8/17/2019 Toksikologi Ssp
1/35
TOKSIKOLOGI
BAB I
TOKSIKOLOGI
A. SEJARAH TOKSIKOLOGI
Sejak perkembangan peradaban manusia dalam mencari
makanan, tentu telah mencoba beragam bahan baik botani, nabati,
maupun dari mineral. Melalui pengalamannya ini ia mengenal
makanan, yang aman dan berbaya. Dalam kontek ini kata makanan
dikonotasikan ke dalam bahan yang aman bagi tubuhnya jika
disantap, bermanfaat serta diperlukan oleh tubuh agar dapat hidup
atau menjalankan fungsinya.
Sedangkan kata racun merupakan istilah yang digunakan
untuk menjelaskan dan mengambarkan berbagai bahan ”zat kimia”
yang dengan jelas berbahaya bagi badan. Kata racun ”toxic” adalah
bersaral dari bahasa unani, yaitu dari akar kata tox, dimana dalam
bahasa unani berarti !panah”. Dimana panah pada saat itudigunakan sebagai senjata dalam peperangan, yang selalu pada anak
panahnya terdapat racun. Di dalam ”"apyrus #bers $%&&' (.).*!
orang Mesir kuno memuat informasi lengkap tentang pengobatan dan
obat. Di "apyrus ini juga memuat ramuan untuk racun, seperti
antimon $Sb*, tembaga, timbal, hiosiamus, opium, terpentine, dan
+erdigris $kerak hijau pada permukaan tembaga*. Sedangkan di ndia
$&-- /-- (.).* di dalam )haraka Samhita disebutkan, bah0a
tembaga, besi, emas, timbal, perak, seng, bersifat sebagai racun, dan
di dalam Susrata Samhita banyak menulis racun dari makanan,
tananaman, he0an, dan penangkal racun gigitan ular.
1ippocrates $2/-34- (.).*, dikenal sebagai bapak
kedokteran, disamping itu dia juga dikenal sebagai toksikolog
dijamannya. Dia banyak menulis racun bisa ular dan di dalam
56KSK6768 SS" 1
8/17/2019 Toksikologi Ssp
2/35
TOKSIKOLOGI
bukunya juga menggambarkan, bah0a orang Mesir kuno telah
memiliki pengetahuan penangkal racun, yaitu dengan menghambat
laju penyerapan racun dari saluran pencernaan. Disamping banyak
lagi nama besar toksikolog pada jaman ini, terdapat satu nama yang
perlu mendapat catatan disini, yaitu besar pada jaman Mesir dan
9oma0i kuno adalah "endacious Dioscorides $:.D. &-*, dikenal
sebagai bapak Materia Medika, adalah seorang dokter tentara. Di
dalam bukunya dia mengelompokkan racun dari tanaman, he0an, dan
mineral.
1al ini membuktikan, bah0a efek berbahaya $toksik* yang
ditimbulkan oleh zat racun $tokson* telah dikenal oleh manusia sejak
a0al perkembangan beradaban manusia. 6leh manusia efek toksik ini
banyak dimanfaatkan untuk tujuan seperti membunuh atau bunuh
diri. ;ntuk mencegah keracunan, orang senantiasa berusaha
menemukan dan mengembangkan upaya pencegahan atau
mena0arkan racun. ;saha ini seiring dengan perkembangantoksikologi itu sendiri.
8/17/2019 Toksikologi Ssp
3/35
TOKSIKOLOGI
Sebelum masa 9enaissance dan meluas sampai periode itu,
orangorang ltalia dengan faham pragmatismenya $memandang
sesuatu berdasarkan gunanya* telah memba0a seni meracun ke
puncaknya. "ada masa ini tukang racun telah menjadi satu bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, sedikitnya sebagai
alat politik. )atatancatatan dari de0an seperti ?lorence, dan
terutama de0an %- dari @enice, yang bernama buruk. (erisi banyak
kesaksian mengenai pemakaian racun secara politik. Korbankorban
disebut namanya, hargaharga dibuat, kontrak dicatat, dan apabila
pembunuhan telah selesai, pembayaran dilaksakanakan. )atatan
A?actumA sering terlihat sesudah masuk kedalam arsiparsip,
menunjukkan keberhasilan penyelesaian dari jual beli tersebut.
6rang lain yang sumbangannya ketoksikologi telah aman
melalui tahuntahun itu adalah Moses bin Maimon atau Maimonides
$%%3&%'-2*. Sebagai tambahan menjadi ahli fisika yang mampu dan
cukup dihormati, maimonides adalah juga seorang penulis yang produktif. (ukunya yang berjudul racunracun dan antidotum
dotumnya berisi satu petunjuk pertolongan ke pengobatan keracunan
keracunan kecelakaan dan disengaja dan gigitangigitan serangga,
ular dan anjing gila. Maimonides menyarankan pengisapan
diterapkan ke sengatan serangga atau gigitan binatang sebagai satu
cara pengeluaran racun, dan menyarankan penerapan satu pengikatan
yang ketat diatas satu luka pada satu anggota gerak. Dia juga
mencatat bah0a penyerapan toksintoksin dari lambung dapat
ditunda oleh pemberian bahanbahan berminyak seperti susu, keju
atau krem. Sebagai pengamat pengamat yang kritis dan hatihati,
Maimonides menolak sejumlah obatobat yang terkenal pada 0aktu
56KSK6768 SS" 3
8/17/2019 Toksikologi Ssp
4/35
TOKSIKOLOGI
itu sesudah mendapati bah0a mereka tidak effektif dan menyebutkan
terhadap kemanjuran yang lain.
Matthieu Boseph (ona+entura 6rfila dikenal sebagai bapak
toksikologi modern. a adalah orang Spayol yang terlahir di pulau
Minorca, yang hidup antara tahun %4C4 sampai tahun %C&3. "ada
a0ak karirnya ia mempelajari kimia dan matematika, dan selanjutnya
mempelajari ilmu kedokteran di "aris. Dalam tulisannya $%C%2%C%&*
mengembangkan hubungan sistematik antara suatu informasi kimia
dan biologi tentang racun. Dia adalah orang pertama, yang
menjelaskan nilai pentingnya analisis kimia guna membuktikan
bah0a simtomatologi yang ada berkaitan dengan adanya zat kimia
tertentu di dalam badan. 6rfila juga merancang berbagai metode
untuk mendeteksi racun dan menunjukkan pentingnya analisis kimia
sebagai bukti hukum pada kasus kematian akibat keracunan. 6rfila
bekerja sebagai ahli medikolegal di Sorbonne di "aris. 6rfila
memainkan peranan penting pada kasus 7a ?arge $kasus pembunuhandengan arsen* di "aris, dengan metode analisis arsen, ia
membuktikan kematian diakibatkan oleh keracuanan arsen. M.B.(.
