Top Banner
TRADISI PEMBACAAN SURAH-SURAH PILIHAN DI RUMAH TAHFIZ KHODIJAH MUKIM PONDOK AREN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: INDAH NADIA NIM: 11170340000184 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2022 M / 1443 H
157

tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

May 12, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

TRADISI PEMBACAAN SURAH-SURAH PILIHAN

DI RUMAH TAHFIZ KHODIJAH MUKIM

PONDOK AREN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

INDAH NADIA

NIM: 11170340000184

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022 M / 1443 H

Page 2: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...
Page 3: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

TRADISI PEMBACAAN SURAH-SURAH PILIHAN

DI RUMAH TAHFIZ KHODIJAH MUKIM

PONDOK AREN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

INDAH NADIA

NIM: 11170340000184

Pembimbing

Moh. Anwar Syarifuddin, M.A.

NIP: 19720518 199803 1 003

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULLUDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022 M / 1443 H

Page 4: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

iv

Page 5: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

dc

VT

PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH

Skripsi yang berjudul TRADISI PEMBACAAN SURAH-SURAH PILIHAN DI RUMAH TAHFIZ KHODIJAH MUKIM PONDOK AREN telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 19 Juli 2022. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

Jakarta, 19 Juli 2022

Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Dr. Eva Nugraha, M.Ag

Fahrizal Mahdi, Lc., MIRKH NIP. 19710217 199803 1 002 NIP. 19820816 201503 1 004

Anggota,

Penguji I, Penguji II,

Drs. Ahmad Rifqi Muchtar, M.A

Dr. Syahrullah, M.A NIP. 19690822 199703 1 002 NIP. 19780818 200901 1 016

Pembimbing,

Moh. Anwar Syarifuddin, M.A NIP. 19720518 199803 1 003

Page 6: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

vi

Page 7: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

vii

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Indah Nadia

NIM : 11170340000184

Fakultas : Ushuluddin

Jurusan : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi yang berjudul “Tradisi Pembacaan Surah-Surah Pilihan Di

Rumah Tahfiz Khodijah Mukim Pondok Aren” adalah benar-benar

karya saya dan tidak melakukan penjiplakan atau plagiasi dalam

penulisannya, semua kutipan telah saya cantumkan sumbernya.

2. Kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini sepenuhnya menjadi

tanggung jawab saya, dan jika di kemudian hari terbukti bahwa

karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan plagiasi dari

hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima ketentuan yang

berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan seperlunya.

Pondok Aren, 27 Februari 2022

Indah Nadia

NIM 11170340000184

Page 8: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

viii

Page 9: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

ix

ABSTRAK

Indah Nadia. 11170340000184.

“Tradisi Pembacaan Surah-Surah Pilihan di Rumah Tahfiz Khodijah

Mukim Pondok Aren.”

Skripsi ini akan membahas salah satu fenomena dalam kajian living

Qur’an, yaitu pembacaan surah-surah pilihan seperti al-Mulk, al-Sajdah,

Yāsīn, dan al-Kahf di Rumah Tahfiz Khadijah Mukim, Pondok Aren

Tangerang Selatan. Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk

menganalisis pemahaman para ustażāt terhadap praktik pembacaan surah-

surah pilihan sebagai rutinitas wajib para santri, serta manfaat yang

didapatkan oleh santri dari kegiatan pembacaan surah-surah setiap malam

sebelum santri tidur, serta pembacaan surah al-Kahf setiap hari Jumat ketika

santri selesai Shalat subuh. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan

berupa observasi, wawancara, dan penelitian dokumen untuk kemudian

diuraikan dan dianalisis secara deskriptif.

Temuan yang didapatkan dalam penelitian ini menegaskan bahwa

semua ustażāt sepakat bahwa kegiatan pembacaan surah-surah pilihan

adalah wujud pengamalan sunah-sunah Rasulullah yang dapat

mendatangkan berbagai keutamaan dan kebaikan untuk pembacanya.

Penggagasnya adalah Umi Vita selaku Pembina Yayasan. Ia secara khusus

ingin santri memiliki akhlak yang baik, serta memiliki kecintaan yang erat

dengan al-Qur’an. Aktivitas tersebut dipahami sebagai wirid dan riyāḍoh

yang dapat menumbuhkan ikatan emosional antara santri dengan al-Qur’an,

sekaligus terapi yang dapat menenangkan jiwa agar santri merasa lebih

tenteram, dan tidak mudah bosan selama proses menghafal di asrama.

Pemilihan membaca tiga surah sebelum tidur dan al-Kahf setiap Jumat

subuh dianggap sebagai waktu yang tepat untuk relaksasi fisik dan spiritual

sehingga kandungan makna surah tersebut bisa terekam dalam memori

bawah sadar santri. Adapun manfaat yang dirasakan santri setelah membaca

surah-surah pilihan yakni, mereka memperoleh kemudahan selama

menghafal ayat demi ayat al-Qur’an. Hal itu disebabkan karena hatinya

merasa lebih tenteram dan perasaannya jauh berbeda ketika tidak membaca

surah-surah pilihan. Manfaat lain yang dirasakan adalah keberkahan rezeki

yang tidak berhenti mengalir, hal ini terjadi ketika apa yang diinginkan

santri cepat tercapai selama tinggal di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim.

Kata kunci: Living Qur’an, al-Sajdah, al-Mulk, Yāsīn, al-Kahf.

Page 10: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

x

Page 11: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xi

KATA PENGANTAR

Alḥamdulillāh, segala puji dan syukur dipanjatkan atas ke hadirat

Allah swt Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Karena berkat

rahmat, nikmat serta pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan

penelitian, penyusunan, dan penulisan skripsi yang berjudul “Tradisi

Pembacaan Surah-Surah Pilihan di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim Pondok

Aren.” Tak lupa selawat serta salam selalu ter curahkan kepada baginda

Nabi Muhammad saw yang merupakan keteladanan paling utama dalam

membawa risalah untuk membimbing umat manusia dari zaman Jahiliyah

menuju zaman yang Islamiyyah.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam menyelesaikan penelitian

skripsi ini bukanlah dengan kemampuan diri sendiri, melainkan berkat

pertolongan dari Allah Swt. bimbingan dari para dosen, dukungan dari

orang tua, keluarga, sahabat, serta arahan dan bantuan dari banyak pihak

baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA., Rektor Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Eva Nugraha, MA., Ketua Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

serta bapak Fahrizal Mahdi, Lc. MIRKH., selaku Sekretaris Program

Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Dasrizal, M.SI., dosen pembimbing akademik dari semester awal

perkuliahan hingga semester akhir selama penulis menimba ilmu di

jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin.

Page 12: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xii

4. Moh. Anwar Syarifuddin, M.A., dosen pembimbing skripsi dengan

kesabaran yang luar biasa selalu meluangkan waktu untuk memberi

arahan, menjawab segala pertanyaan, serta membantu setiap kesulitan

yang saya hadapi dalam penulisan skripsi ini. Bapak terima kasih

banyak telah bersedia mendampingi saya dari awal hingga selesai,

terima kasih atas semua ilmu, nasihat, doa, serta motivasi yang bapak

berikan agar saya bisa lulus secepatnya. Semoga Allah Swt. senantiasa

membalas seluruh kebaikan bapak dengan memberi kesehatan,

kemudahan dalam segala hal, keberkahan untuk bapak dan keluarga.

5. Dr. M. Suryadinata, M.Ag., dan Drs. Sugiharto, M.A., yang senantiasa

telah memberi arahan dan jalan yang tepat untuk saya dalam

menentukan bidang keilmuan pendidikan di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga Allah Swt. selalu memudahkan

urusan bapak, memberi kesehatan, mencurahkan banyak kebaikan bagi

bapak sekeluarga melebihi kebaikan yang pernah bapak berikan.

6. Yayasan Generasi Sahabat Qur’an, kepada pengurus khususnya Umi

Vita, Ibu Yulia, Ibu Inayah, Ibu Ambar, Ibu Widi, Kak Rosy, Kak Resti,

dan semua adik-adik santri yang begitu baik hati mengizinkan saya

melakukan penelitian skripsi di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim.

Terima kasih banyak atas segala bantuan, dukungan, doa dan berbagai

kebaikan yang telah diberikan kepada saya selama melakukan

penelitian. Semoga Yayasan Gens-Qu semakin maju dan sukses, agar

lebih banyak lagi orang yang bisa menimba ilmu yang bermanfaat di

Yayasan Generasi Sahabat Qur’an.

7. Sahabat dari zaman mahasiswa baru yang sampai detik ini mengisi hari

perkuliahanku Mazidatul Afiyah, tetap semangat menyelesaikan

skripsweet sampai kita wisuda bareng ya Afi. Untuk sahabatku Ida Nur

Laila Sari yang selalu setia berbagi ilmunya dari zaman kuliah offline

Page 13: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xiii

sampai online, tidak terhitung lagi berapa banyak waktu yang

diluangkan Mba Laila dalam membantuku. Untuk Firdayani Ariza alias

Risa yang telah mengarahkan dan membantu ku dalam teknis penulisan

skripsi, thank u so much Ris. Selanjutnya, Zubaidah Al-Alawiyah alias

mba Izu, Mutiara Santri alias Mute, dan semua sahabat Inspire lainnya

yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih banyak telah

memberikan bantuan, hiburan, dan hal lain yang sangat membantuku

dalam dunia perkuliahan. Sukses selalu di mana pun kalian berada,

semoga tali silaturahmi tetap tersambung. Terima kasih banyak.

8. Teman SMA ku Oke Nadia Nanda Puteri, Dilla Tasya, Risma Nur

Alyza, dan Nadia Nurfadilah. Terima kasih banyak telah menemani

hariku dari zaman putih abu-abu hingga sekarang kita sudah dewasa,

kalian tetap menjadi orang yang selalu available untuk diajak liburan.

Rindu banget jalan-jalan sama kalian lagi, semoga kita bisa cepat

bertemu kembali.

9. Diriku yang sudah bertahan sampai titik ini, terima kasih telah bersedia

melewati tantangan kehidupan beserta lika-likunya dengan kuat. The

one of my whislist checked! Petualangan kita belum selesai, banyak

tangga yang harus ditapaki demi mencapai impian dan cita-cita

selanjutnya.

Untuk mama tercinta Ny. Sriwati yang selalu mencurahkan kasih

sayang tak terhingga kepada penulis. Memberikan nasihat, motivasi,

mendukung kesehatan penulis dengan menghidangkan makanan-makanan

yang lezat dan segar ketika penulis sedang menghadap laptop seharian.

Mama tidak pernah lelah mengantarkan dan menjemput penulis untuk pergi

ke sekolah dari sejak TK hingga saat ini berkuliah di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih banyak atas semua doa

Page 14: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xiv

yang mama panjatkan, dan semua pengorbanan yang telah mama lakukan

untuk putri bungsumu ini.

Kepada ayah tercinta yang sudah tiada, alm. Niazi Makam Arief.

Terima kasih untuk rangkulan hangat ayah kepada putri kecilmu ini, terima

kasih ayah telah mendidik dan bekerja keras untuk membesarkan kami

semua. Selanjutnya, untuk kakakku almh. Venny Handayani, terima kasih

atas dukungan yang cut Anda berikan untuk adik bungsumu dalam

menggapai cita-citanya. Cut Anda tidak pernah lelah membantu setiap

kesulitan yang Indah hadapi, memberi arahan dan jalan keluar,

menyemangati adik-adiknya agar menjadi orang yang sukses. Semoga

Allah Swt senantiasa menempatkan cut Anda di sisi terindah-Nya, dan

keluarga kita dapat berkumpul kembali dengan ayah dan cut Anda dalam

surga.

Kepada kedua abangku, dr. Hendriansyah dan dr. Mulia Ramadhan

terima kasih telah menjadi kakak yang selalu memberikan dukungan baik

secara materiil, doa, serta motivasi dalam membangun semangat adik

bungsunya untuk menyelesaikan perkuliahan. Teristimewa untuk

keponakan yang penulis sayangi Jaysha Azkia Haura Arkha dan Jayshu

Muhammad Maher Wijaya al-Arkha, kalian adalah kebahagiaan aunty dan

pelengkap keluarga yang selalu kami cintai.

Pondok Aren, 18 Agustus 2022

Indah Nadia

NIM 11170340000184

Page 15: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xv

Page 16: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xvi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Pedoman Transliterasi Arab Latin yang merupakan hasil keputusan

bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

R.I. Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor 0543b/u/1987. Adapun

perinciannya sebagai berikut:

A. Konsonan

Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Arab Latin Keterangan

tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا

b بBe

t تTe

ṡ es (dengan titik di ث

atas)

j Je ج

ḥ ha (dengan titik di ح

bawah)

kh ka dan ha خ

d De د

Ż ذzet (dengan titik di

atas)

r Er ر

z zet ز

Page 17: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xvii

s es س

sy es dan ye ش

ṣ es (dengan titik di ص

bawah)

ḍ de (dengan titik di ض

bawah)

ṭ te (dengan titik di ط

bawah)

ẓ zet (dengan titik di ظ

bawah)

apostrop terbalik ‘ ع

g ge غ

f ef ف

q qi ق

k ka ك

l el ل

m em م

n en ن

w w و

h ha ه

apostrop ’ ء

y ye ي

Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda

Page 18: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xviii

apapun, jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).

A. Tanda Vokal

Vokal dalam bahasa Arab-Indonesia terdiri dari vokal tunggal atau

monoftong dan vokal rangkap atau disebut dengan diftong, untuk vokal tunggal

sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fatḥah a a ا

Kasrah i i ا

Ḍammah u u ا

Adapun vokal rangkap sebagai berikut:

Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal Latin Keterangan

ai a dan i ي ـ

au a dan u و ـ

Dalam Bahasa Arab untuk ketentuan alih aksara vokal panjang (mad)

dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:

Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal Latin Keterangan

ā a dengan garis di atas ىا

ī i dengan garis di atas ىي

ū u dengan garis di atas ىو

B. Kata Sandang

Kata sandang dilambangkan dengan (al-) yang diikuti huruf:

syamsiyah dan qamariyah.

Page 19: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xix

Al-

Qamariyah Al-Munīr المنير

Al-Syamsiyah جال Al-Rijāl الر

C. Syaddah (Tasydid)

Dalam bahasa Arab syāddah utau tasydīd dilambangkan dengan ketika

dialihkan ke bahasa Indonesia dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan

menggandakan huruf yang diberi tanda syāddah, akan tetapi, itu tidak berlaku

jika huruf yang menerima tanda syāddah terletak setel kata sandang yang diikuti

oleh huruf-huruf syamsiyah.

Al-Qamariyah ة Al-Quwwah القو

Al-Syamsyiyah ر الض ورة

Al-Ḍarūrah

D. Ta Marbūṭah

Transliterasi untuk ta marbūṭah ada dua, yaitu: ta marbūṭah yang

hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah, transliterasi

adalah (t), sedangkan ta marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun,

transliterasinya adalah (h), kalau pada kata yang berakhir dengan ta

marbūtah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al bacaan yang

kedua kata itu terpisah, maka ta marbūṭah ditransliterasikan dengan ha (h)

contoh:

No. Kata Arab Alih Aksara

ريقة 1 Ṭarīqah الط

Al-Jāmi’ah al-Islāmiah اإلسلمية الجميعة 2

3 Waḥdat al-Wujūd الوجود وحدة

Page 20: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xx

E. Huruf Kapital

Penerapan huruf kapital dalam alih aksara ini juga mengikuti Ejaan

Bahasa Indonesia (EBI) yaitu, untuk menuliskan permulaan kalimat,

huruf awal Nama tempat, nama bulan nama din dan lain-lain, jika Nama

diri didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital

tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal atau kata

sandangnya.

Contoh: Abu Hamid, al-Gazali, al-Kindi.

Berkaitan dengan penulisan nama untuk nama-nama tokoh yang

berasal dari Indonesia sendiri, disarankan tidak dialih aksarakan

meskipun akar katanya berasal dari bahasa Arab, misalnya ditulis

Abdussamad al- palimbadi, tidak “Abd al-Samad al-Palimbani. Nuruddin

al-Raniri, tidak Nur al-Din al-Raniri.

F. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa

Indonesia

Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah

atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia, Kata, istilah

atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari pembendaharaan

bahasa Indonesia, atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia,

tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas, Misalnya kata Al-Qur’ān

(dari al-Qur’ān), Sunnah, khusus dan umum, namun bila mereka harus

ditransliterasi secara utuh.

Contoh: Fī Zilāl al-Qur’ān, Al-‘Ibarat bi ‘umūm al-lafz la khusūs al-

sabab

Page 21: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xxi

Page 22: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xxii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................ xi

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................xvi

DAFTAR ISI ....................................................................................... xxii

DAFTAR TABEL ............................................................................... xxiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xxv

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...................................................................1

B. Identifikasi Masalah .........................................................................6

C. Batasan Masalah ..............................................................................6

D. Rumusan Masalah ............................................................................7

E. Tujuan Penelitian .............................................................................7

F. Manfaat Penelitian ...........................................................................7

G. Metode Penelitian ............................................................................8

1. Jenis Penelitian ...........................................................................8

2. Lokasi Penelitian ........................................................................8

3. Subjek Penelitian dan Sumber Data ............................................9

4. Teknik Pengumpulan Data. .........................................................9

5. Analisis Data ............................................................................ 11

H. Tinjauan Pustaka............................................................................ 12

I. Sistematika Penulisan .................................................................... 15

BAB II TINJAUAN UMUM PEMBACAAN SURAH-SURAH PILIHAN

SEBAGAI BAGIAN DARI LIVING QUR’AN ...................................... 17

A. Pengertian Pembacaan al-Qur’an .................................................... 17

B. Fungsi Pembacaan al-Qur’an Bagi Kehidupan ................................ 21

C. Ragam Tradisi dan Tujuan Pembacaan al-Qur’an di Masyarakat .... 29

D. Kandungan dan Fadilah Surah-Surah Pilihan .................................. 35

Page 23: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xxiii

1. Surah Al-Kahf ............................................................................. 35

2.Surah Al-Mulk ............................................................................. 38

3. Surah Al-Sajdah .......................................................................... 40

4. Surah Yāsīn ................................................................................ 43

BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH TAHFIZ KHODIJAH MUKIM

.............................................................................................................. 47

A. Sejarah Berdirinya Rumah Tahfiz Khodijah ................................... 47

B. Letak Geografis ............................................................................. 51

C. Visi, Misi, Target dan Struktur Organisasi ..................................... 53

D. Sarana dan Prasarana ..................................................................... 54

E. Program dan Kegiatan .................................................................... 55

F. Profil Informan ............................................................................... 59

BAB IV TRADISI PEMBACAAN SURAH-SURAH PILIHAN RUMAH

TAHFIZ KHODIJAH MUKIM .............................................................. 63

A. Latar Belakang Pembacaan Surah Pilihan di Rumah Tahfiz Khodijah

Mukim .......................................................................................... 63

B. Praktik Pembacaan Surah-Surah Pilihan ......................................... 68

C. Pemahaman Ustażāt terhadap Pembacaan Surah-Surah Pilihan ...... 73

D. Respons Santri terhadap Tradisi Pembacaan Surah al-Sajdah, al-Mulk,

Yāsīn, dan al-Kahf ........................................................................ 73

BAB V PENUTUP ................................................................................ 93

A. Kesimpulan ................................................................................... 93

B. Saran.............................................................................................. 94

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 97

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................... 107

Page 24: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xxiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pemetaan Kandungan Surah al-Kahf ....................................... 37

Tabel 2.2 Pemetaan Kandungan Surah al-Mulk ...................................... 40

Tabel 2.3 Pemetaan Kandungan Surah al-Sajdah .................................... 42

Tabel 2 4 Pemetaan Kandungan Surah Yāsīn .......................................... 45

Tabel 3.1 Fasilitas Asrama Rumah Tahfiz Khodijah Mukim ................... 54

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim ......... 56

Tabel 4.1 Tujuan Santri Melakukan Pembacaan Surah-Surah Pilihan...... 84

Tabel 4.2 Manfaat Pembacaan Surah-Surah Pilihan Oleh Santri ............. 89

Tabel 4.3 Ketercapaian Tujuan Dengan Manfaat Yang Dirasakan ........... 90

Tabel 4.4 Klasifikasi Umum Ketercapaian Tujuan dan Manfaat .............. 91

Tabel 4.5 Korelasi Manfaat Yang Dirasakan Dengan Fungsi al-Qur'an ... 91

Page 25: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xxv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Peta Rumah Tahfiz Khodijah Mukim ................................. 52

Page 26: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

xxvi

Page 27: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah Swt

melalui nabi Muhammad saw, bertujuan untuk menjadi petunjuk dan

pedoman hidup bagi seluruh umat manusia sampai akhir zaman. dan

merupakan mukjizat paling agung di antara mukjizat lainnya. Di antara

keistimewaan yang dimiliki al-Qur’an adalah ia merupakan mukjizat paling

agung di antara yang lainnya, selain itu al-Qur’an bisa memberikan syafā’at

bagi setiap insan yang membaca dan mengamalkan al-Qur’an.1 Sebagai

kitab suci, al-Qur’an mengandung nilai-nilai yang meliputi seluruh aspek

kehidupan umat manusia yang mencakup hubungan antara dirinya dengan

Allah Swt, hubungan antara dirinya dengan sesama manusia, maupun

hubungan dirinya dengan seluruh alam sekitar.2

لمتقين ذ ٢لك الكتب ل ريب فيه هدى ل

Artinya: “Kitab al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk

bagi mereka yang bertakwa.” (Qs. al-Baqarah / 2:2)

Kebenaran al-Qur’an diyakini menembus seluruh pertimbangan

ruang dan waktu, dan keagungannya terpelihara hingga lauḥ al-maḥfūẓ.

Oleh karena itu umat muslim sangat menghormati dan mengimani al-

Qur’an serta menempatkan kedudukannya lebih tinggi dari keduniaan yang

tidak dapat tergantikan. Umat muslim melihat keseluruhan aspek yang ada

dalam al-Qur’an sebagai suatu keistimewaan, mulai dari kandungan makna,

1 Sumantri Jamhari dan Amirulloh Syarbini, Kedahsyatan Membaca al-Qur’an

(Bandung: Ruang Kata, 2012), 51. 2 Muhammad Roihan Daulay, “Studi Pendekatan al-Qur’an”. Jurnal Ṭarīqah

Ilmiah, vol.1, no.1 (Januari 2014): 31.

Page 28: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

2

bahasa dan setiap huruf-huruf yang teruntai di dalamnya adalah hal suci

karena semua itu berasal dari ungkapan Allah Swt.3

Al-Qur’an merupakan media yang dapat membangun komunikasi

antara seorang hamba dengan Sang Pencipta, oleh karena itu bagi umat

Islam aktivitas membaca al-Qur’an termasuk sebagai suatu kegiatan yang

bersifat ilahiyyah (sakral). Membaca al-Qur’an adalah salah satu wujud

ibadah kepada Allah Swt, melalui aktivitas pembacaan al-Qur’an seseorang

akan menemukan berbagai pengalaman rohani yang hanya dapat dirasakan

dan diketahui oleh orang itu sendiri secara persis. Melihat posisi al-Qur’an

yang begitu istimewa dalam kehidupan serta dijadikan sumber kebenaran,

hal tersebut telah memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam

perilaku sosial masyarakat.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa masyarakat muslim Indonesia

memiliki berbagai macam tradisi atau kebiasaan-kebiasaan yang

melibatkan penggunaan kitab suci al-Qur’an. Tentunya hal ini merupakan

cara masyarakat untuk dapat meresepsikan al-Qur’an sebagai sebuah kitab

suci yang harus diamalkan. Bentuk amalan ini dilakukan dengan membaca

surah-surah yang ada dalam al-Qur’an sebagai bagian dari aktivitas

kehidupan sehari-hari mereka.4 Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya

norma, praktik, maupun aturan yang berhasil dibangun dalam sebuah

interaksi yang terjadi antara al-Qur’an dengan masyarakat muslim.5

Kegiatan semacam ini terdapat dalam berbagai tradisi turun temurun

masyarakat muslim Indonesia yang terbiasa dengan membaca surah-surah

pilihan dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu contoh nyata yang sering kita

3 Ali Romdhoni, al-Qur’an dan Literasi (Depok: Literatur Nusantara, 2013), 59.

4 Muhammad Amin dan Muhammad Arfah Nurhayat, “Resepsi Masyarakat

Terhadap al-Qur’an,” Jurnal Ilmu Agama, vol.21, no.2 (2020): 296. 5 Tinggal Purwanto, “Fenomena Living al-Qur’an Dalam Perspektif Neal Robinson,

Farid Esack Dan Abdullah Saeed”. Jurnal Mawa’izh, vol.1, no.7 (Juni 2016): 105.

Page 29: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

3

saksikan adalah aktivitas pengajian rutin al-Qur’an, tradisi yāsīnan setiap

malam Jumat, kegiatan Żikir bersama dengan membaca surat-surat tertentu

dalam al-Qur’an, pembacaan ayat al-Qur’an dalam upaya pengobatan

(ruqyah), serta tradisi khataman al-Qur’an baik itu secara utuh 30 juz

maupun hanya beberapa bagian saja dimasyarakat.6

Fenomena tersebut merupakan bentuk respons masyarakat terhadap

kehadiran al-Qur’an, yang diwujudkan melalui pola perilaku hingga

kemudian berkembang menjadi sebuah budaya tersendiri. Masyarakat

melakukannya berdasarkan dari pemahaman mereka dalam meresepsikan

al-Qur’an, karena setiap umat muslim berkeyakinan apabila dirinya

berinteraksi dengan al-Qur’an maka hidupnya akan memperoleh

keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu

masyarakat berupaya menghadirkan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-

harinya.7

Maka dari itu untuk mendapatkan petunjuk al-Qur’an, masyarakat

berusaha berinteraksi dengan al-Qur’an dengan mengekspresikannya

melalui lisan, tulisan, maupun perbuatan, baik berupa pemikiran,

pengalaman emosional maupun spiritual.8 Sebagaimana hal tersebut

dilaksanakan oleh Rumah Tahfiz Khodijah Mukim Pondok Aren, yang

menjadikan program menghafal al-Qur’an sebagai tujuan utama dalam

melahirkan generasi Muslim yang mencintai al-Qur’an.

Rumah Tahfiz Khodijah Mukim juga menghidupkan peran penting

penggunaan ayat-ayat suci al-Qur’an dalam kehidupan para santri di tempat

mereka. Dalam hal ini Rumah Tahfiz Khodijah Mukim memiliki kelebihan

6 Tinggal Purwanto, “Fenomena Living al-Qur’an Dalam Perspektif Neal Robinson,

Farid Esack Dan Abdullah Saeed”. 104. 7 Heddy Shri Ahimsa Putra, “The Living Qur’an: Beberapa Perspektif Antripologi”.

Jurnal Walisongo, vol.2, no.1 (Mei 2012): 251. 8 Tinggal Purwanto, “Fenomena Living al-Qur’an Dalam Perspektif Neal Robinson,

Farid Esack Dan Abdullah Saeed”. 104.

Page 30: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

4

dibanding dengan tempat menghafal al-Qur’an lain, yaitu banyaknya surah-

surah al-Qur’an yang wajib dibaca oleh seluruh santri dalam setiap malam.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari wirid al-Qur’an dan “healing”

yang diyakini mampu membuat santri merasa nyaman selama tinggal di

asrama, sehingga mempermudah mereka menjalani proses menghafal al-

Qur’an. Adapun surah tersebut terdiri dari surah al-Sajdah, al-Mulk dan

Yāsīn yang dilaksanakan setiap hari pada waktu sebelum tidur (berakhir

aktivitas), kemudian saat hari Jumat semua santri wajib untuk membaca

surah al-Kahf ketika ba’da subuh.

Kegiatan living Qur’an menegaskan tentang adanya praktik

pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an yang berlangsung di masyarakat, dan

pada praktiknya pesan tekstual dari ayat yang dibaca seolah-olah tidak

terlihat di dalam tujuan pembacaan surah-surah tersebut. Dalam hal ini

Rumah Tahfiz Khodijah Mukim menerapkan pembacaan terhadap surah al-

Sajdah, al-Mulk, Yāsīn, dan al-Kahf yang diyakini berfungsi sebagai

“healing” bagi para santri sehingga mempermudah mereka dalam proses

menghafal al-Qur’an. Sementara jika dilihat dalam Tafsīr al-Munīr,

Wahbah az-Zuhaili menerangkan bahwa kandungan surah al-Mulk berisi

tentang kekuasaan Allah Swt yang terlihat baik itu dalam kehidupan saat ini

maupun setelah kematian.9 Kemudian kandungan surah al-Sajdah berisi

pokok-pokok akidah serta penjelasan tentang hari pembalasan.10 Dan surah

Yāsīn berisi tentang ajakan untuk beriman dan percaya terhadap kekuasaan

Allah Swt dan keesaan-Nya.11 Lalu surah al-Kahf menerangkan tentang

keimanan, dan beratnya perjuangan dakwah.12

9 Wahbah Az-Zuhaili, Tafsīr al-Munīr jilid 15, cet. I (Jakarta: Gema Insani, 2014),

32. 10 Wahbah Az-Zuhaili, Tafsīr al-Munīr, 204. 11 Wahbah Az-Zuhaili, Tafsīr al-Munīr, 610. 12 Wahbah Az-Zuhaili, Tafsīr al-Munīr jilid 8, cet. IV (Jakarta: Gema Insani, 2016),

198.

Page 31: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

5

Sehubungan dengan itu maka bisa dikatakan tujuan dari kegiatan

pembacaan surah-surah pilihan di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim seolah

terlihat jauh dari isi kandungan ayat yang dibaca. Menurut penulis hal ini

tentunya tidak lepas dari pemahaman ustażāt terhadap keberadaan fungsi

al-Qur’an yang diwujudkan melalui rutinitas pembacaan keempat surah-

surah pilihan terhadap santri. Dengan demikian, penulis berasumsi bahwa

Rumah Tahfiz Khodijah Mukim memiliki pemahaman yang bisa saja

berbeda dengan praktik-praktik pembacaan lainnya terhadap pembacaan

surah-surah tertentu sebagai upaya dalam mengekspresikan keberadaan al-

Qur’an.

Berdasarkan uraian di atas, untuk mengerucutkan pembahasan

sehingga fokus permasalahan dalam penulisan ini dapat lebih terarah, maka

penulis akan fokus pada pembahasan mengenai tradisi pembacaan surah-

surah pilihan yang dibaca rutin oleh santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim

Pondok Aren. Surah tersebut adalah surah surah al-Sajdah, al-Mulk, Yāsīn

yang dibaca setiap malam hari ketika sebelum tidur dan pembacaan surah

al-Kahf yang dilakukan setiap hari Jumat selepas Shalat subuh. Tradisi

pembacaan surah-surah pilihan ini dibacakan oleh para santri dan

Musyrifah secara bersama-sama dalam waktu yang telah dijadwalkan.

Berangkat dari fenomena tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian secara mendalam tentang “TRADISI PEMBACAAN SURAH-

SURAH PILIHAN DI RUMAH TAHFIZ KHODIJAH MUKIM

PONDOK AREN”. Menurut penulis, sangatlah menarik untuk mengkaji

dan menelusuri lebih jauh tentang tradisi pembacaan surah al-Kahf, al-

Mulk, al-Sajdah dan Yāsīn yang berlangsung di Rumah Tahfiz Khodijah

Mukim guna mengetahui pemahaman ustażāt terhadap surah-surah tersebut

sebagai tradisi yang wajib dibaca oleh seluruh santri.

Page 32: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi

beberapa permasalahan:

1. Penerapan tradisi membaca surah al-Sajdah, al-Mulk, Yāsīn setiap

malam sebelum tidur, dan surah al-Kahf ketika selesai sholat subuh di

Rumah Tahfiz Khodijah Mukim.

2. Adanya motivasi dan alasan pentingnya Rumah Tahfiz Khodijah

Mukim mengamalkan keempat surah pilihan tersebut.

3. Tujuan dilakukannya praktik pembacaan surah al-Sajdah, al-Mulk,

Yāsīn, dan al-Kahf umumnya terlihat jauh dari pesan tekstual yang

terdapat dalam surah-surah pilihan.

4. Intensitas pembacaan surah-surah pilihan lebih dominan dibandingkan

pembacaan surah-surah al-Qur’an yang harus santri hafalkan sebagai

program utama Rumah Tahfiz Khodijah Mukim. Dalam kurun waktu

satu tahun, terhitung pembacaan surah al-Sajdah, al-Mulk, Yāsīn telah

dibaca oleh santri sebanyak 365 kali, dan surah al-Kahf 52 kali.

5. Hasil tinjauan literatur penulis terhadap tradisi pembacaan surah-surah

pilihan, mayoritas penelitian terdahulu adalah penelitian yang dilakukan

di pesantren modern untuk sekolah formal dan belum ada penelitian

yang dilakukan di lembaga khusus menghafal al-Qur’an.

C. Batasan Masalah

Batasan ini dibuat untuk menghindari pembahasan yang terlampau

jauh dan melebar serta agar penelitian ini lebih terarah dan fokus pada

substansi masalah, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dikaji

di sini yaitu mengenai tradisi pembacaan surah-surah pilihan yang ada di

Rumah Tahfiz Khodijah Mukim. Surah-surah tersebut adalah surah al-Kahf,

al-Mulk, al-Sajdah, dan Yāsīn. Sedangkan yang menjadi subjek dalam

Page 33: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

7

penelitian ini adalah para ustażāt dan santri yang merupakan pelaku praktik

pembacaan surah-surah pilihan.

D. Rumusan Masalah

Bagaimana pemahaman ustażāt terhadap praktik pembacaan surah-

surah pilihan di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim Pondok Aren dan apa

manfaatnya bagi para santri?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Memenuhi persyaratan tugas akhir perkuliahan guna mendapat gelar

Sarjana Agama (S.Ag) jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir

2. Mengetahui pemahaman ustażāt terhadap kegiatan pembacaan surah-

surah pilihan yang wajib di baca oleh santri Rumah Tahfiz Khodijah

Mukim.

3. Mengetahui respons santri terhadap manfaat yang dirasakan setelah

melaksanakan kegiatan pembacaan surah-surah pilihan di Rumah

Tahfiz Khodijah Mukim.

F. Manfaat Penelitian

Penulis membagi kegunaan dalam penelitian ini menjadi dua, yaitu

manfaat akademis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Akademis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

pengetahuan serta dapat menambah khazanah literatur bagi Fakultas

Ushuluddin khususnya dalam bidang Ilmu al-Qur’an dan Tafsir,

terhadap kajian Living Qur’an.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber rujukan baru

bagi mahasiswa yang melakukan kajian tentang praktik pembacaan

surah pilihan dan sejenisnya.

2. Manfaat Praktis

Page 34: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

8

a. Menambah pengetahuan dan wawasan kepada peneliti, mahasiswa,

dan bagi pembaca dalam memahami nilai-nilai kehadiran al-Qur’an

serta manfaat yang diperoleh dari kegiatan pembacaan surah-surah

pilihan yaitu surah al-Sajdah, al-Mulk, Yāsīn, dan al-Kahf.

b. Dapat membantu meningkatkan kesadaran dalam berinteraksi

dengan al-Qur’an. Khususnya bagi santri Rumah Tahfiz Khodijah

Mukim Pondok Aren agar semakin menumbuhkan rasa cinta

terhadap al-Qur’an dengan mengamalkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam kategori jenis penelitian lapangan (field

research), yakni suatu penelitian yang dilakukan melalui pengambilan data

secara langsung di lokasi penelitian atau pada responden guna mendapatkan

gambaran yang lebih komprehensif tentang situasi setempat.13 Adapun

metode yang penulis gunakan adalah deskriptif analitik kualitatif, yang

bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat dari suatu individu,

keadaan, gejala atau kelompok tertentu antara gejala dan gejala lain dalam

masyarakat.14 Prosedur penulisan yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan pelaku yang diamati, metode penulisan yang

digunakan adalah kualitatif.15

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Rumah Tahfiz Khodijah Mukim yang

terletak di Komplek Taman Mangu Indah blok G1-18, RT 07 RW 06,

Kelurahan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Penulis

13 Conny R. Semiawan, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: Grasindo,2010), 9. 14 Koentjaraningrat, Metode-metode Penulisan Masyarakat (Jakarta: Gramedia

1989), 29. 15 Lexy J Moleong, Metodologi Penulisan Kualitatif (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1993), 9.

