7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
1/25
FKUI 2015 SOLID
ILMU BIOMEDIK DASAR
If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go
together.
African Proverb.
Hard work beats talent when talent does not work hard.
-Tim Notke-
Abdillah Wicaksono
Henny Zidny Robby R.Quality Control
Denny Grecius Siregar
Joy Samuel Saragih
Rahmatsyah Siregar
Hazia Hanifa B.
Faiqueen AdnanDanang Brahmana F.
Arif Ramadhan T.
Ayatika Sadariskar
Williams Harli
Fachri Anugrah S.
Filbert Kurnia L.
Tentir
Sistem
Muskuloskeletal
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
2/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 2
SISTEM SKELETALFUNGSI TULANG Alat gerak pasif.
Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor.
Tempat pembentukansel darah merah, putih, dan platelet/ keping darah/trombosit (di sumsum merah tulang = hemopoesis).
Tempat penyimpanan trigliserida (di sumsum kuning tulang).
Proteksi. Contoh: Tulang kranial melindungi otak.
Gambar 1. Struktur tulang panjang.
Sumber: Graaf V. Human Anatomy. 6th
ed. New York: McGraw-Hill Higher Education; 2001. p. 137.
Jaringan ikat suportif terbagi menjadi dua:
1.
Tulang rawan (kartilago) [tidak ada di klarifikasi, tapi leh ugha]
Bersifat lentur (elastis), transparan.
Berasal dari jaringan mesenkim.
Kondroblas menyekresi bahan matriks hingga terbentuk ruangan kosong
yaitu lakuna. Memiliki sifat metabolisme, pembelahan sel, dan memperbaiki tulang
rawan yang sangat lambat.
Matriks kartilago kaya akan kondroitin sulfat dan serat kolagen.
Berdasarkan penyusun serat kolagen, tulang rawan dibagi menjadi: kartilago
hialin, fibrokartilago, kartilago elastis.
Gambar 3. Jaringan kartilago.
Sumber: Saladin K. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function. 3rd
ed. New York: McGraw-Hill
Higher Education;2003. p. 173.
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
3/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 3
A.
Hialin Kartilago
Tampak: Jelas, berwarna biru atau merah jambu, serat kolagen tersebar
dan tidak terlihat, kondrosit kecil dan berkelompok, dan ditutupi oleh
perikondrium.
Terdapat di: ujung tulang keras di sendi pergerakan, menempel di ujung
tulang rusuk ke tulang dada, membentuk penyangga cincin dan piringanantara trakea dan bronkus, bentuk ruang di sekitar laring, dan rangka
bayi.
Fungsi:Mempermudah pergerakan, mempertahankan jalur udara terbuka
saat respirasi, membentuk pita suara, rangka awal pada bayi, dan tempat
pertumbuhan tulang bayi.
B.
Kartilago Elastis
Tampak: serat kolagen membentuk seperti jaring di antara lakuna dan
selalu dilindungi oleh perikondrium, mengandung banyak serat elastis.
Terdapat di: Luar telinga dan epiglotis.
Fungsi:Memberikan sifat fleksibel dan elastis.
C.
Kartilago Fibrosa (Fibrous cartilage)
Tampak: Mirip dengan tendon, kondrosit sejajar, dan tidak memiliki
perikondrium, serat kolagennya densely interwoven.
Terdapat di: Simfisis pubis, cakram intervertebralis, menisci, dan dekat
kartilago hialin.
Fungsi: mencegah shock tekanan dan absorpsi di sendi dan jaringan
transisional antara jaringan ikat dan kartilago hialin.
2.
Tulang keras
Bersifat keras dan tidak transparan. Terdiri atas sel tulang dan matriks yang mengandung Ca 3(PO4)2 (Kalsium
fosfat) dan Ca(OH)2 (Kalsium hidroksida) yang dapat bereaksi menjadi
Ca10(PO4)6(OH)2 (Hydroxyapatite).
Terdapat rongga sumsum (rongga medula) yang dibentuk oleh osteoklas,
jenisnya yaitu:
Sumsum merah Tempat produksi sel darah merah. Pada anak-anak,
terdapat pada semua tulang. Pada orang dewasa, terdapat pada tulang
tengkorak, tulang rusuk, dan ruas-ruas tulang belakang.
