TRADISI PEMBACAAN SURAH-SURAH PILIHAN DI RUMAH TAHFIZ KHODIJAH MUKIM PONDOK AREN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: INDAH NADIA NIM: 11170340000184 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2022 M / 1443 H
157
Embed
tradisi pembacaan surah-surah pilihan di rumah tahfiz ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TRADISI PEMBACAAN SURAH-SURAH PILIHAN
DI RUMAH TAHFIZ KHODIJAH MUKIM
PONDOK AREN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh:
INDAH NADIA
NIM: 11170340000184
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2022 M / 1443 H
TRADISI PEMBACAAN SURAH-SURAH PILIHAN
DI RUMAH TAHFIZ KHODIJAH MUKIM
PONDOK AREN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh:
INDAH NADIA
NIM: 11170340000184
Pembimbing
Moh. Anwar Syarifuddin, M.A.
NIP: 19720518 199803 1 003
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULLUDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2022 M / 1443 H
iv
dc
VT
PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH
Skripsi yang berjudul TRADISI PEMBACAAN SURAH-SURAH PILIHAN DI RUMAH TAHFIZ KHODIJAH MUKIM PONDOK AREN telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 19 Juli 2022. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Jakarta, 19 Juli 2022
Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
ustażāt terhadap tradisi pembacaan surah al-Kahf, al-Mulk, al-Sajdah dan
Yāsīn, serta Respons santri terhadap manfaat tradisi pembacaan surah al-
Kahf, al-Mulk, al-Sajdah dan Yāsīn.
Bab kelima, berisi bagian penutup untuk memaparkan kesimpulan dan
hasil penelitian serta jawaban dari Rumusan Masalah yang dirumuskan,
serta saran untuk melakukan penelitian selanjutnya.
17
BAB II
TINJAUAN UMUM PEMBACAAN SURAH-SURAH PILIHAN
SEBAGAI BAGIAN DARI LIVING QUR’AN
A. Pengertian Pembacaan al-Qur’an
Pembacaan al-Qur’an adalah salah satu cara umat Islam untuk
memahami ajaran agama sekaligus aktivitas untuk mendekatkan diri kepada
Allah Swt. yang bernilai ibadah.1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pembacaan berasal dari kata dasar “baca” atau “membaca” yang dapat
diartikan sebagai upaya memahami isi dari sesuatu yang tertulis, baik
dengan cara melisankan atau hanya dari dalam hati. Secara istilah, membaca
adalah rangkaian aktivitas pikiran yang dilakukan dengan Indera
penglihatan untuk memahami suatu informasi yang terdapat dalam bentuk
simbol-simbol sehingga memiliki arti dan makna.2 Dari pengertian tersebut,
dapat dipahami bahwa pembacaan merupakan proses yang dilakukan
seseorang agar mendapatkan informasi, memperoleh pesan, memahami
makna, melalui tulisan yang bersumber dari teks tertentu.3
Al-Qur’an sebagai kitab suci berfungsi memberikan petunjuk kepada
umat manusia yang dapat menyampaikannya pada tujuan hidup yakni
kebahagiaan dunia akhirat.4 Keistimewaan al-Qur’an dipandang sebagai
lafaz teks agama yang berisi pesan kebaikan dan kebenaran, membuat kitab
suci ini memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca atau pendengarnya.5
Allah Swt. telah memberikan perintah kepada manusia untuk senantiasa
1 M. Abdul Qadir Abu Faris, Mensucikan Jiwa (Jakarta: Gema Insani, 2005), 90. 2 Dwi Sunar Prasetyono, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Sejak
Dini, Cet. 1 (Yogyakarta: Think, 2008), 57. 3 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2016), 3. 4 Fadlan Kamali Batubara, Metodologi Studi Islam “Menyingkap Persoalan
Ideologi Dari Arus Pemikiran” (Yogyakarta: Deepublish, 2019), 72. 5 Asep Sopian, Bahasa Kinesis Dalam al-Qur’an “Studi Bahasa al-Qur’an dalam
tindakan sehari-hari mereka, dan hal inilah yang dinamakan dengan Living
Qur’an.12
B. Fungsi Pembacaan al-Qur’an Bagi Kehidupan
1. Al-Qur’an Hudān (petunjuk)
Allah Swt. berfirman
ر المؤمنين الذين يعملو ان هذا القران يهدي للتي هي اقوم ويب لحت ش ن الصه
ان لهم اجرا كبيرا
Artinya: “Sungguh, al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang
paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang
mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang
besar.” (Qs. Al-Isra/17:9)
Kata hudān berasal dari kata hadā. Sari kata tersebut kemudian
membentuk kata hidayah dan al-hādī. Adapun secara bahasa, artinya adalah
menjelaskan, memberi tahu, dan menunjukkan. Dan al-hādī dapat diartikan
sebagai Yang memperlihatkan dan memperkenalkan kepada hamba-Nya
jalan mengetahui-Nya, sehingga para hamba mengakui rubūbiyyah-Nya.
Sedangkan secara istilah, hidāyah berarti “Tanda yang menunjukkan hal-
hal yang dapat menyampaikan seseorang kepada yang dituju.”13
Berdasarkan penjelasan di atas apabila dikaitkan dengan al-Qur’an
sebagai hudān maka fungsi al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt. adalah
untuk menjelaskan dan memberitahu manusia tentang jalan yang dapat
menyampaikannya kepada tujuan hidup, yaitu kebahagiaan dunia dan
akhirat. Atau bisa kita sebut al-Qur’an diibaratkan sebagai kitab yang
memuat rambu-rambu serta isyarat kepada insan manusia apa yang harus
dilakukan dan apa saja yang harus dijauhi dalam hidup ini. Hal ini pada
12 Riziem Aizid, Ajaibnya Surat-Surat Al-Qur’an Berantas Ragam Penyakit
(Yogyakarta: Diva Press, 2013), 321. 13 Kadar M. Yusuf, Studi Al-Qur’an (Jakarta: Amzah, 2012), 182.
22
dasarnya bertujuan untuk mengarahkan manusia dalam menjalani
kehidupannya di dunia. Jika manusia menuruti petunjuk yang diberikan
dalam al-Qur’an maka manusia akan terarah dan selamat sampai ke tujuan,
demikian pula sebaliknya.14
Al-Qur’an sebagai hudān akan mengantarkan manusia pada
keselamatan melalui konsep serta tata cara hidup yang baik. Dalam al-
Qur’an telah dijelaskan berbagai hal dengan rinci bagaimana konsep hidup
itu berjalan, baik itu dicontohkan melalui kisah hidup orang yang diberi
nikmat maupun kisah orang-orang yang sesat dan dimurkai oleh Allah Swt.
Hudan juga dapat dikaitkan dengan ṣirāṭal mustaqīm (konsep jalan yang
lurus) yakni cara berkehidupan yang lurus. Orang yang beriman kepada al-
Qur’an mereka pasti akan memiliki pola hidup yang Qur’ani, dengan
mengikuti petunjuk al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan ini.
Sementara orang-orang yang kafir mereka akan menjalani hidup yang
bertentangan dengan al-Qur’an. Oleh karena itu, hendaknya sebagai orang
mukmin memfungsikan al-Qur’an sebagai petunjuk, karena al-Qur’an dapat
membimbing kita untuk menempuh jalan hidup yang benar-benar di ridai
oleh Allah Swt.15
2. Al-Qur’an sebagai Furqān
Allah Swt. berfirman:
ل الفرقان على عبده ليكو ١ن للعلمين نذيرا تبرك الذي نز
Artinya: “Maha suci Allah yang telah menurunkan Furqān (al-
Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi peringatan kepada
seluruh alam. (Qs. al- Furqān / 25: 1)
14 Fadlan Kamali Batubara, Metodologi Studi Islam “Menyingkap Persolan
Ideologi Dari Arus Pemikiran” (Yogyakarta: Deepbublish, 2019), 72. 15 Sumantri Jamhari dan Amirulloh Syarbini, Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an,
39.
23
Fungsi lain dari al-Qur’an yakni, ia juga memiliki sifat al- Furqān
(pembeda). Secara bahasa kata furqān asal katanya adalah faraqa, yang
memiliki arti pembeda. Al-Qur’an dengan tegas menyebut dirinya sebagai
pembeda, adanya sifat pembeda tersebut menunjukkan bahwa fungsi al-
Qur’an diturunkan adalah untuk memisahkan hal-hal yang tidak disepakati
oleh manusia, seperti penentuan antara yang al-haqq (kebenaran) dan al-
bāṭil (kebatilan).16 Al-Qur’an diibaratkan sebagai tolak ukur untuk
membedakan kedua hal tersebut, nama furqān merupakan penjelasan dari
fungsi serta peran al-Qur’an sebagai pemisah hal yang antara yang benar
dan salah, serta antara yang jujur dan palsu, serta antara yang halal dan
haram.17 Dengan fungsi al-Qur’an ini manusia dapat memilah dan
membedakan antara kesesatan dengan petunjuk, serta antara jalan yang
menuju keselamatan dengan jalan yang menuju kesengsaraan, sehingga
kedua hal tersebut tidak saling bercampur aduk.18
Dengan merealisasikan fungsi al-Qur’an sebagai al-Furqān dalam
kehidupan, hal tersebut juga akan memperlihatkan kepada kita bagian
kelompok orang yang menerima al-Qur’an dan bagian kelompok orang
yang menentang al-Qur’an. Orang-orang yang menerima al-Qur’an sebagai
petunjuk Allah, mereka pasti akan berusaha keluar dari kesesatan menuju
al-Qur’an.19 Oleh karena itu ini merupakan fungsi yang sangat penting bagi
umat manusia, karena dengan adanya “pembeda” dengan demikian manusia
dapat berpegang teguh pada ajaran agama Islam sehingga hidupnya tidak
menyeleweng dari jalan hidup yang benar.20
16 Harjanji Hefni, Komunikasi Islam cet. II (Jakarta: Kecana, 2017), 30. 17 Ali Zainal Abidin, Rahasia Nama dan Sifat al-Qur’an (Jakarta: Rayyana
Komunikasindo, 2020), 47. 18 Kadar M. Yusuf, Studi al-Qur’an (Jakarta: Amzah, 2012), 184. 19 Sumantri Jamhari dan Amirulloh Syarbini, Kedahsyatan Membaca al-Qur’an,
44. 20 Wahyono Hadi Parmono dan Ismunandar, 17 Tuntunan Hidup Muslim
(Yogyakarta: Deepublish, 2017), 18.
24
3. Al-Qur’an sebagai Syifā’
ب ك ن ر وعظة م دور وهد م ايها الناس قد جاءتكم م ى وشفاء ل ما فى الص
لمؤمنين رحمة ل ٥٧و
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran
(al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada di
dalam dada dan rahmat bagi orang yang beriman.” (Qs. Yūnus/10:57).
Kata al-Syifā’ secara etimologi berasal dari bahasa Arab yang
memiliki arti obat, penawar, atau penyembuh.21 Secara istilah, obat
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyembuhkan
berbagai penyakit atau menghilangkan rasa sakit pada seseorang.
Sedangkan rasa sakit sendiri bisa bersifat lahiriah maupun sakit secara
batiniah, oleh karena itu tidak semua penyakit dapat disembuhkan melalui
metode pengobatan medis, akan tetapi terkadang ada penyakit yang
membutuhkan pengobatan secara spiritual.22
Dalam surah Yūnus ayat 57, al-Qur’an menyebut dirinya sebagai
“obat” bagi segala sesuatu yang terdapat di dalam dada. Sebagaimana
dengan fungsi dari obat yaitu untuk menyembuhkan penyakit, maka dalam
konteks ayat ini al-Qur’an menegaskan bahwa ia merupakan “penawar”
bagi penyakit yang bersemayam di dalam dada dan hati manusia. Adanya
hati adalah tempat yang berperan untuk menampung seluruh perasaan cinta,
benci, sifat terpuji dan buruk, serta tempat untuk menghadirkan rasa tenang
dan kegelisahan manusia. Penyakit yang ada di dalam hati seseorang ialah
penyakit yang bersifat rohaniah seperti takabur, iri dengki, ragu dan
sejenisnya. Sehingga dalam hal ini teks-teks suci Allah Swt. yang
21 Subhan Hi. Ali Diego, Islam Keindonesiaan: Redifinsi Toleransi Beragama
Dalam Al-Qur’an (Yogyakarta: Leutika Prio, 2020), 14. 22 Achmad Chodjim, Misteri Surah Yasin (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2013),
43.
25
terkandung dalam al-Qur’an berfungsi untuk menjadi “obat” atas segala
penyakit yang menghinggap pada jiwa hamba-Nya. 23
Jika kita mengaplikasikan maksud dari ayat ini dalam kehidupan,
maka dapat dikatakan bahwa ajaran yang dibawa oleh al-Qur’an akan
menyentuh hati manusia yang sering kali diselimuti oleh rasa lemah, ragu
dan berbagai macam kekurangannya. Melalui sentuhan al-Qur’an, keraguan
yang ada dalam jiwa manusia berangsur hilang dan kemudian berubah
menjadi keimanan. Dari sini perlahan ayat al-Qur’an berperan sebagai
“obat” bagi jiwa manusia, sehingga membuat manusia itu merasa siap untuk
naik ke tingkat selanjutnya dalam menggapai petunjuk-petunjuk kebenaran
Allah Swt. Dengan demikian hal itu akan membawa diri manusia kepada
akhlak luhur dan amal-amal kebaikan yang dapat mengantarnya pada
kedekatan Allah Swt., hingga melahirkan berbagai rahmat kepada dirinya
dan kelak berujung surga.24
4. Al-Qur’an sebagai Mau’iẓāh
Allah Swt. berfirman
موعظة لناس وهدى و لمتقين هذا بيان ل ١٣٨ ل
Artinya: “Al-Qur’an ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan
petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Āli
‘Imrān/3: 138)
Kata mau’iẓāh berasal dari wazan wa’aża ya’idzu wa’ażan yang
berarti nasehat, bimbingan, pendidikan dan peringatan.25 al-Qur’an dengan
tegas menyatakan dirinya sebagai al- mau’iẓah, hal ini berarti bahwa fungsi
al-Qur’an adalah sebagai pemberi nasihat dan peringatan kepada manusia.
