27/12/21 1 TRAKTUS DIGESTIVUS HISTOLOGI 2013 Dr Reni Gustine S MARS
17/04/23 1
TRAKTUS DIGESTIVUS
HISTOLOGI 2013
Dr Reni Gustine S MARS
17/04/23 2
TIU : Mampu mengidentifikasi, membedakan dan menjelaskan struktur mikroskopis dan histo fisiologis dari organ-organ sistem digestivus.TIK :
Mampu mengidentifikasi, membedakan dan menjelaskan struktur mikroskopis dan histofisiologis dari :
- Esofagus - Gaster, - Duodenum, - Jejenum, - Ileum, - Caecum, - Apendiks, - Colon, - Rectum - Anus.
Mampu mengidentifikasi, membedakan dan menjelaskan struktur mikroskopis dan histofisiologis dari kelenjar²
digestivus yaitu :- Hepar, - Vesika felea,- Pankreas.- Kelenjar salivarius.
17/04/23 3
Traktus digestivusMulut faryng (orofaring). EsofagusGaster (kardia, fundus, korpus, pylorus). Duodenum.Jejenum. Ileum.
(Caecum , Apendix).
Colon (colon ascendens colon transversum colon desendens colon sigmoideum ).
Rektum. Anus .
17/04/23 4
Struktur umum saluran pencernaan
1. Membrana mukosa :- Epitel umumnya kolumner simpleks.- Lamina propria : jaringan ikat longgar, serabut², noduli limfatisi, kadang² kelenjar- Muskularis mukosa : Otot polos (dalam sirkuler, luar longitudinal) dan serabut elastis
2. Sub mukosa :- Jaringan ikat (elastis), pleksus Meissner, pleksus pembuluh darah, ganglion para simpatis, limfosit, kadang² kelenjar.
3. Tunika muskularis eksterna :- 2 lapis otot polos (sirkuler, longitudinal), pembuluh darah, limfe,- Pleksus mesenterikus Aurbach (nervus vagus), fs : gerakan peristaltik, mengatur besar kecilnya lumen (tonus)
4. Tunika serosa/Adventitia :- Jaringan ikat longgar, banyak pembuluh darah dan jaringan adiposa (fs memfixir), dilapisi mesotel.
17/04/23 5
Schematic structure of a portion of the digestive tract with various components and their functions.
Duct of associated gland (transport of
secretion)
Lamina propria (support)
Submucosa (support)
Muscularis mucosae (mucosal motility)
Submucosal plexus (control of muscle
activity) Villus (increase of mucosal surface)
Gland in the lamina propria
(secretion) Inner circular muscle
layer (motility)
Myenteric plexus (controls muscle contractions) Gland in submucosal layer
(secretions)
Lymph nodule (immune defense)
Outer longitudinal muscle layer (motility)
Serosa (support)
Mesothelium (protective coating; reduction of friction)
Mesotel serosa
17/04/23 6
Esofagus Lumen bentuk bintang, panjang ± 25 cm. Mulai bawah faring (tepi bawah tulang rawan krikoid) leher
mediastinum toraks, menembus diafragma bermuara ke dalam lambung.
1. Mukosa :- Epitel squamous kompleks tak berkeratin. Lapisan basal mitosis. Permukaan : granula keratohialin.- Lamina propria : Jaringan ikat kolagen dan elastis, kd
nodulus limfatikus, kelenjar esofagus cardia.- Muskularis mukosa : otot polos longitudinal, paling tebal.
2. Submukosa :- Jaringan ikat lebih padat (serabut kolagen,elastis, limfosit)- Kel. esofagus, pleksus pembuluh darah, pleksus meissner.- Lipatan longitudinal submukosa dan muskularis mukosa
membentuk lipatan longitudinal yang akan hilang waktu menelan sehingga lumen terbuka.
17/04/23 7
Esofagus3. Tunika muskularis eksterna.
- ⅓ proksimal t.d otot seran lintang.- ⅓ tengah t.d otot seran lintang dan otot polos.- ⅓ distal t.d otot polos.