Sumsum kuning Terdapat pada tulang anggota gerak orang dewasa.
Terbentuk dari campuran jaringan lemak dan sumsum merah.
SEL PENYUSUN TULANG KERAS
Gambar 2. Sel tulang.
Sumber: Tortora G, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 13th
ed. United States: John Wiley and
Sons; 2012. p. 185.
1.
Osteogenik (atau Sel Osteoprogenitor)
Berasal dari sel mesenkim.
Satu-satunya sel tulang (bukan kartilago) yang dapat membelah
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
4/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 4
Terdapat di: periosteum, endosteum dalam, dan di kanal dalam tulang
yang mengandung pembuluh darah.
2. Osteoblas
Menyintesis dan menyekresi serat kolagen dan komponen organik yang
menyusun matriks ekstraseluler tulang. Memulai proses kalsifikasi (Proses kristalisasi garam mineral dan
pengerasan tulang).
Membantu perubahan osteoid (matriks organik) menjadi tulang.
Tidak melakukan pembelahan sel.
Terdapat di: sekitar keliling matriks ekstraseluler.
3.
Osteosit
Melaksanakan metabolisme dan pertukaran zat-zat dengan darah.
Sel utama penyusun jaringan tulang
Tidak melakukan pembelahan sel.
Sel tulang dewasa.
Memelihara kandungan protein dan mineral pada matriks di sekitarnya
(melarutkan dan membentuk matriks)
Membantu penyembuhan tulang yang rusak dapat berubah menjadi
sel osteoblas atau osteogenik.
4.
Osteoklas
Penggabungan dari 50 sel monosit (berukuran lebih besar)
Melepaskan asam dan enzim proteolitik untuk melarutkan matriks.
Melaksanakan pengembangan, pemeliharaan, dan perbaikan tulang
dalam meresorpsi protein dan mineral matriks ekstraseluler.
Mengatur kadar kalsium dalam darah (osteolysis/resorption, dipicu
hormon tiroid-paratiroid).
Sel target untuk pengobatan terapi tulang. Contoh: Kasus osteoporosis.
Terkonsentrasi di: Endosteum.
STRUKTUR TULANG KERAS
Gambar 4. Histologi dari tulang kompak dan tulang spons.
Sumber: Tortora G, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 13th
ed. United States: John Wiley and
Sons; 2012. p. 187.
Tulang keras tersusun dari tulang kompak dan tulang spons.
1.
Tulang kompak
Tersusun atas sistem Havers atau osteon. Pada tulang pipih, struktur tulang
kompak disebut korteks. Osteon dapat dibagi menjadi:
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
5/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 5
1.
Lamela (berupa lapisan-lapisan)
Tersusun atas:
Garam mineral(Ca dan P). Berperan dalam kekerasan dan kepadatan
tulang.
Serabut kolagen. Berperan dalam kelenturan tulang.
Konsentris: pada osteon, yang mengelilingi central canal Interstisial: antar osteon, merupakan fragmen osteon tua yang telah
dihancurkan
Inner circumferential: di sekeliling rongga medula
Outer circumferential: di dalam (deeper than) periosteum.
2.
Lakuna
Terletak di antara lamela-lamela.
Mengandung osteosit.
Tempat pendewasaan sel tulang.
3.
Kanalikul.
Penghubung antar lakuna
Jalur masuknya nutrisi ke osteosit.
Jalur keluarnya zat-zat sisa dari osteosit.
4.
Saluran Havers
Mengandung saraf dan pembuluh darah.
2.
Tulang spons
Sedikit atau tidak ada osteon.
Pada tulang panjang terletak di tengah epifisis dan sekeliling rongga
medula pada diafisis.
Banyak trabekula (anyaman bercabang yang tidak teratur).
Setiap trabekula mengandung lamela konsentris, dan osteosit di dalamlakuna dan kanalikuli.
Ditutupi oleh tulang kompak (perlindungan).
Terletak di posisi di mana tekanan tidak banyak.
Antar trabekula terdapat rongga yang berisi sumsum tulang.
Merupakan komponen utama pada tulang pendek, tulang pipih, tulang
sesamoid (tulang pada sendi), dan tulang tak beraturan, yang disebut
Diplo.