6rfila dikenal sebagai bapak toksikologi modern karena minatnya
terpusat pada efek tokson, selain itu karena ia memperkenalkan
metodologi kuantitatif ke dalam studi aksi tokson pada he0an,
pendekatan ini melahirkan suatu bidang toksikologi modern, yaitu
toksikologi forensik. Dalam bukunya 5raite des poison, terbit pada
tahun %C%2, dia membagi racun menjadi enam kelompok, yaitu>
corrosives, astringents, acrids, stupefying or narcotic, narcoticacid,
dan septica atau putreficants.
Dalam abad ke '- > perkembangan toksikologi terjadi cepat.
"ada satu pihak, disana ada beberapa mengenai agentagent toksik
dan agent terapi yang bertindak sebagai titik a0al untuk pemahaman
56KSK6768 SS" 4
8/17/2019 Toksikologi Ssp
5/35
TOKSIKOLOGI
pemahaman dasar dari mekanisme, misalnya perkembangan oleh
9udolf "eter dkk $%=2&* mengenai Dimercaprol $D:7* sebagai satu
antidotum ke :rsen yang dikandung gasgas perang dan pemahaman
pemahaman mengenai mekanisme kerja (:7 atas :rsenarsen
organic oleh )arl @oegtlin dkk $%='3*. Dipihak lain, disana ada
perkembanganperkembangan yang mengarah ke penemuan dan
pemahaman zatzat toksik untuk penggunaan oleh manusia, seperti
penemuan dan pemahaman DD5 oleh "aul Muller dan penemuan dan
pemahaman dari senya0asenya0a insektisida organo fosfat oleh
illy lange dan 8ermard Schrader. 5oksikologi berkembang cepat
mengikuti semakin halusnya tehniktehnik analisa ini.
56KSK6768 SS" 5
8/17/2019 Toksikologi Ssp
6/35
TOKSIKOLOGI
B. PENGERTIAN TOKSIKOLOGI
5oksikologi adalah studi mengenai efek yang tidak
diinginkan dari zatzat kimia terhadap organisme hidup. 8abungan
antara berbagai efek potensial yang merugikan serta terdapatnya
keanekargaman bahan kimia di lingkungan membuat toksikologi
sangat luas cakupannya.
"encegahan keracunan memerlukan perhitungan terhadap
toxicity $toksisitas*, hazard $ bahaya*, risk $resiko*, dan safety
$keamanan*.
1) Toxicity $toksisitas* merupakan istilah relatif yang biasa
dipergunakan dalam memperbandingkan satu zat kimia dengan
lainnya. :dalah biasa untuk mengatakan bah0a satu zat kimia
lebih toksik daripada zat kimia lain. "erbandingan sangat kurang
informatif, kecuali jika pernyataan tersebut melibatkan informasi
tentang mekanisme biologi yang sedang dipermasalahkan dan
juga dalam kondisi bagaimana zat kimia tersebut berbahaya.6leh sebab itu, pendekatan toksikologi seharusnya dari sudut
telaah tentang berbagai efek zat kimia atas berbagai sistem
biologi, dengan penekanan pada mekanisme efek berbahaya zat
kimia itu dan berbagai kondisi di mana efek berbahaya itu
terjadi.
2) Hazard suatu kimia berarti kemungkinan zat kimia tersebut
untuk menimbulkan cidera, sedangakn dalam bahasa indonesia
hazard diterjemahkan sebagai bahaya. 1azard berbeda
pengertiannya dengan toksisitas, yang berarti deksripsi dan
kuantifikasi sifatsifat toksik suatu zat kimia. 1azard dapat
berbeda tergantung cara pemaparan zat kimia tersebut. zat E
dalam bentuk cair misalnya akan lebih berbahaya $hazardous*
dari pada bentuk butiran karena lebih mudah menempel di kulit
56KSK6768 SS" 6
8/17/2019 Toksikologi Ssp
7/35
TOKSIKOLOGI
dan diserap. Suatu zat kimia dalam bentuk gas menimbulkan
hazard lebih besar daripada bentuk cair, karena dapat menyebar
luas di udara dan mengenai banyak orang sekaligus.
8/17/2019 Toksikologi Ssp
8/35
TOKSIKOLOGI
toksik* berbagai bahan kimia terhadap makhluk hidup dan sistem
biologik lainnya. a dapat juga membahas penilaian kuantitatif
tentang berat dan kekerapan efek tersebut sehubungan dengan
terpejannya $exposed * makhluk tadi.
:pabila zat kimia dikatakan beracun $toksik*, maka
kebanyakan diartikan sebagai zat yang berpotensial memberikan
efek berbahaya terhadap mekanisme biologi tertentu pada suatu
organisme. Sifat toksik dari suatu senya0a ditentukan oleh> dosis,
konsentrasi racun di reseptor !tempat kerja”, sifat zat tersebut,
kondisi bioorganisme atau sistem bioorganisme, paparan terhadap
organisme dan bentuk efek yang ditimbulkan. Sehingga apabila
menggunakan istilah toksik atau toksisitas, maka perlu untuk
mengidentifikasi mekanisme biologi di mana efek berbahaya itu
timbul. Sedangkan toksisitas merupakan sifat relatif dari suatu zat
kimia, dalam kemampuannya menimbulkan efek berbahaya atau
penyimpangan mekanisme biologi pada suatu organisme.
5oksisitas merupakan istilah relatif yang biasa dipergunakan
dalam memperbandingkan satu zat kimia dengan lainnya. :dalah
biasa untuk mengatakan bah0a satu zat kimia lebih toksik daripada
zat kimia lain. "erbandingan sangat kurang informatif, kecuali jika
pernyataan tersebut melibatkan informasi tentang mekanisme biologi
yang sedang dipermasalahkan dan juga dalam kondisi bagaimana zat
kimia tersebut berbahaya. 6leh sebab itu, pendekatan toksikologi
seharusnya dari sudut telaah tentang berbagai efek zat kimia atas
berbagai sistem biologi, dengan penekanan pada mekanisme efek
berbahaya zat kimia itu dan berbagai kondisi di mana efek berbahaya
itu terjadi.
56KSK6768 SS" 8
8/17/2019 Toksikologi Ssp
9/35
TOKSIKOLOGI
"ada umumnya efek berbahaya F efek farmakologik timbul
apabila terjadi interaksi antara zat kimia $tokson atau zat aktif
biologis* dengan reseptor. 5erdapat dua aspek yang harus
diperhatikan dalam mempelajari interakasi antara zat kimia dengan
organisme hidup, yaitu kerja farmakon pada suatu organisme $aspek
farmakodinamik F toksodinamik* dan pengaruh organisme terhadap
zat aktif $aspek farmakokinetik F toksokinetik* aspek ini akan lebih
detail dibahas pada sub bahasan kerja toksik. 5elah dipostulatkan
oleh "aracelcius, bah0a sifat toksik suatu tokson sangat ditentukan
oleh dosis $konsentrasi tokson pada reseptornya*. :rtinya kehadiran
suatu zat yang berpotensial toksik di dalam suatu organisme belum
tentu menghasilkan juga keracunan. Misal insektisida rumah tangga
$DD5* dalam dosis tertentu tidak akan menimbulkan efek yang
berbahaya bagi manusia, namun pada dosis tersebut memberikan
efek yang mematikan bagi serangga. 1al ini disebabkan karena
konsentrasi tersebut berada jauh diba0ah konsentrasi minimal efek
pada manusia.
