PERBANDINGAN KEJADIAN MUAL MUNTAH PADA PEMBERIAN TRAMADOL SUPPOSITORI 100 mg DAN TRAMADOL INTRAVENA 100 mg SEBAGAI ANALGETIK PASKA BEDAH PADA OPERASI EKSTREMITAS BAWAH DENGAN SPINAL ANESTESI OLEH ADHI SETIA PUTRA NIM 087114009 TESIS Tesis Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Klinik - Spesialis Anestesiologi Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif PROGRAM MAGISTER KLINIK – SPESIALIS DEPARTEMEN/SMF ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN 2013 Universitas Sumatera Utara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERBANDINGAN KEJADIAN MUAL MUNTAH PADA PEMBERIAN TRAMADOL SUPPOSITORI 100 mg DAN
TRAMADOL INTRAVENA 100 mg SEBAGAI ANALGETIK PASKA BEDAH PADA OPERASI
EKSTREMITAS BAWAH DENGAN SPINAL ANESTESI
OLEH
ADHI SETIA PUTRA
NIM 087114009
TESIS
Tesis Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Klinik - Spesialis Anestesiologi Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi
dan Terapi Intensif
PROGRAM MAGISTER KLINIK – SPESIALIS DEPARTEMEN/SMF ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya sampaikan rasa syukur
kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan
penelitian ini sebagai syarat untuk memperoleh spesialis dalam bidang Anestesiologi dan
Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/ RSUP H. Adam Malik
Medan.
Saya menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna baik isi maupun bahasanya,
namun demikian saya berharap bahwa tulisan ini dapat menambah perbendaharaan bacaan
tentang perbandingan kejadian mual muntah pada pemberian tramadol suppositori 100 mg
dan tramadol intra vena 100 mg sebagai analgetik paska bedah pada operasi ekstremitas
bawah dengan spinal anestesi.
Dengan penuh rasa hormat, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada dr. Chairul M. Mursin, SpAn, KAO dan dr. Soejat Harto SpAn,
KAP sebagai pembimbing tesis saya, dimana telah banyak memberikan petunjuk, perhatian
serta bimbingan sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya.
Yang terhormat Prof. dr. Achsanuddin Hanafie, SpAn. KIC. KAO sebagai Kepala
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-USU/RSUP H. Adam Malik, dr. Hasanul
Arifin, SpAn. KAP. KIC sebagai Ketua Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif,
DR. dr. Nazaruddin Umar, SpAn. KNA sebagai Sekretaris Departemen Anestesiologi dan
Terapi Intensif serta dr. Akhyar Hamonangan Nasution, SpAn. KAKV sebagai Sekretaris
Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif yang telah banyak memberi petunjuk,
pengarahan serta nasehat dan keikhlasan telah mendidik selama saya menjalani program ini
sebagai guru bahkan orangtua, selama saya mengikuti pendidikan di Departemen
Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-USU/RSUP H. Adam Malik Medan.
Yang terhormat guru-guru saya di jajaran Departemen Anestesiologi dan Terapi
Intensif FK-USU/RSUP H. Adam Malik Medan, saya mengucapkan rasa terima kasih yang
tidak terhingga, dr. A. Sani P. Nasution, SpAn. KIC ; dr. Chairul M. Mursin, SpAn. KAO ;
Prof. dr. Achsanuddin Hanafie, SpAn. KIC. KAO ; dr. Hasanul Arifin, SpAn. KAP. KIC ;
DR. dr. Nazaruddin Umar, SpAn. KNA ; dr. Akhyar H Nasution, SpAn. KAKV ; dr. Asmin
Lubis, DAF, SpAn. KAP. KMN ; dr. Ade Veronica HY, SpAn. KIC ; dr. Soejat Harto, SpAn.
KAP ; dr. Yutu Solihat, SpAn. KAKV ; dr. Muhammad AR, SpAn. KNA ; dr. Syamsul Bahri
Siregar, SpAn ; dr. Tumbur, SpAn ; dr. Nugroho Kunto Subagio, SpAn ; dr. Dadik W.
Universitas Sumatera Utara
Wijaya, SpAn ; dr. M. Ihsan, SpAn. KMN ; dr. Guido M. Solihin, SpAn ; dr. Qodri F.