- Lapisan t.d 2 lapis : dalam oblig/sirkuler dan luar longitudinal.- Diantara ke 2 lapisan ini terdapat pleksus mienterikus Aurbach.- Ujung atas lapisan sirkuler m.sphincter faring esofagus/superior- Ujung bawah lapisan sirkuler (peralihan dengan cardia) m.sphincter esofago-gastrica (sphincter cardiaca) mencegah alir-balik isi lambung ke esofagus.
4. Tunika adventitia.- Tidak terdapat tunika serosa.- T.d jaringan ikat longgar yang berhubungan langsung dengan jaringan sekitar.
17/04/23 8
17/04/23 9
17/04/23 10
17/04/23 11
17/04/23 12
17/04/23 13
Lambung/gaster Fungsi :
a. Reservoar, daya tampung 1 – 1,5 liter.b. Mencerna makanan secara mekanis dan kimiawi.
perlu waktu berkisar 3 - 4 jam.Getah lambung :
- Mukus (sel mukosa) fs : melapisi permukaan dinding lambung shg lambung dalam keadaan kosong tidak perih.
- HCl.- Enzim :
- Pepsin : mencerna protein.- Renin : mengemulsi lemak/susu.- Lipase : mencerna lemak.
- Hormon : gastrin.c. Mencampur makanan jadi homogen dan kental (chyme).d. Menghasilkan faktor intrinsik yg berperan untuk absorpsi B12
penting untuk hemopoiesis.e. Absorpsi selektif : air, garam, alkolhol, gula, beberapa obat.
17/04/23 14
Bagian² gaster : Kardia, Fundus, Korpus, Pilorus. Dalam keadaan kosong terdapat rugae yang hilang bila gaster penuh
Pada mukosa terdapat invaginasi yg dikenal sebagai Gaster pits / Foveola gastrica (muara kelenjar lambung).
Lapisan lambung :- Tunika mukosa :
- Epitel kolumner simpleks tidak bergoblet.- Lamina propria banyak kelenjar.- Muskularis mukosa t.d 3 lapisan longitudinal,
sirkuler, longitudinal.- Submukosa : Tidak dijumpai kelenjar.- Tunika muskularis : 3 lapisan oblig, sirkuler, longitudinal- Tunika serosa : pd kurvatura mayor dan kurvatura minor bersatu dengan mesenterium (omenta).
17/04/23 15
Kelenjar lambung : - Kelenjar kardiaka.- Kelenjar fundika. - Kelenjar pilorika.
1. Kelenjar kardiaka :
- Di lamina propria, tubuler simpleks, kadang²
kompleks.
- Sumur² panjangnya ¼ -⅓ tebal mukosa,
sisanya diisi kelenjar tubulo simpleks atau
bercabang.
- Sel kelenjar : sitoplasma pucat, sekresi
mukus, kd enzim (lisozom).
17/04/23 16
2. Kelenjar fundika (fundus dan korpus) - Fundus (terutama enzim dan HCl) dan korpus (mukus).- Sumur² relatif pendek, kurang dr ¼ tebal mukosa, kelenjar tubulo simpleks, bercabang, lurus² dan panjang².- Sel : Parietal, Chief cells/Zimogen, Mucous neck cell, enteroendokrin,
- ⅓ permukaan (isthmus / dasar foveola gastrica) : - Sel epitel permukaan kolumner.- Sel Parietal : - sel besar, bulat/segitiga HE : tercet merah, - sekresi HCl dan intrinsik factor.
- ⅓ tengah/neck :- Mucous neck sell : HE sukar dilihat, AgNO3 (coklat hitam) dan PAS (ungu), sekresi mukus.- Sel Parietal, - Serotonin secreting cells (sel argentafin).
- ⅓ dasar : - Chief cell/ sel Zymogen, kecil HE violet, - Sektresi enzim pepsinogen, lipase.- Sel Parietal.
17/04/23 17
3. Kelenjar pilorika :
- Pada daerah pilorus, sumur²nya
lebih dalam (½ tebal mukosa),
- Kelenjar lebih sedikit/pendek², diameter lebar dan bergelung. sitoplasma pucat, granula tak jelas, inti gepeng di basal.
- Sekresi terutama mukus,
- Sel parietal jarang, sekresi sedikit enzim dan HCl.