STRUKTUR TULANG KERAS
Struktur makroskopis tulang dapat mudah dilihat jika menganalisis
tulang panjang. Tulang panjang pada umumnya memiliki bagian sebagai berikut:
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
6/25
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
7/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 7
Daftar Acuan
Tortora G, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology 13th ed.
PERTUMBUHAN TULANG KERAS (OSIFIKASI)
Terbagi menjadi:
1.
Intramembranous ossification/dermal ossification
Proses pembentukan tulang yang sederhana, biasanya terjadi di lapisan
dalam dermis, terjadi pada tulang pipih di tengkorak.
Mesenkim berdiferensiasi langsung menjadi osteoblas dan memulai sekresi
osteoid. (osteoid = matriks tulang yang belum mengalami kalsifikasi)Proses:
Sel-sel mesenkim bergabung, dan berdiferensiasi menjadi sel-sel
osteogenik lalu menjadi osteoblas. Tempatnya disebut dengan pusat
ossifikasi. Osteoblas menyekresi matriks ekstraseluler.
Terjadi kalsifikasi, yaitu kalsium dan garam mineral lain yang terdeposit
dan matriks ekstraseluler mengeras.
Matriks ekstraseluler lalu berkembang menjadi trabekula dalam
membentuk substansi spons yang di rongganya terdapat banyak
pembuluh darah.
Selama pembentukan trabekula, mesenkim terkondensasi di pinggirtulang dan berkembang menjadi periosteum.
Gambar 5. Pertumbuhan tulangIntramembranous Ossification
Sumber: Tortora G, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 13th
ed. United States: John Wiley and
Sons; 2012. p.190.
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
8/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 8
2.
Endochondral ossification
Matriks kartilago hialin yang sudah ada sebelumnya terkikis dan digantikan
oleh osteoblas dan menyekresi osteoid.
Proses pembentukan kartilago, yaitu mesenkim yang berkembang
menjadi kondroblas yang menyekresi matriks ekstraseluler kartilago.
Terjadi perkembangan kartilago, yaitu kondroblas yang terendamdalam matriks berkembang menjadi kondrosit yang mengalami
pembelahan. Kartilago mengalami pemanjangan (pertumbuhan
interstisial) dan juga mengalami penebalan akibat perkembangan
perikondrium. Sebagian kondrosit mengalami kalsifikasi, dan sebagian
lain mati dan berubah menjadi lakuna.
Pembentukan pusat osifikasi terjadi. Pembuluh darah masuk melalui
perikondrium dan menstimulus sel osteogenik menjadi osteoblas.
Dalam tahap ini juga perikondrium berkembang menjadi periosteum,
dan osteoblas mulai mendeposit matriks ekstraseluler tulang (bukan
kartilago), dan terjadi pembentukan substansi spons (trabekula)
Pembentukan rongga medula terjadi, osteoklas menghancurkanbagian terdalam trabekula pada substansi spons menjadi rongga
medula. Tulang bertambah diameternya melalui pertumbuhan
appositional (penambahan matriks oleh osteoblas di periosteum)
Pembentukan pusat ossifikasi kedua, yakni penulangan pada bagian
epifisis
Pembentukan kartilago articular dan cakra epifisis. Kartilago hialin
yang menutupi epifisis (ujung tulang) menjadi kartilago articular (untuk
sendi). Sedangkan kartilago hialin di antara epifisis dan diafisis menjadi
cakra epifisis (pusat pemanjangan tulang).
Pada cakra epifisis saat pubertas, osteoblas (di sisi diafisis) lebih cepat
membentuk tulang dari kartilago daripada pembentukan kartilago
epifisis oleh kondroblas (di sisi epifisis), sehingga cakra epifisis semakin
menipis dan akhirnya menghilang (epiphyseal closure).Gambar 6. Pertumbuhan tulang - Endochondral ossification
Sumber: Tortora G, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 13th
ed. United States: John Wiley and
Sons; 2012. p.191.
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
9/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 9
Daftar Pustaka
1.
Tortora G, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 13th ed.
United States: John Wiley and Sons; 2012.
2.
Martini F, Nath J, Bartholomew E. Fundamentals of Anatomy and
Physiology. 9thed. San Fransisco: Pearson Education; 2012.
3.
Graaf V. Human Anatomy. 6thed. New York: McGraw-Hill Higher Education;
2001.
4.