Tanjung, SpAn. KAKV ; dr. Rommy F. Nadeak, SpAn ; dan dr. Rr. Shinta Irina, SpAn ; yang
telah banyak memberikan bimbingan dalam bidang ilmu pengetahuan di Bidang
Anestesiologi dan Terapi Intensif, baik secara teori maupun keterampilan sehingga
menimbulkan rasa percaya diri, baik dalam bidang keahlian maupun pengetahuan umum
lainnya yang kiranya sangat bermanfaat bagi saya di kemudian hari.
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan kepada kedua orang tua saya
tercinta, Ayahanda Drs H. Ali Syafril dan Ibunda Hj. Suyati yang dengan segala upaya telah
mengasuh, membesarkan dan membimbing dengan penuh kasih sayang semenjak kecil
hingga saya dewasa agar menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua, agama, bangsa
dan negara. Dengan memanjatkan doa kehadirat Allah SWT ampunilah dosa kedua orangtua
saya serta sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi saya semenjak kecil. Terima
kasih juga saya tujukan kepada kedua mertua saya H. Syamsuri dan Hj. Rukiati, dan kepada
saudara-saudara saya dan kerabat yang telah memberikan dorongan semangat selama saya
menjalani pendidikan ini.
Kepada istriku tercinta Winda Purwanti S.Pd dan anakku tersayang Aisyah Miftah
Atstsarwaa yang selalu menyayangi serta dengan penuh cinta kasih mendampingi saya
selama ini. Tiada kata yang lebih indah diucapkan selain ucapan terima kasih yang setulus-
tulusnya atas pengorbanan, kesabaran, ketabahan dan dorongan semangat yang tiada henti-
hentinya, sehingga dengan ridho Allah SWT akhirnya kita sampai pada saat yang berbahagia
ini.
Kepada seluruh kerabat dan handai taulan yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu, yang telah memberikan bantuan, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Yang tercinta dan tersayang teman-teman sejawat peserta pendidikan keahlian
Anestesiologi dan Terapi Intensif terutama dr Andriamuri Prima Putra lubis SpAn, dr Aldryn
AA SpAn, dr. Boyke Martin Simbolon SpAn, dr. Kulsum SpAn, dr. Andri Faizal Lubis
SpAn, dr.T M Puteh, dr Boynardo Simamora, dr Raka Jati, dr. M H Pane, dan teman-teman
lain yang tidak bisa saya sebutkan namanya disini, yang telah bersama-sama baik dalam suka
maupun duka, saling membantu sehingga terjalin rasa persaudaraan yang erat dengan harapan
teman-teman lebih giat lagi sehingga dapat menyelesaikan studi ini. Semoga Allah SWT
selalu memberkahi kita semua.
Kepada seluruh paramedis dan pegawai Departemen Anestesiologi dan Terapi
Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / RSUP H. Adam Malik, RSU Haji
Universitas Sumatera Utara
Mina Kota Medan yang telah banyak membantu dan banyak kerjasama selama saya
menjalani pendidikan ini.
Dan saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pasien yang secara sukarela
berperan serta didalam penelitian ini dan semua pihak yang telah banyak membantu yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu disini.
Akhirnya izinkanlah saya memohon maaf yang setulus-tulusnya atas kesalahan dan
kekurangan selama mengikuti pendidikan ini. Semoga bantuan dan dorongan serta petunjuk
yang diberikan kepada saya selama mengikuti pendidikan kiranya mendapat balasan yang
berlipat ganda dari Allah SWT, Yang Maha Pengasih, Maha Pemurah dan maha Penyayang.
Amin, Amin Ya Rabbal’alamin.
Medan, Desember 2013
Penulis
dr. Adhi Setia Putra
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Background and Objective: The most frequent complaints arise in patients after anesthesia
and surgical procedures are pain and nausea and vomiting after surgery. Post-surgical pain is
one of the important issues that accompany the process of operation, so that a strong
analgesic with minimal side effects is needed in the post-surgical period. Opioid class of
drugs has been used as a popular analgesic Tramadol one, but the use of Tramadol side
effects most often appears that nausea and vomiting. In this study aimed to compare the
incidence of nausea and vomiting in granting suppositori tramadol 100 mg and 100 mg
intravenous tramadol as analgesics after surgery on the lower extremity surgery with spinal
anesthesia
Methods: After obtaining approval from the ethics committee FK - USU, 41 samples were
collected, men and women, from the age of 18-40 years with ASA physical status 1-2,
undergoing elective limb surgery under spinal anesthesia with the General Hospital Center
for H. Adam Malik and hospital networks. Samples were divided randomly into two groups.