- Chief cells,
- Gastric secreting cell (G-cells)
- Sel enteroendokrin.
17/04/23 18
Pada pilorus muskulus sirkulernya sangat tebal, membentuk sphincter pyloricum klep yg secara refleks akan terbuka bila chyme yg digerakan oleh peristaltik dari pertengahan lambung sampai di pilorus, sehingga dapat masuk ke duodenum.
Pada manusia selalu terbentuk enzim melalui 3 tingkat produksi :- Fase sefalik : melihat makanan.- Fase gastrik : makanan sampai dilambung.- Fase intestinal : setelah makanan sampai di duodenum.
17/04/23 19
Regions of the stomach and their histologic structure
Pit
Junction of gland and base of pit
Lamina propria
Glands
Cardia
Pit Cardia
Esophagus
Pit
Duodenum Pyloric sphincter
Neck Neck
Base
Body
Gland Gland Lamina propria
Lymph nodule Muscularis mucosae
Submucosa Pylorus
Muscularis mucosae
17/04/23 20
Sel epitel lambung Sel epitel permukaan (sel-sel mukus) :
- Epitel silindris selapis : inti dibasal, bentuk ovoid, sitoplasma basal agak basofilik akibat adanya retikulum endoplasma granuler. Sitoplasma apikal terisi granula musin yg dibentuk oleh aparatus golgi (berbusa, PAS +). Mikrovili gemuk dan pendek².
- Mukus glikoprotein netral, melindungi mukosa terhadap asam. Tanpa ada makanan mukosa akan mengalami ulcerasi.
- Pada bagian dalam foveola : mitosis oleh sel² yg belum terlalu berdifferensiasi.Sel ini mengandung lebih sedikit granula musin.
17/04/23 21
Sel Zimogen (Chief cell) :
- Letak di dasar kelenjar lambung, mulai dari lamina basal sampai ke lumen.
- Sekresi protein zimogen pepsinogen suasana asam jadi enzim pepsin aktif fs : menghidrolisa protein menjadi peptida lebih kecil.
- Bentuk piramid, inti bulat di basal
- Sitoplasma bagian basal : basofilik, berisi retikulum granular dan mitokhondria.
- Aparatus golgi diatas inti.
- Sitoplasma apikal terisi granula zimogen asidofilik dilepaskan ke lumen secara eksositosis.
17/04/23 22
Sel Parietal ( Oksintik)
- Membentuk asam.
- Tersebar dlm kelompok kecil/satu² mulai dari ismus sampai dasar kelenjar terbanyak di leher dan ismus.
- Ciri : sel besar, bulat/piramid, sitoplasma asidofil/pucat, menonjol ke dalam lamina propria, inti bulat ditengah.
- Sekresi : - HCl,
- Faktor instrinsik : glikoprotein yang terikat
dgn vitamin B12, dan membantu absobsi vitamin ini dalam usus halus.
- Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah Kekurangan : anemia pernisiosa.
17/04/23 23
Sel mukus leher (mucous neck cell) :
- Letak di leher kelenjar, satu²/kelompok kecil.
- Bentuk tak teratur, dasar sempit dan puncak lebar, terdesak oleh sel parietal,
- Inti dibasal, sitoplasma basal basofilik.
- Granula apikal terwarna baik dgn PAS dan musikarmin.
- Sekresi : mukus asam (berbeda dgn sel mukus permukaan).
17/04/23 24
Sel enteroendokrin :
- Beberapa jenis, jumlahnya banyak, terutama di antrum pilorik, pada dasar kelenjar.
- Serupa dgn sel endokrin yang mensekresi peptida.
- Terdapat pada : mukosa lambung, epitel usus halus dan usus besar, kelenjar esofagus bagian bawah, terbatas pada duktus utama hati dan pankreas.
- Sel kecil, piramid, sitoplasma jernih
- Sel-sel :
- Sel argenafin (AgNO3 – endapan perak).
- Sel Argirofilik (perak diendapkan bila ada reduktor).
- Sel enterokromafin (Kalium bikromat).
- Hampir semua sel mempunyai sifat APUD.
- Sekresi : Hormon peptida murni (sekretin, gastrin, kolesistokinin), somatostatin, serotonin.