8/17/2019 Toksikologi Ssp
10/35
TOKSIKOLOGI
BAB II
SISTEM SARAF PUSAT
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan
bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme
sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur.
Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensiti+itas terhadap stimulus,
dan kondukti+itas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons
terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama> nput
sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atauG stimulus melalui reseptor,
yang terletak di tubuh baik eksternal $reseptor somatic* maupun internal
$reseptor +iseral*.
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh
akti+itas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat
terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. 6tak dilindungi oleh
tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruasruas tulang
belakang. 6tak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh selaput
meningia yang melindungi sistem saraf halus, memba0a pembuluh darah,
dan dengan mensekresi sejenis cairan yang disebut cairan serebrospinal,
selaput meningia dapat memperkecil benturan dan guncangan. Meningia
terdiri atas tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan duramater.
A. OTAK
6tak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga
tengkorak. 6tak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan
kanan. 6tak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak
kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. 1al ini terjadi karena pindah
silang pada jalurjalur spinal. 6tak dibagi menjadi empat bagian, yaitu
otak besar, otak tengah, otak kecil, dan sumsum lanjutan.
56KSK6768 SS" 1
0
8/17/2019 Toksikologi Ssp
11/35
TOKSIKOLOGI
&' (tak besar )cerebru"'
6tak besar pada manusia de0asa memiliki +olume sekitar H
%&-- cm3. "ermukaan otak berlipatlipat sehingga dapat memuat
jutaan neuron. (agian luar otak berisi neuron sehingga ber0arna
kelabu $substansia grissea*. Sedangkan, otak bagian dalam berisi
neurit dan dendrit sehingga ber0arna putih $substansia alba*. 6tak
besar merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dankemauan. Selain itu, otak besar juga merupakan sumber semua
kegiatan yang manusia sadari. 6tak besar terbagi menjadi empat
bagian, yaitu>
• bagian depan > pusat gerakan otot
• bagian tengah > pusat perkembangan ingatan dan
kecerdasan
• bagian samping > pusat pendengaran
• bagian belakang > pusat penglihatan
*' (tak tengah )"esensefalon'
6tak tengah merupakan bagian otak yang terletak di antara
pons +asoli dan diensefalon. 6tak tengah berhubungan dengan
sistem penglihatan dan pendengaran. Di bagian depan dari otak
tengah terdapat>
56KSK6768 SS" 1
1
8/17/2019 Toksikologi Ssp
12/35
TOKSIKOLOGI
• 5alamus, yaitu bagian yang menjalankan pemisahan pertama
impuls yang tiba dan mengarahkan impuls ke bagian cerebrum
yang berbeda, serta mengarahkan sebagian dari impuls kesumsum tulang belakang.
• 1ipotalamus, yaitu bagian yang mengatur suhu tubuh, selera
makan, dan keseimbangan cairan tubuh.
+' (tak kecil )cerebelu"'
6tak kecil terletak di ba0ah otak besar, di dalam rongga
tengkorak bagian belakang. ?ungsi otak kecil adalah untuk
mengatur keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan otot yang
disadari. (agian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh
suatu penghubung yang disebut jembatan +arol, seperti otak besar.
(agian luar otak kecil $korteks* ber0arna kelabu dan bagian dalam
$medula* ber0arna putih.
' -u"su" lanutan )"edula oblongata'
Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan di ba0ah
otak besar, dan merupakan perpanjangan dari sumsum tulang
belakang. (agian dalamnya berisi neuron sehingga ber0arna
kelabu. Sedangkan, bagian luarnya ber0arna putih karena berisi
neurit dan dendrit. ?ungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur
pernapasan, gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.
56KSK6768 SS" 1
2
8/17/2019 Toksikologi Ssp
13/35
TOKSIKOLOGI
B. SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULA SPINALIS)
Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas
ruas tulang belakang. (agian luarnya ber0arna putih dan bagian dalam
ber0arna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari
ruasruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga
menyelaputi sumsum tulang belakang.
?ungsi sumsum tulang belakang, yaitu>
• "usat perantara antara susunan saraf tepi dan otak.
• Menghantarkan impuls menuju atau dari otak.
• Mengatur gerak refleks tubuh."enampang melintang sumsum tulang belakang terlihat seperti
gambar kupukupu dengan 0arna kelabu, berisi neuron. 9angsang
disampaikan ke otot le0at serabut saraf sensorik. Sedangkan,
tanggapan dari pusat ke efektor disampaikan le0at serabut saraf
motorik. Serabut saraf tersebut terdapat di sumsum tulang belakang.
56KSK6768 SS" 1
3
8/17/2019 Toksikologi Ssp
14/35
TOKSIKOLOGI
BAB III
OBAT SUSUNAN SARAF PUSAT
Susunan saraf pusat berkaitan dengan sistem saraf manusia yang
merupakan suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain. ?ungsi sistem saraf antara lain >
mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara indi+idu
dengan lingkungan sekitarnya.
Stimulan sistem saraf pusat $SS"* adalah obat yang dapat merangsang
serebrum medula dan sumsum tulang belakang. Stimulasi daerah korteks
otakdepan oleh senya0a stimulan SS" akan meningkatkan ke0aspadaan,
pengurangan kelelahan pikiran dan semangat bertambah. )ontoh senya0a
stimulan SS" yaitu kafein dan amfetamin.
Sistem saraf dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat atau sentral dan
sistem saraf tepi $SS5*. "ada sistem syaraf pusat, rangsang seperti sakit,
panas, rasa, cahaya, dan suara mulamula diterima oleh reseptor, kemudian
dilanjutkan ke otak dan sumsum tulang belakang. 9asa sakit disebabkan oleh
perangsangan rasa sakit diotak besar. Sedangkan analgetik narkotik menekan
reaksi emosional yang ditimbulkan rasa sakit tersebut. Sistem syaraf pusat
dapat ditekan seluruhnya oleh penekan saraf pusat yang tidak spesifik,
misalnya sedatif hipnotik. 6bat yang dapat merangsang SS" disebut
analeptika.
6bat I obat yang bekerja terhadap susunan saraf pusat berdasarkan
efek farmakodinamiknya dibagi atas dua golongan besar yaitu >
• Merangsang atau menstimulasi yang secara langsung maupun tidak
langsung merangsang akti+itas otak, sumsum tulang belakang beserta
syarafnya.
56KSK6768 SS" 1
4
8/17/2019 Toksikologi Ssp
15/35
TOKSIKOLOGI
• Menghambat atau mendepresi, yang secara langsung maupun tidak
lansung memblokir proses proses tertentu pada akti+itas otak, sumsum
tulang belakang dan saraf sarafnya.6bat yang bekerja pada susunan saraf pusat memperlihatkan efek yang
sangat luas $merangsang atau menghambat secara spesifik atau secara
umum*. Kelompok obat memperlihatkan selektifitas yang jelas misalnya
analgesik antipiretik khusus mempengaruhi pusat pengatur suhu pusat nyeri
tanpa pengaruh jelas.
