Transfer elektron pada fosforilasi oktidatif
Transfer elektron pada fosforilasi oksidatif.Protein pada
membran berperan dalam transfer elektron dan posporilasi oksidatif.
Kompleks I dan II menerima e- dari NADH teroksidasi serta suksinat,
kemudian melewatkan e- dengan coenzyme Q sebagai carier yang dapat
bergerak bebas melalui membran. Komplek III mengoksidasi dari
coenzyme Q serta mereduksi cytochrome A dan C(protein pembawa e-)
yang juga dapat bergerak bebas melalui membran. Mekanismenya
sebagai yan tergambar di bawah ini:
Tahap pertama dalam rantai transpor elektron yaitu penangkapan
elektron oleh kompleks I atau NADH dehidrogenase, kemudian elektron
ditransfer menuju koenzim Q melalui ruang antara fosfolipid yang
vakum (elektron merupakan partikel yang dapat bergerak melalui
ruang vakum). Pada saat yang bersamaan kompleks II juga dapat
menangkap elektron dari FADH2 dan kemudian elektron tersebut akan
ditransfer ke koenzim Q. Dari koenzim Q elektron ditransfer ke
kompleks III, sehingga kompleks III memiliki beda potensial yang
dapat memompa proton dari dalam ke luar. Tahap selanjutnya ialah
pemindahan elektron menuju sitokrom c dan kemudian kompleks IV yang
kemudian memompa proton keluar. Akibat proton yang dikirim ke luar
membran, terjadi suatu beda potensial, yang energinya cukup untuk
membantu proses pembentukan ATP oleh kompleks V.
Mekanisme fosforilasi oksidasi, sampai saat ini masih belum
diketahui secara pasti. Namun untuk mempelajari efisiensi dari
fosforilasi oksidatif digunakan perbandingan P/O yang menunjukkan
seberapa banyak energi yang digunakan dalam pembentukan ATP sebagai
fraksi dari total energi yang dihasilkan dari oksidasi
substrat.
Berikut ialah diagram yang menunjukkan tahapan fosforilasi
oksidatif, serta inhibitor yang berperan untuk mengendalikan proses
tersebut.
Antimisin A dan sianida dapat menghambat proses fosforilasi
oksidatif. Hal ini dapat kita korelasikan dengan gejala keracunan
akibat sianida, dimana terjadi gangguan pada sistem respirasi.