Page 35: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

9

memilih lokasi tersebut karena dirasa tepat untuk dijadikan sebagai

penelitian living qur’an yang berkenaan dengan sebuah tradisi pembacaan

surat-surat pilihan di dalamnya, yakni surah al-Kahf, al-Mulk, al-Sajdah dan

Yāsīn.

3. Subjek Penelitian dan Sumber Data

Subjek penelitian atau disebut sebagai sumber data dalam penelitian

adalah Umi Vita selaku Pembina Yayasan Generasi Sahabat Qur’an yang

menaungi Rumah Tahfiz Khodijah Mukim. Selain itu, para ustażāt Rumah

Tahfiz Khodijah Mukim. Subjek penelitian selanjutnya adalah jamaah

sebagai pelaku yang melakukan pembacaan surah-surah pilihan tersebut,

yakni santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim.

Adapun sumber data yang digunakan oleh penulis dalam menyusun

laporan penelitian dibagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber

data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah ustażāt dan

para santri yang merupakan jamaah kegiatan pembacaan surah-surah

pilihan tersebut. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian adalah

buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti, yakni

terkait dengan surah-surah pilihan dan keutamaannya, kajian living Qur’an,

serta informasi yang berasal dari jurnal ataupun artikel yang

pembahasannya berhubungan dengan topik yang menjadi masalah dalam

penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data.

Pengumpulan datanya adalah dengan observasi participant,

wawancara dengan narasumber, dan studi dokumentasi.16 Dalam penelitian

ini untuk mengumpulkan data peneliti memperolehnya dengan melakukan

3 cara:

a. Observasi

16 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Bandung:

CV Alfabeta, 2014), 383.

Page 36: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

10

Observasi adalah metode pengumpulan data atau bahan-bahan

keterangan yang dilakukan melalui pengamatan pancaindra, terhadap

berbagai fenomena yang dijadikan sasaran pengamatan.17 Penulis

melakukan observasi di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim untuk

mendapatkan informasi mengenai kegiatan pembacaan surah-surah pilihan

yang dijadikan sebagai tradisi yaitu surah al-Sajdah, al-Mulk, Yāsīn, dan al-

Kahf dengan cara mendatangi tempat penelitian secara langsung.

Adapun objek dalam penelitian ini adalah pemahaman dari ustażāt

serta respons santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim Pondok Aren terhadap

manfaat yang dirasakan setelah melakukan kegiatan tradisi pembacaan

surah-surah pilihan tersebut. Sedangkan objek materinya penulis akan

memfokuskan terhadap rutinitas pembacaan surah-surah pilihan yakni al-

Sajdah, al-Mulk, Yāsīn dan al-Kahf mulai dari pelaksanaan dan prosesinya.

b. Wawancara

Wawancara adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data

primer dari responden guna mendapatkan informasi atau keterangan dalam

mencapai tujuan penelitian. Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan

pertanyaan kepada responden, dan pada saat itu juga responden

memberikan jawaban sebagaimana dengan pertanyaan yang dimaksud. 18

Dalam prosesnya wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun

tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan

alat komunikasi tertentu.19

Penulis melakukan wawancara di tempat penelitian mulai tanggal 2

Oktober hingga selesai pada tanggal 27 Desember 2021. Adapun model

17 Umriati dan Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif Teori Konsep dalam

Pendidikan Penelitian (Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2020), 73. 18 Srilius Seran, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Sosial (Yogyakarta:

Deepublish, 2020), 36. 19 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi, 188.

Page 37: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

11

wawancara yang digunakan adalah wawancara yang terstruktur, wawancara

ini digunakan sebagai metode untuk menanyakan kepada informan yang

meliputi Pembina Yayasan, Ketua Yayasan, Kepala Bidang, Kepala

Program, Musyrifah, serta para santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim

tentang bagaimana pemahaman ustazat terhadap pembacaan surah-surah

pilihan, serta manfaat yang diperoleh santri dari pembacaan tersebut.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan mencari informasi

dari catatan atau dokumen yang ada dan yang dianggap relevan dengan

masalah penelitian baik berupa naskah teks maupun foto-foto yang

berhubungan dengan masalah penelitian.20 Dokumen yang akan penulis

telusuri yakni berupa teks dan foto. Dokumen tersebut meliputi data-data

mengenai profil Rumah Tahfiz Khodijah Mukim. Sedangkan dokumen foto

memberikan informasi tentang kegiatan peneliti selama melakukan

penelitian di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim Pondok Aren.

5. Analisis Data

Pendekatan analitis data yang peneliti gunakan untuk menganalisis

informasi-informasi mengenai pembacaan surah-surah pilihan di Rumah

Tahfiz Khodijah Mukim adalah analisis deskriptif dan analisis eksplanasi.

Analisis deskriptif merupakan teknik analisis data yang dilakukan dalam

rangka mencapai pemahaman terhadap sebuah fokus kajian yang kompleks,

dengan cara memisahkan tiap-tiap bagian dari keseluruhan fokus yang

dikaji atau memotong tiap-tiap adegan atau proses dari kejadian yang

sedang diteliti, agar penelitian ini dapat menggambarkan secara detail dari

keseluruhan kejadian tersebut.21 Penulis menggunakan metode analisis

20 Rukin, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Surabaya: CV Jakad Media

Publishing, 2021), 72. 21 Moh Soehadha, Metode Penelitian Sosial Kualitatif untuk Studi Agama

(Yogyakarta: Suka Press, 2012), 132.

Page 38: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

12

deskriptif karena metode ini biasanya digunakan untuk menjawab rumusan

masalah penelitian dengan kata tanya “apa” dan “bagaimana”, seperti

rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini.

Adapun analisis eksplanasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mencari alasan yang melatar belakangi mengapa tradisi pembacaan al-

Qur’an di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim hanya menggunakan surat-surat

pilihan tertentu. Berikutnya adalah maksud dan tujuan yang ingin dicapai

dari kegiatan rutin santri dari pembacaan surah-surah pilihan dalam al-

Qur’an yaitu al-Kahf, al-Mulk, al-Sajdah, dan Yāsīn.

H. Tinjauan Pustaka

Setelah penulis melakukan tinjauan literatur terkait pembahasan

tersebut, ditemukan beberapa referensi tentang pembahasan yang sama atau

berhubungan. Referensi tersebut secara umum terdapat dalam buku-buku

yang berkaitan langsung dengan living Qur’an dan beberapa skripsi, yaitu:

1. Skripsi karya Nurvany Oktaviyanti, dalam skripsi ini penulis membahas

tentang makna atas pembacaan surah-surah pilihan yang terdiri atas

surah al-Wāqi’ah, surah al-Sajdah, surah al- Raḥmān, surah al-Mulk,

surah al-Insan dan surah Yāsīn. Fokus penelitiannya adalah mengenai

bagaimana pemahaman santri atas tradisi tersebut. Dalam pemahaman

mereka adanya kegiatan pembacaan surat-surat tersebut ialah untuk

dapat memotivasi dan meningkatkan kedisiplinan seluruh santri baik

putri maupun putra dalam menghafal dan menjaga hafalannya.22

2. Skripsi dari Syam Rustandy, dalam skripsi ini membahas tentang tradisi

pembacaan surah Yāsīn, al-Mulk, al-Sajdah, al-Kahf, Nūh, al-

Muzammil, dan al-Naba. Fokus penelitiannya adalah mengenai makna

22 Nurvany Oktaviyanti, “Makna Pembacaan Surah-Surah Pilihan Yang Dilakukan

Santri Sebelum Tidur Di Pondok Pesantren Tahfidz Satu Qur’an Desa Sungai Duren Kec.

Jaluko Kab.Muaro Jambi Provinsi Jambi, Studi Living Qur’an” (Skripsi S1., Univertas

Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi, 2021).

Page 39: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

13

objektif dan makna ekspresif atas pembacaan surat-surat pilihan

tersebut.23 Peneliti menjadikan skripsi tersebut karena pembahasan

sama-sama menyangkut tema living Qur’an.

3. Skripsi karya Ahmad Zainal Musthofah, dalam skripsi ini membahas

tentang pembacaan surah al-Wāqi’ah, Yāsīn, dan al-Kahf. Fokus

penelitiannya adalah mengenai tradisi dan pemaknaan dari pembacaan

ketiga surat-surat tersebut bagi para pelaku yang melaksanakannya.

Makna bagi santri terhadap kegiatan pembacaan tersebut adalah dapat

memperbaiki dan melatih bacaan al-Qur’an yang benar dan tepat, agar

mendapatkan pahala yang berlipat ganda, serta menjadikan jiwa, hati

dan pikiran lebih tenang.24

4. Skripsi karya Siti Subaidah, dalam skripsi ini membahas tentang

bagaimana tradisi dan makna dari pembacaan surah-surah pilihan yaitu

surah al-Kahf, al-Raḥmān, dan al-Sajdah bagi pelaku yang

melakukannya. Adapun kegiatan tersebut dilakukan dengan maksud

agar para santri dapat ter bentengi dengan akhlak al-Qur’anniyah di

mana pun berada, merasakan ketenangan hati, menjadi pribadi yang

bersyukur terutama agar para santri semakin semangat mendekatkan diri

kepada Allah dan mendapatkan rezeki yang berlimpah.25

5. Skripsi karya Yuyun Jaharo Fitriati, dalam skripsi ini membahas tentang

bagaimana praktik dan pemaknaan atas tradisi pembacaan surah-surah

pilihan yang terdiri atas surah al-Rahmān, Nuh, Yāsīn, Wāqi’ah, al-

23 Syam Rustandi “Tradisi Pembacaan Surat-Surat Pilihan Dalam Al-Qur’an,

Kajian Living Qur’an di Pondok Pesantren Attaufiqiyyah Baros, Kab.Serang” (Universitas

Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2018). 24 Ahmad Zainul Musthofah “Tradisi Pembacaan al-Qur’an Surat-Surat Pilihan,

Kajian Living Qur’an di PP. Manba’ul Hikam, Siduajo” (Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2015). 25 Siti Subaidah “Tradisi Pembacaan al-Qur’an, Surah al-Kahfi, al-Rahman, al-

Sajadah di Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Desa Waru Jaya

Kecamatan Parung Kota Bogor” (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2019).

Page 40: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

14

Sajdah, dan al-Mulk. Adapun dilakukannya tradisi pembacaan surat-

surat pilihan sebelum dan sesudah tidur karena dapat menciptakan

makna yang melekat dalam setiap diri santri dan menciptakan perasaan

dan motivasi yang kuat, serta mendorong mereka untuk membiasakan

diri membaca surat-surat tersebut sebelum dan setelah bangun tidur di

pondok pesantren sampai ke generasi berikutnya.26

6. Artikel karya Elva Masfufah, artikel ini membahas tentang bagaimana

makna objektif, ekspresif dan dokumenter terhadap pembacaan surah-

surah pilihan yakni Yāsīn, al-Kahf, Luqmān, al-Sajdah, al-Munāfiqūn,

al-Dukhān, dan al-Mulk. Adapun makna ekspresif bagi pengasuh yaitu

keberhasilan dalam melestarikan dan menjaga tradisi di pesantren, dan

untuk mengharapkan banyak manfaat ketika rutin mengamalkannya

seperti rezeki yang Barokah, ilmu yang bermanfaat dan keberkahan,

serta menambah semangat diri untuk beribadah. Sedangkan makna

dokumenternya tanpa disadari bahwa praktik tersebut menjadi sebuah

rutinitas yang tetap dilakukan hingga kini secara terus menerus.27

7. Artikel karya Lutfatul Husna dan Zainal Abidin, dalam artikel ini

membahas tradisi dan pemahaman pengasuh terhadap kegiatan

pembacaan surah-surah pilihan. Adapun menurut pemahaman pengasuh

dalam mewajibkan pembacaan surat al-Wāqi’ah, dan surat al-Mulk ini

adalah sebagai bagian dari bentuk ibadah, upaya pembiasaan santri

26 Yuyun Jaharo Fitriati “Tradisi Pembacaan Surat-Surat Pilihan Sebelum Dan

Setelah Bangun Tidur Di Pondok Pesantren Matholi’ul Hikmah-Brebes, Studi Living

Qur’an” (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017). 27 Elva Masfufah, “Tradisi Pembacaan Surat-Surat Pilihan di Pondok Pesantresn

Salafiyah Putri At-Taufiq Malang (Studi Living Qu’an)”, Jurnal of Qur’an and Hadis

Studies vol.1 No.1, 2021.

Page 41: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

15

untuk selalu berinteraksi dengan al-Qur’an, dan pembiasaan santri

memanjatkan doa dalam setiap usaha.28

I. Sistematika Penulisan

Dalam sistematikanya, penulis membagi skripsi ini ke dalam lima

bab, pada bagian bab terdapat beberapa sub bab yang akan diuraikan mulai

dari bab pertama hingga bab kelima:

Bab pertama, yaitu berisi pendahuluan yang terdiri dari sub-sub bab

yang menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian,

tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Bab kedua, berisi tentang tinjauan umum pembacaan surah-surah

pilihan sebagai bagian dari Living Qur’an. Terdiri atas beberapa sub bab

yakni: Pengertian Pembacaan al-Qur’an, Fungsi Pembacaan al-Qur’an

dalam kehidupan, Ragam Tradisi dan Tujuan pembacaan al-Qur’an di

masyarakat, serta Kandungan dan Fadilah Surah-surah pilihan yang terdiri

dari surah al-Kahf, al-Mulk, al-Sajdah, dan Yāsīn.

Bab ketiga, berisi tentang gambaran umum mengenai Rumah Tahfiz

Khodijah Mukim sebagai lokasi penelitian, terdiri atas beberapa sub bab

yakni: Sejarah berdirinya Rumah Tahfiz Khodijah Mukim, Visi dan Misi

Rumah Tahfiz Khodijah Mukim, Struktur Organisasi, Sarana dan

Prasarana, serta Program dan Kegiatan Rumah Tahfiz Khodijah Mukim.

Bab keempat, berisi tentang rumusan masalah, yakni Tradisi

pembacaan surah-surah pilihan di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim dan

terdiri atas beberapa sub bab: Latar Belakang pembacaan surah-surah

pilihan di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim, Pelaksanaan tradisi pembacaan

surah-surah pilihan di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim, Pemahaman para

28 Lutfatul Husna dan Ahmad Zainal Abidin “Tradisi Pembacaan Surat al-Waqi’ah

dan Surat al-Mulk di Pondok Pesantren Mambaul Hikam II Karanggayam Blitar Jawa

Timur”. Jurnal Ulumnuha, vol.9, no.1 (Juni 2020): 24.

Page 42: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

16

ustażāt terhadap tradisi pembacaan surah al-Kahf, al-Mulk, al-Sajdah dan

Yāsīn, serta Respons santri terhadap manfaat tradisi pembacaan surah al-

Kahf, al-Mulk, al-Sajdah dan Yāsīn.

Bab kelima, berisi bagian penutup untuk memaparkan kesimpulan dan

hasil penelitian serta jawaban dari Rumusan Masalah yang dirumuskan,

serta saran untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Page 43: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

17

BAB II

TINJAUAN UMUM PEMBACAAN SURAH-SURAH PILIHAN

SEBAGAI BAGIAN DARI LIVING QUR’AN

A. Pengertian Pembacaan al-Qur’an

Pembacaan al-Qur’an adalah salah satu cara umat Islam untuk

memahami ajaran agama sekaligus aktivitas untuk mendekatkan diri kepada

Allah Swt. yang bernilai ibadah.1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

pembacaan berasal dari kata dasar “baca” atau “membaca” yang dapat

diartikan sebagai upaya memahami isi dari sesuatu yang tertulis, baik

dengan cara melisankan atau hanya dari dalam hati. Secara istilah, membaca

adalah rangkaian aktivitas pikiran yang dilakukan dengan Indera

penglihatan untuk memahami suatu informasi yang terdapat dalam bentuk

simbol-simbol sehingga memiliki arti dan makna.2 Dari pengertian tersebut,

dapat dipahami bahwa pembacaan merupakan proses yang dilakukan

seseorang agar mendapatkan informasi, memperoleh pesan, memahami

makna, melalui tulisan yang bersumber dari teks tertentu.3

Al-Qur’an sebagai kitab suci berfungsi memberikan petunjuk kepada

umat manusia yang dapat menyampaikannya pada tujuan hidup yakni

kebahagiaan dunia akhirat.4 Keistimewaan al-Qur’an dipandang sebagai

lafaz teks agama yang berisi pesan kebaikan dan kebenaran, membuat kitab

suci ini memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca atau pendengarnya.5

Allah Swt. telah memberikan perintah kepada manusia untuk senantiasa

1 M. Abdul Qadir Abu Faris, Mensucikan Jiwa (Jakarta: Gema Insani, 2005), 90. 2 Dwi Sunar Prasetyono, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Sejak

Dini, Cet. 1 (Yogyakarta: Think, 2008), 57. 3 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2016), 3. 4 Fadlan Kamali Batubara, Metodologi Studi Islam “Menyingkap Persoalan

Ideologi Dari Arus Pemikiran” (Yogyakarta: Deepublish, 2019), 72. 5 Asep Sopian, Bahasa Kinesis Dalam al-Qur’an “Studi Bahasa al-Qur’an dalam

Perspektif Semiotik Riffaterre (Subang: Royyan Press, 2020), 125.

Page 44: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

18

membaca al-Qur’an, mentadaburi isinya serta mengamalkannya dalam

kehidupan. Seseorang yang melakukan pembacaan terhadap setiap huruf di

dalam al-Qur’an, akan menghantarkan dirinya menuju ganjaran pahala.6

Sebagaimana dalil-dalil berisi perintah Allah Swt. kepada umat Islam agar

senantiasa membaca baik secara tersirat maupun tersurat, yang sudah ada

sejak wahyu pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad.7

Allah Swt. berfirman:

نس ١اقرأ باسم رب ك الذي خلق الكرم اقرأ وربك ٢ان من علق خلق النسان ما ٤بالقلم الذي علم ٣ ٥م يعلم ل علم ال

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha mulia Yang mengajar

(manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak

diketahuinya. (Qs. al-‘Alaq / 1:5)

Lafaz iqra yang terdapat pada ayat di atas, menunjukkan Allah Swt.

memberi dorongan serta anjuran kepada manusia untuk selalu melakukan

kegiatan membaca. Perintah ini tidak hanya ditujukan kepada Nabi

Muhammad saja, namun juga untuk para pengikutnya. Konteks membaca

yang dimaksud hendaknya manusia senantiasa mempelajari, meneliti, dan

menelaah terhadap segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah Swt. baik

berupa ayat-ayat qauliyah maupun ayat-ayat kauniyah. Semua aktivitas

tersebut adalah bagian dari syiar-syiar agama Islam, oleh karena itu ketika

seseorang ingin membaca apa saja yang telah Allah ciptakan hendaknya ia

mengingat dan menyebut nama Allah Swt.8

6 Otong Surasman, Metode Insani: Kunci praktiks membaca al-Qur’an baik dan

benar (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), 7. 7 Abdul Kadir dan Syahminal, Hubungan Tilawah al-Qur’an Terhadap Kesehatan

Mental (Banten: Media Sains Indonesia, 2022), 1. 8 Zaglul Fitrian Djalal, Santri dan Literasi “Implementasi Qs. Al-Alaq 1-5 di PP.

Nazhatut Thullah Sampang (Pamekasan: Duta Media Publishing, 2021), 12.

Page 45: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

19

Allah Swt. berfirman:

لو اتل ما لوة تنهى عن الفحش اوحي اليك من الكتب واقم الص اء ة ان الص يعلم اكبر وللاه ٤٥ما تصنعون والمنكر ولذكر للاه

Artinya: Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan

kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat

itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah)

mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah

yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs. al-

‘Ankabūt / 29:45)

Berdasarkan dalil tersebut dapat dipahami bahwa pembacaan al-

Qur’an adalah kewajiban umat muslim yang erat kaitannya dengan ibadah

Shalat. Proses pembacaannya dapat bernilai ibadah, membuat masyarakat

muslim memahami al-Qur’an sebagai “tali penghubung” antara dirinya

dengan Allah Swt. Oleh karena itu dalam praktiknya pembacaan al-Qur’an

tidak hanya dilakukan masyarakat muslim saat kegiatan ibadah Shalat saja,

akan tetapi pelaksanaan aktivitas membaca al-Qur’an sudah melingkupi

berbagai aspek kehidupan mereka. Masyarakat meresepsikan kitab suci al-

Qur’an dengan cara menerima, memanfaatkan, dan menggunakannya

sebagai mushaf yang memiliki makna tertentu dan nilai tersendiri atau

dengan kata lain masyarakat merespons al-Qur’an melalui reaksi yang

dilakukannya. Reaksi yang muncul dari masyarakat tersebut menunjukkan

bahwa al-Qur’an tidak hanya difungsikan sebagai sarana beribadah saja,

lebih dari itu mereka menilai kehadiran al-Qur’an sebagai sesuatu yang

krusial sehingga melibatkan pembacaannya dalam berbagai aktivitas dan

tradisi budaya lokal.9

Hal tersebut dilakukan umat muslim dengan berbagai cara seperti

mengadakan kegiatan murāja’ah bersama, pembacaan żikir ayat-ayat

tertentu dalam al-Qur’an, khataman al-Qur’an, pembacaan surah Yasin

9 Ahmad Rofiq, Islam Tradisi dan Peradaban (Yogyakarta: Bina Mulia Press,

2012),73.

Page 46: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

20

setiap malam Jumat, menjadikan pembacaan al-Qur’an sebagai media

pengusir makhluk halus, serta berbagai aktivitas lain yang berhubungan

dengan keagamaan. Adapun aktivitas tersebut dilakukan masyarakat secara

turun temurun, berdasarkan keyakinan adanya manfaat atau kebaikan yang

bisa diperoleh dari aktivitas pembacaan al-Qur’an sehari-hari. Pembacaan

terhadap al-Qur’an semacam ini telah menjadi budaya atau lebih tepatnya

mendarah daging dalam ruang hidup masyarakat. Adat kebiasaan yang

mereka lakukan sebagai rangka mengkhususkan al-Qur’an, akhirnya

memberikan pengaruh terhadap mode of conduct (pola perilaku) bagi

dirinya maupun orang-orang di sekitarnya. Pola perilaku tersebut muncul

atas dasar asumsi-asumsi maupun cara pandang masyarakat terhadap al-

Qur’an sebagai objek yang dihadapi, asumsi ini kemudian disebut sebagai

mode of thought (pola berpikir).10

Berangkat dari cara berpikir itulah yang akhirnya membangun

perspektif tersendiri dalam menyikapi al-Qur’an, sehingga mendorong

mereka untuk melakukan berbagai upaya dalam memfungsikan al-Qur’an

sebagai objek, spirit, simbol, media dan instrumen yang menemani seluruh

aktivitas kehidupannya.11 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa segala

aktivitas masyarakat yang melibatkan pembacaan ayat suci al-Qur’an

terjadi karena adanya praktik pemahaman yang tidak mengacu kepada

pesan tekstualnya. Akan tetapi lebih didasari pada dimensi rasa (emotion),

keyakinan serta anggapan mereka terhadap Faḍilah tertentu yang dimiliki

al-Qur’an. Sehingga masyarakat menghidupkan peran al-Qur’an bagian dari

10 Ahmad Farhan, “Living Al-Qur’an Sebagai Metode Alternatif Dalam Studi Al-

Qur’an”. El-Afkar, vol.6, no.11 (Juli-Desember 2017): 91. 11 Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, Kedahsyatan Membaca al-Qur’an,

cet. I (Bandung: Ruang Kata, 2012), 38-41.

Page 47: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

21

tindakan sehari-hari mereka, dan hal inilah yang dinamakan dengan Living

Qur’an.12

B. Fungsi Pembacaan al-Qur’an Bagi Kehidupan

1. Al-Qur’an Hudān (petunjuk)

Allah Swt. berfirman

ر المؤمنين الذين يعملو ان هذا القران يهدي للتي هي اقوم ويب لحت ش ن الصه

ان لهم اجرا كبيرا

Artinya: “Sungguh, al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang

paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang

mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang

besar.” (Qs. Al-Isra/17:9)

Kata hudān berasal dari kata hadā. Sari kata tersebut kemudian

membentuk kata hidayah dan al-hādī. Adapun secara bahasa, artinya adalah

menjelaskan, memberi tahu, dan menunjukkan. Dan al-hādī dapat diartikan

sebagai Yang memperlihatkan dan memperkenalkan kepada hamba-Nya

jalan mengetahui-Nya, sehingga para hamba mengakui rubūbiyyah-Nya.

Sedangkan secara istilah, hidāyah berarti “Tanda yang menunjukkan hal-

hal yang dapat menyampaikan seseorang kepada yang dituju.”13

Berdasarkan penjelasan di atas apabila dikaitkan dengan al-Qur’an

sebagai hudān maka fungsi al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt. adalah

untuk menjelaskan dan memberitahu manusia tentang jalan yang dapat

menyampaikannya kepada tujuan hidup, yaitu kebahagiaan dunia dan

akhirat. Atau bisa kita sebut al-Qur’an diibaratkan sebagai kitab yang

memuat rambu-rambu serta isyarat kepada insan manusia apa yang harus

dilakukan dan apa saja yang harus dijauhi dalam hidup ini. Hal ini pada

12 Riziem Aizid, Ajaibnya Surat-Surat Al-Qur’an Berantas Ragam Penyakit

(Yogyakarta: Diva Press, 2013), 321. 13 Kadar M. Yusuf, Studi Al-Qur’an (Jakarta: Amzah, 2012), 182.

Page 48: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

22

dasarnya bertujuan untuk mengarahkan manusia dalam menjalani

kehidupannya di dunia. Jika manusia menuruti petunjuk yang diberikan

dalam al-Qur’an maka manusia akan terarah dan selamat sampai ke tujuan,

demikian pula sebaliknya.14

Al-Qur’an sebagai hudān akan mengantarkan manusia pada

keselamatan melalui konsep serta tata cara hidup yang baik. Dalam al-

Qur’an telah dijelaskan berbagai hal dengan rinci bagaimana konsep hidup

itu berjalan, baik itu dicontohkan melalui kisah hidup orang yang diberi

nikmat maupun kisah orang-orang yang sesat dan dimurkai oleh Allah Swt.

Hudan juga dapat dikaitkan dengan ṣirāṭal mustaqīm (konsep jalan yang

lurus) yakni cara berkehidupan yang lurus. Orang yang beriman kepada al-

Qur’an mereka pasti akan memiliki pola hidup yang Qur’ani, dengan

mengikuti petunjuk al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan ini.

Sementara orang-orang yang kafir mereka akan menjalani hidup yang

bertentangan dengan al-Qur’an. Oleh karena itu, hendaknya sebagai orang

mukmin memfungsikan al-Qur’an sebagai petunjuk, karena al-Qur’an dapat

membimbing kita untuk menempuh jalan hidup yang benar-benar di ridai

oleh Allah Swt.15

2. Al-Qur’an sebagai Furqān

Allah Swt. berfirman:

ل الفرقان على عبده ليكو ١ن للعلمين نذيرا تبرك الذي نز

Artinya: “Maha suci Allah yang telah menurunkan Furqān (al-

Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi peringatan kepada

seluruh alam. (Qs. al- Furqān / 25: 1)

14 Fadlan Kamali Batubara, Metodologi Studi Islam “Menyingkap Persolan

Ideologi Dari Arus Pemikiran” (Yogyakarta: Deepbublish, 2019), 72. 15 Sumantri Jamhari dan Amirulloh Syarbini, Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an,

39.

Page 49: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

23

Fungsi lain dari al-Qur’an yakni, ia juga memiliki sifat al- Furqān

(pembeda). Secara bahasa kata furqān asal katanya adalah faraqa, yang

memiliki arti pembeda. Al-Qur’an dengan tegas menyebut dirinya sebagai

pembeda, adanya sifat pembeda tersebut menunjukkan bahwa fungsi al-

Qur’an diturunkan adalah untuk memisahkan hal-hal yang tidak disepakati

oleh manusia, seperti penentuan antara yang al-haqq (kebenaran) dan al-

bāṭil (kebatilan).16 Al-Qur’an diibaratkan sebagai tolak ukur untuk

membedakan kedua hal tersebut, nama furqān merupakan penjelasan dari

fungsi serta peran al-Qur’an sebagai pemisah hal yang antara yang benar

dan salah, serta antara yang jujur dan palsu, serta antara yang halal dan

haram.17 Dengan fungsi al-Qur’an ini manusia dapat memilah dan

membedakan antara kesesatan dengan petunjuk, serta antara jalan yang

menuju keselamatan dengan jalan yang menuju kesengsaraan, sehingga

kedua hal tersebut tidak saling bercampur aduk.18

Dengan merealisasikan fungsi al-Qur’an sebagai al-Furqān dalam

kehidupan, hal tersebut juga akan memperlihatkan kepada kita bagian

kelompok orang yang menerima al-Qur’an dan bagian kelompok orang

yang menentang al-Qur’an. Orang-orang yang menerima al-Qur’an sebagai

petunjuk Allah, mereka pasti akan berusaha keluar dari kesesatan menuju

al-Qur’an.19 Oleh karena itu ini merupakan fungsi yang sangat penting bagi

umat manusia, karena dengan adanya “pembeda” dengan demikian manusia

dapat berpegang teguh pada ajaran agama Islam sehingga hidupnya tidak

menyeleweng dari jalan hidup yang benar.20

16 Harjanji Hefni, Komunikasi Islam cet. II (Jakarta: Kecana, 2017), 30. 17 Ali Zainal Abidin, Rahasia Nama dan Sifat al-Qur’an (Jakarta: Rayyana

Komunikasindo, 2020), 47. 18 Kadar M. Yusuf, Studi al-Qur’an (Jakarta: Amzah, 2012), 184. 19 Sumantri Jamhari dan Amirulloh Syarbini, Kedahsyatan Membaca al-Qur’an,

44. 20 Wahyono Hadi Parmono dan Ismunandar, 17 Tuntunan Hidup Muslim

(Yogyakarta: Deepublish, 2017), 18.

Page 50: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

24

3. Al-Qur’an sebagai Syifā’

ب ك ن ر وعظة م دور وهد م ايها الناس قد جاءتكم م ى وشفاء ل ما فى الص

لمؤمنين رحمة ل ٥٧و

Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran

(al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada di

dalam dada dan rahmat bagi orang yang beriman.” (Qs. Yūnus/10:57).

Kata al-Syifā’ secara etimologi berasal dari bahasa Arab yang

memiliki arti obat, penawar, atau penyembuh.21 Secara istilah, obat

merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyembuhkan

berbagai penyakit atau menghilangkan rasa sakit pada seseorang.

Sedangkan rasa sakit sendiri bisa bersifat lahiriah maupun sakit secara

batiniah, oleh karena itu tidak semua penyakit dapat disembuhkan melalui

metode pengobatan medis, akan tetapi terkadang ada penyakit yang

membutuhkan pengobatan secara spiritual.22

Dalam surah Yūnus ayat 57, al-Qur’an menyebut dirinya sebagai

“obat” bagi segala sesuatu yang terdapat di dalam dada. Sebagaimana

dengan fungsi dari obat yaitu untuk menyembuhkan penyakit, maka dalam

konteks ayat ini al-Qur’an menegaskan bahwa ia merupakan “penawar”

bagi penyakit yang bersemayam di dalam dada dan hati manusia. Adanya

hati adalah tempat yang berperan untuk menampung seluruh perasaan cinta,

benci, sifat terpuji dan buruk, serta tempat untuk menghadirkan rasa tenang

dan kegelisahan manusia. Penyakit yang ada di dalam hati seseorang ialah

penyakit yang bersifat rohaniah seperti takabur, iri dengki, ragu dan

sejenisnya. Sehingga dalam hal ini teks-teks suci Allah Swt. yang

21 Subhan Hi. Ali Diego, Islam Keindonesiaan: Redifinsi Toleransi Beragama

Dalam Al-Qur’an (Yogyakarta: Leutika Prio, 2020), 14. 22 Achmad Chodjim, Misteri Surah Yasin (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2013),

43.

Page 51: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

25

terkandung dalam al-Qur’an berfungsi untuk menjadi “obat” atas segala

penyakit yang menghinggap pada jiwa hamba-Nya. 23

Jika kita mengaplikasikan maksud dari ayat ini dalam kehidupan,

maka dapat dikatakan bahwa ajaran yang dibawa oleh al-Qur’an akan

menyentuh hati manusia yang sering kali diselimuti oleh rasa lemah, ragu

dan berbagai macam kekurangannya. Melalui sentuhan al-Qur’an, keraguan

yang ada dalam jiwa manusia berangsur hilang dan kemudian berubah

menjadi keimanan. Dari sini perlahan ayat al-Qur’an berperan sebagai

“obat” bagi jiwa manusia, sehingga membuat manusia itu merasa siap untuk

naik ke tingkat selanjutnya dalam menggapai petunjuk-petunjuk kebenaran

Allah Swt. Dengan demikian hal itu akan membawa diri manusia kepada

akhlak luhur dan amal-amal kebaikan yang dapat mengantarnya pada

kedekatan Allah Swt., hingga melahirkan berbagai rahmat kepada dirinya

dan kelak berujung surga.24

4. Al-Qur’an sebagai Mau’iẓāh

Allah Swt. berfirman

موعظة لناس وهدى و لمتقين هذا بيان ل ١٣٨ ل

Artinya: “Al-Qur’an ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan

petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Āli

‘Imrān/3: 138)

Kata mau’iẓāh berasal dari wazan wa’aża ya’idzu wa’ażan yang

berarti nasehat, bimbingan, pendidikan dan peringatan.25 al-Qur’an dengan

tegas menyatakan dirinya sebagai al- mau’iẓah, hal ini berarti bahwa fungsi

al-Qur’an adalah sebagai pemberi nasihat dan peringatan kepada manusia.

23 M. Quraish Shihab, Tafsīr al-Misbah, Jilid 6, cet. IX (Jakarta: Lentera hati, 2008),

104. 24 M. Quraish Shihab, Tafsīr al-Misbah, 105. 25Syihabuddin Najih, “Mau’idzah Hasanah Dalam al-Qur’an Dan Implementasinya

Dalam Bimbingan Konseling Islam”. Ilmu Dakwah, vol.36, no.1 (Januari-Juni 2016): 148.

Page 52: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

26

Nasihat yang terdapat dalam al-Qur’an disertai dengan janji-janji, serta

peringatan baik itu ancaman berupa neraka bagi orang yang melanggar

nasihat tersebut, maupun ganjaran berupa surga bagi setiap orang yang

mengikuti perintah-Nya.26

Allah Swt. menurunkan al-Qur’an sebagai kemudahan bagi manusia

untuk mengambil pelajaran, perenungan dan nasihat-nasihat serta

keterangan-keterangan yang sangat jelas, meyakinkan, mencukupi dengan

lengkap dan komplit. Melalui nasihat-nasihat yang terdapat dalam ayat al-

Qur’an, menunjukkan bahwa al-Qur’an mencakup seluruh penjelasan

tentang kehidupan manusia baik itu saat di dunia maupun akhirat. Dengan

demikian al-Qur’an telah memberikan pencerahan serta pelajaran yang

dapat kita ambil, agar sebagai manusia kita senantiasa mengingat, sadar,

serta mempelajari dan mengambil pelajaran yang disampaikan oleh al-

Qur’an.27

5. Al-Qur’an sebagai Rahmat

Allah Swt. berfirman

لمؤمنين ول يزيد رحمة ل ل من القران ما هو شفاء و وننز

٨٢الظهلمين ال خسارا

Artinya: “Dan Kami turunkan dari al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi

penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang

yang zalim (al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.” (Qs. al-

Isrā’/17:82)

Secara bahasa, kata raḥmah atau raḥmat berasal dari akar kata

raḥima-yarḥamu-raḥmah.28 Menurut Ibn Faris kata tersebut menunjukkan

26 Fadlan Kamali Batubara, Metodologi Studi Islam “Menyingkap Persoalan

Ideologi Dari Arus Pemikiran” (Yogyakarta: Deepublish, 2019),72. 27 Wahbah az-Zuhaili, Tafsīr al-Munīr, Jilid 14, cet. I (Jakarta: Gema Insani, 2014),

191. 28 Achmad Zayadi dan Mahasiswa IAT IAIN Salatiga, Menuju Islam Moderat

(Yogyakarta: Cantrik Pustaka, 2018), 69.