In group A with 18 study subjects and in group B with 20 subjects research. This study used a
randomized controlled trial. Group A received 100 mg Tramadol suppositori and intravenous
placebo. Group B received intravenous tramadol 100 mg and placebo suppositori. VAS, the
incidence of nausea and vomiting were recorded. All data were analyzed using Chi square
test and Fisher test.
Results: VAS in group A at 6 hours to an average of 2.89 and 3.45 in the B group. At the 12
hour VAS in group A mean of 2.67 and in group B the average 3.39. In the hours to 24 VAS
in group A and 2.44 average in group B 2.78 average. For the incidence of nausea in the
hours to 1 higher in group B with p = 0.000. At 12 hours into the incidence of nausea was
also higher in group B with p = 0.010. For the incidence of vomiting in an hour to 1 higher in
group B with p = 0.031 and at 12 hours to a higher incidence of vomiting in group B with p =
0.015
Conclusion: The result showed that intravenous tramadol and suppositori tramadol effective
as an analgesic after surgery, the incidence of nausea and vomiting were more minimal on
tramadol suppositori
Keywords: Tramadol, Visual Analog Score (VAS), nausea, vomiting
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Latar belakang dan Objektif : Keluhan yang paling sering muncul pada pasien setelah prosedur anestesi dan pembedahan adalah nyeri dan mual muntah paska bedah. Nyeri paska bedah merupakan salah satu masalah penting yang menyertai proses operasi, sehingga analgetik yang kuat dengan efek samping yang minimal sangat dibutuhkan pada periode paska bedah . Obat golongan opioid sudah popular digunakan sebagai analgetik salah satunya Tramadol, tetapi penggunaan Tramadol memiliki efek samping yang paling sering muncul yaitu mual dan muntah. Pada penelitian ini ditujukan untuk membandingkan kejadian mual dan muntah pada pemberian tramadol suppositori 100 mg dan tramadol intra vena 100 mg sebagai analgetik paska bedah pada operasi ekstremitas bawah dengan spinal anestesi
Metode : Setelah mendapat persetujuan dari komite etik FK – USU, 41 sampel dikumpulkan, pria dan wanita, dari umur 18-40 tahun dengan status fisik ASA 1-2, yang menjalani pembedahan elektif ekstremitas bawah dengan spinal anestesi pada Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik dan Rumah sakit jejaring. Sampel kemudian dibagi secara acak menjadi 2 kelompok. Pada kelompok A dengan 18 subyek penelitian dan pada kelompok B dengan 20 subyek penelitian. Penelitian ini menggunakan uji klinis acak tersamar ganda. Kelompok A mendapat Tramadol 100 mg suppositori dan plasebo intra vena . Kelompok B mendapat Tramadol 100 mg intra vena dan placebo suppositori. VAS, kejadian mual dan muntah dicatat. Semua data dianalisa dengan menggunakan uji Chi square dan fisher test.
Hasil :VAS pada kelompok A pada jam ke 6 rata-rata 2,89 dan pada kelompok B 3,45. Pada jam ke 12 VAS pada kelompok A rata-rata 2,67 dan pada kelompok B rata-rata 3,39. Pada jam ke 24 VAS pada kelompok A rata-rata 2,44 dan pada kelompok B rata-rata 2,78. Untuk kejadian mual pada jam ke 1 lebih tinggi pada kelompok B dengan nilai p=0,000. Pada jam ke 12 kejadian mual juga lebih tinggi pada kelompok B dengan nilai p=0,010. Untuk kejadian muntah pada jam ke 1 lebih tinggi pada kelompok B dengan nilai p=0,031 dan pada jam ke 12 kejadian muntah lebih tinggi pada kelompok B dengan nilai p=0,015
Kesimpulan : Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tramadol suppositori dan tramadol intravena efektif sebagai analgetik paska bedah, dengan kejadian mual muntah yang lebih minimal pada tramadol suppositori
Kata Kunci : Tramadol, Visual Analog Score (VAS), mual, muntah