Top Banner

of 35

Toksikologi Ssp

Jul 06, 2018

Download

Documents

DhianAsrini
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    1/35

    TOKSIKOLOGI

    BAB I

    TOKSIKOLOGI

    A. SEJARAH TOKSIKOLOGI

    Sejak perkembangan peradaban manusia dalam mencari

    makanan, tentu telah mencoba beragam bahan baik botani, nabati,

    maupun dari mineral. Melalui pengalamannya ini ia mengenal

    makanan, yang aman dan berbaya. Dalam kontek ini kata makanan

    dikonotasikan ke dalam bahan yang aman bagi tubuhnya jika

    disantap, bermanfaat serta diperlukan oleh tubuh agar dapat hidup

    atau menjalankan fungsinya.

    Sedangkan kata racun merupakan istilah yang digunakan

    untuk menjelaskan dan mengambarkan berbagai bahan ”zat kimia”

    yang dengan jelas berbahaya bagi badan. Kata racun ”toxic” adalah

     bersaral dari bahasa unani, yaitu dari akar kata tox, dimana dalam

     bahasa unani berarti !panah”. Dimana panah pada saat itudigunakan sebagai senjata dalam peperangan, yang selalu pada anak 

     panahnya terdapat racun. Di dalam ”"apyrus #bers $%&&' (.).*!

    orang Mesir kuno memuat informasi lengkap tentang pengobatan dan

    obat. Di "apyrus ini juga memuat ramuan untuk racun, seperti

    antimon $Sb*, tembaga, timbal, hiosiamus, opium, terpentine, dan

    +erdigris $kerak hijau pada permukaan tembaga*. Sedangkan di ndia

    $&-- /-- (.).* di dalam )haraka Samhita disebutkan, bah0a

    tembaga, besi, emas, timbal, perak, seng, bersifat sebagai racun, dan

    di dalam Susrata Samhita banyak menulis racun dari makanan,

    tananaman, he0an, dan penangkal racun gigitan ular.

    1ippocrates $2/-34- (.).*, dikenal sebagai bapak 

    kedokteran, disamping itu dia juga dikenal sebagai toksikolog

    dijamannya. Dia banyak menulis racun bisa ular dan di dalam

    56KSK6768 SS"   1

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    2/35

    TOKSIKOLOGI

     bukunya juga menggambarkan, bah0a orang Mesir kuno telah

    memiliki pengetahuan penangkal racun, yaitu dengan menghambat

    laju penyerapan racun dari saluran pencernaan. Disamping banyak 

    lagi nama besar toksikolog pada jaman ini, terdapat satu nama yang

     perlu mendapat catatan disini, yaitu besar pada jaman Mesir dan

    9oma0i kuno adalah "endacious Dioscorides $:.D. &-*, dikenal

    sebagai bapak Materia Medika, adalah seorang dokter tentara. Di

    dalam bukunya dia mengelompokkan racun dari tanaman, he0an, dan

    mineral.

    1al ini membuktikan, bah0a efek berbahaya $toksik* yang

    ditimbulkan oleh zat racun $tokson* telah dikenal oleh manusia sejak 

    a0al perkembangan beradaban manusia. 6leh manusia efek toksik ini

     banyak dimanfaatkan untuk tujuan seperti membunuh atau bunuh

    diri. ;ntuk mencegah keracunan, orang senantiasa berusaha

    menemukan dan mengembangkan upaya pencegahan atau

    mena0arkan racun. ;saha ini seiring dengan perkembangantoksikologi itu sendiri.

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    3/35

    TOKSIKOLOGI

    Sebelum masa 9enaissance dan meluas sampai periode itu,

    orangorang ltalia dengan faham pragmatismenya $memandang

    sesuatu berdasarkan gunanya* telah memba0a seni meracun ke

     puncaknya. "ada masa ini tukang racun telah menjadi satu bagian

    yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, sedikitnya sebagai

    alat politik. )atatancatatan dari de0an seperti ?lorence, dan

    terutama de0an %- dari @enice, yang bernama buruk. (erisi banyak 

    kesaksian mengenai pemakaian racun secara politik. Korbankorban

    disebut namanya, hargaharga dibuat, kontrak dicatat, dan apabila

     pembunuhan telah selesai, pembayaran dilaksakanakan. )atatan

    A?actumA sering terlihat sesudah masuk kedalam arsiparsip,

    menunjukkan keberhasilan penyelesaian dari jual beli tersebut.

    6rang lain yang sumbangannya ketoksikologi telah aman

    melalui tahuntahun itu adalah Moses bin Maimon atau Maimonides

    $%%3&%'-2*. Sebagai tambahan menjadi ahli fisika yang mampu dan

    cukup dihormati, maimonides adalah juga seorang penulis yang produktif. (ukunya yang berjudul racunracun dan antidotum

    dotumnya berisi satu petunjuk pertolongan ke pengobatan keracunan

    keracunan kecelakaan dan disengaja dan gigitangigitan serangga,

    ular dan anjing gila. Maimonides menyarankan pengisapan

    diterapkan ke sengatan serangga atau gigitan binatang sebagai satu

    cara pengeluaran racun, dan menyarankan penerapan satu pengikatan

    yang ketat diatas satu luka pada satu anggota gerak. Dia juga

    mencatat bah0a penyerapan toksintoksin dari lambung dapat

    ditunda oleh pemberian bahanbahan berminyak seperti susu, keju

    atau krem. Sebagai pengamat pengamat yang kritis dan hatihati,

    Maimonides menolak sejumlah obatobat yang terkenal pada 0aktu

    56KSK6768 SS"   3

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    4/35

    TOKSIKOLOGI

    itu sesudah mendapati bah0a mereka tidak effektif dan menyebutkan

    terhadap kemanjuran yang lain.

    Matthieu Boseph (ona+entura 6rfila dikenal sebagai bapak 

    toksikologi modern. a adalah orang Spayol yang terlahir di pulau

    Minorca, yang hidup antara tahun %4C4 sampai tahun %C&3. "ada

    a0ak karirnya ia mempelajari kimia dan matematika, dan selanjutnya

    mempelajari ilmu kedokteran di "aris. Dalam tulisannya $%C%2%C%&*

    mengembangkan hubungan sistematik antara suatu informasi kimia

    dan biologi tentang racun. Dia adalah orang pertama, yang

    menjelaskan nilai pentingnya analisis kimia guna membuktikan

     bah0a simtomatologi yang ada berkaitan dengan adanya zat kimia

    tertentu di dalam badan. 6rfila juga merancang berbagai metode

    untuk mendeteksi racun dan menunjukkan pentingnya analisis kimia

    sebagai bukti hukum pada kasus kematian akibat keracunan. 6rfila

     bekerja sebagai ahli medikolegal di Sorbonne di "aris. 6rfila

    memainkan peranan penting pada kasus 7a ?arge $kasus pembunuhandengan arsen* di "aris, dengan metode analisis arsen, ia

    membuktikan kematian diakibatkan oleh keracuanan arsen. M.B.(.