Saladin K. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function. 3 rded.
New York: McGraw-Hill Higher Education;2003.
5.
Mescher A. Junqueira's Basic Histology. 12thed. United States of America:
McGraw-Hill Companies, Inc.; 2010.
PERSENDIANPersendian: tempat pertemuan dua tulang/lebih di mana dapat terjadi
pergerakan.
JENIS-JENIS SENDI1. Berdasarkan pergerakan yang dapat dihasilkan (makin bebas, sendi makinlemah):
A.
Sinartrosis: sendi yang tidak dapat digerakkan. Dapat berupa sendi
berfibrosa atau berkartilago
B.
Amfiartrosis:sendi yang dapat digerakkan dengan limitasi. Dapat berupa
sendi berfibrosa atau berkartilago
C.
Diartrosis: sendi yang dapat digerakkan secara bebas. Seluruh sendi
diartrosis adalah sendi bersinovial
2.
Berdasarkan organisasi anatomis:
A.
BerfibrosaB.
Berkartilago
C.
Bertulang
D.
Bersinovial
Sinartrosis:
Berfibrosa
Sutura: sendi sinartrosis yang diikat jaringan
ikat fibrosa yang padat.
Contoh: Persambungan antara tulang
tengkorak
Gomfosis: sendi yang mengingatkan gigi pada
maksila dan mandibular
Contoh: Ikatan fibrosa antara gigi dan maksila
serta mandibula disebut ligamen periodontal
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
10/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 10
Berkartilago
Sinkondrosis: jembatan kartilago antara 2 tulang yang berartikulasi
Contoh: hubungan antara tulang rusuk vertebrosternal dengan manubrium
dari sternum
Bertulang
Sinostosis: hubungan antar tulang yang benar-benar kaku dan tidak
mengizinkan adanya pergerakan. Kedua tulang menyatu sepenuhnya
sehingga tidak ada batas
Contoh: hubungan antara tulang frontal
Amfiartrosis
Berfibrosa
Sindesmosis: hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan ligamen
Contoh: sendi distal antara tibia dan fibula
Berkartilago
Simfisis:hubungan antar tulang oleh kartilago berfibrosa
Contoh: sendi antara tulang pubis (simfisis pubis)
Diartrosis
Sinovial
Sinovial: memberi rentang gerakan yang sangat bebas dibanding dengan
sendi lainnya. Biasanya terletak pada ujung tulang panjang
STRUKTUR SENDI SINOVIALTerdapat kartilago artikular yang melindungi lapisan tulang keras.
Anatominya menyerupai kartilago hialin, namun tidak berperikondrium dan
matriksnya mengandung lebih banyak air dari kartilago lain
Permukaan kartilago artikular bertekstur halus sehingga dapat
mengurangi gesekan. Namun sebetulnya jika mengalami tekanan pun kedua
tulang tidak bersentuhan karena di antaranya terdapat cairan sinovial sebagai
pelumas untuk minimalisir gesekan.
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
11/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 11
Cairan sinovial: menyerupai cairan
interstisial tapi mengandung proteoglikan
berupa hyaluronan (tergolong
glycosaminoglycans, GAG) dengan
konsentrasi tinggi. Fungsi cairan sinovial:
1.
Lubrikasi2.
Distribusi nutrisi
3.
Shock absorption
GERAKAN SENDI SINOVIAL1.
Pergerakan geser: kedua permukaan
bergeser antara satu sama lain. Gerakan terjadi hampir ke semua arah,
namun jumlah pergerakan terbatas
Contoh: antara tulang karpal, dan antara klavikula dan sternum.
2.
Pergerakanangular
a.
Fleksi dan ekstensi:pergerakan pada bidang anterior-posterior Fleksi: memperkecil sudut artikulasi
Ekstensi: meningkatkan sudut antara artikulasi
Hiperekstensi: ekstensi melewati posisi anatomi
b.
Abduksi dan adduksi: pergerakan pada bidang frontal
Abduksi: menjauh dari garis batas longitudinal tubuh
Adduksi: mendekat pada garis batas longitudinal tubuh
c.
Sirkumduksi: gerakan spesial di mana poros tidak bergerak namun batangtulang dapat melakukan gerakan berputar, contoh: memutar tangan satu
putaran penuh dengan poros antara klavikula-skapula dengan humerus
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
12/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 12
3.