Page 53: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

27

arti kelembutan hati, kehalusan dan kasih sayang. Sedangkan dalam

pandangan Ibn Manzhur ia menyebutkan bahwa ada perbedaan arti kata

rahmat jika dinisbahkan kepada Allah dan kata rahmat jika dinisbahkan

kepada manusia. Apabila dinisbahkan kepada Allah maka ia datang dengan

arti belas kasih, kebaikan dan rezeki. Sedangkan ketika dinisbahkan kepada

manusia, maka ia datang dengan arti kelembutan dan belas kasih. 29

Fungsi al-Qur’an sebagai rahmat adalah bahwa Kitab Suci ini

merupakan perwujudan rahmat dan kasih sayang Allah kepada manusia.

Ajaran yang terkandung di dalam al-Qur’an mengandung unsur kasih

sayang dalam berkehidupan, yang mana ajaran-ajaran tersebut bermaksud

untuk menanamkan perasaan lembut dan kasih sayang terhadap orang lain

bahkan alam sekitar.30 Dengan kata lain, Allah memberikan rahmat kepada

manusia melalui al-Qur’an agar manusia tidak hidup dalam kehinaan yang

bertentangan dengan prinsip kemanusiaan. Semua kemampuan yang telah

Allah berikan, seperti akal, indra, dan hati tidak serta merta membuat

manusia mengenali kebenaran dan menyelamatkannya dari kehinaan. Oleh

karena itu Allah Swt. menurunkan al-Qur’an untuk dijadikan pedoman agar

manusia dapat hidup.31

Kasih sayang Allah terhadap manusia tidak hanya dengan

menurunkan kitab suci al-Qur’an, akan tetapi bentuk rahmat Allah Swt.

dalam al-Qur’an dapat kita bagi menjadi tiga kelompok: 32

Pertama, rahmat yang Allah berikan untuk seluruh umat manusia. Hal

ini mencakup seluruh manusia, tidak terkecuali manusia yang mukmin atau

29 Ahmad Syauqi, Muhammad The Special One (Yogyakarta: Deepublish, 2020),

133. 30 Fadlan Kamali Batubara, Metodologi Studi Islam “Menyingkap Persoalan

Ideologi Dari Arus Pemikiran” , 72. 31 Kadar M. Yusuf, Studi al-Qur’an (Jakarta: Amzah, 2012), 184. 32 Abdurrahman, Methodologi Dakwah Membangun Peradaban (Medan: CV.

Pusdikra Mitra Jaya, 2020), 213.

Page 54: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

28

kafir. Adapun rahmat untuk seluruh umat manusia ini adalah rahmat

menyangkut fisik seperti kesehatan, rezeki, bisa berbicara, melihat,

mendengar dan lain sebagainya. Kemudian raḥmat batin berupa

kebahagiaan, kedamaian, ketenangan hati. Lalu rahmat fitrah yang ada

dalam diri manusia yakni rasa mencintai lawan jenis, hewan, dan ingin

hidup berpasangan. Serta raḥmat akal yakni menyangkut keinginan untuk

berpikir, mencari ilmu pengetahuan, mengolah berbagai benda dan lain-

lain.

Kedua, yakni raḥmat yang Allah beri secara khusus untuk umatnya

yang beriman ketika ia di dunia maupun ketika di akhirat kelak, yakni

dengan menjaganya dari berbagai azab yang membinasakan (Qs. Hud ayat.

Ketiga adalah rahmat untuk seluruh makhluk dengan mengatur seluruh

urusannya dari sejak ia diciptakan hingga umat tersebut kembali kepada-

Nya (QS. al-A’raf ayat 56).

6. Al-Qur’an sebagai żikir

تط الذين امنوا وتطمىن قلوبهم بذك ال بذكر للاه مىن ر للاه

٢٨القلوب

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi

tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan

mengingati Allahlah hati menjadi tenteram. (Qs. ar-Ra’d/13: 28)

Lafaz żikir apabila ditinjau menggunakan bahasa Arab, dikenal

dengan kata al-zikr yang berasal dari kata żakara-yażkuru-żakran memiliki

arti mengingat, mengucapkan, menyebut, menjaga dan mengagungkan.33

Dalam artian luas żikir adalah suatu perbuatan atau aktivitas yang dilakukan

oleh manusia sebagai upaya dalam mengingat Allah Swt. yang telah

33 Ahmad Worson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia (t.p: Pustaka Progressif, t.th),

482.

Page 55: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

29

menciptakannya. Hal tersebut mencakup hampir semua bentuk ibadah dan

perbuatan baik yang bisa kita lakukan, contohnya seperti mengerjakan

Shalat, bertasbih menyebut nama Allah Swt., tahlil, lalu berdoa, serta

membaca al-Qur’an.34

Sebagaimana dalam surah al-Ra’d ayat 28 yang menerangkan bahwa

iman dalam diri manusia akan mempengaruhi mereka untuk senantiasa

ingat kepada Allah sebagai Tuhannya. Ketika seorang hamba itu beriman,

maka tujuan dan pusat ingatannya akan tertuju kepada Allah Swt. dan

hatinya akan terdorong untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Hal ini

dilakukannya dengan ber-żikir dengan melantunkan ayat-ayat suci al-

Qur’an, sehingga hal itu akan menimbulkan rasa tenang pada hati, jiwa,

pikiran sekaligus akan menghapuskan segala rasa sedih, gelisah, putus asa,

gundah, cemas, dan keragu-raguan atas semua masalah yang mereka hadapi

di dunia.

Di sinilah al-Qur’an berfungsi sebagai wasilah untuk manusia, yakni

seseorang dapat menemukan ketenangan hati melalui pembacaan żikir yang

terkandung dalam ayat-ayat sucinya. Segala manfaat yang manusia

dapatkan dari kegiatan ber-żikir kepada Allah Swt., pada intinya akan

menghadirkan rasa tenteram di dalam jiwa dan hati seseorang yang mana

itulah pokok terpenting sebagai sumber kesehatan jasmani dan rohani.

Dengan demikian, ketika ia secara rutin melakukan zikir akan membuat

dirinya tidak terpaku dalam memikirkan masalah duniawi.35

C. Ragam Tradisi dan Tujuan Pembacaan al-Qur’an di Masyarakat

Masyarakat muslim khususnya umat muslim Indonesia, memiliki

berbagai macam cara dalam berinteraksi dengan al-Qur’an. Hal ini

dilakukan dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai bentuk keyakinan

34 Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi dengan Islam Menuju Psikologi

Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), 156. 35 Hamka, Tafsīr Al-Azhar, Jilid 5, cet. I (Jakarta: Gema Insani, 2015), 348.

Page 56: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

30

dan pemahamannya terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an.

Ragam aktivitas yang melibatkan pembacaan surah-surah tertentu dalam

al-Qur’an sudah menjadi bagian dari tradisi turun temurun yang dilakukan

oleh sekelompok masyarakat, baik yang dilakukan secara rutin maupun

pada saat momen tertentu. Berikut ini penulis cantumkan beberapa ragam

tradisi pembacaan al-Qur’an yang dilakukan umat muslim di Indonesia:

1. Tradisi Pembacaan Surah Yūsuf dan Maryam Saat Kehamilan

Tradisi pembacaan al-Qur’an yang telah menjadi salah satu

kebudayaan di Indonesia adalah pembacaan surah Yūsuf dan Maryam yang

dilakukan oleh ibu hamil ketika mengadakan upacara selamatan menjelang

kelahirannya. Tradisi yang diselenggarakan saat kandungan sang ibu sudah

berusia tujuh bulan ini dinamakan dengan Tingkeban atau Mitomi. Upacara

tersebut hanya dilakukan apabila anak yang dikandung adalah anak

pertama bagi si ibu, si ayah atau keduanya.36 Tradisi ini sudah dilakukan

secara turun temurun sejak dahulu dengan maksud untuk mendoakan agar

bayi yang berada dalam kandungan selalu diberi keselamatan, dan selama

kehamilan sang ibu dapat terhindar dari bahaya hingga waktu melahirkan

tiba.

Ada beberapa prosesi yang harus dilakukan dalam upacara

Tingkeban atau Mitoni, salah satunya adalah sesi pembacaan ayat-ayat suci

al-Qur’an. Hal ini dilakukan sebagai bentuk harapan dan keinginan orang

tua terhadap sang calon anak, oleh karena itu pihak keluarga akan

menunjuk seorang pemuka agama untuk memimpin pembacaan doa. Surah

yang dibaca dalam prosesi ini adalah surah Yusuf dan Maryam, kedua

surah tersebut dipilih karena masyarakat yakin bahwa surah Yusuf dan

36 Ridhoul Wahidi, “Hidup Akrab Dengan al-Qur’an: Kajian Living Qur’an dan

Living Hadis Pada Masyarakat Indragiri Hilir Riau”. Penelitian & Pengabdian, vol. 1, no.2

(Juli-Desember 2013): 106.

Page 57: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

31

Maryam mengandung ciri khas tersendiri yang dianggap dapat

mempengaruhi kondisi calon bayi.

Sebagaimana dengan tujuan pembacaan surah Yūsuf yakni jika anak

yang dilahirkan adalah laki-laki, orang tua berharap ia akan mewarisi

ketampanan dan keteladanan seperti Nabi Yūsuf as. Sedangkan pembacaan

pada surah Maryam, merupakan bentuk harapan apabila anak yang

dilahirkan adalah perempuan ia senantiasa dapat menjaga kesuciannya

seperti Maryam. Oleh karena itu masyarakat Indonesia sangat meyakini

adanya pengaruh yang diberikan dari pembacaan surah-surah tersebut

terhadap bayi yang masih ada di dalam kandungan, sehingga kegiatan ini

sudah menjadi tradisi yang lumrah dilakukan para calon orang tua.37

2. Ayat-Ayat Suci Al-Qur’an Sebagai Media Pengobatan

Di antara banyaknya fungsi yang dimiliki oleh al-Qur’an sebagai

kitab suci, ia juga bertugas sebagai penyembuh atau dengan kata lain

disebut syifā’(obat). Dalam konteks Living Qur’an, ayat-ayat suci al-

Qur’an yang digunakan untuk menjadi media pengobatan sudah ada sejak

zaman Nabi Muhammad saw. Praktik tersebut dikenal dengan nama

ruqyah, di mana hal ini termasuk sebagai metode al-‘udzah (sebuah

perlindungan). Disebut demikian karena ruqyah berfungsi untuk

mengobati atau menyembuhkan orang-orang yang terkena penyakit rohani

seperti sihir (magic), mencegah dan melindungi seseorang dari gangguan

makhluk halus, lalu berfungsi juga untuk menyembuhkan sakit panas

karena sengatan hewan dan sejenisnya.38

37 Khaerani, Alfiandra, dan Emil El Faisal “Analisis Nilai-Nilai Dalam Tradisi

Tingkeban Pada Masyarakat Jawa Di Desa Cendana Kecamatan Muara Sigihan Kabupaten

Banyuasin.” Bhineka Tunggal Ika, vol.6, no.1 (Mei 2019): 75. 38 Sulthan Adam, Ruqyah Syar’iyyah: Terapi Mandiri Penyakit Hati dan Gangguan

Jin (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2018), 20.

Page 58: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

32

Masyarakat Indonesia khususnya umat muslim sudah sangat akrab

dengan praktik pengobatan ruqyah, karena ruqyah dipercaya ampuh dalam

mengatasi berbagai keluhan penyakit spiritual yang dialami manusia.

Adapun ruqyah dapat kita pahami sebagai bentuk pengobatan Islam atau

terapi syari yang dilakukan dengan cara membacakan ayat-ayat al-Qur’an,

zikir serta doa-doa perlindungan yang sumbernya berasal dari Rasulullah

saw. Lantunan doa yang dibaca mengandung permohonan kepada Allah

Swt. agar mengangkat bala penyakit pada tubuh pasien ruqyah. Pada

umumnya metode ruqyah dilakukan pada orang yang mengalami penyakit

rohani seperti kesurupan, gangguan sihir atau penyakit-penyakit tertentu.

Ketika proses ruqyah, bacaan yang menjadi doa akan disertai dengan tiupan

dari mulut ke kedua telapak tangan atau anggota tubuh orang yang sedang

di ruqyah.39

Media pengobatan dengan ayat suci al-Qur’an juga pernah dilakukan

oleh Rasulullah saw sendiri. Hal ini terjadi ketika beliau sedang berada

dalam posisi sujud saat Shalat, kemudian ada seekor kalajengking yang

datang dan menyengat tubuhnya. Untuk meredakan sakitnya, saat itu

Rasulullah saw mengambil wadah yang berisi air dan mencampurkan

larutan garam ke dalam wadah tersebut. Selanjutnya beliau meletakkan

bagian tubuh yang tersengat kalajengking itu ke dalam air, sembari ia

membaca surah al-mu’āwwiżatain dan surah al-Ikhlaṣ hingga rasa sakit

yang dialaminya membaik. Kejadian yang dialami Rasulullah saat digigit

kalajengking ini menggambarkan kepada kita bahwa dalam proses

pengobatan alami yang dipadukan dengan spiritualitas pembacaan firman-

39 Nasrudin Rahmat, Ruqyah: Kiat Membentengi Diri dan Keluarga dari Gangguan

Jin Meningkatkan Karier dan Kesehatan Memperlancar Rezeki dan Jodoh (Pekalongan:

NEM, 2015), 6.

Page 59: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

33

firman Allah Swt. adalah dua media penyembuh yang memiliki hubungan

saling keterkaitan sehingga berdampak pada kesembuhan penderitanya.40

Dalam Islam hukum melakukan ruqyah untuk media pengobatan

adalah mubah (boleh), bahkan hal ini dianjurkan oleh syariat. Allah Swt.

menurunkan surah al-Falaq dan al-Nās yang salah satu fungsi nya sebagai

pencegahan dan terapi bagi orang-orang beriman yang terkena sihir.

Apabila kita menelusuri hadis-hadis Nabi, maka kita akan menemukan

pengobatan berdasarkan doa yang di dalamnya melibatkan penggunaan

ayat-ayat suci al-Qur’an, dan itu disebut ruqyah. Dalam hadis yang

diriwayatkan oleh Muslim dan Abū Daud dijelaskan bahwa Auf ibn Mālik

bertanya kepada Rasulullah tentang pengobatan secara ruqyah, dan

Rasulullah saw pun menjawab bahwa kegiatan ruqyah itu diizinkan asalkan

tidak mengandung kemusyrikan.41

3. Tradisi Tahlil dan Pembacaan Surah Yāsīn

Masyarakat Indonesia memiliki banyak tradisi yang

mengharuskannya untuk berinteraksi secara langsung dengan al-Qur’an,

salah satunya adalah tradisi tahlilan dan yasinan. Kegiatan tahlil merupakan

suatu ritual keagamaan (takzīah) yang dilakukan secara bersama-sama oleh

masyarakat untuk memperingati hari kematian seseorang. Pada umumnya

acara tersebut diselenggarakan setelah selesai proses penguburan jenazah,

namun terkadang sebagian orang juga menyelenggarakannya dari sebelum

jenazah dimakamkan. Kegiatan tahlilan ini digelar oleh keluarga sang

mayat di rumahnya dan akan dihadiri oleh banyak tamu yakni sanak

40 Mas’udi, “Terapi Qur’ani Bagi Penyembuhan Gangguan Kejiwaan, Analisis

Pemikiran Muhammad Utsman Najati tentang Spiritualitas al-Qur’an bagi Penyembuhan

Gangguan Kejiwaan”. Bimbingan Konseling Islam, vol.8, no.1 (Juni 2017): 141-142. 41Rohmansyah, Muhammad Saputra Iriansyah, Fahmi Ilhami, Gilang Ari Widodo,

“Hadis-Hadis Ruqyah Dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Mental” Islam Futura,

vol.18, no.1 (Agustus 2018): 84.

Page 60: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

34

saudara, kerabat, serta penduduk sekitar untuk berkumpul di rumah

tersebut.42

Kegiatan tahlilan dilakukan mulai saat hari pertama meninggalnya

sang mayat hingga memasuki hari ketujuh, selanjutnya dilakukan lagi pada

hari ke empat puluh sampai hari ke seratus. Rangkaian acara tahlilan diisi

dengan melakukan pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an, berzikir, dan

membaca doa-doa lainnya untuk dikirimkan kepada arwah mayat. Dari

sekian banyaknya materi bacaan tahlil (ال اله اال هللا) yang dibaca secara

berulang-ulang, salah satu surah yang juga dibaca dalam kegiatan tahlil

adalah pembacaan surah Yāsīn. Dan apabila pembacaan doa-doa ini telah

selesai, biasanya akan dilanjutkan dengan kegiatan ceramah oleh salah

seorang ustaz untuk menyampaikan siraman rohani keagamaan kepada

keluarga yang sedang berduka dan para tamu yang hadir.43

Rutinitas tahlilan dan yasinan ini sudah menjadi hal umum yang

dilakukan oleh masyarakat Indonesia, bahkan tidak hanya untuk

memperingati hari kematian saja namun tradisi tahlilan dan yasinan juga

diselenggarakan sebagai aktivitas mingguan di majelis taklim dan zikir,

maupun setiap malam Jumat oleh masyarakat secara pribadi maupun

bersama-sama.44

Kegiatan tersebut diyakini umat muslim sebagai upaya mereka dalam

berijtihad dan menyiarkan ajaran Islam serta nilai-nilai yang terkandung

dalam al-Qur’an. Hal itu dilakukan dengan cara mengajak masyarakat atau

orang-orang di sekitarnya untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

melalui tradisi membaca al-Qur’an. Dalam hal ini, salah satu surah yang

42 Rhoni Rodin, “Tradisi Tahlilan dan Yasinan”. Kebudayaan Islam, vol.11, no.1

(Januari-Juni 2013): 89. 43 Andi Warisno, “Tradisi Tahlilan Upaya Menyambung Silaturahmi”. Ri’ayah

vol.02, no.02 (Juli-Desember 2017): 70. 44 Rhoni Rodin, “Tradisi Tahlilan dan Yasinan”. Kebudayaan Islam, vol.11, no.1

(Januari-Juni 2013): 90.

Page 61: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

35

dijadikan sebagai kegiatan rutin masyarakat adalah dengan membaca surah

Yāsīn, hingga akhirnya memunculkan istilah Yasinan di kalangan penduduk

muslim.45

D. Kandungan dan Fadilah Surah-Surah Pilihan

1. Surah Al-Kahf

Secara etimologi al-Kahf artinya adalah “gua”. Nama surah ini

diambil dari kisah para pemuda yang berusaha menyelamatkan diri karena

kezaliman Raja di negerinya. Para pemuda tersebut menyingkir demi

mempertahankan aqidahnya dan berlindung di dalam gua, hingga pada

akhirnya mereka tertidur di sana lebih dari tiga ratus tahun. Menurut

pandangan Sayyid Quṭub, kandungan pokok yang terdapat dalam surah al-

Kahf ini adalah “kisah”. Hal tersebut disebabkan karena di dalam surah ini

menguraikan beberapa kisah seperti Ashabul Kahfi, lalu dilanjutkan dengan

kisah dua pemilik kebun, lalu dijelaskan juga kisah Nabi Musa as, hingga

terakhir yakni kisah Raja Zulkarnain.46

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Abū

Dāwud melalui Abū Dardā, disebutkan mengenai keutamaan menghafal

sepuluh ayat pertama surah al-Kahf dapat terlindung dari fitnah Dajal,

sebagai berikut:

حفظ عشر آيات من عن أبي الدرداء, أن النبي صل هللا عليه وسلم, قال:

ال47 ل سورة الكهف عصم من الدج أو

Artinya: Diriwayatkan dari Abū Dardā, ia berkata bahwa Rasulullah

saw bersabda, barang siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari

surah al-Kahf, maka akan terlindung dari fitnah Dajjal.

45 Husnul Hatimah, Emawati, Muhammad Husni “Tradisi Tahlilan Masyarakat

Banjar di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya”. Studi Keislaman, vol.2, no.1 (Juni

2021): 4. 46 M.Quraish Shihab, Tafsīr al-Misbah, Jilid 8 (Jakarta: Lentera Hati, 2014), 3. 47 Abū al-Ḥusain Muslim ibn Hajjāj Al-Naisabūri, Shahiḥ Muslim, Juz 1 (Beirut:

Dār Ihya’ At-Turāts, 1954), 555.

Page 62: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

36

Selanjutnya, dalam Sunan ad-Dārimi disebutkan bahwa surah al-Kahf

memiliki keutamaan lain yang bisa didapatkan apabila membacanya pada

hari Jumat. Keutamaannya adalah ia dapat menyinari cahaya untuk

pembacanya tersebut hingga mencapai jarak antara dirinya degan Ka’bah,

sebagai berikut:

, قال: من قرأ سورة الكهف ليلة الجمعة, أضاءله عن أبي سعيد الخدري

48البيت العتيق من النور فيما بينه وبين

Artinya: Diriwayatkan dari Abī Sa’īd al-Khudriy, ia berkata “Barang

siapa membaca surah al-Kahf pada malam Jumat, maka Allah Swt.

akan menyinarinya dengan cahaya antara dia dan rumah yang penuh

keindahan (Ka 'bah).”

Adapun pemilihan waktu untuk membaca surah al-Kahf yang

dianjurkan adalah terletak pada hari Jumat dan juga malam Jumat. Kegiatan

pembacaan tersebut dapat dimulai sejak tenggelamnya matahari pada hari

Kamis sampai tenggelamnya matahari pada hari Jumat. Menurut pendapat

al-Ḥāfizh Ibn al-Ḥajar rahimahumullah, ia menuturkan dalam berbagai

riwayat yang menggunakan kata “hari” untuk pemilihan waktu pembacaan

al-Kahf adalah di dalamnya itu termasuk malam Jumat. Serta riwayat lain

yang menggunakan istilah “malam Jumat” termasuk di dalamnya adalah

waktu pada siang hari di hari Jumat. Dengan demikian bisa disimpulkan

pemilihan waktu untuk membaca surah al-Kahf adalah di antara malam

Jumat (Kamis) hingga terbenamnya matahari pada hari Jumat.49

Selanjutnya pada kandungan surah al-Kahf, selain memuat berbagai

macam kisah-kisah terdahulu di dalamnya juga terdapat berbagai hal

penting yang patut untuk kita dalami. Hal ini meliputi penjelasan mengenai

48 Abdullah ibn Abdul Rahman, Sunan ad-Dārimi, Juz 4 (Arab Saudi: Dār Al-

Mughni, 2000), 2143. 49 Ulyan Nasri, Menyapa Umat Di Zaman Modern Melalui Mimbar Khotbah Jum’at

(Yogyakarta: Deepublish, 2019), 141.

Page 63: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

37

kitab suci al-Qur’an, serta petunjuk-petunjuk yang bisa di ambil sebagai

pelajaran hidup di dunia. Contohnya seperti penjelasan tentang balasan

yang akan didapat orang kafir saat di akhirat, serta balasan yang Allah

berikan untuk orang-orang beriman. Dalam hal ini penulis merujuk

kandungan surah al-Kahf yang bersumber dari Wahbah Zuhaili dalam

kitabnya yakni Tafsīr al-Munīr sebagai berikut:50

Tabel 2. 1 Pemetaan Kandungan Surah al-Kahf

AYAT KANDUNGAN

1-8 Penjelasan mengenai pujian terhadap Allah serta

fungsi kitab suci al-Qur’an

9-26 Menceritakan tentang Ashabul Kahfi

27-31 Petunjuk kepada Nabi Ibrahim dan kaum muslimin

untuk tetap membaca al-Qur’an, bersabar

menghadapi kaum fakir miskin serta menunjukkan

bukti kebenaran adanya Allah Swt.

32-44 Menceritakan tentang dua pemilik kebun, yakni

contoh orang yang silau dengan harta duniawi dan

orang miskin yang bangga dengan akidahnya.

45-46 Perumpamaan kehidupan dunia

47-49 Dijalankannya gunung, dikumpulkannya manusia di

padang mahsyar, dan ditunjukkan buku amal

perbuatan manusia saat hari kiamat

50-53 Menceritakan kisah sujud kepada Nabi Adam

54-59 Penjelasan tentang al-Qur’an, tugas para Rasul,

kezaliman orang yang tidak mau beriman dan

penyebab ditundanya azab sampai waktu yang telah

ditetapkan

60-74 Menceritakan kisah Nabi Musa saat bersama Khidir

75-82 Kelanjutan atas kisah Nabi Musa dan Khidir

83-99 Menceritakan kisah Raja Zulkarnain dan kamu

Ya’juj serta Ma’juj

100-106 Pembalasan bagi orang kafir

107-110 Balasan untuk orang-orang mukmin dan luasnya

pengetahuan Allah tentang keesaan-Nya

50 Wahbah az-Zuhaili, Tafsīr al-Munīr, Jilid 8, cet. I (Jakarta: Gema Insani, 2016),

197-326.

Page 64: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

38

2.Surah Al-Mulk

Surah al-Mulk termasuk dalam golongan surah Makkiyah yang

diturunkan sesudah surah al-Tur. Surah ini memiliki jumlah ayat sebanyak

tiga puluh ayat, serta berada pada urutan surah ke-67 dalam mushaf al-

Qur’an. Selain dikenal dengan sebutan nama al-Mulk, terdapat nama-nama

lain yang disematkan untuk surah ini di antaranya adalah surah Tabārak, al-

Munjīyat, al-Manīyah, al-Mujādalah, dan al-Wāqi’ah. Adapun di dalam al-

Qur’an terdapat beberapa surah yang menggunakan ungkapan tabārak pada

bagian awalnya yaitu surah al-Furqān dan surah al-Mulk.51

Surah ini disebut sebagai surah Tabārak karena surah ini memuat

nilai-nilai keimanan.52 Adapun dinamakan dengan nama al-Mulk karena ia

memiliki arti kerajaan. Sebagaimana dengan isi kandungan yang terdapat di

dalamnya yang dibuka dengan pemaparan mengenai kesucian dan

keagungan Allah Swt terhadap segala zat yang dimiliki-Nya yakni

menciptakan seluruh benda-benda langit dan bumi, dan mengelola alam

semesta sesuai dengan kehendak-Nya. Kemudian sebutan surah al-

Wāqi’ah, (yang menjaga), al-Munjīyah (yang menyelamatkan) disebabkan

karena ia dapat menjaga serta menyelamatkan pembacanya dari siksaan

kubur dengan memberikan syafā’at kepada sang pembaca.53

Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa Nabi Muhammad tidak akan

tertidur sebelum dirinya membaca surah al-Mulk dan al-Sajdah. Selain itu

sebagai mana penjelasan di atas tentang nama lain yang dimiliki surah al-

Mulk yakni al- Wāqi’ah, dan al-Munjīyah memiliki arti surah ini dapat

mencegah dan melindungi pembacanya dari siksa kubur. Hal tersebut telah

51 Rahmat Taufiq Hidayat, Khazanah Istilah al-Qur’an (Bandung: Mizan, 1999),

176. 52 Yusuf Al-Badri, Surah Tabarak Pelindung Dari Siksa Kubur (Surabaya: PT

Bungkul Indah, 1994), 11. 53 Wahbah az-Zuhaili, Tafsīr al-Munīr, jilid 15, cet.VIII (Jakarta: Gema Insani,

2005), 31.

Page 65: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

39

tertuang dalam hadis mengenai keutamaan yang akan didapat ketika

membaca surah al-Mulk sebagai berikut:

ياء المقدسي , من طريق سلم بن مسكين وقد روى الطبرني والحافظ الض

عليه وسلم : سورة فى القرآن عن ثابت , عن أنس , قل رسول للا صلى للا

54بارك الذي بيده الملك ت خاصمت عن صاحبها حتى إدخلته الجنة : Artinya: Imam al-Ṭabrānī dan al-Hāfiż al-Ḍiya’ al-Maqdisī keduanya

meriwayatkan dari jalan Salām bin Miskīn dari ṣabit dari Anas,

Rasulullah saw bersabda: “Ada satu surah dalam al-Qur’an yang akan

membela orang yang senantiasa mengamalkannya, sehingga ia

dimasukkan surga: surah Tabārak.”

د بن جعفر، أخبرنا شعبة عن قتادة عن حدثنا مح د بن بشار، أخبرنا محم م

عليه وسلم قال : )إن صلى للاه عن أبي هريرة عن النبي عباس الجشمي

عت لرجل حتى غفر له وهي تبارك الذي سورة من القرآن ثلثون آية شف

55بيده الملك.( هذا حديث حسن

Artinya: Telah meriwayatkan kepada kami, Muhammad bin Basyar.

Telah memberikan kepada kami, Muhammad bin Ja'far. Telah

memberikan kepada kami, Syu'bah dari Qatādah dari 'Abbās al-

Jusysyamiy dari Abū Hurairah dari Nabi Muhammad saw, beliau

bersabda: "Sungguh ada satu surat dari al-Qur'an yang berjumlah tiga

puluh ayat, yang mana ia memberi syafā’at kepada seseorang (yang

membacanya) sehingga orang tersebut diampuni dosanya. Surat

tersebut adalah Tabārak AllaŻī Biyadihi al-Mulk (al-Mulk)." Hadis ini

Hasan

Berdasarkan hadis di atas dapat kita ketahui bahwasanya keutamaan

dari surah al-Mulk adalah ia dapat menghalangi orang yang membacanya

dari siksa kubur dengan memberikan syafā’at nya, sehingga Allah Swt.

mengampuni dosa orang tersebut. Selanjutnya adalah kandungan yang

terdapat di dalam surah al-Mulk di antaranya adalah mendeskripsikan

54 Ibn Kathīr, Tafsīr al-Qur’an al-Azīm (Beirūt: Dār al-Kutub), 59. 55 Muhammad bin Abdurrahman Al-Mubārakfūrī, Tuhfah Al-Ahwādzi Bi syarhi

Jami’ Al-Tirmizī, Jilid 8, (Dimasyq: Dār al-Fikr, 2008), 200.

Page 66: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

40

tentang kekuasaan Allah terkait penciptaan alam semesta, kemudian

pemaparan tentang siksaan yang akan diterima oleh orang-orang kafir,

hingga peringatan yang diberikan untuk orang-orang terdahulu. Kandungan

tersebut secara gamblang dijelaskan dalam kitab Tafsīr al-Munīr jilid 15

yang telah penulis cantumkan sebagai berikut56

Tabel 2.2 Pemetaan Kandungan Surah al-Mulk

AYAT KANDUNGAN

1-5 Beberapa dalil kekuasaan ilahi

6-11 Siksaan terhadap orang-orang kafir yang

melakukan maksiat

12-15 Janji Allah kepada orang-orang mukmin untuk

memberikan ampunan dan ancaman kepada orang-

orang kafir untuk ke sekian kalinya

16-19 Berbagai macam ancaman, peringatan keras dan

pelajaran pada umat-umat terdahulu

20-27 Celaan kepada orang-orang musyrik karena

menyembah berhala, pembuktian kekuasaan Allah

dan hak prerogatif Allah akan pengetahuan hari

kebangkitan

28-30 Doa orang-orang kafir Mekah atas Nabi

Muhammad saw dan orang-orang mukmin dengan

kebinasaan.

3. Surah Al-Sajdah

Surah al-Sajdah masuk dalam golongan surah Makkiyah, berdasarkan

urutan turunnya surah ini adalah surah ke tujuh puluh tiga. Sedangkan

dalam tartib mushafi surah al-Sajdah merupakan bagian dari juz ke dua

puluh satu dalam mushaf al-Qur’an serta berada pada urutan ke tiga puluh

dua dari keseluruhan jumlah surah al-Qur’an yang terdiri atas 114 surah.

Terdapat beberapa nama yang disematkan untuk surah ini, di antaranya

adalah “Alif Lam Mim Tanzīl” sebagaimana bunyi pada ayat pertama dan

56 Wahbah az-Zuhaili, Tafsīr al-Munīr, Jilid 15 (Depok: Gema Insani, 2014), 31-

60.

Page 67: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

41

kedua. Jabir ibn Abdillah salah satu sahabat Nabi saw mengatakan bahwa

Rasulullah saw tidak akan tidur apabila belum membaca surah “Alif Lam

Mim Tanzīl Tabārak AllaŻī Biyadihi al-Mulk.” Ada juga yang menyebutnya

“surah al-Madhaji” karena terdapat kata tersebut pada ayat enam belas. Dan

sebutan yang paling kita kenal adalah “surah al-Sajdah” hal ini disebabkan

posisinya berada setelah surah Luqman.57

Adapun hadis yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad tidak akan

beranjak tidur sebelum membaca surah al-Sajdah adalah hadis yang

diriwayatkan oleh Imam Ahmad, hadis ini menyatakan bahwa surah al-

Sajdah dan al-Mulk merupakan dua surah yang selalu dibaca oleh

Rasulullah saw sebagai berikut:

عن جابر رضي للا عنه قال : كان النبي صلى للا عليه وسلم ل ينام حتى

58يقرأ الم تنزيل السجدة ، وتبارك الذي بيده الملك. ورواه اإلمام أحمد.

Dari Jabir r.a., ia berkata, “Nabi saw. Tidak akan tidur sampai beliau

membaca Alif Lam Mim Tanzīl al-Sajdah dan Tabārak AllaŻī Biyadihi

al-Mulk (Al-Mulk/67: 1). (HR. Ahmad)

Surah al-Sajdah ini memiliki keutamaan tertentu yang bisa didapatkan

oleh pembacanya, hal itu disebutkan dalam sebuah hadis yang menerangkan

bahwa surah al-Sajdah dapat memberikan syafaat (pembelaan) kepada

pembacanya di hadapan Allah Swt. Meskipun orang tersebut sering

melakukan dosa, Allah Swt. mengampuni hamba-Nya itu karena amalan

dari kegiatan pembacaan surah al-Sajdah yang dilakukan semasa hidupnya.

Ini menunjukkan kepada kita bahwa surah al-Sajdah dapat menyelamatkan

pembacanya dari siksa dosa ketika di akhirat kelak.

57 M. Quraish Shihab “Tafsīr al-Misbah”, Jilid 11(Lentera Hati: 2016), 171-172. 58 Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, Jilid 23, hadis no 14132 (Beirut:

Al-Resalah Publisher, 1997), 26.

Page 68: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

42

ية أخبرنا أبو المغير ة حدثنا عبدة عن خالد بن معدان قال: اقرءوا المنج

أن رجل كان يقرؤها مايقرأ شيئا غيرها وكان وهي الم تنذيل فإنه بلغني

اغفرله فإنه كان يكشر كثير الخطايا فنشرت جناحها عليه وقالت: رب

ب فيه وقال: اكتبوا له بكل خطيئة حسنة وارفعوا له ءتي فشفعها اقرا لر

درجة 59

Artinya: Diriwayatkan oleh Imam ad-Dārimi dari Khālid bin Ma’dan

RA, ia berkata “Bacalah al- Munjīyat (surah penyelamatan) yakni

surah as-Sajdah, karena saya mendapatkan keterangan bahwa ada

seorang yang biasa membacanya dan tidak membaca lain-lainnya,

sedangkan ia banyak berdosa. Kemudian surah ini menghamparkan

sayapnya dan berkata “Wahai Tuhanku, ampunilah orang ini karena

ia selalu membacaku.” Maka Allah menerima pembelaan (syafā’at)

nya itu. Dan Dia berfirman, “Tulislah untuk hamba-Ku itu pada setiap

dosa dengan kebaikan dan tinggikanlah derajat kedudukannya.”

Kemudian, surah al-Sajdah ini mengandung penjelasan terkait

beberapa hal di antaranya adalah dibuka dengan penegasan bahwa al-

Qur’an merupakan kitab suci yang sedikit pun tidak ada keraguan yang

Allah turunkan kepada Nabi Muhammad saw. Selanjutnya, surah ini berisi

pemaparan tentang bukti-bukti keesaan Allah Swt., hingga

mendeskripsikan keadaan para pendosa yang kafir dan keadaan orang-orang

Mukmin yang taat kepada Allah Swt.