23 M. Quraish Shihab, Tafsīr al-Misbah, Jilid 6, cet. IX (Jakarta: Lentera hati, 2008),
104. 24 M. Quraish Shihab, Tafsīr al-Misbah, 105. 25Syihabuddin Najih, “Mau’idzah Hasanah Dalam al-Qur’an Dan Implementasinya
Dalam Bimbingan Konseling Islam”. Ilmu Dakwah, vol.36, no.1 (Januari-Juni 2016): 148.
26
Nasihat yang terdapat dalam al-Qur’an disertai dengan janji-janji, serta
peringatan baik itu ancaman berupa neraka bagi orang yang melanggar
nasihat tersebut, maupun ganjaran berupa surga bagi setiap orang yang
mengikuti perintah-Nya.26
Allah Swt. menurunkan al-Qur’an sebagai kemudahan bagi manusia
untuk mengambil pelajaran, perenungan dan nasihat-nasihat serta
keterangan-keterangan yang sangat jelas, meyakinkan, mencukupi dengan
lengkap dan komplit. Melalui nasihat-nasihat yang terdapat dalam ayat al-
Qur’an, menunjukkan bahwa al-Qur’an mencakup seluruh penjelasan
tentang kehidupan manusia baik itu saat di dunia maupun akhirat. Dengan
demikian al-Qur’an telah memberikan pencerahan serta pelajaran yang
dapat kita ambil, agar sebagai manusia kita senantiasa mengingat, sadar,
serta mempelajari dan mengambil pelajaran yang disampaikan oleh al-
Qur’an.27
5. Al-Qur’an sebagai Rahmat
Allah Swt. berfirman
لمؤمنين ول يزيد رحمة ل ل من القران ما هو شفاء و وننز
٨٢الظهلمين ال خسارا
Artinya: “Dan Kami turunkan dari al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang
yang zalim (al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.” (Qs. al-
Isrā’/17:82)
Secara bahasa, kata raḥmah atau raḥmat berasal dari akar kata
raḥima-yarḥamu-raḥmah.28 Menurut Ibn Faris kata tersebut menunjukkan
26 Fadlan Kamali Batubara, Metodologi Studi Islam “Menyingkap Persoalan
Ideologi Dari Arus Pemikiran” (Yogyakarta: Deepublish, 2019),72. 27 Wahbah az-Zuhaili, Tafsīr al-Munīr, Jilid 14, cet. I (Jakarta: Gema Insani, 2014),
191. 28 Achmad Zayadi dan Mahasiswa IAT IAIN Salatiga, Menuju Islam Moderat
(Yogyakarta: Cantrik Pustaka, 2018), 69.
27
arti kelembutan hati, kehalusan dan kasih sayang. Sedangkan dalam
pandangan Ibn Manzhur ia menyebutkan bahwa ada perbedaan arti kata
rahmat jika dinisbahkan kepada Allah dan kata rahmat jika dinisbahkan
kepada manusia. Apabila dinisbahkan kepada Allah maka ia datang dengan
arti belas kasih, kebaikan dan rezeki. Sedangkan ketika dinisbahkan kepada
manusia, maka ia datang dengan arti kelembutan dan belas kasih. 29
Fungsi al-Qur’an sebagai rahmat adalah bahwa Kitab Suci ini
merupakan perwujudan rahmat dan kasih sayang Allah kepada manusia.
Ajaran yang terkandung di dalam al-Qur’an mengandung unsur kasih
sayang dalam berkehidupan, yang mana ajaran-ajaran tersebut bermaksud
untuk menanamkan perasaan lembut dan kasih sayang terhadap orang lain
bahkan alam sekitar.30 Dengan kata lain, Allah memberikan rahmat kepada
manusia melalui al-Qur’an agar manusia tidak hidup dalam kehinaan yang
bertentangan dengan prinsip kemanusiaan. Semua kemampuan yang telah
Allah berikan, seperti akal, indra, dan hati tidak serta merta membuat
manusia mengenali kebenaran dan menyelamatkannya dari kehinaan. Oleh
karena itu Allah Swt. menurunkan al-Qur’an untuk dijadikan pedoman agar
manusia dapat hidup.31
Kasih sayang Allah terhadap manusia tidak hanya dengan
menurunkan kitab suci al-Qur’an, akan tetapi bentuk rahmat Allah Swt.
dalam al-Qur’an dapat kita bagi menjadi tiga kelompok: 32
Pertama, rahmat yang Allah berikan untuk seluruh umat manusia. Hal
ini mencakup seluruh manusia, tidak terkecuali manusia yang mukmin atau
29 Ahmad Syauqi, Muhammad The Special One (Yogyakarta: Deepublish, 2020),
133. 30 Fadlan Kamali Batubara, Metodologi Studi Islam “Menyingkap Persoalan
Ideologi Dari Arus Pemikiran” , 72. 31 Kadar M. Yusuf, Studi al-Qur’an (Jakarta: Amzah, 2012), 184. 32 Abdurrahman, Methodologi Dakwah Membangun Peradaban (Medan: CV.
Pusdikra Mitra Jaya, 2020), 213.
28
kafir. Adapun rahmat untuk seluruh umat manusia ini adalah rahmat
menyangkut fisik seperti kesehatan, rezeki, bisa berbicara, melihat,
mendengar dan lain sebagainya. Kemudian raḥmat batin berupa
kebahagiaan, kedamaian, ketenangan hati. Lalu rahmat fitrah yang ada
dalam diri manusia yakni rasa mencintai lawan jenis, hewan, dan ingin
hidup berpasangan. Serta raḥmat akal yakni menyangkut keinginan untuk
berpikir, mencari ilmu pengetahuan, mengolah berbagai benda dan lain-
lain.
Kedua, yakni raḥmat yang Allah beri secara khusus untuk umatnya
yang beriman ketika ia di dunia maupun ketika di akhirat kelak, yakni
dengan menjaganya dari berbagai azab yang membinasakan (Qs. Hud ayat.
Ketiga adalah rahmat untuk seluruh makhluk dengan mengatur seluruh
urusannya dari sejak ia diciptakan hingga umat tersebut kembali kepada-
Nya (QS. al-A’raf ayat 56).
6. Al-Qur’an sebagai żikir
تط الذين امنوا وتطمىن قلوبهم بذك ال بذكر للاه مىن ر للاه
٢٨القلوب
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allahlah hati menjadi tenteram. (Qs. ar-Ra’d/13: 28)
Lafaz żikir apabila ditinjau menggunakan bahasa Arab, dikenal
dengan kata al-zikr yang berasal dari kata żakara-yażkuru-żakran memiliki
arti mengingat, mengucapkan, menyebut, menjaga dan mengagungkan.33
Dalam artian luas żikir adalah suatu perbuatan atau aktivitas yang dilakukan
oleh manusia sebagai upaya dalam mengingat Allah Swt. yang telah
33 Ahmad Worson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia (t.p: Pustaka Progressif, t.th),
482.
29
menciptakannya. Hal tersebut mencakup hampir semua bentuk ibadah dan
perbuatan baik yang bisa kita lakukan, contohnya seperti mengerjakan
Shalat, bertasbih menyebut nama Allah Swt., tahlil, lalu berdoa, serta
membaca al-Qur’an.34
Sebagaimana dalam surah al-Ra’d ayat 28 yang menerangkan bahwa
iman dalam diri manusia akan mempengaruhi mereka untuk senantiasa
ingat kepada Allah sebagai Tuhannya. Ketika seorang hamba itu beriman,
maka tujuan dan pusat ingatannya akan tertuju kepada Allah Swt. dan
hatinya akan terdorong untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Hal ini
dilakukannya dengan ber-żikir dengan melantunkan ayat-ayat suci al-
Qur’an, sehingga hal itu akan menimbulkan rasa tenang pada hati, jiwa,
pikiran sekaligus akan menghapuskan segala rasa sedih, gelisah, putus asa,
gundah, cemas, dan keragu-raguan atas semua masalah yang mereka hadapi
di dunia.
Di sinilah al-Qur’an berfungsi sebagai wasilah untuk manusia, yakni
seseorang dapat menemukan ketenangan hati melalui pembacaan żikir yang
terkandung dalam ayat-ayat sucinya. Segala manfaat yang manusia
dapatkan dari kegiatan ber-żikir kepada Allah Swt., pada intinya akan
menghadirkan rasa tenteram di dalam jiwa dan hati seseorang yang mana
itulah pokok terpenting sebagai sumber kesehatan jasmani dan rohani.
Dengan demikian, ketika ia secara rutin melakukan zikir akan membuat
dirinya tidak terpaku dalam memikirkan masalah duniawi.35
C. Ragam Tradisi dan Tujuan Pembacaan al-Qur’an di Masyarakat
Masyarakat muslim khususnya umat muslim Indonesia, memiliki
berbagai macam cara dalam berinteraksi dengan al-Qur’an. Hal ini
dilakukan dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai bentuk keyakinan
34 Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi dengan Islam Menuju Psikologi
Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), 156. 35 Hamka, Tafsīr Al-Azhar, Jilid 5, cet. I (Jakarta: Gema Insani, 2015), 348.
30
dan pemahamannya terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an.
Ragam aktivitas yang melibatkan pembacaan surah-surah tertentu dalam
al-Qur’an sudah menjadi bagian dari tradisi turun temurun yang dilakukan
oleh sekelompok masyarakat, baik yang dilakukan secara rutin maupun
pada saat momen tertentu. Berikut ini penulis cantumkan beberapa ragam
tradisi pembacaan al-Qur’an yang dilakukan umat muslim di Indonesia:
1. Tradisi Pembacaan Surah Yūsuf dan Maryam Saat Kehamilan
Tradisi pembacaan al-Qur’an yang telah menjadi salah satu
kebudayaan di Indonesia adalah pembacaan surah Yūsuf dan Maryam yang
dilakukan oleh ibu hamil ketika mengadakan upacara selamatan menjelang
kelahirannya. Tradisi yang diselenggarakan saat kandungan sang ibu sudah
berusia tujuh bulan ini dinamakan dengan Tingkeban atau Mitomi. Upacara
tersebut hanya dilakukan apabila anak yang dikandung adalah anak
pertama bagi si ibu, si ayah atau keduanya.36 Tradisi ini sudah dilakukan
secara turun temurun sejak dahulu dengan maksud untuk mendoakan agar
bayi yang berada dalam kandungan selalu diberi keselamatan, dan selama
kehamilan sang ibu dapat terhindar dari bahaya hingga waktu melahirkan
tiba.
Ada beberapa prosesi yang harus dilakukan dalam upacara
Tingkeban atau Mitoni, salah satunya adalah sesi pembacaan ayat-ayat suci
al-Qur’an. Hal ini dilakukan sebagai bentuk harapan dan keinginan orang
tua terhadap sang calon anak, oleh karena itu pihak keluarga akan
menunjuk seorang pemuka agama untuk memimpin pembacaan doa. Surah
yang dibaca dalam prosesi ini adalah surah Yusuf dan Maryam, kedua
surah tersebut dipilih karena masyarakat yakin bahwa surah Yusuf dan
36 Ridhoul Wahidi, “Hidup Akrab Dengan al-Qur’an: Kajian Living Qur’an dan
Living Hadis Pada Masyarakat Indragiri Hilir Riau”. Penelitian & Pengabdian, vol. 1, no.2
(Juli-Desember 2013): 106.
31
Maryam mengandung ciri khas tersendiri yang dianggap dapat
mempengaruhi kondisi calon bayi.
Sebagaimana dengan tujuan pembacaan surah Yūsuf yakni jika anak
yang dilahirkan adalah laki-laki, orang tua berharap ia akan mewarisi
ketampanan dan keteladanan seperti Nabi Yūsuf as. Sedangkan pembacaan
pada surah Maryam, merupakan bentuk harapan apabila anak yang
dilahirkan adalah perempuan ia senantiasa dapat menjaga kesuciannya
seperti Maryam. Oleh karena itu masyarakat Indonesia sangat meyakini
adanya pengaruh yang diberikan dari pembacaan surah-surah tersebut
terhadap bayi yang masih ada di dalam kandungan, sehingga kegiatan ini
sudah menjadi tradisi yang lumrah dilakukan para calon orang tua.37
2. Ayat-Ayat Suci Al-Qur’an Sebagai Media Pengobatan
Di antara banyaknya fungsi yang dimiliki oleh al-Qur’an sebagai
kitab suci, ia juga bertugas sebagai penyembuh atau dengan kata lain
disebut syifā’(obat). Dalam konteks Living Qur’an, ayat-ayat suci al-
Qur’an yang digunakan untuk menjadi media pengobatan sudah ada sejak
zaman Nabi Muhammad saw. Praktik tersebut dikenal dengan nama
ruqyah, di mana hal ini termasuk sebagai metode al-‘udzah (sebuah
perlindungan). Disebut demikian karena ruqyah berfungsi untuk
mengobati atau menyembuhkan orang-orang yang terkena penyakit rohani
seperti sihir (magic), mencegah dan melindungi seseorang dari gangguan
makhluk halus, lalu berfungsi juga untuk menyembuhkan sakit panas
karena sengatan hewan dan sejenisnya.38
37 Khaerani, Alfiandra, dan Emil El Faisal “Analisis Nilai-Nilai Dalam Tradisi
Tingkeban Pada Masyarakat Jawa Di Desa Cendana Kecamatan Muara Sigihan Kabupaten
Banyuasin.” Bhineka Tunggal Ika, vol.6, no.1 (Mei 2019): 75. 38 Sulthan Adam, Ruqyah Syar’iyyah: Terapi Mandiri Penyakit Hati dan Gangguan
Jin (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2018), 20.