Pergerakan Rotasi: pergerakan berputar
a.
Rotasi kepala: rotasi kiri dan rotasi kanan
b.
Rotasi tangan: rotasi lateral (eksternal) dan rotasi medial (internal)
c.
Rotasi siku: pronasi dan supinasi
4. Pergerakanspesial
a.
Inversi-eversi: pergerakan menekuk telapak kaki ke dalam (inversi) dan keluar (eversi)
b.
Fleksi Dorsifleksi plantar: fleksi saat menekuk kaki ke atas (dorsifleksi) dan
ke bawah seperti menjinjit (fleksi plantar)
c.
Oposisi-reposisi: pergerakan ibu jari menuju telapak tangan atau jari lain
(oposisi) dan pergerakan jempol ke posisi semula (reposisi)
d.
Protraksi-retraksi: menggerakkan bagian tubuh ke anterior pada bidang
horizontal (protraksi) dan sebaliknya (retraksi).
e.
Elevasi-depresi: bergerak ke arah superior (elevasi) dan inferior (depresi)
f.
Fleksi lateral: pergerakan kolom vertebral ke sisi, paling menonjol di
daerah serviks dan thoraks
MODELPERGERAKANARTIKULASI1.
Pergerakan linear:pergerakan dalam satu dimensi
2.
Pergerakan angular: pergerakan di mana perubahan sudut dengan poros
tetap di tempat
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
13/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 13
3.
Sirkumduksi: pergerakan pada suatu poros, dapat terjadi satu putaran
penuh
4.
Rotasi: pergerakan di mana hanya terjadi perputaran pada satu bidang
tanpa disertai perpindahan tempat dan lainnya
Secara aksis gerakan
a.
Monoaksial:pergerakan dalam satu bidang gerak
b.
Biaksial:pergerakan dalam dua bidang gerak
c.
Triaksial:pergerakan dalam tiga bidang gerak
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
14/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 14
KLASIFIKASISENDISINOVIANo. Sendi Karakteristik Pergerakan Contoh Gambar
1.Sendi geser
Pergerakan
linear, nyaris
nonaksial ataumultiaksial
Sendi interkarpal, sendi
vertebracostal, sendi
akromioklavikular dansendi klavikulosternal
2.Sendi engsel Angular,
monoaksialSendi siku, lutut
3.Sendi
kondiloid
Memiliki permukaan oval
yang terletak dalam suatu
depresi
Angular, biaksial
Sendi radiokarpal, sendi
metakarpofalangeal 2-5,
metatarsofalangeal
4. Sendi pelana:
Permukaan artikular yang
kompleks dan bersatu
seperti penunggang pada
pelana, salah satu bidang
cekung dan lain cembung
Angular, biaksialSendi karpometakarpal
pertama
5.Sendi putar Rotasi,
monoaksial
Sendi atlantoaksial,
proksimal radioulnar
6.Sendi peluru
Permukaan bundar dari
salah satu tulang berada
dalam depresi berbentuk
bundar pada tulang
lainnya
Angular,
sirkumduksi,
rotasi, triaksial
Sendi bahu-lengan atas
dan sendi panggul-paha
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
15/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 15
OTOTOtot adalah hasil perkembangan dari lapisan mesoderm.
Sel otot berdiferensiasi dengan cara pemanjangan sel secara bertahap dengan
sintesis protein myofibril secara bersamaan.
Fungsi: Alat gerak aktif, mempertahankan postur tubuh, menstabilkan sendi,
menghasilkan panas.
KARAKTERISTIK KHUSUS OTOT Kontraktilitas: Hanya satu kerja: untuk memendek
Pemendekan menghasilkan tenaga menarik
Eksitabilitas: Serabut saraf mengakibatkan perjalanan impuls
Ekstensibilitas: Dengan kontraksinya akan meregangkan otot yang
berlawanan
Elastisitas: Membalik dengan pasif setelah diregang
Otot diklasifikasikan menjadi 3, yaitu otot rangka, otot polos, dan otot jantung.