17/04/23 25
17/04/23 26
17/04/23 27
17/04/23 28
17/04/23 29
17/04/23 30
17/04/23 31
17/04/23 32
Usus halus : 5 – 7 mDuodenum. Jejenum, Ileum.
Duodenum : retroperitoneal, panjang 25 – 30 cm, bentuk tapal kuda, ditengahnya terdapat caput pankreas.
Jejenum : intraperitoneal, panjangnya ± 2/5 dari panjang keseluruhan.
Ileum : intraperitoneal, panjangnya ±1/2 dari panjang keseluruhan.
Fungsi :- Menyempurnakan pencernaan enzim, kelenjar
pencernaan- Mengangkut chyme dari lambung ke usus besar.- Absorbsi hasil pencernaan.- Memproduksi enzim dan hormon² tertentu.
17/04/23 33
Mukosa
Villi intestinalis t.d - Epitel kolumner simpleks bergoblet dan lamina propria
(jaringan ikat retikuler, pembuluh darah, limfe, otot polos dan nodus limfatikus).
- Duodenum : villi berbentuk lebar/daun/spatula.- Jejenum : villi tinggi membentuk plika sirkularis Kerckring’s (mukosa dan submukosa).- Ileum : villi kembali rendah/mirip jari.
- Bagian tengah villi terdapat : 1 arteriol dan venula, 1 limfatik sentral/lakteal sentral, dan anyaman kapiler (kapiler fenestrated). Kontraksi otot polos vili mengkerut dan memendek.
17/04/23 34
Kripte Lieberkuhn (Intestinal gland’s) :
- Muara diantara dasar villi, masuk sampai muskularis mukosa simple tubular gland memproduksi enzim :
- Enzim tripsin : memecah protein menjadi asam amino.- Enzim yang memecah disakarida jadi monosakarida.- Enzimyang memecah nukleoprotein menjadi asam
nukleat.
- Absorptive cell’s, goblet cell’s, Paneth’s cell, enteroendokrine cell, undifferentiated cell’s.
- Perbedaan potongan melintang vili dgn kripte :- Vili : bulat/lonjong dgn jaringan ikat/lamina
propria ditengahnya, dilapisi epitel.- Kripte : lumen yg dilapisi epitel, terdapat dalam jaringan ikat lamina propria.
17/04/23 35
Pada dasar krypte :
- Sel Paneth (terutama pada jejenum) : - Bulat/segitiga, sitoplasma banyak mengandung granula zymogen merah, - Sekresi lisozim enzim yg mencerna dinding sel bakteri, menfagosit bakteri tertentu fs : mengatur flora mikrobial usus.- Sekresi proenzim yg mengubah dipeptidase menjadi
pepton.
- Sel Argentafin :- Sekresi serotonin.- Terdapat di esofagus s/d anus, terbanyak duodenum-
jejenum- HE tak terlihat, AgNO3 granula hitam di sitoplasma.
17/04/23 36
Mikrovili :- Untuk memperluas permukaan.- Pada sel silindris absorptif yg meliputi vili dan kripte
striated border atau brush border.
Plika sirkularis Kerckring :- Lipatan permanent, jalan spiral/melingkar melingkari
lebih ⅔ lumen usus.- T.d mukosa dan submukosa.- Mulai di duodenum (2,5 - 5 cm dr pilorus)
berkembang maksimal pada akhir duodenum dan proksimal jejenum berkurang pada ½ distal ileum.
17/04/23 37
Lamina propria :- Banyak noduli limfatisi (soliter, noduler) ileum : plaques Payeri, yang sering meluas sampai submukosa.- Muskularis mukosa : 2 lapis otot polos sirkuler dan longitudinal, serabut elastis.
Sub mukosa :- t.d jaringan ikat padat (serabut elastis, sedikit jaringan lemak).
- Kelenjar Brunneri : - Di duodenum, proksimal lebih banyak dan ke distal berkurang, lama-lama menghilang.- HE : Kelenjar Brunner tersusun dari sel kolumner dgn inti pipih di basal tercat gelap, sitoplasma
tercat merah.- Kel Brunner : sekresi mukus basa (mencegah erosi
pada mukosa duodenum yg disebabkan oleh sekret asam lambung ) dan zat proteolitik.