A. KLASIFIKASI SISTEM SARAF PUSAT
6bat yang bekerja terhadap SS" dapat dibagi dalam beberapa
golongan besar, yaitu>
• "sikofarmaka $psikotropika*, yang meliputi "sikoleptika $menekan
atau menghambat fungsifungsi tertentu dari SS" seperti hipnotika,
sedati+a dan tranJuillizers, dan antipsikotika* "sikoanaleptika
$menstimulasi seluruh SS", yakni antidepresi+a dan psikostimulansia
$0ekamin**.
•
;ntuk gangguan neurologis, seperti antiepileptika, MS $multiplesclerosis*, dan penyakit "arkinson.
• Benis yang memblokir perasaan sakit> analgetika, anestetika umum,
dan lokal.
• Benis obat +ertigo dan obat migrain $5jay, '--'*.
;mumnya semua obat yang bekerja pada SS" menimbulkan
efeknya dengan mengubah sejumlah tahapan dalam hantaran kimia sinap
$tergantung kerja transmitter*
B. OBAT PERANGSANG SISTEM SARAF PUSAT
(anyank obatobat yang dapat merangsang system saraf pusat
$SS"*, tetapi yang pemakaiannya disetujui secara medis terbatas hanya
pada pengobatan narkolepsi, gangguan penurunan perhatian $8""* pada
56KSK6768 SS" 1
5
8/17/2019 Toksikologi Ssp
16/35
TOKSIKOLOGI
anakanak, obesitas, dan pemulihan distress pernapasan. Kelompok
utama dari perangsang SS" adalah amfetamin dan kefein yang
merangsang korteks serebri dari otak, analeptic dan kafein yang bekerja
pada batang otak dan medulla untuk merangsang pernapasan, dan obat
obat yang menimbulkan anoreksia yang bekerja pada tingkat tertentu
pada korteks serebri dan hipotalamus untuk menekan napsu makan.
:mfetamin dan obatobat yang menimbulkan anoreksia yang berkaitan
telah banyak disalah gunakan. "emakaian amfetamin jangka panjang
dapat menimbulkan ketergantungan psikologis dan toleransi, suatu
keadaan dimana semakin tinggi dosis obat yang diperlukan untuk
menghasilkan respons a0al. "eningkatan dosis obat yang bertahap dan
kemudian tibatiba dihentikan dapat menimbulkan depresi dan gejala
gejala putus obat. 6bat "erangsang Sistem Saraf "usat antara lain >
1) AMFETAMIN
ndikasi > ;ntuk narkolepsi, gangguan penurunan
perhatian
#fek samping > #uforia dan kesiagaan, tidak dapat tidur,
gelisah, tremor, iritabilitas dan beberapa
masalah kardio+askuler $5achicardia,
palpitasi, aritmia, dll*
?armakokinetik > 0aktu paruh 23- jam, diekskresikan lebih
cepat pada urin asam daripada urin basa
9eaksi yang merugikan > menimbulkan efek efek yang buruk pada
sistem saraf pusat, kardio+askuler,
gastroinstestinal, dan endokrin.
Dosis > De0asa &'- mg, :nak L / th > ',&&
mgFhari
2) METILFENIDAT
56KSK6768 SS" 1
6
8/17/2019 Toksikologi Ssp
17/35
TOKSIKOLOGI
ndikasi > pengobatan depresi mental, pengobatan
keracunan depresan SS", syndrom
hiperkinetik pada anak.
#fek samping > insomnia, mual, iritabilitas, nyeri
abdomen, nyeri kepala, 5achicardia.
Kontraindikasi > hipertiroidisme, penyakit ginjal.
?armakokinetik > diabsorbsikan melalui saluran cerna dan
diekskresikan melalui urin, dan 0aktu
paruh plasma antara %' jam
?armakodinamik > mula mula >-,& I % jam " > % I 3 jam,
7 > 2C jam.9eaksi yang merugikan > takikardia, palpitasi, meningkatkan
hiperakti+itas.
Dosis :nak > -.'& mgFkg((Fhr
Dosis De0asa > %- mg 3xFhr
3) KAFEIN
ndikasi > menghilangkan rasa kantuk,
menimbulkan daya pikir yang cepat,
perangsang pusat pernafasan dan
fasomotor, untuk merangsang
pernafasan pada apnea bayi prematur
#fek samping > sukar tidur, gelisah, tremor, tachicardia,
pernafasan lebih cepat
Kontraindikasi > diabetes, kegemukan, hiperlipidemia,
gangguan migren, sering gelisah
$anxious *.
?armakokinetik > kafein didistribusikan keseluruh tubuh
dan diabsorbsikan dengan cepat setelah
pemberian, 0aktu paruh 34 jam,
diekskresikan melalui urin
9eaksi yang merugikan > dalam jumlah yang lebih dari &-- mg
akan mempengaruhi SS" dan jantung.
56KSK6768 SS" 1
7
8/17/2019 Toksikologi Ssp
18/35
TOKSIKOLOGI
Dosis pemberian > apnea pada bayi > '.&& mgFkg((Fhr,
keracunan
obat depresan > -.&% gr kafein pada dosis berlebihan menimbulkan kejang
?armakokinetik > diabsorbsi dari segala tempat pemberian tapi
lebih efektif dari @
Dosis > %3 ml untuk perangsang pernafasan
&* D6KS:"9:M
ndikasi > perangsang pernafasan#fek samping > hipertensi, tachicardia, aritmia, otot kaku,
muntah
?armakokinetik > mempunyai masa kerja singkat dalam SS"
Dosis > -.&%.& mgFkg(( secara @
C. JENIS – JENIS OBAT SISTEM SARAF PUSAT
1) Obat A!"t!t#$ >
6bat anaestetik adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan
rasa sakit dalam bermacammacam tindakan operasi.
a. Anestetik %okal > 6bat yang merintangi secara re+ersible
penerusan impulsimpuls syaraf ke SS" $susunan syaraf pusat*
pada kegunaan lokal dengan demikian dapat menghilangkan rasa
nyeri, gatalgatal, panas atau dingin.
P!%%&aa
:nestetik lokal umumnya digunakan secara parenteral misalnya
pembedahan kecil dimana pemakaian anestetik umum tidak
dibutuhkan. :nestetik local dibagi menjadi 3 jenis >
• anestetik permukaan, digunakan secara local untu mela0an
rasa nyeri dan gatal, misalnya larutan atau tablet hisap untuk
menghilangkan rasa nyeri di mulut atau leher, tetes mata
untuk mengukur tekana okuler mata atau mengeluarkan benda
56KSK6768 SS" 1
8
8/17/2019 Toksikologi Ssp
19/35
TOKSIKOLOGI
asing di mata, salep untuk menghilangkan rasa nyeri akibat
luka bakar dan suppositoria untuk penderita ambientF 0asir.