Para pendosa tersebut saat di akhirat diliputi oleh kehinaan dan

kondisi yang mengenaskan, dan mengalami penyesalan sehingga ingin

kembali ke dunia supaya bisa beramal Shaleh. Kandungan surah al-Sajdah

yang memuat hal-hal tersebut secara gamblang disebutkan dalam kitab

tafsir Ibn Kaṣīr 60 sebagai berikut:

Tabel 2.3 Pemetaan Kandungan Surah al-Sajdah

59Abdullah bin abd Raḥman Abū Muhammad ad-Dārimi, Sunan ad-Dārimi (Beirūt:

Dār al-Kitab al-‘Arabi, 1407 M), 546. 60Ibn Kathīr, Terjemah Tafsīr Ibn Kathīr, Jilid 6, (Bogor: Pustaka Imam asy-Syafī’i,

2004), 421-437.

Page 69: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

43

AYAT KANDUNGAN

1-3 Nabi Muhammad bukan yang menciptakan al-

Qur’an

4-6 Periode diciptakannya alam semesta

7-9 Allah sebaik-baiknya yang menciptakan segala

sesuatu

10-11 Kaum musyrikin memberi pernyataan terhadap

kebangkitan

12-14 Kondisi kaum musyrik saat terjadinya hari

kiamat

15-17 Orang-orang yang mengimani ayat-ayat Allah

Swt.

18-22 Pada hari kiamat Allah memberi keadilan dengan

memisahkan golongan orang beriman dan orang

fasik

23-25 Penjelasan tentang hamba Allah dan Rasul-Nya,

Musa yang diberikan Kitab kepadanya

26-27 Kisah kaum terdahulu yang layak dijadikan

pelajaran

28-30 Orang kafir yang tergesa-gesa. Dan saat hari

kemenangan iman orang kafir tidak akan berguna

4. Surah Yāsīn

Berdasarkan tartib mushafi surah Yāsīn merupakan surah yang terdiri

dari 83 ayat dan berada dalam urutan ke-36 dari 114 surah dalam al-Qur’an.

Surah ini merupakan salah satu surah yang dikategorikan sebagai Fawātih

al-Suwar (pembuka surah), dan pengelompokannya termasuk dalam

golongan surah Makkiyah.61

Adapun dalam proses penurunannya, ia adalah urutan surah ke-41

yang diturunkan setelah surah al-Jinn dan sebelum surah al-Furqān. Surah

Yāsīn juga diibaratkan sebagai Qolbu al-Qur’an/Jantung al-Qur’an.62 Imam

Ghazali berpendapat bahwa penamaan tentang surah Yāsin itu disebabkan

61 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah (Jakarta: Republika, 2014), 213. 62 Quraish Shihab, Tafsīr al-Misbah, 502.

Page 70: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

44

karena dalam kandungannya surah Yāsīn mengutamakan pembahasan

tentang berbagai hal mengenai hari kebangkitan dan keimanan terhadap

Allah Swt.63

Dalam tradisi masyarakat Indonesia, surah Yāsīn adalah surah yang

paling sering dibaca dalam setiap kegiatan baik itu secara bersama-sama di

masjid maupun secara pribadi di rumah khususnya pada waktu tertentu

seperti hari Jumat dan ketika hari peringatan kematian seseorang. Surah

Yāsīn memiliki keistimewaan tersendiri di hati setiap orang yang

membacanya sehingga mereka menjadikan surah ini sebagai bagian dari

pembacaan rutin yang harus dilakukan. Seperti surah-surah yang lain, surah

Yāsīn juga memiliki keutamaan-keutamaan tertentu atau nikmat yang bisa

didapatkan oleh orang yang membacanya sebagaimana yang diterangkan

dalam hadis berikut ini:

ؤاسي عن حدثن قتيبة وسفيان بن وكيع قال حدث حمن الر نا حميد بن عبد الر

د عن مقاتل بن حيان عن قتادة عن الحسن بن صالح عن هارون أبي م حم

عليه وسلم إن لكل شيء قلبا وقلب القرآن يس ومن أنس قال النبي صلى للا

ات له بقراءتها قراءة القرآن عشر مر 64قرأيس كتب للا

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Sufyān bin

Wāqi’ keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Humaid

bin Abdurrahmān Al-Ru’asī dari Al-Hasan bin Shālih dari Harun Abū

Muhammad dari Muqātil bin Hayyān dari Qatādah dari Anas ia

berkata Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya setiap sesuatu memiliki

hati, dan hatinya al-Qur’an adalah surah Yāsīn. Barang siapa

membaca surah Yāsīn, maka Allah akan mencatat baginya seluruh al-

Qur’an sepuluh kali atas balasannya bacaannya.”

63 M.Quraish Shihab, Yāsīn dan Tahlil (Tangerang: Lentera Hati, 2013),73. 64 Sunan al-Tirmizī, Kutub al-Tis’ah, Juz 5, hadis no.2887 (Kitab Fadho’il Qur’an:

tp), 162.

Page 71: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

45

د عن حشام بن زياد عن حدثن ج بن محم ا اسحق بن ابي اسرائيل حدثنا حج

صلى هللا عليه وسلم: الحسن قال: سمعت ابا هريرة يقول: قال رسول للا

65 يس في ليلة الجمعة اصبح مغفورا له من قرأ

Artinya: Ishāq bin Abi Isra’il meriwayatkan kepada kami, Hajjaj bin

Muhammad meriwayatkan kepada kami, dari Hisyām bin Ziyād, dari

al-Hasan ia berkata “Aku mendengar Abū Hurairah berkata:

Rasulullah saw bersabda: Siapa yang membaca surah Yāsīn pada

suatu malam, maka pagi harinya ia diampuni.”

Kedua hadis tersebut menjelaskan bahwa surah Yāsīn mempunyai

keutamaan (faḍilah) yang bisa didapatkan ketika seseorang membacanya,

yakni pertama akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat sebagai balasan

dari kegiatan amalan membaca surah Yāsīn, kedua jika dibaca setiap malam

maka keesokan harinya Allah Swt. akan mengampuni dosa orang tersebut.

Selanjutnya adalah kandungan yang terdapat dalam surah Yāsīn, dalam

isinya mengemukakan beberapa hal tentang al-Qur’an, akidah dan

keimanan manusia, hingga penegasan terhadap adanya hari kebangkitan

disertai bukti-buktinya.66 Hal tersebut sebagaimana penulis cantumkan

mengenai kandungan surah Yāsin, yang merujuk dari kitab Tafsīr Ibn Kaṣīr

jilid 6 sebagai berikut:67

Tabel 2. 4 Pemetaan Kandungan Surah Yāsīn

AYAT KANDUNGAN

1-7 Allah Swt. menyatakan kebenaran Nabi Muhammad

saw sebagai Rasul yang menerima wahyu Al-Qur’an

8-12 Azab yang akan menimpa orang-orang kafir karena

tidak mendengarkan perintah Allah Swt. Dan hanya

manusia taat yang mendengarkan segala perintah-Nya

65 Imam ibn Kaṣīr, Tafsīr al-Qur’an al-‘Aẓīm, Juv VI (Dār Tibā’ah li an-Nasyr wa

at-Tauzī’, 140 H), 561. 66 Departemen Agama RI, Surah Yāsīn, Tajwid Warna & Tahlil Plus Doa Ayat-Ayat

Rezeki (Jakarta: Shahih, 2015), v. 67 Ibn Katṣīr, Terjemah Tafsīr Ibn Kaṣīr, 629-669.

Page 72: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

46

13-17 Menceritakan kisah sebuah negeri yang patut menjadi

pelajaran bagi para penduduk kota Makkah

18-19 Orang-orang ingkar memberi jawaban saat mereka

diseru

20-25 Menceritakan tentang seorang pria yang bergegas

datang dari ujung kota

26-29 Balasan untuk orang beriman adalah surga dan orang

yang ingkar mendapat azab

30-32 Orang yang tidak beriman mengalami penyesalan

33-36 Tanda-tanda akan kekuasaan Allah

37-40 Pengaturan Allah kepada alam semesta

41-44 Kekuasaan Allah Swt. atas lautan

45-47 Orang kafir berpaling dari peringatan

48-50 Mengisahkan kematian yang menimpa diri orang-orang

kafir

51-54 Hari kebangkitan dan berkumpulnya manusia dari alam

kubur

55-58 Menjelaskan tentang penghuni surga

59-62 Kaum orang mukmin dan kafir akan di pisahkan saat

hari kiamat. Dan Allah memberi cercaan kepada orang-

orang yang tidak beriman.

63-67 Orang yang ingkar mendapat balasan sebagai akibat atas

perbuatannya

68-70 Penjelasan bahwa Nabi Muhammad bukanlah penyair

71-73 Manusia harus mensyukuri segala nikmat yang telah

diberikan oleh Allah

74-76 Pengingkaran Allah kepada kaum musyrik yang

menyembah makhluk selain diri-Nya

77-80 Mayoritas manusia tidak mengingat asal usulnya

sehingga menjadi penantang

81-83 Terjadinya hari kebangkitan atas kekuasaan Allah

Page 73: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

47

BAB III

GAMBARAN UMUM RUMAH TAHFIZ KHODIJAH MUKIM

A. Sejarah Berdirinya Rumah Tahfiz Khodijah

Rumah Tahfiz Khodijah merupakan sebuah program menghafal Al-

Qur’an yang bernaung di bawah Yayasan Generasi Sahabat Qur’an (Gens-

Qu), sejarah berdirinya Rumah Tahfiz Khodijah tentu tidak terlepas dari

proses terbentuknya Yayasan Generasi Sahabat Qur’an itu sendiri. Pada

mulanya Rumah Tahfiz Khodijah didirikan pertama kali pada tahun 2015

dengan program mukim yang diperuntukkan bagi anak Yatim dan Duafa

oleh ibu-ibu rumah tangga di Pondok Aren - Tangerang Selatan, yang

tergabung dalam satu kelompok pengajian bernama “Khodijah” terdiri dari

Umi Yulia, Vita, Inayah, Diana, Vina, Nova, Ida, dan Ratih.1

Dalam merintis karier kelembagaannya Rumah Tahfiz Khodijah

melewati perjalanan panjang, setiap tahapan yang dilalui mengalami lika-

liku bersamaan dengan program yang masih beradaptasi. Hal ini terjadi

pada masa awal dalam merekrut Musyrifah, santri, hingga berbagai keadaan

lain yang menjadi tantangan untuk tetap konsisten menghidupkan program

Rumah Tahfiz Khodijah. Usaha serta kegigihan para pengurus yang

sebagian besar didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga ini menghasilkan

capaian yang sangat baik, hingga program ini dapat berkembang hingga

sekarang.

“Saya bersama teman-teman pengajian yang lain, waktu itu

berinisiatif untuk membuat sesuatu yang bisa memberikan manfaat

kepada banyak orang, dan kami memilih mendirikan tempat

menghafal al-Qur’an secara mandiri melalui dana patungan. Dari situ

kita namakan Khodijah untuk tempatnya, biar sesuai dengan nama

grup Liqā’ kami.”2

1 Inayah, Mudiroh Program Rumah Tahfiz Khodijah Mukim, diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 1 Oktober 2021. 2 Yulia Apriati Santi, Ketua Yayasan Generasi Sahabat Qur’an, diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 2 Oktober 2021.

Page 74: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

48

Berdirinya Rumah Tahfiz Khodijah dimulai saat Umi Vita yang

merupakan salah satu pengurus, bertugas untuk mencari Musyrifah pertama

kali. Pada saat itu sistem perekrutan Musyrifah maupun santri masih

dilakukan secara lisan ke lisan. Beliau mencari Musyrifah dengan meminta

tolong kepada Musyrifah salah satu Rumah Tahfiz daerah Jati Asih, agar

dicarikan temannya yang bersedia menjadi Musyrifah Rumah Tahfiz

Khodijah. Pada masa ini Rumah Tahfiz Khodijah masih dalam tahap proses,

dalam artian belum memiliki bangunan asrama serta belum adanya program

yang berjalan. Setelah mendapatkan Musyrifah, kemudian Musyrifah

tersebut di training terlebih dahulu selama tiga bulan di Rumah Tahfiz yang

terletak di daerah Jati Asih tersebut.3

Ketika selesai menjalani training, selanjutnya Musyrifah dibawa ke

Rumah Tahfiz Khodijah, namun setelah dua pekan Musyrifah tersebut

menikah sehingga ia memutuskan untuk berhenti. Pada saat itu kondisi

asrama Rumah Tahfiz Khodijah yang saat ini berada di Komplek Taman

Mangu masih dalam proses pembangunan. Keadaan asrama yang belum

sepenuhnya selesai membuat pengurus yang kala itu masih berjumlah

delapan orang memutuskan untuk mengontrak rumah lain sebagai asrama

Rumah Tahfiz Khodijah, sambil menunggu pembangunan asrama yang asli

benar-benar rampung. Akan tetapi setelah dua pekan pindah, rumah

kontrakan tersebut mengalami kebanjiran sehingga mereka kembali lagi ke

asrama yang lama.4

Saat kembali ke asrama yang lama, Musyrifah Rumah Tahfiz

Khodijah yang memutuskan berhenti karena menikah tersebut memberikan

rekomendasi pengganti dirinya, yaitu kerabatnya yang juga merupakan

seorang hafiz al-Qur’an dan sampai sekarang Musyrifah tersebut masih

3 Inayah, Wawancara. 4 Inayah, Wawancara.

Page 75: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

49

aktif mengajar di Rumah Tahfiz Khodijah, beliau adalah Ustazah Jumriah.

Setelah itu masuklah tiga orang pertama yang menjadi santri mukim Rumah

Tahfiz Khodijah, namun karena mereka tidak dapat menyesuaikan diri

dengan peraturan dan target yang ditetapkan oleh Rumah Tahfiz Khodijah,

setelah tiga bulan para santri tersebut memutuskan keluar. Selanjutnya ada

beberapa santri mukim lagi yang kemudian masuk, namun mereka juga

tidak bertahan.5

Untuk mengisi kekosongan Rumah Tahfiz Khodijah program mukim

(karantina) tersebut, para pengurus kemudian berinisiatif mendirikan

Rumah Tahfiz Khodijah dengan program reguler (non asrama). Rumah

Tahfiz Khodijah reguler ini pertama kali dibuka untuk kelas balita, program

ini banyak diminati sehingga berkembang cukup cepat dan menghasilkan

jumlah peserta didik yang terus mengalami penambahan. Seiring

berjalannya waktu Rumah Tahfiz Khodijah sudah memiliki sistem

pembelajaran yang matang, tenaga pengajar yang cukup, serta fasilitas yang

memadai. 6

Mulai saat itu dalam melakukan perekrutan baik terhadap santri

maupun pengajar dilakukan Rumah Tahfiz Khodijah secara profesional.

Selanjutnya pengurus kemudian membuka kembali pendaftaran untuk

santri Rumah Tahfiz Khodijah program mukim setelah vakum beberapa

waktu. Dari pendaftaran tersebut didapatlah delapan peserta yang lolos

seleksi menjadi santri, dan ini merupakan awal mula kegiatan belajar

mengajar Rumah Tahfiz Khodijah mukim berjalan sebagaimana dengan

prosedur yang sudah ditetapkan.7

Pada tahun 2017 seiring aktivitas syiar dakwah Qur’an yang semakin

berkembang dan antusiasme masyarakat yang ingin belajar al-Qur’an, para

5 Yulia Apriati Santri, Wawancara. 6 Inayah, Wawancara. 7 Inayah, Wawancara.

Page 76: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

50

pengurus Rumah Tahfiz Khodijah memutuskan untuk mendirikan legal

formal dalam bentuk Yayasan Generasi Sahabat Qur’an. Lembaga nirlaba

ini berfokus untuk melayani kebutuhan masyarakat agar mendapatkan

pendidikan dan pengajaran al-Qur’an yang mudah dan terjangkau. Ini

dilakukan sebagai bentuk kepedulian yayasan dalam berkontribusi untuk

membangun generasi penerus peradaban yang lebih baik, lebih mulia dan

bermartabat karena dekat dengan al-Qur’an.8

Yayasan Generasi Sahabat Qur’an saat ini dipimpin oleh Ibu Yulia

Apriati Santi sebagai ketuanya. Pada tahun 2021, Yayasan Generasi

Sahabat Qur’an terhitung sudah memiliki sepuluh cabang Rumah Tahfiz

Khodijah yang tersebar di berbagai daerah Pondok Aren, Tangerang

Selatan. Sepuluh cabang tersebut merupakan Rumah Tahfiz Khodijah

program reguler untuk kelas balita, anak, remaja, dan dewasa. Berbeda dari

program reguler, selanjutnya adalah program mukim yang terdiri dari dua

jenis yaitu mukim karantina dan mukim prima (Program Intensif Menghafal

al-Qur’an). Kemudian terakhir adalah program Rumah Pelatihan Qur’an

(RPQ) sebagai sarana pelatihan al-Qur’an yang diperuntukkan bagi semua

kalangan (umum).9

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, bahwa saat ini Rumah

Tahfiz Khodijah mukim terbagi menjadi dua macam yaitu Rumah Tahfiz

Khodijah mukim Karantina dan Rumah Tahfiz Khodijah mukim Prima

(Program Intensif Menghafal al-Qur’an). Rumah Tahfiz Khodijah mukim

Karantina adalah program menghafal al-Qur’an untuk anak Yatim dan

Duafa yang proses belajarnya selama dua tahun di asrama, dalam

pendaftarannya calon santri harus melalui serangkaian tes kemampuan

membaca al-Qur’an terlebih dahulu.10

8 Inayah, Wawancara. 9 Yulia Apriati Santri, Wawancara. 10 Yulia Apriati Santri, Wawancara.

Page 77: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

51

Sedangkan Rumah Tahfiz Khodijah Mukim Prima (Program Intensif

Menghafal al-Qur’an) adalah program menghafal al-Qur’an yang

diperuntukkan untuk umum, sistem pendaftaran santrinya juga harus

melewati tes kemampuan membaca al-Qur’an. Namun perbedaannya dalam

melaksanakan proses pembelajaran, program mukim Prima tidak

menerapkan sistem asrama sebagaimana dengan mukim karantina, akan

tetapi melalui pertemuan tatap muka sesuai jadwal yang ditentukan. Dengan

demikian, sangatlah jelas bahwa kedua program Tahfiz mukim ini

diperuntukkan bagi mereka yang sudah baik dalam membaca al-Qur’an.11

Adapun yang menjadi tempat penelitian dalam skripsi ini adalah

Rumah Tahfiz Khodijah mukim karantina, yang merupakan satu-satunya

program dari Yayasan Generasi Sahabat Qur’an dengan sistem asrama

untuk santri selama dua tahun. Rumah Tahfiz Khodijah mukim karantina

ini juga disebut dengan Rumah Tahfiz Khodijah 01 (RTK 01), hal ini

disebabkan karena Rumah Tahfiz Khodijah mukim karantina merupakan

program pertama yang didirikan oleh Yayasan Generasi Sahabat al-Qur’an

sebelum adanya program lain seperti sekarang.12

B. Letak Geografis

11 Yulia Apriati Santri, Wawancara. 12 Yulia Apriati Santri, Wawancara.

Page 78: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

52

Gambar 3. 1 Peta Rumah Tahfiz Khodijah Mukim13

Rumah Tahfiz Khodijah 01 sebagai lokasi pembelajaran dan asrama

santri Rumah Tahfiz Khodijah mukim (karantina) beralamat di Komplek

perumahan Taman Mangu, Jl. Gandaria RT 07 RW 06, Blok G-1 No.18,

Kel. Pondok Aren, Kec. Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Disebut Rumah Tahfiz Khodijah 01 karena ini sebagai tempat

berlangsungnya program yang pertama kali didirikan oleh Yayasan

Generasi Sahabat Qur’an yaitu Rumah Tahfiz Khodijah mukim (karantina),

sekaligus juga sebagai kantor sekretariat Yayasan Generasi Sahabat Qur’an.

Secara geografis Rumah Tahfiz Khodijah 01 berdiri di tengah pemukiman

penduduk yang cukup ramai, karena berada dalam Komplek Taman Mangu

maka di sekeliling Rumah Tahfiz Khodijah 01 didominasi oleh bangunan

rumah warga sekitar. 14

Posisi perumahan Taman Mangu sendiri terbilang sangat strategis,

yakni berada di sisi jalan raya sebagai rute jalur angkutan umum yang

menghubungkan antara kota Tangerang Selatan dengan kota Tangerang.

Adapun jarak Rumah Tahfiz Khodijah 01 dengan kantor kelurahan Pondok

13 Google Maps, “Rumah Tahfiz Khodijah, 2021” Diakses 29 Oktober 2021,

https://www.google.co.id/maps/place/Rumah+Tahfiz+Khodijah+01/@. 14 Catatan Observasi Indah Nadia, 25 Oktober 2021.

Page 79: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

53

Aren berkisar 1,6 KM dapat di tempuh dalam waktu tujuh menit

menggunakan kendaraan roda dua. Jarak ke kantor kecamatan Pondok Aren

berkisar 3 KM, bisa ditempuh dalam waktu 15 menit menggunakan sepeda

motor. Kemudian jarak ke kantor Walikota Tangerang selatan sejauh 12

KM.15

C. Visi, Misi, Target dan Struktur Organisasi

Rumah Tahfiz Khodijah memiliki spirit untuk membangun pribadi-

pribadi yang berkarakter al-Qur’an, membentuk generasi yang memiliki

kecintaan dalam mempelajari al-Qur’an sehingga dapat mewujudkan

generasi Qur’ani. Untuk itu Rumah Tahfiz Khodijah memberikan layanan

program membaca dan menghafal al-Qur’an bagi semua jenjang usia,

semua tingkat pendidikan dan semua segmen ekonomi. Dengan demikian

pengajaran dan syiar dakwah al-Qur’an dapat menyentuh seluruh lapisan

masyarakat.

1. Visi16

Menjadi Sahabat Generasi Qur’ani dalam mempelajari, memahami,

menghafal, dan mengamalkan al-Qur’an.

2. Misi17

a) Membumikan al-Qur’an dan nilai-nilanya pada masyarakat

sekaligus memberantas buta huruf al-Qur’an melalui program

pendidikan, pengajaran dan Tahfiz al-Qur’an.

b) Menghasilkan hafiz dan hafizah yang berkepribadian Qur’ani

Rabbani

c) Menjadi lembaga yang profesional dan berintegritas dalam syiar

dakwah Qur’an.

15 Catatan Observasi Indah Nadia, 25 Oktober 2021. 16 Dokumen Profil Rumah Tahfiz Khodijah Mukim. 17 Dokumen Profil Rumah Tahfiz Khodijah Mukim.

Page 80: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

54

3. Target18

a) Hafal 30 Juz dan Mutqin 10 Juz dalam 2 tahun

b) Memiliki Sālimul aqīdah dan akhlak mulia

4. Struktur Organisasi19

Struktur organisasi Rumah Tahfiz Khodijah mukim merupakan

bentuk sistem pengorganisasian pengelolaan Rumah Tahfiz tersebut,

dengan adanya pengelolaan yang baik dan tersistem dengan baik,

diharapkan pengelolaan Rumah Tahfiz Khodijah mukim dapat menjadi

tertib dan terorganisir dengan baik. Adapun struktur kepengurusan Rumah

Tahfiz Khodijah mukim karantina adalah sebagai berikut:

a) Mudiroh Program Mukim Karantina : Inayah

b) Sekretaris/ Ibu Asrama : Ambarwati

c) Bendahara : Nurul

d) Musyrifah Jumriyah : a. Ustażāt Jumriyah

b. Ustażāt Restia

e) Publikasi : Arni

D. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Rumah Tahfiz Khodijah

Mukim Pondok Aren sebagaimana observasi yang sudah peneliti lakukan

secara langsung di sana, menurut peneliti bisa dibilang cukup baik

(memadai) dan layak sebagai sarana penunjang dalam melaksanakan

kegiatan belajar menghafal al-Qur’an bagi santri mukim. Dengan adanya

sarana dan prasarana tersebut diharapkan Rumah Tahfiz Khodijah mukim

karantina dapat lebih maksimal dalam menjalankan kegiatan tersebut.

Tabel 3. 1 Fasilitas Asrama Rumah Tahfiz Khodijah Mukim

18 Dokumen Profil Rumah Tahfiz Khodijah Mukim. 19 Dokumen Profil Rumah Tahfiz Khodijah Mukim.

Page 81: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

55

No Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan

1. Asrama 1 rumah Baik

2. Ruang belajar 1 lokal Baik

3. Aula 1 lokal Baik

4. Lemari buku 1 set Baik

5. Meja Belajar 15 unit Baik

6. Kamar Santri 3 ruang Baik

7. Laptop 1 buah Baik

8. Printer 1 buah Baik

9. AC 2 Buah Baik

10. Sound System 1 set Baik

E. Program dan Kegiatan

1. Program

Program utama yang diajarkan di Rumah Tahfiz Khadijah mukim

adalah Tahfiz al-Qur’an sebagaimana dengan tujuan dasar yang harus

dicapai dalam kegiatan belajar mengajar santri. Selain itu, Rumah Tahfiz

Khodijah mukim juga memiliki program-program pendukung lain yang

dilakukan untuk menunjang kegiatan hafalan santri selama di asrama, yakni

sebagai berikut:

a) Setiap Pekan: żikir pagi dan petang 2 kali hari, Talqīn ziyādah setiap

hari, Kelas Talaqqī RPQ (Rumah Pelatihan Qur’an) 2 kali per

minggu, kelas Tajwid RPQ: 1 kali per minggu, Tasmī’: Harian, 1 juz,

3 juz, 5 juz, 7 juz, 10 juz, Shaum Senin Kamis: 2 kali per minggu

Kelas Bahasa Arab RPQ: 1 kali per minggu, mentoring: 1x / pekan

b) Setiap 1 Bulan: Kajian Tadabbur Qur’an, Outing (tentative)

c) Setiap 3 bulan: Tasmī’ 3 juz Khataman

d) Setiap 1 Tahun: Rihlah / Qur’an Camp Holiqu (tentative)

e) Setiap 2 Tahun: Tasmī’dan Ujian 5 juz, Haflah

Program Insidental:

Page 82: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

56

Pelatihan menulis, Fun cooking, Tasmī’/ Khataman, Outing, Rihlah.20

2. Kegiatan Harian Santri

Rumah Tahfiz Khodijah mukim karantina memiliki jadwal harian

yang sudah disusun dan diwajibkan kepada seluruh santrinya. Hal ini

dilakukan guna membentuk mereka agar dapat menjadi pribadi yang

disiplin, dewasa, mandiri, berilmu dan berakhlak mulia. Rincian

kegiatannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim

SENIN

No Waktu Kegiatan

1. 02.00-03.00 Mandi dan Tahajud

2. 03.00-04.30 Sesi 1: Murāja’ah

3. 04.30-05.00 Shalat Subuh dan żikir pagi

4. 05.00-05.30 Riyāḍah

5. 05.30-07.00 Sesi 2: Talqīn Ziyādah

6. 07.00-09.00 Piket, cuci, sarapan dan Shalat

Duha

7. 09.00-11.00 Sesi 3: Ziyādah

8. 11.00-12.00 Qailullah

9. 2.00-13.00 Shalat dan makan siang

10. 13.00-15.00 Sesi 4: Ziyādah

11. 15.00-16.00 Mandi sore, Shalat Ashar dan żikir

petang

12. 16.00-18.00 Sesi 5: Ziyādah

13. 18.00-19.00 Ta’jil, shalat Maghrib, dan ifṭār

14. 19.00-19.30 Shalat Isya, membaca al-Sajdah,

al-Mulk dan Yāsīn.

15. 19.30-21.00 Sesi 6: murāja’ah bersama dan

isi muttaba’ah

16. 21.00-02.00 Tidur Malam

SELASA

No Waktu Kegiatan

1. 02.00-03.00 Mandi dan Tahajud

20 Dokumen Profil Rumah Tahfiz Khodijah Mukim.

Page 83: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

57

2. 03.00-04.30 Sesi 1: Murāja’ah

3. 04.30-05.00 Shalat Subuh dan żikir pagi

4. 05.00-05.30 Riyāḍah

5. 05.30-07.30 Sesi 2: Talqīn Ziyādah

6. 07.30-09.00 Piket, cuci, sarapan, dan Shalat

Duha

7. 09.00-11.00 Sesi 3: Ziyādah

8. 11.00-12.00 Qailullah

9. 12.00-13.00 Shalat dan makan siang

10. 13.00-15.00 Sesi 4 (ziyādah)

11. 15.00-16.00 Mandi sore, Shalat Ashar, dan

żikir petang

12. 16.00-18.00 Sesi 5 (ziyādah)

13. 18.00-19.00 Shalat Maghrib dan makan malam

14. 19.00-19.30 Shalat Isya, membaca al-Sajdah,

al-Mulk dan Yāsīn.

15. 19.30-21.00 Sesi 6: Murāja’ah bersama dan isi

muttaba’ah

16. 21.00-02.00 Tidur malam

RABU

No Waktu Kegiatan

1. 02.00-03.00 Mandi dan Tahajud

2. 03.00-04.30 Sesi 1: Murāja’ah

3. 04.30-05.00 Shalat subuh

4. 05.00-05.30 Riyāḍah

5. 05.30-07.30 Sesi 2: Talqīn Ziyādah

6. 07.30-08.00 Piket, cuci, sarapan, Shalat Duha

7. 08.00-10.00 Sesi 3: Kelas Talaqqi al-Qur’an

RPQ

8. 11.00-12.00 Qailullah

9. 12.00-13.00 Shalat dan makan siang

10. 13.00-15.00 Sesi 4 (ziyādah)

11. 15.00-16.00 Mandi sore, Shalat Ashar dan żikir

petang

12. 16.00-18.00 Sesi 5: Mentoring

13. 18.00-19.00 Shalat Maghrib dan makan malam

14. 19.00-19.30 Shalat Isya, membaca al-Sajdah,

al-Mulk, dan Yāsīn.

Page 84: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

58

15. 19.30-21.00 Sesi 6: Murāja’ah bersama dan isi

muttaba’ah

16. 21.00-02.00 Tidur malam

KAMIS

Waktu Kegiatan

02.00-03.00 Mandi dan Tahajud

03.00-04.30 Sesi 1: Murāja’ah

04.30-05.00 Shalat Subuh dan żikir Pagi

05.00-05.30 Riyāḍah

05.30-07.00 Sesi 2: Talqīn Ziyādah

07.00-09.00 Piket, cuci, sarapan dan Shalat Duha

09.00-11.00 Sesi 3: Ziyādah

11.00-12.00 Qailullah

2.00-13.00 Shalat dan makan siang

13.00-15.00 Sesi 4: Ziyādah

15.00-16.00 Mandi sore, Shalat Ashar dan żikir

petang

16.00-18.00 Sesi 5: Ziyādah

18.00-19.00 Ta’jil, Shalat Maghrib, dan ifṭār

19.00-19.30 Shalat Isya, membaca al-Sajdah,

al-Mulk, dan Yāsīn.

19.30-21.00 Sesi 6: murāja’ah bersama dan

isi muttaba’ah

21.00-02.00 Tidur Malam

JUM’AT

No Waktu Kegiatan

1. 02.00-03.00 Mandi dan Tahajud

2. 03.00-04.30 Sesi 1: Murāja’ah

3. 04.30-05.30 Shalat subuh, żikir pagi, dan

membaca al-Kahf

4. 05.30-07.30 Sesi 2 Tasmī’ Pekanan

5. 07.30-09.00 Piket, cuci, sarapan dan Shalat

Duha

6. 09.00-11.00 Sesi 3 (ziyādah)

7. 11.00-12.00 Qailullah

8. 12.00-13.00 Shalat zuhur dan makan siang

Page 85: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

59

9. 13.00-15.00 Sesi 4 (ziyādah)

10. 15.00-16.00 Mandi sore, Shalat Ashar

11. 16.00-18.00 Sesi 5 (ziyādah)

12. 18.00-19.00 Shalat Maghrib dan makan malam

13. 19.00-19.30 Shalat Isya, membaca al-Sajdah,

al-Mulk, dan Yāsīn.

14. 19.30-21.00 Sesi 5: Murāja’ah bersama dan isi

muttaba’ah

15. 21.00-02.30 Tidur malam

SABTU

No Waktu Kegiatan

1. 02.00-03.00 Mandi dan Tahajud

2. 03.00-04.30 Sesi 1: Murāja’ah

3. 04.30-05.00 Shalat Subuh dan żikir pagi

4. 05.00-05.30 Piket RTK + halaman

5. 05.30-07.30 Sesi 2: Talqīn Ziyādah

6. 07.30-08.00 Cuci, sarapan dan Shalat Duha

7. 08.00-10.00 Sesi 3: Kelas Tajwid RPQ

8. 11.00-12.00 Qailullah

9. 12.00-13.00 Shalat Zuhur dan makan siang

10. 13.00-17.30 Sesi 4: Kelas Bahasa Arab

11. 18.00-Minggu Libur

MINGGU

No Waktu Kegiatan

1. 18.00-19.00 Shalat Maghrib dan Makan

malam

2. 19.00-19.30 Shalat Isya, membaca al-Sajdah,

al-Mulk, dan Yāsīn.

3. 19.30-21.00 Sesi 1: Murāja’ah bersama dan isi

muttaba’ah

4. 21.00-02.00 Tidur malam

F. Profil Informan

1. Nama : Nurfita Sari

Tempat, tanggal lahir : Tulungagung, 7 Mei 1974

Jabatan : Pembina Yayasan Generasi Sahabat

Page 86: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

60

Qur’an

2. Nama : Yulia Apriati

Tempat, tanggal lahir : Bogor, 27 Mei 1982

Jabatan : Ketua Yayasan Generasi Sahabat

Qur’an

3. Nama : Inayah

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 12 April 1980

Jabatan : Kepala Program Rumah Tahfiz

Mukim karantina

4. Nama : Restia

Tempat, tanggal lahir : Cianjur, 19 April 1999

Jabatan : Musyrifah

5. Nama : Yasika Masenin

Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 20 Juli 2003

Jabatan : Santri

6. Nama : Syalima Azura Fitrah

Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 29 Mei 2003

Jabatan : Santri

7. Nama : Shabila Ayu Apriliana

Tempat, tanggal lahir : Langensari, 14 April 2004

Jabatan : Santri

8. Nama : Hanny Fitrianti

Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 18 Oktober 2007

Jabatan : Santri

9. Nama : Siti Kimora Nazihah

Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 29 Mei 2007

Jabatan : Santri

10. Nama : Vika Elisa

Tempat, tanggal lahir : Wates, 25 Agustus 2007

Jabatan : Santri

11. Nama : Puteri Andhe Audrey Yaffa

Tempat, tanggal lahir : Semarang, 14 Mei 2008

Jabatan : Santri

12. Nama : Salma Izzatul Bariza

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 14 Oktober 2008

Jabatan : Santri

Page 87: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

61

13. Nama : Milky Haura Najwa

Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 02 Januari 2009

Jabatan : Santri

14. Nama : Aira Sakinah Ramadhani

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 09 September 2009

Jabatan : Santri

Page 88: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

62

Page 89: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

63

BAB IV

TRADISI PEMBACAAN SURAH-SURAH PILIHAN RUMAH

TAHFIZ KHODIJAH MUKIM

A. Latar Belakang Pembacaan Surah Pilihan di Rumah Tahfiz

Khodijah Mukim

Kegiatan pembacaan surah pilihan sudah dilakukan sejak Rumah

Tahfiz Khadijah Mukim berdiri di tahun 2017. Pada saat itu mulai dari santri

angkatan pertama hingga ketiga hanya diwajibkan untuk membaca satu

surah saja yakni surah al-Mulk setiap hari setelah Shalat Isya (sebelum

tidur). Kemudian pada bulan Juli 2021, tepatnya ketika memasuki santri

angkatan keempat Rumah Tahfiz Khodijah Mukim, Umi Vita selaku

pembina Yayasan Generasi Sahabat Qur’an dan sekaligus pemilik asrama

melakukan penambahan terhadap surah-surah yang harus dibaca oleh santri,

surah-surah yang ditambah tersebut meliputi surah al-Sajdah, dan al-Kahf.1

Dengan demikian, terhitung ada empat surah yang saat ini wajib

dibaca oleh santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim dalam kegiatan sehari-

hari mereka. Surah tersebut terdiri atas surah al-Mulk, al-Sajdah, Yāsīn, dan

al-Kahf. Adapun pada pelaksanaannya, keempat surah-surah pilihan ini

dibaca dalam dua waktu yang berbeda. Pembacaan surah al-Mulk, al-

Sajdah, dan Yāsīn dilakukan setiap hari oleh santri setelah mereka selesai

melaksanakan Shalat Isya (sebelum tidur), sedangkan surah al-Kahf dibaca

setiap hari Jumat pagi setelah para santri selesai menjalankan Shalat subuh

berjamaah dan żikir pagi yaitu sekitar pukul 04.30 WIB.