Tunika muskularis :- 2 lapis otot (sirkuler, longitudinal), terdapat pleksus Aurbach.
Tunika serosa.
17/04/23 38
Untuk meningkatkan luas permukaan absobsi :
1. Plika sirkularis Kerckring’s
2. Villi intestinalis.
3. Mikrovilli (striated border/brush border).
17/04/23 39
Electron micrograph of epithelium of the small intestine. When viewed with the light microscope, abundant microvilli at the apex can be seen to for, the striated border. At left are 2 lymphocytes migrating in the epithelium. In the center is an enteroendocrine cell (E) with its basal secretory granules.
17/04/23 40
17/04/23 41
17/04/23 42
17/04/23 43
17/04/23 44
17/04/23 45
A
B C
Muscularis mucosae Lamina propria Glands (crypts)
Cells sloughing off
Smooth muscle
Capillary
Goblet cells
Lymphatic capillary
Striated border
Smooth muscle
Lymphocytes
Smooth muscle
Enteroendocrine cells
Lymphocytes
Goblet cells
Mitosis
Paneth cells
17/04/23 46
Schematic diagram illustrating the structure of the small intestine.
A. The small intestine under low magnification. In the villus to the left, observe the desquamation of the epithelial cells. Because of constant mitotic activity of the cells from the blind end the glands and the upward migration of these cells (dashed arrows), the intestinal epithelium is continuously renewed. Observe the intestinal glands (of Lieberkuhn).
B. The intestinal glands have a lining of intestinal epithelium and goblet cells (upper portion). At a lower level, the immature epithelial cells are frequently seen in mitosis; note also the presence of Paneth and enteroendocrine cells. As the immature cells progress upward, they differentiate and develop microvilli, seen as a striated border in the light microscope. Cells proliferation and cell differentiation occur simultaneously in the blind end of these glands.
C. A. villus tip showing the columnar covering epithelium with its striated border and a moderate number of goblet cells. Capillaries, a lymphatic capillary, smooth muscle cells and leukocytes can be seen in the connective tissue core of the villlus. Lymphocytes are in the epithelial layer in great numbers. Cells are sloughing off at the apex of the villus.
17/04/23 47
Usus besarCaecum, Apendix vermiformis, Kolon, Sigmoid, Rektum, Anus. Fungsi :
- Absobsi air menentukan konsistensi faeces.- Melanjutkan pencernaan (enzim dalam
makanan) pembusukan (bakteri dlm usus besar).- Sekresi lendir pelumasan.
Mukosa :- Epitel kolumner simpleks banyak goblet.- Epitel squamous kompleks tak berkeratin (anus).- Epitel squamous kompleks berkeratin (di bagian distal/muara anus)
17/04/23 48
Kanalis anorektalis : Columna Rectalis Morgagni lipatan longitudinal mukosa.
Ampula Recti : Lipatan yang membentuk kantong pada ujung rektum.
Lamina propria: pembuluh darah, limfe, kelenjar, noduli limfatisi kadang meluas sampai submukosa.
Di daerah rektum-anus : kelenjar sirkum analis dan pleksus vena (menjadi hemorrhoid).
Muskularis mukosa : dalam sirkuler, luar longitudinal di daerah anus menipis, ke kausal kemudian menghilang.
17/04/23 49
Sub mukosa : secara umum sama dengan usus halus, hanya noduli limfatisi lebih sedikit.
Tunika muskularis :- Lapisan dalam sirkuler. Di anus menebal membentuk muskulus sphincter ani internus. Muskulus sphincter ani eksternus berasal dari muskulus Levator ani (otot lurik).- Lapisan luar longitudinal : membentuk 3 lembar
kelompok otot disebut Taeniae coli (pd caecum dan
colon).
Tunika serosa :- Pada beberapa tempat terdapat tonjolan berisi jaringan lemak disebut Appendices epiploicae.
17/04/23 50
Photomicrograph of a section of large intestine. Observe the intestinal glands with abundant goblet cells.