• :nestetik filtrasi yaitu suntikan yang diberikan ditempat yang
dibius ujungujung sarafnya, misalnya pada daerah kulit dan
gusi
• :nestetik blok atau penyaluran saraf yaitu dengan
penyuntikan disuatu tempat dimana banyak saraf terkumpul
sehingga mencapai daerah anestesi yang luas misalnya pada
pergelangan tangan atau kaki.
6bat I obat anestetik local umumnya yang dipakai adalah
garam kloridanya yang mudah larut dalam air.
P!'"a'ata a!"t!t#$ *$a
:nestetik local dikatakan ideal apabila memiliki beberapa
persyaratan sebagai berikut >
•
tidak merangsang jaringan• tidak mengakibatkan kerusakan permanen terhadap susunan
saraf sentral
• toksisitas sistemis rendah
• efektif pada penyuntikan dan penggunaan local
• mula kerja dan daya kerjanya singkat untuk jangka 0aktu
cukup lama
• larut dalam air dengan menghasilakan larutan yang stabil dan
tahan pemanasan
E+!$ "a,-#%
#fek samping dari pengguna anestetik local terjadi akibat
khasiat dari kardiodepresifnya $ menekan fungsi jantung *,
mengakibatkan hipersensitasi berupa dermatitis alergi.
56KSK6768 SS" 1
9
8/17/2019 Toksikologi Ssp
20/35
TOKSIKOLOGI
b. Anestetika /"u" > 6bat yang dapat menimbulkan suatu keadaan
depresi pada pusatpusat syaraf tertentu yang bersifat re+ersible,
dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan.
(eberapa syarat penting yang harus dipenuhi oleh suatu anestetik
umum >
• berbau enak dan tidak merangsang selaput lender
• mula kerja cepat tanpa efek samping
• sadar kembalinya tanpa kejang
• berkhasiat analgetik baik dengan melemaskan otototot
seluruhnya
•
5idak menambah pendarahan kapiler selama 0aktu pembedahan
E+!$ "a,-#%
1ampir semua anestetik inhalasi mengakibatkan sejumlah
efek samping yang terpenting diantaranya adalah >
• Menekan pernafasa, paling kecil pada
8/17/2019 Toksikologi Ssp
21/35
TOKSIKOLOGI
adalah> #thanol $alcohol*,(arbiturate,fenobarbital,(enzodiazepam,
methaJualon.
E+!$ "a,-#%
Kebanyakan obat tidur memberikan efek samping umum yng mirip
dengan morfin antara lain >
• Depresi pernafasan, terutama pada dosis tinggi, contihnya
flurazepam, kloralhidrat, dan paraldehida.
• 5ekanan darah menurun, contohnya golongan barbiturate.
• 1ango+er, yaitu efek sisa pada keesokan harinya seperti mual,
perasaan ringan di kepala dan pikiran kacau, contohnya golongan
benzodiazepine dan barbiturat.
• (erakumulasi di jaringan lemak karena umumnya hipnotik
bersifat lipofil.
3) Obat P"#$*+a',a$a / -"#$*t'*-#$
6bat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada
susunan saraf pusat $SS"* dan mempunyai efek utama terhadap
akti+itas mental dan perilaku, dan digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik.
E+!$ "a,-#%
• 8ejala ekstrapiramidal yaitu kejang muka, tremor dan kaku
anggota gerak karena disebabkan kekurangan kadar dopamine
dalam otak.
• Sedati+e disebabkan efek anti histamine antara lain
mengantuk,lelah dan pikiran keruh.
• Diskenesiatarda, yaitu gerakan tidak sengaja terutama pada otot
muka $bibir, dan rahang *
• 1ipotensi, disebabkan adanya blockade reseptor alfa adrenergic
dan +asolidasi.
• #fek anti kolinergik dengan cirriciri mulut kering, obstipasi dan
gangguan penglihatan.
56KSK6768 SS" 2
1
8/17/2019 Toksikologi Ssp
22/35
TOKSIKOLOGI
• #fek anti serotonin menyebabkan gemuk karena menstimulasi
nafsu makan
• 8alaktore yaitu meluapnya :S karena menstimulasi produksi
:S secara berlebihan.
0) Obat At#$*&"a
6bat mencegah mengobati bangkitan epilepsi.
)ontoh > Diazepam, ?enitoin,?enobarbital, Karbamazepin,
Klonazepam.
) Obat Aa%!t#$ ata& *bat -!%aa% !'#
6bat atau zatzat yang mengurangi atau menghilangkan rasa
nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Sedangkan bila menurunkan
panas disebut :ntipiretika.
:tas kerja farmakologisnya, analgetik dibagi dalam dua
kelompok besar, yaitu>
a. Analgetik 0erifer )non narkotik *, analgetik ini tidak dipengaruhi
system saraf pusat. Semua analgetik perifer memiliki khasiat
sebagai anti piretik yaitu menurunkan suhu. 5erdiri dari obat
obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral.
b. Analgetik 1arkotik , Khusus digunakan untuk menghalau rasa
nyeri hebat, seperti fraktur dan kanker.
4) At#-#'!t#$
:ntipiretik adalah zatzat yg dapat mengurangi suhu tubuh.
5) Obat At#,#%'a#
6bat yang mengobati penyakit berciri seranganserangan
berkala dari nyeri hebat pada satu sisi.
6) Obat At# R!&,at#$
6bat yang digunakan untuk mengobati atau menghilangkan
rasa nyeri pada sendiFotot, disebut juga anti encok. #fek samping
berupa gangguan lambung usus, perdarahan tersembunyi $okult *,
pusing, tremor dan lainlain. 6bat generiknya ndomestasin,
fenilbutazon, dan piroksikam.
7) Obat At# D!-'!"a
56KSK6768 SS" 2
2
8/17/2019 Toksikologi Ssp
23/35
TOKSIKOLOGI
6bat yang dapat memperbaiki suasana ji0a dapat
menghilangkan atau meringankan gejalagejala keadaan murung
yang tidak disebabkan oleh kesulitan sosial, ekonomi dan obat
obatan serta penyakit.
18) N!&'*!-t#$a
6bat yang dapat menekan fungsifungsi psikis $ji0a* tertentu
tanpa menekan fungsifungsi umum seperti berfikir dan berkelakuan
normal. 6bat ini digunakan pada gangguan $infusiensi* cerebral
seperti mudah lupa, kurang konsentrasi dan +ertigo. 8ejalanya dapat
berupa kelemahan ingatan jangka pendek dan konsentrasi, +ertigo,
kuping berdengung, jarijari dingin, dan depresi.
11) Obat At#!-#!-t#$a
6bat yang dapat menghentikan penyakit ayan, yaitu suatu
penyakit gangguan syaraf yang ditimbul secara tibatiba dan berkala,
adakalanya disertai perubahanperubahan kesadaran.