OTOT RANGKAKarakteristik:
-
Silindris panjang
-
Inti banyak
-
Inti di piinggir (di tepi sel, di bawah membrane sel)
-
Inti terbentuk akibat peleburan sel mesenkimal embrional yaitu myoblast
-
setiap serabut otot mengandung sejumlah berkas paralelyang disebut
myofibril
-
myofibril terdiri dari deretan panjang sarkomer
Serabut otot
-
Serabut merah: slow-twitch fibers contoh: otot antigravitasi di sepanjang
punggung
-
Serbut putih: fast twitch fibers contoh: extraocular muscles of the eye
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
16/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 16
Otot tersusun dalam berkas-berkas teratur yang dikelilingi epimisium
selubung luar jaringan ikat padat yang mengelilingi seluruh otot, menglilingi
fasciculus. Epimisium memperlihatkan kontuinitas dengan tendon melalui
taut miotendosa (serat-serat kolagen tendon menyusup dia ntara serabut-
serabut otot dan berhubungan dengan lipatan komplek sarkolemma).
Berkas fasciculus dikelilingi oleh berkas serbaut otot perimysium.
Serabut otot dikelilingi endomisium Terdiri atas lamina basal yang
disintesis serabut multi nuklerar , serat-serat retikuler dan fibroblast, di
endomisiu tempat melekatnya kapiler darah (dalam bentuk jejering kapiler
luas).
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
17/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 17
Pita Gelap
-
pita A (Anisiotrop: cahaya polarisasi).
-
Terdapat daerah yang lebih pucathanya ada myosin yaitu pita H.
-
Dibelah dua oleh garis Msuatu daerah terbentuknya hubungan lateral
antar filament tebal yang berdekatan, protein utam garis M adalah
miomesin (protein pengikat myosin, dan keratin kinase yangmengkatalisis pemindahan gugus fosfat dan fosfokreatin [suatu bentuk
simpanan gugus fosfat berenergi tinggi] ke adenosine pada ADP agar
adenosine trifosfat ATP tersedia bagi kontraksi otot)
-
Di pita A filament tebal dan tipis
Pita Terang
-
Pita brIghtpita I (Isotrop: tidak mengubah cahay polarisasi)
-
Sarkomerdaerah di antara garis Z
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
18/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 18
Filamen Tipis
-
F aktin: terdapat sisi aktif yang berinteraksi dengan jembatan silang
myosin. Terdiri dari 2 G aktin yang berpilin membentuk heliks ganda.
Setiap monomer G-aktin emiliki tempat pengikatan myosin
-
Tropomyosin: ngeblok sisi aktif F aktin pada saat relaksasi
-
Troponin: kompleks troponin melelat pada tempat khusus dengan interval
teratur di sepanjang molekul tropomyosin
o TnT: melekat pada tropomyosin
o TnC: calcium-binding protein
o
TnI: menghambat interaksi aktin-myosin
Filamen Tebal
-
Myosin: dibagi menjadi meromyosin ringan/light dan mero myosin
berat/heavy (ada kepala miosin), terdapat jemabatan silang/ crossbrdige
actin binding sites dan aktivitas ATP sintase (maksudnya kepala
myosinngubah energy kimiawi jadi energy mekanik)
Retikulum Sarkoplasma & Sistem Tubulus Transversal
-
Pada otot REH dikhususkan untuk penyimpanan ion Ca 2+
-
Depolarisasi berawal dari sel saraf, yang kemudian mengeluarkan
neurotransmitter pada neuromuscular junction agar sel otot juga ikut
berdepolarisasi-
Sinyal depolariasasi diawali pada permukaan, harus berdifusi ke seluruh
bagian sel untuk menimbulkan pelepasan Ca2+ dari sisterna Retikulum
Sarkoplasma internal
-
Trias: kompleks khusus terdiri dari Tubulus-T dan 2 Sisterna Internal.
Depolarisasi tubulus-T diteruskan ke membran Retikulum Sarkoplasma
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
19/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 19
- Tubulus Transversus (Tubulus-T): Invaginasi sarkolema mirip jari-jari.
Membentuk jaringan tubulus dengan anastomosis kompleks yang
melingkari perbatasan pita A-I di setiap sarkomer
- Sisterna Terminal: bersebelahan dengan tubulus-T. Melebar di Retikulum
Sarkoplasma.
-
Retikulum Sarkoplasma: mengatur aliran kalsium (ketersediaan Ca2+ kontraksi. Ketiadaan Ca2+ relaksasi). Terdiri dari jejaring sisterna
Retikulum Endoplasma halus yang bercabang dan mengelilingi setiap
myofibril.