32
Masyarakat Indonesia khususnya umat muslim sudah sangat akrab
dengan praktik pengobatan ruqyah, karena ruqyah dipercaya ampuh dalam
mengatasi berbagai keluhan penyakit spiritual yang dialami manusia.
Adapun ruqyah dapat kita pahami sebagai bentuk pengobatan Islam atau
terapi syari yang dilakukan dengan cara membacakan ayat-ayat al-Qur’an,
zikir serta doa-doa perlindungan yang sumbernya berasal dari Rasulullah
saw. Lantunan doa yang dibaca mengandung permohonan kepada Allah
Swt. agar mengangkat bala penyakit pada tubuh pasien ruqyah. Pada
umumnya metode ruqyah dilakukan pada orang yang mengalami penyakit
rohani seperti kesurupan, gangguan sihir atau penyakit-penyakit tertentu.
Ketika proses ruqyah, bacaan yang menjadi doa akan disertai dengan tiupan
dari mulut ke kedua telapak tangan atau anggota tubuh orang yang sedang
di ruqyah.39
Media pengobatan dengan ayat suci al-Qur’an juga pernah dilakukan
oleh Rasulullah saw sendiri. Hal ini terjadi ketika beliau sedang berada
dalam posisi sujud saat Shalat, kemudian ada seekor kalajengking yang
datang dan menyengat tubuhnya. Untuk meredakan sakitnya, saat itu
Rasulullah saw mengambil wadah yang berisi air dan mencampurkan
larutan garam ke dalam wadah tersebut. Selanjutnya beliau meletakkan
bagian tubuh yang tersengat kalajengking itu ke dalam air, sembari ia
membaca surah al-mu’āwwiżatain dan surah al-Ikhlaṣ hingga rasa sakit
yang dialaminya membaik. Kejadian yang dialami Rasulullah saat digigit
kalajengking ini menggambarkan kepada kita bahwa dalam proses
pengobatan alami yang dipadukan dengan spiritualitas pembacaan firman-
39 Nasrudin Rahmat, Ruqyah: Kiat Membentengi Diri dan Keluarga dari Gangguan
Jin Meningkatkan Karier dan Kesehatan Memperlancar Rezeki dan Jodoh (Pekalongan:
NEM, 2015), 6.
33
firman Allah Swt. adalah dua media penyembuh yang memiliki hubungan
saling keterkaitan sehingga berdampak pada kesembuhan penderitanya.40
Dalam Islam hukum melakukan ruqyah untuk media pengobatan
adalah mubah (boleh), bahkan hal ini dianjurkan oleh syariat. Allah Swt.
menurunkan surah al-Falaq dan al-Nās yang salah satu fungsi nya sebagai
pencegahan dan terapi bagi orang-orang beriman yang terkena sihir.
Apabila kita menelusuri hadis-hadis Nabi, maka kita akan menemukan
pengobatan berdasarkan doa yang di dalamnya melibatkan penggunaan
ayat-ayat suci al-Qur’an, dan itu disebut ruqyah. Dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Muslim dan Abū Daud dijelaskan bahwa Auf ibn Mālik
bertanya kepada Rasulullah tentang pengobatan secara ruqyah, dan
Rasulullah saw pun menjawab bahwa kegiatan ruqyah itu diizinkan asalkan
tidak mengandung kemusyrikan.41
3. Tradisi Tahlil dan Pembacaan Surah Yāsīn
Masyarakat Indonesia memiliki banyak tradisi yang
mengharuskannya untuk berinteraksi secara langsung dengan al-Qur’an,
salah satunya adalah tradisi tahlilan dan yasinan. Kegiatan tahlil merupakan
suatu ritual keagamaan (takzīah) yang dilakukan secara bersama-sama oleh
masyarakat untuk memperingati hari kematian seseorang. Pada umumnya
acara tersebut diselenggarakan setelah selesai proses penguburan jenazah,
namun terkadang sebagian orang juga menyelenggarakannya dari sebelum
jenazah dimakamkan. Kegiatan tahlilan ini digelar oleh keluarga sang
mayat di rumahnya dan akan dihadiri oleh banyak tamu yakni sanak
40 Mas’udi, “Terapi Qur’ani Bagi Penyembuhan Gangguan Kejiwaan, Analisis
Pemikiran Muhammad Utsman Najati tentang Spiritualitas al-Qur’an bagi Penyembuhan
Gangguan Kejiwaan”. Bimbingan Konseling Islam, vol.8, no.1 (Juni 2017): 141-142. 41Rohmansyah, Muhammad Saputra Iriansyah, Fahmi Ilhami, Gilang Ari Widodo,
“Hadis-Hadis Ruqyah Dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Mental” Islam Futura,
vol.18, no.1 (Agustus 2018): 84.
34
saudara, kerabat, serta penduduk sekitar untuk berkumpul di rumah
tersebut.42
Kegiatan tahlilan dilakukan mulai saat hari pertama meninggalnya
sang mayat hingga memasuki hari ketujuh, selanjutnya dilakukan lagi pada
hari ke empat puluh sampai hari ke seratus. Rangkaian acara tahlilan diisi
dengan melakukan pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an, berzikir, dan
membaca doa-doa lainnya untuk dikirimkan kepada arwah mayat. Dari
sekian banyaknya materi bacaan tahlil (ال اله اال هللا) yang dibaca secara
berulang-ulang, salah satu surah yang juga dibaca dalam kegiatan tahlil
adalah pembacaan surah Yāsīn. Dan apabila pembacaan doa-doa ini telah
selesai, biasanya akan dilanjutkan dengan kegiatan ceramah oleh salah
seorang ustaz untuk menyampaikan siraman rohani keagamaan kepada
keluarga yang sedang berduka dan para tamu yang hadir.43
Rutinitas tahlilan dan yasinan ini sudah menjadi hal umum yang
dilakukan oleh masyarakat Indonesia, bahkan tidak hanya untuk
memperingati hari kematian saja namun tradisi tahlilan dan yasinan juga
diselenggarakan sebagai aktivitas mingguan di majelis taklim dan zikir,
maupun setiap malam Jumat oleh masyarakat secara pribadi maupun
bersama-sama.44
Kegiatan tersebut diyakini umat muslim sebagai upaya mereka dalam
berijtihad dan menyiarkan ajaran Islam serta nilai-nilai yang terkandung
dalam al-Qur’an. Hal itu dilakukan dengan cara mengajak masyarakat atau
orang-orang di sekitarnya untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
melalui tradisi membaca al-Qur’an. Dalam hal ini, salah satu surah yang
Dari Jabir r.a., ia berkata, “Nabi saw. Tidak akan tidur sampai beliau
membaca Alif Lam Mim Tanzīl al-Sajdah dan Tabārak AllaŻī Biyadihi
al-Mulk (Al-Mulk/67: 1). (HR. Ahmad)
Surah al-Sajdah ini memiliki keutamaan tertentu yang bisa didapatkan
oleh pembacanya, hal itu disebutkan dalam sebuah hadis yang menerangkan
bahwa surah al-Sajdah dapat memberikan syafaat (pembelaan) kepada
pembacanya di hadapan Allah Swt. Meskipun orang tersebut sering
melakukan dosa, Allah Swt. mengampuni hamba-Nya itu karena amalan
dari kegiatan pembacaan surah al-Sajdah yang dilakukan semasa hidupnya.
Ini menunjukkan kepada kita bahwa surah al-Sajdah dapat menyelamatkan
pembacanya dari siksa dosa ketika di akhirat kelak.
57 M. Quraish Shihab “Tafsīr al-Misbah”, Jilid 11(Lentera Hati: 2016), 171-172. 58 Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, Jilid 23, hadis no 14132 (Beirut:
Al-Resalah Publisher, 1997), 26.
42
ية أخبرنا أبو المغير ة حدثنا عبدة عن خالد بن معدان قال: اقرءوا المنج
أن رجل كان يقرؤها مايقرأ شيئا غيرها وكان وهي الم تنذيل فإنه بلغني
اغفرله فإنه كان يكشر كثير الخطايا فنشرت جناحها عليه وقالت: رب
ب فيه وقال: اكتبوا له بكل خطيئة حسنة وارفعوا له ءتي فشفعها اقرا لر
درجة 59
Artinya: Diriwayatkan oleh Imam ad-Dārimi dari Khālid bin Ma’dan
RA, ia berkata “Bacalah al- Munjīyat (surah penyelamatan) yakni
surah as-Sajdah, karena saya mendapatkan keterangan bahwa ada
seorang yang biasa membacanya dan tidak membaca lain-lainnya,
sedangkan ia banyak berdosa. Kemudian surah ini menghamparkan
sayapnya dan berkata “Wahai Tuhanku, ampunilah orang ini karena
ia selalu membacaku.” Maka Allah menerima pembelaan (syafā’at)
nya itu. Dan Dia berfirman, “Tulislah untuk hamba-Ku itu pada setiap
dosa dengan kebaikan dan tinggikanlah derajat kedudukannya.”
Kemudian, surah al-Sajdah ini mengandung penjelasan terkait
beberapa hal di antaranya adalah dibuka dengan penegasan bahwa al-
Qur’an merupakan kitab suci yang sedikit pun tidak ada keraguan yang
Allah turunkan kepada Nabi Muhammad saw. Selanjutnya, surah ini berisi
pemaparan tentang bukti-bukti keesaan Allah Swt., hingga
mendeskripsikan keadaan para pendosa yang kafir dan keadaan orang-orang
Mukmin yang taat kepada Allah Swt.
Para pendosa tersebut saat di akhirat diliputi oleh kehinaan dan
kondisi yang mengenaskan, dan mengalami penyesalan sehingga ingin
kembali ke dunia supaya bisa beramal Shaleh. Kandungan surah al-Sajdah
yang memuat hal-hal tersebut secara gamblang disebutkan dalam kitab
tafsir Ibn Kaṣīr 60 sebagai berikut:
Tabel 2.3 Pemetaan Kandungan Surah al-Sajdah
59Abdullah bin abd Raḥman Abū Muhammad ad-Dārimi, Sunan ad-Dārimi (Beirūt:
Dār al-Kitab al-‘Arabi, 1407 M), 546. 60Ibn Kathīr, Terjemah Tafsīr Ibn Kathīr, Jilid 6, (Bogor: Pustaka Imam asy-Syafī’i,
2004), 421-437.
43
AYAT KANDUNGAN
1-3 Nabi Muhammad bukan yang menciptakan al-
Qur’an
4-6 Periode diciptakannya alam semesta
7-9 Allah sebaik-baiknya yang menciptakan segala
sesuatu
10-11 Kaum musyrikin memberi pernyataan terhadap
kebangkitan
12-14 Kondisi kaum musyrik saat terjadinya hari
kiamat
15-17 Orang-orang yang mengimani ayat-ayat Allah
Swt.
18-22 Pada hari kiamat Allah memberi keadilan dengan
memisahkan golongan orang beriman dan orang
fasik
23-25 Penjelasan tentang hamba Allah dan Rasul-Nya,
Musa yang diberikan Kitab kepadanya
26-27 Kisah kaum terdahulu yang layak dijadikan
pelajaran
28-30 Orang kafir yang tergesa-gesa. Dan saat hari
kemenangan iman orang kafir tidak akan berguna
4. Surah Yāsīn
Berdasarkan tartib mushafi surah Yāsīn merupakan surah yang terdiri
dari 83 ayat dan berada dalam urutan ke-36 dari 114 surah dalam al-Qur’an.
Surah ini merupakan salah satu surah yang dikategorikan sebagai Fawātih
al-Suwar (pembuka surah), dan pengelompokannya termasuk dalam
golongan surah Makkiyah.61
Adapun dalam proses penurunannya, ia adalah urutan surah ke-41
yang diturunkan setelah surah al-Jinn dan sebelum surah al-Furqān. Surah
Yāsīn juga diibaratkan sebagai Qolbu al-Qur’an/Jantung al-Qur’an.62 Imam
Ghazali berpendapat bahwa penamaan tentang surah Yāsin itu disebabkan
Nadia, Pondok Aren, 15 November 2021, Banten. 4 Healing artinya “penyembuhan”, namun sepertinya penulis mendapat kesan
bahwa rumah Tahfiz ini bukan tempat terapi, tetapi tempat menghafal al-Qur’an. Dari sini
penulis berkesimpuan bahwa istilah healing yang dimaksud narasumber bukan berarti
proses penyembuhan, tetapi lebih menyerupai proses akomodasi bagi santri dalam berinteraksi dengan yang lain di rumah tahfiz Khadijah mukim, agar mereka tidak ingat
rumah dan betah tinggal di asrama. 5 Inayah (Kepala Program Rumah Tahfiz Khodijah Mukim), diwawancarai oleh
Indah Nadia, Pondok Aren, 13 November 2021, Banten. 6 Lihat hasil wawancara dengan Siti Kimora. 7 Lihat hasil wawancara dengan Shabila Ayu, Vika Elisa, dan Salma Izzatul.