    6rfila dikenal sebagai bapak toksikologi modern karena minatnya

    terpusat pada efek tokson, selain itu karena ia memperkenalkan

    metodologi kuantitatif ke dalam studi aksi tokson pada he0an,

     pendekatan ini melahirkan suatu bidang toksikologi modern, yaitu

    toksikologi forensik. Dalam bukunya 5raite des poison, terbit pada

    tahun %C%2, dia membagi racun menjadi enam kelompok, yaitu>

    corrosives, astringents, acrids, stupefying or narcotic, narcoticacid,

    dan septica atau putreficants.

    Dalam abad ke '- > perkembangan toksikologi terjadi cepat.

    "ada satu pihak, disana ada beberapa mengenai agentagent toksik 

    dan agent terapi yang bertindak sebagai titik a0al untuk pemahaman

    56KSK6768 SS"   4

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    5/35

    TOKSIKOLOGI

     pemahaman dasar dari mekanisme, misalnya perkembangan oleh

    9udolf "eter dkk $%=2&* mengenai Dimercaprol $D:7* sebagai satu

    antidotum ke :rsen yang dikandung gasgas perang dan pemahaman

     pemahaman mengenai mekanisme kerja (:7 atas :rsenarsen

    organic oleh )arl @oegtlin dkk $%='3*. Dipihak lain, disana ada

     perkembanganperkembangan yang mengarah ke penemuan dan

     pemahaman zatzat toksik untuk penggunaan oleh manusia, seperti

     penemuan dan pemahaman DD5 oleh "aul Muller dan penemuan dan

     pemahaman dari senya0asenya0a insektisida organo fosfat oleh

    illy lange dan 8ermard Schrader. 5oksikologi berkembang cepat

    mengikuti semakin halusnya tehniktehnik analisa ini.

    56KSK6768 SS"   5

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    6/35

    TOKSIKOLOGI

    B. PENGERTIAN TOKSIKOLOGI

    5oksikologi adalah studi mengenai efek yang tidak 

    diinginkan dari zatzat kimia terhadap organisme hidup. 8abungan

    antara berbagai efek potensial yang merugikan serta terdapatnya

    keanekargaman bahan kimia di lingkungan membuat toksikologi

    sangat luas cakupannya.

    "encegahan keracunan memerlukan perhitungan terhadap

    toxicity  $toksisitas*, hazard   $ bahaya*, risk   $resiko*, dan  safety

    $keamanan*.

    1) Toxicity  $toksisitas* merupakan istilah relatif yang biasa

    dipergunakan dalam memperbandingkan satu zat kimia dengan

    lainnya. :dalah biasa untuk mengatakan bah0a satu zat kimia

    lebih toksik daripada zat kimia lain. "erbandingan sangat kurang

    informatif, kecuali jika pernyataan tersebut melibatkan informasi

    tentang mekanisme biologi yang sedang dipermasalahkan dan

     juga dalam kondisi bagaimana zat kimia tersebut berbahaya.6leh sebab itu, pendekatan toksikologi seharusnya dari sudut

    telaah tentang berbagai efek zat kimia atas berbagai sistem

     biologi, dengan penekanan pada mekanisme efek berbahaya zat

    kimia itu dan berbagai kondisi di mana efek berbahaya itu

    terjadi.

    2)   Hazard suatu kimia berarti kemungkinan zat kimia tersebut

    untuk menimbulkan cidera, sedangakn dalam bahasa indonesia

    hazard diterjemahkan sebagai bahaya. 1azard berbeda

     pengertiannya dengan toksisitas, yang berarti deksripsi dan

    kuantifikasi sifatsifat toksik suatu zat kimia. 1azard dapat

     berbeda tergantung cara pemaparan zat kimia tersebut. zat E

    dalam bentuk cair misalnya akan lebih berbahaya $hazardous*

    dari pada bentuk butiran karena lebih mudah menempel di kulit

    56KSK6768 SS"   6

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    7/35

    TOKSIKOLOGI

    dan diserap. Suatu zat kimia dalam bentuk gas menimbulkan

    hazard lebih besar daripada bentuk cair, karena dapat menyebar 

    luas di udara dan mengenai banyak orang sekaligus.

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    8/35

    TOKSIKOLOGI

    toksik* berbagai bahan kimia terhadap makhluk hidup dan sistem

     biologik lainnya. a dapat juga membahas penilaian kuantitatif 

    tentang berat dan kekerapan efek tersebut sehubungan dengan

    terpejannya $exposed * makhluk tadi.

    :pabila zat kimia dikatakan beracun $toksik*, maka

    kebanyakan diartikan sebagai zat yang berpotensial memberikan

    efek berbahaya terhadap mekanisme biologi tertentu pada suatu

    organisme. Sifat toksik dari suatu senya0a ditentukan oleh> dosis,

    konsentrasi racun di reseptor !tempat kerja”, sifat zat tersebut,

    kondisi bioorganisme atau sistem bioorganisme, paparan terhadap

    organisme dan bentuk efek yang ditimbulkan. Sehingga apabila

    menggunakan istilah toksik atau toksisitas, maka perlu untuk 

    mengidentifikasi mekanisme biologi di mana efek berbahaya itu

    timbul. Sedangkan toksisitas merupakan sifat relatif dari suatu zat

    kimia, dalam kemampuannya menimbulkan efek berbahaya atau

     penyimpangan mekanisme biologi pada suatu organisme.

    5oksisitas merupakan istilah relatif yang biasa dipergunakan

    dalam memperbandingkan satu zat kimia dengan lainnya. :dalah

     biasa untuk mengatakan bah0a satu zat kimia lebih toksik daripada

    zat kimia lain. "erbandingan sangat kurang informatif, kecuali jika

     pernyataan tersebut melibatkan informasi tentang mekanisme biologi

    yang sedang dipermasalahkan dan juga dalam kondisi bagaimana zat

    kimia tersebut berbahaya. 6leh sebab itu, pendekatan toksikologi

    seharusnya dari sudut telaah tentang berbagai efek zat kimia atas

     berbagai sistem biologi, dengan penekanan pada mekanisme efek 

     berbahaya zat kimia itu dan berbagai kondisi di mana efek berbahaya

    itu terjadi.

    56KSK6768 SS"   8

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    9/35

    TOKSIKOLOGI

    "ada umumnya efek berbahaya F efek farmakologik timbul

    apabila terjadi interaksi antara zat kimia $tokson atau zat aktif 

     biologis* dengan reseptor. 5erdapat dua aspek yang harus

    diperhatikan dalam mempelajari interakasi antara zat kimia dengan

    organisme hidup, yaitu kerja farmakon pada suatu organisme $aspek 

    farmakodinamik F toksodinamik* dan pengaruh organisme terhadap

    zat aktif $aspek farmakokinetik F toksokinetik* aspek ini akan lebih

    detail dibahas pada sub bahasan kerja toksik. 5elah dipostulatkan

    oleh "aracelcius, bah0a sifat toksik suatu tokson sangat ditentukan

    oleh dosis $konsentrasi tokson pada reseptornya*. :rtinya kehadiran

    suatu zat yang berpotensial toksik di dalam suatu organisme belum

    tentu menghasilkan juga keracunan. Misal insektisida rumah tangga

    $DD5* dalam dosis tertentu tidak akan menimbulkan efek yang

     berbahaya bagi manusia, namun pada dosis tersebut memberikan

    efek yang mematikan bagi serangga. 1al ini disebabkan karena

    konsentrasi tersebut berada jauh diba0ah konsentrasi minimal efek 

     pada manusia.