Mesocolon Mucosa
Submucosa
Circular muscle
Tenia coli
(longitudinal
muscle)
Appendix epiploica
Cross section of colon
17/04/23 51
Mukosa :
Perbedaan dengan usus halus pada usus besar :
- Mukosa lebih tebal, sel goblet lebih banyak.
- Tidak terdapat villi.
- Krypte lebih dalam dan lebih berhimpitan (colon 0,5 mm,
rektum 0,75 mm), menghilang diperbatasan rectum-anus.
- Sel Paneth sedikit/tak ada.
- Tidak terdapat Plika sirkularis Kerckringi.
- Terdapat Plika semilunaris (mukosa, submukosa, muskularis sirkuler).
17/04/23 52
17/04/23 53
17/04/23 54
17/04/23 55
Appendix vermiformis Invaginasi di daerah caecum, saluran buntu, pendek,
dinding tebal. Lumen kecil dengan batas tak teratur, sering
mengandung debris sel menyumbat seluruh lumen terinfeksi appendisitis akut/kronis.
± 25 cm dibawah katup ileosekal. Struktur : sama dengan usus besar.
Perbedaan appendix dengan colon :
- Kelenjar sedikit, panjangnya tidak teratur.
- Tidak terdapat taenia coli.
- Noduli limfatisi sangat banyak.
17/04/23 56
Mukosa :
- Epitel silindris selapis dgn striated border, goblet sedikit
- Kryptus : sel Paneth sedikit, banyak sel enteroendokrin.
- Lamina propria : jaringan limfoid (serupa dengan
tonsila palatina).
- Muskularis mukosa : tidak sempurna
Sub mukosa : tebal, pembuluh darah, saraf. Tunika muskularis : tipis, 2 lapis. Tunika serosa.
Eosinofil, neutrofil pada lamina propria dan sub mukosa infeksi appendisitis akut atau kronik.
17/04/23 57
17/04/23 58
Batas rektum anus (Rectoanal junctio) Ujung bawah rektum : Menjadi pendek, hilang di saluran anus. Kolumna rektalis Morgagni : lipatan longitudinal mukosa. Muskularis mukosa ter-pisah² hilang batas lamina propria dan
submukosa tak ada. Lamina propria banyak vena memanjang, dinding tipis bila
delatasi ber-kelok² dan menonjol hemorrhoid interna (Piles). ± 2,5 cm diatas lubang anus : epitel silindris selapis tiba² berubah
epitel squamous kompleks tak berkeratin sampai peralihan antara epitel anus-kulit epitel squamous kompleks berkeratin.
Kelenjar sirkumanal. Plika transversa (kiri, kanan) : penonjolan mukosa ke lumen yang
disebabkan karena pada rektum bagian bawah muskularis longitudinal lebih pendek dari panjang rektum fs : membantu memisahkan feses sewaktu kentut.
Sphincter ani internum : penebalan tunika muskularis sirkuler. Sphincter ani externum : berkas otot lurik (m.levator ani).
17/04/23 59
17/04/23 60
Distinguishing features of the walls of the digestive tract
17/04/23 61
Cont’d distinguishing features of the walls of the digestive tract
17/04/23 62
Sistem imun pada mukosa Epitel mukosa merupakan garis pertahanan pertama
terhadap benda asing/antigen yang masuk melalui mukosa.
Termasuk MALT (Mucosal Associated Lynphoid Tissue)
- NALT
- BALT.
- GALT.
- Lympoid tissue in urogenital tract.
Jaringan limpoid tak berkapsul, berhubungan langsung dgn epitel mukosa, tak memiliki pembuluh limfe afferent.
17/04/23 63
Komponen selluler t.d :
- Limfosit intra epitel (mayoritas sel T).
- Di lamina propria limfosit ( sel T, sel B, sel plasma)
makrofag, eosinofil, mastosit.
- Folikel limfoid di usus halus (Peyer’s patches), apendix, kolon, saluran nafas sentrum germinativum pucat dan lebih padat, tempat proliferasi limfosit B. Limfosit T terdapat di daerah tepinya.
- M (Membranous/microfold) cells : diantara epitel, tak mempunyai mikrovili, aktif mengadakan pinositosis untuk membawa molekul (Ag) dari lumen ke bawah epitel.
Imunoglobulin yg dihasilkan : IgA