"enyebab antiepileptika > pelepasan muatan listrik yang cepat,
mendadak dan berlebihan pada neuronneuron tertentu dalam otak
yang diakibatkan oleh luka di otak$ abses, tumor, anteriosklerosis *,
keracunan timah hitam dan pengaruh obatobat tertentu yang dapat
mempro+okasi serangan epilepsi.
12) Obat Pa'$#"* (-!a$#t %!,!ta'a )
6bat yang digunakan untuk mengobati penyakit "arkison
yang ditandai dengan gejala tremor, kaku otot,gangguan gaya
berjalan, gannguan kognitif, persepsi, dan daya ingat. "enyakit ini
terjadi akibat proses degenerasi yang progresif dan selsel otak
sehingga menyebabkan terjadinya defisiensi neurotransmitter yaitu
dopamin.
56KSK6768 SS" 2
3
8/17/2019 Toksikologi Ssp
24/35
TOKSIKOLOGI
BAB IV
TOKSIKOLOGI SUSUNAN SARAF
PUSAT
A. MEKANISME TOKSIKOLOGI OBAT SSP
6+erdosis obat SS" dapat mengganggu keseimbangan antara
eksitantasi dan inhibisi di otak, ini terjadi karena penghambatan atau
penekanan saraf perangsangan. Sejak lama diduga efek pada SS"
berdasarkan melarutnya le0at membran iipid. #fek o+erdosis obat ssp
terhadap berbagai saraf berbeda karena perbedaan distribusi fosfoliid
dan kolesterol di membran tidak seragam. Data eksperimental
menyokong dugaan mekanisme kerja obat ssp.
6bat ssp seperti baebiturat mudah sekali larut dalam air dan sangat
potensial untuk menghambat sistem saraf pusat terutama dalam aktifitas
sistem retikular. :ktifitas dari obat ssp dapat menjadi toksik ketika
pemakaiannya o+er dosis.
(eberapa hasil penelitian dilaporkan bah0a o+er dosis obar ssp
berpengaruh langsung pada membran saraf neuron dan tidak pada
sinapsisnya $persambungan saraf*. "ada daerah membran tersebut obat
ssp mengganggu transport ion. "ada penelitian in+itro menunjukkan
bah0a ion
8/17/2019 Toksikologi Ssp
25/35
TOKSIKOLOGI
sistem motorik dan kemampuan dalam berpikir. Disamping itu pengaruh
hambatan pada daerah serebral kortek mengakibatkan terjadinya
kelainan tingkah laku. 8angguan kelainan tingkah laku ini bergantung
pada indi+idu, tetapi pada umumnya penderita turun daya ingatnya.
8angguan pada sistem saraf pusat ini sangat ber+ariasi biasanya
berurutan dari bagian kortek yang terganggu dan merambat ke bagian
medula.
B. ABSORPSI DAN DISTRIBUSI
6bat ssp diabsorpsi dalam jumlah yang sedikit melalui mukosa
mulut dan lambung. Sebagian besar $C-O* diabsorpsi di usus halus dan
sisanya diabsorpsi di kolon. Kecepatan absorpsi tergantung pada takaran
dan konsentrasi obat ssp dalam minuman yang diberikan serta
+askularisasi dan motalitas dan pengisisan lambung dan usus. (ila
konsentrasi optimal obat ssp diminum dan dimasukkan ke dalam
lambung kosong, kadar puncak dalam darah 3-=- menit sesudahnya.
6bat ssp mudah berdifusi dan distribusinya dalam jaringan sesuaidengan kadar air jaringan tersebut. Semakin hidrofil jaringan semakin
tinggi kadarnya. (iasanya dalam %' jam telah tercapai kesimbangan
kadar obat ssp dalam darah, usus, dan jaringan lunak. Konsentrasi dalam
otak, sedikit lebih besar dari pada dalam darah.
C. METABOLISME
6bat ssp akan dimetabolisme oleh tubuh terutama dalam hati oleh
enzim obat sspdehidrogenase $:D1* dan koenzim nikotinamidadenin
dinukleotida $
8/17/2019 Toksikologi Ssp
26/35
TOKSIKOLOGI
Kadar obat dalma darah kemudian akan menurun dengan
kecepatan yang sangat ber+ariasi $%''- mgO per jam*, biasanya
penurunan kadar tersebut dianggap ratarata %& mgO atau %2 mgO
setiap jam. "ada o+er dosis obat, yang telah dipercepat metabolismenya,
eliminasi obat dapat mencapai 2- mgO per jam.
1epatosit memiliki tiga jalur metabolisme obat ssp, yang masing
masing terletak pada bagian yang berlainan. Balur yang pertama adalah
jalur obat ssp dehidrogenase $:D1* yang terletak pada sitosol atau
bagian cair dari sel. Dalam keadaan fisiologik, :D1 memetabolisir obat
ssp yang berasal dari fermentasi dalam saluran cerna dan juga untuk
proses dehidrogenase steroid dan omega oksidasi asam lemak. :D1
memecah obat ssp, yang selanjutnya akan diuraikan menjadi asetat.
:setat akan terurai lebih lanjut menjadi 1'6 dan )6'.
Balur kedua ialah melalui Microsomal #thanol 6xydizing System
$M#6S* yang terletak dalam retikulum endoplasma. Dengan
pertolongan tiga komponen mikrosom yaitu sitokrom "2&-, reduktase,
dan lesitin, obat diuraikan. Balur ketiga melalui enzim katalase yang
terdapat dalam peroksisom $peroxysome*. 1idrogen yang dihasilkan dari
metabolisme obat dapat mengubah keadaan redoks, yang pada
pemakaian obat yang lama dapat mengecil. "erubahan ini dapat
menimbulkan perubahan metabolisme lemak dan karbohidrat, mungkin
menyebabkan bertambahnya jaringan kolagen dan dalam keadaan
tertentu dapat menghambat sintesa protein. "erubahan redoks
menimbulkan perubahan dari piru+at ke laktat yang menyebabkan
terjadinya hiperlaktasidemia. (ila sebelumnya sudah terdapat kadar
laktat yang tinggi karena sebab lain, bisa terjadi hiperurikemia. Serangan
kejang pada delirium tremens juga meningkatkan kadar asam urat dalam
56KSK6768 SS" 2
6
8/17/2019 Toksikologi Ssp
27/35
TOKSIKOLOGI
darah. "ada pasien gout, obat ssp dapat meningkatkan produksi asam
urat sehingga kadarnya dalam darah makin meningkat.
Meningkatnya rasio
8/17/2019 Toksikologi Ssp
28/35
TOKSIKOLOGI
"ada konsumsi dalam jumlah sedikit, obat efek yang bagus.
Konsumsi dalam jumlah banyak, obat ssp menimbulkan perilaku
lebih meledakledak. Kontrol diri menjadi hilang dan penguasaan
diri menjadi berkurang. 6bat ssp bekerja dengan menekan
mekanisme kontrol inhibisi dan akti+asi sistem retikular. Bika obat
ssp dalam jumlah besar dikonsumsi dalam jangka 0aktu pendek,
akan berlanjut pada kehilangan kesadaran dan sensasi mati rasa.