Latar belakang diadakannya praktik pembacaan surah-surah pilihan

di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim, menurut penuturan Umi Vita,2 adalah

1 Restia (Musyrifah Rumah Tahfiz Khodijah Mukim), diwawancarai oleh Indah

Nadia, Pondok Aren, 28 Oktober 2021, Banten. 2 Nurfitasari (Pembina Yayasan Generasi Sahabat Qur’an), diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 2 November 2021, Banten.

Page 90: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

64

perlunya santri membangun adab lahir dan batin dalam proses menghafal

Al-Qur’an untuk menjadikan dirinya sebaik-baik ahlu al-Qur’an. Karena

kegiatan ini dapat mendekatkan jiwa pada al-Qur’an, sehingga tidak hanya

terhubung secara lisan tetapi tersambung dengan hatinya. Hal ini

disebabkan proses menghafal al-Qur’an membutuhkan waktu yang lama

dan rentan menimbulkan kebosanan bila tidak disertai niat dan kecintaan

yang kuat. Sehingga dengan demikian, diharapkan dapat mempermudah

proses menghafal al-Qur’an para santri agar mereka bersemangat dan

bahagia dalam menjalani kesehariannya yang berinteraksi dengan al-

Qur’an.

Selain itu, praktik ini juga termasuk sebagai bagian dari wirid Qur’an.

Wirid Qur’an merupakan salah satu cara riyāḍah santri untuk

membersihkan hati, dan berguna sebagai detoks serta penenang jiwa yang

dengan begitu dapat mendukung proses menghafal al-Qur’an santri Rumah

Tahfiz Khodijah Mukim. Di antara manfaat yang dapat diraih dari wirid al-

Qur’an tersebut, praktik pembacaan surah-surah pilihan ini merupakan

sarana untuk mengamalkan sunah Rasul, yaitu menjadikan al-Qur’an

sebagai żikrullah. Sehingga lewat berwasilah dengan al-Qur’an diharapkan

para santri bersemangat untuk menjadi ahlul Qur’an. Umi Vita

memaparkan sebagai berikut:

“Perlunya santri membangun adab lahir dan batin dalam proses

menghafal al-Qur’an untuk menjadikan dirinya sebaik-baik ahlul

Qur’an. Mendekatkan jiwa pada al-Qur’an sehingga tidak hanya

terhubung secara lisan tapi tersambung dengan hatinya. Karena proses

menghafal al-Qur’an butuh waktu lama dan rentan menimbulkan

kebosanan bila tidak disertai niat dan kecintaan yang kuat. Wirid

Qur’an adalah salah satu cara Riyāḍah santri untuk membersihkan

hati sekaligus memudahkan dalam proses menghafal al-Qur’an dan

mengamalkan sunah Rasul dalam menjadikan al-Qur’an untuk

dzikrullah. Sehingga lewat berwasilah dengan al-Qur’an diharapkan

santri bersemangat untuk menjadi ahlul Qur’an.”

Page 91: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

65

Secara garis besar, pendapat dari Umi Vita ini dibenarkan oleh ibu

Yulia dan ibu Inayah sebagaimana yang penulis wawancarai. Ibu Yulia3

mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk melakukan

healing4 kepada santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim, yang dilaksanakan

setelah mereka selesai beraktivitas seharian. Healing tersebut dilakukan

melalui surah-surah pilihan yang dibaca secara rutin, seperti halnya yang

Rasulullah lakukan dalam wirid Qur’an harian semasa hidupnya. Sementara

itu, ibu Inayah5 juga menyatakan alasan diadakannya praktik pembacaan

surah-surah pilihan tersebut adalah untuk menghindari segala perilaku yang

mendekatkan santri bermaksiat kepada Allah, di samping itu pula santri

akan terbiasa melakukan amalan-amalan sunah Rasulullah saw.

Tujuan yang dicanangkan oleh para ustadzah Rumah Tahfiz Khadijah

Mukim terhadap kegiatan ini secara umum mendapatkan respons positif

dari para santri, dibuktikan dengan manfaat yang mereka rasakan dari

kegiatan tersebut. Jika Rumah Tahfiz mencanangkan kegiatan pembacaan

surah-surah pilihan sebagai upaya untuk mendekatkan jiwa santri pada al-

Qur’an sehingga mereka tidak mudah bosan tinggal di asrama dalam

menjalani kegiatan menghafal al-Qur’an, maka hal-hal tersebut sudah bisa

tercapai dengan temuan santri yang merasa mendapat ketenangan hati,6

mendapatkan banyak anugerah nikmat selama tinggal di rumah Tahfiz,7 dan

3 Yulia Apriati (Ketua Yayasan Generasi Sahabat Qur’an), diwawancarai oleh Indah

Nadia, Pondok Aren, 15 November 2021, Banten. 4 Healing artinya “penyembuhan”, namun sepertinya penulis mendapat kesan

bahwa rumah Tahfiz ini bukan tempat terapi, tetapi tempat menghafal al-Qur’an. Dari sini

penulis berkesimpuan bahwa istilah healing yang dimaksud narasumber bukan berarti

proses penyembuhan, tetapi lebih menyerupai proses akomodasi bagi santri dalam berinteraksi dengan yang lain di rumah tahfiz Khadijah mukim, agar mereka tidak ingat

rumah dan betah tinggal di asrama. 5 Inayah (Kepala Program Rumah Tahfiz Khodijah Mukim), diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 13 November 2021, Banten. 6 Lihat hasil wawancara dengan Siti Kimora. 7 Lihat hasil wawancara dengan Shabila Ayu, Vika Elisa, dan Salma Izzatul.

Page 92: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

66

mendapat kemudahan dalam menghafal.8 Manfaat lain yang dirasakan

adalah kasih sayang lebih yang diberikan orang tua semenjak santri

memutuskan menjalani program menghafal al-Qur’an di Rumah Tahfiz 9,

hal itu beriringan dengan kabar baik yang senantiasa diberikan keluarga

untuk mereka sehingga menjadi semangat santri mengikuti proses

menghafal al-Qur’an di asrama.10 Berbagai manfaat yang diperoleh atas

pembacaan surah-surah pilihan sebagai kegiatan zikir tersebut, pada

akhirnya menimbulkan perasaan tidak nyaman apabila tidak membacanya

dalam keseharian. Hal tersebut disebabkan pembacaan zikir yang dinilai

mendatangkan berkah tersendiri, membuat santri mendapat kenyamanan

selama tinggal di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim karena hati dan

pikirannya menjadi lebih tenang.11

Adapun mengapa hanya keempat surah tersebut saja yang dijadikan

sebagai pembacaan wajib untuk santri, Umi Vita12 mengatakan bahwa

secara keseluruhan ada tujuh surah yang dijadikan amalan rutin di Rumah

Tahfiz Khodijah Mukim. Surah tersebut terdiri dari surah al-Mulk, al-

Sajdah, al-Kahf, dan Yāsīn. Kemudian ada juga surah al-Ikhlas, al-Falaq,

dan al-Nas yang termasuk sebagai bacaan żikir pagi dan petang dalam

pembacaan al-Ma’tsūrat santri. Dari ketujuh surah tersebut, ada enam surah

yang merupakan kebiasaan wirid Qur’an Rasulullah yakni surah al-Mulk,

al-Sajdah, al-Kahf, al-Ikhlas, al-Falaq dan al-Nās.

Sedangkan surah Yāsin menurut Umi Vita, merupakan salah satu

surah pilihan, sehingga pada saat mendatang dapat berganti dengan surat

yang lain. Hal ini disebabkan karena semua surah dalam al-Qur’an memiliki

8 Lihat hasil wawancara dengan Yasika Masenin. 9 Lihat hasil wawancara dengan Hanny Fitrianti, dan Aira Sakinah. 10 Lihat hasil wawancara dengan Puteri Andhe. 11 Lihat hasil wawancara dengan Milky Haura dan Syalima Azura. 12 Nurfitasari, wawancara.

Page 93: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

67

keutamaannya masing-masing, yang tidak hanya terdapat pada surah

tertentu saja. Pendapat yang hampir sama juga disampaikan oleh Ibu

Yulia,13 menurutnya menjadikan surah-surah pilihan ini sebagai praktik

amalan rutin pembacaan al-Qur’an didasarkan atas sunah Rasulullah saw,

oleh karena itu sebagai umat Muslim sudah semestinya mengikuti teladan

yang beliau lakukan. Secara sederhana, Ibu Yulia mengatakan sebagai

berikut: “Karena itu memang sunah ya, sebagaimana dengan yang

Rasulullah lakukan.”

Dalam hal pemilihan waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan

pembacaan terhadap surah-surah pilihan ini, menurut Umi Vita14

pembacaan surah al-Mulk, al-Sajdah dan Yāsīn sebelum tidur serta

pembacaan surah al-Kahf setiap hari Jumat pagi dimaksudkan agar ayat-

ayat al-Qur’an dan kandungan maknanya terekam dalam memori bawah

sadar para santri, selain itu diharapkan dapat mencegah dari gangguan setan

sepanjang malam dan selama tidur. Hal ini juga dianggap sebagai terapi

dan relaksasi fisik, pikiran, jiwa dan spiritual setelah santri seharian

beraktivitas dari sebelum subuh hingga malam berjuang menghafal ayat al-

Qur’an.

“Supaya ayat-ayat al-Qur’an dan kandungan maknanya bisa terekam

dalam memori bawah sadar santri, lalu menjauhkan gangguan syetan

sepanjang malam pas mereka tidur. Sebagai ini juga ya terapi dan

relaksasi fisik, pikiran, jiwa dan spiritual setelah full dari sebelum

subuh sampai malam berjuang untuk hafalin al-Qur’an.”

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Ibu Inayah,15 ia

mengatakan bahwa pemilihan waktu pembacaan surah al-Mulk, al-Sajdah,

dan Yāsīn yang dilaksanakan setiap hari sebelum tidur dikarenakan malam

hari merupakan akhir dari segala aktivitas santri di asrama. Sehingga

13 Yulia Apriati, wawancara. 14 Nurfitasari, wawancara. 15 Inayah, wawancara.

Page 94: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

68

dengan membaca surah-surah pilihan tersebut diharapkan santri akan

terjaga dari segala bentuk gangguan setan, akan tetapi Ibu Inayah tidak

memberi komentar mengenai alasan mengapa surah al-Kahf dibaca setiap

Jumat selepas subuh. Sementara itu, Ibu Yulia16 menyatakan bahwa

pemilihan waktu pembacaan keempat surah-surah pilihan ini adalah waktu

yang digunakan untuk healing para santri, yang dilakukan dari sebelum

tidur dan pagi setelah subuh.

B. Praktik Pembacaan Surah-Surah Pilihan

Kegiatan pembacaan surah-surah pilihan di rumah Tahfiz Khadijah

Mukim terdiri dari surah al-Sajdah, al-Mulk dan Yāsīn. Adapun praktik

pembacaan surah-surah tersebut dilaksanakan dalam waktu yang berbeda.

Sebagaimana observasi yang telah penulis lakukan untuk mengamati

rangkaian proses pembacaan surah-surah pilihan, kegiatan tersebut dibagi

menjadi dua sesi yakni:

1. Pembacaan Surah al-Sajadah, al-Mulk, dan Yāsin

Pembacaan surah-surah pilihan yang terdiri dari surah al-Sajdah, al-

Mulk, dan Yāsīn setiap malam dilakukan oleh santri dan Musyrifah Rumah

Tahfiz Khodijah mukim setelah mereka melaksanakan Shalat Isya, yakni

sebelum tidur. Ketika penulis melakukan observasi pada hari Kamis tanggal

04 November 202117 kegiatan pembacaan ini dirangkai dengan beberapa

aktivitas sebelumnya. Dimulai dengan ketika para santri dan Musyrifah

selesai menjalankan aktivitas harian, pada saat menjelang memasuki waktu

Magrib yaitu pukul 17.30 WIB santri dan Musyrifah bergegas mengambil

air wudu untuk bersiap-siap melakukan Shalat berjamaah (kecuali santri

yang berhalangan).

16 Yulia Apriati, wawancara. 17 Catatan Observasi Indah Nadia, 04 November 2021.

Page 95: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

69

Sesuai peraturan, Shalat berjamaah dipimpin oleh santri secara

bergantian setiap harinya sehingga masing-masing santri akan mendapat

giliran untuk menjadi imam shalat. Hari itu kebetulan para santri

melaksanakan sunah puasa hari Kamis. Sehingga, mereka melaksanakan

Shalat Magrib terlebih dahulu, dilanjutkan dengan buka puasa bersama

dengan Musyrifah dan ibu asrama.

Setelah makan malam, para santri kembali melakukan kegiatan

belajar yakni mengerjakan PR, kemudian mengulang kembali hafalannya.

Menghafal al-Qur’an selepas Magrib ini dilakukan masing-masing oleh

santri, seperti ada yang menghafal di kamar, menghafal di ruang belajar

dengan menghadap ke dinding, dan ada yang menghafal dengan bantuan

temannya. Waktu tersebut juga dimanfaatkan santri untuk mengisi

muttaba’ah, yakni buku yang berisi catatan laporan perkembangan hafalan

masing-masing santri. Sehingga dengan demikian, Musyrifah dapat

mengevaluasi penilaian terhadap kemajuan menghafal santri sesuai

kemampuannya.

Pada saat kumandang azan Isya, para santri dan Musyrifah segera

menjalankan shalat berjamaah Isya hingga selesai. Selanjutnya santri dan

Musyrifah kembali ke ruang belajar untuk mulai melaksanakan kegiatan

pembacaan surah al-Mulk, al-Sajdah, dan Yāsīn bersama-sama. Dalam

ruangan tersebut Musyrifah dan santri duduk tertib di belakang meja

belajarnya masing-masing membentuk lingkaran, dengan posisi Musyrifah

berada di sisi paling depan menghadap ke arah santri. Kegiatan ini dipimpin

oleh Musyrifah Resti, yang mengawalinya dengan memimpin pembacaan

surah al-Fātihah terlebih dahulu, setelah itu bersama-sama membaca surah

al-Sajdah, kemudian surah al-Mulk dan terakhir surah Yāsīn. Praktik

pembacaan ketiga surah ini dilakukan baik oleh santri maupun Musyrifah

dengan membuka mushaf al-Qur’an.

Page 96: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

70

Musyrifah yang memimpin pembacaan juga ikut membaca bersama-

sama surah-surah pilihan tersebut, sembari melihat dan mengawasi sikap

santri selama pembacaan. Apabila terdapat santri yang mengantuk, maka

Musyrifah langsung menegur, dan jika masih terlihat mengantuk maka

santri tersebut langsung diperintahkan untuk segera berwudu. Sebagaimana

yang penulis lihat secara langsung dalam observasi, pembacaan terhadap

tiga surah ini dilakukan dengan suara yang lantang dan jelas oleh para santri

dan Musyrifah (tanpa menggunakan mikrofon). Selama proses pembacaan

ini, santri melakukannya dengan serius meskipun terdapat beberapa santri

yang penulis lihat masih sedikit mengobrol dan bercanda saat pembacaan

berlangsung. Sepertinya mereka yang mengobrol saat itu luput dari

perhatian Musyrifah, sehingga mereka dibiarkan saja.

Setelah selesai membaca surah Yāsīn, kegiatan dilanjutkan dengan

pembacaan wirid. Yang disebut wirid di sini adalah bacaan surah-surah

yang sudah bisa dihafalkan oleh santri. Jika rumah Tahfiz hendak

melakukan kegiatan tasmī’, maka waktu luang setelah pembacaan surah-

surah pilihan ini dilakukan latihan menghafal yang oleh santri disebut

sebagai kegiatan “wirid”. Kebetulan para santri ketika itu hendak

melakukan persiapan untuk kegiatan tasmi’ dalam waktu dekat. Jika tidak

ada kegiatan tasmī’, menurut Kak Resti yang penulis wawancarai sebagai

Musyrifah, maka kegiatan hari itu dianggap selesai dan tidak perlu

dilakukan pembacaan wirid lagi.18

Pembacaan wirid kali ini dilakukan oleh satu orang santri saja secara

mandiri. Yang bertugas saat itu adalah santri yang bernama Haura. Santri

yang bertugas tersebut harus membaca surat yang telah ia hafalkan dengan

suara keras sambil didengarkan dan disimak oleh Musyrifah dan santri-

18 Restia (Musyrifah Rumah Tahfiz Khodijah Mukim), diwawancarai oleh Indah

Nadia, Pondok Aren, 04 November 2021.

Page 97: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

71

santri lain. Apabila santri melakukan kesalahan dalam pembacaan, maka

Musyrifah akan meminta santri tersebut untuk mengulang bacaannya, dan

jika santri tersebut lupa terhadap ayat yang dihafal, maka santri yang lain

akan mengingatkannya pula. Jika santri telah selesai membaca wirid,

selanjutnya Musyrifah akan menyampaikan hasil koreksinya berdasarkan

hasil pembacaan santri tersebut. Hal ini meliputi panjang pendeknya

bacaan, cara menyebutkan huruf yang tepat, dan lain sebagainya.

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, kegiatan pembacaan tiga

surah pilihan yang diawali dari surah al-Fātihah, surah al-Sajdah, surah al-

Mulk, surah Yāsīn dan terakhir pembacaan wirid terhitung dimulai ketika

selesai Shalat Isya pukul 19.45 hingga selesai pukul 21.00 WIB. Manakala

saat kegiatan wirid waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB, sementara

santri yang bertugas belum dapat menyelesaikan bacaannya, maka ia harus

melanjutkan pembacaan tersebut pada keesokan harinya di waktu yang

sama, setelah Shalat Isya. Hal ini disebabkan karena pukul 21.00 WIB

merupakan batas waktu terakhir kegiatan harian santri di asrama Rumah

Tahfiz Khodijah, sehingga santri harus beristirahat dan tidur malam sesuai

dengan jadwal yang sudah ditentukan. Saat akan tidur malam, terdapat

beberapa santri yang masih mengulang hafalan di kamarnya masing-masing

sebelum akhirnya mereka tertidur.

2. Pembacaan Surah al-Kahf

Kebetulan, penulis datang melakukan observasi pada hari Kamis

malam Jumat. Sehingga pagi harinya tanggal 05 November 2021, penulis

juga menyaksikan pembacaan surah al-Kahf yang dilakukan secara rutin

pada hari Jumat setelah shalat subuh berjamaah dan pembacaan wirid al-

ma’tsūrat. Berikut adalah narasi tentang praktik pembacaa surah al-Kahf

yang penulis saksikan.19

19 Catatan Observasi Indah Nadia, 05 November 2021.

Page 98: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

72

Pagi itu, para santri dan Musyrifah Rumah Tahfiz Khodijah mukim

bangun pagi pada pukul 02.00 WIB, setelah bangun para santri bergegas

mandi dan mengambil air wudu untuk melaksanakan Shalat Tahajud

berjamaah. Shalat Tahajud dilakukan sebanyak tiga kali salam (enam

rakaat) dipimpin oleh santri yang bertugas menjadi imam. Setelah selesai

Shalat Tahajud, santri dan Musyrifah kembali ke ruang belajar untuk

memulai kegiatan murāja’ah bersama pada pukul 03.00 WIB. Dalam

kegiatan muroja’ah tersebut, Musyrifah dan santri duduk di belakang meja

belajarnya masing-masing membentuk lingkaran dengan posisi Musyrifah

tetap berada di sisi paling depan menghadap ke arah santri, dengan mushaf

al-Qur’an yang telah mereka siapkan.

Pada saat kegiatan murāja’ah berlangsung, santri dan Musyrifah

mengulang kembali hafalan al-Qur’an masing-masing di tempatnya.

Murāja’ah dilakukan santri secara mandiri tanpa dituntun oleh Musyrifah.

Meskipun tidak dituntun, musyrifah tetap melihat dan mengawasi sikap

santri selama proses menghafal tersebut. Terlihat santri melakukan hafalan

dengan sendiri, dan ada santri yang menghafal seraya didengarkan oleh

teman di sampingnya. Murāja’ah dilakukan santri dengan suara yang keras,

dan ada juga santri yang menghafal dengan suara pelan.

Secara keseluruhan santri melaksanakan kegiatan murāja’ah cukup

serius, namun beberapa santri terlihat masih dalam keadaan mengantuk,

sehingga ia tidak fokus dengan hafalannya. Apabila terdapat santri yang

mengantuk dan tidak melakukan hafalan, maka musyrifah langsung

menegur dengan mengatakan “mana suaranya?” kepada santri tersebut.

Kegiatan murāja’ah ini dilakukan hingga kumandang adzan subuh pukul

04.08 WIB, apabila telah masuk waktu subuh maka santri dan musyrifah

akan berhenti menghafal dan bersiap-siap untuk melakukan shalat subuh

berjama’ah.

Page 99: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

73

Kemudian setelah selesai menjalankan Shalat subuh berjamaah, santri

dan Musyrifah langsung membaca żikir pagi. Dalam żikir paginya, santri

dan musyrifah membaca al-Ma’tsūrāt waḍifah sughra karangan Imam

Hasan Al-Banna. Pembacaan zikir pagi al-Ma’tsūrāt dilakukan santri dan

Musyrifah dengan suara yang keras dan jelas tanpa mikrofon. Sebagaimana

yang penulis saksikan ketika melakukan observasi, tampak bahwa

Musyrifah tetap mengawasi sikap santri selama proses pembacaan żikir

pagi tersebut. Terdapat santri yang tidak ikut membaca karena mengantuk,

sehingga suaranya tidak terdengar maka Musyrifah kemudian akan

menegurnya. Setelah żikir pagi, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan

surah al-Kahf secara bersamaan oleh santri dan Musyrifah.

Pembacaan surah al-Kahf dipimpin oleh Musyrifah Resti, yang

kemudian diikuti bacaannya oleh para santri. Mereka membaca surah ini

mulai ayat pertama hingga ayat terakhir, yaitu ayat 110. Setelah selesai

membaca ayat terakhir, mereka bubar dan melakukan kewajiban masing-

masing.

C. Pemahaman Ustażāt terhadap Pembacaan Surah-Surah Pilihan

Lingkup pembahasan pemahaman ustażāt terhadap praktik

pembacaan surah-surah pilihan di Rumah Tahfiz Khadijah Mukim meliputi

alasan/dalil mengapa kegiatan itu dilakukan dan juga pemahaman mereka

terhadap isi kandungan surah. Adapun dalil dilakukannya kegiatan ini

diterangkan secara mendetail oleh Umi Vita20 selaku Pembina Yayasan

Generasi Sahabat Qur’an yang menaungi Rumah Tahfiz Khadijah Mukim.

Ia menerangkan beberapa hadis yang penulis tanyakan dalam sesi

wawancara. Hadis-hadis tersebut kemudian penulis crosscheck dari

sumber-sumber aslinya. Umi Vita menyebut sebuah hadis yang

menegaskan Fadilah pembacaan surah Yāsīn dari kitab hadis riwayat ad-

20 Nurfita Sari, wawancara.

Page 100: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

74

Dārimi.21 Di dalam hadis tersebut diterangkan Fadilah pembacaan surah

Yāsīn di malam hari yang akan diberikan limpahan kemudahan oleh Allah

hingga paginya. Ia menyebut hadis berikut:

د الحم زرارة حدثنا عبد الوهاب حدثنا عمرو بن اني حدثنا راشد أبو محم

أ يس حين يصبح أعطي يسر عن شهر بن حوشب قال قال ابن عباس من قر

ي يسر ليلته حتى يصبح عط أ يومه حتى يمسي ومن قرأها في صدر ليله

“Telah menceritakan kepada kami Amr bin Zurārah telah

menceritakan kepada kami Abdul Wahab telah menceritakan kepada

kami Rasyid Abū Muhammad Al Himmani dari Syahr bin Hausyab

ia berkata; Ibn Abbās berkata; Barangsiapa yang membaca surah

Yāsīn ketika berada di waktu pagi niscaya diberikan kepadanya

kemudahan hari itu hingga ia berada di waktu sore, dan barang siapa

yang membacanya pada awal malam niscaya diberikan kepadanya

kemudahan malam itu hingga ia berada di waktu pagi.”

Selain hadis di atas, dalam wawancara dengan penulis, Umi Vita22

juga menyebut hadis lain yang masih menerangkan faḍilah membaca surah

Yāsīn pada malam hari, di mana dikatakan pembacanya akan diampuni

dosanya pada malam itu. Hadis itu masih berasal dari sumber yang sama,

yaitu Sunan ad-Dārimi,23

د بن جحادة حدثنا الوليد بن شجاع حدثني أبي حدثني زياد بن خيثمة عن محم

عليه وسلم من قرأ صلى للا عن الحسن عن أبي هريرة قال قال رسول للا

غفر له في تلك الليلة يس في ليلة ابتغاء وجه للا

Telah menceritakan kepada kami Al Wālid bin Syujā’ telah

menceritakan kepadaku ayahku telah menceritakan kepadaku Ziyad

bin Khaitsamah dari Muhammad bin Juḥadah dari Al Hasan dari

Abū Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

bersabda: “Barang siapa yang membaca surat Yāsīn pada malam

21 Abdullah bin Abdurrahman Ad-Dārimi, Al-Musnad Al-Jamī’, hadis no 3471

(Beirūt: Dār Al-Basyair Al-Islamiyah, 2013) 777. 22 Nurfitasari, wawancara. 23 Abdullah bin Abdurrahman ad-Dārimi, Al-Musnad Al-Jamī’, 776.

Page 101: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

75

hari karena mengharap wajah Allah niscaya ia akan diampuni pada

malam hari tersebut.”

Dalam wawancara yang penulis lakukan, Fadilah yang disebutkan

dalam hadis di atas juga diakui oleh Kak Restia.24 Hanya saja, ia tidak

menyebut lafaz hadis, dan hanya menyebut terjemahnya saja. Sementara

ustadzāt lainnya tidak memberi jawaban saat ditanyai pertanyaan yang

sama.

Sedangkan dalil yang menegaskan Fadilah pembacaan surah al-

Sajdah dan al-Mulk, Umi Vita25 yang juga dikuatkan oleh pendapat

Musyrifah Resti,26 yang sama-sama menyebutkan sebuah riwayat Imam

Ahmad.27 Hadis di bawah ini menyatakan bahwa Rasulullah saw tidak akan

tidur sebelum membaca surah al-Sajdah dan al-Mulk.

ى ت ح ام ن ي ل مل س و يه ل ع ى للا ل ي ص ب الن ان : ك ال ق نه ع للا ي ض ر ر اب ج ن ع

ورواه اإلمام أحمد. الملك. رك الذي بيده ، وتبا ة د ج م تنزيل الس ل ا أ قر ي

Dari Jabir r.a., ia berkata, “Nabi saw. Tidak akan tidur sampai beliau

membaca Alif Lam Mim Tanzīl al-Sajdah dan TabārakallaŻī Biyadihil

al-Mulk (l-Mulk/67: 1).” (HR. Ahmad)

Untuk dalil pembacaan surah al-Kahf, Umi Vita menyebut sebuah

hadis riwayat al-Nasā’i dan al-Baihaqi,28

ين ه من النور ما بين الجمعت من قرأ سورة الكهف فى يوم الجمعة أضاء ل

Artinya: Barangsiapa yang membaca surat al-Kahf pada hari Jum’at,

dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR. an-Nasā’i dan

Baihaqi)

24 Restia, wawancara. 25 Nurfitasari, wawancara. 26 Restia, wawancara. 27 Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, Jilid 23, hadis no 14132 (Beirūt:

Al-Resalah Publisher, 1997), 26. 28 Muhammad Nashiruddin Al-Albāni, Jāmi’us Shagīr wa Ziyādatuh, Jilid 1, hadis

no 6470 (Beirūt: Al-Maktab Al-Islāmī, 1977), 1104.

Page 102: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

76

Hadis di atas juga disebutkan secara maknawi oleh Musyrifah

Restia.29 Ia bahkan memberikan penjelasan tambahan terhadap maksud

hadis tersebut dengan mengatakan bahwa cahaya yang dimaksud,

menurutnya, bukanlah cahaya yang sering hati kita lihat. Ia melanjutkan,

bahwa cahaya ini adalah bentuk kiasan dari keridhaan Allah Swt terhadap

hamba-hamba-Nya.

Sebagai tambahan, karena Rumah Tahfiz Khadijah Mukim juga

merutinkan pembacaan żikir pagi, yaitu żikir al-Ma’tsurāt wazhifah sughra

karya Hasan al-Banna, Umi Vita juga menegaskan pentingnya surah-surah

yang dikandung di dalamnya, seperti surah al-Ikhlas, al-Falaq, dan al-Nās.

Ia kemudian menyitir sebuah hadis yang menerangkan Fadilah membaca

surah-surah pendek tersebut, yaitu hadis riwayat Sunan Tirmizī.30

اعيل بن أبي فديك ، قال : حدثنا عبد بن حميد ، قال : حدثنا محمد بن إسم

اد ، عن مع اذ بن عبد هللا بن خبيب حدثنا ابن أبي ذئب ، عن أبي سعيد البر

ملسو هيلع هللا ىلص ديدة نطلب رسول هللا وظلمة ش ، عن أبيه ، قال : خرجنا في ليلة مطيرة

«قل » م أقل شيئا ، ثم قال : فل « قل » يصل ي لنا ، قال : فأدركته ، فقال :

قل هو هللا أحد ، » ؟ قال : ، فقلت : ما أقول « قل » ، فلم أقل شيئا ، قال :

ات ت والمعو كفيك من كل شيء. هذا حديث ذتين حين تمسي وتصبح ثلث مر

حسن صحيح غريب من هذا الوجه

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid. Ia

berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ismail bin

Fudaik. Ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibn Abī Di’b dari

Abī Sā’īd Al-Barrad dari Mu’āŻ bin Abdillah bin Khubaib dari

ayahnya, Ia berkata: Suatu saat kami keluar mencari Rasulullah

Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk shalat bersama kami, di saat hujan

dan gelap gulitanya malam. Aku pun mendapatkan beliau. Lalu

berkata: “Bacalah!” saat itu aku tidak mengucapkan apa pun. Beliau

29 Restia, wawancara. 30 Muhammad bin Isa Al-Tirmizī, Al-Jamī’ul Kabīr, Jilid 5, hadis no 3575 (Beirūt:

Dār Al-Gharb Al-Islāmī, 1996), 535.

Page 103: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

77

berkata lagi: “Bacalah!. Aku masih belum berkata apa-apa. Beliau

mengulangi ucapannya: “Bacalah!”. Aku pun bertanya : “Wahai

Rasulullah, apa yang aku baca?” Beliau bersabda: “Bacalah: Surah al

Ikhlas, dan Mu’awwiżatain (al-Falaq dan al-Nās) ketika masuk waktu

sore dan masuk waktu pagi, tiga kali, itu akan mencukupi kamu dari

segala sesuatu. (HR. Sunan Tirmizī)

Selain dari menyebutkan hadis di atas, umi Vita juga mengatakan

kepada penulis saat wawancara bahwa Fadilah dan khasiat dari membaca

surah al-Ikhlas dan surah al-Mu’awwiżatain (al-Falaq dan al-Nās) adalah

karena ketiganya termasuk dalam kelompok al-mufashshal dalam susunan

mushaf al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Sebagai

rasul yang menerima wahyu dan Nabi terakhir, menurut Umi Vita, Nabi

Muhammad sungguh memiliki keutamaan dan keistimewaan dibandingkan

dengan nabi-nabi pendahulunya.

Oleh karena itu, Umi Vita menginginkan santri merutinkan

pembacaan surah-surah tersebut sebagai wirid Qur’an dan mentadaburi

isinya untuk menambah keimanan. Dengan demikian, diharapkan adabnya

semakin baik sebagai bekal dalam melaksanakan program menghafal al-

Qur’an dan layak mendapatkan kemuliaan sebagai ahlul Qur’an. Dan

menurut beliau, isi kandungan dan Fadilah ketiga surah ini diyakini dapat

dijadikan doa atau wasilah agar dijauhkan dari gangguan jin.

Selanjutnya adalah pemahaman ustażāt terkait dengan kandungan

surah-surah pilihan yang dijadikan sebagai kegiatan wirid Qur’an di Rumah

Tahfiz Khodijah Mukim. Berdasarkan hasil wawancara mengenai hal

tersebut, penulis hanya mendapatkan keterangan 3 ustadzāt saja, yaitu: Umi

Vita, Ibu Yulia, dan kak Resti. Adapun Umi Vita dalam sesi wawancara

dengan penulis menerangkan isi kandungan dari ketujuh surah dengan

cukup detail yakni mengenai surah al-Sajdah, al-Mulk, Yāsīn, al-Kahf, al-

Ikhlas, al-Falaq dan al-Nās. Untuk isi kandungan surah al-Sajdah, Umi Vita

menjelaskan yakni surah al-Sajdah terdiri dari beberapa hal salah satunya

Page 104: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

78

adalah penjelasan mengenai aturan dalam menjalankan Shalat malam,

menceritakan balasan yang didapat oleh orang kafir dan mukmin saat

berada di akhirat, penegasan kebenaran Rasulullah, sampai penjelasan

mengenai kekuasaan Allah Swt. dalam mengatur alam semesta ini. Beliau

menjelaskan:

“Pertama berisi aturan tentang mendirikan Shalat malam, Shalat

tahajud dan witir. Kedua, tentang proses kejadian manusia saat masih

dalam rahim sampai menjadi manusia. Ketiga, tentang keadaan orang

mukmin di dunia, lalu nikmat yang mereka dapati di akhirat nanti.

Keempat, cerita kehinaan orang kafir di akhirat sampai mereka

memohon untuk dibaliki ke dunia lagi. Kelima, menyatakan

kebenaran Nabi Muhammad sebagai Rasul. Keenam, menjelaskan

jika belum diutus seorang Rasul pun kepada orang Musyrik Makkah.

Ketujuh, tentang penegasan bahwa Allah itu penguasa alam semesta

dan Dia mengatur ini semua dengan aturan yang sempurna.”31

Kemudian, umi Vita menerangkan terkait kandungan surah Yāsīn. Ia

menjelaskan bahwasanya di dalam surah Yāsīn salah satunya adalah

terdapat penjelasan mengenai hari kebangkitan, kemudian berisi kisah Nabi

Isa dan penduduk Anthakiyah, serta bukti kebesaran Allah Swt. terhadap

benda-benda langit yang berputar sesuai porosnya. Secara rinci umi Vita

memaparkan sebagaimana berikut:

“Pertama, penjelasan tentang bukti hari kiamat. Kedua, menjelaskan

al-Qur’an bukan syair buatan dari manusia. Ketiga surga dan sifat-

sifatnya adalah untuk orang-orang mukmin, menyucikan Allah dari

sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya. Keempat menjelaskan bahwa

nanti anggota badan kita akan bersaksi saat hari kiamat atas segala

perbuatan di dunia. Kelima cerita kisah Nabi Isa dengan penduduk

Anthakiyah. Keenam menjelaskan bahwa Allah menciptakan sesuatu

itu berpasang-pasangan. Ketujuh menjelaskan bahwa bintang-bintang

di angkasa berjalan sesuai garis edar yang ditetapkan sama Allah.

Kedelapan Allah menghibur Nabi Muhammad dari penghinaan

orang-orang musyrik yang menyakiti.”32

31 Nurfitasari, wawancara. 32 Nurfitasari, wawancara.

Page 105: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

79

Selanjutnya adalah pendapat Umi Vita mengenai surah al-Mulk. Pada

saat diwawancarai oleh penulis, ia menjelaskan bahwa kandungan surah al-

Mulk memuat tentang ketetapan hidup dan mati sebagai ujian kehidupan

bagi umat manusia, lalu kebesaran Allah Swt. dalam menciptakan alam

semesta, ancaman Allah Swt. kepada orang kafir, hingga peringatan dan

janji Allah terhadap hamba-Nya yang senantiasa bersyukur. Berikut adalah

keterangan yang diutarakan oleh umi Vita:

“Pertama penjelasan bahwa hidup dan mati adalah ujian bagi

manusia. Kedua menjelaskan bahwa Allah menciptakan langit dan

bumi berlapis-lapis dan semua ciptaan-Nya memiliki keseimbangan.