66
mendapat kemudahan dalam menghafal.8 Manfaat lain yang dirasakan
adalah kasih sayang lebih yang diberikan orang tua semenjak santri
memutuskan menjalani program menghafal al-Qur’an di Rumah Tahfiz 9,
hal itu beriringan dengan kabar baik yang senantiasa diberikan keluarga
untuk mereka sehingga menjadi semangat santri mengikuti proses
menghafal al-Qur’an di asrama.10 Berbagai manfaat yang diperoleh atas
pembacaan surah-surah pilihan sebagai kegiatan zikir tersebut, pada
akhirnya menimbulkan perasaan tidak nyaman apabila tidak membacanya
dalam keseharian. Hal tersebut disebabkan pembacaan zikir yang dinilai
mendatangkan berkah tersendiri, membuat santri mendapat kenyamanan
selama tinggal di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim karena hati dan
pikirannya menjadi lebih tenang.11
Adapun mengapa hanya keempat surah tersebut saja yang dijadikan
sebagai pembacaan wajib untuk santri, Umi Vita12 mengatakan bahwa
secara keseluruhan ada tujuh surah yang dijadikan amalan rutin di Rumah
Tahfiz Khodijah Mukim. Surah tersebut terdiri dari surah al-Mulk, al-
Sajdah, al-Kahf, dan Yāsīn. Kemudian ada juga surah al-Ikhlas, al-Falaq,
dan al-Nas yang termasuk sebagai bacaan żikir pagi dan petang dalam
pembacaan al-Ma’tsūrat santri. Dari ketujuh surah tersebut, ada enam surah
yang merupakan kebiasaan wirid Qur’an Rasulullah yakni surah al-Mulk,
al-Sajdah, al-Kahf, al-Ikhlas, al-Falaq dan al-Nās.
Sedangkan surah Yāsin menurut Umi Vita, merupakan salah satu
surah pilihan, sehingga pada saat mendatang dapat berganti dengan surat
yang lain. Hal ini disebabkan karena semua surah dalam al-Qur’an memiliki
8 Lihat hasil wawancara dengan Yasika Masenin. 9 Lihat hasil wawancara dengan Hanny Fitrianti, dan Aira Sakinah. 10 Lihat hasil wawancara dengan Puteri Andhe. 11 Lihat hasil wawancara dengan Milky Haura dan Syalima Azura. 12 Nurfitasari, wawancara.
67
keutamaannya masing-masing, yang tidak hanya terdapat pada surah
tertentu saja. Pendapat yang hampir sama juga disampaikan oleh Ibu
Yulia,13 menurutnya menjadikan surah-surah pilihan ini sebagai praktik
amalan rutin pembacaan al-Qur’an didasarkan atas sunah Rasulullah saw,
oleh karena itu sebagai umat Muslim sudah semestinya mengikuti teladan
yang beliau lakukan. Secara sederhana, Ibu Yulia mengatakan sebagai
berikut: “Karena itu memang sunah ya, sebagaimana dengan yang
Rasulullah lakukan.”
Dalam hal pemilihan waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan
pembacaan terhadap surah-surah pilihan ini, menurut Umi Vita14
pembacaan surah al-Mulk, al-Sajdah dan Yāsīn sebelum tidur serta
pembacaan surah al-Kahf setiap hari Jumat pagi dimaksudkan agar ayat-
ayat al-Qur’an dan kandungan maknanya terekam dalam memori bawah
sadar para santri, selain itu diharapkan dapat mencegah dari gangguan setan
sepanjang malam dan selama tidur. Hal ini juga dianggap sebagai terapi
dan relaksasi fisik, pikiran, jiwa dan spiritual setelah santri seharian
beraktivitas dari sebelum subuh hingga malam berjuang menghafal ayat al-
Qur’an.
“Supaya ayat-ayat al-Qur’an dan kandungan maknanya bisa terekam
dalam memori bawah sadar santri, lalu menjauhkan gangguan syetan
sepanjang malam pas mereka tidur. Sebagai ini juga ya terapi dan
relaksasi fisik, pikiran, jiwa dan spiritual setelah full dari sebelum
subuh sampai malam berjuang untuk hafalin al-Qur’an.”
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Ibu Inayah,15 ia
mengatakan bahwa pemilihan waktu pembacaan surah al-Mulk, al-Sajdah,
dan Yāsīn yang dilaksanakan setiap hari sebelum tidur dikarenakan malam
hari merupakan akhir dari segala aktivitas santri di asrama. Sehingga
Selanjutnya adalah pendapat Umi Vita mengenai surah al-Mulk. Pada
saat diwawancarai oleh penulis, ia menjelaskan bahwa kandungan surah al-
Mulk memuat tentang ketetapan hidup dan mati sebagai ujian kehidupan
bagi umat manusia, lalu kebesaran Allah Swt. dalam menciptakan alam
semesta, ancaman Allah Swt. kepada orang kafir, hingga peringatan dan
janji Allah terhadap hamba-Nya yang senantiasa bersyukur. Berikut adalah
keterangan yang diutarakan oleh umi Vita:
“Pertama penjelasan bahwa hidup dan mati adalah ujian bagi
manusia. Kedua menjelaskan bahwa Allah menciptakan langit dan
bumi berlapis-lapis dan semua ciptaan-Nya memiliki keseimbangan.
Ketiga perintah Allah untuk memperhatikan isi alam semesta.
Keempat menjelaskan azab Allah yang diancamkan kepada orang-
orang kafir. Kelima menjelaskan bahwa Allah menjadikan bumi
sedemikian rupa sehingga umat manusia mudah memperoleh rezeki.
Keenam peringatan Allah kepada manusia bahwa sangat sedikit orang
yang mau bersyukur atas nikmat Allah. Ketujuh janji Allah kepada
orang-orang mukmin.”
Selanjutnya umi Vita menyampaikan isi kandungan yang terdapat
dalam surah al-Kahf, di antaranya adalah penjelasan tentang berbagai
hukum yang berkaitan dengan tauhid, peringatan mengenai larangan
membangun suatu tempat beribadah di atas makam, serta berisi penjelasan
tentang kepemimpinan teladan yang dapat dicontoh oleh rakyat. Adapun
beliau menerangkan seperti berikut:
“Pertama tentang kekuasaan Allah yang dapat memberi daya hidup
kepada yang dikendaki-Nya di luar hukum kebiasaan. Kedua
menjelaskan tentang dasar-dasar tauhid dan keadilan Allah. Ketiga
berisi dasar hukum wakalah. Keempat menjelaskan larangan
membangun tempat ibadah di atas kuburan. Kelima menjelaskan
kebolehan merusak barang untuk menghindari bahaya yang lebih
besar. Keenam menceritakan tentang kisah Nabi Khidir dan cerita
Zulkarnain dengan Ya’juj Ma’juj. Ketujuh menjelaskan kekuatan
iman kepada Allah. Kedelapan menjelaskan adab-adab murid kepada
gurunya, dan Kesembilan menjelaskan contoh-contoh memimpin dan
memerintah rakyat.”
80
Terakhir, Umi Vita menjelaskan isi kandungan Mu’awwiżatain yakni
surah al-Falaq berisi tentang perintah Allah agar kita berlindung kepada-
Nya dari segala macam kejahatan dari luar dirinya. Sedangkan kandungan
Surat al-Nās adalah perintah kepada manusia agar berlindung kepada Allah
dari segala macam kejahatan yang masuk ke dalam jiwanya dari jin dan
manusia. Masih dalam wawancara penulis dengan umi Vita, ia juga
menyampaikan kandungan dari surah al-Ikhlas, al-Falaq dan al-Nās yang
termasuk sebagai surah-surah yang dibaca oleh santri secara rutin dalam
kesehariannya dalam bacaan żikir pagi dan petang. Ia menyebut bahwa
kandungan Surah al-Ikhlas berisi penegasan atas keesaan Allah, dan
menolak segala macam kemusyrikan serta menerangkan bahwa tidak ada
sesuatu yang dapat menyamai-Nya.
Meski tidak sedetail Umi Vita, Ibu Yulia33 menjelaskan hal yang sama
seputar kandungan surah al-Mulk. Ia berpendapat bahwa secara
keseluruhan surah al-Mulk berisi tentang kekuasaan Allah. Hal ini sejalan
dengan apa yang telah disampaikan oleh Umi Vita mengenai kandungan
surah al-Mulk tersebut. Namun Ibu Yulia tidak menjelaskan secara detail,
ia hanya memberikan inti dari kandungan surah al-Mulk saja. Sedangkan
untuk surah al-Sajdah dalam wawancara penulis dengan Ibu Yulia, ia
mengatakan bahwa kandungan surah al-Sajdah berisi tentang ketundukan
manusia kepada Allah Swt. Namun, di sini Ibu Yulia juga tidak memberikan
penjelasan lebih spesifik terhadap isi kandungan surah al-Sajdah yang
dimaksud kepada penulis saat sesi wawancara.
Sementara itu, dalam wawancara seputar isi kandungan surah al-Kahf
Ibu Yulia menjelaskan bahwa surah ini memuat beberapa hal di dalamnya
salah satunya adalah berisi tentang ujian agama. Ujian agama yang
33 Yulia Apriati, wawancara.
81
dimaksud merupakan ujian agama yang dialami oleh pemuda al-Kahf, di
mana para pemuda tersebut melarikan diri dari kekejaman seorang
pemimpin zalim di tempat tinggalnya untuk mempertahankan keimanan
mereka. Sehingga bagi Ibu Yulia, Allah menurunkan surah al-Kahf dengan
tujuan untuk memberi hikmah dan pembelajaran kepada kita di saat ini
bahwa ada ujian terhadap agama sebagaimana yang dialami oleh pemuda
al-Kahf. Selanjutnya, ibu Yulia menuturkan bahwa dalam isi kandungan
surah al-Kahf terdapat ujian dalam menuntut ilmu. Hal ini Allah kisahkan
dalam kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir.
Kemudian ibu Yulia juga mengatakan ada ujian kekuasaan. Ia
menyebut bahwa di dalam surah al-Kahf Allah mengisahkan tentang Raja
Zulkarnain bagaimana dia menggunakan kekuasaannya untuk membantu
kemaslahatan umat. Raja Zulkarnain berhasil membangun dinding yang
sangat kokoh untuk melindungi orang-orang dari ketegangan Ya’juj dan
Ma’juj, yang mengakibatkan Ya’juj dan Ma’juj tidak mampu mendakinya
karena sangat tinggi dan mereka tidak dapat melubanginya karena sangat
kokoh. Beliau memaparkan sebagai berikut:
“Surah al-Kahf itu panjang, dia tentang ujian agama. Jadi Allah
menurunkan al-Kahf untuk memberikan hikmah pembelajaran buat
kita di saat ini bahwa ada ujian terhadap agama, dan itu yang dialami
oleh pemuda al-kahf. Lalu ada ujian dalam menuntut ilmu yang Allah
kisahkan dalam kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir bagaimana harus
bersabar dalam menuntut ilmu. Ada juga yang namanya ujian harta,
bagaimana Allah mengisahkan dua pemilik kebun, pemilik kebun
tersebut ada yang memang dia sombong. Dia menganggap bahwa
semua yang ia miliki itu adalah kepunyaan dia, lalu Allah
menghancurkannya dengan seketika dan itu mudah bagi Allah.
Makanya kita gak boleh sombong ya, seperti menganggap oh ini
punya saya, saya hebat, seperti itu. Lalu ada ujian kekuasaan, di mana
Allah mengisahkan tentang Raja Zulkarnain bagaimana dia
menggunakan kekuasaannya untuk membantu kemaslahatan umat,
Ya’juj dan Ma’juj itu .. bagaimana Raja Zulkarnain membuat dinding
yang sangat kokoh untuk melindungi orang-orang dari ketegangan
Ya’juj dan Ma’juj dan itu akan roboh nanti saat kiamat dengan izin
82
Allah. Jadi Surat Al-Kahf ini benar-benar Masya Allah ya, kalau kita
tadaburi itu benar-benar pegangan kita, tentang agama, ilmu, harta
Tahta, semuanya masya Allah bisa menjadi pegangan kita. Kalau Al-
Mulk memang Masya Allah ya, Al-Mulk tentang kekuasaannya Allah
kan. Dan Al-Sajdah itu kalau saya baca artinya, ini bagaimana orang
itu tunduk kepada Allah.”34
Dari sekian banyak kisah dan ujian yang disebutkan di atas, menurut
Ibu Yulia penting untuk membaca surah al-Kahf yang juga sekaligus
melakukan tadabur secara benar, sehingga pembacanya dapat mengambil
pegangan dalam hidup. Menurutnya, hal ini disebabkan surah al-Kahf
memiliki banyak sekali pelajaran mengenai kehidupan manusia yang bisa
di ambil hikmahnya seperti pelajaran tentang agama, ilmu, harta dan tahta,
yang semuanya telah Allah sediakan dalam surah al-Kahf dan menurut Ibu
Yulia hal ini sangat membantu manusia dalam menjadikan sandaran
hidup.35
Masih seputar kandungan surah al-Kahf, dari hasil penelusuran
penulis terhadap kisah-kisah dimaksud, ditemukan beberapa informasi
tambahan yang penulis dapatkan tentang ujian ilmu dalam surah al-Kahf
ini. Bahwasanya pada saat itu Allah Swt. memerintahkan Nabi Musa untuk
memperdalam ilmunya kepada seorang hamba-Nya bernama Nabi Khidir.
Selama berguru dengan Nabi Khidir, banyak peristiwa yang menjadi
pembelajaran sangat berharga untuk Nabi Musa. Hal itu terjadi ketika Nabi
Musa tidak mampu sabar terhadap perbuatan yang dicontohkan oleh Nabi
Khidir, ia selalu bertanya tanpa menunggu penjelasan terlebih dahulu dari
Nabi Khidir.36
34 Yulia Apriati, wawancara 35 Yulia Apriati, wawancara. 36 Aminah, “Konsep Ilmu Ladunni dalam Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir”. al-
Fath, vol.14, no.2 (Juli-Desember 2020),154.
83
D. Respons Santri terhadap Tradisi Pembacaan Surah al-Sajdah, al-
Mulk, Yāsīn, dan al-Kahf.
Pada sub bab ini penulis akan memaparkan terkait dengan respons
santri atas praktik pembacaan surah al-Mulk, al-Sajdah, Yāsīn, dan al-Kahf
yang mereka lakukan secara rutin dalam kesehariannya di asrama. Respons
yang dimaksud akan dibagi menjadi 2: (1) tujuan pembacaan dan (2)
manfaat yang dirasakan santri dari pembacaan tersebut. Adapun jamaah dari
kegiatan pembacaan surah-surah pilihan tersebut merupakan santri Rumah
Tahfiz Khodijah Mukim.