Kematian dapat terjadi akibat gagal nafas dan gagal jantung.
3) S#"t!, Ka'#*a"$&!'
6bat ssp mengakibatkan dilatasi dari pembuluh darah kulitdan sensasi hangat. 6bat ssp juga berperan didalam proses
+asokonstriksi di kulit pada respon terhadap suhu dingin. "anas
tubuh hilang secara tibatiba dan temperatur menurun secara
menetap. "ada le+el toksik, mekanisme regulasi temperatur
hipotalamus menjadi tertekan dan menurunya temperatur tubuh
menjadi nyata. ;ntuk alasan ini, konsumsi obat ssp dengan alasan
agar tubuh tetap hangat selama cuaca dingin secara jelas tidak dapat
diterima. "enggunaan obat ssp berlebih dalam jangka panjang dapat
berkontribusi pada gangguan tekanan darah tinggi, penyakit
jantung, dan gagal jantung. Minum dalm jumlah sedikit pun dapat
rnenyebabkan denyut jantung menjadi tidak teratur.
0) Sa&'a P!9!'aa
6bat ssp menstimulasi produksi dari asam lambung yang kaya
akan asam dan pepsin. Karena itu konsumsi obat ssp adalah
kontraindikasi pada orang dengan kelainan asampepsin yang tidak
diobati. Sebagai tambahan, obat ssp melepaskan histamin yang
nantinya akan menyebabkan pengeluaran asam lambung. #fek ini
tidak diblok oleh atropin hingga dapat disimpulkan bah0a obat ssp
dalam jumlah sedikit menstimulasi rasa lapar dan membantu
56KSK6768 SS" 2
8
8/17/2019 Toksikologi Ssp
29/35
TOKSIKOLOGI
pencernaan tetapi jumlah yang banyak bisa menyebabkan
pencernaan terhambat. 6bat ssp juga dapat membuat pengeluaran
gas dari lambung. 6bat ssp dapat mengganggu saluran pencernaan
yang dilaluinya dengan merusak selsel pada sistem pencernaan
sehingga penyerapan dan penghancuran nutrisi terganggu. Sebagian
kanker kerongkongan, kanker laring, dan kanker mulut berkaitan
dengan obat ssp.
) G#:a
Mengkonsumsi obat ssp secara akut meningkatkan ekskresi
amonium melalui ginjal .Dalam keadaan normal, ginjal berfungsimengatur keseimbangan air, asam basa, dan beberapa hormon dan
mineral tubuh. Konsumsi minuman berobat ssp dapat
mempengaruhi fungsi keseimbangan di ginjal dan merusak organ
ini. "asien yang mengalami gangguan dalam asidifikasi ginjal akan
cenderung mengalami koma hepatikum. ni disebabkan karena
meningkatnya pembentukan amonia dalam ginjal dan meningkatnya
amonia ke dalam pembuluh darah. 6bat ssp dapat mengubah respon
hipotalamus terhadap perubahan osmolalitas plasma. Dalam
keadaan normal, bila osmolalitas plasma meningkat maka hormon
antidiuretik dalam plasma meningkat pula sehingga mengurangi
produksi urine. Kadar obat ssp yang meningkat secara akut akan
memperbanyak urine, sedangkan saat putus obat ssp, akan bekerja
pengaruh antidiuretik.
4) Hat#
6rgan yang bekerja paling keras untuk mengeluarkan racun
obat ssp di dalam tubuh dilakukan oleh hati. Karena kerja yang
terlalu berat, maka hati bisa mengalami gangguan seperti
penumpukan lemak di hati serta penyakit sirosis hati. "emakaian
obat ssp yang lama akan menimbulkan perubahan pada
56KSK6768 SS" 2
9
8/17/2019 Toksikologi Ssp
30/35
TOKSIKOLOGI
mitokondria, yang menyebabkan berkurangnya kapasitas untuk
oksidasi lemak. Semua yang tersebut di atas menyebabkan
terjadinya perlemakan hati $fatty le+er*. "erubahan pada M#6S
yang disebabkan pemakaian obat ssp yang berlangsung lama dapat
menginduksi dan meningkatkan metabolisme obatobatan,
meningkatkan lipoprotein dan menyebabkan hiperlipidemia,
berkurangnya penimbunan +itamin : dalam hepar, meningkatkan
akti+asi senya0a hepatotoksik, termasuk obatobatan dan zat
karsinogen. alaupun jarang, obat ssp juga dapat menyebabkan
terjadinya hipoglikemia $karena menghambat glukoneogenesis* dan
ketoasidosis.
6bat ssp juga menghambat sintesis protein. :setaldehida
mempengaruhi mikrotubulus sehingga hapatosit menggembung.
Sebaliknya, sintesis kolagen bertambah sehingga menambah
jaringan fibrotik. tulah sebabnya C'-O peminum obat ssp yang
kronik dalam jumlah banyak mengalami sirosis hepatis.Sirosis hatimerupakan jaringan parut atau bekas luka yang menggantikan sel
sel hati yang sehat sehingga kerja dan fungsi hati terganggu.
5) Pa$'!a"
"enyalahgunaan obat ssp baik secara akut maupun kronis
dapat menimbulkan perubahanperubahan pada struktur dan fungsi
pankreas, yaitu perubahan pada membran sel, meningkatkan
fluiditasnya dan mengubah permeabilitasnya terhadap ion, asam
amino, dan senya0a lain yang penting untuk metabolisme sel.
Melalui mekanisme neurohumoral, obat ssp mengubah sekresi
kelenjar eksokrin pankreas. 6bat ssp dapat menyebabkan nekrosis
akut, edema akut, pankreatitis akut, kronik maupun asimtomatik,
mungkin melaui akti+asi zimogen yang tidak memadai.
56KSK6768 SS" 3
0
8/17/2019 Toksikologi Ssp
31/35
TOKSIKOLOGI
6) Ot*t
Miopatia obat sspika akut adalah suatu sindroma nekrosis ototsecara tibatiba pada seorang yang secara terusmenerus minum
obat ssp $binges drinking*. Ditandai dengan adanya rasa nyeri pada
otot, mioglobinuria, dan meningkatnya serum kreatin kinase.
Miopatia obat sspika kronis ditandai dengan adanya kelemahan
otototot proksimal dan atrofi otototot. Miopatia obat sspika ini
mungkin disebabkan gangguan keseimbangan elektrolit, yaitu
turunya kadar kalium, turunnya kadar fosfat dalam darah, serta
adanya defisiensi magnesium.
7) Da'a
6bat ssp secara langsung merusak sumsum tulang, terutama
prekursor eritrosit dan prekursor leukosit, sehingga menimbulkan
anemia dan leukopenia. "ada pemakaian obat ssp yang kronis,
anemia disebabkan kurang gizi dan anemia hemolitika yang terjadikarena kerusakan pada hepar. 6bat ssp juga secara langsung
menghambat pembentukan trombosit serta mempengaruhi
fungsinya sehingga memperpanjang 0aktu pendarahan. 1al ini
diperhebat apabila ada defisiensi asam folat dan splenomegalia.