Ketiga perintah Allah untuk memperhatikan isi alam semesta.

Keempat menjelaskan azab Allah yang diancamkan kepada orang-

orang kafir. Kelima menjelaskan bahwa Allah menjadikan bumi

sedemikian rupa sehingga umat manusia mudah memperoleh rezeki.

Keenam peringatan Allah kepada manusia bahwa sangat sedikit orang

yang mau bersyukur atas nikmat Allah. Ketujuh janji Allah kepada

orang-orang mukmin.”

Selanjutnya umi Vita menyampaikan isi kandungan yang terdapat

dalam surah al-Kahf, di antaranya adalah penjelasan tentang berbagai

hukum yang berkaitan dengan tauhid, peringatan mengenai larangan

membangun suatu tempat beribadah di atas makam, serta berisi penjelasan

tentang kepemimpinan teladan yang dapat dicontoh oleh rakyat. Adapun

beliau menerangkan seperti berikut:

“Pertama tentang kekuasaan Allah yang dapat memberi daya hidup

kepada yang dikendaki-Nya di luar hukum kebiasaan. Kedua

menjelaskan tentang dasar-dasar tauhid dan keadilan Allah. Ketiga

berisi dasar hukum wakalah. Keempat menjelaskan larangan

membangun tempat ibadah di atas kuburan. Kelima menjelaskan

kebolehan merusak barang untuk menghindari bahaya yang lebih

besar. Keenam menceritakan tentang kisah Nabi Khidir dan cerita

Zulkarnain dengan Ya’juj Ma’juj. Ketujuh menjelaskan kekuatan

iman kepada Allah. Kedelapan menjelaskan adab-adab murid kepada

gurunya, dan Kesembilan menjelaskan contoh-contoh memimpin dan

memerintah rakyat.”

Page 106: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

80

Terakhir, Umi Vita menjelaskan isi kandungan Mu’awwiżatain yakni

surah al-Falaq berisi tentang perintah Allah agar kita berlindung kepada-

Nya dari segala macam kejahatan dari luar dirinya. Sedangkan kandungan

Surat al-Nās adalah perintah kepada manusia agar berlindung kepada Allah

dari segala macam kejahatan yang masuk ke dalam jiwanya dari jin dan

manusia. Masih dalam wawancara penulis dengan umi Vita, ia juga

menyampaikan kandungan dari surah al-Ikhlas, al-Falaq dan al-Nās yang

termasuk sebagai surah-surah yang dibaca oleh santri secara rutin dalam

kesehariannya dalam bacaan żikir pagi dan petang. Ia menyebut bahwa

kandungan Surah al-Ikhlas berisi penegasan atas keesaan Allah, dan

menolak segala macam kemusyrikan serta menerangkan bahwa tidak ada

sesuatu yang dapat menyamai-Nya.

Meski tidak sedetail Umi Vita, Ibu Yulia33 menjelaskan hal yang sama

seputar kandungan surah al-Mulk. Ia berpendapat bahwa secara

keseluruhan surah al-Mulk berisi tentang kekuasaan Allah. Hal ini sejalan

dengan apa yang telah disampaikan oleh Umi Vita mengenai kandungan

surah al-Mulk tersebut. Namun Ibu Yulia tidak menjelaskan secara detail,

ia hanya memberikan inti dari kandungan surah al-Mulk saja. Sedangkan

untuk surah al-Sajdah dalam wawancara penulis dengan Ibu Yulia, ia

mengatakan bahwa kandungan surah al-Sajdah berisi tentang ketundukan

manusia kepada Allah Swt. Namun, di sini Ibu Yulia juga tidak memberikan

penjelasan lebih spesifik terhadap isi kandungan surah al-Sajdah yang

dimaksud kepada penulis saat sesi wawancara.

Sementara itu, dalam wawancara seputar isi kandungan surah al-Kahf

Ibu Yulia menjelaskan bahwa surah ini memuat beberapa hal di dalamnya

salah satunya adalah berisi tentang ujian agama. Ujian agama yang

33 Yulia Apriati, wawancara.

Page 107: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

81

dimaksud merupakan ujian agama yang dialami oleh pemuda al-Kahf, di

mana para pemuda tersebut melarikan diri dari kekejaman seorang

pemimpin zalim di tempat tinggalnya untuk mempertahankan keimanan

mereka. Sehingga bagi Ibu Yulia, Allah menurunkan surah al-Kahf dengan

tujuan untuk memberi hikmah dan pembelajaran kepada kita di saat ini

bahwa ada ujian terhadap agama sebagaimana yang dialami oleh pemuda

al-Kahf. Selanjutnya, ibu Yulia menuturkan bahwa dalam isi kandungan

surah al-Kahf terdapat ujian dalam menuntut ilmu. Hal ini Allah kisahkan

dalam kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir.

Kemudian ibu Yulia juga mengatakan ada ujian kekuasaan. Ia

menyebut bahwa di dalam surah al-Kahf Allah mengisahkan tentang Raja

Zulkarnain bagaimana dia menggunakan kekuasaannya untuk membantu

kemaslahatan umat. Raja Zulkarnain berhasil membangun dinding yang

sangat kokoh untuk melindungi orang-orang dari ketegangan Ya’juj dan

Ma’juj, yang mengakibatkan Ya’juj dan Ma’juj tidak mampu mendakinya

karena sangat tinggi dan mereka tidak dapat melubanginya karena sangat

kokoh. Beliau memaparkan sebagai berikut:

“Surah al-Kahf itu panjang, dia tentang ujian agama. Jadi Allah

menurunkan al-Kahf untuk memberikan hikmah pembelajaran buat

kita di saat ini bahwa ada ujian terhadap agama, dan itu yang dialami

oleh pemuda al-kahf. Lalu ada ujian dalam menuntut ilmu yang Allah

kisahkan dalam kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir bagaimana harus

bersabar dalam menuntut ilmu. Ada juga yang namanya ujian harta,

bagaimana Allah mengisahkan dua pemilik kebun, pemilik kebun

tersebut ada yang memang dia sombong. Dia menganggap bahwa

semua yang ia miliki itu adalah kepunyaan dia, lalu Allah

menghancurkannya dengan seketika dan itu mudah bagi Allah.

Makanya kita gak boleh sombong ya, seperti menganggap oh ini

punya saya, saya hebat, seperti itu. Lalu ada ujian kekuasaan, di mana

Allah mengisahkan tentang Raja Zulkarnain bagaimana dia

menggunakan kekuasaannya untuk membantu kemaslahatan umat,

Ya’juj dan Ma’juj itu .. bagaimana Raja Zulkarnain membuat dinding

yang sangat kokoh untuk melindungi orang-orang dari ketegangan

Ya’juj dan Ma’juj dan itu akan roboh nanti saat kiamat dengan izin

Page 108: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

82

Allah. Jadi Surat Al-Kahf ini benar-benar Masya Allah ya, kalau kita

tadaburi itu benar-benar pegangan kita, tentang agama, ilmu, harta

Tahta, semuanya masya Allah bisa menjadi pegangan kita. Kalau Al-

Mulk memang Masya Allah ya, Al-Mulk tentang kekuasaannya Allah

kan. Dan Al-Sajdah itu kalau saya baca artinya, ini bagaimana orang

itu tunduk kepada Allah.”34

Dari sekian banyak kisah dan ujian yang disebutkan di atas, menurut

Ibu Yulia penting untuk membaca surah al-Kahf yang juga sekaligus

melakukan tadabur secara benar, sehingga pembacanya dapat mengambil

pegangan dalam hidup. Menurutnya, hal ini disebabkan surah al-Kahf

memiliki banyak sekali pelajaran mengenai kehidupan manusia yang bisa

di ambil hikmahnya seperti pelajaran tentang agama, ilmu, harta dan tahta,

yang semuanya telah Allah sediakan dalam surah al-Kahf dan menurut Ibu

Yulia hal ini sangat membantu manusia dalam menjadikan sandaran

hidup.35

Masih seputar kandungan surah al-Kahf, dari hasil penelusuran

penulis terhadap kisah-kisah dimaksud, ditemukan beberapa informasi

tambahan yang penulis dapatkan tentang ujian ilmu dalam surah al-Kahf

ini. Bahwasanya pada saat itu Allah Swt. memerintahkan Nabi Musa untuk

memperdalam ilmunya kepada seorang hamba-Nya bernama Nabi Khidir.

Selama berguru dengan Nabi Khidir, banyak peristiwa yang menjadi

pembelajaran sangat berharga untuk Nabi Musa. Hal itu terjadi ketika Nabi

Musa tidak mampu sabar terhadap perbuatan yang dicontohkan oleh Nabi

Khidir, ia selalu bertanya tanpa menunggu penjelasan terlebih dahulu dari

Nabi Khidir.36

34 Yulia Apriati, wawancara 35 Yulia Apriati, wawancara. 36 Aminah, “Konsep Ilmu Ladunni dalam Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir”. al-

Fath, vol.14, no.2 (Juli-Desember 2020),154.

Page 109: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

83

D. Respons Santri terhadap Tradisi Pembacaan Surah al-Sajdah, al-

Mulk, Yāsīn, dan al-Kahf.

Pada sub bab ini penulis akan memaparkan terkait dengan respons

santri atas praktik pembacaan surah al-Mulk, al-Sajdah, Yāsīn, dan al-Kahf

yang mereka lakukan secara rutin dalam kesehariannya di asrama. Respons

yang dimaksud akan dibagi menjadi 2: (1) tujuan pembacaan dan (2)

manfaat yang dirasakan santri dari pembacaan tersebut. Adapun jamaah dari

kegiatan pembacaan surah-surah pilihan tersebut merupakan santri Rumah

Tahfiz Khodijah Mukim.

Jawaban secara umum terhadap respons jamaah dalam kegiatan ini

relatif baik, meski pada awalnya mereka juga merasa keberatan. Melalui

wawancara penulis dengan seluruh santri, pendapat mereka terhadap

kegiatan pembacaan surah-surah pilihan ini cukup baik dan bervariatif,

meskipun sebagian besar dari mereka menyatakan ketika pada awalnya baru

menjadi santri tentunya merasakan beberapa hambatan dan juga keberatan

dengan kewajiban tersebut.

Kondisi ini disebabkan oleh beberapa kendala yang dirasakan santri

seperti mengantuk, belum terbiasa, dan faktor yang lainnya. Akan tetapi

seiring berjalannya waktu para santri tidak merasa terbebani lagi dengan

praktik pembacaan keempat surah pilihan al-Mulk, al-Sajdah, Yāsīn, dan

al-Kahf. Pada saat ini santri merasa dengan adanya kegiatan tersebut,

mereka justru dapat merasakan banyak manfaat. Salah satunya adalah santri

menemukan ketenangan hati saat membaca surah-surah pilihan, serta

merasakan secara langsung keberkahan yang Allah berikan dari aktivitas

membaca al-Qur’an.

1. Tujuan dan Manfaat Pembacaan oleh Santri

Ada beberapa tujuan pribadi santri mengikuti pembacaan surah al-

Sajdah, al-Mulk, Yasin, dan al-Kahf selain dari memenuhi kewajiban

Page 110: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

84

Rumah Tahfiz Khodijah Mukim. Hal tersebut penulis uraikan dalam tabel

yang berisi tujuan santri sebagaimana berikut:

Tabel 4. 1 Tujuan Santri Melakukan Pembacaan Surah-Surah Pilihan

No Nama Tujuan Pembacaan

1. Aira Sakinah Mendoakan orang tua, tabungan

hafalan, memperlancar bacaan

2. Syalima Azura Memperlancar bacaan

3. Shabila Ayu Melatih hafalan

4. Vika Elisa Mendoakan orang tua

5. Salma Izzatul Tidak ada

6. Siti Kimora Mendoakan kakek

7. Milky Haura Mendoakan orang tua

8. Puteri Andhe Memperlancar hafalan, mendoakan

orang tua dan keluarga

9. Yasika Masenin Mendoakan orang tua

10. Hanny Fitrianti Mendoakan orang tua

Dalam wawancara penulis dengan para santri Rumah Tahfiz

Khodijah Mukim, santri yang bernama Yasika mengatakan pada awalnya ia

merasa berat dengan kewajiban tersebut karena dirinya belum terbiasa.

Namun setelah mengikuti kegiatan ini secara rutin, Yasika merasa sangat

terbantu dalam proses menghafal al-Qur’an. Ia merasakan diberi

kemudahan ketika menghafal surah-surah yang lainnya, selain itu ia merasa

mendapat ketenangan setiap membaca surah-surah pilihan tersebut. Ia

mengatakan pada sesi pembacaan surah Yāsīn sebelum tidur, ia selalu

meniatkan dalam hati untuk mengirim doa kepada orang tuanya. Bagi

Yasika, kegiatan ini sudah menjadi rutinitasnya dan ia berharap semoga

Allah selalu memberi kemudahan pada dirinya dalam proses menghafal al-

Qur’an di asrama.37

37 Yasika Masenin (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim) diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Page 111: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

85

Selanjutnya Puteri, Salma, dan Shabila berpendapat bahwa pada saat

sesi pembacaan keempat surah-surah tersebut mereka sering kali terkendala

oleh faktor mengantuk. Namun meskipun sampai sekarang masih terjadi,

mereka sangat ikhlas dan menyukai kegiatan pembacaan surah-surah

pilihan tersebut. Bagi Puteri, Salma, dan Shabila pembacaan surah al-

Sajdah, al-Mulk, Yāsīn, dan al-Kahf ini telah memberikan keberkahan

rezeki yang tidak disangka-sangka sebelumnya.38

Hal itu terjadi sebagaimana dengan pengalaman pribadi yang mereka

rasakan. Seperti ketika Shabila pernah menginginkan makanan “bakso”

yang sudah terbesit dalam hatinya, dan secara tiba-tiba wali santri dari santri

yang bernama Hanny datang ke asrama Rumah Tahfiz Khodijah Mukim

untuk menjenguk sembari membawakan bakso untuk seluruh santri.

“Qadarullah, Allah menggerakkan tangan mamanya Hanny untuk datang

dan beli bakso” (Shabila). Pengalaman sama juga disampaikan oleh Puteri

dan Salma, di mana mereka pernah menginginkan suatu makanan namun

tidak perlu menunggu waktu lama pasti akan selalu ada hamba Allah yang

mengirimkan rezeki makanan tersebut ke Rumah Tahfiz Khodijah Mukim.

Pendapat dari Shabila, Puteri dan Salma juga dikuatkan oleh

keterangan dari Kimora,39 ia mengatakan bahwa rezeki yang mereka

dapatkan selama menjadi santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim tidak

berhenti mengalir “Sering kak, apa aja gitu kayak mau makanan selalu ada

yang mengirim kesini. Kalau di rumah sendiri malah jarang, gak cepat kaya

di sini tercapainya.” Hal ini dirasakan sebagai berkah tersendiri dari

rutinitas pembacaan al-Qur’an yang selalu dilakukan para santri Rumah

38 Shabila Ayu, Putri Andhe, dan Salma Izzatul (Santri Rumah Tahfiz Khodijah

Mukim) diwawancarai oleh Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten. 39 Siti Kimora Nazihah (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim), diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Page 112: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

86

Tahfiz Khodijah Mukim, di mana mereka selalu melantunkan pembacaan

ayat-ayat suci al-Qur’an dalam kesehariannya.

Adapun selain di asrama, mereka juga melakukan pembacaan surah-

surah pilihan tersebut di rumah meskipun tidak semuanya. Ketika di rumah,

Shabila membaca surah al-Mulk, dan al-Kahf setiap sebelum tidur.

Sedangkan surah al-Kahf ia baca setiap malam Jum’at. Lalu Puteri

mengatakan, jika di rumah ia rutin membaca surah al-Wāqi’ah, ar-Raḥmān

dan al-Mulk. Salma juga melakukan pembacaan surah al-Mulk dan al-Kahf

di rumah secara rutin bersama keluarganya. Sedangkan Kimora hanya

membaca surah al-Mulk setiap sebelum tidur saat di rumah.

Kemudian harapan dari Shabila, Putri, dan Salma terhadap praktik

pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an yang kini telah menjadi bagian dari

keseharian mereka adalah, semoga mereka dapat ber Istiqomah dalam

menghafal al-Qur’an dan diberi keberkahan dalam hidupnya. Kimora juga

demikian, ia berharap melalui pembacaan al-Qur’an yang dilakukannya

setiap hari kelak dapat membawa dirinya sebagai penghuni surga dan diberi

kelancaran selama proses menghafal al-Qur’an di Rumah Tahfiz Khodijah

Mukim.

Selanjutnya penulis mewawancarai Syalima,40 ia merupakan satu

orang santri yang sejak awal tidak merasa keberatan dengan adanya

kewajiban pembacaan surah-surah pilihan. Syalima mengatakan, ia merasa

senang dengan adanya kegiatan tersebut dan tidak terbebani sedikit pun. Hal

ini disebabkan karena Syalima merasa di pondok sebelumnya ia sudah

menjalani kegiatan pembacaan surah-surah pilihan sehingga dirinya tidak

begitu kaget lagi. Melalui aktivitas pembacaan surah-surah pilihan ini, ia

40 Syalima Azura Fitrah, (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim), diwawancarai

oleh Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Page 113: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

87

menemukan ketenangan hati dan merasa tidak nyaman apabila tidak

membaca surah-surah pilihan tersebut.

Ketika di rumah, Syalima juga membiasakan diri untuk membaca

surah al-Mulk setiap malam, surah Yāsīn setiap malam Jumat dan surah al-

Kahf setiap Jumat pagi. Adapun terkait dengan keberkahan dari membaca

al-Qur’an, ia memiliki pendapat yang sama dengan santri lain Ia

menegaskan, “Iya kak keinginan, misalnya dalam hati baru ingin apa gitu

tapi di sini sudah tercapai duluan.” Namun ia tidak menjelaskan secara lebih

detail mengenai keinginannya yang tercapai. Syalima berharap semoga

dengan ia rutin membaca surah-surah pilihan, dirinya dapat diberi

kemudahan dalam menghafal al-Qur’an serta kelancaran dalam

membacanya.

Selanjutnya adalah Hanny,41 Hanny berpendapat bahwa pada saat

pertama kali ia melakukan pembacaan surah-surah pilihan dirinya merasa

sedikit terkendala dengan kemampuan bacaannya. Hal itu disebabkan

karena Hanny masih “tersendat-sendat” ketika membaca surah dengan ayat

yang panjang, akan tetapi seiring berjalannya waktu ia dapat membaca

surah-surah tersebut dengan lancar dan hingga saat ini ia tidak merasa

terbebani lagi. Selain itu ketika sesi pembacaan surah-surah pilihan sebelum

tidur (al-Sajdah, al-Mulk dan Yāsīn) Hanny selalu niatkan dalam hati untuk

mengirimkan doa kepada Ayahnya yang telah wafat. “Bacanya kan ada al-

Mulk, al-Sajdah sama Yāsin. Kebetulan ayah ku juga udah enggak ada, jadi

sekalian kirim doa untuk ayah”. Menurut Hanny, kegiatan pembacaan

surah-surah pilihan ini sangat mempengaruhi kondisi perasaannya agar jauh

lebih merasa tenang dan ia merasa jauh lebih disayang oleh orang tuanya

dari sebelumnya.

41 Hanny Fitrianti (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim), diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Page 114: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

88

Pendapat yang hampir sama juga diutarakan oleh Aira.42 Menurutnya

pada awalnya ia sempat keberatan dengan kewajiban membaca surah-surah

pilihan yang ditetapkan oleh Rumah Tahfiz Khodijah Mukim. Hal itu terjadi

karena ia belum terbiasa, sehingga ada sedikit rasa “malas” untuk

membacanya. Namun ketika ini sudah menjadi rutinitas sehari-hari di

asrama, justru sekarang Aira sangat menyukai kegiatan pembacaan surah-

surah pilihan tersebut. Bahkan, apabila ia tidak membacanya akan muncul

perasaan tidak nyaman dan seperti ada yang kurang.

Manfaat yang Aira rasakan sejak ia melakukan pembacaan surah-

surah pilihan adalah dirinya selalu mendapat kabar baik dari keluarga “Aku

jadi selalu dapat kabar baik waktu ditelefon sama orang tua”. Hal ini

baginya tidak lepas dari kegiatan yang ia selalu lakukan di Rumah Tahfiz

Khodijah Mukim, yaitu menghafalkan ayat-ayat suci al-Qur’an dan secara

rutin menjalankan pembacaan surah-surah pilihan. Dengan adanya kegiatan

tersebut, ia berharap agar Allah Swt. dapat mengampuni segala dosanya dan

pahala yang diperoleh juga dapat mengalir ke orang tuanya.

Kemudian selanjutnya adalah Vika dan Haura,43 menurut keduanya

mereka sering sekali merasa “mengantuk” ketika pembacaan surah-surah

pilihan khususnya pada surah al-Kahf yang dilakukan setiap Jumat pagi

setelah subuh. Akan tetapi meskipun demikian, Vika dan Haura tidak

merasa keberatan dengan kegiatan pembacaan surah-surah tersebut.

Menurut Vika hal ini karena hatinya merasa jauh lebih tenang saat membaca

surah-surah tersebut, bahkan ketika ada masalah sedang dirasakannya.

Selain itu Vika menyampaikan jika dirinya memiliki pengalaman pribadi

saat ada seseorang yang memberikan sesuatu yang ia inginkan sejak lama

42 Aira Sakinah Ramadhani (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim), diwawancarai

oleh Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten. 43 Vika Elisa dan Milky Haura Najwa (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim),

diwawancarai oleh Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Page 115: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

89

“Pernah waktu itu dalam hati kepingin banget baju hitam, karena aku suka

baju hitam. Jadi tiba-tiba ada yang langsung mengasih waktu itu.” Hal

tersebut terjadi ketika Vika sudah rutin membaca surah-surah pilihan, dan

ia meyakini bahwa Allah mengetahui apa yang diinginkannya dan

mengabulkannya.

Begitu pun Haura, ia juga menemukan ketenangan hati pada saat

membaca surah-surah pilihan meskipun sangat sering mengantuk. Selain di

asrama, terkadang Haura juga rutin membaca surah-surah tersebut ketika di

rumahnya, seperti sebelum tidur ia membaca surah al-Mulk, dan setiap

malam Jumat ia membaca surah al-Kahf. Hal itu dilakukannya secara

sendiri maupun bersama keluarganya. Harapan dari Haura terhadap praktik

pembacaan surah-surah ini adalah semoga Allah Swt. dapat menambah

pahala dan rezeki baginya, serta hafalan yang ia lakukan setiap hari diberi

kelancaran hingga selesai.

Tabel 4.2 Manfaat Pembacaan Surah-Surah Pilihan Oleh Santri

No Nama Santri Manfaat yang dirasakan

1. Shabila Ayu Mempermudah rezeki

2. Hanny Fitrianti Lebih disayang orang tua, menambah

rezeki

3. Aira Sakinah Mendapat kabar baik dari keluarga

4. Vika Elisa Mempermudah rezeki

5. Salma Izzatul Mempermudah rezeki

6. Siti Kimora Mempermudah rezeki, ketenangan hati

7. Milky Haura Ketenangan hati, tidak nyaman jika tidak

membaca

8. Puteri Andhe Mempermudah rezeki

9. Yasika Masenin Kemudahan menghafal

10. Syalima Azura Mempermudah rezeki, tidak nyaman jika

tidak membaca

2. Ketercapaian Tujuan dengan Manfaat yang dirasakan

Page 116: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

90

Sebelum membahas tentang analisis ketercapaian tujuan pembacaan

surah-surah pilihan di Rumah Tahfiz Khadijah Mukim dengan manfaat

yang dirasakan oleh santri, berikut penulis sajikan tabel gabungan antara

tujuan pembacaan yang dicanangkan oleh santri selain dari mengikuti

kewajiban Rumah Tahfiz dengan manfaat yang mereka rasakan.

Tabel 4.3 Ketercapaian Tujuan Dengan Manfaat Yang Dirasakan

No Nama Tujuan

Pembacaan

Manfaat yang

dirasakan Tercapai

1. Aira

Sakinah

Mendoakan orang

tua, tabungan hafalan,

memperlancar bacaan

Mendapat kabar baik

dari keluarga Tercapai

2. Syalima Azura

Memperlancar bacaan

Mempermudah rezeki,

tidak nyaman jika

tidak membaca

Tercapai

3. Shabila

Ayu Melatih hafalan Mempermudah rezeki

Beda manfaat

dari tujuan

4. Vika Elisa Mendoakan orang tua Mempermudah rezeki Tercapai

5. Salma

Izzatul Tidak mencanangkan

tujuan Mempermudah rezeki

Kurang

memahami

tujuan

6. Siti Kimora Mendoakan kakek Mempermudah rezeki,

ketenangan hati Tercapai

7. Milky

Haura Mendoakan orang tua

Ketenangan hati, tidak

nyaman jika tidak

membaca

Tercapai

8. Puteri Andhe

Memperlancar

hafalan, mendoakan orang tua dan

keluarga

Mempermudah rezeki Tercapai

9. Yasika

Masenin Mendoakan orang tua

Kemudahan

menghafal

Beda tujuan

dengan

manfaat

10. Hanny

Fitrianti Mendoakan orang tua

Lebih disayang orang

tua, menambah rezeki Tercapai

Dari tabel ketercapaian di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan

bahwa terdapat sekitar 70% dari tujuan pribadi santri terpenuhi/tercapai,

ketika didapati kesesuaian antara tujuan pembacaan dengan manfaat yang

dirasakan setelah membaca surah-surah pilihan setiap malam sebelum tidur

Page 117: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

91

dan pembacaan surah al-Kahfi di setiap Jumat subuh di Rumah Tahfiz

Khadijah Mukim. Dengan demikian, dari hasil analisis yang dilakukan

terhadap jawaban santri didapatkan keberhasilan yang cukup baik dari

program pembacaan surah-surah pilihan ini. Jika dilakukan generalisasi,

maka akan didapatkan 2 macam tujuan umum dengan masing-masing

manfaat yang cukup beragam. Berikut tabel klasifikasinya:

Tabel 4. 4 Klasifikasi Umum Ketercapaian Tujuan dan Manfaat

No Tujuan Manfaat 1. Mendoakan orang tua, kakek dan

anggota keluarga

(1) Mendapat kabar baik dari keluarga, (2)

Merasa lebih disayang orang tua, (3) Mempermudah dan menambah rezeki

2. Memperlancar, melatih, dan

tabungan hafalan

(1) Mendapat Kemudahan menghafal, (2)

Mendapat Ketenangan hati, (3) Merasa

tidak nyaman jika tidak membaca

3. Korelasi Manfaat dengan Fungsi al-Qur’an

Dari berbagai jawaban santri mengenai manfaat-manfaat yang

diperoleh setelah melakukan pembacaan surah-surah pilihan di Rumah

Tahfiz Khodijah Mukim, didapati pula temuan beberapa manfaat yang

memiliki kaitan dan hubungan erat dengan fungsi-fungsi al-Qur’an bagi

umat manusia sebagaimana yang telah penulis paparkan pada bab 2

sebelumnya. Analisis ini penting dilakukan agar kajian living Qur’an yang

berbentuk praktik pembacaan surah-surah pilihan di Rumah Tahfiz

Khodijah Mukim dapat diketahui kaitannya secara teoretis berkaitan dengan

berlakunya fungsi-fungsi al-Qur’an bagi masyarakat. Hal ini juga penting

untuk menilai sejauh mana kegiatan pembacaan dapat didalami akar

keterkaitannya dengan upaya menghidupkan al-Qur’an secara umum.

Berikut hasil analisis korelasi manfaat dengan fungsi-fungsi al-

Qur’an.

Tabel 4. 5 Korelasi Manfaat Yang Dirasakan Dengan Fungsi al-Qur'an

Page 118: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

92

No. Manfaat yang dirasakan Fungsi al-Qur’an

1 Mendapat kemudahan ketika menghafal

surah-surah

Raḥmat

2 Mendapat ketenangan hati Zikir

3 Mendapatkan rezeki yang tidak disangka-

sangka

Raḥmat

4 Mendapat kabar baik dari keluarga Raḥmat

5 Rezeki tidak berhenti mengalir Raḥmat

6 Merasa tidak nyaman jika tidak membaca Hudan

Dari enam manfaat yang disebutkan di atas, terdapat kaitan dengan

tiga fungsi al-Qur’an bagi masyarakat. Fungsi rahmat al-Qur’an, di mana

pembacaannya memberikan efek bagi turunnya rahmat dan anugerah serta

nikmat Allah kepada pembacanya, seperti tertuang dalam Qs. Yunus ayat

57, dapat dirasakan bentuknya dalam manfaat baik yang bersifat spiritual

seperti yang dirasakan dengan munculnya kemudahan dalam menghafal

surah-surah ataupun seperti didapatkannya kabar baik dari keluarga,

maupun manfaat yang bersifat material seperti didapatkannya rezeki yang

tidak disangka-sangka dan tidak berhenti mengalir.

Selain fungsi al-Qur’an rahmat, terdapat pula temuan fungsi al-

Qur’an sebagai zikir dan petunjuk. Fungsi zikir mewujud dalam perasaan

pembaca yang merasakan ketenangan hati setelah melakukan pembacaan,

sedangkan fungsi petunjuk (hudan) merujuk dalam bentuk perasaan tidak

nyaman pembaca, jika tidak membaca surah-surah tersebut pada waktunya.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa terdapat bukti-bukti berlakunya

beberapa fungsi al-Qur’an dari pembacaan yang dilakukan.

Page 119: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan mengenai tradisi

pembacaan surah-surah pilihan di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim Pondok

Aren yang terdiri dari surah al-Sajdah, al-Mulk, Yāsīn, dan surah al-Kahf,

dengan ini penulis dapat mengambil kesimpulan terkait dengan rumusan

masalah yang sudah dicantumkan pada bab 1 sebagai berikut:

Para ustażāt sepakat bahwa melalui pembacaan surah-surah tersebut

dapat mendatangkan berbagai keutamaan dan kebaikan terhadap santri.

Rutinitas pembacaan keempat surah pilihan dilakukan sebagai bentuk wirid

dan riyāḍoh yang dapat menumbuhkan ikatan emosional yang erat antara

santri dengan al-Qur’an, sehingga al-Qur’an tidak hanya terhubung secara

lisan namun tersambung dengan hatinya. Oleh karena itu apabila dirinya

telah mencintai al-Qur’an hatinya menjadi tenang, santri tidak cepat bosan

dan lebih mudah dalam proses menghafal. Waktu sebelum tidur dan Jumat

selepas Shalat subuh dianggap sebagai waktu yang tepat untuk relaksasi

fisik serta pikiran agar makna yang terkandung dalam surah-surah yang

dibaca dapat terekam dalam memori bawah sadar santri.

Praktik pembacaan surah al-Sajdah, al-Mulk, Yāsīn, dan al-Kahf

dilakukan setiap hari setelah para santri menunaikan ibadah Shalat Isya

yaitu pukul 19.45 wib. Dalam prosesnya kegiatan ini dilakukan secara

bersama-sama oleh santri dan Musyrifah dengan membaca surah al-Fātihah

terlebih dahulu hingga selesai pada pukul 21.00 wib. Selanjutnya adalah

pembacaan surah al-Kahf dilaksanakan oleh para santri dan Musyrifah

setiap hari Jumat selepas subuh berjamaah. Ketika selesai Shalat subuh

santri dan Musyrifah langsung berkumpul untuk membaca zikir pagi

dengan membaca al-Ma’tsurat waḍifah sughra karangan Imam Hasan al-

Page 120: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

94

Banna, lalu kemudian dilanjutkan dengan membaca surah al-Kahf yang

dimulai dari ayat pertama hingga ayat terakhir.

Santri yang menjadi jamaah dalam praktik tersebut memberikan

respons yang cukup baik dengan ketercapaian tujuan sebesar 70% dari yang

sebelumnya dicanangkan sendiri oleh santri. Di antara manfaat yang

dirasakan setelah pembacaan surah-surah pilihan adalah dapat membuat

hati dan pikiran menjadi lebih tenteram, sehingga mereka selalu

bersemangat dalam menjalani kegiatan menghafal. Selain itu, banyaknya

keberkahan rezeki yang datang selama tinggal di asrama dalam bentuk

makanan ataupun keinginan lain yang baru terbesit dalam hatinya dan

langsung tercapai dalam waktu singkat. Oleh karena itu santri yakin dengan

adanya rutinitas pembacaan surah-surah pilihan setiap hari, Allah Swt.

memberikan kemudahan rezeki dan kebaikan pada mereka. Dari manfaat

yang dirasakan ditemukan sedikitnya 3 fungsi al-Qur’an yang berlaku di

dalam kegiatan ini, yaitu fungsi rahmat, fungsi zikir, dan fungsi al-Qur’an

sebagai petunjuk (hudan). Berbagai manfaat dan anugerah yang diperoleh

santri setelah membaca surah-surah pilihan tersebut, membuat mereka

mendapat kenyamanan dalam menjalankan proses menghafal al-Qur’an

sehingga santri “betah” untuk tinggal di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim.

Demikianlah kegiatan pembacaan surah-surah pilihan di Rumah Tahfiz

Khadijah Mukim dapat dikatakan sebagai salah satu manifestasi dari

kegiatan Living Qur’an, yang berupaya menghidupkan al-Qur’an dalam

aktivitas kehidupan santri sehari-hari.

B. Saran

Dalam penelitian tentang kajian Living Qur’an ini, penulis mengkaji

tentang praktik pembacaan surah al-Sajdah, al-Mulk, Yāsīn, dan al-Kahf

yang berlangsung di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim Pondok Aren. Dan

Page 121: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

95

setelah melakukan penelitian, ada beberapa saran yang ingin penulis

utarakan sebagai berikut:

1. Kepada para peneliti selanjutnya, saya berharap agar dapat menggali

lebih jauh lagi mengenai tradisi pembacaan surah al-Sajdah, al-Mulk,

Yāsīn dan al-Kahf yang berlangsung di masyarakat khususnya terkait

dengan keberagaman fungsi al-Qur’an yang diperoleh dari kegiatan

tersebut secara rinci.

2. Kepada para ustażāt, pengurus Rumah Tahfiz Khodijah Mukim dan

segenap santri saya berharap agar tradisi pembacaan surah al-Sajdah, al-

Mulk, Yāsīn, dan al-Kahf agar disosialisasikan kepada masyarakat secara

lebih luas, mengingat banyaknya manfaat positif yang dirasakan santri

setelah melakukan pembacaan surah-surah pilihan. Dengan demikian hal

tersebut juga dapat dirasakan oleh masyarakat lain yang melaksanakan

kegiatan pembacaan tersebut.

3. Kepada seluruh santri agar lebih disiplin dan lebih bersemangat dalam

mengamalkan pembacaan surah al-Sajdah, al-Mulk, Yāsīn, dan al-Kahf

bukan hanya karena untuk memenuhi kewajiban di Rumah Tahfiz

Khodijah Mukim. Tetapi niat mendekatkan diri kepada Allah Swt.

sehingga lebih Istiqamah dalam proses menghafal al-Qur’an.

Page 122: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

96

Page 123: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

97

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Abdurrahman. Methodologi Dakwah Membangun Peradaban. Medan: CV.

Pusdikra Mitra Jaya, 2020.

Abidin, Ali Zainal. Rahasia Nama dan Sifat al-Qur’an. Jakarta: Rayyana

Komunikasindo, 2020.

Adam, Sulthan, Ruqyah Syar’iyyah: Terapi Mandiri Penyakit Hati dan

Gangguan Jin. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2018.

Aizid, Riziem. Ajaibnya Surat-Surat Al-Qur’an Berantas Ragam Penyakit.

Yogyakarta: Diva Press, 2013.

Al-Albānī, Muhammad Nashiruddin. Jāmi’us Shagīr wa Ziyādatuh, Jilid 1,

Beirūt: Al-Maktab Al-Islāmī, 1977.

Al-Badri, Yusuf. Surah Tabarak Pelindung Dari Siksa Kubur. Surabaya:

PT Bungkul Indah, 1994.