Jawaban secara umum terhadap respons jamaah dalam kegiatan ini
relatif baik, meski pada awalnya mereka juga merasa keberatan. Melalui
wawancara penulis dengan seluruh santri, pendapat mereka terhadap
kegiatan pembacaan surah-surah pilihan ini cukup baik dan bervariatif,
meskipun sebagian besar dari mereka menyatakan ketika pada awalnya baru
menjadi santri tentunya merasakan beberapa hambatan dan juga keberatan
dengan kewajiban tersebut.
Kondisi ini disebabkan oleh beberapa kendala yang dirasakan santri
seperti mengantuk, belum terbiasa, dan faktor yang lainnya. Akan tetapi
seiring berjalannya waktu para santri tidak merasa terbebani lagi dengan
praktik pembacaan keempat surah pilihan al-Mulk, al-Sajdah, Yāsīn, dan
al-Kahf. Pada saat ini santri merasa dengan adanya kegiatan tersebut,
mereka justru dapat merasakan banyak manfaat. Salah satunya adalah santri
menemukan ketenangan hati saat membaca surah-surah pilihan, serta
merasakan secara langsung keberkahan yang Allah berikan dari aktivitas
membaca al-Qur’an.
1. Tujuan dan Manfaat Pembacaan oleh Santri
Ada beberapa tujuan pribadi santri mengikuti pembacaan surah al-
Sajdah, al-Mulk, Yasin, dan al-Kahf selain dari memenuhi kewajiban
84
Rumah Tahfiz Khodijah Mukim. Hal tersebut penulis uraikan dalam tabel
yang berisi tujuan santri sebagaimana berikut:
Tabel 4. 1 Tujuan Santri Melakukan Pembacaan Surah-Surah Pilihan
No Nama Tujuan Pembacaan
1. Aira Sakinah Mendoakan orang tua, tabungan
hafalan, memperlancar bacaan
2. Syalima Azura Memperlancar bacaan
3. Shabila Ayu Melatih hafalan
4. Vika Elisa Mendoakan orang tua
5. Salma Izzatul Tidak ada
6. Siti Kimora Mendoakan kakek
7. Milky Haura Mendoakan orang tua
8. Puteri Andhe Memperlancar hafalan, mendoakan
orang tua dan keluarga
9. Yasika Masenin Mendoakan orang tua
10. Hanny Fitrianti Mendoakan orang tua
Dalam wawancara penulis dengan para santri Rumah Tahfiz
Khodijah Mukim, santri yang bernama Yasika mengatakan pada awalnya ia
merasa berat dengan kewajiban tersebut karena dirinya belum terbiasa.
Namun setelah mengikuti kegiatan ini secara rutin, Yasika merasa sangat
terbantu dalam proses menghafal al-Qur’an. Ia merasakan diberi
kemudahan ketika menghafal surah-surah yang lainnya, selain itu ia merasa
mendapat ketenangan setiap membaca surah-surah pilihan tersebut. Ia
mengatakan pada sesi pembacaan surah Yāsīn sebelum tidur, ia selalu
meniatkan dalam hati untuk mengirim doa kepada orang tuanya. Bagi
Yasika, kegiatan ini sudah menjadi rutinitasnya dan ia berharap semoga
Allah selalu memberi kemudahan pada dirinya dalam proses menghafal al-
Qur’an di asrama.37
37 Yasika Masenin (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim) diwawancarai oleh
Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.
85
Selanjutnya Puteri, Salma, dan Shabila berpendapat bahwa pada saat
sesi pembacaan keempat surah-surah tersebut mereka sering kali terkendala
oleh faktor mengantuk. Namun meskipun sampai sekarang masih terjadi,
mereka sangat ikhlas dan menyukai kegiatan pembacaan surah-surah
pilihan tersebut. Bagi Puteri, Salma, dan Shabila pembacaan surah al-
Sajdah, al-Mulk, Yāsīn, dan al-Kahf ini telah memberikan keberkahan
rezeki yang tidak disangka-sangka sebelumnya.38
Hal itu terjadi sebagaimana dengan pengalaman pribadi yang mereka
rasakan. Seperti ketika Shabila pernah menginginkan makanan “bakso”
yang sudah terbesit dalam hatinya, dan secara tiba-tiba wali santri dari santri
yang bernama Hanny datang ke asrama Rumah Tahfiz Khodijah Mukim
untuk menjenguk sembari membawakan bakso untuk seluruh santri.
“Qadarullah, Allah menggerakkan tangan mamanya Hanny untuk datang
dan beli bakso” (Shabila). Pengalaman sama juga disampaikan oleh Puteri
dan Salma, di mana mereka pernah menginginkan suatu makanan namun
tidak perlu menunggu waktu lama pasti akan selalu ada hamba Allah yang
mengirimkan rezeki makanan tersebut ke Rumah Tahfiz Khodijah Mukim.
Pendapat dari Shabila, Puteri dan Salma juga dikuatkan oleh
keterangan dari Kimora,39 ia mengatakan bahwa rezeki yang mereka
dapatkan selama menjadi santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim tidak
berhenti mengalir “Sering kak, apa aja gitu kayak mau makanan selalu ada
yang mengirim kesini. Kalau di rumah sendiri malah jarang, gak cepat kaya
di sini tercapainya.” Hal ini dirasakan sebagai berkah tersendiri dari
rutinitas pembacaan al-Qur’an yang selalu dilakukan para santri Rumah
38 Shabila Ayu, Putri Andhe, dan Salma Izzatul (Santri Rumah Tahfiz Khodijah
Mukim) diwawancarai oleh Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten. 39 Siti Kimora Nazihah (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim), diwawancarai oleh
Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.
86
Tahfiz Khodijah Mukim, di mana mereka selalu melantunkan pembacaan
ayat-ayat suci al-Qur’an dalam kesehariannya.
Adapun selain di asrama, mereka juga melakukan pembacaan surah-
surah pilihan tersebut di rumah meskipun tidak semuanya. Ketika di rumah,
Shabila membaca surah al-Mulk, dan al-Kahf setiap sebelum tidur.
Sedangkan surah al-Kahf ia baca setiap malam Jum’at. Lalu Puteri
mengatakan, jika di rumah ia rutin membaca surah al-Wāqi’ah, ar-Raḥmān
dan al-Mulk. Salma juga melakukan pembacaan surah al-Mulk dan al-Kahf
di rumah secara rutin bersama keluarganya. Sedangkan Kimora hanya
membaca surah al-Mulk setiap sebelum tidur saat di rumah.
Kemudian harapan dari Shabila, Putri, dan Salma terhadap praktik
pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an yang kini telah menjadi bagian dari
keseharian mereka adalah, semoga mereka dapat ber Istiqomah dalam
menghafal al-Qur’an dan diberi keberkahan dalam hidupnya. Kimora juga
demikian, ia berharap melalui pembacaan al-Qur’an yang dilakukannya
setiap hari kelak dapat membawa dirinya sebagai penghuni surga dan diberi
kelancaran selama proses menghafal al-Qur’an di Rumah Tahfiz Khodijah
Mukim.
Selanjutnya penulis mewawancarai Syalima,40 ia merupakan satu
orang santri yang sejak awal tidak merasa keberatan dengan adanya
kewajiban pembacaan surah-surah pilihan. Syalima mengatakan, ia merasa
senang dengan adanya kegiatan tersebut dan tidak terbebani sedikit pun. Hal
ini disebabkan karena Syalima merasa di pondok sebelumnya ia sudah
menjalani kegiatan pembacaan surah-surah pilihan sehingga dirinya tidak
begitu kaget lagi. Melalui aktivitas pembacaan surah-surah pilihan ini, ia
40 Syalima Azura Fitrah, (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim), diwawancarai
oleh Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.
87
menemukan ketenangan hati dan merasa tidak nyaman apabila tidak
membaca surah-surah pilihan tersebut.
Ketika di rumah, Syalima juga membiasakan diri untuk membaca
surah al-Mulk setiap malam, surah Yāsīn setiap malam Jumat dan surah al-
Kahf setiap Jumat pagi. Adapun terkait dengan keberkahan dari membaca
al-Qur’an, ia memiliki pendapat yang sama dengan santri lain Ia
menegaskan, “Iya kak keinginan, misalnya dalam hati baru ingin apa gitu
tapi di sini sudah tercapai duluan.” Namun ia tidak menjelaskan secara lebih
detail mengenai keinginannya yang tercapai. Syalima berharap semoga
dengan ia rutin membaca surah-surah pilihan, dirinya dapat diberi
kemudahan dalam menghafal al-Qur’an serta kelancaran dalam
membacanya.
Selanjutnya adalah Hanny,41 Hanny berpendapat bahwa pada saat
pertama kali ia melakukan pembacaan surah-surah pilihan dirinya merasa
sedikit terkendala dengan kemampuan bacaannya. Hal itu disebabkan
karena Hanny masih “tersendat-sendat” ketika membaca surah dengan ayat
yang panjang, akan tetapi seiring berjalannya waktu ia dapat membaca
surah-surah tersebut dengan lancar dan hingga saat ini ia tidak merasa
terbebani lagi. Selain itu ketika sesi pembacaan surah-surah pilihan sebelum
tidur (al-Sajdah, al-Mulk dan Yāsīn) Hanny selalu niatkan dalam hati untuk
mengirimkan doa kepada Ayahnya yang telah wafat. “Bacanya kan ada al-
Mulk, al-Sajdah sama Yāsin. Kebetulan ayah ku juga udah enggak ada, jadi
sekalian kirim doa untuk ayah”. Menurut Hanny, kegiatan pembacaan
surah-surah pilihan ini sangat mempengaruhi kondisi perasaannya agar jauh
lebih merasa tenang dan ia merasa jauh lebih disayang oleh orang tuanya
dari sebelumnya.
41 Hanny Fitrianti (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim), diwawancarai oleh
Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.
88
Pendapat yang hampir sama juga diutarakan oleh Aira.42 Menurutnya
pada awalnya ia sempat keberatan dengan kewajiban membaca surah-surah
pilihan yang ditetapkan oleh Rumah Tahfiz Khodijah Mukim. Hal itu terjadi
karena ia belum terbiasa, sehingga ada sedikit rasa “malas” untuk
membacanya. Namun ketika ini sudah menjadi rutinitas sehari-hari di
asrama, justru sekarang Aira sangat menyukai kegiatan pembacaan surah-
surah pilihan tersebut. Bahkan, apabila ia tidak membacanya akan muncul
perasaan tidak nyaman dan seperti ada yang kurang.
Manfaat yang Aira rasakan sejak ia melakukan pembacaan surah-
surah pilihan adalah dirinya selalu mendapat kabar baik dari keluarga “Aku
jadi selalu dapat kabar baik waktu ditelefon sama orang tua”. Hal ini
baginya tidak lepas dari kegiatan yang ia selalu lakukan di Rumah Tahfiz
Khodijah Mukim, yaitu menghafalkan ayat-ayat suci al-Qur’an dan secara
rutin menjalankan pembacaan surah-surah pilihan. Dengan adanya kegiatan
tersebut, ia berharap agar Allah Swt. dapat mengampuni segala dosanya dan
pahala yang diperoleh juga dapat mengalir ke orang tuanya.
Kemudian selanjutnya adalah Vika dan Haura,43 menurut keduanya
mereka sering sekali merasa “mengantuk” ketika pembacaan surah-surah
pilihan khususnya pada surah al-Kahf yang dilakukan setiap Jumat pagi
setelah subuh. Akan tetapi meskipun demikian, Vika dan Haura tidak
merasa keberatan dengan kegiatan pembacaan surah-surah tersebut.
Menurut Vika hal ini karena hatinya merasa jauh lebih tenang saat membaca
surah-surah tersebut, bahkan ketika ada masalah sedang dirasakannya.
Selain itu Vika menyampaikan jika dirinya memiliki pengalaman pribadi
saat ada seseorang yang memberikan sesuatu yang ia inginkan sejak lama
42 Aira Sakinah Ramadhani (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim), diwawancarai
oleh Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten. 43 Vika Elisa dan Milky Haura Najwa (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim),
diwawancarai oleh Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.
89
“Pernah waktu itu dalam hati kepingin banget baju hitam, karena aku suka
baju hitam. Jadi tiba-tiba ada yang langsung mengasih waktu itu.” Hal
tersebut terjadi ketika Vika sudah rutin membaca surah-surah pilihan, dan
ia meyakini bahwa Allah mengetahui apa yang diinginkannya dan
mengabulkannya.
Begitu pun Haura, ia juga menemukan ketenangan hati pada saat
membaca surah-surah pilihan meskipun sangat sering mengantuk. Selain di
asrama, terkadang Haura juga rutin membaca surah-surah tersebut ketika di
rumahnya, seperti sebelum tidur ia membaca surah al-Mulk, dan setiap
malam Jumat ia membaca surah al-Kahf. Hal itu dilakukannya secara
sendiri maupun bersama keluarganya. Harapan dari Haura terhadap praktik
pembacaan surah-surah ini adalah semoga Allah Swt. dapat menambah
pahala dan rezeki baginya, serta hafalan yang ia lakukan setiap hari diberi
kelancaran hingga selesai.
Tabel 4.2 Manfaat Pembacaan Surah-Surah Pilihan Oleh Santri
No Nama Santri Manfaat yang dirasakan
1. Shabila Ayu Mempermudah rezeki
2. Hanny Fitrianti Lebih disayang orang tua, menambah
oleh Indah Nadia, Pondok Aren, 2 November 2021, Banten.
Restia, (Musyrifah Rumah Tahfiz Khodijah Mukim). Diwawancarai oleh
Indah Nadia, Pondok Aren, 28 Oktober 2021, Banten.
Sakinah, Aira (Santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim). Diwawancarai oleh
Indah Nadia, Pondok Aren, 14 November 2021, Banten.