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    10/35

    TOKSIKOLOGI

    BAB II

    SISTEM SARAF PUSAT

    Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan

     bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme

    sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur.

    Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensiti+itas terhadap stimulus,

    dan kondukti+itas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons

    terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama> nput

    sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atauG stimulus melalui reseptor,

    yang terletak di tubuh baik eksternal $reseptor somatic* maupun internal

    $reseptor +iseral*.

    Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh

    akti+itas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat

    terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. 6tak dilindungi oleh

    tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruasruas tulang

     belakang. 6tak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh selaput

    meningia yang melindungi sistem saraf halus, memba0a pembuluh darah,

    dan dengan mensekresi sejenis cairan yang disebut cairan serebrospinal,

    selaput meningia dapat memperkecil benturan dan guncangan. Meningia

    terdiri atas tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan duramater.

    A. OTAK 

    6tak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga

    tengkorak. 6tak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan

    kanan. 6tak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak 

    kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. 1al ini terjadi karena pindah

    silang pada jalurjalur spinal. 6tak dibagi menjadi empat bagian, yaitu

    otak besar, otak tengah, otak kecil, dan sumsum lanjutan.

    56KSK6768 SS"  1

    0

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    11/35

    TOKSIKOLOGI

    &' (tak besar )cerebru"'

    6tak besar pada manusia de0asa memiliki +olume sekitar H

    %&-- cm3. "ermukaan otak berlipatlipat sehingga dapat memuat

     jutaan neuron. (agian luar otak berisi neuron sehingga ber0arna

    kelabu $substansia grissea*. Sedangkan, otak bagian dalam berisi

    neurit dan dendrit sehingga ber0arna putih $substansia alba*. 6tak 

     besar merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dankemauan. Selain itu, otak besar juga merupakan sumber semua

    kegiatan yang manusia sadari. 6tak besar terbagi menjadi empat

     bagian, yaitu>

    •  bagian depan > pusat gerakan otot

    •  bagian tengah > pusat perkembangan ingatan dan

    kecerdasan

    • bagian samping > pusat pendengaran

    •  bagian belakang > pusat penglihatan

    *' (tak tengah )"esensefalon'

    6tak tengah merupakan bagian otak yang terletak di antara

     pons +asoli dan diensefalon. 6tak tengah berhubungan dengan

    sistem penglihatan dan pendengaran. Di bagian depan dari otak 

    tengah terdapat>

    56KSK6768 SS"  1

    1

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    12/35

    TOKSIKOLOGI

    • 5alamus, yaitu bagian yang menjalankan pemisahan pertama

    impuls yang tiba dan mengarahkan impuls ke bagian cerebrum

    yang berbeda, serta mengarahkan sebagian dari impuls kesumsum tulang belakang.

    • 1ipotalamus, yaitu bagian yang mengatur suhu tubuh, selera

    makan, dan keseimbangan cairan tubuh.

    +' (tak kecil )cerebelu"'

    6tak kecil terletak di ba0ah otak besar, di dalam rongga

    tengkorak bagian belakang. ?ungsi otak kecil adalah untuk 

    mengatur keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan otot yang

    disadari. (agian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh

    suatu penghubung yang disebut jembatan +arol, seperti otak besar.

    (agian luar otak kecil $korteks* ber0arna kelabu dan bagian dalam

    $medula* ber0arna putih.

    ' -u"su" lanutan )"edula oblongata'

    Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan di ba0ah

    otak besar, dan merupakan perpanjangan dari sumsum tulang

     belakang. (agian dalamnya berisi neuron sehingga ber0arna

    kelabu. Sedangkan, bagian luarnya ber0arna putih karena berisi

    neurit dan dendrit. ?ungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur 

     pernapasan, gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.

    56KSK6768 SS"  1

    2

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    13/35

    TOKSIKOLOGI

    B. SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULA SPINALIS)

    Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas

    ruas tulang belakang. (agian luarnya ber0arna putih dan bagian dalam

     ber0arna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari

    ruasruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga

    menyelaputi sumsum tulang belakang.

    ?ungsi sumsum tulang belakang, yaitu>

    • "usat perantara antara susunan saraf tepi dan otak.

    • Menghantarkan impuls menuju atau dari otak.

    • Mengatur gerak refleks tubuh."enampang melintang sumsum tulang belakang terlihat seperti

    gambar kupukupu dengan 0arna kelabu, berisi neuron. 9angsang

    disampaikan ke otot le0at serabut saraf sensorik. Sedangkan,

    tanggapan dari pusat ke efektor disampaikan le0at serabut saraf 

    motorik. Serabut saraf tersebut terdapat di sumsum tulang belakang.

    56KSK6768 SS"  1

    3

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    14/35

    TOKSIKOLOGI

    BAB III

    OBAT SUSUNAN SARAF PUSAT

    Susunan saraf pusat berkaitan dengan sistem saraf manusia yang

    merupakan suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling

     berhubungan satu dengan yang lain. ?ungsi sistem saraf antara lain >

    mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara indi+idu

    dengan lingkungan sekitarnya.

    Stimulan sistem saraf pusat $SS"* adalah obat yang dapat merangsang

    serebrum medula dan sumsum tulang belakang. Stimulasi daerah korteks

    otakdepan oleh senya0a stimulan SS" akan meningkatkan ke0aspadaan,

     pengurangan kelelahan pikiran dan semangat bertambah. )ontoh senya0a

    stimulan SS" yaitu kafein dan amfetamin.

    Sistem saraf dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat atau sentral dan

    sistem saraf tepi $SS5*. "ada sistem syaraf pusat, rangsang seperti sakit,

     panas, rasa, cahaya, dan suara mulamula diterima oleh reseptor, kemudian

    dilanjutkan ke otak dan sumsum tulang belakang. 9asa sakit disebabkan oleh

     perangsangan rasa sakit diotak besar. Sedangkan analgetik narkotik menekan

    reaksi emosional yang ditimbulkan rasa sakit tersebut. Sistem syaraf pusat

    dapat ditekan seluruhnya oleh penekan saraf pusat yang tidak spesifik,

    misalnya sedatif hipnotik. 6bat yang dapat merangsang SS" disebut

    analeptika.

    6bat I obat yang bekerja terhadap susunan saraf pusat berdasarkan

    efek farmakodinamiknya dibagi atas dua golongan besar yaitu >

    • Merangsang atau menstimulasi yang secara langsung maupun tidak 

    langsung merangsang akti+itas otak, sumsum tulang belakang beserta

    syarafnya.

    56KSK6768 SS"  1

    4

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    15/35

    TOKSIKOLOGI

    • Menghambat atau mendepresi, yang secara langsung maupun tidak 

    lansung memblokir proses proses tertentu pada akti+itas otak, sumsum

    tulang belakang dan saraf sarafnya.6bat yang bekerja pada susunan saraf pusat memperlihatkan efek yang

    sangat luas $merangsang atau menghambat secara spesifik atau secara

    umum*. Kelompok obat memperlihatkan selektifitas yang jelas misalnya

    analgesik antipiretik khusus mempengaruhi pusat pengatur suhu pusat nyeri

    tanpa pengaruh jelas.