Referensi:
1.
Janquera ed 13
2.
High-Yield Histology ed 2
OTOT POLOS
Letak otot polosdinding pembuluh darah, organ dalam manusia, rongga
tubuh
Fungsi transportasi darah dan makanan, mengatur diameter pembuluh
darah, pergerakan zat dalam lumen Sifatbisa membelah diri dan regenerasi, Involunteer
Bentukgelendong, inti satu di tengah, tidak berlurik
Otot polos tidak memiliki sarkomerseperti pada otot rangka, namun tetap
memiliki miosin dan aktin. Perbandingan aktin dan miosin pada otot polos
adalah 2-4 : 1 (otot rangka 10-15 : 1). Miosin di otot polos lebih panjang
daripada di otot rangka sedangkan aktin memiliki tropomiosin tanpa troponin.
Otot polos juga memiliki filamen dengan ukuran sedang yang menjadi
penyokong bentuk.
Tidak memiliki sarkomer berarti tidak memiliki garis Z dan protein di
dalamnya. Di otot polos digantikan oleh badan padatyang memiliki kandunganprotein yang sama. Aktin melekat pada badan padat dan miosin berada di
tengah.
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
20/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 20
Kontraksi dan Relaksasi
Perbedaan dengan kontraksi dan relaksasi pada otot rangka:
1.
Ion Ca2+berasal dari cairan ekstraseluler dan retikulum sarkoplasma
2.
Tidak ada potensial aksi untuk pelepasan ion Ca2+
3.
Sebagai pengganti tidak adanya troponin, terdapat fosforilasi rantai
ringan miosinuntuk kontraksi
4.
Tambahan: defosforilasi rantai ringan oleh fosfatase miosin
Koordinasi Otot Polos
a.
Unit tunggal: komunikasi antar sel otot polos melalui taut celah. Satu
sinyal dari semua saraf ikut berkontraksikoordinasi.b.
Unit multipel: dirangsang secara individual
Referensi
1.
Human Physiology, Silverthorn
2.
Human Physiology From Cells to Systems, Sherwood
3.
Fundamentals of Anatomy and Physiology, Martini
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
21/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 21
OTOT JANTUNG
Karakteristik:
Berukuran diameter 10-20 m x panjang 50-100 m
Struktur serabut bercabang* dan berlurik.
*Percabangan otot jantung disebut Anastomosis
Nukleous terletak di tengah; sesekali terdapat dua inti.
Mitokondria lebih panjang dan lebih banyak jumlahnya serta sekat-sekat
dalam mithokondria juga lebih banyak
Bekerja secara tidak sadar (Involunteer)
Bergantung pada respirasi karena aktivitas ritmik terjadi secara terus-
menerus. Terdapat Discus Intercalaris: garis gelap pada otot jantung yang
merupakan sambungan antara dua sel yang berdampingan terlihat seperti
garis lurus yang membentuk tangga untuk pelekatan aktin dan sarkomer;
dibedakan menjadi 2 bagian utama yaitu:
- Pars transvelaris, menempati bagian yang berjalan melintang
terhadap serabut otot. Pada bagian ini terdapat struktur yang mirip
Desmosom.
- Pars lateralis, menempati bagian yang sejajar dengan serabut otot.
Pada bagian ini terdapat struktur yang mirip Gap Junctions.
Lokasi:
Hanya terletak pada dinding otot jantung (myocardium) yang membentuk
atrium dan ventrikel. Lapisan ini mengandung jaringan otot jantung, pembuluh
darah, dan saraf.
Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolema tipis (seperti yang terdapat pada
otot rangka) dan sarkoplasma yang mirip mithokondria. Miofibril-miofibril
terpisah-pisah oleh deretan mithokondria, yang mengakibatkan gambaran
gurat-gurat memanjang yang dapat terlihat jelas.
Fungsi: Memompa Aliran darah dari organ jantung ke seluruh tubuh.
Perbedaan Otot Jantung dan Otot Lurik:
1.
Serabut otot jantung bukan merupakan sinsitium, melainkan merupakan
rangkaian sel-sel tunggal yang berderet-deret ujung beretemu ujung
dengan perantara suatu bangunan yang dinamakan : discus intercalaris.