107
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian dari Yayasan Generasi Sahabat Qur’an
108
Lampiran 2: Dokumentasi Penelitian
Kegiatan Pembacaan Surah al-Sajdah, al-Mulk, dan Yāsīn
109
Kegiatan Pembacaan Surah al-Kahf
Wawancara dengan santri Rumah Tahfiz Khodijah Mukim
110
Lampiran 3: Transkrip Wawancara Narasumber
TRANSKRIP WAWANCARA UMI VITA
Nama Informan : Nurfita Sari
Jabatan : Pembina Yayasan Generasi Sahabat Qur’an
Tanggal : Selasa, 2 November 2021
Keterangan
P : Pewawancara
N : Narasumber
P: Mulai sejak kapan tradisi pembacaan al-Qur’an surat-surat pilihan dilakukan di
Rumah Tahfiz Khodijah Mukim?
N: Tradisi pembacan keempat surat-surat pilihan sejak bulan Juli 2021
P: Apa saja hal-hal yang melatarbelakangi diadakannya kegiatan pembacaan surah-
sura pilihan? N : Perlunya santri membangun adab lahir dan batin dalam proses menghafal Al-Qur’an
untuk menjadikan dirinya sebaik-baik ahlul Qur’an. Mendekatkan jiwa pada Al-Qur’an
sehingga tidak hanya terhubung secara lisan tapi tersambung dengan hatinya. Karena
proses menghafal Al-Qur’an butuh waktu lama dan rentan menimbulkan kebosanan bila
tidak disertai niat dan kecintaan yang kuat. Wirid Qur’an adalah salah satu cara riyadhoh
santri untuk membersihkan hati sekaligus memudahkan dalam proses menghafal Al-
Qur’an dan mengamalkan sunnah Rasul dalam menjadikan Al-Qur’an untuk dzikrullah. Sehingga lewat berwasilah dengan Al-Qur’an diharapkan santri bersemangat untuk
menjadi ahlul Qur’an.
P: Siapakah yang mengusulkan untuk melakukan kegiatan pembacaan surat-surat
pilihan?
N: Ibu Asrama dan Mudhiroh
P: Surat apa saja yang diwajibkan menjadi amalan rutin santri dalam kegiatan
sehari-harinya di asrama? Dan waktu pelaksanaannya?
N: Setiap malam hari Qs. Al-Sajdah, Yāsin, dan Al-Mulk. Setiap pagi dan petang,
menjelang tidur Qs. Al-Ikhlas, Al-Mu’awwidzatain (Surah Al-Falaq dan Al-Nās) masing-
masing tiga kali, dan setiap Jum’at pagi Qs. Al-Kahf
P: Apa alasan dan tujuan yang ingin dicapai terhadap kegiatan pembacaan surat-
surat pilihan ini?
N: Sebagai wirid Al-Qur’an sekaligus detoks dan penenang jiwa sehingga memudahkan
dalam proses menghafal Al-Qur’an agar bersemangat dan bahagia berinteraksi dengan Al-
Qur’an.
P: Alasan waktu pembacaan, mengapa memilih membaca surah-surah itu sebelum
tidur dan setiap Jum’at pagi?
N: Supaya ayat-ayat al-Qur’an dan kandungan maknanya bisa terekam dalam memori
bawah sadar santri, lalu menjauhkan gangguan syetan sepanjang malam pas mereka tidur. Sebagai ini juga ya terapi dan relaksasi fisik, pikiran, jiwa dan spiritual setelah full dari
sebelum subuh sampai malam berjuang untuk hafalin al-Qur’an.
P: Mengapa hanya surat-surat pilihan tersebut saja yang dijadikan amalan rutin
santri?
N: Enam surat yakni Al-Ikhlas, Al-Falaq, Al-Nās, Al-Sajdah, Al-Mulk dan Al-Kahf adalah
kebiasaan wirid Qur’an Rasulullah shallahu alaihi wasallam, Yāsin hanyalah salah satu
surat pilihan. Untuk saat mendatang bisa berganti dengan srat lain karena semua surat
memiliki keutamaan.
P: Adakah tuntunan dalil bagi kegiatan membaca surat-surat pilihan tersebut?
N: 1. Sunan ad-Dārimi, hadist no 3741
111
اني د الحم حدثنا عمرو بن زرارة حدثنا عبد الوهاب حدثنا راشد أبو محم
عن شهر بن حوشب قال قال ابن عباس من قرأ يس حين يصبح أعطي يسر يومه حتى يمسي ومن قرأها في صدر ليله أعطي يسر ليلته حتى يصبح
Telah menceritakan kepada kami Amr bin Zurarah telah menceritakan kepada kami Abdul
Wahhab telah menceritakan kepada kami Rasyid Abu Muhammad Al Himmani dari Syahr
bin Hausyab ia berkata; Ibnu Abbas berkata; Barangsiapa yang membaca surat Yasin
ketika berada di waktu pagi niscaya diberikan kepadanya kemudahan hari itu hingga ia
berada di waktu sore, dan barangsiapa yang membacanya pada awal malam niscaya
diberikan kepadanya kemudahan malam itu hingga ia berada di waktu pagi.
2. Sunan Addarimi, hadist no 3739
د بن جحادة حدثنا الوليد بن شجاع حدثني أبي حدثني زياد بن خيثمة عن محم
عليه وسلم من قرأ عن الحسن عن أبي هري صلى للا رة قال قال رسول للا
غفر له في تلك الليلة يس في ليلة ابتغاء وجه للاTelah menceritakan kepada kami Al Walid bin Syuja’ telah menceritakan kepadaku ayahku
telah menceritakan kepadaku Ziyad bin Khaitsamah dari Muhammad bin Juhadah dari Al
Hasan dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Yasin pada malam hari karena mengharap wajah Allah
niscaya ia akan diampuni pada malam hari tersebut.”
3. Musnad Ahmad, hadist no 14132
عن جابر رضي للا عنه قال : كان النبي صل ى للا عليه وسل م ل ينام حتى
[. ورواه 1 /67يقرأ الم تنزيل السجدة ، وتبارك الذي بيده الملك ]الملك .اإلمام أحمد
Dari Jabir r.a., ia berkata, “Nabi saw. Tidak akan tidur sampai beliau membaca Alif Lam
ه من النور ما بين الجمعتين من قرأ سورة الكهف فى يوم الجمعة أضاء ل “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di
antara dua Jum’at.” (HR. An-Nasa’i dan Baihaqi)
5. Sunan Tirmidzi, hadist no 3575
حدثنا محمد بن إسماعيل بن أبي فديك ، قال : حدثنا عبد بن حميد ، قال :
اد ، عن معاذ بن عبد هللا بن خبيب حدثنا ابن أبي ذئب ، عن أبي سعيد البر
ملسو هيلع هللا ىلص ، عن أبيه ، قال : خرجنا في ليلة مطيرة وظلمة شديدة نطلب رسول هللا « قل » فلم أقل شيئا ، ثم قال : « قل » ل : فأدركته ، فقال : يصل ي لنا ، قا
قل هو هللا أحد ، » ، فقلت : ما أقول ؟ قال : « قل » ، فلم أقل شيئا ، قال :
ات تكفيك من ذتين حين تمسي وتصبح ثلث مر كل شيء. هذا حديث والمعو حسن صحيح غريب من هذا الوجه
Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid. Ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ismail bin Fudaik. Ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abi Di’b dari Abi Sa’id Al-Barrad dari Mu’adz bin Abdillah bin Khubaib dari ayahnya,
Ia berkata: Suatu saat kami keluar mencari Rasululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam untuk
shalat bersama kami, di saat hujan dan gelap gulitanya malam. Aku pun mendapatkan
112
beliau. Lalu berkata: “Bacalah!” saat itu aku tidak mengucapkan apapun. Beliau berkata
lagi: “Bacalah!. Aku masih belum berkata apa-apa. Beliau mengulangi ucapannya:
“Bacalah!”. Aku pun bertanya : “Wahai Rasululloh, apa yang aku baca?” Beliau bersabda:
“Bacalah: Surat Al Ikhlas, dan Mu’awwidzain (Al Falaq dan Al- Nas) ketika masuk waktu
sore dan masuk waktu pagi, tiga kali, itu akan mencukupi kamu dari segala sesuatu.
Surat Mu’awwidzatain juga termasuk dalam Al-Mufashshal yang diberikan kepada
Rasulullah saw, sehingga beliau memiliki keutamaan dan keistimewaan dibandingkan
dengan Nabi-Nabi sebelumnya.
P: Bagaimana peran ibu selaku pembina yayasan terhadap proses kegiatan belajar
mengajar di Rumah Tahfiz Khodijah, khususnya terhadap tradisi pembacaan surah-
surah pilihan?
N: Memotivasi, memonitoring dan mengevaluasi program
P: Bolehkah ibu menyebutkan kandungan dari surah-surah pilihan tersebut yang ibu
ketahui?
N: Kandungan Surah Al-Sajdah yaitu tentang aturan mendirikan shalat malam (shalat
tahajud dan witir), menjelaskan tentang proses kejadian manusia di dalam rahim sampai
menjadi manusia, menjelaskan tentang keadaan orang mukmin di dunia dan nikmat yang
mereka peroleh di akhirat, menceritakan kehinaan yang menimpa orang kafir di akhirat
hingga mereka memohon untuk dikembalikaan ke dunia kembali, menyatakan tentang
Nabi Muhammad saw benar-benar seorang Rasul danmenjelaskan bahwa belum diutus
seorang Rasul pun kepada kaum Musyrik Makkah, menjelaskan bahwa Allah adalah pengasa alam semesta dan mengaturnya dengan aturan yang sempurna. Kandungan Surah
Yāsin yaitu menjelaskan bukti-bukti hari kebangkitan, menjelaskan bahwa Al-Qur’an
bukanlah syair buatan manusia, surga dan sifat-sifatnya yang diperuntukkan bagi orang-
orang mukmin, mensucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya, menjelaskan
bahwa kelak anggota badan akan bersaksi pada hari kiamat atas segala perbuatan di dunia,
menceritakan kisah Nabi Isa dengan penduduk Anthakiyah, menjelaskan bahwa Allah
menciptakan sesuatu itu berpasang-pasangan, menjelaskan bahwa bintang-bintang di
angkasa berjalan sesuai garis edar yang ditetapkan oleh Allah, Allah menghibur Nabi
Muhammad atas penghinaan orang-orang musyrik yang menyakiti hati.
Kandungan Surah Al-Mulk yaitu tentang penjelasan bahwa hidup dan mati adalah ujian
bagi manusia, menjelaskan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi berlapis-lapis dan
semua ciptaan-Nya memiliki keseimbangan, perintah Allah untuk memperhatikan isi alam semesta, menjelaskan azab Allah yang diancamkan kepada orang-orang kafir, menjelaskan
bahwa Allah menjadikan bumi demikian rupa sehingga umat manusia mudah memperoleh
rezeki, peringatan Allah kepada manusia bahwa sangat sedikit orang yang mau bersyukur
atas nikmat Allah, janji Allah kepada orang-orang mukmin. Kandungan Surah Al-Kahf
yaitu menjelaskan tentang kekuasaan Allah yang dapat memberi daya hidup kepada yang
dikendaki-Nya di luar hukum kebiasaan, menjelaskan tentang dasar-dasar tauhid dan
keadilan Allah, menjelaskan tentang dasar hukum wakalah, menjelaskan tentang larangan
membangun tempat ibadah di atas kuburan, menjelaskan kebolehan merusak barang untuk
menghindari bahaya yang lebih besar, menceritakan tentang kisah Nabi Khidir dan cerita
Zulkarnain dengan Ya’juj Ma’juj, menjelaskan kekuatan iman kepada Allah, menjelaskan
adab-adab murid kepada gurunya, menjelaskan contoh-contoh memimpin dan memerintah rakyat. Kandungan Surah Al-Ikhlas adalah penegasan ke-Esa-an Allah dan menolak
segala macam kemusyrikan dan menerangkan bahwa tidak ada sesuatu yang dapat
menyamai-Nya.
Kandungan Surah Mu’awwidzatain yakni Surah Al-Falaq adalah perintah Allah agar
kita berlindung kepada-Nya dari segala macam kejahatan dari luar dirinya. Sedangkan
kandungan Surah Al-Nas adalah perintah Allah kepada manusia agar belindung kepada
Allah dari segala macam kejahatan yang masuk ke dalam jiwanya dari jin dan manusia.
113
Fadilah dan khasiat dari membaca Surah Al-Ikhlas dan Surat Al-Muawwizatain (Al-Falaq
dan Al-nas) adalah karena Surah Al-Ikhlas dan Surah Al-Muawwidzatain termasuk dalam
Al-Mufashshal yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw. Sehingga Nabi Muhammad
memiliki keutamaan dan keistimewaan dibandingkan dengan Nabi-Nabi pendahulunya.
P: Apa manfaat yang ibu harapkan dari amalan rutin membaca surat-surat pilihan
tersebut bagi lembaga Rumah Tahfidz Khodijah secara umum, dan manfaat bagi
santri secara khusus? N: Santri bisa merutinkan membaca sebagai wirid Qur’an dan mentadabburi isinya untuk
menambah keimanan, sehingga diharapkan adabnya semakin baik sebagai bekal dalam
melaksanakan program menghafal Al-Qur’an. Dan layak mendapatkan kemuliaan sebagai ahlul Qur’an.
TRANSKRIP WAWANCARA IBU YULIA
Nama Informan : Yulia Apriati Santi
Jabatan : Ketua Yayasan Generasi Sahabat Qur’an
Tanggal : Selasa, 15 November 2021
Keterangan
P : Pewawancara
N : Narasumber
P: Mulai sejak kapan tradisi pembacaan al-Qur’an surat-surat pilihan dilakukan di
Rumah Tahfiz Khodijah Mukim?
N: Tradisi pembacan surat-surat pilihan sejak bulan Juli 2021
P: Siapakah yang mengusulkan untuk melakukan kegiatan pembacaan surah-surah
pilihan di RTK Mukim?