Bastaman, Hanna Djumhana. Integrasi Psikologi dengan Islam Menuju

Psikologi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Batubara, Fadlan Kamali. Metodologi Studi Islam “Menyingkap Persolan

Ideologi Dari Arus Pemikiran.” Yogyakarta: Deepbublish, 2019.

Chodjim, Achmad. Misteri Surah Yāsin. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta,

2013.

Conny R. Semiawan. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo, 2010.

Page 124: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

98

Ad-Dārimi, Abdullah bin Abdurrahman. Al-Musnad Al-Jāmi’. Beirūt: Dār

Al-Basyāir Al-Islāmiyyah, 2013.

Ad-Dārimi, Abdullah bin abd Rahman Abu Muhammad. Sunan ad-Dārimi.

Beirūt: Dār al-Kitāb al-‘Arabi, 1407 M.

Departemen Agama RI. Surah Yāsin Tajwid Warna & Tahlil Plus Doa

Ayat-Ayat Rezeki. Jakarta: Shahih, 2015.

Diego, Subhan Hi. Ali. Islam Keindonesiaan: Redifinsi Toleransi

Beragama Dalam Al-Qur’an. Yogyakarta: LeutikaPrio, 2020.

Djalal, Zaglul Fitrian. Santri dan Literasi "Implementasi Qs. Al-Alaq 1-5 di

PP. Nazhatut Thullah Sampana. Pamekasan: Duta Media Publishing,

2021.

El-Fikri, Syahruddin. Sejarah Ibadah. Jakarta: Republika, 2014

Faris, M. Abdul Qadir Abu. Mensucikan Jiwa. Jakarta: Gema Insani,

2005.

Hamka, Tafsīr Al-Azhar, Jilid 5, cet. I. Jakarta: Gema Insani, 2015.

Hanbal, bin Ahmad. Musnad Ahmad bin Hanbal, Jilid 23. Beirut: Al-

Resalah Publisher, 1997.

Hefni, Harjanji. Komunikasi Islam cet. II. Jakarta: Kecana, 2017.

Hidayat, Rahmat Taufiq. Khazanah Istilah al-Qur’an. Bandung: Mizan,

1999.

Ibn Kathīr. Tafsīr al-Qur’an al-‘Aẓīm, Juv VI. Dār ṭibā’ah li an-Nasyr wa

at-Tauzī, 140 H.

Page 125: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

99

Ibn Kathīr, Terjemah Tafsīr Ibn Katsir Jilid 6, Bogor: Pustaka Imam asy-

Syafī’i, 2004.

Jamhari, Sumantri dan Amirulloh Syarbini. Kedahsyatan Membaca al-

Qur’an. Bandung: Ruang Kata, 2012.

Koentjaraningrat. Metode-metode Penulisan Masyarakat. Jakarta:

Gramedia 1989.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penulisan Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1993.

Al-Mubārakfūrī, Muhammad bin Abdurrahman. Tuḥfah Al-AḥwaŻiy

Bisyarḥi Jāmi’ At-TirmiŻi, Jilid 8, Dimasyq: Dār al-Fikr, 2008.

Munawwir, Ahmad Worson. Kamus Arab-Indonesia. t.p: Pustaka

Progressif, t.th.

Al-Naisābūri, Abū al-Husain Muslim ibn Al-Hajjāj. Shahih Muslim, jilid 1,

Beirūt: Dār Ihya’ At-Turāts, 2002.

Nasri, Ulyan. Menyapa Umat Di Zaman Modern Melalui Mimbar Khotbah

Jum’at. Yogyakarta: Deepublish, 2019.

Parmono, Wahyono Hadi dan Ismunandar. 17 Tuntunan Hidup Muslim.

Yogyakarta: Deepublish, 2017.

Prasetyono, Dwi Sunar. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada

Anak Sejak Dini. Yogyakarta: Think, 2008.

Al-Quraisyi, Ismail bin Umar. Tafsīr Al-Qur’an al-Aẓīm. Beirūt: Dār al-

Kutub, 1923 M.

Page 126: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

100

Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2016.

Rahman, Abdullah ibn Abdul. Sunan ad-Dārimi, juz 4, Arab Saudi: Dār Al-

Mugni, 2000.

Rahmat, Nasrudin, Ruqyah: Kiat Membentengi Diri dan Keluarga dari

Gangguan Jin Meningkatkan Karier dan Kesehatan Memperlancar

Rezeki dan Jodoh. Pekalongan: NEM, 2015.

Rofiq, Ahmad. Islam Tradisi dan Peradaban. Yogyakarta: Bina Mulia

Press, 2012.

Rukin. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Surabaya: CV Jakad

Media Publishing, 2021.

Sopian, Asep. Bahasa Kinesis Dalam Al-Qur'an "Studi Bahasa Al-Qur'an

Dalam Perspektif Semiotik Riffaterre". Subang: Royyan Press, 2020.

Seran, Srilius. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Sosial. Yogyakarta:

Deepublish, 2020.

Shihab, M. Quraish. Tafsīr al-Misbah, Jilid 6, cet. IX. Jakarta: Lentera hati,

2008.

Shihab, M. Quraish. Yāsīn dan Tahlil. Tangerang: Lentera Hati, 2013.

Soehadha, Moh. Metode Penelitian Sosial Kualitatif untuk Studi Agama.

Yogyakarta: Suka Press, 2012.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (mixed

methods). Bandung: CV Alfabeta, 2014.

Page 127: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

101

Surasman, Otong. Metode Insani: Kunci Praktis Membaca Al-Qur'an Baik

dan Benar. Jakarta: Gema Insani, 2002.

Syahminal, Abdul Kadir dan. Hubungan Tilawah Al-Qur'an Terhadap

Kesehatan Mental. Banten: Media Sains Indonesia, 2022.

Syarbini, Amirulloh dan Sumantri Jamhari. Kedahsyatan Membaca al-

Qur’an, cet. I. Bandung: Ruang Kata, 2012.

Syauqi, Ahmad. Muhammad The Special One. Yogyakarta: Deepublish,

2020.

At-TirmiŻi, Muhammad bin Isa. Al-Jamī’ul Kabir, Jilid 5, Beirut: Dār Al-

Gharb Al-Islamī, 1996.

At- TirmiŻi, Muhammad bin Isa bin Saurah. Sunan at-TirmiŻi Kutub at-

Tis’ah, Juz 5.

Umriati dan Hengki Wijaya. Analisis Data Kualitatif Teori Konsep dalam

Pendidikan Penelitian. Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray,

2020.

Yusuf, Kadar M. Studi Al-Qur’an. Jakarta: Amzah, 2012.

Zayadi, Achmad dan Mahasiswa IAT IAIN Salatiga. Menuju Islam

Moderat. Yogyakarta: Cantrik Pustaka, 2018.

Az-Zuhaili, Wahbah. Tafsīr al-Munīr, jilid 15, cet. I. Jakarta: Gema Insani,

2014.

Artikel/Jurnal/Skripsi

Page 128: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

102

Amin, Muhammad dan Muhammad Arfah Nurhayat. “Resepsi Masyarakat

Terhadap al-Qur’an”, Jurnal Ilmu Agama, Vol.21, No.2, 2020.

Aminah. “Konsep Ilmu Ladunni dalam Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir”.

al-Fath, vol.14, no.2 (Juli-Desember 2020.

Daulay, Muhammad Roihan. “Studi Pendekatan al-Qur’an”, Jurnal

Tariqah Ilmiah Vol.1 no.1 Januari 2014.

Fitriati, Yuyun Jaharo. “Tradisi Pembacaan Surat-Surat Pilihan Sebelum

Dan Setelah Bangun Tidur Di Pondok Pesantren Matholi’ul Hikmah-

Brebes, Studi Living Qur’an” (Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2017.

Google Maps, “Rumah Tahfiz Khodijah, 2021” Diakses 29 Oktober 2021,

https://www.google.co.id/maps/place/Rumah+Tahfiz+Khodijah+01/

@.

Hasan, Muhammad Zainul. “Resepsi Al-Qur’an Sebagai Medium

Penyembuhan Dalam Tradisi Bejampi di Lombok”. Studi Ilmu-Ilmu

Al-Qur’an dan Hadis, vol.21 no.1, Januari 2019.

Hatimah, Husnul, Emawati, Muhammad Husni. “Tradisi Tahlilan

Masyarakat Banjar di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya”.

Studi Keislaman, vol.2, no.1, Juni 2021.

Husna, Lutfatul dan Ahmad Zainal Abidin. “Tradisi Pembacaan Surat al-

Waqi’ah dan Surat al-Mulk di Pondok Pesantren Mambaul Hikam II

Karanggayam Blitar Jawa Timur”, Jurnal Ulumnuha, Vol.9 No.1 Juni

2020.

Page 129: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

103

Khaerani, Alfiandra, dan Emil El Faisal. “Analisis Nilai-Nilai Dalam

Tradisi Tingkeban Pada Masyarakat Jawa Di Desa Cendana

Kecamatan Muara Sigihan Kabupaten Banyuasin.” Bhineka Tunggal

Ika, vol.6, no.1, Mei 2019.

Mas’udi, “Terapi Qur’ani Bagi Penyembuhan Gangguan Kejiwaan,

Analisis Pemikiran Muhammad Utsman Najati tentang Spiritualitas

al-Qur’an bagi Penyembuhan Gangguan Kejiwaan”. Bimbingan

Konseling Islam, vol.8, no.1, Juni 2017.

Masfufah, Elva. “Tradisi Pembacaan Surat-Surat Pilihan di Pondok

Pesantresn Salafiyah Putri At-Taufiq Malang (Studi Living Qu’an).”

Jurnal of Qur’an and Hadis Studies Vol.1 No.1, 2021.

Musthofah, Ahmad Zainul. “Tradisi Pembacaan Al-Qur’an Surat-Surat

Pilihan, Kajian Living Qur’an di PP. Manba’ul Hikam, Siduajo.”

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.

Najih, Syihabuddin. Mau’izah Hasanah Dalam al-Qur’an Dan

Implementasinya Dalam Bimbingan Konseling Islam. Ilmu Dakwah,

vol.36 no.1, Januari-Juni 2016.

Nurvany Oktaviyanti. “Makna Pembacaan Surah-Surah Pilihan Yang

Dilakukan Santri Sebelum Tidur Di Pondok Pesantren Tahfidz Satu

Qur’an Desa Sungai Duren Kec. Jaluko Kab.Muaro Jambi Provinsi

Jambi, Studi Living Qur’an.” Skripsi S1., Univertas Islam Negeri

Sultan Thaha Saifuddin Jambi, 2021.

Purwanto, Tinggal. “Fenomena Living Al-Qur’an Dalam Perspektif Neal

Robinson, Farid Esack Dan Abdullah Saeed”, Jurnal Mawā’izh,

Vol.1, no.7, Juni 2016.

Page 130: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

104

Rodin, Rhoni. “Tradisi Tahlilan dan Yasinan”. Kebudayaan Islam, vol.11,

no.1, Januari-Juni 2013.

Rohmansyah, Muhammad Saputra Iriansyah, Fahmi Ilhami, Gilang Ari

Widodo. “Hadis-Hadis Ruqyah Dan Pengaruhnya Terhadap

Kesehatan Mental” Islam Futura, vol.18, no.1, Agustus 2018.

Romdhoni, Ali. “al-Qur’an dan Literasi.” Depok: Literatur Nusantara,

2013.

Rustandi, Syam. “Tradisi Pembacaan Surat-Surat Pilihan Dalam Al-Qur’an,

Kajian Living Qur’an di Pondok Pesantren Attaufiqiyyah Baros,

Kab.Serang.” Skripsi S1., Universitas Islam Negeri Sultan Maulana

Hasanuddin Banten, 2018.

Subaidah, Siti. “Tradisi Pembacaan al-Qur’an, Surah al-Kahf, al-Raḥmān,

al-Sajdah di Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding

School Desa Waru Jaya Kecamatan Parung Kota Bogor.” Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Wahidi, Ridhoul. “Hidup Akrab Dengan al-Qur’an: Kajian Living Qur’an

dan Living Hadis Pada Masyarakat Indragiri Hilir Riau”. Penelitian

& Pengabdian, vol. 1 no.2, Juli-Desember 2013.

Warisno, Andi. “Tradisi Tahlilan Upaya Menyambung Silaturahmi”.

Ri’ayah vol.02, no.02, Juli-Desember 2017.

Wawancara

Andhe, Putri (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim). Diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Page 131: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

105

Apriati, Yulia (Ketua Yayasan Generasi Sahabat Qur’an). Diwawancarai

oleh Indah Nadia, 2 oktober 2021, Banten.

Ayu, Shabila (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim). Diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Azura, Syalima (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim). Diwawancarai

oleh Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Elisa, Vika (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim). Diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Fitrianti, Hanny (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim). Diwawancarai

oleh Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Haura, Milky (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim). Diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Inayah, Mudiroh (Program Rumah Tahfiz Khodijah Mukim).

Diwawancarai oleh Indah Nadia, Pondok Aren, 2 Oktober 2021,

Banten.

Izzatul, Salma (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim). Diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Kimora, Siti (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim). Diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Masenin, Yasika (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim). Diwawancarai

oleh Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Page 132: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

106

Nurfitasari, (Pembina Yayasan Generasi Sahabat Qur’an). Diwawancarai

oleh Indah Nadia, Pondok Aren, 2 November 2021, Banten.

Restia, (Musyrifah Rumah Tahfiz Khodijah Mukim). Diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 28 Oktober 2021, Banten.

Sakinah, Aira (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim). Diwawancarai oleh

Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.

Page 133: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

107

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian dari Yayasan Generasi Sahabat Qur’an

Page 134: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

108

Lampiran 2: Dokumentasi Penelitian

Kegiatan Pembacaan Surah al-Sajdah, al-Mulk, dan Yāsīn

Page 135: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

109

Kegiatan Pembacaan Surah al-Kahf

Wawancara dengan santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim

Page 136: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

110

Lampiran 3: Transkrip Wawancara Narasumber

TRANSKRIP WAWANCARA UMI VITA

Nama Informan : Nurfita Sari

Jabatan : Pembina Yayasan Generasi Sahabat Qur’an

Tanggal : Selasa, 2 November 2021

Keterangan

P : Pewawancara

N : Narasumber

P: Mulai sejak kapan tradisi pembacaan al-Qur’an surat-surat pilihan dilakukan di

Rumah Tahfiz Khodijah Mukim?

N: Tradisi pembacan keempat surat-surat pilihan sejak bulan Juli 2021

P: Apa saja hal-hal yang melatarbelakangi diadakannya kegiatan pembacaan surah-

sura pilihan? N : Perlunya santri membangun adab lahir dan batin dalam proses menghafal Al-Qur’an

untuk menjadikan dirinya sebaik-baik ahlul Qur’an. Mendekatkan jiwa pada Al-Qur’an

sehingga tidak hanya terhubung secara lisan tapi tersambung dengan hatinya. Karena

proses menghafal Al-Qur’an butuh waktu lama dan rentan menimbulkan kebosanan bila

tidak disertai niat dan kecintaan yang kuat. Wirid Qur’an adalah salah satu cara riyadhoh

santri untuk membersihkan hati sekaligus memudahkan dalam proses menghafal Al-

Qur’an dan mengamalkan sunnah Rasul dalam menjadikan Al-Qur’an untuk dzikrullah. Sehingga lewat berwasilah dengan Al-Qur’an diharapkan santri bersemangat untuk

menjadi ahlul Qur’an.

P: Siapakah yang mengusulkan untuk melakukan kegiatan pembacaan surat-surat

pilihan?

N: Ibu Asrama dan Mudhiroh

P: Surat apa saja yang diwajibkan menjadi amalan rutin santri dalam kegiatan

sehari-harinya di asrama? Dan waktu pelaksanaannya?

N: Setiap malam hari Qs. Al-Sajdah, Yāsin, dan Al-Mulk. Setiap pagi dan petang,

menjelang tidur Qs. Al-Ikhlas, Al-Mu’awwidzatain (Surah Al-Falaq dan Al-Nās) masing-

masing tiga kali, dan setiap Jum’at pagi Qs. Al-Kahf

P: Apa alasan dan tujuan yang ingin dicapai terhadap kegiatan pembacaan surat-

surat pilihan ini?

N: Sebagai wirid Al-Qur’an sekaligus detoks dan penenang jiwa sehingga memudahkan

dalam proses menghafal Al-Qur’an agar bersemangat dan bahagia berinteraksi dengan Al-

Qur’an.

P: Alasan waktu pembacaan, mengapa memilih membaca surah-surah itu sebelum

tidur dan setiap Jum’at pagi?

N: Supaya ayat-ayat al-Qur’an dan kandungan maknanya bisa terekam dalam memori

bawah sadar santri, lalu menjauhkan gangguan syetan sepanjang malam pas mereka tidur. Sebagai ini juga ya terapi dan relaksasi fisik, pikiran, jiwa dan spiritual setelah full dari

sebelum subuh sampai malam berjuang untuk hafalin al-Qur’an.

P: Mengapa hanya surat-surat pilihan tersebut saja yang dijadikan amalan rutin

santri?

N: Enam surat yakni Al-Ikhlas, Al-Falaq, Al-Nās, Al-Sajdah, Al-Mulk dan Al-Kahf adalah

kebiasaan wirid Qur’an Rasulullah shallahu alaihi wasallam, Yāsin hanyalah salah satu

surat pilihan. Untuk saat mendatang bisa berganti dengan srat lain karena semua surat

memiliki keutamaan.

P: Adakah tuntunan dalil bagi kegiatan membaca surat-surat pilihan tersebut?

N: 1. Sunan ad-Dārimi, hadist no 3741

Page 137: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

111

اني د الحم حدثنا عمرو بن زرارة حدثنا عبد الوهاب حدثنا راشد أبو محم

عن شهر بن حوشب قال قال ابن عباس من قرأ يس حين يصبح أعطي يسر يومه حتى يمسي ومن قرأها في صدر ليله أعطي يسر ليلته حتى يصبح

Telah menceritakan kepada kami Amr bin Zurarah telah menceritakan kepada kami Abdul

Wahhab telah menceritakan kepada kami Rasyid Abu Muhammad Al Himmani dari Syahr

bin Hausyab ia berkata; Ibnu Abbas berkata; Barangsiapa yang membaca surat Yasin

ketika berada di waktu pagi niscaya diberikan kepadanya kemudahan hari itu hingga ia

berada di waktu sore, dan barangsiapa yang membacanya pada awal malam niscaya

diberikan kepadanya kemudahan malam itu hingga ia berada di waktu pagi.

2. Sunan Addarimi, hadist no 3739

د بن جحادة حدثنا الوليد بن شجاع حدثني أبي حدثني زياد بن خيثمة عن محم

عليه وسلم من قرأ عن الحسن عن أبي هري صلى للا رة قال قال رسول للا

غفر له في تلك الليلة يس في ليلة ابتغاء وجه للاTelah menceritakan kepada kami Al Walid bin Syuja’ telah menceritakan kepadaku ayahku

telah menceritakan kepadaku Ziyad bin Khaitsamah dari Muhammad bin Juhadah dari Al

Hasan dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Yasin pada malam hari karena mengharap wajah Allah

niscaya ia akan diampuni pada malam hari tersebut.”

3. Musnad Ahmad, hadist no 14132

عن جابر رضي للا عنه قال : كان النبي صل ى للا عليه وسل م ل ينام حتى

[. ورواه 1 /67يقرأ الم تنزيل السجدة ، وتبارك الذي بيده الملك ]الملك .اإلمام أحمد

Dari Jabir r.a., ia berkata, “Nabi saw. Tidak akan tidur sampai beliau membaca Alif Lam

Mim Tanzil As-Sajdah dan Tabarakalladzi biyadihil mulku (Al-Mulk/67: 1). (HR. Ahmad)

4. Shahih al-Jami’, hadist no 6470

ه من النور ما بين الجمعتين من قرأ سورة الكهف فى يوم الجمعة أضاء ل “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di

antara dua Jum’at.” (HR. An-Nasa’i dan Baihaqi)

5. Sunan Tirmidzi, hadist no 3575

حدثنا محمد بن إسماعيل بن أبي فديك ، قال : حدثنا عبد بن حميد ، قال :

اد ، عن معاذ بن عبد هللا بن خبيب حدثنا ابن أبي ذئب ، عن أبي سعيد البر

ملسو هيلع هللا ىلص ، عن أبيه ، قال : خرجنا في ليلة مطيرة وظلمة شديدة نطلب رسول هللا « قل » فلم أقل شيئا ، ثم قال : « قل » ل : فأدركته ، فقال : يصل ي لنا ، قا

قل هو هللا أحد ، » ، فقلت : ما أقول ؟ قال : « قل » ، فلم أقل شيئا ، قال :

ات تكفيك من ذتين حين تمسي وتصبح ثلث مر كل شيء. هذا حديث والمعو حسن صحيح غريب من هذا الوجه

Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid. Ia berkata; telah menceritakan kepada

kami Muhammad bin Ismail bin Fudaik. Ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu

Abi Di’b dari Abi Sa’id Al-Barrad dari Mu’adz bin Abdillah bin Khubaib dari ayahnya,

Ia berkata: Suatu saat kami keluar mencari Rasululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam untuk

shalat bersama kami, di saat hujan dan gelap gulitanya malam. Aku pun mendapatkan

Page 138: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

112

beliau. Lalu berkata: “Bacalah!” saat itu aku tidak mengucapkan apapun. Beliau berkata

lagi: “Bacalah!. Aku masih belum berkata apa-apa. Beliau mengulangi ucapannya:

“Bacalah!”. Aku pun bertanya : “Wahai Rasululloh, apa yang aku baca?” Beliau bersabda:

“Bacalah: Surat Al Ikhlas, dan Mu’awwidzain (Al Falaq dan Al- Nas) ketika masuk waktu

sore dan masuk waktu pagi, tiga kali, itu akan mencukupi kamu dari segala sesuatu.

Surat Mu’awwidzatain juga termasuk dalam Al-Mufashshal yang diberikan kepada

Rasulullah saw, sehingga beliau memiliki keutamaan dan keistimewaan dibandingkan

dengan Nabi-Nabi sebelumnya.

P: Bagaimana peran ibu selaku pembina yayasan terhadap proses kegiatan belajar

mengajar di Rumah Tahfiz Khodijah, khususnya terhadap tradisi pembacaan surah-

surah pilihan?

N: Memotivasi, memonitoring dan mengevaluasi program

P: Bolehkah ibu menyebutkan kandungan dari surah-surah pilihan tersebut yang ibu

ketahui?

N: Kandungan Surah Al-Sajdah yaitu tentang aturan mendirikan shalat malam (shalat

tahajud dan witir), menjelaskan tentang proses kejadian manusia di dalam rahim sampai

menjadi manusia, menjelaskan tentang keadaan orang mukmin di dunia dan nikmat yang

mereka peroleh di akhirat, menceritakan kehinaan yang menimpa orang kafir di akhirat

hingga mereka memohon untuk dikembalikaan ke dunia kembali, menyatakan tentang

Nabi Muhammad saw benar-benar seorang Rasul danmenjelaskan bahwa belum diutus

seorang Rasul pun kepada kaum Musyrik Makkah, menjelaskan bahwa Allah adalah pengasa alam semesta dan mengaturnya dengan aturan yang sempurna. Kandungan Surah

Yāsin yaitu menjelaskan bukti-bukti hari kebangkitan, menjelaskan bahwa Al-Qur’an

bukanlah syair buatan manusia, surga dan sifat-sifatnya yang diperuntukkan bagi orang-

orang mukmin, mensucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya, menjelaskan

bahwa kelak anggota badan akan bersaksi pada hari kiamat atas segala perbuatan di dunia,

menceritakan kisah Nabi Isa dengan penduduk Anthakiyah, menjelaskan bahwa Allah

menciptakan sesuatu itu berpasang-pasangan, menjelaskan bahwa bintang-bintang di

angkasa berjalan sesuai garis edar yang ditetapkan oleh Allah, Allah menghibur Nabi

Muhammad atas penghinaan orang-orang musyrik yang menyakiti hati.

Kandungan Surah Al-Mulk yaitu tentang penjelasan bahwa hidup dan mati adalah ujian

bagi manusia, menjelaskan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi berlapis-lapis dan

semua ciptaan-Nya memiliki keseimbangan, perintah Allah untuk memperhatikan isi alam semesta, menjelaskan azab Allah yang diancamkan kepada orang-orang kafir, menjelaskan

bahwa Allah menjadikan bumi demikian rupa sehingga umat manusia mudah memperoleh

rezeki, peringatan Allah kepada manusia bahwa sangat sedikit orang yang mau bersyukur

atas nikmat Allah, janji Allah kepada orang-orang mukmin. Kandungan Surah Al-Kahf

yaitu menjelaskan tentang kekuasaan Allah yang dapat memberi daya hidup kepada yang

dikendaki-Nya di luar hukum kebiasaan, menjelaskan tentang dasar-dasar tauhid dan

keadilan Allah, menjelaskan tentang dasar hukum wakalah, menjelaskan tentang larangan

membangun tempat ibadah di atas kuburan, menjelaskan kebolehan merusak barang untuk

menghindari bahaya yang lebih besar, menceritakan tentang kisah Nabi Khidir dan cerita

Zulkarnain dengan Ya’juj Ma’juj, menjelaskan kekuatan iman kepada Allah, menjelaskan

adab-adab murid kepada gurunya, menjelaskan contoh-contoh memimpin dan memerintah rakyat. Kandungan Surah Al-Ikhlas adalah penegasan ke-Esa-an Allah dan menolak

segala macam kemusyrikan dan menerangkan bahwa tidak ada sesuatu yang dapat

menyamai-Nya.

Kandungan Surah Mu’awwidzatain yakni Surah Al-Falaq adalah perintah Allah agar

kita berlindung kepada-Nya dari segala macam kejahatan dari luar dirinya. Sedangkan

kandungan Surah Al-Nas adalah perintah Allah kepada manusia agar belindung kepada

Allah dari segala macam kejahatan yang masuk ke dalam jiwanya dari jin dan manusia.

Page 139: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

113

Fadilah dan khasiat dari membaca Surah Al-Ikhlas dan Surat Al-Muawwizatain (Al-Falaq

dan Al-nas) adalah karena Surah Al-Ikhlas dan Surah Al-Muawwidzatain termasuk dalam

Al-Mufashshal yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw. Sehingga Nabi Muhammad

memiliki keutamaan dan keistimewaan dibandingkan dengan Nabi-Nabi pendahulunya.

P: Apa manfaat yang ibu harapkan dari amalan rutin membaca surat-surat pilihan

tersebut bagi lembaga Rumah Tahfidz Khodijah secara umum, dan manfaat bagi

santri secara khusus? N: Santri bisa merutinkan membaca sebagai wirid Qur’an dan mentadabburi isinya untuk

menambah keimanan, sehingga diharapkan adabnya semakin baik sebagai bekal dalam

melaksanakan program menghafal Al-Qur’an. Dan layak mendapatkan kemuliaan sebagai ahlul Qur’an.

TRANSKRIP WAWANCARA IBU YULIA

Nama Informan : Yulia Apriati Santi

Jabatan : Ketua Yayasan Generasi Sahabat Qur’an

Tanggal : Selasa, 15 November 2021

Keterangan

P : Pewawancara

N : Narasumber

P: Mulai sejak kapan tradisi pembacaan al-Qur’an surat-surat pilihan dilakukan di

Rumah Tahfiz Khodijah Mukim?

N: Tradisi pembacan surat-surat pilihan sejak bulan Juli 2021

P: Siapakah yang mengusulkan untuk melakukan kegiatan pembacaan surah-surah

pilihan di RTK Mukim?

N: Umi Vita

P: Apa saja hal-hal yang melatarbelakangi diadakannya kegiatan pembacaan surah

al-Kahf, al-Sajdah, al-Mulk dan Yāsin tersebut?

N: Umi vita ingin anak-anak itu healing. Jadi setelah seharian beraktifitas, mereka

melakukan healing dengan surah-surah pilihan yang memang Rasulullah lakukan sebagai

wirid Qur’an harian.

P: Bagaimana peran ibu selaku ketua Yayasan terhadap proses kegiatan belajar

mengajar di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim, khususnya terhadap tradisi

pembacaan surat-surat pilihan ini?

N: Kalau ketua Yayasan, paling saya sifatnya mengontrol, mengigatkan, mengawasi dan

menggerakkan. Lebih tepatnya menggerakkan sih ya, kecuali misalnya tidak ada orang

yang bisa dalam kondisi-kondisi tertentu untuk melakukannya. Kita meggerakkan,

membagi tugas, memotivasi. Karena pemimpin yang baik itu bukan dia yang bergerak

sendiri, itu salah. Pemimpin yang baik itu dia harus bisa mengajak orang lain bergerak

bersamanya, itu yang harus digaris bawahi. Jadi saya sampaikan ke teman-teman Gensqu

bahwa kita harus bergerak bersama, dan alhamdulilah semua sudah tahu jobdesknya.

P: Menurut ibu, mengapa hanya surat al-Kahf, al-Mulk, al-Sajdah dan Yāsin saja

yang dijadikan amalan rutin santri?

N: Karena itu memang Sunnah ya, sebagaimana dengan yang Rasulullah lakukan.

P: Apakah menurut ibu, pembacaan surah-surah tersebut memiliki fadilah yang

dapat diraih oleh pembacanya?

N: Saya itu prinsipnya, kalau selama Allah memerintahkan dan Rasulullah mencontohkan

pasti banyak keutamaan yang kita dapatkan. Ketika Allah melarang atau Rasulullah

melarang pasti ada keburukan didalamnya. Kadang-kadang manusia itu kan berfikir, apa

untung rugi nya melakukan ini? Tapi ketika dia beriman, yaudah kalau Allah dan

Page 140: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

114

Rasulullah mengajarkan ya sami’na wato’na harusnya begitu. Pasti dia akan mendapatkan

keutaman-keutamaan dari sunnah-sunnah tersebut.

P: Bolehkah ibu menyebutkan tuntunan dalil bagi kegiatan pembacaan surat-surat

pilihan tersebut?

N: Sama dengan Umi Vita

P: Alasan waktu pembacaan, mengapa memilih membaca tiga surah sebelum tidur

dan surah al-Kahf ba’da subuh?

N: Kalau ini sama alasannya untuk healing sebelum tidur dan pagi setelah subuh

P: Bolehkah ibu menyebutkan kandungan dari surah-surah pilihan tersebut yang ibu

ketahui? N: Al-Kahf itu panjang, dia tentang ujian agama. Jadi Allah menurunkan Al-Kahf untuk

memberikan hikmah pembelajaran buat kita disaat ini bahwa ada ujian terhadap agama,

dan itu yang dialami oleh pemuda al-kahf. Lalu ada ujian dalam menuntut ilmu yang Allah

kisahkan dalam kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir bagaimana harus bersabar dalam

menuntut ilmu. Ada juga yang namanya ujian harta, bagaimana Allah mengkisahkan dua

pemilik kebun, pemilik kebun tersebut ada yang memang dia sombong. Dia menganggap

bahwa semua yang ia miliki itu adalah kepunyaan dia, lalu Allah menghancurkannya

dengan seketika dan itu mudah bagi Allah. Makanya kita gak boleh sombong ya, seperti

menganggap oh ini punya saya, saya hebat, seperti itu. Lalu ada ujian kekuasaan, dimana

Allah mengkisahkan tentang Raja Zulkarnain bagaimana dia menggunakan kekuasaannya

untuk membantu kemaslahatan umat, Ya’juj dan Ma’juj itu.. bagaimana Raja Zulkarnain membuat dinding yang sangat kokoh untuk melindungi orang-orang dari ketegangan

Ya’juj dan Ma’juj dan itu akan roboh nanti saat kiamat dengan izin Allah. Jadi Surat Al-

Kahf ini benar-benar Masya Allah ya, kalau kita tadabburi itu benar-benar pegangan kita,

tentang agama, ilmu, harta tahta, semuanya masya Allah bisa menjadi pegangan kita. Kalau

Al-Mulk memang Masya Allah ya, Al-Mulk tentang kekuasaannya Allah kan. Dan Al-

Sajdah itu kalau saya baca artinya, ini bagaimana orang itu tunduk kepada Allah.

P: Apa manfaat yang ibu harapkan dari amalan rutin membaca surat-surat pilihan

tersebut bagi lembaga Rumah Tahfiz Khodijah secara umum, dan manfaat bagi

santri secara khusus?

N: Kalau saya berharapnya begini, tidak hanya sekedar membaca dan formalitas. Ibadah-

ibadah yang dilakukan secara formalitas, yang enggak menghadirkan rukiyah didalamnya

itu udah cuman jadi hiasan saja gitu. Saya berharapnya mereka itu menginternaliasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari, bagaimana akhirnya mereka menghadirkan Allah

dalam kehidupan mereka, dan bisa sebagai benteng. Saya inginnya ini terlihat dalam akhlak

mereka, dalam sikapnya, bagaimana mereka memahami nilai-nilai hidup seperti apa, ya

pokoknya tentang keimanan. Karena memang di GensQu kami mengajarkan santri itu tidak

hanya semuanya formalitas, kaya baca al-Qur’an atau misalnya menghafal al-Qur’an itu

jangan dijadikan sebagai ajang formalitas dan menunjukkan ini loh saya hebat bisa

menghafal segini banyaknya Juz, bukan. Tapi bagaimana mereka bisa menjadi sahabat al-

Qur’an, makanya namanya Generasi Sahabat Qur’an. Karena kita ingin menjadikan orang-

orang yang terlibat didalamnya, tidak cuma santri, tapi semuanya, ya pengurus, ya

asatidzah, ya santri bisa menjadi sahabat Qur’an. Sahabat al-Qur’an kan artinya setiap

interaksi nya erat dengan al-Qur’an. Untuk Rumah Tahfiz Khodijah nya, insya Allah ya

TRANSKRIP WAWANCARA IBU INAYAH

Nama Informan : Inayah

Jabatan : Kepala Program Rumah Tahfidz Khodijah Mukim (karantina)

Tanggal : Sabtu, 13 November 2021

Keterangan

Page 141: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

115

P : Pewawancara

N : Narasumber

P: Mulai sejak kapan tradisi pembacaan al-Qur’an surat-surat pilihan dilakukan?

N: Dilakukan pada bulan Juli 2021

P: Apa saja hal-hal yang melatarbelakangi diadakannya kegiatan membaca surah-

surah pilihan?

N: Untuk menghindari segala perilaku yang mendekatkan santri bemaksiat kepada Allah,

agar santri terbiasa melakukan amalan-amalan sunnah

P: Siapakah yang mengusulkan untuk melakukan kegiatan pembacaan surah-surah

pilihan? N: Sama dengan umi Vita

P: Surat apa saja yang diwajibkan menjadi amalan rutin santri dalam kegiatan

sehari-harinya di asrama? Dan waktu pelaksanaannya?

N: Setiap malam hari Qs. Al-Sajdah, Yāsin dan Al-Mulk. Setiap pagi dan petang,

menjelang tidur Qs. Al-Ikhlas, Al-Mu’awwidzatain (Surah Al-Falaq dan Al-Nās) masing-

masing tiga kali, dan setiap Jum’at pagi Qs. Al-Kahf

P: Apa alasan dan tujuan yang ingin dicapai terhadap kegiatan pembacaan surat-

surat pilihan ini?

N: Sama dengan umi Vita

P: Alasan waktu pembacaan, mengapa memilih membaca surah-surah itu sebelum

tidur dan setiap Jum’at pagi? N: Kalau sebelum tidur, karena itu adalah akhir dari aktivitas santri.. dan agar santri terjaga

dari segala bentuk gangguan syetan.

P: Mengapa hanya surat-surat pilihan tersebut saja yang dijadikan amalan rutin

santri?

N: Sama dengan umi vita

P: Adakah tuntunan dalil bagi kegiatan membaca surat-surat pilihan tersebut?

N: Sama dengan umi Vita

P: Bagaimana peran ibu selaku mudiroh terhadap proses kegiatan belajar mengajar

di Rumah Tahfiz Khodijah, khususnya terhadap tradisi pembacaan surah-surah

pilihan?

N: Memotivasi, memonitoring dan mengevaluasi program

P: Bolehkah ibu menyebutkan kandungan dari surat-surat pilihan tersebut yang ibu

ketahui?