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
22/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 22
2. Sel otot jantung tidak berbentuk silindris biasa, melainkan bercabang-
cabang sehingga memberikan kesan adanya anyaman 3 dimensional.
3.
Inti sel otot jantung tidak terletak dibawah sarkolema, melainkan
ditengah sel.
4.
Kontraksi ototjantung diluar pengaruh kehendak kita.
5.
Susunan Reticulum Sarcoplasmic dan mithokondria yang tidak teratursehingga berkas-berkas miofilamen membentuk miofibril tidak disusun
secara teratur sehingga batas-batas miofibril tidak tegas.
6.
Dapat berkontraksi10 sampai 15 kali lebih lama dari otot jantung dalam
menanggapi potensial aksi tunggal.
*Celah-celah di antara anyaman serabut-serabut otot jantung diisi oleh jaringan
pengikat (endomisium).
Regenerasi otot jantung
Otot jantung lebih tahan terhadap trauma bila dibandingkan dengan otot jenis
lainnya, tetapi tidak ada regenerasi setelah terjadinya suatu cedera. Jaringanotot jantung kekurangan sel satelit, dan serat otot jantung yang ada tidak
bermitosis untuk membentuk sel-sel baru. Bukti terbaru menunjukkan bahwa
sel-sel induk dari darah bermigrasi ke jantung. Di sana, sel-sel induk dapat
membedakan dan mengganti sejumlah serat otot jantung dan sel endotel dalam
pembuluh darah jantung.
Jantung berdetak karena memiliki alat pacu jantung yang memulai setiap
kontraksi dengan irama yang konstan, alat tersebut disebut autorhythmicity.
Jaringan otot jantung memiliki endomysium dan perimysium, tetapi tidak
memiliki sebuah epimysium.
Referensi
1.
Martini,Fundamentals of Anatomy and Physiology 9thEd
2.
Tortora, Principles of anatomy and physiology 12thEd.
3.
Bahan Kuliah FKG Unpad milik Prof. dr. Suryo Wibowo
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
23/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 23
PENAMAAN (ISTILAH DESKRIPTIF)OTOTA.
Posisi atau orientasi dari fascicle pada otot
1.
Rectus. Berarti lurus, adalah otot parallel yang serat ototnya
memanjang sepanjang sumbu tubuh. Contoh: rectus abdominis pada
abdomen
2.
Transversus. Serat ototnya menyilang dengan sumbu longitudinal tubuh
3.
Oblique. Serat otot memiliki posisi dengan sudut yang miring terhadap
sumbu longitudinal tubuh
B.
Posisi atau letak otot
1.
Superficialis atau externus. Otot yang terletak pada permukaan tubuh
(dapat terlihat). Contoh: Flexor digitorum superficialis pada lengan
bawah
2.
Profundus atau internus. Otot yang terletak di dalam tubuh (tidak
terlihat)
C.
Karakteristik struktur
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
24/25
SISTEM MUSKULOSKELETAL
FKUI 2015 SOLID 24
1.
Jumlah tendon origo
a.
Bisep: 2 tendon
b.
Trisep: 3 tendon
c.
Quadrisep: 4 tendon
2.
Bentuk otot
a.
Trapezius: berbentuk trapesiumb.
Rhomboid: berbentuk jajaran genjang
c.
Orbicularis: melingkar
d.
Deltoid: berbentuk segitiga
3.
Ukuran Otot
a.
Longus: Panjang, Contoh: Adductor longus pada paha
b.
Longissimus: Terpanjang
c.
Teres: Panjang dan bundar, Contoh: Pronator teres pada lengan
d.
Brevis: Pendek, Contoh: extensor carpi radialis brevis pada lengan
e.
Magnus: Besar
f.
Major: Lebih besar dari magnus, Contoh: pectoralis major pada
dadag.
Maximus: Terbesar
h.
Minor: lebih kecil
i.
Minimus: Terkecil
j.
Latissimus: Terlebar
D.
Jenis Gerakan utama saat kontraksi
1.
Flexor >< Extensor
2.
Abductor>< Supinator
4.
Levator>< Depressor
5.
Tensor6.
Sfingter
7.
Rotator
7/24/2019 Topik 4 Muskuloskeletal
25/25