N: Umi Vita
P: Apa saja hal-hal yang melatarbelakangi diadakannya kegiatan pembacaan surah
al-Kahf, al-Sajdah, al-Mulk dan Yāsin tersebut?
N: Umi vita ingin anak-anak itu healing. Jadi setelah seharian beraktifitas, mereka
melakukan healing dengan surah-surah pilihan yang memang Rasulullah lakukan sebagai
wirid Qur’an harian.
P: Bagaimana peran ibu selaku ketua Yayasan terhadap proses kegiatan belajar
mengajar di Rumah Tahfiz Khodijah Mukim, khususnya terhadap tradisi
pembacaan surat-surat pilihan ini?
N: Kalau ketua Yayasan, paling saya sifatnya mengontrol, mengigatkan, mengawasi dan
menggerakkan. Lebih tepatnya menggerakkan sih ya, kecuali misalnya tidak ada orang
yang bisa dalam kondisi-kondisi tertentu untuk melakukannya. Kita meggerakkan,
membagi tugas, memotivasi. Karena pemimpin yang baik itu bukan dia yang bergerak
sendiri, itu salah. Pemimpin yang baik itu dia harus bisa mengajak orang lain bergerak
bersamanya, itu yang harus digaris bawahi. Jadi saya sampaikan ke teman-teman Gensqu
bahwa kita harus bergerak bersama, dan alhamdulilah semua sudah tahu jobdesknya.
P: Menurut ibu, mengapa hanya surat al-Kahf, al-Mulk, al-Sajdah dan Yāsin saja
yang dijadikan amalan rutin santri?
N: Karena itu memang Sunnah ya, sebagaimana dengan yang Rasulullah lakukan.
P: Apakah menurut ibu, pembacaan surah-surah tersebut memiliki fadilah yang
dapat diraih oleh pembacanya?
N: Saya itu prinsipnya, kalau selama Allah memerintahkan dan Rasulullah mencontohkan
pasti banyak keutamaan yang kita dapatkan. Ketika Allah melarang atau Rasulullah
melarang pasti ada keburukan didalamnya. Kadang-kadang manusia itu kan berfikir, apa
untung rugi nya melakukan ini? Tapi ketika dia beriman, yaudah kalau Allah dan
114
Rasulullah mengajarkan ya sami’na wato’na harusnya begitu. Pasti dia akan mendapatkan
keutaman-keutamaan dari sunnah-sunnah tersebut.
P: Bolehkah ibu menyebutkan tuntunan dalil bagi kegiatan pembacaan surat-surat
pilihan tersebut?
N: Sama dengan Umi Vita
P: Alasan waktu pembacaan, mengapa memilih membaca tiga surah sebelum tidur
dan surah al-Kahf ba’da subuh?
N: Kalau ini sama alasannya untuk healing sebelum tidur dan pagi setelah subuh
P: Bolehkah ibu menyebutkan kandungan dari surah-surah pilihan tersebut yang ibu
ketahui? N: Al-Kahf itu panjang, dia tentang ujian agama. Jadi Allah menurunkan Al-Kahf untuk
memberikan hikmah pembelajaran buat kita disaat ini bahwa ada ujian terhadap agama,
dan itu yang dialami oleh pemuda al-kahf. Lalu ada ujian dalam menuntut ilmu yang Allah
kisahkan dalam kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir bagaimana harus bersabar dalam
menuntut ilmu. Ada juga yang namanya ujian harta, bagaimana Allah mengkisahkan dua
pemilik kebun, pemilik kebun tersebut ada yang memang dia sombong. Dia menganggap
bahwa semua yang ia miliki itu adalah kepunyaan dia, lalu Allah menghancurkannya
dengan seketika dan itu mudah bagi Allah. Makanya kita gak boleh sombong ya, seperti
menganggap oh ini punya saya, saya hebat, seperti itu. Lalu ada ujian kekuasaan, dimana
Allah mengkisahkan tentang Raja Zulkarnain bagaimana dia menggunakan kekuasaannya
untuk membantu kemaslahatan umat, Ya’juj dan Ma’juj itu.. bagaimana Raja Zulkarnain membuat dinding yang sangat kokoh untuk melindungi orang-orang dari ketegangan
Ya’juj dan Ma’juj dan itu akan roboh nanti saat kiamat dengan izin Allah. Jadi Surat Al-
Kahf ini benar-benar Masya Allah ya, kalau kita tadabburi itu benar-benar pegangan kita,
tentang agama, ilmu, harta tahta, semuanya masya Allah bisa menjadi pegangan kita. Kalau
Al-Mulk memang Masya Allah ya, Al-Mulk tentang kekuasaannya Allah kan. Dan Al-
Sajdah itu kalau saya baca artinya, ini bagaimana orang itu tunduk kepada Allah.
P: Apa manfaat yang ibu harapkan dari amalan rutin membaca surat-surat pilihan
tersebut bagi lembaga Rumah Tahfiz Khodijah secara umum, dan manfaat bagi
santri secara khusus?
N: Kalau saya berharapnya begini, tidak hanya sekedar membaca dan formalitas. Ibadah-
ibadah yang dilakukan secara formalitas, yang enggak menghadirkan rukiyah didalamnya
itu udah cuman jadi hiasan saja gitu. Saya berharapnya mereka itu menginternaliasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari, bagaimana akhirnya mereka menghadirkan Allah
dalam kehidupan mereka, dan bisa sebagai benteng. Saya inginnya ini terlihat dalam akhlak
mereka, dalam sikapnya, bagaimana mereka memahami nilai-nilai hidup seperti apa, ya
pokoknya tentang keimanan. Karena memang di GensQu kami mengajarkan santri itu tidak
hanya semuanya formalitas, kaya baca al-Qur’an atau misalnya menghafal al-Qur’an itu
jangan dijadikan sebagai ajang formalitas dan menunjukkan ini loh saya hebat bisa
menghafal segini banyaknya Juz, bukan. Tapi bagaimana mereka bisa menjadi sahabat al-
Qur’an, makanya namanya Generasi Sahabat Qur’an. Karena kita ingin menjadikan orang-
orang yang terlibat didalamnya, tidak cuma santri, tapi semuanya, ya pengurus, ya
asatidzah, ya santri bisa menjadi sahabat Qur’an. Sahabat al-Qur’an kan artinya setiap
interaksi nya erat dengan al-Qur’an. Untuk Rumah Tahfiz Khodijah nya, insya Allah ya
TRANSKRIP WAWANCARA IBU INAYAH
Nama Informan : Inayah
Jabatan : Kepala Program Rumah Tahfidz Khodijah Mukim (karantina)
Tanggal : Sabtu, 13 November 2021
Keterangan
115
P : Pewawancara
N : Narasumber
P: Mulai sejak kapan tradisi pembacaan al-Qur’an surat-surat pilihan dilakukan?
N: Dilakukan pada bulan Juli 2021
P: Apa saja hal-hal yang melatarbelakangi diadakannya kegiatan membaca surah-
surah pilihan?
N: Untuk menghindari segala perilaku yang mendekatkan santri bemaksiat kepada Allah,
agar santri terbiasa melakukan amalan-amalan sunnah
P: Siapakah yang mengusulkan untuk melakukan kegiatan pembacaan surah-surah
pilihan? N: Sama dengan umi Vita
P: Surat apa saja yang diwajibkan menjadi amalan rutin santri dalam kegiatan
sehari-harinya di asrama? Dan waktu pelaksanaannya?
N: Setiap malam hari Qs. Al-Sajdah, Yāsin dan Al-Mulk. Setiap pagi dan petang,
menjelang tidur Qs. Al-Ikhlas, Al-Mu’awwidzatain (Surah Al-Falaq dan Al-Nās) masing-
masing tiga kali, dan setiap Jum’at pagi Qs. Al-Kahf
P: Apa alasan dan tujuan yang ingin dicapai terhadap kegiatan pembacaan surat-
surat pilihan ini?
N: Sama dengan umi Vita
P: Alasan waktu pembacaan, mengapa memilih membaca surah-surah itu sebelum
tidur dan setiap Jum’at pagi? N: Kalau sebelum tidur, karena itu adalah akhir dari aktivitas santri.. dan agar santri terjaga
dari segala bentuk gangguan syetan.
P: Mengapa hanya surat-surat pilihan tersebut saja yang dijadikan amalan rutin
santri?
N: Sama dengan umi vita
P: Adakah tuntunan dalil bagi kegiatan membaca surat-surat pilihan tersebut?
N: Sama dengan umi Vita
P: Bagaimana peran ibu selaku mudiroh terhadap proses kegiatan belajar mengajar
di Rumah Tahfiz Khodijah, khususnya terhadap tradisi pembacaan surah-surah
pilihan?
N: Memotivasi, memonitoring dan mengevaluasi program
P: Bolehkah ibu menyebutkan kandungan dari surat-surat pilihan tersebut yang ibu
ketahui?
N: Sama dengan umi Vita
P: Apa manfaat yang ibu harapkan dari amalan rutin membaca surah-surah pilihan
tersebut bagi lembaga Rumah Tahfidz Khodijah secara umum, dan manfaat bagi
santri secara khusus?
N: Agar santri terbiasa melakukan amalan-amalan Sunnah. Menjadi ladang pahala bagi
Rumah Tahfiz Khodijah karena kegiatan didominasi dengan pembacaan ayat Al-Qur’an
setiap harinya.
TRANSKRIP WAWANCARA KAK RESTI
Nama Informan : Restia
Jabatan : Musyrifah Rumah Tahfiz Khodijah mukim (karantina)
Tanggal : 28 Oktober 2021
Keterangan
P : Pewawancara
N : Narasumber
116
P: Siapakah yang mengusulkan untuk melakukan kegiatan pembacaan surah-surah
pilihan?
N: Umi Vita, beliau di sini sebagai pembina Yayasan
P: Adakah tuntunan dalil bagi kegiatan membaca surat-surat pilihan tersebut?
N: 1. Membaca Surat Al-Mulk sebelum tidur
Dalam riwayat Abdullah bin Mas’ud Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang membaca
Tabarokallazi biyadihil mulk setiap malam, maka Allah Swt akan menyelamatkan dari
siksa kubur.”
Keutamaannya, yakni untuk mencegah siksa kubur, dijauhkan dari siksa api neraka,
“Rasulullah saw tidak akan tidur sampai beliau membaca Alif Lam Mim Tansil (Surah As-
Sajadah) dan Tabarakalladzi biyadihil mulk (Surah Al-Mulk)”. (HR. Imam Ahmad)
3. Membaca surah Yāsin
“Rasulullah saw bersabda, barang siapa membaca surah Yāsin setiap malam karena Allah
Swt, maka dosanya diampuni”. (HR. Ahmad)
4. Membaca surah Al-Kahf
“Barang siapa yang membaca surah Al-Kahf pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya
antara dua Jum’at.” (HR. An-Nasai dan Baihaqi)
Cahaya yang dimaksud ini bukan cahaya yang sering hati kita lihat, cahaya ini bentuk prase
dari keridhaan Allah Swt terhadap hamba-Nya. Jadi kami baca surat itu gak hanya asal baca kak , ada hadis nya juga, Rasulullah mengamalkan.
P: Bagaimana aturan atau syarat yang diterapkan dalam tradisi pembacaan surah-
surah pilihan di Rumah Tahfiz Khodijah mukim?
N: Jadi kami sebelum halaqoh, anak-anak disuruh wudu dulu kak. Baca suratnya kan
malam sebelum tidur ya.. setelah selesai shalat Isya, witir, itu dalam keadaan masih
berwudu kita langsung buka halaqoh, dibuka dengan al-Fātihah lalu baca tiga surat pilihan
al-Mulk, al-Sajdah, dan Yāsin. Habis itu dilanjut sama wirid, wirid malam itu anak-anak
tasmi satu juz, dua juz, bergantian tiap malam satu santri tanpa melihat al-Qur’an. Lalu
sama juga dengan al-surat al-Kahf, bacanya dalam keadaan suci setelah shalat subuh.
P: Adakah etika atau gerakan-gerakan khusus ketika melakukan pembacaan
surah-surah pilihan tersebut?
N: Kalau gerakan khusus gak ada kak, santri membaca dengan serius. Karena di sini santri belajar kitab At-Tibyan ya sama Ustadz Adi, kitab at-Tibyan itu belajar tentang adab
membaca al-Qur’an. Jadi mereka sudah tahu adab-adab bersama al-Qur’an, seperti
duduknya harus baik, harus dalam kondisi berwudu, seperti itu.
P: Bagaimana kemampuan santri dalam membaca surah-surah pilihan itu?
N: Alhamdulillah sejauh ini lancar, meskipun masih lihat ya kak. Namun ada sebagian
yang sudah mulai hafal karena kan sering di ulang, walapun hafalnya belum seluruh tiga
surat itu, tapi alhamdulillah mereka sangat lancar membacanya.
P: Seperti apa kendala yang dialami ketika mulai menerapkan dan mewajibkan
praktik pembacaan al-Qur’an surah-surah pilihan tersebut?
N: Waktu pertama dari mereka ada penolakan ya, katanya kok banyak banget. Pertama itu
mereka kan masih observasi, pertama kali juga jadi santri.. jadi yaudah kita baca al-Mulk aja dulu, abis itu kemudian baru ditambah sama Umi Vita suratnya. Dan alhamdulilah
sekarang mah udah gak ada yang ngeluh-ngeluh lagi kak, namanya mereka masih anak-
anak ya. Paling mereka kalau baca surah Al-Kahf setiap Jum’at subuh, ada sebagian
ngantuk dan ada yang nggak. Kalo mereka ngantuk, langsung disuruh berdiri sekitar 20
menit abis itu langsung duduk lagi gitu.. jadi selama ada peraturan ini mereka udah enggak
sering lagi.
