
2015
Inflasi
2015
24
Proyeksi Ekonomi Tahun 2015Pada Tahun 2015 diperkirakan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah akan berada pada kisara 7,05-8,05%. Beberapa proyekstrategis pemerintah seperti proyek pembangunan PLTU dan smelter serta pembangunan infrastruktur pengalihan subsidi BBM. Disisi lain beberapa hal yang masih jadi kendala pada tahun 2015 adalah belum selesainya RTRWP serta trend penurunan hargakomoditas dunia yang masih terjadi pada tahun 2015.
Penahan Pendorong
• Penurunan Harga Batubara, karetdan CPO dunia diperkirakan masihterjadi penurunan pada tahun 2015
• Belum membaiknya perekonomianTiongkok di Tahun 2015
• Resiko penurunan kinerja ekonomiEropa pasca kebangkrutan yang dialami Yunani
• Belum selesainya RTRWP Kalimantan Tengah
• Terlambatnya beberapa proyekinvestasi besar (kereta api batubaradan kabel bawah laut)
• Proyek Investasi pengalihan danasubsidi BBM
• Upaya Khusus pemerintah di bidangpangan dengan target produksi padi1 juta ton setahun
• Perbaikan ekonomi India danJepang mendorong peningkatanekspor batubara ke kedua negaratersebut seiring adanya perubahankebijakan energi di kedua negaratersebut
• Beroperasinya beberapa smelter dan PLTU baru
• Mandatory BBN 20 yang ditetapkanpemerintah akan mendorong eksporKelapa sawit dalam rangkadiferensiasi produk
25
Proyeksi Inflasi Tahun 2015
Inflasi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 diperkirakan berada pada kisaran angka 4,50 % ± 1. Diperkirakan sepanjang tahun2015 akan terdapat beberapa resiko yang cukup tinggi dari kelompok volatile food dan adm. Prices.
Peredam Pendorong
Volatile food• Kondisi cuaca yang berpotensi
menggangu produksi dan distribusi• Konektivitas dan ketergantungan
pasokanAdm. Prices• Potensi penyesuaian harga BBM,
LPF, TTLCore• Depresiasi Rupiah• Potensi kenaikan harga emas dunia
Volatile food• Potensi ketahanan pangan
pemerintah daerah yang mendorongperluasan lahan pertanian
• Inplementasi kerja sama antardaerah terkait pemenuhankebutuhan domestic
• Upaya TPID (pasar Penyeimbang, kandang dan kolam penyangga, PIHPS, dan pengendalianekspektasi)
Adm. Prices• Peran aktif pemerintah
mengendalikan inflasi Adm. Prices (SK Gubernur penurunan tarifangkutan)
Core• Terkendalinya permintaan domestik
26