    A. KLASIFIKASI SISTEM SARAF PUSAT

    6bat yang bekerja terhadap SS" dapat dibagi dalam beberapa

    golongan besar, yaitu>

    • "sikofarmaka $psikotropika*, yang meliputi "sikoleptika $menekan

    atau menghambat fungsifungsi tertentu dari SS" seperti hipnotika,

    sedati+a dan tranJuillizers, dan antipsikotika* "sikoanaleptika

    $menstimulasi seluruh SS", yakni antidepresi+a dan psikostimulansia

    $0ekamin**.

    ;ntuk gangguan neurologis, seperti antiepileptika, MS $multiplesclerosis*, dan penyakit "arkinson.

    • Benis yang memblokir perasaan sakit> analgetika, anestetika umum,

    dan lokal.

    • Benis obat +ertigo dan obat migrain $5jay, '--'*.

    ;mumnya semua obat yang bekerja pada SS" menimbulkan

    efeknya dengan mengubah sejumlah tahapan dalam hantaran kimia sinap

    $tergantung kerja transmitter*

    B. OBAT PERANGSANG SISTEM SARAF PUSAT

    (anyank obatobat yang dapat merangsang system saraf pusat

    $SS"*, tetapi yang pemakaiannya disetujui secara medis terbatas hanya

     pada pengobatan narkolepsi, gangguan penurunan perhatian $8""* pada

    56KSK6768 SS"  1

    5

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    16/35

    TOKSIKOLOGI

    anakanak, obesitas, dan pemulihan distress pernapasan. Kelompok 

    utama dari perangsang SS" adalah amfetamin dan kefein yang

    merangsang korteks serebri dari otak, analeptic dan kafein yang bekerja

     pada batang otak dan medulla untuk merangsang pernapasan, dan obat

    obat yang menimbulkan anoreksia yang bekerja pada tingkat tertentu

     pada korteks serebri dan hipotalamus untuk menekan napsu makan.

    :mfetamin dan obatobat yang menimbulkan anoreksia yang berkaitan

    telah banyak disalah gunakan. "emakaian amfetamin jangka panjang

    dapat menimbulkan ketergantungan psikologis dan toleransi, suatu

    keadaan dimana semakin tinggi dosis obat yang diperlukan untuk 

    menghasilkan respons a0al. "eningkatan dosis obat yang bertahap dan

    kemudian tibatiba dihentikan dapat menimbulkan depresi dan gejala

    gejala putus obat. 6bat "erangsang Sistem Saraf "usat antara lain >

    1) AMFETAMIN

    ndikasi > ;ntuk narkolepsi, gangguan penurunan

     perhatian

    #fek samping > #uforia dan kesiagaan, tidak dapat tidur,

    gelisah, tremor, iritabilitas dan beberapa

    masalah kardio+askuler $5achicardia,

     palpitasi, aritmia, dll*

    ?armakokinetik > 0aktu paruh 23- jam, diekskresikan lebih

    cepat pada urin asam daripada urin basa

    9eaksi yang merugikan > menimbulkan efek efek yang buruk pada

    sistem saraf pusat, kardio+askuler,

    gastroinstestinal, dan endokrin.

    Dosis > De0asa &'- mg, :nak L / th > ',&&

    mgFhari

    2) METILFENIDAT

    56KSK6768 SS"  1

    6

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    17/35

    TOKSIKOLOGI

    ndikasi > pengobatan depresi mental, pengobatan

    keracunan depresan SS", syndrom

    hiperkinetik pada anak.

    #fek samping > insomnia, mual, iritabilitas, nyeri

    abdomen, nyeri kepala, 5achicardia.

    Kontraindikasi > hipertiroidisme, penyakit ginjal.

    ?armakokinetik > diabsorbsikan melalui saluran cerna dan

    diekskresikan melalui urin, dan 0aktu

     paruh plasma antara %' jam

    ?armakodinamik > mula mula >-,& I % jam " > % I 3 jam,

    7 > 2C jam.9eaksi yang merugikan > takikardia, palpitasi, meningkatkan

    hiperakti+itas.

    Dosis :nak > -.'& mgFkg((Fhr 

    Dosis De0asa > %- mg 3xFhr 

    3) KAFEIN

    ndikasi > menghilangkan rasa kantuk,

    menimbulkan daya pikir yang cepat,

     perangsang pusat pernafasan dan

    fasomotor, untuk merangsang

     pernafasan pada apnea bayi prematur 

    #fek samping > sukar tidur, gelisah, tremor, tachicardia,

     pernafasan lebih cepat

    Kontraindikasi > diabetes, kegemukan, hiperlipidemia,

    gangguan migren, sering gelisah

    $anxious *.

    ?armakokinetik > kafein didistribusikan keseluruh tubuh

    dan diabsorbsikan dengan cepat setelah

     pemberian, 0aktu paruh 34 jam,

    diekskresikan melalui urin

    9eaksi yang merugikan > dalam jumlah yang lebih dari &-- mg

    akan mempengaruhi SS" dan jantung.

    56KSK6768 SS"  1

    7

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    18/35

    TOKSIKOLOGI

    Dosis pemberian > apnea pada bayi > '.&& mgFkg((Fhr,

    keracunan

    obat depresan > -.&% gr kafein pada dosis berlebihan menimbulkan kejang

    ?armakokinetik > diabsorbsi dari segala tempat pemberian tapi

    lebih efektif dari @

    Dosis > %3 ml untuk perangsang pernafasan

    &* D6KS:"9:M

    ndikasi > perangsang pernafasan#fek samping > hipertensi, tachicardia, aritmia, otot kaku,

      muntah

    ?armakokinetik > mempunyai masa kerja singkat dalam SS"

    Dosis > -.&%.& mgFkg(( secara @

    C. JENIS – JENIS OBAT SISTEM SARAF PUSAT

    1) Obat A!"t!t#$  >

    6bat anaestetik adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan

    rasa sakit dalam bermacammacam tindakan operasi.

    a. Anestetik %okal > 6bat yang merintangi secara re+ersible

     penerusan impulsimpuls syaraf ke SS" $susunan syaraf pusat*

     pada kegunaan lokal dengan demikian dapat menghilangkan rasa

    nyeri, gatalgatal, panas atau dingin.

    P!%%&aa

    :nestetik lokal umumnya digunakan secara parenteral misalnya

     pembedahan kecil dimana pemakaian anestetik umum tidak 

    dibutuhkan. :nestetik local dibagi menjadi 3 jenis >

    • anestetik permukaan, digunakan secara local untu mela0an

    rasa nyeri dan gatal, misalnya larutan atau tablet hisap untuk 

    menghilangkan rasa nyeri di mulut atau leher, tetes mata

    untuk mengukur tekana okuler mata atau mengeluarkan benda

    56KSK6768 SS"  1

    8

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    19/35

    TOKSIKOLOGI

    asing di mata, salep untuk menghilangkan rasa nyeri akibat

    luka bakar dan suppositoria untuk penderita ambientF 0asir.