"ada pemakaian obat ssp yang kronis, defisiensi +itamin K dan
faktor koagulasi terjadi sebagai akibat sirosis hepatis, bukan semata
mata karena obat ssp itu sendiri.
18) K!!:a' E*$'#
#fek obat ssp terhadap kelenjar endokrin yang paling jelas
ialah terjadinya hipogonadisme pada pria. 6bat ssp melalui
pengaruhnya pada testes dan hipotalamus mengurangi produksi
testeron. ?eminisasi pada pemakai obat ssp kronis disebabkan
56KSK6768 SS" 3
1
8/17/2019 Toksikologi Ssp
32/35
TOKSIKOLOGI
hipogonadisme tersebut di atas dan juga karena terganggunya fungsi
hepar akibat obat ssp, yaitu terganggunya kemampuan untuk
memecah hormon estrogen. "ada beberapa peminum obat ssp kronis
dapat dijumpai gejala mirip sindroma )ushing. 1al tersebut
kemungkinan disebabkan efek stimulasi obat ssp terhadap sekresi
cortisol pada 0aktu intoksikasi maupun 0aktu putus obat ssp, yang
bekerja melaui :)51 atau langsung pada kelenjar adrenalis. :ksis
hipofisis paling kurang mendapat pengaruh dari obat ssp. 5etapi,
pada penyakit hepar karena obat ssp, kon+ersi 52 ke 53 menurun,
sedangkan kon+ersi 53 ke 52 meningkat. 5hyroid binding protein
juga berkurang. Kedua hal tersebut menyebabkan perubahan pada
pemeriksaan darah tetapi secara klinis tidak sampai menimbulkan
hipotiroidisme.
F. EFEK ;ANG DITIMBULKAN DARI PENGGUNAAN OBAT SSP
1) E+!$ Obat S"- B!'a"a'$a Kaa' Obat S"- Daa, Da'a
-,-%-,-&O Q efek depresan dari obat ssp mulai bekerja.
"eminum akan mengalami sensasi positif, seperti perasaan rileks dan
kegembiraan $euforia*. "ada kadar ini peminum obat ssp masih
terlihat normalnormal saja.
-,-/-,%-O Q syarafsyaraf motorik mulai terpengaruh. Mulai
terlihat perbedaan dalam berjalan, pergerakan tangan dan berbicara.
"eminum juga terlihat gembira, banyak bicara, dan ke0aspadaan
berkurang. Di beberapa negara, kadar !mabuk” didefinisikan sebagai
kadar obat ssp yang mencapai -,-C-,%-O di dalam darah.
-,%%-,'-O Q syaraf motorik seseorang sudah mulai lumpuh,
keadaan emosi orang tersebut mulai terganggu, terjadi penurunan
ingatan dan pemahaman, berkurangnya respon dan tanggapan, serta
koordinasi otot terganggu.
56KSK6768 SS" 3
2
8/17/2019 Toksikologi Ssp
33/35
TOKSIKOLOGI
-,'%-,2-O Q pada fase ini keseimbangan dan kesadaran
lemah, bisa ter jadi kolaps atau peminum pingsan. "eminum tidak
mampu berdiri atau berjalan, muntahmuntah, kehilangan kesadaran,
dan sulit bereaksi terhadap rangsangan dari luar.
-,2 sampai -,&O Q peminum akan berada dalam keadaan
pingsan, kehilangan refleks, bahkan koma. (eberapa bagian di otak
yang mengatur detak jantung dan pernafasan akan sangat terganggu
sehingga dapat menimbulkan kematian.
2) Ha%*!'
9asa nyeri yang biasanya menyerang setelah mengkonsumsi
obat ssp berlebihan. 8ejala hango+er umumnya muncul sekitar 2
sampai / jam setelah meminum obat ssp dan hilang sekitar 2C
sampai 4' jam setelah meminum minuman yang terakhir. 8ejala
gejala yang berhubungan dengan hango+er adalah sakit kepala,
kelelahan, sakit perut, mudah marah, penilaian lemah, dan sensitif
terhadap cahaya.
3) Ja9$-*t (,&ta)lni terjadi akibat kadar asam lambung berlebih di dalam perut
yang dipicu oleh obat ssp. 7e0at muntah, obat ssp dan racun yang
ada di dalam perut akan berkurang dan dikeluarkan. 5api terlalu
banyak muntah juga dapat menyebabkan lambung teriritasi oleh
asam sehingga timbul nyeri di perut.
0) Sa$#t K!-aa
6bat ssp menyebabkan terjadinya dehidrasi atau hilangnya
cairan tubuh, sehingga tubuh mencoba mengganti air yang hilang
dengan mengambil air termasuk dari otak. :kibatnya +olume otak
menjadi menciut dan menyebabkan rasa sakit kepala.
) S!'#% b!'$!,#
Dehidrasi setelah minum obat ssp salah satunya terjadi karena
peminum menjadi lebih sering berkemih atau buang air kecil.
56KSK6768 SS" 3
3
8/17/2019 Toksikologi Ssp
34/35
TOKSIKOLOGI
Dengan minum obat ssp maka tubuh akan membuang cairan tubuh
empat kali lebih banyak dibanding kondisi normal. Selain itu, akibat
dehidrasi mulut dan tenggorokan pun terasa kering.
4) Ka$!'
6bat ssp dapat meningkatkan risiko kanker di beberapa bagian
tubuh tertentu, melalui berbagai mekanisme. Salah satunya, obat ssp
mengaktifkan enzimenzim tertentu yang mampu memproduksi
senya0a penyebab kanker. Selain di saluran pencernaan, kanker juga
dapat terjadi pada hati, paru, dan tenggorokan.
5) Ga%%&a R!-'*&$"#
6bat ssp dapat mengganggu keseimbangan hormon yang
memba0a pada gangguan siklus menstruasi dan ketidaksuburan.
"enting sekali diingat. bah0a konsumsi obat ssp pada kehamilan
sangatlah berbahaya. 1al ini bisa menyebabkan terjadinya
keguguran, atau bisa juga terjadi sindrom obat ssp pada bayi yang
dilahirkan seperti pertumbuhan yang lamban, kecacatan, gangguan
pada organ bayi atau bahkan kematian dalam kandungan.
56KSK6768 SS" 3
4
8/17/2019 Toksikologi Ssp
35/35
TOKSIKOLOGI
DAFTAR PUSTAKA
(adan "om. '---. Siker nformasi Keracunan. 0edo"an 0enatalaksanaan
2eracunan /ntuk Ru"ah -akit. Bakarta> (adan "om
Kee, Boyce 7 Dan 1ayes, #+elyn 9. %==/. 3ar"akologi, 0endekatan 0roses
2epera#atan4 #8), Bakarta.
Muschleir. %==%. Dina"ika (bat 5disi 2eli"a. "enerbit 5(. (andung
5an, 1oan, 5jay Dan 9aharja, Kirana. %==%. (bat6(bat 0enting , #disi
Keempat. Bakarta
3