N: Sama dengan umi Vita

P: Apa manfaat yang ibu harapkan dari amalan rutin membaca surah-surah pilihan

tersebut bagi lembaga Rumah Tahfidz Khodijah secara umum, dan manfaat bagi

santri secara khusus?

N: Agar santri terbiasa melakukan amalan-amalan Sunnah. Menjadi ladang pahala bagi

Rumah Tahfiz Khodijah karena kegiatan didominasi dengan pembacaan ayat Al-Qur’an

setiap harinya.

TRANSKRIP WAWANCARA KAK RESTI

Nama Informan : Restia

Jabatan : Musyrifah Rumah Tahfiz Khodijah mukim (karantina)

Tanggal : 28 Oktober 2021

Keterangan

P : Pewawancara

N : Narasumber

Page 142: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

116

P: Siapakah yang mengusulkan untuk melakukan kegiatan pembacaan surah-surah

pilihan?

N: Umi Vita, beliau di sini sebagai pembina Yayasan

P: Adakah tuntunan dalil bagi kegiatan membaca surat-surat pilihan tersebut?

N: 1. Membaca Surat Al-Mulk sebelum tidur

Dalam riwayat Abdullah bin Mas’ud Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang membaca

Tabarokallazi biyadihil mulk setiap malam, maka Allah Swt akan menyelamatkan dari

siksa kubur.”

Keutamaannya, yakni untuk mencegah siksa kubur, dijauhkan dari siksa api neraka,

diganjar pahala berlipat, dan syafā’at dihari kiamat. 2. Membaca Surah Al-Sajdah

“Rasulullah saw tidak akan tidur sampai beliau membaca Alif Lam Mim Tansil (Surah As-

Sajadah) dan Tabarakalladzi biyadihil mulk (Surah Al-Mulk)”. (HR. Imam Ahmad)

3. Membaca surah Yāsin

“Rasulullah saw bersabda, barang siapa membaca surah Yāsin setiap malam karena Allah

Swt, maka dosanya diampuni”. (HR. Ahmad)

4. Membaca surah Al-Kahf

“Barang siapa yang membaca surah Al-Kahf pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya

antara dua Jum’at.” (HR. An-Nasai dan Baihaqi)

Cahaya yang dimaksud ini bukan cahaya yang sering hati kita lihat, cahaya ini bentuk prase

dari keridhaan Allah Swt terhadap hamba-Nya. Jadi kami baca surat itu gak hanya asal baca kak , ada hadis nya juga, Rasulullah mengamalkan.

P: Bagaimana aturan atau syarat yang diterapkan dalam tradisi pembacaan surah-

surah pilihan di Rumah Tahfiz Khodijah mukim?

N: Jadi kami sebelum halaqoh, anak-anak disuruh wudu dulu kak. Baca suratnya kan

malam sebelum tidur ya.. setelah selesai shalat Isya, witir, itu dalam keadaan masih

berwudu kita langsung buka halaqoh, dibuka dengan al-Fātihah lalu baca tiga surat pilihan

al-Mulk, al-Sajdah, dan Yāsin. Habis itu dilanjut sama wirid, wirid malam itu anak-anak

tasmi satu juz, dua juz, bergantian tiap malam satu santri tanpa melihat al-Qur’an. Lalu

sama juga dengan al-surat al-Kahf, bacanya dalam keadaan suci setelah shalat subuh.

P: Adakah etika atau gerakan-gerakan khusus ketika melakukan pembacaan

surah-surah pilihan tersebut?

N: Kalau gerakan khusus gak ada kak, santri membaca dengan serius. Karena di sini santri belajar kitab At-Tibyan ya sama Ustadz Adi, kitab at-Tibyan itu belajar tentang adab

membaca al-Qur’an. Jadi mereka sudah tahu adab-adab bersama al-Qur’an, seperti

duduknya harus baik, harus dalam kondisi berwudu, seperti itu.

P: Bagaimana kemampuan santri dalam membaca surah-surah pilihan itu?

N: Alhamdulillah sejauh ini lancar, meskipun masih lihat ya kak. Namun ada sebagian

yang sudah mulai hafal karena kan sering di ulang, walapun hafalnya belum seluruh tiga

surat itu, tapi alhamdulillah mereka sangat lancar membacanya.

P: Seperti apa kendala yang dialami ketika mulai menerapkan dan mewajibkan

praktik pembacaan al-Qur’an surah-surah pilihan tersebut?

N: Waktu pertama dari mereka ada penolakan ya, katanya kok banyak banget. Pertama itu

mereka kan masih observasi, pertama kali juga jadi santri.. jadi yaudah kita baca al-Mulk aja dulu, abis itu kemudian baru ditambah sama Umi Vita suratnya. Dan alhamdulilah

sekarang mah udah gak ada yang ngeluh-ngeluh lagi kak, namanya mereka masih anak-

anak ya. Paling mereka kalau baca surah Al-Kahf setiap Jum’at subuh, ada sebagian

ngantuk dan ada yang nggak. Kalo mereka ngantuk, langsung disuruh berdiri sekitar 20

menit abis itu langsung duduk lagi gitu.. jadi selama ada peraturan ini mereka udah enggak

sering lagi.

Page 143: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

117

P: Bagaimana solusi atau tindakan yang dilakukan dalam menghadapi kendala

tersebut?

N: Paling pas mereka ngeluh karena baca surat-surat itu, pertama kami nasehatin ya kak

harus tawadhu terhadap guru dan apa yang diperintahkan di sini. Kita kasih motivasi, yang

udah pasti kita memberi semangat kepada mereka apalagi kalau menghafal pasti ada

menemukan surat-surat yang susah, lalu ada bosennya. Jadi kita motivasi terus dan dan

kami ingatkan dalam menghafal al-Qur’an itu gak ada ruginya, begitu.

P: Apa saja tujuan yang ingin dicapai dalam tradisi pembacaan surah-surah pilihan

tersebut?

N: Sejauh ini hanya mengikuti Sunnah Rasulullah, sama mungkin untuk menambah lancar hafalan mereka. Karena lama kelamaan kalau kita sering baca kan hafal ya kak, kaya surah

al-Mulk mereka sudah hafal nih, udah lumayan dan udah diluar kepala istilahnya.

P: Apakah tradisi ini pernah berhenti karena alasan tertentu? Bagaimana jika santri

libur dan pulang semua, apakah tetap berlangsung?

N: Kalau mereka libur, kami berikan mereka muktaba’ah harian. Mereka biasanya kalau

mau pulang ada penjemputan ya kak, nah kami berikan muktaba’ah nya dan kami kasih

tau ke orang tuanya.. nanti ibu tanda tangan di sini, kalau anandanya sudah mengisi. Jadi

meskipun mereka di rumah, tetap melakukan sebagaimana yang di sini gitu. Misalnya

setelah melakukan shalat berjama’ah, kemudian muroja’ah, lalu harus membantu orang

tua.. kalau di sini kan piket ya. Bagi santri yang tidak melakukan, di iqab (hukuman)..

hukuman nya kami denda, kalau satu kolom muktaba’ah itu tidak di isi dendanya seribu. Nanti ada paraf orang tanya, orang tuanya harus paraf.. sholat berjamaah, sholat tahajjud..

begitu.

P: Bagaimana antusiasime atau respon santri terhadap tradisi pembacaan surah-

surah pilihan?

N: Responnya kaya tadi kak, awalnya ada penolakan tapi seiring berjalannya waktu

alhamdulillah mereka mau dan terbiasa.

P: Bolehkah ustazah menyebutkan kandungan dari surah-surah pilihan tersebut

yang ibu ketahui?

N: Kandungan surah kurang tau kak.. cuma setau ana yasin itu pernah ada ceritanya, satu

orang memberi tau kepada warga bahwa ini tuh ajaran dari Allah tapi warganya itu

menolak gitu.

P: Apa manfaat yang ustazah harapkan dari amalan rutin membaca surat-surat

pilihan tersebut terhadap lembaga Rumah Tahfiz Khodijah secara umum, dan

manfaat bagi santri secara khusus?

N: Kalau dari hadis tadi mengenai tiga surat itu manfaat nya banyak ya, melapangkan

rezekinya.. diampuni dosanya, redaksinya itu kan Rasulullah tidak akan pergi ketempat

tidurnya sebelum beliau membaca surah tabarakalladzi sama alif lam mim yaitu surah al-

Mulk dan as-Sajadah. Untuk santri semoga dilancarkan hafalannya, dipermudah sama

Allah.. di berikan ridho sama Allah karena sering membaca al-Qur’an dan melakukan yang

dicontohkan Rasul.

P: Apakah ada tawasul khusus sebelum pembacaan surat-surat tersebut? Tawasul

kepada siapa saja kah?

N: Secara khusus tidak ada, mungkin kalau ini perorangan kali ya. Ada sih satu santri sebelum baca ini dia berdo’a dulu, namanya Hanny. Karena ayah nya baru meninggal pas

Hanny di sini, jadi dia kalau mau membaca surah Yasin diniatkan. ana juga ingatkan Hanny

jangan lupa diniatkan untuk papanya.

Page 144: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

118

TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI

Nama Informan : Shabila Ayu Apriliana

Jabatan : Santri

Tanggal : Minggu, 14 November 2021

Keterangan

P: Pewawancara

N: Narasumber

P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surah-surah

pilihan tersebut? N: Biasanya kita udah berwudu aja ka, karena bacanya habis sholat isya

P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini?

N: Awalnya aku keberatan karena ngantuk, emang ngantukan.. tergantung orangnya juga

ya hehe, tapi sekarang udah ikhlas ngejalaninnya. Karena kita disini tujuan nya menghafal

al-Qur’an jadi harus ikhlas untuk baca surat yang ada didalamnya.

P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surat-surat

pilihan?

N: Mengikuti kewajiban darisini dan biar dapat pahala juga ka

P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surat-surat pilihan ini selain dari

mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz?

N: Kalau aku pribadi untuk melatih hafalan.

P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surat-

surat pilihan tersebut?

N: Sejauh ini gak ada ka, karena kita semua selalu ikut baca suratnya. Paling sanksi nya

kalau kami lagi baca terus ngantuk itu disuruh berwudu sama ustazah.. atau berdiri, gitu

P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surat

pilihan sebelum tidur, dan al-Kahfi saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat

sanksi?

N: Alhamdulillah kalau sanksi yang berdiri gak pernah dapat, tapi sanksi yang nulis pernah.

Itu misalnya kita ngantuk disuruh berdiri gitu, kalo nulis bisa satu lembar.. tergantung

ustadzahnya.

P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surah-surah pilihan tersebut secara

pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja? N: Sering juga.. waktu dirumah baca al-Mulk sama al-Kahfi sebelum tidur, kalau surah

Yasin nya setiap malam Jum’at doang ka.

P: Apa yang diri anda rasakan ketika sedang membaca surah-surah pilihan?

N: Aku ngerasa tenang banget, enak banget pokonya kalau lagi baca itu.. susah dijelasin

perasaannya.

P: Apa harapan anda terhadap praktik pembacaan surah-surah pilihan yang anda

lakukan setiap hari?

N: Biar tetap istiqomah jalanin hafalan disini.

P: Apa saja pengalaman pribadi yang anda rasakan setelah melaksanakan tradisi

pembacaan surah pilihan sebelum tidur atau pas hari Jum’at terkait dengan barokah

membaca Quran? N: Pengen bakso, eh terus sorenya ada.. dikasih sama mamanya Hanny waktu kesini.

Qadarullah, Allah tuh kaya menggerakkan tangan mamanya Hanny untuk datang terus beli

bakso hehe

TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI

Nama Informan : Hanny Fitrianti

Jabatan : Santri

Page 145: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

119

Tanggal : Minggu, 14 November 2021

Keterangan

P: Pewawancara

N: Narasumber

P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surat-surat

pilihan tersebut?

N: Bersuci dan berwudu

P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini?

N: Keberatan pertamanya.. beratnya karena aku baca al-Qur’annya masih tersendat-sendat

waktu itu, tapi lama-lama lancar. Sekarang udah biasa aja kak ga ngerasa terbebani.

P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surah-surah

pilihan?

N: Mengikuti kewajiban disini

P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surat-surat pilihan ini selain dari

mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz?

N: Bacanya kan ada al-Mulk, al-Sajdah sama Yāsin .. kebetulan ayah aku juga udah nggak

ada, jadi ya sekalian kirim do’a buat ayah kak

P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surah-

surah pilihan tersebut?

N: Kita semua selalu ikut kak

P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surah

pilihan sebelum tidur, dan al-Kahf saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat

sanksi?

N: Pernah.. tapi waktu itu akunya ngantuk terus disuruh berdiri.. udah pernah tiga kali

P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surat-surat pilihan tersebut secara

pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja?

N: Dibaca sih dirumah, tapi bacanya cuma kaya al-Mulk kak

P: Apa yang diri anda rasakan ketika sedang membaca surah-surah pilihan?

N: Aku kayak lebih tenang pas ngebacanya, maksudnya ngerasa lebih fresh gitu

P: Apa harapan anda terhadap praktik pembacaan surah-surah pilihan yang anda

lakukan setiap hari?

N: Harapannya biar hafalannya lancar, dan juga bisa bantu orang tua

P: Apa saja pengalaman pribadi yang anda rasakan setelah melaksanakan tradisi

pembacaan surah pilihan sebelum tidur atau pas hari Jum’at terkait dengan barokah

membaca Quran?

N: Ada sih, sama juga kayak nambah rezeki.. terutama orang tua lebih tambah sayang sama

aku

TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI

Nama Informan : Aira Sakinah Ramadhani

Jabatan : Santri

Tanggal : Minggu, 14 November 2021

Keterangan

P: Pewawancara N: Narasumber

P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surah-surah

pilihan tersebut?

N: Bersuci dan berwudu

P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini?

Page 146: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

120

N: Alhamdulillah enggak kak, tapi waktu awal pernah sih ngerasa males kayak gitu.. tapi

sekarang-sekarang udah terbiasa jadi gak terlalu keberatan juga akunya. Sekarang kalau

gak ngelakuin kaya ada yang kurang.

P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surah-surah

pilihan?

N: Mengikuti kewajiban disini

P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surat-surat pilihan ini selain dari

mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz?

N: Buat doain orang tua, terus kaya buat tabungan hafalan nantinya gitu.. sama

memperlancar bacaan juga kak.

P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surah-

surah pilihan tersebut?

N: Alhamdulillah kita semua selalu ikut baca kak.. paling sanksi nya kalau kami lagi baca

terus ngantuk itu disuruh berwudu sama ustadzah.. atau berdiri, gitu

P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surah

pilihan sebelum tidur, dan al-Kahf saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat

sanksi?

N: Aku pernah.. aku pernah dihukum berdiri, terus aku juga pernah disuruh nulis empat

halaman.. kalau disuruh berdiri udah tiga kali dan kalo nulis itu baru satu kali. Aku nulis

ayat al-Qur’an yang lagi aku hafalin kak.

P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surah-surah pilihan tersebut secara

pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja?

N: Baca al-Mulk dirumah, kadang sebelum tidur gitu.. kalau lagi pengen aja.

P: Apa yang diri anda rasakan ketika sedang membaca surah-surah pilihan?

N: Ngerasa tenang juga, terus adem banget gitu

P: Apa harapan anda terhadap praktik pembacaan surah-surah pilihan yang anda

lakukan setiap hari?

N: Semoga bisa buat ampunin dosa, dan pahala nya juga bisa buat orang tua kak.

P: Apa saja pengalaman pribadi yang anda rasakan setelah melaksanakan tradisi

pembacaan surat pilihan sebelum tidur atau pas hari Jum’at terkait dengan barokah

membaca Quran?

N: Aku ngerasa jadi selalu dapat kabar baik waktu ditelfon sama orang tua.

TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI

Nama Informan : Vika Elisa

Jabatan : Santri

Tanggal : Minggu, 14 November 2021

Keterangan

P: Pewawancara

N: Narasumber

P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surah-surah

pilihan tersebut?

N: Bersuci dan berwudu.

P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini?

N: Awalnya keberatan ya kak, karena ngantuknya itu.. baca al-Kahf itu yang parah

ngantuknya. Sekarang gak ngerasa keberatan lagi, tapi tetap masih ngantuk hehe

P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surah-surah

pilihan?

N: Mengikuti kewajiban disini

Page 147: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

121

P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surah-surah pilihan ini selain dari

mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz?

N: Iya kak, ada sih diniatkan juga buat orang tua, kadang-kadang gitu..

P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surah-

surah pilihan tersebut?

N: Kita semua selalu ikut

P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surah

pilihan sebelum tidur, dan al-Kahf saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat

sanksi?

N: Pernah, nulis pernah.. disuruh berdiri juga pernah. Udah banyak hehe

P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surah-surah pilihan tersebut secara

pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja?

N: Surah al-Mulk aja pas lagi mau kak, kalau malam Jum’at yasinan aja gitu

P: Apa yang diri anda rasakan ketika sedang membaca surah-surah pilihan?

N: Tenang dan kalau lagi ada masalah gitu enak aja rasanya baca surat-surat ini kak

P: Apa harapan anda terhadap praktik pembacaan surah-surah pilihan yang anda

lakukan setiap hari?

N: Harapannya hampir sama ya kak.. biar bisa lancarin hafalan aku sekaligus buat

penghapus dosa gitu

P: Apa saja pengalaman pribadi yang anda rasakan setelah melaksanakan tradisi

pembacaan surah pilihan sebelum tidur atau pas hari Jum’at terkait dengan barokah

membaca Quran?

N: Pernah sih, dalam hati kepingin banget baju hitam.. karena aku suka baju hitam. Jadi

tiba-tiba ada yang ngasih kak waktu itu

TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI

Nama Informan : Salma Izzatul Bariza

Jabatan : Santri

Tanggal : Minggu, 14 November 2021

Keterangan

P: Pewawancara

N: Narasumber

P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surah-surah

pilihan tersebut?

N: Bersuci dan berwudu

P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini?

N: Iya kak karena ngantuknya, terutama surah-surah yang untuk sebelum tidur.. jadi agak

keberatan sedikit hehe

P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surat-surat

pilihan?

N: Karna kewajiban disini

P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surah-surah pilihan ini selain dari

mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz? N: Enggak ada kak

P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surah-

surah pilihan tersebut?

N: Kita semua selalu ikut

P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surah

pilihan sebelum tidur, dan al-Kahf saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat

sanksi?

Page 148: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

122

N: Pernah kak, disuruh berdiri karena ngantuk..

P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surah-surah pilihan tersebut secara

pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja?

N: Suka baca bareng keluarga, surah al-Mulk sama al-Kahf dirumah kak

P: Apa yang diri anda rasakan ketika sedang membaca surah-surah pilihan?

N: Tenang aja kak gitu

P: Apa harapan anda terhadap praktik pembacaan surah-surah pilihan yang anda

lakukan setiap hari?

N: Pengen lebih banyak lagi hafalannya kak, biar hidupnya juga berkah

P: Apa saja pengalaman pribadi yang anda rasakan setelah melaksanakan tradisi

pembacaan surah pilihan sebelum tidur atau pas hari Jum’at terkait dengan barokah

membaca Quran?

N: Pernah waktu itu kepengen dimsum, Alhamdulillah terus ada yang ngirim kesini

makanan yg ada dimsumnya.

TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI

Nama Informan : Siti Kimora Nazihah

Jabatan : Santri

Tanggal : Minggu, 14 November 2021

Keterangan P: Pewawancara

N: Narasumber

P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surah-surah

pilihan tersebut?

N: Bersuci dan berwudu

P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini?

N: Sangat ya kak, sangat keberatan hehe.. masalah ngantuknya ini yang bikin aku gimana

gitu. Apalagi surat al-Kahfi karena itu masih subuh bacanya.

P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surah-surah

pilihan?

N: Menjalankan kewajiban disini

P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surah-surah pilihan ini selain dari

mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz?

N: Paling mah Yāsin diniatkan buat kakek, kalau dirumah baca setiap malam sama

keluarga

P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surah-

surah pilihan tersebut?

N: Kita semua selalu ikut baca kak

P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surah

pilihan sebelum tidur, dan al-Kahf saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat

sanksi?

N: Udah pernah berdiri karena ngantuk, yang sanksi nulis juga pernah.. kalau berdiri udah

tiga kali, tapi kalau nulis hampir sering kak hehe

P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surat-surat pilihan tersebut secara

pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja?

N: Yang Yāsin itu aja kak, dirumah bareng keluarga habis sholat berjamaah gitu

P: Apa yang diri anda rasakan ketika sedang membaca surah-suraā pilihan?

N: Tenang kak rasanya

P: Apa harapan anda terhadap praktik pembacaan surah-surah pilihan yang anda

lakukan setiap hari?

Page 149: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

123

N: Biar memudahkan masuk surga, terus makin lancar baca al-Qur’an nya

P: Apa saja pengalaman pribadi yang anda rasakan setelah melaksanakan tradisi

pembacaan surah pilihan sebelum tidur atau pas hari Jum’at terkait dengan barokah

membaca Quran?

N: Sering kak, apa aja gitu.. kayak mau makanan selalu ada yang ngirim kesini.. kalau

dirumah malah jarang, gak secepat kayak disini tercapainya.

TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI

Nama Informan : Milky Haura Najwa

Jabatan : Santri

Tanggal : Minggu, 14 November 2021

Keterangan

P: Pewawancara

N: Narasumber

P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surat-surat

pilihan tersebut?

N: Bersuci dan berwudu

P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini? N: Lumayan keberatan awal-awal, sekarang juga.. kadang masih kaya keberatan gitu kak.

Karena ngantuk banget, tapi ngantukan pas al-Kahf

P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surah-surah

pilihan?

N: Mengikuti kewajiban disini

P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surat-surat pilihan ini selain dari

mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz?

N: Aku niatin buat kirim doa ke orangtua, sebut namanya di dalam hati

P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surah-

surah pilihan tersebut?

N: Kita semua selalu ikut

P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surah

pilihan sebelum tidur, dan al-Kahf saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat

sanksi?

N: Pernah, kaya berdiri.. nulis juga pernah, udah dua kali kak

P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surat-surat pilihan tersebut secara

pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja?

N: Kadang kalau lagi rajin, hehe.. al-Mulk waktu sebelum tidur, sama al-Kahf setiap malam

Jum’at. Bacanya sendiri dikamar, kadang sama keluarga juga kak

P: Apa yang diri anda rasakan ketika sedang membaca surah-surah pilihan?

N: Dapat ketenangan aja kak

P: Apa harapan anda terhadap praktik pembacaan surah-surah pilihan yang anda

lakukan setiap hari? N: Biar ditambah pahala sama rezeki nya, terus bisa hafalannya juga lancar

P: Apa saja pengalaman pribadi yang anda rasakan setelah melaksanakan tradisi

pembacaan surah pilihan sebelum tidur atau pas hari Jum’at terkait dengan barokah

membaca Quran?

N: Kalau aku secara pribadi belum pernah sih kak, mungkin kaya yang lain ya disini itu

kalau kita mau makanan cepat gitu datengnya.

Page 150: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

124

TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI

Nama Informan : Syalima Azura Fitrah

Jabatan : Santri

Tanggal : Senin, 27 Desember 2021

Keterangan

P: Pewawancara

N: Narasumber

P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surah-surah

pilihan tersebut? N: Bersuci dan berwudu

P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini?

N: Enggak, dari awal enggak keberatan kak. Soalnya udah terbiasa dari dulu di pondok.

Kalau di sana misalnya al-Kahf setiap hari Jum’at, lalu al-Mulk juga. Terus Yāsin nya

cuma malam Jum’at, jadi aku biasa baca suratnya.

P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surah-surah

pilihan?

N: Mengikuti kewajiban disini

P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surah-surah pilihan ini selain dari

mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz?

N: Memperlancar bacaan, buat orang tua juga kalau baca Yāsin

P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surah-

surah pilihan tersebut?

N: Kita semua selalu ikut baca kak

P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surah

pilihan sebelum tidur, dan al-Kahf saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat

sanksi?

N: Alhamdulillah aku belum pernah dihukum kak, paling cuma lupa aja.. kalau lupa

diingetin.

P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surah-surah pilihan tersebut secara

pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja?

N: Iya, aku baca sendiri dirumah. Surah al-Mulk setiap malam, kalau Yāsin malam jum’at.

Terus al-Kahf nya jumat pagi

P: Apa yang diri anda rasakan ketika sedang membaca surah-surah pilihan?

N: Jadi tenang hatinya, terus kalau ninggalin ga enak rasanya

P: Apa harapan anda terhadap praktik pembacaan surah-surah pilihan yang anda

lakukan setiap hari?

N: Semoga dimudahkan dalam hafalan al-Qur’an, terus dilancarkan bacaannya juga kak

P: Apa saja pengalaman pribadi yang anda rasakan setelah melaksanakan tradisi

pembacaan surah pilihan sebelum tidur atau pas hari Jum’at terkait dengan barokah

membaca Quran?

N: Iya kak keinginan, misalnya dalam hati baru ingin gitu tapi udah kecapai duluan disini.

TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI

Nama Informan : Puteri Andhe Audrey Yaffa

Jabatan : Santri

Tanggal : Senin, 27 Desember 2021

Keterangan

P: Pewawancara

N: Narasumber

Page 151: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

125

P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surah-surah

pilihan tersebut?

N: Bersuci dan berwudu, membersihkan diri

P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini?

N: Paling dulu keberatan sama al-Kahf kak, soalnya aku jarang baca sebelumnya, jadi gak

terbiasa.

P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surat-surat

pilihan?

N: Mengikuti kewajiban darisini

P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surah-surah pilihan ini selain dari

mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz?

N: Diniatin buat orang tua, sama keluarga, nama orang tua aku sebut, dan buat ngelancarin

hafalan juga.

P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surah-

surah pilihan tersebut?

N: Kita semua selalu ikut baca

P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surah

pilihan sebelum tidur, dan al-Kahf saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat

sanksi?

N: Pernah waktu itu dihukum karena kita semua ketiduran bareng-bareng, waktu abis al-

Ma’tsurat. Disuruh nulis ayat empat lembar, aku sendiri udah dua kali dihukum.

P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surah-surah pilihan tersebut secara

pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja?

N: Biasanya dirumah al-Wāqi’ah, ar-Raḥmān, sama al-Mulk. Itu setiap hari, dicicil

bacanya.. misal setiap pagi al-Wāqi’ah, siangnya ar-Raḥmān gitu.

P: Apa yang diri anda rasakan ketika sedang membaca surah-surah pilihan?

N: Adem, kalau gak baca ya gimana ya.. rasa bersalah

P: Apa harapan anda terhadap praktik pembacaan surah-surah pilihan yang anda

lakukan setiap hari?

N: Harapan aku semoga diperlancar terus hafalan nya, bacaan Qur’annya, di istqāmahkan

terus sama Allah.

P: Apa saja pengalaman pribadi yang anda rasakan setelah melaksanakan tradisi

pembacaan surah pilihan sebelum tidur atau pas hari Jum’at terkait dengan barokah

membaca Quran?

N: Didatangkan rezeki secara tidak disangka-sangka gitu, waktu itu mau ayam geprek terus

langsung ada yang ngirim kesini kak.

TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI

Nama Informan : Yasika Masenin

Jabatan : Santri

Tanggal : Senin, 27 Desember 2021

Keterangan

P: Pewawancara N: Narasumber

P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surah-surah

pilihan tersebut?

N: Bersuci dan berwudu, membersihkan diri

P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini?

N: Untuk awalnya, itu agak keberatan. Karena biasanya di pondok aku yg sebelumnya

cuma baca Al-Kahf aja, pas disini nambah. Sekarang udah enggak ka.

Page 152: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

126

P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surah-surah

pilihan?

N: Mengikuti kewajiban darisini

P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surah-surah pilihan ini selain dari

mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz?

N: Ada, setiap surat Yāsin aku niatkan dalam hati untuk doa ke orang tua.

P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surah-

surah pilihan tersebut?

N: Semuanya selalu ikut kak

P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surah

pilihan sebelum tidur, dan al-Kahf saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat

sanksi?

N: Pernah dihukum karena aku lupa bacaannya, itu disuruh nulis empat halaman kak udah

dua kali. Sama berdiri satu kali

P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surat-surat pilihan tersebut secara

pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja?

N: Surat Al-Kahf, setiap jum’at malam sendiri pas aku dirumah

P: Apa yang diri anda rasakan ketika sedang membaca surah-surah pilihan?

N: Aku ngerasa lebih tenang aja

P: Apa harapan anda terhadap praktik pembacaan surah-surah pilihan yang anda

lakukan setiap hari? N: Ada, biar hafalannya dipermudah dan lancar kak

P: Apa saja pengalaman pribadi yang anda rasakan setelah melaksanakan tradisi

pembacaan surah pilihan sebelum tidur atau pas hari Jum’at terkait dengan barokah

membaca Quran?

N: Yakin sih yakin, misalkan aku ngerasa sulitkan buat hafalin al-Qur’an. Tapi akhirnya

bisa juga, jadi kaya dapat kemudahan gitu.

Page 153: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

127

LEMBAR VERIFIKASI TEKNIS PENULISAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

TAHUN AKADEMIK: 2021/2022

Lembar verifikasi teknis ini digunakan untuk memastikan kesesuaian teknis

penulisan skripsi dengan pedoman penulisan skripsi/ Lembar verifikasi

dilampirkan pada saat mahasiswa mengajukan ujian Sidang Munaqasyah

Skripsi, dan pada saat mahasiswa mengajukan pengesahan skripsi setelah

perbaikan, pasca Sidang Munaqasyah Skripsi. Isilah lembar verifikasi ini,

centang pada kolom kesesuaian, lalu berikan tanda-tangan.

Setiap Relawan Tim Verifikator harus menandai kesalahan teknis

berdasarkan sejumlah panduan: (1) SK Rektor 517, (2) Transliterasi SKB 2

Menteri, (3) Check List Verifikasi di bawah ini, (4) Panduan Penulisan

Catatan Kaki dan Daftar Pustaka/ (Turabian/ Chicago 2. Untuk memandai

kesalahan teknis dengan memberikan highlight dengan warna kuning.

Setiap ditemukan kesalahan teknis tidak perlu dikoreksi langsung, hanya

memberikan warna saja (contoh Surat Toha). Bila memeriksa semua

halaman dokumen skripsi sudah dilakukan maka isilah list di poin B.

Kesesuaian Teknis Penulisan Skripsi, dengan cara copy tanda bila

belum sesuai, dan tanda ini bila sudah sesuai. Lalu tempelkan di

tempatnya. Semua dokumen skripsi yang sudah diverifikasi harus

mencantumkan nama verifikator di halaman sampulnya.

A. Identitas Dokumen Skripsi

Nama : Indah Nadia Pembimbing : Moh. Anwar

Syarifuddin, M.A.

NIM : 11170340000184 Tgl

diverifikasi : 19 Agustus 2022

Judul

TRADISI PEMBACAAN SURAH-SURAH

PILIHAN DI RUMAH TAHFIZ KHODIJAH

MUKIM PONDOK AREN

B. Kesesuaian Teknis Penulisan Skripsi

Page 154: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

128

No Obyek Verifikasi 1. Ukuran Kertas B5

2. Cetak Dokumen Bolak Balik

3. Margin Tata Letak: mirror margin (sisi dalam: 3 cm,

atas 2.5 cm, bawah: 2.5 cm, sisi luar: 2.5 cm)

4. Spasi Dokumen/ Jarak Antar Baris:

Teks Latin (Indonesia/ Inggris): 1.5 pt.

Teks Arab: exactly 24

Abstrak: 1 spasi dalam 1 halaman

Terjemah al-Qur’an: 1 spasi

Terjemah Hadis: 1 spasi

Kutipan Langsung: Lebih dari 4 baris 1 spasi

5. Jenis Huruf/ Font dan Ukuran

Teks Latin: Times New Roman, ukuran 12 pt

Teks Arab: Traditional Arabic, ukuran 16 pt

Teks al-Quran LPMQ Asep Misbah, ukuran 16 pt

6. Pengutipan Ayat al-Qur’an dan Hadis

Ayat al-Qur’an: dalam teks terjemah (Qs. Nama

Surah/ nomor surah: ayat)

Hadis: di catatan kaki, dengan sumber Kitab Hadis

Buku/ Artikel Jurnal: di catatan kaki, dengan sumber

primer/ sekunder opsional*

7. Penulisan Catatan Kaki/ footnote: Turabian/ Chicago 2

Buku/ Kitab (lihat lampiran)

Artikel Jurnal (lihat lampiran)

Skripsi/Tesis/Disertasi (lihat lampiran)

Wawancara (bila ada)

Catatan Observasi Lapangan (bila ada)

8. Indentasi Penulisan

Paragraf: Baris pertama menjorok ke dalam 1 cm.

Catatan Kaki: Baris Pertama menjorok ke dalam 1 cm

Page 155: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

129

Daftar Pustaka: Baris Pertama menjorok ke luar 1 cm

(hanging indent)

Kutipan Langsung: Lebih >4 baris 1 spasi (semua

body teks menjorok 1 cm), dengan tanda kutip di awal

dan akhir.

9. Penulisan Daftar Pustaka: Chichago 2

Urut alfabet, urut nama Arab disesuaikan setelah lafaz

al-

Buku/ Kitab berbahasa Arab

Artikel Jurnal

Wawancara

Catatan Hasil Observasi Lapangan

10. Transliterasi SKB Menteri, yang belum di Indonesiakan

Nama Surah al-Qur’an

Nama asal Berbahasa Arab

Istilah Arab

Nama Tempat

Teks Berbahasa Arab

11. Penomoran

Halaman Bagian Awal: menggunakan angka romawi

kecil (i, ii, iii, iv, dst.)

Halaman Skripsi: menggunakan angka arab (1, 2, 3, 4,

5, dst.)

Penomoran Catatan Kaki: menggunakan angka arab

(1, 2, 3, 4, 5, dst.) dengan model superscript (1_), di

awal setiap bab kembali ke angka 1.

Letak nomor halaman awal bab, di halaman bagian

bawah-tengah, dengan nomor ganjil.

Letak nomor halaman setelah awal bab, di halaman

bagian atas-kiri untuk angka genap, dan di halaman

bagian atas-kana untuk angka ganjil.

Penomoran Tabel dan Gambar/ Diagram:

menggunakan dua angka. Contoh: Tabel 3.2

Page 156: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

130

Klasifikasi Ayat (angka tiga untuk menunjukkan bab

dan angka 2 untuk menunjukkan tabel nomor 2)

Letak Nomor Tabel: di atas tabel.

Letak Nomor Gambar/ Grafik/ Bagan: di bawah

gambar/ grafik/ bagan.

C. Tabel Bukti adanya sejumlah kesalahan.

NO. TEKNIS

PENULISAN CONTOH KESALAHAN DALAM SKRIPSI HAL.

1 Footnote Tidak menjorok ke dalam 1 cm Tidak rata kiri kanan (justify)

Bukan font Times New Roman

4, 5, 18,

2 Daftar Pustaka Tidak ada kesalahan

3 Kutipan

Langsung

Tidak ada kesalahan

4 Nama Surah

dan Ayat

Qs. Luqmān

Qs. Nūh

Qs. al-‘Alaq / 1:5

Qs. al-‘Ankabūt / 29:45

Qs. Yūsuf

14,

18,

19, 30

5 Transliterasi

Istilah

lauḥul maḥfūẓ, harusnya lauḥ al-maḥfūẓ

Fawātihus Suwar, harusnya Fawātiḥ al-

Suwar

1 44

6 Transliterasi

Nama Orang

7 Di kata depan

dan imbuhan

didalamnya, harusnya di dalamnya

ditempat, harusnya di tempat

diantaranya, harusnya di antaranya

2

3

38, dst

8 Panduan

Transliterasi

Harusnya ukuran teks bahasa Arabnnya 16

Typo: capital, harusnya kapital

xix,

dst

xxiii

9 Nomor Tabel Tidak ada kesalahan

10 Nomor Gambar/ Bagan

Tidak ada kesalahan

D. Pernyataan Pemeriksa Dokumen

Dokumen skripsi ini telah diverifikasi oleh:

Page 157: tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...

131

Nama verifikator 1 Sitti Zainab

Tanggal/

Bulan/Tahun 19/8/2022

Tanda Tangan

Nama verifikator 2

Heru Setiyahadi

Tanggal/

Bulan/Tahun 19/08/2022

Tanda Tangan