    • :nestetik filtrasi yaitu suntikan yang diberikan ditempat yang

    dibius ujungujung sarafnya, misalnya pada daerah kulit dan

    gusi

    • :nestetik blok atau penyaluran saraf yaitu dengan

     penyuntikan disuatu tempat dimana banyak saraf terkumpul

    sehingga mencapai daerah anestesi yang luas misalnya pada

     pergelangan tangan atau kaki.

    6bat I obat anestetik local umumnya yang dipakai adalah

    garam kloridanya yang mudah larut dalam air.

    P!'"a'ata a!"t!t#$ *$a

    :nestetik local dikatakan ideal apabila memiliki beberapa

     persyaratan sebagai berikut >

    tidak merangsang jaringan• tidak mengakibatkan kerusakan permanen terhadap susunan

    saraf sentral

    • toksisitas sistemis rendah

    • efektif pada penyuntikan dan penggunaan local

    • mula kerja dan daya kerjanya singkat untuk jangka 0aktu

    cukup lama

    • larut dalam air dengan menghasilakan larutan yang stabil dan

    tahan pemanasan

    E+!$ "a,-#%

    #fek samping dari pengguna anestetik local terjadi akibat

    khasiat dari kardiodepresifnya $ menekan fungsi jantung *,

    mengakibatkan hipersensitasi berupa dermatitis alergi.

    56KSK6768 SS"  1

    9

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    20/35

    TOKSIKOLOGI

    b. Anestetika /"u" > 6bat yang dapat menimbulkan suatu keadaan

    depresi pada pusatpusat syaraf tertentu yang bersifat re+ersible,

    dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan.

    (eberapa syarat penting yang harus dipenuhi oleh suatu anestetik 

    umum >

    •  berbau enak dan tidak merangsang selaput lender 

    • mula kerja cepat tanpa efek samping

    • sadar kembalinya tanpa kejang

    •  berkhasiat analgetik baik dengan melemaskan otototot

    seluruhnya

    5idak menambah pendarahan kapiler selama 0aktu pembedahan

    E+!$ "a,-#%

    1ampir semua anestetik inhalasi mengakibatkan sejumlah

    efek samping yang terpenting diantaranya adalah >

    • Menekan pernafasa, paling kecil pada

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    21/35

    TOKSIKOLOGI

    adalah> #thanol $alcohol*,(arbiturate,fenobarbital,(enzodiazepam,

    methaJualon.

    E+!$ "a,-#%

    Kebanyakan obat tidur memberikan efek samping umum yng mirip

    dengan morfin antara lain >

    • Depresi pernafasan, terutama pada dosis tinggi, contihnya

    flurazepam, kloralhidrat, dan paraldehida.

    • 5ekanan darah menurun, contohnya golongan barbiturate.

    • 1ango+er, yaitu efek sisa pada keesokan harinya seperti mual,

     perasaan ringan di kepala dan pikiran kacau, contohnya golongan

     benzodiazepine dan barbiturat.

    • (erakumulasi di jaringan lemak karena umumnya hipnotik 

     bersifat lipofil.

    3) Obat P"#$*+a',a$a / -"#$*t'*-#$

    6bat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada

    susunan saraf pusat $SS"* dan mempunyai efek utama terhadap

    akti+itas mental dan perilaku, dan digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik.

    E+!$ "a,-#%

    • 8ejala ekstrapiramidal yaitu kejang muka, tremor dan kaku

    anggota gerak karena disebabkan kekurangan kadar dopamine

    dalam otak.

    • Sedati+e disebabkan efek anti histamine antara lain

    mengantuk,lelah dan pikiran keruh.

    • Diskenesiatarda, yaitu gerakan tidak sengaja terutama pada otot

    muka $bibir, dan rahang *

    • 1ipotensi, disebabkan adanya blockade reseptor alfa adrenergic

    dan +asolidasi.

    • #fek anti kolinergik dengan cirriciri mulut kering, obstipasi dan

    gangguan penglihatan.

    56KSK6768 SS"  2

    1

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    22/35

    TOKSIKOLOGI

    • #fek anti serotonin menyebabkan gemuk karena menstimulasi

    nafsu makan

    • 8alaktore yaitu meluapnya :S karena menstimulasi produksi

    :S secara berlebihan.

    0) Obat At#$*&"a

    6bat mencegah mengobati bangkitan epilepsi.

    )ontoh > Diazepam, ?enitoin,?enobarbital, Karbamazepin,

    Klonazepam.

    ) Obat Aa%!t#$ ata& *bat -!%aa% !'#

    6bat atau zatzat yang mengurangi atau menghilangkan rasa

    nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Sedangkan bila menurunkan

     panas disebut :ntipiretika.

    :tas kerja farmakologisnya, analgetik dibagi dalam dua

    kelompok besar, yaitu>

    a. Analgetik 0erifer )non narkotik *, analgetik ini tidak dipengaruhi

    system saraf pusat. Semua analgetik perifer memiliki khasiat

    sebagai anti piretik yaitu menurunkan suhu. 5erdiri dari obat

    obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral.

    b. Analgetik 1arkotik , Khusus digunakan untuk menghalau rasa

    nyeri hebat, seperti fraktur dan kanker.

    4)  At#-#'!t#$

    :ntipiretik adalah zatzat yg dapat mengurangi suhu tubuh.

    5) Obat At#,#%'a#

     6bat yang mengobati penyakit berciri seranganserangan

     berkala dari nyeri hebat pada satu sisi.

    6) Obat At# R!&,at#$ 

    6bat yang digunakan untuk mengobati atau menghilangkan

    rasa nyeri pada sendiFotot, disebut juga anti encok. #fek samping

     berupa gangguan lambung usus, perdarahan tersembunyi $okult *,

     pusing, tremor dan lainlain. 6bat generiknya ndomestasin,

    fenilbutazon, dan piroksikam.

    7) Obat At# D!-'!"a 

    56KSK6768 SS"  2

    2

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    23/35

    TOKSIKOLOGI

    6bat yang dapat memperbaiki suasana ji0a dapat

    menghilangkan atau meringankan gejalagejala keadaan murung

    yang tidak disebabkan oleh kesulitan sosial, ekonomi dan obat

    obatan serta penyakit.

    18) N!&'*!-t#$a 

    6bat yang dapat menekan fungsifungsi psikis $ji0a* tertentu

    tanpa menekan fungsifungsi umum seperti berfikir dan berkelakuan

    normal. 6bat ini digunakan pada gangguan $infusiensi* cerebral

    seperti mudah lupa, kurang konsentrasi dan +ertigo. 8ejalanya dapat

     berupa kelemahan ingatan jangka pendek dan konsentrasi, +ertigo,

    kuping berdengung, jarijari dingin, dan depresi.

    11) Obat At#!-#!-t#$a 

    6bat yang dapat menghentikan penyakit ayan, yaitu suatu

     penyakit gangguan syaraf yang ditimbul secara tibatiba dan berkala,

    adakalanya disertai perubahanperubahan kesadaran.