117
P: Bagaimana solusi atau tindakan yang dilakukan dalam menghadapi kendala
tersebut?
N: Paling pas mereka ngeluh karena baca surat-surat itu, pertama kami nasehatin ya kak
harus tawadhu terhadap guru dan apa yang diperintahkan di sini. Kita kasih motivasi, yang
udah pasti kita memberi semangat kepada mereka apalagi kalau menghafal pasti ada
menemukan surat-surat yang susah, lalu ada bosennya. Jadi kita motivasi terus dan dan
kami ingatkan dalam menghafal al-Qur’an itu gak ada ruginya, begitu.
P: Apa saja tujuan yang ingin dicapai dalam tradisi pembacaan surah-surah pilihan
tersebut?
N: Sejauh ini hanya mengikuti Sunnah Rasulullah, sama mungkin untuk menambah lancar hafalan mereka. Karena lama kelamaan kalau kita sering baca kan hafal ya kak, kaya surah
al-Mulk mereka sudah hafal nih, udah lumayan dan udah diluar kepala istilahnya.
P: Apakah tradisi ini pernah berhenti karena alasan tertentu? Bagaimana jika santri
libur dan pulang semua, apakah tetap berlangsung?
N: Kalau mereka libur, kami berikan mereka muktaba’ah harian. Mereka biasanya kalau
mau pulang ada penjemputan ya kak, nah kami berikan muktaba’ah nya dan kami kasih
tau ke orang tuanya.. nanti ibu tanda tangan di sini, kalau anandanya sudah mengisi. Jadi
meskipun mereka di rumah, tetap melakukan sebagaimana yang di sini gitu. Misalnya
setelah melakukan shalat berjama’ah, kemudian muroja’ah, lalu harus membantu orang
tua.. kalau di sini kan piket ya. Bagi santri yang tidak melakukan, di iqab (hukuman)..
hukuman nya kami denda, kalau satu kolom muktaba’ah itu tidak di isi dendanya seribu. Nanti ada paraf orang tanya, orang tuanya harus paraf.. sholat berjamaah, sholat tahajjud..
begitu.
P: Bagaimana antusiasime atau respon santri terhadap tradisi pembacaan surah-
surah pilihan?
N: Responnya kaya tadi kak, awalnya ada penolakan tapi seiring berjalannya waktu
alhamdulillah mereka mau dan terbiasa.
P: Bolehkah ustazah menyebutkan kandungan dari surah-surah pilihan tersebut
yang ibu ketahui?
N: Kandungan surah kurang tau kak.. cuma setau ana yasin itu pernah ada ceritanya, satu
orang memberi tau kepada warga bahwa ini tuh ajaran dari Allah tapi warganya itu
menolak gitu.
P: Apa manfaat yang ustazah harapkan dari amalan rutin membaca surat-surat
pilihan tersebut terhadap lembaga Rumah Tahfiz Khodijah secara umum, dan
manfaat bagi santri secara khusus?
N: Kalau dari hadis tadi mengenai tiga surat itu manfaat nya banyak ya, melapangkan
rezekinya.. diampuni dosanya, redaksinya itu kan Rasulullah tidak akan pergi ketempat
tidurnya sebelum beliau membaca surah tabarakalladzi sama alif lam mim yaitu surah al-
Mulk dan as-Sajadah. Untuk santri semoga dilancarkan hafalannya, dipermudah sama
Allah.. di berikan ridho sama Allah karena sering membaca al-Qur’an dan melakukan yang
dicontohkan Rasul.
P: Apakah ada tawasul khusus sebelum pembacaan surat-surat tersebut? Tawasul
kepada siapa saja kah?
N: Secara khusus tidak ada, mungkin kalau ini perorangan kali ya. Ada sih satu santri sebelum baca ini dia berdo’a dulu, namanya Hanny. Karena ayah nya baru meninggal pas
Hanny di sini, jadi dia kalau mau membaca surah Yasin diniatkan. ana juga ingatkan Hanny
jangan lupa diniatkan untuk papanya.
118
TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI
Nama Informan : Shabila Ayu Apriliana
Jabatan : Santri
Tanggal : Minggu, 14 November 2021
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surah-surah
pilihan tersebut? N: Biasanya kita udah berwudu aja ka, karena bacanya habis sholat isya
P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini?
N: Awalnya aku keberatan karena ngantuk, emang ngantukan.. tergantung orangnya juga
ya hehe, tapi sekarang udah ikhlas ngejalaninnya. Karena kita disini tujuan nya menghafal
al-Qur’an jadi harus ikhlas untuk baca surat yang ada didalamnya.
P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surat-surat
pilihan?
N: Mengikuti kewajiban darisini dan biar dapat pahala juga ka
P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surat-surat pilihan ini selain dari
mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz?
N: Kalau aku pribadi untuk melatih hafalan.
P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surat-
surat pilihan tersebut?
N: Sejauh ini gak ada ka, karena kita semua selalu ikut baca suratnya. Paling sanksi nya
kalau kami lagi baca terus ngantuk itu disuruh berwudu sama ustazah.. atau berdiri, gitu
P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surat
pilihan sebelum tidur, dan al-Kahfi saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat
sanksi?
N: Alhamdulillah kalau sanksi yang berdiri gak pernah dapat, tapi sanksi yang nulis pernah.
Itu misalnya kita ngantuk disuruh berdiri gitu, kalo nulis bisa satu lembar.. tergantung
ustadzahnya.
P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surah-surah pilihan tersebut secara
pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja? N: Sering juga.. waktu dirumah baca al-Mulk sama al-Kahfi sebelum tidur, kalau surah
Yasin nya setiap malam Jum’at doang ka.
P: Apa yang diri anda rasakan ketika sedang membaca surah-surah pilihan?
N: Aku ngerasa tenang banget, enak banget pokonya kalau lagi baca itu.. susah dijelasin
perasaannya.
P: Apa harapan anda terhadap praktik pembacaan surah-surah pilihan yang anda
lakukan setiap hari?
N: Biar tetap istiqomah jalanin hafalan disini.
P: Apa saja pengalaman pribadi yang anda rasakan setelah melaksanakan tradisi
pembacaan surah pilihan sebelum tidur atau pas hari Jum’at terkait dengan barokah
membaca Quran? N: Pengen bakso, eh terus sorenya ada.. dikasih sama mamanya Hanny waktu kesini.
Qadarullah, Allah tuh kaya menggerakkan tangan mamanya Hanny untuk datang terus beli
bakso hehe
TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI
Nama Informan : Hanny Fitrianti
Jabatan : Santri
119
Tanggal : Minggu, 14 November 2021
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surat-surat
pilihan tersebut?
N: Bersuci dan berwudu
P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini?
N: Keberatan pertamanya.. beratnya karena aku baca al-Qur’annya masih tersendat-sendat
waktu itu, tapi lama-lama lancar. Sekarang udah biasa aja kak ga ngerasa terbebani.
P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surah-surah
pilihan?
N: Mengikuti kewajiban disini
P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surat-surat pilihan ini selain dari
mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz?
N: Bacanya kan ada al-Mulk, al-Sajdah sama Yāsin .. kebetulan ayah aku juga udah nggak
ada, jadi ya sekalian kirim do’a buat ayah kak
P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surah-
surah pilihan tersebut?
N: Kita semua selalu ikut kak
P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surah
pilihan sebelum tidur, dan al-Kahf saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat
sanksi?
N: Pernah.. tapi waktu itu akunya ngantuk terus disuruh berdiri.. udah pernah tiga kali
P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surat-surat pilihan tersebut secara
pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja?
N: Dibaca sih dirumah, tapi bacanya cuma kaya al-Mulk kak
P: Apa yang diri anda rasakan ketika sedang membaca surah-surah pilihan?
N: Aku kayak lebih tenang pas ngebacanya, maksudnya ngerasa lebih fresh gitu
P: Apa harapan anda terhadap praktik pembacaan surah-surah pilihan yang anda
lakukan setiap hari?
N: Harapannya biar hafalannya lancar, dan juga bisa bantu orang tua
P: Apa saja pengalaman pribadi yang anda rasakan setelah melaksanakan tradisi
pembacaan surah pilihan sebelum tidur atau pas hari Jum’at terkait dengan barokah
membaca Quran?
N: Ada sih, sama juga kayak nambah rezeki.. terutama orang tua lebih tambah sayang sama
aku
TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI
Nama Informan : Aira Sakinah Ramadhani
Jabatan : Santri
Tanggal : Minggu, 14 November 2021
Keterangan
P: Pewawancara N: Narasumber
P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surah-surah
pilihan tersebut?
N: Bersuci dan berwudu
P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini?
120
N: Alhamdulillah enggak kak, tapi waktu awal pernah sih ngerasa males kayak gitu.. tapi
sekarang-sekarang udah terbiasa jadi gak terlalu keberatan juga akunya. Sekarang kalau
gak ngelakuin kaya ada yang kurang.
P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surah-surah
pilihan?
N: Mengikuti kewajiban disini
P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surat-surat pilihan ini selain dari
mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz?
N: Buat doain orang tua, terus kaya buat tabungan hafalan nantinya gitu.. sama
memperlancar bacaan juga kak.
P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surah-
surah pilihan tersebut?
N: Alhamdulillah kita semua selalu ikut baca kak.. paling sanksi nya kalau kami lagi baca
terus ngantuk itu disuruh berwudu sama ustadzah.. atau berdiri, gitu
P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surah
pilihan sebelum tidur, dan al-Kahf saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat
sanksi?
N: Aku pernah.. aku pernah dihukum berdiri, terus aku juga pernah disuruh nulis empat
halaman.. kalau disuruh berdiri udah tiga kali dan kalo nulis itu baru satu kali. Aku nulis
ayat al-Qur’an yang lagi aku hafalin kak.
P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surah-surah pilihan tersebut secara
pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja?
N: Baca al-Mulk dirumah, kadang sebelum tidur gitu.. kalau lagi pengen aja.
P: Apa yang diri anda rasakan ketika sedang membaca surah-surah pilihan?
N: Ngerasa tenang juga, terus adem banget gitu
P: Apa harapan anda terhadap praktik pembacaan surah-surah pilihan yang anda
lakukan setiap hari?
N: Semoga bisa buat ampunin dosa, dan pahala nya juga bisa buat orang tua kak.
P: Apa saja pengalaman pribadi yang anda rasakan setelah melaksanakan tradisi
pembacaan surat pilihan sebelum tidur atau pas hari Jum’at terkait dengan barokah
membaca Quran?
N: Aku ngerasa jadi selalu dapat kabar baik waktu ditelfon sama orang tua.
TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI
Nama Informan : Vika Elisa
Jabatan : Santri
Tanggal : Minggu, 14 November 2021
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surah-surah
pilihan tersebut?
N: Bersuci dan berwudu.
P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini?
N: Awalnya keberatan ya kak, karena ngantuknya itu.. baca al-Kahf itu yang parah
ngantuknya. Sekarang gak ngerasa keberatan lagi, tapi tetap masih ngantuk hehe
P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surah-surah
pilihan?
N: Mengikuti kewajiban disini
121
P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surah-surah pilihan ini selain dari
mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz?
N: Iya kak, ada sih diniatkan juga buat orang tua, kadang-kadang gitu..
P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surah-
surah pilihan tersebut?
N: Kita semua selalu ikut
P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surah
pilihan sebelum tidur, dan al-Kahf saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat
sanksi?
N: Pernah, nulis pernah.. disuruh berdiri juga pernah. Udah banyak hehe
P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surah-surah pilihan tersebut secara
pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja?
N: Surah al-Mulk aja pas lagi mau kak, kalau malam Jum’at yasinan aja gitu
P: Apa yang diri anda rasakan ketika sedang membaca surah-surah pilihan?
N: Tenang dan kalau lagi ada masalah gitu enak aja rasanya baca surat-surat ini kak
P: Apa harapan anda terhadap praktik pembacaan surah-surah pilihan yang anda
lakukan setiap hari?
N: Harapannya hampir sama ya kak.. biar bisa lancarin hafalan aku sekaligus buat
penghapus dosa gitu
P: Apa saja pengalaman pribadi yang anda rasakan setelah melaksanakan tradisi
pembacaan surah pilihan sebelum tidur atau pas hari Jum’at terkait dengan barokah
membaca Quran?
N: Pernah sih, dalam hati kepingin banget baju hitam.. karena aku suka baju hitam. Jadi
tiba-tiba ada yang ngasih kak waktu itu
TRANSKRIP WAWANCARA SANTRI
Nama Informan : Salma Izzatul Bariza
Jabatan : Santri
Tanggal : Minggu, 14 November 2021
Keterangan
P: Pewawancara
N: Narasumber
P: Apa yang harus disiapkan sebelum melaksanakan tradisi pembacaan surah-surah
pilihan tersebut?
N: Bersuci dan berwudu
P: Apa anda keberatan terhadap kegiatan ini?
N: Iya kak karena ngantuknya, terutama surah-surah yang untuk sebelum tidur.. jadi agak
keberatan sedikit hehe
P: Faktor apa yang membuat anda mengikuti kegiatan pembacaan surat-surat
pilihan?
N: Karna kewajiban disini
P: Apa ada tujuan pribadi anda membaca surah-surah pilihan ini selain dari
mengikuti kewajiban Rumah Tahfiz? N: Enggak ada kak
P: Apakah ada sanksi jika sekiranya santri tidak ikut serta dalam pembacaan surah-
surah pilihan tersebut?
N: Kita semua selalu ikut
P: Kamu pernah gak dapat sanksi, misalnya mengantuk saat membaca 3 surah
pilihan sebelum tidur, dan al-Kahf saat subuh? Jika pernah, sudah berapa kali dapat
sanksi?
122
N: Pernah kak, disuruh berdiri karena ngantuk..
P: Apakah anda juga menerapkan pembacaan surah-surah pilihan tersebut secara
pribadi pada waktu tertentu atau ketika di asrama saja?