    "enyebab antiepileptika > pelepasan muatan listrik yang cepat,

    mendadak dan berlebihan pada neuronneuron tertentu dalam otak 

    yang diakibatkan oleh luka di otak$ abses, tumor, anteriosklerosis *,

    keracunan timah hitam dan pengaruh obatobat tertentu yang dapat

    mempro+okasi serangan epilepsi.

    12) Obat Pa'$#"* (-!a$#t %!,!ta'a )

    6bat yang digunakan untuk mengobati penyakit "arkison

    yang ditandai dengan gejala tremor, kaku otot,gangguan gaya

     berjalan, gannguan kognitif, persepsi, dan daya ingat. "enyakit ini

    terjadi akibat proses degenerasi yang progresif dan selsel otak

    sehingga menyebabkan terjadinya defisiensi neurotransmitter yaitu

    dopamin.

    56KSK6768 SS"  2

    3

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    24/35

    TOKSIKOLOGI

    BAB IV

    TOKSIKOLOGI SUSUNAN SARAF

    PUSAT

    A. MEKANISME TOKSIKOLOGI OBAT SSP

    6+erdosis obat SS" dapat mengganggu keseimbangan antara

    eksitantasi dan inhibisi di otak, ini terjadi karena penghambatan atau

     penekanan saraf perangsangan. Sejak lama diduga efek pada SS"

     berdasarkan melarutnya le0at membran iipid. #fek o+erdosis obat ssp

    terhadap berbagai saraf berbeda karena perbedaan distribusi fosfoliid

    dan kolesterol di membran tidak seragam. Data eksperimental

    menyokong dugaan mekanisme kerja obat ssp.

    6bat ssp seperti baebiturat mudah sekali larut dalam air dan sangat

     potensial untuk menghambat sistem saraf pusat terutama dalam aktifitas

    sistem retikular. :ktifitas dari obat ssp dapat menjadi toksik ketika

     pemakaiannya o+er dosis.

    (eberapa hasil penelitian dilaporkan bah0a o+er dosis obar ssp

     berpengaruh langsung pada membran saraf neuron dan tidak pada

    sinapsisnya $persambungan saraf*. "ada daerah membran tersebut obat

    ssp mengganggu transport ion. "ada penelitian in+itro menunjukkan

     bah0a ion

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    25/35

    TOKSIKOLOGI

    sistem motorik dan kemampuan dalam berpikir. Disamping itu pengaruh

    hambatan pada daerah serebral kortek mengakibatkan terjadinya

    kelainan tingkah laku. 8angguan kelainan tingkah laku ini bergantung

     pada indi+idu, tetapi pada umumnya penderita turun daya ingatnya.

    8angguan pada sistem saraf pusat ini sangat ber+ariasi biasanya

     berurutan dari bagian kortek yang terganggu dan merambat ke bagian

    medula.

    B. ABSORPSI DAN DISTRIBUSI

    6bat ssp diabsorpsi dalam jumlah yang sedikit melalui mukosa

    mulut dan lambung. Sebagian besar $C-O* diabsorpsi di usus halus dan

    sisanya diabsorpsi di kolon. Kecepatan absorpsi tergantung pada takaran

    dan konsentrasi obat ssp dalam minuman yang diberikan serta

    +askularisasi dan motalitas dan pengisisan lambung dan usus. (ila

    konsentrasi optimal obat ssp diminum dan dimasukkan ke dalam

    lambung kosong, kadar puncak dalam darah 3-=- menit sesudahnya.

    6bat ssp mudah berdifusi dan distribusinya dalam jaringan sesuaidengan kadar air jaringan tersebut. Semakin hidrofil jaringan semakin

    tinggi kadarnya. (iasanya dalam %' jam telah tercapai kesimbangan

    kadar obat ssp dalam darah, usus, dan jaringan lunak. Konsentrasi dalam

    otak, sedikit lebih besar dari pada dalam darah.

    C. METABOLISME

    6bat ssp akan dimetabolisme oleh tubuh terutama dalam hati oleh

    enzim obat sspdehidrogenase $:D1* dan koenzim nikotinamidadenin

    dinukleotida $

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    26/35

    TOKSIKOLOGI

    Kadar obat dalma darah kemudian akan menurun dengan

    kecepatan yang sangat ber+ariasi $%''- mgO per jam*, biasanya

     penurunan kadar tersebut dianggap ratarata %& mgO atau %2 mgO

    setiap jam. "ada o+er dosis obat, yang telah dipercepat metabolismenya,

    eliminasi obat dapat mencapai 2- mgO per jam.

    1epatosit memiliki tiga jalur metabolisme obat ssp, yang masing

    masing terletak pada bagian yang berlainan. Balur yang pertama adalah

     jalur obat ssp dehidrogenase $:D1* yang terletak pada sitosol atau

     bagian cair dari sel. Dalam keadaan fisiologik, :D1 memetabolisir obat

    ssp yang berasal dari fermentasi dalam saluran cerna dan juga untuk 

     proses dehidrogenase steroid dan omega oksidasi asam lemak. :D1

    memecah obat ssp, yang selanjutnya akan diuraikan menjadi asetat.

    :setat akan terurai lebih lanjut menjadi 1'6 dan )6'.

    Balur kedua ialah melalui Microsomal #thanol 6xydizing System

    $M#6S* yang terletak dalam retikulum endoplasma. Dengan

     pertolongan tiga komponen mikrosom yaitu sitokrom "2&-, reduktase,

    dan lesitin, obat diuraikan. Balur ketiga melalui enzim katalase yang

    terdapat dalam peroksisom $peroxysome*. 1idrogen yang dihasilkan dari

    metabolisme obat dapat mengubah keadaan redoks, yang pada

     pemakaian obat yang lama dapat mengecil. "erubahan ini dapat

    menimbulkan perubahan metabolisme lemak dan karbohidrat, mungkin

    menyebabkan bertambahnya jaringan kolagen dan dalam keadaan

    tertentu dapat menghambat sintesa protein. "erubahan redoks

    menimbulkan perubahan dari piru+at ke laktat yang menyebabkan

    terjadinya hiperlaktasidemia. (ila sebelumnya sudah terdapat kadar 

    laktat yang tinggi karena sebab lain, bisa terjadi hiperurikemia. Serangan

    kejang pada delirium tremens juga meningkatkan kadar asam urat dalam

    56KSK6768 SS"  2

    6

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    27/35

    TOKSIKOLOGI

    darah. "ada pasien gout, obat ssp dapat meningkatkan produksi asam

    urat sehingga kadarnya dalam darah makin meningkat.

    Meningkatnya rasio

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    28/35

    TOKSIKOLOGI

    "ada konsumsi dalam jumlah sedikit, obat efek yang bagus.

    Konsumsi dalam jumlah banyak, obat ssp menimbulkan perilaku

    lebih meledakledak. Kontrol diri menjadi hilang dan penguasaan

    diri menjadi berkurang. 6bat ssp bekerja dengan menekan

    mekanisme kontrol inhibisi dan akti+asi sistem retikular. Bika obat

    ssp dalam jumlah besar dikonsumsi dalam jangka 0aktu pendek,

    akan berlanjut pada kehilangan kesadaran dan sensasi mati rasa.

    Kematian dapat terjadi akibat gagal nafas dan gagal jantung.

    3) S#"t!, Ka'#*a"$&!'

    6bat ssp mengakibatkan dilatasi dari pembuluh darah kulitdan sensasi hangat. 6bat ssp juga berperan didalam proses

    +asokonstriksi di kulit pada respon terhadap suhu dingin. "anas

    tubuh hilang secara tibatiba dan temperatur menurun secara

    menetap. "ada le+el toksik, mekanisme regulasi temperatur 

    hipotalamus menjadi tertekan dan menurunya temperatur tubuh

    menjadi nyata. ;ntuk alasan ini, konsumsi obat ssp dengan alasan

    agar tubuh tetap hangat selama cuaca dingin secara jelas tidak dapat

    diterima. "enggunaan obat ssp berlebih dalam jangka panjang dapat

     berkontribusi pada gangguan tekanan darah tinggi, penyakit

     jantung, dan gagal jantung. Minum dalm jumlah sedikit pun dapat

    rnenyebabkan denyut jantung menjadi tidak teratur.

    0) Sa&'a P!9!'aa

    6bat ssp menstimulasi produksi dari asam lambung yang kaya

    akan asam dan pepsin. Karena itu konsumsi obat ssp adalah

    kontraindikasi pada orang dengan kelainan asampepsin yang tidak 

    diobati. Sebagai tambahan, obat ssp melepaskan histamin yang

    nantinya akan menyebabkan pengeluaran asam lambung. #fek ini

    tidak diblok oleh atropin hingga dapat disimpulkan bah0a obat ssp

    dalam jumlah sedikit menstimulasi rasa lapar dan membantu

    56KSK6768 SS"  2

    8

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    29/35

    TOKSIKOLOGI

     pencernaan tetapi jumlah yang banyak bisa menyebabkan

     pencernaan terhambat. 6bat ssp juga dapat membuat pengeluaran

    gas dari lambung. 6bat ssp dapat mengganggu saluran pencernaan

    yang dilaluinya dengan merusak selsel pada sistem pencernaan

    sehingga penyerapan dan penghancuran nutrisi terganggu. Sebagian

    kanker kerongkongan, kanker laring, dan kanker mulut berkaitan

    dengan obat ssp.

    ) G#:a

    Mengkonsumsi obat ssp secara akut meningkatkan ekskresi

    amonium melalui ginjal .Dalam keadaan normal, ginjal berfungsimengatur keseimbangan air, asam basa, dan beberapa hormon dan

    mineral tubuh. Konsumsi minuman berobat ssp dapat

    mempengaruhi fungsi keseimbangan di ginjal dan merusak organ

    ini. "asien yang mengalami gangguan dalam asidifikasi ginjal akan

    cenderung mengalami koma hepatikum. ni disebabkan karena

    meningkatnya pembentukan amonia dalam ginjal dan meningkatnya

    amonia ke dalam pembuluh darah. 6bat ssp dapat mengubah respon

    hipotalamus terhadap perubahan osmolalitas plasma. Dalam

    keadaan normal, bila osmolalitas plasma meningkat maka hormon

    antidiuretik dalam plasma meningkat pula sehingga mengurangi

     produksi urine. Kadar obat ssp yang meningkat secara akut akan

    memperbanyak urine, sedangkan saat putus obat ssp, akan bekerja

     pengaruh antidiuretik.

    4) Hat#

    6rgan yang bekerja paling keras untuk mengeluarkan racun

    obat ssp di dalam tubuh dilakukan oleh hati. Karena kerja yang

    terlalu berat, maka hati bisa mengalami gangguan seperti

     penumpukan lemak di hati serta penyakit sirosis hati. "emakaian

    obat ssp yang lama akan menimbulkan perubahan pada

    56KSK6768 SS"  2

    9

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    30/35

    TOKSIKOLOGI

    mitokondria, yang menyebabkan berkurangnya kapasitas untuk 

    oksidasi lemak. Semua yang tersebut di atas menyebabkan

    terjadinya perlemakan hati $fatty le+er*. "erubahan pada M#6S

    yang disebabkan pemakaian obat ssp yang berlangsung lama dapat

    menginduksi dan meningkatkan metabolisme obatobatan,

    meningkatkan lipoprotein dan menyebabkan hiperlipidemia,

     berkurangnya penimbunan +itamin : dalam hepar, meningkatkan

    akti+asi senya0a hepatotoksik, termasuk obatobatan dan zat

    karsinogen. alaupun jarang, obat ssp juga dapat menyebabkan

    terjadinya hipoglikemia $karena menghambat glukoneogenesis* dan

    ketoasidosis.

    6bat ssp juga menghambat sintesis protein. :setaldehida

    mempengaruhi mikrotubulus sehingga hapatosit menggembung.

    Sebaliknya, sintesis kolagen bertambah sehingga menambah

     jaringan fibrotik. tulah sebabnya C'-O peminum obat ssp yang

    kronik dalam jumlah banyak mengalami sirosis hepatis.Sirosis hatimerupakan jaringan parut atau bekas luka yang menggantikan sel

    sel hati yang sehat sehingga kerja dan fungsi hati terganggu.

    5) Pa$'!a"

    "enyalahgunaan obat ssp baik secara akut maupun kronis

    dapat menimbulkan perubahanperubahan pada struktur dan fungsi

     pankreas, yaitu perubahan pada membran sel, meningkatkan

    fluiditasnya dan mengubah permeabilitasnya terhadap ion, asam

    amino, dan senya0a lain yang penting untuk metabolisme sel.

    Melalui mekanisme neurohumoral, obat ssp mengubah sekresi

    kelenjar eksokrin pankreas. 6bat ssp dapat menyebabkan nekrosis

    akut, edema akut, pankreatitis akut, kronik maupun asimtomatik,

    mungkin melaui akti+asi zimogen yang tidak memadai.

    56KSK6768 SS"  3

    0

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    31/35

    TOKSIKOLOGI

    6) Ot*t

    Miopatia obat sspika akut adalah suatu sindroma nekrosis ototsecara tibatiba pada seorang yang secara terusmenerus minum

    obat ssp $binges drinking*. Ditandai dengan adanya rasa nyeri pada

    otot, mioglobinuria, dan meningkatnya serum kreatin kinase.

    Miopatia obat sspika kronis ditandai dengan adanya kelemahan

    otototot proksimal dan atrofi otototot. Miopatia obat sspika ini

    mungkin disebabkan gangguan keseimbangan elektrolit, yaitu

    turunya kadar kalium, turunnya kadar fosfat dalam darah, serta

    adanya defisiensi magnesium.

    7) Da'a

    6bat ssp secara langsung merusak sumsum tulang, terutama

     prekursor eritrosit dan prekursor leukosit, sehingga menimbulkan

    anemia dan leukopenia. "ada pemakaian obat ssp yang kronis,

    anemia disebabkan kurang gizi dan anemia hemolitika yang terjadikarena kerusakan pada hepar. 6bat ssp juga secara langsung

    menghambat pembentukan trombosit serta mempengaruhi

    fungsinya sehingga memperpanjang 0aktu pendarahan. 1al ini

    diperhebat apabila ada defisiensi asam folat dan splenomegalia.

    "ada pemakaian obat ssp yang kronis, defisiensi +itamin K dan

    faktor koagulasi terjadi sebagai akibat sirosis hepatis, bukan semata

    mata karena obat ssp itu sendiri.

    18) K!!:a' E*$'#

    #fek obat ssp terhadap kelenjar endokrin yang paling jelas

    ialah terjadinya hipogonadisme pada pria. 6bat ssp melalui

     pengaruhnya pada testes dan hipotalamus mengurangi produksi

    testeron. ?eminisasi pada pemakai obat ssp kronis disebabkan

    56KSK6768 SS"  3

    1

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    32/35

    TOKSIKOLOGI

    hipogonadisme tersebut di atas dan juga karena terganggunya fungsi

    hepar akibat obat ssp, yaitu terganggunya kemampuan untuk 

    memecah hormon estrogen. "ada beberapa peminum obat ssp kronis

    dapat dijumpai gejala mirip sindroma )ushing. 1al tersebut

    kemungkinan disebabkan efek stimulasi obat ssp terhadap sekresi

    cortisol pada 0aktu intoksikasi maupun 0aktu putus obat ssp, yang

     bekerja melaui :)51 atau langsung pada kelenjar adrenalis. :ksis

    hipofisis paling kurang mendapat pengaruh dari obat ssp. 5etapi,

     pada penyakit hepar karena obat ssp, kon+ersi 52 ke 53 menurun,

    sedangkan kon+ersi 53 ke 52 meningkat. 5hyroid binding protein

     juga berkurang. Kedua hal tersebut menyebabkan perubahan pada

     pemeriksaan darah tetapi secara klinis tidak sampai menimbulkan

    hipotiroidisme.

    F. EFEK ;ANG DITIMBULKAN DARI PENGGUNAAN OBAT SSP

    1) E+!$ Obat S"- B!'a"a'$a Kaa' Obat S"- Daa, Da'a

    -,-%-,-&O Q efek depresan dari obat ssp mulai bekerja.

    "eminum akan mengalami sensasi positif, seperti perasaan rileks dan

    kegembiraan $euforia*. "ada kadar ini peminum obat ssp masih

    terlihat normalnormal saja.

    -,-/-,%-O Q syarafsyaraf motorik mulai terpengaruh. Mulai

    terlihat perbedaan dalam berjalan, pergerakan tangan dan berbicara.

    "eminum juga terlihat gembira, banyak bicara, dan ke0aspadaan

     berkurang. Di beberapa negara, kadar !mabuk” didefinisikan sebagai

    kadar obat ssp yang mencapai -,-C-,%-O di dalam darah.

    -,%%-,'-O Q syaraf motorik seseorang sudah mulai lumpuh,

    keadaan emosi orang tersebut mulai terganggu, terjadi penurunan

    ingatan dan pemahaman, berkurangnya respon dan tanggapan, serta

    koordinasi otot terganggu.

    56KSK6768 SS"  3

    2

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    33/35

    TOKSIKOLOGI

    -,'%-,2-O Q pada fase ini keseimbangan dan kesadaran

    lemah, bisa ter jadi kolaps atau peminum pingsan. "eminum tidak 

    mampu berdiri atau berjalan, muntahmuntah, kehilangan kesadaran,

    dan sulit bereaksi terhadap rangsangan dari luar.

    -,2 sampai -,&O Q peminum akan berada dalam keadaan

     pingsan, kehilangan refleks, bahkan koma. (eberapa bagian di otak 

    yang mengatur detak jantung dan pernafasan akan sangat terganggu

    sehingga dapat menimbulkan kematian.

    2) Ha%*!'

    9asa nyeri yang biasanya menyerang setelah mengkonsumsi

    obat ssp berlebihan. 8ejala hango+er umumnya muncul sekitar 2

    sampai / jam setelah meminum obat ssp dan hilang sekitar 2C

    sampai 4' jam setelah meminum minuman yang terakhir. 8ejala

    gejala yang berhubungan dengan hango+er adalah sakit kepala,

    kelelahan, sakit perut, mudah marah, penilaian lemah, dan sensitif 

    terhadap cahaya.

    3) Ja9$-*t (,&ta)lni terjadi akibat kadar asam lambung berlebih di dalam perut

    yang dipicu oleh obat ssp. 7e0at muntah, obat ssp dan racun yang

    ada di dalam perut akan berkurang dan dikeluarkan. 5api terlalu

     banyak muntah juga dapat menyebabkan lambung teriritasi oleh

    asam sehingga timbul nyeri di perut.

    0) Sa$#t K!-aa

    6bat ssp menyebabkan terjadinya dehidrasi atau hilangnya

    cairan tubuh, sehingga tubuh mencoba mengganti air yang hilang

    dengan mengambil air termasuk dari otak. :kibatnya +olume otak 

    menjadi menciut dan menyebabkan rasa sakit kepala.

    ) S!'#% b!'$!,#

    Dehidrasi setelah minum obat ssp salah satunya terjadi karena

     peminum menjadi lebih sering berkemih atau buang air kecil.

    56KSK6768 SS"  3

    3

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    34/35

    TOKSIKOLOGI

    Dengan minum obat ssp maka tubuh akan membuang cairan tubuh

    empat kali lebih banyak dibanding kondisi normal. Selain itu, akibat

    dehidrasi mulut dan tenggorokan pun terasa kering.

    4) Ka$!'

    6bat ssp dapat meningkatkan risiko kanker di beberapa bagian

    tubuh tertentu, melalui berbagai mekanisme. Salah satunya, obat ssp

    mengaktifkan enzimenzim tertentu yang mampu memproduksi

    senya0a penyebab kanker. Selain di saluran pencernaan, kanker juga

    dapat terjadi pada hati, paru, dan tenggorokan.

    5) Ga%%&a R!-'*&$"#

    6bat ssp dapat mengganggu keseimbangan hormon yang

    memba0a pada gangguan siklus menstruasi dan ketidaksuburan.

    "enting sekali diingat. bah0a konsumsi obat ssp pada kehamilan

    sangatlah berbahaya. 1al ini bisa menyebabkan terjadinya

    keguguran, atau bisa juga terjadi sindrom obat ssp pada bayi yang

    dilahirkan seperti pertumbuhan yang lamban, kecacatan, gangguan

     pada organ bayi atau bahkan kematian dalam kandungan.

    56KSK6768 SS"  3

    4

  • 8/17/2019 Toksikologi Ssp

    35/35

    TOKSIKOLOGI

    DAFTAR PUSTAKA

    (adan "om. '---. Siker nformasi Keracunan. 0edo"an 0enatalaksanaan

     2eracunan /ntuk Ru"ah -akit. Bakarta> (adan "om

    Kee, Boyce 7 Dan 1ayes, #+elyn 9. %==/. 3ar"akologi, 0endekatan 0roses

     2epera#atan4 #8), Bakarta.

    Muschleir. %==%. Dina"ika (bat 5disi 2eli"a. "enerbit 5(. (andung

    5an, 1oan, 5jay Dan 9aharja, Kirana. %==%. (bat6(bat 0enting , #disi

    Keempat. Bakarta

    3